Perkembangan & pertumbuhan asuransi syariah life insurance di indonesia

29
Perkembangan & Pertumbuhan Asuransi Syariah Life Insurance di Indonesia 2011-2013 Tugas Matakuliah : Asuransi Syariah Pasca Sarjanah : Universitas Azzahra Presented by: Wahyu Hidayat Sandra Fitra Muri M muji

Transcript of Perkembangan & pertumbuhan asuransi syariah life insurance di indonesia

Page 1: Perkembangan & pertumbuhan asuransi syariah life insurance di indonesia

Perkembangan & Pertumbuhan Asuransi Syariah Life Insurance di Indonesia 2011-2013

Tugas Matakuliah : Asuransi Syariah

Pasca Sarjanah : Universitas Azzahra

Presented by:

Wahyu Hidayat

Sandra

Fitra

Muri

M muji

Page 2: Perkembangan & pertumbuhan asuransi syariah life insurance di indonesia

Definisi

• Asuransi berasal dari kata “assurantie” (Belanda), atau

“assurance/insurance” (Inggris). Paling tidak menurut sebagian ahli,

kata istilah assurantie itu sendiri sesungguhnya bukanlah istilah asli

bahasa Belanda, melainkan berasal dari bahasa latin yang kemudian

diserap ke dalam bahasa Belanda yaitu assecurare yang berarti

“meyakinkan orang.” Kata ini kemudian dikenal dalam bahasa perancis

sebagai assurance. Baik kata assurance maupun kata insurance, secara

literal keduanya berarti pertanggungan atau perlindungan. Padahal

menurut Dahlan Siamat, kedua istilah ini sesungguhnya memiliki

pengertian yang berbeda antara satu dari yang lain. Insurance

mengandung arti ‘menanggung sesuatu yang mungkin terjadi’;

sedangkan assurance berarti ‘menanggung sesuatu yang pasti terjadi’.

Page 3: Perkembangan & pertumbuhan asuransi syariah life insurance di indonesia

Landaasan Hukum

• Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1992,

Tentang Usaha Perasuransian, dikemukakan bahwa yang dimaksud

dengan: “Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian dua pihak atau

lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada

tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan

penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau

kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggun jawab hukum

kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang

timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan

suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya

seseorang yang dipertanggungkan.”

Page 4: Perkembangan & pertumbuhan asuransi syariah life insurance di indonesia

Asuransi Syariah

• Dalam literature Arab (Fikih Islam), asuransi dikenal dengan

sebutan “at-takaful” dan at-tadhamun. Secara literal, at-takaful

artinya “pertanggungan yang berbalasan,” atau hal saling

menanggung;” sedangkan at-tadhamun secara harfiah berarti

“solidaritas,” atau “hal saling menanggung hak/kewajiban yang

berbalasan.

Page 5: Perkembangan & pertumbuhan asuransi syariah life insurance di indonesia

Landasan Teori

• "Adalah sikap ta'awwun yang telah diatur dengan sistem yang

sangat rapi, antara sejumlah besar manusia, semuanya telah siap

mengantisipasi suatu peristiwa, jika sebagian mereka mengalami

peristiwa tersebut, maka semuanya saling menolong dalam

menghadapi peristiwa tersebut dengan sedikit pemberian (derma)

yang diberikan oleh masing-masing peserta. Dengan pemberian

(derma) tersebut mereka dapat menutupi kerugian-kerugian yang

dialami oleh peserta yang tertimpa musibah "(Dr.Husain Hamid

Hisan, Hukmu Asy-syarii`ah Al Islamiyyah Fii `Uquudi At Ta`min)

Page 6: Perkembangan & pertumbuhan asuransi syariah life insurance di indonesia

Dewan Syariah Nasional :

"Asuransi syariah (Ta'min, Takaful, Tadhamun) adalah usaha saling

melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang/ pihak

melalui investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru' memberikan

pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad (

perikatan ) yang sesuai dengan syariah"

( Fatwa Dewan Syariah Nasional No.21/DSN-MUI/X/2001)

