Web viewSetiap instansi / perusahaan membutuhkan informasi yang cepat, akurat, dan tepat sehingga...

10
Jurnal SIMANTEC VOLUME 1, NOMOR 1 JULI 2009 Perencanaan dan Pembuatan Perangkat Lunak Sistem Informasi Rekam Medik Rumah Sakit Daerah Bangkalan Sri Herawati Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo Bangkalan E-mail : [email protected] Abstract Data processing at the Regional Hospital Bangkalan still manually, so the difficulty in managing their management. This research aims to create an information system that helps hospital medical data processing, among others: medical records, outpatient, inpatient, UGD, and medical support. Integration of data for all application modules are connected via a network client server. This system can help the hospitals in improving the service, time efficiency, cost and effort. Keywords: Data Processing, Information Systems, Medical Records, Client Server Network. Abstrak Pengolahan data di Rumah Sakit Daerah Bangkalan ini masih secara manual, sehingga kesulitan dalam pengelolaan manajemennya. Penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu sistem informasi yang membantu pengolahan data medik rumah sakit antara lain : rekam medik, rawat jalan, rawat inap, UGD, dan penunjang medis. Integrasi data untuk semua modul aplikasi tersebut terhubung melalui jaringan client server. Sistem ini dapat membantu pihak rumah sakit dalam meningkatkan pelayanan, efisiensi waktu dan biaya. Kata Kunci : Pengolahan Data, Sistem Informasi, Rekam Medik, Jaringan Client Server. I. PENDAHULUAN Setiap instansi / perusahaan membutuhkan informasi yang cepat, akurat, dan tepat sehingga banyak yang menerapkan sistem komputerisasi guna meningkatkan dan mempermudah masalah-masalah yang selama ini dilakukan secara manual. Pengelolaan informasi ini mempunyai nilai yang sangat besar bagi instansi/perusahaan, baik pada tingkat operasional, manajerial maupun direktorial untuk mendukung pengambilan keputusan. Pembangunan sistem informasi untuk mendukung proses yang berjalan dalam organisasi, Prodi D3 Manajemen Informatika 090701-

Transcript of Web viewSetiap instansi / perusahaan membutuhkan informasi yang cepat, akurat, dan tepat sehingga...

Page 1: Web viewSetiap instansi / perusahaan membutuhkan informasi yang cepat, akurat, dan tepat sehingga banyak yang menerapkan sistem komputerisasi guna meningkatkan dan

Jurnal SIMANTEC VOLUME 1, NOMOR 1 JULI 2009

Perencanaan dan Pembuatan Perangkat Lunak Sistem Informasi Rekam Medik Rumah Sakit Daerah Bangkalan

Sri HerawatiFakultas Teknik, Universitas Trunojoyo Bangkalan

E-mail : [email protected]

AbstractData processing at the Regional Hospital Bangkalan still manually, so the difficulty in

managing their management. This research aims to create an information system that helps hospital medical data processing, among others: medical records, outpatient, inpatient, UGD, and medical support. Integration of data for all application modules are connected via a network client server. This system can help the hospitals in improving the service, time efficiency, cost and effort.Keywords: Data Processing, Information Systems, Medical Records, Client Server Network.

AbstrakPengolahan data di Rumah Sakit Daerah Bangkalan ini masih secara manual, sehingga

kesulitan dalam pengelolaan manajemennya. Penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu sistem informasi yang membantu pengolahan data medik rumah sakit antara lain : rekam medik, rawat jalan, rawat inap, UGD, dan penunjang medis. Integrasi data untuk semua modul aplikasi tersebut terhubung melalui jaringan client server. Sistem ini dapat membantu pihak rumah sakit dalam meningkatkan pelayanan, efisiensi waktu dan biaya.Kata Kunci : Pengolahan Data, Sistem Informasi, Rekam Medik, Jaringan Client Server.

