RHEUMATOID ARTHRITISBy: Alifya sasmi

Alifyasasmi

Arthritis means inflammation in a joint. That inflammation causes redness, warmth, swelling, and pain within the joint.

Rheumatoid arthritis affects joints on both sides of the body, such as both hands, both wrists, or both knees. This symmetry helps to set it apart from other types of arthritis.

RA can also affect the skin, eyes, lungs, heart, blood, or nerves.

What Is Rheumatoid Arthritis ?

Apa Rheumatoid Arthritis ? Arthritis berarti peradangan pada sendi . peradangan yang menyebabkan kemerahan , kehangatan , bengkak , dan nyeri di dalam sendi . Rheumatoid arthritis mempengaruhi sendi di kedua sisi tubuh , seperti kedua tangan , kedua pergelangan tangan , atau kedua lutut . simetri ini membantu untuk membedakannya dari jenis lain arthritis . RA juga dapat mempengaruhi kulit , mata , paru-paru , jantung , darah , atau saraf

The warning signs of RA are: Joint pain and swelling Stiffness, especially in the morning or after you sit for a

long time Fatigue Rheumatoid arthritis affects everyone differently. For

some, joint symptoms develop gradually over several years. In others, it may come on quickly.

Some people may have rheumatoid arthritis for a short time and then go into remission, which means they don’t have symptoms.

What Are the Symptoms?

Apa Apakah Gejala ? Tanda-tanda peringatan RA adalah: nyeri sendi dan bengkak Kekakuan, terutama di pagi hari atau setelah Anda duduk untuk

waktu yang lama Kelelahan Rheumatoid arthritis mempengaruhi setiap orang berbeda . Bagi

beberapa orang, gejala bersama mengembangkan secara bertahap selama beberapa tahun . Pada orang lain, mungkin datang dengan cepat .

Beberapa orang mungkin memiliki rheumatoid arthritis untuk waktu yang singkat dan kemudian pergi ke remisi , yang berarti mereka tidak memiliki gejala .

Anyone can get RA The disease is two to three times more

common in women than in men, but men tend to have more severe symptoms.

It usually starts in middle age. But young children and the elderly also can get it.

Who Gets Rheumatoid Arthritis?

Siapa yang bisa Rheumatoid Arthritis? Siapapun bisa mendapatkan RA. Penyakit ini dua sampai tiga kali lebih sering

terjadi pada wanita dibandingkan pria, tapi pria cenderung memiliki gejala lebih parah.

Hal ini biasanya dimulai pada usia pertengahan. Tapi anak-anak dan orang tua juga bisa mendapatkannya.

Doctors don’t know the exact cause. Something seems to trigger the immune system to attack the joints and sometimes other organs. Some experts think that a virus or bacteria may change the immune system, causing it to attack the joints. Other theories suggest that in some people, smoking may lead to rheumatoid arthritis.

Certain genetic patterns may make some people more likely to get RA than others.

What Causes It?

Apa Penyebab Ini? Dokter tidak tahu penyebab pasti. Sesuatu tampaknya

memicu sistem kekebalan tubuh untuk menyerang sendi dan organ kadang-kadang lainnya. Beberapa ahli berpikir bahwa virus atau bakteri dapat mengubah sistem kekebalan tubuh, menyebabkan ia menyerang sendi. Teori lain menunjukkan bahwa pada beberapa orang, merokok dapat menyebabkan rheumatoid arthritis.

pola genetik tertentu mungkin membuat beberapa orang lebih mungkin untuk mendapatkan RA daripada yang lain.

Immune system cells move from the blood into the joints and joint-lining tissue, called synovium. Once they arrive, those immune system cells create inflammation that leads to irritation, which wears down cartilage (the cushioning material at the end of bones). As the cartilage wears down, the space between the bones narrows. As it gets worse, the bones could rub against each other.

Inflammation of the joint lining causes swelling and makes fluid build up within the joint. As the lining expands, it can damage the bone.

All of these things cause the joint to become very painful, swollen, and warm to the touch.

How Does It Affect the Body?

