PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA...

72
PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM NEGERI TAHUN 2018 DI PROVINSI LAMPUNG (Skripsi) Oleh MUHAMMAD AZIZ IBRONDSYAH FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Transcript of PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA...

Page 1: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG

DALAM NEGERI TAHUN 2018 DI PROVINSI LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh

MUHAMMAD AZIZ IBRONDSYAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

ABSTRACT

PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DOMESTIC INTERSHIP PROGRAM

IN THE YEAR OF 2018 IN LAMPUNG PROVINCE

by

Muhammad Aziz Ibrondsyah

Public Private Partnership is a form of cooperation between government and

private sector where the objective is the provision of services to the community is

no exception in the field of employment services. Permenaker (Regulation of the

Minister of Labor) No 36 2016 on the Implementation of Apprenticeship of the

Interior to be a reference to the Department of Labor and Transmigration

Lampung province in making that program Internship Program of the Interior

involving local companies in the province of Lampung. Apprenticeships in this

country in 2018 experienced an increase in the number of companies internship,

but only a few companies involved back in the program. This study aims to

determine how the government's partnership with the company and impediments

to Apprenticeships Homeland Lampung Province in 2018. The theory used in this

study are hollow state in which focus on the mechanisms, structures, and

incentives. This study used a qualitative approach. Data collected through

interviews and documentation of informants who are directly involved in the

program. The process of data analysis include data reduction, data presentation,

and conclusion. The results showed that: Public Private Partnerships in the

Interior Internship Program is included into the productive partnership pattern

when viewed using hollow state incentives and constraints that apprentices are

low and not maximum spread of companies involved in this program.

Keywords:Public Private Partnership, Hollow State, Domestic Internship

Program.

Page 3: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

ABSTRAK

PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG

DALAM NEGERI TAHUN 2018 DI PROVINSI LAMPUNG

Oleh

Muhammad Aziz Ibrondsyah

Public Private Partnership merupakan suatu bentuk kerja sama antara pemerintah

dan swasta yang dimana tujuannya adalah penyediaan pelayanan kepada

masyarakat tidak terkecuali pelayanan dalam bidang ketenagakerjaan.

PERMENAKER (Peraturan Menteri Tenaga Kerja) NO 36 tahun 2016 tentang

Penyelenggaraan Pemagangan Dalam Negeri menjadi acuan bagi Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Provinsi Lampung dalam membuat program yaitu

Program Magang Dalam Negeri yang melibatkan perusahaan-perusahaan lokal

yang ada di Provinsi Lampung. Program Magang Dalam Negeri ini tahun 2018

mengalami jumlah peningkatan perusahaan magang, tetapi hanya sedikit

perusahaan yang dilibatkan kembali pada program tersebut. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui bagaimana kemitraan yang dilakukan pemerintah

dengan perusahaan dan hambatannya terhadap Program Magang Dalam Negeri

Provinsi Lampung tahun 2018. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

hollow state yang dimana memfokuskan pada mekanisme, struktur, dan insentif.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan

melalui wawancara dan dokumentasi terhadap informan yang terlibat langsung

dalam program tersebut. Proses analisis data meliputi reduksi data, penyajian data,

dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Public Private

Partnerships dalam Program Magang Dalam Negeri ini termasuk kedalam pola

kemitraan Produktif jika dilihat menggunakan hollow state dan hambatannya

yaitu insentif peserta magang yang rendah serta tidak maksimalnya penyebaran

perusahaan yang terlibat dalam program ini. Peneliti merekomendasikan agar

Dinas Tenaga Kerja Provinsi Lampung melakukan pemagangan tersebut diseluruh

wilayah propinsi lampung yang melibatkan perusahaan-perusahaan lokal disetiap

daerah kabupaten, penambahan kurikulum mengenai attitude, penambahan jumlah

peserta, dan penambahan uang saku untuk peserta magang.

Kata kunci: Public Private Partnership, Hollow State, Program Magang

Dalam Negeri

Page 4: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG

DALAM NEGERI TAHUN 2018 DI PROVINSI LAMPUNG

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Oleh

MUHAMMAD AZIZ IBRONDSYAH

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA ILMU ADMINISTRASI NEGARA

Pada

Jurusan Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Page 5: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM
Page 6: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM
Page 7: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM
Page 8: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Muhammad Aziz Ibrondsyah, lahir di

Negeri Besar, pada tanggal 7 Agustus 1996. Penulis

merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan

Bapak Ibrohim dan Ibu Aisyah (alm). Memulai jenjang

pendidikan dari Sekolah Dasar (SD) Negeri Tiuh Baru dan

lulus pada tahun 2009.

Selanjutnya pada tahun 2012 menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah

Pertama (SMP) Negeri 8 Bandar Lampung. Kemudian penulis menyelesaikan

pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) YP UNILA Bandar Lampung

pada tahun 2015.

Pada tahun 2015 penulis terdaftar sebagai mahasiswa pada Jurusan Ilmu

Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik (FISIP) Universitas

Lampung dan tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Administrasi Negara

(HIMAGARA). Pada tahun 2018 di bulan Februari, penulis melaksanakan Kuliah

Kerja Nyata (KKN) di Desa Kresnomulyo Kecamatan Ambara Kabupaten

Pringsewu selama 40 hari.

Selama menimba ilmu di Universitas Lampung, Penulis juga turut aktif dalam

beberapa organisasi kemahasiswaan. Keikutsertaan penulis dalam organisasi

dimulai sejak penulis menjadi mahasiswa baru yakni menjadi KMB XI BEM U

Page 9: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

KBM Unila 2015, LMF FSPI Fisip Unila dan anggota Himagara. Tahun kedua

penulis masih aktif di BEM dan juga pernah menjadi Pansus Universitas pada

tahun 2016. Pada tahun ketiga penulis mendapatkan amanah sebagai kepala

bidang Kaderisasi FSPI FISIP UNILA pada tahun 2017. Selanjutnya ditahun

terakhir penulis menjadi salah satu anggota DPM U KBM UNILA Kabinet Cita

Rasa Bersama tahun 2019 dan menjadi Sekretaris Divisi PSDM. Perjalanan

panjang dalam masa perkuliahan telah penulis lalui di kampus tercinta. Semua ini

dilakukan penulis semata-mata ingin memperbaiki kualitas diri dan

membahagiakan kedua orang tua. Karena penulis yakin setiap proses yang dijalani

pasti berbuah keberhasilan nantinya

Page 10: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

MOTTO

“Hanya Sedikit Pekerjaan yang Bisa Dilakukan Sendirian, Namun Bersama-

Sama Bisa Kerjakan Banyak Hal”

( Helen Keller)

Aku sesuai prasangka hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku akan bersamanya jika

dia berzikir (mengingat-Ku), jika dia mengingat-Ku dalam jiwanya maka Aku

akan mengingatnya dalam diri-Ku, dan jika dia mengingat-Ku pada saat

keramaian maka Akupun mengingatnya lebih baik dari mereka, dan jika dia

mendekatkan dirinya kepada-Ku sejengkal maka Aku akan mendekatinya

sehasta, dan jika dia mendekati-Ku sehasta maka Aku akan mendekatinya

sejarak rentang dua tangan, dan jika dia mendekati-Ku dengan berjalan maka

Aku akan mendekatinya dengan berlari kecil".

(HR. Al-Bukhari)

“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”

(QS. Ar-Rahman:13)

“Hidup itu sesederhana jika=maka”

(Muhammad Aziz Ibrondsyah)

Page 11: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap Syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan

hidayahNya

Dengan segenap hati kupersembahkan karya kecilku ini untuk orang-orang yang

kusayangi dan menyayangiku:

Orang Tuaku

Papi ku Ibrohim, Mami ku Aisyah S.Pdi (Alm), Mami ku Cahya Roni

Kalianlah orang yang selalu menjadi pendukungku, penyemangatku, sumber

inspirasiku, dan segala sabarmu, pengorbananmu,

dan do’amulah yang selalu kau berikan untukku,

untuk menantikan keberhasilanku.

Kakakku Mira Putri Ibrondsyah dan Muhammad Ivan Ibrondsyah

yang selalu memberikan semangat dan motivasi untukku.

Sahabat yang selalu memberikan warna dalam perjalanan hidupku, Guru dan

Dosen yang selalu memberikan ilmu dan kepada Almamater Tercinta

Universitas Lampung

Page 12: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

SANWACANA

Puji syukur penulis ucapkan atas segala berkah yang diberikan oleh Allah S.W.T.

serta berkat doa dan restu dari orang tua tercinta sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP

DALAM PROGRAM MAGANG DALAM NEGERI TAHUN 2018 DI

PROVINSI LAMPUNG” Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

mencapai gelar Sarjana (S1) pada Jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung. Penulis menyampaikan ucapan

terimakasih sebesar-besarnya pada semua pihak yang telah membantu dalam

penulisan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari kata

sempurna, untuk itu penulis selalu mengharapkan saran dan kritik yang

membangun dari pihak pembaca yang penulis dapat berkembang di masa yang

akan datang. Penulis telah banyak menerima bantuan, dukungan, dan bimbingan

dari berbagai pihak dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, dengan

segala kerendahan hati sebagai wujud rasa hormat dan penghargaan serta

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Allah S.W.T. Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang serta Nabi

Muhammad S.A.W. yang menjadi contoh teladan semua umatnya hingga

akhir zaman kelak.

2. Bapak Dr. Dedy Hermawan S.Sos., M.Si selaku pembimbing utama yang

telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta selalu memberi

Page 13: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

semangat, dukungan untuk tidak pernah putus asa. Terimakasih atas

bimbingan, arahan, saran serta masukan yang sangat membantu dalam

proses penyusunan skripsiini.

3. Ibu Dewi Brima Atika, S.IP., M.Si. Selaku dosen pembimbing kedua dan

dosen Pembimbing Akademik penulis, terimakasih banyak atas segala ilmu,

bimbingan, motivasi, nasehat waktu yang telah diberikan selama proses

bimbingan maupun diluar bimbingan. Semoga ibu selalu diberikan

kemudahan dan kelancaran dalam segala urusannya, semoga terus

menginspirasi bagi seluruh mahasiswa.

4. Ibu Rahayu Sulistiowati, S. Sos., M. Si. Selaku dosen penguji yang telah

memberikan ilmu didalam perkuliahan dan yang telah memberikan masukan

dan saran yang sangat bermanfaat bagi penulis dalam memperbaiki

kesalahan dan kekurangan dalam penulisan skripsi ini.

5. Bapak Dr. Syarief Makhya, M. Si selaku Dekaan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Lampung beserta jajarannya, terimakasih atas

bantuan dan dukungannya dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Dr. Noverman Duadji, M.Si. Selaku Ketua Jurusan Ilmu

Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Lampung.

7. Ibu Intan Fitri Meutia, Ph.D. Selaku Sekertaris Jurusan Ilmu Administrasi

Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

8. Seluruh dosen Ilmu Administrasi Negara, khususnya kepada Bu Dian, Bu

Novita, Bu Meli, Bu Devi, Bu Ita, Bu Selvi, Bu Ani, Bu Indri, Pak Eko, Pak

Syamsul, Pak Nana, Pak Simon dan Pak Bambang. Ucapan terimakasih juga

kepada seluruh Dosenku atas ilmu yang telah diberikan, yang telah saya

Page 14: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

peroleh selama proses perkuliahan. Semoga dapat menjadi bekal yang

sangat berharga dalam kehidupan saya kedepannya. Dan terimakasih juga

atas perhatian dan motivasinya yang bapak dan ibu berikan.

9. Mba Wulan dan pak Jo selaku Staf Administrasi yang banyak membantu

penulis dalam kelancaran skripsi hingga terselesaikan.

10. Pihak Dinas Tenaga Kerja Provinsi Lampung bapak anhar, pak sarwandi

serta staff di ruangan kasi pemagangan yang banyak membantu

menyelesaikan skripsi ini.

11. Pihak perusahaan Cv. Gabovira, Rs. Bintang Amin, Hotel Nusantara

Syariah, PT. Fajar Agung atas bantuannya kepada saya dalam

mengumpulkan data penelitian.

12. Orangtuaku, Papi dan Mami tercinta papi Ibrohim, mami Aisyah (Alm),

Mami Cahya. Serta tak lupa kakakku Mira Putri Ibrondsyah dan Junjun. M.

Ivan Ibrondsyah dan Kunjung yang merupakan inspirasi terbesar penulis.

Terimakasih atas segala doa dan dukungannya, tidak akan terbayangkan

betapa bangganya aku mempunyai orang tua dan kakak hebat seperti kalian.

