Potensi Sumber daya alam Provinsi Riau dan Kepulaian Riau

44
Potensi SumBer Daya Alam Riau Dan Kepulauan [Septiadhi Wirawan] [Sumber Daya Alam Anorganik] [07/250925/TK/32472]

Transcript of Potensi Sumber daya alam Provinsi Riau dan Kepulaian Riau

Page 1: Potensi Sumber daya alam Provinsi Riau dan Kepulaian Riau
Page 2: Potensi Sumber daya alam Provinsi Riau dan Kepulaian Riau

1

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN: RIAU DAN KEPULAUAN RIAU, POTENSI KAMPUNG ANAK MELAYU

PENDAHULUAN

RIAU DAN KEPULAUAN RIAU

ANALISA POTENSI ALAM RIAU DAN KEPULAUAN RIAU

GELIAT INDUSTRI DI RIAU DAN KEPULAUAN RIAU

SECTION 2.1SECTION 2.2SECTION 2.3

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DALAM PEMANFAATAN POTENSI SUMBERDAYA ALAM ANORGANIK DI RIAU DAN KEPULAUAN RIAU

SECTION 3.1SECTION 3.2SECTION 3.3

Page 3: Potensi Sumber daya alam Provinsi Riau dan Kepulaian Riau

2

BAB I. PENDAHULUAN: RIAU DAN KEPULAUAN RIAU, POTENSI KAMPUNG ANAK MELAYU

Gurindam-VJika hendak mengenal orang berbangsa,lihat kepada budi dan bahasa,Jika hendak mengenal orang yang berbahagia,sangat memeliharakan yang sia-sia.

PENDAHULUAN

ndonesia sebuah negeri yang sangat besar tercatat tak kurang dari 16.000 pulau

berada dalam kesatuan negara Republik Indonesia ini. Dan tak salah lagi,

kepulauan ini sudah dikenal semenjak ratusan tahun yang lalu. Tercatat sudah

semenjak abad ke 13 perdagangan dengan pedagang dari arab sudah dilakukan di

semenanjung malaka. Banyak pedagang pedagang lain pula seperti dari china dan

India. Dan semenjak abad ke 16, pedagang pedagang eropa masuk dan mulai

memonopilo perdagangan rempah di Indonesia. Sampai akhirnya belanda secara

serius menjajah nusantara ini dan membuat koloni dan menggali kekayaan alam

Indonesia untuk dikirimkan ke negeri asalnya negeri kincir angin.

I

Abstraks tersebut merupakan sebuah gambaran, keadaan Indonesia sebuah

negeri yang menyimpan kekayaan alam yang sangat melimpah. Sebuah anugerah yang

terletak di posisi strategis ini sudah dari dahulu menjadi incaran banyak sekali pihak

pihak. Namun hal yang masih sangat disayangkan

adalah kekayaan ini, sebuah potensi yang

tersembunyi di alam nusantara masih belum mampu

sepenuhnya teroptimalkan untuk dikembangkan

menjadi asset Negara yang mampu mengantarkan

rakyatnya menuju kesejahteraan nasional. Kejadian

nyata yang terjadi saat ini adalah beberapa

pertambangan emas, sumur minyak, dan beberapa

situs penggalian kekayaan mineral masih dikuasai pihak asing. Bahkan tersebut pada

Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada dibawah Garis Kemiskinan) di Indonesia pada bulan Maret 2007 sebesar 37,17 juta (16,58 persen).

http://dds.bps.go.id

Page 4: Potensi Sumber daya alam Provinsi Riau dan Kepulaian Riau

3

sebuah buku yang ditulis oleh mantan ketua MPR Amien Rais, pembagian profit di

beberapa Oil dan Gas Plant di Indonesia jelas jelas tidak menguntungkan pihak

Indonesia. Sungguh sangat disayangkan keadaan ini menyebabkan kita menjadi seperti

tidak berdaulat di negeri sendiri dimana, kekayaan alam kita yang melimpah justru

dikuasai oleh pihak asing. Namun anggapan ultra nasionalisme yang terlalu menutup

mata atas modal asing, dimana konsep berdiri di atas kaki sendiri di tranlasikan terlalu

sederhana juga tidak benar. Kondisi bangsa ini belum mampu memang untuk

mengembangkan semua potensi yang ada dalam dirinya. Bayangkan untuk kegiatan

ekspllorasi saja dalam usaha pencarian sumber minyak baru sudah menghabiskan

biaya yang sangat tinggi. Belum lagi teknologi terbaru dalam semua kegiatan

pengembangan sumberdaya alam kita masih dibilang sedikit tertinggal.

Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis berkenan untuk memaparkan

potensi kekayaan alam yang tersimpan dalam bumi Indonesia dan dalam kesempatan

ini akan dispesialisasikan kepada dua provinsi yang berada di pulau sumatera, Riau

yang kini telah pecah menjadi dua provinsi yaitu Riau, dan Kepulauan Riau. Kedua

provinsi ini merupakan dua provinsi yang berada pada gerbang perdagangan dunia,

berbatasan dengan Malaysia dan Singapur, Potensi yang dimiliki juga tidak tanggung

dan telah dikenal sejak jaman colonial.

