Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

58
TUGAS SEJARAH Nama Kelompok : Annisa Monitha Eka Agustina Lestari Muslimin Nora Febriantesa Bakti Raka Yudha Prasetyo Tanty Naomi Widya Dwi Rahayu Yuliati

Transcript of Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Page 1: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

TUGAS SEJARAH

Nama Kelompok :Annisa Monitha

Eka Agustina Lestari Muslimin

Nora Febriantesa Bakti Raka Yudha Prasetyo

Tanty Naomi Widya Dwi Rahayu

Yuliati

Page 2: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Perjuangan Mempertahankan

Kemerdekaan Indonesia

Page 3: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Latar Belakang

Kemerdekaan Indonesia mendapat gangguan dari pihak Belanda. Hal ini terbukti dengan adanya pasukan Belanda yang ikut membonceng pasukan sekutu. Belanda ingin menjajah Indonesia kembali. Akan tetapi rakyat berjuang sekuat tenaga mempertahankan kemerdekaan.  Semenjak Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945 maka secara hukum tidak lagi berkuasa di Indonesia. Hal ini mengakibatkan Indonesia berada dalam keadaan vacum of power (tidak ada pemerintah yang berkuasa) dan waktu itu dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh bangsa Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.

Page 4: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Kedatangan Tentara Sekutu

Semenjak Jepang menyerah kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945 secara hukum tidak lagi berkuasa di Indonesia. Pada tanggal 14 September 1945 Mayor Greenhalgh datang di Jakarta. la merupakan perwira Sekutu yang pertama kali datang ke Indonesia. Tugas Greenhalgh adalah mempelajari dan melaporkan keadaan di Indonesia menjelang pendaratan rombongan Sekutu. Pada tanggal 29 September 1945 pasukan Sekutu mendarat di Indonesia antara lain bertugas melucuti tentara Jepang.

Page 5: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Tugas itu dilaksanakan Komando Pertahanan Sekutu di Asia Tenggara yang bernama South East Asia Command (SEAC) di bawah pimpinan Lord Louis Mountbatten yang berpusat di Singapura. Untuk melaksanakan tugas itu, Mountbatten membentuk suatu komando khusus yang diberi nama Allied Forces Netherland East Indies (AFNEI) di bawah Letnan Jenderal Sir Philip Christison. Adapun tugas AFNEI di Indonesia adalah :

1. Menerima penyerahan kekuasaan dari tangan Jepang2. Membebaskan para tawanan perang 3. Melucuti dan mengumpulkan orang Jepang untuk kemudian dipulangkan;4. Menegakkan dan mempertahankan keadaan damai untuk kemudian diserahkan kepada pemerintah sipil; dan5. Menghimpun keterangan dan menuntut penjahat perang.

Page 6: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Pasukan AFNEI mulai mendarat di Jakarta pada tanggal 29 September 1945 yang terdiri dari tiga divisi yaitu :

1. Divisi India ke-23, di bawah pimpinan Mayor Jendral D.C. Hawthorn yang bertugas untuk daerah Jawa Barat2. Divisi India ke-5, di bawah pimpinan Mayor Jenderal E.C. Marsergh yang bertugas untuk daerah Jawa Timur3. Divisi India ke-26, di bawah pimpinan Mayor Jenderal H.M. Chambers yang bertugas untuk daerah Sumatra

Page 7: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Pasukan-pasukan AFNEI hanya bertugas di Sumatera dan Jawa, sedangkan untuk daerah

Indonesia lainnya diserahkan tugasnya kepada angkatan perang Australia. Pada mulanya

kedatangan Sekutu disambut dengan senang hati oleh bangsa Indonesia. Hal ini karena mereka mengumandangkan perdamaian. Akan tetapi, setelah diketahui bahwa Sekutu secara diam-

diam membawa orang-orang Netherland Indies Civil Administration (NICA), yakni pegawai-

pegawai sipil Belanda maka bangsa Indonesia curiga dan akhirnya menimbulkan permusuhan.

Page 8: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Kedatangan NICA

Kedatangan pasukan Sekutu pada mulanya disambut dengan sikap netral oleh pihak Indonesia. Namun, setelah diketahui bahwa Sekutu membawa NICA (Netherland Indies Civil Administration) sikap masyarakat berubah menjadi curiga karena NICA adalah pegawai sipil pemerintah Hindia Belanda yang dipersiapkan untuk mengambil alih pemerintahan sipil di Indonesia. Para pemuda memberikan sambutan tembakan selamat datang.

