PT DELTA DUNIA PROPERTY TBK (Dahulu PT Delta...

PT DELTA DUNIA PROPERTY TBK (Dahulu PT Delta Dunia Petroindo Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2009 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT DELTA DUNIA PROPERTY TBK (Formerly PT Delta Dunia Petroindo Tbk) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) FOR THE NINE-MONTH PERIODS ENDED SEPTEMBER 30, 2009 AND 2008 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

6

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian Perusahaan a. The Company’s Establishment

PT Delta Dunia Property Tbk (Perusahaan), dahulu PT Delta Dunia Petroindo Tbk, semula bernama PT Daeyu Orchid Indonesia Tbk, dan sebelumnya bernama PT Daeyu Poleko Indonesia, didirikan di Republik Indonesia berdasarkan akta Notaris No. 117 tanggal 26 Nopember 1990 oleh notaris Edison Sianipar, SH. Akta pendirian tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-1823.HT.01.01.Th.91 tanggal 31 Mei 1991 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 63 Tambahan No. 3649 tanggal 7 Agustus 1992.

PT Delta Dunia Property Tbk (“Company”), formerly PT Delta Dunia Petroindo Tbk, formerly “PT Daeyu Orchid Indonesia Tbk,” formerly “PT Daeyu Poleko Indonesia” was established in the Republic of Indonesia based on Notarial Deed No. 117 of Edison Sianipar, SH., dated November 26, 1990. The Company’s Articles of Association have been approved by Ministry of Justice of Republic of Indonesia in its decision letter No. C2-1823.HT.01.01.Th.91 dated May 31, 1991 and published in State Gazette No. 63 Supplement No. 3649 dated August 7, 1992.

Akta pendirian Perusahaan telah mengalami

beberapa kali perubahan, dan perubahan terakhir adalah dengan Akta nomor 04 tanggal 5 Agustus 2008 oleh notaris Leolin Jayayanti, SH tentang perubahan nama Perusahaan dari PT Delta Dunia Petroindo Tbk menjadi PT Delta Dunia Property Tbk, perubahan telah disetujui Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia, tetapi pendaftaran di Departemen Perdagangan masih dalam proses; perubahan domisili dari Jalan Raya Solo Sragen Km. 22 Purwosuman - Sidoarjo, Kabupaten Sragen menjadi di Jalan Jenderal Sudirman Kav. 28, Jakarta; lingkup kegiatan Perusahaan dari industri pakaian menjadi konstruksi, penjualan kondominium, dan pengembangan tanah; perubahan Anggaran Dasar Perusahaan dalam rangka penyesuaian terhadap Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah memperoleh persetujuan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-57474.AH.01.02.TH.2008 tanggal 1 September 2008.

The Company’s Articles of Association have been amended several times, the most recent was based on the Notarial deed No. 04 dated August 5, 2008 of Leolin Jayayanti, SH regarding the change of Company’s name from PT Delta Dunia Petroindo Tbk to PT Delta Dunia Property Tbk, the change was already approved by Minister of Justice and Human Rights. However, the registration in Ministry of Trade is still in process; change of Company’s domicile from Jalan Raya Solo Sragen Km. 22 Purwosuman - Sidoarjo, Sragen District to Jalan Jenderal Sudirman Kav. 28 Jakarta; the scope of activities of the Company from textile industry to construction, sale of condominium and land development; the change of Company’s Articles of Association in order to be in compliance with Law No. 40 Year 2007 concerning Limited Liability Companies. The changes of the Company’s Articles of Association have been approved by Minister of Justice and Human Rights of Republic Indonesia in his decision letter No. AHU-57474.AH.01.02.TH.2008 dated September 1, 2008.

Perusahaan memulai kegiatan komersialnya

pada tahun 1992. The Company started its commercial

operations in 1992.



7

1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan b. Public Offering of the Company’s Shares

Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. S-1170/PM/2001 tanggal 29 Mei 2001 atas “Penawaran Umum Perdana Saham Biasa” sejumlah 72.020.000 saham, dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan ditawarkan kepada masyarakat pada harga penawaran Rp 150 per saham. Selanjutnya, Perusahaan mengumumkan penerbitan Waran Seri I sebanyak 9.002.500 dimana setiap satu (1) waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian satu (1) lembar Saham Biasa berdasarkan harga yang telah ditetapkan di Waran Seri I pada harga pelaksanaan sebesar Rp 150 dengan batas akhir pelaksanaan waran tersebut adalah tanggal 14 Juni 2004. Pada tanggal 15 Juni 2001, seluruh saham dan waran Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) (sekarang Bursa Efek Indonesia).

The Company obtained the effective notice for its initial public offering from the Chairman of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) in his letter No. S-1170/PM/2001 dated May 29, 2001, the Company received effective statement for its Initial Public Offering (IPO) of its 72,020,000 shares with nominal value Rp 100 per share and was offered to the public at a price of Rp 150 per share. Subsequently, the Company declared Warrant Series I in an amount of 9,002,500 along with new shares issued for public offering where is each holder who has one (1) Warrant Series I has the right to buy one (1) share under the price stated in Warrant Series I at the price Rp 150 with maturity date until June 14, 2004. On June 15, 2001, all shares and warrant were listed on the Jakarta Stock Exchange (currently the Indonesia Stock Exchange).

Berdasarkan surat keputusan Ketua Bapepam-

LK No. S-1998/PM/2004 tanggal 30 Juni 2004, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif untuk melakukan “Penawaran Umum Terbatas I” PUT I. Melalui (PUT I) tersebut Perusahaan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atas sejumlah 514.425.000 Saham Biasa dengan nilai nominal Rp 100 per saham pada harga penawaran Rp 110 per saham dan sekaligus menerbitkan Surat Hutang Wajib Konversi (SHWK) Seri A sebesar Rp 205.770.000.000 yang dapat dikonversi menjadi 2.057.700.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham serta SHWK Seri B sebesar Rp 61.731.000.000 yang dapat dikonversi menjadi 617.310.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Based on the Decision Letter of Chairman of Bapepam-LK No. S-1998/PM/2004 dated June 30, 2004, the Company received effective statement for its first right issue (Rights Issue I). Through Right Issue I, the Company issue 514,425,000 shares (HMETD) of nominal value Rp 100 per share, which were offered at Rp 110 per share and also issued Notes series A (SHWK) amounting to Rp 205,770,000,000 which is convertible to 2,057,700,000 shares of nominal value of Rp 100 and Notes (SHWK) Series B amounting to Rp 61,731,000,000 which is convertible to 617,310,000 shares of nominal value of Rp 100 per share.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang

Saham Luar Biasa (RUPSLB) sebagaimana dinyatakan dengan Akta Notaris Leolin Jayayanti, SH, No. 10 tanggal 26 Desember 2007, Perusahaan telah mengubah nilai nominal harga saham menjadi Rp 50 per saham.

Based on Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) dated December 26, 2007 by Notary Leolin Jayayanti, SH, No. 10, the Company has changed the nominal value to Rp 50 per share.



8


c. Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan c. Structure of the Company and its Subsidiaries

Jumlah Aset (Sebelum Eliminasi) Persentase Kepemilikan / dalam Ribuan / Aktivitas Utama/ Tahun Percentage of Ownership Total Assets (Before Elimination) Status Operasi / Pendirian / In Thousands Nama Anak Perusahaan / Domisili / Principal Activity / Year of 2009 2008 Name of Subsidiaries Domicile Status of Operation Establishment (%) (%) 2009 2008

PT Margamas Griya Surabaya Real Estate dan jasa / 1988 99,99% 99,99% 169.007.207 181.668.758 Realty (MGR) belum aktif / Real Estate and services / active PT Nusamakmur Cipta Balikpapan Real Estate dan golf / 1996 99,99% 99,99% 103.210.647 100.847.507 Sentosa (NCS) belum aktif / Real Estate and golf / non-active PT Sanurhasta Mitra (SHM) Bali Real Estate dan jasa / 1993 90,00% 90,00% 76.014.884 75.461.610 belum aktif / Real Estate and services / non-active

d. Dewan Komisaris dan Direksi dan Karyawan d. Boards of Commissioners and Directors and

Employees

Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008,

susunan Dewan Komisaris, Komisaris Independen dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:

As of September 30, 2009 and 2008, the members of the Company’s Boards of Commissioners, Independent Commissioners and Directors were as follows:

30 September 2009 / 30 September 2008 / Dewan Komisaris September 30, 2009 September 30, 2008 Commisioner

Komisaris Utama Siswanto Siswanto President Commissioner Komisaris Benny Wirawansa Benny Wirawansa Commissioner Komisaris Independen Nurdin Zainal Siswanto Independent Commissioner Komisaris Independen - Steven Cahyadi Independent Commissioner Komisaris Ariani Vidya Sofyan Commissioner

30 September 2009 / 30 September 2008 / Direksi September 30, 2009 September 30, 2008 Director

Direktur Utama Gunawan Angkawibawa Budi Santoso President Director Direktur Henry Kurniawan Latief Teguh Handoko Director Direktur Lukman Tirtaguna Gunawan Angkawibawa Director

Direktur R. Harry Zulnardy Henry Kurniawan Latief Director

Susunan Komisaris, Komisaris Independen dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, adalah berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) sebagaimana dinyatakan dengan Akta Notaris Leolin Jayayanti, SH. No. 29 tanggal 30 September 2009.

The composition of Commissioners, Independent Commissioners and Directors as of September 30, 2009 and 2008, was based on Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) dated September 30, 2009 by Notary Leolin Jayayanti, SH. No. 29.

Susunan Komisaris, Komisaris Independen

dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, adalah berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) sebagaimana dinyatakan dengan Akta Notaris Leolin Jayayanti, SH. No. 44 tanggal 27 Juni 2008.

The composition of Commissioners, Independent Commissioners and Directors as of September 30, 2009 and 2008, was based on Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) dated June 27, 2008 by Notary Leolin Jayayanti, SH. No. 44.



