repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria,...

68

Transcript of repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria,...

Page 1: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan
Page 2: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan
Page 3: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan
Page 4: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

iii

MOTTO

Hasil tidak akan mengkhianatin usaha

Intelligence is not the determinant of success, but hard work is the

real determinant of your success

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih

hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya,

jika kamu orang-orang yang beriman”

(QS. Al –Baqarah: 186)

“Sesungguhnya Allah SWT tidak akan mengubah keadaan suatu kaum

sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka

sendiri”

(Q.S. Ar Ra’ad: 11)

Page 5: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini lahir dari buah pikiran penulis dan dorongan dari motivator-

motivator yang sangat berarti bagi penulis, mereka adalah yang memberi motivasi

dan dorongan semangat kepeda penulis selama ini.

Rasa syukur yang senantiasa tak akan pernah penulis lupakan kepada

Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-nya lah sehingga saya

dalam keadaan sehat wal afiat sampai detik ini.

Terimakasih kepada kedua orang tua ku (Ayah Muhammad Yakub dan Ibu

Kamasiah) yang tak akan pernah dapat terbalas walau dengan cara apapun.

Karana semangant dan dukungan serta do`a mereka sehingga saya dapat

menyelsaikan studi hingga jenjang ini.

Terimakasih untuk saudara ku kakak dan adik ku (Ita Radiani, Zununus,

Rizki Hayani, dan Rizka Hamdani) yang tak henti-hentiya memberi

semangat kepada saya dalam mengerjakan karya ini hingga selesai

Terimakasih untuk pacarku (Amira Faruk A.A) yang tak pernah henti-

hentinya memberi semangat kepada saya dalam menggerjakan tugas ahkir.

Terimakasih untuk saudara sepupu saya (Safuan Fajar dan Muhammad

Khadafi) yang sangat memberi dukungan kepada saya (Gelah semangat ko

win)

Terimakasih juga kepada teman-teman kost (Anggi, Topan, Abdul

Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang

selalu memberi semangat dan dukungan kepada saya dalam senang

maupun susah.

Terimakasih juga kepada teman-teman seperjuangan yang tak dapat saya

sebutkan satu persatu yang selalu memberi semangat kepada saya baik

dalam suka maupun duka.

Terimakasih juga kepada Ujang Dodat, Khaidiralli, Yudistira Taupan,

Dasa yang tak pernah bosan-bosan memberi semangat kepada saya dalam

mengerjakan karya ilmiah ini. (Nti Kenur Jang Yoh)

Page 6: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

v

Terimakasih kepada teman-teman IMAGAYO (Ikatan Mahasiswa Gayo

Lues Yogyakarta). yang setia setiap saat memberi dukungan dan semagat

kepada saya dalam menempuh perjuangan di kota istimewa ini.

Page 7: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

vi

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahhi Wabarakatu!!!.Segala puji dan

syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

segala Rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengen judul

“Akuntabilitas Pemerintah Desa Dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa”

guna memenuhi sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar kesarjanaan (S1)

program studiIlmu Pemerintahan pada Sekolah Tinggi Pembangunan

Masyarakat Desa STPMD “APMD” Yogyakarta.

Penulis menyadari kelemahan serta keterbatasan yang ada sehingga dalam

Menyelesaikan skripsi ini memperoleh bantuan dari berbagai pihak, dalam

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan trimakasih kepada :

1. Bapak Habib Muhsin, M.Si. selaku ketua STPMD “APMD”

Yogyakarta.

2. Bapak Gregorius Sahdan, S.IP.M.A. selaku ketua Prodi Ilmu

Pemerintahan STPMD “APMD” Yogyakarta.

3. Ibu Dra. Safitri Endah Winarti, M.Si. selaku dosen pembimbing yang

telah membimbing saya dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai.

4. Almamater tercinta Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa

STPMD “APMD” Yogyakarta

5. Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang telah

membantu proses penelitian skripsi ini.

6. Pemerintah Kota/Kabupaten Bantul (dinas perizinan, BAPPEDA

Bantul) yang sangat membantu dalam penelitian skripsi ini.

Page 8: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

vii

7. Bapak Drs. Sujadi. Selaku Lurah/ Kepala Desa di Desa Tirtomulyo,

Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, DIY yang banyak memberi

informasi penting dari obyek penelitian.

8. Bapak Mukhlison Afandi, S.Pd.Iselaku Sekretaris Desa di Desa

Tirtomulyo,Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, DIY yang banyak

memberi informasi penting dari obyek penelitian.

9. Kepada seluruh masyarakat Desa di Desa Tirtomulyo Kecamatan

Kretek, Kabupaten Bantul, DIY yang telah bersedia memberi

informasi penting dari objek penelitian.

Segala usaha yang peneliti miliki telah ditumpahkan dalam proses

penyusunan skripsi ini dengan penuh semangat dan rasa ikhlas. Namun penulis

menyadari bahwa kesempurnaan hanya milik Allah SWT, oleh karena itu, dengan

rendah hati penulis menerima saran, kritik, dan aspirasi dari orang yang membaca

tulisan ini.

Yogyakarta, 29 Agustus 2018

Penulis

Faisal Fadli

Page 9: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii

MOTTO ........................................................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi

DAFTAR ISI .................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii

INTISARI ......................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang masalah ................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 7

E. Kerangka Konseptual ..................................................................... 7

E.1 Desa ......................................................................................... 7

E.2 Fungsi dan Kewenangan Pemerintah Desa.............................. 9

E.2.1 Pemerintah Desa ............................................................. 9

E.2.2 Fungsi dan Kewenangan ................................................. 10

E.3 Kemandirian Desa ................................................................... 11

E.4 Alokasi Dana Desa .................................................................. 13

E.5 Konsep Akuntabilitas .............................................................. 15

E.6 Pengelolaan Alokasi Dana Desa .............................................. 18

Page 10: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

ix

E.6.1 Perencanaan Alokasi Dana Desa .................................... 19

E.6.2 Pelaksanaan Alokasi Dana Desa ..................................... 20

E.6.3 Pertanggungjawaban Alokasi Dana Desa ....................... 20

E.6.4 Pengawasan Alokasi Dana Desa ..................................... 21

F. Kerangka Pikir ............................................................................... 21

G. Ruang Lingkup Penelitian .............................................................. 22

H. Metode Penelitian........................................................................... 22

H.1 Jenis Penelitian ........................................................................ 22

H.2 Unit Analisis ............................................................................ 23

H.3 Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 24

H.4 Teknik Analisis Data ............................................................... 26

BAB II PROFIL DESA TIRTOMULYO ........................................................ 28

A. Keadaan Geografis ......................................................................... 28

B. Keadaan Demografis ...................................................................... 29

C. Lembaga Pemerintah Desa Tirtomulyo ......................................... 32

C.1 Kepala Desa ............................................................................. 32

C.2 Sekretaris Desa ........................................................................ 35

C.3 Bagian Keuangan..................................................................... 36

C.4 Bagian Tata Usaha dan Umum ................................................ 37

C.5 Bagian Perencanaan................................................................. 39

C.6 Bagian Pemerintahan ............................................................... 40

C.7 Bagian Kesejahteraan .............................................................. 41

C.8 Bagian Pelayanan .................................................................... 42

C.9 Kepala Dusun/ Dukuh ............................................................. 43

Page 11: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

x

C.10 Badan Permusyarawatan Desa .............................................. 44

D. Kependudukan dan Sosial Ekonomi .............................................. 45

D.1 Pertumbuhan Penduduk .......................................................... 45

D.2 Kondisi Ekonomi .................................................................... 46

E. Kondisi Sarana Prasarana ............................................................... 46

E.1 Sarana Pendidikan ................................................................... 46

E.2 Sarana Kesehatan ..................................................................... 47

E.3 Sarana Ibadah........................................................................... 48

F. Potensi Desa Tirtomulyo ................................................................ 48

G. Struktur Pemerintahan Desa ........................................................... 49

H. Data Alokasi Dana Desa Tirtomulyo ............................................. 50

BAB III PEMBAHASAN ............................................................................... 54

A. Deskripsi Informan......................................................................... 54

A.1 Deskripsi Informan Berdasarkan Jenis Kelamin ..................... 55

A.2 Deskripsi Informan Berdasarkan Umur .................................. 56

A.3 Deskripsi Informan Berdasarkan Tingkat Pendidikan ............ 56

A.4 Deskripsi Informan Berdasarkan Pekerjaan ............................ 57

A.5 Keterkaitan Antar Jenis Kelamin, Umur, Tingkat Pendidikan

dan Pekerjaan Informan .............................................................. 58

B. Analisis ........................................................................................... 59

B.1 Akuntabilitas Pemerintah Desa dan Pengelolaan ADD .......... 59

B.1.1 Laporan yang Diberikan Oleh Pemerintah Desa Tentang

Perencanaan, Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban ADD ..... 61

Page 12: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

xi

B.1.2 Kebenaran Dalam Pelaporan Pemerintah Desa Tentang

Perencanaan, Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban ADD ..... 67

B.1.3 Transparansi Laporan Oleh Pemerintah Desa Tentang

Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pertanggungjawaban ADD .... 75

BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 83

A. Kesimpulan .................................................................................... 83

B. Saran .............................................................................................. 84

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 85

LAMPIRAN ..................................................................................................... 87

Page 13: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

xii

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1.1 Data Informan ............................................................................ 24

2. Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin .......................... 29

3. Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Usia .............................. 30

4. Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan .................. 31

5. Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian .................... 31

6. Tabel 2.5 Jenis Prasarana Pendidikan ........................................................ 47

7. Tabel 2.6 Jenis Prasarana Kesehatan ......................................................... 47

8. Tabel 2.7 Jenis Prasarana Ibadah ............................................................... 48

9. Tabel 2.8 Susunan Perangkat Desa Tirtomulyo ......................................... 50

10. Tabel 2.9 Data Penerimaan ADD Desa Tirtomulyo ................................. 50

11. Tabel 2.10 Laporan Pelaksanaan dan Hasil Kegiatan ADD ..................... 51

12. Tabel 3.1 Deskripsi Informan Berdasarkan Jenis Kelamin ........................ 55

13. Tabel 3.2 Deskripsi Informan Berdasarkan Umur ..................................... 56

14. Tabel 3.3 Deskripsi Informan Berdasarkan Tingkat Pendidikan ............... 56

15. Tabel 3.4 Deskripsi Informan Berdasarkan Pekerjaan ............................... 57

Page 14: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

xiii

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1.1 Kerangka Berpikir ................................................................. 21

2. Gambar 2.1 Peta Desa Tirtomulyo ............................................................. 29

3. Gambar 2.2 Struktur Pemerintahan Desa Tirtomulyo ............................... 49

Page 15: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

xiv

INTISARI

Skripsi dengan judul “Akuntabilitas Pemerintah Desa Dalam Pengelolaan

Alokasi Dana Desa” di Desa Tirtomulyo, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul,

DIY. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh penerapan prinsip-

prinsip akuntabilitas pemerintahan desa dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa di

