Potensi Kab. Tegal

download Potensi Kab. Tegal

of 190

Transcript of Potensi Kab. Tegal

  • 7/26/2019 Potensi Kab. Tegal

    1/190

    l-

    ai/

    .:a*

    lr \ \

    L \*-,"'-d

    PEMERINTAH

    KABUPATEN

    TEGAL

    l:

    F:.EI\IGAI\IA

    PENYUSUNAN

    REVISI

    RENCANA

    TATA

    RUANG

    WILAYAH

    (RTRW)

    KABUPATEN

    TEGAL

    TAHUN

    2009-2029

    y{

    I

    )

    BAPPEJTJA$

    .Acc.

    No.

    ,

    ( 17.%

    ;*

    Cfasp

    | ............/6.620

  • 7/26/2019 Potensi Kab. Tegal

    2/190

    KATAPENGM

    Puji

    syukur

    kehadirat Tuhan

    Yang Maha

    Esa, karena

    atas

    karunia

    dan

    rahmat-Nya

    kami dapat

    menyelesaikan

    Buku

    Rencana

    Tata

    Ruang Wilayah

    (RTRW)

    Kabupaten

    Tegal Tahun

    2A09-2029.

    Buku

    Rencana ini

    berisikan

    tentang latarr

    belakang,

    maksud,

    tujuan dan

    lingkup

    pekerjaan,

    landasan hukum,

    potensi

    serta

    prospek

    pengembangan

    wilayah

    Kabupaten

    Tegal,

    tujuan,

    kebijakan

    dan strategi

    pengembangan

    wilayah

    Kabupaten

    Tegal,

    rencana.

    struktur

    tata

    ruang

    wilayah,

    rencana

    pola

    ruang

    wilayah,

    penetapan

    kawasan

    strategis,

    arahan

    pemanfaatan

    ruang,

    arahan

    pengendalian

    pemanfaatan

    ruang

    wilayah,

    peran

    serta

    masyarakat'

    dalam

    penataan

    ruang.

    Tim Penyusun RTRW

    Kabupaten

    Tegal rahun

    2009-2029,

    dalam hal

    ini

    Pemerintah

    Kabupaten

    Tegal,

    telah banyak

    mendapatkan

    masukan

    dari berbagai

    pihak

    yang

    berkompeten demi kesempurnaan

    Laporan

    Rencana

    ini,

    untuk

    itu

    kami

    mengucapkan banyak terima

    kasih.

    Slawi,

    2008

    BUPATI

    KABUPATEN

    TEGAL

    H. AGUS RIYANTO,

    S.SOS, MM

    I.f,PORTN

    Fenyunrnan

    Revid Rerrcana

    Tata

    p.uangWllqfah

    (RTRU/)

    lGbupaten

    Tegal

    Tahun

    2OZg

  • 7/26/2019 Potensi Kab. Tegal

    3/190

    DAFTAR

    ISI

    KATA

    PENGANTAR

    DAFTAR

    ISI

    DAFTAR

    TABEL

    DAFTAR

    GAMBAR

    DA.FTAR

    PETA

    BAB

    I PENDAHULUAN

    1.1

    LATAR

    BEIAKANG

    1.2

    TUJUAN

    DAN

    SASARAN

    1.2.1

    Tujuan

    1.2.2

    Sasaran

    1.3

    PENGERTIAN

    DAN

    PRINSIP

    DASAR

    PENYUSUNAN

    RENCANA

    TATA

    RUANG

    WILAYAH

    KABUPATEN

    1.3.1

    Pengertian

    Rencana

    Tata

    Ruang

    wirayah

    Kabupaten

    1.3-2

    Asas

    Penyusunan

    Rencana

    Tata

    Ruang

    wirayah

    Kabupaten

    1.3.3

    Prinsip

    Dasar

    penyusunan

    Rencana

    Tata

    Ruang

    wilayah

    Kabupaten

    1.4

    RUANG

    LINGKUP

    1.4.1

    Ruang Lingkup

    Wlayah

    1.4.2

    Ruang

    Lingkup

    Waktu

    1.4.3

    Ruang

    Lingkup

    Materi

    1.5

    PROFIL

    KABUPATEN

    TEGAL

    1.5.1

    Gambaran

    Umum

    Kabupaten

    Tegal

    1.5.2

    Kependudukan

    1.5.2.1

    Rencana

    proyeksi

    dan

    Kepadatan

    penduduk

    1.5.2.2

    Rencana

    Daya

    Tampung Penduduk

    1.5.2.3 Arahan Distribusi

    Penduduk

    1.5.3

    Potensi

    Bencana Alam

    1.5.4 Potensi Sumber

    Daya Alam

    1.5.4.1 Kehutanan

    1.5.4.2

    Pertambangan

    1.5.5 Potensi EkonomiWilayah

    1.6

    DASAR HUKUM

    1.7

    SISTEMATIKA

    TAPORAN

    BAB

    II

    POTENSI

    DAN

    PERMASALAHAN

    SERTA

    PROSPEK

    PENGEMBANGAN

    WILAYAH

    2.1

    POTENS] PENGEMBANGAN WILAYAH

    2.1.1

    Sektor

    Fisik

    dan

    Sumber Daya

    Alam

    2.1.2 Sektor

    Tata

    Ruang

    2.1.3

    S'ektor

    Sosial dan Kependudukan

    2.1.4 Sektor

    Ekonomi

    2.1.5 Sektor Kelembagaan dan Keuangan

    2.1.6 Sektor Sarana

    dan

    Prasarana

    2.1.7 Sektor Sistem

    Transportasi

    2.2 KONSEPSI

    PENGEMBANGAN WILAYAH

    2.2.1

    Konsepsi

    Penentuan Rencana Pengelolaan

    Kawasan

    2.2.2

    Konsepsi

    Penentuan Rencana

    Sistem

    2.2.3

    Konsepsi

    Penentuan

    Rencana Penatagunaan

    2.2.4 Konsepsi Penataan Ruang

    Wilayah

    i

    ll

    v

    vi

    vii

    t-7

    t-7

    t-7

    l-8

    r-8

    t-1(:

    l-1

    1

    l-1ti

    l-1i

    il-1

    il-1

    fi-2

    n-2

    lr-3

    il4

    il-5

    il-5

    ll-6

    1t-6

    il-6

    lt-7

    lr-7

    l-1

    v2

    t-2

    t-2

    l-2

    l-2

    l-4

    l-5

    t-5

    l-5

    l-5

    t-5

    t-6

    l-6

    t-6

    l-6

    IdPORlNnE

    C.

    ,,,

    Fln$Elrrn

    t.l,li Rlrsr

    T.t e|.tv|laFh

    RTnNaa

    f.abupaten

    Te8al

    TEhun

  • 7/26/2019 Potensi Kab. Tegal

    4/190

    BAB

    III

    TUJUAN,

    KEBIJAKAN

    DAN STRATEGI

    PENGEMBANGAN

    WILAYAH

    3.1 TUJUAN

    3.1.1.

    Aspek

    Fisik

    3.1.2.

    Aspek

    Sosial

    3.1.3.

    Aspek

    Ekonomi

    3.1.4.

    Aspek

    Sarana

    dan

    prasarana

    3.1.5.

    Aspek

    Sistem

    Transportasi

    3.2

    KEBIJAKAN

    DAN

    STRATEGI PENGEMBANGAN

    WILAYAH

    3.2.1

    Kebijakan

    dan

    Strategi

    Struktur

    Tata

    Ruang

    Wilayah

    3.2.1.1

    Kebijakan

    dan

    Strategi

    pengembangan

    Sistem

    Perkotaan

    3.2.1.2

    Kebijakan

    dan

    Strategi

    pengembangan

    Sistem

    Perdesaan

    3.2.1.3

    Kebijakan

    dan

    Strategi

    pengembangan

    Sistem

    Prasarana

    Wilayah

    3.2.1.4

    Strategi Pengembangan

    Sarana Wilayah

    3.2.2

    Kebijakan

    dan

    Strategi

    pola

    Ruang Wilayah

    3.2.2.1

    Kebijakan

    dan Strategi

    Kawasan

    Lindung

    3.2.2.2 Kebijakan

    dan

    Strategi

    Kawasan Budidaya

    3.2.3

    Kebijakan

    dan Strategi

    Pengembangan

    Kawasan Strategi

    3.2.4

    Strategi

    Pengembangan

    Sektor

    Kegiatan

    Ekonomi

    3.2.5

    Strategi

    Pengembangan

    Sektor

    Kegiatan

    Sosial

    Budaya

    BAB

    IV

    RENCANA STRUKTUR

    TATA

    RUANG

    WILAYAH

    4.1

    RENCANA

    PENGEMBANGAN

    SISTEM

    PERDESAAN

    4.2

    RENCANA

    PENGEMBANGAN

    SISTEM

    PERKOTAAN

    4.2.1.

    Rencana

    Hirarki

    Pusat

    Pelayanan

    4.2.1.1

    Rencana

    Hirarki

    Pusat Pelayanan

    4.2.1.2

    Rencana

    Hirarki

    Pusat

    Pelayanan

    Kawasan

    Pesisir

    ill-1

    lll-1

    fil-2

    Iil-3

    ill-5

    ill-5

    lil-6

    ill-8

    ill-8

    lil-g

    llt-9

    ilt-11

    ilt-12

    ill-12

    lil-14

    ilt-22

    ilt-23

    ill-25

    4.3

    4.2.2. Rencana

    Sistem

    Pusat

    Pelayanan

    4.2.2.1

    Rencana Sistem

    Pusat

    Pelayanan

    Kabupaten

    Tegal

    4.2.2.2

    Rencana

    Sistem Pusat

    Petayanan

    Kawasan

    Pesisir

    4.2.3.

    Rencana

    Fungsi

    Pusat

    Pelayanan

    dan

    Kawasan

    Pengembangan

    4.2.3.1

    Rencana

    Fungsi Pusat Pelayanan

    dan Kawasan

    Pengembangan

    Kabupaten

    Tegal

    4.2.3.2

    Rencana Pengembangan Kawasan

    Pesisir

    RENCANA SISTEM

    PENGEMBANGAN

    PMSARANA WILAYAH

    4.3.1.

    Sistem

    Jaringan

    Transportasi

    4.3.2.

    Sistem

    Jaringan

    Energi

    4.3.3. Sistem

    Telekomunikasi dan

    Informasi

    4.3.4.

    Jaringan Sumber

    Daya Air

    4.3.5.

    Jaringan

    Pengelolaan Lingkungan

    RENCANA

    PENGEMBANGAN SARANA

    WILAYAH

    4.4.1

    Rencana

    Pengembangan Sarana Perumahan

    4.4.2 Rencana

    Pengembangan Sarana

    Pendidikan

    4.4.3 Rencana

    Pengembangan Sarana

    Kesehatan

    4.4.4

    Rencana

    Pengembangan

    Sarana

    Peribadatan

    4.4.5 Rencana

    Pengembangan Sarana Perekonomian

    RENCANA

    PENATAAN

    SUMBER

    DAYA ALAM

    4.5.1

    Sumberdaya

    Lahan

    4.5.2

    Sumberdaya

    Air

    4.5.3

    Sumberdaya

    Hutan

    4.5.4 SumberdayaMineral

    lv4

    tv"4

    rv4

    rv-

    lv5

    lv7

    ]V"e

    rv,.,

    rv

    11

    rv.1::;

    lv-15

    lv

    1t)

    lv

    2l::

    lv 2:::

    1v."2,{.

    lV-2r:;

    ]V-2i:i

    lV-2[l

    lV-3,t.l

    lv-3.t)

    lV-3,1.1

    tv

    3,1

    rv-3,1

    4.4

    4.5

    tv-1

    tv-2

    tv-3

    lv-3

    tv-3

    LrP,on.ENRENGErt

    irl

    hnfurBrm

    Rlv|i

    Rrftm. T.t

    R|l l

    WthFh

    GTR\V)

    TeSal

  • 7/26/2019 Potensi Kab. Tegal

    5/190

    BAB

    V

    RENCANA

    POLA

    RUANG

    WILAYAH

    5.1

    KAWASAN

    LINDUNG

    5.2.1

    Arahanpengelolaan

    5.2.2 Pengelolaan

    A.

    Kawasan yang

    Memberikan perlindungan

    Kawasan

    Bawahnya

    B.

    Kawasan

    Perlindungan

    Setempat

    C.

    Kawasan

    Suaka

    Alam

    D.

    Kawasan

    Pelestarian

    Alam

    E.

    Kawasan

    Rawan

    Bencana

    F.

    Kawasan

    Lindung

    di

    Daerah

    pesisir

    G.

