REAKSI PASAR SAHAM DI BEBERAPA BURSA EFEK ASEAN …digilib.unila.ac.id/24762/3/3. SKRIPSI FULL TANPA...
Transcript of REAKSI PASAR SAHAM DI BEBERAPA BURSA EFEK ASEAN …digilib.unila.ac.id/24762/3/3. SKRIPSI FULL TANPA...
REAKSI PASAR SAHAM DI BEBERAPA BURSA EFEK ASEANTERHADAP PERISTIWA BRITAIN TO EXIT (BREXIT) DI EROPA
(Even Study Pada Indeks Saham Indonesia, Malaysia,Singapura, Filipina, dan Thailand)
(Skripsi)
Kamilia Syaputra
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2016
ABSTRACT
THE REACTION STOCK MARKET IN SOME ASEAN EXCHANGETO THE OCCURRENCE OF BRITAIN TO EXIT (BREXIT) IN EUROPE
(Event Study On Stock Index Indonesia, Malaysia,Singapore, Philippines, and Thailand)
By
Kamilia Syaputra
This research is an event study that aims to discover whether there is any empiricalevidence of the ASEAN-5 capital market reaction to one of the political events in theworld, namely the events Britain to Exit (Brexit) on June 23, 2016, by using indicatorabnormal return and trading volume activity. Population in this research in the indicesincluded in the capital markets in the respective countries of ASEAN-5 and the dataused in this research are secondary data consists of daily stock prices, daily tradingvolume, and indices shares during the window period and the estimation period. Thestatistical test used to test the hypothesis is normality test, t-test, and paired samples t-test. The results of t-test showed that there are abnormal return is positive significanton some days around the date of the event, which means the market is responding tothis event as an event that contains relevant information for investors, while theresults of paired samples t-test proved that no significant differences in the averageabnormal return period before and after the event. The results of t-test and pairedsamples t-test also showed that there were no significant differences in the averagetrading volume activity periods before, during, and after events. This marks theASEAN-5 capital market reactions that occur when events Britain to Exit (Brexit) isonly temporary and is not prolonged.
Keywords: event study, Brexit, abnormal return, trading volume activity
ABSTRAK
REAKSI PASAR SAHAM DI BEBERAPA BURSA EFEK ASEANTERHADAP PERISTIWA BRITAIN TO EXIT (BREXIT) DI EROPA
(Even Study Pada Indeks Saham Indonesia, Malaysia,Singapura, Filipina, dan Thailand)
Oleh
Kamilia Syaputra
Penelitian ini merupakan studi peristiwa yang bertujuan untuk menemukan buktiempiris ada atau tidaknya reaksi pasar modal ASEAN-5 terhadap salah satuperistiwa politik luar negeri yaitu peristiwa Britain to Exit (Brexit) pada tanggal 23Juni 2016, dengan menggunakan indikator abnormal return dan trading volumeactivity. Populasi penelitian ini adalah indeks-indeks yang termasuk dalam pasarmodal di masing-masing Negara ASEAN-5 dan data yang digunakan adalah datasekunder berupa harga indeks saham harian, volume perdagangan harian, danindeks saham selama periode jendela dan periode estimasi. Uji statistik yangdigunakan untuk menguji hipotesis adalah uji normalitas, uji-t dan uji pairedsample t-test. Hasil uji-t menunjukkan bahwa terdapat abnormal return bernilaipositif signifikan pada beberapa hari setelah tanggal peristiwa, yang berarti pasarmerespon peristiwa ini sebagai peristiwa yang memiliki kandungan informasiyang relevan bagi investor, sedangkan hasil uji paired sample t-test membuktikanbahwa tidak terdapat perbedaan signifikan pada rata-rata abnormal return periodesebelum dan sesudah peristiwa. Hasil uji-t dan uji paired sample t-test jugamenunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan pada rata-rata tradingvolume activity periode sebelum, saat, dan sesudah peristiwa. Hal ini menandakanreaksi pasar modal ASEAN-5 yang terjadi ketika peristiwa Britain to Exit (Brexit)hanya bersifat sementara dan tidak berkepanjangan.
Kata kunci : studi peristiwa, Brexit, abnormal return, trading volume activity
REAKSI PASAR SAHAM DI BEBERAPA BURSA EFEK ASEANTERHADAP PERISTIWA BRITAIN TO EXIT (BREXIT) DI EROPA
(Even Study Pada Indeks Saham Indonesia, Malaysia,Singapura, Filipina, dan Thailand)
Oleh
Kamilia Syaputra
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai GelarSARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan ManajemenFakultas Ekonomi dan Binis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2016
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabupaten Way Kanan Desa Negara Jaya pada tanggal 11
Juli 1996, putri keempat dari empat bersaudara, dari Bapak Jumadil dan Ibu
Haliyana.
Penulis menempuh pendidikan di SD Negeri 1 Negara Jaya pada tahun 2001
hingga tahun 2007. Penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 28 Bandar
Lampung pada tahun 2007 hingga tahun 2010, kemudian melanjutkan pendidikan
di SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung pada tahun 2010 hingga tahun 2013.
Pada tahun 2013 penulis melanjutkan pendidikan di Universitas Lampung
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen Program Studi Manajemen
Keuangan Universitas Lampung.
MOTTO
Orang tua kita adalah anugerah terbesar di dalam sebuah kehidupan
(Filsafat)
Orang-orang yang suka berkata jujur mendapatkan tiga hal, kepercayaan, cinta,
dan rasa hormat
(Ali Bin Abi Thalib)
Semakin banyak yang Anda berikan, semakin banyak pengetahuan yang akan anda
dapatkan
(Filsafat)
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan hasil karyaku ini untuk mama papaku tercinta
sebagai tanda bakti dan tanda cinta kasih sayangku yang dengan tulus selalu
mendo’akan dan memberi motivasi serta masukan untuku,
terimaksih ku ucapkan.
SANWACANA
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis
dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul : “Reaksi Pasar Saham di
Beberapa Bursa Efek ASEAN Terhadap Peristiwa Britain To Exit (Brexit) di
Eropa (Even Study Pada Indeks Saham Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina,
dan Thailand)”. Penulisan skripsi ini merupakan syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana (S1) pada jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung.
Penulis telah mendapatkan bimbingan, bantuan, serta dorongan dari berbagai
pihak dalam penulisan skripsi ini, dan pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Ibu Dr. Rr. Erlina, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
3. IbuYuningsih, S.E., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
4. Bapak Muslimin, S.E., M.Sc., selaku Pembimbing Akademik.
5. Bapak Hidayah Wiweko, S.E., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Utama
atas kesediannya yang telah banyak memberikan waktu, pengetahuan,
bimbingan, serta saran dan kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini.
6. Bapak Prakarsa Panjinegara, S.E., M.E., selaku Dosen Pembimbing
Pendamping atas kesediannya yang telah banyak memberikan waktu,
pengetahuan, bimbingan, serta saran dan kritik dalam proses penyelesaian
skripsi ini.
7. Bapak Prof. Dr. Mahatma Kufepaksi, S.E., M.B.A., selaku Dosen Penguji
Utama atas kesediannya yang telah banyak memberikan waktu,
pengetahuan, bimbingan, serta saran dan kritik dalam proses penyelesaian
skripsi ini..
8. Bapak dan Ibu dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung. Terima Kasih atas semua ilmu, pelajaran,waktu dan kesabaran
yang telah diberikan selama ini.
9. Mama, Papa, Kakak-kakakku tercinta, serta keluarga yang selalu
menyayangiku, mendidikku sampai sejauh ini dan memberikan dukungan
terbesar untuk kesuksesanku. Terima Kasih yang sebesar-besarnya atas
doa dan semangat yang telah diberikan selama ini.
10. Muhammad Irham Juliyanto yang selalu memberikan doa, semangat,
motivasi, dan dukungan yang luar biasa yang menjadi penyemangat
selama ini, terimakasih kuucapkan.
11. Sahabat-sahabat terbaikku Ulia, Nitamy, Lianty, Lulu, dan Isti. Terima
kasih atas perhatian, kesetiaan, keikhlasan dalam setiap waktu
kebersamaan yang telah kita lewati.
12. Sahabat-sahabat seperjuangan kak Menik, kak Dian, Shinta, Revita,
Desvita, Vivi, Dita, Rifky, Agung, Fidoh, Rafiqa, Armania, Devi, Atikah,
Indah dan teman-teman yang lain yang tidak dapat saya sebutkan satu
persatu. Terima kasih atas kebersamaan, canda tawa, tangis dan dukungan
yang luar biasa yang menjadi penyemangat selama ini.
13. Seluruh teman-teman Manajemen 2013, terimakasih atas kebersamaan
kalian, semoga kesuksesan senantiasa mengiringi langkah kaki kita.
14. Dan seluruh pihak yang secara langsung dan tidak langsung ikut
membantu dalam penyusunan laporan akhir ini.
15. Almamater tercinta, Universitas Lampung.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan, dukungan dan bantuan jauh lebih baik
dari yang telah penulis terima. Dengan bantuan dan dukungan tersebutlah penulis
mampu menyelesaikan peyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari adanya kekurangan maupun kesalahan dalam skripsi ini, oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan dari
semua pihak. Semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi para pembaca serta masyarakat pada umumnya. Amin.