Desa Tirtomulyo, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul yang dapat dilihat

melalui kegiatan seperti perencanaan Alokasi Dana Desa, Pelaksanaan Alokasi

Dana Desa dan Pertanggungjawaban Alokasi Dana Desa. Penelitian ini sesuai

dengan Azas umum pengelolaan keuangan desa yaitu Azas Transparansi, Azas

akuntabel, dan Azas Partisipatif. Permasalahan yang terdapat di Desa Tirtomulyo

yaitu masyarakat kurang dilibatkan dalam musyawarah salah satunya lembaga

kemasyarakatan (Karang Taruna) dan pembangunan cenderung dilangsungkan

tanpa adanya musyawarah dengan masyarakat. Dengan kondisi tersebut

masyarakat tidak mengetahui besarnya ADD yang diterima, Sehingga masyarakat

menjadi sulit untuk diajak berpartisipasi dalam penggunaan ADD.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif berdasarkan hasil

pengumpulan data, baik primer (wawancara) maupun sekunder (dokumen-

dokumen/arsip) sesuai objek permasalahan yang diteliti pada lingkup

Akuntabilitas Pemerintah Desa Dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa

Tirtomulyo sebagai lokasi penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pada

penelitian ini dalam menentukan informan dilakukan dengan menentukan

informan kunci (key informan), sesuai dengan fokus penelitian. Kemudian

pemilihan informan dalam penelitian ini berjumlah sebanyak 15 orang yang terdiri

dari Kepala Desa, Sekretaris Desa (Carik Desa), Kepala Bagian Keuangan, Kapala

Bagian Pemerintahan, 2 orang Kepala Dusun/Dukuh, Ketua BPD, 3 orang

Wiraswasta, 1 orang Petani, 1 mahasiswa yang merupakan penduduk setempat,

dan 3 orang Pegawai Negeri Sipil.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemerintah desa di Desa

Tirtomulyo, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, DIY telah melaksanakan

prinsip-prinsip akuntabilitas pada pengelolaan Alokasi Dana Desa. Secara umum

Akuntabilitas Pemerintah Desa dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa

Tirtomulyo, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, DIY sudah berjalan dengan

baik, seperti Laporan yang Diberikan oleh Pemerintah Desa sudah akuntabel

karena telah memberikan laporan kepada Bupati dan kepada Ketua BPD setiap

akhir tahun anggaran. Dalam kebenaran pelaporan Alokasi Dana Desa

disampaikan kepada Bupati laporan semester pertama dan laporan semester akhir

tahun, pelaporan dilakukan sesuai dengan Peraturan Bupati Bantul No.17 Tahun

2017 dan hasilnya akan di evaluasi bersama masyarakat yang disampaikan pada

musyawarah akhir tahun berjalan sehingga dapat dikatakan kebenaran pelaporan

Alokasi Dana Desa sudah akuntabel dan transparan. Sedangkan dalam

pertanggungjawaban secara fisik sudah menunjukkan pelaporan yang akuntabel,

namun dalam hal pertanggungjawaban administrasi keuangan, pengelola

merupakan kendala utama sehingga masih memerlukan pendampingan dari aparat

Pemerintah Daerah guna penyesuaian perubahan aturan setiap tahun.

Key word: Alokasi Dana Desa, Akuntabilitas, Transparansi.

Page 16: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perubahan pemerintahan Indonesia secara desentralisasi dalam otonomi

daerah mengakibatkan perubahan pada pola hubungan antara pemerintah pusat

dan pemerintah daerah. Pola perubahan hubungan tersebut adalah perubahan

wewenang dan tanggung jawab pemerintah di tingkat pusat maupun daerah.

Namun demikian terdapat kewenangan yang tidak dapat didesentralisaikan dalam

otonomi daerah, yaitu urusan politik luar negeri, pertahanan, keamanan, moneter

dan fiskal, hukum, serta agama (Syamsudin, 2007:328).

Otonomi daerah sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang No. 23

tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban

daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan

kepentingan masyarakat setempat dalam sistem Negara Kesatuan Republik

Indonesia. Dalam hal ini pemerintah memberikan hak, wewenang dan kewajiban

kepada masing-masing daerah untuk mampu mengelola apa yang dimiliki oleh

daerah tersebut untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Kehadiran Undang-

Undang tentang Desa disamping merupakan penguatan status desa sebagai

pemerintahan masyarakat, sekaligus juga sebagai basis untuk memajukan

masyarakat dan pemberdayaan masyarakat desa. Untuk itulah pemerintah

mengeluarkan kebijakan yaitu pembentukan Alokasi Dana Desa (ADD) sebagai

perwujudan dari desentralisasi keuangan menuju desa yang mandiri.

Page 17: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

2

Berdasarkan UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah,

Desentralisasi adalah penyerahan Urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Pusat

kepada daerah otonom berdasarkan Asas Otonomi. Secara teoretis, desentralisasi

memberikan dua manfaat nyata, yaitu pertama, mendorong peningkatan

partisipasi, prakarsa, dan kreativitas masyarakat dalam pembangunan, serta

mendorong pemerataan hasil-hasil pembangunan (keadilan) di seluruh daerah

dengan memanfaatkan sumber daya dan potensial yang tersedia di masing-masing

daerah. Kedua, memperbaiki alokasi sumber daya produktif melalui pergeseran

peran pengambilan keputusan publik ke tingkat pemerintah yang paling rendah

yang memiliki informasi yang paling lengkap (Mardiasmo, 2009:25).

Menurut Dwipayana (2003:6) Desentralisasi memungkinkan

berlangsungnya perubahan mendasar dalam karakteristik hubungan kekuasaan

antara daerah dengan pusat, sehingga daerah diberikan keleluasaan untuk

menghasilkan keputusan-keputusan politik tanpa intervensi pusat. Dalam

mewujudkan sistem pemerintahan yang baik (good governance), perlu adanya

peningkatan dalam prinsip demokrasi, yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat

dan untuk rakyat. Prinsip desentralisasi terkait dengan penempatan kabupaten atau

kota sebagai wilayah pembangunan otonom yang mempunyai kewenangan untuk

mengelola perencanaan dan pelaksanaan pembangunan wilayah yurisdiksinya

(Bastian, 2015:13).

Menurut UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, Desa adalah kesatuan

masyarakat hukum yang memiiki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur

dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat

berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-usul, dan atau hak tradisional yang

Page 18: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

3

diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

Dalam operasionalisasi desa untuk mewujudkan otonomi yang diberikan

kepala desa terdapat pembiayaan-pembiayaan yang memiliki hubungan dengan

ADD, sehingga pemerintah daerah kabupaten memberikan ADD kepada setiap

desa yang berada di wilayahnya (Septian, 2016: 94). Hal ini tercantum pada UU

No, 6 Tahun 2014 tentang Desa yang menyebutkan bahwa keuangan desa adalah

semua hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala

sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan

kewajiban desa.

ADD adalah dana yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja

negara yang diperuntukkan bagi desa yang ditransfer melalui anggaran

pendapatan dan belanja daerah kabupaten atau kota dan digunakan untuk

membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan,

pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat. Jadi, semakin tinggi

tanggungjawab pengelolaan ADD maka akuntabilitas pengelolaan ADD akan

semakin baik juga. Sebaliknya, jika pengelolaan ADD rendah maka akuntabilitas

pengelolaan ADD akan tidak baik (Subroto, 2009).

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 tahun 2007 tentang pedoman

Pengelolaan Keuangan Desa di dalam Pasal 18 menyatakan bahwa ADD berasal

dari APBD Kabupaten/Kota yag bersumber dari Dana Perimbangan Keuangan

Pusat dan Daerah yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten/Kota untuk desa

paling sedikit 10%.

Page 19: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

4

Menurut Waluyo (2009:195) akuntabilitas meliputi pemberian informasi

keuangan kepada masyarakat dan pengguna sehingga memungkinkan bagi mereka

untuk menilai pertanggungjawaban pemerintah atas semua aktifitas yang

dilakukan. Selain itu akuntabilitas adalah upaya pemerintah dalam menciptakan

penyelenggaraan pemeritahan kearah yang lebih baik dengan berlandaskan good

governance.

Good governance merupakan penyelenggaraan pemerintahan negara yang

solid dan bertanggungjawab, serta efisien dan efektif dengan menjaga

keseimbangan sinergitas konstruktif antara domain negara, sektor swasta, dan

masyarakat. Akuntabilitas diharapkan dapat memperbaiki kualitas serta kinerja

dari instansi pemerintah agar menjadi pemerintahan yang transparan dan

berorientasi pada kepentingan publik. Adapun konsep dari akuntabilitas

didasarkan pada individu-individu atau kelompok jabatan dalam tiap klasifikasi

jabatan bertanggungjawab pada kegiatan yang dilakukannya (Solekhan, 2012: 15).

Akuntabilitas dalam pemerintahan desa melibatkan kemampuan pemerintah

desa untuk mempertanggungjawabkan kegiatan yang dilaksanakan dalam

kaitannya dengan masalah pembangunan dan pemerintahan desa.

Pertanggungjawaban yang dimaksud menyangkut masalah finansial yang terdapat

dalam APBDes dengan ADD sebagai salah satu komponen didalamnya. Fungsi

akuntabilitas lebih luas, bukan hanya sekedar ketaatan kepada peraturan

perundangan yang belaku akan tetapi, fungsi akuntabilitas tetap memperhatikan

penggunaan sumber daya secara bijaksana, efisien, efektif, dan ekonomis.

Penyelenggaraan pemerintahan maupun penyelenggaraan perusahaan harus

menekankan tujuan utama dari akuntabilitas, agar setiap pengelola atau

Page 20: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

5

manajemen dapat meyampaikan akuntabilitas keuangan dengan membuat laporan

keuangan (Sumpeno, 2011: 222).

Dalam kaitannya dengan pemberian ADD di wilayah desa Tirtomulyo,

Kecamatan Kretek, pemerintah kabupaten telah memberikan petunjuk teknis

melalui Peraturan Bupati Bantul Nomor 102 Tahun 2015 tentang Tata Cara

Pengalokasian Alokasi Dana Desa dan Besaran Alokasi Dana Desa untuk Setiap

Desa Tahun anggaran 2016. Dalam Peraturan Bupati tersebut dijelaskan bahwa

Alokasi Dana Desa adalah dana perimbangan yang diterima kabupaten/ kota

dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten/ kota setelah dikurangi

Dana Alokasi Khusus.

Dalam penelitian ini penulis meneliti di Desa Tirtomulyo, Kecamatan

Kretek, Kabupaten Bantul karena di wilayah ini mempunyai banyak potensi baik

perairan, pertanian, peternakan, perikanan serta pariwisata. Dengan banyaknya

potensi yang dimiliki maka penulis tertarik untuk meneliti pengelolaan ADD di

desa Tirtomulyo Kecamatan Kretek, tentang dampak dari implementasi ADD

untuk sektor pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan kemasyarakatan.

Selain itu, berdasarkan Laporan realisasi pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Desa, Desa Tirtomulyo Tahun Anggaran 2017 bahwa Desa Tirtimulyo

mendapatkan Alokasi Dana Desa yang cukup besar yaitu Rp 1.252.424.000.