    Kawasan

    Lindung

    Lainnya

    5.2

    KAWASAN

    BUDIDAYA

    5.2.1

    Arahan

    pengelolaan

    5.2.2 Pengelolaan

    A. Kawasan

    Budidaya

    Pertanian

    B.

    Kawasan

    Budidaya

    Non

    pertanian

    C.

    Kawasan

    Budidaya

    di

    Daerah

    pesisir

    BAB

    VI

    PENETAPAN

    KAWASAN

    STRATEGIS

    6.1

    KAWASAN

    STMTEGIS

    UNTUK

    KEPENTINGAN

    PERTAHANAN

    DAN

    KEAMANAN

    6.2

    KAWASAN

    STMTEGIS

    PERTUMBUHAN

    EKONOMI

    6.3

    KAWASAN

    STRATEGIS

    SOSIAL

    BUDAYA

    6.4

    KAWASAN

    STRATEGIS

    UNTUK

    KEPENTINGAN

    FUNGSI

    DAN

    DAYA

    DUKUNG

    LINGKUNGAN

    BAB

    VII

    ARAHAN

    PEMANFAATAN

    RUANG

    7.1

    PEMBANGUNAN

    DAN

    PENGEMBANGAN

    WILAYAH

    KABUPATEN

    TEGAL

    7.2

    INDIKASI PROGRAM

    PEMBANGUNAN

    DAERAH

    7.3

    ASPEK PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

    7.3.1

    Sumber

    Dana Bagi Pembangunan

    Daerah

    7.3.2

    Pembiayaan Pembangunan

    Daerah Pada Masa Mendatang

    BAB

    VIIIARAHAN

    PENGENDALIAN

    PEMANFAATAN RUANG WILAYAH

    8.1 AMHAN ZONASI

    8.2 PEMANTAUAN DAN

    PENGENDALIAN

    PEMANFAATAN

    RUANG

    8.2.1

    Prosedur Pengendalian

    Pemanfaatan

    Ruang

    8.2.2

    Arahan

    Pokok

    Pengendalian

    Ruang

    Kawasan Lindung,

    Kawasan

    Budidaya

    dan

    Kawasan

    Tertentu

    8.3 PENGEMBANGAN

    PEMNGKAT

    INSENTIF

    DAN DIS-INSENTIF

    DA1AM

    PENATAAN RUANG

    8.4

    KETENTUAN PERIJINAN DALAM

    PENATAAN

    RUANG

    8.5

    KETENTUAN SANKSI

    DALAM PENATAAN

    RUANG

    8.6

    KETENTUAN PERIZINAN BERDASARKAN

    KEWENANGAN

    PEMERINTAH PROVINSI DAN

    DAEMH

    BAB

    IX PERAN

    SERTA MASYAR.AKAT DALAM

    PENATAN

    RUANG

    9.1.

    PELAKSANAAN HAK

    DAN

    KEWAJIBAN

    MASYARAKAT

    9.2. BENTUK

    PERAN

    SERTA MASYAMKAT

    DALAM PENATAAN

    RUANG WILAYAH KABUPATEN

    9.3. TATA

    CARA

    PERAN

    SERTA MASYARAKAT

    9.4.

    PEMBINAAN PEMN

    SERTA MASYAMKAT

    v-1

    v-1

    v-1

    v-3

    v-5

    v-8

    v-9

    v-10

    v-12

    v-13

    v-14

    v-15

    v-15

    v-15

    v-19

    v-26

    vt-1

    vt-1

    vt-2

    vt-2

    vrt-3

    vlt-3

    vil-4

    vil-5

    vlil-'i

    vlll-ti

    vlll-t;i

    Vlll-'1r)

    vlil-'1:2

    vlil-'1:2

    vlll-'1:l

    vlll-'1,1

    x-1

    x-1

    x-2

    x-3

    vil-2

    I.trPORTN

    Fenyunrnan

    Revtil

    Rencana

    Tata RuangMtayah

    (RTRU4

  • 7/26/2019 Potensi Kab. Tegal

    6/190

    DAFTARTABET

    Tabel

    1.1

    Tabel

    1.2

    Tabel

    1.3

    Tabel

    1.4

    Tabel

    1.5

    Tabel

    3.1

    Tabel

    3.2

    Tabel4.1

    Tabel

    4.2

    Tabel4.3

    Tabel4.4

    Tabel4.5

    Tabel

    4.6

    Tabel4.7

    Jumlah

    dan

    Kepadatan

    Penduduk

    Di

    Kabupaten

    Tegal

    Sampai

    Akhir

    Tahun

    Perencanaan

    2029

    Sumberdaya

    Hutan

    Kabupaten

    TegalTahun

    2007

    Sumberdaya

    Hutan

    Negara

    Kabupaten

    Tegal

    Tahun 2007

    Potensi Hutan

    Kabupaten

    Tegal

    Tahun

    2007

    Inventarisasi

    Data

    Hutan

    Rakyat

    Kabupaten

    Tegarrahun

    2oo7

    Pedoman

    Pemenfaatan

    dan Pengendalian

    Kawasan

    Lindung

    Untuk

    Kegiatan

    Budidaya

    Pedoman

    Pemanfaatan

    dan

    Pengendalian

    Kawasan

    Budidaya

    Untuk

    Kegiatan

    Budidaya

    Hirarki

    Kota

    dan

    Fungsi

    Pusat

    pelayanan

    Dalam

    Rencana

    Struktur

    Tata

    Ruang

    Kabupaten

    Tegal

    Rencana

    Kebutuhan

    Listrik

    Tahun

    2008,

    2010,

    2015, 2O2O,2O2S

    dan2O29

    di

    Kabupaten

    Tegal

    Rencana

    Kebutuhan

    Telepon

    Umum

    dan Terapon

    pribadi

    rahun

    2008,

    2010,

    2015,

    2O2O,202b

    dan

    2029

    di Kabupaten

    Tegal

    Rencana

    Kebutuhan

    Air

    Bersih Tahun

    2008,

    2010,

    2015,

    2020,

    2025

    dan 2029

    di

    Kabupaten

    Tegal

    Rencana

    Jumlah Sampah

    Yang

    Dihasilkan

    Tahun

    200g,

    2010,

    201

    5,

    2A20,

    2025

    dan 2029

    di Kabupaten

    Tegal

    Rencana

    Air

    Limbah

    Yang

    Dihasilkan

    Tahun

    2OOg,

    201A,201S,

    2020,2025

    dan

    2029

    di

    Kabupaten

    Tegal

    Rencana

    Kebutuhan

    Fasilitas

    Perumahan

    Tahun 2009,

    2010,

    2020,2025

    dan

    2O2g di

    Kabupaten Tegal

    Rencana

    Kebutuhan Fasilitas Pendidikan

    Tahun

    2008,

    2010,

    2O2A,

    2A25 dan 2A29 di

    Kabupaten Tegal

    Rencana

    Kebutuhan

    Fasilitas Kesehatan

    Tahun 2008,

    2010,

    2015, 2020 dan

    2029

    di

    Kabupaten Tegal

    Tabet4.10 Rencana

    Kebutuhan

    Fasilitas

    Peribadatan

    Tahun 2008,

    2010

    2015,2020,2025 dan

    2029

    di

    Kabupaten

    Tegal

    Renacana

    Kebutuhan Fasilitas

    Perekonomian

    Tahun

    2008.

    2010,2015,2020,2025

    dan 2029

    di

    Kabupaten

    Legal

    Pemanfaatan Ruang

    Kabupaten Legal

    Pemanfaatan

    Ruang Tiap Kecamatan di

    Kabupaten Legal

    lndikasi

    Program

    Pembangunan

    Arahan

    Zonasi

    Pemanfaatan Ruang

    Kabupaten

    Tegal

    Ketentuan Sanksi Dalam

    Penataan

    Ruang

    1-7

    l-9

    l-9

    t-9

    l-9

    ill-19

    ill-21

    rv-5

    tv-12

    tv-14

    tv-16

    rv-20

    tv-21

    rv-23

    Tabel 4,8

    Tabel 4.9

    Tabel 4.11

    Tabel

    5.1

    Tabel

    5.2

    Tabel

    7.1

    Tabel 8.1

    Tabel

    8.2

    tv-25

    tv-27

    tv-28

    tv-30

    v-27

    v-41

    vil-8

    vill-8

    vilt-13

    LlPiORtrIiIRElrGrIlIr-

    I'

    P.rlFre|tEn

    narfi

    R rs6 Tlt Ru.rgU|ldt

    GtRUr)

  • 7/26/2019 Potensi Kab. Tegal

    7/190

    Gambar

    2.1

    Struktur

    Organisasi

    SAMPAN

    Gambar

    4.1

    Gambar

    Pengembangan

    Jalur

    Alternatif

    Gambar

    4.2

    Arahan

    Pergerakan

    Transportasi

    Eksternal

    dan Internal

    Gambar

    4.3

    Mobilitas

    Pergerakan

    Orang

    dan

    Barang

    Gambar

    4.4

    Neraca

    Air

    ll-17

    rv-9

    lv-10

    lv-11

    lv-18

    trlPoNllf

    RENCTN

    P.nyu$rut

    n rll

    Rerana

    T.tr

    Ru.rg

    w[ y h

    (RTR U)

    rl

  • 7/26/2019 Potensi Kab. Tegal

    8/190

    NA$'ffiTHHA

    PFTA

    F

    .

    .i,

    P6TA

    F

    -

    *,

    pgrA

    F. *.

    ffixA

    F'4.

    FSTA

    F.

    $.

    FNTA

    F.

    S.

    FHTA

    F, T.

    FHTA

    F, $.

    PHTA

    F.

    $,

    FfiTA

    P.

    T$.

    FfiTAF.,IT.

    pfiTA

    F

    -'$3-

    FSTS

    p

    "'1t,

    FKTA

    F.

    .i{.

    rgTA

    p

    -

    1s.

    ASililffi

    Ttft*St,+trfrtpA?sf{

    TEffnL

    ffimir$

    SfKtl{nft

    nuf,,lS$

    UflUrYArt

    xAHJpf,lgn{ TECAf,

    ffi

    lffit{t$

    XfrruUryIAH

    p{Hry{$riAilt

    OA}*

    FEDHS,4AI{

    ffi ts* s ffitEH

    Tfi|*{f8psHTss

    ffilfcirtrFt

    ro$

    Hr.e*Hs

    ffi ls*ilrs

    l{ni$ $t$,+H

    L HH}r*s

    t{A$,*frr{{ F{"*TAI$

    ftArfrAX

    ffinmnui

    ffi

    IffiAfIS

    F*SIA'SAH gHJHSTTfr

    Fffit{0*rsr F#*fts{rAst

    H#tffils

    *nMnfi

    *u*xH,*ne,ruTAN,

    Fgfrffi*ftltti$lfitH

    ffi}TS*T{*

    Ff;f,*AffiATE

    ffimfiAfin

    uffi,r#f$

    ffi

    t$c,f;${rr

    HAITBA$AH ffi_lq&T*ffi.$

    lfinHnilsffitf$ilrl

    dt

  • 7/26/2019 Potensi Kab. Tegal

    9/190

    1.1

    LATAR BELAK^ANG

    Rencana

    Tata

    Ruang

    Wilayah

    (RTRW)

    merupakan

    suatu arahan

    yang

    dimaksudkan sebagai

    pengendali

    pembangunan

    yang

    ada di

    suatu

    wilayah. Produk

    Rencana

    Tata Ruang

    Wilayah Kabupaten

    berisikan rencana

    struktur dan

    pola

    pemanfaatan

    ruang,

    baik

    yang

    bersifat internal

    maupun

    eksternal

    wilayah

    dalam

    mewujudkan tujuan

    pembangunan

    di

    suatu wilayah

    kabupaten. Penyusunan rencana

    pembangunan

    tersebut

    tentunya

    berbasis

    pada

    kondisi

    yang

    ada

    di

    dalam wilayah

    yang

    terkait.

    Kondisi

    yang

    dimaksud

    dapat berupa kondisi

    eksternal

    maupun kondisi

    intemal

    dari

    Kabupaten. Sedangkan

    kondisi

    suatu

    wilayah

    tidaklah bersifat

    permanen,

    melainkan

    selalu mengalami

    perubahan

    dari

    waktu

    ke waktu, karena dipengaruhi

    oleh

    adanya

    aktivitas di

    dalamnya.

    Oleh

    karena itu,

    perlu

    adanya kegiatan

    evaluasi

    pemanfaatan

    RTRW

    yang

    sr.ldah

    ada.

