Should Ice
-
Upload
yessi-setiawan-santoso -
Category
Documents
-
view
33 -
download
2
description
Transcript of Should Ice
BackgroundShouldice Hospital Limited
Shouldice Hospital Limited dengan kapasitas 36-bed berdiri pada Juli 1945 di
Toronto, Kanada. Sang pendiri yaitu Dr. Earle Shouldice adalah seorang pioneer dalam
bidang pernicious anemia, intestinal obstruction, hydrocephalic, dan berbagai bidang medis
lainnya. Sebelum mendirikan rumah sakit, Dr. Shouldice dikenal dengan teknik operasinya
yang berhasil menyembuhkan banyak pasien hernia . Pada akhir Perang Dunia ke-II sekitar
200 orang menunggu Dr. Shouldice untuk menjalankan operasi tersebut kepada mereka.
Saat Dr. Shouldice meninggal di tahun 1965, Dr. Nicholas Obney ditunjuk sebagai
surgeon-in-chief dan juga chairman of the board of Shouldice Hospital Limited. Dibawah
kepemimpinan Dr. Obney dengan kapasitas rumah sakit yang meningkat menjadi 89 beds,
berhasil melakukan operasi hernia sebanyak 1.850 kali pada tahun 1982.
Fasilitas Pasien
Sekitar 42% pasien datang dari Amerika Serikat, 2% berasal dari provinsi diluar
Ontario Kanada dan negara-negara Eropa. Calon pasien yang tinggal dekat dengan Shouldice
dapat langsung mendatangi Shouldice untuk melakukan diagnosa. Pasien yang bertempat
tinggal jauh dari Shouldice dapat meminta kuesioner, mengisinya, dan mengirimkan
kuesioner yang sudah terisi tersebut melalui pos kepada pihak Shouldice.
Setelah mendapatkan persetujuan dari dokter, pasien dihubungi untuk menjalankan
operasi di Shouldice. Pada hari pertama kedatangan mereka, pasien menjalani proses
administrasi dan pemeriksaan kembali dalam waktu yang relatif cepat. Pada hari berikutnya,
pasien menjalani operasi yang lama prosesnya tergantung dari kondisi hernia yang dialami
oleh pasien sendiri, 45 menit adalah waktu rata-rata dan 90 menit untuk kondisi yang lebih
kompleks.
Setelah menjalani operasi, pasien diharapkan untuk dapat mandiri dan tetap aktif
dengan berjalan-jalan di fasilitas yang telah disediakan. Mereka juga didorong untuk
bersosialisasi dengan sesama pasien lainnya.
Terdapat dua fasilitas dasar di Shouldice yaitu Rumah Sakit dan Klinik. Di dalam
Rumah Sakit terdapat fasilitas kantor, dapur, ruang makan (cafeteria), laundry building,
lounges, admisi, ruang pasien, Florida room, dan ruang rekreasi. Di bagian klinik sendiri
terdapat 5 ruang operasi, laboratorium, patient-recovery room, dan central supply area.
Secara keseluruhan, rata-rata pasien tinggal selama 5 hingga 8 hari. Namun bagi
pasien yang mengalami operasi lebih berat dan memiliki asuransi dapat beristirahat hingga
4 minggu. Bila dibandingkan dengan rumah sakit lain, waktu pemulihan di Shouldice jauh
lebih pendek. Sebagai perbandingan, umah sakit lain menyarankan 2 minggu waktu
pemulihan bagi pasien yang menjalankan operasi hernia biasa dan 8 minggu bagi pasien
yang menjalani operasi berat.
Theory
Kapasitas (capacity) adalah hasil produksi atau volume pemprosesan (troughput)
atau jumlah unit yang dapat ditangani, diterima, disimpan, atau diproduksi oleh sebuah
fasilitas dalam suatu periode waktu tertentu. (Heizer & Render, 2006).
