PROPOSAL_PROGRAM_HIBAH_BINA_DESA_DIKTI_2.pdf

download PROPOSAL_PROGRAM_HIBAH_BINA_DESA_DIKTI_2.pdf

of 18

Transcript of PROPOSAL_PROGRAM_HIBAH_BINA_DESA_DIKTI_2.pdf

  • 8/17/2019 PROPOSAL_PROGRAM_HIBAH_BINA_DESA_DIKTI_2.pdf

    1/18

    i

    PROPOSAL PROGRAM HIBAH BINA DESA

    PENGENTASAN KEMISKINAN MELALUI PENINGKATAN KETERAMPILAN

    PEREMPUAN BERBASIS POTENSI ALAM LOKAL DI DESA BOGAK

    KABUPATEN BATUBARA

    OLEH:

    Anita Syafitri (NIM 110901066 - Angkatan 2011)

    Ahmad Yasser Efendi (NIM 110901051 – Angkatan 2011)

    Ismi Andari (NIM 110901013 – Angkatan 2011)

    Rini Hayati Herman (NIM 120305029 – Angkatan 2012)

    Andika Fernando (NIM 130901051 – Angkatan 2013)

    UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

    MEDAN

    2014

  • 8/17/2019 PROPOSAL_PROGRAM_HIBAH_BINA_DESA_DIKTI_2.pdf

    2/18

    ii

    IDENTITAS PROPOSAL PROGRAM HIBAH BINA DESA

    1. Judul : Pengentasan Kemiskinan Melalui Peningkatan

    Keterampilan Perempuan Berbasis Potensi Alam Lokal

    Di Desa Bogak Kabupaten Batubara

    2. Tema : Kemiskinan3. Organisasi Pelaksana : IMASI (Ikatan Mahasiswa Sosiologi)

    4. Ketua Pelaksana

    •   Nama : Anita Syafitri

    • 

     NIM : 110901066

    •  Tahun Angkatan : 2011

    •  Jurusan : Sosiologi

    •  Perguruan Tinggi : Universitas Sumatera Utara

    •  Alamat PT : Jl. Dr. T. Mansur No. 9 Padang Bulan Medan

    • 

     No Hp : 085760795739

    •  E-mail : [email protected] 

    5. Anggota 1•   Nama : Ahmad Yasser Efendi

    •   NIM : 110901051

    • 

    Jurusan : Sosiologi

    •  Perguruan Tinggi: Universitas Sumatera Utara

    6. Anggota 2

    •   Nama : Ismi Andari

    •   NIM : 110901013

    •  Jurusan : Sosiologi

    •  Perguruan Tinggi : Universitas Sumatera Utara

    7. Anggota 3

    • 

     Nama : Rini Hayati Herman

    •   NIM : 120305029

    •  Jurusan : Ilmu dan Teknologi Pangan

    • 

    Perguruan Tinggi : Universitas Sumatera Utara

    8. Anggota 4

    •   Nama : Andika Fernando

    •   NIM : 130901051

    •  Jurusan : Sosiologi

    •  Perguruan Tinggi : Universitas Sumatera Utara

    9. Nama Penanggungjawab : Drs. Edward, M.SP

     NIP : 195509211985031000

    10. Nama Dosen Pendamping: Dra. Lina Sudarwati, M.Si

     NIP / NIDN : 196603181989032001 / 0018036602

     No. HP : 081375899552

    E-Mail : [email protected] 

    11. Biaya yang diperlukanan : Rp. 49.782.500

    Biaya yang diusulkan : Rp. 49.782.500

  • 8/17/2019 PROPOSAL_PROGRAM_HIBAH_BINA_DESA_DIKTI_2.pdf

    3/18

    iii

  • 8/17/2019 PROPOSAL_PROGRAM_HIBAH_BINA_DESA_DIKTI_2.pdf

    4/18

    1

    JUDULJudul kegiatan ini adalah PENGENTASAN KEMISKINAN MELALUI

    PENINGKATAN KETERAMPILAN PEREMPUAN BERBASIS POTENSI

    ALAM LOKAL DI DESA BOGAK KABUPATEN BATUBARA

    LATAR BELAKANG MASALAHDesa Bogak memiliki jumlah penduduk sebanyak 4.974 orang. Jumlah

     penduduk tersebut jika diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin adalah 2.478

    laki-laki dan 2.495 perempuan dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 1251

    KK. Berdasarkan data yang ditemukan di kantor kepala desa bahwa terdapat 579

    KK penduduk miskin dan yang mendapat kartu sehat sebanyak 550 jiwa (Kantor

    Kepala Desa, 2013).