    Kinerja

    penataan

    ruang

    dipengaruhi

    bukan

    hanya

    faktor

    internal

    wilayah dan

    kualitas

    rencana

    serta ketepatan

    tata

    cara

    pemanfaatan,

    tetapi

    juga

    faktor

    eksternal seperti adanya

    paradigma

    baru dalam

    pembangunan

    atau

    penataan

    ruang

    nasional,

    perubahan

    peraturan

    dan rujukan baru.

    Oleh

    karena itu,

    penyempurnaan

    tata ruang

    dilakukan dengan

    tetap

    memperhatikan

    faktor

    eksternal

    wilayah.

    Rencana

    Tata

    Ruang

    Witayah

    (RTRW)

    Kabupaten

    Tegat

    telah

    diperdakan

    pada

    tahun 2003

    dan

    telah

    dilakukan revisi

    pada

    tahun 2006

    dengan

    jangka

    waktu

    perencanaan

    tahun

    2A07-2016.

    Dalam

    perkembangannya,

    dengan adanya

    Faktor

    Ekstemal

    dan

    Internal

    yang

    mempengaruhi RTRW

    tersebut

    maka diperlukan adanya

    suatu evaluasi

    dan revisi agar

    RTRW tersebut

    dapat

    digunakan

    dan

    relevan

    dengan

    perkembangan

    yang

    ada

    sekarang. Faktor eksternal

    yang

    mempengaruhi

    RTRW

    Kabupaten Tegal

    yaitu

    adanya

    perubahan

    beberapa

    peraturan perundangan

    antara

    lain

    Undang-Undang Penataan Ruang

    yaitu

    UU

    No.24 Tahun 1992 menjadi

    UU

    No.26

    Tahun

    20OT.

    Perubahan

    yang

    cukup

    signifikan

    yaitu

    perubahan

    tahun

    perencanaan,

    semula

    10

    tahun menjadi

    20

    tahun

    perencanaan

    dan

    lebih menekankan

    pada

    kebutuhan

    8f,8e

    PEh[t}AI{ULTJAhI

    ruang terbuka

    hijau.

    Selain

    itu,

    perubahan

    UU

    No.32

    Tahun

    2004 menjadi UU No.12

    Tahun

    2008 tentang

    Pemerintah Daerah dan PP No.26 Tahun

    2008 Tentang

    Rencana Tata

    Ruang

    Wilayah

    Nasional

    (RTRWN)

    juga

    turut

    mempengaruhi RTRW Kabupaten

    Tegal

    yang

    sudah

    ada.

    Selain

    perubahan

    Undang-Undang

    faktor

    eksternal

    lainnya

    yaitu

    adanya

    program

    nasional

    yang

    mempengaruhi

    Kabupaten

    Tegal,

    Program Nasional

    yang

    telah

    direncanakan adalah

    Pembangunan Jalan Tol

    Trans

    Jawa

    dimana

    pada

    ruas Pejagan-

    Pemalang

    akan

    melewati

    Kabupaten

    Tegal.

    Hal

    ini

    tentu

    akan

    bepengaruh

    terhadap

    perkembangan

    Kabupaten

    Tegal. Total

    luas

    wilayah

    Kabupaten Tegal

    yang

    dilalui

    oleh

    jalan

    tol

    Pejagan-Pemalang

    adalah

    226,19

    Ha

    yang

    meliputi 176,22

    hektar

    (77

    ,91%)

    lahan

    persawahan,

    12,15

    hektar

    (5,37%) lahan permukiman

    dan

    37,82 hektar

    (16,72%)

    lahan

    kosong,

    tegalan

    dan lain-lain.

    Kecamatan di

    Kabupaten

    Tegal

    yang

    dilalui

    rencana

    pembangunan

    Jalan Tol

    yaitu

    Kecamatan

    Dukuhturi, Adiwerna,

    Talang, Pangkah,

    Tarub,

    Suradadi

    dan Kecamatan Warureja.

    Banyaknya

    kecamatan

    di Kabupaten

    Tegal

    yang

    dilalui

    oleh

    rencana Jalan Tol Pejagan-Pemalang ini

    memberikan

    pengaruh

    terhadap

    perkembangan

    Kabupaten

    Tegal. Pengembangan

    Jalan

    Tol

    ini

    akan

    mengakibatkan

    pergeseran

    guna

    lahan,

    perubahan

    aktivitas di

    daerahdaerah

    yang

    dilalui

    jalan

    tol

    tersebut.

    Selain

    itu,

    dalam

    jangka

    panjang

    keberadaan

    jalan

    tol

    juga

    akan berpengaruh

    terhadap

    perkembangan

    Kabupaten

    Tegal

    secara

    keseluruhan baik dalam aspek

    ekonomi,

    sosial

    maupun

    budaya

    yang

    pada

    akhirnya

    akan berpengaruh

    terhadap

    keseluruhan

    tata

    ruang

    Kabupaten

    Tegal

    Selain

    itu,

    adanya

    program

    "Ketahanan

    Pangan

    Nasional"

    mengharuskan

    setiap wilayah kabupaten

    memiliki lahan

    pertanian pangan

    berkelanjutan.

    Oleh karena

    itu,

    perlu

    adanya evaluasi RTRW

    yang

    sudah ada

    dengan

    adanya

    perubahan

    faktor eksternal dan internal wilayah.

    Adanya

    beberapa hal

    yang

    belum

    terakomodasi dalam

    RTRW

    yang

    sudah

    ada

    dan

    jangka

    waktu

    perencanaan yang

    berubah

    maka Pemerintah Daerah Kabupaten Tegal

    pada

    Tahun

    Anggaran 2008

    ini rnengadakan

    Revisi Rencana Tata Ruang

    Wilayah Kabupaten

    Tegal. Dengan

    revisi

    Rencana Tata Ruang

    Wilayah

    (RTRW)

    Kabupaten

    Tegal

    ini

    Lfi,POR.FN

    RENCANfi.

    Penyusunan

    Revisi

    Rencana

    Tata

    Ruang

    Wlayah

    GIRW

    .1

  • 7/26/2019 Potensi Kab. Tegal

    10/190

    diharapkan

    dapat disusun

    suatu

    produk

    rencana

    yang

    dapat

    menanggapi dan

    mengantisipasi

    perkembangan

    pembangunan

    wilayah

    Kabupaten

    Tegal, sehingga

    diharapkan

    bisa lebih tepat dan

    sesual

    untuk

    digunakan

    sebagai acuan

    pelaksanaan

    keglatan

    pembangunan

    di

    Kabupaten

    Tegal.

    1.2

    TUJUAN

    DAN

    SA$ARAN

    1.2.1

    Tufuan

    Tujuan dilakukannya Revisi

    Rencana Tata Ruang Wilayah

    (RTRW)

    Kabupaten

    Tegal

    adalah

    agar

    dihasilkan Rencana Tata

    Ruang Wilayah

    (RTRW)

    baru

    yang

    relevan

    dengan

    perkembangan

    yang

    terjadi

    serta merupakan

    pola

    dan

    struktur

    tata ruang

    yang

    diinginkan

    dan

    paling

    tepat

    guna

    mewujudkan

    tujuan

    pembangunan

    di suatu

    wilayah

    secara terpadu,

    terkendali,

    serasi,

    selaras,

    seimbang, berdaya

    guna

    dan berhasil

    guna.

    1,2.2

    $asaran

    $asaran dalam

    penulisan

    Laporan

    Rencana Penyusunan

    Rencana

    Tata

    Ruang

    Wilayah

    (RTRW)

    Kabupaten

    Tegal Tahun

    2009-2029

    ini

    meliputi

    :

    L Menciptakan keseimbangan

    dan keserasian

    lingkungan

    yang pada

    prinsipnya

    merupakan

    upaya dalam menciptakan

    keserasian

    dan

    keseimbangan

    fungsi dan

    intensitas

    pemanfaatan

    ruang

    untuk kegiatan

    pembangunan.

    2.

    Menciptakan

    keleetarian lingkungan

    dengan

    kegiatannya

    yang

    merupakan

    usaha

    menciptakan

    hubungan

    yang

    serasi

    antar

    manusia

    dan lingkungannya,

    yang

    tercermin

    da,ri

    pola

    intensitas

    penggunaan

    ruang.

    3. Meningkatkan

    daya

    guna

    dan

    hasil

    guna

    pelayanan

    yang

    merupakan

    upaya

    pemanfaatan

    ruang

    secara

    optimal.

    4,

    Mengarahkan

    pembangunan

    yang

    lebih tegas dalam rangka upaya

    pengendalian

    pengawasan

    pelaksanaan

    pembangunan

    fieik

    secara

    teratur baik

    kualitae

    maupun

    kuantitasnya.

    5.

    Memberikan

    kepastian

    hukum

    dalam

    hal

    pemanfaatan

    ruang.

    Rasa kepastian hukum

    merupakan

    salah

    satu

    faktor

    penting

    dalam merangsang

    partisipasimasyarakat.

    {.3 PENGERTIAN

    DAN

    PRINSIP

    DA$AR

    PENYU$UNAN

    REHCANA

    TATA RUANG

    WILAYAH

    KABUPATEN

    1.3.'l Pengertlan

    Reneana

    Tata

    Ruang Wllayah

    Kabupaten

    Rencana

    Tata Ruang

    Wilayah

    adalah

    merupakan

    produk perencanaan

    tata ruang

    pada

    tingkat

    yang

    paling

    tinggi,

    yang

    disusun dengan

    kriteria

    perencanaan

    sebagai

    berikut:

    1.

    Ruang adalah

    wadah

    yang meliputi ruang

    daratan,

    ruang lautan,

    dan

    ruang

    udara

    sebagai

    satu

    kesatuan

    wilayah tempat manusia dan

    makhluk

    lainnya

    melakukan

    kegiatan

    serta

    memelihara

    kelangsungan

    hidupnya.

    2, Tata Ruang adalah

    wujud

    struktur

    ruang

    dan

    pola

    ruang.

    3.

    $truktur

    ruang

    adalah

    susunan

    pusat-pusat permukiman

    sistem

    jaringan

    prasarana

    dan sarana

    yang

    berfungsi sebagai

    pendukung

    kegiatan sosial

    ekonomi

    masyarakat

    yang

    secara

    hierarkis memiliki

    hubungan

    fungsional,

    4. Pola

    ruang adalah

    distribusi

    peruntukan

    ruang dalam

    suatu

    wilayah

    yang

    meliputi

    peruntukan

    ruang

    untuk

    fungsi

    lindung dan

    peruntukan

    ruang

    untuk

    fungsi

    budidaya.

    5.

    Penataan

    ruang

    adalah suatu sistem

    pro$e$

    perencanaan

    tata

    ruang,

    pemanfaatan

    ruang, dan

    pengendalian

    pemanfaatan

    ruang.

    6.

    Penyelenggaraan

    penataan

    ruang adalah kegiatan

    yang

    meliputi

    pengaturan,

    pembinaan,

    pelaksanaan,

    dan

    pengawasan

    penataan

    ruang.

    7,

    Pemerintah

    Daerah

    adalah

    Gubernur, Bupati

    dan

    Walikota dan

    perangkat

    daerah

    sebagai unsur

    penyelenggara

    pemerintahan

    daerah.

    8.

    Pengaturan

    penataan

    ruang

    adalah upaya

    pembentukan

    landasan

    hukum bagi

    pemerintah,

    pemerintah

    daerah,

    dan masyarakat

    dalam

    penataan

    ruang.

    9.

    Pembinaan

    penataan

    ruang

    adalah

    upaya

    meningkatkan kinerja

    penataan

    ruang

    yang

    diselenggarakan

    oleh

    Pemerintah, Pemerintah

    Daerah

    dan

    masyarakat

    dalam

    penataan

    ruang.

    10.

    Pelaksanaan

    penataan

    ruang adalah upaya

    pencapaian

    tujuan

    penataan

    ruang

    melalui

    pelaksanaan perencanaan

    tata

    ruangr

    pemanfaatan

    ruang,

    dan

    pengendalian

    pemanfaatan

    ruang.

    11. Pengawasan

    penataan

    ruang

    adalah

    upaya

    agar

    penyelenggaraan

    penataan

    ruang

    dapat

    disesuaikan dengan

    ketentuan

    peraturan

    perundangan.

    LNPORtrN

    RENCNNT.

    Perryusunan Rerrisl

    Rencana Tata

    Ruang Mlayah

    GfRr0U)

    .2

  • 7/26/2019 Potensi Kab. Tegal

    11/190

    1?.

    Perencansan

    tata

    ruang

    adalah suatu

    proses

    untuk

    menentukan

    struktur

    ruang

    dan

    pola

    ruang

    yang

    meliputi

    penyusunarr

    dan

    penetapan

    rencana

    tata ruang.