Bandar Lampung, 2 Desember 2016
Penulis
Kamilia Syaputra
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ............................................................................ 7
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 7
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................. 8
1.5 Kerangka Pemikiran ........................................................................... 8
1.6 Hipotesis Penelitian ........................................................................... 10
II. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 12
2.1 Teori Efisiensi Pasar ......................................................................... 12
2.2 Expected Return ................................................................................ 16
2.3 Abnormal Return ............................................................................... 19
2.4 Trading Volume Activity .................................................................... 20
2.5 External Environment Effect ............................................................. 21
2.6 Event Study ........................................................................................ 22
2.7 Krisis Politik ..................................................................................... 23
2.8 Penelitian Terdahulu ......................................................................... 23
III. METODELOGI PENELITIAN ........................................................... 26
3.1 Jenis Penelitian .................................................................................. 26
3.2 Jenis Data .......................................................................................... 26
3.3 Metode Pengumumpulan Data .......................................................... 29
3.4 Populasi dan Sampel ......................................................................... 30
3.5 Variabel Penelitian ............................................................................ 32
3.5.1 Indentivikasi Variabel ............................................................. 32
3.5.2 Definisi Operasional Variabel ................................................ 32
3.6 Alat Analisis ...................................................................................... 35
3.6.1 Uji Normalitas ......................................................................... 35
3.6.2 Uji-T Signifikansi ................................................................... 36
3.6.3 Uji Beda Dua Rata-rata ........................................................... 36
3.7 Pengujian Hipotesis ........................................................................... 37
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 39
4.1 Hasil Penelitian ................................................................................. 39
4.2 Statistik Deskriptif ............................................................................ 40
4.3 Hasil Uji Normalitas Terhadap Average Abnormal Return dan
Average Trading Volume Activity ..................................................... 41
4.4 Hasil Perhitungan Abnormal Return dan Average Abnormal
Return ................................................................................................ 42
4.4.1 Hasil Uji-T Signifikansi Average Abnormal Return
ASEAN-5 .................................................................................. 44
4.4.2 Hasil Pengujian Abnormal Return dengan Paried Sample
T-test ......................................................................................... 46
4.5 Hasil Perhitungan Trading Volume Activity dan Average
Trading Volume Activity .................................................................. 47
4.5.1 Hasil Uji-T Signifikansi Trading Volume Activity
ASEAN-5 ................................................................................ 49
4.5.2 Hasil Pengujian Trading Volume Activity dengan Paried
Sample T-test ............................................................................ 50
4.6 Pembahasan ....................................................................................... 52
V. KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 53
5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 53
5.2 Saran ................................................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Grafik Rata-rata Indeks ASEAN-5 Sebelum dan Sesudah Britain
to Exit ............................................................................................... 5
Gambar 2. Kerangka Pemikiran ......................................................................... 9
Gambar 3. Tingkatan Kumulatip dari Tiga Bentuk Pasar Efisien ................... 14
Gambar 4. External Environment Perusahaan ................................................. 21
Gambar 5. Periode Estimasi dan Jendela Penelitian ......................................... 31
Gambar 6. Pergerakan Abnormal Return Indeks Saham ASEAN-5
Sebelum dan Sesudah Peristiwa Britain to Exit (Brexit) ............... 43
Gambar 7. Grafik Pergerakan Nilai Rata-rata Abnormal Return (AAR)
Saham Periode t-5 Sampai t+5 ....................................................... 45
Gambar 8. Pergerakan Trading Volume Activity Indeks Saham ASEAN-5
Sebelum dan Sesudah Peristiwa Britain to Exit (Brexit) ............... 47
Gambar 9. Grafik Pergerakan Nilai Rata-rata Trading Volume Activity
(ATVA) Indeks Saham Periode t-5 Sampai t+5 .............................. 49
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Penelitian Terdahulu ...................................................................... 24
Tabel 2. Populasi Penelitian ......................................................................... 30
Tabel 3. Hasil Statistik Deskriptif Data ........................................................ 40
Tabel 4. Uji Normalitas Terhadap Average Abnormal Return danAverage Trading Volume Activity .................................................. 41
Tabel 5. Hasil Perhitungan Abnormal Return Indeks Saham ASEAN-5 ..... 42
Tabel 6. Hasil Perhitungan Average Abnormal Return Indeks SahamASEAN-5 ......................................................................................... 43
Tabel 7. Hasil Uji-T Signifikansi Abnormal Return ..................................... 44
Tabel 8. Hasil Uji Beda Dua Rata-Rata dengan Paired Sample T-TestSebelum dan Sesudah Peristiwa Britain To Exit (Brexit) Pada 5Indeks Saham ASEAN untuk Average Abnormal ReturnSelama Periode Jendela................................................................... 46
Tabel 9. Hasil Perhitungan Trading Volume Activity dan AverageTrading Volume Activity ................................................................ 47
Tabel 10. Hasil Perhitungan Average Trading Volume Activity IndeksSaham ASEAN-5 ........................................................................... 48
Tabel 11. Hasil Uji-t Signifikansi Trading Volume Activity ........................... 49
Tabel 12. Hasil Uji Beda Dua Rata-Rata dengan Paired Sample T-TestSebelum dan Sesudah Peristiwa Britain To Exit (Brexit) Pada 5Indeks Saham ASEAN untuk Average Trading Volume ActivitySelama Periode Jendela................................................................... 51
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Indeks Sampel Penelitian
Lampiran 2. Ikhtisar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selama PeriodeEstimasi
Lampiran 3. Ikhtisar Kuala Lumpur Stock Exchange Composite Index (KLSE-CI)Selama Periode Estimasi
Lampiran 4. Ikhtisar Strait Times Indes (STI) Selama Periode Estimasi
Lampiran 5. Ikhtisar Philippine Stock Exchange Index (PSEI) Selama PeriodeEstimasi
Lampiran 6. Ikhtisar Stock Exchange of Thailand Index (SETI) Selama PeriodeEstimasi
Lampiran 7. Perhitungan Abnormal Return Tiap Indeks Sampel
Lampiran 8. Perhitungan Abnomal Return dan Average Abnormal Return (ARR)Seluruh Indeks Sampel
Lampiran 9. Hasil Uji Signifikansi One-Sample T-Test Abnormal Return
Lampiran 10. Hasil Uji Paried Sample T-Test Abnormal Return
Lampiran 11. Hasil Perhitungan Trading Volume Activity dan Rata-Rata TradingVolume Activity
Lampiran 12. Hasil Uji One-Sample T-Test Trading Volume Activity (TVA)
Lampiran 13. Hasil Uji One-Sample T-Test Trading Volume Activity (TVA)
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pasar modal adalah pasar untuk perdagangan surat berharga (baik simpanan
maupun hutang) dimana perusahan swasta ataupun pemerintah dapat mencari
sumber dana jangka panjang. Pasar modal juga dapat didefinisikan sebagai pasar
ekuitas dengan masa pengembalian pinjaman lebih dari satu tahun, berbeda
dengan pasar surat berharga yang lain dengan masa pengembalian jangka pendek,
yaitu kurang dari satu tahun seperti pasar uang (Jogiyanto, 2008). Pasar modal
menjembatani pihak yang memiliki kelebihan dana untuk menginvestasikan
dananya dengan return yang lebih besar daripada menyimpan dananya di bank
dan pihak yang membutuhkan dana untuk mengembangkan bisnisnya dengan
sistem pengembalian jangka panjang. Pasar modal memiliki peranan yang penting
untuk pengembangan perekonomian di seluruh dunia. Di Amerika sebagai
cotohnya, pasar modal menjadi sumber pendapatan bagi investor, saat saham atau
asset keuangan yang lain mengalami peningkatan harga, investor menjadi
semakin kaya, dan mereka akan menyimpan kelebihan kekayaannya dalam bentuk
investasi pada pasar modal ataupun pasar uang. Sebagai fakta, di era pertengahan
tahun 1990, lebih dari 40 persen keluarga yang ada di Amerika Serikat memiliki
saham – saham umum (U.S. Department of State).
2
Dalam pasar modal informasi-informasi pasar juga harus kita perhatikan dalam
berinvestasi di pasar modal. Informasi pada dasarnya merupakan salah satu unsur
penting yang tidak dapat terpisahkan dari aktivitas investor di pasar modal,
dengan adanya informasi yang relevan investor dapat memiliki gambaran
mengenai risiko dan expected return dari suatu sekuritas dalam rangka
menentukan keputusan serta strategi investasi untuk memperoleh tingkat
pengembalian yang maksimal. Berbagai peristiwa yang terjadi di sekitar pasar
modal, baik itu lingkungan ekonomi maupun non ekonomi, pada dasarnya juga
mengandung informasi yang tidak dapat dipisahkan dari pasar modal. Semakin
penting peran bursa saham dalam kegiatan ekonomi, membuat bursa saham
semakin sensitif terhadap peristiwa disekitarnya, baik berkaitan ataupun tidak
berkaitan secara langsung dengan peristiwa ekonomi (Zaqi, 2006).