Berdasarkan hasil observasi dalam pelaksanaan bantuan ADD di desa

Tirtomulyo, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul masih terdapat beberapa

permasalahan yaitu masyarakat kurang dilibatkan dalam musyawarah salah

satunya lembaga kemasyarakatan (Karang Taruna) dan pembangunan cenderung

dilangsungkan tanpa adanya musyawarah dengan masyarakat. Dengan kondisi

Page 21: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

6

tersebut masyarakat tidak mengetahui besarnya ADD yang diterima, masyarakat

tidak dapat menyalurkan aspirasinya dan tidak tahu untuk apa penggunaan dana

ADD tersebut. Sehingga masyarakat menjadi sulit untuk diajak berpartisipasi

dalam penggunaan ADD.

Faktor lain yang mendorong penulis dalam melakukan penelitian mengenai

Akuntabilitas Pemerintah Desa dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa

Tirtomulyo, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul karena peneliti ingin

mendeskripsikan dan menjelaskan sistem akuntabilitas perencanaan, pelaksanaan

dan pengelolaan Alokasi Dana Desa.

ADD sepenuhnya ditangani secara swadaya oleh pemimpin daerah dan juga

masyarakat langsung. Oleh karena itu peneliti lebih memilih meneliti mengenai

program ini karena jika dana ini dikelola secara jujur dan baik maka hasil

pembangunan juga terlihat dengan jelas, begitu juga sebaliknya. Sehubungan

dengan apa yang diuraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul “Akuntabilitas Pemerintah Desa dalam Pengelolaan

Alokasi Dana Desa” (Studi kasus: Desa Tirtomulyo, Kecamatan Kretek,

Kabupaten Bantul, DIY).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana akuntabilitas dalam pengelolaan

Alokasi Dana Desa?

C. Tujuan Penelitian

Page 22: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

7

Berdasarkan masalah yang telah diuraikan pada latar belakang dan rumusan

masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan

akuntabilitas pemerintah desa dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa

Tirtomulyo, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, DIY?

D. Manfaat Penelitian

D.1. Secara Akademis

Secara akademis penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan dan menambah

pengetahuan dalam pengelolaan Pemerintahan Desa dalam kaitannya dengan

pengelolaan Alokasi Dana Desa.

D.2. Secara Praktis

Secara praktis penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan bagi aparatur

Pemerintahan desa dalam menjalankan tugas pemerintahan khususnya dalam

pengelolaan Alokasi Dana Desa.

E. Kerangka Konseptual

E.1. Desa

Kata “Desa” sendiri berasal dari bahasa India yaitu “swadesi” yang berarti

tempat asal, tempat tinggal, negeri asal, atau tanah leluhur yang merujuk pada satu

kesatuan hidup, dengan satu kesatuan norma, serta memiliki batas yang jelas.

(Yulianti, 2003: 24).

Menurut UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, yang dimaksud dengan desa

adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut

desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang

Page 23: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

8

berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan

masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau

hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

Menurut Paul H. Landis dalam (Syachbrani, 2012) Desa adalah suatu

wilayah yang jumlah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan ciri-ciri:

pergaulan hidup yang saling kenal-mengenal antar penduduk, pertalian perasaan

yang sama tentang suatu kesukaan dan kebiasaan, kegiatan ekonomi yang pada

umumnya agraris dan masih dipengaruhi oleh alam sekitar, seperti iklim dan

keadaan serta kekayaan alam.

Dari uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa Desa adalah suatu

wilayah yang ditempati sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat hukum

yang memiliki kewenangandalam mengurus dan mengatur kepentingan

masyarakat setempat.

Desa berdasarkan karakteristiknya dapat dikelompokkan berdasarkan

tipologi desa. Menurut Mubyarto dalam Bachrein (2010: 135) membagi tipologi

desa tertinggal di Provinsi Jawa Tengah ke dalam sembilan tipologi berdasarkan

komoditas basis pertanian dan kegiatan mayoritas petani pada desa tersebut.

Kesembilan tipologi desa tersebut adalah desa persawahan, desa lahan kering,

desa perkebunan, desa peternakan, desa nelayan, desa hutan, desa industri kecil

desa buruh industri, serta desa jasa dan perdagangan.

Dalam penelitian ini Desa Tirtomulyo termasuk dalam tipologi desa

persawahan, karena berdasarkan potensi sumber daya alam lahan persawahan

memiliki volume sebesar 258.165 Ha, serta memiliki 2518 orang yang bekerja

Page 24: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

9

sebagai petani dan 2230 orang yang bekerja sebagai buruh tani yang jumlahnya

paling banyak dibandingkan pekerjaan lain dalam desa tersebut.

E.2. Fungsi dan Kewenangan Pemerintah Desa

E.2.1. Pemerintah Desa

Pemerintah Desa adalah penyelenggara urusan pemerintahan dan

kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan

Republik Indonesia. Pemerintah Desa yaitu Kepala Desa atau yang disebut

dengan nama lain dibantu Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara

Pemerintahan Desa (UU no. 6 tahun 2014 pasal 1).

Badan Permusyawaratan Desa (BPD) adalah lembaga yang melaksanakan

fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk desa

berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis (UU no. 6

tahun 2014 pasal 1).

Anggota BPD ialah wakil dari penduduk desa bersangkutan berdasarkan

keterwakilan wilayah. Anggota BPD terdiri dari Ketua RW, Pemangku Adat,

Golongan Profesi, Pemuka Agama atau Tokoh Masyarakat lainnya

(https://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Permusyawaratan_Desa).

Kepala Desa mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan,

antara lain pengaturan kehidupan masyarakat sesuai dengan kewenangan desa,

seperti pembuatan Peraturan Desa, pembentukan Lembaga kemasyarakatan,

pembentukan Badan Usaha Milik Desa, dan kerja sama antar desa, urusan

kesatuan hidup, dengan satu kesatuan norma, serta memiliki batas yang jelas

(Yuliati, 2003: 24).

Page 25: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

10

E.2.2. Fungsi dan Kewenangan

Menurut Richard dan Musgrave (1993: 6), pada prinsipnya fungsi

pemerintah dalam ekonomi dikelompokkan menjadi tiga, yaitu fungsi alokasi

(allocation Function), fungsi distribusi (distribution function), dan fungsi

stabilisasi (stabilization function). Fungsi alokasi adalah fungsi pemerintah dalam

menyediakan barang publik atau pengadaan barang dan jasa yang gagal

disediakan oleh mekanis pasar. Fungsi distribusi adalah fungsi pemerintah dalam

rangka mendistribusikan pendapatan dan kesejahteraan kepada masyarakat secara

berkeadilan. Fungsi stabilisasi adalah fungsi pemerintah dalam rangka mencapai

atau mempertahankan kondisi tertentu, seperti terciptanya kesempatan kerja yang

tinggi, stabilnya tingkat harga pada level yang rasional, atau mencapai tingkat

pertumbuhan ekonomi yang diinginkan. Skala mikro ketiga fungsi tersebut dapat

dijalankan pemerintah desa dalam perekonomian desa untuk itu pemerintah desa

memerlukan berbagai kewenangan (Soemarso, 2007: 23).

Kewenangan yang dimiliki oleh pemerintah desa secara formal merupakan

kewenangan yang ditegaskan dalam peraturan perundang-undangan. Berdasarkan

UU No.6 Tahun 2014 Tentang Desa Bab IV Pasal 18 bahwa terdapat 4 (empat)

hal yang menjadi kewenangan desa yaitu:

1. Kewenangan berdasarkan hak asal usul;

2. Kewenangan lokal berskala desa;

3. Kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah

Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; dan

Page 26: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

11

4. Kewenangan lain yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah

Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

E.3. Kemandirian Desa

Pembangunan pedesaan merupakan jalan guna mewujudkan visi

pembangunan nasional, yaitu menuju Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan

berdaya saing. Untuk itu, perspektif pembangunan desa harus diarahkan untuk

membangun kemandirian masyarakatnya. Untuk mengetahui tingkat kemandirian

desa, terdapat tiga dimensi yang diukur, yaitu kemampuan sendiri, tanggung

jawab bersama, dan keberlanjutan. Dari pengukuran ketiga dimensi tersebut,

diperoleh beberapa indikator yang dikelompokkan menurut aspek kebutuhan dasar

(perumahan, infrastruktur, kesehatan, pendidikan, keamanan), pemerintahan desa

(politik dan pemerintahan), serta daya saing ekonomi (pengembangan ekonomi).

Salah satu upaya penting yang dapat dilakukan dalam mewujudkan

kemandirian desa adalah pengorganisiran kelompok masyarakat desa itu sendiri.

Hal ini dirasa perlu, karena dengan adanya kelembagaan organisasi masyarakat

desa akan mampu memberikan kontrol dalam pembangunannya di semua sektor,

dengan pantauan langsung dari masyarakat atas dasar kesadaran bersama. Melalui

agenda pertemuan-pertemuan dan musyawarah tingkat desa dari hampir semua

kalangan akan menciptakan percepatan dalam pembangunan sumber daya

manusia di desa tersebut.

Dalam rangka pengorganisiran kelompok masyarakat ini, perlu adanya

klasifikasi secara umum. Masyarakat desa dimana mayoritas mata pencahariannya

Page 27: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

12

adalah bertani perlu dipersatukan dalam suatu wadah yang dapat menampung

kepentingan dan tujuan yang sama, dalam hal ini dalam bidang pertaniannya.

Kelompok masyarakat di tengah kehidupan pedesaan akan mampu menampung

aspirasi dan keinginan dari para petani dalam meningkatkan kesejahteraan

masyarakat desa yang sebagian besarnya adalah petani. Begitu pula ketika

sebagian besar masyarakat desa berprofesi lain. Misalnya pada masyarakat di

pesisir pantai yang sebagian besar masyarakatnya adalah nelayan. Harus ada

kelompok masyarakat yang mewadahi aktifitas nelayan. Para pemuda yang

memiliki gagasan dan aktifitas yang lebih hendaknya diberikan ruang yang

mampu menampung daya kreasi dan inovasinya dalam berpartisipasi membangun

kemandirian desa. Dengan begitu juga akan menciptakan regenerasi dikalangan

masyarakat desa. Kesejahteraan masyarakat desa didasarkan pada pendapatan

masyarakat desa secara keseluruhan. Karakteristik masyarakat desa dimana

mayoritas mata pencahariannya adalah bertani, sejatinya membutuhkan adanya

suatu badan hukum yang mampu menunjang roda perekonomiannya di bidang

pertanian. Dalam hal ini adanya koperasi desa merupakan indikator strategis

dalam membantu masyarakat, baik dalam meningkatkan produktivitas komoditi

pertaniannya maupun dalam menciptakan pasar komoditasnya. Sehingga akan

melancarkan kegiatan perekonomian desa yang mandiri dan mewujudkan pasar

lokal yang bersaing.

Kewirausahaan di lingkungan desa harus dilakukan oleh masyarakat desa.

Kehadiran para wirausaha dapat membantu memenuhi kebutuhan pokok

masyarakat desa. Berbagai komoditi yang dihasilkan dari pertanian dapat diolah

secara kreatif sehingga mampu menciptakan produk yang lebih varian. Konsep

Page 28: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

13

pasar desa memang belum terealisai dengan baik. Pasar desa yang meliputi

kebutuhan lokal sekitarnya adalah suatu konsep yang akan membuat komoditas

lokal akan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar desa. Artinya

proyeksi pertanian bisa dilakukan sesuai dengan kebutuhan pasar sekitar terlebih

dahulu. Suplai barang dari luar desa hanya akan meliputi barang atau komoditas

yang memang tidak ditanam di desa atau diproduksi di desa.

