Persediaan di PT X Pengendalian Persediaan Obat Ternak u ...PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT TERNAK...

17
See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/334550108 Pengendalian Persediaan Obat Ternak untuk Meminimasi Total Biaya Persediaan di PT X Article · July 2019 DOI: 10.28932/jis.v2i1.1116 CITATIONS 0 READS 5 3 authors, including: Rainisa Maini Heryanto Universitas Kristen Maranatha 5 PUBLICATIONS 0 CITATIONS SEE PROFILE All content following this page was uploaded by Rainisa Maini Heryanto on 29 July 2019. The user has requested enhancement of the downloaded file.

Transcript of Persediaan di PT X Pengendalian Persediaan Obat Ternak u ...PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT TERNAK...

Page 1: Persediaan di PT X Pengendalian Persediaan Obat Ternak u ...PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT TERNAK (Marco S., dkk.) 83 Selama ini, konsumen mau menunggu di saat perusahaan mengalami stockout.

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/334550108

Pengendalian Persediaan Obat Ternak untuk Meminimasi Total Biaya

Persediaan di PT X

Article · July 2019

DOI: 10.28932/jis.v2i1.1116

CITATIONS

0READS

5

3 authors, including:

Rainisa Maini Heryanto

Universitas Kristen Maranatha

5 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Rainisa Maini Heryanto on 29 July 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.

Page 2: Persediaan di PT X Pengendalian Persediaan Obat Ternak u ...PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT TERNAK (Marco S., dkk.) 83 Selama ini, konsumen mau menunggu di saat perusahaan mengalami stockout.

82

Pengendalian Persediaan Obat Ternak

untuk Meminimasi Total Biaya Persediaan di PT X

Veterinary Drug Inventory Control to Minimize Inventory Total Cost at PT X

Marco Samudra, Vivi Arisandhy, Rainisa Maini Heryanto

Program Studi Teknik Industri, Universitas Kristen Maranatha Bandung

E-mail: [email protected], [email protected],

[email protected]

Abstrak

PT X merupakan produsen dan distributor obat untuk hewan ternak. Produk yang dijual

berasal dari hasil produksi sendiri dan hasil impor dari Belanda. Saat ini perusahaan

melakukan pemesanan setiap satu bulan sekali dan jumlah yang dipesan berdasarkan batas

maksimum persediaan dikurangi dengan jumlah persediaan yang ada di gudang saat

pemesanan dilakukan. Masalah yang dihadapi oleh perusahaan adalah perusahaan sering

mengalami kekurangan dan kelebihan persediaan barang. Kelebihan persediaan

mengakibatkan biaya simpan tinggi, sedangkan kekurangan persediaan mengakibatkan biaya

stockout tinggi.

Dalam penelitian ini diusulkan tiga alternatif metode pengendalian persediaan, yaitu Metode

Q, Metode P Multi Item, dan Metode Optional. Berdasarkan hasil pengolahan data, diketahui

total biaya yang dihasilkan dari penerapan metode pengendalian persediaan saat ini adalah

sebesar Rp.27.563.174/bulan. Metode pengendalian persediaan usulan yang memiliki total

biaya minimum adalah metode P Multi Item yaitu Rp.24.940.907 sehingga diperoleh

penghematan sebesar Rp.2.622.266/bulan atau 9,51%. Penghematan yang terjadi dihasilkan

dari penurunan biaya simpan sebesar Rp.3.064.783/bulan atau 13,03%, walaupun biaya pesan

dan biaya stockout mengalami peningkatan sebesar Rp. 442.516/bulan.

Kata kunci: biaya, kekurangan, kelebihan, pengendalian persediaan,

Abstract

PT X is a manufacturer and distributor of veterinary drug. The products that sold come from

their own production and import product from Netherland. Currently, the company is ordering

once a month and the amount is about maximum number of inventory minus the number of

inventory level at warehouse. This method causes stockout and overstock inventory. Overstock

causes increasing in holding cost and stockout causes increasing in stockout cost.

In this research, it would be proposed three alternatives inventory control method, there are Q

method, P multi item method, and optional method. From the data calculation, total cost is

resulted by using current inventory control method about IDR 27,563,174/bulan. Proposed

inventory control method which has minimum total cost is P multi item method about IDR

24,940,907 and give a saving about IDR 2,622,266/bulan or 9.51%. Saving comes from

decreasing of holding cost about IDR 3,064,783/month or 13.03% although the ordering cost

and stock out cost will increase about IDR. 442.516/month.

Keywords: cost, shortage, overstock, inventory control

1. Pendahuluan

Dalam pengendalian persediaan pada suatu perusahaan, terjadinya kekurangan stok barang akan

mengakibatkan biaya stockout tinggi sedangkan kelebihan persediaan barang mengakibatkan biaya

simpan tinggi. PT X merupakan sebuah perusahaan yang bergerak sebagai produsen dan distributor

obat ternak. Produk yang dijual berasal dari produksi sendiri dan hasil impor dari Belanda.

Saat ini perusahaan melakukan pemesanan setiap satu bulan sekali dengan jumlah tertentu. Jumlah

yang dipesan berdasarkan batas maksimum persediaan dikurangi dengan jumlah persediaan yang

ada di gudang saat pemesanan dilakukan. Dengan menerapkan metode ini, perusahaan sering

mengalami kelebihan persediaan barang dan kadangkala kekurangan persediaan barang.

Page 3: Persediaan di PT X Pengendalian Persediaan Obat Ternak u ...PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT TERNAK (Marco S., dkk.) 83 Selama ini, konsumen mau menunggu di saat perusahaan mengalami stockout.

PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT TERNAK (Marco S., dkk.)

83

Selama ini, konsumen mau menunggu di saat perusahaan mengalami stockout. Namun agar

konsumen tidak menunggu terlalu lama, perusahaan melakukan pemesanan menggunakan

transportasi udara yang dapat meminimasi leadtime pemesanan. Leadtime untuk pemesanan normal

adalah 2 bulan. Hal ini berdampak pada jumlah pemesanan yang harus dipesan oleh perusahaan.

Sedangkan leadtime pemesanan dengan transportasi udara hanya membutuhkan waktu 1 bulan saja.

Dalam penelitian ini akan diusulkan metode pengendalian persediaan yang lebih tepat dan

diharapkan dapat meminimasi biaya pengendalian persediaan yang harus ditanggung perusahaan.

Pembatasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data yang digunakan adalah data permintaan selama 24 periode.

2. Produk yang dijadikan bahan pengamatan hanya produk-produk yang diimpor dari Belanda.

Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Harga jual produk, harga beli produk dan lead time selama penelitian adalah konstan.

2. Biaya stock out tidak dipengaruhi oleh jumlah pemesanan.

3. Besar biaya pesan dan biaya simpan selama penelitian adalah konstan.

4. Total permintaan yang akan datang tidak mengalami perubahan (sesuai dengan data yang

diberikan oleh perusahaan).

2. Studi Pustaka

2.1 Pengendalian Persediaan

Persediaan adalah sumber daya menganggur yang keberadaannya menunggu proses lebih lanjut.

Pengertian spesifik dari persediaan adalah suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik

perusahaan dengan maksud dijual dalam suatu periode usaha yang normal, atau persediaan barang-

barang yang masih dalam pengerjaan atau proses produksi, atau persediaan bahan baku yang

menunggu penggunaannya dalam proses produksi. (Tersine, 1998)

Persediaan adalah suatu sumber daya menganggur (idleresources) yang keberadaannya menunggu

proses lebih lanjut. Yang dimaksud dengan proses lebih lanjut di sini dapat berupa kegiatan

produksi seperti dijumpai pada sistem manufaktur, kegiatan pemasaran seperti yang dijumpai pada

sistem distribusi, ataupun kegiatan konsumsi seperti dijumpai pada sistem rumah tangga,

perkantoran, dan sebagainya. (Nur Bahagia, 2006)

Dalam suatu sistem manufaktur, persediaan dapat ditemui sedikitnya dalam tiga bentuk sesuai

dengan keberadaannya, yaitu: (Nur Bahagia, 2006)

1. Bahan baku (raw material), merupakan masukan awal proses transformasi produksi yang

selanjutnya akan diolah menjadi produk jadi.

2. Barang setengah jadi (work in process), merupakan bentuk peralihan dari bahan baku menjadi

produk jadi.

3. Barang jadi (finished good), merupakan hasil akhir proses transformasi produksi yang siap

dipasarkan kepada pemakai.

Untuk mengambil suatu keputusan mengenai persediaan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,

yaitu: (Askin, 2002)

1. Batch Size (Q) yaitu jumlah unit produk yang direalisasikan ke lantai produksi untuk

diproduksi. Jika berasal dari supplier lain, maka batch size disebut order size.

2. Reorder Point (B) dapat dispesifikasikan untuk menentukan kapan dilakukan order baru atau

kapan waktu untuk memulai suatu produksi.

3. Inventory Position berasal dari jumlah inventory on hand dan on order, lalu dikurangi jumlah

back order.

4. On Order yaitu sejumlah barang dalam pesanan atau produksi, tetapi belum tiba di gudang.

5. Back Order adalah sejumlah barang yang telah dijanjikan kepada konsumen namum belum

dapat dipenuhi, karena perusahaan tidak memiliki persediaan. Akan tetapi, perusahaan akan

memenuhinya setelah memiliki persediaan di periode selanjutnya.

Page 4: Persediaan di PT X Pengendalian Persediaan Obat Ternak u ...PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT TERNAK (Marco S., dkk.) 83 Selama ini, konsumen mau menunggu di saat perusahaan mengalami stockout.

JOURNAL OF INTEGRATED SYSTEM VOL 2. NO. 1, JUNI 2019: 82-97

84

6. Lost Sales adalah sejumlah barang yang diminta konsumen tetapi tidak dapat dipenuhi oleh

perusahaan, karena perusahaan tidak memiliki persediaan. Perusahaan tidak berusaha

memenuhi permintaan tersebut di lain waktu, serta perusahaan membiarkan konsumen

mencari barang atau produk lainnya dari perusahaan lain.

7. Lead Time (L) adalah waktu antara pemesanan atau penempatan di lantai produksi sampai

ketersediaan barang dapat digunakan. Lead time ini dapat berupa variabel acak (random

variable).

8. Safety Stock adalah sejumlah barang dalam persediaan yang direncanakan untuk dimiliki di

gudang ketika permintaan datang. Safety stock digunakan untuk mengantisipasi permintaan

yang tidak terprediksi.

2.2 Metode Pengendalian Persediaan

Terdapat dua metode dasar pengendalian persediaan untuk permintaan probabilistik (permintaan

yang berfluktuasi berdasarkan distribusi tertentu). Metode yang pertama adalah metode Q, di mana

metode Q sering disebut dengan model lot size-reoder point. Sedangkan metode yang kedua adalah

metode P, dimana metode ini sering disebut juga dengan model periodic review. (Silver, 1998)

2.2.1 Pengendalian Persediaan Metode Q

Karakteristik dasar sistem pengendalian persediaan metode Q adalah: (Tersine, 1998)

1. Besarnya ukuran lot pemesanan (Q) selalu tetap untuk setiap kali pemesanan dilakukan.

2. Pemesanan akan dilakukan apabila jumlah persediaan yang dimiliki telah mencapai atau

berada di bawah suatu tingkat tertentu (B), atau sering juga disebut dengan titik pemesanan

ulang (reorder point).

