PERSENTASI PROPELLER SHAFT POWERTRAIN
-
Upload
ichal-gothenk -
Category
Documents
-
view
635 -
download
65
Transcript of PERSENTASI PROPELLER SHAFT POWERTRAIN
1
POWER TRAIN OTOMOTIF
Kelompok 05
PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMOTIFJPTM - FPTK
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Agil Nova Maulida 0809181Dwi Setiadi 0707376Faisal Rahman 0800758Indra Teguh Gumelar 0800064Meri Maryam 0807844
2
JOB SHEET
PROPELLER SHAFT TIPE 2-JOINT PADA KENDARAAN TOYOTA
KIJANG 4K
LANDASAN TEORI
POWERTRAIN OTOMOTIF
3
LANDASAN TEORI
POWERTRAIN OTOMOTIF
Kendaraan dapat berjalan/ bergerak karena ada sistem yang memindahkan tenaga/ momen/ putaran dari mesin ke roda-roda. Kendaraan ditinjau dari sistem pemindah tenaganya dikelompokkan menjadi beberapa tipe/jenis, yaitu :
JOB SHEET
1. Front Engine Rear Drive (FR)Kendaraan dengan mesin di depan dan menggerakkan roda belakang dinamakan tipe Front Engine Rear Drive (FR). Komponen-komponen sistem pemindah tenaga meliputi : kopling(clutch), transmisi (transmission), driveshaft/propeller shaft, differential, rear axle dan roda(wheel)
2. Front Engine Front Drive (FF)Kendaraan dengan mesin di depan dan menggerakkan roda depan dinamakan tipe Front Engine Front Drive (FF). Komponen-komponen sistem pemindah tenaga meliputi : kopling (clutch), transmisi (transmission), differential, front axle dan roda (wheel).
4
LANDASAN TEORI
POWERTRAIN OTOMOTIF
3. Rear Engine Rear Drive (RR)Kendaraan dengan mesin di belakang dan menggerakkan roda belakang dinamakan tipe Rear Engine Rear Drive (RR). Pemindah tenaga kendaraan tipe ini sama dengan tipe Front Engine Front Drive (FF). Komponen-komponen sistem pemindah tenaga meliputi : kopling (clutch), transmisi (transmissions), differential, rear axle dan roda (wheel)
JOB SHEET
4. Four Wheel Drive (FWD)Kendaraan dengan mesin menggerakkan roda depan dan roda belakang dinamakan tipe Four Wheel Drive atau All Wheel Drive (FWD atau 4WD atau AWD). Komponen-komponen sistem pemindah tenaga meliputi : kopling(clutch), transmisi (transmission), transfer, dan terbagi menjadi dua. Pertama ke front drive shaft (front propeller shaft), front differential, front axle dan roda depan (front wheel), sedangkan yang kedua ke rear drive shaft, rear differential, rear axle dan roda belakang (rear wheel).
5
LANDASAN TEORI
POWERTRAIN OTOMOTIF JOB SHEET
Kendaraan dengan mesin di depan dan menggerakkan roda belakang dinamakan tipe Front Engine Rear Drive (FR). Komponen-komponen sistem pemindah tenaga
meliputi : kopling(clutch), transmisi (transmission), driveshaft/propeller shaft, differential, rear axle dan roda(wheel)
PROPELLER SHAFT
6
LANDASAN TEORI
POWERTRAIN OTOMOTIF
PROPELLER SHAFT berfungsi memindahkan tenaga dari transmisi ke differensial
JOB SHEET
Pada kendaraan tipe FR (front engine rear drive) dan FWD/AWD (four wheel drive), untuk memindahkan tenaga mesin dari transmisi
ke differential, diperlukan propeller shaft atau sering juga disebut sebagai drive shaft. Panjang pendeknya propeller shaft tergantung dari panjang kendaraan. Pada kendaraan yang panjang, propeller dibagi menjadi beberapa bagian untuk menjamin supaya tetap
dapat bekerja dengan baik
7
LANDASAN TEORI
POWERTRAIN OTOMOTIF
PROPELLER SHAFT terdiri dari satu pipa yang mempunyai dua
penghubung yang terpasang pada kedua
ujung berbentuk universal joint
TIPE PROPELLER SHAFT
JOB SHEET
2.
1.
