sbp
-
Upload
ravii-dstiver -
Category
Documents
-
view
8 -
download
3
description
Transcript of sbp
FINAL DRAFT : GUIDELINES FOR SBP PROPOSAL FOR ADB INVEST
A. ISI/OUTLINE SCHOOL BUSINESS PLAN (SBP)1. Cover
2. Identitas Sekolah
3. Surat Pengesahan4. Daftar Isi5. Executive Summary
6. Lampiran SK Pembentukan Tim Pelaksana
7. BAB I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan
1.3. Visi dan Misi1.3.1 Visi
1.3.2 Misi
8. BAB II Evaluasi Diri
2.1 Analisis Lingkungan Eksternal (OT)
2.2 Analisis Lingkungan Internal (SW)
9. BAB III Program Pengembangan
3.1. Penajaman Manajemen Sekolah Menggunakan Pendekatan Bisnis
3.2. Peningkatan Mutu Pembelajaran
3.3. Penguatan Hubungan Sekolah dan Industri
3.4. Peningkatan Fokus Kewirausahaan
10. BAB IV Alokasi Anggaran11. BAB V Penutup12. Lampiran-Lampiran
1. Working Sheet (WS) 1 : Uraian rinci program dan sub-program pengembangan
2. Working Sheet (WS) 2 : Indikator Kinerja
3. Working Sheet (WS) 3: Rincian Alokasi Anggaran
4. Working Sheet (WS) 4 : Jadual Pelaksanaan
5. Site/Master Plan Sekolah
6. Analisis Tingkat Kerusakan (khusus untuk Rehab)
7. Gambar Rancang Bangun (jika sudah ada)
8. Harga Standar Wilayah per- m2 (bangunan kelas sederhana)
9. RAB dan Analisis harga satuan (daftar upah dan bahan)
10. Spesifikasi Teknis Peralatan
11. Brosur/Leaflet Peralatan (jika ada)B. KETENTUAN-KETENTUAN PENYUSUNAN SCHOOL BUSINESS PLAN (SBP)
1. Jumlah Halaman
Maksimum 25 halaman (tidak termasuk lampiran, identifikasi, surat pengesahan, daftar isi, rangkuman eksekutif dan cover).
2. Font
Times New Roman 12 dengan spasi 1
3. Ketentuan Lain
3.1. Cover SBP.3.1.1 SMK Teknologi Biru
3.1.2 SMK Pertanian Hijau
3.1.3 SMK Bisnis dan Manajemen Merah
3.1.4 SMK Pariwisata Orange 3.1.5 SMK Kesenian dan Kerajinan Kuning 3.2. Identitas Sekolah : berisikan identifikasi sekolah 3.3. Pengesahan : berisi surat pengesahan yang ditandatangani bersama oleh Kepala Sekolah, Kepala Dinas Kota/Kabupaten serta Kepala Dinas Propinsi. Surat Pengesahan berisi kesediaan dan komitmen untuk mengikuti program ini selama kurun waktu 2008 2013 dengan pagu dana yang telah ditetapkan 3.4. Daftar Isi
3.5. Executive Summary/Rangkuman Eksekutif : berisi rangkuman singkat (maksimum 1 halaman) tentang usulan program pengembangan dalam SBP secara keseluruhan serta sasaran-sasaran yang hendak dicapai dalam kurun waktu 5 tahun mendatang3.6. BAB I PENDAHULUANberisikan latar belakang, tujuan, visi dan misi; maksimum 2 halaman3.7. BAB II EVALUASI DIRI (maksimum 8 halaman)3.8. BAB III PROGRAM PENGEMBANGAN (maksimum 13 halaman)3.9. BAB IV ALOKASI ANGGARAN (1 halaman)3.10. BAB V PENUTUP (1 halaman)3.11. LAMPIRAN 1. Working Sheet (WS) 1 : Uraian rinci program dan sub-program pengembangan
2. Working Sheet (WS) 2 : Indikator Kinerja
3. Working Sheet (WS) 3: Rincian Alokasi Anggaran
4. Working Sheet (WS) 4 : Jadual Pelaksanaan
5. Site/Master Plan Sekolah
6. Analisis Tingkat Kerusakan (khusus untuk Rehab)
12. Gambar Rancang Bangun (jika sudah ada)
13. Harga/Nilai Satuan Daerah Kabupaten/Kota
14. Spesifikasi Teknis Peralatan
15. Brosur/Leaflet Peralatan (jika ada)
4. Pengiriman SBP4.1. SBP dikirmkan ke alamat :
Direktorat Pembinaan SMK
Gedung E Lantai 13
Departemen Pendidikan Nasional
Jalan Jenderal Sudirman
Senayan, Jakarta 120414.2. Soft copy yang berisi SBP secara lengkap dalam file .pdf atau .doc dan .xls direkam didalam CD harus disertakan pula.C. KERANGKA / FORMAT SBP DAN PENJELASANNYASchool Business Plan (SBP) 2009 2013 SMK Negeri ..
Dinas Pendidikan Propinsi
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota SetempatSMK Negeri ................ Alamat, Telp/Fax, email, WebsiteIDENTITAS SEKOLAHNAMA SEKOLAH
: .ALAMAT SEKOLAH
: .
Kab/Kota............................................................................
Propinsi .............................................................................TELPON/FAX
: ./.Web/E-mail
: ./.Nama Kepala Sekolah
: ...........................................................................................
TELPON/FAX
: ./.
Web/E-mail
: ./.
Program Keahlian
: 1. ............................................
2. ...........................................
dst ..........................................
, .2009
Kepala Sekolah
tanda tangan
(Nama Kepala Sekolah)
NIP..LEMBAR PENGESAHANSchool Business Plan (SBP) SMK Negeri , tahun 2009 s/d 2013.
Disetujui dan disahkan oleh :
.., .2009Ketua Komite Sekolah
Kepala Sekolah
(.)
(.)
NIP..
Kepala Dinas Pendidikan Kab/Kota,
Kepala Dinas Pendidikan Propinsi,(.)
(.)
NIP..
NIP..Direktur Pembinaan SMK,Dr. Joko SutrisnoNIP. 19590608 198403 1 004
TIM PELAKSANA
SCHOOL BUSINESS PLAN SMK NEGERI .
Tahun 2009 2013
NOMOR SK
:
KETUA TIM PELAKSANA
: . NIP
SEKRETARIS
: . NIP
BENDAHARA
: . NIP
ANGGOTA TIM PELAKSANA
1. PENANGGUNG JAWAB
FOKUS PENGEMBANGAN 1 : 1. NIP
2. NIP
2. PENANGGUNG JAWAB
FOKUS PENGEMBANGAN 2 : 1. . NIP
2. . NIP
3. PENANGGUNG JAWAB
FOKUS PENGEMBANGAN 3 : 1. . NIP
2. . NIP
4. PENANGGUNG JAWAB
FOKUS PENGEMBANGAN 4: 1. ... NIP
2. ... NIP
.., .2009
Ketua Komite Sekolah,
Kepala Sekolah,(.)
(.)
NIP..
EXECUTIVE SUMMARYBerisi rangkuman singkat (maksimum 1 halaman) dari program pengembangan yang terurai dalam SBP secara keseluruhan serta sasaran-sasaran kuantitatif dan kualitatif menggambarkan profil akhir SMK , profil lulusan, dan kemampuan layanan SMK yang hendak dicapai dalam kurun waktu lima tahun mendatang. DAFTAR ISI
BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangMenjelaskan rasionalisasi atau perlunya progam-program pengembangan yang akan diuraikan dalam SBP untuk dilaksanakan selama 5 tahun.
