PENINGKATAN KEAKTIFAN MAHASISWA DAN · PDF filesumberdaya manusia harus berupaya keras dan...

22
Jurnal Kependidikan, Nomor I. Tahun XXXVll. Mei 2007 PENINGKATAN KEAKTIFAN MAHASISWA DAN REDUKSI MISKONSEPSI MELALUI PENDEKA T AN PROBLEM BASED LEARNING Oleh: Wagiran Universitas Negeri Yogyakarta Abstract This research is trying to improve the quality of learning, reduction of misconceptions, improving of learning activity by using the method of Problem-basedLearning in the subject matter of Matematika Teknik.The goal of this reserach is reducingas well as eradicating the students'inactiveness in learning, reduction of misconceptions followed by the improvement of learning performance. This research is a classroom action research consisting of two cycles. Each cycle consists of four steps of activities: planning the action, implementation and observation, reflection. and revision. Research conducted to all students participant of Matematika Teknik subject. The data were collected through observation and tests Data were analyzed descriptively. Result of the research indicate that: (1) Learning model of Problem-Based Learning based on constructivism can reduce the frequency of misconceptions to Matematika Teknik concepts (misconceptions reduced from 87.1% in pre-test become 41,3% at the post-test). (2) Learning model of Problem-Based Learning base on constructivism can improve student's learning activity marked with more and more students participate actively in learning (3) Learning model of Problem-Based Learning base on construc- tivism can improve learning performanceofthe students (from 3,3 at pre-test become 7,0 at the time of post-test). Pursuant to result of this research hence require to strive applying of learning model of Problem-Based Learning base on construc-tivism at broader scope in the effort of improving the quality of learning and education in applying of competence based curriculum. Keyword: Konstruktivistik, Problem-Based Learning, miscon- ceptions. learning performance -- 1

Transcript of PENINGKATAN KEAKTIFAN MAHASISWA DAN · PDF filesumberdaya manusia harus berupaya keras dan...

Page 1: PENINGKATAN KEAKTIFAN MAHASISWA DAN · PDF filesumberdaya manusia harus berupaya keras dan sudah selayaknya ... komputer, wawancara dialogis ... efektif dalam interaksi belajar mengajar,

Jurnal Kependidikan, Nomor I. Tahun XXXVll. Mei 2007

PENINGKATAN KEAKTIFAN MAHASISWA DAN REDUKSIMISKONSEPSI MELALUI PENDEKA TAN

PROBLEM BASED LEARNING

Oleh:

WagiranUniversitas Negeri Yogyakarta

Abstract

This research is trying to improve the quality of learning,reduction of misconceptions, improving of learning activity byusing the method of Problem-basedLearning in the subject matterof Matematika Teknik.Thegoal of this reserach is reducingas wellas eradicating the students'inactiveness in learning, reduction ofmisconceptions followed by the improvement of learningperformance. This research is a classroom action researchconsisting of two cycles. Each cycle consists of four steps ofactivities: planning the action, implementation and observation,reflection. and revision. Research conducted to all studentsparticipant of Matematika Teknik subject. The data were collectedthrough observation and tests Data were analyzed descriptively.Result of the research indicate that: (1) Learning model ofProblem-Based Learning based on constructivism can reduce thefrequency of misconceptions to Matematika Teknik concepts(misconceptions reduced from 87.1% in pre-test become 41,3% atthe post-test). (2) Learning model of Problem-Based Learning baseon constructivism can improve student's learning activity markedwith more and more students participate actively in learning (3)Learning model of Problem-Based Learning base on construc-tivism can improve learning performanceofthe students (from 3,3at pre-test become 7,0 at the time of post-test). Pursuant to resultof this research hence require to strive applying of learningmodel of Problem-Based Learning base on construc-tivism atbroader scope in the effort of improving the quality of learningand education in applying of competence based curriculum.

Keyword: Konstruktivistik, Problem-Based Learning, miscon-ceptions. learning performance

--

1

Page 2: PENINGKATAN KEAKTIFAN MAHASISWA DAN · PDF filesumberdaya manusia harus berupaya keras dan sudah selayaknya ... komputer, wawancara dialogis ... efektif dalam interaksi belajar mengajar,

---- - - -

PeningkatanKeaktifanMahasiswadanReduksiMiskonseps;Me/a/u;PendelcatanProblem Based Learning

Pendahuluan

Karakteristik dunia kerja masa datang memerlukan ke,mam-PUan berpikir tingkat tinggi, pemecahan masalah dan bekerjakolaboratif. Dalam kaitan dengan masa depan dunia kerja yangpenuh ketidakpastian, kemampuan seseorang untuk mengkonstruksidan mengadaptasikan pengetahuan, sikap dan ketrampilan sesuaidengan pengalaman yang dimiliki dan konteks yang dihadapimenjadi amat vital (Sukamto, 2001).

Lembaga pendidikan sebagai pranata utama penyiapansumberdaya manusia harus berupaya keras dan sudah selayaknyadiorientasikan untuk menghasilkan lulusan yang mampu berjaya dimasa depan sesuai dengan tuntutan dunia kerja masa mendatang.Perubahan visi pendidikan keduniakerjaan akan sekedar menjadiretorika apabila dalam pelaksanaan operasionalnya tidak diikutidengan kemantapan strategi implementasi. Untuk inilah perlu dikajikerangka teoritik yang mendasari pendekatan pembelajaran yangakan dipakai agar kesesuaian visi dan strategi ini bersama-samamengantarkan tercapainya misi untuk mempersiapkan angkatan kerjayang bermutu dan cocok denganjamannya.