9


Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

The members of the Company’s Audit Committee as of June 30, 2009 and 2008 were as follows:

30 September 2009 / 30 September 2008 / Dewan Komisaris September 30, 2009 September 30, 2008 Commisioner

Ketua Siswanto Ricardo Suhendra Wirjawan Chairman Anggota Steven Cahyadi Edy Suwarno Member Anggota Darius Handoko Darius Handoko Member

Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008,

Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai jumlah karyawan sebanyak lebih kurang 68.

As of September 30, 2009 and 2008, the Company and its Subsidiaries had approximately 68 employees.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

Laporan keuangan interim konsolidasian telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Peraturan serta Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan secara konsisten adalah sebagai berikut:

The consolidated interim financial statements have been prepared in accordance with the generally accepted accounting principles in Indonesia (Indonesian GAAP), which are covered by the Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) issued by the Indonesian Institute of Accountants (IAI) and Regulations Guidelines for Financial Report Presentation under the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK). The significant accounting policies applied consistently are as follows:

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Interim Konsolidasian

a. Basis of Consolidated Interim Financial Statements

Laporan keuangan interim konsolidasian, kecuali laporan arus kas konsolidasian, telah disusun berdasarkan basis akrual dengan menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk akun-akun tertentu yang dicatat berdasarkan basis yang diungkapkan pada kebijakan akuntansi di masing-masing akun terkait.

The consolidated interim financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, have been prepared on an accrual basis of accounting using the historical cost concept, except for certain accounts that are measured on the basis described in the related accounting policies.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan interim konsolidasian adalah Rupiah (Rp) Indonesia, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan Anak Perusahaan.

The reporting currency used in the preparation of consolidated interim financial statements is Indonesian Rupiah (Rp), which is also the functional currency of the Company and its Subsidiaries.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

Laporan arus kas interim konsolidasian The consolidated interim statements of cash



10

disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

flows are prepared using the direct method, being classified into operating, investing and financing activities.

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi b. Principles of Consolidation

Laporan keuangan interim konsolidasian menggabungkan laporan keuangan interim Perusahaan dan Anak Perusahaan dimana:

The consolidated interim financial statements incorporate the interim financial statements of the Company and its Subsidiaries wherein:

- Perusahaan memiliki penyertaan saham

baik secara langsung maupun tidak langsung kepemilikan lebih dari 50%, dan mempunyai kemampuan untuk mengendalikan; atau

- The Company has direct or indirect ownership of more than 50% with the ability to control; or

- Perusahaan memiliki kepemilikan 50% dan

kurang, tetapi Perusahaan mempunyai kemampuan untuk mengendalikan.

- The Company has 50% or less ownership, but the Company has the ability to control.

Walaupun suatu perusahaan memiliki hak suara 50% atau kurang, pengendalian tetap dianggap ada apabila dapat dibuktikan adanya salah satu kondisi berikut:

Even when an enterprise owns 50% or less of the voting rights of an enterprise, control exists when one of the following conditions is met:

(1) Memiliki hak suara lebih dari 50%

berdasarkan suatu perjanjian dengan investor lainnya;

(1) Having more than 50% of the voting rights by virtue of an agreement with other investors;

(2) Mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan keuangan dan operasional perusahaan berdasarkan anggaran dasar/perjanjian;

(2) Having the right to govern the financial and operating policies of the enterprise under the articles of association or an agreement;

(3) Mampu menunjuk atau memberhentikan mayoritas pengurus perusahaan; dan

(3) Ability to appoint or remove the majority of the members of the management; and

(4) Mampu menguasai suara mayoritas dalam rapat pengurus.

(4) Ability to control the majority of votes in meetings of management.

Anak Perusahaan tidak dikonsolidasi apabila: A subsidiary is excluded from consolidation

when:

(a) Pengendalian bersifat sementara karena saham Anak Perusahaan dibeli dengan tujuan untuk dijual atau dialihkan dalam jangka pendek; dan

(a) A control is intended to be temporary because the subsidiary is acquired and held exclusively with a view to its subsequent disposal in the near future; and

(b) Operasi Anak Perusahaan dibatasi oleh suatu restriksi jangka panjang sehingga mempengaruhi secara signifikan kemampuannya dalam mentransfer dana kepada induk perusahaan.

(b) It operates under long-term restrictions that significantly impair its ability to transfer funds to the parent enterprise.



11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)


Laporan keuangan interim Anak Perusahaan mulai dikonsolidasi dari tanggal ketika kendali diperoleh, dan dihentikan konsolidasinya mulai tanggal dimana kendali lepas dari Perusahaan. Hasil operasi Anak Perusahaan yang diakuisisi atau dilepas selama periode berjalan dicatat pada laporan laba rugi interim konsolidasian dari tanggal efektif akuisisi atau pelepasan.

The interim financial statements of Subsidiaries are consolidated commencing from the date on which control is acquired and cease to be consolidated from the date on which control is transferred out of the Company. The results of acquired or disposed of Subsidiaries during the period are included in the consolidated interim statements of income from the effective date of acquisition or up to the effective date of disposal, as appropriate.

Hak pemegang saham minoritas dinyatakan sebesar bagian minoritas dari biaya perolehan historis aset bersih. Hak minoritas selanjutnya disesuaikan untuk bagian minoritas dari perubahan ekuitas. Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas dapat melebihi bagiannya dalam modal disetor dialokasikan pada pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutupi kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya.

The interest of the minority shareholders is stated as the minority’s proportion of the historical cost of the net assets. The minority interest is subsequently adjusted for the minority’s share of movements in equity. Any losses applicable to the minority interest in excess of the minority interest are allocated against the interests of the parent, except to the extent that the minority has a binding obligation to, and are able to, make good the losses.

Jika diperlukan, penyesuaian dilakukan terhadap laporan keuangan interim Anak Perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Perusahaan.

Where necessary, adjustments are made to the interim financial statements of the Subsidiaries in order to bring the accounting policies used to be in line with those used by the Company.

Seluruh saldo dan transaksi, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, yang timbul dari transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.

All balances and transactions, including gains or losses that are not realized, arising from inter-company transactions have been eliminated to present the financial position and operational income of the Company and its Subsidiaries as a single entity.

c. Kas dan Setara Kas c. Cash and Cash Equivalents

Kas meliputi kas dan bank. Investasi yang jatuh tempo dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang, dan tidak dijadikan sebagai jaminan diklasifikasikan sebagai setara kas.

Cash consist of cash on hand and in banks. Investment with maturities of three months or less and not collateralized are classified as cash equivalents.

d. Investasi Jangka Pendek d. Short-term Investment

Investasi pada efek ekuitas dan efek hutang yang nilai wajarnya tersedia, pihak manajemen menentukan klasifikasi yang tepat untuk investasi tersebut pada saat perolehan dan mengevaluasi ulang klasifikasi tersebut pada setiap tanggal neraca.

Investments in equity securities and debt securities that have readily determinable fair values, management determines the appropriate classification of its investments at the time of purchase and revaluates such determinations at each balance sheet date.



12



Efek hutang diklasifikasikan sebagai “dimiliki hingga jatuh tempo” apabila Perusahaan bermaksud dan mampu memiliki efek tersebut hingga jatuh tempo. Efek tersebut diakui pada harga perolehan setelah dikurangi diskonto atau ditambah premium yang belum diamortisasi.

Debt securities are classed as “held to maturity” if the Company intends and is able to hold the aforementioned securities to maturity. This type of securities is recognised at discounted acquisition cost or after unamortized premiums.

Efek hutang dan ekuitas yang dibeli dan dimiliki untuk diperdagangkan dalam waktu dekat diklasifikasikan sebagai efek yang diperdagangkan dan diakui sebesar nilai wajarnya dengan keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi diakui pada laporan laba rugi interim konsolidasian.

Debt and equity securities purchased and held for trading in the near future are classifed as securities held for trading and recognized at fair value, while unrealized gains are recorded in the consolidated interim statements of income.

e. Piutang e. Receivables

Piutang diakui dan dicatat sebesar jumlah kotor piutang dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu. Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan hasil penelaahan manajemen atas pengalaman dan faktor lain yang mempengaruhi kolektibilitas.

Receivables are recognized and carried at original amount less any allowance for doubtful accounts. Allowance for doubtful accounts is maintained based on management’s evaluation of collection experience and other factors that may affect collectibility.

f. Transaksi dengan Pihak Hubungan Istimewa f. Transaction with Related Parties

Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa, sebagaimana yang didefinisikan oleh PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

The Company and its Subsidiaries have transactions with certain parties, which have a related party relationship, as defined in PSAK No. 7 “Related Party Disclosures.”

Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga ataupun tidak, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian.

All significant transactions with related parties whether or not conducted under the same terms and conditions as those with unrelated parties, are disclosed in the notes to consolidated interim financial statements.

g. Persediaan g. Inventories

Efektif 1 Januari 2009, Perusahaan menerapkan PSAK No.14 (Revisi 2008), "Persediaan" ("Revisi PSAK 14", yang menggantikan PSAK No. 14 (1994). Adopsi Revisi PSAK No. 14 tidak memiliki dampak signifikan pada laporan keuangan

Effective January 1, 2009, the Company applied PSAK No.14 (Revised 2008), “Inventories” (“Revised PSAK 14”, which supersedes PSAK No. 14 (1994). The adoption of Revised PSAK 14 had no significant impact on the financial statements.

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih mana yang lebih kecil. Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal setelah dikurangi dengan taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.

Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value (NRV). NRV is the estimated selling price in the ordinary course of business less estimated cost of completion and estimated costs necessary to conclude the sale.



13



Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah, biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat, dan

kapitalisasi bunga atas pinjaman yang digunakan untuk pendanaan akuisisi tanah, pembangunan dan pengembangan sebelumnya ke tahap penyelesaian. Tanah yang sedang dikembangkan akan dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut selesai dimatangkan atau bila tanah tersebut siap dijual dengan menggunakan metode luas areal.

Cost of under development land consists of land acquisition cost, direct or indirect development cost directly attributed to real estate development activities, and capitalizable interest on loan used to finance the land acquisition, development and improvement prior to the completion stage. Land under development will be transferred to building under construction upon completion of development or if the land is readily available to be sold using area width method.

Biaya perolehan bangunan yang sedang dalam tahap konstruksi meliputi biaya perolehan tanah, biaya konstruksi dan biaya pinjaman yang dialokasikan dengan menggunakan metode identifikasi khusus.

