Primary School Newsletter

19
t his issue Welcome Remarks P.2 Indonesia Cultural Week P.3 Congratulations to our students P.7 Football Friendly Match P.9 Jersey Design Competition P.10 Teachers Day P.11 Ada Yang Baru Di Sekolah P.12 Students Article P.13 Students Q&A: P.14 Students Art P.16 Mother’s Day P.17 YAYASAN BUDDHA TZU CHI WIYATA Early Childhood and Primary P rimary S chool N ewsletter Japan Foundation Drawing Competition Kanasya Muklis – 2 nd winner

Transcript of Primary School Newsletter

this issue

Welcome Remarks P.2

Indonesia Cultural Week

P.3

Congratulations to our students

P.7

Football Friendly Match P.9

Jersey Design Competition

P.10

Teachers Day P.11

Ada Yang Baru Di Sekolah

P.12

Students Article P.13

Students Q&A:

P.14

Students Art P.16

Mother’s Day

P.17

YAYASAN BUDDHA TZU CHI WIYATA

Early Childhood and Primary

Primary School Newsletter

Japan Foundation Drawing Competition

Kanasya Muklis – 2nd

winner

Dear parents and guardians,

It is a joy for me to write again in this edition of Term 2 Newsletter AY 2015 – 2016. As years gone by, I am

happy to witness the children’s growth and development. This term alone, so many exciting events have taken

place. All those events and activities were carefully designed to meet the learners’ needs as well as enriching

their experiences.

From the PE department, we are glad that we now have our own soccer team. Through careful selection

process, boys and girls ranging from P1 to P4 are trained every Monday to enhance their football skills. We

had our first friendly match with Springfield School last Saturday, November 28, 2015. Despite of the

enthusiasm and the spirit of Tzu Chi School children, we lost in this friendly match. Nevertheless, this provided

good exposure for the children as well as boosting their motivation to practice even harder. To build children’s

stamina, we have also been doing morning exercise for all children separated by levels every morning in our

open field. This is to give them opportunity to exercise their muscles as well as exposure to morning sunshine.

Led by our PE teachers, all children and teachers participate in this exercise with a smiling face. Without

them realizing, they do not only exercise their body muscles but also their face muscle too.

I could say that this term is a very busy yet fruitful term for the school. We enrich the students’ knowledge of

Indonesian Culture through our Indonesian Cultural Week event. Academically, children participated in ICAS

to test and benchmark their skills in Mathematics, Science and English. Children also joined HSK (Hanyu

Shuiping Kaoshi) to benchmark their ability in Chinese Language. Even in our first year of joining ICAS, I

am happy to see 25 children were presented with distinction award from ICAS and 3 children with high

distinction. Not to mention that 2 of our students (Roderich Utomo and Jovina Effendy) were given the honour

of receiving medals from ICAS. In HSK, 10 children were successful in attaining perfect scores. This is a

significant improvement compared to our achievement last year where only 3 children achieved perfect score.

In a drawing competition held by The Japan Foundation, our student (Kanasya Muklis) also became the

runner up with her drawing. In Pekan Olah Raga Provinsi Jakarta 2015, our students also participated in

Wushu and we are delighted to see Rhyan Masli bringing home the gold medal and Josh Tiesto Tanto for

receiving the silver medal. Those are events held outside the school. Internally, we encourage children from

P1 and P2 to participate in Chinese Pinyin Competition and for P3 and above they participated in Jersey

Design Competition. For details, you may browse through this edition of Newsletter to see their pictures.

In short, I believe Tzu Chi School has many talents and it is our job as parents and educators to help them

maximize their full potentials. To wrap up this term, we have our Filial Piety Day as our culminating event.

This is to emphasize that children’s development in their cognitive, physical, aesthetic, social are important

but all of those need to be supported by strong core values of gratitude, respect and love. Through this event,

children are led to show their appreciation to parents who have been taking care of them. This is also to

emphasize the value of filial piety as a basis of all good deeds.