Peningkatan kualitas pendidikan tidak dapat dilepaskan dariperan pembelajarannya. Penerapan pendekatan sistem pembelajaranberbasis kompetensi mengarah kepada pengelolaan pembelajaransecara individu dan menempatkan mahasiswa sebagai subyek yangharus merencanakan, menggali, menginterprestasi serta meng-eval~i hasil belajarnya sendiri. Sedangkan pengajar berperansebagai fasilitator yang harus senantiasa siap melayani kebutuhanbelajar mahasiswa. Pengajar dituntut mampu menciptakan situasipembelajaran yang nikmat (enjoyable learning),mampu mendorongmotivasi dan minat belajar dan benar-benar mampu member-dayakan peserta didik. Memberdayakan peserta didik dalam artian

2

Page 3: PENINGKATAN KEAKTIFAN MAHASISWA DAN · PDF filesumberdaya manusia harus berupaya keras dan sudah selayaknya ... komputer, wawancara dialogis ... efektif dalam interaksi belajar mengajar,

Jurnal Kependidikan, Nomor J, Tahun XXXVll, Mei 2007

peserta didik tidak hanya menguasai pengetahuan yang diajarkan,tetapi pengetahuan tersebut telah menjadi muatan nurani pesertadidik, dihayati, diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dan yanglebih penting lagi peserta didik tersebut mampu belajar cara belajardan mampu mengembangkan dirinya

Namun demikian untuk mencapai idealisasi tersebut lembagapendidikan dihadapkan pada berbagai permasalahan menyangkut dirisiswa, pengajar maupun fasilitas lainnya. Permasalahan-permasalah-an tersebut juga timbul pada pembelajaran mata kuliah MatematikaTeknik. Dari pengamatan pada proses pembelajaran tampak bahwamotivasi mahasiswa dalam mengikuti pelajaran perlu mendapatperhatian. Hal ini terlihat dari antusiasme, kesadaran dan kemauankuat untuk bertanya, mengutarakan ide sebagai upaya memahamimateri masih rendah. Perhatian mahasiswa dalam mengikuti perku-liahan kurang berkonsentrasi. Mahasiswa kurang berani mengajukanpertanyaan atau mengutarakan idenya walaupun dosen mengajukanpertanyaan. Keaktifan mahasiswa untuk mengerjakan soal-soallatihan juga kurang. Kemandirian mahasiswa dalam belajar danrespon dalam mengerjakan tugas juga nampak masih perlu diting-katkan. Metode belajar yang diterapkan dengan ceramah, penugasan,resume dan test temyata kurang mampu memotivasi mahasiswauntuk aktif mengikuti dan berusaha menguasai materi pembelajaran.Hal ini berakibat pada prestasi belajamya yang masih masih rendah.

Berdasarkan hasil pengamatan proses belajar mengajar terse-but, serta ujian mahasiswa semester sebelumnya dapat diidentifikasipermasalahan utama dalam pembelajaran mata kuliah MatematikaTeknik yaitu: (1) rendahnya keaktifan mahasiswa dalam belajar, (2)tingginya miskonsepsi dalam pembelajaran, (3) rendahnya prestasibelajar. Permasalahan-permasalahan tersebut mendesak untuk diatasiapabila ingin didapatkan proses pembelajaran yang efektif dan hasilyang memuaskan. Apabila masalah ini tidak segera diatasi maka

3

---

Page 4: PENINGKATAN KEAKTIFAN MAHASISWA DAN · PDF filesumberdaya manusia harus berupaya keras dan sudah selayaknya ... komputer, wawancara dialogis ... efektif dalam interaksi belajar mengajar,

-- ---

Peningkatan Keaktifan Mahasiswa dan Reduksi Miskonsepsi Melalui PendekatanProblem Based Learning

proses pembelajaran tidak akan berhasil mencapai tujuan danakhirnya berakibat rendahnya prestasi belajar. Dengan demikiandiperlukan suatu metode pembelajaran yang mampu mening~atkankualitas pembelajaran baik dari segi peningkatan aktivitas maha-siswa hingga peningkatan kompetensi mahasiswa yang ditunjukandengan peningkatan prestasi belajarnya, serta berkurangnya miskon-sepsl.

Miskonsepsi atau salah konsep adalah konsep awal seseorang(dalam hal ini mahasiswa) yang tidak sesuai dengan pengertianilmiah atau pengertian yang diterima para pakar dalam bidang itu.Lebih lanjut dengan mengutip pendapat Novak, 1984; Brown, 1992;Feldshine, 1987 dan Fowler, 1987, Suparno (2005) merumuskanbeberapa pengertian miskonsepsi sebagai berikut:

I. suatu interpretasi konsep-konsep dalam suatu pernyataan yangtidak dapat diterima

2. gagasan yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah yangditerima sekarang

3. suatu kesalahan dan hubungan yang tidak benar antara konsep-konsep pengertian yang tidak akurat akan konsep, penggunaankonsep yang salah, klasifikasi contoh-contoh yang salah, keka-cauan konsep-konsep yang berbeda, dan hubungan hirarkiskonsep-konsep yang tidak benar.

Konstruktivisme tidak menyalahkan terjadinya miskonsepsitersebut tetapi justru memandang miskonsepsi sebagai suatu hal.yang memang seharusnya ada dan tinggal bagaimana stategipengajar untuk meluruskannya. Prinsip dasar konstruktivismemenyatakan bahwa pengetahuan dibentukldikonstruksi sendiri olehmahasiswa dalam kontaknya dengan lingkungan, tantangan, danbahan yang dipelajari (Suparno, 1997). Dalam proses konstruksitersebut tidak tertutup kemungkinan terjadi kesalahan konsep

4

Page 5: PENINGKATAN KEAKTIFAN MAHASISWA DAN · PDF filesumberdaya manusia harus berupaya keras dan sudah selayaknya ... komputer, wawancara dialogis ... efektif dalam interaksi belajar mengajar,

Jurna/ Kependidikan. Nomor J, Tahun XXXVII, Mei 2007

diakibatkan mahasiswa belum terbiasa mengkontruksi konsep sertabelum mempunyai kerangka ilmiah yang mapan.

