Proposal Beauveria bassiana
-
Upload
yanuansyah-arysontama -
Category
Documents
-
view
226 -
download
0
Transcript of Proposal Beauveria bassiana
-
8/17/2019 Proposal Beauveria bassiana
1/23
1
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
EFEKTIVITAS JAMUR Beauvaria bassiana dalam MENGENDALIKAN
URET (Phyll oghaga helleri ) pada PADI GOGO (Oryza sativa L.)
BIDANG KEGIATANPROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENELITIAN (PKMP)
Diusulkan Oleh :
1. Yuan Harnawan P H0708160 (Angkatan 2008)2. Laila Nur Milati H0708121 (Angkatan 2008)3. Nurul Rofi’ I H0106088 (Angkatan 2006)
4. Kefas Mardi S H0106074 (Angkatan 2006)5. Toni Hartanto H0508064 (Angkatan 2008)
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2009
-
8/17/2019 Proposal Beauveria bassiana
2/23
2
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan : Efektivitas Jamur Beauvaria bassiana
dalam Mengendalikan Uret (Phylloghaga
helleri) pada Padi Gogo (Oryza sativa L.)
2. Bidang Kegiatan/Bidang Ilmu : PKMP/Pertanian3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a) Nama Lengkap : Yuan Harnawan Pamungkas b) NIM : H0708160c) Jurusan : Agroteknologid) Universitas : Sebelas Maret Surakarta
4. Alamat Rumah : Jalan Raya Uteran 11/04 Geger madiuna) No. Telp : 085730184020
5. Anggota Pelaksana Kegiatan : 4 orang6. Dosen Pendamping
a) Nama Lengkap dan Gelar : Ir. Maidatun Kamilah Himawati, MP b) NIP : 19680722.199702.2.001c) Alamat Rumah dan No Tel./HP : Kismorejo, Rt 3/7 jumog jaten
Karanganyar/08156759127
7. Biaya Kegiatan TotalDIKTI : Rp. 10.000.000,-
Sumber lain : -
8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 6 BulanSurakarta, 19 Oktober 2009
Menyetujui,
a.n. Dekan
Pembantu Dekan III
Ir. Sugihardjo, MS
NIP.19590351.985031.004
Ketua Pelaksana Kegiatan
Yuan Harnawan Pamungkas
NIM H0708160
Menyetujui,Pembantu Rektor III
Drs. Dwi Tiyanto, SU
NIP. 19540414.1980031.007
Dosen Pendamping
Ir. Maidatun Kamilah Himawati, MP
NIP. 19680722.199702.2.001
-
8/17/2019 Proposal Beauveria bassiana
3/23
3
A. JUDUL PROGRAM
Efektivitas Jamur Beauvaria bassiana dalam Mengendalikan Uret ( Phylloghaga
helleri) Pada Padi Gogo (Oryza sativa L.
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Peningkatan jumlah penduduk yang semakin tinggi menyebabkan adanya
penambahan kebutuhan pangan yang meningkat pula. Namun adanya peningkatan
tersebut menjadi kendala bagi petani dalam pembudidayaa tanaman khususnya
padi gogo. Hal ini disebabkan adanya seranagan hama uret yang menyebabkan
penurunan produksi serta dapat pula menyebabkan gagal panen. Serangan hama
uret ini terjadi di daerah Gunung Kidul yang menyerang ratusan hektar tanaman
padi di empat kecamatan meliputi Tanjungsari, Tepus, Playen dan Wonosari
sehingga gagal panen dan menyebabkan tanaman layu dan mati (Anonim, 2009a).
Selain itu, di daerah Wonogiri padi gogo juga terserang hama uret yang melanda
0,8 ha dan menyerang pada fase pembuahan sehingga kebanyakan petani memilih
menggunakan perstisida untuk membasmi hama tersebut (Suara Merdeka, 2004).
Insektisida merupakan salah satu bahan kimia yang tidak dapat dipisahkan
dari budidaya segala jenis tanaman. Peningkatan jumlah dan jenis hama yang
diikuti dengan peningkatan pemakaian insektisida menimbulkan banyak masalah.