13. Kawan KKN pak Kordes Jeki, Opung Natha, Mba Tiara, Atu Ayuna, Mba

Melisa, serta Mba Nidya. Semoga kita selalu tetap kompak dalam berbagai

hal.

14. Sahabat seperjuanganku BAD PEOPLE, awalnya Good sekarang sudah

menjadi Bad yaitu Ari, Ogi, Boby, Dedi, Farida, Lia, Nafi, Rifky dan Suryo

terimakasih wahai sahabat seperjuangan, terimakasih sudah mewarnai

kehidupan selama kuliah 4 tahun ini. Semoga kedepannya kita bisa sukses

bareng dan niatan kita jalan-jalan yang tertunda bisa kita ganti dilain waktu.

Page 15: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

15. Teman-teman Keluarga Sakinah, Ogi, Gandi, Gendiz, Surya dan Wiwin.

Terimakasih untuk kalian semua kalian adalah Mood Booster ku. Kalian

selalu ada disetiap lika-liku kehidupan kampus yang penulis alami.

Beruntung rasanya memiliki kalian.

16. Teman-teman FSPI FISIP UNILA Kabinet BANGKIT, ketum Fathan karim,

Seval, Nurma, Farida, Desri, Salsa, Gandi, Gendiz, Wiwin, Ogi, Suryo,

Meri, Riza, Anggita, Surya, Dodi, Ari, Rifky, Majida, dan Sevy.

Terimakasih telah menjadi orang yang selalu mengajak saya dalam hal amal

ma’ruf nahi mungkar. Semoga kita semua bisa teguh berada dijalan ini, dan

melanjutkan perjuangan di tempat kita masing-masing.

17. Teman-teman DPM U KBM UNILA 2019. Kuucapkan terimakasih banyak

kepada Hanggara selaku ketua umum, Rizki, Nurul, Surya, Beni, Seval,

Diyan, Yudhi, Hendi, Ocid, Ridwan, Riki, Abduh, Adila, Amel, Atun, Eko,

Ipin, Mela, Novi, Rivaldi, Satria, Utri, Okta, Alif, Masitoh, Vina, dan

Savira. Terkhusus Dola, Meri, Ica selaku bapak dan ibunya PSDM,

terimakasih dan Maaf saya menjadi paman yang buruk dalam menjaga staff

dan tidak bisa berjuang sampai akhir bersama kalian. Bangga rasanya ada

disekeliling orang-orang hebat seperti kalian.

18. Sahabat-sahabat ATLANTIK: Cindy, Nafi, Ogi, Suryo, Tina, Rizki, Ajeng,

Ades, Ocha, Dedi, Desi, Gotten, Kadek, Lia, Apriana, Ari, Arum, Atan,

Basri, Bayu, Boby, Cuping, Farida, Ferdinan, Fitri, Galuh, Hanif, Indah,

Iyan, Lidya, Marshal, Gilang, Maul, Meika, Melanie, Nila, Nurma, Panji,

Panjul, Pradita, Putri, Rahmat, Rani, Reza, Ria, Rika, Rifky, Rohani, Ronny,

Sinta, Soma, Sonia, Tala, Vera, Yuan, Rizca, Elva, Onisa, Muslimah,

Page 16: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

Wiwik, Ilul, Andini, Rizeki, Tyas, Irma, Hastin, Dewi, Gita, Ijal, Angel,

Kenda, Bima, dan Andi. Terima kasih untuk kalian semua bersama 4 tahun

memberikan banyak kesan yang berarti. #AtlantikByurr

19. Adik-adik ku yang sedang berjuang Niko, Safeei, Sofyan, Alif, Irfan, Syarif,

Pindo, Ega, Firman, Amri, Handrian, Agung, Haq, Valen, Yusrizal, Aji,

Anggista, Arif, Dedy, Dika, Beny, Manarul, dan adek bungsu Fahrezi.

Kutitipkan perjuangan ini kepada kalian!

20. Kelurga besar Himagara, Abang-Abang dan Mbak-Mbak Gelas Antik, Alas

Menara. Teman-teman Alaska, Angkasa dan Andalusia yang sedang

berproses tetaplah bersemangat. Terimakasih atas pelajaran yang telah

banyak diberikan terhadap kehidupan penulis.

21. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak

langsung dalam penyelesaian skripsi ini, terima kasih atas bantuannya.

Semoga Allah SWT selalu memberikan balasan yang lebih besar untuk

Bapak, Ibu dan teman-teman semua. Hanya ucapan terima kasih dan doa

yang bisa penulis berikan.

Akhir kata semoga segala kebaikan dan bantuan yang diberikan kepada penulis

mendapat balasan dari Allah SWT dan penulis meminta maaf apabila ada

kesalahan yang disengaja ataupun tidak disengaja. Semoga skripsi ini bermanfaat.

Bandar Lampung, 3 Oktober 2019

Penulis,

M. Aziz Ibrondsyah

Page 17: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI .................................................................................................. i

DAFTAR TABEL ......................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 10

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 11

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu .................................................................. 12

B. Tinjauan Public Private Partnership ………………... ……….. 14

C. Tinjauan Kemitraan ................................................................... 23

D. Tinjauan Program Magang Dalam Negeri .................................. 31

E. Tinjauan Tenaga Kerja ................................................................ 33

F. Kerangka Pemikiran ................................................................... 35

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Tipe Penelitian ................................................. 38

B. Fokus Penelitian ......................................................................... 39

C. Lokasi Penelitian ...................................................................... 39

D. Sumber Data Penelitian .............................................................. 40

E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 41

F. Teknik Analisis Data .................................................................. 42

G. Teknik Keabsahan Data .............................................................. 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum………………………………………………. 48

1. Ketenagakerjaan Provinsi Lampung ..................................... 48

Page 18: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

ii

2. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Lampung ... 55

3. Perusahaan Magang Dalam Negeri ....................................... 59

B. Hasil Penelitian…………………………………………………. 61

1. Mekanisme ............................................................................ 61

2. Struktur ................................................................................. 72

3. Insentif .................................................................................. 85

4. Hambatan dalam Program Pemagangan ............................... 91

C. Pembahasan ………………………………………………….. . 93

1. Mekanisme ........................................................................... 94

2. Struktur ................................................................................ 99

3. Insentif .................................................................................. 101

4. Hambatan ............................................................................. 105

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................ 108

B. Saran ........................................................................................... 109

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 19: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

iii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Tingkat Pertisipasi Angkatan Kerja dan Tingkat Pengangguran Terbuka

Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung ........................................ 5

2. Perusahaan Magang Tahun 2017 ............................................................... 8

3. Perusahaan Magang Tahun 2018 ............................................................... 8

4. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 12

5. Daftar Wawancara Penelitian ..................................................................... 41

6. Hollow State pada Program Magang Dalam Negeri .................................. 103

Page 20: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 37

2. Data penduduk usia 15 tahun sesuai kegiatannya ................................ 49

3. Perkembangan TPAK Provinsi Lampung ............................................ 49

4. TPT Provinsi Lampung dan Nasional .................................................. 50

5. TPT menurut daerah kota dan desa Provinsi Lampung ....................... 51

6. TPAK Dan TPT Menurut jenis kelamin .............................................. 52

7. TPT menurut Pendidikan ..................................................................... 53

8. Persentase penduduk bekerja menurut pendidikan .............................. 53

9. Perbandingan TPT Provinsi di Sumatera ............................................. 54

10. Proses sosialisasi program Magang ..................................................... 64

11. Bentuk laporan pemagangan ................................................................ 71

12. Pembukaan program magang ............................................................... 73

13. Proses controlling pemerintah .............................................................. 75

14. Penutupan program magang ................................................................. 77

15. Proses rekrutmen peserta magang ........................................................ 81

16. Proses bimbingan peserta magang ....................................................... 84

17. Piagam penghargaan perusahaan ......................................................... 88

18. Pemberian insentif bulanan peserta magang ........................................ 90

Page 21: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengangguran merupakan masalah yang dimiliki oleh setiap negara, bahkan

negara yang telah maju sekalipun. Ketidak seimbangan antara pertumbuhan

angkatan kerja dan penciptaan lapangan kerja akan menyebabkan tingginya

angka pengangguran. Menurut Depnakertrans meningkatnya angka

pengangguran akan mengakibatkan pemborosan sumber daya, dan beban

masyarakat. Meningkatnya beban masyarakat, merupakan sumber utama

kemiskinan dan mendorong terjadinya peningkatan keresahan sosial, serta

menghambat pembangunan ekonomi dalam jangka panjang hal itu

dikarenakan ketersediaan ketenagakerjaan yang masih minim.

Ketenagakerjaan merupakan aspek yang sangat mendasar dalam kehidupan

manusia karena mencakup dimensi sosial dan ekonomi. Salah satu tujuan

penting dalam pembangunan ekonomi adalah penyediaan lapangan kerja

yang cukup untuk mengejar pertumbuhan angkatan kerja, yang

pertumbuhannya lebih cepat dari pertumbuhan kesempatan kerja. Sejalan

dengan hal itu, maka pembangunan tenaga kerja saat ini diarahkan menjadi

salah satu aspek pembangunan sumberdaya manusia untuk dapat

meningkatkan kualitas dan partisipasi dalam pembangunan serta melindungi

Page 22: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

2

hak dan kepentingannya sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 pasal

27 ayat 2 yang berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan

penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Artinya seluruh rakyat

Indonesia memiliki hak untuk bekerja sesuai dengan kompetensi yang

dimiliki dengan tujuan memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan

hidup.

Berdasarkan hasil riset McKinsley Global Institute (MGI) yang diolah dari

data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2016, Indonesia memiliki

potensi menjadi Negara ekonomi ke-7 terbesar di dunia pada tahun 2030

mendatang. Hal tersebut dapat terwujud apabila Indonesia memiliki 113 juta

tenaga kerja terampil pada tahun 2030 sebagai indikator kemapanan daya

saing tenaga kerja. Berdasarkan hasil riset Badan Perencanaan dan

Pengembangan Kementrian Ketenagakerjaan (Barenbangnaker) yang diolah

dari data BPS Pada tahun 2015 menunjukkan jumlah tenaga kerja terampil

yang dimiliki Indonesia saat ini adalah 57 juta orang saja (Petunjuk Teknis

penyelenggaraan pemagangan dalam negeri dekon 2018 hal:1).

Berdasarkan data diatas, artinya Indonesia membutuhkan supply tenaga

kerja terampil hingga tahun 2030 sebanyak 56 juta atau 3,7 juta tenaga kerja

terampil per tahun. Secara umum permasalahan daya saing tenaga kerja

Nasional terbagi menjadi 2 hal yang utama. Di mana yang pertama adalah

dominasi pengangguran SMA ke bawah, dan yang kedua yaitu skill

mismatch1 antara lulusan pendidikan dengan kebutuhan industri. Data BPS

1 Skill mismatch adalah kemampuan yang kurang sesuai dengan kompetensi pekerja yang

menyebabkan ketidak sepadanan.

Page 23: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

3

Nasional pada Agustus 2017 menunjukkan bahwa, secara umum Tingkat

Pengangguran Terbuka (TPT) mencapai 7,04 juta orang (5,50%) atau

mengalami kenaikan sebesar 10 ribu orang dibandingkan Agustus 2016.

Dilihat dari segi pendidikan tingkat pengangguran terbuka bagi lulusan

SMK paling tinggi diantara lulusan lainnya yaitu sebesar 11,41%, diikuti

SMA sebesar 8,29% dan Diploma I/II/III sebesar 6,88%. Berikutnya lulusan

SMP sebesar 5,54%, Universitas 5,18% dan tamat-tidak tamat SD mencapai

2,62%.

Rendahnya kualitas pendidikan pengangguran yang ada saat ini

menyebabkan mereka sulit menembus lowongan kerja yang tersedia dan

secara tidak langsung berpengaruh daya saing Nasional. Permasalahan

utama yang lain adalah skill mismatch antara lulusan pendidikan dengan

kebutuhan industri. Berdasarkan kajian oleh International Labor

Organization (ILO) pada agustus 2015, 56% jabatan pekerja yang ada di

Indonesia saat ini diisi oleh tenaga kerja yang under-qualified2. Hanya 37%

yang well-matched3 antara jabatan pekerjaan dengan latar belakang

pendidikannya.