    13.

    Pemanfaatan

    ruang adalah

    upaya untuk

    mewujudkan

    struktur

    ruang

    dan

    pola

    ruang

    seauai dengan

    rencana

    tata

    ruang

    melalui

    penyusunan

    dan

    pelaksanaan program beserta pembiayaannya.

    14.

    Pengendalian

    pemanfaatan

    ruang

    adalah

    upaya untuk mewujudkan

    tertib

    tata

    ruang.

    15. Rencana

    tata

    ruang

    adalah

    hasil

    perencanaan

    tata

    ruang.

    16. Wilayah

    adalah ruang

    yang

    merupakan

    kesatuan

    geografis

    beserta

    segenap

    unsur

    terkait

    yang

    batas dan

    sistemnya ditentukan

    berdasarkan

    aspek administratif

    dan atau aspek

    fungsionaf

    .

    17.

    Sistem wilayah adalah

    struktur

    ruang

    dan

    pola

    jangkauan

    pelayanan pada

    tingkat wilayah,

    18.

    Kawasan adalah

    wilayah

    yang

    memiliki

    fungsi

    Kawasan

    strategi

    Provinsi adalah

    wilayah

    yang

    penataan

    ruangnya

    dipriorltaskan

    karene mempunyai

    pengaruh

    sangat

    penting

    dalam

    lingkup

    Provinsi

    terhadap

    ekonomi,

    sosial,

    budaya dan atau

    llngkungan.

    Kawaean strategi

    kabupatenlkota

    adalah

    wilaya[

    yang

    penataan

    ruangnya

    diprioritaskan

    karena

    mempunyai

    pengaruh

    sangat

    penting

    dalam

    lingkup

    kabupatenlkota terhadap ekonomi, sosial, budaya dan atau lingkungan.

    Ruang

    terbuka

    hijau

    adalah

    area

    memanjang/jalur danlatau

    mengelompok,

    yang penggunaannya

    lebih

    bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik

    ysng

    tumbuh

    secara

    alamiah

    maupun

    yang

    sengaja ditanaman.

    Rencana

    Tata Ruang

    Wilayah

    (RTRW)

    Kabupaten

    adalah

    produk

    perencanaan

    tata

    ruang

    pada

    tingkat

    yang

    paling

    tinggi

    pada

    skala

    ketetitian

    1 :

    100.000

    sampai

    dengan

    1

    :

    50.000

    yang

    mengatur

    Rencana

    Struktur Tata

    Ruang,

    Rencana Tahapan

    Pelaksanaan Pembangunan

    yang

    berisi

    paket-

    paket

    indikasi

    program, prioritas

    penangan

    secara

    sektoral

    dan spasial dengan

    wilayah

    administrasi

    kab'upaten

    sebagai wilayah

    perencanaannya.

    RTRVV

    Kabupaten dijabarkan

    dari

    Rencana

    Tata

    Ruang

    Wilayah

    Provinsi,

    kebijakan-kebijakan

    pembangunan yang

    berlaku

    serta dari

    Pokok-Pokok

    Reformasi

    Kabupaten.

    Rencana

    Tata

    Ruang

    Wilayah mempunyai

    wilayah

    perencanaan

    mencakup

    seluruh

    wilayah

    administrasi

    kabupaten.

    Dalam

    kaitannya

    dengan

    urutan

    penyusunan

    rencana kota maka Rencana

    Tata Ruang

    Wilayah

    pada

    hakekatnya

    juga

    merupakan dasar

    pertimbangan

    bagi

    penyusunan

    rencana

    yang

    lebih

    detail.

    Jangka waktu

    rencana

    tata

    ruang wilayah kabupaten

    adalah 20

    (dua

    puluh)

    tahun.

    Rencana tata ruang wilayah kabupaten menjadi

    pcdoman

    untuk:

    .

    Penyusunan

    rencana

    pembangunan

    jangka

    panjang

    daerah;

    .

    Penyusunan rencana

    pembangunanjangka

    menengah

    daerah;

    .

    Pemanfaatan ruang

    dan

    pengendalian pemanfaatan

    ruang di kabupaten;

    '

    Mewujudkan keterpaduan, keterkaitan dan keseimbangan

    antar sektor;

    .

    Panetapan

    lokasi

    dan fungsi

    ruang untuh

    investasi; dan

    .

    Penataan ruang kawasan

    strategis kabupaten.

    ruang

    yang

    mempunyai

    utama lindung

    atau budi

    23.

    24.

    25.

    27.

    28

    29.

    31.

    26.

    30.

    daya.

    19.

    Kawasan

    lindung

    adalah

    wilayah

    yang

    ditetapkan

    dengan

    fungsi

    utama

    melindungi kelestarian

    lingkungan

    hidup

    yang

    mencakup

    sumber

    daya

    alam

    dan

    sumber daya buatan.

    24. Kawasan budi daya

    adalah

    wilayah

    yang

    ditetapkan

    dengan

    fungsi

    utama

    untuk

    dibudidayakan atas

    dasar

    kondisi

    dan

    potensi

    sumber

    daya

    alam,

    sumber

    daya manugia, dan

    sumber

    daya

    buatan,

    21,

    Kawasan

    pedesaan

    adalah

    wilayah

    yang

    mempunyai

    kegiatan

    utama

    pertanian,

    termasuk

    pengelolaan

    sumber daya alam dengan

    susunan

    fungsi

    kawasan

    sebagai tempat

    permukiman

    perdesaan, playanan

    jasa

    pemerintahan, pelayanan

    sosial, dan kegiatan

    ekonomi,

    22. Kawasan

    perkotaan

    adalah

    wilayah

    yang

    mempunyai

    kegiatan utama

    hukan

    pertanian

    dengan susunan fungsi

    kawasan

    sebagai

    tempat

    permukiman

    perkotaan, pemusatan

    dan distribusi

    pelayanan jasa

    pemerintahan,

    pelayanan

    sosial,

    dan kegiatan

    ekonomi.

    I,APORAN

    RENCTNA

    Penyusunan

    Rsvisi

    Rncana

    Tata

    Ruang

    Wilayah

    (RTRlfi4

    .3

  • 7/26/2019 Potensi Kab. Tegal

    12/190

    32.

    Evaluasi dan Revisi RTRW

    Kabupaten merupakan

    upaya untuk

    mengantieipasi

    pesatnya

    pertumbuhan

    kegiatan

    ekonomi,

    industri,

    pendidikan,

    sosial

    dan

    budaya

    di

    suatu

    wilayah

    kabupaten serta

    adanya

    kecenderungan

    pertumbuhan

    penduduk

    yang

    semakin meningkat,

    maka

    diperlukan

    suatu

    upaya

    yang

    dapat mengatasi hal

    tersebut

    yang

    salah

    satunya dengan

    melakukan peninjauan

    kembali

    dan

    penyempurnaan

    Rencana

    Tata Ruang

    Wilayah

    (RTRW)

    yang

    disesuaikan

    dengan

    perkembangan yang

    telah

    terjadi.

    Rencana tata

    ruang

    wilayah kabupaten

    ditinjau

    kembali

    1

    (satu)

    kali

    dalam 5

    (lima)

    tahun.

    Dalam

    kondisi

    lingkungan

    strategis

    tertentu

    yang

    berkaitan

    dengan

    bencana alam

    skala

    besar dan

    perubahan

    batas

    teritorial negara

    yang

    ditetapkan

    dengan

    peraturan

    perundang-undangan,

    rencana

    tata

    ruang

    wilayah

    kabupaten

    ditinjau

    kembali

    lebih

    dari

    1

    (satu)

    kali dalam 5

    (lima)

    tahun.

    1,3,2

    Asae

    Penyusunan Rencana

    Tata Ruang

    Wilayah Kabupaten

    Dalam kerangka Negara

    Kesatuan Republik lndonesia, penyusunan

    Rencana

    Tata Ruang

    Wilayah

    Kabupaten

    diselenggarakan berdasarkan

    asas:

    a. Keterpaduan

    b.

    Keserasian,

    keselerasan

    dan keseimbangan

    c. Keberlanjutan

    d.

    Keberdayagunaandankeberhasilgunaan

    e.

    Keterbukaan

    f.

    Kebersamaan dan kemitraan

    g.

    Perlindungan

    kepentingan

    urnum

    h.

    Kepastian

    hukum

    dan

    keadilan

    i. Akuntabilitas

    Dalam

    masing-masing

    aeas tersebut

    terdapat arti dan

    makna

    yang

    berbeda.

    Penjelasan

    arti

    dari

    masing-masing asas adalah

    sebagai berikut:

    *

    Keterpaduan

    adalah

    bahwa

    penataan

    ruang

    diselenggarakan

    dengan

    mengintegrasikan

    berbagai

    kepentingan

    yang

    bersifat

    lintas

    sektor,

    lintas

    wilayah,

    dan

    lintas

    pemangku

    kepentingan,

    Pemangku kepentingan, antara

    lain,

    adalah

    Pernerintah,

    pemerintah

    daerah,

    dan

    magyarakat.

    Keserasian,

    keuelarasan, dan

    keseimbangf,n

    adalah

    bahwa

    penataan

    ruang

    dieelenggarakan

    dengan

    mewujudl

  • 7/26/2019 Potensi Kab. Tegal

    13/190

    1,3.3 Pdnaip

    Dasar Penyusunan

    Rencana Tata

    Ruang

    Wilayah

    Kabupaten

    a.

    PenyempurRaan

    RTRW

    Kabupaten diewali

    dengan

    kegiatan

    evaluasi,

    mengingat adanya faktor

    eksternal

    dan

    internal

    yang

    mempengaruhi

    perubahan

    RTRW

    yang

    sudah

    ada,

    maka kegiatan

    yang

    akan dilakukan

    ditindaklanjuti

    dengan

    kegiatan

    penyempurnaan

    sehingga

    kegiatan evaluasi-

    evaluasi

    dan

    penyempurnaan

    merupakan

    satu

    kesatuan langkah

    yang

    tidak

    dapat dipisahkan.

    b.

    Evaluasi

    RTRW

    Kabupaten

    akan

    merekomendasikan

    tiga

    kemungkinan

    sebagai,berikut,

    yaitu:

    1.

    Tidak

    perlu

    dilakukan

    peruhahan

    karena masih

    valid untuk digunakan

    sebagai alat

    pengendalian

    pemanfaatan

    ruang

    kota.

    2, Perlu

    penyempurnaan

    sebagian

    karena beberapa

    sebagian

    kawasan telah

    mengalami

    perubahan

    fungsi.

    3.

    Perlu

    penyusunan

    total atau disusun

    ulang,

    karena

    RTRW

    yang

    ada tidak

    dapat

    lagi digunakan sebagai

    pedoman pembangunan

    khususnya

    dalam

    hal pengendalian pemanfaatan ruang

    kota.

    c.

    Dalam kegiatan

    penyempurnaan

    ini

    harus

    diperhatikan

    sebagai

    berikut:

    1, Kegiatan

    penyempurnaan yang

    dilakukan

    berusaha

    memperhatikan

    fleksibilitas

    dan

    kedinamisan

    RTRW, sehingga dapat

    mengantisipasi

    berbagai

    permasalahan

    pengembangan

    yang

    akan

    muncul,

    serta dapat

    mengendalikan

    tingkat

    devisiasi

    (penyimpangan)

    sehingga

    tidak

    terpisahkan

    dari

    tipe

    kemampuan tumbuh

    dan berkembangnya wilayah

    kabupaten serta

    pola

    wilayah kabupaten

    itu

    sendiri.

    2. Fleksibilitas dan kedinamisan

    yang

    dimaksud harus memperhatikan

    asas

    manfaat,

    pemeratsan

    antar

    wilayah

    di

    kabupaten

    atau

    antara

    wilayah

    kabupaten dengan wilayah kabupaten sekitar

    serta

    dengan

    wilayah

    yang

    lebih

    besar

    yang

    merupakan

    kutub

    pertumbuhan.

    3, Kegiatan

    penyempurnaan

    berusaha untuk

    dapat

    memfungsikan

    RTRW

    agar dapat menampung

    perkembangan

    dan dinamika

    kegiatan

    ekonomi

    masyarakat kota

    yang

    relatif

    sangat

    cepat.