(Haryanto, et. al., 2006). Pengendalian serangga hama dengan insektisida kimia
banyak menimbulkan masalah, antara lain: meningkatnya resistensi hama
terhadap insektisida kimia, terjadinya ledakan populasi serangga hama sekunder,
meningkatnya risiko keracunan pada manusia dan hewan ternak,
terkontaminasinya air tanah, menurunnya biodiversitas, dan bahaya-bahaya lain
yang berkaitan dengan lingkungan. Timbulnya masalah-masalah tersebut menjadi
stimulan yang meningkatkan minat terhadap upaya pengendalian hama secara
terpadu (PHT). Pertanian berkelanjutan pada abad 21 akan lebih mengedepankan
upaya alternatif pengelolaan serangga hama yang ramah lingkungan dan
meminimalkan kontak antara manusia dengan insektisida kimia. Patogen serangga
(entomopatogen) yang berpeluang untuk mengisi kebutuhan akan alternatif
-
8/17/2019 Proposal Beauveria bassiana
4/23
4
pengendalian hama masih membutuhkan beberapa perbaikan, termasuk perbaikan
potensi, produksi dan formulasi, pemahaman yang tepat terhadap kemampuannya
berintegrasi dengan sistem atau ekosistem, dan kesesuaiannya dengan lingkungan
dan komponen PHT lainnya, serta dapat diterima oleh petani atau pengguna.
Oleh karena itu, diperlukan strategi pengendalian hama yang ramah
lingkungan agar dampak residu pestisida dapat diminimalkan dengan penggunaan
pestisida biologi. Dalam penelitian ini ingin menguji pestisida biologi dari jamur
Beauveria bassiana dengan membandingkan berbagai konsentrasi yang efektif
dalam mengendalikan hama uret pada padi gogo. Sehingga dari penelitian ini
diharapkan dapat mengetahui konsentrasi yang efektif dari pestisida biologi
dengan penggunaan jamur B. bassiana dan dapat diaplikasikan di lapang.
C. PERUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang akan dikaji antara lain:
1. Bagaimana potensi jamur Beauvaria bassiana dalam mengendalikan uret pada
padi gogo?
2. Berapa konsentrasi jamur Beauvaria bassiana yang efektif dalam mematikan
uret?
D. TUJUAN PROGRAM
Adapun tujuan penelitian ini adalah
1. Menganalisis pengaruh jamur Beauvaria bassiana dalam mematikan uret.
2. Menentukan konsentrasi jamur Beauvaria bassiana yang efektif dalam
mematikan uret.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Artikel atau naskah publikasi yang berisi tentang pengetahuan dan metode
baru dengan memanfaatkan pestisida biologi guna mempertahankan hasil
produksi tanaman. Pengendalian dengan pestisida biologi yang ramah lingkungan
diharapkan dapat mengurangi bahkan menggantikan penggunaan pestisida yang
selama ini telah mencemari serta merusak lingkungan khususnya tanah.
-
8/17/2019 Proposal Beauveria bassiana
5/23
5
F. KEGUNAAN PROGRAM
Melalui penelitian ini diharapkan dapat diperoleh suatu metode
pengendalian hama baru yang murah, mudah,dan ramah lingkungan, sehingga
nantinya dapat diterapkan oleh petani guna pengendalian hama uret pada tanaman
padi gogo.
G. TINJAUAN PUSTAKA
Salah satu entomopatogen yang berpotensi dikembangkan sebagai alternatif
pengendalian hama adalah cendawan. Lebih dari 700 spesies cendawan
entomopatogen dilaporkan telah diisolasi dari berbagai spesies serangga hama,
tetapi baru 10 spesies di antaranya yang berhasil dikembangkan untuk
pengendalian hama. Kisaran sifat-sifat biologinya yang luas mulai dari sebagai
parasit sejati hingga parasit patogen yang dapat hidup secara saprofit tanpa inang
serangga menyebabkan beberapa spesies cendawan ini sangat patogenik terhadap
serangga hama. Salah satu cendawan entomopatogen yang sangat potensial dalam
pengendalian beberapa spesies serangga hama adalah Beauveria bassiana
(Balsamo) Vuillemin. Cendawan ini dilaporkan sebagai agensi hayati yang sangat
efektif mengendalikan sejumlah spesies serangga hama termasuk rayap, kutu
putih, dan beberapa jenis kumbang (Gillespie, 1988).
Sebagai patogen serangga, B. bassiana dapat diisolasi secara alami dari
pertanaman maupun dari tanah. Epizootiknya di alam sangat dipengaruhi oleh
kondisi iklim, terutama membutuhkan lingkungan yang lembab dan hangat. Di
beberapa negara, cendawan ini telah digunakan sebagai agensi hayati pengendalian sejumlah serangga hama mulai dari tanaman pangan, hias, buah-
buahan, sayuran, kacang-kacangan, hortikultura, perkebunan, kehutanan hingga
tanaman gurun
Di Indonesia, hasil-hasil penelitian B. Bassiana juga telah banyak
dipublikasikan, terutama dari tanaman pangan untuk mengendalikan serangga
hama kedelai (Riptortus linearis dan Spodoptera litura), walang sangit pada padi
(Leptocoriza acuta) (Prayogo, 2006), Plutella xylostella pada sayur-sayuran
-
8/17/2019 Proposal Beauveria bassiana
6/23
6
(Hardiyanti, 2006), hama bubuk buah kopi Helopeltis antoni, dan penggerek buah
kakao Hypothenemus hampei (Sudarmadji dan Prayogo, dalam Prayogo, 2006).