1.2 TujuanMenjelaskan sasaran dan target pengembangan yang akan dicapai melalui SBP sebagai SMK SBI1.3 Visi dan MisiMenjelaskan Visi dan Misi sekolah yang telah ditetapkan oleh Sekolah sebagai acuan program-program pengembangan sekolah.
1.3.1 VisiVisi sekolah menjelaskan kondisi (mutu, peran, fungsi) masa depan yang diinginkan (expected future). Visi sekolah disusun berdasarkan aspirasi dan idealisme sekolah, nilai-nilai dan filosofi dasar yang dianut dalam berkehidupan di lingkungan sekolah. Visi SMK SBI harus disusun bersama-sama antara sekolah dan semua stakeholder yang berkepentingan. Visi secara komprehensif menampung semua aspirasi, nilai-nilai serta filosofi dalam upaya meningkatkan mutu sekolah dimasa depan.
1.3.2 Misi Misi sekolah adalah uraian tugas pokok (mandat) yang diemban dan fungsi sekolah sebagai suatu institusi pendidikan menengah kejuruan untuk merealisasikan/mencapai Visi Sekolah. Visi dan misi menjadi satu kesatuan dan digunakan sebagai Kerangka Acuan utama dalam menyusun dan melaksanakan program- program pengembangan sekolah. BAB IIEVALUASI DIRIEvaluasi diri dimaksudkan agar SMK yang bersangkutan mampu mengetahui posisi, potensi, kemampuan, atau keberadaan diri sendiri sehingga perencanaan dan implementasi program pengembangan yang dituangkan dan diusulkan dalam SBP menjadi realistis. Evaluasi DIri disusun dengan menggunakan analisis SWOT sebagai berikut :2.1. Analisis Lingkungan Eksternal (OT)Berisikan analisis tentang potensi lingkungan eksternal (industri potensial, Pemda, masyarakat sekitar) yang kemudian dapat digunakan sebagai landasan mengenai peluang-peluang yang dimiliki oleh sekolah untuk berkembang menuju SMK Bertaraf Internasional termasuk peluang untuk memperoleh input dari lulusan SLTP dengan mutu yang tinggi. Prinsip think globally, act locally dapat dijadikan dasar pemikiran dalam melakukan analisis lingkungan eksternal ini. Dalam bagian ini diharapkan sekolah dapat mengambil kesimpulan tentang kemampuan dan peluangnya dalam berperan secara nyata untuk meningkatkan daya saing bangsa dibidang-bidang yang sesuai dengan mandat SMK sebagai institusi pendidikan menengah di Indonesia.Think globally berarti sekolah harus mampu melakukan analisis tentang Tantangan (Threat) serta Peluang (Opportunity) di tingkat internasional dalam upaya-upaya mencapai sasaran yang diharapkan sebagai SBI.Act locally berarti SMK harus mampu membuat program yang riil sesuai dengan potensi dan sumber daya lokal. 2.2. Analisis Lingkungan Internal (SW)Berisikan analisis tentang kondisi nyata sekolah saat ini, terutama yang berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan dalam pengelolaan sumber daya, kegiatan akademik dan non-akademik maupun upaya peningkatan mutu menuju sasaran SBI. Analisis tentang kekuatan dan kelemahan yang dimiliki dalam rangka mencapai cita-cita yang diinginkan dapat digunakan sebagai penuntun rencana program pengembangan yang akan diusulkan melalui program pengembangan SMK SBI Invest ini.Contoh Analisis Internal dan External
Berikut ini contoh untuk melakukan analisis lingkungan external dan internal dalam beberapa aspek.
Peningkatan Daya Saing Lulusan Ditingkat Nasional. Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut,
a. Tentukan Faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing lulusan SMK, seperti misalnya :
Internal (dapat dikontrol oleh sekolah) : nilai UN IPA dan Keterampilan, kemampuan bahasa Inggris, kewirausahaan, perilaku (attitude) lulusan.
Eksternal (tidak dapat dikontrol oleh sekolah) : mutu siswa baru, gaji pertama, kesesuaian bidang kerja dengan bidang keahlian, waktu tunggu mendapat pekerjaan pertama.
b. Tentukan kondisi ideal yang dianggap membuat lulusan mempunyai daya saing tinggi dalam aspek-aspek internal maupun eksternal yang disebutkan diatas. Dalam hal ini profil SMK-BI yang sesuai dapat dijadikan acuan. Akan tetapi mengingat perbedaan kondisi lokal maka sekolah dapat menentukan acuan yang lebih tinggi dari profil SMK-BI yang teah ditetapkan.
c. Kumpulkan data yang berhubungan dengan aspek-aspek diatas selama 3-tahun terakhir (2006 2008). Sebagian data tersebut mungkin tidak dapat diperoleh secara langsung seperti misalnya : mutu siswa baru, perilaku lulusan. Sebagain data mungkin juga tidak dimiliki oleh sekolah, seperti misalnya : gaji pertama, kesesuaian bidang keahlian, waktu tunggu. Oleh karena itu sekolah harus melakukan upaya awal untuk memperoleh data-data tersebut melalui survai kuesioner, tracer study atau survai perusahan ditempat kerja lulusan.
d. Tentukan faktor-faktor internal sekolah yang mempengaruhi aspek-aspek daya saing lulusan tersebut, seperti contoh dibawah ini. Akan tetapi faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut tidak terbatas pada contoh yang diberikan. Sekolah dapat memperkaya dengan faktor-faktor lain yang dianggap perlu.
Tabel 1. Aspek Pengembangan dan Faktor yang Mempengaruhi
No.Aspek Daya Saing LulusanNo.Faktor yang memperngaruhi
1.Mutu Siswa Baru1.Mutu lulusan SMP nasional atau lokal
2.Daya tarik sekolah
2.Nilai UN Inti dan Keterampilan1.Mutu guru IPA dan Keterampilan
2.Mutu Bahan Ajar IPA dan keterampilan
3.Mutu Sarana Pembelajaran dan Praktikum
4.Mutu penyelenggaraan pembelajaran
3.Kemampuan Bahasa Inggris1.Kemampuan Bahasa Inggris lulusan SMP/intake
2.Mutu guru Bahasa Inggris
3.Mutu Laboratorium Bahasa Inggris
4.Kemampuan bahasa Inggris guru
5.Kegiatan berbahasa Inggris dilingkungan sekolah
6Kemampuan Bahasa Inggris
4.Kemampuan Kewirausahaan1.Mutu guru pembimbing kewirausahaan
2.Jumlah dan jenis kegiatan kewirausahaan
3.Sarana untk melaksanakan kegiatan kewirausahaan siswa
4.Kerjasama sekolah dengan pihak luar untuk meningkatkan kegiatan kewirausahaan
5.Dana pendukung kegiatan kewirausahaan
5.Perilaku lulusan1.Suasana akademik sekolah
2.Pola pendidikan perilaku siswa (soft skill)
3.Pengenalan dini siswa tentang suasana kerja
6.Gaji Pertama1.Mutu kompetensi lulusan
7.Kesesuaian Bidang Kerja dan Bidang Keahlian1.Mutu sarana pelatihan kompetensi
2.Mutu sarana pelatihan kompetensi
3.Mutu kompetensi guru ketermapilan
4.Jumlah dan mutu pelatih dari industri/ perusahan
5.Metode pemutahiran kurikulum dengan kemajuan didunia kerja
8.Waktu tunggu mendapat pekerjaan pertama1.Mutu lulusan terkait dengan waktu tunggu dan jenis tempat kerja
2.Reputasi sekolah
3.Jumlah Peluang Kerja yang tersedia untuk lokal/nasional/internasional bagi lulusan dengan bidang keahlian yang sesuai
4.Jumlah kerjasana industri yang dimiliki sekolah
e. Lakukan analisa kuantitatif dan kualitatif terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi selama 3 (tiga) tahun terakhir. Tentukan angka rata-rata (atau trend) untuk menggambarkan kondisi saat ini sebagai baseline yang dimiliki sekolah.
f. Kondisi baseline adalah hasil analisis Lingkungan Internal yang sesuai untuk merencanakan program-program untuk meningkatkan daya saing lulusan. Untuk program pengembangan yang lain maka pendekatan analisis diatas mungkin akan menghasilkan faktor-faktor yang mempengaruhi lainnya.