Riau telah menjadi Daerah penghasil

Minyak Bumi yang ternama semenjak

Tahun 30an, semenjak Caltex berdiri

dan mengembangkan Perminyakan di

wilayah itu. Tujuan dari penulisan

makalah yang merupakan tugas pada

mata kuliah sumber daya alam

anorganik, adalah untuk memaparkan

potensi yang ada pada kedua provinsi yaitu provinsi riau dan kepulauan riau agar

dapat diketemukan semua potensi yang ada pada kedua provinsi tersebut baik yang

sudah dikembangkan maupun yang belum dikembangkan agar kedepannya

Lambang Caltex sebelum tahun 1947

Page 5: Potensi Sumber daya alam Provinsi Riau dan Kepulaian Riau

4

mahasiswa sebagai agent of change memiliki kepercayaan diri, kebanggan pada

negerinya yang kaya dan mempunyai wawasan teknologi dalam pengembangan

sumber daya alam yang ada di wilayahnya dalam hal ini khususnya pengembangan

sumber daya alam anorganik. Lingkup pembahasan pada makalah ini adalah

penganalisaan sumber sumber daya alam yang ada di wilayah riau dan riau kepulauan,

pengidentifikasian industry yang ada di wilayah tersebut berdasarkan peta industry

dan teknologi tekologi yang dapat dikembangkan dalam rangka mengembangkan

potensi sumberdaya alam tersebut.

RIAU DAN KEPULAUAN RIAU

Sekilas mengenai Riau dan kepulauan Riau. Riau disebutkan sebagai pusat kebudayaan

melayu di dunia. Dilihat dari sejarahnya, Riau dahulu

merupakan bagian dari Kesultanan Johor-Riau yang

merupakan pecahan dari Kesultanan malaka yang pada

saat itu digempur oleh belanda, karena belanda sangat

menginginkan untuk menguasai Bandar malaka.

Kesultanan Johor-Riau mencapai kejayaan saat dipimpin

sultan Ali Haji seorang sultan keturunan bugis melayu,

dimana saat kepemimpinannya, dibangun Bandar

dagang baru yang juga menjadi pusat pemerintahan kesultanan saat itu yaitu tanjung

pinang. Pada masa itu, Tanjung pinang berkembang menjadi Bandar dagang

internasional menggantikan Bandar malaka yang saat itu dikuasai oleh Belanda.

Tanjung pinang pun berkembang menjadi pusat kebudayaan melayu dimana

kesusasteraan melayu merupakan hal yang sangat diminati, posisi bahasa melayu pun

menjadi setara dengan bahasa bahasa dunia saat itu lainnya seperti bahasa china,

arab dan inggris.

Tercatat sebuah perang yang terjadi antara kesultanan Johor – Riau dengan

Belanda yang akhirnya dimenangkan oleh belanda yang akhirnya menguasai tanjung

Page 6: Potensi Sumber daya alam Provinsi Riau dan Kepulaian Riau

5

pinang dan menetapkannya menjadi pusat armada militernya. Titik puncak

kemunduran kesultanan Riau adalah saat Kesultanan Johor – Riau yang melingkupi

Wilayah Johor-Riau-Lingga-Pahang, dipecah belah oleh belanda dan inggris dengan

ditanda tanganinya Traktat London pada tahun 1824. Sehingga Johor yang saat itu

dipengaruhi inggris ditetapkan menjadi wilayah Britania (inggris) sedangkan Riau –

Lingga yang dipengaruhi Belanda menjadi wilayah belanda.

Pada masa masa awal kemerdekaa, Riau tergabung dengan jambi dan

sumatera barat yang disebut dengan sumatera tengah, namun Pada tahun 1958

ditetapkan oleh pemerintah untuk memekarkan wilayah sumatera tengah yang saat

itu sedang dilanda pemberontakan PRRI. Pada awalnya Provinsi Riau yang dibentuk

beribukota di Tanjung pinang, namun setelah masa masa pemberontakan telah usai,

maka ibukota pun dipindahkan ke Pekanbaru.

Pada masa kini,

Riau berkembang

menjadi sebuah

propinsi besar yang

perkembanganya

terbilang cukup pesat.

Sampai sampai pada

tahun 2002 daerah

bintan lingga dan riau kepulauan lainnya sampai daerah natuna terlepas dari riau

daratan, berdiri sendiri menjadi provinsi bernama Riau Kepulauan. Dan sampai saat ini

perkembangan Kepulauan Riau (Kepri) sungguh sangat pesat walaupun masih

terhitung sangat muda. Keberadaan letak posisinya yang sangat berdekatan dengan

Malaysia dan Singapore menjadi nilai lebih tersendiri. Namun ini bukan hanya karena

factor Investasi namun juga keberuntungan dari letaknya yang berada di pintu

perdagangan dunia sehingga menyebabkan potensi perdagangan tak terbayangkan

Kilang Minyak di Provinsi Riau

Page 7: Potensi Sumber daya alam Provinsi Riau dan Kepulaian Riau

6

dari wilayah Kepri. Sebagaimana selama ini orang terbiasa mengetahui pesatnya

perkembangan di wilayah Batam.

Namun tidak karena lepasnya Kepri,

Riau daratan menjadikan pengembangan

wilayah riau daratan menjadi tersendat.

Setelah sistem otonomi daerah

diimplementasikan, pengembangan wilayah

riau mendapat tantangan baru. Riau kini

menjadi lebih fokus dalam

mengembangkan potensi yang tertanam

dalam perut bumi baik minyak dan gas

maupun mineral batu bara lainnya juga berbagai potensi yang terdapat di atas

permukaan tanahnya seperti sector kehutanan, perkebunan dan lain lain.