Kedua permasalahan diatas yakni pendidikan dan skill yang rendah

menyebabkan angka pengangguran terus meningkat, permasalahan tersebut

mempunyai hubungan erat dengan permasalahan lainnya seperti kerawanan

sosial, pertumbuhan ekonomi, kemiskinan dan ketahanan Negara. Oleh

karena itu upaya penanggulangan masalah pengangguran dan peningkatan

2 Under Qualified artinya dibawah standar yang telah ditetapkan 3 Well- matched artinya perpaduan yang baik antara keterampilan dengan keterbutuhan

Page 24: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

4

kualitas SDM harus dilakukan secara nyata, sehingga benar-benar dapat

membawa manfaat bagi peningkatan kompetensi angkatan kerja yang sesuai

dengan kebutuhan pasar kerja sehingga meningkatkan daya saing nasional

dikancah internasional. Maka mewujudkan pembangunan ketenagakerjaan

harus dilakukan upaya untuk meningkatkan kualitas para pencari kerja agar

dapat sejalan dengan pertumbuhan perekonomian yang sedang berkembang.

Salah satu upaya meningkatkan kualitas tenaga kerja, maka pendidikan

adalah hal yang penting dan untuk itu, peningkatan kualitas sumberdaya

manusia harus dilakukan. Sumber daya manusia yang berkualitas dapat

memberikan efek yang positif terhadap pembangunan negara terkhusus

pembangunan bidang ekonomi.

Berbagai upaya untuk mengatasi hal tersebut telah pemerintah lakukan

melalui program percepatan peningkatan kompetensi calon tenaga kerja dan

percepatan sertifikasi. Kedua hal tersebut harus dilakukan dengan cara yang

fokus dan masif. Melalui kerjasama antara pemerintah KADIN (Kamar

Dagang Indonesia) dan APINDO (Asosiasi Pengusaha Indonesia) yang

membawahi dunia usaha, dimana potensi yang dimiliki oleh dunia usaha

akan mampu memberikan dampak yang signifikan baik dilihat dari kualitas

maupun kuantitas. Hal ini dapat dilihat dari jumlah perusahaan besar dan

menengah yang ada di Indonesia sebanyak 24.529 perusahaan dan jumlah

perusahaan kecil sebanyak 283.002 perusahaan (BPS Nasional, Desember

2016). Dengan jumlah perusahaan yang cukup banyak harusnya bisa

mengurangi jumlah pengangguran di indonesia. Untuk melihat sejauh mana

Page 25: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

5

angka pengangguran yang ada di provinsi lampung saat ini maka bisa dilihat

pada tabel dibawah ini.

Tabel 1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan Tingkat Pengangguran

Terbuka menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung, Agustus 2017

Kabupaten/ Kota TPAK TPT Lampung Barat 80,78 % 0,96 %

Tanggamus 65,91 % 5,08 %

Lampung Selatan 67,46 % 4,80 %

Lampung Timur 66,88 % 3,89 %

Lampung Tengah 71,35 % 3,08 %

Lampung Utara 64,52 % 5,62 %

Way Kanan 68,89 % 2,88 %

Tulang Bawang 68,82 % 3,47 %

Pesawaran 67,48 % 5,73 %

Pringsewu 63,40 % 4,63 %

Mesuji 69,51 % 0,65 %

Tulang Bawang Barat 72,71 % 1,86 %

Pesisir Barat 74,81 % 2,71 %

Bandar Lampung 63,41 % 8,10 %

Metro 62,31 % 4,64 %

LAMPUNG 67,83 % 4,33 %

Sumber: BPS Provinsi Lampung (data diolah 2018)

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan jumlah Tingkat Partisipasi Angkatan

Kerja (TPAK) Provinsi Lampung sebesar 67,83%, dan Tingkat

Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 4,33%. Jika melihat dari TPT Provinsi

Lampung, angka pengganggurannya masih dibawah TPT Nasional yaitu

5,50%. Perkotaan masih menjadi kantong pengangguran ditunjukkan dengan

tingkat pengangguran terbuka yang mencapai 6,84 persen dibanding

perdesaan yang mencapai 3,33 persen atau secara absolut 78,9 ribu orang di

perkotaan dibanding 97,3 ribu orang pengangguran di perdesaan.

Salah satu langkah yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi

permasalahan ini adalah mengeluarkan suatu kebijakan, kebijakan

merupakan suatu rangkaian keputusan yang saling berkaitan yang diambil

Page 26: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

6

oleh aktor politik atau sekelompok aktor, berkenaan dengan tujuan yang

telah dipilih beserta cara-cara mencapainya dalam suatu situasi, keputusan-

keputusan itu pada dasarnya masih berada dalam batasan-batasan wewenang

kekuasaan dari aktor tersebut. Kebijakan tersebut tertuang dalam peraturan

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor. 36

tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Pemagangan di Dalam Negeri.

Melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Lampung peraturan

tersebut menjadi acuan dalam membuat program Magang Dalam Negeri.

Pemagangan sebagaimana dipahami dalam pengertian teknis di mana

peserta magang bukan siswa sekolahan yang sedang praktek kerja lapangan

sebagai bagian dari kurikulum pendidikan, namun pemagangan ini

diperuntukan bagi calon tenaga kerja yang ingin mendapatkan keterampilan

kerja. Melalui pemagangan, peserta akan mendapatkan pengalaman kerja

pada dunia kerja yang sesungguhnya, membentuk sikap mental,dan

kompetensi yang dibutuhkan. Sehingga hal tersebut menjadi modal yang

sangat penting bagi seseorang untuk mendapatkan pekerjaan atau bekerja

secara mandiri.

Tata kepemerintahan yang baik menekankan bahwa penyelenggaraan

kepemerintahan negara diperlukan adanya keseimbangan interaksi dan

keterlibatan antara pemerintah, dunia usaha (swasta) dan masyarakat (civil

society). Upaya peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang

ditawarkan dalam program ini adalah konsep kemitraan pemerintah dan

swasta. Pendekatan Public Private Partnership dipandang penting untuk

Page 27: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

7

memenuhi ketersediaan sarana prasarana dasar perkotaan dan peningkatan

pelayanan kebutuhan dasar masyarakat.

Public Private Partnerships (PPP) merupakan suatu persetujuan atau

kontrak, antara kesatuan masyarakat yang diwakili oleh pemerintah dengan

sektor swasta untuk menyediakan layanan publik. Mengingat keterbatasan

kemampuan pemerintah, baik berupa keterbatasan sumber daya keuangan

dan sumber daya manusia maka keterlibatan sektor swasta penting dalam

urusan publik untuk memenuhi ketersediaan sarana prasarana dasar

perkotaan dan peningkatan pelayanan kebutuhan dasar masyarakat termasuk

dalam penyelenggaraan program magang ini.

Program Magang Dalam Negeri di Provinsi Lampung pada tahun 2018 telah

dilaksanakan dan dibuka pada bulan Maret 2018 di ruang Abung Balai

Keratun, yang diikiuti oleh siswa magang sebanyak 260 siswa yang akan di

magangkan di 26 perusahaan selama 5 bulan. Peserta magang juga

mendapatkan uang saku dan transport sebesar Rp650 ribu per bulan dan

asuransi BPJS Kesehatan serta sertifikat. Harapan dari pemagangan ini

adalah peningkatan keahlian yang dimiliki oleh peserta magang dan

selanjutnya 70% peserta dapat menjadi karyawan tetap perusahaan tersebut

dan Program magang ini sendiri telah berakhir pada 28 agustus 2018

(Lampung Post, 2018). Berikut ini daftar perusahaan yang mengikuti

program magang dalam Negeri Provinsi Lampung tahun 2017:

Page 28: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

8

Tabel 2. Perusahaan Magang Tahun 2017

NO PERUSAHAAN KEJURUAN DIBUKA DITUTUP

1 LPK. Harapan Bangsa Perhotelan 20-4-2017 27-9-2017

2 CV. Gabovira Sinar

Cemerlang

UKM. Batik Tulis

Lampung

27-4-2017 6-10-2017

3 LPK Deandra Restaurant 28-4-2017 9-10-2017

4 Hotel Sahid Perhotelan 2-5-2017 9-10-2017

5 Fajar Agung Marketing 3-5-2017 9-10-2017

6 Mahkota Bunda Menjahit 4-5-2017 10-10-2017

7 LP3I Komputer 5-5-2017 11-10-2017

8 Rs. Graha Husada Paket

I

Perawat dan Rekam

medis

8-5-2017 16-10-2017

9 Rs. Graha Husada Paket

II

Pramusaji dan

Cleaning Service

8-5-2017 16-10-2017

10 LPK. Hari Karya Pemetaan dan

kontruksi bangunan

9-5-2017 17-10-2017

11 Rs. Urip Sumoharjo Keperawatan 10-5-2017 18-10-2017

12 Hotel Nusantara

Syariah

Perhotelan 12-5-2017 20-10-2017

13 CV. Gabovira

Cemerlang II

UKM. Batik Tulis

Lampung

16-5-2017 26-10-2017

14 Hotel Batiqa Perhotelan 16-5-2017 26-10-2017

15 CV. Berkah Las dan Bubut 17-5-2017 27-10-2017

16 Hotel Sheraton Perhotelan 18-5-2017 28-10-2017

17 PT. Asindotech Las Listrik 19-5-2018 31-10-2017

18 PT. Lambang Jaya Las Listrik 22-5-2018 2-11-2017

19 PT. Lampung Andalas Las Listrik 23-5-2018 3-11-2017

20 RS. Bintang Amin Keperawatan 24-5-2018 4-11-2017

Sumber: Kantor Dinas Tenaga Kerja Prov. Lampung (data diolah peneliti 2018)

Berdasarkan data tahun 2017 ada 20 perusahaan yang bermitra dalam

program magang dalam negeri. Dimana pada tahun 2018 mengalami

peningkatan perusahaan menjadi 26 seperti pada tabel dibawah ini:

Tabel 3. Perusahaan Magang Tahun 2018

NO PERUSAHAAN KEJURUAN DIBUKA DITUTUP

1 Sumber Indah Perkasa

(SIP) Paket I

Produksi Palm Oil

Company

8-2-2018 18-7-2018

2 Sumber Indah Perkasa

(SIP) Paket II

Produksi Palm Oil

Company

8-2-2018 18-7-2018

3 LPK Harapan Bangsa

Paket I

Perhotelan 13-2-2018 20-7-2018

4 LPK Harapan Bangsa

Paket II

Perhotelan 13-2-2018 20-7-2018

Page 29: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

9

NO PERUSAHAAN KEJURUAN DIBUKA DITUTUP

5 LKP Innie Design Tata Busana

Menjahit

14-2-2018 21-7-2018

6 LPK Farafi Metro Paket I Komputer 15-2-2018 23-7-2018

7 LPK Farafi Metro Paket II Komputer 15-2-2018 23-7-2018

8 LPK Anisya Menjahit 19-2-2018 24-7-2018

9 LPK Desmitha Tata Rias Kecantikan

Rambut

20-2-2018 25-7-2018

10 Hotel Nusantara Syariah Perhotelan 21-2-2018 26-7-2018

11 LPK Dian Cipta Cendikia

Kalianda

Design Grafis 22-2-2018 27-7-2018

12 Pusat Pelatihan Pertanian

dan pedesaan swadaya

(P4S) Metro Lestari

Agribisnis 26-2-2018 4-8-2018

13 CV. Gabovira Sinar

Cemerlang

UKM Batik Tulis

Lampung

28-2-2018 6-8-2018

14 PT. Hari Karya Paket I Pemetaan dan

Kontruksi Bangunan

6-3-2018 13-8-2018

15 PT. Hari Karya Paket II Pemetaan dan

Kontruksi Bangunan

6-3-2018 13-8-2018

16 PT. Fajar Agung Marketing

&Administrasi

6-3-2018 13-8-2018

17 Rs. Pertamina Bintang

Amin

Keperawatan 12-3-2018 20-8-2018

18 LPK Itech Course Internet Marketing 13-3-2018 21-8-2018

19 Hotel Sahid Perhotelan 14-3-2018 23-8-2018

20 Rumah Sakit Islam Metro Keperawatan 15-3-2018 24-8-2018

21 PT. Lotte Shooping

Indonesia

Marketing

&Administrasi

16-3-2018 25-8-2018

22 Bukit Randu Hotel dan

Resto

Perhotelan 21-3-2018 29-8-2018

23 PT. Lambang Jaya Las Listrik 23-3-2018 31-8-2018

24 PT. Asindotech Paket I Las Listrik 27-3-2018 4-9-2018

25 PT. Asindotech Paket II Las Listrik 27-3-2018 4-9-2018

26 Rs. Muhammadiyah

Metro

Keperawatan 2-4-2018 8-9-2018

Sumber: Kantor Dinas Tenaga Kerja Prov. Lampung (data diolah peneliti 2018)

Berdasarkan kedua tabel di atas dapat dilihat jumlah perusahaan magang

mengalami peningkatan dari tahun 2017 ada 20 perusahaan dan 2018

menjadi 26 perusahaan, hal ini dikarenakan adanya peningkatan jumlah

peserta magang tahun 2018. Selain itu dari 26 perusahaan yang magang di

tahun 2018 ada 9 perusahaan yang juga magang ditahun 2017 dan ada 11

perusahaan yang tidak lagi menjadi mitra magang ditahun 2018. Temuan

Page 30: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

10

pada saat pra riset di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi

Lampung, Kepala Divisi Pemagangan Tenaga Kerja menjelaskan bahwa 11

perusahaan tidak lagi bermitra dan digantikan dengan 15 perusahaan baru

karena perusahan tersebut tidak bisa bermitra dengan baik dalam program

tersebut.