    Mayoritas pekerjaan penduduknya adalah nelayan dengan presentase 90%

    dari total penduduk. Masyarakat tersebut mayoritas memiliki tingkat

    kesejahteraan yang rendah dikarenakan perekonomian mereka sebagian besar

     bergerak disektor nelayan yang pendapatannya dipengaruhi dari hasil

     penangkapan ikan serta sangat dipengaruhi oleh keadaan alam. Hal ini dibuktikan

    oleh data kependudukan desa tahun 2013 bahwa pendapatan perkapita masyarakatsetempat hanya mencapai rata-rata 35 ribu/hari. Tentu saja pendapatan tersebut

    masih tergolong rendah jika harus memenuhi biaya kehidupan sehari-hari seperti

    makan, pendidikan, serta biaya hidup lainnya. Sehingga pendidikan anak-anak

    yang ada di desa tersebut sangat rendah, bahkan sebagian dari mereka harus putus

    sekolah karena lebih mementingkan membantu orang tua mereka melaut untuk

    mencari ikan daripada melanjutkan pendidikan. Hal ini dibuktikan dari hasil

     penelitian Jeprianto (2012), bahwa sebesar 53% hanya berpendidikan SD, 23%

    SMP, 18% SMA, 1% Perguruan Tinggi, dan 5% Tidak sekolah (Jeprianto

    Manurung, 2012).

    Penduduk laki-laki setiap harinya melaut mencari ikan, biasanya juga

    dibantu oleh anak-anak mereka. Sedangkan perempuannya dirumah, bekerja di

    ruang domestik walau ada sebagian juga bekerja di ruang publik seperti membuatikan asin dari hasil tangkapan yang tidak laku. Perempuan di sana juga

    membentuk kelompok masyarakat, salah satunya adalah kelompok pengajian

     perempuan yang bernama Khairunnisa. Kelompok tersebut berkumpul setiap hari

    Kamis dengan melakukan kegiatan bersama untuk mengisi waktu luang. Kegiatan

    yang mereka lakukan hanya sebatas berkumpul dan mengaji tanpa melakukan

    kegiatan yang dapat menghasilkan barang yang bernilai jual. Padahal selain

    memiliki potensi laut, Desa Bogak juga memiliki potensi alam lokal lain seperti

    hutan mangrove yang luas yang dapat diolah menjadi produk yang bernilai jual

    tinggi.

    Hutan mangrove ini belum dimanfaatkan potensinya secara maksimal oleh

    masyarakat setempat, padahal pohon mangrove memiliki buah sebagai potensi

    lokal yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan makanan dan

    minuman. Salah satunya adalah pengelolaan buah mangrove menjadi berbagai

    macam makanan seperti buah nopah menjadi manisan dan agar-agar, buah perpat

    menjadi jus (minuman) dan dodol, serta buah api-api menjadi donat dan bolu.

    Selain buah mangrove, daun jeruju juga dapat dikelola menjadi kerupuk. Potensi

    alam lokal selain dari tanaman mangrove juga dapat berasal dari kulit kepah.

    Penduduk sekitar terkadang mencari kepah di pantai, kepah hasil penangkapan

  • 8/17/2019 PROPOSAL_PROGRAM_HIBAH_BINA_DESA_DIKTI_2.pdf

    5/18

    2

    tersebut dagingnya dijual sedangkan kulitnya dibuang begitu saja, padahal kulit

    kepah tersebut memiliki bentuk yang menarik untuk dapat diolah menjadi

    aksesoris serta souvenir-souvenir yang bernilai ekonomis tinggi.