Page 7: Perkembangan & pertumbuhan asuransi syariah life insurance di indonesia
Page 8: Perkembangan & pertumbuhan asuransi syariah life insurance di indonesia

Definisi

• Takaful dalam pengertian muamalah ialah saling memikul resiko diantara

sesama orang sehingga antara satu dengan yang lainnya menjadi penanggung

atas resiko yang muncul. Saling pikul resiko ini dilakukan atas dasar saling

tolong menolong, kebaikan dengan cara masing-masing mengeluarkan dana

tabarru atau dana kebajikan yang ditujukan untuk menanggung resiko. Takaful

dalam pengertian ini sesuai dengan Al-Qur'an Surat Al-Maidah (QS 5:2)

" Dan tolong menolonglah kamu dalam ( mengerjakan ) kebajikan dan taqwa

dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran "

Page 9: Perkembangan & pertumbuhan asuransi syariah life insurance di indonesia

Syekh Abu Zahro :

Menurut Syekh Abu Zahro ungkapan yang paling tepat untuk makna At-Takaful Al-Ijtima'i

adalah Sabda nabi SAW :

"Mukmin terhadap mukmin yang lain seperti bangunan memperkuat satu sama lain" (HR

Bukhari Muslim)

"Orang-orang mukmin dalam kecintaan dan kasih sayang mereka seperti satu badan,

apabila salah satu anggota badan itu menderita sakit maka seluruh badan merasakannya"

( Syekh Abu zahro, At-Takaful Al Ijtima'i Fi Al-Islam, 1964 Darul Qaumiyyah, Kairo)

Page 10: Perkembangan & pertumbuhan asuransi syariah life insurance di indonesia

TABARRU' (DANA KEBAJIKAN)

• Muhammad Al-Sayed Al-Dasyqi :

• Tabarru berasal dari kata, Tabarra'a, Yatabarra'u,, Tabarrua'an, artinya sumbangan atau dana

kebajikan atau derma. Orang yang memberi sumbangan disebut Mutabarri' (dermawan). Niat

tabarru' adalah alternatif uang sah yang dibenarkan oleh syara' dalam melepaskan diri dari

praktek gharar yang diharamkan dalam praktek asuransi. (Muhammad Al-Sayed Al-Dasyqi, At-

tawim wa mawqif' ala Al-shariyah Al-Islamiyah Minhu)

Al-Qur'an Surat Al-Baqarah: 177

• " Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi

sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, Hari kemudian, Malaikat-malaikat,

Kitab-Kitab, Nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat-kerabatnya,

anak yatim, orang-orang miskin, musafir, dan orang-orang yang meminta-minta dan

memerdekakan hamba sahaya....dst"

Page 11: Perkembangan & pertumbuhan asuransi syariah life insurance di indonesia

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah :

Akad dalam Islam dibangun atas dasar mewujudkan keadilan dan menjauhkan

penganiayaan. Sebab pada asalnya harta seorang muslim lain itu tidak halal,

kecuali jika dipindahkan haknya dengan kesukaan hatinya (kerelaan), akan tetapi

hatinya tidak akan suka, kacuali apabila ia memberikan miliknya itu dengan

kerelaan bukan terpaksa, dengan ketulusan bukan karena tertipu atau terkeco.

Keadilan itu diantaranya ada yang jelas dapat diketahui oleh setiap orang dengan

akalnya, seperti halnya pembeli wajib menyerahkan harta dan penjual

menyerahkan barang jualannya kepada pembeli secara jelas, dan dilarang berbuat

curang dalam menakar dan menimbang, wajib jujur dan berterus terang, haram

berbuat bohong dan berkhianat, dan utang itu mesti di balas dengan melunasinya

dan mengucapkan pujian. ( Ibnu Taimiyah, Majmu' fatawa, Maktabah Ibn

Taimiyah, Mekah, 1960 (28:384) )

Page 12: Perkembangan & pertumbuhan asuransi syariah life insurance di indonesia

Macam-macam Akad dan Ketentuannya dalam Suransi Syariah

• Macam-Macam Akad Dalam Asuransi Syariah :

• Akad yang Dilakukan Antara Peserta dengan Perusahaan Asuransi

Terdiri Atas : Akad tijaroh dan akad tabarru. Akad tijaroh yang

dimaksud diatas adalah Mudharabah, sedangkan akad tabarru' adalah

hibah.