Untuk mencoba mengatasi permasalahan pembelajaran dapatdilakukan dengan mengadakan. penelitiantindakan kelas. Sedang-kan untuk meningkatkan prestasi belajar, reduksi miskonsepsi danmeningkatkan keaktifan mahasiswa dipandang perlu mengembang-kan suatu metode pembelajaran konstruktivisme sesuai dengankarakteristik matakuliah Matematika Teknik serta tuntutan pembe-lajaran dalam penerapan KBK. Penggunaan strategi ini memung-ki~an terciptanya kondisi pembelajaran yang kondusif bagimahasiswa untuk belajar, dan bekerjasama secara efektif dalaminteraksi perkuliahan (Pannen, 200I). Dengan demikian peranmahasiswa dan dosen dapat berjalan optimal. Dengan metode inidiharapkan dapat mengurangi miskonsepsi yang masih ada pada dirimahasiswa tentang Matematika Teknik. Di samping itu dapat pulameningkatkan kemandirian mahasiswa dalam proses pembelajaran.

Pemecahan masalah (Problem Solving - Problem-basedLearning/PEL) sebagai salah satu bentuk pembelajaran konstruk-tivisme, merupakan salahsatu altematif pembelajaran yang dapatditerapkan dalam upaya mengatasi terjadinya miskonsepsi selainmetode pembelajaran lain seperti analogi hubungan, simulasikomputer, wawancara dialogis, diskusi kelompok, peta konsep,percobaan atau pengalaman lapangan dan pertanyaan terus-menerusdi kelas (Supamo, 2005). Dalam hal ini dosen dapat memberikanpersoalan sesuai dengan topik yang hendak dipelajari, danmahasiswa diminta untuk memecahkan persoalan itu baik secarakelompok maupun individual. Dengan pemecahan masalahmahasiswa dilatih untuk mengorganisasikan pengetahuan dankemampuan mereka. Penting pula agar mahasiswa mengungkapkanapa alasan mahasiswa mengerjakan dengan cara yang dipilihnyatermasuk cara pemecahannya. Melalui pengamatan bagaimana

5

Page 6: PENINGKATAN KEAKTIFAN MAHASISWA DAN · PDF filesumberdaya manusia harus berupaya keras dan sudah selayaknya ... komputer, wawancara dialogis ... efektif dalam interaksi belajar mengajar,

Peningkatan Keaktifan Mahasiswa dan Reduksi Miskonsepsi Melalui PendekatanProblem Based Learning

mahasiswa memecahkan masalah maupun hasil pemecahan masalahtersebut dosen dengan mudah dapat menentukan apakah mahasiswamengalami miskonsepsi atau tidak. Dengan diketahui adanyamiskonsepsi pada mahasiswa, diharapkan dosen segera dapat meru-muskan dan melakukan langkah-Iangkah reduksi miskonsepsi.

Seiring dengan prinsip konstruktivisme, belajar merupakanproses pengonstruksian pemahaman terhadap dunia tempat kitatinggal. Mahasiswa mengonstruksikan pengetahuan dalam pikiranmereka sendiri (Demitra 2003). Hal ini sesuai dengan definisikonstruktivisme sebagai berikut:

Constructivism is a theory of learning based on the idea thatknowledge is constructed by the knower based on mentalactivity. Learners are considered to be active organismsseeking of meaning. Constructions of meaning may initiallybear little relationship to reality (as in the naive theories ofchildren), but will become increasing more complex,differentiated and realistic as time goes on.

(http://www.ncrel.orglsdrs/areas/issues/content/cntareas/science/sc5alter.htm)

Konstruksi pengetahuan matematika mengandung maknabahwa pengetahuan tidak diterima secara pasif, tetapi aktif olehmahasiswa. Bangunan pemahaman mahasiswa terhadap konsep-konsep matematika yang baru diperoleh melalui refleksi terhadaplingkungan fisik dan aktifitas mental mahasiswa. Belajar matematikadirefleksikan dalam suatu proses sosial yang memberi kesempatanbagi siswa untuk bekerjasama melalui dialog dan diskusi denganternan-ternan dan gurunya.

Metode pembelajaran model Problem-based learning meru-pakan salah satu metode yang terbukti dapat membantu mengurangi

6

Page 7: PENINGKATAN KEAKTIFAN MAHASISWA DAN · PDF filesumberdaya manusia harus berupaya keras dan sudah selayaknya ... komputer, wawancara dialogis ... efektif dalam interaksi belajar mengajar,

Jurnal Kependidikan. Nomorll. TahunXXXVll. Mei 2007

miskonsepsi (Supamo, f005). Problem-based Learning merupakanpendekatan yang berori~ntasi pada pandangan konstruktivistik yangmemuat karakteristik k

ttekstual, kolaboratif, berpikir metakognisi,

dan memfasilitasi pem cahan masalah. Mahasiswa dimungkinkanbelajar secara bermakn yang dapat mengembangkan kemampuanberpikir tingkat tinggi . elalui pemecahan masalah. Problem-based

learning merupakan p~ndekatan yang membelajarkan siswa yangdikonfrontasikan dengaq. masalah praktis, berbentuk ill-structured,

atau open ended melalui !stimulidalam belajar (Demitra, 2003)Menurut Savoi dan Hughes (1994), problem-based learningI

memiliki karakteristik-karakteristik (1) belajar dimulai dengan suatupermasalahan, (2) memJstikan bahwa permasalahan yang diberikanberhubungan dengan du~ia nyata, (3) mengorganisasikan pelajarandi seputar permasalahan~(4) memberikan tanggungjawab yang besarkepada siswa dalam membentuk dan menjalankan secara langsungproses belajar mereka sep.diri,menggunakan kelompok kecil, dan (5)menuntut siswa untuk mendemonstrasikan apa yang telah merekapelajari dalam bentuk penampilan.

Penggunaan strategi problem-based learning dalam pembe-lajaran matematika memungkinkan terciptanya kondisi pembe-lajaran yang kondusif bagi siswa untuk belajar, bekerjasama secaraefektif dalam interaksi belajar mengajar, dan guru memberikanpengarahan dan bimbingan kepada siswa. Dengan demikian peransiswa dan guru dapat berjalan optimal.

