ptk5

download ptk5

of 4

Transcript of ptk5

  • 7/26/2019 ptk5

    1/4

    4 Abses MandibulaRuang submandibula terdiri dari ruang sublingual dan ruang submaksila. Ruang

    sublingual dipisahkan dari ruang submaksila dari otot milohioid.Ruang sumaksila selanjutnya dibagi lagi atas ruang submental dan ruang submaksila

    (lateral) oleh otot digastrikus anterior. Namun ada pembagian lain yang tidak menyertakan

    ruang sublingual kedalam ruang submandibula, dan membagi ruang submandibula atas ruangsubmental dan ruang maksila saja. Abses dapat terbentuk submandibula atau salah satukomponenya sebagai kelanjutan infeksi dari daerah kepala leher.

    1. Etiologi

    Infeksi dapat bersumber dari gigi, dasar mulut, faring, kelenjar lir atau kelenjar limfesubmandibula. ungkin juga sebagian kelanjutan infeksi ruang leher dalam lain. !uman

    penyebab biasanya "ampuran kuman aerob dan anaerob.#. $erapi

    Antibiotika dosis tinggi terhadap kuman aerob dan anaerob harus diberikan se"ara paranteal. E%akuasi abses dpat dilakukan dalam anestesi lokal untuk ebses yang dangkal danterlokalisasi atau eksplorasi dalam narkosis bila letak abses dalam dan luas.

    Insisi dibuat pada tempat yang paling berfluktuasi atau setinggi os hoid, tergantungletak dan luas abses.

    &asien dira'at inap sampai 1 # hari gejala dan tanda infeksi reda.2.3.5 Angina Ludovici

    Angina ludi%i"i ialah infeksi ruang submandibula berupa selulitis dengan tanda khas berupa pembengkakan seluruh ruang submandibula, tidak membentuk abses, sehingga keras pada perabaan submandibula.

    1. Etiologi

    umber infeksi sering kali berasal dari gigi, atau dasar mulut, oleh kuman aerob dananaerob.

    #. $anda dan *ejala

    $erdapat nyeri tenggorokan dan leher, disertai pembengkakan di daerahsubmandibula, yang tampak hiperemis dan keras pada perabaan.

    +asar mulut membengkak dapat mendorong lidah keatas belakang, sehinggamenimbulkan sesak nafas, karena sumbatan jalan napas.

    . +iagnosis

    +iagnosis ditegakkan berdasarkan ri'ayat sakit gigi, mengorek atau men"abut gigi,

    gejala dan tanda klinik. &ada -&seudo Angina udo%i"i/, dapat terjadi fluktuasi.0. $erapi

    ebagai terapi dilakukan antibiotika dengan dosis tinggi, untuk kuman aerob dananaerob, dan diberikan se"ara paranteal. elain itu dilakukan eksplorasi yang dilakukanuntuk tujuan dekompresi (mengurangi ketegangan) dan e%akuasi pus (pada angina udo%i"i

    jarang terdapat pus) atau jaringan nekrosis. Insisi dilakukan di garis tengah se"ara hori ontalsetinggi os hioid ( 0 jari di ba'ah mandibula). &erlu dilakukan pengobatan terhadap sumber infeksi (gigi), untuk men"egah kekambuhan. &asien di ra'at inap sampai infeksi reda

    2. !omplikasi

    !omplikasi yang sering terjadi ialah 1) umbatan jalan napas, #) &enjalaran abses

    kurang leher dalam lain dan mediastinum, dan ) sepsis.2.4 Manifestasi Klinis

  • 7/26/2019 ptk5

    2/4

    uatu infeksi bakteri bisa menyebabkan abses melalui beberapa "ara antara lain31. 4akteri masuk keba'ah kulit akibat luka yang berasal dari tusukan jarumyang tidak steril.#. 4akteri menyebar dari suatu infeksi dibagian tubuh yang lain

    . 4akteri yang dalam keadaan normal hidup di dalam tubuh manusia dan tidak menimbulkangangguan, kadang bisa menyebabkan terbentuknya abses.

    ebih lanjut iregar (#550) menjelaskan peluang terbentuknya suatu abses akanmeningkat jika 3

    1. $erdapat kotoran atau benda asing di daerah tempat terjadinya infeksi#. +arah yang terinfeksi mendapatkan aliran darah yang kurang

    . $erdapat gangguan sisitem kekebalan.Abses mandibula sering disebabkan oleh infeksi didaerah rongga mulut atau gigi.

