ptk9

download ptk9

of 2

Transcript of ptk9

  • 7/26/2019 ptk9

    1/2

    PENDAHULUAN

    Beberapa tahun terakhir ini penegakan diagnosis dan penanganan pada infeksi leher dalam telah

    memberi tantangan kepada para ahli untuk melakukan penelitian lebih dalam. Rumitnya dandalamnya lokasi pada daerah ini membuat sulitnya ditegakkan diagnosis dan penanganan.

    Abses leher dalam terbentuk dalam ruang potensial diantara fas

    ia leher dalam sebagai akibat dari penjalaran

    infeksi dari berbagai sumber, seperti gigi, mulut, tenggorok, sinus paranasal, telinga tengah dan

    leher tergantung ruang mana yang terlibat. Gejala dan tanda klinik dapat berupa nyeri dan

    pembengkakan. Abses peritonsiler (Quinsy) merupakan salah satu dari Abses leher dalam

    dimana selain itu abses leher dalam dapat juga abses retrofaring, abses parafaring, abses

    submanidibula dan angina ludovii (!ud"ig Angina).

    Abses peritonsiler adalah penyakit infeksi yang paling sering terjadi pada bagian kepala dan

    leher. Gabungan dari bakteri aerobi dan anaerobi di daerah peritonsilar. #empat yang bisa

    berpotensi terjadinya abses adalah adalah didaerah pillar tonsil anteroposterior, fossa piriform

    inferior, dan palatum superior.

    Abses peritonsil terbentuk oleh karena penyebaran organisme bakteri penginfeksi tenggorokan

    kesalah satu ruangan aereolar yang longgar disekitar faring menyebabkan pembentukan abses,

    dimana infeksi telah menembus kapsul tonsil tetapi tetap dalam batas otot konstriktor faring.

    II. EPIDEMOLOGI

    Abses peritonsiler dapat terjadi pada umur $%&'% tahun, namun paling sering terjadi pada umur

    %&% tahun. *ada anak&anak jarang terjadi keuali pada mereka yang menurun sistem

    immunnya, tapi infeksi bisa menyebabkan obstruksi jalan napas yang signifikan pada anak&anak.

    +nfeksi ini memiliki proporsi yang sama antara laki&laki dan perempuan. Bukti menunjukkan

    bah"a tonsilitis kronik atau perobaan multipel penggunaan antibiotik oral untuk tonsilitis akut

    merupakan predisposisi pada orang untuk berkembangnya abses peritonsiler. i Amerika

    insiden tersebut kadang&kadang berkisar -% kasus per $%%.%%% orang per tahun,

    dipertimbangkan hampir .%%% kasus setiap tahun.

    III. ETIOLOGI

  • 7/26/2019 ptk9

    2/2

    /tiologi Abses peritonsiler yang paling sering dijumpai adalah spesies aerobi dan anaerobi

    gram positif yang biasa didapatkan pada kultur, biasanya bakteri 0treptokokus beta hemolitik

    grup A. 1adang&kadang infeksi tonsila berlanjut menjadi selulitis difusa dari daerah tonsila

    meluas sampai palatum mole. 1elanjutan proses ini menyebabkan abses peritonsilaris. 1elainan

    ini dapat terjadi epat, dengan a"itan a"al dari tonsillitis, atau akhir dari perjalanan penyakit

    tonsillitis akut. 2al ini dapat terjadi "alaupun diberikan penisilin. Biasanya unilateral dan lebih

    sering pada anak&anak yang lebih tua dan de"asa muda.