Dari masalah di atas, permasalahan penelitian tindakan iniadalah: Bagaimana cara menerapkan pendekatan Problem-basedLearning (PBL) dalam meningkatkan aktifitas mahasiswa,mengurangi/mereduksi miskonsepsi dan meningkatkan prestasibelajar mahasiswa dalam matakuliah Matematika Teknik ?

7

--

Page 8: PENINGKATAN KEAKTIFAN MAHASISWA DAN · PDF filesumberdaya manusia harus berupaya keras dan sudah selayaknya ... komputer, wawancara dialogis ... efektif dalam interaksi belajar mengajar,

- ---

PeningkatanKeaktifanMahasiswadanReduksiMiskonsepsiMelalui PendekatanProblem Based Learning

Cara Penelitian

Rancangan yang ditetapkan dalam penelitian ini berupapenelitian tindakan kelas, yaitu suatu penelitian yang hersifatkolaboratif berdasarkan permasalahan yang muncul dalam kegiatanpembelajaran. Desain penelitan tindakan terdiri empat komponenyang merupakan siklus mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaantindakan dan observasi, refleksi, dan revisi yang diikuti dengansiklus berikutnya.

Penelitian ini dilakukan di Jurusan Pendidikan Teknik MesinFakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Pener~pan metodeini dilakukan terhadap mahasiswa S1 Pendidikan Teknik Mesin yangmengikuti matakuliah Matematika Teknik.

Teknik pengumpulan data berupa tes untuk mengetahuiprestasi belajar mahasiswa, dokumentasi untuk mendapatkancatatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah pembe-lajaran di kelas, observasi untuk mengadakan pencatatan secarasistematis mengenai tingkah laku secara langsung kelompok ataupunindividu. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputiinstrumen berupa tes hasil belajar dan lembar observasi. Datadianalisis dengan analisis deskriptif.

HasH Penelitian dan Pembahasan

Matakuliah Matematika teknik merupakan matakuliah wajiblulus dengan bobot 2 SKS. Pembelajaran dilakukan selama 100menit tatap muka dengan jumlah mahasiswa 36 orang. Gambaranawal situasi pada pertemuan pertama dan kedua adalah sebagaiberikut: (1) metode yang digunakan adalah metode ceramah denganvariasi tanya jawab disela-sela ceramah dan pemberian tugas, (2)dalam PBM sebagian besar mahasiswa bersifat pasif, bila diberi

8

Page 9: PENINGKATAN KEAKTIFAN MAHASISWA DAN · PDF filesumberdaya manusia harus berupaya keras dan sudah selayaknya ... komputer, wawancara dialogis ... efektif dalam interaksi belajar mengajar,

Jurna/ Kependidikan, Nomor /, Tahun XXXVll. Mei 2007

kesempatan untuk mengajukan pertanyaan mereka belummenanggapi dengan antusias, (3) mahasiswa jarang mencari danmerujuk buku-buku yang berkaitan dengan materi perkuliahan,(4) kemandirian mahasiswa dalam usaha menguasai materi masihrendah, (5) mahasiswa kurang termotivasi, kurang berani menge-mukakan pendapatnya rata-rata dalam satu tatap muka hanya 1sampai 2 mahasiswa saja yang memanfaatkan waktu untuk menga-jukan pertanyaan. Bila diberi pancingan-pancingan pertanyaanmereka lebih banyak diam, dan respon untuk menyelesaikan tugasmasih rendah. Hal ini merupakan masalah yang harus diatasi.

Pelaksanaan TindakanPerkuliahan Pertama

Perkuliahan dilakukan dengan metode ceramah. Dosenmenjelaskan semua masalah yang disampaikan termasuk contoh-contoh sOalnya.Sesekali dosen juga memberikan kesempatan kepadamahasiswa untuk bertanya. Setelah memberikan penjelasan, dosenmemberikan soal untuk dikerjakan secara mandiri oleh mahasiswauntuk dibahas di kelas. Selama mengajar dosen mencatat kegiatanmahasiswa siapa yang bertanya dan siapa yang bisa menjawab.Disaat mengerjakan tugas juga dicatat siapa yang benar-benarmengerjakan secara mandiri atau tidak. Ditawarkan kepadamahasiswa supaya ada yang mau maju ke depan untuk menuliskandan menjelaskan hasil pekerja.annya. Setiap mahasiswa yang majudan mengerjakan dengan benar akan mendapatkan satu point. Padakesempatan ini hanya ada 1 mahasiswa yang mengajukanpertanyaan. Kondisi perkuliahan terlihat bahwa tingkat keaktifanmahasiswa masih rendah. Pada akhir perkuliahan dosen kembalimemberikan soal untuk dikerjakan mahasiswa dan dinilai hasilnya.

9

Page 10: PENINGKATAN KEAKTIFAN MAHASISWA DAN · PDF filesumberdaya manusia harus berupaya keras dan sudah selayaknya ... komputer, wawancara dialogis ... efektif dalam interaksi belajar mengajar,

- - - ---

Peningkatan Keaktifan Mahasiswa dan Reduksi Miskonsepsi Melalui PendekatanProblem Based Learning

Putaran Pertama:1. Perencanaan Tindakan.

Pada perencanaan pembelajaran, kelas dibagi menjadi 8kelompok dan setiap kelompok akan membahas soal yang sarna.Saat presentasi ada satu atau dua kelompok yang maju untukmempresentasikan soal yang dikerjakan kemudian dibahas bersarna-sarna dengan kelompok lain. Pembagian siswa ke dalarn kelompokdalarn penelitian ini, sesuai dengan pendapat Treffers (1991) yangmenyatakan bahwa belajar pemecahan masalah matematikamemerlukan prinsip pembelajaran yang menghendaki adanyakonteks sosial dan interaksi. Komposisi kelompok yang heterogendipadu dengan fasilitasi berpikir metakognisi menurut Mevarech danKrarnarski (1997) akan membantu siswa dalarn memecahkanmasalah matematika yang mendorong tumbuhnya penalaran(reasoning) dalarn menemukan solusi masalah matematika.

