PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB...

63
PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK BANANA FLAKES (Studi Kasus di Lingkungan Universitas Lampung) (Skripsi) Oleh DWI NOVITA SARI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Transcript of PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

i

PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK

BANANA FLAKES

(Studi Kasus di Lingkungan Universitas Lampung)

(Skripsi)

Oleh

DWI NOVITA SARI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

ii

ABSTRACT

CONSUMER PREFERENCE AND FINANCIAL ANALYSIS OF BANANA

FLAKES PRODUCTS

(Case Study at the University of Lampung)

By

DWI NOVITA SARI

This study aims to determine consumer preferences of banana flakes products at

the University of Lampung and analyze the financial aspects of banana flakes

industry planning. In this study conducted consumer preferences through the

distribution of questionnaires, the data obtained were analyzed by analysis of

important performance and descriptive analysis. While financial analysis and

sensitivity analysis of banana flakes production is done by calculation through

eligibility criteria, such as: Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return

(IRR), Net Benefit Cost Ratio (B / C), Pay Back period (PBp) , and Break Event

Point (BEP). The results showed that respondents indicated that there were 43

respondents who liked it, 30 respondents liked it very much and 27 respondents

preferred rather banana flakes products. Banana flakes products do not have

attributes in quadrant I (top priority) and excessive (Quadrant IV). The attributes

included in the maintaining performance quadrant (Quadrant II) are product

Page 3: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

iii

Dwi Novita Sari

prices, ease of consumption, product composition, product halalness, taste and

texture. Attributes with a low priority level (Quadrant III) are color, aroma,

product shape and size, and form of packaging and label. Financially, this industry

requires fixed capital about Rp 183.279.570 and working capital about Rp

110.320.823 with a Debt Equity Ratio 70:30, the interest rate for investment loans

of 10% is obtained that the project is worth investing with NPV about Rp

453.431.796, IRR about 20,17%, Net B/C about 1,38 and Pay Back Period about

3,45 years. Sensitivity analysis shows that the feasibility of the project to be

realized is at a level of decline in selling prices by 3,05% and an increase in prices

of raw materials and auxiliary materials by 5,25%.

Keywords : Consumer preference, banana flakes industry, financial analysis,

sensitivity analysis

Page 4: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

iv

ABSTRAK

PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK

BANANA FLAKES

(Studi Kasus di Lingkungan Universitas Lampung)

Oleh

DWI NOVITA SARI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap produk

banana flakes di Universitas Lampung dan menganalisa aspek finansial dalam

perencanaan industri banana flakes. Pada penelitian ini dilakukan preferensi

konsumen melalui penyebaran kuisioner, data yang diperoleh dianalisis dangan

important performance analysis dan analisis deskriptif. Sedangkan analisis

finansial dan sensitivitas produksi banana flakes dilakukan dengan perhitungan

melalui kriteria kelayakan, seperti: Net Present Value (NPV), Internal Rate of

Return (IRR), Net Benefit Cost Ratio (B/C), Pay Back period (PBp), dan Break

Event Point (BEP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden menunjukkan

penilaian suka sebanyak 43 responden, sangat suka sebanyak 30 responden dan 27

responden memilih agak suka terhadap produk banana flakes. Produk banana

flakes tidak memiliki atribut pada kuadran I (prioritas utama) dan berlebihan

(Kuadran IV). Atribut-atribut yang termasuk dalam kuadran pertahankan prestasi

(Kuadran II) adalah harga produk,

Page 5: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

v

Dwi Novita Sari

kemudahan mengkonsumsi, komposisi produk, kehalalan produk, rasa dan tekstur.

Atribut dengan tingkat prioritas rendah (Kuadran III) adalah warna, aroma,

bentuk dan ukuran produk, dan bentuk kemasan dan label. Secara finansial,

industri ini memerlukan modal tetap sebesar Rp 183.279.570 dan modal kerja

sebesar Rp 110.320.823 dengan Debt Equity Ratio 70:30, tingkat suku bunga

untuk kredit investasi sebesar 10% diperoleh bahwa proyek layak untuk

diinvestasikan dengan NPV sebesar Rp 453.431.796, IRR sebesar 20,17%, Net

B/C sebesar 1,38 dan Pay Back Period sebesar 3,45 tahun. Analisis sensitivitas

menunjukkan bahwa kelayakan proyek untuk direalisasikan berada pada tingkat

penurunan harga jual sebesar 3,05% dan kenaikan harga bahan baku dan bahan

pembantu sebesar 5,25 %.

Kata Kunci : Preferensi konsumen, industri banana flakes, analisis finansial,

analisis sensitivitas

Page 6: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

vi

PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK

BANANA FLAKES

(Studi Kasus di Lingkungan Universitas Lampung)

Oleh

Dwi Novita Sari

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

Pada

Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 7: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi
Page 8: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi
Page 9: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi
Page 10: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

x

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tambahrejo pada tanggal 03 November 1996, sebagai anak

kedua dari dua bersaudara, dari pasangan Bapak Ratmin Saputra dan Ibu

Sukarsih. Pada tahun 2003, penulis menyelesaikan pendidikan taman kanak-kanak

di TK Roudlatul Jannah Tambahrejo, kemudian melanjutkan pendidikan dasar di

SD Negeri 2 Tambahrejo dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun yang sama,

penulis melanjutkan pendidikan menengah di SMP Negeri 1 Gadingrejo,

kemudian pada tahun 2012 penulis melanjutkan pendidikannya ke SMA Negeri 1

Gadingrejo Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan lulus tahun 2015. Penulis

diterima sebagai mahasiswa Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian

Universitas Lampung pada tahun 2015 melalui jalur Seleksi Nasional Masuk

Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Pada bulan Januari-Maret 2018, penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN)

di Desa Mulya Sari, Kecamatan Gunung Agung, Kabupaten Tulang Bawang Barat

dengan tema “Membangun dan Meningkatkan Kemandirian Desa”. Penulis juga

melaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP)

Terbanggi Besar Lampung Tengah, khususnya di Banana Plantation Group 3 yang

dilaksanakan mulai 09 Juli 2018 hingga tanggal 11 Agustus 2018, dan

menyelesaikan laporan PU yang berjudul “Manajemen Pemasaran Produk Banana

Page 11: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

xi

Fresh Fruit di PT. Great Giant Pineapple Plantation Group 3”. Pengalaman

organisasi penulis yaitu sebagai anggota himpunan mahasiswa Jurusan Teknologi

Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Univeritas Lampung dan selama menjadi

mahasiswa penulis juga pernah menjadi asisten dosen mata kuliah Teknologi

Bahan Penyegar 2018/2019 serta berperan aktif dalam kegiatan yang dilaksanakan

pihak jurusan dan fakultas.

Page 12: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

xii

SANWACANA

Bismillaahhirrahmaanirrahiim. Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT

atas segala rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan,

dan dorongan baik itu langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung.

2. Ibu Ir. Susilawati, M.Si., selaku Ketua Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

3. Bapak Ir. Harun Al-Rasyid, M.T., selaku pembimbing pertama skripsi

sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak

memberikan pengarahan dan bimbingan dalam pelaksanaan perkuliahan,

saran, nasihat, motivasi dan kritikan dalam penyusunan skripsi.

4. Ibu Dr. Dewi Sartika, S.TP.,M.Si., selaku pembimbing kedua yang telah

banyak memberikan bimbingan, motivasi, pengarahan, saran, nasihat dan

kritikan dalam penyusunan skripsi.

Page 13: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

xiii

5. Bapak Dr . Ir. Tanto Pratondo Utomo, M.Si., selaku penguji yang telah

memberikan saran dan kritik yang membangun untuk penyempurnaan skripsi

ini.

6. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmu dan wawasan kepada

penulis selama kuliah.

7. Keluargaku tercinta yang telah memberikan dukungan, motivasi, dan yang

selalu menyertai penulis dalam doanya untuk melaksanakan dan

menyelesaikan skripsi.

8. Keluargaku di kampus Seli, Cindy, dan Rafa terimakasih atas dukungan

yang diberikan untuk penulis semasa perkuliahan hingga penyelesaian skripsi.

9. Teman-teman THP 2015, adik-adik serta kakak-kakak Jurusan Teknologi

Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Terima kasih atas

bantuan dan kebersamaannya selama ini.

10. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, atas segala bantuan

dan dukungan selama penyelesaian skripsi ini.

Penulis sangat menyadari skripsi ini jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu

penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dan dapat

memberikan manfaat bagi penulis pribadi dan bagi para pembaca.