Bagaimana Apakah Ini Mempengaruhi Tubuh? sel sistem kekebalan berpindah dari darah ke dalam sendi dan

jaringan sendi-lapisan, disebut sinovium. Begitu mereka tiba, sel-sel sistem kekebalan tubuh membuat peradangan yang mengarah ke iritasi, yang memakai bawah tulang rawan (bahan bantalan pada ujung tulang). Sebagai tulang rawan memakai bawah, ruang antara tulang menyempit. Karena mendapat lebih buruk, tulang bisa bergesekan satu sama lain.

Radang selaput sendi menyebabkan pembengkakan dan membuat membangun cairan up dalam sendi. Sebagai lapisan mengembang, dapat merusak tulang.

Semua hal ini menyebabkan sendi menjadi sangat menyakitkan, bengkak, dan hangat saat disentuh.

There is no single test that shows whether you have RA. Your doctor will give you a checkup, ask you about your symptoms, and possibly perform X-rays and blood tests.

Rheumatoid arthritis is diagnosed from a combination of things, including: The location and symmetry of painful joints, especially the hand joints Joint stiffness in the morning Bumps and nodules under theskin (rheumatoid nodules) Results of X-ray and blood tests Most, but not all, people with rheumatoid arthritis have the rheumatoid-factor (RF) antibody in their

blood. Rheumatoid factor may sometimes be present in people who do not have rheumatoid arthritis. Therefore, the diagnosis of rheumatoid arthritis is based on a combination of joint problems, as well as test results.

A newer, more specific blood test for rheumatoid arthritis is the cyclic citrulline antibody test, also called anti-CCP. The presence of anti-CCP antibodies suggests a tendency toward a more aggressive form of rheumatoid arthritis.

People with rheumatoid arthritis may have mild anemia. Blood tests may also show an elevated erythrocyte sedimentation rate (ESR) or elevated C-reactive protein (CRP) levels, which are signs of inflammation.

Some people with rheumatoid arthritis may also have a positive antinuclear antibody test (ANA), which indicates an autoimmune disease, but the test cannot tell which autoimmune disease.

How Do Doctors Diagnose Rheumatoid Arthritis?

Bagaimana Dokter Mendiagnosa Rheumatoid Arthritis? Tidak ada tes tunggal yang menunjukkan apakah Anda memiliki RA. Dokter akan memberikan

pemeriksaan, bertanya tentang gejala, dan mungkin melakukan sinar-X dan pemeriksaan darah.

Rheumatoid arthritis didiagnosis dari kombinasi hal, termasuk:

Lokasi dan simetri nyeri sendi, terutama sendi tangan kekakuan sendi di pagi hari Benjolan dan nodul di bawah kulit (nodul rheumatoid) Hasil X-ray dan tes darah Kebanyakan, tetapi tidak semua, orang dengan rheumatoid arthritis memiliki arthritis-faktor (RF)

antibodi dalam darah mereka. faktor rheumatoid mungkin terkadang hadir pada orang yang tidak memiliki rheumatoid arthritis. Oleh karena itu, diagnosis rheumatoid arthritis didasarkan pada kombinasi dari masalah bersama, serta hasil tes.

A baru, tes darah yang lebih spesifik untuk rheumatoid arthritis adalah tes citrulline antibodi siklik, juga disebut anti-PKC. Kehadiran antibodi anti-CCP menunjukkan kecenderungan ke arah bentuk yang lebih agresif dari rheumatoid arthritis.

Orang dengan rheumatoid arthritis mungkin memiliki anemia ringan. Tes darah juga bisa menunjukkan tingkat tinggi sedimentasi eritrosit (ESR) atau protein (CRP) tingkat C-reaktif meningkat, yang tanda-tanda peradangan.

Beberapa orang dengan rheumatoid arthritis juga mungkin memiliki tes antibodi antinuclear positif (ANA), yang menunjukkan penyakit autoimun, tetapi tes tidak bisa membedakan mana penyakit autoimun.

Treatments include medications, rest and exercise, and, in some cases, surgery to correct joint damage.

Your treatment will depend on several things, including your age, overall health, medical history, and how severe your case is.

How Is RA Treated?

Bagaimana RA Diobati? Perawatan termasuk obat, istirahat dan

olahraga, dan, dalam beberapa kasus, operasi untuk memperbaiki kerusakan sendi.

pengobatan Anda akan tergantung pada beberapa hal, termasuk usia Anda, kesehatan secara keseluruhan, riwayat medis, dan seberapa parah kasus Anda adalah.