Pada akhirnya didapat kesimpulan bahwa Riau dan Kepulauan riau merupakan

dua wilayah yang memang tak bias dipisahkan, keberadaannya saling menunjang satu

sama lain, antara lain juga dalam mewujudkan kawasan ekonomi Riau, Malaysia,

Singapura. Potensi potensi yang ada di dua wilayah ini merupakan potensi yang

diperebutkan oleh banyak pihak sejak jaman dahulu. Dan sudah menjadi tugas

mahasiswa pada masa kini untuk terus mempertahankan budaya dan memperluas

pengetahuan untuk dapat mengembangakan sendiri apa yang ada di tanah melayu

tersebut.

ANALISA POTENSI SUMBER DAYA ALAM RIAU DAN KEPULAUAN RIAU

KEPULAUAN RIAU

KONDISI GEOGRAFIS

Kota Batam sebagai Pusat perekonomian Kepulauan Riau

Page 8: Potensi Sumber daya alam Provinsi Riau dan Kepulaian Riau

7

Secara geografis Provinsi Kepulauan Riau berbatasan dengan negara tetangga yaitu

Singapura, Malaysia, dan Vietnam yang memiliki luas wilayah 251,810,71 km dengan

96 persennya adalah perairan dengan 1350 pulau besar dan kecil telah menunjukkan

kemajuan dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintahan, pembangunan, dan

kemasyarakatan. Ibukota Provinsi Kepulauan Riau berkedudukan di Tanjung Pinang.

Provinsi ini terletak pada jalur lalu lintas transportasi laut dan udara yang strategis dan

terpadat pada tingkat internasional, serta pada bibir pasar dunia yang memiliki

peluang pasar. (Wikipedia)

DAFTAR KABUPATEN DAN KOTAMADYA

No.

Kabupaten/Kota Ibu kota

1 Kabupaten Bintan Bandar Seri Bentan

2 Kabupaten Karimun Tanjung Balai Karimun

3 Kabupaten Kepulauan Anambas Tarempa

4 Kabupaten Lingga Daik, Lingga

5 Kabupaten Natuna Ranai, Bunguran Timur

6 Kota Batam -

7 Kota Tanjung Pinang -

Dari http://id.Wikipedia.org

Page 9: Potensi Sumber daya alam Provinsi Riau dan Kepulaian Riau

8

PETA KEPULAUAN RIAU

KLASIFIKASI POTENSI

kedalaman tanah > 700 M

Kedalaman tanah < 700 M

Permukaan Tanah

Air (Laut dan Darat)

Udara

Page 10: Potensi Sumber daya alam Provinsi Riau dan Kepulaian Riau

9

UDARA

KANDUNGAN GAS DALAM UDARA

No Nama gas mulia Simbol Fraksi Mol Persentase volume

1 Nitrogen N2 0.78084 78.08

2 Oxygen O2 0.209476 20.95

3 Argon Ar 0.00934 0.93

4 Carbon Dioxide CO2 0.000314 0.038

5 Neon Ne 0.00001818 0.0018

6 Methane CH4 0.000002 -

7 Helium He 0.00000524 0.0005

8 Krypton Kr 0.00000114 0.0001

9 Hydrogen H2 0.0000005 0.00005

10 Xenon Xe 0.000000087 8.7x10^-6

Dari: http://en.wikipedia.org

CRC Handbook of Chemistry and Physics, 1997 Edition

Page 11: Potensi Sumber daya alam Provinsi Riau dan Kepulaian Riau

10

AIR (DARAT DAN LAUT)

POTENSI SUMBERDAYA HAYATI

No Jenis Sumberdaya Luas

(Ha)

Wilayah Sebaran

Ekosistem

1 Terumbu Karang 50.718,

3

Kota Batam, Kabupaten

Bintan, Kabupaten Natuna

dan Kabupaten Lingga

2 Hutan

Bakau(Mangrove)

57.849,

2

Se- Provinsi Kepulauan

Riau

3 Padang Lamun 11.489,

6

Se- Provinsi Kepulauan

Riau

4 Rumput Laut 37.634,

8

Kabupaten Kepulauan Riau

Dari: http://kepriprov.go.id/

POTENSI MINYAK DAN GAS BUMI DI PERAIRAN

No Jenis Bahan

Galian

Kabupaten/Kota Jumlah Cadangan

1 Minyak Bumi Natuna 298,81 MMBO

2 Gas Alam Natuna 55,3 TSCF

Dari: http://kepriprov.go.id/

Page 12: Potensi Sumber daya alam Provinsi Riau dan Kepulaian Riau

11

PERMUKAAN TANAH

POTENSI BAHAN GALIAN

No Jenis Bahan

Galian

Kabupaten/Kota Jumlah Cadangan

1 Pasir Besi Lingga

Natuna

-

-

2 Pasir Darat Karimun

Lingga

Bintan

16.800.000 m3

-

-

3 Pasir Laut Karimun

Bintan

- 7.164.348.267 ton

4 Granit Karimun

Bintan

Natuna

Lingga

4.204.840 ton

-

19.662.288.605 m3

-

5 Granulit Natuna 1.148.000.000 m³.

6 Feldspar Lingga -

Dari: http://kepriprov.go.id/

BAWAH TANAH KEDALAMAN < 200 M

POTENSI BAHAN GALIAN

No Jenis Bahan Galian Kabupaten/Kota Jumlah Cadangan

1 Timah Karimun

Lingga

11.360.500 m3

-

2 Bauksit Bintan -

Page 13: Potensi Sumber daya alam Provinsi Riau dan Kepulaian Riau

12

Karimun

Lingga

T. Pinang

3.832.500 m3

-

1.150.000 m3

3 Zircon Lingga -

4 Antimon Natuna -

5 Diorit Natuna

Lingga

882.000.000

-

6 Andesit Natuna

Karimun

-

20.000.000 m3

7 Rijang Natuna 78.013.300.931 m3

8 Kaolin Lingga -

9 Batu setengah

permata

Lingga -

10 Hornfels Natuna 43.240.000 m3

11 Batuan Ultrafamic Natuna 36.555.921.955 m

Dari: http://kepriprov.go.id/   

BAWAH TANAH KEDALAMAN > 200 M

POTENSI MINYAK DAN GAS BUMI

No Jenis Bahan

Galian

Kabupaten/Kota Jumlah Cadangan

1 Minyak Bumi Natuna 298,81 MMBO

2 Gas Alam Natuna 55,3 TSCF

Dari: http://kepriprov.go.id/

Page 14: Potensi Sumber daya alam Provinsi Riau dan Kepulaian Riau

13

RIAU (DARATAN)