    Banyak potensi alam yang terdapat di Desa Bogak hanya saja masyarakat

    di desa tersebut tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk mengolah

    dan memanfaatkan potensi alam lokal di desa tersebut. Karena itu kami memilihDesa Bogak sebagai desa binaan yang akan kami lakukan untuk memberikan

    keterampilan dalam memanfaatkan potensi alam lokal agar dapat meningkatkan

     pendapatan masyarakat setempat. Selain itu, nantinya kami juga akan membantu

    memasarkan produk yang yang telah dihasilkan dengan cara membuat kios-kios

     penjualan souvenir dari kulit kepah dan makanan minuman hasil olahan mangrove

    di sekitar Pelabuhan Tanjung Tiram serta melakukan ekspansi keluar daerah.

    Selain itu, alasan kami memilih Desa Boga dikarenakan desa tersebut merupakan

    desa yang masih tertinggal padahal untuk akses menuju desa tersebut tergolong

    mudah hanya dengan sekali menggunakan angkutan umum dari Kota Medan,

    namun berdasarkan wawancara awal yang kami lakukan kepada Sektretaris Desa

    Bogak bahwa desa tersebut belum pernah mendapatkan pemberdayaan

    masyarakat dari pihak manapun. Sehingga dibutuhkan pemberdayaan masyarakat berbasis pelatihan keterampilan guna meningkatkan kreatifitas serta pendapatan

    masyarakat setempat sebagai upaya dalam pengentasan kemiskinan. Hal lain yang

    menjadi pertimbangan kami untuk melakukan pemberdayaan di Desa Bogak,

    kami bertujuan untuk memenuhi kebutuhan praktis dan strategis jender. Selama

    ini segala bentuk kebijakan yang berjalan adalah bias jender perempuan, sehingga

    kaum perempuan di sana tidak mendapat keuntungan yang konkrit dari kebijakan

    yang ada dari pemerintah pusat atau pemerintah daerah. Oleh karena itu, pantaslah

    kiranya jika dilakukan pemberdayaan perempuan dengan tahap awal satu

    kelompok dan kemudian berkembang kepada kelompok-kelompok lain hingga

    akhirnya pemberdayaan yang dilakukan dapat membuat masyarakat

    memberdayakan dirinya sendiri.

    PERUMUSAN MASALAHBerdasarkan latar belakang diatas maka kami sadar bahwa masyarakat di

    Desa Bogak kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara ini masih sangat

     perlu untuk dilakukan pemberdayaan dengan melatih keterampilan kelompok

     perempuan dalam hal memanfaatkan potensi alam lokal. Maka perumusan

    masalah dalam kegiatan ini adalah “Pengentasan kemiskinan melalui pelatihan

    keterampilan perempuan berbasis potensi alam lokal”.

    TUJUAN1.

     

    Meningkatkan kesadaran dan kreatifitas kelompok perempuan di Desa

    Bogak tentang pemanfaatan potensi alam lokal.

    2. 

    Meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat Desa Bogak.

    3. 

    Meningkatkan solidaritas kelompok perempuan di Desa Bogak

    4. 

    Memberdayakan kaum perempuan.

    INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM1.

     

    Masyarakat sadar dan kreatif dalam memanfaatkan potensi alam lokal.

    2. 

    Pendapatan ekonomi masyarakat meningkat secara bertahap.

  • 8/17/2019 PROPOSAL_PROGRAM_HIBAH_BINA_DESA_DIKTI_2.pdf

    6/18

    3

    3. 

    Solidaritas antar masyarakat semakin kuat.

    4.  Kebutuhan praktis dan strategis perempuan terpenuhi.

    LUARAN YANG DIHARAPKAN1.

     

    Panduan pembuatan hasil dari pengelolaan pohon mangrove menjadi

     produk pangan dan pengelolaan limbah hasil laut(kulit kerang, kulitkepah) menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi.

    2. 

    Pempublikasian tulisan ilmiah di artikel di koran dan Jurnal pemberdayaan

    3. 

    Pernyataan bahwa masyarakat bersedia bekerjasama dengan pengabdi

    4. 

    Poster hasil pelaksanaan program

    KEGUNAAN1.

     

    Membantu masyarakat dalam memecahkan masalah sosial ekonomi.

    2. 

    Membantu mewujudkan program pemerintah dalam pengentasan

    kemiskinan.

    3. 

    Menambah wawasan mahasiswa dalam hal pengabdian masyarakat.

    GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARANMasyarakat Desa Bogak merupakan masyarakat etnis Melayu dengan

    komposisi penduduk 65% suku Melayu sebagai suku asli Desa Bogak dan

    selebihnya suku lain yang berstatus sebagai pendatang. Masyarakat setempat

    masih kuat memegang nilai agama serta norma-norma sosial dalam masyarakat.