Peristiwa-peristiwa politik merupakan salah satu bagian dari lingkungan non
ekonomi yang dapat berpengaruh pada kondisi pasar modal. Kondisi politik yang
stabil cenderung meningkatkan kinerja ekonomi negara. Hal ini disebabkan
rendahnya risiko kerugian yang diakibatkan oleh faktor non ekonomi. Lebih jauh
dijelaskan bahwa dalam lingkungan politik, berbagai peristiwa politik seperti
pemilihan umum, pergantian kepala negara, reshuffle kabinet, ataupun berbagai
kerusuhan politik, cenderung akan mendapat respon dari perilaku pasar. Hal itu
dikarenakan peristiwa-peristiwa politik tersebut dapat berdampak positif maupun
negatif bagi kestabilan iklim kondusif yang di inginkan para investor untuk
melakukan transaksi di pasar modal.
3
Pasar saham dapat memberikan gambaran mengenai kesehatan dan pertumbuhan
ekonomi suatu negara. Saat kebijakan-kebijakan pemerintah dan kondisi ekonomi
suatu negara bagus pada sudut pandang investor, biasanya harga-harga saham
akan meningkat dan kondisi ini akan meningkatkan nilai indeks harga saham
gabungan dari suatu negara, tapi bila kondisi perekonomian sedang buruk,
biasanya harga saham akan terpuruk (Nainggolan, 2010). Sebagai contohnya
adalah kabar baik dari Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada bulan
Agustus 2008, pada saat Obama mengumumkan akan tetap menggunakan Bernard
sebagai fed chairman. Berita ini disukai oleh investor dan memberikan harapan
masa depan yang lebih baik, hal ini mengakibatkan DJIA (Dow Jon Industrial
Average) mengalami peningkatan 30,1 poin, S&P 500 mengalami kenaikan 2,43
poin dan Nasdaq meningkat 6.25 poin walaupun hal ini juga dipengaruh oleh
berita baik lainnya (U.S market stock, August 24, 2009).
Pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh banyak faktor, hal ini menjadikan pasar
saham semakin menarik untuk diobservasi dan diteliti agar investor dapat
memperoleh keuntungan dan menghindari risiko yang terjadi yang dapat
mengakibatkan kerugian. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan
harga saham adalah berbagai peristiwa yang terjadi di dunia. Peristiwa yang
mempengaruhi pergerakan harga saham telah dipelajari oleh banyak peneliti
sebelumnya seperti peristiwa Pengumuman Perombakan (Reshuffle) Terbatas
Kabinet Indonesia Bersatu (Rahayu, 2007); Peristiwa politik serangan teroris 11
September 2001 dan invasi Amerika ke Iraq pada tahun 2003 (Tajaddini et al.,
2008); Peristiwa Pemilihan Gubernur DKI Jakarta Putaran II 2012 (Wardani,
4
2013); dan peristiwa Perombakan kabinet kerja (Resuffle) 2015 (Sari, 2016) dan
masih banyak penelitian yang lain.
Selama satu dekade terakhir, Uni Eropa (UE) dan ASEAN telah jauh
meningkatkan kerjasama mereka pada perdagangan dan investasi. Hasilnya
adalah ASEAN telah menyodok ke posisi terbesar ketiga sebagai mitra dagang
Uni Eropa , setelah Amerika Serikat dan Tiongkok (lautindo.com). Mengingat hal
tersebut dengan keluarnya Inggris dari Uni Eropa (UE) diperkirakan akan
berpengaruh terhadap kerjasama perdagangan dan investasi dengan negara-negara
di ASEAN.
ASEAN-5 terdiri dari negara Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand dan
Filipina, Kelima negara ini digunakan sebagai sampel penelitian karena semuanya
merupakan pendiri utama kerjasama ASEAN pada tanggal 8 Agustus 1967, yang
saat ini anggotanya berjumlah 11 negara. Sebagai pendiri utama ASEAN yang
bekerjasama dalam bidang politik, ekonomi dan budaya, kelima negara ini
memiliki kontribusi hubungan yang erat dalam perdagangan ekspor dan impor dan
memiliki kecenderungan dalam kegiatan pasar modalnya. Kelima negara ini
memiliki pergerakan indeks harga saham yang serupa, yang menandakan adanya
hubungan yang erat antar sesama negara; tetapi, tingkat indeks pasar modal ini
berubah–ubah berdasarkan kondisi masing–masing negara dengan beberapa
peristiwa yang terjadi. Berikut grafik rata-rata return dari indeks saham ASEAN-5
sebelum dan sesudah terjadinya Britain to Exit (Brexit) di Eropa.
5
Sumber : data diolah
Gambar 1. Grafik Rata-rata Indeks ASEAN-5 Sebelum dan Sesudah Britain toExit
Gambar 1 menunjukkan rata-rata indeks harga saham pasar modal ASEAN-5
sebelum dan sesudah peristiwa Britain to Exit (Brexit). Pada gambar terlihat
bahwa sebelum terjadinya Brexit rata-rata indeks saham ASEAN-5 cenderung
stabil, namun setelah terjadinya Brexit rata-rata indeks saham ASEAN-5
mengalami pergerakan yang signifikan. Hal ini mengidentifikasikan adanya reaksi
pasar di pasar modal ASEAN terhadap informasi peristiwa Britain to Exit (Brexit)
di Eropa. Berdasarkan grafik di atas, pada penelitian kali ini akan dibahas
mengenai efek peristiwa politik Britain to Exit (Brexit) yang terjadi di Eropa
terhadap pergerakan indeks harga saham di beberapa negara ASEAN.
Pergerakan angka indeks akan menunjukkan perubahan situasi pasar yang terjadi.
Pasar yang sedang bergairah atau aktif, ditunjukkan dengan indeks harga saham
yang mengalami kenaikan. Kondisi ini biasanya menunjukkan keadaan yang
Brexit
6
diingikan. Saat keadaan stabil ditunjukkan dengan indeks harga saham yang tetap.
Adapun saat pasar sedang lesu ditunjukkan dengan indeks harga saham yang
mengalami penurunan (Arifin dan Giana, 2009).
Stabilitas politik yang diikuti dengan kondisi ekonomi, akan membuat para
investor merasa aman untuk menginvestasikan dananya di pasar modal. Oleh
karena itulah, investor umumnya akan menaruh ekspektasi terhadap setiap
peristiwa politik yang terjadi dan ekspektasi mereka akan tercermin pada fluktuasi
harga ataupun aktivitas volume perdagangan saham di beberapa Bursa Efek
ASEAN. Salah satu peristiwa politik yang hendak diuji kandungan informasinya
terhadap aktivitas di pasar modal ASEAN adalah peristiwa keluarnya Inggris dari
Uni Eropa (Brexit, atau Britain to Exit) pada 23 Juni 2016. Peristiwa ini dibahas
selain karena berskala internasional dan dapat menimbulkan dampak yang
menyeluruh, juga merupakan momentum yang tidak bisa lepas dari bayang-
bayang regional dan global. Keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa ini
diperkirakan mempengaruhi indeks harga saham gabungan beberapa negara di
dunia seperti beberapa negara di ASEAN.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk menganalisa reaksi
beberapa bursa efek di ASEAN yang dituangkan dalam skripsi dengan judul
“REAKSI PASAR SAHAM DI BEBERAPA BURSA EFEK ASEAN
TERHADAP PERISTIWA BRITAIN TO EXIT (BREXIT) DI EROPA (Event
Study pada Indeks Saham Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan
Thailand)”.
7
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Apakah terdapat perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah Britain
to Exit (Brexit) di Eropa pada indeks saham di beberapa bursa efek
ASEAN-5 (Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina).
2. Apakah terdapat perbedaan trading volume activity sebelum dan sesudah
Britain to Exit (Brexit) di Eropa pada indeks saham di beberapa bursa efek
ASEAN-5 (Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina).
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai penulis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui ada atau tidak perbedaan abnormal return indeks
saham di beberapa bursa efek ASEAN-5 (Indonesia, Malaysia, Singapura,
Thailand, dan Filipina) antara sebelum dan sesudah adanya Britain to Exit
(Brexit).
2. Untuk mengetahui ada atau tidak perbedaan trading volume activity di
beberapa bursa efek ASEAN-5 (Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand,
dan Filipina) antara sebelum dan sesudah adanya Britain to Exit (Brexit).
8
1.4 Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfat sebagai
berikut:
1. Kegunaan Teoritis
Dilihat secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
masukan dan sumbangan pemikiran yang menambah pengetahuan meganai
pengaruh keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit, atau Britain to Exit)
terhadap pasar saham di beberapa negara ASEAN.
2. Kegunaa Praktis
Selain dilihat dari segi teoritis penelitian ini juga dapat berguna:
1. Investor dan Calon Investor
Diharapkan penelitian ini dapat membantu memberikan pertimbangan
sebelum membuat diversifikasi portofolio untuk investasinya.
2. Bagi Pemerintah
Bagi pemerintah, membantu dalam membuat kebijakan – kebijakan
fiskal dan moneter demi kemajuan perekonomian negaranya.
3. Bagi Peneitian Selanjutnya
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang dapat
digunakan sebagai justifikasi untuk penelitian selanjutnya.
1.5 Kerangka Pemikiran
Brexit adalah singkatan dari Britain Exit, yang artinya Britain (Inggris) keluar dari
Uni Eropa. Uni Eropa adalah organisasi antar pemerintah yang beranggotakan
9
negara-negara di Eropa. Sebelum Inggris keluar dari Uni Eropa, organisasi ini
beranggotakan 28 negara (kidnesia.com).
