perdosi.docx

download perdosi.docx

of 2

Transcript of perdosi.docx

  • 8/11/2019 perdosi.docx

    1/2

    ANALISIS FAKTORFAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESPON TIME TINDAKAN

    RESUSITASI PADA KASUS TRAUMA KEPALA DI TRAUMA CENTER

    I. PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Upaya perbaikan kualitas hidup dalam bidang kesehatan semakin ditingkatan dengan

    berbagai akses pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan. Kasus trauma menjadi

    penyebab tertinggi kematian dan kecatatan. Menurut data Riskesdas (2013)

    Kecenderungan prevalensi Taruma menunjukkan sedikit kenaikan dari 7,5 persen (RKD

    2007) menjadi 8,2 persen (RKD 2013). Trauma yang sering terjadi pada kecelakaan

    adalah trauma kepala menurut CDC (2010) juga merupakan penyebab kematian ketiga

    dari semua jenis trauma yang dikaitkan dengan kematian

    Menurut Basoeki dkk ( 2008) konteks pelayanan kegawatdaruratan aspek asuhan

    keperawatan pada tahap pelaksanaan merupkan hal yang sangat penting diperhatikan,

    karena dalam tahap pelaksanaan /implementasi ini harus mengacu kepada doktrin dasar

    pelayanan gawat darurat yaitu time is life saving ( waktu adalah nyawa), dengan ukuran

    keberhasilan adalah respon time( waktu tanggap) selama 5 menit dan waktu definitif 2

    jam. Negara- negara Eropa dan Amerika telah memiliki layanan panggilan gawat darurat

    yang dilakukan oleh unit khusus yaitu EMS ( Emergency Management Service ).

    Indonesiapun saat ini mempunyai fasilitas Trauma Center yang bekerjasama dengan

    BPJS. Salah satu standar pelayananya yaitu memberikan waktu tanggap (respontime)cpenatalaksanaan kasus kegawatan trauma secara cepat dan tepat.

    Beberapa penelitian mengenai respon time terhadap kasus kegawatan pada

    traumatelah banyak dilakukan, namun analisa terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi

    respon time terhadap belum dilakukan telaah ilmiah yang lebih mendalam. Fenomena

    tersebut menarik peneliti untuk mengadakan penelitian lebih lanjut terkait dengan analisis

    faktorfaktor yang mempengaruhi respon time penatalaksanaan tindakan resusitasi pada

    kasus trauma kepala di trauma center.

    B. Rumusan Masalah

    Bagaimanakah analisis faktor-faktor yang mempengaruhi respon time

    penatalaksanaan tindakan resusitasi pada kasus trauma kepala di trauma center?

    C. Tujuan Penelitian

    1. Mengetahui faktor-faktor yang yang mempengaruhi respon time di trauma center.

    2. Mengetahui penatalaksanaan tindakan resusitasi pada kasus trauma di trauma

    center.

    II. TINJAUAN PUSTAKA

    Salah satu standar pelayanan di trauma centeradalah respon time dalam melakukan

    tindakan kegawatan. Respon Timeadalah satu pengukuran umum dalam pembandingkan

  • 8/11/2019 perdosi.docx

    2/2

    efektivitas waktu tanggap layanan darurat respon yang dibutuhkan bagi pasien darurat

    tiba di tempat kejadian setelah sistem tanggap darurat diaktifkan. Waktu tanggap yang

    cepat sering merupakan komponen penting dari sistem pelayanan darurat .(Haryatun

    ,2008)

    Pasien dengan kondisi kegawatan memerlukan tindakan resusitasi yang merupakan

    tindakan menghidupkan kembali seseorang dan mengembalikan mereka ke kesadaran

    dengan tujuan untuk mengembalikan sirkulasi darah dan mencegah kematian atau

    kerusakan otak akibat kekurangan oksigen (Eisenber,2009). Kegawatan yang memerlukan

    resusitasi adalah trauma kepala menurut PERDOSSI, (2006) trauma kepala adalah

    mekanik terhadap kepala baik secara langsung ataupun tidak langsung yang menyebabkan

    gangguan fungsi neurologi yaitu gangguan fisik, kognitif, fungsi psikososial baik temporer

    maupun permanen.

    Trauma Center merupakan sebuah pusat trauma yang dilengkapi dan staf untuk

    memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif darurat untuk pasien yang

    menderita luka traumatis. Trauma center tumbuh menjadi ada dari kesadaran bahwa

    cedera traumatis adalah proses penyakit tersendiri yang membutuhkan pengobatan

    multidisiplin khusus dan berpengalaman dan sumber daya khusus (Peitzman Andrew B,

    2002).

    III. METODOLOGI PENELITIAN

    Rancangan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan

    observasionalIV. DAFTAR PUSTAKA

    1. Andrew B., MD Peitzman; Andrew B. Peitzman; Michael, MD Sabom; Donald M., MD

    Yearly; Timothy C., MD Fabian (2002). The Trauma Manual. Hagerstwon, MD: Lippincott

    Williams & Wilkins. p. 3.

    2. Badan Penelitian Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI, 2013, Riset

    Kesehatan Dasar, Jakarta

    3. Basoeki , A.P.,Koeshartono, Rahardjo, E & Wirjoatmodjo. 2008. Penanggulangan penderita

    gawat darurat anestesiologi & reanimasi. Surabaya, FK.Unair.

    4. Center for Disease Control and Prevention. 2014. Injury Prevention and Control: Traumatic

    Brain Injury 18 Maret 2013 (diakses 6 Mei 2014).Tersedia dari:

    http://www.cdc.gov/TraumaticBrainInjury/index.html

    5. Notoatmodjo, 2010. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta

    6. Eisenber Mickey S.2009, Resuscitate!: How Your Community Can Improve Survival from

    Sudden Cardiac Arrest,Ashely Saleeba, USA

    7. Perdossi. 2006.Konsensus nasional penanganan trauma kapitis dan trauma spinal. Jakarta

    , Perdossi