Berdasarkan fenomena tersebut, hal ini menarik untuk diteliti lebih lanjut

sejauh apa kemitraan yang terjalin antara Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Provinsi Lampung dengan perusahaan magang tersebut. Oleh

kerena itu penulis tertarik menganalisis kemitraan yang terjalin, maka

dilakukan penelitian dengan judul ”Public Private Partnerhip Dalam

Program Magang Dalam Negeri Tahun 2018 di Provinsi Lampung”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini antara lain:

1. Bagaimana Public Private Partnership yang terjalin antara Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Provinsi Lampung dengan Perusahaan Swasta

dalam Program Magang Dalam Negeri?

2. Apa saja hambatan yang dialami selama terjadinya Public Private

Partnership yang dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Provinsi Lampung dengan Perusahaan Swasta dalam Program Magang

Dalam Negeri?

Page 31: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

11

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian dijelaskan

sebagai berikut:

1. Mendapatkan gambaran tentang model Kemitraan yang dilakukan oleh

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Lampung dengan

Perusahaan Swasta dalam Program Magang Dalam Negeri.

2. Teridentifikasinya hambatan yang dialami selama terjadinya kemitraan

yang dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi

Lampung dengan Perusahaan Swasta dalam Program Magang Dalam

Negeri.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara Teori

Penelitian ini dapat memperkaya kajian-kajian studi ilmu administrasi

negara khususnya dalam teori kemitraan Public-Private.

2. Secara praktis

a. Bagi penulis, sebagai media untuk mendapatkan pengalaman langsung

dalam penelitian sehingga dapat menerapkan ilmu yang diperolehnya

dalam perkuliahan pada keadaan yang sebenarnya dilapangan.

b. Bagi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Lampung,

penelitian ini dapat menjadi masukan bagi Program Magang Dalam

Negeri untuk tahun yang akan datang.

Page 32: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian terdahulu merupakan referensi bagi peneliti untuk melakukan

penelitian ini. Dalam penelitian tersebut terdapat beberapa kesamaan

permasalahan penelitian:

Tabel 4. Penelitian Terdahulu

Nama

Peneliti

Judul Penelitian Hasil Penelitian Perbedaan

M.Febri

zulkarnain

(2017)

Pelaksanaan

kemitraan

pemerintah dan

swasta dalam

pengelolaan

sampah di kota

Makassar

pelaksanaan kemitraan

pemerintah dan swasta dalam

pengelolaan sampah di Kota

Makassar telah sesuai

dengan ketentuan

Memorandum of Agreement

No.

MOA/05/XII.17/GKI/2007

tentang kerjasama investasi

proyek Clean Development

Mechanism (CDM)

pembakaran Landfill Gas

(LFG) di TPA Tamangapa

Kota Makassar.

Pada penelitian

sebelumnya hanya

fokus pada

memorandum yang

terjalin. Sedangkan

penelitian ini

melihat mekanisme

struktur dan insentif

pada kemitraannya.

Hidayatul

Masitoh

(2014)

Public Private

Partnership (PPP)

Pengelolaan Aset

Daerah: Studi

Deskriptif

Hasil dari penelitian ini yaitu

Pelaksanaan PPP antara

PDPS dengan PT AIW

tersebut tidak sesuai dengan

ketentuan tahapan

Pada penelitian

sebelumnya lebih

melihat bagaimana

system BOT berjalan

dalam kemitraan.

Nama

Peneliti

Judul Penelitian Hasil Penelitian Perbedaan

Page 33: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

13

Sumber: (data diolah 2018)

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa perbedaan yang paling

mendasar dalam penelitian terdahulu dengan penelitian penulis yakni pada

tentang Kemitraan

antara Perusahaan

Daerah Pasar

Surya (PDPS)

Surabaya dengan

PT Arwinto Intan

Wijaya (AIW)

dalam

Pembangunan dan

Pengembangan

Darmo Trade

Centre (DTC)

Surabaya

pelaksanaan PPP yang telah

ditetapkan oleh Kementerian

Koordinator Perekonomian

Indonesia. Kendala dalam

pelaksanaan kemitraan

dengan sistem BOT bagi

PDPS yaitu kultur

masyarakat Wonokromo

yang keras, karena adanya

pedagang di DTC yang tidak

bisa dibina dan tidak setuju

dengan keputusan yang telah

ditetapkan oleh PDPS, para

pedagang langsung

melaporkan ke DPRD yang

seharusnya melapor ke PDPS

terlebih dahulu. Sehingga

dengan adanya laporan dan

juga gugatan dari para

pedagang akan merugikan

pihak PDPS, karena untuk

menangani satu gugatan

dapat memerlukan biaya

yang besar.

Sedangkan penelitian

ini tidak

memfokuskan pada

system tersebut

melainkan ingin

melihat Mekanisme,

struktur, dan insentif

dari kemitraan

tersebut.

Suaibatul

Aslamiyah,

Bambang

Santoso

Haryono,

Mochammad

Rozikin

(2014)

Model

Partnership

Sebagai Upaya

Strategis

Peningkatan

Pelayana Air

Bersih (Studi

terhadap Public

Private

Partnership di

Perusahaan

Daerah Air

Minum

Kabupaten

Gresik)

Model partnership di

Perusahaan Daerah Air

Minum (PDAM) Kabupaten

Gresik menggunakan bentuk

konsesi (modalitas) tipe

Build Operate Transfer

(BOT) selama 25 tahun.

Peran pemerintah (PDAM

Gresik) memberikan

kerangka kebijakan dan

peraturan sebagai pedoman

pelaksanaan PPP, sedangkan

peran swasta (PT. Dewata

Bangun Tirta) menaati hasil

kesepakatan untuk

menghasilkan air curah

dengan kapasitas 200 lt/dt

telah berhasil di-laksanakan.

Pada penelitian

sebelumnya meneliti

tentang model

partnership yang

terjalin. Sedangkan

penelitian ini

memfokuskan pada

mekanisme, struktur

dan insentifnya.

Page 34: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

14

bentuk Public Private Partnership nya yang dimana ketiga peneliti terdahulu

menggunkan bentuk kerjasama dengan system BOT (Build Operate Transfer)

yang sifatnya pembangunan, sedangkan pada penelitian ini menggunakan

bentuk dengan system Contracting-Out yang memfokuskan pada mekanisme,

struktur dan insentif.

B. Tinjauan Public Private Partnership

Pemerintah pada prinsipnya bertanggung jawab penuh akan semua kebutuhan

masyarakat. Semakin banyaknya kebutuhan masyarakat membuat pemerintah

tidak akan bisa memenuhinya semua kebutuhan masyaraktnya dengan sendiri.

Pada umumnya ada 2 Stekholder yang bisa membantu kinerja pemerintah yakni

Private dan civil society.

Adapun unsur-unsur Stakeholder Governance meliputi; individual, organisasi,

institusi dan kelompok sosial yang keberadaannya sangat penting bagi

terciptanya tata kepemerintahan yang efektif. Unsur-unsur tersebut dapat

dikelompokkan ke dalam tiga bagian, yaitu :

a. Negara (State)

Pengertian negara/pemerintah (State) dalam hal ini secara umum mencakup

keseluruhan lembaga politik dan sektor publik. Peranan dan tanggung jawab

negara atau pemerintah adalah meliputi penyelenggaraan pelayanan publik

penyelenggaraan kekuasaan untuk memerintah, dan membangun lingkungan

Page 35: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

15

yang kondusif bagi tercapainya tujuan pembangunan baik pada level lokal,

nasional, maupun internasional dan global.

b. Sektor swasta (Private Sector)

Pelaku sektor swasta mencakup perusahaan yang aktif dalam interaksi sistem

pasar, seperti; industri pengolahan (manufactur), perdagangan, perbankan,

dan koperasi, termasuk juga kegiatan sektor informal. Peranan sektor swasta

sangat penting dalam pola kepemerintahan dan pembangunan, karena

perannya sebagai peluang untuk perbaikan produktivitas, penyerapan tenaga

kerja, sumber penerimaan, investasi publik, pengembangan usaha dan

pertumbuhan ekonomi.

c. Masyarakat madani (Civil Society)

Masyarakat madani meliputi perseorangan dan kelompok masyarakat yang

berinteraksi secara sosial, politik dan ekonomi. Masyarakat madani tidak

hanya melakukan check and balances terhadap kewenangan kekuasaan

pemerintah dan sektor swasta tetapi juga memberikan kontribusi dan

memperkuat kedua unsur yang lain, seperti membantu memonitor

lingkungan, penipisan sumber daya, polusi dan kekejaman sosial,

memberikan kontribusi pada pembangunan ekonomi dengan membantu

mendistribusikan manfaat pertumbuhan ekonomi yang lebih merata dalam

masyarakat, dan menawarkan kesempatan bagi individu untuk memperbaiki

standar hidup mereka.

Page 36: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

16

Good Governance memungkinkan adanya kesejajaran peran antara ketiga aktor

di atas. Sebagaimana dalam pengembangan kapasitas Good Governance, ada

yang disebut dengan perubahan dalam distribusi kewenangan yaitu telah terjadi

distribusi kewenangan yang tadinya menumpuk di pusat untuk

didesentralisasikan kepada daerah, masyarakat, asosiasi dan berbagai

kelembagaan yang ada di masyarakat. Artinya saat ini pemerintah bukanlah

satu-satunya aktor dalam pengambilan keputusan, masyarakat dan juga pihak

swasta pun berkesempatan untuk terlibat dalam pengambilan keputusan.

Hubungan pemerintah dan swasta sering disebut dengan Public Private

Partnership.

Public Private Partnership (PPP) atau Kemitraan Pemerintah Swasta (KPS)

dapat diterjemahkan sebagai sebuah perjanjian kontrak antara swasta dan

pemerintah, yang keduanya bergabung bersama dalam sebuah kerjasama untuk

menggunakan keahlian dan kemampuan masing-masing untuk meningkatkan

pelayanan kepada publik di mana kerjasama tersebut dibentuk untuk

menyediakan kualitas pelayanan terbaik dengan biaya yang optimal untuk

publik.

Menurut Kooiman Teori Public Private Partnership menjelaskan

penggabungan sumber daya pemerintah dengan sektor swasta untuk

mewujudkan tujuan-tujuan masyarakat. Public Private Partnership sendiri

sering dimaknai dalam dua konteks, yakni Public Private Partnership dalam

arti sempit dan Public Private Partnership dalam arti luas. Oleh Wenhopen

Page 37: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

17

dinyatakan dalam arti sempit, Public Private Partnership mengacu pada bentuk

kerjasama antara pihak publik dan swasta yang di formalkan secara hukum.

Sementara makna luas juga memasukkan Platform1 konsultatif yang

diformalkan (Mustafa, 2017:76)

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya Public

Private Partnership merupakan suatu bentuk kerja sama antara pemerintah dan

swasta yang dimana tujuannya adalah penyediaan pelayanan kepada

masyarakat.. Selain itu, Menurut Skelcher ada 5 bentuk Public Private

Partnership yakni Public Leverage, Contracting-Out, Franchising, Joint

Venture and Design Build Finance Operated, dan Strategic Partnering. Kelima

bentuk PPP dijelaskan sebagai berikut (Mustafa 2017:77)

1. Public Leverage

Leverage atau solvabilitas publik terjadi dimana pemerintah menggunakan

sumber daya hukum dan financial untuk menciptakan kondisi yang mereka

yakini akan kondusif terhadap aktivitas ekonomi dan pertumbuhan bisnis.

Diantara terminologi yang digunakan pada model ini adalah “Leader-

Follower”. Ini dimaksudkan bagaimana pemerintah mendorong dan

mempengaruhi para pengambil keputusan sector private untuk sejajar

dengan tujuan kebijakan publik.

