Ringkasan Proposal
-
Upload
anshari-stress -
Category
Documents
-
view
225 -
download
1
description
Transcript of Ringkasan Proposal
BARU
PERBAIKAN
Judul : Kajian Drug Related Problem (DRPs) Pasien Hemodialisis Rutin Lanjut Usia
Peneliti : Fajriansyah, S.Farm., Apt
HP : 095299903000
Program Pendidikan : Pascasarjana Fakultas Farmasi UNHAS
2015
V
RINGKASAN POPOSAL
Judul Penelitian : Kajian Drug Related Problem (DRPs) Pasien Hemodialisis Rutin Lanjut Usia
Peneliti Utama : Fajriansyah, S.Farm., Apt
Penghubung : Fajriansyah, S.Farm., Apt
No. telpon : 085299903000
Lokasi Penelitian/ Bagian : RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar/Unit Hemodialisis
Jenis Penelitian : Riset Pengajaran
Lain-lain
Jenis Proposal : Baru
Perbaikan/Perubahan
LanjutanBila Proyek perbaikan atau lanjutan, lampirkan persetujuan sebelumnya .
Tanggal Mulai Penelitian : 01 Maret – 31 Mei 2015
Lama Penelitian : 90 Hari
V
V
1. Nama-Nama, Titel, Kualifikasi dan Departmen/Bagian tempat kerja dari Peneliti Utama, Assosiet dan pembantu peneliti:Peneliti utama : Fajriansyah, S.Farm., Apt
Assoasiet (Rekan) Peneliti : Dr. Rahmawati Syukur, S.SI, M.Si, Apt Dr. dr. Haerani Rasyid, M.Kes, Sp.PD, K-GHPembantu Peneliti : dr. Zulfahmidah
2. Apakah anda mencari sponsor dari luar? Ya Tidak
(Bila tidak, langsung ke nomer 3)(Bila ya, sebutkan sponsor)
3. Jelaskan dengan singkat tetapi lengkap tentang tujuan, hipotesis, manfaat yang jelas dari penelitian ini:
Lihat Deskripsi Penelitian
4. Jelaskan dengan singkat tetapi lengkap tentang latar belakang ilmiah dari penelitian ini dan rencana penelitiannya. scientific background to the project and project plan.
Lihat Deskripsi Penelitian
5. Apakah metode yang digunakan pada penelitian ini bisa dilakukan dengan simulasi komputer atau dilakukan pada binatang percobaan? Ya Tidak
6. Jelaskan dengan ringkas semua prosedur yang anda gunakan pada subyek penelitian: 1. Studi Pustaka
Studi pustaka dan literatur dilakukan sebelum menuangkan gagasan dalam bentuk proposal penelitian. Studi kasus di lapangan juga dilakukan untuk mendapat estimasi data populasi hemodialisis rutin lanjut usia
2. Pengajuan proposal penelitianBerdasarkan kajian literatur dan studi pustaka maka proposal berjudul Kajian Drug Related Problem Pasien Hemodialisis Rutin Lanjut Usia di RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar ini disusun dan diajukan
3. Pengajuan izin etika penelitian (ethical clearance)Penelitian dilakukan melibatkan subjek penelitian berupa pasien hemodialisis rutin lanjut usia. Untuk mendapat data sesuai tujuan penelitian diperlukan pengajuan izin etika penelitian kepada Komite Etik Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar
4. Pengajuan izin penelitian BKPMD
V
V
Berdasarkan Pergub Sulsel No. 21 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Terpadu Satu Pintu pada Pemprov Sulsel maka diperlukan pengajuan izin penelitian kepada UPT Pelayanan Perizinan Terpadu (P2T) Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Provinsi Sulawesi Selatan
5. Pengajuan izin penelitian di rumah sakitRencana penelitian akan dilakukan di Unit Hemodialisis RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Untuk mendapatkan ijin penelitian, dibuat surat permohonan izin penelitian kepada Direktur melalui bagian Pendidikan dan Penelitian (Diklit) RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
6. Meminta kesediaan pasien untuk terlibat sebagai subjek penelitianpasien sesuai kriteria inklusi penelitian diminta untuk mengisi inform consent sebagai tanda kesediaan menjadi subjek penelitian.