Brexit merupakan salah satu peristiwa politik yang terjadi di Eropa dan peristiwa
ini dianggap mempengaruhi pasar saham pada beberapa negara ASEAN. Dengan
melihat pengaruh peristiwa terhadap abnormal return dan trading volume activity
sebelum dan sesudah Britain to Exit (Brexit) di Eropa. Berdasarkan hal tersebut
timbul dugaan bahwa peristiwa politik yang terjadi di suatu negara memberikan
reaksi pasar pada pasar modal negara tersebut maupun negara-negara sekitar,
sehingga kerangka pemikiran pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 2. Kerangka Pemikiran
Abnormal Return Trading VolumeActivity
SebelumBritain
Exit(Brexit)
SebelumBritain
Exit(Brexit)
SesudahBritain
Exit(Brexit)
SesudahBritain
Exit(Brexit)
Uji beda dua rata-rata
Peristiwa Britain to Exit(Brexit) tanggal 23 Juni
2016
10
1.6 Hipotesis Penelitian
Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return
realisasi yang sudah terjadi atau return ekspekstasi yang belum terjadi tetapi yang
diharapkan akan terjadi di masa mendatang (Jogiyanto, 2008).
Return saham diasumsikan mengalami perubahan ketika ada informasi baru dan
diserap oleh pasar. Salah satu informasi tersebut adalah keluarnya Inggris dari Uni
Eropa atau peristiwa Brexit pada tanggal 23 Juni 2016, telah berimbas pada bursa
efek ASEAN-5, khususnya pada indeks saham utama masing-masing negara.
Pengujian Britain to Exit (Brexit) dilakukan dengan studi peristiwa (event study)
yaitu studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa.
Reaksi pasar modal terhadap kandungan informasi dalam suatu peristiwa dapat
diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau dengan
menggunakan abnormal return. Perolehan return tergantung pada pintarnya
investor dalam menganalisis informasi yang terdapat di pasar. Dalam berinvestasi
saham, investor dapat memperoleh abnormal return. Abnormal return merupakan
kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal
(Jogiyanto, 2008).
Return normal merupakan return yang terjadi pada saat situasi normal dan tidak
terjadi suatu peristiwa tertentu. Bila suatu peristiwa tertentu yang terjadi
mengandung suatu informasi baik (good news) akan berdampak terhadap
kenaikan abnormal return, dan akan berdampak penurunan abnormal return bila
informasi tersebut dianggap buruk (bad news).
11
Berdasarkan uraian tentang abnormal return di atas maka hipotesis yang diajukan
penulis adalah :
H1 : Diduga terdapat perbedaan yang signifikan pada abnormal return pada
indeks saham di beberapa bursa efek ASEAN-5 sebelum dan sesudah
adanya Britain to Exit (Brexit) di Eropa.
Bila peristiwa Britain to Exit (Brexit) mempunyai kandungan informasi yang
menguntungkan maka akan berpengaruh terhadap saham yang terlihat dari
perubahan trading volume activity. Besarnya pengaruh tersebut tercermin dalam
besarnya perubahan yang terjadi dalam trading volume activity.
Perubahan volume perdagangan saham diukur dengan trading volume activity
(TVA) dengan membandingkan jumlah saham yang diperdagangkan periode
tertentu, setelah itu rata-rata trading volume activity (TVA) sebelum Britain to
Exit (Brexit) dibandingkan dengan trading volume activity (TVA) sesudah Britain
to Exit (Brexit). Bila terdapat perbedaan yang signifikan berarti peristiwa Britain
to Exit (Brexit) di Eropa berpengaruh terhadap volume perdagangan saham di
masing-masing indeks.
Berdasarkan uraian tentang trading volume activity di atas maka hipotesis yang
diajukan penulis adalah :
H2 : Diduga terdapat perbedaan yang signifikan pada trading volume activity
pada indeks saham di beberapa bursa efek ASEAN-5 sebelum dan
sesudah adanya Britain to Exit (Brexit) di Eropa.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Efisiensi Pasar
Pasar modal yang baik ialah pasar modal yang efisien. Secara umum, efisiensi
pasar didefinisikan sebagai hubungan antara harga-harga sekuritas dan informasi
(Beaver dalam Jogiyanto, 2008). Fama (1970) menyebutkan bahwa suatu pasar
dikatakan efisien apabila tidak seorangpun, baik investor individu maupun
investor institusi, akan mampu memperoleh return tidak normal, setelah
disesuaikan dengan risiko, dan dengan menggunakan strategi perdagangan yang
ada. Suatu pasar yang efisien adalah pasar yang harga-harga sekuritasnya
mencerminkan semua informasi yang tersedia dan dimiliki secara cepat dan akurat
(Jogiyanto, 2008).
Jogiyanto (2008) juga mendefinisikan bahwa suatu pasar yang efisien jika
kondisi pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai harga
keseimbangan baru yang sepenuhnya mencerminkan informasi yang tersedia.
Semakin cepat informasi baru tercermin pada harga sekuritas semakin efisien
pasar modal tersebut sehingga sulit dan bahkan tidak mungkin bagi investor untuk
memperoleh tingkat pendapatan diatas normal yang konstan yaitu tingkat
pendapatan yang direalisasikan lebih tinggi dari tingkat pendapatan yang
diharapkan dengan melakukan transaksi perdagangan di pasar modal.
13
Fama (1970) menyatakan bahwa bentuk efisiensi pasar dapat dikelompokkan
menjadi tiga, yang dikenal sebagai hipotesis pasar efisien (efficient market
hypothesis), yaitu :
1. Efisiensi Pasar Bentuk Lemah (Weak Form)
Pasar efisien dalam bentuk lemah berarti pasar yang harga-harga dari
sekuritasnya secara penuh mencerminkan informasi masa lalu. Oleh
karena itu, informasi historis tersebut (seperti harga dan volume
perdagangan, serta peristiwa dimasa lain) tidak bisa lagi digunakan untuk
memprediksi perubahan harga dimasa yang akan datang, karena sudah
tercermin pada harga saat ini. Ini berarti bahwa untuk pasar yang efisiensi
bentuk lemah, investor tidak dapat menggunakan informasi masa lalu
untuk mendapatkan keuntungan yang tidak normal.
2. Efisiensi Pasar Bentuk Setengah Kuat (Semi Strong)
Pasar efisien dalam bentuk setengah kuat berarti pasar yang harga-harga
dari sekuritasnya secara penuh mencerminkan semua informasi yang
dipublikasikan (seperti earning, devidend, pengumuman stock split,
penerbitan saham baru, kesulitan keuangan yang dialami perusahaan, dan
peristiwa-peristiwa terpublikasi lainnya yang berdampak pada aliran kas
perusahaan di masa datang). Pada pasar efisien bentuk setengah kuat,
abnormal return hanya terjadi diseputar pengumuman (publikasi) suatu
peristiwa sebagai representasi dari respon pasar terhadap pengumuman
tersebut. Suatu pasar dinyatakan efisien dalam bentuk setengah kuat bila
informasi terserap atau direspon dengan cepat oleh pasar (dalam waktu
satu hingga dua spot waktu atau hari di seputar pengumuman). Abnormal
14
return yang terjadi berkepanjangan lebih dari tiga spot waktu)
mencerminkan sebagian respon pasar terlambat dalam menyerap atau
menginterpretasi informasi, dan dengan demikian dianggap pasar tidak
efisien dalam bentuk setengah kuat.
3. Efisiensi Pasar Bentuk Kuat (Strong Form)
Pasar efisien dalam bentuk kuat berarti pasar yang harga-harga dari
sekuritasnya secara penuh mencerminkan semua informasi termasuk
informasi privat (informasi yang tidak dipublikasikan). Pada pasar efisien
kuat tidak akan ada seorang investorpun yang dapat memperoleh
abnormal return karena mempunyai informasi privat.
Tujuan membedakan kedalam tiga macam bentuk pasar efisien ini adalah untuk
mengklasifikasikan penelitian empiris terhadap efisiensi pasar (Fama, 1970).
Ketiga bentuk pasar efisien ini berhubungan satu dengan yang lainnya. Hubungan
ketiga bentuk pasar efisien ini berupa tingkatan yang kumulatif, yaitu bentuk
lemah merupakan bagian dari bentuk setengah kuat dan bentuk setengah kuat
merupakan bagian dari bentuk kuat.
Sumber : Jogiyanto (2008)
Gambar 3. Tingkatan Kumulatip dari Tiga Bentuk Pasar Efisien
15
Jogiyanto (2008) menjelaskan bahwa terdapat beberapa alasan yang menyebabkan
pasar menjadi efisien dan tidak efisien. Agar pasar efisien ada dalam kehidupan
nyata, terdapat beberapa kondisi yang idealnya harus terpenuhi atau didekati oleh
kenyataan yang ada di pasar, yaitu :
1. Investor adalah penerima harga, yang berarti bahwa sebagai pelaku pasar,
investor seorang diri tidak mempengaruhi harga dari sekuritas. Hal seperti
ini dapat terjadi jika pelaku-pelaku pasar terdiri dari sejumlah besar
institusi-institusi dan individual-individual rasional yang mampu
mengartikan dan menginterprestasikan informasi dengan baik untuk
menganalisis, menilai, dan melakukan transaksi penjualan atau pembelian
sekuritas bersangkutan.
