Ppt Outreach

43
Bayu Akhirudin Amir 030.06.239 Bayu Aulia Riensya 030.08.148 Maria Astika Dewi 030.08.153 Riksando Siregar 030.08.229 Raisya Purnama Putri 030.08.076 OUT REACH Sun An Ing

description

ikm

Transcript of Ppt Outreach

Page 1: Ppt Outreach

Bayu Akhirudin Amir 030.06.239Bayu Aulia Riensya 030.08.148Maria Astika Dewi 030.08.153Riksando Siregar 030.08.229

Raisya Purnama Putri 030.08.076

OUT REACHSun An Ing

Page 2: Ppt Outreach

Latar BelakangProstitusi

• Aktifitas penjualan secara komersial atas jasa layanan seksual.

Tempat prostitusi

• Tempat dimana lokasi tersebut menjadi sentra bagi aktifitas komersial (transaksi) jasa seksual

• Lokalisasi

Wanita Pekerja Seksual

• Latar belakang kebutuhan financial

Page 3: Ppt Outreach

RESIKO

Infeksi Menular Seksual(IMS)1. disebabkan oleh bakteri, virus,

parasit, atau jamur2. melalui hubungan seksual dari seseorang yang terinfeksi kepada

mitra seksualnya3. Penyebab ISR

HIV/AIDS

Risiko umum akibat seks bebas tanpa pengaman seperti kondom

Page 4: Ppt Outreach

IMS = ISR

IMS• Tidak

semua IMS mengakibatkan ISR

ISR• Tidak

semua ISR diakibatkan oleh IMS

Page 5: Ppt Outreach

INFEKSI MENULAR SEKSUAL

• SEKS TIDAK AMAN

IMS

Liang senggama

ORAL

LEWAT DUBUR

Page 6: Ppt Outreach

INFEKSI SALURAN REPRODUKSI

• Gonore, sifilis, trikomoniasis, ulkus mole, herpes genitalis, kondiloma akuminata, dan infeksi HIV.

Infeksi menular seksual

• flora normal komensal yang tumbuh berlebihan

• misalnya kandidosis vaginalis dan vaginosis bacterial.

Infeksi endogen •mikroorganisme yang masuk ke saluran reproduksi akibat prosedur medik atau intervensi lain Infeksi

iatrogenik

Page 7: Ppt Outreach

HIV/AIDSJanuari - September 2012 (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah) : 110 kasus HIV/AIDS tercatat di Semarang dan sebagai kota tertinggi jumlah penderita HIV/AIDS di Jawa Tengah. 108 penderita meninggal dunia. Jumlah kasus HIV/AIDS mencapai 946 orang dan 580 di antaranya sudah positif AIDS.6

Tingginya penderita yang berstatus ibu rumah tangga hingga mencapai 25 % dari jumlah penderita:

Dinas Kesehatan Jawa Tengah menggencarkan Voluntary Conselling Test (VCT)  yang dilakukan di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.

Kemudian akan dikembangkan layanan komprehensif berkesinambungan di beberapa wilayah yang rentan penularan. Selain itu diadakan juga pelatihan dan regulasi serta strategi rencana aksi daerah HIV/AIDS tahun 2013-2018

Page 8: Ppt Outreach

OUT REACH• suatu metode komunikasi yang bertujuan

mengubah perilaku klien menjadi perilaku yang diharapkan. Baik perilaku individual ataupun kelompok.

DEFINISI

• Awareness (sadar)• Pemahaman / pengertian• Menentukan sikap• Mencoba dan• Mengadopsi dimana diperlukan suasana penuh empati

selama komunikasi berlangsung

TAHAPAN PERUBAHAN

PERILAKU

• Face to face, kelompok, massal• Pemahaman kapan, bagaimana, dimana, kepada siapa

menentukan saluran / metode komunikasi• Alat bantu komunikasi / penggunaan alat bantu KIE,

ditentukan

METODE KOMUNIKASI

Page 9: Ppt Outreach

OUTREACH

Outreach kegiatan yang dilakukan untuk menjangkau orang-orang yang berisiko

tinggi (WPS, homoseks, IDU dan waria) dengan cara

kontak langsung dan tatap muka secara

intensif kepada orang yang berperilaku berisiko tinggi di

lingkungan mereka.

