Ridwan Eko Riyanto
-
Upload
yeahrightskripsi -
Category
Documents
-
view
355 -
download
0
description
Transcript of Ridwan Eko Riyanto
i
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN DATA PEMERINTAH DESA GIRIKERTO
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Ridwan Eko Riyanto
10.11.4069
Kepada
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
2014
ii
ABSTRACT
In a government population census activity is an activity that always routinely implemented . Documenting the population , especially in the village Girikerto still using a system that is not computerized , which the employee must write the data one by one resident and still have to file it again . This will inevitably lead to many problems including , data collection is not as effective and efficient as it will take a lot of time searching for data archive and length of residence . Therefore, the required demographic data processing system that can help the population census. With the creation of a data processing system of data processing kependududkan population is expected to be effective and efficient , fast and the resulting data can be relevant . The system is able to process demographic data relating to the recording of data , creation of a certificate of residence and report generation . Perangakat software used in the manufacture of this system is Neatbeans IDE 7.0 and XAMPP. Keywords : demographic data processing , governance
ANALYSIS AND DESIGN OF DATA PROCESSING SYSTEMS GIRIKERTO VILLAGE GOVERNMENT
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN DATA PEMERINTAH DESA GIRIKERTO
Ridwan Eko Riyanto Heri Sismoro M.Kom
1
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sistem pengolahan data desa mempunyai peranan penting dalam
penyelenggaraan pemerintahan. Setiap orang berhak mendapatkan pelayanan
administrasi kependudukan, peran serta dalam administrasi kependudukan dan
mendukung pembangunan sistem pengolahan data. Hal ini bertujuan untuk
meningkatkan pelayanan publik tanpa adanya unsur diskriminasi. Dalam
penyelenggaraannya sistem pengolahan data desa perlu di kelola dan di tata dengan
sebaik-baiknya agar memberikan manfaat dalam peningkatan kegiatan pemerintahan.
Berkaitan dengan pengolahan data desa, di Desa Giriketo, Turi, Sleman ini masih
memiliki masalah yaitu pengolahannya masih belum terkomputerisasi, lamanya
mengelola data penduduk dimana data tersebut saling berkaitan satu sama lain dan
sulitnya mencari arsip dari data tersebut. Permasalahan tersebut sering muncul misalnya
dalam mengelola data kartu keluarga ,kartu tanda penduduk, dan surat pengantar
sehingga kurang efektif dan efisien. Hal tersebut pastinya akan menghambat kegiataan
pelayanan administrasi di Desa Girikerto, Turi.manajemen.
Seiring dengan perubahan zaman, teknologi tentunya akan sangat membantu
instansi pemerintahan khususnya Desa Girikerto ini dalam mengelola data
kependudukan. Selain itu peningkatan mutu sumber daya manusia juga harus terus
dilakukan. Maka, untuk mendukung manajemen administrasi kependudukan
disarankan untuk membuat suatu sistem pengolahan data dimana
nantinya bisa meningkatkan efisiensi dan efektifitas kinerja pemerintahan
di Desa Girikerto, Turi, Sleman.
1.2 Metodologi Penelitian
Pembangunan sistem ini menggunakan metode waterfall dimana dilakukan dalam
beberapa tahap, yaitu :
1. Pengumpulan data yang menggunakan beberapa metode, antara lain:
a. Metode Observasi
Penulis mengamati langsung objek penelitian untuk memperoleh segala macam
informasi yang berkaitan dengan perancangan sistem informasi kependudukan
ini.
b. Metode Wawancara
Penulis melakukan wawancara langsung dengan pegawai yang berguna untuk
mengetahui sejauh mana permasalahan yang ada di objek penelitian.
c. Metode Kepustakaan
2
Penulis mengumpulkan berbagai macam sumber informasi baik berasal dari
literatur dan buku penunjang konsep teori yang berkaitan dengan perancangan
sistem informasi ini.
d. Metode Kearsipan
Metode ini berhubungan dengan dokumen-dokumen yang berada di objek
penelitian yaitu Desa Girikerto.