8
LANDASAN TEORI
POWERTRAIN OTOMOTIF
SLEEVE YOKE (SLIP JOINT) BALANCE WIEGHT
UNIVERSAL JOINT FLANGE YOKE
SLEEVE YOKE (SLIP JOINT)
UNIVERSAL JOINT
BALANCE WIEGHT
FLANGE YOKEPROPELLER
SHAFT
RUBBER INSULATOR
CENTER BEARING
INTERMEDIATE SHAFT
JOB SHEET
9
LANDASAN TEORI
POWERTRAIN OTOMOTIF
SYARAT UNIVERSSAL JOINT
۩ Harus dapat memindahkan tenaga dengan lembut dan tanpa menimbulkan bunyi
۩ Harus memiliki konstruksi kuat
UNIVERSAL JOINT
Berfungsi untuk meredam perubahan sudut dan untuk
melembutkan perpindahan tenaga dari transmisi ke differential
JOB SHEET
Suspensi kendaraan mengakibatkan posisi differential selalu berubah-ubah terhadap transmisi, sehingga propeller harus dapat menyesuaikan perubahan sudut dan perubahan jarak, agar tetap mampu meneruskan putaran dengan
lancar. Mekanisme atau komponen tersebut adalah universal joint atau
sering disebut U-joint.
10
LANDASAN TEORI
POWERTRAIN OTOMOTIF
Konstruksi Hooke’s Joint Tipe Sheel Bearing Cup
Konstruksi Hooke’s Joint Tipe Solid Bearing Cup
UNIVERSSAL JOINT terdiri dari
۩ Hooke’s Joint
۩ Flexible Joint
۩ Trunion Joint
۩ Uniform Velocity Joint
۩ Slip Joint
JOB SHEET
Pada umumnya poros propeller menggunakan konstruksi tipe Hooke’s
Joint, karena selain konstruksinya yang sederhana tipe ini juga berfungsi secara
akurat dan konstan
Hooke’s JointHooke’s Joint
11
LANDASAN TEORI
POWERTRAIN OTOMOTIF
Model ini mempunyai keuntungan tidak mudah aus, tidak berisik dan tidak memerlukan minyak/ grease.
JOB SHEET
Model ini berusaha menggabungkan tipe hook joint dan slip joint, namun hasilnya masih
dibawah slip joint sendiri,
sehingga jarang digunakan
Flexible JointFlexible Joint Trunion JointTrunion Joint
12
LANDASAN TEORI
POWERTRAIN OTOMOTIF
Model ini dapat membuat kecepatan sudut yang lebih baik,
sehingga dapat mengurangi getaran dan suara bising
JOB SHEET
Bagian ujung propeller yang dihubungkan dengan poros out-put transmisi terdapat alur-alur untuk
pemasangan slip joint. Hal ini memungkinkan panjangnya
propeller shaft sesuai dengan jarak output transmisi dengan
differential.
Uniform Velocity JointUniform Velocity Joint Slip JointSlip Joint
13
LANDASAN TEORI
POWERTRAIN OTOMOTIF
Merupakan unit yang dipasang pada ujung propeller shaft depan (intermediate shaft) dan menempel pada body melalui bracket. Center
bearing berfungsi sebagai tumpuan antara pada poros propeller yang panjang (3-joint type) untuk mengurangi kemungkinan
poros propeller melengkung/ bengkok, untuk meredam bunyi dan getaran pada saat propeller shaft bekerja.
JOB SHEET
Center BearingCenter Bearing
14
LANDASAN TEORI
RUMUS
Propeller shaft pada umumnya terbuat dari pipa besi, karena profil pipa lebih tahan terhadap puntiran. Dimensi poros propeller akan menentukan beban putaran yang diijinkan, yang dirumuskan sebagai berikut :
n = 1.2 10 √D 2 d 2 L2
Dimana :n : Putaran yang diijinkan (rpm)D : Diameter luar (cm)d : Diameter dalam (cm) L : Panjang (cm)
POWERTRAIN OTOMOTIF
9
JOB SHEET
15
JOB SHEET
PROPELLER SHAFT TIPE 2-JOINT PADA KENDARAAN TOYOTA
KIJANG 4K
TROUBLE SHOOTING
POWERTRAIN OTOMOTIF
16
TROUBLE SHOOTING
POWERTRAIN OTOMOTIF
Perawatan yang dilakukan pada propeller shaft adalah memberikan pelumasan dengan grease pada universal joint.Pemeriksaan dilakukan untuk mencegah suatu kerusakan atau untuk memastikan penyebab suatu keusakan. Pemeriksaan pencegahan atau perawatan dilaksanakan secara berkala dan rutin untuk memeriksa/ menjaga kondisi komponen dan kerjanya.Sedang pemeriksaan guna memastikan penyebab kerusakan harus dilakukan dengan betul-betulcermatdanperluanalisa kasusdan perlu pemeriksaan komponen dengan urutan yang cepat, tepat dan benar.