Thank you for all your support. Enjoy reading this newsletter and I hope you have a well – rested Term 3

Break. Merry Christmas and I will see you again in January 2016.

Warm greetings,

Caroline Widjanarko

2

Indonesian Cultural Day

Sekolah Tzu Chi selalu mengadakan “Indonesian Cultural Day” setiap tahunnya. Selain memperkenalkan

berbagai macam kebudayaan yang berasal dari Indonesia, acara ini juga diharapkan dapat memupuk jiwa

nasionalisme para peserta didik. Seperti yang kita rasakan saat ini, era globalisasi dan pengaruh budaya asing

dapat mengakibatkan rasa cinta tanah air anak Indonesia pun berkurang. Oleh karena itu, dengan mengenal

betapa kayanya kebudayaan bangsa Indonesia diharapkan peserta didik di sekolah Tzu Chi tetap bangga menjadi

putra dan putri Indonesia yang ingin maju dan mampu bersaing dengan negara-negara lain.

Indonesian Cultural Day yang diadakan di SD Tzu Chi Pantai Indah Kapuk pada tanggal 28-30 Oktober

2015 yang lalu mengadakan beberapa kegiatan yang menambah wawasan dan ilmu pengetahuan para siswa

tentang Indonesia, di antaranya adalah : mendengarkan dongeng/cerita anak, kuis cerdas cermat, memasak

masakan tradisional Indonesia, menyanyikan lagu dan menarikan lagu daerah. Pada hari Rabu (28 Oktober

2015) dan Kamis (29 Oktober 2015), para guru dan siswa disambut oleh student monitor yang mengenakan baju

adat tradisional dari DKI Jakarta, Sumatera Barat, dan Kalimantan Timur. Mereka adalah Bunga (P3

Kindness), Jennifer (P4 Harmony), Calista (P3 Respect), Nicholas (P3 Harmony), Ethan (P4 Respect),

dan Danathan (P4 Joy). Beberapa guru juga mengenakan kain ulos dari Sumatera Utara untuk menyambut

semua keluarga Tzu Chi pagi itu. Hal ini tentu saja menambah semaraknya Indonesian Cultural Day tahun ini.

Lobby sekolah juga dihiasi bendera merah putih yang menjadi kebanggaan kita. Lagu daerah dari berbagai

provinsi di Indonesia juga dapat kita dengarkan pagi itu, sebelum proses belajar mengajar di mulai, sedangkan

ketika makan siang, musik instrumental dari pulau Jawa dan Bali dapat kita dengarkan siang itu.

“Rasanya seperti makan di restoran Sunda dan restoran Bali, miss!” kata beberapa siswa. Selain itu,

guru Bahasa Indonesia dan beberapa siswa membacakan cerita rakyat tentang “Timun Emas, Telaga Warna,

dan Malin Kundang” selama snack time berlangsung melalui “Indonesian Broadcast”. Para siswa sangat

bersemangat mendengarkan cerita tersebut, karena di puncak acara pada hari Jumat, 30 Oktober 2015, panitia

akan memberikan hadiah bagi siswa yang bisa menjawab pertanyaan tentang cerita yang mereka telah

dengarkan.

Di puncak acara Indonesian Cultural Week, semua siswa dan guru-guru mengenakan baju batik. Hari

itu begitu berbeda tanpa mengenakan seragam. Baik guru dan siswa terlihat antusias mengenakan baju batik

yang menjadi kebanggaan negara Indonesia, yang terkenal sampai ke mancanegara. Di pagi hari, siswa kelas 1

3

4

dan 2 SD Tzu Chi mendengarkan sebuah cerita dari seorang pendongeng yang diundang oleh panitia. Cerita itu

memiliki pesan moral yang baik untuk anak-anak untuk dicontoh dalam kehidupan sehari-hari. Teriakan dan

tawa anak-anak pagi itu menunjukkan bahwa mereka senang sekali mendengarkan cerita tersebut. Bapak

pendongeng sangat atraktif dalam menceritakan ceritanya. Di akhir sesi, bapak pendongeng memberi beberapa

pertanyaan untuk dijawab, bagi siswa yang bisa menjawab pertanyaan tersebut, maka panitia akan memberikan

sebuah hadiah.