Formulasi untuk pengendalian persediaan metode Q adalah sebagai berikut: (Tersine, 1998)

1. Biaya Pengadaan

CxQ

RPengadaanBiaya

(1)

Dimana: R = Rata – rata jumlah permintaan (unit/bulan)

Q = Jumlah pemesanan (unit)

C = Ongkos pesan (Rp/jenis produk) 2. Biaya Simpan

Biaya simpan dapat dibedakan menjadi dua, antara lain:

a. Kasus Back Order

Dengan back order maka secara matematis dimungkinkan adanya persediaan negatif.

Persediaan negatif dapat diartikan sebagai permintaan yang akan dipenuhi dengan cara

back order. Maka akan didapatkan biaya simpan untuk keadaan back order sebagai

berikut:

Biaya Simpan =

LμB

2

QH (2)

Dimana: H = Biaya simpan (Rp/unit/bulan)

Q = Jumlah pemesanan (unit)

B = Reorder point (unit)

µL = Jumlah permintaan pada saat lead time (unit)

b. Kasus Lost Sales

Dalam keadaan lost sales maka tidak dimungkinkan persediaan bernilai negatif, oleh sebab

itu rumus untuk biaya simpan keadaan lost sale sebagai berikut:

Biaya Simpan =

kL NμB

2

QH (3)

Dimana: Nk = Jumlah stockout selama lead time periode pemesanan (unit/ bulan)

µL = Jumlah permintaan pada saat lead time (unit)

Page 5: Persediaan di PT X Pengendalian Persediaan Obat Ternak u ...PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT TERNAK (Marco S., dkk.) 83 Selama ini, konsumen mau menunggu di saat perusahaan mengalami stockout.

PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT TERNAK (Marco S., dkk.)

85

3. Biaya Kekurangan Persediaan

Pada metode Q, kekurangan persediaan hanya dimungkinkan selama lead time saja dan

kekurangan ini terjadi bila jumlah permintaan selama lead time (x) lebih besar dari tingkat

persediaan pada saat pemesanan dilakukan (B). Untuk menghitung biaya kekurangan

persediaan dapat didasarkan atas kuantitas barang yang kurang. Jika biaya kekurangan setiap

satu barang sebesar π, maka biaya kekurangan persediaan pertahun adalah:

Biaya kekurangan persediaan = πxNxQ

Rk

(4)

Dimana: π = Biaya stockout (Rp/unit)

4. Total Biaya

Total biaya metode Q untuk kasus back order adalah: [Tersine, 1998]

Total Biaya =

Cx

Q

R

LμB

2

QH + πxNx

Q

Rk

(5)

Total biaya metode Q dengan kasus lost sales adalah:

Total Biaya =

Cx

Q

R

kL NμB

2

QH + πxNx

Q

Rk

(6)

5. Variabel Keputusan

Untuk mencari nilai variabel keputusan Q dan B yang optimal, diperoleh dengan

menggunakan prinsip optimasi, yaitu dengan memanfaatkan sifat konveksitas biaya total (OT)

terhadap Q dan B.

H

)Nπ(CR2Q k (7)

a. Kasus Back Order

πR

QHdxf(x)

B

(8)

b. Kasus Lost Sales

QHπR

QHdxf(x)

B

(9)

Langkah-langkah yang harus ditempuh untuk melakukan perhitungan pengendalian persediaan

metode Q yaitu: (Smith, 1989)

1. Menghitung nilai Q

2. Menghitung nilai F’(k)

3. Langkah selanjutnya mencari nilai k dari tabel distribusi berdasarkan nilai F’ (k) yang

diperoleh

4. Nilai F’(k) ditemukan langkah selanjutnya mencari nilai E (k) dari tabel distribusi berdasarkan

nilai k yang diperoleh, lalu menghitung nilai Nk = + E (k) (10)

5. Menghitung nilai H

)Nπ(CR2/Q*Q k

baru

(11)

6. Setelah mendapatkan nilai Qlama dan Q*/Qbaru maka langkah selanjutnya yaitu membandingkan

kedua nilai Q tersebut, jika:

a. |Qlama – Qbaru| < ,maka hal yang harus dilakukan yaitu menghitung nilai B dengan rumus:

LL σKμB (12)

dimana: = nilai toleransi (data ini berasal dari kebijakan perusahaan)

b. |Qlama – Qbaru| ≥ ,maka kembali mengulangi langkah kedua, dan seterusnya hingga

mendapatkan nilai |Qlama – Qbaru| < dan melakukan perhitungan untuk nilai B. Untuk nilai

Page 6: Persediaan di PT X Pengendalian Persediaan Obat Ternak u ...PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT TERNAK (Marco S., dkk.) 83 Selama ini, konsumen mau menunggu di saat perusahaan mengalami stockout.

JOURNAL OF INTEGRATED SYSTEM VOL 2. NO. 1, JUNI 2019: 82-97

86

Q dalam perhitungan nilai Q yang digunakan adalah nilai yang didapatkan dari perhitungan

F’(k) adalah Qbaru.

2.2.2 Pengendalian Persediaan Metode P

Metode P memiliki karakteristik dasar yaitu: (Tersine, 1998)

1. Pemesanan dilakukan menurut selang waktu interval waktu yang tetap (t)

2. Ukuran lot pemesanan besarnya merupakan selisih antara persediaan maksimum yang

diinginkan (E) dengan persediaan yang ada pada saat pemesanan dilakukan

Formulasi untuk pengendalian persediaan dengan metode P adalah sebagai berikut: (Tersine, 1998)

1. Biaya Pengadaan

Biaya Pengadaan =t

c)n(C (13)

Dimana: C = Biaya pesan tetap per kali (Rp/kali)

c = Biaya pesan variabel per kali (Rp/kali)

n = Jumlah produk

t = Waktu pemesanan (bulan)

2. Biaya Simpan

Biaya simpan per unit per tahun (H) biasanya merupakan fungsi dari harga barang yang

disimpan dan besarnya dinyatakan sebagai persentase (i) dari harga barang (P):

H = i x P (14)

a. Kasus Back Order

Biaya Simpan = H

2

txRμE L (15)

Dimana: E = Batas maksimum pemesanan (unit)

b. Kasus Lost Sale

Biaya Simpan = H

kL N

2

txRμE (16)

3. Biaya Kekurangan Persediaan

Pada metode P, kemungkinan terjadinya kekurangan persediaan dapat terjadi setiap saat. Oleh

sebab itu, cadangan pengamanan yang perlu diberikan harus dapat meredam fluktuasi

kebutuhan selama (L + t) periode. Seperti pada metode Q, untuk menghitung biaya

kekurangan persediaan ini dapat dilakukan atas dasar kuantitas persediaan yang kurang. Jika

biaya setiap unit kekurangan persediaan sebeasr π maka jumlah total kekurangan persediaan

per tahun adalah:

Biaya Kekurangan Persediaan = kNt

π (17)

Page 7: Persediaan di PT X Pengendalian Persediaan Obat Ternak u ...PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT TERNAK (Marco S., dkk.) 83 Selama ini, konsumen mau menunggu di saat perusahaan mengalami stockout.

PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT TERNAK (Marco S., dkk.)

87

4. Total Biaya

Untuk perhitungan biaya total yang ada di atas akan sedikit berbeda jika pemesanan dilakukan

untuk beberapa jenis barang sekaligus ke satu supplier yang sama. Jadi biaya total untuk

metode P dengan kasus back order yaitu:

Total Biaya=

t

c)n(C H

2

txRμE L + kN

t

π (18)

Dimana: c = biaya pengadaan yang nilainya dipengaruhi oleh jumlah jenis barang yang

akan dipesan ke satu supplier yang sama.

C = biaya pengadaan dimana nilainya tidak dipengaruhi oleh jumlah jenis barang yang

akan dipesan ke satu supplier yang sama.

Sedangkan untuk total biaya metode P dengan kasus lost sales yaitu:

Total Biaya =

t

c)n(C H

kL N

2

txRμE + kN

t

π (19)

5. Variabel Keputusan

Untuk mencari nilai variabel keputusan t dan E yang optimal, diperoleh dengan cara

menggunakan prinsip optimasi, yaitu dengan memanfaatkan sifat konveksitas biaya total

terhadap t dan E.

a. Kasus BackOrder

n

1i

ii )R(PF

c)n(C2t (20)

Dimana: F = persentase biaya simpan per tahun

n

1i

ii RP = total biaya pembelian untuk jenis n jenis barang

Pi = harga beli untuk barang jenis i

Ri = ekspektasi permintaan untuk barang jenis i selama horizon

perencanaan.

b. Kasus LostSale

n

1i

ii )R(PF

c)n(C2t (21)

Langkah-langkah perhitungan metode P dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut: (Smith,

1989)

1. Menghitung t, dimana jika barang yang dipesan hanya satu jenis maka rumus yang digunakan:

HR

C2t (22)

Sedangkan jika pemesanan dilakukan untuk beberapa jenis barang sekaligus ke satu supplier

yang sama, maka perhitungan t yaitu:

n

1i

ii )R(PF

c)n(C2t (23)

Page 8: Persediaan di PT X Pengendalian Persediaan Obat Ternak u ...PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT TERNAK (Marco S., dkk.) 83 Selama ini, konsumen mau menunggu di saat perusahaan mengalami stockout.

JOURNAL OF INTEGRATED SYSTEM VOL 2. NO. 1, JUNI 2019: 82-97

88

2. Langkah selanjutnya yaitu menghitung nilai F’ (k):

Untuk kasus back order: π

tH(k)F' (24)

Untuk kasus lost sales: πtH

tH(k)F'

(25)

3. Setelah mendapatkan nilai F’ (k) maka nilai yang selanjutnya dicari yaitu nilai k, dimana nilai

k ini didapatkan dari tabel distribusi berdasarkan nilai F’ (k) yang diperoleh.