    Sebagai masyarakat yang tinggal di daerah pesisir maka mayoritas penduduk laki-

    lakinya bekerja sebagai nelayan yang mengandalkan hasil laut. Selain sebagai

    nelayan mereka juga bekerja sebagai tukang ojek dimana kedua pekerjaan tersebut

    secara bergantian mereka lakoni. Di desa ini terdapat kelompok masyarakat

    seperti kelompok perempuan yang bernama Khairunnisa. Kelompok ini

     berorientasi kepada kegiatan keagamaan serta kegiatan sosial yang berupa

     pengajian dan serikat tolong menolong yang memiliki tujuan untuk membantu

    sesama anggota dan membantu masyarakat sekitar.Sebagai sebuah desa, Desa Bogak memiliki struktur pemerintahan, namun

     berdasarkan wawancara awal dengan warga yang kami lakukan, pemerintah desa

    tidak berperan aktif dalam pembangunan masyarakat di daerah tersebut. Upaya

     pemerintah dalam membantu mengentaskan kemiskinan yang pernah dilakukan

    adalah penyaluran Raskin melalui bulog, program keluarga harapan (PKH) dan

    BLSM. Namun hal tersebut tidak berjalan seperti sebagaimana seharusnya.

    Menurut Sekretasis Desa Bogak Bapak Iwan, Desa Bogak masih jauh dari

     jangkauan upaya pengembangan masyarakat. Kelompok PKK yang ada tidak

     berjalan, dan bantuan pemerintah sudah jarang mereka dapatkan sehingga

    masyarakat setempat tidak dapat berkembang. Adapun kelompok mitra dalam

     program ini adalah kelompok pengajian Khairunnisa yang beranggotakan

     perempuan. Nantinya kelompok itu akan dibagi menjadi 5 kelompok kecil dan

    diharapkan akan menjadi ujung tombak perekonomian di Desa Bogak.

    Masyarakat setempat menggantungkan hidup dari hasil melaut, kegiatan

    tersebut sangat bergantung dengan kondisi cuaca. Pada saat cuaca buruk, kegiatan

    melaut mereka harus dihentikan sehingga pendapatan mereka harus terhenti pula.

    Terlebih hasil tangkapan laut mereka berupa ikan hanya dapat dijual langsung

    dengan harga yang tidak terlalu tinggi. Selain menjual hasil tangkapan secara

  • 8/17/2019 PROPOSAL_PROGRAM_HIBAH_BINA_DESA_DIKTI_2.pdf

    7/18

    4

    langsung, masyarakat setempat juga mengolah ikan-ikan tersebut menjadi ikan

    asin yang dapat bertahan lama ketika tidak laku dijual dalam wujud ikan segar.

     Namun hal tersebut masih belum mampu memberikan perubahan dampak

     perekonomian mereka yang tergolong rendah. Padahal, jarak desa dengan

    Pelabuhan Tanjung Tiram sangat dekat. Seharusnya, masyarakat dapat

    memanfaatkan lokasi desa yang dekat dengan pelabuhan menjadi sebuah tempat pemasaran produk dengan lebih mudah karena lalu lalang lintas pulau terjadi

    disana. Rendahnya pengetahuan masyarakat dalam hal mengelolah dan

    memanfaatkan potensi alam lokal serta posisi yang sebenarnya cukup strategis

    dalam hal pemasaran terjadi dikarenakan kurangnya pemahaman mengenai hal

    tersebut serta tidak pernahnya dilakukan sosialisasi dan pelatihan kepada

    masyarakat setempat yang dinilai sangat penting agar perekonomian masyarakat

    setempat meningkat.

    METODE PELAKSANAAN

    1. 

    Identifikasi MasalahMengidentifikasi permasalahan sosial ekonomi masyarakat Desa Bogak

    melalui kegiatan  Need Assessment , yaitu dengan mendiskusikan apa yangmasyarakat butuhkan dan bagaimana pemenuhannya sesuai dengan kemampuan

     pelaksana program.