1 Platform artinya rencana kerja atau program

Page 38: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

18

Solvabilitas public juga terjadi dimana pemerintah menginginkan sektor

bisnis merealisasikan suatu tujuan yang hanya mungkin dicapai melalui

birokrasi publik. Contohnya adalah subsidi pemerintah terhadap para

pengembang private perumahan bagi keluarga yang kurang mampu.

2. Contracting-out

Contracting-out melibatkan pemisahan peran yang diberikan pemerintah

kepada swasta untuk peningkatan pelayanan yang di kontrakkan dengan

skala pendek atau jangka menengah dengan waktu yang sudah disepakati.

Pembiayaan model ini sepenuhnya oleh pemerintah untuk rentan waktu

pendek hingga menengah dan relative pasti. Pengontrakan merupakan

metode yang efektif untuk menjalankan fungsi pemerintahan. Ini berarti

bahwa dengan manajemen kontrak, tidak dimaksudkan untuk mengganti

peran pegawai di lingkungan pemerintahan, melainkan untuk lebih

meningkatkan peran pemerintah dalam penyelenggaraan pelayanan public.

3. Franchising

Pada model ini pemerintah memberi lisensi kepada swasta untuk

menyampaikan layanan public dimana income dari provider adalah dalam

bentuk user fee. Pada Franchising pemerintah mengalokasikan hak-hak

monopolinya terhadap entitas private. Proses pengalokasian hak-hak tersebut

dilakukan secara kompetitif atau menawarkan kepada provider potensial

cash value untuk memperoleh Franchise.

Page 39: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

19

4. Joint Venture dan Design Build Finance Operate (DBFO)

Joint Venture yakni menyerahkan proyek pemerintah kepada sector bisnis

untuk berbagi resiko dengan system bagi hasil. Sedangkan DBFO

melibatkan pemerintah dan swasta dalam hubungan kontraktual jangka

panjang yang mana bertanggung jawab untuk membiayai, membangun

fasilitas dan beberapa layanan yang berhungan dengan itu (memelihara,

membersihkan dan keamanan). Dengan model ini tujuan dalam perspektif

pemerintah yakni mengantarkan proyek-proyek dimana pemerintah

memiliki kepentingan bersama dengan bisnis untuk keperluan profit atau

non profit.

5. Strategic Partnering

Strategic Partnering yakni kerja sama jangka panjang antara pemerintah

dengan sector swasta melalui proses kebijakan publik. Strategic Partnering

antara agen publik dan swasta melibatkan situasi dimana ada batasan dalam

kaitannya dengan pemisahan pihak-pihak konstituen dan terdapat praktek

pengorganisasian transparan yang dimaksudkan untuk menghasilkan

kerjasama yang saling menguntungkan.

Public Private Partnership yang dikemukakan oleh Skelcher diatas

menunjukkan jika kemitraan antar publik dan swasta itu tidaklah sederhana

dalam pengertian sebatas terbangunnya kerjasama antar publik dan swasta,

melainkan bentuknya bervariasi yang dapat dilihat dari tujuan, mekanisme,

Page 40: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

20

pembiayaan, dan waktu yang berbeda dari setiap jenis Public Private

Partnership tersebut.

Memperkenalkan pengelolaan pemerintahan baru oleh Provan dan Milward

1994 dalam (Mulyani, 2017:39) dengan konsep hollow state , di mana bentuk

kemitraan dalam konsep ini pekerjaan pemerintah akan lebih banyak

dikontrakkan (Contracting Out) kepada pihak ketiga sehingga aparat

pemerintah hanya menangani urusan yang essensial saja. Dalam konsep ini ada

3 hal utama yang menjadi fokus dalam hubungan kemitraan antara pemerintah

dan swasta :

a. Mekanisme.

Mekanisme yang terdapat dalam hollow state yang membedakan dengan

pemerintahan pada umumnya adalah mekanisme birokrasi, dimana dalam

hollow state memiliki sedikit order atau perintah dan mekanisme kontrol.

Terdapat banyak potensi fleksibilitas untuk mengubah dan mengadaptasi

sesuai dengan kebutuhan yang ada. Mekanisme pada pemerintahan

termasuk didalamnya adalah dana, bantuan kontrak dan kesepakatan, dan

tidak berdasarkan semata-mata pada otoritas dan sanksi dari pemerintah.

Dimensi mekanisme dalam hollow state melihat tiga tipe mekanisme yaitu

mekanisme pembiayaan, mekanisme penentuan kontrak, dan mekanisme

evaluasi. Ketika pemerintah mampu menjadi inti agency dalam mengontrol

mekanisme kemitraan maka proses kemitraan tersebut dilihat dari perspektif

Page 41: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

21

hollow state bersifat terintegrasi atau tidak terfragmentasi, dimana

efektifitas kerja sama bisa dicapai dengan baik. Sebaliknya ketika

mekanisme dalam proses kemitraan/kerja sama terpisah-pisah, dan tidak

terlihatnya pemerintah dalam perannya sebagai inti agensi, maka

mekanisme tersebut terfragmentasi.

b. Struktur

Dimensi kedua dalam teori hollow state fokus pada tipe struktur yang

terdapat dalam suatu kemitraan yang dilakukan pemerintah kepada pihak

swasta. Pembahasan struktur dalam hollow state tidak pada pemahaman

konvensional mengenai struktur organisasi atau kerja pada suatu kemitraan,

melainkan membahas tentang peran dan tugas aktor-aktor yang terlibat pada

kegiatan kerja sama.

Tipe struktur dalam teori hollow state menyatakan bahwa struktur akan

efektif ketika jaringan aktor-aktor terintegrasi dimana hanya ketika integrasi

ini tersentralisasi melalui satu inti agensi. Struktur ini memfasilitasi

terciptanya integrasi dan koordinasi dan relatif lebih efisien. Shared power

akan menjadikan suatu lembaga menjadi lebih efektif. Pemerintah dan

swasta bekerjasama dalam penyelenggaran pelayanan publik, akan tetapi

pemerintah tetap menjaga fungsi system integrasi dengan bertanggung

jawab dalam hal negosisasi, monitoring dan evaluasi kontrak. Hal-hal yang

Page 42: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

22

bersifat rule oriented bukan menjadi fokus dan tidak terlalu ditonjolkan

dalam penyelenggaraan pelayanan publik.

c. Insentif

Ketiga dalam hollow state yaitu insentif. Pengertian Insentif berdasarkan

perspektif ini merupakan hal-hal yang diberikan oleh pihak pemberi kerja

(pemerintah) kepada pihak swasta dalam proses kemitraan yang dilakukan

agar program kerja sama tersebut dapat berlangsung dengan efektif.

Efektifitas suatu kemitraan juga sangat dipengaruhi oleh insentif yang

terintegrasi.

Teori ini mengemukakan bahwa pendanaan yang baik akan menunjukkan

performa atau kinerja yang lebih baik dibandingkan sistem pendanaan yang

minim ketika ada kesesuaian antara tingkat kewajaran dari pendanaan

dengan desain kelembagaan atau kemitraan. Di samping itu stabilitas

hubungan antar agen berpengaruh terhadap peningkatan modal dan harga.

Sistim yang stabil, meskipun didesain secara minim atau pendanaan tidak

cukup, memungkinkan individu atau lembaga yang terdapat di dalamnya

mampu untuk memecahkan masalah dan menyepakati pembagian kerja

dalam sistem tersebut. Stabilitas memberikan keyakinan bahwa kerjasama

akan memberikan hasil yang baik karena adanya rencana tindakan yang

pasti seperti kepastian berinvestasi artinya jika mereka berinvestasi untuk

jangka panjang maka akan berpeluang untuk memperoleh keuntungan. Hal

Page 43: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

23

tersebut memberikan insentif kepada provider untuk mengatasi masalah

tindakan kolektif menjadi milik mereka.

Ciri lain dari Hollow State adalah menjadikan sektor swasta sebagai sebuah

model kesuksesan dan pengelolaan lingkungan organisasi publik. Berdasarkan

pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Public Private Partnership

merupakan suatu bentuk kerja sama yang dilakukan pemerintah dan swasta

dalam menyediakan suatu pelayanan publik yang optimal dan saling

menguntungkan antar kedua belah pihak.

C. Tinjauan Tentang Kemitraan

1. Konsep Kemitraan

Latar belakang lahirnya konsep kemitraan dapat dilihat dalam konteks

perkembangan masyarakat yang cendrung pada tersedianya pelayanan yang

prima. Masyarakat menuntut tersedianya pelayanan yang baik, mutu yang

baik, serta kinerja yang baik. Sementara itu kemampuan pemerintah selaku

penyedia layanan terkesan terbatas. Karena itu konsep kemitraan mulai

dipikirkan ketika sumber daya yang dimiliki oleh pemerintah terbatas,

sementara kebutuhan masyarakat terus meningkat yang tidak mungkin

dipenuhi oleh pemerintah sendirian (Mustafa, 2017:49)

Menurut Ibrahim dalam bukunya (2013:26) pada prakteknya kemitraan

merupakan suatu kumpulan yang tidak terpisah secara hukum dimana para

Page 44: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

24

mitranya diberi hak yang sama untuk mendapatkan keuntungan dari

usahanya tersebut. Bentuk-bentuk khusus dari kemitraan,didasarkan atas

bentuk-bentuk bisnis dalam sistem hukum Civil Law dan pada saat ini yang

banyak ditemukan di Negara-negara Common Law adalah justru kemitraan

terbatas. Pada bagian pertama Undang-undang Tentang Kemitraan

(Partnership) 1890, mendefinisikan Kemitraan sebagai berikut:“the

relationship which subsist between persons carrying on a business with a

view to profit”(suatu hubungan yang timbul antara orang dengan orang

untuk menjalankan suatu usaha dengan tujuan untuk mendapatkan

keuntungan).

Menurut Denhart (dalam Duadji&Tresiana, 2015:55-65) dasar pemikiran

kemitraan pada dasarnya berada dalam argument tentang peran dan posisi

negara yang berelasi dengan masyarakat. Hal ini jelas terlihat perspektif

New Public Services oleh Denhardt and Denhardt, bahwa pemenuhan

kebutuhan publik (masyarakat) dilakukan bersama-sama antara pemerintah,

swasta dan masyarakat itu sendiri. Pada tahun 1990-an mulai dirasakan

kebutuhan untuk merubah organisasi publik menjadi tidak terlalu hierarkis,

semakin desentralisasi, dan mau menyerahkan peranan dan kebijakan

kepada sektor swasta. Perkembangan teori administrasi selanjutnya

mengarah pada penggunaan manajemen berbasis pasar dan teknik alokasi

sumber daya, semakin mengandalkan pada organisasi sektor swasta untuk

Page 45: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

25

menyampaikan pelayanan publik dan berusaha merampingkan dan

melakukan desentralisasi.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka kemitraan merupakan jalinan

kerjasama usaha yang merupakan strategi bisnis yang dilakukan antara dua

pihak atau lebih dengan prinsip saling membutuhkan, saling memperbesar

dan saling menguntungkan. Hubungan kerjasama tersebut tersirat adanya

satu pembinaan dan pengembangan, hal ini dapat terlihat karena pada

dasarnya masing-masing pihak pasti mempunyai kelemahan dan kelebihan,

justru dengan kelemahan dan kelebihan masing-masing pihak akan saling

melengkapi dalam arti pihak yang satu akan mengisi dengan cara

melakukan pembinaan terhadap kelemahan yang lain dan sebaliknya.

2. Prinsip-Prinsip Kemitraan

Kemitraan memiliki prinsip-prinsip dalam pelaksanaannya. Wibisono dalam

bukunya (2007:103) merumuskan tiga prinsip penting dalam kemitraan,

yaitu:

1. Kesetaraan atau keseimbangan (equity). Pendekatannya bukan top down atau

bottom up, bukan juga berdasarkan kekuasaan semata, namun hubungan yang

saling menghormati, saling menghargai dan saling percaya. Untuk

menghindari antagonisme perlu dibangun rasa saling percaya. Kesetaraan

meliputi adanya penghargaan, kewajiban, dan ikatan.

Page 46: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

26

2. Transparansi. Transparansi diperlukan untuk menghindari rasa saling curiga

antar mitra kerja. Meliputi transparansi pengelolaan informasi dan

transparansi pengelolaan keuangan.

3. Saling menguntungkan. Suatu kemitraan harus membawa manfaat bagi

semua pihak yang terlibat.