I. PENDAHULUAN

Setiap instansi / perusahaan membutuhkan informasi yang cepat, akurat, dan tepat sehingga banyak yang menerapkan sistem komputerisasi guna meningkatkan dan mempermudah masalah-masalah yang selama ini dilakukan secara manual. Pengelolaan informasi ini mempunyai nilai yang sangat besar bagi instansi/perusahaan, baik pada tingkat operasional, manajerial maupun direktorial untuk mendukung pengambilan keputusan. Pembangunan sistem informasi untuk mendukung proses yang berjalan dalam organisasi, dimana tercakup didalamnya antara lain : proses perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian. Secara akurat sistem informasi ini harus dapat memberikan informasi mengenai kondisi riil organisasi.

Rumah Sakit Daerah Bangkalan sebagai salah satu institusi pelayanan kesehatan yang memiliki sistem manajerial yang sangat luas. Kekuatan rumah sakit ini lazimnya ditentukan oleh kelengkapan fasilitas, tenaga medis yang andal, dan

mutu pelayanan yang baik. Diatas ketiga komponen tersebut, peran sangat menentukan adalah pengelolaan manajemen rumah sakit. Pada saat ini pengelolaan manajemen rumah sakit termasuk rekam medik yang ada di RSD Bangkalan ini kebanyakan masih secara manual dan belum ada sistem untuk kegiatan operasionalnya. Sehingga pihak rumah sakit masih kesulitan untuk pengelolaan data dan pembuatan laporan.

Oleh karena itu dalam penelitian ini akan merancang dan mengimplemen- tasikan sistem informasi yang akan membantu pihak rumah sakit dalam pengelolaan data. Sistem informasi ini tidak membuat sistem informasi rumah sakit secara keseluruhan, tetapi hanya membuat sistem informasi yang berhubungan dengan rekam medik.

Sistem informasi rekam medik ini memberikan kemudahan bagi pihak rumah sakit dalam pengelolaan data pasien dan mengurangi keterlambatan pengiriman data ke bagian rekam medik. Karena selama ini tanpa adanya suatu sistem, pengiriman data pasien baik dari Instalasi

Prodi D3 Manajemen Informatika 090701-

Page 2: Web viewSetiap instansi / perusahaan membutuhkan informasi yang cepat, akurat, dan tepat sehingga banyak yang menerapkan sistem komputerisasi guna meningkatkan dan

Jurnal SIMANTEC VOLUME 1, NOMOR 1 JULI 2009

Rawat Inap, Rawat Jalan maupun penunjang medis sering terlambat. Sehingga sistem informasi ini bermanfaat bagi pihak rumah sakit dalam meningkatkan pelayanan, efisiensi waktu, biaya, dan tenaga.

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi metode koleksi data dan perancangan sistem. Metode koleksi data meliputi studi lapang dan wawancara dengan pihak rumah sakit yang berhubungan dengan fungsionalitas sistem. Sedangkan metode perancangan sistem meliputi use case diagram dan arsitektur jaringan komputer.

II. TINJAUAN PUSTAKA2.1. Sistem Informasi Manajemen

Sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen peralatan model requirements, function dan interface[3]. Informasi adalah data yang diolah menjadi sesuatu yang bermakna dan bermanfaat. Data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Sehingga sistem informasi adalah suatu komponen yg terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan[2].

Sistem informasi manajemen merupakan suatu sistem yang melakukan fungsi-fungsi untuk menyediakan semua informasi yang mempengaruhi semua operasi organisasi. Semua sistem informasi dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah, manajemen tingkat menengah dan manajemen tingkat atas.

2.2. Basis DataBasis Data (Database) adalah

kumpulan data-data komputer terintegrasi, terorganisasi dan disimpan dalam sebuah fasilitas yang mudah digunakan[1]. Kumpulan data-data tersebut disimpan dalam DBMS. DBMS (Database Management System) adalah perangkat lunak yang didesain untuk membantu memelihara dan memanfaatkan kumpulan

data yang besar, contoh : Microsoft Access, SQL Server, Oracle, dll.

2.3. Gambaran Umum RSD BangkalanBadan RSD Bangkalan merupakan

rumah sakit tipe C dengan SK Menkes No. 303/Menkes/SK IV/1987 dan beroperasi sejak tahun 1967. Sesuai dengan tuntutan masyarakat Bangkalan maka pada akhir tahun 1998 ditetapkan menjadi Rumah Sakit Umum Swadana dengan Perda Kab. Bangkalan No. 12 tahun 2001. Sebagai unit pelayanan kesehatan Badan RSD Bangkalan mempunyai tujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan dan pengembangan kualitas sumber daya rumah sakit termasuk cakupan jangkauan dan peningkatan mutu pelayanan[4].