Many rheumatoid arthritis medications can lower joint pain, swelling, and inflammation. Some of these drugs prevent or slow down the disease.

Drugs that ease joint pain, stiffness, and swelling include: Anti-inflammatory painkillers, such as aspirin, ibuprofen, ornaproxen Pain relievers that you put on your skin Corticosteroids, such as prednisone Narcotic pain relievers There are also many strong medications called disease-modifying

antirheumatic drugs (DMARDs), which work by interfering with or suppressing the immune system's attack on the joints. They include:

Plaquenil (originally used to treat malaria) Immune suppression drugs, such as Cytoxan, Imuran, andmethotrexate. Biologic treatments, such as Actemra, Cimzia, Enbrel, Humira,Kineret, 

Orencia, Remicade, Rituxan, Simponi, and Simponi Aria, Other drugs, such as Arava, Azulfidine, and Xeljanz

Medications

obat Banyak obat rheumatoid arthritis dapat menurunkan nyeri sendi, pembengkakan, dan

peradangan. Beberapa obat ini mencegah atau memperlambat penyakit.

Obat-obatan yang mengurangi rasa sakit sendi, kekakuan, dan pembengkakan termasuk:

obat penghilang rasa sakit anti-inflamasi, seperti aspirin, ibuprofen, atau naproxen Penghilang nyeri yang Anda masukkan pada kulit Anda Kortikosteroid, seperti prednison narkotik penghilang rasa sakit Ada juga banyak obat kuat yang disebut penyakit-memodifikasi obat antirematik

(DMARDs), yang bekerja dengan mengganggu atau menekan serangan sistem kekebalan tubuh pada sendi. Mereka termasuk:

Plaquenil (awalnya digunakan untuk mengobati malaria) obat penekanan kekebalan, seperti Cytoxan, Imuran, dan methotrexate. perawatan biologis, seperti Actemra, Cimzia, Enbrel, Humira, Kineret, Orencia, Remicade,

Rituxan, Simponi, dan Simponi Aria, Obat lain, seperti Arava, Azulfidine, dan Xeljanz

You need to be active, but you also have to pace yourself. During flare-ups, when joint inflammation gets worse, it’s best to rest the joints. Using a cane or joint splints can help during flare-ups.

When joint inflammation gets better, you need to exercise to your keep joints flexible and to strengthen the muscles that surround them. Low-impact activities, such as brisk walking orswimming, and gentle stretchingcan help. You may want to work with a physical therapist at first.

Why Are Rest and Exercise Important for RA?

Mengapa Istirahat dan latihan Penting untuk RA? Anda harus aktif, tetapi Anda juga harus memacu diri sendiri.

Selama suar-up, ketika peradangan sendi memburuk, yang terbaik untuk beristirahat sendi. Menggunakan tongkat atau splints bersama dapat membantu selama flare-up.

Ketika peradangan sendi akan lebih baik, Anda perlu latihan untuk sendi keep Anda fleksibel dan memperkuat otot-otot yang mengelilingi mereka. kegiatan dampak rendah, seperti jalan cepat atau berenang, dan lembut peregangan dapat membantu. Anda mungkin ingin bekerja dengan ahli terapi fisik pada awalnya.

When joint damage from the rheumatoid arthritis has become severe or pain is not controlled with drugs, surgery may help.

When Is Surgery Needed?

Ketika Apakah Bedah Dibutuhkan? Ketika kerusakan sendi dari rheumatoid

arthritis telah menjadi parah atau sakit tidak terkontrol dengan obat-obatan, pembedahan dapat membantu.

Although there isn't a cure for rheumatoid arthritis, early, aggressive treatment has been shown to help prevent disability and increase the chance to attain remission.

Is There a Cure?

Apakah Ada obat? Meskipun tidak ada obat untuk rheumatoid

arthritis, dini, pengobatan agresif telah terbukti membantu mencegah kecacatan dan meningkatkan kesempatan untuk mencapai remisi.

http://www.webmd.com/rheumatoid-arthritis/guide/rheumatoid-arthritis-basics