The acquisition cost of building-under-construction consists of land acquisition cost, construction expenses and loan expenses allocated using specific identification method.

Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method). Penyisihan atas persediaan yang usang dan yang lambat perputarannya, jika ada, ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi persediaan pada akhir tahun.

Cost is determined by the weighted-average method. Allowance for obsolete and slow-moving inventories is provided, if any, based on a review of the conditions of the inventories at the end of the year.

h. Tanah Belum Dikembangkan h. Undeveloped Land

Biaya perolehan tanah belum dikembangkan meliputi biaya pra-perolehan dan biaya perolehan tanah, yang akan dipindahkan ke tanah sedang dikembangkan pada saat pematangan tanah akan di mulai atau dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut siap dibangun.

The acquisition cost of undeveloped land consists of pre-acquisition of land and land acquisition costs that will be transferred to under development land upon the start of the land development and the construction of the facilities thereon.

i. Aset Tetap i. Fixed Assets

Perusahaan dan Anak Perusahaan mengadopsi PSAK No. 16 “Aset Tetap” (Revisi 2007) yang berlaku mulai 1 Januari 2008, dimana Perusahaan harus memilih antara Model Biaya atau Model Revaluasi. Perusahaan dan Anak Perusahaan telah memilih Model Biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) ini tidak berdampak terhadap kebijakan akuntansi Perusahaan dan Anak Perusahaan yang telah berlaku.

The Company and its Subsidiaries adopted PSAK No. 16 “Fixed Assets” (Revised 2007) starting January 1, 2008 under which the Company and its Subsidiaries have the option to use the Cost Model or Revaluation Model. The Company and its Subsidiaries have chosen the Cost Model as the accounting policy for its fixed assets measurement. The adoption of PSAK No. 16 (Revised 2007) did not result in changes to the Company and its Subsidiaries’ existing relevant accounting policies.



14



Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan. Biaya perolehan mencakup pengeluaran untuk perbaikan, penggantian, pemugaran dan peningkatan daya guna aset tetap yang jumlahnya signifikan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) selama taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Fixed assets, except for land, are stated at cost less accumulated depreciation and any impairment value. Cost includes significant expenditures for repair, replacements, betterments, and improvements that increase fixed assets capacity. Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:

Tahun / Years

Bangunan 20 Buildings Mesin dan peralatan 4 - 16 Machinery and equipment Kendaraan 4 - 8 Vehicles Peralatan dan perabot kantor 4 - 8 Office equipment, furnitures and fixtures

Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya perolehan mencakup biaya perijinan, biaya pengurusan dan biaya perolehan atas tanah tersebut.

In accordance with PSAK No. 47, “Accounting for Land,” land acquisitions are stated at acquisition cost and not amortized. The acquisition cost includes permit, license cost and purchase cost of the land.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada saat terjadinya, sedangkan pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja dikapitalisasi. Ketika aset tetap sudah tidak digunakan lagi atau dijual maka dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya dimana keuntungan atau kerugiannya dibukukan pada periode yang bersangkutan.

The costs of maintenance and repairs are charged to expense as incurred, expenditures that extend the useful life of the asset or result in an increase of future economic benefits such as increase in capacity and improvement in the quality of output or standard of performance are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current operations.

j. Sewa j. Leases

Transaksi sewa dicatat sebagai sewa pembiayaan jika seluruh kriteria dalam PSAK No. 30 (Revisi 2007) “Sewa” dipenuhi. Apabila kriteria ini tidak terpenuhi maka transaksi sewa tersebut dicatat dengan metode sewa operasi.

Lease transactions are accounted for under the finance lease method when all the required capitalization criteria under PSAK No. 30 (Revised 2007) “Leases” are met. Otherwise, lease transactions are accounted for under the operating lease method.

Dengan metode sewa pembiayaan, aset sewaan disajikan berdasarkan yang terendah antara nilai wajar aset sewaan atau nilai tunai dari pembayaran minimum sewa. Biaya langsung awal yang terjadi ditambahkan ke nilai awal aset sewaan.

Under the finance lease method, the leased asset is recorded at the lower of the fair value of the leased asset and the present value of minimum lease payment at the commencement of the lease term. Initial direct cost incurred by the Company and its Subsidiaries is added to the initial amount of the leased asset.



15



Jumlah yang dapat disusutkan dari aset sewaan dialokasikan ke setiap periode akuntansi selama perkiraan masa penggunaan dengan dasar yang sistematis dan konsisten dengan kebijakan penyusutan aset yang dimiliki. Jika terdapat kepastian yang memadai, bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, perkiraan masa penggunaan adalah umur manfaat aset tersebut. Jika tidak terdapat kepastian yang memadai, bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, maka aset sewa disusutkan selama periode yang lebih pendek antara masa sewa dan umur manfaat aset sewa.

The depreciable amount of a leased asset is allocated to each accounting period during the period of expected use on a systematic basis and consistent with the depreciation policy the lessee adopts for depreciable assets that are owned. If there is reasonable certainty that the lessee will obtain ownership by the end of the lease term, the period of expected use is the useful life of the asset, otherwise the asset is depreciated over the shorter of the lease term and its useful life.

k. Penurunan Nilai Aset k. Impairment of Asset Value

Sesuai dengan PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aset”, Perusahaan dan Anak Perusahaan menelaah nilai tercatat aset tetap terhadap kemungkinan penurunan nilai aset ke nilai wajar apabila terdapat kejadian atau perubahan kondisi yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Ketika nilai tercatat aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali, suatu kerugian penurunan nilai dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan untuk menurunkan nilai tercatat aset ke nilai yang dapat dipulihkan.

Based on PSAK No. 48, “Impairment of Asset,” the Company and its Subsidiaries conduct a review of the carrying value of fixed assets for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount of an asset may not be recoverable. Whenever the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, an impairment loss is recognized in the current year’s consolidated statement of income to decrease the carrying amount of an asset to its recoverable amount.

l. Beban Emisi Saham l. Share Issuance Cost

Berdasarkan Keputusan Bapepam tanggal

13 Maret 2000 No. KEP-06/PM/2000, semua beban yang terjadi sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana dan Penawaran Umum Terbatas disajikan sebagai “Tambahan Modal Disetor” pada akun ekuitas.

Based on the Bapepam’s Decision Letter No. KEP-06/PM/2000 dated March 13, 2000, all costs incurred in relation to Initial Public Offering and Rights Issue are presented as “Additional Paid-in Capital” in equity.

m. Pengakuan Pendapatan dan Beban m. Revenue and Expenses Recognition

Pendapatan, termasuk penghasilan yang diperoleh dari imbalan jasa, sewa dan pemeliharaan, diakui ketika terjadi sesuai dengan periode manfaat, sedangkan, penjualan dari benang diakui pada saat hak kepemilikan beralih kepada pelanggan, yaitu pada saat barang diserahkan.

Revenue, which includes income derived from service fee, rental and maintenance, are recognized when rendered according to their beneficial periods, while, revenue from yarn is recognized when the title passes to the customer, which is upon delivery.

Beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual).

Expenses are recognized when incurred (accrual basis).



16



n. Imbalan Kerja n. Employee Benefits

Kewajiban sehubungan dengan imbalan kerja yang mencakup imbalan pensiun, imbalan jangka pendek dan imbalan jangka panjang lainnya dihitung sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”.

Liabilities relating to employee benefits covering retirement benefits, short-term and other long-term benefits are computed based on the provisions of PSAK No. 24 (Revised 2004), “Employee Benefits.”

Biaya imbalan kerja dihitung dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Menurut metode ini akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar antara 10% dari nilai kini imbalan pasti dan nilai wajar aset program Perusahaan dan Anak Perusahaan diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja yang ikut dalam program tersebut. Biaya jasa masa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak (vested), apabila belum menjadi vested maka akan diamortisasi dengan metode garis lurus selama masa rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.

The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. Under this method, the accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the greater of the present value of the Company and certain Subsidiaries’ defined benefit obligations and the fair value of plan assets are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past-service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.

Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan kerja di neraca konsolidasian merupakan nilai kini kewajiban imbalan kerja yang disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program.

The benefits obligation recognized in the consolidated balance sheet represents the present value of the defined obligation, adjusted for unrecognized actuarial gains and losses, unrecognized past-service cost and fair value of the plan assets.

o. Transaksi dan Penjabaran Mata Uang Asing o. Foreign Currency Transactions and

Translation

Mata uang pelaporan dan pencatatan Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah Rupiah Indonesia. Tida ada transaksi-transaksi selain dalam mata uang Rupiah pada saat tanggal neraca.

The Company and its Subsidiaries’ reporting and recording currency is Indonesian Rupiah. There are no transactions in currencies other than Rupiah at balance sheet date.

p. Pajak Penghasilan p. Income Tax

Perusahaan dan Anak Perusahaan menghitung pajak penghasilannya sesuai dengan PSAK No. 46, “Akuntansi Pajak Penghasilan”.

The Company and its Subsidiaries determine their income taxes in accordance with PSAK No. 46, “Accounting for Income Tax.”

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan taksiran laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung dengan mempergunakan tarif pajak yang berlaku di Indonesia.

Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the period computed using the applicable tax rates in Indonesia.



17



Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak masa yang akan mendatang yang timbul dari perbedaan antara jumlah tercatat aset dan kewajiban yang tercatat dalam laporan keuangan interim konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban yang bersangkutan. Kewajiban pajak tangguhan diakui atas semua perbedaan temporer kena pajak, dan sedangkan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan sepanjang hal tersebut besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa yang akan datang.

Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the consolidated interim financial statements carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent it is probable that taxable income will be available in the future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasian, kecuali untuk hal-hal yang secara langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas dimana pajak tangguhan tersebut juga dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the consolidated balance sheet date. Deferred tax is charged or credited in the consolidated statement of income, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case the deferred tax is also charged or credited directly to equity.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan secara bersih di neraca konsolidasian (di-offset), kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda dasar hukum.

Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated balance sheet, except if these are for different legal entities.