2. Menganalisis dan merancang sistem dimana didalamnya dilakukan pendalaman
permasalahan dan menentukan pemecahan masalah.
3. Merancang desain program sebagai acuan dalam pembuatan sistem
pengolahan data ini, dimana dimulai dari perancangan basis data yang
mengacu pada pembuatan entity relationship diagram dan data flow diagram
serta perancangan desain antarmuka sistem.
4. Melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat, untuk mengetahui
adanya kerusakan atau tidak pada sistem tersebut.
5. Menyusun laporan skripsi secara sistematis sesuai dengan standar baku yang
telah ditetapkan.
2.LANDASAN TEORI
2.1 Pengenalan Sistem Secara Umum
2.1 Pengertian Sistem1
Sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan objek-objek yang saling berelasi
dan berinteraksi serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan yang
dirancang untuk mencapai satu tujuan.2
Menurut Mc Leod (1995):
Sistem sebagai sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang
sama untuk mencapai tujuan yang sama.
Menurut Scoot (1996) :
Sistem terdiri dari unsur-unsur seperti masukan (input), pengolahan (processing), serta
keluaran (output).
2.1.1 Karakteristik Sistem
Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu. Yaitu mempunyai
komponen (component), batasan sistem (boundary), lingkungan luar sistem
1
2Hanif Al Fatta, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Yogyakarta:Andi, 2007, hal.3
3
(environment), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah
(process), dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal).3
1. Komponen sistem (Component)
Suatu sistem tediri dari sebuah komponen yang berinteraksi, yang saling
bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem bisa berupa
subsistem atau bagian dari sistem. Setiap sistem tidak peduli berapapun
kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem.
Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu
fungsi dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem
dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut dengan supra
system.
2. Batasan sistem (Boundary)
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan
sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang, sebagai suatu kesatuan dan
menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3. Lingkungan luar sistem (Environment)
Lingkungan luar sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tesebut. Lingkungan
luar sistem yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dengan demikian
harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan
harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu
kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung sistem (Interface)
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem
dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan
sumberdaya yang mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.
Keluaran dari subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lainnya
dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat
berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk suatu kesatuan.
5. Masukan ( Input)
Masukkan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sisitem. Masukan
dapat berupa masukan perawatan dan masukan signal. Masukan perawatan
adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal
3 Jogiyanto HM, Analisis dan Desain Sistem Informasi :Pendekatan Terstruktur Teori dan
Praktek Aplikasi Bisnis, Yogyakarta:Andi, Cetakan Keempat, 1995, hal.3
4
adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam
sistem komputer, program adalah masukan perawatan yang digunakan, untuk
mengoperasikan komputernya dan data signal input untuk diolah menjadi
informasi.
6. Keluaran sistem (output)
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan
masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra system. Misalnya untuk
sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan
merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang
dibutuhkan.
7. Pengolah sistem (Process)
Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolah yang akan merubah masukan
menjadi keluaran. Sebagai contoh suatu sistem produksi akan mengolah
masukan berupa bahan baku, dan bahan-bahan lainnya menjadi keluaran berupa
barang jadi.
8. Sasaran (Objective) atau Tujuan (Goal)
Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem
dan keluaran yang dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila
mengenai sasaran dan tujuan.
2.2 Konsep Dasar Informasi
Informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih
berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata
dan dapat digunkan sebagai alat bantu untuk pengambilan keputusan.
Menurut Davis (1995) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk
yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat
ini atau mendatang.4
2.2.1 Karakteristik Informasi
Setiap Informasi memiliki beberapa karakteristik yang menunjukan sifat dari
informasi itu sendiri. Karakteristik-karakteristik informasi tersebut antara lain adalah:5
4 Hanif Al Fatta, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Yogyakarta:Andi, 2007, hal.3
5
1. Benar atau salah
Karakteristik tersebut berhubungan dengan sesuatu yang realitas atau tidak dari
sebuah informasi.
