PERBANDINGAN PENGGUNAAN FILTER ... - …

12
SJME KINEMATIKA Vol.5 No.1, 25 Juni 2020, pp 11-22 https://kinematika.ulm.ac.id/index.php/kinematika 11 PERBANDINGAN PENGGUNAAN FILTER UDARA STANDAR DENGAN MODIFIKASI TERHADAP KINERJA MESIN COMPARISON OF THE USE OF STANDARD AIR FILTERS WITH MODIFICATION OF MACHINE PERFORMANCE Adhiela Noer Syaief 1) , Kurnia Dwi Artika 2) 1.2 Program Studi Teknologi Otomotif, Politeknik Negeri Tanah Laut, Pelaihari, Indonesia email: [email protected] 1) , [email protected] 2)* Received: 30 April 2020 Accepted: 02 Juni 2020 Published: 25 Juni 2020 © 2020 SJME Kinematika All Rights Reserved. Abstrak Sepeda motor adalah produk otomotif yang saat ini banyak digunakan masyarakat kita. Dalam sistem bahan bakar terdapat salah satu bagian penting nya yaitu supplai udara yang baik dimana satu komponen pentingnya adalah filter udara yang berfungsi sebagai penyaring udara yang dibutuhkan dalam proses pembakaran. Penelitian ini dilakukan untuk menunjukkan pengaruh perbedaan penggunaan filter udara standar dan filter udara variasi terhadap performa kendaraan empat tak, meliputi emisi yang terjadi pada gas buang, konsumsi bahan bakarnya serta torsi dan daya. Penelitian ini dilakukan secara eksperimen pada sepeda motor Yamaha Jupiter mx 135 CC. Analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dengan data ditampilkan dalam bentuk grafik. Hasil pengujian emisi gas buang pada filter udara standar kadar CO lebih baik, namun kadar HC dan CO 2 pada filter udara variasi lebih baik. Selanjutnya, torsi maksimum pada filter udara standar lebih tinggi dibandingkan filter udara variasi, namun untuk daya maksimum pada filter udara variasi lebih tinggi sebesar 9,16 HP dengan 8,79 HP. Kemudian konsumsi bahan bakarnya pada filter udara standar lebih rendah dibandingkan filter udara variasi. Sehingga filter udara standar dan filter udara memiliki keunggulan masing-masing yang dapat menjadi pertimbangan pengguna untuk menggunakan filter udara yang tepat pada kendaraannya. Kata Kunci: Filter Udara, Emisi, Daya Abstract Motorcycle is an automotive product that is currently widely used by our society. In the fuel system there is one important part of it is a good air supply where one important component is an air filter that functions as an air filter needed in the combustion process. This research was conducted to show the effect of differences in the use of standard air filters and air filter variations on the performance of four-stroke vehicles, including emissions that occur in exhaust gas, fuel consumption as well as torque and power. This research was carried out experimentally on Yamaha Yamaha motorcycle brands 135 cc. Analysis of the data used is descriptive statistics with data displayed in graphical form. The results of the exhaust gas emission test on a standard air filter CO levels are better, but the HC and CO2 levels in the air filter

Transcript of PERBANDINGAN PENGGUNAAN FILTER ... - …

Page 1: PERBANDINGAN PENGGUNAAN FILTER ... - …

SJME KINEMATIKA Vol.5 No.1, 25 Juni 2020, pp 11-22 https://kinematika.ulm.ac.id/index.php/kinematika

11

PERBANDINGAN PENGGUNAAN FILTER UDARA STANDAR DENGAN

MODIFIKASI TERHADAP KINERJA MESIN

COMPARISON OF THE USE OF STANDARD AIR FILTERS WITH

MODIFICATION OF MACHINE PERFORMANCE

Adhiela Noer Syaief1), Kurnia Dwi Artika2) 1.2 Program Studi Teknologi Otomotif, Politeknik Negeri Tanah Laut, Pelaihari, Indonesia

email: [email protected]), [email protected])*

Received:

30 April 2020

Accepted:

02 Juni 2020

Published:

25 Juni 2020

© 2020 SJME Kinematika All Rights Reserved.