Pencegahan penyakit infeksi menular di wilayah Sunan

Kuning dengan memberikan informasi seputar IMS dan

HIV/AIDS, khususnya bagaimana cara penularan dan pencegahan penyakit-penyakit tersebut. mengajak WPS agar rutin skrining-VCT dan para

pelanggan selalu menggunakan kondom. pada mucikari agar mengingatkan anak asuhnya (WPS) untuk

selalu rutin skrining-VCT dan menganjurkan penggunaan

kondom pada para tamunya. 7

Page 10: Ppt Outreach

• Menurunkan laju penularan HIV di kelompok risiko tinggi.Tujuan umum

• pengetahuan dan pemahaman kelompok resti mengenai kesehatan reproduksi dan penyakit ditularkan melalui hubungan seksual. •pengetahuan terkait HIV/AIDS• kesadaran dalam pemakaian kondom•Merubah perilaku berisiko sehingga dapat mencegah penularan HIV/AIDS.•partisipasi komunitas dalam kegiatan program yang telah dilaksanakan oleh griya ASA,

Tujuan khusus:

Page 11: Ppt Outreach

Targetmenekan jumlah

penderita IMS dan HIV-AIDS dengan merubah perilaku

menjadi lebih aman, diantaranya

menggunakan kondom 100%

Menurunnya angka IMS di SK menjadi

10%.melakukan VCT rutin setiap 3

bulan sekali dan skrining setiap 2

minggu sekali

Sasaran• Wanita pekerja

seks (WPS)• Mucikari• Peer Educator• Petugas Resos

Page 12: Ppt Outreach

PETA RESOSIALISASI ARGOREJO

Page 13: Ppt Outreach

No KET SK

1 Lokasi 6 RT

2 Wisma 160

3 Mucikari 158

4 WPS 712

5 PE 30

Bulan Jumlah penderita HIV

Januari 0

Februari 0

Maret 1

April 0

Mei 0

Juni 0

Juli 0

Agustus 0

September 1

Oktober 0

November 0

JUMLAH PENDERITA HIV PADA TAHUN 2013

DATA RESOSIALISASI ARGOREJO September 2013

Page 14: Ppt Outreach

GRIYA ASA

Kegiatan• Mapping rutin• Pembentukan Peer Educator• Pelatihan-pelatihan khususnya yang

mendukung program• Advokasi pada pengurus Rehsos dan

tokoh masyarakat (birokrat struktural kemasyarakatan, misal ketua RT, RW, kelurahan, dsb).

Page 15: Ppt Outreach

WAWANCARA I

Page 16: Ppt Outreach

WPS non IMSNama R

Pekerjaan WPS

umur 28 tahun

Asal Wonosobo

Pendidikan terakhir SD

profesi sebagai WPS kurang lebih 3 tahun.

status Janda

Anak 8

Pekerjaan sebelumnya Pedagang makanan

mendapatkan tamu 5 orang, minimal 2 orang tamu.

pendapatan Dengan pendapatan per tamu sekitar Rp 150.000 atau lebih. Per bulan, R bisa mendapatkan penghasilan kira-kira sebesar Rp 16.000.000

Wawancara dilakukan di Wisma gg. 4, pada hari

Kamis, tanggal 16 Desember 2013, pukul

19.00 dengan narasumber I

Page 17: Ppt Outreach

• R rutin mengikuti skrining (setiap 2 minggu sekali) dan VCT teratur 4x/tahun serta belum pernah terdeteksi IMS maupun HIV. Terakhir skrining adalah bulan Desember 2013 ini.R rajin mengikuti sekolah. R mengaku mengerti materi yang ia dapatkan di sekolah terutama tentang IMS dan HIV. R selalu menggunakan kondom bila sedang bekerja. Bila pelanggan tidak mau menggunakan kondom. Selain dengan pelanggannya R tidak pernah berhubungan seksual. R mengaku selalu menjaga hygiene kewanitaannya. Setelah melayani tamu, ia selalu membilas vaginanya dengan air dan sabun tanpa melukai dinding vagina. R cukup mengetahui informasi dan cara penularan penyakit HIV dan IMS.