    2.  Analisis KebutuhanDesa Bogak merupakan daerah padat penduduk dengan mayoritas ibu-ibu

    rumah tangga tidak bekerja. Waktu senggang yang ada, tidak digunakan untuk

    kegiatan yang menghasilkan dan bermanfaat secara ekonomis. Melalui program

     pengentasan kemiskinan berbasis potensi alam, diharapkan dapat meningkatkan

    kreatifitas serta kesejahteraan ekonomi masyarakat. Kreatifitas yang diajarkan

    dengan mengandalkan potensi alam lokal desa tersebut yang terhampar luas

    namun belum pernah dioptimalkan oleh masyarakat setempat dengan alasan

    kurangnya pengetahuan akan hal tersebut.

    3. 

    Penyusunan Program

    Pelatihan Pembuatan Olahan MangroveMenjadi Makanan dan Minuman

    Pembagian Menjadi Kelompok-

    Kelompok Kecil

    Pelatihan Pembuatan Aksesoris Dari

    Kulit Kepah dan Kerang

    Sosialisasi Kepada Kelompok

    Perempuan Khairunnisa

  • 8/17/2019 PROPOSAL_PROGRAM_HIBAH_BINA_DESA_DIKTI_2.pdf

    8/18

    5

    4.  Pelaksanaan Program Program yang akan dilaksanakan adalah memberikan pelatihan

    keterampilan, dalam tahap ini yang menjadi target utama adalah kelompok

     perempuan lokal yakni kelompok khairunnisa. Adapun pelatihan keterampilan

    yang akan dilakukan adalah pemanfaatan pohon mangrove yang diolah menjadi

     bahan pangan dan pengelolaan hasil laut seperti kulit kepah untuk dijadikan

    aksesoris. Seperti halnya:  a. Pembuatan dodol dari buah perpat.  b. Pembuatan

    manisan dari buah nipah.  c. Pembuatan donat dari buah api-api. d. Pembuatan

    sirup dari buah perpat. e. Pembuatan aksesoris (kalung dan bros) dari kulit kepah

    dan kerang. 

    Setelah produk sudah dihasilkan, selanjutnya pengabdi akan membantu

    untuk mengurus pelabelan hasil produk ataupun hak paten. Setelah itu melakukan

     pemasaran. Dalam pemasaran hasil, pengabdi akan ikut membantu pemasaran

     baik dalam daerah dengan membuka warung-warung atau kios-kios untuk tempat

     pemasaran yang akan dibuat disekitar wilayah Pelabuhan Tanjung Tiram yang

     jaraknya tidak terlalu jauh dari Desa Bogak, selain kedalam daerah juga akan

    keluar daerah seperti ke Medan yang difokuskan pemasaran di Pajus atau Pajak

    USU yang cukup terkenal sebagai pasar yang menjual pernak-pernik aksesoris di

    Kota Medan.

    Dalam pelaksaan kegiatan ini kami bekerjasama dengan beberapa pihak, yaitu:

    1) 

    Organisasi internal kampus yakni Ikatan Mahasiswa Sosiologi (IMASI)

    FISIP USU.

    Ikatan Mahasiswa Sosiologi memiliki peran sebagai organisasi yang

    memantau terus perkembangan bina desa yang dilakukan oleh tim pengabdi

    masyarakat di Desa Bogak.

    2) 

    Ikatan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan (IMITP) Pertanian USU.

    Ikatan Mahasiswa ini memiliki peran sebagai organisasi yang membantu

    untuk menganalisa potensi kandungan nutrisi produk olahan mangrove sebagai

    Pengurusan Pelabelan Hasil Produksi

    Atau Hak Paten

    Evaluasi Program Bersama TIM

    Masyarakat Desa Binaan

    Monitoring Keberlanjutan Program

    Kepada TIM Masyarakat Desa Binaan

    Pembuatan Laporan Akhir

    Pemasaran Produk Olahan

  • 8/17/2019 PROPOSAL_PROGRAM_HIBAH_BINA_DESA_DIKTI_2.pdf

    9/18

    6

    diversifikasi pangan, serta membantu untuk mengurus pelabelan hasil produk

    yang dihasilkan nantinya.

    3) 

    Kelompok perempuan lokal di Desa Bogak yaitu Kelompok Perwiritan

    Khairunnisa.

    Kelompok perwiritan perempuan Khairunnisa memiliki peran sebagai

    kelompok yang menjadi masyarakat tujuan pelatihan keterampilan yang dilakukanoleh tim pengabdi.