E.4. Alokasi Dana Desa

Alokasi Dana Desa Menurut UU No. 6 Tahun 2014 pasal 72 adalah dana

perimbangan yang diterima kabupaten/kota dalam Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah kabupaten/kota setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus. ADD

sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) paling sedikit 10% (sepuluh perseratus)

dari dana perimbangan yang diterima kabupaten/kota dalam anggaran pendapatan

dan belanja daerah setelah dikurangi dana alokasi khusus. Secara terperinci,

pengalokasian ADD dalam APBDes wajib memperhatikan peruntukannya dengan

persentase anggaran:

1. Paling sedikit 70% (tujuh puluh perseratus) dari jumlah anggaran belanja

desa digunakan untuk mendanai penyelenggaraan Pemerintahan Desa,

pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan

pemberdayaan masyarakat desa,

2. Paling banyak 30% (tiga puluh perseratus) dari jumlah anggaran belanja

desa yang digunakan untuk penghasilan tetap dan tunjangan kepala desa

dan perangkat desa, operasional Pemerintah Desa, tunjangan dan

Page 29: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

14

operasioanal Badan Permusyawaratan Desa, dan insentif rukun tetangga

(RT) dan rukun warga (RW).

Tujuan Alokasi Dana Desa adalah:

a. Menanggulangi kemiskinan dan mengurangi kemiskinan;

b. Meningkatkan perencanaan dan penganggaran pembangunan di tingkat

desa dan pemberdayaan masyarakat;

c. Meningkatkan pembangunan infrastruktur perdesaan;

d. Meningkatkan pengamalan nilai-nilai keagamaan, sosial budaya dalam

rangka mewujudkan peningkatan sosial;

e. Meningkatkan ketrentaman dan ketertiban masyarakat;

f. Meningkatkan pelayanan pada masyarakat desa dalam rangka

pengembangan kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat;

g. Mendorong peningkatan keswadayaan dan gotong royong

masyarakat;dan

h. Meningkatkan pendapatan desa dan masyarakat desa melalui Badan

Usaha Milik Desa.

(Peraturan Bupati Bantul No.07 Tahun 2011 Tentang Pedoman Umum Alokasi

dan Pelaksanaan ADD Kabupaten Bantul).

Menurut Syachbrani (2012) Alokasi Dana Desa (ADD) adalah bagian

keuangan desa yang diperoleh dari bagi Hasil Pajak Daerah dan bagian dari Dana

Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah yang diterima oleh kabupaten. ADD

dalam APBD Kabupaten/Kota dianggarkan pada bagian pemerintah desa, dimana

mekanisme pencairannya dilakukan secara bertahap atau disesuaikan dengan

kemampuan dan kondisi pemerintah daerah.

Page 30: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

15

Alokasi Dana Desa dalam APBD Kabupaten/Kota dianggarkan pada bagian

pemerintah desa. Pemerintah desa membuka rekening pada Bank yang ditunjuk

berdasarkan Keputusan Kepala Desa. Kepala Desa mengajukan permohonan

penyaluran ADD kepada Bupati setelah dilakukan verifikasi oleh tim pendamping

kecamatan. Bagian pemerintahan desa pada Setda Kabupaten/Kota akan

meneruskan berkas permohonan berikut lampirannya kepada bagian keuangan

Setda Kabupaten/Kota atau Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD)

atau Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Kekayaan Aset Daerah (BPKKAD).

Kepala Bagian Keuangan Setda atau Kepala BPKD atau Kepala BPKKAD akan

menyalurkan ADD langsung dari kas daerah ke rekening desa. Mekanisme

pencairan ADD dalam APBDesa dilakukan secara bertahap atau disesuaikan

dengan kemampuan dan kondisi daerah Kabupaten/Kota (Nurcholis, 2011).

E.5. Konsep Akuntabilitas

Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan keinginan nyata pemerintah

untuk melaksanakan good governance dalam penyelenggaraan kehidupan

bernegara. Dalam suatu Pemerintahan yang baik salah satu hal yang disyaratkan

adalah terselenggaranya good governance. Inpres tersebut mewajibkan setiap

instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara untuk

mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta

kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan

stratejik yang ditetapkan oleh masing-masing instansi.

Page 31: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

16

Pertanggungjawaban dimaksud berupa laporan yang disampaikan kepada

atasan masing-masing, lembaga-lembaga pengawasan dan penilai akuntabilitas,

dan akhirnya disampaikan kepada Presiden selaku kepala pemerintahan. Laporan

tersebut menggambarkan kinerja instansi pemerintah yang bersangkutan melalui

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

PP Nomor 7 tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi

Pemerintah menyatakan bahwa akuntabilitas adalah kewajiban untuk

menyampaikan pertanggungjawaban atau untuk menjawab dan menerangkan

kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif suatu organisasi

kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan

atau pertanggungjawaban.

Menurut Lembaga Administrasi Negara dan Badan Pengawasan Keuangan

dan Pembangunan RI dalam Subroto (2009: 27) akuntabilitas adalah kewajiban

untuk memberikan pertanggungjawaban atau menjawab dan menerangkan kinerja

dan tindakan seseorang/pimpinan suatu unit organisasi kepada pihak yang

memiliki hak atau yang berwenang meminta pertanggungjawaban. Akuntabilitas

adalah hal yang penting untuk menjamin nilai – nilai seperti efisiensi, efektifitas,

reliabilitas, dan prediktibilitas. Suatu akuntabilitas tidak abstrak tapi kongkrit dan

harus ditentukan oleh hukum melalui seperangkat prosedur yang sangat spesifik

mengenai masalah apa saja yang harus dipertanggungjawabkan.

Sulistiyani (2004: 43) menyatakan bahwa tranparansi dan akuntabilitas

adalah dua kata kunci dalam penyelenggaraan pemerintahan maupun

penyelenggaraan perusahaan baik, dinyatakan juga bahwa dalam akuntabilitas

terkandung kewajiban untuk menyajikan dan melaporkan segala kegiatan

Page 32: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

17

terutama dalam bidang administrasi keuangan kepada pihak yang lebih tinggi.

Akuntabilitas dapat dilaksanakan dengan memberikan akses kepada semua pihak

yangberkepentingan, bertanya atau menggugat pertanggungjawaban para

pengambil keputusan dan pelaksaan baik ditingkat program, daerah dan

masyarakat. Dalam hal ini maka semua kegiatan yang berkaitan dengan

pengelolaan Alokasi Dana Desa harus dapat diakses oleh semua unsur yang

berkepentingan terutama masyarakat di wilayahnya.

Menurut Mardiasmo (2002: 105) menyatakan ada tiga prinsip utama yang

mendasari pengelolaan keuangan daerah, yaitu:

1. Prinsip transparansi atau keterbukaan, Transparansi disini memberikan arti

bahwa anggota masyarakat memiliki hak dan akses yang sama untuk

mengetahui proses anggaran karena menyangkut aspirasi dan keinginan

masyarakat, terutama dalam pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat

banyak.

2. Prinsip akuntabilitas, akuntabilitas adalah prinsip pertanggungjawaban

publik yang berarti bahwa proses penganggaran mulai dari perencanaan,

penyusunan dan pelaksanaan harus benar–benar dapat dilaporkan dan

dipertanggungjawabkan kepada DPRD dan masyarakat. Masyarakat tidak

hanya memiliki hak untuk mengetahui anggaran tersebut tapi juga berhak

untuk menuntut pertanggungjawaban atas rencana atau pelaksanaan

anggaran tersebut.

3. Prinsip value for money, prinsip ini berarti diterapkannya tiga pokok dalam

proses penganggaran yaitu ekonomis, efisien, dan efektif. Ekonomis yaitu

pemilihan dan penggunaan sumber daya dalam jumlah dan kualitas

Page 33: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

18

tertentu dengan harga yang murah. Efisien adalah penggunaan dana

masyarakat tersebut dapat menghasilkan sesuatu yang maksimal atau

memiliki daya guna. Efektif dapat diartikan bahwa penggunaan anggaran

tersebut harus mencapai target atau tujuan kepentingan masyarakat.

Keberhasilan akuntabilitas Alokasi Dana Desa (ADD) sangat dipengaruhi

oleh isi kebijakan dan konteks implementasinya. Namun di dalam pelaksanaannya

tergantung bagaimana pemerintah melakukan pengawasan dan pembinaan

terhadap pengelolaan ADD dalam mendukung keberhasilan program. Untuk

mendukung keterbukaan penyampaian informasi secara jelas kepada masyarakat,

setiap kegiatan fisik ADD supaya dipasang papan informasi kegiatan di lokasi

dimana kegiatan tersebut dilaksanakan. Untuk mewujudkan pelaksanaan prinsip–

prinsip transparansi dan akuntabilitas maka diperlukan adanya kepatuhan

pemerintah desa khususnya yang mengelola ADD untuk melaksanakan ADD

sesuai ketentuan yang berlaku. (Arifiyanto dan Kurrohman, 2014).

E.6. Pengelolaan Alokasi Dana Desa

Dalam mewujudkan Pengelolaan Alokasi Dana Desa yang baik, Pemerintah

Desa harus menganut prinsip yang telah ditetapkan dalam Permendagri Nomor

113 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa sebagai berikut:

a. Pengelolaan keuangan ADD merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari pengelolaan keuangan Desa yang dituangkan dalam Peraturan Desa

tentang APBDesa.

Page 34: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

19

b. Pengelolaan keuangan harus direncanakan, dilaksanakan, diawasi dan

dievaluasi secara terbuka dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat di

Desa.

c. Pengelolaan keuangan harus menggunakan prinsip hemat, terarah,

mempunyai dampak pada masyarakat, terukur dan terkendali.

d. Pengelolaan keuangan harus dapat dipertanggungjawabkan dan

dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan

yang berlaku.

Tahapan pengelolaan Alokasi dana Desa diatur secara garis besar dimulai

dari tahap Perencanaan, Pelaksanaan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan

Alokasi Dana Desa (ADD) yang berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam

Negeri Republik Indonesia Nomor 113 Tahun 2014 pasal 20, 24, 38, dan 44

tentang Pengelolaan Keuangan Desa.

E.6.1. Perencanaan ADD

Bentuk perencanaan alokasi dana desa dilakukan dengan prosedur sebagai

berikut:

a. Sekretaris Desa menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa

berdasarkan RKPDesa tahun berkenaan.

b. Sekretaris Desa menyampaikan rancangan Peraturan Desa tentang

APBDesa kepada Kepala Desa.

c. Rancangan peraturan Desa tentang APBDesa sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) disampaikan oleh Kepala Desa kepada Badan Permusyawaratan

Desa untuk dibahas dan disepakati bersama.

Page 35: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

20

d. Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa disepakati bersama

sebagaimana dimaksud pada ayat (3) paling lambat bulan Oktober tahun

berjalan.