Abstrak

Sepeda motor adalah produk otomotif yang saat ini banyak digunakan

masyarakat kita. Dalam sistem bahan bakar terdapat salah satu bagian penting

nya yaitu supplai udara yang baik dimana satu komponen pentingnya adalah

filter udara yang berfungsi sebagai penyaring udara yang dibutuhkan dalam

proses pembakaran. Penelitian ini dilakukan untuk menunjukkan pengaruh

perbedaan penggunaan filter udara standar dan filter udara variasi terhadap

performa kendaraan empat tak, meliputi emisi yang terjadi pada gas buang,

konsumsi bahan bakarnya serta torsi dan daya. Penelitian ini dilakukan secara

eksperimen pada sepeda motor Yamaha Jupiter mx 135 CC. Analisis data yang

digunakan adalah statistik deskriptif dengan data ditampilkan dalam bentuk

grafik. Hasil pengujian emisi gas buang pada filter udara standar kadar CO

lebih baik, namun kadar HC dan CO2 pada filter udara variasi lebih baik.

Selanjutnya, torsi maksimum pada filter udara standar lebih tinggi

dibandingkan filter udara variasi, namun untuk daya maksimum pada filter

udara variasi lebih tinggi sebesar 9,16 HP dengan 8,79 HP. Kemudian

konsumsi bahan bakarnya pada filter udara standar lebih rendah dibandingkan

filter udara variasi. Sehingga filter udara standar dan filter udara memiliki

keunggulan masing-masing yang dapat menjadi pertimbangan pengguna untuk

menggunakan filter udara yang tepat pada kendaraannya.

Kata Kunci: Filter Udara, Emisi, Daya

Abstract

Motorcycle is an automotive product that is currently widely used by our

society. In the fuel system there is one important part of it is a good air supply

where one important component is an air filter that functions as an air filter

needed in the combustion process. This research was conducted to show the

effect of differences in the use of standard air filters and air filter variations on

the performance of four-stroke vehicles, including emissions that occur in

exhaust gas, fuel consumption as well as torque and power. This research was

carried out experimentally on Yamaha Yamaha motorcycle brands 135 cc.

Analysis of the data used is descriptive statistics with data displayed in

graphical form. The results of the exhaust gas emission test on a standard air

filter CO levels are better, but the HC and CO2 levels in the air filter

Page 2: PERBANDINGAN PENGGUNAAN FILTER ... - …

SJME KINEMATIKA Vol.5 No.1, 25 Juni 2020, pp 11-22 https://kinematika.ulm.ac.id/index.php/kinematika

12

variations are better. Furthermore, the maximum torque at the standard air

filter is higher than the variation of the air filter, but for maximum power at

the variation of the air filter is higher at 9.16 HP with 8.79 HP. Then the fuel

consumption in the standard air filter is lower than the variation of air filters.

Keywords: Air Filters, Emissions, Power DOI: 10.20527/sjmekinematika.v5i1.128

How to cite: Syaief, A.N., & Artika, K.D., “Perbandingan Penggunaan Filter Udara Standar Dengan

Modifikasi Terhadap Kinerja Mesin. Scientific Journal of Mechanical Engineering Kinematika”, 5(1),

11-22, 2020.

PENDAHULUAN

Saat sekarang ini sudah tidak bisa dipungkiri lagi sepeda motor memiliki peranan

yang begitu penting dalam aktivitas sehari-harinya, khusus mencakup bidang transportasi

dan mobilisasi. Sebagian besar orang sangat menikmati manfaat dari sepeda motor sebagai

sebuah sarana transportasi yang mudah dan murah. Sehingga tentunya sepeda motor

menjadi pilihan utama bagi kebanyakan masyarakat kita.

Salah satu jenis sepeda motor roda dua yang banyak saat ini digunakan adalah motor

bensin 4 tak. Motor ini dilengkapi dengan sistem pengapian busi dan sistem bahan bakar

menggunakan karburator yang menggunakan premium sebagai bahan bakarnya.