JOB SHEET
Berikut dicontohkan, diagram analisa dan urutan pemeriksaan:
1 Bunyi dari Propeller Shaft2 Getaran dari Propeller Shaft
17
POWERTRAIN OTOMOTIF
BUNYI DARI PROPELLER SHAFT
JOB SHEET
Pemeriksaan terhadap bunyi diperlukan pendengaran yang baik, ketelitian dan kecermatan yang tinggi, karena pada kendaraan akan terdapat sumber bunyi yang komplek sehingga kalau tidak cermat sering terkecoh pada bunyi-bunyi yang lain.
TROUBLE SHOOTING
Periksa Bearing
Ganti
Ganti
Ganti
Periksa Sleeve Yoke Spline
Periksa Center Bearing
OK
OK
Aus/Macet
Aus
Aus
18
POWERTRAIN OTOMOTIF
GETARAN DARI PROPELLER SHAFT
JOB SHEET
Pemeriksaan terhadap getaran dan bunyi pada propeller shaft harus dilaksanakan secara teliti dan cermat, dengan mengangkat roda penggerak, dan menghidupkan mesin pada posisi gigi transmisi masuk. Naikkan putaran mesin secara bertahap dan amati getaran dan bunyi dari propeller shaft. Jika ditemukan adanya getaran atau bunyi dari propeller shaft maka lakukan pemeriksaan baut-baut pengikat dan atau lepaskan unit propeller dan lakukan pemeriksaan komponen.
TROUBLE SHOOTING
19
POWERTRAIN OTOMOTIF
BUNYI DARI PROPELLER SHAFT
JOB SHEET
TROUBLE SHOOTING
Periksa Universal Joint
Keraskan/Ganti
Betulkan/Ganti
Keraskan/Ganti
Periksa Flange Mounting
Periksa Center Bearing
OK
Macet
Salah Pemasangan
Melintir
Periksa Sleeve Yoke Spline
Periksa Spider Bearing
Periksa Karet Bushing Center Bearing
Periksa Propeller Shaft
Periksa Balance Propeller
Ganti
Ganti
Ganti
Ganti
Setel/Ganti
OK
OK
OK
OK
OK
OKUn Balance
Rusak/Pecah
Baut-baut Kendor
Baut-baut Kendor
Aus/Rusak
20
STANDARD OPERATING PROCEDURE
SOP
Kelompok 05
KESELAMATAN KERJA
Propeller Shaft Tipe 2-Joint Pada Kendaraan Toyota Kijang 4K
21
JOB SHEET
PROPELLER SHAFT TIPE 2-JOINT PADA KENDARAAN TOYOTA
KIJANG 4K
KESELAMATAN KERJA
POWERTRAIN OTOMOTIF
22
KENDARAAN
POWERTRAIN OTOMOTIF
Kendaraan yang akan diperiksa hendaknya perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Pastikan kaca pintu terbuka
2. Rem tangan sedang berfungsi
3. Kendaraan ditempat parkir
JOB SHEET
KESELAMATAN KERJA
23
LIFT
POWERTRAIN OTOMOTIF
PENGGUNAAN LIFT KENDARAAN
Pastikan penyangga lift berada pada posisi yang telah ditentukan
untuk menyangga kendaraan
JOB SHEET
KESELAMATAN KERJA
24
POSISI PEMASANGAN JACK STAND
POWERTRAIN OTOMOTIF
Pemasangan Jack Stand
Pastikan posisi pemasangan jack stand
betul-betul berada pada tempat yang benar kuat untuk
menumpu/menyangga kendaraan
JOB SHEET
KESELAMATAN KERJA
25
KEBERSIHAN
POWERTRAIN OTOMOTIF
KEBERSIHAN ALAT DAN TEMPAT KERJA
1. Alat yang akan dipergunakan dan setelah digunakan kondisinya tetap bersih
2. Tempat kerja dalam keadaan bersih dari sampah, tetesan oli dan genangan air
3. Simpanlah Alat atau Spare part pada Tool box atau Nampan agar tidak kotor dan berserakan
JOB SHEET
KESELAMATAN KERJA
26
KESELAMATAN
POWERTRAIN OTOMOTIF
KESELAMATAN KERJA
1. GUNAKAN PAKAIAN KERJA DAN SARUNG TANGAN
2. GUNAKAN ALAT BANTU TANGAN ATAU ALAT UKUR DENGAN BAIK DAN BENAR
3. JANGAN MAIN-MAIN KALAU SEDANG BEKERJA
4. PERIKSA KEMBALI KEKENCANGAN BAUT PADA PROSES SESUDAH SELESAI PEMASANGAN
JOB SHEET
KESELAMATAN KERJA
27
Kelompok 05
PRAKTIK OVERHOUL PROPELLER SHAFT
Propeller Shaft Tipe 2-Joint Pada Kendaraan Toyota Kijang 4K
28
JOB SHEET
• Memberi tanda pemasang dengan penitik