7. Pengambilan Data- Data demografi pasien
Jenis data yang dikumpulkan selama penelitian meliputi karakteristik pasien (nama, no.rekam medik, usia, jenis kelamin) serta kondisi klinis pasien (mulai hemodialisis dan komorbiditas)
- Data profil pengobatanJenis data profil pengobatan pasien dibutuhkan untuk melakukan kajian DRPs meliputi regimen terapi (jenis obat, jumlah obat, dosis pemberian, dan aturan pemakaian) serta data pelengkap sesuai rekam medis pasien antara lain informasi diagnosa, data laboratoritum (serum K+, Ca2+< fosfat, bikarbonat, Hb, kreatinin, BUN, LDL< trigliserida, dan glukosa). Metode wawancara juga dilakukan untuk menggali informasi yang tidak ada dalam rekam medis terkait efek pengobatan pasien seperti kejadian merugikan akibat obat atau efek samping selama penggunaan obat. Selain itu wawancara juga dimaksudkan untuk mengetahui apakah pasien gagal menerima obat akibat ketidakpatuhan terapi maupun kemampuan ekonomi atau faktor lain misal intoleransi dengan efek samping obat
7. Jelaskan kemungkinan bahaya, risiko atau effek samping pada subyek akibat prosedur yang anda gunakan, serta kewaspadaan yang anda lakukan untuk mencegah atau meminimalkan hal tersebut. Kemungkinan bahaya, resiko atau efek samping dari prosedur ini tidak ada karena tidak ada intervensi. Subjek penelitian hanya menjawab atau mengisi kuesioner yang telah disediakan. Peneliti akan berusaha mengkondisikan jalannya penilaian atau wawancara dengan membina hubungan baik dengan pasien.
8. Jelaskan hal-hal yang tidak enak atau yang mengganggu subyek tapi harus dilakukan oleh subyek sehubungan dengan prosedur penelitian ini.. Kemungkinan perasaan ingin tahu lebih dalam mengisi atau menjawab kuesioner
9. Tuliskan jumlah, jenis dan batasan usia subyek termasuk kontrol bila ada. Jumlah subjek penelitian kurang lebih 50 pasien tergantung seberapa banyak jumlah pasien yang terdata selama periode penelitian ini, jenis kelamin pria dan wanita, usia sampel >60 tahun (lansia)
10. Sumber dan cara rekrutmen subyek penelitian :
Rekrutmen awal dilakukan pada subjek yang menjalani terapi hemodialisa di unit hemodialisis RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo, kemudian peneliti meminta kesediaan pasien untuk terlibat sebagai subjek penelitian pasien sesuai kriteria inklusi penelitian diminta untuk mengisi inform consent sebagai tanda kesediaan menjadi subjek penelitian.
11. Apakah ada hubungan khusus antara subyek dengan orang yang merekrutnya? Tidak ada
12. Kreteria inklusi, ekslusi dan kreteria pengunduran diri (bila penelitian memerlukan waktu panjang)? Kriteria inklusi subjek penelitian adalah sebagai berikut :- Pasien menjalani HD rutin (2-3x/minggu selama minimal 2 bulan)- Pasien HD lanjut usia (≥60 tahun)- Bersedia menjadi subjek penelitianSedangkan kriteria eksklusi penelitian adalah pasien tidak sadar (secara fisik maupun mental) atau pasien tidak dapat berkomunikasi dan usia pasien <60 tahunKriteria pengunduran diri atau Drop Out (DO) sebagai sampel penelitian adalah ketika pada saat penelitian berlangsung, tiba-tiba asien merasa terganggu atau mengundurkan diri sebagai sampel, karena alas an tertentu
13. Tuliskan secara rinci semua biaya penelitian yang diusulkan: Lihat Lampiran
14. Apakah harus menggunakan manusia sebagai subyek penelitian? Ya Tidak
15. Fasilitas apa yang anda sediakan untuk mengatasi bila terjadi adverse event (bahaya/efek samping) akibat prosedur yang dilakukan?Efek samping yang mungkin timbul dalam penelitian ini adalah perasaan bingung dalam mengisi kuesioner. Oleh karena itu peneliti berusaha mengkondisikan jalannya penilaian atau wawancara dengan mendampingi dan memberikan penjelasan terhadap kuesioner yang diberikan sehingga pasien akan merasa terbantu dalam mengisi dan menjawab pertanyaan dalam kuesioner.
16. Bagaimana anda menjaga kerahasiaan informasi, baik selama penelitian maupun setelah penelitian selesai? Semua informasi yang disimpan dan atau dipublikasikan tidak menyebutkan identitas subjek atau dengan identitas disamarkan.
17. (a). Apaka digunakan bahan radioaktif? Ya Tidak
(b). Apakah pada penelitian ini digunakan tehnik DNA , toksin, mutagen, tetragon atau karsinogen?
V
V
Ya Tidak
18. Apakah proposal ini dimintakan persetujuan etik dari lain-lain komite etik??
Ya Tidak
Bila Ya, ke komite etik mana saja:
Apakah sudah disetujui? Ya Tidak Bila Ya, lampirkan kopi dari persetujuan tersebut..