Karburator memiliki fungsi sebagai tempat bercampurnya bahan bakar yang digunakan

dan udara segar yang didapat dari luar. Campuran ini terjadi disebabkan bahan bakar yang

terhisap masuk ke dalam atau disemprotkan menuju aliran arus udara bersih yang bergerak

masuk ke karburator. Campuran antara bahan bakar yang digunakan tersebut dengan udara

selanjutnya dikirim masuk ke dalam ruang bakar sistem pembakaran melalui saluran

masuk untuk dimampatkan dan selanjutnya diberi api oleh loncatan bunga api yang

berasal dari busi pada tahapan terakhir dalam sebuah langkah kompresi [1][2].

Kebutuhan udara dalam proses pembakaran diperoleh dari udara yang terdapat

disekitar. Udara tersebut banyak mengandung debu serta kotoran yang bisa mengganggu

terjadinya proses pembakaran dalam ruang bakar. Oleh karena itu terdapat sebuah

komponen filter yang digunakan untuk memfilter kotoran yang ikut masuk ke dalam

karburator. Jika tidak menggunakan filter, udara yang masuk ke dalam karburator

jumlahnya akan terlalu banyak dan juga udara mengandung debu. Partikel-partikel debu

yang terbawa ke dalam karburator dapat menyebabkan kerusakan pada komponen mesin,

partikel debu yang terbawa akan terkumpul di dalam karburator membuat penyumbatan

pada saluran pada bahan bakar di karburator, sehingga bahan bakar yang ingin digunakan

akan mengalami masalah dan jumlahnya akan mengalami kekurangan sehingga campuran

antara udara serta bahan bakar menjadi tidak baik [3].

Campuran antara udara dan bahan bakar tidak sesuai akan membuat pembakaran

yang terjadi tidak sempurna serta dapat mengurangi kinerja pada mesin. Tidak sempurnanya

pembakaran yang terjadi akan menghasilkan gas hasil dari pembakaran yang tidak

sempurna pula, seperti gas CO, CO2, dan HC [4]. Apabila campuran antara bahan bakar

dan udara terjadi dengan sesuai, maka pembakaran yang terjadi sempurna dan kinerja

mesin akan meningkat. Untuk itu agar mendapatkan pembakaran yang baik dan sempurna

maka diperlukan filter yang dapat berguna untuk menyaring debu serta dapat meningkatkan

performa mesin [5][6].

Maka dari itu dari permasalahan yang ada, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

perbandingan penggunaan filter udara standar dengan filter udara variasi pada motor

Jupiter Mx 135 cc. Karena kelemahan sebelumnya dari motor jupiter mx yang akan

dilakukan penelitian ini performanya kurang maksimal, Salah satunya disebabkan karena

pengaruh filter udara [7][8]. Jika melihat permasalahan diatas maka perlunya dilakukan

Page 3: PERBANDINGAN PENGGUNAAN FILTER ... - …

SJME KINEMATIKA Vol.5 No.1, 25 Juni 2020, pp 11-22 https://kinematika.ulm.ac.id/index.php/kinematika

13

sebuah penelitian tentang pengaruh penggunaan filter udara variasi terhadap kinerja mesin

pada motor Jupiter Mx 135 cc yaitu dengan menggunakan filter udara bertipe standar dan

filter udara variasi dengan tujuan untuk mengetahui emisi gas buang, torsi dan daya serta

konsumsi bahan bakar.

METODE PENELITIAN

Alat dan Bahan

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Stopwatch.

2. Gas Analyzer.

3. Obeng (Screw Driver).

4. Kunci L (Allen spanner).

5. Kunci Kombinasi 10 (Combination Spanner).

6. Tachometer.

7. Dynamometer.

8. Burret dan Thermo Gun.

Adapun bahan yang digunakan pada saat penelitian mengenai pengaruh penggunaan

filter udara variasi terhadap kinerja pada mesin motor jupiter mx 135 cc sebagai berikut:

1. Jupiter Mx 135 cc 2010.

2. Filter udara standar.

3. Filter udara variasi.

4. Bensin.

5. Botol bahan bakar dan selang.

Persiapan Pengujian Pengaruh Filter Udara Langkah awal yang harus dipersiapkan sebelum melakukan penelitian adalah:

1. Sepeda Motor

Sepeda motor sebelum yang akan digunakan untuk pengujian harus diperiksa terlebih

dahulu. Seperti mesin, dan oli mesin harus dalam keadaan bagus dan berada pada jumlah

yang sudah diatur oleh pabrik pembuatnya.