KONDISI GEOGRAFIS

Berdasarkan data dari Kanwil Badan Pertanahan Nasional

Provinsi Riau, Provinsi Riau memiliki luas area sebesar 8

915 015,09 Hektar. Keberadaannya membentang dari

lereng Bukit Barisan sampai dengan Selat Malaka,

terletak antara 01o05'00’’ Lintang Selatan sampai

02o25'00’’ Lintang Utara atau antara 100o00'00’’ Bujur Timur-105o05'00’’ Bujur Timur.

Di daerah daratan terdapat 15 sungai, di antaranya ada 4 sungai yang mempunyai arti

penting sebagai prasarana perhubungan seperti Sungai Siak (300 km) dengan

kedalaman 8-12 m, Sungai Rokan (400 km) dengan kedalaman 6-8 m, Sungai Kampar

(400 km) dengan kedalaman lebih kurang 6 m dan Sungai Indragiri (500 km) dengan

kedalaman 6-8 m. Ke 4 sungai yang membelah dari pegunungan dataran tinggi Bukit

Barisan bermuara di Selat Malaka dan Laut Cina Selatan itu dipengaruhi pasang surut

laut.

Batas-batas daerah Riau adalah:

o Sebelah Utara:

Selat Malaka dan Provinsi Sumatera Utara

o Sebelah Selatan:

Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Barat

o Sebelah Timur:

Provinsi Kepulauan Riau dan Selat Malaka

o Sebelah Barat:

Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Sumatera Utara

(Wikipedia)

Page 15: Potensi Sumber daya alam Provinsi Riau dan Kepulaian Riau

14

DAFTAR KABUPATEN DAN KOTAMADYA

No.

Kabupaten/Kota Ibu kota

1 Kabupaten Bengkalis Bengkalis

2 Kabupaten Indragiri Hilir Tembilahan

3 Kabupaten Indragiri Hulu Rengat

4 Kabupaten Kampar Bangkinang

5 Kabupaten Kuantan Singingi Teluk Kuantan

6 Kabupaten Pelalawan Pangkalan Kerinci

7 Kabupaten Rokan Hilir Ujung Tanjung (de juree), Bagan Siapi-api (de facto)

8 Kabupaten Rokan Hulu Pasir Pengaraian

9 Kabupaten Siak Siak Sri Indrapura

10 Kabupaten Kepulauan Meranti

Selatpanjang

11 Kota Pekanbaru -

12 Kota Dumai -

Dari http://id.Wikipedia.org

Page 16: Potensi Sumber daya alam Provinsi Riau dan Kepulaian Riau

15

PETA KEPULAUAN RIAU

KLASIFIKASI POTENSI

kedalaman tanah > 700 M

Kedalaman tanah < 700 M

Permukaan Tanah

Air (Laut dan Darat)

Udara

Page 17: Potensi Sumber daya alam Provinsi Riau dan Kepulaian Riau

16

UDARA

KANDUNGAN GAS DALAM UDARA

No Nama gas mulia Simbol Fraksi Mol Persentase volume

1 Nitrogen N2 0.78084 78.08

2 Oxygen O2 0.209476 20.95

3 Argon Ar 0.00934 0.93

4 Carbon Dioxide CO2 0.000314 0.038

5 Neon Ne 0.00001818 0.0018

6 Methane CH4 0.000002 -

7 Helium He 0.00000524 0.0005

8 Krypton Kr 0.00000114 0.0001

9 Hydrogen H2 0.0000005 0.00005

10 Xenon Xe 0.000000087 8.7x10^-6

Dari: http://en.wikipedia.org

CRC Handbook of Chemistry and Physics, 1997 Edition

Page 18: Potensi Sumber daya alam Provinsi Riau dan Kepulaian Riau

17

AIR (DARAT DAN LAUT)

POTENSI SUMBERDAYA HAYATI

Potensi sumber daya yang terdapat di perairan terutama dikembangkan di daerah

perikanan air tawar yaitu

1. Budidaya ikan di tambak

Budidaya ini terutama berkembang di daerah Indragiri Hilir, Siak dan Bengkalis

2. Budidaya ikan air tawar di Kolam

Budidaya ini berkembang di daerah Palalawan dan siak

Selain itu pula terdapat kegiatan bernelayan untuk mengekslorasi kekayaan hayati di

daerah laut Provinsi riau, yaitu antara lain di seluruh pesisir provinsi riau terutama di

daerah bengkalis

PERMUKAAN TANAH

POTENSI BAHAN MINERAL

Potensi mineral yang terdapat atas permukaan tanah di Provinsi Riau antara lain:

1. Pasir Kuarsa

2. Pasir Laut

POTENSI PERKEBUNAN

Perkebunan mempunyai kedudukan yang penting di dalam pengembangan pertanian

baik pada tingkat nasional maupun regional. Perkembangan kegiatan perkebunan di

Provinsi Riau menujukkan trend yang semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat dari

semakin luasnya lahan perkebunan dan meningkatnya produksi rata-rata pertahun,

dengan komoditas utama kelapa sawit, kelapa, karet, kakao dan tanaman lainnya.