Apabila nilai tercatat aset atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda dari dasar pengenaan pajaknya maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau kewajiban pajak tangguhan.

If recorded value of asset or liability related with final income tax is different from the tax base then, the difference is not recognized as deferred asset or liability.

Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final, beban pajaknya diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periode berjalan.

Income subject to final income tax, the tax expense is recognized proportionally with total income based on accounting which is recognized in the current period.

Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP) diterima dan/atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan dan/atau banding, pada saat keputusan atas keberatan dan/atau banding tersebut telah ditetapkan.

Amendment to tax obligations are recorded when an assessment (SKP) is received and/or, objected to and/or appaled against by the Company, when the result of the objection and/or appeal is determined.



18



q. Laba per Saham q. Earnings per Share

Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama periode yang bersangkutan.

Earnings per share are computed by dividing net income by the weighted average number of issued and outstanding shares of stock during the period.

Laba (rugi) bersih per saham dilusian dihitung

dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar setelah disesuaikan dengan efek yang sifatnya berpotensi dilutif.

Diluted earnings (loss) per share are computed by dividing net income by the weighted average number of common shares outstanding as adjusted for the effects of all potential dilution.

r. Informasi Segmen r. Segment Information

Informasi segmen disajikan menurut ketentuan PSAK No. 5 (Revisi 2000) tentang Pelaporan Segmen. Perusahaan dan Anak Perusahaan melaporkan segmen terutama didasarkan segmen usaha, sedangkan segmen berikutnya berdasarkan geografis.

Segment information is presented based on PSAK No. 5 (Revised 2000) “Segment Reporting.” The Company and its Subsidiaries’ primary reporting segment information is based on business segment, while its secondary reporting segment information is based on geographical segment.

Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa, (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan segmen usaha lainnya.

A business segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing products or services (either product or personal services or a group of products and services), which are subject to risks and returns that are different from those of other business segments.

Segmen geografis adalah komponen yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada wilayah ekonomi tertentu yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada wilayah ekonomi lainnya.

Geographical segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing products and services within a particular economic environment, which are subject to risks and returns that are different from those of other economic environments.

Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut, dan relatif otonomi segmen tersebut.

Assets and liabilities that relate jointly to two or more segments are allocated to their respective segments, if and only if, their related revenues and expenses are also allocated to those segments and the relative autonomy of those segments.



19



s. Penyisihan s. Provisions

Penyisihan hanya diakui pada saat Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki kewajiban masa kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, apabila besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya dan dapat diestimasi dengan andal. Penyisihan di kaji ulang pada tanggal neraca dan disesuaikan untuk menggambarkan estimasi terbaik.

Provisions are recognized only and when the Company and its Subsidiaries have a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, and it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation. Provisions are reviewed at each balance sheet date and adjusted to reflect the current best estimates.

t. Penggunaan Estimasi t. Use of Estimates

Penyusunan laporan keuangan interim konsolidasian yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjen pada tanggal laporan keuangan interim konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Namun hasil yang sebenarnya dapat berbeda dari jumlah yang diestimasi.

The preparation of consolidated interim financial statements in conformity with Indonesian GAAP requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated interim financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. However, actual results could differ from those estimates.

u. Peristiwa setelah Tanggal Neraca u. Subsequent Events

Peristiwa setelah tanggal neraca yang memerlukan penyesuaian dan menyediakan informasi tambahan tentang posisi Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tanggal neraca (adjusting event) tercermin dalam laporan keuangan interim konsolidasian. Peristiwa setelah tanggal neraca yang tidak memerlukan penyesuaian, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian apabila material.

Any post year-end events that provide additional information about the Company and its Subsidiaries’ position at balance sheet date (adjusting event) is reflected in the consolidated interim financial statements. Any post year-end event that is not an adjusting event is disclosed in the notes to the consolidated interim financial statements when material.



20

3. AKUISISI DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN

3. ACQUISITION AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES

a. PT Margamas Griya Realty, PT Sanurhasta Mitra, PT Nusamakmur Cipta Sentosa

a. PT Margamas Griya Realty, PT Sanurhasta Mitra, PT Nusamakmur Cipta Sentosa

Pada tanggal 31 Maret 2008, 17 April 2008 dan 22 April 2008, Perusahaan mengambil alih saham PT Margamas Griya Realty (MGR), PT Sanurhasta Mitra (SHM) dan PT Nusamakmur Cipta Sentosa (NCS) sebesar Rp 129.999.999.500, Rp 67.500.000.000 dan Rp 99.999.000.000. Akuisisi terhadap Anak Perusahaan mengunakan metode pembelian. Selisih lebih biaya perolehan atas nilai pasar Anak Perusahaan pada saat diakuisisi dialokasikan ke aset yang dapat diidentifikasi di Anak Perusahaan.

On March 31, 2008, April 17, 2008 and April 22, 2008, the Company acquired shares of PT Margamas Griya Realty (MGR), PT Sanurhasta Mitra (SHM) and PT Nusamakmur Cipta Sentosa (NCS) for gross considerations of Rp 129,999,999,500, Rp 67,500,000,000 and Rp 99,999,000,000, respectively. Aquisition of Subsidiaries was recorded using the purchase method. The excess of acquisition over net assets is allocated to the identifiable assets of Subsidiaries.

Kepemilikan Perusahaan atas saham MGR, SHM dan NCS adalah masing-masing sebesar 99,99%, 90,00% dan 99,99%.

The Company owned 99.99%, 90.00% and 99.99% of the shares of MGR, SHM and NCS, respectively.

b. PT Delta Merlin Sandang Textile b. PT Delta Merlin Sandang Textile

Sesuai dengan Akta Jual Beli pada tanggal 25 Pebruari 2008, Perusahaan telah menyetujui pelepasan kepemilikan saham perseroan di PT Delta Merlin Sandang Textile (DMST) kepada PT Delta Dunia Tekstil. Rugi atas penjualan investasi sebesar Rp 12.078.685.658.

Pursuant to the Sale and Purchase Agreement dated February 25, 2008, the Company agreed to sell the entire shares of ownership in PT Delta Merlin Sandang Textile (DMST) to PT Delta Dunia Tekstil. The loss on sale of investment amounted to Rp 12,078,685,658.

4. PENYESUAIAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

4. ADJUSTMENTS OF CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS

Perusahaan dan Anak perusahaan telah menyesuaikan laporan keuangan interim konsolidasian untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2008. Penyesuaian yang signifikan tersebut adalah sebagai berikut:

The Company and its Subsidiaries have adjusted its consolidated interim financial statements for the six-month ended June 30, 2008. The significant adjustments were due to the following:

(1) Perusahaan dan Anak Perusahaan mencatat penghasilan investasi setelah dikurangkan beban manajemen tanpa memperhatikan pajak yang terkait. Perusahaan dan Anak Perusahaan telah memperbaiki akun ini atas laporan keuangan interim konsolidasian untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2008. Atas koreksi tersebut, rugi bersih, piutang lain-lain - pihak ketiga, beban yang masih harus dibayar dan hutang pajak mengalami kenaikan masing-masing sebesar Rp 17.892.909, Rp 967.239.256, Rp 674.114.453 dan Rp 13.757.438.

(1) The Company and its Subsidiaries recorded investment income net of management expense incurred without affecting the related tax. The Company and its Subsidiaries have corrected these accounts for the consolidated interim financial statements for the nine-month period ended September 30, 2008. As a result of such correction, net loss, other receivables - third parties, accrued expenses and taxes payable were increased by Rp 17,892,909, Rp 967,239,256, Rp 674,114,453 and Rp 13,757,438, respectively.



21

4. PENYESUAIAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

INTERIM KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 4. ADJUSTMENTS OF CONSOLIDATED

INTERIM FINANCIALS STATEMENTS (Continued)

(2) PT Margamas Griya Realty (MGR), Anak

Perusahaan, mengkapitalisasi biaya pinjaman yang secara tidak langsung diatribusikan ke konstruksi aset yang terkait dan dicatat sebagai bagian persediaan. MGR telah memperbaiki akun ini pada laporan keuangan interim untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2008. Atas koreksi tersebut, rugi bersih, beban yang masih harus dibayar dan defisit saldo awal mengalami kenaikan masing-masing naik sebesar Rp 3.654.887.138, Rp 659.723.500 dan Rp 1.020.106.941 sementara persediaan mengalami penurunanturun sebesar Rp 4.015.270.578.

(2) PT Margamas Griya Realty (MGR), a Subsidiary, capitalized borrowing costs that are indirectly attributable to the construction of qualifying assets and recorded as part of the inventories account. MGR has corrected this account for the interim financial statements as of and for the nine-month period ended September 30, 2008. As a result of such correction, net loss, accrued expenses and deficit beginning balance were increased by Rp 3,654,887,138, Rp 659,723,500 and Rp 1,020,106,941, respectively, while inventories were decreased by Rp 4,015,270,578.

(3) Perusahaan mencatat uang muka pajak

sebagai biaya yang disebabkan oleh taksiran pajak tahun berjalan. Bagaimanapun, dalam tahun 2008, Perusahaan menerima surat putusan dari Pengadilan Pajak yang menyatakan bahwa Perusahaan telah memenangi kasusnya. Perusahaan telah mengkoreksi akun tersebut untuk tahun 2008. Sebagai hasil dari koreksi tersebut, deposit pajak dan biaya lain-lain - bersih bertambah sebesar Rp 530.668.633.

(3) The Company recognized the tax deposit as expense in the year it was incurred for the tax assessment. However, during 2008, the Company received a tax assessment letter from Tax Court stating that the Company won the case. The Company has corrected this account for the year 2008. As a result of such correction, tax deposit and other charges - net increased by Rp 530,668,633.