Pentingnya pembentukan kelompok juga disarnpaikan Hart(1993) yang menyatakan bahwa salahsatu faktor yang mendukungpengembangan performance pemecahan masalah matematika adalahkolaborasi antara siswa yang memiliki latarbelakang pengalarnanberagarn, yang berkontribusi dalarn memecahkan masalah mate-matika. Bahkan Boud dan Felleti (Demitra, 2003) menyatakanbahwa pendekatan problem-based learning dilakukan denganmembentuk kelompok-kelompok yang jumlah anggotanya 5 orang.Cara ini relevan dengan tuntutan perlunya proses kolaborasi dalarnpembelajaran pemecahan masalah matematika.

2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Pada putaran ini diadakan 2 kali pertemuan. Mahasiswadibuat kelompok-kelompok yang terdiri dari 5 orang mahasiswa,

10

Page 11: PENINGKATAN KEAKTIFAN MAHASISWA DAN · PDF filesumberdaya manusia harus berupaya keras dan sudah selayaknya ... komputer, wawancara dialogis ... efektif dalam interaksi belajar mengajar,

Jurna/ Kependidikan, Nomor I, TahunXXXVII. Mei 2007

yang anggota kelompoknya ditentukan oleh dosen. Pada putaran inidosen menjelaskan teori secara singkat termasuk contoh soal sekitar25 menit sebagai bahan diskusi. Kemudian dosen memberikanbeberapa soal-soal yang mewakili rnateri. Soal bisa didiskusikanantara kelima mahasiswa dalam rnasing-rnasing kelompok. Mahasis-wa diberi waktu 15 rnenit untuk mengerjakan soal. Kelornpok yangbersedia rnempresentasikan hasilnya dan benar rnaka akanmendapatkan satu point. Diskusi dan presentasi diberi waktu selama45 menit. Di akhir perkuliahan selama 15 rnenit rnasih diberikan soaluntuk dikerjakan masing-masing rnahasiswa secara individual danhasilnya dinilai.

3. Monitoring

Ada dua rnacam kegiatan yang dilakukan pada tahapmonitoring yaitu proses untuk keperluan perkuliahan dan rnernantausuasana diskusi secara keseluruhan. Peneliti rnencatat keaktifan dankemandirian mahasiswa saat perkuliahan serta siapa saja yangrnenjawab pertanyaan. Pencatatan ini dilakukan setiap 5 menit.

4. Evaluasi Hasil Tindakan dan Refleksi

Dengan menggunakan metode diskusi yang telah dirancangdapat didiskripsikan secara singkat hasil tindakan putaran pertamasebagai berikut: (a) Suasana kelas menjadi lebih hidup biladibandingkan dengan metode ceramah, dengan indikator hampirsemua mahasiswa ingin aktif berbicara baik berbicara kepada ternanmaupun kepada dosen, (b) Kernandirian rnahasiswa sudah mulaitampak baik saat diskusi rnaupun saat rnengerjakan tugas secarapribadi tetapi masih bisa ditingkatkan, (c) Saat diskusi terlihat adarnahasiswa yang kurang senang dengan ternan kelornpoknya (hal ini

11

Page 12: PENINGKATAN KEAKTIFAN MAHASISWA DAN · PDF filesumberdaya manusia harus berupaya keras dan sudah selayaknya ... komputer, wawancara dialogis ... efektif dalam interaksi belajar mengajar,

--- -- --

PeningkalanKeaklifanMahasiswadanRedu/csiMiskonsepsiMe/a/u;PendekatanProblemBased Learning

terungkap saat pembahasan di ujung perkuliahan), (d) Miskonsepsimasih cukup besar yaitu sekitar 70,2%

Hal-hal yang sudah baik pada putaran pertama ini adalahpenggunaan metode diskusi kelompok dan presentasi. Sedangkanyang perlu diperbaiki pada putaran berikutnya adalah pembentukankelompok dilakukan oleh mahasiswa sendiri.

Putaran Kedua1. Perencanaan Tindakan

Pada perencanaan pembelajaran, kelas dibagi menjadi 8kelompok dan membahas soal yang sarna. Saat presentasi adakelompok yang maju untuk mempresentasikan soal yang dikerjakankemudian dibahas bersarna-sarnadengan kelompok lain.

2. Pelaksanaan Tindakan dan ObservasiPada putaran ini ada dua kali pertemuan. Mahasiswa dibuat

kelompok-kelompok yang terdiri dari 5 orang mahasiswa. Anggotakelompok ditentukan oleh mahasiswa. Pembelajaran yang diterapkansarna dengan pembelajaran pada putaran pertarna.

3. MonitoringPeneliti mencatat siapa-siapa yang aktif berbicara dan

kemandirian mahasiswa saat perkuliahan serta siapa saja yangmenjawab pertanyaan.

4. Evaluasi Hasil Tindakan dan Refleksi. Dengan menggunakanmetode diskusi yang telah dirancang,hasil tindakan putaran ini adalah sebagai berikut: (a) Suasana kelasmenjadi lebih hidup bila dibandingkan dengan putaran sebelumnya,hal ini bisa dilihat dari rata-rata yang bertanya pada putaransebelumnya 31,5 menjadi 35 mahasiswa, partisipasi dan konstribusi

12

Page 13: PENINGKATAN KEAKTIFAN MAHASISWA DAN · PDF filesumberdaya manusia harus berupaya keras dan sudah selayaknya ... komputer, wawancara dialogis ... efektif dalam interaksi belajar mengajar,

Jurna/ Kependidikan. Nomor I, TahunXXXVII. Me; 2007

dari 172 rnenjadi 187,5 rnahasiswa, (b) Kernandirian rnahasiswasernakin rnernbaik saat diskusi rnaupun saat rnengerjakan tugassecara pribadi., tetapi rnasih bisa ditingkatkan, (c) Miskonsepsirnasih cukup besar yaitu sekitar 62,9%.