Langkah awal pengembangan suatu mycopestisida atau pestisida berbahan aktif
cendawan entomopatogen adalah mengkoleksi isolat kemudian menguji
potensinya untuk mendapatkan isolat yang paling virulen terhadap hama sasaran.
Pada tahap awal pengembangan, dibutuhkan inokulum cendawan dalam jumlah
yang cukup untuk pengujian di laboratorium dan lapang. Untuk kebutuhan
bioassay, perbanyakan isolat B. bassiana cukup dilakukan pada media agar di
dalam tabung reaksi (slant). Sedangkan perbanyakan secara massal untuk
komersial dapat dilakukan apabila telah terseleksi isolat-isolat yang paling virulen
terhadap hama sasaran. (Soetopo dan Indrayani, 2007).
Jamur Beauveria bassiana adalah jamur mikroskopik dengan tubuh
berbentuk benang-benang halus (hifa). Kemudian hifa-hifa tadi membentuk
koloni yang disebut miselia. Jamur ini tidak dapat memproduksi makanannya
sendiri, oleh karena itu ia bersifat parasit terhadap serangga inangnya.
Hama uret biasanya menyerang pada bulan Pebruari – April. Uret
merupakan larva dari kumbang. Uret aktif memakan akar tanaman baik tanaman
kehutanan (tanaman pokok dan sela) maupun tanaman tumpangsari (padi,
palawija, dan lain-lain) terutama yang masih muda, sehingga tanaman yang
terserang tiba-tiba layu, berhenti tumbuh kemudian mati. Jika media dibongkar
akar tanaman terputus/rusak dan dapat dijumpai hama uret. Kerusakan dan
kerugian paling besar akibat serangan hama uret terutama terjadi pada tanaman
umur 1-2 bulan di lapangan, tanaman menjadi mati. Serangan hama uret di
lapangan berfluktuasi dari tahun ke tahun, umumnya bilamana kasus-kasus
serangan hama uret tinggi pada suatu tahun, maka pada tahun berikutnya kasus-
kasus kerusakan atau serangan menurun (Anonim, 2009b).
H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM
1. Tempat dan Waktu Penelitian
-
8/17/2019 Proposal Beauveria bassiana
7/23
-
8/17/2019 Proposal Beauveria bassiana
8/23
8
2. Penyemaian Padi
Penyemaian benih padi gogo dilakukan pada kotak-kotak penyemaian
yang telah diisi dengan media penyemaian yaitu tanah yang dicampur dengan
kompos. Penyemaian padi ini diarahkan untuk persediaan pakan bagi hama
uret. Bibit yang telah tumbuh setiap hari harus disiram agar tidak kering.
3. Pengambilan dan pemeliharaan uret
Pencarian uret dilakukan dengan pengumpulan sebanyak-banyaknya
uret di lapang yang endemi dengan hama uret tersebut. Dan pemeliharaan
hama tersebut dengan cara menempatkan ke dalam stoples dan di beri pakan
berupa akar padi serta diberi tanah.
4. Pembuatan suspensi cendawan Jamur B. Bassiana
Suspensi jamur B. Bassiana di buat untuk memudahkan dalam
memperoleh konsentrasi spora yang diinginkan. Suspensi induk dibuat dengan
mencampurkan jagung dan air dengan perbandingan 1:1 yaitu 100 gr:100ml.
Kemudian untuk mendapatkan konsentrasi spora yang diinginkan dengan
mengambil suspensi sebanyak 0 gr/100ml, 10 gr/100ml, 20 gr/100ml, 40
gr/100ml.
5. Pengujian
Pengujian yang dilakukan meliputi:
a) Pengujian efektivitas
Pengujian efektivitas didasarkan pada pengamatan mortalitas hama
uret akibat aplikasi jamur B. Bassiana dengan berbagai konsentrasi.
Pengujian ini meliputi dua tahap yaitu pengujian pendahuluan dan
pengujian utama.
1) Pengujian Pendahuluan
Pengujian pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan kisaran
konsentrasi yang mampu menyebabkan kematian serangga uji sebesar
5-95%. Tiap taraf konsentrasi diulang 2 kali. Konsentrasi spora yang
diberikan adalah untuk jamur B. bassiana 0 gr/100ml, 10 gr/100ml, 20
gr/100ml, 40 gr/100ml. Untuk mengetahui kepadatan spora diamati
dengan Haemositometer . Cara pembuatan larutan jamur B. Bassiana
-
8/17/2019 Proposal Beauveria bassiana
9/23
9
adalah jagung yang telah ditumbuhi jamur tersebut dilarutkan dalam
air dengan konsentrasi yang telah ditentukan, diremas-remas kemudian
disaring. Cairan inilah yang digunakan untuk aplikasi pada padi gogo.