2. Informasi tersedia secara luas kepada semua pelaku pasar pada saat
bersamaan dan harga untuk memperoleh informasi tersebut murah.
Umumnya pelaku pasar dapat memperoleh informasi tersebut melalui
surat kabar atau majalah bisnis, bahkan informasi tersebut dapat diperoleh
secara cuma-cuma dengan hanya mendengarkan lewat radio atau televisi.
3. Informasi dihasilkan secara acak dan tiap-tiap pengumuman informasi
sifatnya random satu dengan yang lainnya. Informasi dihasilkan secara
random mempunyai arti bahwa investor tidak dapat memprediksi kapan
emiten akan mengumumkan informasi yang baru.
4. Investor bereaksi dengan menggunakan informasi secara penuh dan cepat,
sehingga harga dari sekuritas berubah dengan semestinya mencerminkan
informasi tersebut untuk mencapai keseimbangan yang baru.
16
Sebaliknya jika kondisi-kondisi di atas tidak terpenuhi, kemungkinan pasar tidak
efisien dapat terjadi. Pasar dapat menjadi tidak efisien jika kondisi-kondisi seperti
berikut :
1. Terdapat sejumlah kecil pelaku pasar yang dapat mempengaruhi harga dari
sekuritas.
2. Harga dari informasi adalah mahal dan terdapat akses yang tidak seragam
antara pelaku pasar yang satu dengan yang lainnya terhadap suatu
informasi yang sama.
3. Informasi yang disebarkan dapat diprediksi dengan baik oleh sebagian
pelaku-pelaku pasar.
4. Untuk pasar yang tidak efisien, masih banyak investor yang bereaksi
terhadap informasi secara lugas dan tidak canggih, karena mereka
mempunyai kemampuan yang terbatas di dalam mengartikan dan
menginterprestasikan informasi yang diterima.
2.2 Expected Return
Estimasi return yaitu menghitung return harapan atas sekuritas dengan cara
mencari nilai rata-rata tertimbang dari semua return yang mungkin terjadi. Brown
& Warner (1985) dalam Jogiyanto (2008) menyatakan bahwa expected return
dapat dihitung dengan menggunakan tiga model dalam rangka menguji efisiensi
pasar, yaitu:
17
a. Mean-adjusted Returns
Jika pasar adalah efisien dan return saham bervariasi secara random disekitar
nilai sebenarnya, maka rata-rata return sekuritas yang dihitung dari periode
sebelumnya dapat digunakan sebagai return harapan. Jika return harian
digunakan, maka kurangan rata-rata return harian dari return harian aktual
untuk memperoleh abnormal return (Jogiyanto, 2008).
AR it = R it - R it
Keterangan :
AR it : abnormal return sekuritas i pada waktu t
R it : return actual sekuritas i pada waktu t
R it : rata-rata return sekuritas i pada wakti t
b. Market-adjusted Returns
Model disesuaikan pasar (Market-adjusted Model) menganggap bahwa
penduga yang terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah return
indeks pasar pada saat tersebut. Dengan menggunakan model ini, maka tidak
perlu menggunakan periode estimasi untuk membentuk model estimasi karena
return sekuritas yang diestimasi adalah sama dengan return indeks pasar
(Jogiyanto, 2008).
E (Rit) = RM t
Keterangan :
E (Rit) : expected return sekuritas ke-i periode ke-t
RM t : return market pada waktu t
18
c. Market Model Returns
Teknik ini merupakan cara yang lebih canggih dengan menggambarkan
hubungan antara sekuritas dengan pasar dalam sebuah persamaan regresi
linear sederhana antara return sekuritas dengan return pasar. Regresi ini
disebut market model, digambarkan dengan persamaan (Jogiyanto, 2008) :
R i = α 1 + β i RM + e i
Keterangan :
α 1 : intersep dalam regresi untuk sekuritas i. Ini merupakan
komponen return yang tidak tergantung dengan return pasar.
β i : koefisien regresi yang menyatakan slope garis regresi. Ini
mengukur perubahan yang diharapkan dalam return sekuritas
sehubungan dengan perubahan dalam return pasar.
e I : kekeliruan regresi. Ini mengukur deviasi return yang
diobservasi dengan return yang diprediksi oleh regresi dan
mempunyai nilai harapan sama dengan nol.
Untuk menghitung abnormal return dengan menggunakan market model, nilai-
nilai dan dicari dengan menggunakan data return dari periode waktu yang tidak
mengandung peristiwa yang sedang diteliti. Untuk mengukur besarnya abnormal
return bagi ketiga model diatas, abnormal return harian dijumlahkan selama
periode peristiwa sehingga menghasilkan cumulative abnormal return (CAR)
(Jogiyanto, 2008).
CAR i =
n
titER
1
19
Secara matematis, rumus untuk menghitung return harapan dari suatu sekuritas
dapat dirumuskan dalam persamaan berikut (Jogiyanto, 2008) :
E (Rit) = RM t
Keterangan :
E (Rit) : expected return sekuritas ke-i periode ke-t
RM t : return market pada waktu t
2.3 Abnormal Return
Abnormal return pada perdagangan saham menjelaskan adanya integrasi dari
suatu event study atau studi peristiwa yang melihat terjadinya abnormal return
yang berbeda dari biasanya dan disebabkan oleh suatu peristiwa. Abnormal
return adalah kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return
normal, sedangkan return normal sendiri adalah return yang diharapkan oleh
investor (expected return). Return tidak normal (abnormal return) adalah
selisih antara return sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasi
(Jogiyanto, 2008).
RTNi,t = Ri,t - E[Ri,t]
Keterangan :
RTNi,t : return tidak normal (abnormal return) sekuritas ke-i pada periode
peristiwa ke – t.
Ri,t : return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada
periode peristiwa ke – t.
E[Ri,t] : return ekspektasi sekuritas ke – 1 untuk peristiwa ke t.
20
2.4 Trading Volume Activity
Volume perdagangan saham (trading volume activity) adalah keseluruhan nilai
transaksi pembelian maupun penjualan saham yang dilakukan oleh investor dalam
satuan uang (Sutrisno, 2000). Peningkatan volume perdagangan saham dibarengi
dengan peningkatan harga merupakan gejala yang makin kuat akan kondisi yang
bullish.
Perubahan volume perdagangan saham di pasar modal menunjukkan aktivitas
perdagangan saham di bursa dan mencerminkan keputusan investasi oleh investor.
Ditinjau dari fungsinya, maka dapat dikatakan bahwa trading volume activity
merupakan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar
modal terhadap informasi melalui parameter yang digunakan untuk mengatur
reaksi pasar terhadap suatu event.
Pendekatan trading volume activity dapat digunakan untuk menguji hipotesis
pasar efisien bentuk lemah (weak form efficiency) karena pada pasar yang belum
efisien atau efisiensi bentuk lemah, perubahan harga belum dengan segera
mencerminkan informasi yang ada, sehingga peneliti hanya dapat mengamati
reaksi pasar modal melalui pergerakan volume perdagangan pada pasar modal
yang diteliti (Sunur, 2006). Trading Volume Activity menunjukkan aktivitas
perdagangan saham dan mencerminkan seberapa aktif dan likuid suatu saham
diperdagangkan dipasar modal.
Perhitungan TVA dilakukan dengan membandingkan jumlah saham perusahaan
yang diperdagangkan dengan keseluruhan jumlah saham beredar perusahaan
selama periode penelitian (Foster dalam Yusuf dkk, 2009).
21
2.5 External Environment Effect
Adanya pengaruh peristiwa–peristiwa dari luar bursa saham suatu negara yang
mempengaruhi kondisi bursa saham negara lain atau dalam hal ini mempengaruhi
pergerakan indeks harga saham, didasari oleh adanya teori eksternal environment
perusahaan (Pearce and Robinson, 2007), yang dalam hal ini bursa saham juga
dianggap sebagai sebuah organisasi atau perusahaan.
External environment adalah faktor di luar kendali perusahaan yang
mempengaruhi pilihan arah dan tindakan, struktur organisasi dan proses internal.
Teori ini mengatakan bahwa perusahaan dipengaruhi oleh faktor–faktor dari luar
perusahaan (External Environment) seperti politik, pesaing dan lain–lain yang
dikelompokkan pada beberapa environment yaitu remote environment, industry
environment dan operating environment. Untuk lebih jelasnya, lingkungan–
lingkungan dari luar yang mempengaruhi suatu perusahaan bursa saham dapat
dilihat pada gambar berikut ini:
Sumber : Pearce and Robinson (2007)
Gambar 4. External Environment Perusahaan
22
Dari Gambar 4 di atas dapat disimpulkan bahwa ada faktor–faktor dari luar yang
mengakibatkan interaksi antara bursa saham di masing–masing negara sehingga
bursa itu saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain. Adanya
hubungan ini mengakibatkan setiap peristiwa dari luar memberi pengaruh
terhadap perubahan reaksi pasar saham.
2.6 Event Study
Event study terdiri dari dua macam tipe. Tipe pertama adalah efficiency study yang
digunakan untuk menilai seberapa cepat dan seberapa tepat suatu pasar meresponi
berbagai informasi yang ada. Kemudian yang kedua adalah tipe kegunaan
informasi sebagai contohnya adalah yang digunakan untuk melihat nilai yang
terkadung dari berita yang diterbitkan terhadap return perusahaan. Fama et al.,
(1970) dan Ball and Brown (1968) memperkenalkan metodologi event study yang
penting dan relevan dengan kondisi saat ini. Penelitian dari Fama et al., (1970)
dapat dikategorikan sebagai penelitian tentang efisiensi pasar. Sementara Ball and
Brown adalah penelitian tentang kegunaan informasi.