Hal-hal yang sudah baik pada putaran kedua ini adalah penggu-naan rnetode diskusi kelornpok dan presentasi serta pernbentukankelornpok yang dilakukan oleh rnahasiswa. Sedangkan yang perludiperbaiki pada putaran berikutnya adalah pernberian soal yangkernungkinan akan lebih baik bila berbeda rnasing-rnasingh:lornpok. Anggota kelornpok perlu dikurangi agar diskusi lebihefektif

Putaran Ke tiga1. Perencanaan Tindakan

Pada perencanaan pernbelajaran, kelas dibagi rnenjadi 8kelornpok dan setiap kelornpok akan rnernbahas soal yang berbeda.Saat presentasi ada satu atau dua kelornpok yang rnaju untukrnernpresentasikan soal yang dikerjakan kernudian dibahas bersama-sarna dengan kelornpok lain.

2. Pelaksanaan Tindakan dan ObservasiPada putaran ini diadakan dua kali perternuan. Desain

pernbelajaran secara prinsip sarna dengan siklus kedua, narnunrnahasiswa dibuat kelornpok-kelornpok yang terdiri dari 5 orang,yang anggota kelornpoknya ditentukan sendiri oleh rnahasiswa untukrnernbahas rnateri yang berbeda.

3. MonitoringPeneliti rnencatat siapa saja yang aktif berbicara dan

kernandirian rnahasiswa saat perkuliahan serta siapa saja yangrnenjawab pertanyaan. Pencatatan ini dilakukan setiap 5 rnenit.

13

- ---

Page 14: PENINGKATAN KEAKTIFAN MAHASISWA DAN · PDF filesumberdaya manusia harus berupaya keras dan sudah selayaknya ... komputer, wawancara dialogis ... efektif dalam interaksi belajar mengajar,

---- - - - - - -

PeningkatanKealctifanMahasiswadanRedulc.siMiskonsepsiMelalui Pendekatan

Problem Based Learning

4. Evaluasi Hasil Tindakan dan RefleksiDengan menggunakan metode diskusi yang telah dirancang

dapat didiskripsikan secara singkat hasil tindakan putaran ini sebagaiberikut : (1) Ada peningkatan prestasi mahasiswa yang sebelumnyarata-rata 25,4 menjadi 28,5. (2) miskonsepsi semakin berkurang,yaitu 43,6% tetapi masih bisa ditingkatkan

Hal-hal yang sudah bagus menurut hemat peneliti pada putaranini adalah penggunaan metode diskusi kelompok yang lebih keciljumlahnya dan presentasi. Sedangkan yang perlu diperbaiki padaputaran berikutnya adalah pemberian materi ajar untuk pertemuansebelumnya.

Putaran Keempat

1. Perencanaan TindakanDosen memberikan materi untuk pertemuan minggu depan

agar dipelajari. Kelas dibagi menjadi 8 kelompok dan setiapkelompok akan membahas soal yang berbeda. Saat presentasi adasatu atau dua kelompok yang maju untuk mempresentasikan soalyang dikerjakan kemudian dibahas bersama-sama dengan kelompoklain.

2. Pelaksanaan Tindakan dan ObservasiPada putaran ini berlangsung satu kali pertemuan. Mahasiswa

dibuat kelompok-kelompok yang terdiri dari 5 orang mahasiswa,yang anggota kelompoknya ditentukan oleh mahasiswa itu sendiri.Pada akhir pertemuan sebelumnya dosen telah memberikan materiyang akan dibahas pada minggu ini, mahasiswa diharuskanmempunyai materi yang akan diajarkan pada pertemuan ini. Padaawal pertemuan ini dosen menjelaskan teori secara singkat (15

14

Page 15: PENINGKATAN KEAKTIFAN MAHASISWA DAN · PDF filesumberdaya manusia harus berupaya keras dan sudah selayaknya ... komputer, wawancara dialogis ... efektif dalam interaksi belajar mengajar,

Jurna/ Kepend;dikan, Nomor J, Tahun XXXVII, Me; 2007

menit) sebagai bahan diskusi. Kemudian dosen memberikanbeberapa soal-soal yang mewakili materi. Soal didiskusikan antarakelima mahasiswa dalam masing-masing kelompok. Mahasiswadiberi waktu 15 menit untuk mengerjakan soal. Kelompok yangbersedia mempresentasikan hasilnya dan benar maka akanmendapatkan satu poin. Pada akhir perkuliahan masih diberikan soaluntuk dikerjakan masing-masing mahasiswa dan dinilai.

3. MonitoringPeneliti mencatat siapa-siapa yang aktif berbicara dan

keinandirian mahasiswa saat perkuliahan serta siapa saja yangmenjawab pertanyaan. Pencatatan ini dilakukan setiap 5 menit.

4. Evaluasi Hasil Tindakan dan RefleksiDengan menggunakan metode diskusi yang telah dirancang

dapat didiskrlpsikan secara singkat hasil tindakan putaran ini sebagaiberikut: (1) ada peningkatan prestasi mahasiswa yang sebelumnyarata-rata 28,5 mahasiswa menjadi 30, (2) Miskonsepsi semakin ber-kurang, yaitu 30,6% dari 43,6% pada putaran sebelumnya, (3) Keak-tifan mahasiswa menunjukkan peningkatan yang memuaskan.

Pada pertemuan terakhir diadakan post test. Hasil test dari 6soal disimpulkan sebagai berikut: (a) Rata-rata nilai dalam satu kelasadalah 7,0. (2) rata-rata miskonsepsi secara keseluruhan adalah41,3%

Dengan hasil tersebut bisa diambil kesimpulan bahwa adapeningkatan hasil pembelajaran yang cukup signifikan baik dari nilaimaupun konsep yang dikuasai, bila dibandingkan dengan hasil pretest.