Page 9: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Situasi keamanan menjadi semakin buruk sejak NICA mempersenjatai kembali tentara KNIL (Koninklijk Nerderlands Indisch Leger) yaitu tentara belanda yang baru dilepaskan dari tawanan Jepang. Sebagai pimpinan AFNEI, Christison menyadari bahwa untuk kelancaran tugasnya diperlukan bantuan dari Pemerintah Republik Indonesia. Oleh karena itu diadakanlah perundingan dengan pemerintah RI. Christison mengakui pemerintahan de facto Republik Indonesia pada tanggal 1 Oktober 1945. la tidak akan mencampuri persoalan yang menyangkut status kenegaraaan Indonesia. Namun dalam kenyataannya di daerah-daerah yang didatangi Sekutu selalu terjadi insiden dan pertempuran dengan pihak RI. Hal itu disebabkan pasukan Sekutu tidak bersungguh-sungguh menghormati kedaulatan RI.

Page 10: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Sebaliknya pihak Sekutu yang merasa kewalahan, menuduh pemerintah RI tidak mampu menegakkan keamanan dan ketertiban sehingga terorisme merajalela. Pihak Belanda yang bertujuan menegakkan kembali kekuasaannya di Indonesia berupaya memanfaatkan situasi ini dengan memberi dukungan kepada pihak Sekutu. Panglima Angkatan Perang Belanda, Laksamana Helfrich, memerintahkan pasukannya untuk membantu pasukan Sekutu. Kedatangan tentara Sekutu yang diboncengi NICA menyebabkan terjadinya konflik dan pertempuran di berbagai daerah. Keinginan Belanda untuk kembali menjajah Indonesia berhadapan dengan rakyat Indonesia yang mempertahankan kemerdekaannya. Berikut adalah perlawanan-perlawanan yang terjadi :

Page 11: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

1)Pertempuran Lima Hari di Semarang

Ini diawali dengan tersiarnya kabar bahwa Indonesia merdeka. Kabar tersebut membuat para pemuda bersemangat untuk mengambil senjata Jepang dan mengusir mereka. Pada 14 Oktober 1945 tentara Jepang menolak untuk menyerahkan senjata mereka. Para pemuda bersama rakyat pun mulai marah dan menyusun taktik gerilya.Setelah pernyataan dari Jepang tersebut, para pemuda pun memeriksa setiap mobil Jepang yang lewat di depan markas mereka. Setiap mendapati tentara Jepang, para pemuda pun membawa mereka ke sebuah penjara yang bernama Penjara Bulu.

Page 12: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Namun, Jepang tidak menyerah. Ia kembali menyerang Indonesia dengan menyiksa delapan anggota polisi yang sedang menjaga sumber air minum Kota Semarang.Tak lama kemudian muncul kabar bahwa sumber air minum di Candi Lama telah diberi racun oleh tentara Jepang. Mendengar kabar tersebut seorang dokter, dr. Kariadi langsung mengecek sumber air minum. Namun di perjalanan Dr. Kariadi ditembak kemudian meninggal.Pertempuran antara tentara Jepang dan para pemuda terus terjadi sampai tanggal 20 Oktober 1945. Pertempuran lima hari di Semarang  ini membuat 2000 pejuang Indonesia serta 850 tentara Jepang tewas. Peristiwa ini pun dibuatkan sebuah tugu perjuangan yang diberi nama Tugu Muda.

Page 13: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

2)Pengambilalihan kekuasaan jepang di Yogyakarta

Di Yogyakarta, perebutan kekuasaan secara serentak dimulai pada tanggal 26 September 1945. Sejak pukul 10 pagi, semua pegawai instansi pemerintah dan perusahaan-perusahaan yang dikuasai oleh Jepang mengadakan aksi pemogokan. Mereka memaksa orang-orang Jepang agar menyerahkan semua kantor mereka kepada orang Indonesia. Pada tanggal 27 September 1945, Komisi Nasional Daerah Yogyakarta mengumumkan bahwa kekuasaan di daerah itu telah berada di tangan Pemerintahan RI.

Page 14: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Pada tanggal 5 oktober 1945 gedung Cokan Kantai (Kantor Pemerintahan Jepang) di Yogyakarta berhasil diambil alih pihak Indonesia dan dimanfaatkan sebagai kantor Komisi Nasional daerah Yogyakarta dan dikenal sebagai Gedung Agung. Para pejuang Yogyakarta juga melakukan perebutan senjata dan markas tentara jepang yaitu dengan mengepung markas Osha Butai di Kotabaru menyebabkan terjadi pertempuran antara rakyat dan tentara jepang pada tanggal 7 October 1945. Akhirnya tentara jepang menyerah, tetapi tentara jepang di Kotabaru belum menyerah akibatnya serangan meningkat di daerah tersebut. Pada tanggal 7 Oktober 1945 Kotabaru berhasil dikuasai, selain itu gabungan pasukan rakyat berhasil melakukan pelucutan senjata Kaigun di Maguwo.