Skema Evaluasi Diri
Skema berikut ini dapat digunakan sebagai panduan dalam melakukan Evaluasi Diri dan keterkaitannya dengan penyusunan program pengembangan di dalam Bab III dalam SBP.
Gambar 1. Keterkaitan ED Rencana Program dan Sasaran Pengembangan.
Skema diatas menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
1. Evaluasi DIri mencakup analisis terhadap kondisi Lingkungan Eksternal dan Lingkungan Internal.
2. Melalui analisa SWOT dan TWOS (tergantung kebutuhannya) maka diperoleh 2 (dua) hal penting yaitu :
a. Kelompok Identifikasi Masalah yaitu masalah yang dihadapi sekolah berupa kesenjangan antara kondisi saat ini dengan kondisi ideal yang diharapkan atau yang dipersyaratkan oleh kriteria acuan (akreditasi BAN S/M, akreditasi OECD, ISO 9001-2008, profil SMK-BI).
b. Kelompok Solusi Alternatif yaitu kumpulan langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh sekolah untuk mengatasi kesenjangan yang telah di-identifikasi sebelumnya dengan mempertimbangkan beberapa hal seperti misalnya, dana yang tersedia, sumber daya yang dimiliki atau waktu yang tersedia.
3. Dalam penyusunan program pengembangan didalam Bab III, maka kelompok Identifikasi Masalah yang sesuai digunakan sebagai acuan untuk menjelaskan tujuan atau sasaran masing-masing program pengembangan. Sedangkan Solusi Alternatif digunakan sebagai dasar menentukan langkah-langkah atau Mekanisme dan Rancangan mencapai tujuan tersebut.
BAB IIIPROGRAM PENGEMBANGAN
Kalimat pembuka dibuat secara narasi yang terdiri dari beberapa paragraph sebagai pengantar sebelum menjelaskan empat fokus pengembangan di bawah. 3.1 Penajaman Manajemen Sekolah Menggunakan Penedekatan Bisnis
Manajemen sekolah adalah jantung penyelenggaraan pendidikan setiap SMK. Manajemen yang baik harus mampu mendukung proses perencanaan pengembangan sekolah dengan data dan informasi yang dibangun secara sistematis dalam sebuah sistem basis data. Selanjutnya, manajemen sekolah yang baik juga harus mampu memfasilitasi interaksi dan komunikasi antar unsur-unsur sekolah baik yang berhubungan langsung dengan keperluan akademik (unit pembelajaran, kurikulum, perpustakaan, laboratorium, guru, siswa, teknisi dan karyawan) maupun yang tidak langsung (unit bisnis sekolah, unit kegiatan siswa, konseling, hubungan industri, dll). Selain itu manajemen sekolah juga harus mampu mengembangkan sistem monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan pendidikan sehingga mampu menjaga agar hasil-hasil pendidikan yang dicapai sesuai dengan sasaran mutu yang dikehendaki (Quality Asssurance System). Secara keseluruhan Manajemen Sekolah harus mampu melakukan fungsi-fungsi perencanaan, pengaturan, pengarahan serta pemantauan/pengawasan. Terkait dengan tujuan SBP SMK-SBI Invest ini maka Penajaman Manajemen Menggunakan Pendekatan Bisinis dimaksudkan untuk mencapai suatu kondisi manajemen sekolah sebagai berikut,
a. Transparan : artinya kebijakan yang diterapkan didalam lingkungan sekolah maupun dalam mengembangkan hubungan antara sekolah dengan pihak eksternal harus dipahami oleh semua pemangku kepentingan didalam sekolah, (pendidik, siswa, tenaga kependidikan). b. Akuntabel : artinya bahwa model manajemen yang diterapkan harus mengacu pada model-model yang telah dikenal di tingkat nasional maupun internasional sedemikian sehingga penerapan serta implikasi yang dicapainya dapat diukur dengan jelas. c. Efisien dan efektif : artinya bahwa manajemen sekolah diharapkan mempunyai unsur-unsur yang ramping, cepat dalam pengambilan keputusan, mempunyai pelaku manajemen yang kompeten dan memberikan peluang sebanyak-banyaknya bagi unsur-unsur sekolah untuk berperan serta secara aktif dalam pengambilan keputusan.
Jenis program pengembangan dalam aspek manajemen harus didasarkan pada Evaluasi DIri yang telah dilakukan sebelumnya. Walaupun demikian berikut ini diberikan beberapa contoh program pengembangan sistem manajemen berbasis IT yang dianggap perlu :1. Pengembangan Manajemen Administrasi Sekolah
2. Manajemen Keuangan (FMIS)3. Manajemen Inventarisasi bangunan, ruang pembelajaran, peralatan, sarana pendukung pembelajaran. dll.