Hasil penelitian secara kuantitatif dapat disajikan secaraberturut-turut dalam tabel berikut:

15

Page 16: PENINGKATAN KEAKTIFAN MAHASISWA DAN · PDF filesumberdaya manusia harus berupaya keras dan sudah selayaknya ... komputer, wawancara dialogis ... efektif dalam interaksi belajar mengajar,

--- - --

r,ningk"I'ln K~"k(if'mMahasiswadanReduksiMiskonsepsi Me/a/uiPendekatanProblem Based Learning

Tabel 1.Nilai Mata Kuliah Matematika Teknik

Berdasarkan data pada Tabel 1 di atas terlihat bahwa terjadipeningkatan kemampuan atau daya serap mahasiswa secara kontinyudalam mempelajari materi Matematikan Teknik. Rerata sebesar 7,0menunjukkan bahwa penerapan metode pembelajaran PBL mampumemberikan imbas pada peningkatan prestasi belajar. Namundemikian prestasi tersebut belumlah membanggakan terlebih lagiapabila dilihat nilai masing-masing mahasiswa, masih terdapatmahasiswa yang mendapatkan nilai.4. Oleh karenanya diperlukanperbaikan yang konsisten dalam penerapan pembelajaran PBL.

16

Pre Pertemuan ke: Post TestTest 1 2 3 4 5 6 7 8 PI P2 Tot

NilaiTer- 7 8 8 8 8 9 9 8 9 9 9 9,3tinggiNilaiTeren 2 4 4 4 4 4 4 5 4 4,4 5 5-dah

Nilai3,3 6,3 6,2 6,4 6,2 6,6 6,9 6,8 7,1 6,8 7,2 7,0Rerata

Page 17: PENINGKATAN KEAKTIFAN MAHASISWA DAN · PDF filesumberdaya manusia harus berupaya keras dan sudah selayaknya ... komputer, wawancara dialogis ... efektif dalam interaksi belajar mengajar,

Jurnal Kependidikan, Nomor J, Tahun XXXVII. Mei 2007

Tabel2.PresentaseMiskonsepsipadaPre-testdanPost-test

17

-- - - ---

NoPokok Sub Pokok

KonsepPre test Post

Materi Materi (%) Test (%)1 Defere Deferensial I. Deferensial 70,6 5,6

nsial Fungsi 2. Deferensial sekali, dua kali 70,6 16,2Implisit dan tiga kali

3. Deferensial fungsi imDlisit 94,1 27,8Tangen dan I. Deferensial. 70,6 5,6Normal 2. Tangen dan normal 100 52,8

3. Kurva seiaiar dan tegak lurns 100 66,7Maksimum I. Titik balik dan belok 94,1 27,8dan Minimum 2. Maksimum dan minimum 100 66,7

3. Penerapan maksimum dan 100 88,9minimum

2 Integral Integral I. Integral 70,6 16,7Seba2ian 2. Integral sebagian 94,1 63,9Integral I. Memecah persamaan 100 52,8dengan 2. Integral 70,6 16,7Pecahan 3. Integral dengan pecahan 100 83,3Sebagian sebagianIntegral Lipat 1. Integral 70,6 16,7

2. Integrallipat dua 94,1 27,83. integrallipat tiga 94,1 27,8

Mencari I. Integral tunggal dan lipat 70,6 16,7Luasan 2. luasan dengan integral 94,1 80,6denganIntegralMencari I. Integral tunggal dan lipat 70,6 16,7Volume 2. Volume benda putar 100 88,9Benda Putar

Rata-Rata 87,1 41,3

Page 18: PENINGKATAN KEAKTIFAN MAHASISWA DAN · PDF filesumberdaya manusia harus berupaya keras dan sudah selayaknya ... komputer, wawancara dialogis ... efektif dalam interaksi belajar mengajar,

---

Peningkatan Keaktifan Mahasiswa dan Redu/csi Miskonsepsi Melalui PendekatanProblem Based Learning

Tabel 3.Presentase Miskonsepsi setiap Putaran

Serdasarkan data pada Tabel 2 dan 3 tersebut dapat diamatibahwa secara keseluruhan penerapan metode pembelajaran PSLmenunjukkan arah perbaikan dalam menurunkanlmereduksi miskon-sepsi secara memuaskan. Namun demikian apabila dilihat daripenurunan miskonsepsi pada masing-masing konsep masih terdapatmiskonsepsi yang tinggi terutama pada konsep: Penerapanmaksimum dan minimum, Integral dengan pecahan sebagian,Luasan dengan integral, dan Volume benda putar. Oleh karena itudiperlukan kajian mendalam serta perbaikan yang konsisten dalampenerapan pembelajaran PSL.

18

NoPokok

Sub Pokok MateriPutaran Rata-

Materi ke- Rata (%)

Deferensial Fungsi ImplisitPertem.

72.6I

I DeferensialTangen dan NormalMaksimum dan Minimum

I 70,2

Integral Sebagian II 62,9Integral dengan Pecahan Sebagian

2 Integral Integral Lipat III 43,6Mencari Luasan dengan IntegralMencari Volume Benda Putar IV 30,6

Page 19: PENINGKATAN KEAKTIFAN MAHASISWA DAN · PDF filesumberdaya manusia harus berupaya keras dan sudah selayaknya ... komputer, wawancara dialogis ... efektif dalam interaksi belajar mengajar,

Jurna/ Kependidilcan. Nomor J. Tahun XXXVI/, Mei 2007

Tabel4.AktivitasMahasiswaSetiapPertemuan

Tabel 5.AktivitasMahasiswaSetiapPutaran

Berdasarkan data pada Tabel 4 dan 5 di atas dapat dilihatbahwakeaktifanmahasiswamulai tampakpadaputaranke dua danrelatif konstan pada putaran berikutnya. Dengan demikian dapatdinyatakan bahwa penerapan pembelajaran PBL menunjukkan arahpeningkatan keaktifan mahasiswa, namun demikian masih harusditingkatkan mengingat keaktifannya belum mencapai titik yangtertinggi.