4. Menghitung nilai E

tLtL σμE (26)

Dimana: t)(LRμ tL (27)

tLσσ tL (28)

5. Langkah terakhir yaitu menghitung biaya-biaya yang dihasilkan.

2.2.3 Pengendalian Persediaan Metode Optional (t,B,E)

Karakteristik dasar pengendalian persediaan metode Optional yaitu:

1. Pemesanan dilakukan menurut suatu selang interval waktu yang tetap (t)

2. Pemesanan dilakukan apabila jumlah persediaan yang dimiliki telah mencapai titik pemesanan

ulang (reorderpoint)

3. Ukuran lot pemesanan besarnya merupakan selisih antara persediaan maksimum yang dimiliki

(E) dengan persediaan yang ada pada saat pemesanan dilakukan

4. Penentuan waktu untuk melakukan pemesanan berdasarkan estimasi dari nilai review (t’), di

mana waktu pesan diperkirakan terjadi pada periode setelah waktu review (t’)

Metode optional merupakan pengembangan dua metode yaitu antara metode Q dan metode P,

sehingga total biaya untuk metode optional yaitu:

Total Biaya= t

C + H (

) +

Nk (29)

Untuk perhitungan biaya total yang ada di atas akan berbeda jika pemesanan dilakukan untuk

beberapa jenis barang sekaligus ke satu supplier yang sama. Jadi total biaya untuk metode optional:

Total Biaya=

t

c)n(C H (

) +

Nk (30)

Langkah-langkah perhitungan metode optional dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut:

(Smith, 1989)

1. Menghitung nilai Q dan nilai t

H

RC2Q (31)

HR

C2t (32)

Jika barang yang dipesan beberapa jenis sekaligus ke supplier maka rumus yang digunakan:

n

1i

ii )R(PF

c)n(C2t (33)

Page 9: Persediaan di PT X Pengendalian Persediaan Obat Ternak u ...PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT TERNAK (Marco S., dkk.) 83 Selama ini, konsumen mau menunggu di saat perusahaan mengalami stockout.

PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT TERNAK (Marco S., dkk.)

89

2. Menghitung nilai F’ (k),

a. Untuk kasus back order: F’ (k) =πR

QH (34)

b. Untuk kasus lost sales : F’ (k) = πRQH

QH

(35)

3. Setelah mendapatkan nilai F’ (k) maka nilai yang selanjutnya dicari yaitu nilai k, dimana nilai

k ini didapatkan dari tabel distribusi berdasarkan nilai F’ (k) yang diperoleh.

4. Menghitung

2

txRσkμB tLtL (36)

Dimana: t)(LRμ tL (37)

tLσσ tL (38)

5. Menghitung nilai E (39)

2

txRBQE (40)

6. Langkah terakhir yaitu menghitung biaya-biaya yang dihasilkan.

3. Pembahasan

Tahapan yang dilakukan dalam pengolahan data dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini:

Identifikasi Biaya - Biaya

Uji Kenormalan Data

Perhitungan Metode Pengendalian

Persediaan Perusahaan

Perhitungan Metode Pengendalian Usulan

Perhitungan Rata – Rata Penjualan dan

Standar Deviasi

Gambar 1. Bagan Alir Pengolahan Data

3.1 Uji Kenormalan Data

Tahap pertama dalam pengolahan data adalah menguji data permintaan apakah mengikuti distribusi

normal atau tidak. Pengujian data dilakukan dengan bantuan softwareSPSS17,0. Jenis pengujian

yang digunakan adalah Uji Kolgomorov-Smirnov, karena jumlah data kurang dari 30 data. Hasil

dari pengujian kenormalan data menunjukkan bahwa semua data berdistribusi normal.

3.2 Identifikasi Biaya

3.2.1 Biaya Pesan

Biaya pesan yang harus dibayarkan oleh perusahaan tiap kali pemesanan adalah biaya internet dan

biaya administrasi di dalam perusahaan saja. Untuk biaya transportasi dan biaya administrasi yang

Page 10: Persediaan di PT X Pengendalian Persediaan Obat Ternak u ...PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT TERNAK (Marco S., dkk.) 83 Selama ini, konsumen mau menunggu di saat perusahaan mengalami stockout.

JOURNAL OF INTEGRATED SYSTEM VOL 2. NO. 1, JUNI 2019: 82-97

90

berkaitan dengan importir ditanggung oleh supplier. Total biaya pesan yang harus dibayarkan

untuk melakukan satu kali pemesanan dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini:

Tabel 1. Total Biaya Pesan

1 Produk 1 Supplier 1 Produk 1 Supplier

1 Biaya Internet 25Rp 3 menit 120 menit 75Rp 3.000Rp

2 Biaya Administrasi 3.693Rp 1 produk 1 suplier 3.693Rp 108.700Rp

3.768Rp 111.700Rp

No Jenis BiayaSatuan Total Biaya

Biaya per Satuan

Total

3.2.2 Biaya Simpan

Biaya simpan terdiri dari biaya modal, biaya kerusakan, biaya gudang, biaya asuransi, biaya listrik,

dan biaya keamanan dan kebersihan. Tabel 2 menunjukkan perhitungan biaya simpan untuk

masing-masing produk:

Tabel 2. Perhitungan Biaya Simpan

3.2.3 Biaya Stockout

Biaya stockout timbul ketika perusahaan mengalami kekurangan persediaan pada saat ada

permintaan dari konsumen. Walaupun konsumen biasanya melakukan backorder, namun agar

konsumen tidak menunggu terlalu lama maka perusahaan melakukan reorder dengan

fowardertransportasi udara.Apabila pesanan dalam keadaan mendesak atau urgent, maka ongkos

No Nama Produk Biaya Modal Biaya Kerusakan Biaya Gudang Biaya Asuransi Biaya ListrikBiaya Keamanan dan

kebersihan

Total Biaya Simpan/

TahunH

1 Albenol-100 Oral @ 1000 ml 20.565.160Rp 176.000Rp 769.732Rp 189.275Rp 526.796Rp 719.320Rp 22.946.283Rp 1.146Rp

2 Albenol-2500 Bolus (isi @ 5 bolus) 33.238.013Rp 66.000Rp 1.244.064Rp 305.911Rp 851.423Rp 1.162.586Rp 36.867.997Rp 214Rp

3 Amprolin-300 WS @ 100 gram 29.693.510Rp 77.000Rp 1.111.397Rp 273.289Rp 760.628Rp 1.038.608Rp 32.954.431Rp 249Rp

4 Amprolin-300 WS @ 1000 gram 11.850.300Rp 330.000Rp 443.544Rp 109.066Rp 303.557Rp 414.495Rp 13.450.962Rp 2.185Rp

5 Castran @ 100 ml 12.806.255Rp 191.400Rp 479.325Rp 117.864Rp 328.044Rp 447.932Rp 14.370.821Rp 418Rp

6 Dimoxan WS @ 100 gram 19.211.019Rp 60.500Rp 719.048Rp 176.812Rp 492.109Rp 671.955Rp 21.331.443Rp 392Rp

7 Dimoxan WS @ 1000 gram 15.540.333Rp 451.000Rp 581.658Rp 143.028Rp 398.080Rp 543.564Rp 17.657.663Rp 2.989Rp

8 Doxy 500 WS @ 100 gram 6.812.190Rp 66.000Rp 254.973Rp 62.697Rp 174.501Rp 238.274Rp 7.608.635Rp 430Rp

9 Doxy 500 WS @ 1000 gram 46.906.475Rp 649.000Rp 1.755.660Rp 431.711Rp 1.201.554Rp 1.640.676Rp 52.585.076Rp 4.244Rp

10 Fluconix-250 @ 50 ml 19.040.175Rp 297.000Rp 712.654Rp 175.239Rp 487.732Rp 665.980Rp 21.378.780Rp 648Rp

11 Genta-100 @ 100 ml 30.953.423Rp 462.000Rp 1.158.554Rp 284.885Rp 792.901Rp 1.082.676Rp 34.734.439Rp 504Rp

12 Glucortin-20 @ 50 ml 16.580.025Rp 264.000Rp 620.573Rp 152.597Rp 424.713Rp 579.929Rp 18.621.837Rp 432Rp

13 Interflox Oral @ 100 ml 7.871.181Rp 93.500Rp 294.610Rp 72.444Rp 201.628Rp 275.315Rp 8.808.677Rp 305Rp

14 Intermectin @ 50 ml 25.729.743Rp 484.000Rp 963.037Rp 236.808Rp 659.092Rp 899.965Rp 28.972.644Rp 795Rp

15 INTERSPECTIN-L @ 100 ml 17.619.525Rp 297.000Rp 659.480Rp 162.164Rp 451.341Rp 616.289Rp 19.805.799Rp 974Rp

16 Intertrim LA @ 100 ml 35.825.790Rp 572.000Rp 1.340.922Rp 329.728Rp 917.712Rp 1.253.100Rp 40.239.252Rp 468Rp

17 Intertrim-500 Oral @ 1000 ml 10.381.140Rp 308.000Rp 388.555Rp 95.544Rp 265.923Rp 363.107Rp 11.802.270Rp 2.043Rp

18 Intracox Oral @ 1000 ml 19.144.125Rp 550.000Rp 716.545Rp 176.196Rp 490.395Rp 669.616Rp 21.746.876Rp 3.645Rp

19 Intrafer-200 B12 @ 100 ml 17.015.364Rp 280.500Rp 636.867Rp 156.604Rp 435.865Rp 595.157Rp 19.120.356Rp 613Rp

20 Intramox-150 @ 100 ml 9.454.060Rp 176.000Rp 353.856Rp 87.012Rp 242.175Rp 330.680Rp 10.643.783Rp 578Rp

21 Intramox-150 LA @ 100 ml 12.294.975Rp 220.000Rp 460.188Rp 113.159Rp 314.948Rp 430.049Rp 13.833.318Rp 722Rp

22 Introvit 4+ WS @ 100 gram 9.552.043Rp 35.750Rp 357.523Rp 87.914Rp 244.685Rp 334.108Rp 10.612.021Rp 232Rp

23 Introvit 4+ WS @ 1000 gram 11.879.560Rp 319.000Rp 444.640Rp 109.335Rp 304.306Rp 415.518Rp 13.472.360Rp 2.110Rp

24 Introvit AD3E WS @ 1000 gram 5.409.212Rp 147.400Rp 202.461Rp 49.785Rp 138.562Rp 189.201Rp 6.136.621Rp 975Rp

25 Introvit Oral @ 1000 ml 4.995.760Rp 176.000Rp 186.986Rp 45.979Rp 127.971Rp 174.740Rp 5.707.436Rp 1.173Rp

26 Introvit-B-Complex @ 100 ml 19.242.878Rp 297.000Rp 720.241Rp 177.105Rp 492.925Rp 673.070Rp 21.603.217Rp 324Rp

27 Introvit-E-Selen @ 100 ml 32.651.080Rp 484.000Rp 1.222.096Rp 300.509Rp 836.389Rp 1.142.056Rp 36.636.130Rp 288Rp

28 Introvit-E-Selen WS @ 1000 gram 36.047.550Rp 330.000Rp 1.349.222Rp 331.769Rp 923.392Rp 1.260.857Rp 40.242.791Rp 1.075Rp