•Buka baut pengikat flens dengan kunci ring
•Periksa kebocoran sil poros out put transmisi dan sil poros pinion penggerak aksel
PROSEDUR MELEPAS POROS
POWERTRAIN OTOMOTIF
29
JOB SHEET
• Gunakan penyumbat oli atau alat lainnya agar oli transmisi tidak tumpah
•Bersihkan/cuci poros propeler
•Memeriksa kelonggaran bantalan sambungan salib
Maksimum 0,02 mm
PROSEDUR MELEPAS POROS
POWERTRAIN OTOMOTIF
30
JOB SHEET
• Memeriksa kebebasan aksial sambungan salib Maksimum 0,02 mm
• Memeriksa sambungan luncur, bila tidak dapat meluncur dengan baik harus dibersihkan dan tidak boleh ada kebebasan radial •Memeriksa kebengkokan poros penggerak Maksimum 0,6 mm
PROSEDUR MELEPAS POROS
POWERTRAIN OTOMOTIF
31
JOB SHEET
Bagian-bagian sambungan salib
PROSEDUR MEMBONGKAR
POWERTRAIN OTOMOTIF
32
JOB SHEET
Melepas cincin-cincin pengunci:
•Jenis cincin pengunci di luar ujung cincin dijepit dengan tang dan tarik keluar.
•Jenis cincin pengunci didalam dorong dengan hentakan palu pada ujung cincin pengunci hingga lepas.
PROSEDUR MEMBONGKAR
POWERTRAIN OTOMOTIF
33
JOB SHEET
•Pukul pada bagian garpu penghubung hingga rumah bantalan keluar dari dudukannya. Hati-hati jangan sampai rusak dudukan rumah bantalan.
• Jika rumah bantalan tidak dapat/sulit keluar dengan cara dipukul, rumah bantalan dipres pada ragum ke kiri dan ke kanan hingga terasa mudah lepas,kemudian dipukul-pukul lagi. Perhatikan bantalan jarum jangan sampai jatuh/hilang.
PROSEDUR MEMBONGKAR
POWERTRAIN OTOMOTIF
34
JOB SHEET
Periksa permukaan gesek bila sudah aus/cacat harus diganti (satu set)1.Penghubung salib2.Sil3.Bantalan jarum4.Rumah bantalan Periksa keretakan dan kebengkokan, perbaiki jika masih dimungkinkan atau diganti baru
PROSEDUR MEMBONGKAR
POWERTRAIN OTOMOTIF
1 2 3 4
35
JOB SHEET
•Perhatikan tanda pemasangan•Mengisi vet pada penghubung salib sampai penuh•Memasang sil
•Memasang rumah bantalan, posisi rumah bantalan, dudukan rumah bantalan dan poros penghubung salib harus lurus kemudian dipres sedikit demi sedikit sambil di cek apakah sambungan salib dapat berputar dengan baik, Bila sedikit sarat beri hentakan ada ujung garpu penghubungPerhatikan kedudukan rumah bantalan terhadap dudukannya, harus lurus tidak boleh miring
PROSEDUR MEMASANG SAMBUNGAN SALIB
POWERTRAIN OTOMOTIF
36
JOB SHEET
•Memasang cincin pengunci dan pilihlah yang cocok untuk kebebasan aksial 0,02mm•Bersihkan bagian sambungan luncur dan beri vet baru
•Memasang sambungan luncur sesuai dengan tanda pemasangan•Memeriksa sil poros out put transmisi bila rusak/bocor harus diganti•Memasang sil poros out put transmisi dan sil pinion penggerak aksel, gunakan alat khusus agar sil dapat duduk dengan baik
PROSEDUR MEMASANG SAMBUNGAN SALIB
POWERTRAIN OTOMOTIF
37
JOB SHEET
•Periksa tanda-tanda pemasangan•Pengikat baut dengan kunci momen ( momen pengencangan lihat buku manual)•Periksa posisi garpu penghubung sambungan salib satu dengan yang lainnya harus lurus dan segaris (Jika tidak segaris akan timbul getaran dan bantalan sambungan salib akan cepat rusak)
PROSEDUR MEMASANG POROS PROPELER
POWERTRAIN OTOMOTIF
38
JOB SHEET
•Memberi pelumasan pada sambungan salib dan sambungan luncur dengan pompa vet
PROSEDUR MEMASANG POROS PROPELER
POWERTRAIN OTOMOTIF
39
Kelompok 05
TERIMAKASIH
SEMANGAT PAGI...............................!!!