Page 15: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

3)Pertempuran Surabaya

Peristiwa di Surabaya merupakan rangkaian kejadian yang diawali sejak kedatangan pasukan Sekutu tanggal 25 Oktober 1945 yang dipimpin oleh Brigjen A.W.S. Mallaby. Setelah mendarat di Surabaya, NICA berusaha menjadikan Hotel Yamato sebagai markas. Mereka mengibarkan bendera Belanda, “merah-putih-biru” di tiang puncak hotel Yamato. Hal ini sontak membuat para pemuda marah. Secara spontan mereka menyerbu masuk hotel dan menurunkan bendera itu, kemudian merober bagian yang berwarna biru lalu bendera pun dikibarkan lagi menjadi merah putih.

Page 16: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Sejak saat itu  bentrokan antara pejuang dan pasukan Sekutu terjadi hampir di tiap sudut kota Surabaya. Pada tanggal 30 Oktober 1945 terjadi pertempuran yang hebat di Gedung Bank Internatio di Jembatan Merah. Dan juga pada tanggal 10 November 1945 pukul 10.00 pagi pasukan Inggris mengerahkan pasukan senjata-senjata berat dan menyerbu Surabaya dari darat, laut, maupun udara yang berlangsung selama 3 minggu.

Page 17: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

4)Pertempuran Ambarawa

Pertempuran Ambarawa berawal dari kedatangan tentara Sekutu di Ambarawa pada 20 Oktober 1945. Kedatangan tentara sekutu dipimpin oleh Brigadir Jenderal Bethell. Awalnya kedatangan tentara sekutu disambut baik oleh masyarakat Ambarawa karena bertujuan mengurus tawanan perang dan tentara Jepang yang berada di Jawa Tengah dan juga pihak sekutu berjanji tidak akan menggangu kemerdekaan Indonesia. Sambutan baik berubah ketika rakyat mengetahui bahwa kedatangan tentara sekutu diikuti oleh tentara NICA (Belanda). NICA secara sepihak membebaskan para interniran Belanda di Magelang dan Ambarawa. Dan juga NICA mempersenjatai para tawanan tersebut.

Page 18: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Tindakan NICA ini menimbulkan kemarahan para pejuang Indonesia dan menyulut menjadi pertempuran. Pada tanggal 6 Oktober 1945 para pejuang mulai mengepung barrak-barrak tentara sekutu seperti di Tuguran, Susteran, dan hotel Montagne dan pada tanggal 21 November 1945 tentara Sekutu di Magelang secara diam-diam mundur ke Ambarawa Di Ambarawa sekutu dikepung oleh Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dibawah pimpinan colonel Sudirman dengan menggunakan strategi Supit Urang dalam pertempuran ini Ambarawa dikepung selama 4 hari 4 malam. Keberhasilan Sudirman dalam mempertahankan kemerdekaan menjadi salah satu peristiwa penting dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan RI.

Page 19: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

5) Pertempuran Medan Area

Pada tanggal 9 Oktober 1945 tentara Inggris yang diboncengi oleh NICA mendarat di Medan. Mereka dipimpin oleh Brigjen T.E.D Kelly. Awalnya mereka diterima secara baik oleh pemerintah RI di Sumatra Utara sehubungan dengan tugasnya untuk membebaskan tawanan perang (tentara Belanda). Sebuah insiden terjadi di hotel Jalan Bali, Medan pada tanggal 13 Oktober 1945. Saat itu seorang penghuni hotel (pasukan NICA) merampas dan menginjak-injak lencana Merah Putih yang dipakai pemuda Indonesia. Hal ini mengundang kemarahan para pemuda. Akibatnya terjadi perusakan dan penyerangan terhadap hotel yang banyak dihuni pasukan NICA.

Page 20: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Pada tanggal 1 Desember 1945, pihak Sekutu memasang papanpapan yang bertuliskan Fixed Boundaries Medan Area (Batas tetap medan area) di berbagai sudut kota Medan. Sejak saat itulah Medan Area menjadi terkenal. Pasukan Inggris dan NICA mengadakan pembersihan terhadap unsur Republik yang berada di kota Medan. Hal ini jelas menimbulkan reaksi para pemuda dan TKR untuk melawan kekuatan asing yang mencoba berkuasa kembali. Pada tanggal 10 Agustus 1946 di Tebing tinggi diadakan pertemuan antara komandan-komandan pasukan yang berjuang di Medan Area. Pertemuan tersebut memutuskan dibentuknya satu komando yang bernama Komando Resimen Laskar Rakyat Medan Area. Pembentukan laskar ini membuat perjuangan rakyat Medan semakin terorganisasi.