Mucikari di wisma tempat R bekerja selalu mengingatkan kapan jadwal VCT dan skrining akan dilakukan. Namun yang bertanggung jawab mengenai pemakaian kondom tetaplah R sendiri.

Page 18: Ppt Outreach

WAWANCARA II

Page 19: Ppt Outreach

WPS dengan IMS

Nama L

Pekerjaan: WPS

Umur 21 tahun,

Status Menikah

Pendidikan lulusan SMK

Pekerjaan sebelumnya Penjaga counter

mendapat tamu 4-5 orang tamu setiap hari

pendapatan Dengan pendapatan per hari sekitar Rp 200.000 atau lebih. Per bulan, L bisa mendapatkan penghasilan kira-kira sebesar Rp 10.000.000

Wawancara dilakukan di gg.V, Wisma M,

Sunan Kuning pada hari Senin, tanggal 16 Nov 2013, pukul 19.00 dengan narasumber N

Page 20: Ppt Outreach

Y rutin mengikuti skrining ( setiap 2 minggu sekali ) dan VCT teratur 3x/tahun serta sudah mengetahui bahwa dirinya terdeteksi IMS. Y rajin mengikuti pembinaan setiap hari Kamis (gang 4, 5, & 6). Y mengaku mengerti materi yang ia dapatkan di pembinaan terutama tentang IMS dan HIV.

Y pernah skrining, dan didapatkan bahwa Y menderita IMS dengan keluhan mengalami keputihan. Keputihan berwarna putih susu, kental, berbau tidak sedap, kadang gatal. Sehabis melakukan hubungan seks dengan tamu biasanya Y mencuci vagina dengan air dan sabun. Saat skrining Os diberikan obat, diminum 1 kali sebanyak 4 tablet.

Page 21: Ppt Outreach

WAWANCARA III

Page 22: Ppt Outreach

MUCIKARI

Nama Tn. I

Umur 44 tahun

Status Menikah

Pekerjaan Mucikari

Nama Wisma Wisma B

Wisma B mempunyai 3 tempat karaoke dan 5 kamar (WC, AC, lemari, TV tiap kamar)

Jumlah WPS 6 orang + 2 orang pemandu karaoke

Setiap menerima tamu, WPS harus menyetorkan Rp 25.000

Penghasilan ± 4 juta/bulan.

Wawancara dilakukan di rumah Tn. I di Wisma B, Sunan Kuning pada hari Selasa, tanggal 16 Nov 2013, pukul 21.30

Page 23: Ppt Outreach

Pengasuh mengakui cukup memperhatikan anak-anak asuhnya, dengan mewajibkan pemakaian kondom pada anak asuhnya sehingga anak asuhnya dapat terhindar dari IMS

• Pengasuh juga mendorong anak asuhnya untuk selalu mengikuti kegiatan wajib di SK seperti sekolah, screening, VCT, dan senam. Skrining dilakukan 2 minggu 1 kali bagi yang tidak menderitai IMS sedangkan pada WPS yang menderita IMS dilakukan pemeriksaan 1 kali seminggu dan VCT tiap 3 bulan sekali. Apabila anak asuhnya melanggar kegiatan wajib di SK, pengasuh akan memberikan sanksi berupa teguran dan apabila tidak mengikuti pembinaan maka WPS harus menyumbangkan Rp 100.000,00 pembangunan gedung pembinaan di Sunan Kuning

Page 24: Ppt Outreach

WAWANCARA IV

Page 25: Ppt Outreach

PEER EDUCATOR

Nama: P

Umur 30 tahun

Status Janda

Anak 1

Pekerjaan terakhir pedagang

Wawancara dilakukan di depan ruang

pertumuan di Sunan Kuning, tanggal 14

Nov 2013 pukul 07.30

P telah direkrut menjadi PE selama ± 3 tahun. Sebelum menjadi PE, P bekerja sebagai WPS

selama 3 tahun di Sunan Kuning. P dipilih menjadi PE karena dianggap pengurus, P

adalah orang yang berani, berkemauan, mampu bersosialisasi dan berpengaruh di lingkungan.