2. Baru
Sebuah informasi dapat berarti sama sekali baru bagi penerimanya.
3. Tambahan
Sebuah informasi dapat memperbaharui atau memberikan nilai tambah pada
informasi yang telah ada.
4. Korektif
Sebuah informasi dapat menjadi bahan koreksi bagi infomasi sebelumnya, salah
atau palsu.
5. Penegas
Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada, hal ini masih berguna
karena dapat meningkatkan persepsi penerima atas kebenaran informasi
tersebut.
2.2.2 Kualitas Informasi
Kualitas informasi (information quality) mengukur kualitas keluaran dari sistem
informasi. 6
King dan Epstein (1983) menggunakan beberapa atribut informasi untuk
mengukur nilai informasi, yaitu termasuk kecukupan (sufficiency), kepahaman
(understandability), bebas dari bias (freedom from bias), relevansi keputusan (decision
relevance), dan besaran (quantitativeness).
2.2.3 Nilai Informasi
Nilai suatu informasi berhubungan dengan keputusan. Hal ini berarti bahwa bila
tidak ada pilihan atau keputusan, informasi menjadi tidak diperlukan. Keputusan dapat
berkisar dari keputusan berulang yang sederhana sampai keputusan strategis jangka
panjang.7
5Teguh Wahyono, Sistem Informasi: Konsep Dasar, Analisis dan Implementasi, Klaten:Graha
Ilmu, 2004 hal.3
6 Jogiyanto HM , Modul Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi, Yogyakarta:Andi, 2007
hal.15
7 Teguh Wahyono, Sistem Informasi: Konsep Dasar, Analisis dan Implementasi,
Klaten:Graha Ilmu, 2004 hal.7
6
Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi tersebut, ditentukan dari dua
hal pokok yaitu:
1. Manfaat (use)
2. Biaya (cost)
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
2.3.1 Pengertian Sistem Informasi
Mengacu pada pendapat James B Bower dan kawan-kawan dalam bukunya
Computer Oriented Accounting Information System, Maka sistem penghasil informasi
atau yang dikenal dengan nama sistem informasi, memiliki pengertian sebagai berikut:
“Sistem informasi adalah suatu cara tertentu untuk menyediakan informasi yang
dibutuhkan oleh organisasi untuk beroperasi dengan cara yang sukses dan untuk
organisasi bisnis dengan cara yang menguntungkan.”8
2.3.2 Komponen Sistem Informasi
Stair (1992) menjelaskan bahwa sistem informasi berbasis komputer (CBIS)
dalam suatu organisasi terdiri dari komponen-komponen berikut :9
1. Perangkat Keras
Perangkat keras komponen untuk melengkapi kegiatan memasukkan data,
memproses data, dan keluaran.
2. Perangkat Lunak
Program dan instruksi yang diberikan ke komputer.
3. Basis Data
Kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan sedemikian rupa.
4. Telekomunikasi
Komunikasi yang menghubungkan antara pengguna sistem dengan sistem
komputer secara bersama-sama kedalam suatu jaringan kerja yang efektif.
5. Manusia
Personel dari sistem informasi, meliputi, manajer, analis, programer dan
operator, serta bertanggung jawab terhadap perawatan sistem.
8 Teguh Wahyono, Sistem Informasi: Konsep Dasar, Analisis dan Implementasi,
Klaten:Graha Ilmu, 2004 hal.17 9 Hanif Al Fatta, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Yogyakarta:Andi, 2007, hal 9-
10
7
2.4 Sistem Informasi Manajemen
2.4.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa
pemakai dengan kebutuhan serupa.10
Menurut McLeod (2001) sistem informasi manajemen adalah suatu sistem
penghasil informasi yang mendukung sekelompok manajer yang mewakili suatu unit
organisasi seperti suatu tingkat manajemen atau suatu bidang fungsional.