2. Karburator

Karburator yang akan digunakan untuk pengujian harus diperiksa terlebih dahulu.

Terutama kotoran yang menempel pada main jet dan pilot jet harus dibersihkan terlebih

dahulu agar mendapatkan hasil yang tepat pada penelitian.

3. Knalpot

Knalpot dipasangkan pada dudukan gas buang. Pemasangan harus benar-benar

kencang dan rapat. Jangan ada gas yang bocor karena akan mempengaruhi tekanan gas

buang yang keluar dari knalpot.

4. Alat Ukur

Alat ukur sebelum dipakai harus diperiksa keadaan normalnya atau disebut kalibrasi

alat.

Persiapan Pengujian Emisi Gas Buang 1. Sepeda motor dalam keadaan tegak / datar.

2. Pastikan pipa pada gas buang (knalpot) tidak mengalami kebocoran.

3. Suhu mesin dalam keadaan normal dan sistem aksesoris pada kendaraan seperti

lampu dalam kondisi mati.

4. Pastikan alat dalam kondisi telah terkalibrasi.

5. Hidupkan mesin sesuai prosedur pengoperasian.

Page 4: PERBANDINGAN PENGGUNAAN FILTER ... - …

SJME KINEMATIKA Vol.5 No.1, 25 Juni 2020, pp 11-22 https://kinematika.ulm.ac.id/index.php/kinematika

14

6. Skema pengujian emisi gas buang seperti pada gambar 1.

Gambar 1. Skema Pengujian Emisi Gas Buang

Persiapan Pengujian Torsi dan Daya 1. Melakukan pengecekan pada dynamometer dan alat-alat sebelum digunakan agar

memperoleh data yang akurat.

2. Melakukan proses kalibrasi dynamometer dengan sepeda motor.

3. Melakukan pemeriksaan sepeda motor sebelum digunakan untuk pengujian seperti

mesin, oli mesin harus dalam keadaan baik dan komponen lainnya.

4. Melakukan penggantian filter udara standar setelah pengambilan data standar, di-

ganti dengan filter udara variasi. Skema pengujian seperti pada gambar 2.

Gambar 2. Skema Pengujian Torsi dan Daya

Persiapan Pengujian Konsumsi Pada Bahan Bakar 1. Sebelum melakukan pengujian, bahan bakar perlu dipersiapkan.

2. Memeriksa kondisi mesin uji, karburator dan sistem bahan bakar.

3. Menyiapkan alat-alat yang diperlukan selama pengujian.

4. Memastikan selang bahan bakar tidak terdapat kebocoran Tahap Pengujian. Skema

pengujian seperti pada gambar 3.

Gambar 3. Skema Pengujian Konsumsi Bahan Bakar

Persiapan

Kendaaran dan Alat

Uji

Pemeriksaan Kondisi

Kendaraan Dan Alat

Uji

Kalibrasi Alat Uji

Pengujian Emisi

Gas Buang

Pengambilan Data

Hasil Uji Selesai

Pemeriksaan Alat

Uji Kalibrasi Alat Uji

Pemeriksaan

Kendaraan Yang

akan Digunakan

Pengujian Kendaraan

Dengan Filter Udara Yang

Berbeda

Pengambilan Data

Hasil Uji Selesai

Pemeriksaan

Kendaraan yang

Akan Digunakan

Menyiapkan Bahan

Bakar dan

Peralatan Uji

Pengujian Konsumsi

Bahan Bakar

Pengambilan Data

Hasil Uji Selesai

Page 5: PERBANDINGAN PENGGUNAAN FILTER ... - …

SJME KINEMATIKA Vol.5 No.1, 25 Juni 2020, pp 11-22 https://kinematika.ulm.ac.id/index.php/kinematika

15

Tahap Pengujian Emisi Gas Buang

1. Menghidupkan alat penguji emisi gas buang.

2. Menghidupkan kendaraan yang akan di ukur.

3. Ukur temperatur mesin menggunakan thermo gun sampai mencapai temperatur ker-

ja mesin.

4. Cek kebocoran pada knalpot kendaraan, jika ada kebocoran maka perlu perbaikan

terlebih dahulu.