4. Pengembangan Manajemen Akademik (EMIS). Sistem yang dikembangkan hendaknya berupa sistem IT yang terintegrasi dan dapat diakses dengan mudah melalui intra/internet oleh para pendidik dan siswa. Sistem ini minimal harus mencakup informasi lengkap tentang hal-hal sebagai berikut :
a. Bidang Keahlian dan jumlah kelas yang dimiliki sekolahb. Pendidik, Siswa dan Tenaga Kependidikanc. Jadwal Penyelenggaraan Pendidikan dan Praktikum
d. Kurikulum, Bahan Ajar dan Modul Praktikum
e. Pekerjaan Rumah/Tugas f. Pengumuman hasil-hasil PR/Tugas/Ulangan g. Fasilitas komunikasi akademik antara siswa-siswa dan siswa-guru h. Nilai mata pelajaran yang diperoleh siswa selama mengikuti pendidikan5. Manajemen Perpustakaan6. Manajemen Penjaminan Mutu berupa sistem manajemen berbasis IT yang dapat digunakan untuk melakukan monitoring mutu terhadap pelaksanakan semua program sekolah dan melakukan evaluasi terhadap hasil-hasil yang telah dicapai setiap tahun. 7. Manajemen unit Kewirausahaan8. Manajemen unit Bisnis Sekolah (jika ada)9. Manajemen Teaching Factory (jika ada)Keberhasilan membangun sebuah manajemen sekolah yang baik tidak bisa dilakukan secara langsung, akan tetapi dapat diukur dengan berbagai cara, antara lain
a) menurunnya waktu yang dibutuhkan untuk menyusun dokumen rencana anggaranb) menurunnya jumlah komplain dari pemangku kepentingan internal (pendidik, siswa, tenaga kependidikan) atau eksternal (mitra kerjasama, masyrakat umum)
c) diperolehnya ISO 9001-20083.2 Peningkatan Mutu Pembelajaran
Peningkatan Mutu Pembelajaran harus ditempatkan sebagai sasaran utama dari semua program pengembangan dan investasi yang dilakukan oleh sekolah. Pencapaian fokus pengembangan ini tidak dapat dilakukan berdiri sendiri atau dengan upaya-upaya yang bersifat parsial. Oleh karena itu tercapainya mutu pembelajaran harus dilihat sebagai hasil akhir dari upaya peningkatan mutu banyak faktor seperti misalnya : Unsur input :
a) peningkatan mutu pendidik (guru dan ahli dari industri)b) peningkatan akses dan mutu siswa baru
c) peningkatan mutu tenaga kependidikan terutama yang berhubungan langsung dengan kegiatan akademik (teknisi, laboran)
Unsur proses :
d) peningkatan mutu sarana pembelajaran baik yang bersifat hardware (peralatan praktikum, alat pembelajaran, ruang kelas, laboratorium, studio dll) maupun yang bersifat software (kurikulum, silabus, bahan ajar, panduan praktikum, dll)
e) peningkatan mutu layanan akademik (layanan administrasi, data dan informasi akademik, dll)f) peningkatan mutu bahan ajar dan praktikum
g) peningkatan mutu kurikulum disesuaikan dengan kebutuhan pengguna lulusan atau perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan senih) peningkatan mutu kegiatan siswa dalam bidang inovasi dan kreativitas
i) peningkatan mutu kegiatan magang di industriUnsur Output :
j) peningkatan kerjasama industri untuk perluasan peluang kerjak) peningkatan mutu pelatihan kewirausahaan
l) peningkatan pelatihan etika industri
Hal ini menunjukkan bahwa investasi yang diusulkan dalam komponen-komponen biaya civil work (CW), equipment (EQ), teaching and learning material (TLM), human resource development (HRD), Partnership with industry (PWI), entrepreneuship enchancement (EE), assessment and curriculum (AAC), harus dapat dikaitkan dengan sasaran peningkatan mutu pembelajaran yang hendak dicapai tersebut. Hasil akhir dari program peningkatan mutu pembelajaran harus dapat diukur dengan berbagai indikator kinerja seperti misalnya :a) peningkatan nilai rata-rata kelas semua mata pelajaran
b) peningkatan nilai UN lulusan, baik untuk mata ujian inti maupun keterampilanc) peningkatan jumlah siswa yang memperoleh penghargaan/juara dalam lomba kompetensi dan kreativitas di tingkat nasional dan internasional
d) peningkatan pengakuan pengguna lulusan terhadap kompetensi lulusan dan alumni dalam bentuk meningkatnya daya saing lulusan, meningkatnya gaji pertama bagi lulusan yang langsung bekerja, menurunnya waktu tunggu lulusan memperoleh pekerjaan pertama meningkatnya jumlah lulusan yang diterima di universitas ternamae) perolehan akreditasi A dari BAN-SM dan institusi di salah satu negara OECD atau negara maju3.3 Penguatan Hubungan Sekolah dan IndustriFokus pengembangan ini sangat diperlukan oleh sekolah dalam mendukung berbagai peningkatan dimana diperlukan keserasian hubungan atau kemitraan dengan industri. Beberapa gagasan ditingkat nasional untuk meningkatkan kemitraan SMK dengan insdutri telah berhasil dilakukan baik untuk pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional. Oleh karena itu benchmarking dan studi banding ke sekolah-sekolah yang telah berhasil dan dianggap sesuai dengan kebutuhan pengembangan dapat dilakukan.
Dalam hubungannya dengan program SBP SMK-SBI Invest ini, upaya penguatan hubungan antara sekolah dan industri terutama untuk mendukung pengembangan program akademik atau yang terkait dengan program akademik, antara lain :1. Meningkatkan peran sekolah dalam pelaksanaan Platform Internasional di industri lokal2. Meningkatkan peran sekolah dalam pengembangan dan pelaksanaan Uji Kompetensi Industri
Akan tetapi sekolah harus memperhatikan bahwa keberhasilan melaksanakan kedua hal tersebut menuntut sekolah malakukan program pendahuluan untuk mempersiapkan mutu sumber daya manusia dan fasilitas pendukung sedemikian sehingga diperoleh pengakuan yang tinggi dari pihak industri atau pekerja industri. Oleh karena itu untuk mencapai keberhasilan program ini dengan baik, maka perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Pilih Technical Assitant yang ahli dalam bidang kerjasama industri dan Uji Kompetensi Indutri. b. Bersama-sama dengan TA lakukan analisis untuk dapat memilih mitra-mitra industri yang paling sesuai untuk melaksanakan Platform Internasional dan merintis program Uji Kompetensi Industri.c. Menyusun program-program yang dianggap relevant untuk melaksanakan Platform Internasional dan Uji Kompetensi Industri termasuk merencanakan investasi yang diperlukan untuk mencapai sasaran program. Dalam hal ini program yang dikembangkan hendaknya memberikan implikasi positif terhadap peningkatan mutu proses pembelajran, daya saing lulusan dan bidang keahlian pokok sekolah. d. Perluasan program untuk memperoleh pengakuan di tingkat nasional maupun internasional. Pengakuantersebut dapat berupa perolehan sertifikasi tingkat nasional maupun internasional. Keberhasilan pelaksanaan fokus pengembangan ini selama 5 tahun dapat diukur dari pencapaian hal-hal berikut,
a) peningkatan jumlah industri yang bekerjasama menggunakan platform internasional dan melaksanakan uji komptensi industri
b) peningkatan jumlah SDM sekolah yang memiliki sertifikat untuk melaksanakan uji kompetensi industric) meningkatnya jumlah industri tempat magang siswa
3.4 Peningkatan Kewirausahaan
Sasaran utama fokus pengembangan ini adalah untuk mempersiapkan lulusan SMK memiliki kemampuan kewirausahaan sedemikian sehingga memungkinkan lulusan SMK menciptakan alternatif untuk bekerja sendiri atau menciptakan peluang kerja. Walaupun demikian fokus pengmbangan ini tidak dimaksudkan untuk membatasi lulusan SMK melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, seperti politeknik atau universitas.a. Pengembangan Program Kewirausahaan Siswa
Program Peningkatan Fokus Kewirausahaan ini dapat disusun dan dilaksanakan secara sistematis melalui tahapan-tahapan dibawah ini. 1) Pengembangan kelompok kewirausahaan siswa : sebagai langkah awal dari fokus pengembangan ini untuk memperkenalkan pengetahuan kewirausahaan kepada para siswa. Selanjutnya siswa yang berminat diharapkan membentuk kelompok-kelompok wirausaha dan menyusun rencana bisnis (business plan) dibawah bimbingan ahli dan guru kewirausahaan. Rencana bisnis tersebut mencakup paling tidak hal-hal yang berhubungan dengan kebutuhan sumber daya manusia, modal usaha, manajemen, pemasaran dan proses produksi. Pada tahap ini sekolah harus dapat menyediakan fasilitas yang dibutuhkan temasuk menyelenggarakan training-training yang perlu serta pengembangan web-site sebagai media komunikasi dan pemasaran.2) Pengembangan sistem monitoring dan evaluasi program kewirausahaan siswa : sekolah harus menciptakan sistem monitoring dan evaluasi untuk melakukan pemantauan secara berkelanjutan terhadap kinerja kelompok wirausaha siswa. Sekolah juga harus menyediakan unit konsultasi bagi siswa pelaku kewirausahaan untuk mengatasi permasalahan yang timbul selama pelaksanaan kegiatan kewirausahaan tersebut. Sekolah harus mampu melakukan evaluasi terhadap kelompok kewirausahaan yang performed atau unperformed. Selanjutnya bila dianggap perlu maka sekolah dapat menutup kelompok yang unperformed dengan pertimbangan efisiensi dan efektivitas. Untuk meningkatkan transparasi maka sekolah dapat mengundang independent team dan public accountant untuk melakukan evaluasi kinerja dan keuangan kelompok wirausaha tersebut.3) Pengembangan Program Keberlanjutan : Pergantian personil siswa yang aktif dalam setiap kelompok kewirausahaan dari waktu ke waktu tidak dapat dihindarkan. Oleh karena itu, untuk menjaga keberlanjutan dan peningkatan kinerja program kewirausahaan siswa maka sekolah perlu mengembangkan partnership dengan industri, peningkatan keterampilan siswa melalui pemagangan di industri, pelatihan akuntasi, dll. Selain itu pelatihan web-site juga diperlukan untuk memanfaatkan media internet sebagai sarana publikasi, pemasaran dan interaksi dengan pelanggan.b. Unit Bisnis Sekolah dan Teaching Factory Dalam skala yang lebih besar maka sekolah harus dapat pula membentuk kegiatan kewirausahaan dengan pola bisnis profit yang lebih tangible. Unit ini terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu (1) Unit Bisnis Sekolah dan (2) Teaching Factory.