Bandar Lampung, 23 Mei 2019

Penulis

Dwi Novita Sari

Page 14: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

xiv

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR. ................................................................................ xix

I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang. .............................................................................. 1

1.2. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4

1.3. Kerangka Pemikiran. ...................................................................... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 7

2.1. Pisang. ............................................................................................ 7

2.2. Flakes ............................................................................................. 13

2.3. Proses Produksi Banana Flakes ..................................................... 15

2.3.1. Pencampuran (Mixing) ....................................................... 16

2.3.2. Pembentukan Adonan ....................................................... 16

2.3.3. Pencetakkan (Flaking) ....................................................... 16

2.3.4. Pemanggangan ................................................................... 16

2.4. Preferensi Konsumen ..................................................................... 18

2.5. Analisis Finansial ........................................................................... 19

2.6. Analisis Sensitivitas. ...................................................................... 20

III. METODE PENELITIAN ................................................................. 21

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 21

3.2. Bahan dan Alat .............................................................................. 21

3.3. Metode Penelitian.......................................................................... 21

3.3.1. Survei Preferensi Konsumen .............................................. 22

3.3.2. Analisis Finansial ............................................................... 22

Page 15: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

xv

3.3.3. Analisis Sensitivitas ........................................................... 22

3.4. Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 23

3.4.1. Survei Preferensi Konsumen.............................................. 23

a. Metode Penentuan Responden ...................................... 23

b. Penyusunan Kuisioner .................................................. 25

c. Penyebaran Kuisioner ................................................... 26

d. Pengumpulan Data ........................................................ 26

3.4.2. Perhitungan Finansial......................................................... 26

a. Net Present Value (NPV). .............................................. 26

b. Internal Rate of Return (IRR) ........................................ 27

c. Net Benefit-Cost Ratio (net B/C) .................................. 28

d. Pay Back Periode (PBP) ............................................... 29

e. Break Event Point (BEP) .............................................. 30

f. Analisis Sensitivitas ....................................................... 30

3.4.3. Pembuatan Tepung Pisang ................................................. 32

3.4.4. Pembuatan Banana Flakes ................................................. 33

3.4.5. Material Balance ............................................................... 34

3.4.7. Analisis Data ...................................................................... 35

a. Preferensi Konsumen ..................................................... 35

b. Analisis Finansial ........................................................... 38

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 39

4.1. Preferensi Konsumen .................................................................... 39

4.1.1. Profil Responden ................................................................ 39

a. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ......................... 40

b. Responden Berdasarkan Usia ......................................... 40

c. Responden Berdasarkan Tempat Tinggal....................... 40

d. Responden Berdasarkan Sumber Keuangan .................. 40

4.1.2. Kinerja Atribut Produk ....................................................... 41

a. Manfaat Yang Diharapkan ............................................. 41

b. Pertimbangan Saat Mengkonsumsi ................................ 42

c. Bentuk Kemasan............................................................. 43

d. Label Kemasan ............................................................... 45

4.1.3. Tingkat Kesukaan Responden ........................................... 47

4.2. Important Performance Analysis (IPA) ........................................ 49

4.21. Kuadran I (Prioritas Utama)................................................ 52

4.2.2. Kuadran II (Pertahankan Prestasi) ..................................... 53

4.2.3. Kuadran III (Prioritas Rendah) .......................................... 55

4.24. Kuadran IV (Berlebihan) .................................................... 56

4.3. Analisis Finansial .......................................................................... 56

4.3.1. Asumsi yang Digunakan .................................................... 56

4.3.2. Biaya Investasi ................................................................... 57

a. Modal Tetap ................................................................... 58

b. Modal Kerja ................................................................... 58

4.3.3. Sumber dan Struktur Pembiayaan ...................................... 60

4.3.4. Aliran Kas .......................................................................... 62

a. Prakiraan Pendapatan ..................................................... 62

Page 16: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

xvi

b. Biaya Operasional .......................................................... 63

c. Proyeksi Rugi Laba ........................................................ 63

d. Proyeksi Aliran Kas (Cash Flow) .................................. 64

4.3.5. Analisis Kelayakan Investasi ............................................. 65

V. SIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 73

5.1. Simpulan ....................................................................................... 73

5.2. Saran .............................................................................................. 74

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 75

LAMPIRAN ............................................................................................... 78

Page 17: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Sifat fisik dan kimia tepung pisang dari berbagai varietas pisang.. ...... 11

2. Perbandingan komposisi kimia tepung pisang dan produk lain.. .......... 11

3. Syarat mutu tepung pisang (SNI 01-3841-1995)). ................................ 13

4. Hasil proksimat flakes tepung pisang matang………………………… 17

5. Syarat mutu susu sereal ......................................................................... 18

6. Jumlah sampel setiap fakultas. ............................................................. 25

7. Data profil responden. ........................................................................... 39

8. Penilaian tingkat kesukaan responden terhadap produk banana flakes. 47

9. Tingkat kepentingan dan tingkat kinerja produk banana flakes.. ......... 50

10. Komposisi modal tetap pendirian usaha banana flakes ....................... 58

11. Komposisi modal kerja pendirian usaha banana flakes. ...................... 59

12. Struktur pembiayaan modal tetap dan modal kerja .............................. 60

13. Rencana pencairan pinjaman modal tetap dan modal kerja. ................ 61

14. Rencana pengembalian pinjaman modal tetap dan modal kerja .......... 61

15. Proyeksi pendapatan industri banana flakes ........................................ 62

Page 18: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

xviii

16. Akumulasi laba bersih industri banana flakes. .................................... 64

17. Kriteria kelayakan investasi industri banana flakes............................. 66

18. Analisis Break Event Point (BEP) usaha industri banana flakes. ........ 68

19. Analisis sensitivitas pada penurunan harga jual produk 3,05% ............ 70

20. Analisis sensitivitas pada kenaikaan harga bahan baku dan bahan

tambahan sebesar 5,25 % ...................................................................... 71

21. Perincian biaya investasi modal tetap ................................................... 95

22. Perhitungan bunga selama masa konstruksi .......................................... 96

23. Penentuan modal kerja selama 2 bulan. ................................................ 97

24. Jadwal pengembalian kredit modal tetap .............................................. 98

25. Jadwal pengembalian kredit modal kerja .............................................. 99

26. Biaya penyusutan barang modal tetap................................................... 100

27. Biaya perbaikan dan pemeliharaan fasilitas produksi ........................... 101

28. Perincian biaya bahan baku, bahan pembantu dan utilitas. ................... 102

29. Biaya operasional .................................................................................. 103

30. Proyeksi rugi laba .................................................................................. 104

31. Proyeksi arus kas. .................................................................................. 105

32. Kriteria kelayakan investasi. ................................................................. 106

Page 19: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka pemikiran. ............................................................................. 6

2. Pohon industri pisang. ........................................................................... 9

3. Diagram alir proses produksi tepung pisang ......................................... 12

4. Diagram alir proses pembuatan flakes .................................................. 15

5. Diagram alir pembuatan tepung pisang................................................. 32

6. Diagram alir pembuatan banana flakes................................................. 33

7. Material balance produksi banana flakes .............................................. 34

8. Bentuk matrik important performance analysis (IPA). ........................ 37

9. Persentase manfaat mengkonsumsi banana flakes ............................... 41

10. Persentase pertimbangan mengkonsumsi banana flakes. ................... 42

11. Persentase penilaian bentuk kemasan produk banana flakes ................ 43

12. Persentase penilaian desain dan label kemasan produk banana flakes . 45

13. Kemasan produk banana flakes ............................................................ 46

14. Desain dan label kemasan produk banana flakes ................................. 46

15. Matriks IPA untuk atribut-atribut yang harus diperbaiki dan atribut

yang dipertahankan ............................................................................... 51

Page 20: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

xx

16. Proyeksi aliran kas masuk industri banana flakes. ............................... 65

17. Proses pembuatan tepung pisang .......................................................... 79

18. Proses pembuatan banana flakes .......................................................... 80

19. Survei penyebaran kuisioner di kantin fakultas pertanian .................... 80

20. Survei penyebaran kuisioner di kantin fakultas teknik ......................... 81

21. Survei penyebaran kuisioner di kantin FEB.......................................... 81

22. Survei penyebaran kuisioner di kantin FISIP........................................ 81

23. Survei penyebaran kuisioner di kantin FKIP ........................................ 82

24. Survei penyebaran kuisioner di kantin FMIPA ..................................... 82

25. Survei penyebaran kuisioner di kantin fakultas kedokteran ................. 82

26. Survei penyebaran kuisioner di kantin fakultas hukum ........................ 83

Page 21: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pisang (Musa Spp) merupakan hasil pertanian di Indonesia yang cukup melimpah.

Pisang termasuk ke dalam buah unggulan yang terdapat di Indonesia dengan total

produksi pada tahun 2015 mencapai 7.299.275 ton. Provinsi Lampung menduduki

peringkat pertama produksi pisang dengan menyumbang 1.937.349 ton atau

26,54% dari total produksi pisang nasional (BPS, 2017).

Pisang di Indonesia umumnya dikonsumsi secara langsung (segar) atau

dikonsumsi dalam bentuk olahan. Perkembangan konsumsi pisang di Indonesia

selama kurun waktu 2011-2015 menunjukkan perkembangan yang berfluktuatif

namun cenderung menurun dengan rata-rata penurunan sebesar 1,80% per tahun

(Kementerian Pertanian, 2016).

Salah satu jenis pisang yang sering dikonsumsi adalah pisang ambon. Konsumsi

pisang ambon di Indonesia pada tahun 2011 sebanyak 2,190 kg/kapita/tahun dan

mengalami penurunan menjadi 1,251 kg/kapita/tahun pada tahun 2013. Turunnya

angka konsumsi pisang ambon di tahun 2013 tidak sebanding dengan total

produktifitasnya dengan jumlah penduduk sebesar 252 juta jiwa dan total

ketersediaan mencapai 32.020 ton /tahun.

Page 22: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

2

Pemanfaatan pisang ambon diperlukan untuk mengoptimalkan ketersediaannya,

yaitu dengan diolah menjadi produk olahan. Pisang ambon merupakan buah yang

banyak mengandung gizi dan mempunyai rasa serta aroma yang khas, tetapi

pisang ambon mudah sekali rusak sehingga perlu diolah menjadi bahan yang awet,

mudah disimpan, dan penggunaanya instan. Salah satu cara agar pisang ambon

menjadi awet dan tidak mudah rusak dengan diolah menjadi tepung pisang.