Pengujian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
(i) Menyiapkan bibit padi yang ditanam dalam pot. Setiap pot tersebut
diinvestasikan 5 ekor uret.
(ii) Aplikasi jamur B. Bassiana pada tanaman setiap perlakuan diulang
2 kali. Aplikasi jamur B. bassiana dilakukan dengan cara
menyiram larutan jamur B. bassiana ke dalam tanah.
(iii) Pemeliharaan tanaman yang meliputi penggantian pakan ketika
bibit padi telah layu dan kuning.
(iv) Melakukan pengamatan setiap hari selama 7 hari dan dimulai pada
hari ke-3 setelah aplikasi.
Variabel yang diamati adalah gejala tanaman yang ditunjukkan
selama perlakuan, kemudian pada akhir pengamatan menghitung
jumlah uret yang mati dengan cara membongkar tanah dan mengambil
uret yang mati setelah pengaplikasian.
2) Pengujian Utama
Berdasarkan hasil uji pendahuluan, kisaran konsentrasi yang
dapat menyebabkan mortalitas serangga uji 5-95% digunakan pada
pengujian utama. Metode yang digunakan sama dengan pengujian
pendahuluan. Tetapi setiap perlakuan diulang 4 kali. Hasil dari uji
utama ini digunakan untuk mengetahui LC50 dan LC 90 jamur B.
bassiana terhadap uret.
3) Pengujian dilapangan
Pengujian di lapang dilakukan untuk membandingkan toksisitas
jamur B. bassiana terhadap insektisida yang sering digunakan untuk
mengendalikan uret yaitu furadan. Perlakuan yang diberikan adalah:
(i) Penyemprotan jamur B. bassiana pada konsentrasi LC50 dan LC90.
(ii) Penaburan dengan insektisida Furadan sesuai dosis anjuran sebagai
pembanding
-
8/17/2019 Proposal Beauveria bassiana
10/23
10
(iii)Penyemprotan dengan aquades sebagai kontrol
6. Variabel yang diamati
Variabel yang diamati dalam penelitian ini dalam pengujian efektivitas
jamur B. Bassiana dalam mengendalikan larva uret pada padi antara lain:
a. Mortalitas larva uret
Mengamati larva uret yang mati setelah diaplikasikan jamur jamur
B. Bassiana sehingga dapat diketahui konsentrasi yang mampu mematikan
hama uret secara efektif (standar LC50). Selain itu juga mengamati berapa
lama uret mati setelah dilakukan aplikasi spora jamur guna mengetahui
lethal time (LT) uret.
b. Intensitas kerusakan tanaman padi.
Mengamati bagian akar untuk mengetahui seberapa besar intensitas
kerusakan yang ditimbulkan oleh hama uret setelah diberikan perlakuan.
Intensitas kerusakan diukur dengan metode skoring dengan rumus:
IK= %100 x NxZ
nxv
Keterangan:
I = Intensitas serangan
n = Jumlah tanaman rusak tiap kategori serangan
v = Nilai skala tiap kategori serangan
Z = Nilai skala tertinggi kategori serangan
N = Jumlah tanaman yang diamati
Nilai scooring:
0 = semua bagian tanaman sehat
1 = 1-25 % bagian akar yang rusak
2 = 26-50 % bagian akar yang rusak
3 = 50-75 % bagian akar yang rusak
4 = > 75% bagian akar yang rusak
7. Rancangan Penelitian
-
8/17/2019 Proposal Beauveria bassiana
11/23
11
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 1 faktor
perlakuan yaitu Beaveria. Data mortalitas uret dari uji utama dianalisis Probit
untuk menentukan nilai LC50 dan LC 90. Data dianalisis apabila mortalitas
kontrol
-
8/17/2019 Proposal Beauveria bassiana
12/23
12
4. PembuatanLaporan
x x x x x
5. PengumpulanLaporan final
x
K. NAMA DAN BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA KELOMPOK1. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Yuan Harnawan Pamungkas
b. NIM : H0708160
c. Fakultas/Program Studi : Pertanian/Agroteknologi
d. Perguruan Tinggi : Universitas Sebelas Maret
e. Waktu untuk Kegiatan PKM : 8 jam/minggu
2. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap : Laila Nur Milati b. NIM : H00708121