5. Mengatur putaran rpm pada kisaran putaran yang akan diinginkan.

6. Letakkan Gas Probe pada knalpot motor kurang lebih pada jarak 30 cm.

7. Lihat angka pada layar alat khusus pergerakan angka CO, CO2, dan HC.

8. Waktu pengujian dilakukan sekitar 30 detik sejak Gas Probe diletakkan ke dalam

knalpot kendaraan.

9. Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan agar mendapatkan hasil yang aku-

rat.

10. Mencatat hasil emisi gas buang dan mencatat hasil penggunaan bahan bakar yang

ditunjukkan pada masing- masing alat ukur tersebut.

Tahap Pengujian Torsi dan Daya 1. Melakukan pemeriksaan pada sistem saluran bahan bakar, agar dapat dipastikan tid-

ak terjadi kebocoran bahan bakar.

2. Letakkan sepeda motor yang digunakan di atas dynamometer dengan posisi roda

belakang menempel tepat di atas roller.

3. Pasang pengunci pada roda depan diperkuat dengan pengereman agar kendaraan tid-

ak bergerak.

4. Melakukan pengujian torsi dan daya sesuai prosedur yang ditentukan.

5. Mencatat hasil pengujian torsi dan daya yang ditunjukkan pada monitor dynamome-

ter.

6. Merapikan kembali bahan dan peralatan yang digunakan.

Tahap Pengujian Konsumsi Bahan Bakar 1. Melakukan pengisian bahan bakar premium pada tangki kendaraan sebelum

melakukan pengujian.

2. Melakukan pemeriksaan sistem pada saluran bahan bakar, agar dapat dipastikan tid-

ak terjadi kebocoran bahan bakar.

3. Mempersiapkan alat ukur yang akan digunakan dalam pengujian seperti, tachometer,

thermo gun dan stopwatch.

4. Melaksanakan pengujian penggunaan bahan bakar sesuai prosedur yang ditentukan.

5. Mencatat hasil pengujian penggunaan bahan bakar yang ditunjukkan pada alat ukur

stopwatch tersebut.

6. Merapikan kembali bahan dan alat yang digunakan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil perhitungan disampaikan dalam bentuk grafik. Grafik ini dibuat dengan

membandingkan antara pemakaian filter udara standar dan filter udara variasi dari hasil

pengujian emisi gas buang, torsi dan daya serta penggunaan bahan bakar.

Page 6: PERBANDINGAN PENGGUNAAN FILTER ... - …

SJME KINEMATIKA Vol.5 No.1, 25 Juni 2020, pp 11-22 https://kinematika.ulm.ac.id/index.php/kinematika

16

Emisi Gas Buang CO

Gambar 4. Grafik Kadar CO

Dari Gambar 4 terlihat kadar CO terendah terdapat pada penggunaan filter udara

variasi dengan nilai sebesar 1,1% pada putaran mesin 1000 rpm, sedangkan pada putaran

mesin yang sama penggunaan filter udara standar kadar CO sebesar 1,16% selisih

perbedaan sebesar 0,06% dengan persentase penurunan sebesar -5,17%. Kemudian pada

putaran mesin 2000 rpm kadar CO untuk filter udara standar dan filter udara variasi sama-

sama mengalami peningkatan dengan nilai sebesar 1,51% dan 1,77%.

Selanjutnya dapat dilihat pada grafik kadar CO tertinggi saat menggunakan filter

udara variasi yaitu sebesar 2.92% pada putaran mesin 5000 rpm dan untuk penggunaan

filter udara standar sebesar 1,92%. Semakin rendah kadar CO maka semakin sempurna

proses pembakaran. Kenaikan kadar CO pada tiap putaran mesin disebabkan karena udara

yang masuk ke dalam ruang bakar lebih banyak sehingga pada karburator harus dilakukan

penyetelan angin, supaya mendapatkan perbandingan campuran yang tepat [6].