Dalam produksi dan manajemen operasi, terdapat tiga tipe dari kapasitas yaitu:
Potential Capacity
Kapasitas yang dapat dibentuk untuk membantu pimpinan dalam mengambil
keputusan. Ini merupakan inti dari keputusan jangka panjang yang tidak akan terpengaruh
oleh manajemen produksi per hari. Dalam kasus Shouldice diketahui bahwa pada setelah
beberapa tahun Shouldice berdiri, large-wing direncanakan untuk dibangun sehingga
meningkatkan kapasitas penerimaan pasien yang dapat dirawat di Shouldice.
Immediate Capacity
Jumlah dari kapasitas produksi yang dapat dibentuk menjadi tersedia dalam jangka
waktu yang singkat. Ini merupakan kapasitas maksimum dari kapasitas Potensial
(diasumsikan digunakan secara produktif). Pada tahun 1945, kapasitas maksimum pasien
yang dapat dirawat di Shouldice adalah 36. Saat ini Shouldice dapat merawat 89 pasien
dalam waktu yang bersamaan.
Effective capacity
Merupakan suatu konsep penting. Tidak seluruh kapasitas produksi sesungguhnya
dapat digunakan atau terbuang. Ini merupakan hal penting untuk seorang manager untuk
apakah kapasitas sesungguhnya dapat tercapai.
Pengertian Perencanaan Kapasitas
Perencanaan kapasitas adalah proses untuk memutuskan kebutuhan kapasitas oleh
perusahaan untuk mempertemukan perubahan permintaan setiap produk atau jasanya.
Tujuan Perencanaan Kapasitas
Tujuan perancanaan kapasitas adalah pencapaian tingkat utilitas tinggi dan tingkat
pengembalian investasi yang tinggi, dimana penetapan ukuran fasilitas sangatlah
menentukan.
Perencanaan kapasitas dapat dilihat dalam tiga horizon waktu sebagai berikut:
Kapasitas jangka pendek (< 3 bulan)
Perencanaan kapasitas jangka pendek – kurang dari tiga bulan biasanya dikaitkan
pada proses penjadwalan harian atau mingguan dan menyangkut pembuatan penyesuian –
penyesuian untuk menghapus ‘’ variance’’ antara keluaran yang direncanakan dan keluaran
nyata. keputusan perencanaan mencakup alternatif – alternatif seperti kerja lembur,
pemindahan personalia, dan penggantian produksi.
Perencanaan kapasitas jangka pendek digunakan untuk menangani secara ekonomis
hal-hal yang sifatnya mendadak dimasa yang akan datang, misalnya untuk memenuhi
permintaan yang bersifat mendadak atau seketika dalam jangka waktu pendek. Kebanyakan
perusahaan tidak beroperasi penuh selama 24 jam per hari dan tidak pernah beroperasi
penuh tujuh hari per minggu. Jika perusahaan beroperasi penuh delapan jam per hari (satu
shif) dan lima hari per minggu, maka kapasitas normal jam kerja perusahaan adalah 40 jam
per minggu. Namun demikian 40 jam per minggu bukanlah kapasitas maksimum yang
dimiliki. Dalam banyak kasus perusahaan dimungkinkan untuk bekerja melebihi kapasitas
normal sehingga kapasitas output maksimumnya lebih dari 40 jam kerja.