29 Introvit-E-Selen WS @ 100 gram 2.021.587Rp 19.250Rp 75.666Rp 18.606Rp 51.785Rp 70.710Rp 2.257.604Rp 125Rp

30 Limoxin-200 LA @ 100 ml 75.493.688Rp 1.100.000Rp 2.825.650Rp 694.818Rp 1.933.843Rp 2.640.588Rp 84.688.586Rp 360Rp

31 Limoxin-25 Spray @ 200 ml 29.101.573Rp 71.500Rp 1.089.242Rp 267.841Rp 745.465Rp 1.017.903Rp 32.293.523Rp 463Rp

32 Limoxin-50 @ 100 ml 6.403.936Rp 101.200Rp 239.693Rp 58.940Rp 164.043Rp 223.994Rp 7.191.805Rp 166Rp

33 Noran-150 @ 100 ml 2.034.263Rp 63.800Rp 76.140Rp 18.723Rp 52.110Rp 71.154Rp 2.316.189Rp 424Rp

34 Noran-200 Oral @ 100 ml 4.373.177Rp 59.400Rp 163.683Rp 40.249Rp 112.023Rp 152.963Rp 4.901.495Rp 194Rp

35 Noran-200 WS @ 100 gram 28.655.550Rp 247.500Rp 1.072.547Rp 263.736Rp 734.039Rp 1.002.302Rp 31.975.675Rp 1.611Rp

36 Oxytocin-10 @ 50 ml 14.259.871Rp 214.500Rp 533.732Rp 131.243Rp 365.280Rp 498.776Rp 16.003.402Rp 234Rp

37 Penstrep-400 @ 100 ml 46.384.993Rp 693.000Rp 1.736.142Rp 426.911Rp 1.188.196Rp 1.622.436Rp 52.051.677Rp 504Rp

38 PHENYLJECT @ 100 ml 15.686.055Rp 264.000Rp 587.113Rp 144.369Rp 401.813Rp 548.661Rp 17.632.011Rp 433Rp

39 Vitol-140 @ 100 ml 33.994.249Rp 495.000Rp 1.272.369Rp 312.871Rp 870.795Rp 1.189.037Rp 38.134.322Rp 324Rp

40 Xyla @ 50 ml 11.654.720Rp 176.000Rp 436.224Rp 107.266Rp 298.547Rp 407.654Rp 13.080.411Rp 1.152Rp

Page 11: Persediaan di PT X Pengendalian Persediaan Obat Ternak u ...PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT TERNAK (Marco S., dkk.) 83 Selama ini, konsumen mau menunggu di saat perusahaan mengalami stockout.

PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT TERNAK (Marco S., dkk.)

91

fowardertiap kali pesan ditanggung oleh perusahaan. Namun apabila pesanan normal, maka biaya

fowardertiap kali pesan ditanggung oleh supplier. Harga beli dari Belanda tidak mengalami

kenaikan, namun total biaya yang harus dibayar oleh perusahaan untuk setiap produknya

meningkat dikarenakan perusahaan harus menanggung biaya fowarder. Peningkatan biaya

mengakibatkan keuntunganper produk yang diperoleh perusahaan berkurang. Harga beli produk

untuk backorder dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini:

Tabel 3. Biaya Backorder

Albenol-100 Oral @ 1000 ml 176,000Rp 211,200Rp 35,200Rp

Albenol-2500 Bolus (isi @ 5 bolus) 33,000Rp 37,950Rp 4,950Rp

Amprolin-300 WS @ 100 gram 38,500Rp 44,275Rp 5,775Rp

Amprolin-300 WS @ 1000 gram 330,000Rp 396,000Rp 66,000Rp

Castran @ 100 ml 63,800Rp 73,370Rp 9,570Rp

Dimoxan WS @ 100 gram 60,500Rp 69,575Rp 9,075Rp

Dimoxan WS @ 1000 gram 451,000Rp 541,200Rp 90,200Rp

Doxy 500 WS @ 100 gram 66,000Rp 75,900Rp 9,900Rp

Doxy 500 WS @ 1000 gram 649,000Rp 778,800Rp 129,800Rp

Fluconix-250 @ 50 ml 99,000Rp 123,750Rp 24,750Rp

Genta-100 @ 100 ml 77,000Rp 96,250Rp 19,250Rp

Glucortin-20 @ 50 ml 66,000Rp 82,500Rp 16,500Rp

Interflox Oral @ 100 ml 46,750Rp 56,100Rp 9,350Rp

Intermectin @ 50 ml 121,000Rp 151,250Rp 30,250Rp

INTERSPECTIN-L @ 100 ml 148,500Rp 185,625Rp 37,125Rp

Intertrim LA @ 100 ml 71,500Rp 89,375Rp 17,875Rp

Intertrim-500 Oral @ 1000 ml 308,000Rp 369,600Rp 61,600Rp

Intracox Oral @ 1000 ml 550,000Rp 660,000Rp 110,000Rp

Intrafer-200 B12 @ 100 ml 93,500Rp 116,875Rp 23,375Rp

Intramox-150 @ 100 ml 88,000Rp 110,000Rp 22,000Rp

Intramox-150 LA @ 100 ml 110,000Rp 137,500Rp 27,500Rp

Introvit 4+ WS @ 100 gram 35,750Rp 41,113Rp 5,363Rp

Introvit 4+ WS @ 1000 gram 319,000Rp 382,800Rp 63,800Rp

Introvit AD3E WS @ 1000 gram 147,400Rp 176,880Rp 29,480Rp

Introvit Oral @ 1000 ml 176,000Rp 211,200Rp 35,200Rp

Introvit-B-Complex @ 100 ml 49,500Rp 61,875Rp 12,375Rp

Introvit-E-Selen @ 100 ml 44,000Rp 55,000Rp 11,000Rp

Introvit-E-Selen WS @ 1000 gram 165,000Rp 198,000Rp 33,000Rp

Introvit-E-Selen WS @ 100 gram 19,250Rp 22,138Rp 2,888Rp

Limoxin-200 LA @ 100 ml 55,000Rp 63,250Rp 8,250Rp

Limoxin-25 Spray @ 200 ml 71,500Rp 82,225Rp 10,725Rp

Limoxin-50 @ 100 ml 25,300Rp 31,625Rp 6,325Rp

Noran-150 @ 100 ml 63,800Rp 79,750Rp 15,950Rp

Noran-200 Oral @ 100 ml 29,700Rp 35,640Rp 5,940Rp

Noran-200 WS @ 100 gram 247,500Rp 284,625Rp 37,125Rp

Oxytocin-10 @ 50 ml 35,750Rp 44,688Rp 8,938Rp

Penstrep-400 @ 100 ml 77,000Rp 96,250Rp 19,250Rp

PHENYLJECT @ 100 ml 66,000Rp 82,500Rp 16,500Rp

Vitol-140 @ 100 ml 49,500Rp 61,875Rp 12,375Rp

Xyla @ 50 ml 176,000Rp 220,000Rp 44,000Rp

Harga Beli Backorder Biaya BackorderNama Produk Harga Beli Normal

3.3 Perhitungan Pengendalian Persediaan Metode Perusahaan dan Usulan

Langkah awal sebelum melakukan perhitungan pengendalian persediaan adalah menghitung rata-

rata permintaan dan standar deviasi permintaan perbulannya. Setelah data diperoleh, maka dapat

dihitung biaya pengendalian persediaan perusahaan saat ini dan metode usulan. Ringkasan dari

hasil perhitungan biaya-biaya untuk masing-masing metode dapat dilihat pada Tabel 4 sampai

dengan Tabel 8 berikut ini:

Page 12: Persediaan di PT X Pengendalian Persediaan Obat Ternak u ...PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT TERNAK (Marco S., dkk.) 83 Selama ini, konsumen mau menunggu di saat perusahaan mengalami stockout.

JOURNAL OF INTEGRATED SYSTEM VOL 2. NO. 1, JUNI 2019: 82-97

92

Tab

el 4

. P

erh

itun

gan

To

tal

Bia

ya

Met

od

e P

eru

sah

aan

No

Nam

a P

rod

uk

Bia

ya S

imp

an

"H

"

(Rp

/ u

nit

/ b

ula

n)

Peri

od

e

Pem

esan

an

"t"

(bu

lan

)

L+

t

(bu

lan

)

Bata

s M

ax

Pers

ed

iaan

"E

"

(un

it)

Rata

- r

ata

ju

mla

h

perm

inta

an

"R

"

(un

it/

bu

lan

)

µ L

+t

(un

it/b

ula

n)

Bia

ya B

ack O

rder

"

Nk

(un

it/

bu

lan

) B

iay

a S

imp

an

B

iay

a S

tock O

ut

Bia

ya P

esan

To

tal B

iay

a

1A

lben

ol-

100 O

ral @

1000 m

l1.1

46

13

1.5

00

278

835

35.2

00

Rp

3

921.5

62

Rp

105.6

00

Rp

2A

lben

ol-

2500 B

olu

s (

isi @

5 b

olu

s)