P merupakan salah satu seorang PE aktif di SK

Page 26: Ppt Outreach

• Kegiatan yang dilakukan diantaranya penyuluhan atau pelatihan mengenai kesehatan menyampaikan atau memberikan informasi kepada teman lainnya (formal maupun individu).

• Selain itu, P juga mendistribusikan kondom kepada teman-teman WPS lain.

• P bertanggung jawab atas ketersediaan kondom/bulan.

• P mengaku sangat senang menjadi PE, selain mendapat pengetahuan, P juga melakukan tugasnya secara sukarela dan P sangat menyukai kegiatan kemanusiaan.

• Kendala yang dihadapi P sebagai seorang PE sampai saat ini tidak ada.

Page 27: Ppt Outreach

WAWANCARA V

Page 28: Ppt Outreach

Pengurus Resos

• Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui tujuan diwujudkan resosialisasi di SK, tenaga penggerak resosialisasi, serta program-program yang diwujudkan oleh pihak resosialisasi di Sunan Kuning serta permasalahan yang timbul dan cara menanganinya.

• Tujuan resosialisasi– Membantu pemerintah dalam mengurangi penyebaran IMS

dan HIV– Memastikan para WPS berada dalam keadaan sentiasa sehat,

dan terhindar dari penyakit terutama IMS, HIV dan AIDS. – menjaga keamanan para WPS.

• Adapun konsep resosialisasi ini terdiri dari 3 indikator utama yaitu kesehatan, keamanan dan rehabilitasi.

16 Nov 2013 di Balai Pertemuan SK pukul 21.30 dengan narasumber Tn. W

selaku pengurus resosialisasi SK

Page 29: Ppt Outreach

Tujuan Utama : Kesehatan Program-program

• Skrining terhadap Penyakit Infeksi menular Seksual (IMS) dan HIV/AIDS. • Setiap 2 minggu pada WPS yang tidak menderita IMS

• 1 minggu sekali pada WPS yang menderitai IMS.

• Skrining HIV/AIDS di wujudkan program khusus yaitu VCT yang di anjurkan setiap 3 bulan

• Program Pembinaan ini dilaksanakan pada setiap hari Senin untuk gang 1 dan 2, hari Selasa gang 3 dan 4, hari Rabu untuk WPS yang tinggal di kos, dan hari Kamis untuk gang 5 dan 6.

• Kegiatan senam buat WPS yang dilaksanankan pada hari Sabtu

• Bertanggungjawab dalam pendistribusian kondom ke WPS di Sunan Kuning dengan perantara PE

• Pihak resosialisasi telah menetapkan bahwa setiap WPS harus mempunyai minimal 20 kondom setiap minggu.

Page 30: Ppt Outreach

PendaftaranWanita berusia 18 tahun dan keatasMempunyai surat keterangan ijin dari suami bagi

yang sudah menikah. Jika calon WPS tidak menyertai surat keterangan ijin dari suami maka WPS dipulangkan ke daerah asalnya.

Sudah mengikuti skrining pada pertama kali datang di Sunan Kuning.

Page 31: Ppt Outreach

• Sanksi– Tidak mengikuti senam pagi berupa denda

Rp 50.000 atau satu sack semen dan bila tidak mengikuti program ini untuk yang kedua kalinya, WPS diwajibkan untuk mengikuti kelas malam, dan bila WPS tidak mengikuti program ini untuk yang ketiga kalinya, maka WPS akan dipulangkan ke daerah asal selama 3 bulan.