    IJTPORtrN

    RENC*INTI,

    Penyusunan Revisi Rencana

    Tata Ruang

    Mlayah

    (RTR\)U)

    1.4

    RUANG LINGKUP

    1.1.1

    Ruang

    Lingkup

    Wilayah

    Ruang

    Lingkup

    Wilayah

    dalam kegialan

    ini

    yaitu

    Kabupaten

    Tegal

    yang

    termasult

    dalam wllayah

    administratif

    Provinsi

    Jawa

    Tengah

    dengan

    pusatnya

    di

    Kota

    Slawi,

    yang

    terletak

    di

    pesisir

    utara

    bagian

    barat dan

    eebagian

    witayahnya

    berbatasan dengan

    liut

    Jawa

    atau dikenal

    dengan

    Pantai

    Utara

    (Pantura),

    Kecamatan-kecamatan

    yang

    wifayahnya

    berbatasan

    langsung dengan

    Laut

    Jawa

    adalah Kecamatan

    Suradadi,

    Kecamatan

    Kramat

    dan

    Kecamatan

    Warureja.

    Secara

    geografis,

    Kabupaten

    Tegal

    terletak

    pada

    posisi

    antara

    108"57'06"

    BT -

    109"21'30"

    BT dan 6o50'41" LS

    -

    7'15'03"

    LS,

    dengan

    luas

    wilayah

    87.879

    Ha atau

    878,79

    Kmz.

    Adapun

    batas

    wilayah

    Kabupaten

    Tegal adalah

    sebagai

    berikut:

    .

    Sebelah Utara

    :

    Laut Jawa

    dan

    Kota

    Tegat

    .

    Sebelah

    Selatan

    : Kabupaten

    Brebes dan

    Kabupaten

    Banyumas

    .

    Sebelah

    Barat

    : Kabupaten

    Brebes

    dan

    Kota

    Tegal

    .

    Sebelah

    Timur :

    Kabupaten

    Pemalang

    1.4,2

    Ruang Lingkup

    Waktu

    Dimensi

    waktu

    perencanaan

    selama

    20

    tahun

    yang

    akan

    datang

    dari

    tahun

    2009

    sampai dengan

    tahun

    2029.

    1.4.3

    Ruang

    Lingkup

    Materi

    Ruang

    lingkup

    materi

    yang

    akan

    dibahas

    dalam

    Laporan

    Rencana

    Penyusunan

    Rencana

    Tata

    Ruang

    Wilayah

    (RTRW)

    Kabupaten

    TegalTahun

    2009-2029

    adalah

    sebagai

    berikut:

    a,

    Tujuan,

    kebijakan, dan

    strategi

    penataan

    ruang

    wilayah

    kabupaten;

    b. Rencana

    struktur

    ruang

    wilayah

    kabupaten

    yang

    meliputi

    sistem

    perkotaan

    di

    wilayahnya

    yang

    terkait

    dengan

    kawasan

    perdesaan

    dan sistem

    jaringan

    pra$arana

    wilayah

    kabupaien;

    c. Rencana

    pola

    ruang

    wilayah kabupaten

    yang

    meliputi kawasan lindung

    dan

    kawasan

    budidaya;

    d.

    Penetapan kawasan strategis

    kabupaten;

    tl

    I.5

  • 7/26/2019 Potensi Kab. Tegal

    14/190

    e.

    Arahan

    pemanfaatan

    ruang

    wilayah

    kabupaten

    yang

    beriei indikasi

    program

    jangka

    menegah lima

    tahunan; dan

    f. Ketentuan

    pengendalian

    pemanfaatan

    ruang

    wilayah

    kabupaten

    yang

    peraturan

    zonasi,

    ketantuan

    perizinan,

    ketentuan

    insentif

    dan disinsentif,

    arahan

    sanksi.

    utama

    berisi

    serta

    1,5

    PROFIL

    KABUPATEN

    TEGAL

    1.5,1 Gambaran

    Umum Kabupaten

    Tegal

    Kabupaten

    Tegal

    merupakan

    salah satu

    kabupaten/

    kota

    di wilayah

    administratif

    Provinsi Jawa Tengah

    dengan

    pusatnya

    di

    Kota

    $lawi,

    yang

    terletak

    di

    pesisir

    utara

    bagian

    barat

    dan sebagian

    wilayahnya

    berbatasan

    dengan Laut

    Jawa

    atau

    dikenal

    dengan

    pantai

    utara

    (Pantura).

    Kecamatan-kecamatan

    yang

    wilayahnya

    berbatasan

    langsung

    dengan

    Laut

    Jawa

    adalah

    Kecamatan

    Suradadi,

    Kecamatan

    Kramat

    dan

    Kecamatan

    Warureja.

    Secara

    geografis

    Kabupaten

    Tegal terletak

    pada

    posisi

    antara

    108"57'06"

    BT

    -

    109"21'30"

    BT dan

    6o50'41"

    LS

    -

    7o15'03"

    LS,

    dengan

    luas

    wilayah

    87.879

    Ha

    atau

    S78,79

    Km2.

    Adapun batas

    wilayah

    Kabupaten

    Tegal

    adalah

    sebagai

    berikut

    :

    "

    Sebelah Utara

    : Laut

    Jawa

    dan

    Kota Tegal

    .

    Sebelah

    $elatan :

    Kabupaten

    Brebes

    dan

    Kabupaten

    Banyumas

    .

    Sebelah Barat : Kabupaten

    Brebes

    dan

    Kota

    Tegal

    .

    Sebelah

    Timur

    :

    Kabupaten

    Pemalang

    Kabupaten Tegal

    secara

    administatif terdiri

    dari

    18 Kecamatan

    yang

    terdiri

    dari

    281 desa

    dan

    6

    kelurahan,

    Berdasarkan

    kebijakan

    perwilayahan,

    wilayah

    Kabupaten

    Tegal dibagi

    dalam

    enam

    $ub

    Wilayah

    Pembangunan,

    yaitu

    ;

    .

    Sub Wilayah

    Pembangunan I

    Meliputi wilayah

    Slawi, Kecamatan Dukuhturi,

    Kecamatan Talang,

    Kecamatan

    Tarub,

    Kecamatan

    Adiwerna,

    Kecamatan

    Fangkah,

    Kecamatan Dukuhwaru, Kecamatan

    Lebaksiu, Kecamatan

    Jatinegara dan

    Kecamatan Kedungbanteng

    dengan

    pusat

    pertumbuhan

    di

    Slawi.

    Potensi

    utama

    wilayah

    ini adalah

    pemerintahan,

    perdagangan, pendidikan,

    indusiri

    kecil dan

    pertanian

    tanaman

    pangan.

    Potensi

    yang

    dapat

    dikembangkan adalah

    perkebunan, peternakan,

    perikanan

    darat dan

    kegiatan

    jasa.

    $ub

    \Alilayah Pembangunan

    ll

    Meliputi wilayah Kecamatan

    Kramat,

    Kecamatan

    Warureja, Kecamatan

    $uradadi

    pusat pertumbuhan

    di Suradadi.

    Potensi utama wilayah

    ini

    adalah

    industri,

    perikanan

    air

    laut dan air

    payau

    serta

    pariwisata,

    Potensi

    ysng

    dapat dikembangkan

    adalah

    pertanian

    tanaman

    pangan, peternakan

    dan

    perdagangan.

    $ub

    Wilayah

    Pembangunan

    lll

    Meliputi Kecamatan Margasari,

    Kecamatan Pagerbarang, Kecamatan

    Balapulang

    dengan

    pusat pertumbuhan

    di

    Margasari.

    Potensi

    utama

    wilayah ini adalah

    perkebunan,

    pariwisata,

    pertanian

    tanaman

    pangan

    dan

    pertambangan

    rakyat.

    Potensi

    yang

    dapat dikembangkan

    adalah

    pertanian

    tanaman

    pangan,

    peternakan,

    dan

    perdagangan.

    .

    $ub

    Wilayah Pembangunan

    lV

    Meliputi

    wilayah

    Kecamatan Bumijawa

    dan

    Kecamatan Bojong, dengan pusat

    pertumbuhan

    di

    Bojong.

    Potensi

    yang

    dapat

    utama adalah

    pertanian

    tanaman

    pangan,

    peternakan,

    perdagangan,

    pariwisata

    dan

    industri

    kecil, Potensi-potensi

    yang

    dapat

    dikembangkan:

    pertanian

    tanaman

    pangan,

    Berikanan,

    perdagangan,

    pemerintahan,

    pemukiman,

    pendidikan,

    industri dan

    pariwisata.

    1.5.2 Kependudukan

    1.5.2.1

    Rencana Proyeksl dan

    Kepadatan Penduduk

    Pada

    akhir

    tahun

    perencanaan

    yaitu

    tahun 2029

    proyeksi

    penduduk

    Kabupaten

    Tegal diproyeksikan sebesar

    1.957.151

    jiwa. Jumlah penduduk

    yang direncanakan

    paling

    banyak

    berads

    di Kecamatan Bumijawa

    yaitu

    sejumlah 158.748

    jiwa,

    Kecamatan

    Adiwerna

    150,545

    jiwa

    dan Kecamatan

    Kramat

    sebesar

    151.326

    jiwa.

    Sementara kecamatan

    dengan

    jumlah

    penduduk

    terendah

    direncanakan di

    Kecamatan

    Kedungbanteng

    sebanyak

    50.410

    jiwa,

    kemudian

    di Kecamatan Dukuhwaru

    sebanyak

    64.755

    jiwa

    dan di Kecamatan

    Pagerbarang

    sebanyak

    81.035

    jiwa.

    Kepadatan

    penduduk

    di

    Kabupaten

    Tegal

    sampai

    akhir

    tahun

    perencanaan yaitu

    2A29

    direncanakan

    sebesar

    2.227

    jiwalKm'?dengan

    kepadatan tinggi

    berada

    di Kecamatan

    IfiPORRN

    RENC-INT,

    Penyusunan

    Revisi Rencana

    Tata

    Ruang Wilayah

    (RTR\)U)

    ,6

  • 7/26/2019 Potensi Kab. Tegal

    15/190

    Dukuhturi

    dengan

    kepadatan

    penduduknya

    6.896

    jiwalKm2

    dan

    kepadatan

    terendah

    direncanakan

    di Kecamatan

    Kedungbanteng

    dengan kepadatan

    penduduk

    575

    jiwa/Km2.

    Jumlah

    penduduk

    dan

    kepadatan

    penduduk

    sampai akhir

    tahun

    pereRcanaan

    tahun 2OZg

    secara rinci

    dapat

    dilihat

    dalam

    tabel

    berikut

    ini.

    TABEL

    I.I

    JUMLAH DAN KEPADATAN PENDUDUK

    DI

    KABUPATEN TEGAL

    SAMPAI

    AKHIR

    TAHUN

    PERENCANAAN

    2029

    No. Kecamatan

    Rencana

    Jumlah

    Penduduk

    fiiwa)

    Rencana Kepadatan

    Penduduk

    {Jiwa/km'}

    1

    Maroasari

    118.936

    1.370

    2 Bumiiaura

    158.748

    1.793

    J

    Boiong

    114.938

    1.964

    4

    Balapulanq

    118.858

    1.587

    5

    Pagerbarang

    81.035

    1.885

    o

    Lebaksiu

    119.882

    2.928

    7

    Jatinegara

    87.408

    1.098

    I

    Kedungbantenq

    50.410

    575

    I

    Panokah 115,725 3.259

    10

    Slawi

    92.335

    6.648

    1',|

    Dukuhwaru

    6,4.755

    2.45s

    12

    Adiwerna

    150.54s

    6.310

    13

    Dukuhturi

    120.544

    6.896

    14

    fahng

    124.392

    6.764

    15

    Iarub

    101.171

    3.772

    16

    Kramat

    151.326

    3.932

    17 Suradadi

    88.063

    1.580

    18

    Warureia 98.080

    1.574

    JUMLAH

    1.957.15{

    2.2n

    Hasi/

    Pen

    2008

    umber

    1.5.2.2 Rencana

    Daya

    Tampung

    Penduduk

    Pertumbuhan

    penduduk

    akan

    meningkatkan

    kebutuhan

    perumahan

    dan

    fasilitas

    penunjangnya.

    Peningkatan

    kebutuhan

    tersebut

    memerlukan

    lahan

    untuk

    pengembangan

    sehingga

    perlu

    diperhatikan

    antara ketersediaan lahan

    dan

    kebutuhan.

    Dari

    hasil

    perhitungan

    sampai

    tahun

    2029, di Kabupaten

    Tegal masih

    dapat

    menampung

    penduduk

    sampai 2.368.800

    jiwa

    dengan catatan

    perkembangan penduduk

    dikendalikan.

    Meskipun

    penduduk

    merupakan

    salah satu

    potensi

    dalam

    pembangunan

    namun

    apabila

    berlebihan

    akan menimbulkan

    permasalahan

    baru.