214

1

312.0

00

2.3

98

7.1

94

4.9

50

Rp

43

1.2

82.1

41

Rp

212.8

50

Rp

3A

mp

rolin

-300 W

S @

100 g

ram

249

1

35.0

00

1.8

36

5.5

09

5.7

75

Rp

19

101.9

84

Rp

109.7

25

Rp

4A

mp

rolin

-300 W

S @

1000 g

ram

2.1

85

13

500

86

257

66.0

00

Rp

1

625.4

61

Rp

66.0

00

Rp

5C

astr

an

@

100 m

l418

1

32.5

00

478

1.4

34

9.5

70

Rp

9

545.1

01

Rp

86.1

30

Rp

6D

imo

xan

WS

@

100 g

ram

392

1

33.0

00

756

2.2

68

9.0

75

Rp

10

434.9

35

Rp

90.7

50

Rp

7D

imo

xan

WS

@

1000 g

ram

2.9

89

13

500

82

246

90.2

00

Rp

1

881.5

26

Rp

90.2

00

Rp

8D

oxy

500 W

S @

100 g

ram

430

1

31.5

00

246

737

9.9

00

Rp

4

380.8

30

Rp

39.6

00

Rp

9D

oxy

500 W

S @

1000 g

ram

4.2

44

13

800

172

516

129.8

00

Rp

2

1.5

69.4

53

Rp

259.6

00

Rp

10

Flu

co

nix

-250 @

50 m

l648

1

32.5

00

458

1.3

74

24.7

50

Rp

4

878.7

60

Rp

99.0

00

Rp

11

Gen

ta-1

00 @

100 m

l504

1

34.0

00

957

2.8

71

19.2

50

Rp

6

810.0

76

Rp

115.5

00

Rp

12

Glu

co

rtin

-20 @

50 m

l432

1

33.0

00

598

1.7

94

16.5

00

Rp

5

650.6

45

Rp

82.5

00

Rp

13

Inte

rflo

x-100 @

100 m

l305

1

32.0

00

401

1.2

03

9.3

50

Rp

5

304.5

22

Rp

46.7

50

Rp

14

Inte

rmecti

n @

50 m

l795

1

32.5

00

506

1.5

19

30.2

50

Rp

4

980.9

92

Rp

121.0

00

Rp

15

INT

ER

SP

EC

TIN

-L @

100 m

l974

1

31.5

00

283

848

37.1

25

Rp

3

772.9

03

Rp

111.3

75

Rp

16

Inte

rtri

m L

A @

100 m

l468

1

34.5

00

1.1

93

3.5

79

17.8

75

Rp

6

710.8

95

Rp

107.2

50

Rp

17

Inte

rtri

m-5

00 O

ral @

1000 m

l2.0

43

13

500

80

241

61.6

00

Rp

1

611.5

10

Rp

61.6

00

Rp

18

Intr

aco

x O

ral @

1000 m

l3.6

45

13

500

83

249

110.0

00

Rp

1

1.0

67.1

62

Rp

110.0

00

Rp

19

Intr

afe

r-200 B

12 @

100 m

l613

1

32.0

00

433

1.3

00

23.3

75

Rp

5

561.8

80

Rp

116.8

75

Rp

20

Intr

am

ox-

150 @

100 m

l578

1

31.5

00

256

767

22.0

00

Rp

4

497.3

23

Rp

88.0

00

Rp

21

Intr

am

ox-

150 L

A @

100 m

l722

1

31.5

00

266

798

27.5

00

Rp

4

602.6

04

Rp

110.0

00

Rp

22

Intr

ov

it 4

+ W

S @

100 g

ram

232

1

32.0

00

636

1.9

09

5.3

63

Rp

8

94.8

94

Rp

42.9

00

Rp

23

Intr

ov

it 4

+ W

S @

1000 g

ram

2.1

10

13

500

89

266

63.8

00

Rp

1

587.3

76

Rp

63.8

00

Rp

24

Intr

ov

it A

D3E

WS

@

1000 g

ram

975

1

3500

87

262

29.4

80

Rp

2

274.6

53

Rp

58.9

60

Rp

25

Intr

ov

it O

ral @

1000 m

l1.1

73

13

500

68

203

35.2

00

Rp

1

388.2

86

Rp

35.2

00

Rp

26

Intr

ov

it-B

-Co

mp

lex

@ 1

00 m

l324

1

33.5

00

926

2.7

77

12.3

75

Rp

6

384.4

77

Rp

74.2

50

Rp

27

Intr

ov

it-E

-Sele

n @

100 m

l288

1

36.5

00

1.7

67

5.3

01

11.0

00

Rp

8

599.8

65

Rp

88.0

00

Rp

28

Intr

ov

it-E

-Sele

n W

S @

1000 g

ram

1.0

75

13

2.0

00

520

1.5

61

33.0

00

Rp

3

751.7

14

Rp

99.0

00

Rp

29

Intr

ov

it-E

-Sele

n W

S @

100 g

ram

125

1

31.5

00

250

750

2.8

88

Rp

4

109.7

13

Rp

11.5

50

Rp

30

Lim

oxi

n-2

00 L

A @

100 m

l360

1

39.0

00

3.2

68

9.8

04

8.2

50

Rp

32

298.6

13

Rp

264.0

00

Rp

31

Lim

oxi

n-2

5 S

pra

y @

200 m

l463

1

34.0

00

969

2.9

07

10.7

25

Rp

10

730.0

18

Rp

107.2

50

Rp

32

Lim

oxi

n-5

0 @

100 m

l166

1

32.5

00

603

1.8

08

6.3

25

Rp

3

164.6

35

Rp

18.9

75

Rp

33

No

ran

-150 @

100 m

l424

1

3500

83

248

15.9

50

Rp

2

124.1

38

Rp

31.9

00

Rp

34

No

ran

-200 O

ral @

100 m

l194

1

31.5

00

351

1.0

52

5.9

40

Rp

5

121.0

79

Rp

29.7

00

Rp

35

No

ran

-200 W

S @

100 g

ram

1.6

11

13

1.5

00

276

827

37.1

25

Rp

4

1.3

06.2

75

Rp

148.5

00

Rp

36

Oxy

tocin

-10 @

50 m

l234

1

34.0

00

950

2.8

49

8.9

38

Rp

9

380.4

85

Rp

80.4

38

Rp

37

Pen

str

ep

-400 @

100 m

l504

1

35.0

00

1.4

34

4.3

03

19.2

50

Rp

10

712.8

49

Rp

192.5

00

Rp

38

PH

EN

YL

JEC

T @

100 m

l433

1

32.5

00

566

1.6

98

16.5

00

Rp

6

469.6

82

Rp

99.0

00

Rp

39

Vit

ol-

140 @

100 m

l324

1

34.5

00

1.6

35

4.9

05

12.3

75

Rp

13

133.5

14

Rp

160.8

75

Rp

40

Xy

la @

50 m

l1.1

52

13

1.0

00

158

473

44.0

00

Rp

2

698.0

75

Rp

88.0

00

Rp

23.5

22.6

04

Rp

3.9

25.1

03

Rp

115.4

68

Rp

27.5

63.1

74

Rp

Page 13: Persediaan di PT X Pengendalian Persediaan Obat Ternak u ...PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT TERNAK (Marco S., dkk.) 83 Selama ini, konsumen mau menunggu di saat perusahaan mengalami stockout.

PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT TERNAK (Marco S., dkk.)

93

Tab

el 5

. P

erh

itun

gan

To

tal

Bia

ya

Met

od

e Q

No

Nam

a P

rod

uk

Rat

a -

Rat

a Ju

mla

h

Per

min

taan

"R

"

(un

it/

bu

lan

)

Q (

un

it)

Bia

ya

Pes

an "

C"

Reo

rder

Po

int

"B"

(un

it)

µL

(un

it)

Bia

ya

Sim

pan

"H

"

(Rp

/ u

nit

/ b

ula

n)

Nk

(un

it /

bu

lan

) B

iay

a B

ack

Ord

er

"π"

Bia

ya

Pes

an

Bia

ya

Sim

pan

B

iay

a S

tock

Ou

t T

ota

l Bia

ya

1A

lben

ol-

100

Ora

l @

100

0 m

l278

325

111.7

00

Rp

887

556

1.1

46

Rp

3

35.2

00

Rp

95.6

53

Rp

564.2

34

Rp

90.4

29

Rp

750.3

16

Rp

2A

lben

ol-

2500

Bo

lus

(isi

@ 5

bo

lus)