Di tempat yang berbeda, seluruh siswa kelas 5 mengikuti kegiatan kuis cerdas cermat yang dibawakan

oleh Ms. Berthy dan Ms. Erna. Pertanyaan yang ditanyakan berupa pengetahuan umum tentang Indonesia dan

pelajaran PKn dan IPS yang telah dipelajari pada triwulan sebelumnya. Para siswa sangat bersemangat

menjawab pertanyaan dengan cepat agar memenangkan pertandingan. Kelas P5 Joy akhirnya memenangkan

kuis yang sangat ketat persaingannya.

Sebelum seluruh siswa naik ke lantai 5 untuk menyaksikan beberapa penampilan dari kelas P4, ada

beberapa kelas yang sudah dijadwalkan untuk membuat Class Project mereka. Untuk kelas 1 dan 2, mereka

mewarnai beberapa gambar yang telah disediakan oleh panitia tentang rumah adat dan pakaian tradisional

dari berbagai macam propinsi yang ada di Indonesia. Kelas 3 dan 4 mendekorasi informasi yang telah mereka

bawa tentang salah satu propinsi yang telah ditentukan di atas kertas karton yang besar. Sedangkan, kelas 5

dan 6 mendekorasi informasi yang telah mereka bawa dengan bertemakan “Mengapa Aku Bangga Menjadi Anak

Indonesia”. Jauh hari sebelumnya, guru Bahasa Indonesia masing-masing kelas 3-6 telah menginformasikan

terlebih dahulu untuk mencari informasi dan membawa informasi tersebut ke sekolah. Pemenang Class Project

tahun ini adalah : P1 Compassion, P2 Love, P3 Compassion, P4 Harmony, P5 Joy, dan P6 Respect. “Selamat

buat para pemenang, terus berkarya dan bangga menjadi anak Indonesia!” P6 Respect dan P6 Grateful juga

memasak “Mie Goreng Jawa”, mereka sangat berhati-hati dalam memasak karena memang tidak terbiasa

memasak di rumah. Tapi sekarang, mereka menjadi tahu bagaimana cara memasak mie goreng Jawa.

5

Pada pukul 11.05, seluruh kelas berkumpul di lantai 5 untuk melihat beberapa penampilan dari kelas P4

Love, P4 Joy, P4 Respect dan P4 Grateful. Sebelum acara dimulai, MC membuka acara dengan menampilkan

sebuah pidato tentang profil negara Indonesia yang kaya akan sumber daya alam dan kebudayaannya. Setelah

itu, Ms. Caroline sebagai kepala sekolah juga memberikan beberapa nasihat kepada para siswa agar selalu

melestarikan kebudayaan Indonesia dan menjadi anak Indonesia yang berbakti bagi bangsa dan negara. Anak-

anak diharapkan dapat melakukan sikap dan perilaku yang baik di sekolah, di rumah, dan di lingkungan

masyarakat.

Penampilan pertama pada waktu itu adalah penampilan dari kelas P4 Respect, menyanyikan lagu

“Tanah Airku” yang diiringi oleh beberapa penari dan seorang penyanyi. Mereka menyanyikan lagu “Tanah

Airku” dengan bersemangat sambil mengibarkan bendera merah putih yang ada di tangan mereka. Para

penonton juga dapat menyanyikan lagu ini karena lirik lagu dapat dilihat pada layar. Selanjutnya, kelas P4

Grateful menyanyikan lagu “Indonesia Pusaka”. Mereka juga bernyanyi dengan suara yang lantang dan

bersemangat.

Penampilan berikutnya adalah tarian tradisional yang dibawakan oleh P4 Joy. Mereka menarikan lagu

“Ampar-ampar Pisang” dari Kalimantan Selatan. Mereka menarikan tarian ini dengan sangat lincah dan

percaya diri. Dengan memperkenalkan tarian dari daerah, diharapkan para siswa yang hidup di kota besar

mempunyai ketertarikan untuk mencoba tarian tradisional ini guna melestarikan kebudayaan Indonesia.