Page 19: Potensi Sumber daya alam Provinsi Riau dan Kepulaian Riau

18

Luas Areal Kelapa Sawit, Kelapa, Karet dan Kopi Tahun 2006

No. KABUPATEN/ KOTA LUAS AREAL (Ha)

KLP. SAWIT KELAPA KARET KOPI

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Kuantan Singingi

Indragiri Hulu

Indragiri Hilir

Pelalawan

Siak

Kampar

Rokan Hulu

Bengkalis

Rokan Hilir

Pekanbaru

Dumai

60.547,70

55.667,00

37.547,00

54.392,00

93.115,18

139.195,00

105.998,00

99.575,00

80.399,00

0

21.933,00

2.274,95

2.024,15

379.509,00

26.316,00

3.395,80

2.892,00

760,23

50.407,00

5.944,00

0

2.033,00

157.070,12

72.894,15

3.225,00

22.436,50

18.124,95

81.691,00

46.087,00

50.779,00

36.678,00

0

1.736,00

389,40

1.276,40

4.234,00

830,00

801,56

379,00

634,57

1.217,50

1.054

0

0

R A K Y A T 748.368,88 475.556,13 490.721,72 10.816,43

  P B N 72.011,00 - 10.901,00 -

  P B S 709.770,51 - 12.847,00 -

   J U M L A H  1.530.150,39  475.556,13 514.469,72 10.816,43

Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi Riau – 2006

POTENSI KEHUTANAN

Pembangunan kehutanan pada hakekatnya mengcakup semua upaya memanfaatkan

dan memantapkan fungsi sumber daya alam hutan dan sumber daya alam hayati lain

serta ekosistemnya, baik sebagai pelindung dan penyangga kehidupan dan pelestarian

Page 20: Potensi Sumber daya alam Provinsi Riau dan Kepulaian Riau

19

keanekaragaman hayati maupun sebagai sumber daya pembangunan. Namun dalam

realitanya tiga fungsi utamanya sudah hilang, yaitu fungsi ekonomi jangka panjang,

fungsi lindung dan estetika sebagai dampak kebijakan pemerintah yang lalu.

Luas Hutan Berdasarkan Tata Guna Hutan Kesepakatan di Kabupaten/Kota

No

.

KABUPATEN/

KOTA

HL HSAW HPT HPTb HB

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Kuantan Singingi

Indragiri Hulu

Indragiri Hilir

Pelalawan

Siak

Kampar

Rokan Hulu

Bengkalis

Rokan Hilir

Pekanbaru

Dumai

49.040,66

21.315,58

34.973,05

0

0

41.697,04

67.574,05

1.995,80

12.197,64

0

0

48.817,23

147.304,9

9

24.761,92

33.976,47

72.314,30

102.097,3

3

0

94.184,28

559,60

749

4.721,60

0

54.506,18

217.634,62

424.456,69

188.187,69

34.392,45

51.592,17

212.767,32

138.739,08

0

145.840,58

127.145,33

161.698,97

54.731,34

297.018,16

215.229,48

304.072,31

134.771,75

347.591,18

276.385,08

15.024

644,86

0

0

63.534,01

444,78

6.830,56

0

0

47.600,02

8.441,46

0

11.582,79

T O T A L 228.793,8

2

529.487,0

2

1.468.116,7

8

1.934.312,1

2

138.433,6

2

Sumber : RTRW Provinsi Riau 2001 – 2015

Keterangan :

HL : Hutan Lindung (Ha)

HSAW : Hutan Suaka Alam dan Wisata (Ha)

HPT : Hutan Produksi Tetap (Ha)

Page 21: Potensi Sumber daya alam Provinsi Riau dan Kepulaian Riau

20

HPTb : Hutan Produksi Terbatas (Ha)

HB : Hutan Bakau (Ha)

POTENSI PERTANIAN

Pada awal tahun 2007 saja, potensi pertanian khususnya tanaman pangan dan

hortikultura cukup besar dimana untuk penggunaan lahan sawah sebesar 278.876 Ha

dan bukan lahan sawah 1.120.177 Ha, dari luas 8.915.016 Ha. Realisasi luas tanam

padi sampai awal tahun 2007 seluas 114.612 Ha. Untuk itu perlu diupayakan

peningkatan penggunaan lahan pertanian lebih secara intensif dan penggunaan

teknologi tepat guna serta peningkatan Indek Pertanaman (IP.100 menjadi IP.200),

serta pembukaan kawasan sentra pertanian baik untuk tanaman pangan maupun

hortikultura dalam rangka peningkatan produksi dan produktivitas juga mutu produk

yang dihasilkan.