22

5. KAS 5. CASH

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2009 2008

Kas 5.027.267 79.488.706 Cash on hand

Kas di bank Cash in banks Rupiah Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk 912.287.692 56.853.065 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mayapada PT Bank Mayapada Internasional Tbk 50.721.634 74.456.188 Internasional Tbk PT Bank Victoria PT Bank Victoria International Tbk 2.054.242 2.863.367 International Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 1.164.503 990.207 (Persero) Tbk PT Bank Sinarmas 38.000 878.000 PT Bank Sinarmas

PT Bank CIMB Niaga Tbk- 1.860.000.000 56.853.065 PT Bank CIMB Niaga Tbk ( IDR ) Deposito ( IDR ) Deposito

Sub-jumlah 2.826.266.071 136.040.827 Sub-total

Jumlah 2.831.293.338 215.529.533 Total



23

6. INVESTASI JANGKA PENDEK 6. SHORT-TERM INVESTMENT

Pada tahun 2007, Perusahaan dan Anak Perusahaan menandatangani kontrak jasa manajemen investasi sebesar Rp 53.000.000.000 dengan PT Minna Padi Aset Manejemen (MPAM), pihak ketiga, untuk jangka waktu selama dua belas (12) bulan sejak ditandatanganinya kontrak. Perusahaan memberikan kewenangan penuh kepada MPAM sebagai manajer investasi untuk mengelola dana Perusahaan berdasarkan pedoman/kebijakan investasi yang telah disepakati bersama. Sebagai kompensasi atas jasa yang diberikan, MPAM berhak untuk mendapatkan penggantian biaya investasi sebesar 2% dari nilai dana yang ditempatkan.

In 2007, the Company and its Subsidiaries and PT Minna Padi Aset Manejemen (MPAM), a third party, entered into an investment management service contract amounting to Rp 53,000,000,000 for a period of twelve (12) months commencing on the signing date of the contract. The Company gave full authority to MPAM as investment manager to carry out the management of the Company and its Subsidiaries funds based on the agreed investment guidelines and policies. In return, MPAM has the right to 2% of allocated funds to compensate as investment cost.

Pada tahun 2008, perubahan bersih investasi pada MPAM sebesar Rp 59.775.000.000.

In 2008, net movement of investment to MPAM amounted Rp 59,775,000,000.

Pada tahun 2009, perubahan bersih investasi pada MPAM sebesar Rp 6.383.456.890. Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, investasi jangka pendek masing-masing sebesar Rp 78.313.043.110 dan Rp 114.380.000.000.

In 2009, net movement of investment to MPAM amounted to Rp 6,383,456,890. As of September 30, 2009 and 2008, short-term investment amounted to Rp 78,313,043,110 and Rp 114,380,000,000.

Penghasilan investasi untuk periode-periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 6.192.672.858 dan Rp 5.504.220.043.

Investment income for the six-month periods ended September 30, 2009 and 2008 amounted to Rp 6,192,672,858 and Rp 5,504,220,043, respectively.

7. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA 7. TRADE RECEIVABLES - THIRD PARTIES


2009 2008

Service charge 1.093.950.000 435.598.350 Service charge Sewa - 186.000.000 Rent Mice - 9.900.000 Mice Catering - 4.950.000 Catering Broker - 30.172.500 Broker Desain - 8.467.200 Design Supervisi - 28.735.200 Supervision

Jumlah 1.093.950.000 703.823.250 Total



24

7. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA (Lanjutan) 7. TRADE RECEIVABLES - THIRD PARTIES

(Continued)

Rincian umur piutang usaha berdasarkan tanggal jatuh temponya adalah sebagai berikut:

The aging of trade receivables based on credit term is as follows:

2009 2008

Jatuh tempo < 1 bulan 121.550.000 151.250.000 Overdue < 1 month Jatuh tempo > 1 bulan - 2 bulan 121.550.000 151.250.000 Overdue > 1 month - 2 months Jatuh tempo > 2 bulan - 3 bulan 121.550.000 151.250.000 Overdue > 2 months - 3 months Jatuh tempo > 3 bulan 729.300.000 250.073.250 Overdue > 3 months

Jumlah 1.093.950.000 703.823.250 Total

8. PIUTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA 8. OTHER RECEIVABLES – THIRD PARTIES


2009 2008

Piutang bunga 6.805.104.934 6.044.384.429 Interest receivable Piutang karyawan 9.330.000 9.800.000 Employees receivable Piutang bunga deposito 2.938.082 - Interest time deposits

PT Daeyu Indonesia - 18.082.204.501 PT Daeyu Indonesia

Jumlah 6.817.373.016 24.136.388.930 Total

9. PERSEDIAAN 9. INVENTORIES


2009 2008

Tanah Dalam Pengembangan Under Development Land Kondominium Tower 4 12.796.122.874 12.796.122.874 Condominium Tower 4 Kondominium Tower 5 12.796.122.874 12.796.122.874 Condominium Tower 5

Sub-jumlah 25.592.245.748 25.592.245.748 Sub-total



25

9. PERSEDIAAN (Lanjutan) 9. INVENTORIES (Continued) 2009 2008

Bangunan Dalam Konstruksi Building under-Construction Kondominium Tower 4 29.409.761.027 29.143.514.126 Condominium Tower 4 Kondominium Tower 5 29.409.761.027 29.143.514.126 Condominium Tower 5


Apartemen Unit Selesai Finished Apartment Units Kondominium Tower 1 7.124.101.851 6.951.842.783 Condominium Tower 1 Kondominium Tower 2 7.998.435.399 7.811.142.745 Condominium Tower 2 Kondominium Tower 3 10.317.989.483 10.069.131.098 Condominium Tower 3


Jumlah 109.852.294.535 108.711.390.626 Total

Bunga atas pinjaman jangka panjang dikapitalisasi pada bangunan dalam konstruksi selama periode-periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008, sebagai berikut:

Interest on long-term loans capitalized to building under-construction for the nine-month period ended September 30, 2009 and 2008 is as follows:

2009 2008

Kondominium Tower 1 101.536.978 85.140.868 Condominium Tower 1 Kondominium Tower 2 111.141.827 93.194.734 Condominium Tower 2 Kondominium Tower 3 150.475.971 126.177.232 Condominium Tower 3 Kondominium Tower 4 109.828.204 92.093.234 Condominium Tower 4 Kondominium Tower 5 109.828.204 92.093.234 Condominium Tower 5

Jumlah 582.811.184 488.699.302 Total

Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, Satuan Rumah Susun (Strata Title) sebanyak 212 unit dijadikan jaminan atas pinjaman bank dari PT Bank Mayapada Internasional Tbk (lihat Catatan 16).

As of September 30, 2009 and 2008, Srata Title totaling 212 units are pledged as collateral to bank loans obtained from PT Bank Mayapada Internasional Tbk (see Note 16).

10. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA 10. ADVANCES AND PREPAYMENTS Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2009 2008

Uang muka pembelian tanah 32.105.881.184 32.105.881.184 Purchase advances of land Uang muka sewa 20.508.800 37.500.000 Prepaid rent

Jumlah 32.126.389.984 32.143.381.184 Total



26

10. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA (Lanjutan)

10. ADVANCES AND PREPAYMENTS (Continued)

Pada tanggal 18 Desember 2007, PT Margamas Griya Realty, Anak Perusahaan, mengadakan Perjanjian Pengikatan Jual Beli dengan Senoe Adjie untuk tanah seluas 2.773 meter persegi di Desa Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur sebesar Rp 11.092.000.000. Perjanjian Jual Beli dilaksanakan di hadapan Notaris selambat-lambatnya pada 18 Maret 2008 dengan ketentuan bahwa sebesar Rp 7.091.950.000 dibayarkan pada saat ditandatanganinya perjanjian pengikatan jual beli dan Rp 4.000.050.000 dibayarkan apabila segala hal yang menyangkut perijinan peruntukan tanah tersebut telah selesai.

On December 18, 2007, PT Margamas Griya Realty, a Subsidiary, entered into Engagement Purchase and Sale agreement with Senoe Adjie for 2,773 square meters in Cijantung village, Pasar Rebo, East Jakarta amounting to Rp 11,092,000,000. The valid Purchase and Sale Agreement will be held under Notarial Deed at least until March 18, 2008 with the condition that Rp 7,091,950,000 be paid upon signing of engagement purchase and sale agreement and Rp 4,000,050,000 will be paid after all necessary permits and legality of land are settled.

Pada tanggal 19 Desember 2007, PT Margamas Griya Realty, Anak Perusahaan, mengadakan Perjanjian Pengikatan Jual Beli dengan S. Djody untuk tanah seluas 6.283 meter persegi di Desa Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur sebesar Rp 25.132.000.000. Perjanjian Jual Beli akan dilaksanakan di hadapan Notaris selambat-lambatnya pada 19 Maret 2008 ketentuan bahwa sebesar Rp 15.000.000.000 dibayarkan pada saat ditandatanganinya perjanjian pengikatan jual beli dan Rp 10.132.000.000 dibayarkan bila segala hal yang menyangkut perijinan peruntukan tanah tersebut telah selesai.

On December 19, 2007, PT Margamas Griya Realty, a Subsidiary, entered into Engagement Purchase and Sale agreement with S. Djody for 6,283 square meters in Cijantung village, Pasar Rebo, East Jakarta amounting to Rp 25,132,000,000. The valid Purchase and Sale Agreement will be held under Notarial Deed at least until March 19, 2008 with the condition that Rp 15,000,000,000 be paid upon signing of engagement purchase and sale agreement and Rp 10,132,000,000 will be paid after all necessary permits and legality of land are settled.

Pada tanggal 8 Oktober 2007, PT Margamas Griya Realty, Anak Perusahaan, mengadakan Perjanjian Pengikatan Jual Beli dengan HY. Budi Prakoso untuk tanah seluas 4.385 meter persegi di Desa Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur sebesar Rp 17.540.000.000. Perjanjian Jual Beli akan dilaksanakan di hadapan Notaris selambat-lambatnya pada 11 Februari 2008 dengan ketentuan bahwa sebesar Rp 10.000.000.000 dibayarkan pada saat ditandatanganinya perjanjian pengikatan jual beli dan Rp 7.540.000.000 dibayarkan bila segala hal yang menyangkut perijinan peruntukan tanah tersebut telah selesai.

On October 8, 2007, PT Margamas Griya Realty, a Subsidiary, entered into Engagement Purchase and Sale agreement with HY. Budi Prakoso for 4,385 square meters in Cijantung village, Pasar Rebo, East Jakarta amounting to Rp 17,540,000,000. The valid Purchase and Sale Agreement will be held under Notarial Deed at least until February 11, 2008 with the condition that Rp 10,000,000,000 be paid upon signing of engagement purchase and sale agreement and Rp 7,540,000,000 will be paid after all necessary permits and legality of land are settled.