 

Page 21: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

6)Berita Proklamasi di Sulawesi

Kabar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia segera tersebar ke seluruh pejuru di Indonesia termasuk Sulawesi. Gubernur Sulawesi, Sam Ratulangi mendapat tugas dari PPKI untuk membentuk komite Nasional Indonesia Daerah di Sulawesi. Penyebaran berita proklamasi kemerdekaan di Sulawesi juga dilakukan para pemuda dengan memperbanyak teks proklamasi kemudian disebarkan ke serluruh pelosok di Sulawesi selain itu naskah proklamasi disebarkan melalui surat kabar Soeara Asia. Kedatangan tentara sekutu lebih awal dari kedatangan tentara sekutu di daerah lainnya.

Page 22: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Kedatangan tentara sekutu ini berniat menghalangi usaha Sam Ratulangi dalam menyebarluaskan berita proklamasi. Pada bulan April 1946, Sam Ratulangi ditangkap pasukan NICA kemudian

diasingkan di Papua. Sebagian rakyat Sulawesi memperoleh berita proklamasi dari tentara jepang

semenjak itu para pemuda memasang bendara Merah Putih sebagai lambang kemerdekaan bangsa

dan dikibarkan di kantor-kantor pemerintah pengganti bendera Jepang. Pemasangan bendera merah putih ini menunjukkan adanya rasa bangga yang dimiliki rakyat sulawesi terhadap indonesia.

Page 23: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

7)Operasi Lintas Laut Banyuwangi-Bali

Operasi lintas laut banyuwangi-bali dilakukan untuk menghalangi Sekutu dalam usahanya menyerbu Jawa. Operasi ini dipimpin beberapa tokoh TRI seperti Kapten Makardi, Kolonel Prabowo, Kolonel Muadi, dan Letkol I Gusti Ngurah Rai. Tindakan ini dilakukan karena kekuatan Tentara Republik Indonesia (TRI) Sunda Kecil di Bali semakin melemah. Selanjutnya, Letjen Urip Sumohardjo dari Markas Besar TRI Yogyakarta segera mengirim persenjataan untuk memperkuat pasukan TRI Sunda Kecil dalam operasi lintas laut ini.

Page 24: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

8)Pertempuran Margarana

Pertempuran ini terjadi antara Indonesia dan Belanda dalam masa Perang kemerdekaan Indonesia yang terjadi pada 20 November 1946. Pertempuran ini dipimpin oleh Kepala Divisi Sunda Kecil Kolonel I Gusti Ngurah Rai. Dimana Pasukan TKR di wilayah ini bertempur dengan habis-habisan untuk mengusir Pasukan Belanda yang kembali datang setelah kekalahan Jepang, untuk menguasai kembali wilayahnya yang direbut Jepang pada Perang Dunia II, mengakibatkan kematian seluruh pasukan I Gusti Ngurah Rai yang kemudian dikenang sebagai Perang Puputan, serta mengakibatkan Belanda sukses mendirikan Negara Indonesia Timur.

Page 25: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

9) Bandung Lautan Api Peristiwa ini berawal ketika tentara Sekutu datang di Kota

Bandung pada bulan Oktober 1945. Pada tanggal 21 November 1945 Sekutu mengeluarkan ultimatum yang memerintahkan rakyat dan para pejuang agar menyerahkan senjata dan mengosongkan Bandung Utara. Pertempuran semakin memanas ketika Sekutu mengeluarkan ultimatum pada tanggal 23 Maret 1946. Pembumi hangusan Kota Bandung sesuai intruksi Kolonel Abdul Haris Nasution sebagai Komandan Divisi lll Siliwangi. Tujuan Pembumihangusan Kota Bandung agar Sekutu tidak bisa memanfaatkan fasilitas yang ada di Kota Bandung. Dengan semangat perjuangan dan pengorbanan, rakyat dan TRI membakar markas dan rumah mereka sendiri. Dalam waktu singkat, api melahap Kota Bandung. Peristiwa inilah yang dikenal dengan Bandung Lautan Api.

Page 26: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Perjuangan Mempertahankan

KeDAULATAN NEGARAIndonesia

Page 27: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

1)Perjuangan Diplomasi

Perlawanan fisik di berbagai daerah menunjukkan perjuangan mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara. Selain melalui pertempuran fisik, perjuangan menegakkan kedaulatan dilakukan melalui jalur damai, yaitu jalur diplomasi Perjalanan panjang ditempuh bangsa indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan dan memperoleh kedaulatan tersebut. Secara umum perjuangan diplomasi dilakukan melalui perundingan berikut :

Page 28: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

a)Perundingan Pendahuluan di Jakarta

Pada tanggal 23 Oktober 1945 diadakan perundingan antara Indonesia dan Belanda. Belanda diwakili oleh van Mook dan Charles O. van der Plas menyatakan Belanda ingin mejalankan pemerintahan di Indonesia sesuai dengan pernyataan Ratu Wihelmina. Namun pernyataan van mook tersebut ditolak . Hingga akhir tahun 1945 belum ada perundingan antara Belanda dan Indonesia yang mebuahkan hasil. Belanda menginginkan Indonesia merdeka dibawa persemakmuran belanda. Sementara Indonesia menginginkan pengakuan sebagai sebuah Negara yang merdeka dan berdaulat.