Luas Areal dan Jumlah Produksi Komoditi Unggulan Kabupaten/Kota

No. KABUPATEN/ KOTA PADI JAGUNG SINGKONG/ UMBI

LAP JP LAP JP LAP JP

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Kuantan Singingi

Indragiri Hulu

Indragiri Hilir

Pelalawan

Siak

Kampar

Rokan Hulu

Bengkalis

Rokan Hilir

Pekanbaru

9.412

4.608

30.721

9.844

5.860

8.980

14.763

10.473

36.895

0

30.517

13.577

103.911

30.618

18.717

25.900

36.325

33.245

123.714

0

219

966

5.417

4.928

366

1.218

1.351

227

515

128

470

2.045

12.333

11.162

784

2.672

2.967

487

1.106

274

369

398

286

251

222

849

628

479

271

238

3.760

3.707

3.666

2.426

4.709

10.631

4.923

5.122

3.520

2.344

Page 22: Potensi Sumber daya alam Provinsi Riau dan Kepulaian Riau

21

11. Dumai 4.621 12.846 204 428 217 3.078

T O T A L 136.177 429.380 15.539 34.728 4.208 47.586

Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Riau 2006

Keterangan : LAP = Luas Areal Produksi (Ha)

JP = Jumlah Produksi (Ton)

BAWAH TANAH KEDALAMAN < 200 M

POTENSI BAHAN GALIAN

Perkembangan pertambangan umum di Provinsi Riau relatif cukup pesat, ditandai

dengan banyaknya perusahaan yang bergerak dibidang ini yang ikut serta dalam

mengusahakan beberapa hasil pertambangan antara lain

1. Batu bara

2. Kaolin

3. Bentonite

4. Granite

5. Bauksit

6. Timah

7. Emas

8. andesit

Potensi Pertambangan Menurut Jenis di Provinsi Riau

No. KABUPATEN/KOTA POTENSI PERTAMBANGAN (TON)

BATU BARA TIMAH EMAS

1.

2.

3.

4.

Kuantan Singingi

Indragiri Hulu

Indragiri Hilir

Kampar

140.000.000

1.600.000.000

65.000.000

75.000.000

-

-

-

3.000

120.078

-

-

59.470

Page 23: Potensi Sumber daya alam Provinsi Riau dan Kepulaian Riau

22

5. Rokan Hulu 145.000.000 - -

J U M L A H 2.025.000.000 3.000 179.548

Sumber : Dinas Pertambangan Provinsi Riau

Produksi Pertambangan di Provinsi Riau Tahun 2004 – 2006 Menurut Jenis

J E N I S SATUAN P R O D U K S I

2004 2 0 0 5 2 0 0 6

1. Batu Bara Metrik Ton 651 344,52 909 468,924 2.040.500,69

2. Gambut Ton 77 102,20 285 740,400 423.587,40

Sumber : Dinas Pertambangan Provinsi Riau

BAWAH TANAH KEDALAMAN > 200 M

POTENSI MINYAK DAN GAS BUMI

Struktur ekonomi Provinsi Riau sangat didominasi oleh sektor yang berkaitan dengan

migas seperti sektor pertambangan dan industri.

Produksi Pertambangan di Provinsi Riau Tahun 2004 – 2006 Menurut Jenis

J E N I S SATUAN P R O D U K S I

2004 2 0 0 5 2 0 0 6

1. Minyak Bumi

    Crude Oil

Ribu Barel 181 302,85 166 224,300 157.765,42

2. Kondensat Ribu Barel - - -

3. Gas Bumi Ribu MSCF - - -

Sumber : Dinas Pertambangan Provinsi Riau

Page 24: Potensi Sumber daya alam Provinsi Riau dan Kepulaian Riau

23

BAB II. GELIAT INDUSTRI DI RIAU DAN KEPULAUAN RIAU

ndustri merupakan sebuah titik penting dalam sejarah manusia, revolusi industri

telah membawa manusia dari jaman dimana keterbatasan akhirnya terus

menerus ditekan, manusia berusaha terus menerus mencukupi semua kebutuhan

hidup yang dibutuhkannya dengan jumlah yang tentu saja terus mengikuti kebutuhan

pasar yang ada.

IIndonesia sebagai sebuah Negara yang memiliki potensi yang sangat besar dilihat dari

keberadaan sumber daya alamnya baik yang organic maupun anorganik tentu saja hal

ini merupakan sebuah tantangan bagi semua pihak yang terlibat dalam sector industri

dalam pengembangan potensi ini selanjutnya.

Berikut akan diulas beberapa jenis potensi sumber daya alam dan kearah mana saja

pengembangan sumber daya alam tersebut dapat dibawa menjadi produk yang dapat

dimanfaatkan oleh manusia, dalam hal ini potensi potensi tersebut merupakan

kekayaan alam di dua provinsi yaitu riau dan kepulauan riau. Dan akan dibahas pula

beberapa sector industri yang telah menggarap potensi kekayaan yang ada di kedua

provinsi itu.

ULASAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM

Potensi sumber daya alam yang ada di riau dan kepulauan riau sangat beragam,

dengan persebaran yang merata, potensi sumber daya alam anorganik yang terutama

kebanyakan merupakan bahan tambang, sedangkan perbedaan potensi sumber daya

alam organic kedua provinsi tersebut tentu saja dipengaruhi perbedaan tipe alam

yaitu antara kepulauan dan daratan.

BATU BARA

asdasdasd

Page 25: Potensi Sumber daya alam Provinsi Riau dan Kepulaian Riau

24

MINYAK BUMI

GAS ALAM

1.

KAOLIN

Kaolin merupakan masa batuan yang tersusun dari

material lempung dengan kandungan besi yang

rendah, dan umumnya berwarna putih atau agak

keputihan. Kaolin mempunyai komposisi hidrous

alumunium silikat (2H2O.Al2O3.2SiO2), dengan

disertai mineral penyerta.

Proses pembentukan kaolin (kaolinisasi) dapat terjadi melalui proses pelapukan

dan proses hidrotermal alterasi pada batuan beku felspartik. Endapan kaolin ada

dua macam, yaitu: endapan residual dan sedimentasi.