Unit Bisnis dibentuk dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut (lihat referensi : Industri Berbasis SMK Untuk Meningkatkan Ekonomi Daerah, DPSMK-DJMPDM, Diknas) : Mendorong keunggulan bidang keahlian dan kompetensi pokok sekolah Diharapkan memberikan manfaat berganda yaitu memberikan peningkatan skill para siswa, meningkatkan peluang diversifikasi bidang kewirausahaan siswa dan meningkatkan peran sekolah dalam mendorong ekonomi daerah
Mendorong kerjasama sekolah dengan industri dalam kegiatan yang lebih nyata dan terukur
Memposisikan sekolah sebagai bagian dari production line atau mitra industri dengan kompetensi dan mutu produksi yang sesuai dengan standar industri
Memperluas peluang guru untuk meningkatkan kompetensi sesuai dengan standar industri Meningkatkan manfaat dan keberlanjutan investasi yang dimiliki sekolah melalui pendekatan bisnis
Unit Bisnis Sekolah di setiap sekolah yang telah mempunyai kemampuan yang cukup dalam hal kompetensi industri dan memiliki mitra industri kemudian dapat membangun kemitraan yang lebih permanen dengan industri sedemikian sehingga produk-produk dari unit bisnis yang dimiliki secara langsung menjadi bagian dari jalur produksi mitra industri. Sampai saat ini, kegiatan unit bisnis tersebut telah mulai dirintis di berbagai SMK diseluruh Indonesia dalam 2 (dua) lini yaitu :1. Lini Produksi Manufaktur dalam beberapa jenis kegiatan bisnis sepet i:
a. produksi mesin perkakas
b. perakitan PC dan Notebook
c. perakitan sepeda motor
d. perakitan mobil
e. perakitan alat pertanian
2. Lini Layanan Perdagangan dan jasa dalam beberapa jenis kegiatan bisnis seperti :a. layanan perdagangan
b. produk pangan
c. jasa perhotelan
d. jasa perawatan kecantikan
e. jasa seni
f. jasa konstruksi
g. jasa repair &maintenanceDalam program mengembangkan Unit Bisnis Sekolah melalui program SBP SMK-SBI Invest ini perlu dilakukan langkah-langkah rencana bisnis (business plan) yang professional dengan bantuan ahli mengingat adanya aspek resiko bisnis. Beberapa pendekatan yang perlu diperhatikan dalam penyusunan rencana bisnis tersebut antara lain :1. Akurasi dalam melakukan analisa peluang dan pasar, modal awal (initial capital) dalam aspek investasi dan kompetensi SDM yang diperlukan
2. Komprehensif dalam melakukan program persiapan seperti misalnya program pelatihan guru dan siswa untuk mencapai kompetensi industri sesuai dengan standar yang dibutuhkan3. Efisien dalam merencanakan proses produksi termasuk dalam pemilihan teknologi dan desain produk4. Seksama dalam mempertimbangkan aspek-aspek hukum korporasi (corporate law) dan bisnis (business law) yang berlaku
5. Kemampuan yang baik dalam menyusun tim manajemen yang kredibel dan kompetenTeaching Factory sesuai dengan referensi (Industri Berbasis SMK Untuk Meningkatkan Ekonomi Daerah, DPSMK-DJMPDM, Diknas) maka Teaching Factory dimaksudkan menjadikan sekolah sebagai unit integrator bisnis dan produksi. Dalam hal ini sekolah menjalin jaringan dengan sekolah (SMK) lain sebagai pemasok komponen-komponen produk yang hendak diproduksi. Teaching Factory diharapkan dibangun oleh sekolah yang telah berpengalaman dan mempunyai kemampuan cukup untuk melaksanakan proses produksi lengkap dari tahap desain, proses produksi dan pemasaran serta mampu menjamin kegiatan bisnis secara keberlanjutan.
Gambar 3. Pola Teaching FactoryDalam sebuah Teaching Factory diharapkan kegiatan pembelajaran terintegrasi dengan pelaksanaan seluruh kegiatan bisnis dari tahap desain, proses produksi sampai pada pemasaran. Oleh karena itu penyesuaian kurikulum dan palaksanaannya membutuhkan pendekatan dan penyesuaian dengan kegiatan bisnis yang dilakukan.Langkah-langkah yang perlu dilakukan dan diperhatikan dalam mengmbangkan Teaching Factory sama dengan pengembangan Unit Bisnis akan tetapi dalam skala yang lebih besar dan lengkap terutama dalam penyediaan modal, investasi, SDM, kompetensi dan manajemen.Untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan fokus program ini maka beberapa implikasi terhadap kondisi sekolah adalah sebagai berikut :a) Peningkatan jumlah siswa yang terlibat didalam kelompok kewirausahaan
b) Peningkatan jumlah kelompok kewirausahaan siswa
c) Peningkatan jumlah industri atau perusahaan yang bermitra dengan kelompok kewirausahaan siswa
d) Peningkatan jumlah guru dengan sertifikasi kewirausahaan
e) Peningkatan jumlah sisa hasil usaha (revenue) setiap kelompok kewirausahaan siswaf) Jumlah dan jenis Unit Binis Sekolah
g) Peningkatan jumlah guru dengan sertifikasi kompetensi industri
h) Pengembangan Teaching FactoryStruktur penulisan BAB IIISetiap Fokus Pengembangan dalam Bab III ini harus memuat:
1. Deskripsi Program Pengembangan untuk setiap Fokus Pengembangan Setiap Fokus Pengembangan diuraikan dalam bentuk uraian dalam apsek-aspek berikut :
JUDUL PROGRAM :
(Tuliskan Judul Fokus Pengembangan yang sesuai : Fokus Pengembangan 1, 2, 3, atau 4)
LATAR BELAKANG :
Bagian ini menjelaskan pentingnya fokus pengembangan ini ditinjau dari kondisi SMK di Indonesia saat ini dalam konteks peningkatan mutu SMK menuju SMK-BI. Latar belakang program pengembangan disesuaikan pula dengan hasil analisis lingkungan eksternal yang dilakukan pada bagian evaluasi diri
RASIONAL :
Bagian ini menjelaskan keterkaitan perlunya melakukan peningkatan mutu aspek pengembangan yang terkait dengan sasaran SMK BI berdasarkan dan hasil-hasil evaluasi diri (analisis lingkungan internal). Penjelasan hendaknya mencakup keterkaitan antara sasaran pengembangan yang hendak dicapai melalui program ini dalam 5 tahun mendatang dengan sasaran SMK BI untuk aspek yang sama.