2.3

98

2574

111.7

00

Rp

8.1

70

4.7

96

214

Rp

37

4.9

50

Rp

104.0

87

Rp

995.2

02

Rp

170.6

67

Rp

1.2

69.9

56

Rp

3A

mp

rolin

-300

WS

@ 1

00 g

ram

1.8

36

1659

111.7

00

Rp

5.1

76

3.6

73

249

Rp

13

5.7

75

Rp

123.6

43

Rp

581.5

37

Rp

83.1

02

Rp

788.2

82

Rp

4A

mp

rolin

-300

WS

@ 1

000

gra

m86

138

111.7

00

Rp

263

171

2.1

85

Rp

2

66.0

00

Rp

69.1

55

Rp

351.2

46

Rp

81.7

22

Rp

502.1

23

Rp

5C

astr

an @

100

ml

478

705

111.7

00

Rp

1.5

60

956

418

Rp

11

9.5

70

Rp

75.7

55

Rp

399.4

39

Rp

71.3

94

Rp

546.5

89

Rp

6D

imo

xan

WS

@ 1

00 g

ram

756

864

111.7

00

Rp

2.2

77

1.5

12

392

Rp

9

9.0

75

Rp

97.7

65

Rp

469.0

57

Rp

71.4

85

Rp

638.3

07

Rp

7D

imo

xan

WS

@ 1

000

gra

m82

105

111.7

00

Rp

250

164

2.9

89

Rp

1

90.2

00

Rp

87.0

50

Rp

414.5

37

Rp

70.2

95

Rp

571.8

82

Rp

8D

oxy

500

WS

@ 1

00 g

ram

246

442

111.7

00

Rp

740

492

430

Rp

6

9.9

00

Rp

62.0

73

Rp

202.1

14

Rp

33.0

09

Rp

297.1

95

Rp

9D

oxy

500

WS

@ 1

000

gra

m172

140

111.7

00

Rp

528

344

4.2

44

Rp

1

129.8

00

Rp

137.3

55

Rp

1.0

77.9

28

Rp

159.6

12

Rp

1.3

74.8

96

Rp

10

Flu

con

ix-2

50 @

50

ml

458

546

111.7

00

Rp

1.5

02

916

648

Rp

4

24.7

50

Rp

93.7

63

Rp

556.7

33

Rp

83.1

02

Rp

733.5

99

Rp

11

Gen

ta-1

00 @

100

ml

957

889

111.7

00

Rp

2.8

69

1.9

14

504

Rp

5

19.2

50

Rp

120.3

02

Rp

704.9

71

Rp

103.6

62

Rp

928.9

35

Rp

12

Glu

cort

in-2

0 @

50

ml

598

733

111.7

00

Rp

1.8

84

1.1

96

432

Rp

5

16.5

00

Rp

91.1

50

Rp

455.7

33

Rp

67.3

22

Rp

614.2

06

Rp

13

Inte

rflo

x-10

0 @

100

ml

401

700

111.7

00

Rp

1.3

05

802

305

Rp

8

9.3

50

Rp

63.9

72

Rp

260.4

39

Rp

42.8

39

Rp

367.2

49

Rp

14

Inte

rmec

tin

@ 5

0 m

l506

544

111.7

00

Rp

1.5

95

1.0

13

795

Rp

4

30.2

50

Rp

103.8

65

Rp

679.2

31

Rp

112.5

12

Rp

895.6

08

Rp

15

INT

ER

SP

EC

TIN

-L @

100

ml

283

360

111.7

00

Rp

915

565

974

Rp

3

37.1

25

Rp

87.7

09

Rp

516.2

07

Rp

87.4

54

Rp

691.3

69

Rp

16

Inte

rtri

m L

A @

100

ml

1.1

93

966

111.7

00

Rp

3.2

65

2.3

86

468

Rp

4

17.8

75

Rp

137.9

54

Rp

638.1

94

Rp

88.3

05

Rp

864.4

54

Rp

17

Inte

rtri

m-5

00 O

ral

@ 1

000

ml

80

117

111.7

00

Rp

238

161

2.0

43

Rp

1

61.6

00

Rp

76.8

17

Rp

277.4

52

Rp

42.3

63

Rp

396.6

32

Rp

18

Intr

aco

x O

ral

@ 1

000

ml

83

100

111.7

00

Rp

271

166

3.6

45

Rp

1

110.0

00

Rp

92.1

91

Rp

566.4

03

Rp

90.7

88

Rp

749.3

81

Rp

19

Intr

afer

-200

B12

@ 1

00 m

l433

568

111.7

00

Rp

1.4

86

867

613

Rp

5

23.3

75

Rp

85.1

34

Rp

554.0

62

Rp

89.0

79

Rp

728.2

76

Rp

20

Intr

amo

x-15

0 @

100

ml

256

464

111.7

00

Rp

996

512

578

Rp

6

22.0

00

Rp

61.5

17

Rp

414.3

42

Rp

72.6

96

Rp

548.5

55

Rp

21

Intr

amo

x-15

0 L

A @

100

ml

266

429

111.7

00

Rp

1.0

19

532

722

Rp

5

27.5

00

Rp

69.3

52

Rp

506.3

93

Rp

85.3

71

Rp

661.1

17

Rp

22

Intr

ov

it 4

+ W

S @

100

gra

m636

937

111.7

00

Rp

1.7

71

1.2

72

232

Rp

9

5.3

63

Rp

75.8

16

Rp

224.0

34

Rp

32.7

58

Rp

332.6

08

Rp

23

Intr

ov

it 4

+ W

S @

100

0 g

ram

89

121

111.7

00

Rp

263

177

2.1

10

Rp

1

63.8

00

Rp

81.5

56

Rp

308.2

45

Rp

46.5

82

Rp

436.3

83

Rp

24

Intr

ov

it A

D3E

WS

@ 1

000

gra

m87

189

111.7

00

Rp

299

175

975

Rp

3

29.4

80

Rp

51.5

43

Rp

213.3

46

Rp

40.8

10

Rp

305.6

99

Rp

25

Intr

ov

it O

ral

@ 1

000

ml

68

145

111.7

00

Rp

207

135

1.1

73

Rp

2

35.2

00

Rp

52.1

12

Rp

168.7

48

Rp

32.8

44

Rp

253.7

04

Rp

26

Intr

ov

it-B

-Co

mp

lex

@ 1

00 m

l926

1030

111.7

00

Rp

2.7

57

1.8

51

324

Rp

6

12.3

75

Rp

100.3

31

Rp

460.8

22

Rp

66.6

92

Rp

627.8

45

Rp

27

Intr

ov

it-E

-Sel

en @

100

ml

1.7

67

1477

111.7

00

Rp

4.8

51

3.5

34

288

Rp

6

11.0

00

Rp

133.6

54

Rp

591.9

75

Rp

78.9

72

Rp

804.6

01

Rp

28

Intr

ov

it-E

-Sel

en W

S @

100

0 g

ram

520

415

111.7

00

Rp

1.3

48

1.0

40

1.0

75

Rp

2

33.0

00

Rp

140.0

79

Rp

553.7

36

Rp

82.7

68

Rp

776.5

82

Rp

29

Intr

ov

it-E

-Sel

en W

S @

100

gra

m250

756

111.7

00

Rp

682

500

125

Rp

11

2.8

88

Rp

36.9

26

Rp

70.2

08

Rp

10.5

00

Rp

117.6

33

Rp

30

Lim

oxi

n-2

00 L

A @

100

ml

3.2

68

2068

111.7

00

Rp

9.2

74

6.5

36

360

Rp

15

8.2

50

Rp

176.5

37

Rp

1.3

57.5

06

Rp

195.5

81

Rp

1.7

29.6

24

Rp

31

Lim

oxi

n-2

5 S

pra

y @

200

ml

969

884

111.7

00

Rp

2.7

12

1.9

38

463

Rp

7

10.7

25

Rp

122.3

97

Rp

562.8

83

Rp

82.2

64

Rp

767.5

44

Rp

32

Lim

oxi

n-5

0 @

100

ml

603

1021

111.7

00

Rp

1.6

23

1.2

05

166

Rp

5

6.3

25

Rp

65.9

37

Rp

153.8

93

Rp

18.6

68

Rp

238.4

99

Rp

33

No

ran

-150

@ 1

00 m

l83

274

111.7

00

Rp

333

166

424

Rp

5

15.9

50

Rp

33.8

16

Rp

129.0

21

Rp

24.1

44

Rp

186.9

81

Rp

34

No

ran

-200

Ora

l @

100

ml

351

758

111.7

00

Rp

1.0

79

701

194

Rp

8

5.9

40

Rp

51.6

46

Rp

147.0

71

Rp

21.9

72

Rp

220.6

88

Rp

35

No

ran

-200

WS

@ 1

00 g

ram

276

276

111.7

00

Rp

795

551

1.6

11

Rp

3

37.1

25

Rp

111.4

44

Rp

615.5

87

Rp

111.1

20

Rp

838.1

51

Rp

36

Oxy

toci

n-1

0 @

50

ml

950

1249

111.7

00

Rp

3.1

77

1.8

99

234

Rp

9

8.9

38

Rp

84.9

52

Rp

445.0

54

Rp

61.1

75

Rp

591.1

81

Rp

37

Pen

stre

p-4

00 @

100

ml

1.4

34

1184

111.7

00

Rp

4.4

61

2.8

69

504

Rp

7

19.2

50

Rp

135.2

77

Rp

1.1

00.9

89

Rp

163.1

93

Rp

1.3

99.4

59

Rp

38

PH

EN

YL

JEC

T @

100

ml

566

742

111.7

00

Rp

1.9

28

1.1

32

433

Rp

6

16.5

00

Rp

85.1

51

Rp

505.0

85

Rp

75.4

70

Rp

665.7

06

Rp

39

Vit

ol-

140

@ 1

00 m

l1.6

35

1501

111.7

00

Rp

5.2

88

3.2

70

324

Rp

9

12.3

75

Rp

121.7

04

Rp

896.7

32

Rp

121.3

50

Rp

1.1

39.7

86

Rp

40

Xy

la @

50

ml

158

234

111.7

00

Rp

482

315

1.1

52

Rp

2

44.0

00

Rp

75.3

34

Rp

326.4

85

Rp

59.3

50

Rp

461.1

70

Rp

3.6

72.4

72

Rp

20.0

16.8

74

Rp

3.1

23.4

24

Rp

26.8

12.7

70

Rp

To

tal

Page 14: Persediaan di PT X Pengendalian Persediaan Obat Ternak u ...PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT TERNAK (Marco S., dkk.) 83 Selama ini, konsumen mau menunggu di saat perusahaan mengalami stockout.

JOURNAL OF INTEGRATED SYSTEM VOL 2. NO. 1, JUNI 2019: 82-97

94

Tab

el 6

. P

erh

itun

gan

To

tal

Bia

ya

Met

od

e P

No

Nam

a P

rod

uk

Bia

ya

Sim

pan

"H

"

(Rp

/ u

nit

/ b

ula

n)

Per

iod

e

Pem

esan

an

"t"

(bu

lan

)

E h

itu

ng

(un

it)

Rat

a -

rata

jum

lah

per

min

taan

"R

"

(un

it/

bu

lan

)

Sta

nd

ar

Dev

iasi

"

(un

it/

bu

lan

)

σ L

+ t

(Un

it/

bu

lan

)

Bia

ya

Bac

k O

rder

"π"

µ L

+t

(un

it/b

ula

n)

E(k

)N

k

(un

it/

bu

lan

)B

iay

a S

imp

anB

iay

a P

esan

Bia

ya

Sto

ck O

ut

To

tal B

iay

a

1A

lben

ol-

100

Ora

l @

100

0 m

l1.1

46

Rp

0,4

6

1.1

32

278

132

206

35.2

00

Rp

684

0,0

0531

2

586.4

18

Rp

153.0

43

Rp

2A

lben

ol-

2500

Bo

lus

(isi

@ 5

bo

lus)