E.6.2. Pelaksanaan ADD

Bentuk pelaksanaan alokasi dana desa dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:

a. Semua penerimaan dan pengeluaran desa dalam rangka pelaksanaan

kewenangan desa dilaksanakan melalui rekening kas desa.

b. Khusus bagi desa yang belum memiliki pelayanan perbankan di

wilayahnya maka pengaturannya ditetapkan oleh Pemerintah

Kabupaten/Kota.

c. Semua penerimaan dan pengeluaran desa sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah.

E.6.3. Pertanggungjawaban ADD

Bentuk pertanggungjawaban alokasi dana desa dilakukan dengan prosedur sebagai

berikut:

a. Kepala Desa menyampaikan laporan pertanggungjawaban realisasi

pelaksanaan APBDesa kepada Bupati/Walikota setiap akhir tahun

anggaran.

b. Laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APBDesa

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari pendapatan, belanja, dan

pembiayaan.

c. Laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APBDesa

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan Desa.

Page 36: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

21

d. Peraturan Desa tentang laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan

APBDesa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilampiri:

1). Format Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APBDesa

Tahun Anggaran berkenaan;

2). Format Laporan Kekayaan Milik Desa per 31 Desember Tahun

Anggaran berkenaan; dan

3). Format Laporan Program Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang

masuk ke desa.

E.6.4. Pengawasan ADD

Bentuk pengawasan alokasi dana desa dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:

a. Pemerintah Provinsi wajib membina dan mengawasi pemberian dan

penyaluran Dana Desa, Alokasi Dana Desa, dan Bagi Hasil Pajak dan

Restribusi Daerah dari Kabupaten/Kota kepada Desa.

b. Pemerintah Kabupaten/Kota wajib membina dan mengawasi pelaksanaan

pengelolaan keuangan desa.

Page 37: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

22

F. Kerangka Pikir

Gambar 1.1

Kerangka Berfikir

G. Ruang Lingkup Penelitian

Dari landasan teori yang dikemukakan di atas maka hal yang akan diteliti,

yaitu: Akuntabilitas Pemerintahan Desa dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa

1. Laporan yang diberikan oleh Pemerintah Desa tentang Perencanaan,

Pelaksanaan, dan Pertanggungjawaban ADD.

2. Kebenaran dalam Pelaporan Pemerintah Desa tentang Perencanaan,

Pelaksanaan, dan Pertanggungjawaban ADD.

3. Transparansi Laporan oleh Pemerintah Desa tentang Perencanaan,

Pelaksanaan, dan Pertanggungjawaban ADD.

UU No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa

Peraturan Bupati Bantul Nomor 102 Tahun 2015 tentang Tata Cara

Pengalokasian Alokasi Dana Desa dan Besaran Alokasi Dana Desa untuk

Setiap Desa Tahun anggaran 2016

Pengelolaan ADD di Desa Tirtomulyo

Perencanaan ADD Pelaksanaan ADD Pertanggungjawaban ADD

-Partisipatif

-Transparansi

-Transparansi

- Akuntabilitas

- Akuntabilitas

Page 38: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

23

H. Metode Penelitian

H.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Tipe penelitian ini

berusaha mendeskripsikan gambaran yang senyatanya dari fenomena yang terjadi

pada pengelolaan alokasi dana desa, khususnya Alokasi Dana Desa di Desa

Tirtomulyo. Hal ini sejalan dengan pendapat Moleong (2012: 11) yang

mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk

memahami fenomena tentang apa yang dinilai oleh subjek penelitian misalnya

perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain. Secara holistik, dan dengan

cara deskriptif dalam bentuk kata–kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus

yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Penelitian

kualitatif diharapkan mampu menghasilkan penelitian berupa uraian yang

mendalam tentang ucapan, tulisan, dan atau perilaku yang dapat diamati dalam

suatu konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh dan

komprehensif.

Penelitian kualitatif harus mempertimbangkan metodologi kualitatif itu

sendiri. Metodologi kualitatif merupakan prosedur yang menghasilkan data

deskriptif berupa data tertulis atau lisan di masyarakat bahasa (Djajasudarma,

2006: 11). Dijelaskan lebih lanjut bahwa pendekatan kualitatif yang menggunakan

data lisan suatu bahasa memerlukan informan. Pendekatan yang melibatkan

masyarakat bahasa ini diarahkan pada latar dan individu yang bersangkutan.

Page 39: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

24

H.2. Unit Analisis

Unit analisis menurut Arikunto (2010: 187) adalah satuan tertentu yang

diperhitungkan sebagai subjek penelitian. Dalam pengertian lain, unit analisis

diartikan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan fokus/komponen yang diteliti.

Unit analisis ini dilakukan oleh peneliti agar validitas dan reliabilitas penelitian

dapat terjaga.

Unit analisis suatu penelitian dapat berupa individu, kelompok, organisasi,

benda, wilayah, dan waktu tertentu sesuai dengan focus permasalahannya.

Adapun yang menjadi unit analisis dalam penelitian ini adalah tentang

akuntabilitas pemerintah desa dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa, apakah

pemerintah sudah transparan, akuntabel dan partisipatif dalam pengelolaan ADD.

Untuk melakukan penelitian, peneliti melibatkan beberapa 15 orang sebagai

informan (sumber informasi). Adapun data informan tersebut dapat dilihat dari

tabel berikut :

Tabel. 1.1

Data Informan

No N A M A PEKERJAAN

1 Drs. Sujadi Kepala Desa

2 Bapak Suhadi kepala Bagian keuangan

3 R. Agus Sutapa Kepala bagian pemerintahan

4 Mukhlison Afandi, S.Pd.I Sekretaris Desa

5 Musdi Kepada Dukuh Bracan

6 Sunarta Kepala Dukuh Paliyan

7 Ridwan Anas Ketua BPD

8 Sudarso Wiraswasta

9 Sujono Wiraswasta

10 Wahyu Wiraswasta

11 Darmina Petani

12 Nurhuda Mahasiswa

13 Yulia Pegawai Negeri Sipil

14 Kasman Pegawai Negeri Sipil

15 Dewi Pegawai Negeri Sipil Sumber : Data Primer

Page 40: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

25

Dari informan tersebut diharapkan dapat mewakili pemerintah desa atau

perwakilan dari masyarakat peneliti memperoleh data tentang akuntabilitas

pemerintah desa dalam pengelolaan keuangan desa di Desa Tirtomulyo,

Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, DIY.

H.3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang valid dan objektif, maka dalam penelitian ini

digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Menurut Sutopo (2002:

64) Teknik observasi digunakan untuk menggali data yang berupa peristiwa,

tempat atau lokasi, dan benda, serta rekaman gambar.

2. Wawancara

Untuk mengumpulkan data dan informasi yang valid dan akurat,

pengumpulan data yang utama (untuk mendapatkan data primer) peneliti

akan melakukanwawancara langsung secara mendalam kepada informan

yang kompeten dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD), serta

mencatat kejadian serta informasi dari informan yang kemudian dijadikan

sebagai bahan penulisan laporan hasil penelitian.

Informan yang kompeten dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) yaitu

orang yang memiliki pengetahuan atau sebagai partisipan untuk menggali

informasi dan memiliki kemampuan untuk melaksanakan suatu pekerjaan

atau tugas yang dilandasi oleh keterampilan dan pengetahuan kerja sesuai

Page 41: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

26

dengan bidangnya masing-masing. Informan yang diwawancara adalah

diantaranya Kepala Desa, Sekertaris, Kabid Keuangan, Kabid Pembangunan.

Wawancara yang dilakukan oleh peneliti dibantu dengan alat perekam. Alat

perekam ini digunakan untuk bahan cross check bila pada saat analisa

terdapat data, keterangan atau informasi yang tidak sempat dicatat oleh

peneliti.

3. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2010: 329) Dokumentasi merupakan catatan peristiwa

yang sudah berlalu. Jadi dokumen merupakan bahan tertulis yang

berhubungan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Dokumen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah informasi yang disimpan atau

didokumentasikan seperti dokumen, data soft file, data otentik, foto dan

arsip lainnya yang berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan

Alokasi Dana Desa di Desa Tirtomulyo yang dapat digunakan sebagai

data pelengkap dari data yang diperoleh dalam kegiatan wawancara dan

observasi.

H.4. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

data kualitatif, mengikuti konsep yang diberikan Miles dan Huberman (dalam

Usman, 2009:85). Mereka mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data

kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus pada

setiap tahapan penelitian sehingga sampai tuntas, dan datanya sampai jenuh.

Meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan

Page 42: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

27

kesimpulan atau verifikasi data. Analisis juga memerlukan daya kreatif serta

kemampuan intelektual yang tinggi (Sugiyono, 2013: 332) yang terdiri dari

beberapa tahapan yaitu:

1. Pengumpulan data melalui wawancara terhadap tokoh kunci yang

dianggap mengetahui tentang penelitian ini. Kemudian observasi langsung

di lapangan untuk menunjang penelitian yang dilakukan agar mendapatkan

sumber data yang diharapkan.

2. Penelitian/Reduksi data yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan

di lapangan selama meneliti. Tujuan diadakan trasformasi data adalah

untuk memilih informasi mana yang dianggap sesuai dengan masalah yang

menjadi pusat penelitian di lapangan.

3. Penafsiran data/penyajian data (data display) yaitu kegiatan sekumpulan

informasi dalam bentuk teks naratif, tabel dan bagan yang bertujuan

mempertajam pemahaman penelitian terhadap informasi yang dipilih

kemudian disajikan dalam tabel ataupun uraian penjelasan. Namun yang

akan paling sering digunakan untuk penyajian data penelitian kualitatif

adalah teks yang bersifat naratif.

4. Pada tahap akhir adalah penarikan kesimpulan atau verifikasi, yang

mencari arti pola-pola penjelasan, konfigurasi yang mungkin, alur sebab

akibat dan proposisi. Penarikan kesimpulan dilakukan secara cermat

dengan melakukan verifikasi berupa tinjauan ulang pada catatan-catatan

dilapangan sehingga data-data teruji validitasnya.

Page 43: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

28

BAB II

PROFIL DESA TIRTOMULYO

A. Keadaan Geografis

Desa Tirtomulyo salah satu dari 5 desa yang ada di Kecamatan Kretek yang

terletak kurang lebih 3 km ke arah Barat dari Kecamatan Kretek, Jarak tempuh ke

Ibu Kota Propinsi 30 Km, dan Jarak tempuh ke Ibu Kota Kabupaten 13 Km. Desa

Tirtomulyo mempunyai wilayah seluas: 418.873 ha. Dengan batas – batas wilayah

sebagai berikut:

Sebelah Utara : Berbatasan dengan Desa Sidomulyo

Sebelah Timur : Berbatasan dengan Desa Donotirto

Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Desa Tirtosari

Sebelah Barat : Berbatasan dengan Desa Srigading, Desa

Caturharjo, Desa Murtigading

Iklim Desa Tirtomulyo sebagaimana desa–desa lain di wilayah Indonesia

mempunyai Iklim kemarau dan penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh

langsung terhadap kegiatan pertanian yang ada di Desa Tirtomulyo. Desa

Tirtomulyo terdiri dari 15 dusun yaitu: Plesan, Paliyan, Karen, Gondangan,

Kergan, Bracan, Tokolan, Tluren, Gaten, Jebugan, Karangweru, Genting,

Soropadan, Jetis, dan Punduhan. Desa Tirtomulyo dapat digambarkan dalam peta.

