Pterygium

6
Pterygium a. Definisi Pterygium berasal dari bahasa Yunani, yaitu pteron yang artinya sayap. Pterygium adalah pertumbuhan jaringan fibrovaskular berbentuk segitiga yang tumbuh dari arah konjungtiva menuju kornea pada daerah interpalpebra. Pterygium tumbuh berbentuk sayap pada konjungtiva bulbi. Gambar 1. Pterigium b. Epidemiologi Pterigium banyak ditemukan di daerah iklim panas, berdebu dan kering.Pterigium lebih banyak terdapat pada usia 20-50 tahun. Kebanyakan dari penderita pterigium adalah laki- laki.Prevalensi lebih sering pada orang yang bekerja di luar gedung dibandingkan orang yang bekerja di dalam gedung. Kejadian rekurensi pterigium lebih sering pada umur muda (<40 tahun) dibandingkan usia tua. c. Faktor Resiko Beberapa faktor resiko pterigium adalah : - Radiasi sinar ultraviolet - Iritasi kronik dari bahan tertentu - Herediter d. Patogenesis

description

-

Transcript of Pterygium

Page 1: Pterygium

Pterygium

a. DefinisiPterygium berasal dari bahasa Yunani, yaitu pteron yang artinya sayap. Pterygium adalah pertumbuhan jaringan fibrovaskular berbentuk segitiga yang tumbuh dari arah konjungtiva menuju kornea pada daerah interpalpebra. Pterygium tumbuh berbentuk sayap pada konjungtiva bulbi.

Gambar 1. Pterigium

b. EpidemiologiPterigium banyak ditemukan di daerah iklim panas, berdebu dan kering.Pterigium lebih banyak terdapat pada usia 20-50 tahun. Kebanyakan dari penderita pterigium adalah laki-laki.Prevalensi lebih sering pada orang yang bekerja di luar gedung dibandingkan orang yang bekerja di dalam gedung. Kejadian rekurensi pterigium lebih sering pada umur muda (<40 tahun) dibandingkan usia tua.

c. Faktor ResikoBeberapa faktor resiko pterigium adalah :- Radiasi sinar ultraviolet- Iritasi kronik dari bahan tertentu- Herediter

d. PatogenesisEtiologi pterigium masih belum diketahui dengan jelas, namun biasanya pembentukan jaringan fibrovaskuler ini terkait dengan faktor resiko terutama paparan radiasi sinar ultraviolet. Ultraviolet merupakan mutagen tumor supresor gene (p53) pada limbal basal stem cell. Hal ini mengakibatkan berkurangnya/tidak ada apoptosis sehingga transforming growth factor meningkat dan kolagenase menigkat. Akhirnya sel-sel bermigrasi dan terjadi angiogenesis, terbentuklah jaringan fibrovaskular. Jaringan fibrovaskular ini menembus kornea dan terjadi kerusakan pada bagian membran bowman.

Page 2: Pterygium

Limbal stem cell adalah sumber regenerasi epitel kornea. Pada keadaan defisiensi limbal stem cell , terjadi pembentukan jaringan konjungtiva pada permukaan kornea. Gejala dari defisiensi limbal adalah pertumbuhan konjungtiva ke kornea, vaskularisasi, inflamasi kronis, kerusakan membran basement dan pertumbuhan jaringan fibrotik. Tanda ini juga ditemukan pada pterygium dan karena itu banyak penelitian menunjukkan bahwa pterygium merupakan manifestasi dari defisiensi atau disfungsi limbal stem cell . Kemungkinan akibat sinar ultraviolet terjadi kerusakan limbal stem cell di daerah interpalpebra.

e. Gambaran KlinisSecara klinis pterigium muncul seperti lipatan segitiga pada konjungtiva yang meluas ke kornea. Keluhan penderita pterigium adalah rasa panas, perasaan mengganjal seperti ada benda asing di matanya. Pterigium dapat tidak memberikan keluhan atau akan memberikan gejala iritatif, merah atau astigmat sehingga timbul gejala gangguan penglihatan.Pterigium dapat terjadi dibagian nasal atau temporal, tetapi kebanyakan di bagian nasal yang kemudian akan tumbuh lambat ke kornea. Bila masih baru, banyak mengandung pembuluh darah, warnanya menjadi merah, kemudian menjadi membran yang tipis berwarna putih dan stasioner. Bagian sentral melekat pada kornea dapat tumbuh memasuki kornea dan menggantikan epitel, juga membran bowman, dengan jaringan elastis dan hialin. Pertumbuhan ini mendekati pupil. Bila mengenai kornea, dapat menurunkan visus karena timbulkan astigmat dan juga dapat menutupi pupil, sehingga cahaya terganggu perjalanannya. Pterigium juga dapat meradang dan berwarna merah, terasa mengganjal disertai mata yang berair.Pterygium dibagi menjadi tiga bagian yaitu : body, apex (head) dan cap. Bagian segitiga yang meninggi pada pterygium dengan dasarnya kearah kantus disebut body , sedangkan bagian atasnya disebut apex dan ke belakang disebut cap . A subepithelial cap atau halo timbul pada tengah apex dan membentuk batas pinggir pterygium .