Rumah sakit ini merupakan salah satu sarana kesehatan yang ada di Kabupaten Bangkalan yang bernama Rumah Sakit Daerah Prof. dr. Sitiawan Kartosoedirdjo. Kebanyakan pengolahan data di rumah sakit ini masih secara manual seperti data-data pasien, UGD, penunjang medis dan sebagainya. Selain itu belum ada database sehingga pihak rumah sakit sendiri kesulitan dalam penggabungan dan penyusunan laporan baik harian, bulanan, maupun tahunan.. Padahal data-data ini digunakan pihak rumah sakit sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan untuk peningkatan kinerja dan evaluasi kegiatan pelayanan untuk masa yang akan datang.

III. PERANCANGANSistem Informasi Rumah Sakit

(SIRS) adalah suatu tatanan yang berurusan dengan pengumpulan data, pengelolaan data, penyajian informasi, analisis dan penyimpulan informasi serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit[5]. Sistem informasi rumah sakit ini mencakup integrasi subsistem medis, keuangan, sarana prasarana dan manajemen.

Penelitian ini membahas bagian sistem rumah sakit yaitu subsistem rekam medis. Rekam medis (medical record) adalah berkas yang berisikan informasi tentang identitas pasien, anamnese,

Prodi D3 Manajemen Informatika 090701-

Page 3: Web viewSetiap instansi / perusahaan membutuhkan informasi yang cepat, akurat, dan tepat sehingga banyak yang menerapkan sistem komputerisasi guna meningkatkan dan

Jurnal SIMANTEC VOLUME 1, NOMOR 1 JULI 2009

penentuan fisik laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan medik yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik rawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat. Rekam medis ini digunakan sebagai acuan untuk pengobatan pasien selanjutnya.

3.1. Spesifikasi Perangkat Keras, Perangkat Lunak dan Jaringan

Sistem ini dibangun pada lingkungan O/S Microsoft Windows 2000/XP yang sudah terhubung dengan jaringan local (Local Area Network) dan menggunakan arsitektur Client Server. Spesifikasi perangkat keras antara lain :Server : 1. Hardware dengan min. P III 1,2 GHz2. Memori 128 MB3. Harddisk min. 20Gb

Client : 1. Hardware dengan min. P III 500 MHz2. Memori 128 MB3. Harddisk min. 10 Gb.

Arsitektur jaringan sistem informasi rekam medik rumah sakit ditunjukkan pada gambar 1 dengan penjelasan sebagai berikut :A : Loket PendaftaranB..M : Poli (Anak, Bedah, Dalam, Gigi

dan Mulut, Kandungan, Kulit dan Kelamin, Mata, Paru, Syaraf, THT, URM/ Fisioterapi, Gizi )

N : UGDO..R : Irna A, Irna B, Irna C, ICUS..V : Intalasi Laboratorium, Radiologi,

Pemulasaran Jenazah, Gizi

3.2. Pengguna Sistem Informasi Rekam Medik

Pengguna(User) sistem informasi rekam medik antara lain:1. Administrator,user yang menangani

data login, staff, dokter, penyakit, obat, data poli, irna, kelas ruangan dan penunjang medis.

2. Staff Loket, user yang melayani pendaftaran pasien

3. Staff Poli, user yang menangani data diagnosa pasien rawat jalan dan pemeriksaan lanjutan pada poli dan UGD . Poli ini terdiri dari Anak, Bedah, Dalam, Gigi dan Mulut, Kandungan, Kulit dan Kelamin, Mata, Paru, Syaraf, THT, URM/Fisioterapi, dan Gizi.

4. Staff Irna, user yang menangani diagnosa pasien rawat inap. Irna (Intalasi rawat inap) terdiri dari Irna A, Irna B, Irna C dan ICU.

5. Staff Penunjang Medis, user yang menangani diagnosa pasien dan pemeriksaan lanjutan pasien yang memakai pelayanan penunjang medis. Penunjang medis terdiri dari : laboratorium, radiologi, pemulasaran jenazah dan intalasi gizi.