2.5 Konsep Dasar Sistem Informasi Kependudukan
2.5.1 Pengertian penduduk
Penduduk adalah semua orang yang berdomisili diwilayah geografis indonesia
selama enam bulan atau lebih atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan
tetapi bertujuan menetap. Pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh tiga komponen yaitu
fertilitas, mortalitas dan migrasi.11
1. Fertilitas
Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata
dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini
menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup. Natalitas mempunyai arti yang
sama dengan fertilitas hanya berbeda ruang lingkupnya. Fertilitas menyangkut
peranan kelahiran pada perubahan penduduk sedangkan natalitas mencakup
peranan kelahiran pada perubahan penduduk dan reproduksi manusia.
2. Mortalitas
Mortalitas atau kematian merupakan salah satu di antara tiga komponen
demografi yang dapat mempengaruhi perubahan penduduk.
Informasi tentang kematian penting, tidak saja bagi pemerintah melainkan juga
bagi pihak swasta, yang terutama berkecimpung dlaam bidang ekonomi dan
kesehatan. Mati adalah menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara
permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.
Data kematian sangat diperlukan antara lain untuk proyeksi penduduk guna
perancangan pembangunan. Misalnya, perencanaan fasilitas perumahan,
fasilitas pendidikan, dan jasa-jasa lainnya untuk kepentingan masyarakat. Data
kematian juga diperlukan untuk kepentingan evaluasi terhadap program -program
kebijakan penduduk.
10
Raymond McLeod, Sistem Informasi Manajemen, Jakarta:PT Prenhallindo, jilid 2, 2001,
hal .327 11
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19103/4/Chapter%20II , diakses tanggal 24
September 2013 12:03 WIB
8
3. Migrasi
Migrasi merupakan salah satu faktor dasar yang mempengaruhi pertumbuhan
penduduk. Peninjauan migrasi secara regional sangat penting untuk ditelaah
secara khusus mengingat adanya densitas (keadaan) dan distribusi penduduk
yang tidak merata, adanya faktor-faktor pendorong dan penarik bagi orang-orang
untuk melakukan migrasi, dipihak lain komunikasi termasuk transportasi semakin
lancar.
Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu
tempat ke tempat lain melampaui batas politik atau negara ataupun batas
administratif atau batas dalam suatu negara. Jadi migrasi sering diartikan
sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah ke daerah lain.
Migrasi antar bangsa (migrasi internasional) tidak begitu berpengaruh dalam
menambah atau mengurangi jumlah penduduk suatu negara kecuali dibeberapa
negara tertentu yang berkenaan dengan pengungsian, akibat dari bencana alam
maupun perang. Pada umumnya orang yang datang dan pergi antarnegara boleh
dikatakan boleh berimbang saja jumlahnya. Peraturan-peraturan atau undang-
undang yang dibuat oleh banyak negara umumya sanga sulit dan ketat bagi
seseorang untuk bisa menjadi warga negara atau menetap secara permanen
disuatu negara.
2.5.2 Sistem Informasi Kependudukan
Sistem Informasi Administrasi Kependudukan, selanjutnya disingkat SIAK
adalah sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
memfasilitasi pengelolaan informasi administrasi kependudukan ditingkat penyelenggara
dan instansi pelaksana sebagai satu kesatuan. (Pasal 1 Angka 21 UU Nomor 23 Tahun
2006 Tentang Administrasi Kependudukan).12
2.6 Konsep System Development Life Cycle
Dalam pengembangan sebuah sistem, terdapat konsep SDLC (system
development life cycle). Secara global definisi SDLC dapat dikatakan sebagai suatu
proses berkesinambungan untuk menciptakan atau merubah sebuah sistem, merupakan
sebuah model atau metodologi yang digunakan untuk melakukan pengembangan sistem.