Selain prinsip-prinsip di atas, dalam membangun jejaring kerja dan kemitraan

diperlukan adanya prinsip-prinsip yang harus disepakati bersama agar terjalin kuat

dan berkelanjutan. Prinsip-prinsip tersebut diantaranya (Silalahi, 2017:12-14):

1. Kesamaan visi-misi. Kemitraan hendaknya dibangun atas dasar kesamaan

visi-misi, serta tujuan organisasi.

2. Kepercayaan (Trust). kepercayaan adalah modal dasar dalam membangun

kemitraan yang sinergis dan mutualis.

3. Saling menguntungkan. Rasa saling menguntungkan merupakan pondasi

yang kuat dalam membangun kemitraan. Antara pihak yang terlibat harus

saling member kontribusi sesuai perannya masing-masing dan harus saling

menguntungkan dengan adanya kemitraan tersebut.

4. Efisien dan Efektif. Dengan pembagian kerja yang sesuai ke mampuannya

akan menghasilkan pekerjaan yang efektif dan efisien.

5. Komunikasi Dialogis. Merupakan pondasi dalam membangun kerja sama.

Dengan adanya komunikasi akan mencegah adanya dominsai pihak tertentu.

6. Komitmen yang kuat. Kemitraan akan terbangun jika ada jika kedua belah

pihak berkomitmen terhadap kesepakatan yang dibuat.

Page 47: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

27

Berdasarkan prinsip-prinsip di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa secara umum

prinsip-prinsip dalam kemitraan adalah persamaan, kepercayaan, komitmen dan

saling menguntungkan.

3. Pola Kemitraan

Dalam proses implementasinya, kemitraan yang dijalankan tidak selamanya ideal

karena dalam pelaksanaannya kemitraan yang dilakukan didasarkan pada kepentingan

pihak yang bermitra. Menurut Wibisono (2007:104), Kemitraan yang dilakukan

antara perusahaan dengan pemerintah maupun komunitas/ masyarakat dapat

mengarah pada tiga pola, diantaranya:

1. Pola kemitraan kontra produktif

Pola ini akan terjadi jika perusahaan masih berpijak pada pola konvensional yang

hanya mengutamakan kepentingan stakeholder yaitu mengejar profit sebesar-

besarnya. Fokus perhatian perusahaan memang lebih bertumpu pada bagaimana

perusahaan bisa meraup keuntungan secara maksimal, sementara hubungan dengan

pemerintah dan komunitas atau masyarakat hanya sekedar pemanis belaka.

Perusahaan berjalan dengan targetnya sendiri, pemerintah juga tidak ambil peduli,

sedangkan masyarakat tidak memiliki akses apapun kepada perusahaan. Hubungan

ini hanya men guntungkan beberapa oknum saja, misalnya oknum aparat pemerintah

atau preman ditengah masyarakat. Biasanya, biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan

hanyalah digunakan untuk memelihara orang-orang tertentu saja. Hal ini dipahami,

bahwa bagi perusahaan yang penting adalah keamanan dalam jangka pendek.

Page 48: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

28

2. Pola Kemitraan Semiproduktif

Dalam skenario ini pemerintah dan komunitas atau masyarakat dianggap sebagai

obyek dan masalah diluar perusahaan. Perusahaan tidak tahu program-program

pemerintah, pemerintah juga tidak memberikan iklim yang kondusif kepada dunia

usaha dan masyarakat bersifat pasif. Pola kemitraan ini masih mengacu pada

kepentingan jangka pendek dan belum atau tidak menimbulkan sense of belonging di

pihak masyarakat dan low benefit dipihak pemerintah. Kerjasama lebih

mengedepankan aspek karitatif atau public relation, dimana pemerintah dan

komunitas atau masyarakat masih lebih dianggap sebagai objek. Dengan kata lain,

kemitraan masih belum strat egis dan masih mengedepankan kepentingan sendiri

(self interest) perusahaan, bukan kepentingan bersama (commont interest) antara

perusahaan dengan mitranya.

3. Pola Kemitraan Produktif

Pola kemitraan ini menempatkan mitra sebagai subyek dan dalam paradigma

commont interest. Prinsip simbiosis mutualisme sangat kental pada pola ini.

Perusahaan mempunyai kepedulian sosial dan lingkungan yang tinggi, pemerintah

memberikan iklim yang kondusif bagi dunia usaha dan masyarakat memberikan

dukungan positif kepada perusahaan. Bahkan bisa jadi mitra dilibatkan pada pola

hubungan resourced based patnership, dimana mitra diberi kesempatan menjadi

bagian dari shareholders. Sebagai contoh, mitra memperoleh saham melalui stock

ownership Program

Page 49: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

29

4. Tujuan Kemitraan

Pada dasarnya maksud dan tujuan dari kemitraan adalah “win-win solution

partnership”. Kesadaran dan saling menguntungkan disini tidak berarti para

partisipan dalam kemitraan tersebut harus memiliki kemampuan dan kekuatan yang

sama, tetapi yang lebih dipentingkan adalah adanya posisi tawar yang setara

berdasarkan peran masing-masing. Berdasarkan pendekatan cultural, kemitraan

bertujuan agar mitra usaha dapat mengadopsi nilai-nilai baru dalam berusaha seperti

perluasan wawasan, prakarsa, kreativitas, berani mengambil resiko, etos kerja,

kemampun aspek-aspek manajerial, bekerja atas dasar perencanaan, dan berwawasan

kedepan. Dalam kondisi yang ideal, tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan

kemitraan secara lebih konkrit adalah:

a. Meningkatkan pendapatan usaha kecil dan masyarakat.

b. Meningkatkan nilai tambah bagi pelaku kemitraan.

c. Meningkatkan dan pemberdayaan masyarakat dan usaha kecil.

d. Meningkatkan pertumbuahan ekonomi pedesaan,wilayah dan nasional.

e. Memperluas lapangan kerja.

f. Meningkatkan ketahanan ekonomi nasional.

Menurut Sulistiyani (2017:130) tujuan terjadinya suatu kemitraan adalah untuk

mencapai hasil yang lebih baik, dengan saling memberikan manfaat antar pihak yang

bermitra. Dengan demikian kemitraan hendaknya memberikan keuntungan kepada

pihak-pihak yang bermitra, dan bukan sebaliknya ada pihak yang merasa dirugikan.

Page 50: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

30

5. Hambatan Kemitraan

Setiap kemitraan pada dasarnya memiliki hambatan-hambatan yang dialami,

hambatan yang secara umum terjadi pada kemitraan disebabkan karena tidak

mampunya pihak-pihak yang bermitra dalam menerapkan prinsi-prinsip kemitraan.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990 : 235), menjelaskan yang dimaksud dengan

hambatan adalah hal yang menjadi penyebab atau karena hanya tujuan atau keinginan

tidak dapat diwujudkan. Secara umum ada 4 poin utama yang jadi faktor penghambat

kemitraan yaitu:

1. Penyalahgunaan posisi, posisi dalam bermitra pada dasarnya sudah ditetapkan

diawal kesepakatan. Namun posisi yang diharapkan berjalan sesuai prosedur

yang ada kadang disalah gunakan untuk kepentingan yang lain.

2. Kapasitas manajemen dan keahlian, kapasitas manajemen yang menjadi

hambatan adalah kapasitas yang tidak sesuai dengan kemampuan seorang

manager dalam menduduki posisi tertentu sehingga proses bermitra tidak bisa

berjalan dengan maksimal.

3. Ketersediaan dana, dana merupakan salah satu unsur terpenting dalam

bermitra. Keterbatan dana seringkali menghambat proses dalam bermitra.

4. Posisi tawar yang rendah, kemirtaan harus menghasilkan keuntungan untuk

mereka yang bermitra. Terkadang posisi tawar yang diajukan oleh pihak

tertentu kepada partner mitranya terlalu kecil sehingga ketika proses mitra

berlangsung partner tersebut tidak maksimal melakukan tugasnya.

Page 51: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

31

Berdasarkan ke-4 hambatan diatas dapat disimpulkan pada dasarnya hambatan

kemitraan terjadi karena tidak mampunya pihak bermitra dalam menerapkan prinsip-

prinsip kemitraan yang secara umum disebabkan penyalahgunaan posisi, kapasitas

manajer, ketersediaan dana, dan karena posisi tawar yang rendah.

D. Tinjauan Program Magang Dalam Negeri

Kebutuhan akan bekerja merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk bisa

mendapatkan pendapatan yang nantinya bisa untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan

lainnya. Syarat utama sesorang bisa mendapatkan pekerjaan haruslah memiliki

pendidikan dan keterampilan tertentu yang dibutuhkan suatu instansi baik itu swasta

ataupun pemerintah. Ada sekitar 7,04 juta orang di Indonesia yang tidak bekerja yang

dimana disebabkan karena rendahnya pendidikan dan minimnya keterampilan yang

dimiliki. Meningkatkan keterampilan pekerja merupakan salah satu fokus dari

pemerintah untuk mengurangi angka pengangguran yang ada. Sebagai wujud

keseriusan pemerintah dalam meningkatkan kompetensi calon tenaga kerja maka

dikeluarkan lah suatu kebijakan yang termuat dalam PERMENAKER NO.36 tahun

2016 tentang penyelenggaraan pemagangan di dalam negeri.

Penyelenggaran pemagangan melalui dana dekonsentrasi tahun anggaran 2018

mengacu pada ketentuan yang berlaku baik secara umum atau secara khusus yang

berkaitan langsung maupun tidak langsung sebagai berikut:

1. Undang - Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

Page 52: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

32

2. Peraturan pemerintah Nomor 31 tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja

Nasional (SISLATKERNAS)

3. Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas

Pembantu

4. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 36 tahun 2016 tentang

penyelenggaraan pemagangan di dalam negeri

5. Peraturan menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 31 tahun 2015 tentang

Organisasi dan Tata kerja kementerian ketenagakerjaan.

Melalui peraturan tersebut Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Lampung

melakukan suatu program yang disebut program magang dalam negeri. Pemagangan

adalah system pelatihan kerja yang diselenggarakan secara langsung dalam proses

produksi barang dan jasa ditempat kerja, dibawah bimbingan dan pengawasan pelatih

atau pekerja yang lebih berpengalaman dalam rangka menguasai kompetensi kerja

tertentu. Pemagangan dalam negeri diselenggarakan di perusahaan-perusahaan yang

berdomisili di Indonesia yang memiliki standard kompetensi dan pesertanya

berkewarganegaraan Indonesia yang berusia minimal 17 tahun.

Program magang dalam negeri di Provinsi Lampung pada tahun 2018 telah

berlangsung selama 5 bulan di 26 perusahaan yang ada di Provinsi Lampung, dengan

jumlah peserta magang sebanyak 260 orang. Adapun daftar perusahaan magang

ditahun 2018 terdapat pada tabel 3 dilatar belakang.

Page 53: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

33

Berdasarkan tabel tabel 3 ada 26 perusahaan yang bermitra ditahun 2018 yang

dimana ada 12 perusahaan yang juga bermitra ditahun 2017 yakni LPK Harapan

Bangsa 2 Paket, CV. Gabovira Sinar Cemerlang, Hotel Sahid, PT. Fajar Agung, PT.

Hari Karya 2 paket, Hotel Nusantara Syariah, PT. Asindotech 2 paket, PT. Lambang

Jaya, dan Rs. Pertamina Bintang Amin.

E. Tinjauan Tenaga Kerja

Badan Pusat Statistik mendefinisikan tenaga kerja sebagai seluruh penduduk dalam

usia kerja (15 tahun keatas) yang berpotensi memproduksi barang dan jasa. BPS

(Badan Pusat Statistik) membagi tenaga kerja , yaitu:

a. Tenaga kerja penuh (full employed) adalah tenaga kerja yang mempunyai

jumlah jam kerja > 35 jam dalam seminggu dengan hasil kerja tertentu sesuai

dengan uraian tugas.

b. Tenaga kerja tidak penuh atau setengah pengangguran (under employed),

adalah tenaga kerja dengan jam kerja < 35 jam seminggu.

c. Tenaga kerja yang belum bekerja atau sementara tidak bekerja (unemployed),

adalah tenaga kerja dengan jam kerja 0 > 1 jam per minggu.

Menurut undang-undang No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 1, tenaga

kerja adalah setiap orang yang mampu melaksanakan pekerjaan baik di dalam

maupun diluar hubungan kerja guna menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat. Menurut Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang

Page 54: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

34

Ketenagakerjaan Pasal 8 mengenai perencanaan tenaga kerja dan informasi

ketenagakerjaan meliputi: Kesempatan kerja, Pelatihan kerja, Produktivitas tenaga

kerja, Hubungan industrial, Kondisi lingkungan kerja, Pengupahan dan kesejahteraan

tenaga kerja.

