PPT Green Building & Carbon Footprint

15
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Hubungan Antara Green Building Concept Dengan Carbon Footprint Desti Rahmiati Vina Ayu Rosaliana

Transcript of PPT Green Building & Carbon Footprint

PEMBANGUNAN

BERKELANJUTAN

Hubungan Antara Green Building

Concept Dengan Carbon Footprint

Desti Rahmiati

Vina Ayu Rosaliana

Pengertian Green Building

Concept

Konsep bangunan hijau (green building concept) adalah perancangan, pembangunan, pengoperasian serta dalam pemeliharaan suatu bangunan dengan memperhatikan aspek-aspek lingkungan dan berdasarkan kaidah pembangunan berkelanjutan.

Pengertian Carbon Footprint

Jejak karbon didefinisikan sebagai jumlah emisi gas rumah kaca yang diproduksi oleh suatu organisasi, peristiwa (event), produk atau individu yang dinyatakan dalam satuan ton karbon atau ton karbon dioksida ekuivalen.

Jejak karbon adalah ukuran dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan, dan perubahan iklim tertentu. Hal ini terkait dengan jumlah gas rumah kaca yang dihasilkan dalam kehidupan kita sehari-hari melalui pembakaran bahan bakar fosil untuk listrik, pemanasan dan transportasi dll.

Dampak Footprint terhadap lingkungan

Emisi karbon dioksida (CO2) akan memicu perubahan iklim dan pemanasan global.

Gaya hidup (life style) setiap individu juga ikut berkontribusi mencemari bumi dan membuat penipisan sumber daya alam. Misalnya tren penggunaan kendaraan mobil, sehingga masyarakat berlomba-lomba untuk membeli mobil yang sebenarnya akan menghasilkan emisi karbon di lingkungannya.

Maka dari itu, untuk menghambat laju perubahan iklim dan pemanasan global, reduksi emisi gas rumah kaca atau pengurangan gas karbon dioksida (carbon footprint).

Manfaat Dari Carboon Footprint1.  Melalui proses fotosintesis tanaman hijau, karbon dioksida

(carbon footprint) dapat memperbaiki kualitas udara.

Penerapan atap hijau pada bangunann dapat memperbaiki kualitas udara. Tanaman tersebut menyaring partikel udara pada daun ketika tanaman menyerap karbon dioksida dan memancarkan oksigen. Dengan adanya CO2 juga dapat merangsang pertumbuhan tanaman.

2. dioksida dapat digunakan sebagai bahan pemadam kebakaran (fire extinguisher)Karbon dioksida yang disemburkan pada api melalui selang pemadam kebakaran tersebut akan segera menyelimuti api, sehingga api tidak akan terkena kontak dengan oksigen dan pembakaran akan terhenti serta api pun dapat segera padam

3. Sampah memiliki efek yang cukup berbahaya berupa gas methan dan karbon 3. dioksida. Ada beberapa metode untuk mengurangi dan memanfaatkan gas karbon dioksida yang terkandung di dalam sampah tersebut, antara lain:• Metode Penimbunan DaratPenimbunan sampah dengan sistem pengekstrasi gas yang dipasang untuk mengambil gas yang terbentuk. Gas yang terkumpul akan dialirkan keluatr dari tempat penimbunan dan dibakar di menara pembakar atau dibakar di mesin berbahan bakar gas untuk membangkitkan listrik.• Metode Daur UlangProses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk digunakan kembali disebut daur ulang. Ada beberapa cara daur ulang, yang pertama adalah mengambil bahan sampahnya untuk diproses lagi atau mengambil kalori dari bahan yang bisa dibakar untuk membangkitkan listrik. • Metode Penghindaran dan Pengurangan SampahMengurangi sampah juga berarti akan mengurangi jumlah karbon dioksida pada lingkungan. Metode pencegahan meliputi penggunaan kembali barang bekas pakai, memperbaiki barang yang rusak, mendesain produk supaya bisa diisi ulang atau bisa digunakan kembali (seperti tas belanja katun menggantikan tas plastik), mengajak konsumen untuk menghindari penggunaan barang sekali pakai dan mendesain produk yang menggunakan bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang sama. 