Page 44: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

29

Gambar 2.1

Peta Desa Tirtomulyo

(Sumber: Kantor Desa Tirtomulyo 2017)

B. Keadaan Demografis

Dari segi kependudukan, Desa Tirtomulyo dapat di gambarkan dalam tabel-

tabel dibawah ini:

Tabel 2.1.

Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Tahun 2017

No. Jenis Kelamin Jumlah (orang) %

1 Laki-Laki 3.607 47,29

2 Perempuan 4.021 52,71

TOTAL 7.628 100,00

Sumber: Data Monografi Desa Tirtomulyo 2017

Berdasarkan data di atas, penduduk perempuan di Desa Tirtomulyo

lebih banyak sebesar 4.021 jiwa daripada laki-laki sebesar 3.607 jiwa.

Page 45: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

30

Tabel 2.2

Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Usia

Tahun 2017

No. Usia

(Tahun)

Laki- Laki Perempuan Jumlah %

1 0 – 4 228 200 428 5,61

2 5 – 9 202 200 402 5,27

3 10 – 14 237 254 491 6,44

4 15 – 19 269 300 569 7,45

5 20 – 24 239 308 547 7,17

6 25 – 29 237 340 577 7,56

7 30 – 34 231 314 545 7,14

8 35 – 39 240 283 523 6,86

9 40 – 44 264 250 514 6,74

10 45 – 49 211 308 519 6,80

11 50 – 54 227 237 464 6,08

12 55 – 59 200 205 405 5,30

13 60 – 64 207 220 427 5,60

14 65 – 69 209 207 416 5,43

15 70 – 74 210 196 406 5,32

16 75+ 196 199 395 5,18

JUMLAH 3.607 4.021 7.628 100,00

Sumber: Data Monografi Desa Tirtomulyo 2017

Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk

Desa Tirtomulyo berdasarkan kelompok usia terbesar laki-laki terdapat pada

kelompok usia 15 – 19 tahun sebesar 269 jiwa dan perempuan pada kelompok

usia 25 – 29 tahun sebesar 340 jiwa, sedangkan jumlah penduduk menurut

kelompok usia terendah laki-laki pada kelompok usia 75+ tahun sebesar 196 jiwa

dan perempuan pada kelompok usia 70 – 74 tahun sebesar 196 jiwa.

Page 46: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

31

Tabel 2.3

Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tahun 2017

No. Pendidikan Jumlah (Orang) %

1 Tamat SD 725 28,66

2 Tamat SMP 466 18,42

3 Tamat SMA 1.031 40,75

4 DII/DIII 143 5,65

5 S1 154 6,09

6 S2 11 0,43

TOTAL 2.530 100,00

Sumber: Data Monografi Desa Tirtomulyo 2017

Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa di Desa Tirtomulyo

sebagian besar masyarakatnya merupakan tamatan SMA sebesar 1.031 jiwa

sedangkan masyarakat yang paling sedikit adalah tamatan S2 sebesar 11 jiwa.

Tabel 2.4

Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Tahun 2017

No. Mata Pencaharian Jumlah

(Orang)

%

1 Petani 2.495 32,72

2 Buruh Tani 2.162 28,35

3 Pedagang/Wiraswasta 368 4,83

4 TNI/POLRI 62 0,81

5 Pensiunan 132 1,73

6 Karyawan 349 4,58

7 Peternak 46 0,60

8 Tukang 256 3,36

9 Perikanan 37 0,48

10 Tidak Bekerja/Lainnya 1.718 22,53

TOTAL 7.625 100,00

Sumber: Data Monografi Desa Tirtomulyo 2017

Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa mayoritas

masyarakat di Desa Tirtomulyo bermata pencaharian sebagai petani yaitu sebesar

Page 47: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

32

2.495 orang dan minoritas masyarakatnya bermata pencaharian sebagai perikanan

sebesar 37 orang.

C. Lembaga Pemerintah Desa Tirtomulyo

C.1. Kepala Desa

Kepala Desa yang saat ini menjabat adalah Bapak Drs. Sujadi, kepala desa

sebagai pemimpin pemerintah desa. Kepala desa mempunyai tugas

menyelenggarakan pemerintahan desa, melaksanakan pembangunan desa,

pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan kemasyarakatan desa. Dalam

melaksanakan tugas, Kepala Desa mempunyai wewenang:

- Memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa;

- Mengangkat dan memberhentikan perangkat desa;

- Memegang kekuasaan pengelolaan keuangan dan aset desa;

- Menetapkan peraturan desa;

- Menetapkan anggaran pendapatan dan belanja desa;

- Membina kehidupan masyarakat desa;

- Membina ketentraman dan ketertiban masyarakat desa;

- Membina dan meningkatkan perekonimian desa serta

mengintegrasikannya agar mencapai skala produktif untuk sebesar-

besarnya kemakmuran desa;

- Mengembangkan sumber pendapatan desa;

- Mengusulkan dan menerima pelimpahan sebagian kekayaan negara guna

meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa;

- Mengembangkan kehidupan sosial budaya masyarakat desa;

Page 48: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

33

- Memanfaatkan teknologi tepat guna;

- Mengoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif;

- Mewakili desa di dalam dan di luar pengadilan atau menunjuk kuasa

hukum untuk mewakilinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan;

- Melaksanakan wewenang lain yang sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Dalam melaksanakan tugas dan wewenang, Kepala Desa mempunyai hak:

- Mengusulkan organisasi dan tata kerja Pemerintah Desa;

- Mengajukan rancangan dan menetapkan Peraturan Desa;

- Menerima penghasilan tetap setiap bulan, tunjangan, dan penerimaan

lainnya yang sah serta mendapat jaminan kesehatan;

- Mendapatkan cuti;

- Mendapatkan perlindungan hukum atas kebijakan yang dilaksanakan

sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan;

- Memberikan mandat pelaksanaan tugas dan kewajiban lainnya kepada

Pamong Desa.

Dalam melaksanakan tugas dan wewenang, Kepala Desa mempunyai kewajiban:

- Memegang teguh mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-undang

Dasar negara Republik Indonesia tahun 1945, serta mempertahankan dan

memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhineka

Tunggal Ika;

- Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa;

- Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat desa;

Page 49: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

34

- Menaati dan menegaskkan peraturan perundang-undangan;

- Melaksanakan kehidupan demokrasi dan berkeadilan gender;

- Melaksanakan prinsip tata pemerintahan desa yang akuntabel, transparan,

profesional, efektif dan efisien, bersih, serta bebas dari kolusi, korupsi, dan

nepotisme;

- Menjalin kerjasama dan koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan

di desa;

- Menyelenggarakan administrasi Pemerintahan Desa yang baik;

- Mengelola keuangan dan aset desa;

- Melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan desa;

- Menyelesaikan perselisihan masyarakat di desa;

- Mengembangkan perekonomian masyarakat desa;

- Membina dan melestarikan nilai sosial budaya masyarakat desa;

- Memberdayakan masyarakat dan lembaga kemasyarakatan di Desa;

- Mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan lingkungan

hidup; dan

- Memberikan informasi kepada masyarakat desa.

Dalam melaksanakan tugas, fungsi, kewenangan, hak dan kewajiban, Kepala Desa

wajib:

- Menyampaikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa setiap

akhir tahun anggaran kepada Bupati;

- Menyampaikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa pada akhir

masa jabatan kepada Bupati;

Page 50: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

35

- Memberikan laporan keterangan penyelenggaraan pemerintahan desa

secara tertulis kepada BPD setiap akhir tahun anggaran; dan

- Memberikan dan/atau menyebarluaskan informasi penyelenggaraan

pemerintahan desa kepada masyarakat setiap akhir tahun anggaran.

C.2. Sekretaris Desa

Sekretaris desa atau dikenal dengan sebutan Carik yang saat ini menjabat

adalah Bapak Mukhlison Afandi, S.Pd.I, Sekretaris Desa mempunyai tugas

membantu kepala desa dalam bidang administrasipemerintahan, terdiri atas:

- Mengoordinasikan penyusunan kebijakan dan program kerja pemerintahan

desa;

- Pengoordinasian pelaksana teknis dan pelaksana kewilayahan;

- Mengoordinasikan evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan pemerintahan

desa;

- Menyelenggarakan kesekretariatan desa;

- Menjalankan administrasi desa;

- Memberikan pelayanan teknis administrasi kepada seluruh satuan

organisasi pemerintah desa;

- Melaksanakan urusan rumah tangga, dan perawatan sarana dan prasarana

fisik pemerintah Desa; dan

- Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.

Dalam melaksanakan tugas, Sekretaris Desa mempunyai fungsi:

- Melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata naskah, administrasi

surat menyurat, arsip, dan ekspedisi;

Page 51: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

36

- Melaksanakan urusan umum seperti penataan administrasi perangkat

desa, penyediaan prasarana perangkat desa dan kantor, penyiapan

rapat, pengadministrasian aset, inventarisasi, perjalanan dinas, dan

pelayanan umum;

- Melaksanakan urusan keuangan seperti pengurusan administrasi

keuangan, administrasi sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran,

verifikasi administrasi keuangan, dan admnistrasi penghasilan Kepala

Desa, Perangkat Desa, BPD, dan lembaga pemerintahan desa lainnya;

dan

- Melaksanakan urusan perencanaan seperti menyusun rencana

anggaran pendapatan dan belanja desa, menginventarisir data-data

dalam rangka pembangunan, melakukan monitoring dan evaluasi

program, serta penyusunan laporan.

C.3. Bagian Keuangan

Kepala bagian keuangan yang menjabat saat ini adalah Bapak Suhadi.

Bagian keuangan merupakan unsur staf Sekretariat Desa yang membantu tugas

Sekretaris Desa dalam urusan administrasi keuangan.Kepala Urusan Keuangan

dalam melaksanakan tugasnya dapat dibantu oleh Staf Desa sesuai kebutuhan dan

kemampuan desa, yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada

Kepala Urusan Keuangan.

Kepala bagian keuangan mempunyai fungsi:

- Menyiapkan bahan penyusunan anggaran, perubahan dan perhitungan

APB Desa;

Page 52: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

37

- Menerima, menyimpan, mengeluarkan atas persetujuan dan seizin

Kepala Desa, membukukan dan mempertanggung-jawabkan keuangan

Desa;

- Mengendalikan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa; d.

mengelola dan membina administrasi keuangan desa;

- Menggali sumber pendapatan desa;

- Melakukan tugas-tugas kedinasan di luar urusan keuangan yang diberikan

oleh Kepala Desa atau Sekretaris Desa; dan

- Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.

Dalam melaksanakan tugas, Bagian Keuangan mempunyai fungsi:

- Pengurusan administrasi keuangan;

- Administrasi sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran;

- Verifikasi administrasi keuangan; dan

- Administrasi penghasilan Kepala Desa, Pamong Desa, BPD, dan lembaga

pemerintahan desa lainnya.