Page 29: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Pada tanggal 10 febuari 1946 indonesia dan belanda kembali dipertemukan dalam perundingan di Jakarta. Dalam perundingan ini van mook kembali mengusulkan beberapa gagasan politik yang mengacu pada pidato ratu wihelmina pada 7 desember 1942. Perundingan kembali diadakan pada tanggal 27 maret 1946. Perdana menteri sutan sjahrir telah menyiapkan dua belas pasal usulalan untuk menanggapi gagasan van mook. Inti usulan sjahrir adalah pengakuan sebagai Negara yang berdaulat penuh atas wilayah bekas Hindia Belanda. Perundingan ini lagi lagi belum mebuahkan hasil yang menggembirakan. Van Mook memilih kembali ke belanda untuk merundingkan usulan tersebut dengan pemerintah belanda. Usulan tersebut akan dibahas dalam perundingan selanjutnya yang diadakan di Belanda.

Page 30: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

b) Perundingan Hoga Valuwe

Dilaksanakan tanggal 14-25 April 1946. Belanda diwakili Dr. Van Mook, Prof Van Arbeck, Dr. Van Royen, Prof. Logeman, Sultan Hamid II dan Soejo Santoso. Indonesia diwakili Mr. Soewandi, dr. Soedarsono dan Mr. Abdoel Karim Pringgodigdo.

Dalam Perundingan ini Indonesia Menuntut Wilayah Sumatra, Jawa dan Madura sebagai wilayahnya sedangkan Belanda hanya mengakui Jawa dan madura saja, sehingga perundingan ini mengalami kegagalan,yang mana belanda belum bisa memberi keputusan sebelum pemilihan umum belanda dilaksanakan.Tetapi indonesia semakin percaya diri untuk menghadapi perundingan – perundingan selanjutnya

Page 31: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

c) Perundingan Linggajati

Belanda dipimpin Schermerhom,Indonesia dipimpin Sutan Syahrir. Dilaksankan dalam 3 tahapan yaitu:

1. Perundingan tahap pertama,7 oktober 1946 di jakarta,yang membahas tentang genjatan senjata antara belanda dan indonesia

2. Perundingan tahap kedua,10 november 1946 di linggarjati yang berhasil disepakati rancangan perundingan linggajati

3. Perundingan tahap ketiga, 15 november 1946 dilaksankan di istana Rijswijk.Untuk mengesahkan rancangan perundingan linggajati

Page 32: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

ISI PERJANJIAN LINGGAJATI

• Belanda mengakui kedaulatan RI secara de facto atas Jawa, Madura dan Sumatera.

• RI dan Belanda akan kerjasama dalam membentuk RIS, RI bagian dari RIS ( Republik Indonesia Serikat )

• RIS dan Belanda bersatu menjadi UNI Indonesia Belanda dengan ratu Belanda sebagai ketuanya.

Page 33: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Konferensi Malino dan Pembentukan BFO

Konferensi maliino dilksanakan pada tanggal 15-26 juli1946 yang bertujuan untuk

membentuk negara negara federal didaerah yang diserahterimakan inggris dan australia

kepada belanda,pencetus pembentukan negara federal adalah van mook.

Pembentukan negara federal menimbulkan keresahan dikalangan negara-negara bagian

dan daerah otonom yang tidak terwakili dalam susunan pemerintahan baru tersebut.

Page 34: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Pada Mei-Juli 1948 negara negara federal mengadakan rapat di bandung yang dinamakan Bijeenkomst voor Federal

Overleg/BFO. BFO merupakan kekuatan ketiga diantara indonesia-Belanda yang

dikemukakan oleh tangan kanan van mook. BFO dibentuk atas usulan Ide Anak Agung

Gde Agung(perdana menteri negara indonesia timur) dan R.T.Adil

puradiredja(perdana menteri pasundan).

Page 35: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Faktor penyebabkan pembentukan BFO :o BFO dibentuk untuk mencari jalan keluar

dari situasi politik yang gawat akibat perkembangan politik antara indonesia belanda

o Diharapkan mampu menghasilkan rancangan mengenai pemerintah peralihan yang lebih baik dari pada pemerintah federal sementara bentukan van mook.