Pada event study, digunakan beberapa periode yaitu periode estimasi, periode
jendela, dan periode saat terjadinya peristiwa. Panjang dari periode jendela ini
bervariasi. Lamanya jendela tergantung dari jenis peristiwanya. Jika peristiwanya
merupakan peristiwa yang nilai ekonomisnya dapat ditentukan dengan mudah
oleh investor (misalnya pengumuman laba dan pengumuman deviden). Periode
jendela dapat menjadi pendek atau panjang, tergantung dari seberapa cepat reaksi
dari investor. Lama periode jendela, pada umumnya berkisar antara 3 hari sampai
23
dengan 121 hari untuk data harian dan 3 bulan sampai dengan 121 bulan untuk
data bulanan (Nainggolan, 2010).
2.7 Krisis Politik
Krisis adalah situasi yang berasal dari peristiwa politik, ekonomi ataupun
kekacauan yang berasal dari bencana alam (Shaluf dkk, 2003). Krisis yang
disebabkan dari peristiwa politik adalah krisis politik, atau dapat diaktakan bahwa
peristiwa politik krisis yang disebabkan konflik situasi (Shaluf dkk, 2003). Krisis
politik dapat dikelompokkan menjadi 2 tipe; pertama adalah krisis politik yang
disebabkan oleh tindakan dari luar (external crisis) seperti perang (termasuk
segala jenis perang), retaknya suatu hubungan, embargo, blokade dan terorisme.
Dan yang kedua adalah peristiwa politik yang disebabkan oleh tidakan dari dalam
(internal crisis) seperti sistem politik (diktatorisme), konflik internal (etnis,
agama, dll), pemogokan, kekacauan demonstrasi sipil, sabotase dan lain – lain,
sebagai contohnya adalah pemberontakan yang terjadi di Thailand pada masa
pemerintahan Thaksin Shinawatra.
2.8 Penelitian Terdahulu
Beberapa hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu dirangkum dalam
bentuk tabel sebagai berikut :
24
Tabel 1. Penelitian Terdahulu
No. Peneliti Peristiwa Variabel danMetode
Penelitian
Hasil
1.Rahayu(2007)
PengumumanPerombakan(Reshuffle)TerbatasKabinetIndonesiaBersatu
Abnormalreturn danevent study
Pasar modal bereaksipositif dan signifikanterhadap pengumumanreshuffle anggota kabinetterbatas. Averageabnormal return yangpositif dan signifikan
2. Tajaddiniet al.,(2008)
Peristiwapolitikseranganteroris 11September2001 daninvasiAmerika keIraq padatahun 2003
Stock marketindex,johansencointegrationtest
Peristiwa politikseerangan teroris 11September 2001 daninvasi Amerika ke Iraqpada tahun 2003mempengaruhi tingkatintegrasi antara negara-negara ASEAN-5, Japandan Amerika.
3. Wardhani(2013)
PeristiwaPemilihanGubernur DKIJakartaPutaran II2012
Abnormalreturn, tradingvolumeactivity, danevent study
Hasil perhitungan uji-tmenunjukkan bahwaterdapat abnormal returnbernilai positif signifikanpada beberapa haridisekitar tanggalperistiwa. Sedangkan hasiluji Wilcoxon Signed RankTest membuktikan bahwaterdapat perbedaansignifikan antara rata-rataabnormal return padaperiode saat-setelahperistiwa namun tidaksignifikan pada periodesebelum-saat dan periodesebelum setelah peristiwadan terdapat perbedaansignifikan antara rata-rataTVA pada periodesebelum-saat dan periodesaat-setelah peristiwa,namun tidak signifikanpada periode sebelum-setelah peristiwa.
25
4. Sari (2016) Perombakankabinet kerja(Resuffle)2015
Abnormalreturn, tradingvolumeactivity, danevent study
Hasil perhitungan uji-tsignifikansi menunjukkanadanya perbedaan yangsignifikan pada rata-rataabnormal return sahampada periode sebelum-saatdan saat-sesudahperistiwa, sedangkan hasiluji paired sample t-testmenunjukkan tidak adanyaperbedaan yang signifikanpada periode sebelum dansesudah Peristiwa. Danhasil uji-t signifikansiyang menunjukkan tidakadanya perbedaansignifikan pada nilai rata-rata trading volumeactivity periode sebelum,saat, dan sesudahperistiwa, sedangkan hasiluji paired sample t-testjuga menunjukkan tidakadanya perbedaan yangsignifikan pada periodesebelum dan sesudahperistiwa.
Sumber : data diolah
Semua penelitian di atas menganalisa efek dari peristiwa politik dan risiko politik
terhadap volatilitas harga saham, pada penelitian ini menganalisa adanya
perubahan indeks yang terjadi dari negara-negara ASEAN-5 melalui peristiwa
politik Britain to Exit (Bexit) di Eropa. Pada penelitian ini akan menganalisis
perbedaan abnormal return dan trading volume activity sebelum dan sesudah
adanya Britain to Exit (Brexit) di Eropa. Sampel yang digunakan pada penelitian
ini yaitu indeks harga saham Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan
Thailand. Sampelnya menggunakan periode tanggal dan tahun sesuai dengan
peristiwa berlangsung.
III. METODELOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian event study. Studi peristiwa
(event study) merupakan study yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu
peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman
(Jogiyanto, 2008).
Periode pengamatan disebut juga periode jendela (window period). Periode
peristiwa yang digunakan dalam penelitian ini adalah selama 11 hari bursa yaitu 5
hari sebelum peristiwa, 1 hari saat peristiwa, dan 5 hari setelah peristiwa Britain
to Exit (Brexit) di Eropa. Pengambilan periode ini dilakukan untuk menghindari
dampak bercampurnya suatu peristiwa yang diamati dengan peristiwa yang lain
(confounding effect) seperti right issue, warrant, additional shores, pengumuman
dividen, saham bonus, merger dan lain-lain.
3.2 Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data yang
didapat dari nilai indeks harga saham negara-negara di ASEAN-5 yaitu Indonesia,
27
Malaysia, Singapura, Thailand dan Filipina yang meliputi indeks saham di bawah
ini:
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk Indonesia (Ind).
Kuala Lumpur Stock Exchange Composite Index (KLSE-CI) untuk
Malaysia (Mal).
Straits Times Index (STI) untuk Singapura (Sing).
Philippine Stock Exchange Index (PSEI) untuk Filipina (Phil).
Stock Exchange of Thailand Index (SETI) untuk Thailand (Tha).
1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
IHSG adalah salah satu indeks pasar saham yang digunakan oleh Bursa Efek
Indonesia (BEI) yang diperkenalkan pada tanggal 1 April 1983. IHSG digunakan
sebagai sebagai indikator pergerakan harga saham di BEI, Indeks ini mencakup
pergerakan harga seluruh saham biasa dan saham preferen yang tercatat di BEI
(www.Wikipedia.com).
Perhitungan IHSG dilakukan setiap hari, yaitu setelah penutupan perdagangan
setiap harinya. Pada penelitian ini IHSG akan digunakan sebagai proksi dari
indeks Indonesia, karena secara umum diketahui sebagai indeks Indonesia dan
mewakili pergerakan ekonomi dari negara Indonesia (www.idx.co.id).
2. Kuala Lumpur Composite Index (KLCI)
KLCI (Kuala Lumpur Composite Index) adalah indeks utama dari bursa efek
Malaysia yang menjadi petunjuk arah pergerakan harga saham di Malaysia. Sejak
tanggal 31 Desember 2007, jumlah saham yang tercatat adalah 986 saham dengan
banyaknya kapitalisasi pasar total sebesar $323 miliar (www.wikipedia.com).
28
Kuala Lumpur Composite Index (KLCI) yang sekarang dikenal sebagai FTSE
Bursa Malaysia KLCI dan mengadopsi FTSE global indeks standar dari 6 Juli
2009 dan seterusnya (bursamalaysia.com).
3. Singapore Exchange (SGX)
SGX merupakan salah satu indeks pengukur di Singapura, dimana tercatat sejak
31 Desember 2007, Singapore Exchange terdiri dari 762 saham yang tercatat
dengan kapitalisasi pasar sebesar $539 miliar. Kinerja saham yang tercatat di
Singapore Exchange diukur dengan Straits Times Index (STI). STI adalah nilai
pasar, yaitu rata-rata dari 30 saham perwakilan dari Singapore Exchange
(www.Wikipedia.com) .
4. Stock Exchange of Thailand (SET)
Indeks SET adalah gabungan indeks yang dihitung dari harga dari saham – saham
biasa pada papan utama (main board) dari Stock Exchange of Thailand. Terdiri
dari 3 indeks, yaitu SET index, SET 50 indeks dan SET 100 indeks. Jumlah
perusahaan yang tercatat di SET selalu bertambah, pada 31 Desember 2007
terdapat 523 perusahan yang tercatat di SET dengan kapitalisasi pasar sebesar 197
miliar US Dollar (www.Wikipedia.com).