6. Direktur, user ini hanya dapat melihat laporan yang dihasilkan dari pengolahan data rekam medik seperti laporan perbandingan pasien dan laporan pemakaian jenis pelayanan.

Use case diagram dari sistem rekam medik ditunjukkan pada gambar 2.

Gambar 1 Arsitektur Jaringan Sistem rekam medik

Prodi D3 Manajemen Informatika 090701-

Page 4: Web viewSetiap instansi / perusahaan membutuhkan informasi yang cepat, akurat, dan tepat sehingga banyak yang menerapkan sistem komputerisasi guna meningkatkan dan

Jurnal SIMANTEC VOLUME 1, NOMOR 1 JULI 2009

Manajemen Login

Manajemen staff

Manajemen Dokter

Manajemen Penyakit

Manajemen Obat

<<include>>

Manajemen Data Pol i

Manajemen Data Kelas

Manajemen Data Irna<<include>>

Administrator

Manajemen Data Penunjang Medis

Staff Loket

Melihat Rujukan

Manajemen Data Pasien

<<include>>

Melihat jenis pelayanan

<<include>>

Staff Poli

Manajemen Diagnosa Lanjutan

Melihat diagnosa pol i

Staff IrnaManajemen Diagnosa Irna

<<extend>>

Manajemen diagnosa Poli

<<extend>>

Melihat Riwayat Penyaki t<<include>>

<<include>>

Staff Penunjang Medis

Manajemen Diagnosa Lanjutan Medis

Manajemen Diagnosa Penunjang Medis<<extend>>

Melihat Laporan Pasien

Direktur

Melihat Laporan Jenis Layanan

Gambar 2. Use case diagram sistem informasi rekam medik

IV. HASIL DAN PEMBAHASANSistem informasi rekam medik

dalam penelitian ini terdiri dari beberapa modul aplikasi antara lain:4.1. Medical Record - Rekam Medik

Medical record berisi pencatatan data medis setiap pasien yang dilakukan dan dikelola dalam modul pasien dengan sebelumnya nomer pasien dibuat secara otomatis oleh sistem. Nomer pasien ini disesuaikan metode sistem peyimpanan buku status pasien ataupun disesuaikan dengan kebijaksanaan rumah sakit.

Pencatatan data pasien ditunjukkan pada gambar 3.

Gambar 3 Form Pasien

Prodi D3 Manajemen Informatika 090701-

Page 5: Web viewSetiap instansi / perusahaan membutuhkan informasi yang cepat, akurat, dan tepat sehingga banyak yang menerapkan sistem komputerisasi guna meningkatkan dan

Jurnal SIMANTEC VOLUME 1, NOMOR 1 JULI 2009

Laporan yang dihasilkan antara modul ini lain: laporan data pasien pada gambar 4, laporan data penyakit, laporan hasil pemeriksaan pasien.

Gambar 4 Laporan Data Pasien

4.2. Rawat JalanPenekanan pelayanan Rawat Jalan

adalah pada pengelolaan poliklinik. Pada modul ini jumlah Poliklinik yang dapat ditangani ada 12 poli. Poliklinik ini antara lain: Anak, Bedah, Dalam, Gigi dan Mulut, Kandungan, Kulit dan Kelamin, Mata, Paru, Syaraf, THT, URM/Fisioterapi, dan Gizi. Pelayanan Rawat Jalan meliputi pendaftaran pasien, transaksi tindakan pasien dan tingkat pemanfaatan. Dari gambar 5 terlihat form untuk pencatatan data pemeriksaan pada poli mata.

Gambar 5 Form Poli

Modul ini menghasilkan laporan-laporan spesifik pengelolaan Rawat Jalan antara lain : laporan pasien rawat jalan per dokter praktek,  laporan pasien per poliklinik, laporan kegiatan rawat jalan.

Pada gambar 6 terlihat perbandingan kegiatan yang dilakukan poli.