Masalah ketenagakerjaan terus menerus mendapat perhatian dari berbagai pihak,

seperti pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat dan keluarga. Pemerintah

melihat masalah ketenagakerjaan sebagai salah satu bahkan sentral pembangunan

nasional, karena ketenagakerjaan itu pada hakikatnya adalah tenaga pembangunan

yang banyak sumbangannya terhadap keberhasilan pembangunan bangsa termasuk

pembangunan di sektor ketenagakerjaan itu sendiri. Dimana pembangunan

ketenagakerjaan bertujuan untuk:

a. Memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimum.

b. Menciptakan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja yang

sesuai dengan pembangunan nasional.

c. Memberikan perlindungan bagi tenaga kerja dalam mewujudkan

kesejahteraannya.

d. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya.

Selanjutnya menurut Suparmoko (2002), tenaga kerja adalah penduduk dalam usia

kerja atau jumlah seluruh penduduk dalam suatu negara dalam memproduksi

barangatau jasa, tenaga kerja yang dalam usia kerja yaitu antara 15-64 tahun. Oleh

Page 55: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

35

karena itu, unsur tenaga kerja tidak bisa dipisahkan dengan unsur lainnya. Sitanggang

dan Nachrowi (2004) memberikan ciri-ciri tenaga kerja yang antara lain:

a. Tenaga kerja umumnya tersedia di pasar tenaga kerja dan biasanya siap untuk

digunakan dalam suatu proses produksi barang dan jasa. Kemudian

perusahaan atau penerima tenaga kerja meminta tenagakerja dari pasar tenaga

kerja. Apabila tenaga kerja tersebut telah bekerja, maka mereka akan

menerima imbalan berupa upah atau gaji.

b. Tenaga kerja yang terampil merupakan potensi sumber daya manusia (SDM)

yang sangat dibutuhkan pada setiap perusahaan untuk mencapai tujuan.

Oleh karena itu dapat disimpulkan tenaga kerja merupakan penduduk yang sudah

memasuki usia kerja untuk menghasilkan barang dan jasa yang bisa dimanfaatkan

oleh masyarakat, dan mendapatkan imbalan yang sesuai atas kinerja yang

dilakukannya.

F. Kerangka Pemikiran

Permasalahan ketenagakerjaan yang sampai saat ini masih dihadapi oleh bangsa

Indonesia yaitu tingkat pengangguran yang cukup tinggi. Salah satu penyebabnya

yaitu minimnya nya keterampilan calon tenaga sehingga mengakibatkan tenaga kerja

susah untuk memasuki dunia industi yang ada. Berdasarkan permasalahan tersebut

dibuatlah suatu program yakni program magang dalam negeri yang termuat dalam

PERMENAKER (Peraturan Menteri Tenagakerja) No. 36 tahun 2016.

Page 56: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

36

Di dalam Good Governance ada tiga aktor utama yakni pemerintah, swasta, dan

masyarakat. Pada program yang dikeluarkan oleh kementrian tenaga kerja yakni

magang dalam negeri ini ada tiga actor yang terlibat yakni pemerintah yang diwakili

oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Lampung, swasta yang diwakili

oleh perusahaan magang dan masyrakat sebagao peserta magang. Namun 2

stakholder utama yang paling banyak terlibat yakni pemerintah dan swasta dikenal

dengan istilah Public-Private Partnership (PPP).

Program magang dalam negeri di provinsi lampung pada periode 2018 telah

terlaksana di 26 perusahaan yang memiliki standar pemagangan. Dalam hubungan

PPP yang dilakukan masih ditemukan permasalahan yang menyebabkan program ini

kurang berjalan dengan baik. Oleh karena itu peneliti ingin melihat bagaimana PPP

ini berjalan dalam program magang dalam negeri ini dengan menggunakan konsep

Hollow State yakni mekanisme, stuktur, dan insentif. Berdasarkan kerangka

pemikiran di atas maka dapat disusun bagan kerangka pemikiran seperti gambar di

bawah ini:

Page 57: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

37

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

(Sumber diolah Peneliti 2018)

Permasalahan

Ketenagakerjaan

Tentang masih

rendahnya kualitas

pencari kerja yang

dibutuhkan oleh

industry di indonesia

PerMEN Tenaga kerja

dan Transmigrasi No.

36 Tahun 2016 tentang

Magang Dalam Negeri

Hollow State:

1. Mekanis

me

2. Struktur

3. Insentif

Meningkatnya kualitas tenaga

kerja

Program magang

dalam negeri

Stakeholder:

1. Dinas Tenaga

Kerja Provinsi

lampung

2. Perusahaan

magang

3. Peserta

magang

Page 58: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

III. METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Tipe Penelitian

Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif,

karena peneliti ingin memahami fenomena-fenomena yang terjadi dalam

proses kemitraan yang terjalin antara Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Provinsi Lampung dengan perusahaan magang. Hal ini sesuai dengan

pernyataan Moleong (2012:4) yaitu pendekatan kualitatif bermaksud untuk

memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya

perilaku, persepsi, motivasi tindakan dan lain-lain secara holistik, dengan

melalui cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks

khusus yang alamiah serta memanfaatkan berbagai metode ilmiah.

Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif, alasan peneliti

menggunakan tipe ini karena peneliti ingin mengetahui, mendeskripsikan, dan

menggambarkan bagaimana kemitraan yang dilakukan oleh Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Provinsi Lampung dengan perusahaan magang.

Penelitian deskriptif menurut Moleong yaitu jenis penelitian yang berupaya

menggambarkan suatu fenomena yang ada dengan jalan memaparkan data

secarakata-katadangambar.(Moleong, 2012 : 4)

Page 59: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

39

B. Fokus Penelitian

Penetapan fokus penelitian kualitatif ini membatasi ruang lingkup penelitian

dan untuk mengarahkan pelaksanaan penelitian atau pengamatan. Fokus

penelitian memberikan batasan dalam studi dan batasan dalam pengumpulan

data, sehingga dalam pembatasan ini penelitian akan terfokus untuk

memahami masalah-masalah yang menjadi tujuan penelitian. Adapun fokus

dalam penelitian ini berdasarkan kerangka pikir dan judul penelitian ialah

berfokus pada kemitraan yang terjalin antara Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Provinsi Lampung dengan perusahaan magang. Sehingga fokus

dalam penelitian ini adalah:

1. Mekanisme kerja sama yang dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja Provinsi

Lampung dengan perusahaan magang.

2. Struktur dan pembagian tugas yang dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja

Provinsi Lampung dengan perusahaan magang.

3. Insentif yang diperoleh stakeholder

4. Hambatan-hambatan yang terjadi selama kemitraan berlangsung

C. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian berada di Provinsi lampung dikarenakan Program Magang

tersebut dilakukan di Provinsi Lampung. Adapun Instansi yang menjadi obyek

yakni Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Lampung dengan Hotel

Nusantara Syariah, CV. Gabovira Sinar Cemerlang, RS. Bintang Amin, dan

PT. Fajar Agung. Pertimbangan dalam penentuan instansi Dinas Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Provinsi Lampung sebagai lokasi karena Dinas tersebut yang

Page 60: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

40

menyelenggarakan Program Magang Dalam Negeri. Selain itu pertimbangan

ke 4 perusahaan dikarenakan ke 4 perusahaan tersebut telah menjadi mitra

dalam program tersebut selama 2 tahun terakhir.

D. Sumber Data Penelitian

Data yang diklasifikasikan maupun dianalisa untuk mempermudah dalam

menghadapkan pada pemecahan permasalahan. Perolehannya dapat berasal

dari masyarakat secara langsung maupun dari bahan-bahan kepustakaan

(Subagyo, 2006). Ada dua jenis sumber data dalam penelitian ini, yaitu:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat

baik yang dilakukan melalui wawancara, observasi dan alat lainnya

merupakan data primer. Data primer diperolehnya sendiri secara mentah-

mentah dari masyarakat dan masih harus di analisa lebih jauh. Dalam hal

ini data primer di dapat dari Dinas tenaga kerja dan trasnsmigrasi provinsi

lampung dengan Manajer atau HRD Hotel Nusantara syariah, Fajar

Agung, RS Pertamina Bintang Amin dan CV. Gabovira sinar cemerlang

serta peserta magang yang diterima menjadi karyawan di perusahaan.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari atau berasal dari bahan

kepustakaan. Data ini biasanya digunakan untuk melengkapi data primer

(Subagyo, 2006). Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari catatan

maupun dokumen yang berkaitan dengan program magang dalam negeri.

Page 61: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

41

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan hal yang penting karena tujuan

penelitian adalah menemukan data. Tanpa menggunakan teknik yang tepat

maka data dari subjek dan informan sulit untuk menjawab pertanyaan dalam

penelitian ini. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

1. Wawancara

Menurut (Moleong, 2012:118), wawancara merupakan percakapan dengan

maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu

pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara dilakukan untuk

mengumpulkan data dengan jalan mewawancarai sumber- sumber yang

terlibat pada Public private Partnership dalam program magang dalam

negeri di provinsi lampung tahun 2018. Adapun informan yang di peroleh

peneliti, antara lain:

Tabel 5. Daftar Wawancara Penelitian

NO Nama Informan Instansi Tanggal Wawancara

1 Anhar Parinduri

AP. M.Si

Kepala Bidang

Pelatihan

Produktifitas

Tenaga Kerja

Dinas Tenaga

kerja dan

Transmigrasi

Provinsi Lampung

8 Mei 2019

2 Roswandi,

SH., MM

Kasi

Pemagangan

Tenaga Kerja

Dinas Tenaga

kerja dan

Transmigrasi

Provinsi Lampung

9 Mei 2019

3 Gatot Kartiko Manager CV. Gabovira

Sinar Cemerlang

16 Mei 2019

4 Syamsir RZ HRD Hotel Nusantara

Syariah

20 Mei 2019

5 Apriyanti

Saputri

Amd. Kep

Kepala SDM RS. Pertamina

Bintang Amin

12 Juni 2019

6 Gede P.

Suharto

Manager

Personalia

Fajar Agung 17 Juni 2019

7 Tari Peserta Magang CV. Gabovira

sinar cemerlang.

16 Mei 2019

8 Cahya Peserta Magang Hotel Nusantara 20 Mei 2019

Page 62: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

42

Ayuningtyas Syariah

9 Annisa Nurul

Islamia

Peserta Magang RS. Pertamina

Bintang Amin

12 Juni 2019

10 Dewa Nyoman Peserta Magang Fajar Agung 17 Juni 2019

Sumber: data diolah peneliti 2019

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan melihat atau

menganalisis dokumen yang dibuat oleh subjek atau orang lain tentang

subjek. Sebagaimana pendapat Moleong (dalam herdiansyah, 2012 :143-

146) bahwa dokumentasi dibedakan menjadi 2 bentuk yaitu 1) dokumen

pribadi (catatan harian,surat pribadi dan autobiografi) dan 2) dokumen

resmi(catatan, aturan lembaga, notulensi, majalah, koran, surat pernyataan

dan lain sebagainya). Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data

yang bersumber pada data-data tertulis, maupun gambar yang berkaitan

dengan Public private Partnership dalam program magang dalam negeri di

provinsi lampung tahun 2018.

F. Teknik Analisis Data

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari

berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan

dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto dan

sebagainya. Data dianalisis secara deskriptif yaitu dengan penelitian gambar

secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta

hubungan antara fenomenayang diselidiki. Fenomena yang diteliti secara

deskriptif tersebut dicari informasinya mengenai hal-hal yang dianggap

relevansi dengan tujuan penelitian.

Page 63: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

43

Menurut Sugiyono, (2013: 339-343) analisis data adalah proses mencari dan

menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan, dokumentasi, gambar foto, dan sebagainya dengan cara

mengordinasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit,

melakukan sinetesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang mudah

dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Beberapa kegitan yang dilakukan dalam menganalisis data kualitatif yaitu:

1. Reduksi Data

Tahap ini peneliti memilah-milah mana data yang dibutuhkan dalam

penelitian mode inovasi pelayanan publik dan mana yang bukan. Kemudian

peneliti akan memisahkan data yang tidak perlu dan memfokuskan data

yang benar-benar berhubungan dengan keadaan internal instansi tersebut.

2. Penyajian Data (Data Display)

Penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan

antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Miles dan Huberman dalam

Sugiyono (2013:249), menyatakan bahwa yang paling sering digunakan

untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah teks yang bersifat

naratif.