Tepung dari pisang ambon dapat digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan

berbagai macam produk olahan. Salah satunya dalam pembuatan flakes yang

merupakan makanan sereal yang praktis dan memiliki waktu penyajian yang cepat

(ready to eat ) sebagai upaya dalam diversifikasi pangan.

Pemanfaatan tepung pisang sebagai substitusi tepung gandum dalam pengolahan

makanan sereal siap santap berbentuk flakes diharapkan dapat disukai oleh

konsumen. Menurut Central Data Mediatama Indonesia (2013), Indonesia adalah

salah satu negara pengimpor gandum terbesar kedua di dunia setelah Mesir

dengan rata-rata volume impor di atas 5 juta ton per tahun. Jumlah impor gandum

sampai tahun 2017 diperkirakan sebesar 8,79 juta ton yang setiap tahunnya

meningkat dan menjadi salah satu bentuk ketergantungan negara Indonesia

terhadap negara lain.

Menurut Papunas (2013), flakes dengan pencampuran tepung jagung 60%,

tepung pisang goroho 35%, tepung tapioka 5% merupakan formulasi yang terbaik

dari sifat fisikokimia serta sifat sensori yang menunjukkan tingkat kesukaan

panelis terhadap rasa, aroma, warna, dan kerenyahan berada pada kriteria suka.

Pada penelitian ini penulis akan melakukan substitusi tepung gandum dengan

Page 23: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

3

tepung pisang ambon, tepung beras, dan tepung tapioka (2:1:1) dan diharapkan

flakes yang dihasilkan dapat memberikan penilaian lebih disukai oleh konsumen.

Preferensi konsumen dapat didefenisikan sebagai pilihan suka atau tidak suka oleh

seseorang terhadap suatu produk barang atau jasa yang dikonsumsi atau

menunjukkan kesukaan konsumen dari berbagai pilihan produk yang ada.

Preferensi yang bersifat positif berarti penerimaan terhadap pangan tersebut

positif. Preferensi konsumen dapat diketahui dengan mengukur tingkat kegunaan

dan nilai penting setiap atribut yang terdapat pada suatu produk. Atribut fisik

menjadi daya tarik pertama yang dapat mempengaruhi pilihan konsumen (Kotler,

2004).

Flakes pisang memiliki peluang untuk dijadikan usaha, namun diperlukan

adanya analisis terhadap proses produksi dan perencanaan usaha sehingga usaha

layak untuk dijalankan. Dalam perencanaan usaha terdiri dari beberapa aspek,

salah satunya yaitu aspek finansial yang berfungsi untuk mengambil keputusan

dalam melakukan investasi apakah akan mendapatkan keuntungan dalam jangka

panjang yang berdampak pada kelangsungan hidup perusahaan.

Produk banana flakes tergolong produk baru, khususnya di lingkungan

Universitas Lampung. Dalam penelitian kali ini akan diproduksi produk banana

flakes kemudian penulis bermaksud untuk memperkenalkan produk banana flakes

kepada responden di Universitas Lampung dengan melakukan survei preferensi

konsumen serta mengkaji aspek finansial terhadap produk tersebut.

Page 24: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

4

1.2. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui preferensi konsumen terhadap produk banana flakes di

Universitas Lampung.

2. Menganalisa aspek finansial dalam perencanaan industri banana flakes.

1.3. Kerangka Pemikiran

Menurut Badan Pusat Statistik (2017), produksi pisang di Provinsi Lampung

tahun 2015 adalah sebesar 1.937.349 ton, meningkat sebanyak 455.656 ton

dibanding tahun 2014 yaitu sebesar 1.481.693 ton. Dalam kondisi produksi yang

terus meningkat tersebut dapat menjadikan pisang sebagai bahan pangan olahan

yang potensial, mengingat kandungan gizinya cukup tinggi. Usaha pengembangan

potensi dan pendayagunaan pisang agar dapat meningkatkan nilai ekonominya

salah satunya dengan diolah menjadi bahan baku dalam pembuatan produk

makanan sereal berbentuk flakes. Selain sebagai upaya dalam penganekaragaman

produk pangan, pemilihan pisang sebagai bahan utama flakes yaitu sebagai

subtitusi penggunaan gandum yang diperoleh dengan cara impor. Penggunaan

tepung gandum dapat disubstitusi dengan tepung dari bahan lain yang memiliki

kandungan pati tinggi dan kaya serat seperti yang terdapat dalam buah pisang.

Setiap individu memiliki preferensi yang beragam terhadap suatu produk.

Preferensi terhadap suatu produk dapat dilihat dari persentase jumlah responden

yang memilih dan menyukai produk yang diminatinya. Produk flakes berbasis

pisang belum dinilai berdasarkan responden yang menyukainya. Menurut hasil

Page 25: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

5

penelitian Setyadi (2016), berdasarkan hasil uji hedonik terhadap atribut sensori

dan penerimaan keseluruhan menunjukkan bahwa banana flakes dengan

menggunakan tepung pisang matang memiliki rasa yang lebih disukai. Hal ini

disebabkan karena penggunaan tepung pisang yang dibuat dari pisang matang

antara lain tingkat kemanisan dan kandungan energi yang tinggi. Namun tepung

pisang matang memiliki sifat fisik yang kurang baik seperti rendemen yang

rendah, sifat higroskopis, dan warna yang lebih coklat dibandingkan tepung

pisang mentah akibat pencoklatan enzimatis selama proses penggilingan. Pada

penelitian ini penulis akan menggunakan pisang sepertiga matang sehingga

diharapkan dapat menghasilkan flakes dengan hasil yang lebih disukai. Untuk

mengetahui bagaimana kesukaan responden terhadap produk, maka dilakukan

penelitian mengenai preferensi konsumen banana flakes.

Produk flakes pisang ambon memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi

industri. Namun dibutuhkan analisa terhadap perencanaan usaha tersebut dan

salah satunya yaitu analisa secara finansial yang meliputi penggunaan biaya modal

tetap, penyusutan material, biaya operasional dan pemeliharaan, arus kas,

proyeksi rugi laba serta penetapan kriteria investasi untuk mengetahui apakah

proyek layak untuk dijalankan. Penentuan kriteria kelayakan diukur dengan

menggunakan dasar penilaian Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return

(IRR), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Payback Period (PbP), perhitungan

Break Event Point (BEP), serta analisis sensitivitas. Perencanaan usaha tersebut

dapat dikembangkan bila NPV bernilai lebih besar dari nol (NPV>0), IRR bernilai

lebih besar dari discount factor (IRR>i), Net B/C ratio bernilai lebih besar dari

satu, maka nilai payback period lebih pendek dari umur ekonomis proyek atau

Page 26: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

6

investasi (Ibrahim, 2009). Kerangka pemikiran penelitian disajikan pada Gambar

1 berikut.

Produksi Pisang Meningkat

Peluang Untuk

Meningkatkan Nilai Ekonomi

Diversifikasi/

Penganekaragaman Pangan

Berbentuk Flakes

Preferensi Konsumen

-Analisis Deskiptif

-Importance Performance

Analysis (IPA)

Aspek finansial :

-NPV

-Net B/C

-IRR

-Payback Periode

-BEP

-Sensitivitas

Feasible/Layak

Banana Flakes dapat Dikembangkan/Proyek dapat Dijalankan

Substitusi Gandum dalam

Pembuatan Flakes

Perencanaan Usaha

Intepretasi Hasil Analisa

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Page 27: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pisang

Pisang (Musa paradisiaca L.) merupakan tanaman hortikultura yang berasal dari

kawasan di Asia Tenggara (termasuk Indonesia). Pisang adalah nama umum

yang diberikan pada tumbuhan raksasa berdaun besar memanjang dari suku

Musaceae. Buah ini tersusun dalam tandan dengan kelompok-kelompok tersusun

menjari, yang disebut sisir. Hampir semua buah pisang memiliki kulit berwarna

kuning ketika matang, meskipun ada beberapa yang berwarna jingga, merah,

hijau, ungu, atau hampir hitam.

Menurut Prabawati, et al (2008), berdasarkan penggunaannya pisang dapat

dikelompokkan menjadi:

1) Pisang meja (banana) yang umumnya disajikan sebagai buah segar.

Contohnya: Pisang Ambon Kuning, Ambon Lumut, Barangan,

Emas, Lampung, Raja Bulu, Raja Sere, dan lain-lain.

2) Pisang untuk olahan (plantain) yang hanya enak dikonsumsi setelah

terlebih dahulu diolah menjadi berbagai produk makanan. Contohnya:

Pisang Kepok, Kapas, Nangka, Siem, Tanduk, dan Uli.

3) Pisang yang banyak dimanfaatkan daunnya, yaitu: Pisang Batu dan Klutuk.

4) Pisang yang diambil seratnya, yaitu: Pisang Manila dan Abaca.

Page 28: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

8

Pisang tergolong buah yang mudah rusak (perishable), oleh karena itu perlu

dilakukan pengolahan buah pisang agar dapat mempertahankan masa

simpannya. Salah satu cara untuk mengawetkan buah pisang adalah dengan

mengolahnya menjadi berbagai jenis produk. Sebagai bahan untuk pengolahan,

buah pisang harus memenuhi syarat sudah tua dan tidak cacat, baik mekanis

maupun mikrobiologis.