System Development Life Cycle (SDLC) menurut O’brien (2000, p383) adalah aplikasi
penerapan dari penemuan permasalahan (problem solving) yang didapat dari
pendekatan sistem (system approach) menjadi pengembangan dari solusi sistem
informasi terhadap masalah bisnis. Menurut Turban (2003, p463) System Development
12
http://dispendukcapil.surakarta.go.id/index.php/tentangkami/74pengertianumudibidangadm
inistrasikependudukan,diakses tanggal 27 September 2013,12:43
9
Life Cycle (SDLC) atau siklus hidup pengembangan sistem adalah metode
pengembagan sistem tradisional yang digunakan sebagian besar organisasi saat ini.
SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:13
1. Identifikasi dan Seleksi Proyek
Merupakan langkah pertama dalam SDLC keseluruhan informasi yang
dibutuhkan oleh sistem:identifikasi, anlisis, prioritas, dan susun ulang. Dalam
tahapan ini ada beberapa hal yang harus dilakukan:
a. Mengidentifikasi proyek-proyek yang potensial.
b. Melakukan klasifikasi dan merangking proyek.
c. Memilih proyek untuk dikembangan.
2. Inisiasi dan Perencanaan Proyek
Dalam tahapan ini, proyek SI yang potensial dijelaskan dan argumentasi untuk
melanjutkan proyek dikemukakan. Rencana kerja yang matang juga disusun
untuk menjalankan tahapan-tahapan lainnya.
Pada tahap ini ditentukan secara detail rencana kerja yang harus dikerjakan,
durasi yang diperlukan masing-masing tahap, sumber daya manusia, perangkat
lunak, perangkat keras, maupun financial diestimasi.
3. Tahapan Analisis
Tahapan analisis adalah tahapan dimana sistem yang sedang berjalan dipelajari
dan sistem pengganti diusulkan. Tujuan utama dari fase analisis adalah
memahami dan mendokumentasikan kebutuhan bisnis (bussiness need ) dan
persyaratan proses dari sistem baru.
4. Tahapan Desain
Tahapan desain adalah tahapan mengubah kebutuhan yang masih berupa
konsep menjadi spesifikasi sistem yang riil. Tahapan desain sistem dibagi
menjadi 2 tahap, yaitu desain logis (logic design) dan tahapan desain fisik (physic
design).
5. Implementasi
Pada tahap kelima SDLC ini terdapat beberapa hal yang perlu dilakaukan, yaitu:
a. Testing, yaitu menguji hasil kode program dari tahapan desain fisik.
b. Instalasi, setelah program lulus uji coba maka perangkat lunak dan
perangkat keras akan diinstal pada organisasi atau perusahaan klien dan
secara resmi mulai digunakan untuk menggantikan sistem lama.
6. Pemeliharaan
13
Hanif Al Fatta, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Yogyakarta: Andi, 2007, hal.26
10
Langkah terakhir dari SDLC dimana pada tahapan ini sistem secara sistematis
diperbaiki dan ditingkatkan. Hasil dari tahapan ini adalah versi baru dari
perangkat lunak.
2.7 Konsep Sistem Basis Data
2.7.1 Pengertian Sistem Basis Data
Basis data, menurut McLeod,dkk (2001) adalah kumpulan seluruh sumber daya
berbasis komputer milik organisasi. 14
Sistem manajemen basis data adalah aplikasi perangkat lunak yang meyimpan
struktur basis data, hubungan antardata dalam basis data, serta berbagai formulir dan
laporan yang berkaitan dengan basis data.
Beberapa istilah yang umum digunakan dalam basis data, yaitu :
1. Entitas
Yaitu orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya direkam.
2. Atribut
Disebut juga elemen, atau data atau item yang digunakan untuk menerangkan
suatu entitas dan mempunyai harga tertentu.
3. Nilai data (Data Value)
Yaitu data akurat atau informasi yang disimpan pada tiap data, elemen atau
atribut.
4. File/Table
Yaitu kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang elemen yang sama,
atribut yang sama, namun berbeda nilai datanya.
5. Record/ Tuple
Yaitu kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan menginformasikan tentang
suatu entitas secara lengkap. Satu record mewakili satu atau data informasi.