C.4. Kepala Bagian Tata Usaha dan Umum

Kepala bagian tata usaha dan umum yang saat ini menjabat adalah Anggi

Fahrul Yunarta, S.Pd. Bagian tata usaha dan umum merupakan unsur staf

Sekretariat Desa yang membantu Kepala Desa dalam urusan ketatausahaan,

rumah tangga, dan perlengkapan. Kepala Urusan Tata Usaha dan Umum dalam

melaksanakan tugasnya dapat dibantu oleh staf Desa sesuai kebutuhan dan

kemampuan desa, yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada

Kepala Urusan Tata Usaha dan Umum.

Page 53: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

38

Urusan Tata Usaha dan Umum mempunyai tugas:

- Melakukan urusan surat menyurat;

- Melaksanakan pengelolaan arsip Pemerintah Desa;

- Melaksanakan pengelolaan barang inventaris Desa;

- Mempersiapkan sarana rapat/pertemuan, upacara resmi dan lain-lain

kegiatan Pemerintah Desa;

- Melaksanakan pengelolaan perpustakaan Desa;

- Melakukan tugas-tugas kedinasan di luar urusan umum yang diberikan oleh

Kepala Desa atau Sekretaris Desa; dan

- Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.

Dalam melaksanakan tugas, Urusan Tata Usaha dan Umum mempunyai fungsi:

- Pelaksanaan urusan ketatausahaan;

- Pelaksanaan urusan administrasi surat-menyurat;

- Pelaksanaan urusan arsip;

- Pelaksanaan urusan ekspedisi;

- Pelaksanaan urusan penataan administrasi perangkat desa;

- Pelaksanaan urusan penyediaan prasarana perangkat desa dan kantor;

- Pelaksanaan urusan penyiapan rapat;

- Pelaksanaan urusan pengadministrasian aset;

- Pelaksanaan urusan inventarisasi;

- Pelaksanaan urusan perjalanan dinas; dan

- Pelaksanaan urusan pelayanan umum.

Page 54: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

39

C.5. Bagian Perencanaan

Kepala bagian perencanaan yang saat ini menjabat adalah Berni Astuti.

Bagian Perencanaan merupakan unsur Sekretariat Desa yang membantu tugas

Sekretaris Desa di bidang perencanaan, pengendalian dan pelaporan program

pemerintahan, pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan

masyarakat Desa. Kepala Urusan Perencanaan dalam melaksanakan tugasnya

dapat dibantu oleh staf Desa sesuai kebutuhan dan kemampuan desa, yang

berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Urusan

Perencanaan.

Urusan Perencanaan mempunyai tugas:

- Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan dan perencanaan kerja

pemerintahan desa;

- Melaksanakan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan perencanaankerja

pemerintahan desa secara rutin dan/atau berkala;

- Menyusun pelaporan penyelenggaraan pemerintahan desa akhir tahun

anggaran dan akhir masa jabatan;

- Melakukan tugas-tugas kedinasan di luar urusan perencanaan yang

diberikan oleh KepalaDesa atau Sekretaris Desa;

- Melaksanakan Musrenbang Desa;

- Menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa;

- Menyusun Rencana Kerja Pemerintahan Desa; dan

- Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Urusan

Perencanaan mempunyai fungsi:

Page 55: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

40

- Menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja desa;

- Menginventarisir data-data dalam rangka pembangunan;

- Melakukan monitoring dan evaluasi program; dan

- Penyusunan laporan.

C.6. Bagian pemerintahan

Kepala bagian pemerintahan yang saat ini menjabat adalah R. Agus Sutapa.

Bagian Pemerintahan merupakan unsur pelaksana teknis yang membantu tugas

Lurah Desa di bidang pemerintahan, keamanan, ketertiban dan perlindungan

masyarakat. Kepala Bagian Pemerintahan dalam melaksanakan tugasnya dapat

dibantu oleh Staf Desa sesuai kebutuhan dan kemampuan desa, yang

berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian.

Bagian Pemerintahan mempunyai tugas:

- Merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan kegiatan

pemeliharan ketentraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat.

- Melaksanakan administrasi kependudukan;

- Melaksanakan administrasi pertanahan;

- Melaksanakan pembinaan sosial politik;

- Memfasilitasi kerjasama Pemerintah Desa;

- Menyelesaikan perselisihan warga; dan

- Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Desa.

Dalam melaksanakan tugas, Bagian Pemerintahan mempunyai fungsi:

- Melaksanakan manajemen tata praja Pemerintahan;

- Menyusun rancangan regulasi desa;

Page 56: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

41

- Pembinaan masalah pertanahan;

- Pembinaaan ketentraman dan ketertiban;

- Pelaksanaan upaya perlindungan masyarakat, kependudukan;

- Penataan dan pengelolaan wilayah; dan

- Pendataan dan pengelolaan Profil Desa.

C.7. Bagian Kesejahteraan

Kepala bagian pemerintahan yang saat ini menjabat adalah Sigit Dwi P,

Bagian Kesejahteraan merupakan unsur pelaksana teknis yang membantu tugas

Kepala Desa di bidang kesejahteraan. Kepala Bagian Kesejahteraan dalam

melaksanakan tugasnya dapat dibantu oleh Staf Desa sesuai kebutuhan dan

kemampuan desa, yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada

Kepala Bagian.

Bagian Kesejahteraan mempunyai tugas:

- Merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan kegiatan

pembangunan desa;

- Mengelola sarana dan prasarana perekonomian masyarakat desa dan

sumber-sumber pendapatan desa;

- Mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat sesuai bidang

tugasnya;

- Mengembangkan sarana prasarana pemukiman warga;

- Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelestarian lingkungan

hidup; dan

- Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.

Page 57: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

42

Dalam melaksanakan tugas, Bagian Kesejahteraan mempunyai fungsi:

- Melaksanakan pembangunan sarana prasarana perdesaan;

- Pembangunan bidang pendidikan, kesehatan, dan tugas sosialisasi; dan

- Motivasi masyarakat di bidang budaya, ekonomi, politik, lingkungan

hidup, pemberdayaan keluarga, pemuda, olahraga, dan karang taruna.

C.8. Bagian Pelayanan

Kepala bagian pemerintahan yang saat ini menjabat adalah Subardan.

Bagian Pelayanan merupakan unsur pelaksana teknis yang membantu tugas

Kepala Desa di bidang agama, pembinaan kemasyarakatan dan kesejahteraan

rakyat.Kepala Bagian Pelayanan dalam melaksanakan tugasnya dapat dibantu

oleh Staf Desa sesuai kebutuhan dan kemampuan desa, yang berkedudukan di

bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian.

Bagian Pelayanan mempunyai tugas:

- Merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan kegiatan

pembinaan mental spiritual, keagamaan, nikah, talak, cerai dan rujuk,

sosial, pendidikan, kebudayaan, olah raga, kepemudaan, kesehatan

masyarakat, kesejahteraan keluarga, pemberdayaan perempuan dan

perlindungan anak;

- Mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat sesuai bidang

tugasnya;

- Mengoordinasikan kegiatan pelayanan satu pintu; dan

- Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.

Dalam melaksanakan tugas, Bagian Pelayanan mempunyai fungsi:

Page 58: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

43

- Melaksanakan penyuluhan dan motivasi terhadap pelaksanaan hak dan

kewajiban masyarakat;

- Meningkatkan upaya partisipasi masyarakat;

- Pengoordinasian kegiatan pelayanan satu pintu; dan

- Pelestarian nilai sosial budaya masyarakat, keagamaan, dan

ketenagakerjaan;

C.9. Kepala Dusun/Dukuh

Pelaksana kewilayahan dipimpin oleh seorang kepala pelaksana

kewilayahan yang disebut Dukuh, berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab

kepada Kepala Desa dan di bidang administrasi dikoordinasikan oleh Sekretaris

Desa.

Dukuh mempunyai tugas:

- Membantu Kepala Desa dalam melaksanakan tugas kegiatan Kepala

Desa;

- Melaksanakan kegiatan di bidang pemerintahan, pembangunan

kemasyarakatan, kebudayaan, ketentraman, ketertiban dan perlindungan

masyarakat;

- Melaksanakan Peraturan Desa, Peraturan Kepala Desa dan Keputusan

Kepala Desa; dan

- Melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Desa.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Dukuh

mempunyai fungsi:

Page 59: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

44

- Pembinaan ketentraman dan ketertiban, pelaksanaan upaya

perlindungan masyarakat, mobilitas kependudukan, dan penataan dan

pengelolaan wilayah;

- Mengawasi pelaksanaan pembangunan di wilayah;

- Melaksanakan pembinaan kemasyarakatan dalam meningkatkan

kemampuan dan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungannya;

dan

- Melakukan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat dalam menunjang

kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.

C.10. Badan Permusyarawatan Desa (BPD)

Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah

lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan

wakil penduduk desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara

demokratis.

BPD mempunyai fungsi:

- Membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan Desa bersama Kepala

Desa;

- Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Desa; dan

- Melakukan pengawasan kinerja Kepala Desa.

BPD mempunyai tugas:

- Menggali aspirasi masyarakat;

- Menampung aspirasi masyarakat;

- Mengelola aspirasi masyarakat;

Page 60: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

45

- Menyalurkan aspirasi masyarakat;

- Menyelenggarakan musyawarah BPD;

- Menyelenggarakan musyawarah Desa;

- Membentuk panitia pemilihan Kepala Desa;

- Menyelenggarakan musyawarah Desa khusus untuk pemilihan Kepala Desa

antar waktu;

- Membahas dan menyepakati rancangan Peraturan Desa bersama Kepala

Desa;

- Melaksanakan pengawasan terhadap kinerja Kepala Desa;

- Melakukan evaluasi laporan keterangan penyelenggaraan Pemerintahan.

D. Kependudukan dan Sosial Ekonomi

D.1. Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara

kekuatan yang menambah dan kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk.

Pertumbuhan penduduk menunjukkan perkembangan jumlah penduduk di suatu

wilayah selama periode waktu tertentu. Angka kelahiran dan kematian merupaka

faktor alami yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk di suatu wilayah.

Selainfaktor alami tersebut, ada juga faktor tidak alami yang mempengaruhi

pertumbuhan penduduk seperti migrasi.

Berdasarkan data penduduk yang ada di bagian Pemerintahan Desa

Tirtomulyo, maka pada tahun 2017 jumlah penduduk Desa Tirtomulyo tercatat

sebanyak 7.628 jiwa. Bila dibandingkan dengan tahun 2016 yang berjumlah

Page 61: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

46

sebanyak 6.658 jiwa, maka pertumbuhan penduduk di Desa Tirtomulyo

mengalami kenaikan di setiap tahunnya.

D.2. Kondisi Ekonomi

Kondisi ekonomi Desa mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.

Pertumbuhan perekonomian Desa Tirtomulyo dapat dilihat dari kondisi ataau

keadaan di beberapa pedukuhan yang masih tersedia lapangan usaha pertanian,

adanya usaha-usaha persewaan, misalnya usaha toko, bengkel dan sebagainya.

Potensi ekonomi masyarakat salah satunya yaitu UMKM. UMKM

berkembang dengan pesat terutama industri rumah tangga sektor kuliner dan

kerajinan. Di samping itu semakin banyak bangunan rumah yang digunakan untuk

tempat tinggal maupun untuk disewakan serta untuk tempat usaha dan

perkantoran.