Tanaman pisang banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan hidup manusia.

Seluruh bagian dari tanaman pisang dapat dimanfaatkan untuk berbagai

keperluan, mulai dari bonggol, batang, daun, buah, dan bunga. Pisang dapat

dijadikan buah meja, sale, puree, dan tepung. Kulit pisang dapat dimanfaatkan

untuk membuat cuka melalui proses fermentasi alkohol dan asam cuka. Daun

pisang dipakai sebagai pembungkus berbagai macam makanan tradisional

Indonesia. Batang Pisang Abaca diolah menjadi serat untuk pakaian, kertas, dan

sebagainya. Batang pisang yang telah dipotong kecil dan daun pisang dapat

dijadikan makanan ternak ruminansia (domba, kambing). Sedangkan air umbi

batang pisang kepok dimanfaatkan sebagai obat disentri, pendarahan usus besar

dan penawar racun. Pohon industri pisang dapat dilihat pada Gambar 2.

Page 29: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

9

P

I

S

A

N

G

POHON

PISANG

DAUN

BATANG

BONGGOL

Batang Luar

-Pakan Ternak

-Pupuk Organik

-Serat Untuk

Pakaian

Empulur

-Tepung

-Acar

-Kertas

-Pembungkus

Tempe

-Kompos

-Pakan

Ternak

-Dendeng

-Obat

-Tepung

-Kertas

-Acar

BUNGA -Sayur

-Manisan

TANDAN

DAN

BUAH PISANG

LIMBAH

Jantung Pisang

Tandan

Kulit

-Sayuran

-Penyedap

Rasa

-Pupuk Organik

-Makanan Ternak

-Etil Alkohol

-Biogas

-Wax Lantai

OFF

GRADE

-Ketchu

-Vinegar

EDIBLE

PORTION

Segar

Teknologi

Packing House

Olahan

-Keripik

-Sale

-Tepung

-Flakes

-Jelly

-Puree -Selai

Gambar 2. Pohon Industri Pisang (Effendi, 2005)

Page 30: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

10

Pisang mempunyai potensi besar diolah menjadi tepung sebagai substitusi tepung

terigu. Pada penelitian ini menggunakan jenis pisang ambon, pemilihan pisang

ambon sebagai bahan pembuatan tepung karena selain mudah didapatkan, pisang

ambon kaya akan vitamin A, dibandingkan jenis pisang lainnya. Kandungan

vitamin A dalam 100 gram pisang ambon yaitu 146 SI. Menurut Aroni (2012),

vitamin A mempunyai fungsi penting dalam sistem penglihatan, kekebalan tubuh

dan fungsi reproduksi. Penyerapan zat besi pada buah pisang hampir 100% dapat

diserap oleh tubuh, jika dibanding dengan makanan nabati lainnya. Konsumsi

pisang lainnya secara umum lebih tinggi dibandingkan konsumsi pisang ambon.

Tahun 2013 sebanyak 26,35% pisang tercecer dimana 73,65% buah banyak

dikonsumsi sedangkan sisanya dibuang karena mengalami kebusukan akibat

penyimpanan (Pusdatin Sekretariat Jendral Kementrian Pertanian RI, 2014).

Mengingat manfaat yang dapat diambil dari pisang maka perlu adanya upaya

diversifikasi pengolahan terhadap pisang agar potensi pisang dapat dimanfaatkan

secara optimal sehingga dapat meningkatkan pemanfaatan pisang ambon sebagai

bahan baku lokal dan meningkatkan penggunaan tepung pisang ambon sebagai

bentuk diversifikasi produk olahan pangan berbahan baku pisang.

Hasil Penelitian Widowati, et al (2010) yaitu kadar tepung pisang sebesar 84,01%

dan mendekati kadar karbohidrat pada ubi kayu (87,87%) dan ubi jalar (86,95%).

Hal ini menunjukkan bahwa pisang berpeluang sebagai sumber kalori dan dapat

diolah menjadi tepung serta digunakan sebagai substitusi tepung terigu dalam

pembuatan berbagai produk olahan. Adapun manfaat pengolahan pisang menjadi

tepung antara lain dapat lebih tahan disimpan, lebih mudah dalam pengemasan

dan pengangkutan, lebih praktis untuk diversifikasi produk olahan, mampu

Page 31: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

11

memberikan peningkatan nilai ekonomi buah pisang, dan mampu meningkatkan

nilai gizi buah melalaui proses fortifikasi selama pengolahan. Selain itu pisang

mengandung 120 kalori dan zat pati yang cukup tinggi 30mg/100g sehingga

cocok untuk dibuat menjadi tepung. Menurut penelitian Wahyudin (2011), dalam

teknologi pengolahan pisang untuk dijadikan tepung pisang, sebelumnya irisan

buah pisang dilakukan perendaman dalam larutan asam sitrat untuk mencegah

reaksi pencoklatan pada buah, sehingga dapat memperbaiki warna tepung pisang

yang dihasilkan. Sifat fisik dan kimia dari tepung pisang disajikan pada Tabel 1

dan 2.

Tabel 1. Sifat fisik dan kimia tepung pisang dari berbagai varietas pisang.

Varietas Warna Kadar Air

(%)

Kadar Asam

(%)

Karbohidrat

(%)

Kepok Putih 6,08 1,85 76,47

Nangka Putih coklat 6,09 0,85 79,84

Ambon Putih abu-abu 6,26 1,04 78,99

Raja Bulu Putih coklat 6,24 0,84 76,47

Ketan Putih abu-abu 6,24 0,78 75,33

Lampung Putih 8,39 0,49 70,10

Siam Kuning coklat 7,62 1,00 77,13

Sumber : Ebook pangan, 2006

Tabel 2. Perbandingan komposisi kimia tepung pisang dan produk lain.

Komposisi Kimia Pisang

Segar

Tepung

Pisang

Beras Kentang

Air (%) 70 3 12 78

Karbohidrat (%) 27 88,6 80,2 19

Serat Kasar (%) 0,5 2 0,3 0,4

Protein (%) 1,2 4,4 6,7 2

Lemak (%) 0,3 0,8 4 0,1

Abu (%) 0,9 3,2 0,5 1

Karoten (ppm) 2,4 760 - 12

Kalori (kkal/100g) 104 340 363 82

Sumber : Ebook pangan, 2006

Page 32: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

12

Prosedur Operasi Standar (POS) produksi tepung pisang disajikan pada Gambar

3. Sedangkan syarat mutu tepung pisang mengacu kepada SNI 01-3841-1995

disajikan pada Tabel 3.

Gambar 3. Diagram alir proses produksi tepung pisang (Abidin, 2007).

Pisang

Pengupasan

Pengirisan

Pengeringan

Penggilingan

Pengayakan

Tepung

Pisang

Pencucian

Penirisan

Page 33: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

13

Tabel 3. Syarat Mutu Tepung Pisang (SNI 01-3841-1995)

Jenis Uji

Satuan Persyaratan Mutu

Aroma - Normal

Rasa - Normal

Warna - Normal

Benda asing - Tidak ada

Kehalusan lolos ayakan 60 mesh %b/b Min. 95

Air %b/b Maks. 5

Sulfit (SO2) mg/kg Negatif

Timbal (Pb) mg/kg Maks. 1,0

Tembaga (Cu) mg/kg Maks. 10,0

Seng (Zn) mg/kg Maks. 40,0

Raksa mg/kg Maks. 0,05

Cemaran Arsen (As) mg/kg Maks. 0,5

Eschericia coli Koloni/g 0

Kapang dan khamir Koloni/g Maks. 102

Salmonella/25 gram - Negatif

Staphylococcus aureus Koloni/g Negatif

Sumber: Standar Nasional Indonesia (1995)

2.2. Flakes

Flakes merupakan sereal siap saji yang dapat memberikan kemudahan dalam

memenuhi kebutuhan kalori dalam waktu yang relatif singkat serta tanpa perlu

repot-repot memasak, tetapi hanya perlu menambahkan susu sebagai

campurannya. Flakes juga merupakan produk pangan yang termasuk ke dalam

kategori makanan sereal siap saji atau RTE (ready to eat) yang telah dilakukan

pengolahan sesuai dengan jenis dan bentuknya. Bahan baku utama yang sering

digunakan pada flakes yang banyak beredar dipasaran adalah gandum atau biji

jagung. Bahan baku tersebut biasanya diolah secara utuh maupun ditepungkan

terlebih dahulu. Menurut Lawess (1990), flakes terbuat dari bahan pangan

serealia seperti beras, gandum, jagung, dan umbi- umbian.

Page 34: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

14

Pengolahan flakes meliputi berbagai tahapan yang dimulai dengan persiapan,

pencampuran bahan, pengolahan, pengeringan, pendinginan suhu, dan flaking.

Proses pengolahan dilakukan dengan mengukus biji serealia yang sudah

dihancurkan pada kondisi bertekanan selama kurang lebih dua jam dan

selanjutnya dipipihkan di antara dua rol baja. Setelah itu dilakukan pengeringan

dan pemanggangan pada suhu tinggi. Produk flakes berbahan dasar serealia dapat

dilakukan dengan cara yang lebih sederhana yaitu dengan melewatkan adonan

diantara dua buah rol dengan jarak tertentu, kemudian dilakukan pengovenan

untuk mendapatkan kadar air produk akhir kurang lebih sebesar 6-8% (Lawes,

1990). Diagram alir pembuatan flakes dapat diilustrasikan pada Gambar 4.