2.7.2 Komponen-komponen Sistem Basis Data
Komponen-komponen sistem basis data meliputi: 15
1. Perangkat Keras (Hardware) sebagia pendukung operasi pengolahan data.
Perangkat keras komputer adalah semua bagian fisik komputer. Contoh dari
perangkat keras komputer yaitu: mouse, keyboard, monitor, CPU, memori dan
lain-lain.
14
Janes Simarmata dan iman Prayudi, Basis Data, Yogyakarta: Andi, 2007, hal. 3 15
Kusrini, M.Kom, Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data, Yogyakarta: Andi,
2007,hal 11-13
11
2. Sistem Operasi (Operating System) atau perangkat lunak untuk mengelola basis
data.
Sistem operasi merupakan suatu sofware sistem yang bertugas untk melakukan
kontrol dan manajemen hardware serta operasi-operasi dasar sistem, termasuk
menjalankan software aplikasi seperti program-program pengolah kata dan
browser web. Secara umum, sistem operasi adalah software lapisan pertama
yang ditaruh pada memori komputer pada saat komputer dinyalakan. Sementara
software lainnya dijalankan setelah sistem operasi berjalan.
3. Basis data sebagai inti dari sistem basis data.
4. Database Mnagement System (DBMS)
DBMS adalah software yang menagani semua akses ke basis data. Secara
konsep apa yang terjadi adalah sebagai berikut:
a. User melakukan pengaksesan basis data untuk informasi yang
diperlukannya menggunakan suatu bahasa manipulasi data, biasanya
disebut SQL.
b. DBMS menerima request dari user dan menganalisa request tersebut.
c. DBMS memeriksa skema eksternal user, pemetaan eksternal atau
konseptual, skema konseptual, pemetaan konseptual atau internal, dan
struktur penyimpanan.
d. DBMS mengeksekusi operasi-operasi yang diperlukan untuk memeneuhi
permintaan user.
Contoh dari DBMS ini yaitu antara lain Microsoft SQL server 2000, Oracle,
MysQL, Interbase, Paradox, Microsoft Acces dan lain-lain.
5. Pemakai (User)
Pemakai merupakan orang atau sistem yang akan mengakses dan merubah isi
basis data. Beberapa jenis pengguna basis data yaitu:
a. Programmer Aplikasi: orang yang mengkodekan aplikasi dengan
bahasa pemrograman.
b. User Mahir: orang yang mampu menggunakan basis data secara
langsung dengan menggunakan DBMS.
c. User umum/End User: orang yang memakai basis data dengan
menggunakan perantara program aplikasi. Misalnya seorang kasir
memasukkan data dengan menggunakan aplikasi kasir.
d. User khusus: bisa berupa sistem lain.
6. Aplikasi Lain
Aplikasi lain merupakan software yang dibuat untuk memberikan interface
kepada user sehingga lebih mudah dan terkontrol dalam mengakses basis data.
12
Aplikasi lain ini merupakan komponen tambahan dalam sistem basis data yang
sifatnya opsional.
3. ANALISIS
1.2.1 Analisis Kebutuhan Sistem
Tujuan dari fase analisis adalah memahami dengan sebenar-benarnya
kebutuhan dari sistem baru dan mengembangkan sebuah sistem yang mewadahi
kebutuhan tersebut, atau memutuskan bahwa sebenarnya pengembangan sistem baru
tidak dibutuhkan (Fatta, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, 2007).
Untuk mempermudah analisis sistem dalam menetukan keseluruhan kebutuhan
secara lengkap, maka analis membagi kebutuhan sistem kedalam dua jenis.
Jenis pertama adalah kebutuhan fungsional (functional requirement) dan jenis
kedua adalah kebutuhan non fungsional (nonfunctional requirement).
3.2 Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional adalah kebutuhan yang berisi proses-proses apa saja
yang nantinya dilakukan oleh sistem. Kebutuhan fungsional juga berisi informasi-
informasi apa saja yang harus ada dan dihasilkan oleh sistem.(Fatta, Analisis dan
Perancangan Sistem Informasi, 2007).