Menghadapi kondisi seperti ini, untuk menambah atau menurunkan kapasitas
mungkin perusahaan melakukan penambahan dan pengurangan jam kerja, melakukan sub-
kontrak dengan perusahaan lain apabila terjadi perubahan permintaan. Untuk
meningkatkan kapasitas jangka pendek terdapat lima cara yang dapat digunakan
perusahaan (krajewzki & Ritzman),
1. Meningkatkan jumlah sumber daya;
a. Penggunaan kerja lembur
b. Penambahan regu kerja
c. Memerikan kesempatan kerja secara part-time
d. Sub-Kontrak
e. Kontrak kerja
2. Memperbaiki penggunaan sumber daya:
a. Mengatur regu kerja
b. Menetapkan schedule
3. Memodifikasi produk:
a. Menentukan standar produk
b. Melakukan perubahan jasa operasi
c. Melakukan pengawasan kualitas
4. Memperbaiki permintaan:
a. Melakukan perubahan harga
b. Melakukan perubahan promosi
5. Tidak memenuhi permintaan:
a. Tidak mensuplai semua permintaan
Kapasitas jangka menengah (3-18 bulan)
Perencanaan kapasitas jangka menengah (intermediate range) adalah rencana-
rencana bulanan untuk 3 sampai 18 bulan yang akan datang. Dalam hal ini, kapasitas juga
bervariasi karena alternatif – alternatif seperti penarikan tenaga kerja, pemutusan kerja, dan
pembelian peralatan – peralatan.
Kapasitas jangka panjang (>1 tahun)
Perencanaan kapasitas jangka panjang dilaksanakan lebih dari satu tahun. Di
mana sumber daya produktif memakan waktu lama untuk memperoleh atau menyelesaikan,
seperti bangunan, peralatan atau fasilitas. Perencanaan kapasitas jangka panjang
memerlukan partisipasi dan persetujuan manajemen puncak.
Perencanaan kapasitas jangka pajang merupakan strategi operasi dalam menghadapi
segala kemungkinan yang akan terjadi dan sudah dapat diperkirakan sebelumnya. Misalnya,
rencana untuk menurunkan biaya produksi per unit, dalam jangka pendek sangat sulit utuk
dicapai karena unit produk yang dihasilkan masih berskala kecil, tetapi dalam jangka
panjang rencana tersebut dapat dicapai dengan meningkatkan kapasitas produksi. Persoalan
yang timbul adalah berapa jumlah produk yang dihasilkan agar biaya produksi seminimum
mungkin.
Penentuan jumlah produksi yang dapat menghasilkan biaya minimum perlu
diperhatikan berbagai faktor seperti:
a. Pola permintaan jangka panjang
b. Siklus kehidupan produk yan dihasilkan
Dalam kaitan dengan kapasitas jangka panjang, terdapat dua strategi yang dapat
ditempuh perusahaan:
a. Strategi melihat dan menuggu (wait and see strategy)
Strategi ini dapat dikatakan pula sebagai strategi hati-hati, karena kapasitas produksi
akan dinaikkan apabila yakin permintaan konsumen sudah naik. Strategi ini diperoleh
dengan pertimbangan bahwa, setiap kali terjadi kelebihan kapasitas perusahaan harus
menanggung risiko karena investasi yang dilakukan hanya ditanggung dalam unit yang
sedikit, akibatnya biaya produksi menjadi tinggi.
b. Strategi ekspansionis
Strategi ekspansionis yaitu kapasitas selalu melebihi atau diatas permintaan. Dengan
strategi perusahaan berharap tidak terjadi kekurangan produk di pasaran yang dapat
menyebabkan adanya peluang masuknya produsen lain. Selain itu perusahaan untuk
memberikan pelayanan terbaik dengan cara menjamin tersedianya produk di pasaran.
Perancanaan Kebutuhan Kapasitas
Agar dapat menyesuaikan tingkat kebutuhan kapasitas untuk menanggapi naik
turunnya permintaan pasar, perlu dilakukan forecast penjualan dan merencanakan
perubahan – perubahan cenderung terjadi tiba – tiba dan drastis, sehingga akan lebih
memakan waktu.
Forecast dilakukan untuk menyusun jadwal produksi induk (master production
schedule) dan untuk mengecek permintaan kapasitas diwaktu yang akan datang
dibandingkan dengan kapasitas yang tersedia. kapasitas menetapkan batasan –batasan
atas bagi jadwal produksi. kapasitas juga memberikan batasan bahwa, karena selama
periode penjualan rendah adalah tidak ekonomis untuk mengurangi kapasitas secara drastis.