Page 35: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

15

Gambar 4. Diagram alir proses pembuatan flakes

Sumber : Suarni (2009)

2.3. Proses Produksi Banana Flakes

Banana flakes merupakan pengembangan proses produksi flakes dengan

campuran tepung pisang serta bahan tambahan pembuat flakes lainnya. Menurut

penelitian Hanawati (2011), proses produksi banana flakes meliputi beberapa

tahapan seperti berikut :

Pengovenan (Pemanggangan)

Pencetakan (Pembentukan flakes)

Pemipihan

Pencampuran dan pembentukan adonan

Telur, gula, garam.

margarin

Bahan baku tepung

Flakes

Page 36: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

16

2.3.1. Pencampuran (Mixing)

Pencampuran atau mixing berfungsi mencampur semua bahan sampai homogen.

Proses pencampuran awal dilakukan pada dua jenis bahan. Bahan baku tepung

diaduk terpisah dengan bahan tambahan, baru kemudian kedua bahan tersebut

dicampurkan secara perlahan. Proses pencampuran dilakukan menggunakan

tangan sampai adonan tercampur merata (homogen), selanjutnya adonan

siap untuk dicetak.

2.3.2. Pembentukan Adonan

Pembentukan adonan dibuat secara manual dengan tangan. Tujuan pembentukan

adonan adalah agar adonan mudah untuk dipipihkan dengan rol penggiling, dan

adonan yang telah pipih kemudian ditampung dalam loyang.

2.3.3. Pencetakan (Flaking)

Proses pencetakan atau flaking adalah proses pencetakan menjadi flakes. Proses

pencetakan ini harus dilakukan dengan cepat sehingga adonan tidak

mengering. Adonan dicetak berukuran ± 1,5cm dan ditata pada loyang untuk

masuk ke tahap berikutnya yaitu pemanggangan.

2.3.4. Pemanggangan

Pemanggangan merupakan suatu unit operasi yang menggunakan udara panas

dan bertujuan untuk mencapai kematangan optimum serta menurunkan aktivitas

Page 37: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

17

kadar air flakes sehingga dapat menghasilkan tekstur yang renyah. Proses

pemanggangan pada pembuatan flakes juga bertujuan untuk

menyempurnakan gelatinisasi pati. Selama proses pemanggangan, air dalam

produk akan diuapkan sehingga terjadi penurunan rendemen yang cukup besar.

Pemanggangan merupakan aspek yang kritis dari urutan proses untuk

menghasilkan flakes yang berkualitas tinggi. Hasil proksimat banana flakes pada

penggunaan tepung pisang matang waktu pemanggangan 25 menit disajikan pada

Tabel 4.

Tabel 4. Hasil proksimat flakes tepung pisang matang

Zat Gizi

Kandungan (%)

Karbohidrat 73,23%

Protein 12,09%

Lemak 5,52%

Kadar Air 2,86%

Kadar Abu 3,72%

Serat Kasar 2,57%

Sumber : Setyadi (2016)

Flakes termasuk ke dalam kelompok makanan susu sereal. Menurut SNI nomor

01-4270-1996, definisi susu sereal adalah serbuk instan yang terbuat dari susu

bubuk dan sereal dengan penambahan makanan lain dan atau tanpa bahan

tambahan makanan yang diizinkan. Adapun syarat mutu susu sereal dapat dilihat

pada Tabel 5.

Page 38: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

18

Tabel 5. Syarat Mutu Susu Sereal (SNI 01-4270-1996)

No. Kriteria Uji Satuan Persyaratan 1 Keadaan

1.1 Bau - Normal

1.2 Rasa - Normal

2 Air %b/b Maks. 3,0

3 Abu %b/b Maks. 4

4 Protein (N x 6,25) %b/b Min. 5

5 Lemak %b/b Min. 7,0

6 Karbohidrat %b/b Min. 60,0

7 Serat kasar %b/b Maks. 0,7

8 Bahan Tambahan Makanan

- -

8.1 Pemanis buatan (sakarin dan siklamat)

- Tidak boleh ada

8.2 Pewarna tambahan - Sesuai dengan SNI 01-0222-1987 9 Cemaran Logam - -

9.1 Timbal (Pb) mg/kg Maks. 2,0

9.2 Tembaga (Cu) mg/kg Maks. 30,0

9. 3 Seng (Zn) mg/kg Maks. 40,0

9.4 Timah (Sn) mg/kg Maks. 40,0/250,0*

9.5 Raksa (mg) mg/kg Maks. 0,03

10 Cemaran Arsen (As)

mg/kg Maks. 1,0

11 Cemaran mikroba - -

11.1 Angka lempeng total

koloni/g Maks. 5 x 105

11.2 Coliform APM/g Maks. 102

11.3 Escherica coli APM/g < 3

11.4 Salmonella/25 g - Negatif

11.5 Staphylococcus aureus/g

- Negatif

11.6 Kapang koloni/g Maks. 102

Sumber : Badan Standarisasi Nasional, 1996

2.4. Preferensi Konsumen

Preferensi konsumen didefinisikan sebagai pilihan suka atau tidak suka oleh

seseorang terhadap suatu produk barang atau jasa yang dikonsumsi. Menurut

Kotler (2000), preferensi konsumen dapat diketahui dengan mengukur tingkat

kegunaan dan nilai relatif penting setiap atribut yang terdapat pada suatu produk.

Atribut fisik yang ditampilkan pada suatu produk dapat menimbulkan daya tarik

pertama yang dapat mempengaruhi konsumen. Penilaian terhadap produk

Page 39: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

19

menggambarkan sikap konsumen terhadap produk tersebut dan sekaligus dapat

mencerminkan konsumen dalam mengkonsumsi suatu produk. Konsumen

memiliki sikap berbeda-beda dalam menimbang atribut yang dianggap penting.

Mereka akan memberikan perhatian terbesar pada atribut yang memberikan

manfaat-manfaat yang dicarinya (Kotler, 2000).

2.5. Analisis Finansial

Analisis finansial digunakan dalam mengambil keputusan untuk melakukan

investasi dengan harapan mendapatkan keuntungan dalam jangka panjang yang

berdampak pada kelangsungan hidup suatu perusahaan (Soeharto, 2002).

Pendekatan yang dilakukan dalam aspek finansial adalah menganalisis perkiraan

arus kas keluar dan masuk selama umur proyek atau investasi. Arus kas ini

meliputi perkiraan biaya awal, modal kerja, biaya operasi, biaya produksi, dan

pendapatan. Menurut Kasmir dan Jakfar (2012), analisis terhadap aspek finansial

mencakup beberapa hal, yaitu:

1. Sumber dana

Perolehan dana yang ada dapat dicari dari berbagai sumber dana, baik

itu dana sendiri atau modal pinjaman atau keduanya.

2. Kebutuhan biaya investasi

Biaya investasi adalah biaya yang diperlukan dalam pembangunan

proyek. Biaya investasi secara garis besar, terdiri dar biaya pra investasi,

biaya aktiva tetap, dan biaya operasional (modal kerja).

3. Arus kas (cash flow)

Arus kas adalah jumlah uang yang masuk dan keluar dalam suatu

Page 40: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

20

perusahaan mulai dari investasi dilakukan sampai dengan berakhirnya

investasi tersebut.

4. Proyeksi laba – rugi

Pernyataan rugi laba suatu perusahaan menyatakan keadaan penerimaan

atau pemasukan, biaya dan rugi laba perusahaan dalam suatu periode

tertentu.

5. Kriteria penilaian investasi.

Kriteria kelayakan investasi yang digunakan, antara lain: nilai sekarang atau

Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), periode

pengembalian / Pay Back Period (PBP), tingkat pengembalian investasi atau

Internal Rate of Return (IRR)., dan keadaan pulang pokok atau Break Event

Point (BEP).

2.6. Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas dapat dikatakan suatu kegiatan menganalisis kembali suatu

proyek untuk melihat apakah yang akan terjadi pada proyek tersebut bila suatu

proyek tidak berjalan sesuai rencana. Analisis sensitivitas ini mencoba melihat

suatu realitas proyek yang didasarkan pada kenyataan bahwa proyeksi dari suatu

rencana proyek sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur ketidakpastian mengenai apa

yang terjadi di masa mendatang . Biaya penerimaan dalam suatu proyek,

jumlahnya mempengaruhi besarnya Net B/C, NPV, IRR dan PP. Perubahan

kriteria-kriteria tersebut dapat terjadi karena adanya perubahan dalam

dasar-dasar perhitungan biaya dan manfaat (Gittinger, 1986).

Page 41: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

III. METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Lampung. Pengolahan Banana

Flakes dilakukan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Jurusan

Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dan survey

preferensi konsumen dilakukan di kantin di lingkungan Universitas Lampung

pada bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2019.

3.2. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan-bahan untuk

memproduksi flakes dan produk banana flakes. Sedangkan alat yang digunakan

adalah alat-alat untuk memproduksi flakes, software pengolah data Microsoft

Excel, kuisioner dan alat tulis.

3.3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi beberapa

langkah berikut.