– Untuk WPS penyakit IMS ≥3 kali, dikenakan dipulangkan ke daerah asal

Page 32: Ppt Outreach

Pengurus Resosialisasi SK

Page 33: Ppt Outreach

Laporan Kegiatan

Page 34: Ppt Outreach

Pembinaan• Hari, tanggal : Kamis, 17 Desember 2013

• Jam : 09.00-12.00 WIB

• Lokasi : Balai Pertemuan Sunan Kuning

• Pelaksana : Pengurus Resosialisasi, PKBI

• Peserta : Seluruh WPS gang 4, 5 dan 6

• Laporan :

• Telah dilaksanakan kegiatan pembinaan yang meliputi penyuluhan tentang kesehatan, skrining pada seluruh WPS gang 4, 5 dan 6. Kegiatan ini bertujuan untuk membina kesehatan masing-masing peserta, memberikan kesadaran serta pemahaman akan pentingnya mencegah terinfeksi penyakit IMS. Selain itu, diharapkan baik WPS maupun pengasuh menjadi lebih disiplin untuk menjaga tingkah laku di luar area Resosialisasi

Page 35: Ppt Outreach

Skrining Hari, tanggal : Kamis, 12 Desember 2013

Jam : 10.00 - 12.00 WIB

Lokasi : Balai Pertemuan Sunan Kuning

Pelaksana : Petugas Klinik Griya Asa

Peserta : Seluruh WPS gang 4, 5, dan 6

Laporan : Telah dilaksanakan kegiatan skrining pada seluruh WPS gang 5 dan

6. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan masing-masing peserta agar bisa dilakukan tindakan pencegahan dan terapi awal apabila ditemukan WPS yang diduga terkena penyakit IMS, memberikan kesadaran serta pemahaman akan pentingnya mencegah terinfeksi penyakit IMS dengan mengikuti program skrining.

Page 36: Ppt Outreach

SENAM• Hari, tanggal : Sabtu, 14 Oktober 2013

• Jam : 06.00 - 07.30 WIB

• Lokasi : Sunan Kuning

• Pelaksana : Pengurus Resosialisasi,

instruktur senam

• Peserta : Seluruh WPS gang 4, 5, 6

• Laporan :

Telah dilaksanakan kegiatan jasmani berupa senam yang diikuti oleh seluruh peserta yang tergabung dari gang 4, 5, dan 6. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menjaga kesehatan jasmani dari masing-masing peserta sehingga mereka tetap bugar.

Page 37: Ppt Outreach

KESIMPULANHasil bahwa penularan IMS dan HIV masih belum dapat

terkontrol dengan baik. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu:

Perilaku beberapa WPS yang masih melayani kliennya yang menolak penggunaan kondom.

• Sulitnya mengontrol kesehatan dan perilaku seksual pasangan/pacar/tukiman dari WPS itu sendiri.

• Sulit mengontrol WPS yang tinggal di luar wisma, sehingga para pengasuh tidak dapat mengawasi anak asuhnya.

• Kurangnya SDM dalam mendukung tercapainya tujuan dari resosialisasi tersebut dan mengcover semua WPS dalam hal KIE mengenai IMS, HIV dan AIDS.

Page 38: Ppt Outreach

SARAN• Sebaiknya dilakukan pemantauan yang berkesinambungan

oleh PL maupun pengurus resosialisasi, dan dilakukan tindak lanjut yang tegas untuk peraturan masalah kesehatan yang telah dilanggar.

• Melakukan screening dan KIE terhadap pacar para WPS, sehingga dapat mencegah penularan IMS dan HIV.

• Diadakannya kursus keahlian seperti memasak, salon, terhadap para WPS, untuk bekal ketrampilan pekerjaan jika sudah keluar dari SK maupun berganti profesi nantinya.

• Kepada pengurus agar selalu memberikan motivasi kepada WPS untuk mengumpulkan modal sehingga nantinya dapat keluar dari SK dan bekerja mandiri untuk melanjutkan hidup yang lebih baik.

Page 39: Ppt Outreach

Setelah wawancara bersama PE

Page 40: Ppt Outreach

Pembinaan di Balai Pertemuan Sunan Kuning Pembinaan di Balai Pertemuan Sunan Kuning

Kantor Pengurus Resos Latihan Karaoke untuk Persiapan Perlombaan

Page 41: Ppt Outreach

Drag picture to placeholder or click icon to add

Page 42: Ppt Outreach

Drag picture to placeholder or click icon to add

Page 43: Ppt Outreach

TERIMAKASIH