Hubungan Antara Green Building

Concept dengan Carbon Footprint

 1. Efisiensi energi dan konservasi

Sebagian besar energi yang tersedia saat ini merupakan energi yang tidak dapat diperbaharui dan pada tahap produksi maupun pemanfaatannya menghasilkan CO2 yang cukup besar. Dengan menerapkan efisiensi dan konservasi energi otomatis bangunan tersebut dapat menghemat emisi karbon yang dihasilkan. Selain itu, menghemat emisi karbon dapat juga dilaksanakan dengan cara menciptakan penyerap karbon yang menghilangkan karbon dioksida dari atmosfer, mereduksi emisi gas rumah kaca.

2. Tata guna lahan

Pada kriteria tata guna lahan terdapat beberapa aspek yang terkait langsung dengan jejak karbon seperti kemudahan akses, meminimalkan penggunaan kendaraan pribadi, mendukung penggunaan sepeda melalui penyediaan area parkir khusus sepeda, adanya area landscape yang salah satu fungsinya menyerap karbon.

3. Sumber dan siklus materialPemilihan material yang ramah lingkungan juga terkait erat dengan jejak karbon baik dari segi pembuatan material tersebut maupun asal material (terkait dengan trasportasi). Semakin banyak energi yang dibutuhkan untuk membuat suatu produk, semakin besar pula emisi karbon yang dihasilkan. Kriteria sumber dan siklus material juga menyinggung masalah pengelolaan sampah dan limbah B3 yang juga harus ditangani dengan baik, agar tidak mencemari lingkungan dan menghasilkan jejak karbon.4. Manajemen lingkungan bangunan Kriteria ini mensyaratkan pemeliharaan dan operasional seluruh sarana prasarana bangunan termasuk pengelolaan limbah mengacu pada prinsip-prinsip ramah lingkungan dan sustainability (berkelanjutan), agar bangunan tersebut dapat tetap berpredikat green mulai dari dibangun sampai operasional dan pemeliharaannya. 5. Konservasi air 6. Kualitas udara dan kenyamanan ruangan

Bangunan hijau (Green building) dapat menghasilkan rata-rata penghematan, antara lain: (sumber : http://www.pdpersi.co.id/content/news.php?mid=5&catid=8&nid=593)Penghematan energi = 24 - 50 %Penghematan karbon = 33 - 39 %Penghematan air = 40 %Penghematan biaya limbah = 70 %Jadi dapat disimpulkan bahwa penerapan konsep Bangunan Hijau (Green Building Concept) adalah solusi untuk mengurangi / mereduksi jejak karbon (carbon footprint) di lingkungan sekitar.  

Drag picture to placeholder or click icon to add

Penataan Area Landscape di sebuah tapak bangunan dapat menyerap karbon

Drag picture to placeholder or click icon to add

Green Building Design of School of Art by CPG Consultants

Gambar : School of Art, Design and Media at Nanyang Technological University in Singapore

Sumber : http://housedesigncentral.com/green-building-design-of-school-of-art-by-cpg-consultants

Dalam sebuah proyek bangunan berusaha untuk mengurangi emisi karbon operasional dengan mempromosikan efisiensi energi, yang diterjemahkan langsung ke penghematan keuangan bagi penghuni bangunan. Misalnya, proyek Strand Gavle dirancang untuk mengurangi emisi karbon operasional dengan mengkonsumsi 35 persen lebih sedikit energy daripada standar bangunan Swedia.

Material bangunan yang tanggap dengan reduksi

carbon footprint

Contoh Penyediaaan Jalur Sepeda

dan Tempat Parkir Khusus Bagi

Sepeda

TERIMA KASIH ATAS

PERHATIANNYA

Pembagian Tugas

Desti Rahmiati

1. Pengertian Green Building Concept

2. Pengertian Carbon Footprint

3. Hubungan Antara Green Building Concept dengan Carbon Footprint

Vina Ayu Rosaliana

1. Sumber terbentuknya carbon footprint

2. Dampak Carpont Footprint terhadap lingkungan

3. Conton bangunan yang menghasilkan banyakcarbon footprint.

4. Contoh Green Building Concept yang dapat mengurangi Carbon Footprint.