Page 42: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

22

3.3.1. Survei Preferensi Konsumen

Survei preferensi konsumen terhadap produk banana flakes dilakukan dengan

menyebar kuisioner dan memberikan sampel banana flakes kepada responden di

lingkungan Universitas Lampung. Kemudian data yang diperoleh ditabulasikan,

disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis dengan menggunakan Importance

Performance Analysis (IPA) dan analisis deskriptif .

3.3.2. Analisis Finansial

Analisis finansial dalam perencanaan usaha banana flakes dilakukan dengan

perincian biaya-biaya seperti biaya sewa bangunan dan instalasi penunjang, mesin

dan bahan baku yang digunakan, kapasitas produksi, fasilitas dan sarana dan

prasarana, tenaga kerja yang diperlukan, serta sumber dana yang tersedia sebagai

biaya investasi kemudian dilanjutkan dengan perhitungan proyeksi laba rugi, arus

kas (cash flow) dan kriteria kelayakan investasi produksi banana flakes.

3.3.3. Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas dilakukan untuk meneliti kembali analisa kelayakan proyek

yang telah dilakukan. Teknik melakukan analisis sensitivitas dengan mengukur

ulang ukuran kemanfaatan rencana proyek menggunakan perkiraan baru dari satu

atau lebih komponen biaya terhadap asumsi-asumsi yang digunakan sehingga

dapat diketahui pengaruh perubahan tersebut terhadap proyek. Menurut Fatah

(1994), perubahan dapat terjadi akibat masalah utama diantaranya yaitu perubahan

Page 43: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

23

harga produk, keterlambatan pelaksanaan proyek, kenaikan biaya dan perubahan

volume produksi terhadap rencana suatu proyek.

3.4. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan dalam dua tahap, pertama preferensi konsumen

dengan menyebar kuisioner pada responden dengan jumlah yang sesuai dengan

metode penentuan responden yang digunakan dan selanjutnya dilakukan analisis.

penetapan kriteria investasi dengan menggunakan analisis finansial dan

sensitivitas

3.4.1. Survey Preferensi Konsumen

Metode survey Preferensi Konsumen dilakukan dalam beberapa tahapan

sebagai berikut:

a. Metode Penentuan Responden

Metode penentuan responden pada penelitian ini adalah metode purposive

sampling/judgement sampling yaitu merupakan metode penentuan responden

yang diambil berdasarkan pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan penelitian

atau memilih responden secara sengaja. Penelitian ini dilakukan di kantin di

lingkungan universitas Lampung sehingga populasi yang diambil adalah

mahasiswa yang berada di areal tersebut. Berdasarkan data BAK Unila (2018)

jumlah total mahasiswa aktif Universitas Lampung sebanyak 30.551 orang.

Jumlah responden yang diperlukan untuk mewakili jumlah populasi tersebut

Page 44: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

24

ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin (Prasetyo, 2010).

N

1 + N (e)2

30.551

1 + 30.551 (0,1) 2

= 99,67 ≈ 100

Keterangan :

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

e

= Nilai presisi (tingkat kesalahan yang diambil dalam sampling ini

adalah sebesar 10%)

Jumlah responden yang diambil berdasarkan rumus tersebut adalah 100

responden dari seluruh mahasiswa di Universitas Lampung. Adapun rumus

yang digunakan dalam menentukan sampel dari setiap lapisan atau kelompok

menurut Prasetyo (2010) sebagai berikut :

Populasi1

Total Populasi

Ukuran sampel dari setiap lapisan atau kelompok berdasarkan perhitungan

dengan menggunakan rumus tersebut disajikan pada Tabel 6.

n =

=

Sampel1 = x Total Sampel

Page 45: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

25

Tabel 6. Jumlah Sampel Setiap Fakultas

No. Kantin Fakultas Jumlah Sampel

1 Pertanian 4854/30551 x 100 = 16

2 Teknik 3823/30551 x 100 = 12

3 FEB 3669/30551 x 100 = 12

4 FISIP 3948/30551 x 100 = 13

5 FKIP 7193/30551 x 100 = 24

6 FMIPA 3230/30551 x 100 = 11

7 Kedokteran 986/30551 x 100 = 3

8 Hukum 2848/30551 x 100 = 9

Penelitian ini menggunakan teknik sampling dengan cara accidental sampling.

Accidental sampling yaitu pengambilan sampel secara aksidental dengan

mengambil responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai

dengan konteks penelitian, sehingga dalam teknik sampling ini peneliti

mengambil responden pada saat itu juga secara sengaja dan responden akan

diberikan banana flakes sebagai sampel.

b. Penyusunan Kuisioner

Kuisioner merupakan data primer dalam melaksanakan penelitian ini. Kuisioner

adalah daftar pertanyaan yang tersusun rapi untuk diajukan kepada responden.

Kuisioner yang disusun terdiri dari pertanyaan-pertanyaan mengenai profil

responden dan preferensi konsumen terhadap atribut produk.

Kuisioner mengacu pada penelitian Rahmawati, (2004) dimana pertanyaan yang

terdapat pada kuisioner tersebut bersifat pertanyaan tertutup dan semi terbuka.

Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang tidak memungkinkan responden

untuk memberikan jawaban selain yang telah disediakan. Sedangkan pertanyaan

semi terbuka adalah pertanyaan yang telah disediakan jawabannya tetapi

Page 46: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

26

memungkinkan responden untuk menambah jawaban yang sesuai.

c. Penyebaran Kuisioner

Setelah dilakukan pembagian produk banana flakes dilakukan penyebaran

kuisioner di tempat penjualan makanan di kantin di lingkungan Universitas

Lampung.

d. Pengumpulan Data

Penelitian ini diawali dengan proses pengumpulan data yang dilakukan dengan

kuisioner. Kuisioner berisi tentang identitas atau karakteristik panelis/responden

dan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan tentang preferensi konsumen yaitu

tentang atribut produk meliputi kesukaan konsumen terhadap produk banana

flakes secara fisik, sensori, dan manfaat yang diperoleh. Teknik pengumpulan

data yang digunakan yaitu teknik wawancara.

3.4.2. Perhitungan Finansial

Analisis kelayakan usaha dilakukan dengan perhitungan finansial melalui

kriteria- kriteria kelayakan, seperti: Net Present Value (NPV), Internal Rate of

Return (IRR), Net Benefit Cost Ratio (B/C), Pay Back period (PBp), dan Break

Event Point (BEP) (Ibrahim, 2009).

a. Net Present Value (NPV)

Net Present Value (NPV) adalah kriteria investasi yang banyak digunakan untuk

mengukur apakah suatu proyek layak atau tidak untuk dijalankan. Data tentang

Page 47: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

27

perkiraan biaya investasi, biaya operasi, dan pemeliharaan serta perkiraan

manfaat/benefit dari proyek yang direncanakan akan diperlukan untuk

menghitung NPV, dengan rumus berikut ini:

n

NPV = ∑ NBi

(1 + i)n

i=1

keterangan:

NBt = Net Benefit = Benefit - Cost

n = tahun (waktu)

i = suku bunga (discount factor) yang berlaku

Jika NPV ≥ 0 maka proyek dapat dijalankan, jika NPV < 0 maka proyek ditolak.

b. Internal Rate of Return (IRR)

Internal Rate of Return atau IRR adalah suatu tingkat discount rate yang

menghasilkan net present value sama dengan 0 (nol). IRR dapat menggambarkan

berapa besar tingkat pengembalian atas modal yang diinvestasikan yang nilainya

harus lebih besar dari SOCC atau social opportunity cost of capital agar rencana

usaha investasi layak untuk dilaksanakan, dengan formula yang dirumuskan

sebagai berikut:

NPV(1)

IRR = i + [ i(2) – i(1)] (1)

NPV(1) – NPV(2)

Keterangan:

i(1) = adalah tingkat suku bunga / dicount rate yang membuat NPV

positif

i(2) = adalah tingkat suku bunga / dicount rate yang membuat NPV

negatif

Page 48: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

28

Jika IRR dari suatu proyek sama dengan tingkat suku bunga yang berlaku, maka

NPV dari proyek itu sebesar 0. Jika IRR ≥ i, maka proyek layak untuk

dijalankan, begitupun sebaliknya.

c. Net Benefit-Cost Ratio (net B/C)

Net B/C adalah perbandingan antara jumlah PV net benefit yang positif dengan

jumlah PV net benefit yang negatif. Jumlah present value positif sebagai

pembilang dan jumlah present value negatif sebagai penyebut. Net Benefit -

Cost Ratio (Net B/C) merupakan perbandingan antara manfaat dan biaya, pada

awalnya biaya lebih besar daripada benefit sehingga Bt- Ct negatif, kemudian

pada tahun-tahun berikutnya benefit lebih besar dari biaya sehingga Bt-Ct

positif, dengan formula sebagai berikut:

n

Net B/C = ∑ i=1

NBi (-)

keterangan:

NBi (+) = Net benefit yang telah di discount positif

NBi (-) = Net benefit yang telah di discount negatif

Suatu usaha dinyatakan layak secara finansial jika nilai net B/C lebih besar dari

1 (satu), jika lebih kecil dari 1 (satu) berarti tidak layak, dan untuk net B/C = 1

tercapai break even point.