MEKANISME DAN RANCANGAN
Bagian ini menjelaskan langkah-langkah sistematis dan bertahap yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran dari setiap program pengembangan. Langkah-langkah tersebut dapat berupa sub-program yang secara berturutan sedemikian sehingga dalam kurun waktu 5 tahun mendatang sasaran akhir setiap program pengembangan akan dicapai.
KEBERLANJUTAN :
Bagian ini menjelaskan bagaimana upaya sekolah untuk menjaga keberlanjutan fokus pengembangan ini setelah 5 tahun mendatang. Dalam hal ini termasuk strategi perolehan biaya yang mungkin dibutuhkan. Penjelasan ini merefleksikan kemampuan sekolah menjaga adanya peningkatan yang berkelanjutan dari aspek-aspek yang berhubungan dengan fokus pengembangan ini.
PENANGGUNG JAWAB PROGRAM :
Satu atau dua orang guru dapat ditugaskan sebagai penanggung jawab program pengembangan ini dengan tugas memantau pelaksanaan, menganalisa hasil-hasil yang dicapai secara bertahap sesuai jadwal program, melakukan penyesuaian jika dianggap perlu serta membuat laporan secara periodik.
Tuliskan rincian program untuk masing-masing fokus pengembangan tersebut ke dalam Lembar Kerja WS-1
2. Indikator KinerjaIndikator Kinerja adalah indikator kuantitatif atau kualitatif yang dapat mengukur capaian program pengembangan masing-masing Fokus Pengembangan. Indikator Kinerja terutama dimaksudkan untuk mengukur implikasi yang dihasilkan oleh setiap program pengembangan pada aspek-aspek pengembangan sekolah yang terkait baik terhadap peningkatan mutu input, proses dan output pendidikan serta kegiatan lainnya baik peningkatan mutu Unit Bisnis maupun Teaching Factory. Indikator Kinerja harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :1. Mempunyai metode perhitungan (atau pengukuran) yang jelas. Setiap SBP harus menjelaskan cara perhitungan Indikator Kinerja yang digunakan.2. Mempunyai ketercapaian yang realistis. Sesuai dengan baseline yang diperoleh, serta efisiensi dan efektivitas program pengembangan yang akan dilaksanakan maka peningkatan ketercapaian angka indikator kinerja untuk mid- dan final-term yang reasitis dapat diperkirakan. 3. Mempunyai kesesuaian dengan kapasitas diri yang dimiliki oleh SMK. Perencanaan setiap Indikator Kinerja hendaknya sesuai dengan kapasitas serta modal dasar yang telah dimiliki oleh masing-masing SMK. Target yang terlalu tinggi untuk kapasitas dan modal dasar yang relatif rendah akan menyebabkan beban yang berlebihan bagi semua sivitas akademika untuk mencapai target tersebut sehingga memungkinkan terbengkalainya tugas-tugas pokok. Sebaliknya target yang terlalu rendah bagi SMK yang telah mempunyai kapasitas dan modal dasar yang besar akan menyebabkan program pengembangan menjadi tidak efektif dan tidak menghasilkan peningkatan mutu seperti yang diharapkan.
Indikator Kinerja dibagi dalam 2 kelompok yaitu INDIKATOR KINERJA KUNCI MINIMAL (IKKM) dan INDIKATOR KINERJA KUNCI TAMBAHAN (IKKT), lihat WS-2.1. IKKM adalah indikator yang harus dipenuhi oleh setiap SMK yang tergabung didalam Program ADB Invest dengan capaian akhir sesuai dengan kesepakatan dengan DPSMK melalui Tim Pendamping.
2. IKKT adalah indikator kinerja yang disarankan untuk dipenuhi oleh setiap SMK yang tergabung didalam Program ADB Invest dan boleh ditambahkan bila dianggap perlu.
3. Masing-masing kelompok Indikator Kinerja diukur pada kondisi Baseline, Mid-term dan Final-term.
a. Baseline adalah kondisi awal dimulainya program (2009) yang merupakan angka rata-rata kondisi selama 2006 2008
b. Mid-term adalah kondisi setelah program berjalan 3 tahun (2011). Terdiri dari Target (perkiraan yang dapat dicapai) serta Capaian (kondisi riil yang dicapai pada saat 3 tahun pelaksanaan program)
c. Final-term adalah kondisi setelah program berjalan 5 tahun (2011). Terdiri dari Target (perkiraan yang dapat dicapai) serta Capaian (kondisi riil yang dicapai pada saat 5 tahun pelaksanaan program)
4. Semua Indikator Kinerja (IKKM dan IKKT) harus ditetapkan bersama antara SMK dan DPSMK (Tim Pendamping) pada saat pelaksanaan pendampingan penyusunan SBP. SMK harus melakukan perhitungan Baseline atau akumulasi kondisi SMK selama 3 tahun sebelumnya. Jika angka Basline belum/tidak diperoleh maka dapat diisi dengan N/A
Tabel berikut ini menunjukkan IKKM dan IKKT yang diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dan panduan untuk mengukur ketercapaian masing-masing program pengembangan baik ke-4 fokus pengembangan atau sub-program pengembangan yang akan direncanakan.Tuliskan rincian Indikator Kinerja tersebut ke dalam Lembar Kerja WS-2
BAB IV ALOKASI ANGGARAN
Bab IV - Alokasi anggaran berisikan tentang rekapitulasi kebutuhan anggaran pengembangan untuk 7 komponen pembiayaan sampai dengan 2013 yang meliputi:
1.Civil Works (CW) :Rp.....................................
2.Equipment (EQ):Rp.....................................
3.Teaching & Learning Materials (TLM):Rp....................................
4.Human Resources Development (HRD):Rp....................................
5.Partnership with Industry (PWI):Rp....................................6.Enhanced Entreupreuneurship (EE):Rp..
7.Assessment and Curriculum (AAC):Rp..
TOTAL:Rp..
Rekapitulasi tersebut diambil dari WS-3 : RINCIAN ALOKASI ANGGARAN.