c. Fakultas/Program Studi : Pertanian/Agroteknologi
d. Perguruan Tinggi : Universitas Sebelas Maret
e. Waktu untuk Kegiatan PKM : 8 jam/minggu
3. Anggota Pelaksanaa. Nama Lengkap : Nur ul Rofi’ I
b. NIM : H0106088
c. Fakultas/Program Studi : Pertanian/Agronomi
d. Perguruan Tinggi : Universitas Sebelas Maret
e. Waktu untuk Kegiatan PKM : 8 jam/minggu
4. Anggota Pelaksanaa. Nama Lengkap : Kefas Mardi S
b. NIM : H0106074
c. Fakultas/Program Studi : Pertanian/Agronomi
d. Perguruan Tinggi : Universitas Sebelas Maret
e. Waktu untuk Kegiatan PKM : 8 jam/minggu
5. Anggota Pelaksanaa. Nama Lengkap : Toni Hartanto
b. NIM : H0508064
c. Fakultas/Program Studi : Pertanian/Peternakan
d. Perguruan Tinggi : Universitas Sebelas Maret
e. Waktu untuk Kegiatan PKM : 8 jam/minggu
L. Nama dan Biodata Dosen Pendamping1. Nama Lengkap dan Gelar : Ir. Maidatun Kamilah Himawati, MP.
2. Golongan Pangkat dan NIP : III C/19680722.199702.2.001
3. Jabatan Fungsional : Lektor
4. Jabatan Struktural : -
5. Fakultas/Program Studi : Pertanian/Agronomi
6. Perguruan Tinggi : Universitas Sebelas Maret
7. Bidang Keahlian : Pertanian/hama dan penyakit
8. Waktu untuk PKM : 6 jam/minggu
-
8/17/2019 Proposal Beauveria bassiana
13/23
13
M. BIAYA
JENIS JUMLAH HARGA
SATUAN (Rp.)
HARGA
TOTAL (Rp.)
1. Peralatan Utamaa. Benih Padi b. Pupuk komposc. Pupuk uread. Pupuk SP-36e. Pupuk KClf. PDA Instan g. Biakan Beauveria
bassianah. Jagungi. Insektisida Furadan j. Tanahk. Aquadest
1 bungkus30 karung20 kg10 kg10 kg1 Wadah
5Wadah10 kg1 botol40 Karung
25 liter
80.00020.0007.5005.0005.000
100.000
50.0007.500
80.00025.000
10.000
80.000600.000150.00050.00050.00075.000
250.00075.00080.000
100.000
250.000
Jumlah Sub Total 1 2.660.000
2. Sarana Pendukunga. kurungan kasa b. Pot diameter 30cmc. kuasd. Kapase. gelas ukur
f. labu Erlenmeyerg. saringanh. Hand sprayeri. Kertas label j. kain trikok. pinsetl. botolm. toplesn. plastiko. Gembor p. Petridish plastik
q. Pipetr. Paranet
2 buah200 buah6 buah3 plastik3 buah
1 buah5 buah20 buah1 bungkus10 meter10 buah5 buah10 buah2 Bendel
2 buah300 buah
10 buah15 meter
15.0005.0007.5005.000
125.000
125.00040.00015.0005.0009.0005.000
15.0005.000
10.000
35.0002.500
10.00020.000
30.0001.000.000
45.00015.000
375.000
125.000200.000300.000
5.00090.00050.00075.00050.00020.000
60.000750.000
100.000300.000
Jumlah Sub Total 2 3.590.000
3. Transportasia. Pencarian alat dan
bahan (dalam kota) b. Transportasi (luar
kota)
5 orangx2
5 orangx4
30.000
75.000
300.000
1.500.000
Jumlah Sub Total 3 1.800.000
4. Peralatan Pendukunga. Sewa Lab Hama b. Sewa Lab Kaca
c. Sewa
200.000
200.000
-
8/17/2019 Proposal Beauveria bassiana
14/23
14
Haemocytometer
Neubauer Improved
d. Sewa autoclafe. Sewa kamera digatalf. Sewa blender
1 buah
6 jam1 buah
1 buah
50.000
25.000100.00050.000
50.000
150.000100.00050.000
Jumlah Sub Total 4 750.000
5. Laporana. Pembuatan laporan
dan perbanyakan b. Penelusuran Pustakac. Dokumentasid. Publikasi
300.000100.000250.000400.000
Jumlah Sub Total 5 1.050.000
6. Lain-lain 150.000
Jumlah Sub Total 6 150.000
Jumlah Total 10.000.000
-
8/17/2019 Proposal Beauveria bassiana
15/23
15
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009a. Tikus dan Uret Serang Tanaman Padi di Gunungkidul
http://www.kr.co.id. Diakses tanggal 13 September 2009.