Gambar Bagian Pterygium

Page 3: Pterygium

Oka membagi pterigium menjadi tiga tingkat, yaitu:

- Tingkat I : apeks mencapai pinggir kornea

- Tingkat II : apeks terletak pada kornea antara pinggir kornea dengan

bagian tengah jarak pupil–perikornea.

- Tingkat III : apeks terletak pada kornea melewati daerah antara pupil

dengan bagian tengah jarak pupil-kornea

Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia membagi derajat pterigium menjadi :

- Derajat I : hanya terbatas pada limbus

- Derajat II : melewati limbus tetapi tidak melebihi 2 mm melewati kornea

- Derajat III : melebihi derajat 2 tetapi tidak melebihi pinggir pupil

- Derajat IV : Jika pterigium melewati pupil dan mengganggu penglihatan

f. DiagnosisDiagnosis klinis yang diambil adalah pterigium Hal ini berrdasarkan temuan yang didapatkan dari anamnesa dan pemeriksaan fisik, yaitu:- Anamnesa

Dari keluhan utama didapatkan timbul selaput di kedua mata bagian dalam. Dari anamnesa khusus didapatkan: Timbulnya selaput seperti daging pada bagian sebelah dalam yang semakin lama

semakin besar ke arah bagian hitam bola mata Tumbuh dengan lambat Timbul rasa mengganjal pada mata. Tidak ada / ada keluhan penglihatan buram. Riwayat keluhan serupa sebelumnya diakui. Pterigium memiliki tingkat rekurensi

tinggi Memiliki riwayat faktor resiko sebelumnya

- Pemeriksaan fisik, didapatkan: Konjungtiva bulbi pada mata kanan dan/atau kiri terdapat selaput Kornea mata kanan terdapat sebagian selaputKemudian ditentukan derajatnya

g. Diagnosa Banding- Pseudopterigium

Pseudopterygium adalah akibat inflamasi permukaan okular sebelumnya seperti trauma, trauma kimia, konjungtivitis sikatrikal, trauma bedah atau ulkus perifer kornea. Unt uk mengidentifikasi pseudopterygium, cirinya tidak melekat pada limbus kornea. Probing dengan muscle hook dapat dengan mudah melewati bagian bawah pseudopterygium pada limbus, dimana hal ini tidak dapat dilakukan pada pterygium.

Page 4: Pterygium

h. PenatalaksanaanUmum : Menganjurkan penderita untuk menggunakan kacamataPasien dianjurkan untuk melakukan tindakan pencegahan yang dapat dilakukan dengan mengurangi paparan terhadap kemungkinan penyebab timbulnya pterigium, seperti memakai pelindung mata ketika akan melakukan kegiatan di luar rumah dengan memakai kacamata pelindung, topi, atau payung untuk menghindari paparan dari matahari, angin, atau debu.Khusus : NSAID/Steroid TopikalPembedahan bila sudah mengganggu penglihatan Jika pada pasien pterigium terjadi meradang maka dapat kita berikan NSAID/Steroid topikal terutama untuk derajat I dan IIIndikasi dilakukannya pembedahan adalah ketika pterigium sudah mengganggu jarang penglihatan, atau diprediksi terjadi pertumbuhan progresif dari pterigiumTeknik pembedahan dapan bervariasi, eksisi dan konjungtival autograf sering dilakukan untuk pasien pterigium.

i. PrognosisQuo ad vitam : ad bonamPterigium tidak mengancam jiwa, selain itu tindakan pembedahan juga cenderung aman dan memiliki prognosa baikQuo ad functional : ad bonamPterigium yang telah dieksisi tidak akan lagi menghalangi jarak penglihatan dan akan merehabilitasi penglihatan seperti sebelumnya.