Dengan melakukan penyajian data maka akan memudahkan untuk

memahami apa yang terjadi, merencakan kerja selanjutnya berdasarkan apa

yang telah di pahami. Penyajian data dilakukan dengan cara

mendeskripsikan atau memaparkan hasil temuan dalam wawancara terhadap

informan.

Page 64: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

44

3. Kesimpulan

Menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2012:251), dari data yang

diperoleh,kemudian dikategorikan, dicari tema dan polanya kemudian

ditarik kesimpulan. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat

sementaradan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang

mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila

kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti yang

valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data,

maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang akurat.

G. Teknik Keabsahan Data

Untuk menetapkan keabsahan (trustworthiness) data dalam Moleong (2012:

324) diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan

didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Empat kriteria yang digunakan, yaitu

derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan

(dependability), dan kepastian (confirmability), dalam penelitian ini kriteria

yang digunakan sebagai berikut:

1. Derajat Kepercayaan (credibility)

Derajat kepercayaan pada dasarnya menggantikan konsep validitas internal

dari nonkualitatif. Kriterium ini berfungsi: pertama, melaksanakan inkuiri

sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuannya dapat dicapai;

kedua, menunjukkan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan

pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti. Teknik

Page 65: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

45

pemeriksaan kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil

penelitian kualitatif antara lain dapat dilakukan dengan cara:

a. Triangulasi

Menurut Moloeng (2012:330), triangulasi adalah teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data untuk

keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.

Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan

melalui sumber lainnya. Denzin dalam Moloeng (2012:330)

membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang

memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori.

1) Triangulasi sumber data adalah menggali kebenaran informai tertentu

melalui berbagai metode dan sumber perolehan data.

2) Triangulasi metode dilakukan dengan cara membandingkan info

rmasi atau data dengan cara yang berdeda.

3) Triangulasi teori. Hasil akhir penelitian kualitatif berupa sebuah

rumusan informasi atau thesis statement.

4) Triangulasi penyidik dilakukan dengan cara menggunakan lebih dari

satu orang dalam pengumpulan dan analisis data.

Pada penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan Metode, yang

berarti membandingkan dan mengecek suatu informasi yang diperoleh

dari informan dengan cara membandingkan hasil olah data, dokumentasi,

dan wawancara.

Page 66: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

46

b. Kecukupan Referensial

Kecukupan referensial yaitu, dengan memanfaatkan bahan-bahan tercatat

atau terekam sebagai patokan untuk menguji sewaktu diadakan analisis

dan penafsiran data. Kecukupan referensial ini peneliti lakukan dengan

mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan penelitian. Baik melalui

literatur buku, arsip, catatan lapangan, foto dan rekaman yang digunakan

untuk mendukung analisis dan penafsiran data.

c. Meningkatkan ketekunan

Meningkatkan ketekunan melalui suatu pengamatan secara lebih cermat

dengan maksud menemukan ciri dan unsur yang relevan terhadap

persoalan yang sedang diteliti. Dengan meningkatkan ketekunan maka

kepastian data dan ururtan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan

sistematis mengenai apa yang sedang diamati.

2. Keteralihan (Transferability)

Keteralihan berbeda dengan validitas eksternal dari nonkualitatif. Konsep

validitas itu menyatakan bahwa generalisasi suatu penemuan dapat berlaku

atau diterapkan pada semua konteks dalam populasi yang sama atas dasar

penemuan yang diperoleh pada sampel yang secara representatif mewakili

populasi itu.

3. Kebergantungan (Dependability)

Kebergantungan merupakan substitusi istilah reliabilitas dalam penelitian

yang nonkualitatif. Pada cara nonkualitatif, reliabilitas ditunjukkan dengan

jalan mengadakan replikasi studi. Jika dua atau beberapa kali diadakan

Page 67: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

47

pengulangan suatu studi dalam suatu kondisi yang sama dan hasilnya secara

esensial sama, maka dikatakan reliabilitasnya tercapai. Dalam penelitian

kualitatif, uji kebergantungan dilakukan dengan melakukan pemeriksaan

terhadap keseluruhan proses penelitian. Sering terjadi peneliti tidak

melakukan proses penelitian ke lapangan, tetapi bisa memberikan data.

4. Kepastian (Confirmability)

Kepastian berasal dari konsep objektivitas menurut nonkualitatif.

Nonkualitatif menetapkan objektivitas dari segi kesepakatan antarsubjek.

Penelitian kualitatif uji kepastian mirip dengan uji kebergantungan,

sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji

kepastian (confirmability) berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan

proses yang dilakukan dalam penelitian, jangan sampai proses tidak ada

tetapi hasilnya ada. Kepastian yang dimaksud berasal dari konsep

objektivitas, sehingga dengan disepakati hasil penelitian tidak lagi subjektif

tapi sudah objektif.

Page 68: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil deskripsi serta pembahasan yang telah dilakukan mengenai

Public Private Partnerships dalam Program Magang Dalam Negeri tahun 2018,

maka dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Pelaksanaan program Magang Dalam Negeri ditinjau dari mekanisme Yakni

mekanisme kesepakatan, pembiayaan, dan evaluasi pemerintah menjadi inti

agency dalam penentuan mekanismenya. Ditinjau dari struktur, yakni

pembagian peran antara pemerintah dan swasta berjalan baik dengan berperan

sesuai perannya masing-masing. Ditinjau dari segi Insentif, yakni bantuan

yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan berupa kemudahan bagi

perusahaan untuk mendapatkan karyawan. Dengan kondisi ini maka Public

Private Partnerships dalam program magang dalam negeri ini termasuk

kedalam pola kemitraan produktif.

2. Hambatan yang terjadi pada Public Private Partnerships dalam Program

Magang Dalam Negeri tahun 2018 adalah tidak menyebarnya program ini

diseluruh kabupaten yang ada di provinsi lampung, Rendahnya penerimaan

peserta magang menjadi karyawan tetap yang disebabkan attitude dari peserta

Page 69: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

109

magang itu sendiri, Adapun hambatan yang paling utama dalam pelaksanaan

program Magang dalam negeri ini yaitu ketersediaan dana yakni insentif

peserta magang yang dirasa kurang mencukupi.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti memberikan beberapa saran atau

masukan yaitu :

1. Pemerintah sebaiknya juga melakukan pemagangan tersebut diseluruh wilayah

propinsi lampung yang melibatkan perusahaan-perusahaan lokal disetiap

daerah kabupaten karena program ini adalah program yang sekalanya provinsi,

sehingga peserta magang bisa mengikuti sesuai dengan daerahnya masing-

masing.

2. Perlu adanya penambahan kurikulum mengenai attitude kepada peserta

magang, sehingga peserta magang bisa maksimal dalam pelaksanaan

pemagangan.

3. Jumlah peserta magang sebaiknya ditambah lebih banyak lagi karena program

ini sangat dibutuhkan khususnya para pencari kerja lulusan SMA dan SMK

yang belum memiliki keterampilan tertentu.

4. Pemerintah sebaiknya menambahkan jumlah uang saku dan Transport peserta

magang, supaya peserta yang berasal dari luar wilayah bisa memenuhi

kebutuhannya selama pemagangan.

Page 70: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Duadji, N., & Tresiana, N. 2015. Buku Ajar Pengantar Ilmu Administrasi Publik

Bandarlampung

Ibrahim, J. 2013. Hukum Organisasi Perusahaan. Bandung: Refika Aditama

Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya

Mustafa, Abdul Talib. 2017. Kemitraan Dalam Pelayanan Publik.

Yogyakarta:Calpulis

Subagyo, Joko. 2006. Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Rineka

Cipta

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Administrasi, Dilengkapi dengan metode R&D.

Bandung: Alfabeta

Sulisiyani, A. T. 2017. Kemitraan dan Model-model Pemberdayaan. Yogyakarta:

Gava Media.

Suparmoko. 2002. Ekonomi Publik Untuk keuangan dan Pembangunan Daerah.

Yogyakarta: Andi

Wibisono, Yusuf. 2007. Membedah Konsep & aplikasi CSR (Corporate Social

Responsibility). Jakarta: PT. Gramedia

Peraturan Perundang-undangan

Peraturan menteri tenaga kerja dan transmigrasi nomor 22 tahun 2009 tentang

magang dalam negeri

Page 71: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

Peraturan menteri tenaga kerja dan transmigrasi nomor 36 tahun 2016 tentang

pelaksanaan magang dalam negeri

Kemenpan No 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang pedoman umum penyelenggaraan

pelayanan publik

UUD 1945 pasal 27 ayat 2 tentang kehidupan yang layak

UU NO. 13 Tahun 2003 tentang Tenaga Kerja

Jurnal dan Katalog

Aslamiyah, dkk. 2014. Model Partnership Sebagai Upaya Strategis Peningkatan

Pelayana Air Bersih (Studi terhadap Public Private Partnership di Perusahaan

Daerah Air Minum Kabupaten Gresik) http://repository.ub.ac.id/116189/

Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung. 2018. Provinsi lampung dalam Angka

(Angka Pengangguran)2017. Tersedia

dalam:https://lampung.bps.go.id/pressrelease/2017/11/06/530/tingkat-

pengangguran-terbuka--tpt--sebesar-4-33-persen-menurun-dari-4-62--persen-

dari-agustus-2016.html (diakses 7 september 2018 Pukul 13.00 WIB)

Berita Magang di Provinsi Lampung. Tersedia Dalam

:Https://lampungpost.id/kota/disnaker-kirim-260-orang-ikut-magang (diakses

28 agustus 2018 pukul 14.45 WIB)

Firnawati. 2016. Peran pemerintah dalam penanggulangan pengangguran di kota

Makassar. Makasar: UNISMUH Makassar, JAP vol 2 nomor 3 . Tersedia

dalam:https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi/article/view/881

(diakses 20 November 2018 pukul 20.00 WIB)

Herliani, Anggi. 2016. kemitraan antara lembaga pemerhati anak dan masyarakat (l-

pamas) dan pemerintah desa dalam upaya pemberdayaan dan perlindungan

anak (StudiKasus di DesaMataramKec.GadingrejoKab. Pringsewu). Bandar

Lampung: UNILA

Masitoh Hidayatul. 2014. Public Private Partnership (PPP) Pengelolaan Aset

Daerah: Studi Deskriptif tentang Kemitraan antara Perusahaan Daerah Pasar

Surya (PDPS) Surabaya dengan PT Arwinto Intan Wijaya (AIW) dalam

Pembangunan dan Pengembangan Darmo Trade Centre (DTC) Surabaya.

Tesedia dalam http://repository.unair.ac.id/15881/ (diakses pada 8 desember

2018)

Page 72: PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM MAGANG DALAM …digilib.unila.ac.id/59195/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-10-11 · ABSTRAK PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PROGRAM

Mulyani, Sri. 2017. Kerjasama Publik dan Swasta dalam Pengelolaan Parkir di

Objek Wisata Taman Kyai Langgeng Kota Magelang. Magelang: UNTIDAR.

Tersedia dalam

http://jurnal.untidar.ac.id/index.php/publicadminis/article/view/443/0 (diakses

2 Oktober 2018 pukul 19.30 WIB)

Nahrudin, zulfan. 2014. Kemitraan Publik-private dalam pengelolaan sampah di TPA

Tamangapa Kota Makassar. Makassar: Universitas Hasanudin. Tersedia

dalam:http://journal.unhas.ac.id/index.php/government/article/view/231

(diakses 20 November 2018 pukul 20.00 WIB)

Petunjuk teknis penyelenggaraan pemagangan dalam negeri dekon 2018. Jakarta:

Kementerian ketenagakerjaan

Saptana. 2006. Mewujudkan keunggulan komperatif menjadi keunggulan kompetitif

kelembagaan kemitraan usaha horticultural di sumatera utara, jawa barat,

dan bali. Ponorogo: UNDIP

Silalahi, Vania Christine.2017. Kemitraan civil society dengan pemerintah dalam

program sekolah ramah anak untuk mewujudkan kabupaten layak anak di

pringsewu. Bandar Lampung: UNILA

Sitanggang dan Nachrowi. 2004. Pengaruh Struktur Ekonomi Pada Penyerapan

Tenaga kerja sektoral: analisis model demometrik di 30 provinsi pada 9

sektor di Indonesia.

Susanti, Yosi. 2016. Kemitraan antar stakeholder dalam menyukseskan program

generasi berencana badan pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana

kabupaten lampung tengah. Bandar Lampung: UNILA

Zulkarnain, Febri. 2017. Pelaksanaan kemitraan pemerintah dan swasta dalam

pengelolaan sampah di kota Makassar. Univ Hasanuddin.