Setelah itu, P4 Love menampilkan tarian “Tortor” dari Sumatera Utara, lengkap dengan pakaian tradisionalnya

yaitu kain ulos. Anak-anak P4 Love menarikan tari Tortor dengan sangat baik dan kompak, meskipun tersenyum-

senyum malu tapi terlihat bahwa mereka senang sekali menarikan tarian daerah yang belum pernah mereka

lakukan sebelumnya.

6

Regina (P2 Grateful) dan Felice (P5 Kindness) juga membacakan puisi tentang “Indonesia” dan

“Pahlawan” di acara puncak. Mereka membacakan puisi dengan berani di depan para penonton. Kemudian, kuis

tentang cerita rakyat yang telah dibacakan pun dimulai. Para siswa antusias sekali mengacungkan tangan untuk

menjawab pertanyaan yang dibacakan oleh Ms. Yuanita dan Ms. Evelyn selaku MC. Siswa yang masih mengingat

cerita yang telah dibacakan pun dapat menjawab pertanyaan dengan benar dan mendapatkan hadiah dari

panitia.

Sebagai penutup acara, seluruh guru dan siswa melakukan senam “Maumere” yang berasal dari

Makassar. Senam ini sedang disenangi oleh masyarakat Indonesia saat ini. Senam ini dipimpin oleh beberapa

guru di atas panggung, para siswa juga diundang naik ke atas panggung dan melakukan senam bersama-sama.

Setelah acara selesai, semua kelas berfoto di depan panggung dan kembali ke kelas masing-masing untuk

makan siang. Setelah makan siang, semua kelas melanjutkan Class Project mereka yang belum selesai

didekorasi. Para juri pun tak lama masuk dari kelas satu ke kelas berikutnya secara bergantian untuk menilai

hasil kerja anak-anak.

Para guru juga melakukan foto sesi bersama setelah rapat mingguan dengan menggunakan baju batik.

Semua guru tampak rapi dan elegan dengan batik yang mereka kenakan. Acara Indonesian Cultural Week tahun

ini pun berakhir dengan meriah dan penuh suka cita. Semoga acara ini membawa makna yang positif bagi

kehidupan anak-anak penerus bangsa. “Kalau bukan kita yang memperkenalkan dan dimulai sejak dini, siapa

lagi yang akan melestarikan kebudayaan bangsa kita kepada anak-anak peserta didik. Mari bersama kita

perkenalkan anak-anak kita dengan kebudayaan Indonesia!” Gan En (Ms. Eka Suryani, Indonesian Studies HoD).

7

Tzu Chi Primary School Awardees

by: Pia Padilla

Tzu Chi Primary School would like to congratulate the following students for the

honour they have brought the school in the following competitions:

ICAS 2015 Exams

Jovina Effendy – Bronze Medal for Science Year 3

Roderich Utomo – Silver Medal for Science Year 3

Distinction in ICAS Mathematics and Science –Siena Avalo, Philip A. Tristan,

Adreian A. Djojohadi, Aurelia Alanza, Aoniya Colynn.

Distinction in ICAS Science – Wendy Handrian, Rakeisha Heidi Liem, Cady Lee,

Orlando Wilbert C. U, Aldrian Reis Louwren, Joel S, Ricardo Sariputra, Nicole

Blythe Sentosa, Chelsea Willis, Willetta Clariscia Zen, Angelica Lionny.

Distinction in ICAS Math – Jovina Effendy, Pranasha Amabella Jo, Roderich

Utomo, Roddric Limbert, Josephine Tedjaseputeri, Kaylee Jade You, Sabrina,

Christopher A. Supriyadi, Ericko F. Agatha, Giselle Levine Wijaya, Theodore

Tedjaseputera.