Mineral yang termasuk dalam kelompok kaolin adalah kaolinit, nakrit, dikrit, dan

halloysit (Al2(OH)4SiO5.2H2O), yang mempunyai kandungan air lebih besar dan

umumnya membentuk endapan tersendiri.

Sifat-sifat mineral kaolin antara lain, yaitu: kekerasan 2 – 2,5, berat jenis 2,6 – 2,63,

plastis, mempunyai daya hantar panas dan listrik yang rendah, serta pH bervariasi.

Potensi dan cadangan kaolin yang besar di Indonesia terdapat di Kalimantan Barat,

Kalimantan Selatan, dan Pulau Bangka dan Belitung, serta potensi lainnya tersebar

di Pulau Sumatera, Pulau Jawa, dan Sulawesi Utara.

Page 26: Potensi Sumber daya alam Provinsi Riau dan Kepulaian Riau

25

GRANITE

Granit merupakan salah satu batuan beku, yang

bertekstur granitik dan struktur holokristalin, serta

mempunyai komposisi kimia ±70% SiO2 dan ±15%

Al2O3, sedangkan mineral lainnya terdapat dalam

jumlah kecil, seperti biotit, muskovit, hornblende,

dan piroksen. Umumnya granit berwarna putih keabuan, Sebagai batu hias warna

granit lainnya adalah merah, merah muda, coklat, abu-abu, biru, hijau, dan hitam,

hal ini tergantung pada komposisi mineralnya.

Granit merupakan batuan beku asam plutonik atau terbentuk dan membeku

dalam kerak bumi. Bentuk cebakan yang terjadi dapat berupa dike, sill, atau dalam

bentuk masa yang besar dan tidak beraturan. Batuan lelehan dari granit disebut

rhiolit, yang mempunyai susunan kimia dan mineralogy yang sama dengan granit

tetapi tekstur dan strukturnya berlainan.

Granit mempunyai sumber cadangan yang potensial, namun sampai saai ini belum

banyak yang ditambang. Potensi tersebut terdapat di Pulau Sumatera, Kepulauan

Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan

BAUKSIT

Bauksit merupakan bahan yang heterogen, yang

mempunyai mineral dengan susunan terutama dari

oksida aluminium, yaitu berupa mineral buhmit

(Al2O3H2O) dan mineral gibsit (Al2O3 .3H2O). Secara

umum bauksit mengandung Al2O3 sebanyak 45 –

65%, SiO2 1 – 12%, Fe2O3 2 – 25%, TiO2 >3%, dan

H2O 14 – 36%.

Page 27: Potensi Sumber daya alam Provinsi Riau dan Kepulaian Riau

26

Bijih bauksit terjadi di daerah tropika dan subtropika dengan memungkinkan

pelapukan sangat kuat. Bauksit terbentuk dari batuan sedimen yang mempunyai

kadar Al nisbi tinggi, kadar Fe rendah dan kadar kuarsa (SiO2) bebasnya sedikit

atau bahkan tidak mengandung sama sekali. Batuan tersebut (misalnya sienit dan

nefelin yang berasal dari batuan beku, batu lempung, lempung dan serpih. Batuan-

batuan tersebut akan mengalami proses lateritisasi, yang kemudian oleh proses

dehidrasi akan mengeras menjadi bauksit.

Bauksit dapat ditemukan dalam lapisan mendatar tetapi kedudukannya di

kedalaman tertentu.

Potensi dan cadangan endapan bauksit terdapat di Pulau Bintan, Kepulauan Riau,

Pulau Bangka, dan Pulau Kalimantan

PASIR KUARSA

Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri atas

kristal-kristal silika (SiO2) dan mengandung senyawa

pengotor yang terbawa selama proses pengendapan.

Pasir kuarsa juga dikenal dengan nama pasir putih

merupakan hasil pelapukan batuan yang mengandung mineral utama, seperti

kuarsa dan feldspar. Hasil pelapukan kemudian tercuci dan terbawa oleh air atau

angin yang terendapkan di tepi-tepi sungai, danau atau laut.

Pasir kuarsa mempunyai komposisi gabungan dari SiO2, Fe2O3, Al2O3, TiO2, CaO,

MgO, dan K2O, berwarna putih bening atau warna lain bergantung pada senyawa

pengotornya, kekerasan 7 (skala Mohs), berat jenis 2,65, titik lebur 17150C, bentuk

kristal hexagonal, panas sfesifik 0,185, dan konduktivitas panas 12 – 1000C.

Dalam kegiatan industri, penggunaan pasir kuarsa sudah berkembang meluas, baik

langsung sebagai bahan baku utama maupun bahan ikutan. Sebagai bahan baku

Page 28: Potensi Sumber daya alam Provinsi Riau dan Kepulaian Riau

27

utama, misalnya digunakan dalam industri gelas kaca, semen, tegel, mosaik

keramik, bahan baku fero silikon, silikon carbide bahan abrasit (ampelas dan sand

blasting). Sedangkan sebagai bahan ikutan, misal dalam industri cor, industri

perminyakan dan pertambangan, bata tahan api (refraktori), dan lain sebagainya.

Cadangan pasir kuarsa terbesar terdapat di Sumatera Barat, potensi lain terdapat

di Kalimantan Barat, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Pulau

Bangka dan Belitung

PASIR BESI

Secara umum pasir besi terdiri dari mineral opak

yang bercampur dengan butiran-butiran dari mineral

non logam seperti, kuarsa, kalsit, feldspar, ampibol,

piroksen, biotit, dan tourmalin. mineral tersebut

terdiri dari magnetit, titaniferous magnetit, ilmenit, limonit, dan hematit,

Titaniferous magnetit adalah bagian yang cukup penting merupakan ubahan dari

magnetit dan ilmenit. Mineral bijih pasir besi terutama berasal dari batuan basaltik

dan andesitik volkanik.