19. Isu etik apakah yang mungkin terjadi pada pelaksanaan prosedur penelitian ini? (sehubungan dengan jawaban anda pada No. 7 dan No. 15)
Jelaskan jawaban anda untuk hal tersebut! Prosedur ini tidak akan mengganggu etika, adat kebiasaan, kenyamanan maupun prosedur pengobatan yang sedang dijalani sehingga tidak akan menimbulkan isu etik
CARA MEMPEROLEH INFORMED CONSENTHarus dicatat bahwa naskah penjelasan untuk subyek dan formulir persetujuan setelah penjelasan harus dilampirkan.
20. Siapa yang akan memberikan penjelasan kepada subyek atau walinya? Peneliti utama
21. Apakah ada hubungan khusus antara orang yang memberikan penjelasan tersebut atau salah satu dari peneliti dengan subyek? Tidak ada
22. Kapan penjelasan diberikan? Pada saat peneliti menemui subjek yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi
23. Apakah persetujuan diberikan oleh subyek Ya Tidak
Bila tidak, jelaskan alasannya.
24. Siapa yang bertindak sebagai saksi?Perawat dan Apoteker di Unit Hemodialisis
PERNYATAAN
V
V
V
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, telah membaca dan mengerti tentang
peraturan-peraturan terbaru mengenai percobaan yang dilakukan pada manusia dan
penjelasan-penjelasan tambahan tehadap peraturan tersebut. Saya menyadari
tanggung jawab yang harus saya pikul dalam menjalankan semua langkah-langkah
(prosedur) penelitian saya, prinsip-prinsip dan lain-lain hal yang ditentukan oleh
Komite Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin,
sehubungan dengan etika penelitian menggunakan subyek manusia.
Makassar: 17 Maret 2015
Peneliti utama,
Fajriansyah, S.Farm., Apt
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN
KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATANSekretariat : Lantai 2 Gedung Laboratorium Terpadu
JL JL.PERINTIS KEMERDEKAAN KAMPUS TAMALANREA KM.10, Makassar 90245Contact person dr. Agussalim Bukhari,PhD,SpGK (HP. 081241850858), email: [email protected]
Lampiran 1
NASKAH PENJELASAN UNTUK MENDAPAT PERSETUJUAN DARI SUBJEK PENELITIAN
Salam sejahtera bagi Bapak/Ibu, saya Fajriansyah, S.Farm., Apt dari bagian Farmasi
Klinik UNHAS Makassar yang hari ini akan melakukan pemeriksaan dan wawancara
pada Bapak/Ibu
Kami bermaksud mengadakan penelitian untuk mengetahui bagaimana tingkat
kejadian masalah terkait dengan obat atau Drug Related Problem (DRPs) pada pasien
yang mendapatkan terapi cuci darah (hemodialisis) rutin lanjut usia.
Untuk itu kami meminta kesediaan Bapak/Ibu untuk mengizinkan kami untuk
melakukan wawancara dan pengisian kuesioner penelitian ini.
Sebagai tanda persetujuan Bapak/Ibu dengan mengisi surat persetujuan yang
terlampir. Penelitian ini bersifat sukarela, jadi Bapak/Ibu juga boleh menolak untuk
tidak ikut serta, walaupun tanpa alasan. Bapak/Ibu juga dapat sewaktu-waktu
mengundurkan diri dalam penelitian ini tanpa kehilangan hak untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan. Dalam penelitian ini kami tidak memungut biaya.
Data yang kami peroleh dari penelitian ini dapat memberi manfaat bagi
Bapak.Ibu/Saudata (i) dalam pengobatan, terutama yang berhubungan dengan
masalah terkait dengan obat atau Drug Related Problem (DRPs) pasien yang
mendapatkan terapi cuci darah (hemodialisis) rutin lanjut usia.
Kami menjamin keamanan dan kerahasiaan semua data ada penelitian ini. Data akan
disimpan dengan baik dan aman, sehingga hanya bisa dilihat oleh yang
berkepentingan saja. Data pribadi disamarkan pada semua catatan dan pelaporan baik
lisan maupun tertulis tidak akan menggunakan data pribadi. Data ini akan disajikan
dalam Forum Ilmiah Program Pasca Sarjana Farmasi UNHAS.