Hasil perekonomian Desa Tirtomulyo yang termasuk dalam komoditas

unggulan yaitu hasil pertanian, hasil perkebunan, hasil peternakan, hasil perikanan

dan kegiatan industri RT.

E. Kondisi Sarana Prasarana

E.1 Sarana Pendidikan

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang

diperlukan dirinya dan masyarakat. Tersedianya sarana pendidikan memudahlakn

masyarakat dalam memperoleh pelayanan pendidikan sekaligus dapat

Page 62: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

47

meningkatkan taraf fikir masyarakat, jenis sarana pendidikan di Desa Tirtomulyo

dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 2.5

Jenis Prasarana Pendidikan

Tahun 2017

No. Jenis Prasarana

Pendidikan

Jumlah %

1 Gedung Sekolah PAUD 7 58,4

2 Gedung Sekolah TK 3 25

3 Gedung Sekolah Dasar 1 8,3

4 Gedung SMP Sederajat - 0

5 Gedung SMA Sederajat 1 8,3

TOTAL 12 100

Sumber: Data Monografi Desa Tirtomulyo 2017

Dari tabel tersebut memperlihatkan bahwa di Desa Tirtomulyo cukup

tersedia sarana pendidikan.

E.2. Sarana Kesehatan

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang

memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Pembangunan fasilitas kesehatan yang baik akan meningkatkan kesejahteraan

masyarakat desa. Tersedianya sarana kesehatan memudahkan masyarakat untuk

mengakses kesehatan sekaligus dapat meningkatkan kesehatan masyarakat. Jenis

kesehatan yang dimiliki Desa Tirtomulyo dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 2.6

Jenis Prasarana Kesehatan

Tahun 2017

No. Jenis Prasarana

Kesehatan

Jumlah %

1 Rumah Sakit Umum - 0

2 Rumah Sakit Khusus - 0

3 Puskesmas Pembantu 1 6,25

4 Posyandu 15 93,75

TOTAL 16 100

Sumber: Data Monografi Desa Tirtomulyo 2017

Page 63: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

48

Dari tabel tersebut memperlihatkan bahwa di Desa Tirtomulyo cukup

tersedia sarana kesehatan, Desa Tirtomulyo memiliki satu puskesmas pembantu

yang kondisinya sudah cukup memadai untuk memberikan pelayanan kesehatan

yang baik bagi masyarakat baik dari sisi tenaga maupun sarana dan prasarana. Di

Desa Tirtomulyo juga terdapat lima belas posyandu.

E.3. Sarana Ibadah

Sarana ibadah di Desa Tirtomulyo dapat dilihat dari tabel sebagai berikut:

Tabel 2.7

Jenis Prasarana Ibadah

Tahun 2017

No. Jenis Prasarana Ibadah Jumlah %

1 Masjid 13 41,94

2 Mushola 18 58,06

TOTAL 31 100

Sumber: Data Monografi Desa Tirtomulyo 2017

Dari tabel tersebut memperlihatkan bahwa Sarana Ibadah di Desa

Tirtomulyo sudah memadai karena penduduk Desa Tirtomulyo mayoritas muslim

maka sarana yang ada hanya masjid dan mushola.

F. Potensi Desa Tirtomulyo

Ditinjau dari aspek fisik, kependudukan dan ekonomi, Desa Tirtomulyo

merukan suatu wilayah yang kaya akan potensi yang dapat dikembangkan lebih

lanjut terutama dalam aspek pengembangan serta pemasaran hasil produksi

pertanian dan perkebunan, karena dari data yang telah kami dapatkan jenis

pertanian seperti bawang merah dan kacang belum dapat menghasilkan produksi

yang optimal terutama untuk mengekspor hasil keluar desa maupun ke kecamatan.

Page 64: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

49

Sedangkan dalam perkebunan, di Desa Tirtomulyo belum memusatkan hasil untuk

dipasarkan, hampir semua masyarakat hanya memanfaatkan perkebunan untuk

mengonsumsi secara individu. Hal ini dapat dilihat dari kecilnya luasan lahan

peruntukan perkebunan di Desa Tirtomulyo. Padahal, dilhat dari kondisi geografis

Desa Tirtomulyo memiliki jenis tanah latoson yang sangat baik untuk bercocok

tanam seperti pertanian dan perkebunan maupun untuk lahan pemukiman disertai

dengan kemiringan lereng yang tergolong landai. Oleh karenanya sektor pertanian

yang telah ada semoga dapat dikembangkan lebih lanjut karena telah didukung

dengan kondisi geografisnya yang sangat mendukung serta memiliki masyarakat

dengan usia produktif yang lebih dominan yang dapat memproduksi hasil

perekonomian menjadi lebih optimal.

G. Struktur Pemerintahan Desa

Gambar 2.2

Struktur Pemerintahan Desa Tirtomulyo

Sumber: Kantor Desa Tirtomulyo 2017

Lurah Desa Sekretaris Desa

Carik Desa

Urusan

Keuangann

Urusan Tata

Usaha Dan

Umum

Pedukuhan

Seksi

Pelayanan

Urusan

Perencanaan

Seksi

Pemerintahan

Seksi

Kesejahteraan

Page 65: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

50

Secara rinci, Perangkat Desa Tirtomulyo disajikan pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.8

Susunan Perangkat Desa Tirtomulyo

NO NAMA JABATAN

1 Drs. Sujadi Lurah Desa

2 Mukhlison Afandi, S.Pd.I Carik

3 R. Agus Sutapa, SE Kasi Pemerintahan

4 Subardan Kasi Pelayanan

5 Sigit Dwi Purwanto, ST Kasi Kesejahteraan

6 Suhadi Kaur Keuangan

7 Berni Astuti Kaur Perencanaan

8 Anggi Fahrul Yunarta, S.Pd Kaur Tata Usaha dan

Umum

9 Ambyah, Sunarta, Sardjono, Muhammad

Solikin, Ferry Joko, Musdi, Suhadi, Sarjiya,

Supriyadi, Sutaryono, Basuki, Rusdiyanto,

Andik Fransisto, Taryana, Masruroh.

Dukuh

H. Data Alokasi Dana Desa Tirtomulyo

Tabel 2.9

Data Penerimaan Alokasi Dana Desa

Desa Tirtomulyo, Th. 2015 - 2017

No. Tahun Rp

1 2015 1.173.823.000,-

2 2016 1.244.011.000,-

3 2017 1.252.424.000,-

Sumber : APBDes Desa Tirtomulyo

Page 66: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

51

Tabel 2.10

Laporan Pelaksanaan dan Hasil Kegiatan ADD

Desa Tirtomulyo, Kec. Kretek, Kab. Bantul Tahun 2017

No URAIAN JUMLAH

1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan

Desa

Rp 732.766.500

1.1 Operasional perkantoran Rp 46.972.500

1.2 Pengadaan peralatan kerja Rp 10.500.000

1.3 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Rp 625.000

1.4 Penghasilan tetap lurah desa dan pamong desa Rp 375.725.400

1.5 Tunjangan jabatan lurah desa dan pamong

desa

Rp 29.807.100

1.6 Tunjangan suami /istri lurah desa dan pamong

desa

Rp 28.487.700

1.7 Tunjangan anak lurah desa dan pamong desa Rp 5.845.200

1.8 Tunjangan BPD Rp 71.400.000

1.9 Operasional BPD Rp 6.053.600

1.10 Operasional RT/ RW Rp 14.850.000

1.11 Operasional lembaga kemasyarakatan desa Rp 22.797.000

1.12 Operasional Linmas desa Rp 21.491.500

1.13 Rapat koordinasi pemerintahan umum Rp 16.875.000

1.14 Pengadaan seragam/pakaian dinas lurah dan

pamong desa

Rp 10.850.000

1.15 Penyusunan monografi desa Rp 3.447.500

1.16 Updating kependudukan tingkat RT Rp 3.903.000

1.17 Penyusunan rancangan peraturan desa tentang

RKP Des

Rp 4.119.500

1.18 Penyelenggaraan musyawarah desa Rp 19.842.000

1.19 Penyelenggaraan musrembang desa Rp 7.165.000

1.20 Penyusunan RAPERDES tentang perubahan

APBDes

Rp 2.645.000

1.21 Penyusunan LKPJ akhir tahun anggaran Rp 1.117.500

Page 67: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

52

1.22 Pembentukan lembaga kemasyarakatan desa Rp 22.367.000

1.23 Pengisian pamong desa Rp 2.880.000

1.24 Pengelolaan administrasi dan informasi desa

berbasis IT

Rp 3.000.000

2 Bidang pelaksanaan pembangunan desa Rp 324.713.150

2.1 Rehabilitas gedung kantor desa Rp 16.596.650

2.2 Rehabilitas bangunan pendukung gedung

PAUD dan TK Desa

Rp 135.434.500

Pembangunan jalan desa Rp 108.072.000

Pembangunan jaringan irigasi desa Rp 29.415.000

Pembangunan jaringan air bersih desa Rp 35.195.000

3 Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Rp 191.023.500

3.1 Pembinaan lembaga kemasyarakatan desa Rp 37.509.500

Pembinaan guru ngaji/ustadz/guru TPA Rp 4.417.500

Fasilitasi pelaksanaan peringatan Hari Besar

Nasional

Rp 13.525.000

Pengembangan kesiapsiagaan masyarakat

menghadapi bencana

Rp 4.990.000

Pengelolaan dan pengembangan PAUD

dusun/dukuh

Rp 27.704.000

Penyuluhan bagi ibu hamil Rp 11.225.000

Penyuluhan dan pembinaan kesehatan lanjut

usia

Rp 10.325.000

Penyuluhan anggota PKK Rp 5.270.000

Optimalisasi peran tim koordinasi kemiskinan

desa

Rp 9.355.000

Pembinaan dan pengembangan seni budaya

daerah dan seni keagamaan

Rp 2.550.000

Pelaksanaan dan fasilitasi upacara adat daerah Rp 6.050.000

Pemberantasan sarang nyamuk Rp 7.470.000

Page 68: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/535/1/FAISAL FADLI 2.pdf · 2019. 1. 29. · Rahman, Raihan Satria, Rudini Kasmi, Mistar Yadi, Darwin Yoga) yang selalu memberi semangat dan dukungan

53

Pengelolaan posyandu balita dan lansia Rp 19.877.500

Kegiatan bidang pembinaan kemasyarakatan

lainnya

Rp 1.000.000

Peningkatan kapasitas pamong desa Rp 6.150.000

Pelaksanaan gotong royong dan fasilitasi

gotong royong

Rp 10.750.000

Pelatihan dalam bidang kesenian Rp 4.755.000

Monitoring Balita penderita kurang gizi Rp 8.100.000

TOTAL (1) + (2) + (3) Rp 1.248.503.150

SILPA Rp 3.920.850

Sumber: Rencana Anggaran Biaya Desa Tirtomulyo Tahun Anggaran 2017

1. Anggaran belanja desa yang digunakan untuk penyelenggaraan pemerintah

desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa,

dan pemberdayaan masyarakat desa sebanyak 70 % yaitu Rp 737.237.750

2. Anggaran belanja desa yang digunakan untuk penghasilan tetap, tunjangan

kepala desa, dan perangkat desa sebanyak 30% yaitu Rp 511.265.400