1. Kategori Kebutuhan Informasi:
a. Sistem dapat merekam data penduduk yang meliputi data biodata penduduk,
data KTP dan data KK.
b. Sistem dapat mengolah surat keterangan pindah WNI.
c. Sistem dapat mengolah surat keterangan kelahiran.
d. Sistem dapat mengolah surat keterangan kematian.
e. Sistem dapat mengolah surat keterangan belum menikah.
f. Sistem dapat mengolah surat keterangan untuk menikah.
g. Sistem dapat mengolah surat keterangan catatan kepolisian.
h. Sistem dapat mencetak laporan data biodata penduduk
i. Sistem dapat mencetak laporan data KTP
j. Sistem dapat mencetak laporan data KK
k. Sistem dapat mencetak laporan pembuatan surat keterangan.
l. Sistem dapat mencetak laporan jumlah penduduk menurut angkatan kerja dan
bukan angkatan kerja.
m. Sistem dapat mencetak laporan jumlah penganggur menurut pendidikan.
n. Sistem dapat mencetak laporan jumlah penganggur menurut kelompok umur.
o. Sisten dapat mencetak laporan jumlah angkatan kerja menurut pendidikan.
13
p. Sistem dapat mencetak laporan jumlah angkatan kerja menurut kelompok umur.
q. Sistem dapat mencetak laporan jumlah yang bekerja menurut sector kegiatan.
r. Sistem dapat mencetak laporan jumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) yang
bekerja di luar negeri.
3.3 Kebutuhan Non Fungsional (Nonfunctional Requirement)
Kebutuhan nonfungsional adalah tipe kebutuhan yang berisi property perilaku yang
dimiliki oleh sistem.
1.2.1.1.1 Kebutuhan Perangkat
1 Spesifikasi perangkat keras (hardware) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi
ini adalah sebagai berikut.
Tabel 3.7 Spesifikasi Hardware Pembuatan Aplikasi
Hardware (1 unit Laptop) Keterangan
Tipe Asus 450C
Processor Intel Core i3-3217U 1,8Ghz
RAM 4GB
Hard drive 500 GB Serial ATA 5400 RPM
2. Spesifikasi perangkat keras yang digunakan dalam proses implementasi adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.8 Spesifikasi Hardware Proses Implementasi
Hardware (1 buah PC ) Spesifikasi
Processor Intel Core Duo E2200
Motherboard Biostar G41 DDR3
RAM DDR3 2GB visipro
Casing SPC Power Pro
Monitor Acer LED 19”
Keyboard Logitech
Mouse Logitech
Printer Cannon IP1880
14
3. Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan aplikasi adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.9 Perangkat Lunak
Software Keterangan
Windows 8 Pro 32 bit Sistem Operasi
Netbeans Pembuatan Aplikasi
XAMPP Paket aplikasi
4.IMPLEMENTASI
4.1. Whitebox Testing
Pengujian dengan white box testing adalah dengan meneliti kode-kode program
ke dalam modul apakah terdapat kesalahan atau tidak. Salah satu contoh white
box testing adalah saat user salah memasukkan id user atau password maka
muncul pesan “id user atau password salah”. Untuk menagtasinya perlu dibuat
validasi dengan beberapa kondisi didalam program yang menentukkan layak
atau tidaknya validasi data pada kolom tersebut.
Gambar Whitebox Testing Login
4.1.16 Manual Program
Aplikasi Pengolahan Data Kependudukan ini terbagi menjadi berbagai menu
halaman Antara lain menu utama,menu login dan menu file, menu olah data, menu
laporan dan menu help.