Hanyu Shuiping Kaoshi (HSK) Test

Level 2/ Level 3 full marker –

Carlson Sasmita, Gho Rita Gozaly, Hillary

Lim, Nicolyn, Avrielle Genevieve C. Chen,

Kevin Gautama Yacub, Chen Xin Yu,

Marchieto Arfayo, Ryan Suwandi, Wendy

Handrian.

American Mathematics Olympiad

Gold award – Siena Avalo

8

P1-P2 PINYIN competition

Primary 1

1st place – Shelicia Chen

2nd place – Richard Tan

3rd place – Fiona Hartono

Primary 2

1st place – Christine

2nd place – Belinda Latief

3rd place – Abigail Hartono

Chinese Article on Newspaper

Primary 4 – Marvelyn, Felice, Helena.

Primary 5 – Nelson, Agatha Cynthia

Prayugoh, Lynette, Kezia, Howard,

Celine, Angelmeylie, Janice.

Primary 6 – Jacquelyn, Michelle,

Jessica P., Chelsy, Tiffany, Theodore,

Catherine M.

Japan Foundation Drawing Competition

Kanasya Muklis – 2nd

winner

Jersey Design Competition

1st place – Aoniya Colynn

2nd place – Amanda Tara

3rd place – Ludovicus A. W.

Wushu

Rhyan Masli – Gold Medal in PORPROV VII DKI JAKARTA

Josh Tiesto Tanto –Silver Medal in PORPROV VII DKI JAKARTA

Though we are a new school we have many smart and talented students,

who with continuous guidance and support will surely shine even brighter in

the future. Once again, our congratulations to the following students for

bringing pride to the Tzu Chi name.

-

-

9

Tahun ajaran 2015/2016, SD Tzu Chi

mulai membentuk tim sepak bola untuk

kategori U8 (P1-P2) & U10 (P3-P4).

Pembentukan tim dimulai dengan tahapan

seleksi di bulan Oktober. Setelah proses

seleksi, akhirnya terpilihlah anggota tim

sepak bola SD Tzu Chi untuk kategori U8

(P1-P2) sebanyak 25 siswa dan untuk

kategori U10 (P3-P4) sebanyak 27 orang.

Tujuan pembentukan tim ini adalah untuk mempersiapkan tim sepak bola SD Tzu Chi

dalam mengikuti turnamen atau kejuaraan yang sewaktu-waktu akan digelar untuk pertandingan

antar sekolah di Jakarta. Untuk sementara ini, latihan dilakukan sebanyak 1 kali saja dalam

seminggu, yaitu setiap hari Senin pada pukul 14.45 – 16.15. Latihan perdana dilakukan pada

tanggal 2 November 2015, anak-anak sangat antusias dalam mengikuti latihan. Mereka berlatih

teknik dasar bermain sepak bola seperti passing, dribbling, shooting, agilty dan endurance.

Beberapa pemain telah menunjukkan potensi yang sangat baik dalam bermain sepak bola.

Setelah berlatih sebanyak 5 kali, akhirnya

tim sepak bola SD Tzu chi berkesempatan

untuk melakukan pertandingan persahabatan

pertamakalinya melawan Sekolah Springfield

pada tanggal 28 November 2015 di stadion

SMP Tzu Chi. Tim sepak bola U8 SD Tzu Chi

tidak berhasil memenangkan pertandingan,

dengan perolehan angka 1 untuk SD Tzu Chi

dan 8 untuk tim sekolah Springfield. Tim sepak

bola U10 SD Tzu Chi juga tidak berhasil

memenangkan pertandingan, dengan perolehan

yang tidak terlalu jauh, 4 untuk SD Tzu Chi dan

6 untuk tim Springfield. Meskipun tim sepak

bola SD Tzu Chi mengalami kekalahan, hal ini

merupakan pengalaman yang berharga karena

para anggota telah mencoba bertanding dengan

tim sekolah lain. Pertandingan ini juga bisa

dijadikan evaluasi performance tim bagi pelatih

dan pemain supaya berlatih lebih keras lagi

supaya menjadi tim sepak bola yang lebih solid

dan berprestasi di masa yang akan datang.