Anonim. 2009b. Jamur Bermanfaat. http://elqodar.multiply.com. Diakses tanggal
12 September 2009.
Deptan. 2008. Pemanfaatan Musuh Alami. Image. Available
http://ditjenbun.deptan.go.id/perlinbun/linbun/index.php?option=com_c
ontent&task=view&id=120&Itemid=26 . Di akses tanggal 10 Agustus
2009.
Gillespie, A.T. 1988. Use of fungi to control pests of agricultural importance, p.
37-60. In M. N. Burge (ed.), Fungi in biological control systems.
Manchester University Press, Manchester, England.
Haryanto, E., T. Suharti, dan E. Rahayu. 2006. Sawi dan Selada. Penebar
Swadaya. Jakarta. 117p.
Hardiyanti, D.W. 2006. Kajian penyebaran miselium jamur Beauveria bassiana
dan kerusakan terhadap epitel saluarn pencernaan makanan larva Plutella
xylostella (Lepidoptera: Plutellidae). Undergraduate Theses dari
JBPTITBBI, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati – Institute Teknologi
Bandung (Abstrak).I Nyoman Widiarta dan Kusdiaman, D. 2007. Penggunaan Jamur Entomopatogen
Metarizhium anisopliae dan Beauveria bassiana untuk Mengendalikan
Populasi Wereng Hijau. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan VOL.
26 NO. 1 2007.
Prayogo, Y. 2006. Upaya mempertahankan keefektifan cendawan entomopatogen
untuk mengendalikan hama tanaman pangan. Jurnal Libang Pertanian
25(2): 47-54.
Soetopo, D dan Indrayani, I. 2007. Status Teknologi dan Prospek Beauveria
bassiana Untuk Pengendalian Serangga Hama Tanaman Perkebunan
Yang Ramah Lingkungan. Perspektif Volume 6 Nomor 1, Juni 2007 :29 - 46
Ratusan Ha Padi Diserang Uret . Harian Suara Merdeka, 8 Januari 2004.
http://www.kr.co.id/http://elqodar.multiply.com/journal/item/17/PENGENDALIAN_HAMA_DAN_PENYAKIT_TANAMAN_KEHUTANANhttp://elqodar.multiply.com/journal/item/17/PENGENDALIAN_HAMA_DAN_PENYAKIT_TANAMAN_KEHUTANANhttp://elqodar.multiply.com/journal/item/17/PENGENDALIAN_HAMA_DAN_PENYAKIT_TANAMAN_KEHUTANANhttp://www.kr.co.id/
-
8/17/2019 Proposal Beauveria bassiana
16/23
16
LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
1. Ketua Pelaksana
a. Nama : Yuan Harnawan Pamungkas
b. Tempat Tanggal Lahir : Madiun, 14 Mei 1990
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
d. Program Studi : Agroteknologi
e. Alamat Rumah : Jalan Raya Uteran 11/04 Geger madiunf. No. Telp : 085730184020
g. Riwayat Pendidikan :
TK : TK PG Pagotan
SD : SDN 1 Pagotan
SMP : SMPN 1 Geger
SMA : SMAN 1 1 Geger
Perguruan Tinggi : Agroteknologi FP UNS
h. Riwayat Organisasi
Sie Kesenian dan Olahraga OSIS SMP
Wakil Ketua Eskul Sepak Bola SMA
Anggota KIR SMA
Staff Bendahara Kelompok Studi Ilmiah FP UNS 2009/2010
Surakarta, 19 Oktober 2009
Yuan Harnawan Pamungkas
-
8/17/2019 Proposal Beauveria bassiana
17/23
17
2. Anggota
a. Nama : Laila Nur Milati
b. Tempat Tanggal Lahir : Kulon Progo, 11 Juni 1990
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Program Studi : Agroteknologi
e. Alamat Rumah : Sidatan RT 01 RW 01, Kalidengen,
Temon, Kulon Progo, Yogyakarta
f. No. Telp : 085292767161
g. Riwayat Pendidikan :
TK : TK Puspitorini
SD : SDN Kalisari
SMP : SMP N 1 Wates
SMA : SMA N 1 Wates
Perguruan Tinggi : Agroteknologi FP UNS
h. Riwayat Organisasi
Drumb Band SMP N 1 Wates 2003/2004
Rohis SMA N 1 Wates 2005-2007
Staff Bendahara KSI FP UNS periode 2008/2009
Surakarta, 19 Oktober 2009
Laila Nur Milati
-
8/17/2019 Proposal Beauveria bassiana
18/23
18
3.Anggota
a. Nama : Nurul Rofi’ I
b. Tempat Tanggal Lahir : Surakarta, 12 April 1988