Bila Bapak/Ibu merasa masih ada hal yang belum jelas atau belum dimengerti dengan
baik, maka Bapak/Ibu dapat menanyakan atau meminta penjelasan pada saya,
Fajriansyah, S.Farm., Apt (Telepon : 085299903000)
Jika Bapak.Ibu setuju untuk berpartisipasi, diharapkan untuk menandatangani surat
persetujuan mengikuti penelitian. Atas kesediaan dan kerjasama Bapak/Ibu, kami
ucapkan terimakasih.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN
KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATANSekretariat : Lantai 2 Gedung Laboratorium Terpadu
JL JL.PERINTIS KEMERDEKAAN KAMPUS TAMALANREA KM.10, Makassar 90245Contact person dr. Agussalim Bukhari,PhD,SpGK (HP. 081241850858), email: [email protected]
Lampiran 2
FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN
Kami yang bertanda tangan di bawah ini :Nama :Umur :Jenis Kelamin :Alamat :Pekerjaan :
Setelah mendapatkan penjelasan dari peneliti tentang manfaat dan resiko dari penelitian ini, dengan ini, saya menyatakan bersedia secara sukarela tanpa paksaan untuk mengikuti penelitian ini dan mentaati semua prosedur yang akan dilakukan pada saat penelitian ini.Saya mengerti bahwa prosedur kajian masalah terkait dengan obat (Drug Related Problem) terhadap saya tidak akan menyebabkan hal-hal yang merugikan dan saya percaya bahwa akan dilakukan tindakan-tindkan kewaspadaan untuk mencegah hal-hal tersebut, dan tidak ada biaya tambahan yang harus saya keluarkan bila dilakukan tindakan-tindakan kewaspadaan.Bila dalam penelitian ini terjadi perselisihan antara peneliti dan saya, maka saya berhak untuk tidak ikut dalam penelitian ini.Saya juga berhak menolak atau tidak ikut dalam penelitian ini tanpa kehilangan hak saya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dari rumah sakit.
Makassar, Maret 2015
(..........................................)
Nama Saksi, Tanda tangan1. ........................ ...............................2. ........................ ...............................
Peneliti Utama : Fajriansyah, S.Farm., AptAlamat : Jl. Sunu Kompleks Unhas Baraya Blok FX1B, Kel Lembo Kec, TalloTelepon : 085299903000
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN
KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATANSekretariat : Lantai 2 Gedung Laboratorium Terpadu
JL JL.PERINTIS KEMERDEKAAN KAMPUS TAMALANREA KM.10, Makassar 90245Contact person dr. Agussalim Bukhari,PhD,SpGK (HP. 081241850858), email: [email protected]
Lampiran 3
SUSUNAN TIM PENELITI BESERTA KEAHLIANNYA
NO. NAMA KEDUDUKAN DALAM
PENELITIAN
KEAHLIAN
1. Fajriansyah, S.Farm., Apt Peneliti Utama Peserta Farmasi Klinik Fakultas Farmasi UNHAS
2. Dr. Rahmawati Syukur, S.Si, M.Si, Apt
Rekan Peneliti Dosen Farmasi dan manajemen RSP. UNHAS
3. Dr. dr. Haerani Rasyid, M.Kes, Sp.PD, K-GH
Rekan Peneliti Spesialis Ilmu Penyakit dalam dan konsultan ginjal hipertensi
4. dr. Zulfahmidah Rekan Peneliti Dokter Umum
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN
KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATANSekretariat : Lantai 2 Gedung Laboratorium Terpadu
JL JL.PERINTIS KEMERDEKAAN KAMPUS TAMALANREA KM.10, Makassar 90245Contact person dr. Agussalim Bukhari,PhD,SpGK (HP. 081241850858), email: [email protected]
Lampiran 4
I. IDENTITAS DIRI
1.1 Nama Lengkap (dengan gelar) Fajriansyah, S.Farm., Apt.1.2 Jabatan Fungsional Penata Muda/IIIa1.3 NIP/NIK/No. Identitas lainnya 09190988021.4 Tempat dan Tanggal Lahir Ujung Pandang, 19 September 19881.5 Alamat Rumah Jl. Sunu. Kompleks Unhas Baraya Blok. FX.1B
Makassar1.6 Nomor Telepon/Faks 0411-432.8581.7 Nomor Hp 0852999030001.8 Institusi Tempat Bekerja Akademi Farmasi Kebangsaan (AKFAR)
Makassar1.9 Alamat Kantor Jl. P. Kemerdekaan Km. 13,7 Daya Makassar1.10 Nomor Telepon/Faks 0411-583190/0411-5831901.11 Alamat e-mail [email protected]
II. PENDIDIKAN
2.1 Program : S1 Farmasi2.2 Nama PT Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Makassar2.3 Bidang Ilmu Farmasi2.4 Tahun Masuk 20062.5 Tahun Lulus 2010
2.6 Judul Skripsi/ Tesis/Disertasi
Penentuan Nilai SPF (Sun Protection Factor) Ekstrak Etanol Teh Hijau (Camellia Sinensis) Asal Malino Dengan Metode Spektro Fotometer UV-Vis