Ketentuan dalam Akad Tijarah dan Tabarru':

• Jenis akad tijaroh dapat dirubah menjadi jenis akad tabarru' bila pihak

yang tertahan haknya dengan rela melepaskan haknya sehingga

menggugurkan kewajiban pihak yang belum menunaikan kewajibannya.

• Jenis akad tabarru' tidak dapat dirubah menjadi jenis akad tijarah

Page 13: Perkembangan & pertumbuhan asuransi syariah life insurance di indonesia

Jenis Asuransi dan yang tertera didalamnya

• Jenis Asuransi dan Akadnya:

• Dipandang dari segi jenis, asuransi terdiri atas asuransi umum

(kerugian) dan asuransi jiwa Sedangkan akad bagi kedua jenis asuransi

tersebut adalah mudharabah dan hibah

Dalam akad sekurang-kurangnya harus disebutkan :

• Hak dan kewajiban peserta dan perusahaan

• Cara dan waktu pembayaran premi

• Jenis akad tijarah dan atau akad tabarru' serta syarat-syarat yang

disepakati sesuai dengan jenis asuransi yang diakadkan

Page 14: Perkembangan & pertumbuhan asuransi syariah life insurance di indonesia

Kedudukan Para Pihak dalam Akad Tijaroh dan Akad Tabarru' :

Dalam akad tijaroh (Mudharabah) perusahaan bertindak sebagai

mudharib (pengelolah) dan pesserta bertindak sebagai shahibul maal

atau pemegang polis

Dalam akad tabarru' atau hibah peserta memberikan hibah yang akan

digunakan untuk menolong peserta lain yang terkena musibah.

Sedangkan perusahaan sebagai pengelolah dana hibah

Page 15: Perkembangan & pertumbuhan asuransi syariah life insurance di indonesia

Asuransi Jiwa Syariah (Life Insurance)

• Dalam bisnis asuransi syariah, secara umum peserta asuransi syariah tidak

memberikan syarat tertentu yang membatasi tentang cara pengelolaan dana

sehingga akad ini dikategorikan sebagai mudharabah mutlaqah. Sedangkan

dalam posisinya sebagai mudharib di satu sisi dan shaibul maal di sisi yang lain

maka asuransi syariah layaknya bank syariah melaksanakan mudharabah

kedua•. Kemudian dana peserta yang terkumpul akan diinvestasikan ke dalam

instumen investasi syariah dan apabila ada keuntungan (profit) maka hasilnya

akan dibagikan kepada peserta dan perusahaan berdasarkan nisbah atau rasio

yang telah disepakai di awal perjanjian, misalnya 50:50, 70:30, dan

sebagainya. Mekanisme bagi hasil (mudharabah) pada asuransi jiwa dan

kerugian dapat dilihat seperti pada skema berikut :