    1.5.2.3

    Arahan

    Distribusi Penduduk

    Distribusi

    penduduk

    Kabupaten

    Tegal didasarkan

    pada

    arah

    perkembangan

    wilayah dimana

    arah

    perkembangan

    wilayah

    sangat kuat ke

    arah Utara

    dan

    Barat

    terutama

    menuju ke

    pusat

    kota dimana

    pusat

    kota

    perkembangannya

    sangat

    cepat

    dan didukung

    dengan

    penyediaan

    sarana

    dan

    prasarana yang

    berkembang

    lebih cepat.

    Distribusi

    penduduk

    akan lebih

    mengarah

    ke

    Kecamatan

    Kedungbanteng,

    Jatinegara,

    Bojong,

    Pagerbarang,

    Dukuhwaru,

    Tarub,

    Suradadi

    dan Warureja

    karena

    kondisi eksisting

    jumlah

    penduduknya

    relatif rendah dibandingkan

    kecamatan lainnya. Sedangkan

    kebijakan

    pengendalian

    jumlah

    penduduk

    direncanakan

    terutama di kawasan

    pusat

    aktivitas

    terutama di Kecamatan Slawi, Kramat

    dan Adiwerna dimana

    kawasan

    tersebut

    secara fisik

    merupakan

    daerah

    pusat

    aktivitas

    perkotaan yang

    memiliki

    kepadatan

    penduduk yang

    relatif

    tinggi dengan

    persebaran yang

    belum merata.

    1.5.3 Potensi Bencana Alam

    Permasalahan

    kerusakan

    lingkungan hidup

    yang

    terjadi

    makin

    memprihatinkan,

    dengan

    kecenderungan

    yang semakin buruk. Kondisi

    ini

    ditandai dengan

    permasalahn

    lokal seperti

    bencana

    banjir,

    tanah

    longsor,

    kekeringan,

    dan kebakaran.

    Disamping

    permasalahan

    lingkungan

    yang

    sifatnya

    lokal,

    kondisi

    lingkungan

    hidup

    juga

    menghadapi

    permasalahan

    serius

    yang

    sifatnya

    global,

    antara

    lain

    penurunan

    kuantitas air,

    pencemaran

    udara,

    perubahan

    iklim, dan

    pemanasan global.

    Di Kabupaten

    Tegal terdapat

    beberapa daerah

    yang

    rawan

    potensi

    bencana

    seperti banjir,

    tanah

    longsor, angin topan dan kebakaran.

    1. Banjir

    Keiika musim

    penghujan

    tiba,

    daerah

    yang

    rawan terkena

    banjir

    yaitu

    Kecamatan

    Kramat, Kecamatan Suradadi,

    Kecamatan Warureja,

    Kecamatan

    Slawi

    dan

    Kecamatan

    Margasari.

    2.

    Tanah

    Longsor dan Erosi

    Wilayah

    rawan

    bencana tanah

    longsor

    di

    Kabupaten

    Tegal

    meliputi

    Kecamatan

    Pangkah,

    Kecamatan Balapulang,

    Kecamatan

    Jatinegara,

    Kecamatan Bojong dan

    Kecamatan

    Bumijawa.

    Sebab

    daerahnya merupakan

    perbukitan

    dan

    kondisi

    tanahnya labil.

    I.APORAN

    RENCANA

    Penyusunan

    Revisi Rencana Tata Ruang

    Wlayah

    (RTR U)

    .7

  • 7/26/2019 Potensi Kab. Tegal

    16/190

    8.

    .

    L

    Abrasi/

    Erosi

    Abrasi

    yang

    terjadi

    di Kabupetan Tegal adalah

    seluas 13,5

    Ha atau 0,56%

    dari

    total luas

    abrasi

    yang

    terjadi

    di

    pantura

    Jawa

    Tengah

    yaitu

    seluas

    2.402,500

    Ha

    (Penataan

    Ruang

    Wilayah

    untuk

    Pembenahan

    Koridor Pantura

    Jawa-Madura,

    2005).

    Abraei/ erosi

    di

    wilayah pesisir

    Kabupaten

    Tegal terdapat

    di

    Kecamatan

    Kramat

    (Kelurahan

    Dampyak),

    Kecamatan

    Suradadi

    (Desa

    Demangharjo, Desa

    Suradadi,

    dan

    Desa

    purwahamba),

    dan Kecamatan

    Warureja

    (Desa

    Kedungkelor)

    dengan

    sebaran

    dan

    luasan

    yang

    beragam.

    Sedangkan

    berdasarkan

    hasil

    survei lapangan Penataan

    Kawasan Pesisir

    Kabupaten

    Tegal

    2407,

    daerah

    sekitar

    pantai

    di

    Kabupaten

    Tegal

    yang

    terkena

    abrasi

    adalah

    kawasan

    Pantai

    Maribaya,

    serta

    pantai

    sebelah

    timur Sungai Ketiwon dan Sungai

    Cenang.

    Sedimentasii

    Akresi

    Berdasarkan

    studi Penataan

    Ruang

    Wilayah

    untuk Pembenahan

    Koridor

    Pantura

    Jawa-Madura, 2005 diketahui bahwa

    akresi

    yang

    terjadi

    di

    Pantura

    Jawa

    Tengah

    adalah seluas

    657 Ha,

    yang

    mana

    akresi

    yang

    terjadi di

    Kabupaten Tegal

    adalah

    seluas 7

    Ha

    atau

    1

    ,060/0

    dari total

    akresi

    di

    pantura

    Jawa

    Tengah.

    Sedangkan

    berdasarkan hasil

    survei

    lapangan Penataan

    Kawasan Pesisir Kabupaten Tegal

    2007,

    lokasi

    pada

    daerah sekitar

    pantai

    di Kabupaten

    Tegal

    yang

    terkena

    sedimentasi

    adalah

    Sungai

    Ketiwon,

    Sungai

    Siwarak,

    dan

    Sungai

    Cikiam.

    Angin

    Lisus

    Untuk

    daerah

    rawan

    angin lisus meliputi

    Kecamatan

    Balapulang, Kecamatan

    Jatinegara,

    Kecamatan

    Margasari,

    Kecamatan Bojong.

    Gempa

    Bumi

    Kawasan

    rawan

    gempa

    di Kecamatan Balapulang, Kecamatan

    Bojong,

    Kecamatan

    Bumijawa,

    Kecarnatan

    Jatinegara, Kecamatan Kedungbanteng,

    Kecamatan

    Lebaksiu, Kecamatan

    Pangkah

    serta Kecamatan

    Warureja.

    7. Rawan

    Bencana

    gunung

    Berapi

    Kawasan

    rawan

    bencana

    gunung

    berapi di

    Kecamatan Bumijawa;

    serta

    Kecamatan

    Bojong

    Gelombang

    Pasang

    Kawasan rawan

    gelombang

    pasang

    di Kecamatan

    Kramat

    (Desa

    Kramat dan

    Maribaya),

    Kecamatan

    Suradadi

    (Desa

    Bojongsana,

    Purwahamba,

    dan Suradadi)

    serta

    Kecamatan Warureja

    (Desa

    Demangharja).

    Kekeringan

    Kawasan

    rawan

    kekeringan

    di

    Kecamatan

    Balapulang,

    Kecamatan

    Bojong,

    Kecamatan

    Bumijawa,

    Kecamatan Jatinegara,

    Kecamatan Kedungbanteng,

    Kecamatan Lebaksiu, Kecamatan

    Margasari, Kecamatan

    Pagerbarang, Kecamatan

    Pangkah serta Kecamatan

    Warureja.

    10.

    Kebakaran Lahan

    Kawasan

    rawan kebakaran lahan di

    Kecamatan Balapulang,

    Kecamatan Bojong,

    Kecamatan Bumijawa,

    Kecamatan Jatinegara,

    Kecamatan

    Kedungbanteng,

    Kecamatan Lebaksiu,

    Kecamatan

    Margasari,

    Kecamatan

    Pangkah,

    serta

    Kecamatan

    Warureja.

    1.5.4

    PotensiSumber

    Daya

    rAlam

    1.5.4.1

    Kehutanan

    Pembangunan di sektor

    kehutanan

    diarahkan

    untuk

    memberikan manfaat bagi

    kemakmuran

    rakyat dengan tetap

    menjaga kelestarian

    dan

    kelangsungan fungsi

    hutan

    dengan

    mengutamakan

    kelestarian

    sumber daya

    alam dan

    fungsi

    lingkungan hidup,

    memelihara tata

    air

    serta

    memperluas

    kesempatan

    usaha

    dan

    lapangan kerja.

    Pengembangan

    produksi

    hasil kayu

    dan

    non-kayu

    diselenggarakan

    melalui

    upaya

    peningkatan pengusahaan

    hutan

    produksi,

    hutan rakyat, dan hutan

    tanaman

    industri.

    Areal

    hutan

    di

    Kabupaten Tegal terbagi menjadi 2

    jenis

    yaitu

    hutan negara dan

    hutan

    rakyat,

    yang

    mana dikelola oleh

    badan

    yang

    berbeda.

    Hutan Negara di

    Kabupaten

    Tegal dikelola oleh

    Perum Perhutani

    yang

    terdiri atas 3

    KPH

    yaitu

    Balapulang, Pekalongan

    Barat, dan Pemalang.

    Berikut merupakan

    potensi

    hutan

    di Kabupaten

    Tegal:

    4.

    I,IPORNN

    RENCNNA

    Pennrsunan Revisi

    Rencana

    Tata Rr.rang

    Wlayah

    (RTRW)

    .8

  • 7/26/2019 Potensi Kab. Tegal

    17/190

    TABELIz

    S{^FEtrRUAYA

    }f,ITAN

    KAA'PATEf*

    TEqAL

    TAHUT{ ?o'gr

    NO

    JENIS

    LUAS

    1 Htrtan

    Lindunq

    4658,71

    2 Hrmn

    Suaka

    Alam dan

    Hutan

    Wisata 27.B

    3

    Hubn

    ProduksiTetag

    8911,66

    4

    Hutan Produksi Terbatas

    3705,37

    5

    Hutan

    Bakau

    150

    6

    Hutan

    Rakyat

    5590.94

    JUMLAI.I

    230M.48

    Slsfem

    lnformasi

    Prafil

    Daerah

    Kabuoaten

    TeoalTahun

    umber:

    Kabupaten

    'egal

    Untuk lebih

    jelasnya

    pembagian

    antara

    hutan

    Negara

    dan hutan

    rakyat

    dapat

    dilihat

    pada

    tabel, Hutan negara

    dibagi

    menjadi hutan lindung, hutan

    $uaka

    alam dan

    wisata,

    hutan

    produksitetap,

    hutan

    produksiterbatas

    dan

    hutan

    bakau,

    TABEL

    1"3

    SUMBERDAYA HUTAN NEGARA

    KABUPATEN

    TEGAL

    TAHUN

    2OO7

    NO

    JENI$ LUAS

    1

    Hubn

    Linduno

    4658,71

    2

    Hutan

    Suaka Alam dan Hutan

    Wsata 27.8

    3

    Hutan

    ProduksiTetap

    891

    1.66

    4 Hutan

    Produksi

    Terbatas

    3705,37

    5

    Hutan Bakau

    150

    JUMLAH

    17453.54

    Infarmasi

    Profil

    Daenh Kabupaten

    TegalTahun

    umber;

    Kabupaten

    Tegal

    2007

    TABEL 1.4

    POTENSI HUTAN

    KABUPATEN

    TEGAL

    TAHUN

    2OO7

    Kabupaten

    Tegal,

    Sedangkan

    untuk

    kawasan hutan

    rakyat

    tersebar di

    berbagai kecamatan

    hampir

    sebagian wilayah Kabupaten

    Tegal,

    yaitu

    tersebar

    pada

    8

    kecamatan. Sebaran

    areal

    hutan rakyat

    di

    Kabupaten

    Tegal dapat dilihat

    pada

    tabel

    di bawah

    ini:

    T.ABEL

    1.5

    INVENTARISASI

    DATA

    HUTAN

    RAKYAT

    KABUPATEN

    TEGAL

    TAHUN

    2OO7

    No

    KECAMATAN LUAS

    (Ha}

    1

    Panqkah

    459.450

    2.

    Kedungbanteng

    775.744

    3.

    Lebaksiu

    184.000

    4. Marqasari

    328,630

    5.

    Boions

    693.789

    6. Jatineoara

    1.604.951

    7.

    Balapulang

    617.700

    8.