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Alamat Rumah : Iroranan RT./RW. 004/009 Kel. Joyosuran
Kec. Pasar Kliwon 57116
e. No Telp : 085647187611
f. Riwayat Pendidikan :
TK : TK Islam Al-Irsyad Surakarta
SD : SDN Islam Al-Irsyad Surakarta
SMP : SMP Islam Diponegoro Surakarta
SMA : SMA Islam Diponegoro Surakarta
Perguruan Tinggi : Agronomi FP UNS
g. Riwayat Organisasi :
OSIS SMA Islam Diponegoro Surakarta Periode 2004/2005
Kabid Bendahara Umum KSI FP UNS Periode 2007
Staff SIDIK FUSI FP UNS Periode 2007
Kabid Kebendaharaan KSI FP UNS Periode 2008
Kabid Keilmiahan KSI FP UNS Periode 2009
Surakarta, 19 Oktober 2009
Nurul Rofi’ I
-
8/17/2019 Proposal Beauveria bassiana
19/23
19
4.Anggota
a. Nama : Kefas Mardi Setiawan
b. Tempat Tanggal Lahir : Surakarta, 15 Juni 1987
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Alamat Rumah : Robyong RT:01/VI Tohkuning,
Karangpandan, Karanganyar. 57791
e. No. Telp : 085642419111
f. Riwayat Pendidikan :
TK : TK Pertiwi
SD : SD N Tohkuning I
SMP : SLTP N I Karangpandan
SMA : SMA N I Karangpandan
Perguruan Tinggi : Agronomi FP UNS
g. Riwayat Organisasi
Co-assisten praktikum Dasar Hortikultura tahun 2009.
Surakarta, 19 Oktober 2009
Kefas Mardi S
-
8/17/2019 Proposal Beauveria bassiana
20/23
20
5.Anggota
a. Nama : Toni Hartanto
b. Tempat Tanggal Lahir : Sukoharjo, 01 Oktober 1989
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
d. Alamat Rumah : Jln. Gringsing No. 29 Cemani Grogol
Sukoharjo 57556
e. No. Telp :
f. Riwayat Pendidikan :
TK : TK Al-Amin 1
SD : Begalon 2 Surakarta
SLTP : SLTPN 22 Surakarta
SMU : SMU Muh. 2 Surakarta
Perguruan Tinggi : Peternakan FP UNS
g. Riwayat Organisasi
a. Staff Kesekretariatan KSI 2008/2009
b. Staff kewirausahaan HMJ Appaloosa 2008/2009
Surakarta, 19 Oktober 2009
Toni Hartanto
-
8/17/2019 Proposal Beauveria bassiana
21/23
21
6.Dosen Pendamping
Nama : Ir. Maidatun Kamilah Himawati, MP N I P : 19680722.199702.2.001
Tempat /Tanggal Lahir : Surakarta, 22 Juli 1968
Riwayat Pendidikan :
No Perguruan
Tinggi
Kota & Negara Tahun
Lulus
Bidang Studi
1 Universitas
Sebelas Maret
Surakarta, Indonesia 1992 Agronomi (S1)
2 Universitas
Gadjah Mada
Yogyakarta, Indonesia 2002 Ilmu Hama
Tumbuhan (S2)
Publikasi
NO Karya Ilmiah
1 Supriyadi, M.K. Himawati, dan Wahyu Agustina, 2000. Efektivitas
penangkapan sticky trap pada lalat pengorok daun (Chromatomyia horticola
Goureou) di pertanaman bawang putih. Agrosains 2: 15-18. Jurnal Penelitian
Agronomi . Fakultas Pertanian UNS
2 M.Kamilah Himawati, Y. Andi Trisyono , Edhi Martono, 2003, Toksisitas
Metoksifenozida terhadap Helicoverpa armigera. Agrosains 16 : 227-234.
Berkala Penelitian Pascasarjana Ilmu-Ilmu Pertanian Universitas Gadjah
Mada. (Terakriditasi).
3 M. Kamilah Himawati, 2003. Helicoverpa armigera. Eksakta XXIV: 56-
69. Berkala Universitas Veteran Bantara. 4 M. Kamilah Himawati dan Supriyadi, 2007. Resistensi Plutella xylostella
terhadap Ins. OP di Pertanaman Sayuran. Prosiding Seminar Hortikultura.
Golongan / Jabatan : III-C / Lektor
Alamat : Kismorejo RT 03/ VII Jaten Karanganyar
No. Tlp : (0271) 6820129
No. HP : 08156759127
E-mail : [email protected]
-
8/17/2019 Proposal Beauveria bassiana
22/23
22
5 YV Pardjo, NS dan M. Kamilah Himawati, 2007. Toksisitas Myk Kulit
Biji Mete terhadap C. Binotalis. Prosiding Seminar Hortikultura.6 Retno Wijayanti, YV. Pardjo, NS, dan MK Himawati, 2007. Identifikasi
Liriomyza dan parasitoidnya di pertanaman bawang putih di Tawangmangu.