    &eradangan ini menyebabkan adanya pembengkakan didaerah submandibula yang pada perabaan sangat keras biasanya tidak teraba adanya fluktuasi. ering mendorong lidah keatasdan kebelakang dapat menyebabkan trismus. 6al ini sering menyebabkan sumbatan jalannapas. 4ila ada tanda tanda sumbatan jalan napas maka jalan napas hasur segera dilakukantrak"eostomi yang dilanjutkan dengan insisi digaris tengah dan eksplorasi dilakukan se"aratumpul untuk mengeluarkan nanah. 4ila tidak ada tanda tanda sumbatan jalan napas dapatsegera dilakukan eksplorasi tidak ditemukan nanah, kelainan ini disebutkan Angina ludo%i%a( elulitis submandibula). etelah dilakukan eksplorasi diberikan antibiotika dsis tinggi untuk kuman aerob dan anaerob.

    2.5 Patofisiologi dan PathwayRuang submandibula terdiri dari ruang sublingual dan ruang submaksila. Ruang

    sublingual dipisahkan dari ruang submaksila oleh otot milohiod. Ruang submaksilaselanjutnya dibagi lagi atas ruang submental dan ruang submaksila (lateral) oleh ototdigastrikus anterior. Abses dapat terbentuk diruang submandibula atau salah satukomponennya sebagai kelanjutan infeksi dari dareah kepala dan leher.

    Abses leher dalam dapat terjadi karena berbagai ma"am penyebab melalui beberapa proses, diantaranya3

    1. &enyebaran abses leher dalam dapat timbul dari rongga mulut ,'ajah atau infeksi leher superfi"ial ke ruang leher dalam melalui sistem limfatik.

    #. imfadenopati dapat menyebabkan terjadi supurasi dan akhirnya menjadi abses fokal.. Infeksi yang menyebar ke ruang leher dalam melalui "elah antar ruang leher dalam.

    0. Infeksi langsung yang terjadi karena trauma tembus.!arena kontinuitas dasar mulut dan regio submandibularis yaitu daerah sekeliling

    batas posterior muskulus mielohioideus dan dalamnya akar akar gigi molar diba'ahmielohioideus, maka infeksi supurati%a pada mulut dan gigi geligi dapat timbul di trigonumsubmandibularis.

    Infeksi yang bersumber dari gigi dapat menyebar ke jaringan sekitar dan membentuk abses sublingual, submental, submandibula, mastikator atau parafaring. +ari gigi anterior sampai 1 ba'ah biasanya yang mula mula terlibat adalah ruang sublingual dan submental.4ila infeksi dari # dan ba'ah, ruang yang terlibat dulu adalah submandibula. 6al inidisebakan posisi akar gigi # dan berada di ba'ah garis perlekatan m. milohiod padamandibula sedang gigi anterior dan 1 berada diatas garis perlekatan tersebut.

  • 7/26/2019 ptk5

    3/4

    Pathway4akteri strepto"o"os, staphylo"o"us, kuman anaerob bakterioides

    7aringan sel terinfeksi di leher dalam

    el darah putih mati

    Nyeri tenggorokan

    &eradangan

    !erusakan jaringan

  • 7/26/2019 ptk5

    4/4

    2.6 Penatalaksanaan2.6. Pe!e"iksaan #enun$ang

    &emeriksaan anjuran yang digunakan di antaranya1. Roentgen leher posisi lateral. $erdapat gambaran tissue swelling , tampak sebagai bayangan

    radioopak.#. 8$ s"an. +engan menggunakan kontras, merupakan gold standar untuk menge%aluasi infeksi

    pada daerah leher dalam. Abses akan tampak sebagai bangunan atau lesi, air fluid le%el, danlokulasi. &emerksaan fisik yang ditunjang 8$ s"an memiliki sensiti%itas 92:.

    #.; !omplikasi

    1. Abses pe"ah spontan, mengakibatkan perdarahan aspirasi paru, atau piema.#. &enjalaran infeksi dan abses ke daerah parafaring, sehingga terjadi abses parafaring.

    !emudian dapat terjadi penjalaran ke mediastinum menimbulkan mediastinitis.. 4ila terjadi penjalaran ke daerah intra"ranial, dapat mengakibatkan thrombus sinus

    ka%ernosus, meningitis, dan abses otak.