    4) 

    Pemerintahan Desa Bogak.

    Pemerintah Desa Bogak sebagai wadah yang menaungi terselenggaranya

     proses pengabdian masyarakat yang dilakukan di daerah yang menjadi hak

    otonom pemerintah daerah setempat.

    5) 

    Pemilik kios aksesoris di Pajak USU.

    Pemilik kios aksesoris di Pajak USU menjadi sebuah wadah pemasaran

    hasil-hasil karya aksesoris yang telah dibuat oleh kelompok perempuan

    Khairunnisa.

    5. 

    Monitoring dan EvaluasiTahap monitoring dilakukan untuk melihat sejauh mana perkembangan

    dari pelaksanaan program. Sedangkan tahap evaluasi dilakukan untukmengevaluasi kekurangan dan hambatan dalam pelaksanaan program, sehingga

    ketika terjadi hambatan dapat langsung dicari solusinya.

    6.  Lokakarya HasilPada tahapan ini, akan dilaksanakan lokakarya untuk menunjukkan hasil

    dari pelaksanaan program kegiatan bina desa oleh tim pengabdi. Lokakarya akan

    dilaksanakan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

    7.  PelaporanPada tahapan ini, dilakukan pembuatan laporan kegiatan sesuai dengan

    hasil dan kemajuan yang dicapai selama melakukan pembinaan pada kelompok

     perempuan Khairunnisa.

    JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

    Tabel 1. Jadwal Kegiatan

    JENIS KEGIATAN

    BULAN KE-

    I II III IV

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    Persiapan

    Sosialisasi

    Pembagian Kelompok Warga

    Pelatihan 1

    Pelatihan 2

    Pengurusan Hak Paten

    Pemasaran Produk

    Evaluasi Kegiatan

    Monitoring

    Pelaporan

  • 8/17/2019 PROPOSAL_PROGRAM_HIBAH_BINA_DESA_DIKTI_2.pdf

    10/18

    7

    RANCANGAN BIAYA

    Tabel 2. Usulan Biaya

    No RENCANA ANGGARAN BELANJA BIAYA PERSENTASE

    1. Biaya Bahan Habis Pakai Rp. 9.225.500 18.53 %

    2. Biaya Peralatan Penunjang Rp. 15.905.000 31.95 %

    3. Biaya Transportasi Rp. 9.500.000 19,08 %4 Biaya Publikasi, Seminar Rp. 15.152.000 30.44 %

    Total Keseluruhan Rp. 49.782.500  100% 

    RINCIAN BIAYA

    Tabel 3. Biaya Bahan Habis Pakai

    Uraian

    Kegiatan

    Volume

    KegiatanKegunaan

    Biaya satuan

    per kegiatan

    (RP)

    Jumlah

    Biaya (Rp)