27

11. TANAH BELUM DIKEMBANGKAN 11. UNDEVELOPED LAND


2009 2008

Kelurahan Sanur Kaun, Kelurahan Sanur Kaun, Kecamatan Denpasar Selatan Kecamatan Denpasar Selatan Denpasar, Bali 65.044.370.052 1.236.370.052 Denpasar, Bali Kelurahan Manggar, Kelurahan Manggar, Kecamatan Balikpapan Timur, Kecamatan Balikpapan Timur Kalimantan Timur 57.276.059.039 55.136.309.039 Kalimantan Timur

Jumlah 122.320.429.091 56.372.679.091 Total

Tanah belum dikembangkan dengan luas 42.100 dan 1.093.605 meter persegi masing-masing terletak di Kelurahan Sanur Kaun, Kecamatan Denpasar Selatan Denpasar, Bali dan Kelurahan Manggar Kecamatan Balikpapan Kalimantan Timur.

Undeveloped land of 42,100 and 1,093,605 square meters are located in Kelurahan Sanur Kaun, Kecamatan Denpasar Selatan Denpasar, Bali and Kelurahan Manggar Kecamatan Balikpapan Kalimantan Timur, respectively.

12. ASET TETAP 12. FIXED ASSETS


2009

Saldo Awal / Saldo Akhir / Beginning Penambahan / Pengurangan / Reklasifikasi / Ending Balance Additions Deductions Reclasification Balance

Harga Perolehan Cost Tanah 876.356.250 - - - 876.356.250 Land Bangunan 1.698.560.330 - - - 1.698.560.330 Building Peralatan dan perabot Office equipment, furniture and kantor 231.894.910 2.868.000 - - 234.762.910 fixtures

Jumlah 2.806.811.490 2.868.000 - - 2.809.679.490 Total

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Bangunan 1.104.064.218 63.696.013 - - 1.167.760.231 Building Peralatan dan perabot Office equipment, furnitures and kantor 165.036.126 8.929.804 - - 173.965.930 fixtures

Jumlah 1.269.100.344 72.625.817 - - 1.341.726.161 Total

Nilai Buku 1.537.711.146 1.467.953.329 Net Book Value

2008

Saldo Awal / Saldo Akhir / Beginning Penambahan / Pengurangan / Reklasifikasi / Ending

Balance Additions Deductions Reclasification Balance

Harga Perolehan Cost Tanah 63.535.756.250 - - - 63.535.756.250 Land Bangunan 4.073.282.318 - - - 4.073.282.318 Building Mesin dan peralatan 2.127.246.369 - - - 2.127.246.369 Machinery and equipment Kendaraan 2.139.315.900 - 194.024.100 - 1.945.291.800 Vehicles Peralatan dan perabot Office equipment, furniture and kantor 616.268.307 106.683.085 62.225.070 - 660.726.322 fixtures

Jumlah 75.540.321.144 106.683.085 256.249.170 - 72.342.303.059 Total

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Bangunan 2.342.490.477 63.696.013 - - 2.406.186.490 Building Mesin dan peralatan 1.876.355.889 - - - 1.876.355.889 Machinery and equipment Kendaraan 816.281.342 - 194.024.100 - 622.257.242 Vehicles Peralatan dan perabot Office equipment, furnitures and kantor 535.027.779 5.437.100 26.990.070 - 513.474.809 fixtures

Jumlah 5.570.155.487 69.133.113 221.014.170 - 5.418.274.430 Total

Nilai Buku 4.613.713.657 66.924.028.629 Net Book Value



28

12. ASET TETAP (Lanjutan) 12. FIXED ASSETS (Continued)

Beban penyusutan yang dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian sebesar Rp 72.625.817 dan Rp 69.133.113 masing-masing pada periode-periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 (lihat Catatan 21).

Depreciation charged to operations amounted to Rp 72,625,817 and Rp 69,133,113 for the nine-month periods ended September 30, 2009 and 2008, respectively, (see Note 21).

13. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA 13. OTHER NON-CURRENT ASSETS


2009 2008

Aset belum digunakan - 7.370.351.023 Assets not used in operation Biaya Retain & Arranger - 926.500.000 Retain & Arranger Expenses Lain-lain 7.350.000 7.350.000 Others

Jumlah 7.350.000 8.304.201.023 Total

14. HUTANG LAIN-LAIN 14. OTHER PAYABLES


2009 2008

Benny Tjokro - 2.011.062.000 Benny Tjokro Budi Santoso - 150.217.000 Budi Santoso PT Arthamas Sejahtera - 3.343.589.462 PT Arthamas Sejahtera Metro - Jkt 240.685.500 - Metro Jkt

Lain-lain 4.328.118 225.118 Others

Jumlah 245.013.618 5.505.093.580 Total

15. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR 15. ACCRUED EXPENSES


2009 2008

Hutang bunga 60.186.010 765.286.777 Interest payable Jasa profesional 1.111.500.473 1.335.234.152 Professional fee

Jumlah 1.171.686.483 2.100.520.929 Total



29

16. HUTANG BANK 16. BANK LOANS

Pada tanggal 28 September 2007, PT Margamas Griya Realty, Anak Perusahaan, dan PT Bank Mayapada Internasional Tbk (Mayapada) menandatangani perjanjian dalam bentuk fasilitas Pinjaman Tetap On Demand (RTX-OD) dengan

tujuan fasilitas kredit modal kerja dengan maksimum pencairan Rp 50.000.000.000 untuk jangka waktu 1 tahun dan dapat diperpanjang dengan persetujuan tertulis dari kedua belah pihak. Tingkat suku bunga adalah sebesar 17% per tahun dengan provisi sebesar 2% per tahun.

On September 28, 2007 PT Margamas Griya Realty, a Subsidiary, and PT Bank Mayapada Internasional Tbk (Mayapada) entered into a credit agreement under which Mayapada has agreed to provide a fixed loan on Demand (RTX-OD) for Working Capital Credit Facility with the total maximum withdrawable amount of Rp 50,000,000,000 for the period of 1 year that can be extended under approval from both parties. The interest rate is 17% per annum with the provision of 2% per annum.

Pada tanggal 24 Oktober 2008, fasilitas kredit telah di-amandemen dimana kedua belah pihak setuju untuk memperpanjang fasilitas pinjaman selama 12 bulan.

On October 24, 2008, the credit facility has been amended whereby both parties agreed to extend the loan facility for 12 months.

Tingkat suku bunga untuk pinjaman adalah sebesar 20% dengan provisi sebesar 2% per tahun.

The loan bears interest at 20% and provision amounting to 2% per annum.

Jaminan pinjaman ini berupa 212 unit Satuan Rumah Susun (Strata Title) yang merupakan saldo persediaan yang terletak di Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Jambangan, Kota Surabaya (lihat Catatan 9).

The Credit Facility is guaranteed by 212 unit strata title which is the balance of inventories located in Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Jambangan, Kota Surabaya (see Note 9).

Saldo hutang bank ke PT Bank Mayapada Internasional Tbk pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 adalah masing-masing sebesar Rp 1.867.000.000 dan Rp 49.970.000.000.

The balance of bank loan to PT Bank Mayapada Internasional Tbk as of September 30, 2009 and 2008 amounted to Rp 1,867,000,000 and Rp 49,970,000,000.

17. PERPAJAKAN 17. TAXATION

a. Pajak Dibayar di Muka a. Prepaid Taxes


2009 2008

Perusahaan The Company Pajak Penghasilan Income taxes Pasal 23 399.728.331 - Article 23 Pajak Pertambahan Nilai 249.623.525 - Value-Added Tax

Sub-jumlah 649.351.856 - Sub-total

Anak Perusahaan Subsidiaries Pajak Penghasilan Income taxes Pasal 21 - 1.172.100 Article 21 Pasal 23 890.172.304 174.422.400 Article 23 Pajak Pertambahan Nilai 113.865.317 - Value-Added Tax


Jumlah 1.653.389.477 175.594.500 Total



30

17. PERPAJAKAN (Lanjutan) 17. TAXATION (Continued)

b. Uang Muka Pajak b. Tax Deposit

Uang muka pajak terdiri dari uang muka pajak berdasarkan Surat Ketetapan yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pajak, yang sebagian telah diselesaikan oleh Perusahaan. Jumlah uang muka pajak pada tanggal 30 September 2008 adalah sebesar Rp 530.668.633.

The tax deposit consists of deposits based on tax assessments letters issued by the Director General of Tax, which have been partially settled by the Company. Total tax deposits as of September 30, 2008 amounted to Rp 530,668,633.

c. Hutang Pajak c. Taxes Payable


2009 2008

Perusahaan The Company Pajak Penghasilan Income taxes

Pasal 4 (2) 515.600 - Article 4 (2) Pasal 23 19.155.838 29.410.927 Article 23 Pasal 29 1.049.549 150.451.100 Article 29 Pajak Pertambahan Nilai - - Value-Added Tax

Sub-jumlah 20.720.987 179.862.027 Sub-total

Anak Perusahaan Subsidiaries Pajak Penghasilan Income taxes Pasal 4 (2) 44.200.000 302.089.450 Article 4 (2) Pasal 23 103.039.330 144.215.606 Article 23 Pasal 29 1.141.737.400 420.654.300 Article 29 Pajak Pertambahan Nilai 157.230.000 41.250.000 Value-Added Tax


Jumlah 1.466.927.717 1.088.071.383 Total

d. Manfaat (Beban) Pajak d. Tax Benefit (Expense)

Manfaat (beban) pajak Perusahaan dan Anak

Perusahaan adalah sebagai berikut: Tax benefit (expense) of the Company and its

Subsidiaries was as follows:

2009 2008

Pajak Kini: Current Tax: Perusahaan - - Anak Perusahaan (509.853.400 ) (544.664.700 ) Subsidiaries

Sub-jumlah (509.853.400 ) (544.664.700 ) Sub-total

Pajak Tangguhan: Deferred tax: Perusahaan 933.519.245 (26.915.626) The Company Anak Perusahaan 1.527.561.527 (1.171.160.075 ) Subsidiaries