1,16

1,51 1,45 1,38

1,92

1,10

1,77 1,61

2,38

2,92

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

1000 2000 3000 4000 5000

CO

(%

)

Putaran Mesin (RPM)

Filter Udara Standart

Filter Udara Variasi

Page 7: PERBANDINGAN PENGGUNAAN FILTER ... - …

SJME KINEMATIKA Vol.5 No.1, 25 Juni 2020, pp 11-22 https://kinematika.ulm.ac.id/index.php/kinematika

17

Emisi Gas Buang CO2

Gambar 5. Grafik Kadar CO2

Dari Gambar 5 terlihat grafik kadar CO2 tertinggi pada putaran mesin 5000 rpm

sebesar 4,1% sedangkan hasil pengujian filter udara standar di putaran mesin yang sama

yaitu sebesar 2,2% dengan selisih perbedaan 1,9% dan persentase sebesar 86,36%.

kemudian kadar CO2 terendah pada putaran mesin 1000 rpm yaitu sebesar 1,9% untuk

penggunaan filter udara standar dan filter udara variasi.

Dapat dilihat pada grafik saat menggunakan filter udara variasi kadar CO2

mengalami peningkatan mulai dari putaran mesin 1000 rpm sampai dengan 5000 rpm,

jadi untuk emisi gas buang CO2 penggunaan filter udara variasi lebih tinggi dibandingkan

dengan filter udara standar karena pada grafik diperoleh kadar CO2 yang lebih

meningkat, secara umum persentase emisi gas buang CO2 sebesar 46,93%. semakin

tinggi kadar CO2 maka semakin sempurna proses pembakaran yang terjadi di ruang

bakar, namun dalam ambang batas normal. Rendahnya kadar CO2 juga dimungkinkan

karena campuran udara dan bahan bakar yang terlalu kaya atau miskin.

1,9

2,4 2,0 2,0

2,2 1,9

2,6

3,1

3,7 4,1

0,0

0,5

1,0

1,5

2,0

2,5

3,0

3,5

4,0

4,5

5,0

1000 2000 3000 4000 5000

CO

2 (

%)

Putaran Mesin (RPM)

Filter Udara Standart

Filter Udara Variasi

Page 8: PERBANDINGAN PENGGUNAAN FILTER ... - …

SJME KINEMATIKA Vol.5 No.1, 25 Juni 2020, pp 11-22 https://kinematika.ulm.ac.id/index.php/kinematika

18

Emisi Gas Buang HC

Gambar 6. Grafik Kadar HC

Dari Gambar 6 emisi gas buang HC terendah pada penggunaan filter udara variasi

pada putaran mesin 3000 rpm sebesar 91,6 ppm, sedangkan penggunaan filter udara

standar pada putaran mesin yang sama yaitu sebesar 325,3 ppm dengan persentase

penurunan emisi gas buang sebesar -71,84%. kemudian pada putaran mesin 4000 rpm

kadar HC untuk filter udara standar sebesar 328,6 ppm, dan untuk filter udara variasi

sebesar 110 ppm.

Jika dibandingkan kadar HC pada filter udara standar mengalami kenaikan pada

3000 rpm dan 4000 rpm tetapi saat putaran mesin 5000 rpm kadar HC mengalami

penurunan, kemudian kadar HC mengalami penurunan juga pada putaran mesin 2000 rpm.

Sedangkan pada filter udara variasi kadar HC mengalami penurunan pada 2000 rpm dan

3000 rpm tetapi saat putaran mesin 4000 rpm kadar HC meningkat, secara umum

persentase penurunan emisi gas buang HC sebesar -42,14%. Tingginya tingkat kadar HC

disebabkan oleh pembakaran yang kurang baik, yakni karena kadar oksigen kurang atau

bahan bakar sehingga ada sejumlah bahan bakar yang tidak ikut terbakar dan keluar

masih dalam bentuk hidrokarbon [7].

282,6

218,3

325,3 328,6

160,0

235,3

168,3

91,6 110,0

107,6

0,0

50,0

100,0

150,0

200,0

250,0

300,0

350,0

1000 2000 3000 4000 5000

HC

(p

pm

)

Putaran Mesin (RPM)

Filter Udara Standart

Filter Udara Variasi

Page 9: PERBANDINGAN PENGGUNAAN FILTER ... - …

SJME KINEMATIKA Vol.5 No.1, 25 Juni 2020, pp 11-22 https://kinematika.ulm.ac.id/index.php/kinematika