2.7 Nama Pembim-bing/Promotor
Dra. Hj. Aisyah Fatmawaty, M.Si, AptDwi Sosiyawati, S.Si, Apt
2.1 Program : Profesi Apoteker2.2 Nama PT Universitas Hasanuddin2.3 Bidang Ilmu Farmasi2.4 Tahun Masuk 20112.5 Tahun Lulus 2012
III. Riwayat Penelitian
NO JUDUL PENELITIAN KEDUDUKAN DALAM
PENELITIAN
1. Determination of erithema and pigmentation transmission percentage (%TE & %TP) in vitro of Camellia sinensis extract
Peneliti Utama
2. Penentuan nilai SPF (Sun Protection Factor) secara in vitro ekstrak etanol daun teh hijau (Camellia Sinensis)
Peneliti Utama
3. Test of influence of ethanol extract of Tapak Dara (Catharantus roseus L) on the blood glucose level of Mus Musculus
Peneliti Pembantu
4. Pengaruh variasi kadar bahan pengikat amilum manihot terhadap sifat fisika sediaan tablet ekstrak pegagan (Centella asiatica L) sebagai antifertilitas
Peneliti Pembantu
5. Physical Stability of The Combination of Antiacne Cream Curcuma Rhizomae (Curcuma xanthoriza Roxb), Tamarind Leaves (Tamarindus indica L) and Bangle Rhizoma (Zingiber cassumunar Roxb) with Various Emulgators
Peneliti Pembantu
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN
KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATANSekretariat : Lantai 2 Gedung Laboratorium Terpadu
JL JL.PERINTIS KEMERDEKAAN KAMPUS TAMALANREA KM.10, Makassar 90245Contact person dr. Agussalim Bukhari,PhD,SpGK (HP. 081241850858), email: [email protected]
Lampiran 6
DESKRIPSI PENELITIAN
A. Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan populasi lanjut usia secara global semakin meningkat.
Berdasarkan laporan perserikatan Bangsa-Bangsa 2011, pada tahun 2000-2006 Umur
Harapan Hidup (UHH) adalah 66,4 tahun (dengan persentase populasi lansia tahun
2000 adalah 7,74%), angka ini akan meningkat pada tahun 2045-2050 yang
diperkirakan UHH menjadi 77,6 tahun (dengan persentase populasi lansia tahun 2045
adalah 28,68%). Begitu pula dengan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) terjadi
peningkatan UHH. Pada tahun 2000 UHH di Indonesia adalah 64,5 tahun (dengan
persentase populasi lansia adalah 7,56%) dan pada tahun 2011 menjadi 69,65 tahun
(dengan persentase populasi lansia adalah 7,58%) (Pusat Data dan Informasi
Kementerian Kesehatan RI, 2013)
Seiring dengan peningkatan jumlah populasi lanjut usia, semakin meningkat
pula permasalahan penyakit akibat proses penuaan seperti meningkatnya prevalensi
penyakit kronik yang berhubungan dengan usia seperti diabetes mellitus, penyakit
serebrovaskuler, penyakit jantung koroner, penyakit musculoskeletal, penyakit paru,
hipertensi dan penyakit ginjal kronik (PGK) ( Hoffman C dan Fischer 2010). Review
terhadap 26 studi oleh Qiu-Li Zhang dan Rothenbacher (2008) menunjukkan
prevalensi gagal ginjal usia lebih dari 64 tahun sebesar 35,8% lebih tinggi
dibandingkan 7,2% pada populasi usia lebih dari 30 tahun. Survei oleh NHANES
melaporkan bahwa prevalensi PGK paling tinggi pada lanjut usia (≥ 65 tahun)
dibanding seluruh populasi di Amerika (Stevens, dkk., 2010).
Penyakit ginjal kronis adalah suatu kondisi kerusakan ginjal yang terjadi
selama 3 bulan atau lebih berupa abnormalitas struktural atau fungsional ginjal
dengan atau tanpa penurunan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) yang bermanifestasi
sebagai kelainan patologis. Jika kondisi ginjal sudah tidak berfungsi diatas 75 %
(gagal ginjal terminal atau tahap akhir), proses cuci darah atau hemodialisa
merupakan hal yang sangat membantu penderita. Hemodialisis (HD) adalah salah
satu terapi pengganti ginjal yang menggunakan alat khusus dengan tujuan
mengeluarkan toksin uremik dan mengatur cairan elektrolit tubuh (MENKES RI,
2010)
Seiring dengan pertambahan usia, fungsi fisiologis mengalami penurunan
akibat proses degeneratif (penuaan) yang juga berpengaruh terhadap adanya
perubahan farmakokinetik dan farmakodinamik obat baik absorbsi, distribusi,
metabolisme, ekskresi dan respon homeostatik. Keadaan pasien lanjut usia dengan
PGK sangat beresiko mengalami masalah berhubungan dengan pengobatan.