    Buah Nipah60 tandan

    Bahan baku manisan

    nipah 20.000 1.200.000

    Buah Perpat 50 KgBahan Baku Dodol

    dan Syuruf 20.000 1.000.000

    Buah Api-Api 60 Kg Bahan Baku Donat 30.000 1.800.000

    Gula Pasir 40 Kg Pemanis makanan 14.000 560.000

    Gula Merah 40 Kg Pemanis makanan 14.500 580.000

    Syrup Kurnia20 Botol

    Pembuatan Syrup 17.000 340.000

    Garam

    10

    Bungkus Perasa Makanan 1.500 15.000

    Tepung Pulut

    20

    Bungkus Pembuatan Dodol 7.000 140.000

    Tepung Terigu20 Kg

    Pembuatan Kerupuk 12.000 240.000

    Margarin4 Kaleng

    Pembuatan donat 50.000 200.000

    Minyak Goreng20 Kg

    Untuk menggoreng

    donat 16.500 330.000

    Telur 4 papan Pembuatan donat 32.000 128.000

    Bawang Merah10 Kg

    Pembuatan kerupuk 40.000 400.000

    Bawang Putih5 Kg

    Pembuatan Kerupuk 60.000 300.000

    Udang Ebi

    Kering10 Kg

    Pembuatan Kerupuk 16.000 160.000

    Teri Nasi 10 Kg Pembuatan Kerupuk 60.000 600.000

    Ceres

    20

    Bungkus Pembuatan donat 16.500 330.000

    Kismis 5 Kg Pembuatan makanan 42.500 212.500

    Pewarna

    Makanan

    5

     bungkus Pembuatan Manisan 2.500 12.500

    Abu Dapur

    10

    Bungkus

    Perebusan buah api-

    api 1.000 10.000

  • 8/17/2019 PROPOSAL_PROGRAM_HIBAH_BINA_DESA_DIKTI_2.pdf

    11/18

    8

    Sabun Cuci

    Piring5 Botol

    Pembersihan perkakas 11.500 57.500

    Gas 3 Kg x 10 Bahan Bakar Masak 15.000 150.000

    Kulit Kepah 20 Kg Pembuatan Souvenir 20.000 400.000

    Lem botol 20 buah

    Pembuatan hiasan

    dinding 3.000 60.000TOTAL BIAYA HABIS PAKAI 9.225.500

    Tabel 4. Biaya Peralatan Penunjang

    Uraian

    Kegiatan

    Volume

    KegiatanKegunaan

    Biaya satuan

    per kegiatan

    (RP)

    Jumlah

    Biaya (Rp)

    Pernis 3 Botol Pembuatan souvenir 40.000 120.000

    Kertas Pasir

    20

    Lembar Pembuatan Souvenir 2.000 40.000

    Lem

    40

    Batang Pembuatan souvenir 3.000 120.000Kuali 4 buah Memasak 250.000 1.000.000

    Panci 2 buah Merebus 80.000 160.000

    Sendok goreng 5 set Memasak 150.000 750.000

    Pisau 20 buah Memotong 15.000 300.000

    Baskom 20 buah Wadah makanan 25.000 500.000

    Saringan kelapa 10 buah Penyaring makanan 7.500 75.000

    Toples besar 10 buah Wadah makanan 35.000 350.000

    Blender 4 buah Alat pelumat 450.000 1.800.000

    Parutan 10 buah Pemarut 15.000 150.000

    Ampia 6 buah Pencetak kerupuk 250.000 1.500.000

    Pisau pemotong

    kerupuk6 buah

    Memotong adonan

    kerupuk 25.000 150.000

    Telenan10 buah

    Wadah pencetak

    kerupuk 14.000 140.000

    kompor gas 2 set Alat memasak 250.000 500.000

    Gunting 10 buah  pembuatan souvenir 10.000 100.000

    Timbangan

    makanan1 buah

    Untuk mengukur

     bahan-bahan makanan 100.000 100.000

    Gergaji 4 buah  pembuatan souvenir 37.500 150.000

    gun lem 10 buah  pembuatan souvenir 35.000 350.000

    Talam 10 buah

    Peniris makanan yang

    telah digoreng 25.000 250.000

    Kuas20 buah

    Pembuatan hiasan

    dinding 5.000 100.000

    Steling 3 Buah Pemasaran 1.000.000 3.000.000

    Akomodasi

    kios Perlengkapan kios 3.000.000 3.000.000

    Printer 1 Unit Managerial pasar 1.200.000 1.200.000

  • 8/17/2019 PROPOSAL_PROGRAM_HIBAH_BINA_DESA_DIKTI_2.pdf

    12/18

    9

    TOTAL BIAYA PERALATAN PENUNJANG 15.905.000

    Tabel 5. Biaya Transportasi

    No. Kota Tujuan Keperluan Hari

    Jumlah

    Biaya (Rp)