Page 36: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Perundingan Renville

Perundingan dilakukan Tanggal 8 Desember 1947, di kapal milik AS yang berlabuh di Teluk Jakarta. Perundingan dilakukan karena perbedaan penafsiran isi Perjanjian Linggarjati,dimana Belanda menganggap Indonesia sebagai persemakmuran dari Belanda sedangkan Indonesia menganggap bahwa Indonesia adalah Negara Merdeka, Sehingga terjadilah Agresi Militer Belanda I Tanggal 20 Juli 1947. Indonesia diwakili oleh Amir Syarifuddim dan belanda diwakili oleh R.Abdulkaddir Wijoyoatmojo orang indonesia yang memihak ke belanda

Page 37: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Perjanjian Renville di tanda tangani tanggal 17 Januari 1948,Isi perjanjian Renville :

• Diadakan persetujuan gencatan senjata.• TNI ditarik dari kantong pertahanan Jawa barat

dan Jawa timur ke Yogya.• Belanda bebas membentuk negara federal

didaerah yang pernah didudukinya• Negara Indonesia Serikat sederajat dengan

Belanda.

Page 38: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Hasil perundingan ini yang merugikan bangsa indonesia:

1. Persetujuan tentang gencatan senjata yang antara lain diterimanya garis demarkasi van mook.Persetujuan ini terdiri atas 10 pasal.

2. Dasar dasar politik renville yang berisi kesediaan kedua pihak menyelesaikan pertikaian secara damai.yang terdiri 12 pasal.

3. 6 pasal tambahan dari KTN yang berisi kedaulatan indonesia yang berada ditangan belanda selama masa peralihan sampai penyerahan kedaulatan.

Page 39: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

PERUNDINGAN ROEM – ROYEN (7 Mei 1949)

Indonesia dipimpin oleh Moh. Roem dan Belanda dipimpin oleh Van Roeyen . Terjadi karena adanya Agresi Militer Belanda II tanggal 19 Desember 1948 yang mengakibatkan Presiden Ir Soekarno, Wapres Moh. Hatta, Sutan Syahrir dan AK Pringgodigdo ditawan Belanda dan Diasingkan, sehingga di bentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Sumatra Barat oleh Syafrudin Prawiranegara atas perintah Presiden Ir. Soekarno sampai RI kembali normal.

Page 40: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Pada tanggal 22 juni 1949 perundingan ini diawasi oleh PBB yang dipimpin Chritchley. Yang menghasilkan kesepakatan :

1. Penghentian tembak-menembakan2. Pengembalian pemerintahan republik

indonesia ke yogyakarta3. Pembebasan para pemimpin republik

indonesia yang ditahan belanda4. Segera diadakan konferensi meja

bundar(KMB) di den haag

Page 41: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Konferensi Meja Bundar (KMB)

KMB dilaksanakan tanggal 23 Agustus sampai 2 Nopember 1949 dan ditandatangani pada 2 Nopember 1949. Indonesia diwakili Drs. Moh. Hatta ,Belanda diwakili Van Maarseven . BFO (Negara Federal) diwakili Sultan Hamid II .UNCI (Komisi Perserikatan Bangsa-Bangsa) diwakili Merle Cochran

Page 42: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

ISI PERJANJIAN

• Penyerahan kedaulatan kepada RIS paling lambat akhir tahun 1949.

• Antara RIS dan Belanda membentuk Uni Indonesia-Belanda

• Segera dilakukan penarikan mundur seluruh Tentara Belanda.

• TNI menjadi inti tentara RIS.• Kedudukan Irian Barat akan ditentukan satu

tahun setelah penyerahan kedaulatan. 

Page 43: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

2)Agresi Militer I dan II Belanda

Pada tanggal 20 juli 1947 Belanda melancarkan agresi militer pertama untuk menghancurkan republik Indonesia. Belanda berhasil menguasai Sumatra,jawa barat, jawa tengah,dan jawa timur. Dengan semangat pantang menyerah,pasukan TNI berusaha membalas serangan Belanda. Agresi militer I belanda mengalami kegagalan setelah Indonesia berhasil menarik simpati dari publik internasional. Dewan PBB juga turun tangan dalam upaya mengakhiri permusuhan antara republik Indonesia dengan belanda. Agresi militer I diakhiri dengan perundingan di atas kapal USS Renville.