5. The Philippine Stock Exchange Index (PSEI)
PSE composite index adalah salah satu indeks pengukuran harga saham di Filipina
yang menunjukan pergerakan harga saham. indeks ini terdiri dari 244 perusahaan
yang tercatat dan kombinasi kapitalisasi pasar sebesar 103 miliar US Dollar pada
tanggal 31 Desember 2007 (www.Wikipedia.com).
29
Untuk lebih jelasnya, mengenai sampel pada penelitian ini dapat dilihat pada
rumus berikut (Arifin dan Giana, 2009) :
= ∑ t∑ 0
100%Keterangan :
∑Ht : Total harga semua saham pada waktu yang berlaku.
∑H0 : Total harga semua saham pada waktu dasar.
Dalam penelitian ini menggunakan 5 (lima) indeks saham di beberapa negara
ASEAN sehingga dapat dirumuskan menjadi :
Indeks Saham ASEAN − 5 = ∑ t∑ 0
100%
3.3 Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan penelitian dokumentasi yang dilakukan dengan
mengumpulkan dan mempelajari buku-buku dan literatur, jurnal-jurnal Ekonomi
dan Bisnis, dan bacaan-bacaan lain di internet serta mempelajari teori-teori yang
berhubungan dengan teori efisiensi pasar.
30
3.4 Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan adalah segala jenis indeks harga saham yang ada di
masing masing negara yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Indonesia,
Malaysia, Singpura, Filipina dan Thailand yang total populasi pada penelitian ini
berjumlah 72 indeks. Sebagai contohnya untuk indeks harga saham yang ada di
Indonesia adalah IHSG, LQ 45, kompas dan indeks saham yang lain.
Tabel 2. Populasi Penelitian
No. Negara Jumlah Indeks Sumber
1 Indonesia 11 idx.co.id
2 Malaysia 1 bursamalaysia.com
3 Singapura 46 sgx.com
4 Thailand 4 set.or.th
5 Filipina 10 pse.com.ph
Jumlah Populasi 72
Sumber : data diolah
Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki dan
dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi. Pemilihan sampel dilakukan
dengan metode purposive sampling yang bertujuan untuk mendapatkan sampel
yang representative sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan (Sekaran, 2006),
kriteria indeks yang menjadi sampel antara lain:
1. Indeks saham yang terdaftar di masing-masing pasar modal ASEAN-5.
2. Indeks yang ditelititi merupakan indeks utama dari masing-masing pasar
modal ASEAN-5.
3. Memiliki kelengkapan data yang dibutuhkan.
31
Berdasarkan kriteria di atas maka dari 72 populasi indeks saham ASEAN-5
terpilih sampel sebanyak 5 sampel. Berikut keseluruhan sampel pada penelitian
ini, yaitu IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) untuk mewakili indeks harga
saham Indonesia, KLCI (Kuala Lumpur Composite Index) untuk mewakili indeks
harga saham Malaysia, STI (Strait Times Index) untuk mewakili indeks harga
saham Singapura, PSEI (Philippine Stock Exchange Index) untuk mewakili indeks
harga saham Filipina, dan SETI (Stock Exchange of Thailand Index) untuk
mewakili indeks harga saham Thailand.
Jangka waktu penelitian ini adalah 11 hari bursa dengan periode jendela, yaitu 5
hari sebelum peristiwa, 1 hari saat peristiwa, dan 5 hari setelah peristiwa Britain
to Exit (Brexit). Periode estimasi dan periode jendela dapat dilihat pada gambar
berikut :
Periode Estimasi Periode Jendela
Gambar 5. Periode Estimasi dan Periode Jendela Penelitian
t0 (Event)
t-5 t+5
23 Juni 2016
16 Juni 2016 30 Juni 201612 Mei 2016
t-30
32
3.5 Variabel Penelitian
3.5.1 Indentifikasi Variabel
Variabel penelitian adalah variabel terikat (dependen) dan variabel bebas
(independen). Variabel terikat (Y) adalah kinerja indeks saham yang diproksi
dengan abnormal return dan trading volume activity sedangkan variabel bebasnya
(X) adalah Britain to Exit (Brexit).
3.5.2 Definisi Operasional Variabel
1. Abnormal Return
Dalam pasar efisien, harga sekuritas seharusnya merefleksikan informasi
mengenai risiko dan harapan mengenai return masa depannya. Return yang
sepadan dengan risiko saham disebut return normal. Sedangkan jika pasar adalah
tidak efisien, sekuritas-sekuritas akan menghasilkan return yang lebih besar
dibanding normalnya, yang disebut abnormal return (Tandelilin, 2010). Abnormal
return merupakan selisih antara actual return dengan expected return (Jogiyanto,
2008).
Langkah-langkah dalam mencari abnormal return indeks saham, sebagai
berikut:
a. Menghitung return sesungguhnya (Jogiyanto, 2008), yaitu:
Ri t =it – 1it
1it
33
Keterangan :
Ri t = return indeks saham i pada periode t
it = Harga indeks saham penutupan indeks i pada periode t
1it = Harga indeks saham penutupan indeks i pada periode t-1
b. Menghitung expected return harian saham, menggunakan Mean-
adjusted Returns (Jogiyanto, 2008), yaitu :
E (Rit) =
2
1
t
tj itR
Keterangan :
E (Rit) : expected return sekuritas ke-i periode ke-t
R it : return realisasi sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-t
T : lamanya periode estimasi, yaitu dari t1 sampai t2
c. Menghitung abnormal return yang merupakan selisih antara actual
return dengan expected return (Jogiyanto, 2008), yaitu :
RTNit = Rit – E(Rit)
Keterangan :
RTNit : abnormal return sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t
Rit : return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke-i
pada periode peristiwa ke-t
E(Rit) : return ekspektasi sekuritas ke-i untuk periode peristiwa
ke-t
d. Menghitung rata-rata abnormal return (AAR) untuk seluruh indeks
per hari selama periode peristiwa (Jogiyanto, 2008), yaitu :
34
t = k
iitRTN
Keterangan :
RRTNt : average abnormal return pada hari ke-t
RTNit : abnormal return untuk sekuritas ke-i pada hari ke-t
n : jumlah sekuritas yang terpengaruh oleh pengumuman
peristiwa
2. Volume Perdagangan Indeks Saham (TVA)
Menghitung perubahan volume perdagangan harian masing-masing indeks dapat
diketahui dengan menggunakan indikator Trading Volume Activity (TVA) yang
dinyatakan dengan rumus :
a. Menghitung TVA masing-masing saham selama periode penelitian
(Husnan, 2009).
= ∑ ℎ ℎ ℎ∑ ℎ ℎ ℎDalam penelitian ini menggunakan 5 (lima) indeks saham di beberapa
negara ASEAN sehingga dapat dirumuskan menjadi :
TVA = Volume Transaksi Indeks Saham Masing-masing Negara
b. Menghitung rata-rata TVA (ATVA) seluruh saham per hari selama
periode peristiwa (Jogiyanto, 2008), yaitu:
t =
n
i itTVA1
35
Keterangan :
ATVAt : average trading volume activity pada hari ke-t
TVAit : trading volume activity untuk sekuritas ke-i pada hari ke-t
n : jumlah sikuritas
3.6 Alat Analisis
3.6.1 Uji Normalitas
Menurut Usman dan Purnomo (2006), pengujian normalitas data digunakan
untuk menguji apakah data kontinu berdistribusi normal, sehingga analisis dengan
validitas, reliabilitas, uji t, korelasi, regresi dapat dilaksanakan. Uji normalitas
adalah hal yang lazim dilakukan sebelum melakukan sebuah metode statistik.
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data
mengikuti atau mendekati distribusi normal atau tidak dan dapat digunakan untuk
statistik parametric. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
uji one sample Kolmogorov-Smirnov. Pedoman pengambilan keputusan dalam uji
normalitas data dengan menggunakan one sample Kolmogorov-Smirnov yaitu:
a. Nilai signifikansi atau nilai probabilitas ≤ 0,05 maka distribusi data adalah
tidak normal.
b. Nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka distribusi data adalah
normal.
36
3.6.2 Uji-T Signifikansi
Uji-t signifikansi didalam penelitian ini diuji menggunakan uji t-test yaitu one
sample t-test selama 11 hari periode peristiwa. Analisis one sample t-test
merupakan analisis yang digunakan jika ingin mengetahui suatu pengamatan data
dengan asumsi rata-rata yang diduga oleh penguji (Ghozali, 2009). Dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. Jika t-hitung ≥ t-tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
2. Jika t-hitung < t-tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Ditarik kesimpulan berdasarkan uji statistik yang telah dilakukan, penulis
menggunakan tingkat kepercayaan 95% atau α = 5%.
3.6.3 Uji Beda Dua Rata-rata
Uji beda dua rata-rata didalam penelitian ini diuji menggunakan uji paired sample
t-test yaitu dengan membandingkan antara return sebelum dan sesudah Britain to
Exit (Brexit). Paired sample t-test atau uji-t sampel berpasangan merupakan uji
parametrik yang digunakan untuk menguji apakah ada perbedaan rata-rata dua
sampel yang berhubungan (Ghozali, 2006). Teknik pengujian dilakukan dengan
menggunakan paired sample t-test karena adanya data kemungkinan terdistribusi
normal. Rumus (Supranto, 2009)
= ̅ − ̅( − 1) + ( − 1) . n n ( + n − 2)+ n
37
Pengujian paired sample t-test, variabel dibandingkan antara return sebelum dan
sesudah Britain to Exit (Brexit) dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95%
atau α = 5%.