Sub-jumlah 2.461.080.772 (1.198.075.701 ) Sub-total

Manfaat (beban) pajak - bersih 1.951.227.372 (1.742.740.401 ) Tax benefit (expense) - net



31


Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum manfaat (beban) pajak menurut laporan laba rugi konsolidasian dan estimasi penghasilan kena pajak untuk periode-periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

Reconciliation between income (loss) before tax benefit (expense) as shown in the consolidated statements of income (fiscal loss) and estimated taxable income for the nine month periods ended September 30, 2009 and 2008 was as follows:

2009 2008

Laba sebelum manfaat (beban) pajak menurut laporan Consolidated loss rugi konsolidasian (8.269.979.291 ) (7.116.191.155 ) before tax benefit (expense) Laba (rugi) sebelum manfaat (beban) pajak - Anak Income (loss) before tax benefit Perusahaan (4.426.792.639 ) 4.971.961.583 (expense) - Subsidiaries

Laba (rugi) Perusahaan sebelum manfaat The Company’s income (loss) (beban) pajak (3.843.186.652) (12.088.152.738 ) before tax benefit (expense)

Beda waktu: Temporary difference: Penyisihan imbalan kerja 93.291.208 (67.942.733 ) Provision for employee benefits

Beda tetap: Permanent differences: Beban pajak 108.426.822 239.517.134 Taxes expense Pendapatan bunga (6.835.048 ) (114.221 ) Interest income Jamuan 7.517.900 1.759.337 entertainment Sumbangan - 9.500.000 Donation expense Rugi atas penjualan Anak Perusahaan - 12.078.685.658 Loss on sale of Subsidiary Lain-lain - (714.417.232 ) Others

Jumlah 109.109.674 11.614.930.676 Total

Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan Estimated Company’s sebelum kompensasi taxable income before rugi fiskal ( 3.640.785.770 ) ( 541.164.795 ) fiscal loss Taksiran akumulasi rugi fiskal (730.083.740 ) - Fiscal loss carry forward

Taksiran penghasilan kena pajak (rugi) (4.370.869.510) ( 541.164.795 ) Estimated taxable income (loss)

Pajak kini Perusahaan - ( 179.849.200 ) Current tax of the Company



32


e. Pajak Tangguhan e. Deferred Tax

Rincian pendapatan (beban) pajak tangguhan yang dibebankan ke laporan laba rugi adalah sebagai berikut:

The details of deferred income tax benefits (expense) charged to income were as follows:

2009 2008

Perusahaan The Company Rugi fiskal 910.196.443 - Fiscal loss Penyisihan imbalan kerja 23.322.802 (16.985.683 ) Provision for employee benefits Pengaruh tarif pajak baru Effect of new tax rate on terhadap beda waktu - (9.929.943 ) timing difference

Sub-jumlah 933.519.245 ( 26.915.626) Sub-total

Anak Perusahaan Subsidiaries Rugi fiskal 1.527.561.527 (1.009.803.653 ) Fiscal loss Pengaruh tarif pajak baru Effect of new tax rate on terhadap beda waktu - (438.064.180 ) timing difference

Sub-jumlah 1.527.561.527 (1.447.867.833 ) Sub-total

Pendapatan pajak tangguhan (beban) 2.461.080.772 (1.474.783.459 ) Deferred tax benefit (expense)

Rincian aset pajak tangguhan adalah sebagai

berikut: The details of net deferred tax assets are as

follows:

2009 2008

Perusahaan The Company Akumulasi rugi fiskal 1.092.717.377 135.291.000 Accumulated fiscal loss Kewajiban imbalan kerja 50.324.940 32.664.032 Employee benefits obligation


Anak Perusahaan Subsidiaries Akumulasi rugi fiskal 3.225.264.054 1.180.517.245 Accumulated fiscal loss

Jumlah 4.368.306.371 1.348.472.277 Total

Pajak tangguhan dihitung berdasarkan

pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Pada tahun 2009, akan berlaku peraturan perpajakan yang baru, diantaranya perubahan pajak penghasilan dari non final menjadi final, sehingga pajak tangguhan dengan tarif pajak sebelumnya sebesar 30% telah disesuaikan.

Deferred tax is calculated based on temporary differences between the carrying value of total assets and liabilities recorded according to financial statements and tax bases of assets and liabilities. In 2009, the new taxation regulation is in effect, among others, the changes of non final income tax to become final income tax, thus the deferred tax with previous tax rate of 30% has been adjusted.

Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer diperkirakan akan dapat direalisasikan pada periode mendatang.

Management believes that the deferred tax assets arising from temporary difference are recoverable in the future periods.



33


f. Peraturan Pemerintah f. Government Regulation

Pada tanggal 28 Desember 2007, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 tahun 2007 tentang “Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri Yang Berbentuk Perseroan Terbuka” dimana peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2008. Dan pada tanggal 30 Desember 2008, Menteri Keuangan menetapkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 238/PMK.03/2008 tentang “Tata Cara Pelaksanaan dan Pengawasan Pemberian Penurunan Tarif Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri Yang Berbentuk Perseroan Terbuka” dimana peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2008.

On December 28, 2007, the President of the Republic of Indonesia stated the Government Decree of Indonesia No. 81 Year 2007 on “Reduction of the Income Tax Tariff on Resident Corporate Tax Payers in the Form of Public listed Companies” since January 1, 2008. On December 30, 2008, the Minister of Finance was stating the Regulation of Minister of Finance Number 238/PMK.03/2008 on “The Procedures of Execution and Supervisory in Giving Tariff Deduction for Tax Payer of Domestic Corporate in the form of Listed Company” which is effective on January 1, 2008.

Berdasarkan PP No. 81 dan PMK 238

tersebut, perusahaan terbuka dapat memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan Dalam Negeri sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat (1) huruf b Undang-Undang Pajak Penghasilan, jika memenuhi persyaratan-persyaratan berikut:

Based on Government Decree No. 81 and PMK 238, a public company could obtain a discount of about 5% lower than highest tariff of income tax of Domestic Tax Payer as regulated in Article 17 (1) b of the tax law, after fulfilling the requirements as follows:

(1) jumlah kepemilikan saham publiknya 40%

atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 pihak;

(1) the public owns 40% or more of the issued and fully paid-shares and must consist of at least 300 parties;

(2) masing-masing pihak sebagaimana

dimaksud hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% dari keseluruhan saham yang disetor;

(2) each of the 40% public shareholders should not own more than 5% shareholding;

(3) ketentuan-ketentuan di atas harus dipenuhi oleh Wajib Pajak dalam waktu paling singkat 9 (sembilan) bulan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun pajak.

(3) the above requirements shall be fulfilled by the tax payer within 6 (nine) months at the shortest in 1 (one) year tax.

Pada tanggal 30 September 2009,

Perusahaan belum dapat menentukan apakah akan dapat memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh PP No. 81 di atas dan, oleh karena itu, belum mengimplementasikan penurunan pajak sebesar 5% pada perhitungan pajak penghasilan Perusahaan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2009.

As of September 30, 2009, the Company has not been able to determine whether the PP No. 81’s requirements could be met and, therefore, has not effected the 5% tax rate reduction in its corporate income tax computation for the period ended September 30, 2009.



34


f. Administrasi f. Self Assessment

Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia,

Perusahaan dan Anak Perusahaan menghitung dan membayar sendiri jumlah pajak yang terhutang. Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan perhitungan dan melaporkan SPT sendiri. SPT konsolidasian tidak diperkenankan dalam peraturan perpajakan Indonesia. Direktorat Jenderal Pajak dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu 5 (lima) tahun sejak tanggal terhutang pajak, atau paling lambat pada akhir tahun 2013 untuk tahun pajak 2007 dan kebawah.

Under the taxation laws of Indonesia, the Company and its Subsidiaries submit their tax returns on the basis of self-assessment. The Company and its Subsidiaries calculate and submit their annual tax calculations and returns, consolidated tax returns being prohibited under the taxation laws of Indonesia. The Directorate General of Taxation may assess or amend taxes within 5 (five) years from the date the tax became due or at least then ended 2013 for 2007 below.

18. HAK MINORITAS 18. MINORITY INTEREST


a. Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi

a. Minority Interest in Net Assets of Consolidated Subsidiaries

2009 2008

PT Sanur Hasta Mitra 7.579.358.257 7.549.643.880 PT Sanur Hasta Mitra PT Nusamakmur Cipta Sentosa 1.023.922 1.016.579 PT Nusamakmur Cipta Sentosa PT Margamas Griya Realty 430 454 PT Margamas Griya Realty

Jumlah 7.580.382.609 7.550.660.913 Total

b. Hak Minoritas atas Laba (Rugi) Bersih Anak

Perusahaan yang Dikonsolidasi b. Minority Interest in Net Loss (Income) of

Consolidated Subsidiaries

2009 2008

PT Sanur Hasta Mitra 19.643.833 23.129.441 PT Sanur Hasta Mitra PT Nusamakmur Cipta Sentosa 11.136 15.985 PT Nusamakmur Cipta Sentosa PT Margamas Griya Realty (18) 9 PT Margamas Griya Realty

Jumlah 19.654.951 23.145.435 Total



35

19. MODAL SAHAM 19. CAPITAL STOCK

Komposisi pemegang saham dan kepemilikan saham Perusahaan adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s stockholders and their respective shareholdings were as follows:

2009

Persentase Jumlah Saham / Kepemilikan / Jumlah / Number of Percentage of Amount Nama Pemegang Saham Shares Ownership (Rp) Name of shareholders

CLSA Singapore PTE LTD 6.000.000.000 88,36% 300.000.000.000 CLSA Singapore PTE LTD Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) 790.411.860 11,64% 39.520.593.000 Public (each below 5%)

Jumlah 6.790.411.860 100,00% 339.520.593.000 Total

2008

Persentase Jumlah Saham / Kepemilikan / Jumlah / Number of Percentage of Amount Nama Pemegang Saham Shares Ownership (Rp) Name of shareholders

