Power Factor

4
http://ombeb.wordpress.com http://www-xbox360.com POWER FACTOR taufik hidayat Apa sih Power Factor itu..?? Menurut wikipedia, definisinya sbb : “..The Power Factor of an AC electric power system is defined as the ratio of the active power flowing to the load to the apparent power, and is a number between 0 and 1 (frequently expressed as a percentage, e.g. 0.5 pf = 50% pf)..” Sedangkan menurut beberapa literatur yang saya baca, power factor atau faktor daya (yang kemudian ditulis dengan PF) adalah perbandingan antara active power dengan apparent power atau cosinus antara sudut active power dengan apparent power. Faktor yang mempengaruhi power factor adalah reactive power, dimana reactive power yang tinggi akan mengakibatkan sudut antara active power dan apparent power menjadi besar sehingga PF-nya kecil. Untuk memudahkan pemahaman tentang apparent power, active power dan reactive power akan sangat mudah jika kita menggunakan segitiga daya.

description

Apa sih Power Factor itu..?? Faktor yang mempengaruhi power factor adalah reactive power, dimana reactive power yang tinggi akan mengakibatkan sudut antara active power dan apparent power menjadi besar sehingga PF-nya kecil.Untuk memudahkan pemahaman tentang apparent power, active power dan reactive power akan sangat mudah jika kita menggunakan segitiga daya.

Transcript of Power Factor

Page 1: Power Factor

http://ombeb.wordpress.com http://www-xbox360.com

POWER FACTOR

taufik hidayat

Apa sih Power Factor itu..??

Menurut wikipedia, definisinya sbb : “..The Power Factor of an AC electric

power system is defined as the ratio of the active power flowing to the load

to the apparent power, and is a number between 0 and 1 (frequently

expressed as a percentage, e.g. 0.5 pf = 50% pf)..”

Sedangkan menurut beberapa literatur yang saya baca, power factor atau

faktor daya (yang kemudian ditulis dengan PF) adalah perbandingan antara

active power dengan apparent power atau cosinus antara sudut active power

dengan apparent power.

Faktor yang mempengaruhi power factor adalah reactive power, dimana

reactive power yang tinggi akan mengakibatkan sudut antara active power

dan apparent power menjadi besar sehingga PF-nya kecil.

Untuk memudahkan pemahaman tentang apparent power, active power dan

reactive power akan sangat mudah jika kita menggunakan segitiga daya.

Page 2: Power Factor

http://ombeb.wordpress.com http://www-xbox360.com

Apparent Power

Adalah daya terpasang atau daya nampak yang dinotasikan dengan huruf S.

Daya inilah yang dikirim oleh pembangkit (dalam hal ini PLN) ke konsumen

dimana satuannya adalah VA atau jika nilainya besar sering digunakan kVA.

Jika menggunakan teori phytagoras, maka S dapat diperoleh dengan rumus

√(P2 + Q2). Daya ini dipengaruhi oleh tegangan (V) dan arus (I), tapi tidak

dipengaruhi oleh PF, karena daya ini merupakan daya nyata yang terbaca

oleh alat ukur serta nilainya adalah nilai maksimum yang bisa dikonsumsi

untuk menjalankan peralatan.

Active Power

Ada juga yang menyebutnya “true power” (untuk memudahkan, disini ditulis

dengan “active power”) adalah daya yang dapat digunakan untuk

menjalankan peralatan, seperti motor listrik, AC, lampu, pemanas, kipas

angin dll. Daya ini dinotasikan dengan huruf P dan satuannya W atau kW.

Daya ini dipengaruhi oleh tegangan (V), arus (I) dan PF. Idealnya daya ini

nilainya mendekati nilai S, yang berarti tidak ada (atau sedikit) rugi daya

dari sistem kelistrikan.

Reactive Power

Tidak semua daya yang digunakan peralatan dirubah menjadi energi yang

berguna, karena ada sebagian daya yang dirubah menjadi energi panas

yang kemudian dibuang ke atmosfir yang terjadi pada beban induktif.

Contohnya gulungan motor, elemen pemanas, kompresor. Nah daya

semacam itulah yang disebut “reactive power”. Dengan kata lain, reactive

power adalah daya yang tidak bisa digunakan untuk menjalankan peralatan

(useless power). Daya ini dinotasikan dengan huruf Q dan satuannya adalah

VAR atau kVAR. Daya reactive ini nilainya positif jika bebannya induktif dan

Page 3: Power Factor

http://ombeb.wordpress.com http://www-xbox360.com

nilainya negatif jika bebannya kapasitif. Nah yang bagus itu nilainya negatif,

agar besar sudutnya kecil, sehingga PF nya besar.

Jika kita hubungkan antara segitiga impedansi dengan segitiga daya, dimana

fungsi pada bidang active power diwakilkan oleh resistances (R), reactive

power oleh reactance (X) dan apparent power dengan impedance (Z), maka

kita dapat menhitung active power -misalnya- dari arus dan resistance.

Untuk itu dapat dibuat rumus lagi dalam menghitung nilai daya (lihat artikel

DAYA & ENERGI).

Active Power (P) : I2 x R atau E2/R

Reactive Power (Q) : I2 x X atau E2/X

Apparent Power (S) : I2 x Z atau E2/Z

Jika Anda bingung dengan rumus diatas, saya akan mengingatkan kembali

rumus daya jika kita mempunyai resistan dan arus, maka daya = I2 x R, dan

jika kita mempunyai nilai resistan dan tegangan, maka daya = V2/R.

Kemudian kita ganti konstanta resistan (R) dengan ; jika berhubungan

dengan reactive power ganti dengan konstanta X, jika berhubungan dengan

apparent power ganti dengan konstanta Z.

Dalam sistem kelistrikan, nilai dari P idealnya sama nilai S, tapi hal ini tidak

mungkin karena 90% peralatan bebannya adalah beban induktif. Jika beban

indukstif ini nilainya tidak dibatasi atau dikontrol, maka nilai P akan jauh

dibawah nilai S. Hal ini diperkuat dengan rumus S x Cos φ, dimana rumus

dari S adalah V x I x √3 (√3 digunakan karena sistem 3 phasa, sampai

sekarang saya belum dapat teori akan hal ini).

Page 4: Power Factor

http://ombeb.wordpress.com http://www-xbox360.com

Kenapa PF harus diperbaiki ?? Nilai PF yang kecil sama saja dengan

memperbesar nilai Q, nah dalam hal nilai Q yang besar, PLN dirugikan

karena tidak semua daya yang dikirim digunakan untuk peralatan, karena

PLN hanya men-charge pemakaian P dan tidak men-charge pemakaian Q.

Untuk itu PLN membuat regulasi dimana PF suatu industri harus ≥ 0.85 atau

sebesar (maksimal) 0.62 kali nilai P perbulannya. Jika pemakaian melebihi

0.62 kali nilai P, PLN akan memberikan pinalti sebesar (untuk I3) Rp. 571

per kVAR (per juni 2009). Bagaimana cara memperbaikinya ?? baca “Contoh

Memperbaiki Power Factor“.