By: Coach Fauziansyah

TIM SEPAKBOLA

SEKOLAH TZU CHI PIK

10

Pada bulan November, SD Tzu Chi mengadakan

perlombaan merancang baju untuk tim sepak bola U8

dan U10. Perlombaan ini bisa diikuti oleh siswa-siswi

kelas 3 sampai kelas 6 SD saja. Peserta diberi waktu

kurang lebih 1 bulan untuk memikirkan ide, merancang

model, dan memilih warna yang menarik dan sesuai bagi

para tim sepak bola SD Tzu Chi yang baru diseleksi dan

terpilih sebanyak 25 siswa untuk tim U8 (P1-P2) dan 27

siswa untuk tim U10 (P3-P4).

Dari sekian banyak peserta lomba yang

berpartisipasi dalam merancang baju tim sepak bola ini,

terkumpullah kurang lebih 100 model rancangan kepada

panitia. Setelah proses penyeleksian berlangsung,

panitia akhirnya hanya memilih kurang lebih 25 model

rancangan baju yang sesuai dengan ketentuan dan

kriteria yang panitia telah berikan sebelumnya. Adapun

ketentuan tersebut adalah adanya logo sekolah, nama

sekolah, nama siswa dan nomor yang terlihat pada

bagian punggung baju ataupun celana. Dari 25 rancangan

inilah panitia menilai kertas kerja rancangan mereka

dan terpilihlah 3 rancangan baju terbaik dengan

perbedaan jumlah nilai yang tidak terlalu jauh.

Keputusan pemilihan pemenang sangat tidak mudah,

namun pada akhirnya, dengan penuh pertimbangan dan

diskusi yang panjang, panitia dapat memutuskan

pemenang rancangan baju untuk tim sepak bola SD Tzu

Chi, Pantai Indah Kapuk. Aoniya dari kelas P5 Harmony

diputuskan sebagai juara 1, Amanda P4 Joy sebagai

juara 2, dan Ludovicus P5 Love sebagai juara 3. Mereka

masing – masing memenangkan hadiah berupa ART KIT.

Selamat bagi para pemenang dan terima kasih telah

menyumbangkan ide yang cemerlang untuk rancangan

baju tim sekolah kita! Gan En.

— Pak Lukman

Juara 1 Aoniya

Juara 2 Amanda

Juara 3 Ludovicus

11

快乐教师节

— 李园园老师

“老师,教师节快乐!”“感恩你们!”十一月二十七

日星期五早上,学校办公室、走廊上和教室里到处洋溢着欢

声笑语。伴着纯真又诚挚的祝福,学生们把各式各样充满童

趣和创意的祝福卡片,送给了自己最敬爱的老师。虽然没有

华丽的包装,昂贵的礼物,但这份心意却是无价的。

这些代表着自己浓浓感恩情的教师节卡片,是学生们

从十一月二十三日星期一到十一月二十六日星期四,利用休

息时间制作的。一年级和二年级小朋友虽然年龄小,但想要

对老师表达的感恩情谊却很深。他们和自己的小伙伴一起为

教自己班级的科任老师亲手制作了精美的卡片。三年级到五

年级的学生们对感恩有更深地感触,他们不仅向自己的科任

老师送去祝福,当了解到身边有那么多人为了学校正常运营

辛勤付出后,学生们也为学校的工作人员制作了大大小小精

美的卡片。

早上班级的自习时间,一年级到六年级所有学生们相

互结伴,将自己制作的卡片送到了老师的手里。上午的自由

活动时间,三四五年级又贴心地将卡片和点心送到了学校的

工作人员手中。

通过教师节活动的举办,同学们对于老师、对于在学

校的生活也有了更多自己的想法。不少同学说:“在我们的

生命中,有很多人起着重要的作用。其中有一个重要的人,

就是我们的老师。”