Kompleksitas pengobatan pada pasien gagal ginjal kronik lanjut usia meningkatkan
potensi masalah berhubungan dengan pengobatan. Seiring dengan penurunan fungsi
ginjal maka jenis dan jumlah pengobatan untuk pasien lansia bertambah, sehingga
akan memperbesar resiko permasalahan yang berhubungan dengan obat. (Cardone,
dkk., 2010; Mahmoud, 2008).
Drug Related Problem/DRPs (Masalah terkait dengan obat) adalah suatu
kejadian terkait dengan terapi obat yang secara nyata atau potensial mengganggu
pencapaian hasil terapi yang diinginkan (PCNE 2013) atau setiap kejadian yang tidak
diinginkan, dialami oleh seorang pasien yang melibatkan atau diduga melibatkan
terapi obat sehingga dapat mengganggu tercapainya tujuan terapi yang diinginkan
(Cipolle et.al, 2007). Klasifikasi DRPs terdiri atas terapi tanpa indikasi, indikasi tanpa
terapi, dosis subterapi, overdosis, adverse drug reaction, interaksi obat, kegagalan
dalam menerima obat dan pemilihan obat kurang tepat (Cipolle et.al, 2007, Hepler &
Strand 2007)
. Suatu studi dilakukan untuk mengidentifikasi kasus DRPs pada pasien PGK
di Perancis diperoleh data bahwa ditemukan DRPs sebanyak 142 kasus pada 93%
pasien terutama aspek indikasi tanpa terapi (31,7%) dan dosis tidak tepat (19%)
(Belaiche, dkk., 2012). Di India, ditemukan 39 masalah terkait dengan obat pada
pasien yang menjalani HD dimana yang paling umum adalah interaksi obat (25,64%)
dan overdosis (23,07%) (Joel J, dkk., 2013)
Penelitian lain dilakukan oleh Manley, dkk., (2005) untuk mengetahui
frekuensi, jenis dan keparahan masalah yang berhubungan dengan pengobatan
(DRPs) pada pasien HD di Amerika Serikat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
DRPs teridentifikasi sebanyak 1.593 kasus pada 395 pasien (51.2% pria; usia, 52.4 ±
8.2 tahun; 42.7% dengan diabetes). Jenis DRPs yang paling sering ditemukan adalah
ketidaktepatan monitoring laboratorium (23,5%) dan indikasi tanpa pengobatan
(16,9%). Dosis tidak tepat ditemukan sebanyak 20,4% dari seluruh DRPs yang
teridentifikasi (dosis subterapi 11,2%; overdosis 9,2%).
Berdasarkan latar belakang yang ada maka dilakukan penelitian tentang kajian
Drug Related Problem Pasien HD Rutin Lanjut Usia
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian ini adalah seberapa besar tingkat kejadian DRPs
pasien HD rutin lanjut usia
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kejadian DRPs pasien
HD rutin lanjut usia
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pola dan frekuensi kejadian
DRPs pasien HD rutin lanjut usia serta menjadi bahan pertimbangan dalam
menentukan terapi farmakologis pasien HD rutin lanjut usia
E. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini termasuk penelitian observasional dengan mengikuti
rancangan deskriptif dan pengambilan data secara retrospektif.
Jenis data penelitian adalah profil pengobatan pasien HD rutin lanjut usia.
Pengambilan data dilakukan pada tanggal 01 Maret – 31 Mei 2015 di RSUP. Dr.
Wahidin Sudirohusodo Makassar. Kajian DRPs dilakukan berdasarkan data catatan
pengobatan pasien.
2. Subjek penelitian
Subjek penelitian merupakan pasien HD rutin lanjut usia di unit HD RSUP.
Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar selama periode penelitian tanggal. 01 Maret –
31 Mei 2015
Kriteria inklusi subjek penelitian adalah sebagai berikut :
- Pasien menjalani HD rutin (2-3x/minggu selama minimal 2 bulan)
- Pasien HD lanjut usia (≥60 tahun)
- Bersedia menjadi subjek penelitian
Sedangkan kriteria eksklusi penelitian adalah pasien tidak sadar (secara fisik maupun
mental) atau pasien tidak dapat berkomunikasi dan usia pasien <60 tahun
Kriteria pengunduran diri atau Drop Out (DO) sebagai sampel penelitian adalah
ketika pada saat penelitian berlangsung, tiba-tiba asien merasa terganggu atau
mengundurkan diri sebagai sampel, karena alasan tertentu
Teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling (semua anggota
populasi dijadikan sampel) selama periode penelitian
3. Prosedur Penelitian
1. Studi Pustaka
Studi pustaka dan literatur dilakukan sebelum menuangkan gagasan dalam
bentuk proposal penelitian. Studi kasus di lapangan juga dilakukan untuk
mendapat estimasi data populasi HD rutin lanjut usia
2. Pengajuan proposal penelitian
Berdasarkan kajian literatur dan studi pustaka maka proposal berjudul
Kajian Drug Related Problem Pasien HD Rutin Lanjut Usia di RSUP Wahidin
Sudirohusodo Makassar ini disusun dan diajukan
3. Pengajuan izin etika penelitian (ethical clearance)
Penelitian dilakukan melibatkan subjek penelitian berupa pasien HD rutin
lanjut usia. Untuk mendapat data sesuai tujuan penelitian diperlukan pengajuan
izin etika penelitian kepada Komite Etik Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin Makassar
4. Pengajuan izin penelitian BKPMD
Berdasarkan Pergub Sulsel No. 21 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Terpadu Satu Pintu pada Pemprov Sulsel
maka diperlukan pengajuan izin penelitian kepada UPT Pelayanan Perizinan
Terpadu (P2T) Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Provinsi
Sulawesi Selatan
5. Pengajuan izin penelitian di rumah sakit
Rencana penelitian akan dilakukan di Unit HD RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
Makassar. Untuk mendapatkan ijin penelitian, dibuat surat permohonan izin
penelitian kepada Direktur melalui bagian Pendidikan dan Penelitian (Diklit)
RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
6. Meminta kesediaan pasien untuk terlibat sebagai subjek penelitian
pasien sesuai kriteria inklusi penelitian diminta untuk mengisi inform consent
sebagai tanda kesediaan menjadi subjek penelitian.
7. Pengambilan Data
- Data demografi pasien
Jenis data yang dikumpulkan selama penelitian meliputi karakteristik pasien
(nama, no.rekam medik, usia, jenis kelamin) serta kondisi klinis pasien (mulai HD
dan komorbiditas)
- Data profil pengobatan
Jenis data profil pengobatan pasien dibutuhkan untuk melakukan kajian DRPs
meliputi regimen terapi (jenis obat, jumlah obat, dosis pemberian, dan aturan
pemakaian) serta data pelengkap sesuai rekam medis pasien antara lain informasi
diagnosa, data laboratoritum (serum K+, Ca2+< fosfat, bikarbonat, Hb, kreatinin,
BUN, LDL< trigliserida, dan glukosa). Metode wawancara juga dilakukan untuk
menggali informasi yang tidak ada dalam rekam medis terkait efek pengobatan pasien
seperti kejadian merugikan akibat obat atau efek samping selama penggunaan obat.
Selain itu wawancara juga dimaksudkan untuk mengetahui apakah pasien gagal
menerima obat akibat ketidakpatuhan terapi maupun kemampuan ekonomi atau faktor
lain misal intoleransi dengan efek samping obat
4. Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data DRP
- Data pengobatan pasien dilakukan kajian DRPs berdasarkan standar acuan
penelitian.
- Hasil kajian DRPs dikelompokkan berdasarkan poin dan klasifikasi DRPs sesuai
referensi acuan.
- Untuk mengetahui tingkat kejadian maka setiap poin DRPs dipersentasekan
dengan cara menghitung sesuai rumus :
Jumlah kasus DRPs untuk setiap poin DRPs x 100%
Total kasus DRPs
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN
KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATANSekretariat : Lantai 2 Gedung Laboratorium Terpadu
JL JL.PERINTIS KEMERDEKAAN KAMPUS TAMALANREA KM.10, Makassar 90245Contact person dr. Agussalim Bukhari,PhD,SpGK (HP. 081241850858), email: [email protected]
Lampiran 7
Alat Penelitian
Untuk mengkaji DRPs digunakan standar acuan penilaian DRPs meliputi
kajian ketepatan obat, ketepatan dosis, serta literatur interaksi obat. Untuk mengkaji
jenis DRPs lain seperti indikasi tidak diterapi, terapi tanpa indikasi, kegagalan
menerima obat, dan efek samping obat dilakukan dengan metode wawancara untuk
menggali informasi.