Page 16: Perkembangan & pertumbuhan asuransi syariah life insurance di indonesia

Skema Asuransi Jiwa Syariah

Page 17: Perkembangan & pertumbuhan asuransi syariah life insurance di indonesia

Penjelasan

Dari skema bagi hasil di atas, kita bisa melihat bahwa dalam asuransi jiwa syariah terdapat dua rekening peserta yaitu : (1) Rekening Tabungan (Participant Account) dan (2) Rekening Khusus (Participant Special Account). Pemisahan rekening tersebut dilakukan guna menjawab permasalahan ketidakjelasan (gharar) pada praktek asuransi konvensional dari sisi pembayaran klaim. Misalnya seorang peserta mengambil paket asuransi jiwa sebesar Rp 10 juta dengan masa pertanggungan 10 tahun. Bila ia ditakdirkan meninggal dunia di tahun ke-4 dan baru sempat membayar Rp 4 juta maka ahli waris akan menerima sejumlah penuh Rp 10 juta. Pertanyaannya, sisa pembayaran sebesar Rp 6 juta diperoleh dari mana. Disinilah kemudian timbul ghara sehingga dalam sistem asuransi syariah diperlukan mekanisme untuk menghapus gharar tersebut dengan menyediakan rekening khusus untuk pembayaran klaim (rekening ini disebut juga dengan rekening tabarru). Akad yang diberlakukan dalam rekening khusus ini adalah transaksi atau perjanjian kontrak yang bersifat non profit sehingga tidak boleh digunakan untuk tujuan komersial. Dengan demikian idealnya semua dana tabarru maupun hasil investasinya (apabila dana tabarru tersebut ikut diinvesatiksan) tidak dibagihasilkan kepada peserta maupun pengelola, namun menjadi ‘dana abadi’ dalam Rekening Khusus.

Page 18: Perkembangan & pertumbuhan asuransi syariah life insurance di indonesia

Perkembangan dan Pertumbuhan Asuransi Syariah Life Insurance

Sejak akhir abad ke-20, perkembangan ekonomi syariah secara global mulai meningkat. Semakin

banyak bank-bank Islam yang menerapkan prinsip syariah, yaitu sistem perbankan yang tidak

meminjamkan atau memungut pinjaman dengan bunga pinjaman (riba) dan memiliki larangan

untuk berinvestasi pada usaha yang berkategori haram menurut ajaran Islam.

Perkembangan positif ini juga terlihat pada perkembangan ekonomi syariah di Indonesia dengan

meningkatnya aset perbankan syariah dari Rp49,6 triliun pada 2008 menjadi Rp223 triliun pada

Agustus 2013. Dengan besarnya potensi produk syariah ini, banyak pula perusahaan asuransi di

Indonesia yang menawarkan produk syariah.

Pertumbuhan industri asuransi syariah ditargetkan sebesar 35% per tahun. Bahkan, pertumbuhan

premi asuransi syariah tercatat mencapai 43% di 2013. Ini lebih besar dibandingkan peningkatan

pada asuransi konvensional yang berada di posisi 20%.

Oleh karena itu, masa depan asuransi syariah di Indonesia dipandang masih terbuka lebar.

Pertumbuhan ekonomi yang kuat dikombinasikan dengan naiknya tingkat tabungan dan

berkembangnya perekonomian kelas menengah, merupakan pertanda baik untuk industri asuransi

jiwa syariah.

Perkembangan dan Pertumbuhan Asuransi Syariah Life Insurance

Page 19: Perkembangan & pertumbuhan asuransi syariah life insurance di indonesia

Perkembangan dan Pertumbuhan Asuransi Syariah Life Insurance

Page 22: Perkembangan & pertumbuhan asuransi syariah life insurance di indonesia
Page 23: Perkembangan & pertumbuhan asuransi syariah life insurance di indonesia
Page 24: Perkembangan & pertumbuhan asuransi syariah life insurance di indonesia

Date 1 Date 2 Date 3 Date 4

Timeline

Page 25: Perkembangan & pertumbuhan asuransi syariah life insurance di indonesia

Date 1

Date 2

Date 3

Date 4

Timeline

Page 26: Perkembangan & pertumbuhan asuransi syariah life insurance di indonesia

Looking Ahead

• When is the next milestone?

• What are the expected deliverables?

• Known risks and issues

o What is the investigation timeline for these

issues?

• What are the immediate next steps?

Page 27: Perkembangan & pertumbuhan asuransi syariah life insurance di indonesia

Dependencies and Resources

Project

Vendors

Manufacturing

SalesEngineering

Remote Teams

Page 28: Perkembangan & pertumbuhan asuransi syariah life insurance di indonesia

Appendix

Page 29: Perkembangan & pertumbuhan asuransi syariah life insurance di indonesia

Appendix

• Budget

• Design documents

• Marketing plan

• Supplemental documents

• Contact information