老师教会我们知识,让我们变得有智慧。他们引导我们

走正确的路,让我们长大后有能力做出我们自己应有的贡

献。不仅仅是老师们在竭尽所能地帮助我们,还有那些默默

工作和奉献的清洁员、保安、护士和其他许许多多的后勤保

障部门,他们也是我们的老师。因为他

们也用自己勤劳的付出,教会所有人

“一份耕耘一分收获”的道理。”

一句教师节快乐,一次快乐的教师

节,不仅仅让学生们成长,也让所有人

再次意识到:我们应该感恩在人生成长

的路上所有身边人给与我们的关怀。

Ada yang Baru di Sekolah

(Math Room & Artificial Garden)

Sesuai dengan etos kerja dan pencapaian visi misi sekolah, Tzu Chi School selalu ingin menghadirkan peningkatan yang berdampak baik pada tiap semesternya, tidak hanya dari segi kognitif para peserta didik saja, melainkan juga peningkatan sarana pembelajaran yang mendukung visi misi sekolah. Kali ini ada 2 tempat baru di sekolah yaitu Math Room dan Artificial Garden.

Math Room

Pembelajaran Matematika membutuhkan banyak alat peraga dan manipulative aids untuk meningkatkan pemahaman. Ruangan ini dirancang untuk meningkatkan pembelajaran interaktif Matematika.

Properti Math Room didominasi oleh karpet, bantal dan ornamen-ornamen dari berbagai bentuk dan corak untuk memberi kesan bahwa belajar matematika tidak harus kaku dan konservatif tetapi bisa juga diisi dengan nuansa yang kasual dan menyenangkan.

Artificial Garden

Selepas belajar, jadwal istirahat adalah jam sekolah yang ditunggu-tunggu. Kami menyediakan solusi baru jika musim hujan tiba. Siswa-siswi bisa menggunakan taman buatan (Artificial Garden) untuk bermain, berlari diatas rumput sintetis di Lantai 3.

Dua ayunan kapasitas 3 penumpang siap diayun. Empat kursi goyang merah masing-masing berkapasitas 2 penumpang siap memanjakan siswa-siswi saat duduk santai. Dengan Kebun buatan ini, mudah-mudahan naluri siswa berlari ketika berada di koridor bisa tersalurkan tanpa harus cedera karena jatuh. Kalau mau berselfie ria dengan latar alam terbuka silahkan tinjau kebun buatan kami. Saya jamin hasil foto sama persis ketika berfoto di kebun sungguhan. Tidak percaya? Silahkan saja dicoba.

Harapan kami sebagai Guru, mudah-mudahan ini semua menjadi angin segar bagi siswa-siswi dalam proses belajar yang berujung pada tumbuh kembang karakter dan prestasi yang membanggakan. Amin. — Pak Dolico

12

Tzu Chi Primary Celebrated Sumpah Pemuda By Joel S, P4 Love

October 30, 2015. Another day started in Tzu Chi Primary School. The students

scanned their ID cards and went rushing to their classes, including me. On this very

special Friday, all students wore Batik.

As the day started, the students were given assignment to make a project on

Indonesia Ethnic Groups. My class got Makassar and we made an overview of

Makassar people, Culture and Traditions in the form of a poster.

After the assignment, all the classes from P1-P6 went to the 5th floor Performance

Hall. When we arrived, there was a man entertained all the students by telling a

story about a boy who took his parents for granted. The event was continued by

Mrs Caroline, our Principal, delivering a motivating speech about Sumpah Pemuda.

The speech was followed by lively performances from some classes: dance, poem

recital and singing.

After the performances ended, all the students had an early lunch because they

needed to continue finishing the projects. At the end of the school day, all the

students went down to the 1st floor and basement to be picked up.

Overall, it was a very enjoyable day!

13

Journalism and Broadcasting EEP

14

I am grateful for my parents because… By: Ms Marge & Ms Luckie

Parents are unsung heroes of every child’s life. They express their love and support

to their children in different ways every day. Unknown to most of their children,

parents have to sacrifice a lot for their children to make sure that they can give

the best life to them.

As Tzu Chi School celebrates Filial Piety Day this term, we ask some students the

reason why they are grateful for their parents….