Gambar 6 Laporan kegiatan rawat jalan

4.3. Rawat InapModul Rawat Inap merupakan

pengelolaan data pasien inap, pengelolaan tersebut meliputi transaksi diagnosa pasien, transaksi kamar/mutasi kamar perawatan. Setiap tindakan dan fasilitas yang diberikan kepada pasien sejak masuk (melalui UGD/Rawat Jalan) hingga keluar rumah sakit dicatat dari unit-unit yang dipergunakan oleh pasien, sehingga apabila pasien akan meninggalkan rumah sakit maka tagihannya sudah meliputi tagihan dari unit-unit tersebut. Dari gambar 7 terlihat pencatatan diagnosa pasien rawat inap ruangan A.

Gambar 7 Form Irna

Laporan yang dihasilkan modul ini antara lain: daftar pasien rawat inap; laporan pasien Irna A, laporan pasien Irna B, laporan pasien Irna C, laporan perbandingan jumlah ruangan seperti ditunjukkan pada gambar 8.

Prodi D3 Manajemen Informatika 090701-

Page 6: Web viewSetiap instansi / perusahaan membutuhkan informasi yang cepat, akurat, dan tepat sehingga banyak yang menerapkan sistem komputerisasi guna meningkatkan dan

Jurnal SIMANTEC VOLUME 1, NOMOR 1 JULI 2009

Gambar 8 Laporan perbandingan ruangan

4.4. Unit Gawat Darurat (UGD)Modul ini mengelola pelayanan

Unit Gawat Darurat yang meliputi : transaksi diagnosa pasien, pencatatan medik/darurat medik. Pendaftaran Pasien pada Unit Gawat Darurat akan mengacu kepada database medical record rumah sakit dengan demikian tidak terjadi duplikasi identitas pasien. Dari gambar 7 terlihat pencatatan diagnosa pasien UGD.

Gambar 9 Form UGD

Laporan yang dihasilkan antara lain: daftar pasien unit gawat darurat, hasil pemeriksaan pasien.

4.5. Penunjang Medis  Modul Penunjang Medis

mengelola pelayanan Instalasi Laboratorium, Instalasi Radiologi, Instalasi Pemulasaran Jenazah dan Intalasi Gizi. Pada setiap unit pelayanan  dilengkapi dengan transaksi diagnosa pasien, pencetakan hasil diagnosis serta laporan-laporan spesifik unit tersebut. Dari gambar 10 terlihat pencatatan diagnosa pasien

yang memakai pelayanan penunjang medis.

Gambar 10 Form Penunjang Medis

Laporan yang dihasilkan antara lain: laporan hasil pemeriksaan laboratorium, laporan pemeriksaan radiologi, laporan pemeriksaan visum, laporan pemesanan makanan dalam instalasi gizi, laporan jenis kegiatan pemeriksaan laboratorium.

V. KESIMPULANDari hasil uji coba yang dilakukan

terhadap sistem informasi rekam medik dapat disimpulkan antara lain :1.Sistem ini mampu mencatat kegiatan

rekam medik pasien dari pasien masuk sampai keluar dari di Rumah Sakit Daerah Bangkalan.

2.Data rekam medik digunakan untuk pemeriksaan pasien selanjutnya

3.Sistem ini menerapkan jaringan client server untuk menghubungkan antar modul aplikasi .

DAFTAR PUSTAKA[1]Connolly,Thomas M, Database System:

A Practical Approach to Design, Implementation and Management. Pearson Education Limited, 2002.

[2]Kadir, Abdul, Pengenalan Sistem

Informasi, ANDI Offset, Yogyakarta,

2006.

[3] O’Brien, James A. Pengantar Sistem

Informasi, Mc Graw Hill, 2006.

Prodi D3 Manajemen Informatika 090701-

Page 7: Web viewSetiap instansi / perusahaan membutuhkan informasi yang cepat, akurat, dan tepat sehingga banyak yang menerapkan sistem komputerisasi guna meningkatkan dan

Jurnal SIMANTEC VOLUME 1, NOMOR 1 JULI 2009

[4]Petunjuk Teknis Pelayanan RSD

Bangkalan, 2006

[5] Sabarguna, MARS, Dr. dr. H. Boy S.,

Sistem Informasi Rumah Sakit,

Penerbit Konsorsium Rumah Sakit

Jateng - DIY, 2005.

Prodi D3 Manajemen Informatika 090701-