    Bumiiawa

    926.680

    JUMLAH

    5.590,940

    :

    DinasPgl&l'

    rian, Pe*ebunan,

    dan

    Kehutanan Kabupaten

    No KPH

    LUAS

    POTENSI

    HUTAN

    HUTAN

    PRODUKSI

    BUKAN

    UNTUK

    PRODUKSI

    JUMLAH %

    RODUKTIF

    TDK

    PRODUKTIF

    JUMLAH

    JATI

    o/o

    RIMBA

    %

    JUMLAH

    %

    1

    BalaBulang

    7.164,5

    3.851,5

    53,8

    772,5

    10,9 4.624,1

    64.5

    1.654,4

    6.278.5 886,0

    7.164.5

    27,8

    2 Pekalonqan

    Barat 10.094.8

    4.097.5 40,6 4.097.5 40.6 786.1 4,883,6 5.211,2

    10.094.8

    39,2

    3 Pemalano

    8.500.9

    3.660.0 43,1

    1.254,5

    14,8

    4.914,5 57,8 3.280.2 8.194,7 306,2

    8.500.9

    33,0

    JUMLAH

    25.760,2

    7.551,5 29.2

    6.{24.6 23.8

    ,13.636.1

    52,9

    5.720,7

    19.356,9

    6.403,4

    25.760,9

    100,0

    dan

    Kehutanan

    Sumber

    Tegal,2007

    .9

    TAPORAN

    REffimIIE'

    PenyusunanRevisiRencanef

    'afa,,Rtnrq:,$ a1S,{Rf,*W|.

  • 7/26/2019 Potensi Kab. Tegal

    18/190

    1.5.1,2

    Pertambangan

    Potensi

    tambang/bahan

    galian

    yang

    terdapat di

    wilayah

    Kabupaten

    Tegal

    antara

    lain

    bahan

    galian

    C

    meliputi

    batu kapur/gamping,

    hatu kali,

    pasir

    (pasir

    urug

    dan

    pasir

    besi),

    batu

    bata,

    genteng,

    batu kerikil,

    gypsum,

    kalsite,

    marmer,

    pyrite

    dan silt

    (batu

    lempung)

    dan

    batu andesit

    serta bahan

    galian

    B

    yaitu

    pirit

    (FeS)

    di

    Kecamatan

    Bumijawa.

    Secara rinci

    adalah sebagai berikut:

    r

    Andesit

    (batu

    kali)

    Bahan

    galian

    Andesit

    terbentuk

    akibat

    proses pembekuan

    dari

    larva

    gunung

    api.

    Batuan

    ini

    dapat dijumpai

    dalam bentuk

    intrusi, komponen

    dalam

    batuan

    dari

    akumulasi

    dalam

    bongkahan

    yang

    terdapat

    dalam

    aliran

    sungai dan

    dataran

    dengan

    ukuran bervariasi

    dari diameter

    beberpa

    centimeter

    hingga

    lebih

    dari dua

    meter. Dapat

    dijumpai di

    Kelurahan

    Kagok,

    Desa

    Bojong,

    Lengkong,

    Batunyana,

    Kedawung,

    Karangmulya, Desa Bumijawa,

    Guci,

    Muncanglarang,

    Jejeg,

    Cawitali,

    Pagerwangi,

    Harjowinangun,

    Sesepan, Sangkanjaya, Kesuben, Pendawa

    dan

    Danareja.

    r

    Batu

    Gamping

    Batuan

    ini

    dari

    proses

    ribuan

    tahun dari

    binatang

    karang

    atau

    binatang

    laut

    yang

    telah

    mati.

    Proses klasifikasi ini akan

    membentuk batu

    gamping

    masih

    berwarna

    putih

    dan

    kuningan

    berstruktur

    non klasik

    terletak

    di Desa

    Karangdawa,

    Kedungsusuk,

    Prupuk

    dan

    Margasari.

    r

    Batu

    Apung

    Bahan

    galian

    batu

    apung memerlukan

    batuan beku terbentuk

    karena

    pembekuan

    mengeluarkan

    gas.

    Bahan

    galian

    ini

    dijumpai dalam bentuk fragmen-fragmen

    batu apung berukuran kecil.

    Batuan

    ini

    berwarna

    putih

    kecoklatan,

    struktur skoria

    dan

    tekstur

    porfiritik,

    terletak

    di

    Desa

    Cenggini

    Kecamatan

    Balapulang.

    r

    Diorit

    Diorit merupakan batuan

    intrusi

    terbentuk

    kristal

    dengan

    ukuran

    relatif

    besar

    dan

    mengandung

    banyak

    batuan

    asing

    (Xenolith)

    secara

    kuantitatif

    diorit

    di

    Kabupaten Tegal

    kurang

    potensial

    tetapi kualitas

    batuannya cukup

    baik

    karena

    mengandung

    banyak

    mineral kuarsa,

    Batuan

    diorit

    berwarna abu-abu keputihan

    berstruktur

    masif dengan tekstur

    porfiritik.

    Terletak

    di Desa

    Batunyana

    Kecamatan

    Bojong dan

    Desa

    Sumbaga

    Kecamatan Bumijawa.

    Gypeum

    Gypsum

    merupakan

    bahan

    galian yang

    terhentuk dari air

    tanah

    yang

    mengandung

    ion-ion sulfat

    dan sulfida. $ulfida

    yang

    berasal

    dari batuan

    dan

    daerah

    perakaran

    akan berinteraksi

    dengan

    lralsium dari batuan

    gamping

    atau

    napal.

    Batuan

    Gypsum benruarna

    putih

    transparan

    berstrukturan

    o'olitik dan

    tekstur

    non klasik

    terletak

    di Desa

    Karangmalang,

    Semedo

    Kecamatan

    Kedungbanteng.

    Kalsit

    Bahan

    Galian

    Kalsit merupakan

    hasil

    rekristalisasi

    lautan

    yang

    mengandung

    karbonat

    (CaCO3)

    yang

    mengisi

    rekahan

    atau

    rongga dalam

    batuan

    gamping

    atau bahan batuan lain di

    sekitarnya.

    Benvarna

    putih

    dengan

    struktur

    masif dan

    tekstur non

    klasik. Terletak

    di

    Desa Jatilaba

    Kecamatan

    Kedungbanteng

    dan

    Desa

    Prupuk Kecamatan

    Margasari.

    Oker

    Bahan

    galian

    berupa oker terjadi karena

    oelapukan

    batuan

    vulkanik muda

    yang

    mengandung oksida

    basa,

    berstruktuk

    masif dan tekstur klasik

    di

    Desa

    Tuwel

    Kecamatan

    Bojong.

    Pasir

    batu

    Bahan

    galian

    berupa

    pasir

    batu

    terbentuk sebagai

    hasil

    sedimentasi dari

    tempat

    yang

    jauh,

    ditandai

    antara

    lain

    dengan bentuk

    batu

    yang

    membulat.

    Deposit

    sirtu

    dapat berupa

    krakal,

    krikil dan

    pasir

    pada

    satu

    tempat

    yang

    $ama

    masing-masing

    butir

    penyusun

    butir masa sirtu

    berupa

    bahan

    berstektur

    porfiritik

    dan berstuktur

    masif terletak di

    Kecamatan

    Bojong,

    Pangkah,

    Margasari dan

    Talang.

    Fosfat

    Bahan

    galian

    berupa

    fosfat

    di

    dalam

    gua

    pada

    perbukitan

    kapur. Bahan

    galian

    ini

    terbentuk

    dari

    hasil reaksi kotoran hewan seperti kelelawar, bangkai

    hewan dan

    materi

    organik

    lainnya

    yang

    tertimbun berlahun-tahun.

    Fosfat

    berwarna

    putih

    kecoklatan

    dan

    putih

    kehitaman, berstruktur

    fosileferous dan

    tekstur

    non

    foliasi.

    Secara

    kualitatif

    potensial

    terletak di desa Jatilaba

    Kecamatan

    Kedungbanteng.

    Tanah

    Liat

    Bahan

    galian

    tanah

    liat,

    merupakan

    hasil

    dari

    berbagai

    jenis

    batuan

    yang

    terkikis

    oleh

    erosi dan diendapkan

    pada

    tempat

    yang

    lebih rendah

    dan datar.

    Tanah

    liat

    memiliki

    warna coklat

    dan

    kehitaman,

    berstruktur

    masif

    dan tekstur

    klasik.

    ITf,POR"EN

    RENCtrN.H,

    Penyusunan Revisi Rencana Tata

    Rrrang

    Wlayah

    (RTRIU)

    .lO

  • 7/26/2019 Potensi Kab. Tegal

    19/190

    Terletak

    di

    Desa

    $idamulya, Mulyaharja,

    Rajegwesi Kecarnatan

    Pagerbarang;

    Blubuk Kecamatan

    Dukuhwaru; Desa

    Rembul, Lengkong,

    Pucangluwuk

    Kecamatan

    Bojong;

    Desa Talok,

    Grobong Kulon, Paketiban dan

    Bedug

    Kecamatan Pangkah.

    r

    Trass

    Trass merupakan

    bahan

    galian

    yang

    terbentuk

    akibat

    proses

    pelapukan

    breksi

    dan tufa

    pasiran,

    benruarna

    abu-abu

    atau

    keputihan,

    struktur masif

    dan tekstur

    klasik

    terletak di Desa

    Sangkanayu Kecamatan

    Bojong,

    Desa

    Sumbarang

    Kecamatan Jatinegara,

    Desa

    Jejeg Kecamatan

    Bumijawa dan

    Desa

    Rajegwesi

    Kecamatan Pagerbarang.

    1.5.5

    Potensi

    Ekonomi

    Wilayah

    Pengembangan

    perekonomian

    di

    wilayah

    Kabupaten Tegal

    menghasilkan

    arahan

    pemanfaatan

    lahan. Melalui

    arahan

    tersebut dan

    arahan

    pengembangan

    pusat-pusat

    dapat

    ditarik

    garis

    kebijakan

    pengembangan

    sektor

    perekonomian

    Kabupaten

    Tegal.

    b.

    Sebab

    arahan

    kegiatan

    pada

    suatu lokasi

    yang

    telah

    disusun dalam analisis keruangan

    dengan

    mempertimbangkan beberapa

    faktor

    penting

    seperti

    pemanfaatan

    lahan,

    potensi

    sumber daya

    alam,

    hierarki kekotaan

    dan

    sebagainya.

    Pengembangan

    ekonomi

    wilayah

    lebih

    bersifat

    global

    dan

    dapat

    dikatakan

    lebih

    umum/

    luas dari

    cakupan dalam

    strategi sebagai

    pengembangan

    ekonomi

    wilayah lebih

    ditekankan

    pada

    bentuk kebijakan

    perekonomian

    dibandingkan dengan tindakan

    investasi

    langsung.

    1.

    Sektor

    pertanian

    a.

    Pertanian

    Tanaman

    Pangan

    dan Hortikultura

    Beberapa

    komoditi

    yang yang

    menjadi

    unggulan

    Kabupaten

    Tegal antara

    lain

    tanaman padi dengan sentra produksi

    di

    Kecamatan Pagerbarang,

    tanaman

    ubi

    kayu

    di

    Kecarnatan

    Bojong,

    ubijalar

    di Kecarratan

    Bojong.

    Selanjutnya

    tanaman

    buah-buahan

    dan

    $ayuran semusim antara

    lain

    kacang

    c.

    panjang

    dengan

    produksi

    terbanyak di

    Kecamatan Adiwema, cabe

    besar di

    Kecamatan Adiwerna,

    kemudian

    bawang

    merah

    di

    Kecamatan Dukuhturi,

    tanaman kobis

    di

    Kecamatan

    Bumijawa

    dan Bojong

    sedangkan

    untuk

    tanaman

    wortel

    terbanyak

    di

    Kecamatan

    Bojong

    Beberapa

    arahan

    pengembangan

    sektor

    pertanian

    yaitu

    :

    '

    Aplikasi

    sistem

    pertanian yang

    modern

    mulai

    dari

    pemilihan

    benih,

    pengelolaan

    lahan,

    penanaman,

    perawatan,

    hingga

    pada

    pengelolaan

    pa$ca panen,

    guna

    mencapai

    tingkat

    kualitas

    dan

    kuantitas

    produksi yang

    tinggi.

    .

    Prioritas

    pengembangan

    bidang

    pertanian

    tanaman

    pangan

    dan

    holtikultura

    yang memiliki

    alur

    produksi

    yang

    cukup beragam

    sehingga

    perlanian

    tersebut

    mampu

    secara

    langsung rnemicu

    kegiatan

    perekonomian

    lain.