214

Rp

0,4

6

10.4

31

2.3

98

1.4

05

2.2

03

4.9

50

Rp

5.8

99

0,0

0727

17

1.0

85.4

59

Rp

182.9

35

Rp

3A

mp

rolin

-300

WS

@ 1

00 g

ram

249

Rp

0,4

6

6.4

39

1.8

36

596

934

5.7

75

Rp

4.5

17

0,0

0728

7

584.2

50

Rp

87.8

80

Rp

4A

mp

rolin

-300

WS

@ 1

000

gra

m2.1

85

Rp

0,4

6

347

86

40

63

66.0

00

Rp

210

0,0

0540

1

341.2

83

Rp

143.4

78

Rp

5C

astr

an @

100

ml

418

Rp

0,4

6

2.0

60

478

275

431

9.5

70

Rp

1.1

76

0,0

0736

4

415.1

08

Rp

83.2

17

Rp

6D

imo

xan

WS

@ 1

00 g

ram

392

Rp

0,4

6

2.9

02

756

323

507

9.0

75

Rp

1.8

60

0,0

0728

4

476.3

83

Rp

78.9

13

Rp

7D

imo

xan

WS

@ 1

000

gra

m2.9

89

Rp

0,4

6

322

82

35

55

90.2

00

Rp

202

0,0

0541

1

414.7

84

Rp

196.0

87

Rp

8D

oxy

500

WS

@ 1

00 g

ram

430

Rp

0,4

6

1.0

00

246

123

193

9.9

00

Rp

605

0,0

0733

2

194.4

12

Rp

43.0

43

Rp

9D

oxy

500

WS

@ 1

000

gra

m4.2

44

Rp

0,4

6

652

172

67

106

129.8

00

Rp

423

0,0

0533

1

1.1

39.6

33

Rp

282.1

74

Rp

10

Flu

con

ix-2

50 @

50

ml

648

Rp

0,4

6

1.9

01

458

219

344

24.7

50

Rp

1.1

26

0,0

0415

2

570.8

24

Rp

107.6

09

Rp

11

Gen

ta-1

00 @

100

ml

504

Rp

0,4

6

3.5

53

957

339

531

19.2

50

Rp

2.3

55

0,0

0414

3

714.8

94

Rp

125.5

43

Rp

12

Glu

cort

in-2

0 @

50

ml

432

Rp

0,4

6

2.3

91

598

260

408

16.5

00

Rp

1.4

71

0,0

0415

2

457.0

38

Rp

71.7

39

Rp

13

Inte

rflo

x-10

0 @

100

ml

305

Rp

0,4

6

1.7

40

401

222

347

9.3

50

Rp

986

0,0

0532

2

258.2

25

Rp

40.6

52

Rp

14

Inte

rmec

tin

@ 5

0 m

l795

Rp

0,4

6

1.9

97

506

213

333

30.2

50

Rp

1.2

45

0,0

0416

2

689.9

06

Rp

131.5

22

Rp

15

INT

ER

SP

EC

TIN

-L @

100

ml

974

Rp

0,4

6

1.1

73

283

135

212

37.1

25

Rp

695

0,0

0415

1

528.6

00

Rp

80.7

07

Rp

16

Inte

rtri

m L

A @

100

ml

468

Rp

0,4

6

4.0

07

1.1

93

303

476

17.8

75

Rp

2.9

35

0,0

0415

2

631.0

45

Rp

77.7

17

Rp

17

Inte

rtri

m-5

00 O

ral

@ 1

000

ml

2.0

43

Rp

0,4

6

309

80

33

52

61.6

00

Rp

197

0,0

0541

1

266.1

42

Rp

133.9

13

Rp

18

Intr

aco

x O

ral

@ 1

000

ml

3.6

45

Rp

0,4

6

348

83

43

67

110.0

00

Rp

204

0,0

0541

1

595.5

45

Rp

239.1

30

Rp

19

Intr

afer

-200

B12

@ 1

00 m

l613

Rp

0,4

6

1.9

07

433

238

373

23.3

75

Rp

1.0

66

0,0

0415

2

576.3

01

Rp

101.6

30

Rp

20

Intr

amo

x-15

0 @

100

ml

578

Rp

0,4

6

1.3

56

256

206

322

22.0

00

Rp

629

0,0

0416

2

454.0

15

Rp

95.6

52

Rp

21

Intr

amo

x-15

0 L

A @

100

ml

722

Rp

0,4

6

1.3

50

266

197

308

27.5

00

Rp

655

0,0

0415

2

546.1

01

Rp

119.5

65

Rp

22

Intr

ov

it 4

+ W

S @

100

gra

m232

Rp

0,4

6

2.3

06

636

230

360

5.3

63

Rp

1.5

65

0,0

0729

3

205.6

11

Rp

34.9

73

Rp

23

Intr

ov

it 4

+ W

S @

100

0 g

ram

2.1

10

Rp

0,4

6

339

89

36

56

63.8

00

Rp

218

0,0

0540

1

298.5

25

Rp

138.6

96

Rp

24

Intr

ov

it A

D3E

WS

@ 1

000

gra

m975

Rp

0,4

6

418

87

60

94

29.4

80

Rp

215

0,0

0540

1

218.0

89

Rp

64.0

87

Rp

25

Intr

ov

it O

ral

@ 1

000

ml

1.1

73

Rp

0,4

6

283

68

34

54

35.2

00

Rp

166

0,0

0544

1

155.3

19

Rp

76.5

22

Rp

26

Intr

ov

it-B

-Co

mp

lex

@ 1

00 m

l324

Rp

0,4

6

3.4

65

926

336

527

12.3

75

Rp

2.2

77

0,0

0414

3

454.1

41

Rp

80.7

07

Rp

27

Intr

ov

it-E

-Sel

en @

100

ml

288

Rp

0,4

6

5.9

70

1.7

67

459

720

11.0

00

Rp

4.3

46

0,0

0414

3

584.6

00

Rp

71.7

39

Rp

28

Intr

ov

it-E

-Sel

en W

S @

100

0 g

ram

1.0

75

Rp

0,4

6

1.6

61

520

112

176

33.0

00

Rp

1.2

80

0,0

0531

1

538.3

74

Rp

71.7

39

Rp

29

Intr

ov

it-E

-Sel

en W

S @

100

gra

m125

Rp

0,4

6

983

250

114

179

2.8

88

Rp

615

0,0

0732

2

53.2

99

Rp

12.5

54

Rp

30

Lim

oxi

n-2

00 L

A @

100

ml

360

Rp

0,4

6

11.2

77

3.2

68

1.0

06

1.5

77

8.2

50

Rp

8.0

40

0,0

0736

12

1.4

35.6

86

Rp

215.2

17

Rp

31

Lim

oxi

n-2

5 S

pra

y @

200

ml

463

Rp

0,4

6

3.3

81

969

309

485

10.7

25

Rp

2.3

84

0,0

0728

4

564.4

27

Rp

93.2

61

Rp

32

Lim

oxi

n-5

0 @

100

ml

166

Rp

0,4

6

2.0

93

603

173

271

6.3

25

Rp

1.4

83

0,0

0415

2

124.1

78

Rp

27.5

00

Rp

33

No

ran

-150

@ 1

00 m

l424

Rp

0,4

6

507

83

86

135

15.9

50

Rp

204

0,0

0420

1

136.7

10

Rp

34.6

74

Rp

34

No

ran

-200

Ora

l @

100

ml

194

Rp

0,4

6

1.4

77

351

181

283

5.9

40

Rp

862

0,0

0533

2

135.0

11

Rp

25.8

26

Rp

35

No

ran

-200

WS

@ 1

00 g

ram

1.6

11

Rp

0,4

6

1.0

03

276

101

158

37.1

25

Rp

678

0,0

0732

2

625.3

95

Rp

161.4

13

Rp

36

Oxy

toci

n-1

0 @

50

ml

234

Rp

0,4

6

4.0

72

950

491

769

8.9

38

Rp

2.3

36

0,0

0414

4

457.2

60

Rp

77.7

17

Rp

37

Pen

stre

p-4

00 @

100

ml

504

Rp

0,4

6

5.5

14

1.4

34

561

880

19.2

50

Rp

3.5

28

0,0

0414

4

1.1

67.2

98

Rp

167.3

91

Rp

38

PH

EN

YL

JEC

T @

100

ml

433

Rp

0,4

6

2.4

75

566

306

480

16.5

00

Rp

1.3

92

0,0

0415

2

525.0

38

Rp

71.7

39

Rp

39

Vit

ol-

140

@ 1

00 m

l324

Rp

0,4

6

6.5

45

1.6

35

713

1.1

18

12.3

75

Rp

4.0

22

0,0

0414

5

938.7

71

Rp

134.5

11

Rp

40

Xy

la @

50

ml

1.1

52

Rp

0,4

6

624

158

67

105

44.0

00

Rp

388

0,0

0414

1

313.7

21

Rp

95.6

52

Rp

20.4

57.8

21

Rp

251.0

16

Rp

4.2

32.0

71

Rp

251.0

16

Rp

24.9

40.9

07

Rp

Page 15: Persediaan di PT X Pengendalian Persediaan Obat Ternak u ...PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT TERNAK (Marco S., dkk.) 83 Selama ini, konsumen mau menunggu di saat perusahaan mengalami stockout.

PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT TERNAK (Marco S., dkk.)

95

Tab

el 7

. P

erh

itun

gan

To

tal

Bia

ya

Met

od

e O

pti

on

al

No

Nam

a P

rod

uk

Bia

ya S

imp

an

"H

"

(Rp

/ u

nit

/ b

ula

n)

E h

itu

ng

(un

it)

Peri

od

e

Pem

esan

an

"t"

(b

ula

n)

L+

t

(bu

lan

)

Rata

- r

ata

ju

mla

h

perm

inta

an

"R

"

(un

it/

bu

lan

)

Bia

ya B

ack O

rder

"

µ L

+t

(un

it/b

ula

n)

σ L

+ t

(U

nit

/

bu

lan

)

Nk

(un

it/

bu

lan

)B

iay

a P

esan

Bia

ya S

imp

an

Bia

ya S

tock O

ut

To

tal B

iay

a

1A

lben

ol-

100 O

ral @

1000 m

l1.1

46

1.3

57

0,5

8

2,5

8

278

35.2

00

Rp

718

211

3

639.8

60

Rp

182.0

69

Rp

2A

lben

ol-

2500 B

olu

s (

isi @

5 b

olu

s)