BAB VPENUTUP
Berisi saran dan harapan
LAMPIRAN LAMPIRANLampiran SBP terdiri dari:
1. Working Sheet (WS) 1 : Uraian rinci program dan sub-program pengembangan
2. Working Sheet (WS) 2 : Indikator Kinerja
3. Working Sheet (WS) 3: Rincian Alokasi Anggaran
4. Working Sheet (WS) 4 : Jadual Pelaksanaan
5. Site/Master Plan Sekolah
6. Analisis Tingkat Kerusakan (khusus untuk Rehab)7. Gambar Rancang Bangun (jika sudah ada)
8. Harga Standar Wilayah per- m2 (bangunan kelas sederhana)9. RAB dan Analisis harga satuan (daftar upah dan bahan)
10. Spesifikasi Teknis Peralatan
11. Brosur/Leaflet Peralatan (jika ada)
FORMAT FORMAT WORKING SHEET (WS)
1. WS-1. Uraian rinci program dan sub-program pengembangan FOKUS PENGEMBANGAN dan SUB-PROGRAMKondisi saat iniKesenjangan yang terjadi Kondisi yang diharapkan
1.Penajaman Manajemen Sekolah Menggunakan Pendekatan Bisnis
1.1. Peningkatan Mutu Perencanaan dan Pelaksana Manajemen Sekolah Berbasis SBI
1.2.Pengembangan Sistem Manajemen Sekolah Berbasis Perencanaan Bisnis (SBP)
1.3.Pengembangan sistem manajemen sekolah berbasis IT
1.4. Sertifikasi ISO 9001:2000
2.Peningkatan Mutu Pembelajaran
2.1. Peningkatan Fasilitas Pembelajaran
2.2.Peningkatan mutu hasil pembelajaran
2.3.Pemanfaatan IT dalam pengembangan bahan ajar/modul
2.4. Peningkatan pembelajaran akademik adaptif dan produktif.
3.Penguatan Hubungan Sekolah dan Industri
3.1. Meningkatkan kemitraan antara SMK dan industri dalam bidang akademik.
3.2.Pengembangan Diklat untuk pekerja industri
3.3.Pengembangan standar dan platform internasional di industri lokal.
3.4. Pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian Bersama Industri Lokal/Asosiasi Profesi
4.Peningkatan Fokus Kewirausahaan
4.1. Pengembangan kelompok kewirausahaan siswa
4.2.Pengembangan sistem monitoring dan evaluasi program kewirausahaan siswa
4.3.Peningkatan unit produksi
2.WS-2 Indikator Kinerja WS 2 Indikator Kinerja terdiri dari 2 Format yaitu:
WS-2.1 : Indikator Kinerja Kunci Minimal (IKKM)
No.INDIKATOR KINERJA KUNCI MINIMAL (IKKM)Baseline
(2009)Mid-Term
(2011)Final-Term
(2013)
TargetTarget
1.Meningkatnya % lulusan dengan nilai rata-rata ( 8 untuk mata UN inti 75%
2.Meningkatnya % lulusan dengan nilai rata-rata ( 8 untuk mata UN keterampilan 80%
3.Meningkatnya % lulusan yang diterima bekerja di luar negeri atau multi nasional, 10%
4.Meningkatnya % lulusan memiliki TOEIC ( 40080%
5.Meningkatnya % pendidik memiliki TOEIC ( 50060%
6.Meningkatnya % pendidik memiiki ijazah S2/S3 dari PT yang PSnya terakreditasi A oleh BAN-PT30%
7.Meningkatnya % kelompok Mata Pelajaran Sains, Matematika dan Inti Kejuruan menggunakan Bahasa Inggris60%
8.Meningkatnya % PK yang memperoleh akreditasi A dari BAN-SM60%
9.Diperolehnya ISO 9000-2008 dicapai
10.Meningkatnya jumlah penghargaan/juara dalam lomba kompetensi dan kreativitas di tingkat nasional dan internasional4
11.Meningkatnya rata-rata gaji pertama bagi lulusan yang langsung bekerjaRp. 2-5jt
12.Menurunnya rata-rata waktu tunggu memperoleh pekerjaan pertama bagi lulusan yang langsung bekerja3 bln
13.Meningkatnya % lulusan yang diterima di universitas ternama75%
14.Meningkatnya jumlah industri yang bekerjasama untuk melaksanakan uji komptensi industri2
15.Peningkatan jumlah kelompok kewirausahaan siswa5
WS-2.2 : Indikator Kinerja Kunci Tambahan (IKKT)
No.INDIKATOR KINERJA KUNCI TAMBAHAN (IKKT)Baseline
(2009)Mid-term
(2011)Final-term
(2013)
TargetTarget
1.Dibangun dan difungsikannya FMIS dan EMIS
2.Diperolehnya ISO 9001-2008
3.Memperoleh akreditasi dari institusi yang diakui di negara OECD/negara maju.
4.Memiliki partner industri untuk kerjasama akademik
5.Meningkatnya jumlah mitra industri local menggunakan Platform Internasional
6.Menurunnya waktu yang dibutuhkan untuk menyusun dokumen perencanaan anggaran
7.Meningkatnya jumlah SDM pemegang sertifikat uji kompetensi industri
8.Meningkatnya nilai rata-rata kelas semua mata pelajaran
9.Meningkatnya nilai rata-rata UN lulusan untuk mata ujian inti
10.Meningkatnya jumlah siswa yang terlibat didalam kelompok kewirausahaan
11.Meningkatnya jumlah kelompok kewirausahaan siswa
12.Meningkatnya jumlah industri atau perusahaan yang bermitra dengan kelompok kewirausahaan siswa
13.Meningkatnya jumlah sisa hasil usaha yang diperoleh kelompok kewirausahaan siswa
14.Meningkatnya jumlah tenaga kependidikan bersertifikat sesuai dengan bidang kerjanya
15.Meningkatnya jumlah ruang kelas dilengkapi sarana berbasis TIK
16.Dimilikinya sarana Standard Training Workshop
17.Dimilikinya sarana Standard Adnvanced Training
18.Dimilikinya sarana Laboratorium Bahasa Asing
19.Dimilikinya sarana Tempat Uji Kompetensi (TUK) Internasional
20.Dimilikinya sarana Teaching Factory
21.Dimilikinya sarana Self Access Study
3. WS-3 : Rincian Alokasi Anggaran Per TahunWS-3.1 : Rincian Alokasi Anggaran Tahun
FOKUS PENGEMBANGANKOMPONEN BIAYABIAYA TOTAL(RP)
CWEQTLMHRDPWIEEAAC
1.Penajaman Manajemen Sekolah Menggunakan Pendekatan Bisnis
1.1. Peningkatan Mutu Perencanaan dan Pelaksana Manajemen Sekolah Berbasis SBI
1.2.Pengembangan Sistem Manajemen Sekolah Berbasis Perencanaan Bisnis (SBP)
1.3.Pengembangan sistem manajemen sekolah berbasis IT
1.4. Sertifikasi ISO 9001:2000
SUB-TOTAL 1
2.Peningkatan Mutu Pembelajaran
2.1. Peningkatan Fasilitas Pembelajaran
2.2.Peningkatan mutu hasil pembelajaran
2.3.Pemanfaatan IT dalam pengembangan bahan ajar/modul
2.4. Peningkatan pembelajaran akademik adaptif dan produktif.
SUB-TOTAL 2
FOKUS PENGEMBANGANKOMPONEN BIAYABIAYA TOTAL (Rp)
CWEQTLMHRDPWIEEAAC
3.Penguatan Hubungan Sekolah dan Industri
3.1. Meningkatkan kemitraan antara SMK dan industri dalam bidang akademik.
3.2.Pengembangan Diklat untuk pekerja industri
3.3.Pengembangan standar dan platform internasional di industri lokal.