Page 44: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Setelah penandatanganan perjanjian renville pada tanggal 17 januari 1948, republick Indonesia harus mempersiapkan diri untuk bergabung dalam Uni Indonesia-Belanda yang disebut Republik Indonesia Serikat (RIS). Pada tanggal 19 Desember 1948 Belanda kembali melancarkan agresi militer terhadap republic Indonesia. Agresi militer II belanda bertujuan menyingkirkan pemerintahan republik Indonesia dan menghancurkan TNI. Mereka merebut ibukota Indonesia yang saat itu adalah Yogyakarta.

Page 45: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Dalam serangan ke Yogyakarta pasukan belanda berhasil menguasai istana kepresidenan. Belanda juga berhasil menangkap dan mengasingkan presiden Soekarno ,wakil presiden Moh. Hatta , dan sebagian besar menteri ke pulau Bangka. Aksi agresi militer II Belanda menuai kecaman dunia internasional. Pada tanggal 28 januari 1949 dewan keamanan PBB mengeluarkan sebuah resolusi menuntut agar para pemimpin republic Indonesia dipulangkan ke Yogyakarta. Amerika serikat juga mengancam akan menghentikan semua bantuan ekonomi kepada belanda. Reaksi dan tekanan dari dunia internasional membuat agresi militer II gagal.

Page 46: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

3)Pembentukan PDRI

Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) terbentuk ketika agresi militer II sebelum

tertangkap, soekarno memerintahkan kepada menteri kemakmuran, Sjafruddin Prawiranegara

yang sedang berada di bukittinggi untuk membentuk pemerintahan darurat. PDRI berhasil

dibentuk pada tanggal 19 desember 1948 bertepatan dengan agresi militer II Belanda. PDRI

berfungsi sebagai mandataris kekuasaan pemerintah republik Indonesia,sebagai pemerintah

pusat, serta mempertahankan dan menegakkan eksistensi pemerintahan republik Indonesia.

Page 47: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

4)Serangan Umum 1 Maret 1949 dan Peristiwa Yogya Kembali

Setelah agresi militer I,Belanda tidak menjalankan resolusi PBB. Oleh karena itu sri

sultan hamengku buwono IX meminta jenderal Sudirman melakukan serangan terhadap Belanda

di Yogyakarta. Pada tanggal 1 maret 1949 rencana serangan umum dilancarkan oleh

Jenderal Sudirman dan pasukan gerilya. TNI berhasil menguasai Yogyakarta selama 6 jam.

Akan tetapi, pasukan Belanda berhasil memukul mundur pasukan TNI setelah mendapat bantuan. Meskipun hanya sebentar namun keberhasilan

TNI menguasai Yogyakarta memiliki arti penting.

Page 48: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Peristiwa serangan umum berkaitan erat dengan peristiwa yogya kembali. Keberhasilan serangan umum semakin memperkuat kedudukan Indonesia di dunia internasional. Belanda dan Indonesia kembali dipertemukan dalam sebuah perundingan, yaitu roem-royen. Setelah tercapainya kesepakatan, PDRI memerintahkan Sultan Hamengku Buwono IX mengambil alih pemerintahan dari pihak Belanda.pada tanggal 10 juli 1949 rombongan PDRI tiba di Yogyakarta pada pukul 10.45 pagi. Peristiwa inilah yang disebut sebagai peristiwa yogya kembali. Peristiwa ini juga diabadikan dalam sebuah monumen yang dikenal dengan monumen Yogya Kembali.

Page 49: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

5) Pembentukan Republik Indonesia Serikat

Pembentukan RIS merupakan salah satu keputusan KMB. RIS berbentuk federasi yang terdiiri atas Republik Indonesia dan negara-negara BFO. RIS dipimpin oleh seorang presiden dan dibantu oleh perdana menteri. Lembaga dan perwakilan RIS terdiri atas Senat dan DPR. Senat merupakan perwakilan rakyat indonesia. Pada tanggal 14 Desember 1949 wakil-wakil pemerintah Republik Indonesia dan wakil-wakil BFO mengadakan pertemuan membahas Konstitusi RIS. Pada saat itu juga diadakan pemilihan Presiden RIS dengan calon tunggal Soekarno. Soekarno terpilih sebagai Presiden RIS.

Page 50: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Presiden Soekarno dilantik pada tanggal 17 Desember 1949. Kabinet RIS dipimpin oleh Moh.Hatta selaku Perdana Menteri RIS. Kabinet RIS dilantik presiden pada tanggal 20 Desember. Presiden Soekarno menunjuk Mr.Asaat (ketua KNIP) untuk menjadikan Pemangku Jabatan (Acting) Presiden Republik Indonesia. Upacara penyerahan jabatan Presiden Republik Indonesia dari Presiden Soekarno kepada Mr.Asaat dilakukan di Yogyakarta pada tanggal 27 Desember 1945 bertepatan dengan upacara penyerahan kedaulatan. 