19

Perternuan ke-No AktivitasII III IV V VI VII VIII IX

I Mendengarkan 26,1 31,6 28,3 30,3 29,8 30,3 29,8 31,9dengan aktifPartisipasi dan

.2 12 170 173 187 188 181 176 172

konstribusiBertanya

30,0 34,0 25,0 30,03 kepada 1,0 24,0 39,0 40,0ternan/dosen

4 Pengerjaan 24,3 33,3 30,1 30,5 31,3 32,2 30,1 33,8tuJ!;as

No Aktivitas Putaran ke-I II III IV V

I Mendengarkan dengan aktif 26,1 30,0 30,1 30,1 31,92 Partisipasi dan konstribusi 12,0 172,0 187,5 178,5 172,03 Bertanya kepada ternan/dosen 1,0 31,5 35,0 29,5 30,04 Pengeriaan tugas 24,3 31,7 30,9 31,2 33,8

Page 20: PENINGKATAN KEAKTIFAN MAHASISWA DAN · PDF filesumberdaya manusia harus berupaya keras dan sudah selayaknya ... komputer, wawancara dialogis ... efektif dalam interaksi belajar mengajar,

- --

P~ninQkalanKfaktlfanMahasiJw""'In R,flHMiMiJk"rnefs;MelaluiPendekatanProblem Based Learning

Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasannya dapatdiambil kesimpulan bahwa

1. Penerapan pembelajaran Problem-based learning dapat me-ningkatkan aktivitas belajar mahasiswa, tereduksinya mis-konsepsi pada pembelajaran Matematika Teknik dan berimbaspada peningkatan prestasi belajar mahasiswa,. Hal iniditunjukkan dengan: (a) keaktifan mahasiswa dalam perkuliahanmeningkat dari 24,3 menjadi 33,8 yang berarti meningkatsecara memuaskan, (b) miskonsepsi menurun dari 87,1% saatpre test menjadi 41,3% saat post test, (c) rata-rata nilaimeningkat dari 3,3 saat pre test menjadi 7 untuk post test.

2. Cara menerapkan pendekatan Problem-based Learning (PBL)dalam meningkatkan aktifitas mahasiswa, mengurangilmereduksi miskonsepsi dan meningkatkan prestasi belajarmahasiswa dalam matakuliah Matematika Teknik adalah: (a)mahasiswa dibuat kelompok-kelompok yang terdiri dari 5 orangmahasiswa, yang anggota kelompoknya ditentukan olehmahasiswa itu sendiri, (b) pada akhir pertemuan sebelumnyadosen telah memberikan materi yang akan dibahas pada mingguberikutnya, mahasiswa diharuskan mempunyai materi yang akandiajarkan pada pertemuan tersebut, (c) pada awal pertemuandosen menjelaskan teori secara singkat (15 menit) sebagaibahan diskusi, (d) dosen membeJikan beberapa soal-soal yangmewakili materi. Soal didiskusikan antara kelima mahasiswadalam masing-masing kelompok. (e) mahasiswa diberi waktuuntuk mengerjakan soal, (f) kelompok yang bersediamempresentasikan hasilnya dan benar maka akan mendapatkanpoin, (g) pada akhir perkuliahan masih diberikan soal untukdikerjakan masing-masing mahasiswa dan dinilai.

20

Page 21: PENINGKATAN KEAKTIFAN MAHASISWA DAN · PDF filesumberdaya manusia harus berupaya keras dan sudah selayaknya ... komputer, wawancara dialogis ... efektif dalam interaksi belajar mengajar,

Jurna/ Kependidikan. Nomor J, Tahun XXXVll, Mei 2007

Saran

Beberapa saran yang dapat disarnpaikan adalah perlunyapenerapan pembelajaran Problem-based learning dalarn lingkupyang lebih luas pada perkuliahan pada matakuliah-matakuliahdengan karakteristik yang sarna. Untuk lebih memantapkankesimpulan tentang efektifitas pembelajaran Problem-based learningperlu pengkajian dan penelitian lanjutan pada lingkungan dankarakteristik yang beragarn.

Dafta!; Pustaka

Demitra (2003). Pembelajaran pemecahan masalah matematika sekolahdasar dengan pendekatan problem based learning. Makalahdisampaikan dalam Seminar Nasional Teknologi Pembelajaran diHotel Inna Garuda Tanggal22 - 23 Agustus 2003.

Hart, L.C. (1993) Some factor that impede or enhance performance inmathematical problem solving. Journal for research in MathematicsEducation, 24 (1),pp. 167 -171.

Maverech, Z.R. dan Kramarski, B.(1997) IMPROVE: a multidimensionalmethod for teaching mathematics in heterogeneous classroomAmerican Educational Research Journal, 34(2),pp. 365 - 394

Paulina Pannen (2001). Konstruktivisme dalam pembelajaran. Jakarta:PPUT Ditjend Dikti

Savoi, J.M. dan Hughes, A.S. (1994) Problem-based Learning asClassroom Solution. Educational Leadership, November 1994, pp. 54-57.

Supamo (2005). Miskonsepsi dan perubahan konsep pendidikan Fisika.Jakarta: Grasindo

Sukamto (2001). Perubahan Karakteristik Dunia Kerja dan Revita/isasiPembelajaran dalam Kurikulum Pendidikan Kejuruan. Pidato GuruBesar. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

21

Page 22: PENINGKATAN KEAKTIFAN MAHASISWA DAN · PDF filesumberdaya manusia harus berupaya keras dan sudah selayaknya ... komputer, wawancara dialogis ... efektif dalam interaksi belajar mengajar,

- ----

ftninlKaranK'iMifin Minwlmi «inR~#JlMiMiskonsefsiMelaluiPendekatanProblem Based Learning

Elements of Constructivism Website: http://www.ncrel.orglsdrs/areaslissues!contentlcntareas/science/scSalter.htm

Treffers, A. (1991) Didactical technology some procedure for faciUtatinglearning and problem solving in mathematics and science. Journal ofEducation Psychology, 81(4),pp. 457- 466

22