PT Texta Indonesia 3.178.880.000 46,81% 158.944.000.000 PT Texta Indonesia PT Sinarmas Sekuritas 1.050.000.000 15,45% 52.500.000.000 PT Sinarmas Sekuritas Benny Wirawansa 871.850.000 12,84% 43.592.500.000 Benny Wirawansa PT BCI QQ AJB Bumiputera 1912-1 426.857.500 6,28% 21.342.875.000 PT BCI QQ AJB Bumiputera 1912-1 Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) 1.262.824.360 18,62% 63.141.218.000 Public (each below 5%)

Jumlah 6.790.411.860 100,00% 339.520.593.000 Total

20. PENDAPATAN 20. REVENUES

2009 2008

Service charge 994.500.000 2.156.730.000 Service charge Sewa apartemen - 2.244.000.000 Apartment rental Sewa ruangan dan katering - 685.000.000 Room rental and catering Broker - 1.323.000.000 Broker Desain dan jasa pemeliharaan - 2.324.720.000 Design and maintenance services

Mice - 685.000.000 Mice

Jumlah Pendapatan 994.500.000 9.418.450.000 Total Revenue



36

21. BEBAN USAHA 21. OPERATING EXPENSES


2009 2008

Beban penjualan: Selling expenses Promosi dan iklan 1.375.000 3.300.000 Advertising

General and administrative Beban umum dan administrasi : expenses Gaji dan tunjangan 1.096.399.144 736.809.891 Salaries and allowances Kantor 1.573.654.887 471.136.125 Office Jasa profesional 4.621.757.744 1.146.959.998 Professional Pajak dan perizinan 250.727.362 760.415.334 Taxes and licenses Sewa 175.252.675 202.258.875 Rent Transportasi dan perjalanan dinas 103.155.502 42.471.895 Transportation and travel Penyusutan 72.625.817 69.133.113 Depreciation Perbaikan dan pemeliharaan 27.773.360 12.323.454 Repairs and maintenance Telekomunikasi 40.578.720 32.958.294 Telecommunication Retain & Arranger - 550.000.000 Retain and Arranger Jamuan dan sumbangan 19.292.900 29.199.337 Entertainment and donation Lain-lain - 11.442.925 Others

Jumlah beban umum dan Total general and administrasi 7.981.218.111 4.065.109.241 administrative expenses

Jumlah 7.982.593.111 4.068.409.241 Total

22. RUGI PER SAHAM DASAR 22. BASIC LOSS PER SHARE

2009 2008

Laba rugi (6.338.406.869 ) (7.825.852.691 ) Net loss406 Jumlah rata-rata tertimbang saham per saham dasar Weighted average number of (angka penuh) 6.790.411.860 6.790.411.860 ordinary shares (full amount)

Rugi per lembar saham dasar (0,93) (1,15) Basic loss per share



37

23. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA

23. TRANSACTIONS AND BALANCES WITH RELATED PARTIES

Dalam kegiatan usaha normalnya, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sifat transaksi dan hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

In the normal course of business, the Company and its Subsidiaries entered into certain transactions with related parties. The nature of transactions and relationships with related parties were as follows:

Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa / Sifat Hubungan Istimewa / Related Parties Nature of Related Parties Transaksi / Transaction

PT Margamas Inti Investindo Afiliasi / Affiliate Pinjaman untuk aktivitas operasi / Loan for operating activities PT Metropark Griya Sejahtera Afiliasi / Affiliate Pinjaman untuk aktivitas operasi / Loan for operating activities PT Sejahtera Taman Hijau (STHI) Afiliasi / Affiliate Pinjaman untuk aktivitas operasi / Loan for operating activities PT Sri Indopuri Asri Afiliasi / Affiliate Pinjaman untuk aktivitas operasi / Loan for operating activities Kelebihan pembayaran pengambil- alihan saham / Overpayment in transferring the share ownership Danny Tanoto BSc Pemegang saham / Shareholder Pinjaman untuk aktivitas operasi / Loan for operating activities Ifiandiaz Nazsir, SH Pemegang saham / Shareholder Kelebihan pembayaran pengambil- alihan saham / Overpayment in transferring the share ownership a. Piutang Hubungan Istimewa a. Due from Related parties

2009 2008

PT Sejahtera Taman Hijau 181.554.578 434.586.410 PT Sejahtera Taman Hijau PT Margamas Inti Investindo 15.500.000 13.000.000 PT Margamas Inti Investindo Danny Tanoto BSc - 7.413.779.810 Danny Tanoto BSc PT Sri Indopuri Asri - 4.875.000.000 PT Sri Indopuri Asri Ifiandiaz Nazsir, SH - 2.625.000.000 Ifiandiaz Nazsir, SH

Jumlah 197.054.578 15.361.366.220 Total

Persentase Terhadap Jumlah Percentage to Total Aset Konsolidasian 0,05% 3,57% Consolidated Assets

Piutang hubungan istimewa merupakan

pinjaman yang diberikan tanpa dikenakan bunga dan tidak memiliki jangka waktu pembayaran tetap. Pinjaman tersebut diberikan tanpa jaminan.

Due from related parties represent non-interest bearing loans with no fixed repayment schedule. The loans are unsecured.



38

24. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan)

24. TRANSACTIONS AND BALANCES WITH RELATED PARTIES (Continued)

b. Hutang Hubungan Istimewa b. Due to Related Parties

2009 2008

Danny Tanoto BSc 1.910.013.844 - Danny Tanoto BSc PT Metropark Griya Sejahtera - 7.403.585.500 PT Metropark Griya Sejahtera PT Sri Indopuri Asri 760.000 1.791.990.315 PT Sri Indopuri Asri PT Delta Merlin Dunia Textile - 819.431.891 PT Delta Merlin Dunia Textile

Jumlah 1.910.773.844 10.015.007.706 Total

Persentase Terhadap Jumlah Percentage to Total Kewajiban Konsolidasian 0,53% 2,32% Consolidated Liabities

Saldo sebesar Rp 819,431,891 pada tanggal

30 September 2008 merupakan pinjaman PT Delta Merlin Sandang Textile, Anak Perusahaan, kepada Hendra Wangsa Sasmita untuk pembiayaan mesin dan pengadaan infrastruktur produksi lainnya untuk pengembangan pabrik. Pinjaman ini telah di setujui pada tanggal 2 Juli 2004 dengan jumlah maksimal kredit Rp 500.000.000.000 dengan tarif bunga per tahun sebesar 5% untuk periode sampai dengan 2 Juli 2014.

The balance amounting to Rp 819,431,891 as of September 30, 2008 represents loan of PT Delta Merlin Sandang Textile, a Subsidiary, from Hendra Wangsa Sasmita for financing the machine and other production infrastructure procurement for factory development. This was approved on July 2, 2004 with a maximum credit of Rp 500,000,000,000 with 5% annual interest rate for the period until July 2, 2014.

24. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA 24. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION

Perusahaan telah menerapkan PSAK 24 (Revisi 2004) tentang “Imbalan Kerja” sebagai dasar dalam mengakui kewajiban imbalan kerja dalam laporan keuangan interim konsolidasian untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008.

The Company has applied PSAK 24 (Revision 2004) regarding “Employee Benefits” as the basis to recognize employee benefits obligation in the consolidated interim financial statements for the nine-month periods ended September 30, 2009 and 2008.

Perhitungan imbalan kerja Perusahaan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003, dilakukan oleh PT Gemma Mulia Inditama, aktuaris independen menggunakan metode “Projected Unit Credit.” Penyisihan untuk imbalan kerja dalam laporan keuangan interim konsolidasi untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 dihitung berdasarkan perhitungan aktuaris tertanggal 14 Agustus 2009.

The Company’s calculation of employee benefits in accordance with the Labor Law No. 13/2003 performed by PT Gemma Mulia Inditama, an independent actuarial firm used the “Projected Unit Credit” method. The provision for employee benefits in the consolidated interim financial statements for the nine-month periods ended September 30, 2009 and 2008 was calculated based on the actuarial valuation dated August 14, 2009.

Tingkat diskonto per tahun 12,00% per tahun/year Interest rate Tingkat mortalita Tabel/Table CSO - 1980 Mortality rate Kenaikan gaji dan upah 10% per tahun/year Salary growth rate Umur pensiun normal 55 tahun/year Normal retirement age



39

24. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (Lanjutan) 24. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (Continued)

Kewajiban imbalan kerja adalah sebagai berikut: Employee benefits obligation was as follows:

2009 2008

Nilai kini kewajiban imbalan kerja 194.684.469 130.656.129 Present value of benefit obligation Keuntungan aktuaria belum diakui 6.615.290 - Unrecognized actuarial gain(loss)

Kewajiban bersih 201.299.759 130.656.129 Net liabilities

Beban imbalan kerja adalah sebagai berikut: Employee benefits expense was as follows:

2009 2008

Beban jasa kini 56.793.711 22.093.375 Current-service cost Beban bunga 5.400.428 14.323.571 Interest Pengakuan rugi aktuaria - 2.059.012 Recognized actuarial gain loss Dampak kurtailment - (83.771.112 ) Curtailment effect

Jumlah 62.194.139 (45.295.154 ) Total

Mutasi kewajiban imbalan kerja adalah sebagai berikut:

The movements in the employee benefits obligation were as follows:

2009 2008

Liability at the beginning Kewajiban pada awal periode 108.008.551 198.598.860 of period Beban imbalan kerja 93.291.208 (67.942.731 ) Employee benefits expense

Kewajiban pada akhir periode 201.299.759 130.656.129 Liability at the end of period

25. PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

INTERIM KONSOLIDASIAN 25. APPROVAL OF CONSOLIDATED INTERIM

FINANCIAL STATEMENTS

Laporan keuangan interim konsolidasian Perusahaan dan Anak Perusahaan ini disetujui untuk diterbitkan oleh Direksi pada tanggal 30 Oktober 2009.

The consolidated interim financial statements of the Company and its Subsidiaries have been approved for issue by the Board of Directors on October 30, 2009.

PT DELTA DUNIA PROPERTY TBK (Dahulu PT Delta...

Documents

Transcript of PT DELTA DUNIA PROPERTY TBK (Dahulu PT Delta...