Kegunaannya pasir besi ini selain untuk industri logam besi juga telah banyak

dimanfaatkan pada industri semen

Pasir besi ini terdapat seperti di Sumatera, Lombok, Sumbawa, Sumba, Flores, dan

Timor

TIMAH

Timah adalah logam berwarna putih keperakan,

dengan kekerasan yang rendah, berat jenis 7,3

g/cm3, serta mempunyai sifat konduktivitas panas

dan listrik yang tinggi. Dalam keadaan normal (13 –

Page 29: Potensi Sumber daya alam Provinsi Riau dan Kepulaian Riau

28

1600C), logam ini bersifat mengkilap dan mudah dibentuk.

Timah terbentuk sebagai endapan primer pada batuan granit dan pada daerah

sentuhan batuan endapan metamorf yang biasanya berasosiasi dengan turmalin

dan urat kuarsa timah, serta sebagai endapan sekunder, yang di dalamnya terdiri

dari endapan alluvium, elluvial, dan koluvium.

Mineral yang terkandung di dalam bijih timah pada umumnya mineral utama yaitu

kasiterit, sedangkan pirit, kuarsa, zircon, ilmenit, plumbum, bismut, arsenik,

stibnite, kalkopirit, kuprit, xenotim, dan monasit merupakan mineral ikutan.

Kegunaan timah banyak sekali terutama untuk bahan baku logam pelapis, solder,

cendera mata, dan lain-lain.

Potensi Timah di Indonesia terdapat di Pulau Bangka, Pulau Belitung, Pulau

Singkep, dan Pulau Karimun

FELDSPAR

Sebagai mineral silikat pembentuk batuan, felspar

mempunyai kerangka struktur tektosilikat yang

menunjukkan 4 (empat) atom oksigen dalam struktur

tetraheral SiO2 yang dipakai juga oleh struktur

tetraheral lainnya. Kondisi ini menghasilkan kisi-kisi kristal seimbang terutama bila

ada kation lain yang masuk ke dalam struktur tersebut seperti penggantian silikon

oleh aluminium.

Terlepas dari bentuk strukturnya, apakah triklin atau monoklin, felspar secara

kimiawi dibagi menjadi empat kelompok mineral yaitu kalium felspar (KAlSi3O8),

natrium felspar (NaAlSi3O8), kalsium felspar (CaAl2Si2O8) dan barium felspar (Ba

Al2Si2O8) sedangkan secara mineralogi felspar dikelompokkan menjadi plagioklas

dan K-felspar. Plagioklas merupakan seri yang menerus suatu larutan padat

tersusun dari variasi komposisi natrium felspar dan kalsium felspar

Page 30: Potensi Sumber daya alam Provinsi Riau dan Kepulaian Riau

29

Plagioklas felspar hampir selalu memperlihatkan kenampakan melidah yang

kembar (lamellar twinning) bila sayatan tipis mineral tersebut dilihat secara

mikroskopis. Sifat optis yang progresif sejalan dengan berubahnya komposisi

mineralogi memudahkan dalam identifikasi mineral-mineral felspar yang termasuk

ke dalam kelompok plagioklas tersebut. Na-plagioklas banyak ditemukan dalam

batuan kaya unsur alkali (granit, sienit). Andesin dan oligoklas terdapat pada

batuan intermediate seperti diorit sedangkan labradorit, bitownit dan anortit

biasanya sebagai komponen batuan basa (gabro) dan anortosit.

Mineral yang termasuk kelompok K-felspar diklasifikasikan berdasarkan suhu

ristalisasinya, mulai dari sanidin (suhu tinggi), ortoklas, mikroklin sampai adu-laria

(suhu rendah). Keempat mineral mempunyai rumus kimia sama yaitu KAlSi3O8

dan (terutama) ditemukan pada batuan beku asam seperti granit dan sienit, selain

itu ditemukan pula pada batuan metamorfosis dan hasil re-work pada batuan

sedimen.

Keberadaan felspar dalam kerak bumi cukup melimpah. Walaupun demikian untuk

keperluan komersial dibutuhkan felspar yang memiliki kandungan (K2O + Na2O) >

10%. Selain itu, material pengotor oksida besi, kuarsa, oksida titanium dan

pengotor lain yang berasosiasi dengan felspar diusahakan sesedikit mungkin.

Felspar dari alam setelah diolah dapat dimanfaatkan untuk batu gurinda dan

felspar olahan untuk keperluan industri tertentu. Mineral ikutannya dapat

dimanfaatkan untuk keperluan industri lain sesuai spesifikasi yang ditentukan.

Industri keramik halus dan kaca/gelas merupakan dua industri yang paling banyak

mengkonsumsi felspar olahan, terutama yang memiliki kandungan K2O tinggi dan

CaO rendah.

Page 31: Potensi Sumber daya alam Provinsi Riau dan Kepulaian Riau

30

Berbicara mengenai potensi endapan felspar di Indonesia, sebaran material ini

terdapat hampir di seluruh negeri dengan bentuk endapan berbeda dari satu

daerah dengan daerah yang lain tergantung jenis endapan, primer atau sekunder.

Data dari Direktorat Inventarisasi Sumberdaya Mineral menunjukkan cadangan

terukur (proved), tereka (probable) dan terindikasi (possible) masing-masing

sebesar 271.693, 11.728 dan 56.561 ribu ton.