My parents take care

of me and love me. – Callista (P1 Harmony)

They always care

about me. – Vladen (P1Compassion)

My mommy helps me do the

things that I cannot do. – Jethro Effendy (P1 Love)

They help me so much. – Belinda (P2 Joy)

They give me food. – Deco (P1 Grateful)

My mom and dad take

care of me. – Natasha (P1 Compassion)

15

My mom takes care of me

and teaches me good things.

– Micaela (P3 Kindness)

They always want the

best for us.

– Evelyn (P5 Grateful)

My Dad is hardworking and

makes sure that I am well

fed every day.

– Nicholas (P6 Grateful)

They help me anytime I

need them.

– Ashley (P2 Respect)

They always help me and

prepare good food for me

every day.

– Luna (P3 Joy)

My mom and dad know what I

need, give me what I want and

guide me to be successful in

life. – Bryan (P4 Compassion)

They take care of us until

we are grown up.

- Winky (P5 Grateful)

They send us to school where

we can learn good values.

– Jessica (P6 Grateful)

学生在了解三原色、间色等色彩知识的基础上,再来学习

冷色和暖色,是一次温故而知新的学习过程。

太阳光能给人带来温暖,久而久之,当人们看到红色、橙色

和黄色也相应地产生温暖感。海水和月光使人感觉清爽,于

是人们看到青和青绿之类的颜色,,也相应地产生凉爽感。

色彩的冷暖还和明度有关:含白色的明色具有凉爽感, 含

黑色的暗色具有温暖感。

色彩的冷暖也和彩度有关:暖色中彩度越高越具温暖感 ;

冷色中彩度越高越具凉爽感。

我们生活的这个世界几乎到处都有色彩,人们时时刻刻

都在感受着色彩。让学生尝试运用冷

色和暖色画出花朵,体验不同的色彩

如何使人产生不同的心理感受。

色彩的运用 – 冷色和暖色

纪晓玉老师

16

P1R Chelsea

P1J Lola P2R Jesslyn P1G Fiona

P1L Jethro

P2R Ivan P2R Ryan P2R Nicole P2R Keira

17

Filial piety Day As Tzu Chi School aims to teach students to be compassionate, grateful,

respectful and kind individuals, on Wednesday, 16th December 2015 we

celebrated Filial Piety Day. It is indeed one of the most important events in Tzu

Chi School because students will be given the chance to express their reverence

to their parents as they show their talents in singing, dancing, poem recital, music

and Tzu Chi sign language – Shou Yu.

This year, we are emphasizing a different theme for each program. For

our lower primary program, we put “Gratitude” as the key point for every

presentation. Young children are taught to be grateful about their parent’s love.

For the upper primary, as they are old enough to understand the importance of

being grateful, we are focusing on how to repay their parent’s love and their

pledges to them.

Parenting is not easy. Bringing up disciplined well-mannered children

requires a lot of effort. A lot of sacrifices have to be made in order to ensure

that our children will know how to survive the “real” world. Nevertheless, our

parents make it look like it is the easiest job in the world. Our dear parents never

fail to make us feel loved and cared for. It is only fitting that we give recognition

to these unsung heroes of our modern society. Without a doubt, your patience

and unconditional love have not gone unnoticed.

Through this program we would like to give chances to our students to

show their parents how much they love them. It is also a good time for us to pay

tribute and give thanks for our parent’s unconditional love, their sacrifices and

their hard work bringing us up to this point. We are here because of our parents.

This year we bring something different, as we especially prepared a

tribute video to our parents that is supported by the Tzu Chi Foundation

documentation team. Our aim was to help our children express their heartfelt

gratitude and respect toward those that look after them.

Our children have put in so much effort to show their best performance

to their parents and to make them proud. Without any complaints, they practiced

every day to surprise their parents with wonderful performances.

Happy Filial Piety Day dear parents!

By: Ms Jeane

18

Filial piety Day-P1,P2

19

Filial piety Day-P3,P4,P5

Layout editor: Ms Jade Chi Hsiao Yu