15
a. Menu Utama
Menu utama kita di berikan pilhan login dan exit, apa bila memilih login maka kita
wajib mengisikan data user dan password dan menu exit untuk keluar dari aplikasi
tersebut.
b. Menu Login
Menu login terdiri dari data user dan password akses akan berjalan ketika kita
sudah mengisikan user dan password dengan benar.
c. Menu File
Menu file terdiri dari tombol log out user dan exit dari menu file.
d. Menu Olah Data
Menu olah data kita dapat mengolah data yang kita perlukan misalnya biodata
penduduk dan olah data lainya.
e. Menu Laporan
Menu Laporan terdiri dari berbagai jenis laporan yang kita butuhkan misalnya
laporan biodata penduduk dan jenis laporan lainya yang kita bisa akses dari menu ini.
f. Menu Help
Menu Help terdiri dari menu about yang berisi tentang aplikasi dan menu help
yang berisi manual program penggunaan.
5.KESIMPULAN
Berdasarkan uraian dari bab-bab terdahulu yang telah di jelaskan oleh penulis,
maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Untuk membuat Sistem Pengolahan Data Kependudukan di Desa Girikerto
dibutuhkan beberapa langkah yaitu melakukan penelitian masalah yang
muncul pada sistem lama, melakukan interview kepada pihak desa,
16
mengumpulkan landasan teori yang terkait dengan pembuatan sistem,
melakukan analisis dan perancangan, melakukan implementasi dan
melakukan pengujian terhadap program.
2. Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan bahwa pelayanan dengan
sistem lama membutuhkan lebih banyak waktu, dan sistem baru
membutuhkan waktu yang lebih singkat dari sistem lama.
3. Ketika melakukan implementasi dari perancangan yang telah dibuat, tidak
lepas dari kemungkinan adanya penambahan diluar perancangan.
Data kependudukan yang disimpan pasti akan saling berkaitan sehingga data
tersebut disimpan dalam satu database agar keakuratan data terjamin
17
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta:Andi
Anneahira. 2013. Xampp adalah, (http://www.anneahira.com/xampp-adalah.htm,
tanggal akses 27 September 2013)
Betha Sidik, Ir. 2005. MySQL Untuk Pengguna, Administrator, dan Pengembang
Aplikasi Web. Bandung:Informatika
Hakim S, Rachmad & Ir. Sutarto, Msi. 2009. Mastering Java :Konsep Pemrograman
Java dan Penerapannya untuk Membuat Software Aplikasi. Jakarta:Elex Media
Komputindo
Hartati, Sri. 2007. Pemrograman GUI Swing Java dengan Netbeans 5, Ed.1.
Yogyakarta:Andi
HM, Jogiyanto.1995. Analisis dan Desain Sistem Informasi:Pendekatan Terstruktur
Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta:Andi
HM, Jogiyanto. 2007. Modul Kesuksesan Sistem Teknlogi Informasi. Yogyakarta: Andi
John. 1997. Presenting Java Inilah java. Yogyakarta: Andi
Kusrini.2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta: Andi
McLeod, Raymond. 2001. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta:PT Prenhallindo
Oetomo, Budi Sutedjo Dharma S.Kom.2002. Perencanaan dan Pembangunan Sistem
Informasi.Yogyakarta: Andi
Simarmata, Janes & Imam Prayudi. 2007. Basis Data. Yogyakarta:Andi
Wahyono, Teguh. 2004. Sistem Informasi:Konsep Dasar, Analisis dan Implementasi.
Klaten:Graha Ilmu
Dispendukcapil Surakarta. 2013. Pengertian Umum dibidang Administrasi
Kependudukan,
(http://dispendukcapil.surakarta.go.id/index.php/tentangkami/74pengertianumudibidang
administrasikependudukan,diakses tanggal 26 September 2013)
repository usu. 2013,Chapter %2011, [ pdf], (http://
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19103/4/ Chapter %2011.pdf, diakses tanggal
24 September 2013)
Wartawarga Gunadarma. 2013. keunggulan-dan-kelemahan-bahasa pemrograman java,
(http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/04/keunggulan-dan-kelemahan-bahasa-
pemrograman java/, tanggal akses 26 September 2013