Jika probabilitas ˃ 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Jika probabilitas ≤ 0,05 maka Ho ditolak Ha diterima.
3.7.Pengujian Hipotesis
Hipotesis harus dinyatakan secara kuantitatif untuk dapat diuji. Pengujian
hipotesis adalah prosedur yang memungkinkan keputusan dapat dibuat, yaitu
keputusan untuk menolak atau tidak menolak hipotesis yang sedang
dipersoalkan / diuji (Supranto, 2009). Sebelum melakukan uji hipotesis data
sudah terdistribusi normal.
Hipotesis 1 :
Ho : Diduga tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada abnormal
return indeks saham ASEAN-5 sebelum dan sesudah adanya Britain to
Exit (Brexit) di Eropa.
Ha : Diduga terdapat perbedaan yang signifikan pada abnormal return
indeks saham ASEAN-5 sebelum dan sesudah adanya Britain to Exit
(Brexit) di Eropa.
38
Hipotesis 2 :
Ho : Diduga tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada trading
volume activity indeks saham ASEAN-5 sebelum dan sesudah adanya
Britain to Exit (Brexit) di Eropa.
Ha : Diduga terdapat perbedaan yang signifikan pada trading volume
activity indeks saham ASEAN-5 sebelum dan sesudah adanya Britain to
Exit (Brexit) di Eropa.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan
abnormal return dan trading volume activity yang signifikan pada saat sebelum
dan sesudah Britain to Exit (Brexit) pada indeks harga saham ASEAN-5.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta hasil analisis statistik yang
telah dijelaskan pada bab empat maka dapat dikemukakan kesimpulan sebagai
berikut:
1. Pasar modal ASEAN-5 merespon informasi dari peristiwa Britain to Exit
(Brexit) sebagai peristiwa yang memiliki kandungan informasi yang
relevan bagi investor. Hasil uji-t signifikansi menunjukkan adanya
perbedaan yang signifikan pada rata-rata abnormal return saham pada
periode saat-sesudah peristiwa, hal ini menandakan bahwa pasar modal
ASEAN-5 dapat dikatagorikan efisien bentuk setengah kuat, sedangkan
hasil uji paired sample t-test menunjukkan tidak adanya perbedaan yang
signifikan pada periode sebelum dan sesudah peristiwa, yang berarti hasil
hipotesis penelitian ini tidak terdukung (Ho diterima).
2. Peristiwa Britain to Exit (Brexit) tidak menyebabkan reaksi pasar yang
signifikan pada rata-rata trading volume activity. Hal ini dibuktikan
dengan hasil uji-t signifikansi yang menunjukkan tidak adanya perbedaan
signifikan pada nilai rata-rata trading volume activity periode sebelum,
54
saat, dan sesudah peristiwa, sedangkan hasil uji paired sample t-test juga
menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan pada periode
sebelum dan sesudah peristiwa, yang berarti hasil hipotesis penelitian ini
tidak terdukung (Ho diterima).
3. Tidak terdapatnya perbedaan abnormal return dan trading volume
activity yang signifikan pada saat sebelum dan sesudah peristiwa Britain
to Exit (Brexit) pada indeks saham ASEAN-5 menandakan bahwa reaksi
pasar modal beberapa negara ASEAN yang terjadi ketika peristiwa Britain
to Exit (Brexit) hanya bersifat sementara dan tidak berkepanjangan.
5.2 Saran
Penulis sadar penelitian ini memiliki keterbatasan dan masih banyak kekurangan.
Penulis mengajukan beberapa saran untuk investor, calon investor, maupun untuk
penelitian selanjutnya. Adapun saran-saran yang akan diajukan sebagai berikut :
1. Bagi investor dan calon investor yang akan berinvestasi, hendaknya dalam
mengambil keputusan tidak hanya melihat peristiwa Britain to Exit
(Brexit) saja, namum juga memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat
memengaruhi harga saham. Sehingga informasi yang sudah diperoleh
dapat digunakan dalam mempertimbangan tindakan yang akan diambil
diwaktu yang akan datang.
2. Setiap jenis informasi akan menghasilkan informasi yang berbeda, oleh
karena itu perlu dilakukan penelitian jenis informasi yang relevan terhadap
pasar modal ASEAN-5. Disamping itu lamannya periode kejadian (event
55
period) harus diperhatikan, perlu dikaji terlebih dahulu apakah dalam
periode itu ada kejadian lain yang berpengaruh terhadap pasar. Jika ada
maka hari kejadian harus dikeluarkan dari penelitian.
3. Penelitian ini menggunakan mean adjusted model dalam mengestimasi
tingkat pengembalian yang diharapkan, oleh sebab itu bagi penelitian
selanjutnya disarankan untuk mencoba menggunakan market adjusted
model dan market model atau menggunakan ketiga model, kemudian hasil
perhitungan ketiga model tersebut dapat dibandingkan untuk mengetahui
dampaknya terhadap hasil penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Imamul dan Giana Hadi Wagiana. 2009. Membuka Cakrawala Ekonomi 2: Untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah ProgramIlmu Pengetahuan Sosial. Setia Purna. Jakarta.
Ball, R.J., and P. Brown. 1968. An Empirical Evaluation of Accouting IncomeNumbers. Journal of Accounting Research 7. pp. 300-323.
Fama, Eugene F. 1970. Efficient Capital Market : A Review of Theory andEmpirical Work. Journal of Finance 25. Pp387-417.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikai Analisis Multivarite dengan SPSS. CetakanKeempat. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Husnan, Suad. 2009. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi4. UPP STIM YKPM. Jogyakarta.
Jogiyanto. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kelima. BPFE.Yogyakarta.
Nainggolan, Amos Alogo. 2010. Analisis Pengaruh Peristiwa Politik (TurunnyaSuharto, Mahathir dan Thaksin) Terhadap Integrasi Pasar Modal (StudiPada Bursa di Lima Negara ASEAN). Tesis Jurusan Manajemen FakultasEkonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro.
Pearce. John. A and Robinson. (2007). Richard. B, Strategic Management:Formulation, Implementation and Control. McGraw-Hill.
Rahayu, C. Wahyu Estining. 2007. Reaksi Pasar Modal Terhadap PengumumanPerombakan (Reshuffle) Terbatas Kabinet Indonesia Bersatu (StudiEmpiris pada Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar di Bursa EfekJakarta). Sinergi, Vol. 9 No. 2, Juni 2007, Hal 129-142
Sari, Yusnia Febriana. 2016. Pengaruh Perombakan (Reshuffle) Kabinet KerjaTerhadap Reaksi Pasar Modal Indonesia (Event Study Pada Saham Lq45Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia). Skripsi Jurusan ManajemenFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Salemba Empat.Jakarta.
Shaluf, I.M, Ahmadun. F and Said A. M. 2003. A Review of Disaster and Crisis.Disaster Prevention and Management, Vol. 12, No. 1, pp. 24 – 32.
Sunur, Irene. 2006. Pengaruh Peristiwa Presiden Republik Indonesia TerhadapReturn Dan Trding Volume Activity : Event Study Pada Tanggal 20September-20 Oktober 2004. Surabaya : STIE Perbanas.
Sutrisno. 2000. Manajemen Keuangan. Ekonosia. Yogyakarta.
Supranto, J. 2009. Statistik Teori dan Aplikasi Edisi Ketujuh. Erlangga. Jakarta.
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. EdisiPertama. KANISIUS. Yogyakarta.
Tajaddini et al, 2008. Stock Market Integration between ASEAN-5 and DevelopedNations: the Roles of Political and Financial Crises. Tesis. UniversitySains Malaysia.
Usman, Husaini dan Purnomo S.A. 2006. Pengantar Statistika. Bumi Aksara.Jakarta.
Wardhani, Laksmi Swastika. 2013. Reaksi Pasar Modal Indonesia TerhadapPeristiwa Pemilihan Gubernur DKI Jakarta Putaran II 2012 (Event Studypada Saham Anggota Indeks Kompas 100). Skripsi Jurusan ManajemenFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.
Yusuf, dkk. 2009. Analisis Reaksi Investor terhadap Pengumuman Right Issue diBursa Efek Jakarta (Studi Pengamatan pada Return, Abnormal Return,Aktivitas Volume Perdagangan, dan Bid-Ask Spread Saham). Wacana Vol.12 No. 4 Oktober 2009, Hal 792-814
Zaqi, Mochamad. 2006. Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap PeristiwaPeristiwa Ekonomi dan Peristiwa-Peristiwa Sosial Politik Dalam Negeri(Studi pada Saham LQ-45 BEJ Periode 1999-2003). Tesis. Program StudiMagister Manajemen Program Pascasarjana Universitas DiponegoroSemarang.
--------www.bursamalyasia.com
--------www.idx.co.id
--------www.investing.com
--------www.kidnesia.com
--------www.lautindo.com
--------www.pse.com.ph
--------www.set.or.th
--------www.sgx.com
--------www.Us info.state.gov
--------www.US market stock.com
--------www.Wikipedia.com