NBi (+)

Page 49: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

29

d. Pay Back Periode (PBP)

Pay Back Period adalah jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan

modal suatu investasi, yang menunjukkan terjadinya arus penerimaan (cash in

flows) secara kumulatif sama dengan jumlah investasi dalam bentuk present

value. Secara sederhana, PBP dapat diartikan sebagai jangka waktu pada saat

NPV sama dengan nol. Nilai NPV berbanding terbalik dengan PBP. Jika nilai

NPV semakin besar, maka nilai PBP semakin mengecil dan begitu pun

sebaliknya. Semakin cepat dalam pengembalian biaya investasi sebuah proyek,

semakin lancar perputaran modal maka semakin baik proyek tersebut. Rumus

yang digunakan untuk menghitung Pay Back Period (PBP) adalah sebagai

berikut:

n n

∑ Ii - ∑ Bicp-1 i=1 i=1

keterangan:

PBP = Pay back Period

Tp-1 = Tahun sebelum terdapat PBP

Ii = Jumlah investasi yang telah di discount Bicp-1 = Jumlah benefit yang telah di discount sebelum Pay Back

Period Bp = Jumlah benefit pada Pay Back Period berada

Apabila payback period dari suatu investasi yang diusulkan lebih pendek dari

pada payback period maksimum, maka usul investasi tersebut dapat diterima.

Sebaliknya jika nilai payback period-nya lebih panjang dari pada maksimumnya

maka usul investasi seharusnya ditolak.

Bp

PBP = Tp-1 +

Page 50: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

30

e. Break Event Point (BEP)

BEP digunakan untuk mengetahui hubungan antar beberapa variabel di dalam

kegiatan perusahaan seperti, jumlah produksi atau tingkat produksi yang

dilaksanakan, biaya yang dikeluarkan, serta pendapatan yang diterima perusahaan

dari kegiatannya. Keadaan pulang pokok merupakan keadaan dimana penerimaan

pendapatan (total revenue) adalah biaya yang ditanggungnya (total cost).

Penentuan break event didasarkan pada persamaan penjualan dengan total biaya.

Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut:

Pelaksanaan penelitian penetapan kriteria investasi meliputi penentuan layak

atau tidaknya produksi banana flakes. Proses Produksi Banana Flakes

disajikan dalam Gambar 5.

f. Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas dilakukan pada arus penerimaan (manfaat) dan pengeluaran

(biaya) pada analisis kelayakan usaha, yaitu perubahan biaya operasional,

perubahan biaya bahan baku dan perubahan penerimaan. Perubahan yang diamati

BEP Harga Jual =

Total Biaya Produksi

Total Produksi

BEP Volume Produksi =

Total Biaya Produksi

Harga Jual Produksi

Page 51: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

31

adalah bagaimana nilai NPV, IRR, Net B/C, jika terjadi perubahan variabel pada

alat analisis. Variabel-variabel yang digunakan sebagai alat analisis sensitivitas

pada penelitian diantaranya adalah penurunan harga jual dan kenaikan bahan

baku yang ditentukan berdasarkan metode trial and error hingga diperoleh angka

yang memenuhi batas minimum kriteria kelayakan investasi.

Page 52: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

32

3.4.3. Pembuatan Tepung Pisang

Pembuatan tepung pisang pada penelitian ini disajikan pada Gambar 5.

Gambar 5. Diagram alir pembuatan tepung pisang

Sumber : Setyadi (2016), yang dimodifikasi.

Pengupasan

Penirisan

Pengeringan 37 ˚C selama 48 jam

Penggilingan dan pengayakan 80 mesh

Pisang ambon

matang

Kulit pisang

Tepung pisang

Perendaman asam sitrat

5-10 menit

Pengirisan 0,75-1 cm

Pencucian

Page 53: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

33

3.4.4. Pembuatan Banana Flakes

Pembuatan tepung pisang pada penelitian ini disajikan pada Gambar 6.

Gambar 6. Diagram alir pembuatan banana flakes

Sumber : Pratiwi (2016), yang dimodifikasi.

Perencanaan usaha produk banana flakes dirancang dengan menetapkan asumsi-

asumsi perusahaan yang akan digunakan dalam perhitungan finansial sehingga

dapat diketahui bagaimana kriteria kelayakan produksi, berikut merupakan

material balance produksi banana flakes disajikan pada Gambar 7.

Pencampuran bahan

Pengadonan hingga kalis

Pemipihan adonan dengan

ketebalan ± 1 mm

Pemanggangan

(T=120˚C t= 10 menit)

Tepung pisang

Tepung beras

Tepung tapioka (2:1:1)

Banana Flakes

Garam 0,5%

Gula 10%

Margarin 10%

Air 30%

Pembentukan serpihan flakes

dengan ukuran ± 1-2 cm

Page 54: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

34

3.4.5. Material Balance

Material balance pada produksi banana flakes disajikan pada Gambar 7 dengan

rincian asumsi (produksi/hari) sebagai berikut.

Kapasitas produksi : 500 Kg

1 hari operasi : 8 jam

Pisang

ambon

500 Kg

PENGUPASAN &

PEMOTONGAN

0,75-1 cm

Kulit & bonggol : 40% = 200 Kg

PERENDAMAN

PENIRISAN

PENGERINGAN

PENCAMPURAN

Tepung beras 53,42 Kg

Tepung tapioka 53,42 Kg

Garam 1,06 Kg

Gula 21,37 Kg

Margarin 21,37 Kg

Air 64,11 L

PENCETAKAN FLAKES

(ukuran ±1-2 cm)

PEMANGGANGAN

(t=120˚c t= 10 menit)

PACKING

214,40 Kg

=214400 gr

1pcs = 250 gr

= 858 pcs

PENCUCIAN

Banana

Flakes

Gambar 7. Material balance produksi banana flakes

Larutan asam sitrat 306,52 L

Air

275,86 L

Air

360 L

Air

324 L

Air

70%

PEMIPIHAN

(ketebalan ± 1 mm)

Air

40%

PENGGILINGAN

Tepung Pisang 106,85 Kg

43,99 Kg

Air

73,33 L

Air

360 L

Page 55: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

35

3.4.6. Analisis Data

a. Preferensi Konsumen

Data-data yang telah diperoleh melalui penyebaran kuesioner dianalisis dangan

analisis Important Performance Analysis dan analisis deskriptif. Analisis

deskriptif digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik konsumen dan

mengetahui tingkat kesukaan konsumen terhadap produk banana flakes.

Metode Important Performance Analysis menggambarkan kinerja (performance)

sebuah merek dibandingkan dengan harapan atau tingkat pentingnya

(importance) yang dipersepsikan oleh konsumen dalam bentuk matriks IPA.

Apabila skor tingkat kinerja sesungguhnya lebih atau sama dengan harapan atau

tingkat kepentingan maka responden dikategorikan puas sedangkan bila tingkat

pelaksanaan sesungguhnya kurang dari harapan atau tingkat kepentingan

responden dikategorikan tidak puas.

Hasil perhitungan berupa rata-rata bobot (X) untuk kinerja perusahaan dan rata-

rata bobot (Y) untuk kepentingan, dengan rumus sebagai berikut :

Dimana :

X : Skor rata-rata tingkat pelaksanaan dan kinerja

Y : Skor rata-rata tingkat kepentingan

Xi: Total skor tingkat kinerja dari seluruh responden

Yi : Total skor tingkat kepentingan dari seluruh responden

Y = Y i n

Page 56: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

36

n : Jumlah responden

Matriks IPA yang terdiri dari sumbu X dan Y dibagian atas empat bagian yang

dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik-titik (X.Y)

dimana X merupakan rata-rata dari rata-rata skor kinerja perusahaan pada seluruh

atribut Y adalah rata-rata skor tingkat harapan seluruh atribut yang akan

mempengaruhi kepuasan konsumen. Adapun rumus yang digunakan

adalah sebagai berikut :

=

Dimana :

X : Rata-rata dari skor tingkat kinerja produk

Y : Rata-rata dari skor rata-rata skor tingkat kepentingan responden

X : Skor rata-rata tingkat kinerja produk

Y : Skor rata-rata tingkat kepentingan responden

n : Jumlah responden

K: Banyaknya atribut yang dapat mempengaruhi kepuasan responden

Hasil perhitungan diatas akan dinyatakan dalam matriks IPA. Matriks IPA

diperlukan untuk penjabaran tingkat kinerja dan kepuasan konsumen. Kuadran

I merupakan daerah prioritas utama, kuadran II merupakan daerah yang

harus dipertahankan, kuadran III merupakan daerah prioritas rendah dan

kuadran IV merupakan daerah berlebihan yang ditampilkan pada Gambar 8.

Atribut yang digunakan pada metode IPA terdiri dari harga produk, kemudahan

mengkonsumsi, komposisi produk, kehalalan produk, rasa, warna, aroma,

Page 57: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

37

tekstur/kerenyahan, bentuk dan ukuran produk, serta bentuk kemasan dan label

produk.

Gambar 8. Bentuk Matrik Importance Performance Analysis

(Rangkuti 2006)

Kuadran I : Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap

penting oleh konsumen tetapi pada kenyataannya faktor-faktor ini

belum sesuai seperti yang diharapkan (tingkat kepuasan yang

diperoleh masih sangat rendah). Variabel-variabel yang masuk

dalam kuadran ini harus ditingkatkan.