Prosiding Seminar Hortikultura.
7 Retno Wijayanti dan MK Himawati, 2008. Pengaruh Ketinggian Tempat
terhadap kelimpahan Liriomyza dan Parasitoidnya. Agronomika (Jurnal
Penelitian UNIBA).
8 M. Kamilah Himawati, Y.V. Pardjo Notosanjoyo, Budi Santosa, 2008.
Pengaruh Pencampuran Ekstrak Daun Mimba ( Azadirachta Indica A. Juss)
Dan Daun Sirsak ( Annona Muricata L) Terhadap Mortalitas Larva Plutella
Xylostella . Agronomika (Jurnal penelitian UNIBA).
Penelitian :
No Judul Penelitian Tahun
1 Studi Komposisi Spesies Wereng Hijau Genus Nephetettix
spp. (Hemiptera: Cicadellidae) di Wilayah dan di Luar
Wilayah Endemi Tungro Padi
(BBI: Dosen Muda)
2003
2 Pengendalian Hayati dengan Nematoda Entomogenus
Steirnema carpocapsae Strain Lokal terhadap Hama
Crocidolomia binotalis di Tawangmangu(Penelitian Dasar)
2003
3 Pengaruh Taktik Pengendalian Hama Pada Budidaya
Tanaman Kacang Panjang Vigna Sinensis (L.) Savi Ex
Hassk Terhadap Populasi Hama Dan Musuh Alaminya
Serta Hasil Tanaman (DIK Universitas)
2004
3 Karakterisasi Ulat Daun Kubis Plutella Xylostella
(Lepidoptera: Plutellidae) Strain Resisten Organofosfat
(Hibah Pekerti) Tahap I
2004
5 Karakterisasi Ulat Daun Kubis Plutella Xylostella
(Lepidoptera: Plutellidae) Strain Resisten Organofosfat
(Hibah Pekerti) Tahap II
2005
6 Pemanfaatan Minyak Kulit Jambu Mete untuk
Pengendalian Ulat Grayak Spodoptera litura pada tanaman
kedelai (Dipa Universitas)
2007
7. Studi Populasi Hama Uret (Larva Coleoptera) dan Patogen
Musuh Alaminya Pada Lahan pertanaman Stroberi di Desa
Kalisoro Tawangmangu Karanganyar (DIPA Fakultas)
2008
8 Rksplorasi Musuh Alami Ulat Daun Kubis Plutellaxylostella dan Potensinya sebagai Agens Pengendali Hayati
di Pertanaman Kubis Dataran Tinggi (DIPA) UNS
2008
-
8/17/2019 Proposal Beauveria bassiana
23/23
23
Pengabdian Masyarakat
No Judul Tahun SumberDana
1 Pengurus Klinik Tanaman PS. Agronomi 2005 -kini
2 Pengendalian hama dan penyakit padatanaman kubis-kubisan
2006 DiksFakultas
3 Pengendalian hama pada tanaman mangga 2006 DiksFakultas
4 Kaji Terap Budidaya Tanaman secara organicdi Gondosuli Tawangmangu
2006 PHK A3Jur.Agronomi, Fak.PertanianUNS
5 Agroforestry 2007 Mandiri
6 Sosialisasi Biang Rhizosfer untukmengendalikan Penyakit Akar Gada di DesaGondosuli Tawangmangu Kab. Karanganyar
2007 DIPAFakultas
7 Sosialisasi OPT Jeruk besar dan Carapengendaliannya di Desa Plupuh Kab. Sragen
2007 DIPAFakultas
8 Sosialisasi Pemanfaatan Parasitoid TelurTrichogramma untuk mengendalikan
Penggerek Batang Padi di Desa SumyangJogonalan Klaten
2007 DIPA UNS
9 Aplikasi Pengendalian Hayati denganPemanfaatanParasitoid Telur Trichogrammauntuk mengendalikan Penggerek Batang Padidi Desa Ngringo, Palur Karanganyar
2008 DIPAFakultas
10 Pemasyarakatan Penggunaan PerangkapMetil eugenol untuk pengendalian lalat buahBactrocera spp di Desa Cawas KabupatenKlaten
2008 DIPAFakultas
Organisasi :
1. Anggota Perhimpunan Entomologi Indonesia2. Sekretaris 2 Perhimpunan Entomologi Cabang Surakarta
Surakarta, 29 September 2009
Ir. M.K. Himawati, MP
NIP. 19680722.199702.2.001