    '

    Optimalisasi

    peran

    kelembagaan

    petani

    untuk

    penunjang

    kegiatan

    perlanian

    seperti

    koperasi,

    perbankan,

    dalam

    membantu

    petani

    baik

    dalam

    permodalan

    maupun dalam

    penjualan

    hasil

    pertanian.

    '

    Menciptakan

    saling

    keterkaitan

    antara

    hasil

    pertanian

    dengan

    industri

    pengolahan

    hasil

    pertanian

    .

    Pengembangan

    industri

    pengolahan

    hasil

    pertanian

    Perkebunan

    Produksi unggulan

    sub

    sektor

    perkebunan

    dengan bidang

    usaha

    pengembangan

    tanaman

    kelapa

    yang

    berhasil

    panen

    berasal

    dari

    Kecamatan

    Balapulang,

    Suradadi

    dan

    Slawi.

    Namun

    untuk

    produksi

    kelapa dominan

    di

    Kecamatan

    Balapulang,

    Tarub

    dan

    Jatinegara.

    Sedangkan

    untuk

    produksi

    kapok

    randu

    di

    Kecamatan Balapulang.

    Selanjutnya untuk

    perkebunan

    teh

    dan

    kopi di

    Kecamatan Bumijawa,

    untuk

    produksi

    cengkeh

    di

    Kecamatan

    Bojong

    sedangkan untuk

    tanaman

    melati

    yang

    bunganya dimanfaatkan

    untuk

    campuran

    teh

    dengan

    sentra di Kecamatan

    Suradadi dan

    Warureja.

    Beberapa arahan

    pengembangan

    sektor

    perkebunan

    antara

    lain

    :

    '

    Prioritas

    pengembangan

    pada

    perkebunan

    bersifat

    agribisnis

    dan

    perkebunan penunjang

    industri

    dan

    perekonomian

    lainnya.

    .

    Prioritas

    pengernbangan

    perkebunan

    bagi

    pertanian

    lahan

    kering.

    Kehutanan

    Areal

    hutan di

    Kabupaten

    Tegal terbagi

    menjadi

    2

    jenis

    yaitu

    hutan

    negara

    dan

    hutan

    rakyat,

    yang

    mana

    dikelola

    oleh badan

    yang

    berbeda.

    Hutan

    Negara di

    Kabupaten Tegal dikelola

    oleh

    Perum Perhutani

    yang

    terdiri atas

    3

    KPH

    yaitu

    Balapulang,

    Pekalongan

    Barat, dan

    Pemalang.

    Sedangkan

    untuk

    ITIPORAN

    RENC"INf,,

    Penyusunan

    Revisi

    Rencana

    Tata

    Ruang Wlayah

    (RIRt0U)

    .

    tl

  • 7/26/2019 Potensi Kab. Tegal

    20/190

    kawasan

    hutan rakyat

    tersebar di berbagai

    kecamatan hampir sebagian

    wilayah

    Kabupaten

    Tegal,

    yaitu

    tersebar

    pada

    I

    kecamatan

    yaitu

    Kecamatan

    Pangkah,

    Kedungbanteng,

    Lebaksiu, Margasari,

    Bojong, Jatinegara,

    Balapulang dan Bumijawa.

    Beberapa arahan

    pengembangan

    dari sektor

    kehutanan

    yaitu

    :

    .

    Memanfaatkan

    lahan-lahan

    kawasan hutan

    produksi

    sebagai

    kawasan

    lindung

    tentunya dengan

    sistem

    pengambilan

    hasil hutan

    yang

    tetap

    menjaga ekosistem

    dan

    ekologi wilayah

    serta

    tidak

    merusak lingkungan

    yang

    ada.

    '

    Program

    pemberdayaan

    masyarakat sekitar

    hutan

    melalui

    pengelolaan

    hutan bersama maeyarakat.

    .

    Program Gerakan Rehabilitasi

    Hutan

    dan Lahan

    (Gerhan)

    .

    Program

    kecil menanam dewasa memanen

    r

    Peningkatan

    program penghijauan

    lingkungan

    .

    Peningkatan

    program penanganan

    llegal

    Logging

    .

    Pengernbangan revitalisasi sektor kehutanan

    d.

    Peternakan

    Produksi unggulan dari

    sub sektor

    peternakan

    berupa

    peternakan

    besar

    yaitu

    sapi dengan

    produksi

    terbanyak

    di

    Kecamatan

    Jatinegara

    dan

    Margasari,

    untuk

    kerbau

    terlcanyak

    di Kecamatan Jatinegara,

    produksi

    domba

    di

    Kecamatan

    Adiwerna

    dan

    kambing

    di

    Kecamatan Bumijawa Untuk

    peternakan

    dari

    kelornpok

    unggas

    yaitu

    peternakan

    ayam

    buras

    dengan

    sentra

    di

    Kecamatan Jatinegara

    dan Lebaksiu,

    kemudian

    untuk

    peternakan

    itik

    di

    Kecamatan

    Pagerbarang

    sedangkan

    peternakan

    buruh

    puyuh

    terbanyak

    di

    Kecamatan

    Jatinegara,

    Beberapa

    arahan

    pengembangan

    dari sektor

    peternakan

    yaitu

    :

    '

    Meningkatkan

    pendapatan petani

    ternak,

    mendorong

    diversifikagi

    pengan,

    perbaikan

    mutu

    gizi

    masyarakat serta

    mengembangkan

    ekspor

    dengan

    melalui usaha

    peningkatan

    diversifikasi,

    inteneifikasi dan

    ekstensiftkasi

    ternak.

    .

    Prioritas

    pengembangan peternakan

    lahan-lahan

    yang

    kurang

    produktif

    yang

    diusahakan

    bagi

    penggembalaan

    hewan temak.

    .

    Pengembangan

    dan

    pemasyarakatan

    sistem

    peternakan

    yang

    modern,

    terpadu,

    prektis

    sehingga

    marnpu meningkatkan

    kualitaE

    dan

    l

  • 7/26/2019 Potensi Kab. Tegal

    21/190

    $ekfor

    Pardagangan

    dan

    Jasa

    Fasilitas

    di sektor

    perdagangan

    berupa

    pasar

    tradisional

    yang

    tersebar

    di

    seluruh

    kecamatan

    sebagai

    tempat

    bertemunya

    pembeli

    dan

    penjual,

    eelain

    itu

    juga

    terdapat

    pasar

    swalayan,

    kelompok

    pertokoan,

    restoran

    dan

    rurnah

    makan.

    Untuk

    sektor

    jasa

    berupa

    lembaga

    keuangan bank

    dan

    non bank

    serta

    koperasi

    sebagai

    pilar

    ekonomi masyarakat.

    Arahan

    pengembangan

    dari sektor

    perdagangan

    dan

    jasa

    yaitu

    .

    Terciptanya

    sistem

    perdagangan yang

    semakin

    efisien dan

    efektif,

    mampu

    memperluas

    pasar

    serta

    dapat

    membentuk harga

    yang

    wajar.

    .

    Pemerataan

    dan

    peningkatan

    pendapatan

    serta untuk

    meningkatkan

    iklim

    usaha

    .

    Kesempatan kerja

    yang

    dapat

    diberikan dari

    sektor

    ini

    selain bertujuan untuk

    mengurangi tingkat

    pengangguran

    juga

    dapat meningkatkan

    perekonomian

    dan kemandirian masyarakat.

    .

    Pembangunan

    sektor

    perdagangan

    untuk

    pemberdayakan

    usaha

    mikro,

    kecil

    dan menengah.

    r

    Penyediaan

    sarana

    dan

    prasarana pengembangan

    usaha dasar

    sebagai

    penyangga

    sumber Pendapatan

    Asli Daerah,

    '

    Meningkatkan

    pengawasan

    terhadap

    peredaran

    barang

    dan

    jasa

    dalam

    rangka

    perlindungan

    konsumen.

    .

    Terciptanya

    sistern

    perdagangan yang

    makin efisien

    dan

    efektif.

    .

    Pengembangan

    jalur-jalur

    perdagangan

    guna

    memperluas

    jangkauan

    pelayanan perkotaan

    di seluruh

    wilayah.

    .

    Peningkatan

    kineria

    dan

    jumlah

    lembaga

    keuangan dan

    penanaman

    modal di

    daerah

    untuk rneningkatkan

    kegiatan

    perekonomian

    rakyat,

    kesempatan

    usaha

    dan

    lapangan kerja.

    '

    Memberikan kredit

    kepada sektor-sektor

    yang

    prioritas

    maupun

    sektor-sektor

    yang

    non

    prioritas

    untuk

    meningkatkan kesempatan kerja

    serta

    pemerataan

    pendapatan

    masyarakat.

    .

    Peningkatan

    fungsi

    koperasi

    dan UKM

    dalam meningkatkan

    pendapatan

    masyarakat

    3.

    Sekfor

    Industri

    Pengolahan

    Produksi

    unggulan

    dar'l

    sektor

    industri

    berupa indugtri tekstil

    baik itu industri

    besar,

    menengah

    maupun

    ind:ustri

    kecil.

    Perusahaan

    besarl

    sedang

    tahun

    2CI07

    sebanyak

    180

    perusahaan

    dengan

    tenaga

    kerja

    yang

    diaerap

    13.221

    orang,

    Kecamatan

    Adiwerna dan

    Kramat merupakan

    tempat tumbuh

    suburnya

    industri,

    masing-masing

    ada

    52 dan 22

    buah.

    Namun

    perusahaan

    yang

    menyeraB

    banyak

    tenaEa

    keria

    berada

    di Slawi,

    Pangkah dan Kramat.

    $edangkan

    industri

    unggulan

    adalah

    industri makanan,

    kemudian

    disusul

    oleh industri

    kerajinan

    kain

    tenun dan kayu

    yang

    juga

    mengalami kenaikan selama

    tahun 2003-2007

    dimana

    produk

    unggulan

    tersebut

    mempunyai

    nilai ekonomis tinggi bagi

    Kabupaten

    Tegal.

    Beberapa

    arahan

    pengembangan

    dari

    sektor

    industri

    pengolahan

    antara

    lain

    "

    Meningkatkan

    $arana

    dan

    prasarana

    terpadu

    pada

    kawasan

    yang

    akan

    diproyeksikan

    sebagai

    kawasan

    industri

    guna

    menarik

    investasi terutama

    investasi besar/luar

    negeri.

    .

    Melakukan promosi keluar daerah

    I

    ke

    luar negeri

    guna menarik

    investasi

    yang

    besar dengan

    rnenerangkan tentang

    kondisi

    wilayah

    yang

    stabil dan

    aman,

    tenaga

    kerja

    yang

    terampil,

    penuh

    dengan sumber

    daya alam

    serta

    pangsa pasar

    dalam

    dan

    luar

    daeral"r

    Kabupaten

    Tegal

    yang

    sangat

    besar.

    .

    Mempermudah

    akses

    kredit, bagi

    permodalan

    industri kecil/menengah

    melalui lembaga keuangan

    yang

    ditunjukkan

    pemerintah

    .

    Membangun kemitraan

    antara

    pemilik

    industri besar

    dengan

    pemilik

    industri

    kecil

    yang

    bersifat

    saling

    menguntungkan

    .

    Pemberian bantuan berupa

    metode manajemen

    industri bagi

    masyarakat

    yang

    berkecimpung

    di bidang

    industri.

    Hal

    ini

    untuk

    menciptakan sistem

    lndustri

    yang

    efisien,

    teratu,r

    dan mudah

    dipantau

    perkembangannya.

    4.

    $ektor

    pariwisata

    Kabupaten

    Tegal

    banyak

    menyimpan

    obyek-obyek

    wisata

    yang

    sangat menarik

    dimana

    menjadi

    simbol kepariwisataan

    di

    wilayah

    pantai

    utara

    Jawa baik

    wisata

    alam,

    pantai

    maupun

    wis,ata religius

    dan berpotensi

    untuk

    dikembangkan

    antara

    lain

    :

    LAPORAN RENCANII,

    Penyusunan

    Revisi Rencana Tata Ruang Mlayah

    (RTRUT)

    .13

  • 7/26/2019 Potensi Kab. Tegal

    22/190

    G.

    d.

    e,

    f.

    Bumi

    perkemahan

    di

    Kecamatan

    Bojong

    obyek

    wisata

    Air

    Panag Guci

    dan

    Telaga

    Putri

    di Kecamatan

    Bumijawa

    Pantai

    Punrvahamba

    Indah

    di

    Kecamatan

    Suradadi

    Gua

    Santri,

    Gua

    Lawa,

    Cenggini dan

    Kalibakung

    di

    Kecamatan

    Balapurang

    Waduk

    Cacaban

    dan Makam

    Semedo