19

Torsi

Gambar 7. Grafik Torsi

Dari Gambar 7 pada filter udara standar dapat disampaikan bahwa torsi maksimum

sebesar 12,05 Nm pada putaran mesin 4000 rpm, sedangkan torsi maksimum pada hasil

pengujian filter udara variasi yaitu sebesar 9,87 Nm pada putaran mesin 6000 rpm. Dari

grafik dapat dilihat perbedaan signifikan setelah putaran pada mesin 6000 rpm pada

penggunaan filter udara standar nilai torsi mengalami penurunan yang sangat jauh

dibandingkan dengan penggunaan filter udara variasi yaitu dengan nilai 6,57 Nm dan

9,27 Nm, dapat disimpulkan bahwa pada putaran rendah filter udara variasi torsinya lebih

besar, namun pada putaran menengah torsinya turun, kemudian pada putaran tinggi yaitu

7000 rpm torsinya meningkat.

Secara umum persentase torsi sebesar 57,11%. Pada penggunaan filter udara variasi

torsi yang didapatkan pada setiap putaran mesin lebih rendah, disebabkan karena jumlah

udara yang masuk ke dalam ruang bakar lebih banyak dibandingkan dengan pengunaan

filter udara standar sehingga pada karburator harus dilakukan penyetelan ulang, agar

mendapatkan campuran udara dan bakan bakar yang tepat [5].

2,46

12,05

10,43 10,33

6,57

9,60 9,67 9,76 9,87 9,27

0,00

2,00

4,00

6,00

8,00

10,00

12,00

14,00

1000 2000 3000 4000 5000

Tors

i (N

m)

Putaran Mesin (RPM)

Filter Udara Standart

Filter Udara Variasi

Page 10: PERBANDINGAN PENGGUNAAN FILTER ... - …

SJME KINEMATIKA Vol.5 No.1, 25 Juni 2020, pp 11-22 https://kinematika.ulm.ac.id/index.php/kinematika

20

Daya

Gambar 8. Grafik Daya

Dari Gambar 8 terlihat daya tertinggi terjadi pada putaran 7000 rpm dengan

menggunakan filter udara variasi dengan nilai sebesar 9,14 HP, sedangkan pada filter

udara standar daya tertinggi terjadi pada putaran 6000 rpm dengan nilai sebesar 8,79 HP.

Jika dibandingkan antara filter udara standar dan filter udara variasi dapat disimpulkan

bahwa daya maksimum yang dihasilkan oleh filter udara variasi lebih tinggi nilainya

yaitu pada putaran mesin 7000 rpm, sedangkan pada filter udara standar daya maksimum

hanya pada putaran mesin 6000 rpm, dapat disimpulkan bahwa pada putaran rendah filter

udara variasi dayanya lebih besar, namun pada putaran menengah dayanya turun,

kemudian pada putaran tinggi yaitu 7000 rpm dayanya meningkat, secara umum

persentase daya sebesar 120,21%.

Berdasarkan data yang terlihat pada grafik penggunaan filter udara variasi daya

yang diperoleh pada setiap putaran mesin lebih rendah, disebabkan karena perbandingan

udara dan bahan bakar yang tidak tepat dibandingkan dengan pengunaan filter udara

standar, sehingga pada karburator harus dilakukan penyetelan ulang, agar perbandingan

udara dan bahan bakar bisa seimbang pada setiap putaran mesin [7].

0,58

7,00

8,52 8,79

6,48

4,09

5,45

6,93

8,41

9,27

0,00

2,00

4,00

6,00

8,00

10,00

1000 2000 3000 4000 5000

Daya (

Hp

)

Putaran Mesin (RPM)

Filter Udara Standart

Filter Udara Variasi

Page 11: PERBANDINGAN PENGGUNAAN FILTER ... - …

SJME KINEMATIKA Vol.5 No.1, 25 Juni 2020, pp 11-22 https://kinematika.ulm.ac.id/index.php/kinematika

21

Konsumsi Bahan Bakar

Gambar 9. Grafik Konsumsi Bahan Bakar

Dari Gambar 9 terlihat hasil ketika putaran mesin mengalami peningkatan maka

pemakaian bahan bakar akan meningkat mulai dari putaran mesin 1000 rpm sampai 5000

rpm penggunaan bahan bakarnya terus meningkat, karena semakin besar pembukaan

katup gas maka aliran udara semakin cepat sehingga terjadi kevakuman yang sangat

besar dalam ruang bakar sehingga volume bahan bakar yang dibutuhkan semakin

bertambah [8].