Page 51: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

6)Penyerahan dan Pengakuan Kedaulatan

Upacara penyerahan kedaulatan dilakukan pada tanggal 27 Desember 1949 di dua tempat, yaitu di Indonesia dan Belanda.Upacara dimulai dengan pembacaan Protokol Amsterdam oleh Sekretaris Negara Belanda.Upacara penyerahan kedaulatan di Jakarta ini diwakili oleh Sultan Hamengku Buwono ke IX sebagai perwakilan delegasi RIS. Sementara itu, pihak Belanda diwakili oleh Wakil Tinggi Mahkota, A.H.J.Lovink. Upacara penyerahan kedaulatan berlangsung di Istana Koningsplein (saat ini dikenal dengan Istana Merdeka).

Page 52: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Dalam upacara penyerahan kedaulatan di Belanda, delegasi RIS dan Belanda harus menandatangani tiga dokumen pelengkapan akta penyerahan kedaulatan sbb :

• Dokumen Protokol. Dokumen ini berisi rencana yang dimunculkan dalam KMB. Dokumen ini ditandatangani oleh Moh.Hatta dan Williem Dress.

• Dokumen piagam pengukuhan tertib hukum baru yang ditandatangani oleh Ratu Juliana dan sejumlah menteri Belanda. Dokumen ini mengukuhkan tertib hukum baru di Indonesia.

• Dokumen “Piagam Penyerahan Kedaulatan dan Pengakuan” yang memuat beberapa pernyataan sbb :

1. Penyerahan kedaulatan sesuai Piagam Penyerahan Kedaulatan yang dilaksanakan pada tanggal 27 Desember 1949.

2. Pada tanggal 27 Desember 1949 Uni Indonesia-Belanda dibentuk.

3. Semua hasil tambahan dari KMB mulai berlaku pada tanggal 27 Desember 1949.

Page 53: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

7) Kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia

Dalam perkembangannya banyak rakyat yang tidak puas dengan pembentukkan RIS. pada tanggal 8 Maret 1950 pemerintah RIS mengeluarkan UU no 11 tahun 1950 yang berisi tentang tata cara perubahan susunan kenegaraan RIS. setelah UU tersebut dikeluarkan banyak Negara bagian seperti Jawa Tengah,Jawa Timur dan Madura yang memilih untuk bergabung dengan Republik Indonesia di Yogyakarta.

Page 54: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Perdana menteri RIS, Moh.Hatta mengadakan pertemuan dengan wakil Negara Indonesia Timur,serta wakil Negara Sumatra Timur untuk membahas pembentukkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). DPR Negara Sumatra Timur mengusulkan agar pembentukkan NKRI melalui penggabungan Negara bagian RIS. kemudian pada tanggal 19 mei 1950 negara-negara bagian RIS mengadakan konfrensi untuk membahas pembentukkan NKRI.

Page 55: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Pada tanggal 12 Agustus 1950 KNIP Republik Indonesia menyetujui rancangan UUD yang dihasilkan pada konferensi tanggal 19 Mei 1950 menjadi UUD sementara. Pada tanggal 14 Agustus 1950 DPR dan senat RIS mengesahkan UUD Sementara KNIP menjadi Undang-Undang Dasar Sementara 1950 (UUDS 1950). Pada tanggal 15 Agustus 1950 DPR dan senat RIS mengadakan rapat. Dalam rapat ini presiden Soekarno membacakan piagam persetujuan terbentuknya NKRI. Pada hari itu juga presiden Soekarno kembali ke Yogyakarta untuk menjadi presiden. Pada tanggal 17 Agustus 1950 RIS resmi dibubarkan.

Page 56: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

ADA PERTANYAAN ?

Page 57: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

KESIMPULAN

Setelah kemerdekaan, Belanda hadir kembali di Indonesia dan berupaya menancapkan lagi kekuasaannya. Oleh karena itu, timbulah konflik berkepanjangan antara Indonesia dengan Belanda yang mempengaruhi keberadaan Bangsa Indonesia yang baru berdiri. Dalam kondisi seperti itu, beruntung dunia internasional ikut berperan menyelesaikan pertikaian di antara keduanya. Di samping itu, sifat nasionalisme yang dimiliki Bangsa Indonesia dalam setiap perjuangan baik secara fisik maupun diplomatik. Di beberapa daerah dengan gagah berani masyarakat menghalau penjajah yang  ingin berkuasa di bumi Indonesia. Rakyat Indonesia dengan penuh semangat dan rasa nasionalisme tinggi menantang segala bentuk penjajahan. Mereka mempertahankan kemerdekaan yang telah dicapai dengan mengorbankan jiwa dan raga.

Page 58: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

SEKIAN DAN TERIMAKASIH