3.4. Pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian Bersama Industri Lokal/Asosiasi Profesi
SUB-TOTAL 3
4.Peningkatan Fokus Kewirausahaan
4.1. . Pengembangan kelompok kewirausahaan siswa
4.2.Pengembangan sistem monitoring dan evaluasi program kewirausahaan siswa
4.3.Peningkatan unit produksi
SUB-TOTAL 4
BIAYA TOTAL
KETERANGAN FORMAT WS-3
a) CW = Civil Work; EQ = Equipment; TLM = Teaching and Learning Materials; HRD = Human Resource Development; PWI = Partnership With Industry; EE = Entrepreneuship Enhancement; AAC = Assessment And Curriculum
b) ADB = Sumber biaya yang berasal dari ADB Invest
c) WS-3.1, WS-3.2, WS-3.3, WS-3.4, WS- harus disusun dengan format yang sama masing-masing untuk anggaran tahun ke-1, ke-2, ke-3, ke-4 dan ke-5 . Dst, untuk setiap Fokus Pengembangan4.WS 4 : JADWAL PELAKSANAAN MASING-MASING FOKUS PENGEMBANGAN
WS-4.1 : Dibuat Jadwal Pelaksanaan tahun 2010,2011,2012,2013 untuk Fokus Pengembangan 1
FOKUS PENGEMBANGANPelaksanaan 2010
123456789101112
1. Penajaman Manajemen Sekolah Menggunakan Pendekatan Bisnis
1.1. Peningkatan Mutu Perencanaan dan Pelaksana Manajemen Sekolah Berbasis SBI
a. Pelatihan Kepala dan Wakil Kepala Sekolah untuk memimpin institusi yang besar dan kompleks
b.Pelatihan tenaga kependidikan bersertifikasi dalam bidang administrasi dan keuangan, perpustakaan, teknisi/laboran
1.2. Pengembangan Sistem Manajemen Sekolah Berbasis Perencanaan Bisnis (SBP)
a. Technical Assistant pengembangan SBP di sekolah aliansi.
b. Pelatihan pengembangan SBP kepada institusi atau perusahaan terpilih.
c. Pengembangan dan penyusunan SBP di sekolah aliansi
1.3. Pengembangan Sistem Manajemen Sekolah Berbasis IT
a. Technical Assistant pengembangan Manajemen Akademik Berbasis IT.
b.Pengembangan Basis Data Akademik dan Web Site Sekolah
c. Pengembangan EMIS, FMIS dan BKK
d.Pengembangan Sistem Manajemen Keilmuan (Knowledge Management System = KMS)
1.4 Sertifikasi ISO 9001:2000
a. Technical Assistant ISO 9001 : 2000
b.Penyusunan dan pengusulan ISO 9001 : 2000
WS-4.2 : Dibuat Jadwal Pelaksanaan tahun 2010,2011,2012,2013 untuk Fokus Pengembangan - 2FOKUS PENGEMBANGANPelaksanaan 2010
123456789101112
2. Peningkatan Mutu Pembelajaran
2.1. Peningkatan Fasilitas Pembelajaran
a. Technical Assistant bidang pengembangan fasilitas akademik
b.Penyusunan rancangan detail pekerjaan sipil (bangunan) dan pengembangan sarana laboratorium.
c.Pengadaan peralatan dan pekerjaan sipil (bangunan).
2.2. Peningkatan Mutu Hasil Pembelajaran
a. Pengembangan metodologi pembelajaran baru yang sesuai untuk institusi yang besar.
b. Pengembangan metodologi pembelajaran berbasis e-learning.
2.3. Pemanfaatan IT Dalam Pengembangan Bahan Ajar/Modul
a. Technical Assistant bidang pengembangan bahan ajar berbasis IT
b.Pengembangan EMIS
c.Pengembangan bahan ajar/modul berbasis IT.
d. Pelatihan pemanfaatan bahan ajar/modul berbasis IT
e.Pengembangan e-library
f.Pengembangan dry-lab
2.4 Peningkatan Pembelajaran Akademik Adaptif dan Produktif.
a. Pengkajian dan pengembangan kurikulum untuk peningkatan penguasaan matematika dan IPA.
b.Peningkatan mutu guru dalam bidang matematika dan IPA
WS-4.3 : Dibuat Jadwal Pelaksanaan tahun 2010,2011,2012,2013 untuk Fokus Pengembangan - 3FOKUS PENGEMBANGANPelaksanaan 2010
123456789101112
3. Penguatan Hubungan Sekolah dan Industri
3.1. Meningkatkan Kemitraan Antara SMK dan Industri Dalam Bidang Akademik.
a. Technical Assistant bidang kerjasama sekolah dan industri dalam bidang akademik
b.Lokakarya Peningkatan Kerjasama Sekolah dan Industri dalam bidang akademik
c.Pengembangan program dan pelaksanaan kerjasama dengan industri dalam bidang akademik
3.2. Pengembangan Diklat Untuk Pekerja Industri
a. Lokakarya pengembangan diklat jangka pendek sesuai kebutuhan industri setempat
b. Pengembangan program dan pelaksanaan Diklat.
3.3. Pengembangan Standar dan Platform Internasional di Industri Lokal.
a. Technical Assistant bidang pengembangan platform Internasional
b.Lokakarya standar dan Pengembangan Platform Internasional
c. Pemanfaatan standar dan platform internasional di industri
3.4 Pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian Bersama Industri Lokal/Asosiasi Profesi
a. Technical Assistant bidang Uji Kompetensi Industri
b.Pengembangan sistem dan unit pelaksana Uji Kompetensi
c.Pelaksanaan Uji Kompetensi secara berkala
WS-4.4 : Dibuat Jadwal Pelaksanaan tahun 2010,2011,2012,2013 untuk Fokus Pengembangan - 4FOKUS PENGEMBANGANPelaksanaan 2010
123456789101112
4. Peningkatan Fokus Kewirausahaan
4.1. Pengembangan Kelompok Kewirausahaan Siswa
a. Technical Assistant bidang pengembangan wirausaha
b.Lokakarya dan penyusunan program Kewirausahaan Siswa SMK.
c.Pembentukan kelompok kewirausahaan siswa dan penyusunan jadwal pelaksanaan.
4.2. Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Kewirausahaan Siswa
a. Pengembangan Mata Pelajaran Kewirausahaan
b. Peningkatan keterampilan kewirausahaan bagi tenaga pendidik
c.Pengembangan unit konsultasi kewirausahaan
d.Pengembangan Basis Data Kewirausahaan Berbasis ICT
4.3. Peningkatan Unit Produksi
a. Pengembangan web-site unit produksi
b.Peningkatan kerjasama dengan industri dan kelompok wirausaha masyarakat
Secara ideal rencana pengembangan sekolah melalui program School Business Plan (SBP) SMK SBI 2009 2013 ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari langkah-langkah sekolah dalam pencapaian dan mewujudkan misi sekolah secara keseluruhan yaitu mencapai profil SMK SBI yang diharapakan. Sehingga program-program dalam SBP harus dilihat sebagai kelanjutan atau pengayaan yang terintegrasi dengan program-program pengembangan yang telah atau sedang dilakukan oleh sekolah.
Logo
Pemkab/kot
Logo
Sekolah
cap sekolah
KOP SURAT SEKOLAH
MEKANISME DAN RANCANGAN PROGRAM
SASARAN PROGRAM
EVALUASI DIRI
LINGKUNGAN EKSTERNAL
IDENTIFIKASI MASALAH
ANALISA SWOT/TWOS
SOLUSI ALTERNATIF
LINGKUNGAN INTERNAL
Terkait langsung Sebagai Acuan
Unit Bisnis SMK-B
Unit Bisnis SMK-C
Teaching Factory SMK-D
(Integrator)
Sister
Unit Bisnis SMK-A
Sister
Pasar
Lain
iKERANGKA ACUAN PENYUSUNAN SBP