Namun pada penggunaan filter udara standar konsumsi bahan bakar lebih irit seperti

pada grafik karena memerlukan waktu yang lebih lama untuk menghabiskan 50 ml bahan

bakar premium dibandingkan dengan penggunaan filter udara variasi, diperoleh

perbandingan waktu yaitu sebesar 16 menit 28 detik dan 13 menit 55 detik pada putaran

mesin 1000 rpm, secara umum persentase penurunan konsumsi bahan bakar sebesar

−18,07%. Peningkatan konsumsi bahan bakar disebabkan karena udara yang masuk ke

ruang bakar lebih banyak sehingga bahan bakar yang dikonsumsi menyesuaikan asupan

udara.

KESIMPULAN

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan, yaitu sebagai berikut:

1. Pada penggunaan filter udara standar dan filter udara variasi emisi gas buang CO

diperoleh persentase sebesar 29,52%, kemudian untuk emisi gas buang CO2 dan HC

diperoleh persentase masing-masing sebesar 46,93% dan 42,14% dengan

perbandingan data yang sudah dilakukan proses pengujian.

2. Setelah dilakukan pengujian menggunakan alat dynamometer, Pada penggunaan

filter udara standar dan filter udara variasi diperoleh persentase torsi dan daya mesin

masing-masing sebesar 57,11% dan 120,21%.

3. Konsumsi bahan bakar untuk penggunaan filter udara standar dan filter udara variasi

dapat dilihat dari tabel dan grafik diperoleh persentase penurunan sebesar 18,07%.

16,28

14,90

11,20

8,10

6,11

13,55

11,11

9,11

6,55 4,58

0,00

2,00

4,00

6,00

8,00

10,00

12,00

14,00

16,00

18,00

1000 2000 3000 4000 5000

Kon

sum

si B

ah

an

Bak

ar

/ 50 m

l

Putaran Mesin (RPM)

Filter Udara Standart

Filter Udara Variasi

Page 12: PERBANDINGAN PENGGUNAAN FILTER ... - …

SJME KINEMATIKA Vol.5 No.1, 25 Juni 2020, pp 11-22 https://kinematika.ulm.ac.id/index.php/kinematika

22

REFERENSI

[1] Jalius Jama Wagino. (2008). Teknik Sepeda Motor Jilid 1. Buku Sekolah Elektronik.

https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004.

[2] Jalius Jama Wagino. (2009). Teknik Sepeda Motor Jilid 2. Jakarta: Direktorat

Pembinaan SMK.

[3] Soemarsono. (2012). Motor Bensin Modern. Jakarta: PT Rineka Cipta.

[4] Surancoyo, A. (2017). Pengaruh Filter Udara Berbahan Zeolit Dan Fly Ash Aktivasi

NaoH Fisik Terhadap Prestasi Mesin Sepeda Motor 4 Langkah. Lampung.

[5] Fuhaid, N. (2010). Pengaruh Filter Udara Pada Karburator Terhadap Unjuk Kerja

Mesin. Proton.

[6] Fatkhuniam, A., Wijaya, M. B. R., & Septiyanto, A. (2018). Perbandingan

Penggunaan Filter Udara Standar dan Racing Terhadap Performa dan Emisi Gas

Buang Mesin Sepeda Motor Empat Langkah. Jurnal Dinamika Vokasional Teknik

Mesin, 3(2), 130–137. https://doi.org/10.21831/dinamika.v3i2.21410.

[7] Wardono, H., Aziz, A., & Risano, A. Y. E. (2019). Pengaruh Filter Udara Berbahan

Zeolit dan Fly ash Teraktivasi HCl-Fisik terhadap Prestasi Mesin Sepeda Motor 4

Langkah. Turbo : Jurnal Program Studi Teknik Mesin.

https://doi.org/10.24127/trb.v8i1.923.

[8] Muhammad Kambrany, Akhmad Farid, N. F. (2014). Pengaruh Filter Udara

Terhadap Unjuk Kerja Mesin Pada Motor Matic. Proton.