214

12.0

66

0,5

8

2,5

8

2.3

98

4.9

50

Rp

6.1

87

2.2

56

25

1.4

03.7

35

Rp

213.3

62

Rp

3A

mp

rolin

-300 W

S @

100 g

ram

249

7.8

18

0,5

8

2,5

8

1.8

36

5.7

75

Rp

4.7

38

957

12

900.5

15

Rp

119.4

83

Rp

4A

mp

rolin

-300 W

S @

1000 g

ram

2.1

85

430

0,5

8

2,5

8

86

66.0

00

Rp

221

65

1

512.0

90

Rp

113.7

93

Rp

5C

astr

an

@

100 m

l418

2.4

81

0,5

8

2,5

8

478

9.5

70

Rp

1.2

33

441

9

579.1

55

Rp

148.5

00

Rp

6D

imo

xan

WS

@

100 g

ram

392

3.5

31

0,5

8

2,5

8

756

9.0

75

Rp

1.9

51

519

8

705.1

43

Rp

125.1

72

Rp

7D

imo

xan

WS

@

1000 g

ram

2.9

89

395

0,5

8

2,5

8

82

90.2

00

Rp

212

57

1

620.2

44

Rp

155.5

17

Rp

8D

oxy

500 W

S @

100 g

ram

430

1.2

93

0,5

8

2,5

8

246

9.9

00

Rp

634

197

5

313.9

50

Rp

85.3

45

Rp

9D

oxy

500 W

S @

1000 g

ram

4.2

44

766

0,5

8

2,5

8

172

129.8

00

Rp

444

108

1

1.5

76.8

63

Rp

223.7

93

Rp

10

Flu

co

nix

-250 @

50 m

l648

2.2

83

0,5

8

2,5

8

458

24.7

50

Rp

1.1

81

352

3

800.1

16

Rp

128.0

17

Rp

11

Gen

ta-1

00 @

100 m

l504

4.2

64

0,5

8

2,5

8

957

19.2

50

Rp

2.4

69

544

4

1.0

44.2

79

Rp

132.7

59

Rp

12

Glu

co

rtin

-20 @

50 m

l432

2.9

22

0,5

8

2,5

8

598

16.5

00

Rp

1.5

43

417

4

671.1

96

Rp

113.7

93

Rp

13

Inte

rflo

x-100 @

100 m

l305

2.1

83

0,5

8

2,5

8

401

9.3

50

Rp

1.0

34

356

7

385.9

54

Rp

112.8

45

Rp

14

Inte

rmecti

n @

50 m

l795

2.3

88

0,5

8

2,5

8

506

30.2

50

Rp

1.3

06

341

3

976.2

22

Rp

156.4

66

Rp

15

INT

ER

SP

EC

TIN

-L @

100 m

l974

1.4

14

0,5

8

2,5

8

283

37.1

25

Rp

729

217

2

746.9

04

Rp

128.0

17

Rp

16

Inte

rtri

m L

A @

100 m

l468

4.8

70

0,5

8

2,5

8

1.1

93

17.8

75

Rp

3.0

78

487

3

1.0

01.5

21

Rp

92.4

57

Rp

17

Inte

rtri

m-5

00 O

ral @

1000 m

l2.0

43

394

0,5

8

2,5

8

80

61.6

00

Rp

207

53

1

429.8

51

Rp

106.2

07

Rp

18

Intr

aco

x O

ral @

1000 m

l3.6

45

415

0,5

8

2,5

8

83

110.0

00

Rp

214

68

1

821.2

76

Rp

189.6

55

Rp

19

Intr

afe

r-200 B

12 @

100 m

l613

2.2

70

0,5

8

2,5

8

433

23.3

75

Rp

1.1

18

382

4

783.0

22

Rp

161.2

07

Rp

20

Intr

am

ox-

150 @

100 m

l578

1.5

85

0,5

8

2,5

8

256

22.0

00

Rp

660

330

5

577.2

08

Rp

189.6

55

Rp

21

Intr

am

ox-

150 L

A @

100 m

l722

1.5

76

0,5

8

2,5

8

266

27.5

00

Rp

687

316

4

697.4

66

Rp

189.6

55

Rp

22

Intr

ov

it 4

+ W

S @

100 g

ram

232

3.0

21

0,5

8

2,5

8

636

5.3

63

Rp

1.6

41

369

9

362.2

79

Rp

83.2

11

Rp

23

Intr

ov

it 4

+ W

S @

1000 g

ram

2.1

10

429

0,5

8

2,5

8

89

63.8

00

Rp

229

57

1

475.9

86

Rp

110.0

00

Rp

24

Intr

ov

it A

D3E

WS

@

1000 g

ram

975

522

0,5

8

2,5

8

87

29.4

80

Rp

225

96

3

314.0

25

Rp

152.4

83

Rp

25

Intr

ov

it O

ral @

1000 m

l1.1

73

376

0,5

8

2,5

8

68

35.2

00

Rp

174

55

2

259.3

22

Rp

121.3

79

Rp

26

Intr

ov

it-B

-Co

mp

lex

@ 1

00 m

l324

4.2

67

0,5

8

2,5

8

926

12.3

75

Rp

2.3

88

539

5

696.1

19

Rp

106.6

81

Rp

27

Intr

ov

it-E

-Sele

n @

100 m

l288

7.2

86

0,5

8

2,5

8

1.7

67

11.0

00

Rp

4.5

58

737

5

933.0

18

Rp

94.8

28

Rp

28

Intr

ov

it-E

-Sele

n W

S @

1000 g

ram

1.0

75

2.0

38

0,5

8

2,5

8

520

33.0

00

Rp

1.3

42

180

2

910.2

32

Rp

113.7

93

Rp

29

Intr

ov

it-E

-Sele

n W

S @

100 g

ram

125

1.5

32

0,5

8

2,5

8

250

2.8

88

Rp

645

183

11

120.2

59

Rp

54.7

63

Rp

30

Lim

oxi

n-2

00 L

A @

100 m

l360

13.2

07

0,5

8

2,5

8

3.2

68

8.2

50

Rp

8.4

32

1.6

15

12

2.0

59.8

79

Rp

170.6

90

Rp

31

Lim

oxi

n-2

5 S

pra

y @

200 m

l463

4.1

14

0,5

8

2,5

8

969

10.7

25

Rp

2.5

00

496

6

877.0

38

Rp

110.9

48

Rp

32

Lim

oxi

n-5

0 @

100 m

l166

2.9

44

0,5

8

2,5

8

603

6.3

25

Rp

1.5

55

277

5

259.2

33

Rp

54.5

26

Rp

33

No

ran

-150 @

100 m

l424

630

0,5

8

2,5

8

83

15.9

50

Rp

214

138

4

186.4

42

Rp

110.0

00

Rp

34

No

ran

-200 O

ral @

100 m

l194

1.9

93

0,5

8

2,5

8

351

5.9

40

Rp

905

290

8

231.0

48

Rp

81.9

31

Rp

35

No

ran

-200 W

S @

100 g

ram

1.6

11

1.2

09

0,5

8

2,5

8

276

37.1

25

Rp

711

162

2

931.3

67

Rp

128.0

17

Rp

36

Oxy

tocin

-10 @

50 m

l234

4.9

30

0,5

8

2,5

8

950

8.9

38

Rp

2.4

50

788

8

644.8

21

Rp

123.2

76

Rp

37

Pen

str

ep

-400 @

100 m

l504

6.4

65

0,5

8

2,5

8

1.4

34

19.2

50

Rp

3.7

00

902

5

1.6

03.1

71

Rp

165.9

48

Rp

38

PH

EN

YL

JEC

T @

100 m

l433

2.9

64

0,5

8

2,5

8

566

16.5

00

Rp

1.4

60

492

5

721.9

27

Rp

142.2

41

Rp

39

Vit

ol-

140 @

100 m

l324

7.7

08

0,5

8

2,5

8

1.6

35

12.3

75

Rp

4.2

19

1.1

45

8

1.2

83.8

71

Rp

170.6

90

Rp

40

Xy

la @

50 m

l1.1

52

785

0,5

8

2,5

8

158

44.0

00

Rp

407

107

2

488.1

18

Rp

151.7

24

Rp

29.5

44.7

22

Rp

5.3

14.8

97

Rp

199.0

82

Rp

35.0

58.7

01

Rp

TO

TA

L

Page 16: Persediaan di PT X Pengendalian Persediaan Obat Ternak u ...PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT TERNAK (Marco S., dkk.) 83 Selama ini, konsumen mau menunggu di saat perusahaan mengalami stockout.

JOURNAL OF INTEGRATED SYSTEM VOL 2. NO. 1, JUNI 2019: 82-97

96

Tabel 8. Ringkasan Biaya-Biaya Tiap Metode

Biaya Metode Perusahaan Metode Q Metode P Metode Optional

Biaya pesan 115.468Rp 3.672.472Rp 251.016Rp 199.082Rp

Biaya simpan 23.522.604Rp 20.016.874Rp 20.457.821Rp 29.544.722Rp

Biaya stock out 3.925.103Rp 3.123.424Rp 4.232.071Rp 5.314.897Rp

Total Biaya 27.563.174Rp 26.812.770Rp 24.940.907Rp 35.058.701Rp

Apabila dilihat dari segi biaya pesan, maka metode Q memiliki biaya pesan yang paling tinggi. Hal

ini dikarenakan cara pemesanan metode Q adalah pemesanan secara singleitem. Dengan kata lain,

cara memesan dengan metode Q tidak cocok untuk supplier yang menyediakan banyak produk.

Metode Q hanya cocok dengan supplier yang jenis produknya hanya satu Biaya pesan untuk

metode perusahaan memiliki nilai paling kecil di antara semua metode. Hal ini dikarenakan metode

perusahaan saat ini hanya melakukan satu kali pemesanan dalam satu bulan.

Apabila dilihat dari segi biaya simpan, maka metode Q memiliki biaya simpan paling rendah. Hal

tersebut dikarenakan pada metode Q restock barang dilakukan ketika inventorylevel telah mencapai

reorderpoint, sehingga persediaan barang tidak akan menumpuk. Biaya simpan metode P relatif

sama dengan biaya simpan metode Q. Hal ini dikarenakan adanya pengoptimalan nilai batas

maksimal persediaan (E). Nilai batas maksimal persediaan yang tidak terlalu besar atau terlalu kecil

menyebabkan biaya simpan yang minimal. Biaya simpan metode optional paling besar diantara

metode Q, metode P dan metode perusahaan saat ini. Hal ini dikarenakan nilai t’ (review) yang

relatif cepat (t’ = 0,3) dan reorderpoint (B) yang besar menyebabkan penumpukkan persediaan

barang di gudang.

Apabila dilihat dari segi biaya stockout, metode Q memiliki biaya stockout paling rendah. Biaya

stockout untuk metode P memiliki nilai yang lebih besar dari biaya stockout metode perusahaan

saat ini. Metode optional memiliki biaya stockout yang paling besar diantara semua metode yang

telah dihitung. Hal ini dikarenakan besarnya leadtime dan kecilnya selisih dari batas maksimum

pemesanan (E) dengan reorderpoint (B) yang menyebabkan pada suatu periode tertentupersediaan

di gudang cukup sehingga sehingga menyebabkan tingginya kemungkinan terjadinya stockout.

Metode yang terbaik adalah metode P. Hal tersebut dikarenakan metode ini yang menghasilkan

biaya total dari pengendalian persedaan paling kecil. Berdasarkan rincian pada Tabel 8, dapat

diketahui bahwa total biaya metode perusahaan saat ini adalah Rp. 27.563.174 dan total biaya

metode P adalah Rp. 24.940.907. Apabila perusahaan menerapkan metode P, perusahaan akan

melakukan penghematan akan biaya total sebesar Rp. 2.622.266/bulannya atau sebesar 9,51%.

Apabila dibandingkan antara metode perusahaan saat ini dengan metode P, maka metode P

memiliki biaya pesan yang lebih mahal. Biaya pesan untuk metode perusahaan saat ini sebesar Rp.

115.468 dan biaya pesan untuk metode P sebesar Rp. 251.016. Biaya stockout untuk metode

perusahaan saat ini sebesar Rp. 3.925.103 dan biaya stockout untuk metode P sebesar Rp.

4.232.071. Untuk biaya pesan dan biaya stockout metode P tidak memperoleh penghematan,

bahkan meningkat. Penghematan biaya berada pada biaya simpan. Biaya simpan metode

perusahaan saat ini sebesar Rp. 23.522.604 dan biaya simpan metode P sebesar Rp. 20.457.821

Penghematan biaya untuk biaya simpan sebesar Rp.3.064.783 atau sebesar 13,03%.

4. Kesimpulan dan Saran

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis, maka dapat diambil beberapa kesimpulan:

1. Kelemahan dari metode pengendalian persediaan yang digunakan perusahaan saat ini adalah

ada beberapa produk yang sering terjadi stock out dan ada beberapa produk pula yang

menumpuk di gudang. Apabila hal ini terus berulang, maka akan berdampak buruk bagi

perusahaan.

Page 17: Persediaan di PT X Pengendalian Persediaan Obat Ternak u ...PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT TERNAK (Marco S., dkk.) 83 Selama ini, konsumen mau menunggu di saat perusahaan mengalami stockout.

PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT TERNAK (Marco S., dkk.)

97

2. Metode pengendalian persediaan yang sebaiknya diterapkan adalah Metode P Multi Item.

Metode ini mirip dengan metode yang digunakan perusahaan saat ini. Namun ada perubahan

batas maksimum pemesanan dan juga interval pemesanan, dimana hal tersebut menyebabkan

total biaya pengendalian persediaan menurun. Total biaya pengendalian persediaan dengan

Metode P adalah sebesar Rp. 24.940.907.

3. Banyak manfaat yang akan didapatkan perusahaan apabila menerapkan Metode P yang

diusulkan. Manfaatnya adalah sebagai berikut:

a. Perusahaan memperoleh penghematan total biaya pengendalian persediaan sebesar Rp.

3.064.783/bulan atau sebesar 9,51%.

b. Persediaan barang menjadi lebih terkontrol. Kelebihan persediaan barang tidak sering

terjadi. Biaya simpan per bulan berkurang sebesar Rp. 2.622.266. Dengan kata lain,

perusahaan melakukan penghematan biaya simpan sebesar 13,03%.

c. Perusahaan tidak terlalu sulit untuk melakukan penyesuaian dalam menerapkan metode

usulan, dikarenakan metode usulan mempunyai karakteristik yang hampir sama dengan

metode yang digunakan perusahaan saat ini.

4.2 Saran

Apabila metode yang diusulkan akan diterapkan di PT X, maka peneliti menyarankan kepada pihak

pengambil keputusan di PT X untuk melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada bagian-bagian

yang terlibat langsung pada sistem persediaan.

Apabila perusahaan memasukkan data-data ekstrim dalam pengolahan data, perlunya dilakukan

penelitian lanjutan. Hal ini dikarenakan dalam penelitian ini data-data ekstrim diasumsikan

berdistribusi normal. Selain itu, apabila supplier menetapkan minimum jumlah pemesanan untuk

tiap kali pesan, maka perusahaan perlu melakukan penelitian lanjutan. Hal ini dikarenakan pada

penelitian ini, supplier tidak menetapkan minimum jumlah pemesanan untuk tiap kali pesan.

5. Daftar Pustaka

Askin, G. (2002), “Design and Analysis of Lean Production System”, John Wiley and Sons, Inc.

Nur Bahagia, S. (2006), “Sistem Inventori”, ITB.

Silver, E.A., Pvke, D.F., Peterson R. (1998), “Inventory Management and Production Planning and

Scheduling”, John Wiley and Sons, Inc.

Smith, S. B. (1989), “Computer Based Production and Inventory Control”, Prentice-Hall, Canada.

Tersine, R. J. (1998), “Principle of Inventory and Material Management”, 3rd

ed., The University

of Oklahoma.

View publication statsView publication stats