Berikut ini jenis standar acuan untuk mengkaji DRPs pasien : Kajian
ketepatan penggunaan obat literatur yang digunakan antara lain NKF-K/DOQI, JNC
VIII, Pharmacotherapy a pathophysiologic approach 2014, applied therapeutic the
clinical use of drug 2014, kriteria STOPP (Screening tool of older people’s
potentially inappropriate prescription) dan kriteria beer 2012 untuk pasien lanjut usia
(The American geriatric society 2012 beers criteria update expert panel). Kajian
ketepatan dosis mengacu pada drug prescribing in renal failure, drug information
handbook, dan geriatric dosage handbook Kajian interaksi obat mengacu pada drug
interaction fact (tatro, 2014) dan Stockley drug interaction
Bahan Penelitian
Bahan penelitian untuk mengkaji DRPs berupa catatan pengobatan pasien
meliputi regimen terapi (jenis obat, dosis pemberian dan aturan pemakaian),
informasi umum pasien (usia, jenis kelamin, TB, BB, waktu mulai HD, nilai gfr dan
komorbiditas) serta kondisi klinis pasien berdasarkan informasi dalam rekam medis
dan penilaian klinisi
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN
KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATANSekretariat : Lantai 2 Gedung Laboratorium Terpadu
JL JL.PERINTIS KEMERDEKAAN KAMPUS TAMALANREA KM.10, Makassar 90245Contact person dr. Agussalim Bukhari,PhD,SpGK (HP. 081241850858), email: [email protected]
Lampiran 10
Skala Naranjo
Nama : ………………………………………..Usia : ………………………………………..
No Reaksi Obat yang Merugikan (ROM) Ya Tidak Tidak tahu
1 Apakah ada laporan yang jelas tentang ROM tersebut pada waktu lampau ?
2 Apakah ROM terjadi setelah pemberian obat yang dicurigai sebagai penyebab terjadinya ROM ?
3 Apakah ROM berkurang ketika obat dihentikan atau ketika diberi antagonis ?
4 Apakah ROM timbul lagi ketika obat tersebut diberikan lagi ?
5. Adakah alternatif lain penyebab ROM pada pasien tersebut ?
6 Apakah ROM juga timbul ketika diberikan placebo ?7 Apakah obat berada pada konsentrasi toksis dalam
darah ?8 Apakah ROM meningkat ketika dosis ditingkatkan
atau berkurang ketika dosis diturunkan ?9 Apakah pasien pernah mengalami ROM yang sama
diwaktu lampau ketika obat yang sama atau turunannya diberikan ?
10 Apakah diagnosis ROM tersebut didukung oleh bukti yang objektif ?
SkorTotal skor
Hasil Skor Tingkat kejadian ROM1-3 Possible (Kemungkinan terjadi ROM)4-8 Probable (Kemungkinan besar terjadi ROM)9-13 Defnite (Pasti terjadi ROM)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN
KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATANSekretariat : Lantai 2 Gedung Laboratorium Terpadu
JL JL.PERINTIS KEMERDEKAAN KAMPUS TAMALANREA KM.10, Makassar 90245Contact person dr. Agussalim Bukhari,PhD,SpGK (HP. 081241850858), email: [email protected]
Lampiran 10Cek Kepatuhan Pengobatan
(Modified Morisky Scale)
No Pertanyaan Motivasi Pengetahuan
Ya Tidak Ya Tidak
1. Apakah anda pernah lupa
minum obat ?
2. Apakah anda tidak teratur
minum obat ?
3. Kadang jika anda merasa
kurang baik ketika memakai
obat, apakah anda berhenti
minum obat ?
4. Apakah anda mengerti manfaat
jangka panjang memakai obat
anda seperti penjelasan dokter
atau apoteker anda ?
5. Kadang apakah anda lupa
menebus resep obat pada
waktunya ?
Total Score
Keterangan :0-1 Motivasi rendah2-3 Motivasi tinggi0-1 Pengetahuan rendah2-3 pengetahuan tinggi
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN
KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATANSekretariat : Lantai 2 Gedung Laboratorium Terpadu
JL JL.PERINTIS KEMERDEKAAN KAMPUS TAMALANREA KM.10, Makassar 90245Contact person dr. Agussalim Bukhari,PhD,SpGK (HP. 081241850858), email: [email protected]
Lampiran 14
RINCIAN ANGGARAN
1. Pembuatan Proposal Penelitian Rp. 1.000.000,-
2. Penggandaan Proposal Penelitian Rp. 500.000,-
3. Seminar Proposal Penelitian Rp. 2.500.000,-
4. Pengurusan Ethical Clearance Rp. 150.000,-
5. Penyusunan Laporan Hasil Penelitian Rp. 2.000.000,-
6. Penggandaan Laporan hasil Penelitian Rp. 500.000,-
7. Biaya Transportasi Selama Penelitian Rp. 2.000.000
8. Seminar Hasil Penelitian Rp. 2.500.000,-
9. Konsumsi Seminar Rp. 2.000.000,-
JUMLAH Rp.13.150.000,-
Sumber Dana : Beasiswa BPPDN DIKTI