    1 Desa bogakPenjajakan danidentifikasi lokasi 1 hari @ Rp.500.000 500.000

    2 Desa bogak Sosialisasi 1 hari @ Rp.500.000 500.000

    3 Desa bogak

    Pelatuhan Makanan Tahap

    1 1 hari @ Rp.500.000 500.000

    4 Desa bogak Sosialisasi 1 hari @ Rp.500.000 500.000

    5 Desa bogak

    Pelatihan Makanan Tahap

    2 1 hari @ Rp.500.000 500.000

    6 Desa bogak

    Pelatihan Makanan Tahap

    3 1 hari @ Rp.500.000 500.000

    7 Desa bogak

    Pelatihan Makanan Tahap

    4 1 hari @ Rp.500.000 500.000

    8 Desa bogak

    Pelatihan makanan tahap

    5 1 hari @ Rp.500.000 500.000

    9 Desa bogak

    Pelatihan membuat

    souvenir 2 hari @ Rp.500.000 1.000.000

    10 Desa bogak

    Pelatihan membuat

    minuman 2 hari @ Rp.500.000 1.000.000

    11 Medan Penentuan pasar 1 hari @ Rp.500.000 500.000

    12 Medan Mengurus Perizinan Pasar 1 hari @ Rp.500.000 500.000

    13 Medan

    Mempersiapkan

    akomodasi pasar 1 hari @ Rp.500.000 500.000

    14 Desa bogak

    Pengangkutan hasil

     produksi

    1 hari @

    Rp.1.000.000 1.000.000

    15 Desa bogak monitoring dan evaluasi 1 hari @ Rp.500.000 500.000

    16 Medan monitoring dan evaluasi 1 hari @ Rp.500.000 500.000

    TOTAL BIAYA TRANSPORTASI 9.500.000

    Tabel 6. Biaya Publikasi, Seminar

    No Nama BarangVolume

    Kegiatan

    Satua

    nKegunaan

    Biaya

    Satuan

    Jumlah

    Biaya (Rp)

    1

    Kertas HVS A4

    80 gr 3 Rim

    Print file

    PHBD 35.000 105.000

    2 Note book 3 Lusin

    Catatan

    Lapangan20.000

    60.000

    3 Flash Disc 2 Buah

    Back up data

    dan laporan75.000

    150.000

    4

    Tinta Canon

    Hitam 3 Botol

    Print

    Laporan40.000

    120.000

  • 8/17/2019 PROPOSAL_PROGRAM_HIBAH_BINA_DESA_DIKTI_2.pdf

    13/18

    10

    5

    Tinta Canon

    warna 1 Botol

    Print laporan

    (gambar)

     berwarna

    150.000

    150.000

    6 Spidol Warna 1 Lusin FGD75.000

    75.000

    7 Materai 3000 15 BuahLapkeuangan

    3.00045.000

    8 Ball point 3 Lusin

    Pengumpula

    n data33.000

    99.000

    9 Materai 6000 15 Buah

    Lap

    keuangan6.000

    90.000

    10 Buku kwitansi 3 Buah

    Transaksi

    keuangan22.500

    67.500

    11 Amplop 1 Kotak

    Surat

    menyurat27.000

    27.000

    12 Map 30

    Tempat

     berkas2.000

    60.000

    13

    Cetak Foto

    digital 200

    Lemb

    ar Dokumentasi4.000

    800.000

    14 Staples 1 Kotak

    Penjilid

    kertas5.500

    5.500

    15 Internet 3 Paket

    Akses

     publikasi

    riset dan

    teori

    100.000

    300.000

    16

    Publikasi

    Artikel (Poster

    dan Artikel

    Ilmiah) 1

    2.000.000

    2.000.000

    17

    FGD dengan

    warga 1

    Snack dan

     bahan

    diskusi

    3.000.000

    3.000.000

    18

    Penggandaan

    dan Cetak

    Laporan 1

    2.250.000

    2.250.000

    19

    Konsumsi

    relawan 3

    5

    orang

    Konsumsi

     pagi, siang,

    dan malam

    55.000

    4.950.000

    20

    Konsumsi

    Peserta FGD 1

    50

    orang

    Snack dan

    minuman 798.000

    TOTAL BIAYA OPERASIONAL 15.152.000

  • 8/17/2019 PROPOSAL_PROGRAM_HIBAH_BINA_DESA_DIKTI_2.pdf

    14/18

    11

    LAMPIRAN

    BIODATA SINGKAT

  • 8/17/2019 PROPOSAL_PROGRAM_HIBAH_BINA_DESA_DIKTI_2.pdf

    15/18

    12

  • 8/17/2019 PROPOSAL_PROGRAM_HIBAH_BINA_DESA_DIKTI_2.pdf

    16/18

  • 8/17/2019 PROPOSAL_PROGRAM_HIBAH_BINA_DESA_DIKTI_2.pdf

    17/18

    14

  • 8/17/2019 PROPOSAL_PROGRAM_HIBAH_BINA_DESA_DIKTI_2.pdf

    18/18

    15

    DENAH LOKASI BINA DESA