Kuadran II : Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap

penting oleh konsumen dan faktor-faktor dianggap oleh konsumen

sudah sesuai dengan yang dirasakannya sehingga tingkat

kepuasannya relatif tinggi. Kinerja suatu variabel dan harapan

konsumen berada pada tingkat tinggi sehingga perusahaan cukup

Kuadran I

(Prioritas Utama)

Kuadran II

(Pertahankan Prestasi)

Kuadran III

(Prioritas Rendah)

Kuadran IV

(Berlebihan)

Y (Tingkat Kepentingan)

Tinggi

Tinggi)

Rendah Tinggi

X (Tingkat Kinerja)

Page 58: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

38

mempertahankan kinerjanya.

Kuadran III : Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap

kurang penting oleh pelanggan dan pada kenyataanya kinerjanya

tidak terlalu istimewa. Kinerja suatu variabel dan harapan konsumen

berada pada tingkat rendah sehingga perusahaan belum perlu

melakukan perbaikan.

Kuadran IV : Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap

kurang penting oleh pelanggan dan dirasakan terlalu berlebih-

lebihan. Kinerja perusahaan lebih tinggi daripada harapan

konsumen sehingga perlu menurunkan kinerja agar dapat

mengefisienkan sumberdaya.

b. Analisis Finansial

Data-data hasil perhitungan dalam perencanaan usaha banana flakes ditabulasikan

dan ditetapkan kelayakannya melalui kriteria investasi dengan menggunakan

rumus pada program pengolah data Microsoft Excel.

Page 59: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil simpulan bahwa :

1. Setelah responden mencoba produk dilakukan analisis preferensi konsumen.

Didapatkan hasil responden secara penerimaan keseluruhan terhadap atribut

produk menunjukkan penilaian suka sebanyak 43 responden, sangat suka

sebanyak 30 responden dan 27 responden memilih agak suka terhadap produk

banana flakes. Produk banana flakes tidak memiliki atribut pada kuadran I

(prioritas utama) dan berlebihan (Kuadran IV). Atribut-atribut yang termasuk

dalam kuadran pertahankan prestasi (Kuadran II) adalah harga produk,

kemudahan mengkonsumsi, komposisi produk, kehalalan produk, rasa dan

tekstur. Atribut dengan tingkat prioritas rendah (Kuadran III) adalah

warna, aroma, bentuk dan ukuran produk, dan bentuk kemasan dan label.

2. Secara finansial, industri produk banana flakes ini memerlukan modal tetap

sebesar Rp 183.279.570 dan modal kerja selama 2 bulan sebesar Rp

110.320.823 dengan Debt Equity Ratio 70:30, tingkat suku bunga untuk kredit

investasi sebesar 10% diperoleh bahwa proyek layak untuk diinvestasikan

dengan melihat beberapa kriteria kelayakan investasi yaitu NPV sebesar Rp

453.431.796, IRR sebesar 20.17%, Net B/C sebesar 1.38 dan Pay Back Period

sebesar 3,45 tahun. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa kelayakan

Page 60: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

74

proyek untuk direalisasikan berada pada tingkat penurunan harga jual sebesar

3,05 % dan kenaikan harga bahan baku dan bahan tambahan sebesar 5,25 %.

5.2. Saran

Saran yang dapat diberikan pada penelitian ini yaitu diperlukan kajian lebih lanjut

mengenai segmentasi pasar, targeting, positioning dan bauran pemasaran terhadap

produk banana flakes yang berguna untuk meningkatkan produktifitas pemasaran

produk.

Page 61: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Data dan Informasi Pertanian. 2014. Outlook Komoditi Pisang.

Pusdatin Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian. Jakarta.

Badan Pusat Statistik. 2017. Produksi Tanaman Buah-Buahan - Pisang.

https://bps.go.id/site/pilihdata. Diakses pada tanggal 31 Oktober 2018.

Central Data Mediatama Indonesia. 2013. Studi Prospek dan Peluang Pasar

Industri Tepung Terigu (Gandum) di Indonesia 2013-2017.

https://www.cdmione.com. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2018.

Christy, Priscilla dan Ellyawati, J. 2014. Pengaruh Desain Kemasan (Packaging)

Pada Impulsive Buying. Jurnal Ekonomi Manajemen. Vol. 2, No.3.

Ebook Pangan. 2006. Pengujian Organoleptik (Evaluasi Sensori) dalam Industri

Pangan. http://www.tekpan.unimus.ac.id/Pengujian-Organoleptik-dalam-

Industri-Pangan.html. Diakses pada tanggal 1 November 2018.

Effendi. 2005. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis

www.litbang.pertanian.go.id/special/komoditas/files/0103-SOSEK.pdf.

Diakses tanggal 6 Mei 2019.

Febriyanti. 2016. Analisis Kinerja Agroindustri Keripik Pisang Skala Usaha

Mikro dan Kecil (UMK) Di Kota Metro. Skripsi. Program Studi Agribisnis.

Universitas Lampung.

Hanawati, R. F. 2011. Proses Produksi Flakes Kaya Antoiksidan Sebagai

Alternatif Diversifikasi Ubi Jalar Ungu. Laporan Tugas Akhir. Program

Studi Diploma III Hasil Pertanian Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Page 62: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

76

Ibrahim, Y. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Revisi. Rineka Cipta, Jakarta.

249 hlm.

Kasmir dan Jakfar. 2012. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Revisi. Prenada Media

Group, Jakarta. 262 hlm.

Kementrian Pertanian. 2016. Outlook Komoditi Pisang 2016. Pusat Data dan

Sistem Informasi Pertanian.

Kotler, P. 2000. Marketing Management, Millenium Edition. North Western

University. New jersey, Prentice Hall Inc.

Kurniati, E., Silvia, E., dan Efendi, Z. 2016. Analisis Kepuasan Konsumen

Terhadap Kue Baytat Bengkulu. Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian

Indonesia. Vol 8. N0.2

Lawes, M. J. 1990. Potato Based Textured Snacks. Avi Book. Van Nostrand

Reinhold Publisher. New York.

Oktaviana, A.S. 2017. Kadar Protein, Daya Kembang, dan Organoleptik

Cookies dengan Substitusi Tepung Mocaf dan Tepung Pisang Kepok.

Jurnal Pangan dan Gizi. Vol 2. 72-81.

Papunas, M.E., Djarkasi, G.S.S dan Moningka, J.S.C. 2013. Karakteristik

Fisikokimia dan Sensori Flakes Berbahan Baku Tepung Jagung (Zea

mays L), Tepung Pisang Goroho (Musa acuminate, sp) dan Tepung

Kacang Hijau (Phaseolus radiates). Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan

Unsrat. Vol 4. No 1.

Prabawati, S., Suyanti dan Setyabudi, D.A. 2008. Teknologi Pascapanen dan

Teknik Pengolahan Buah Pisang. Ebook Balai Besar Penelitian dan

Pengembangan Pascapanen Pertanian. Departemen Pertanian. Bogor.

Prasetyo, B. dan Miftahul, J.L. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif. PT. Raja

Grafindo Persada. Jakarta. Hal 137.

Pratiwi, W.P. 2016. Formulasi Tepung Ubi Jalar Cilembu (Ipomoea Batatas (L.)

Lam) dan Tepung Jagung (Zea Mays) Terfermentasi Terhadap Sifat Kimia

Page 63: PREFERENSI KONSUMEN DAN ANALISIS FINANSIAL PRODUK …digilib.unila.ac.id/57555/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmelaksanakan Praktik Umum (PU) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi

77

dan Sensori Flakes. Skripsi. Program Studi Teknologi Hasil Pertanian.

Universitas Lampung.

Purnamasari, I. W. 2015. Pengaruh Penambahan Tepung Labu Kuning dan

Natrium Bikarbonat Terhadap Karakteristik Flakes Talas. Jurnal Pangan

dan Agroindustri. 3(4). 1375–1385.

Rahmawati, D. 2004. Analisa Preferensi dan Perilaku Konsumen Terhadap

Produk Chicken Nugget. Skripsi. Teknologi Pangan. Fakultas Teknologi

Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Rosalia, S. dan Rahardjo, S.T. 2016. Pengaruh Atribut Produk RotiBoy terhadap

Keputusan Konsumen di Mall Ciputra Semarang. Diponegoro. Journal of

Management. Vol. 5 No.1 : 1 – 9.

Setyadi. 2016. Pengaruh Jenis Tepung Pisang Ambon (Musa Paradisiaca) dan

Waktu Pemanggangan Terhadap Karakteristik Banana Flakes. Tugas

Akhir. Program Studi Teknologi Pangan. Universitas Pasundan. Bandung.

Standar Nasional Indonesia. 1995. Syarat Mutu Tepung Pisang (SNI 01-3841-

1995). Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.

Standar Nasional Indonesia. 1996. Syarat Mutu Susu Sereal (SNI 01-4270-

1996). Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.

Suarni. 2009. Prospek Pemanfaatan Tepung Jagung Untuk Produk Makanan

Ringan (flakes) Berbasis Jagung dan Kacang Hijau. Jurnal Litbang

Pertanian. 28(2) : 63-71.

Wahyudin. 2011. Analisis Kajian Subtitusi Tepung Pisang Ambon dalam

Pembuatan Bolu Kering. Diakses dari laman web tanggal 12 November

2018 dari : http://repository.ipb.ac.id.

Wibowo, Y., Purnomo, H.B., Mufidah, L.I.2015. Analisis Finansial Ageoindustri

Berbasis Singkong di Kabupaten Jember. Jurnal Berkala Ilmiah Pertanian.

Vol 2. 88-94.