PENGEMBANGAN SISTEM E-LEARNING MENGGUNAKAN …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XIII/MTI/09....

8
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011 PENGEMBANGAN SISTEM E-LEARNING MENGGUNAKAN METODE ACTIVE LEARNING UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM Suzanna dan Febriliyan Samopa Magister Manajemen Teknologi - Manajemen Teknologi Informasi Pascasarjana Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya E-mail: [email protected] , [email protected] ABSTRAK Proses pembelajaran dengan mengoptimalkan intelligence quotient (IQ) dan juga mengoptimalkan Emotional Intelligent (EQ) yang dilakukan secara berkesinambungan akan coba diterapkan pada pengembangan konten E-Learning di Universitas Internasional Batam. Menurut L.Dee Fink semua aktifitas pembelajaran meliputi beberapa macam pengalaman dan dialog. Dua jenis dialog yang terjadi pada model pembelajaran aktif adalah Dialogue with self (dialog terhadap diri sendiri) dan Dialogue with others (dialog dengan orang lain). Dua jenis pengalaman yang terjadi pada model pembelajaran aktif adalah observing (pengamatan) dan doing (melakukan). Pada proses pembelajaran secara langsung, semisal di ruang kelas, ketiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik, sangat diperhatikan untuk menunjang keefektifan dalam menerima materi. Pada proses pembelajaran mandiri berbasis e-learning, ketiga aspek tersebut harus dipenuhi agar penyerapan materi dapat optimal layaknya proses pembelajaran secara langsung. Untuk itu pada sistem e-learning perlu ditambahkan sesuatu agar tiga aspek pembelajaran yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dapat dicukupi. Dengan metode pembelajaran aktif telah banyak ditemukan bahwa kualitas pembelajaran akan meningkat jika para mahasiswa peserta proses pembelajaran memperoleh kesempatan yang luas untuk bertanya, berdiskusi, dan menggunakan secara aktif pengetahuan baru yang diperoleh. Dengan cara ini diketahui pula bahwa pengetahuan baru tersebut cenderung untuk dapat dipahami dan dikuasai secara lebih baik. Menyikapi beberapa permasalahan yang ada dalam beberapa tahapan pengembangan konten e-learning diusahakan untuk mengarah pada pemenuhan tiga aspek yang ingin dicapai yakni kognitif, afektif dan psikomotorik. Dalam e-learning ada beberapa media yang digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran, yaitu teks, audio, video, dan gambar. Media tersebut disusun dalam berbagai format seperti narasi audio, narasi video, animasi, dan lain-lain. Masing-masing format memiliki efek yang berbeda bagi user dalam melakukan proses pembelajaran. Sebagai contoh, kombinasi audio dan video memiliki efek yang kuat terhadap ranah afektif. Pada teks, penggunaan bold dan italic membawa pengaruh yang lenih kepada sisi kognitif. Forum-forum diskusi pada e-learning dapat menunjang pembelajaran aktif (active learning) yang membawa pengaruh lebih pada sisi psikomotorik. Disamping hal tersebut diatas guna mendukung program pengabdian kepada masyarakt khususnya tuna netra sistem elearning ini ditambahkan fungsi text to voice digital. Begitu juga dalam rangka menjalin kerjasama internasional dengan universitas dari Negara lain seperti Bangkok, Malaysia dan lain sebagainya maka sistem E-learning yang akan di ciptakan menggunakan dua macam bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Metode penelitian yang dilakukan mencakup kegiatan analisa kebutuhan, desain dan verifikasi dan validasi desain. Kata kunci: eLearning, Active learning, kognitif, afektif dan psikomotorik.

Transcript of PENGEMBANGAN SISTEM E-LEARNING MENGGUNAKAN …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XIII/MTI/09....

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011

PENGEMBANGAN SISTEM E-LEARNING MENGGUNAKANMETODE ACTIVE LEARNING

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

Suzanna dan Febriliyan SamopaMagister Manajemen Teknologi - Manajemen Teknologi Informasi

Pascasarjana Institut Teknologi Sepuluh Nopember SurabayaE-mail: [email protected], [email protected]

ABSTRAK

Proses pembelajaran dengan mengoptimalkan intelligence quotient (IQ) dan jugamengoptimalkan Emotional Intelligent (EQ) yang dilakukan secara berkesinambunganakan coba diterapkan pada pengembangan konten E-Learning di UniversitasInternasional Batam. Menurut L.Dee Fink semua aktifitas pembelajaran meliputibeberapa macam pengalaman dan dialog. Dua jenis dialog yang terjadi pada modelpembelajaran aktif adalah Dialogue with self (dialog terhadap diri sendiri) dan Dialoguewith others (dialog dengan orang lain). Dua jenis pengalaman yang terjadi pada modelpembelajaran aktif adalah observing (pengamatan) dan doing (melakukan). Pada prosespembelajaran secara langsung, semisal di ruang kelas, ketiga aspek yaitu kognitif,afektif dan psikomotorik, sangat diperhatikan untuk menunjang keefektifan dalammenerima materi. Pada proses pembelajaran mandiri berbasis e-learning, ketiga aspektersebut harus dipenuhi agar penyerapan materi dapat optimal layaknya prosespembelajaran secara langsung. Untuk itu pada sistem e-learning perlu ditambahkansesuatu agar tiga aspek pembelajaran yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorikdapat dicukupi. Dengan metode pembelajaran aktif telah banyak ditemukan bahwakualitas pembelajaran akan meningkat jika para mahasiswa peserta proses pembelajaranmemperoleh kesempatan yang luas untuk bertanya, berdiskusi, dan menggunakan secaraaktif pengetahuan baru yang diperoleh. Dengan cara ini diketahui pula bahwapengetahuan baru tersebut cenderung untuk dapat dipahami dan dikuasai secara lebihbaik. Menyikapi beberapa permasalahan yang ada dalam beberapa tahapanpengembangan konten e-learning diusahakan untuk mengarah pada pemenuhan tigaaspek yang ingin dicapai yakni kognitif, afektif dan psikomotorik. Dalam e-learning adabeberapa media yang digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran, yaitu teks,audio, video, dan gambar. Media tersebut disusun dalam berbagai format seperti narasiaudio, narasi video, animasi, dan lain-lain. Masing-masing format memiliki efek yangberbeda bagi user dalam melakukan proses pembelajaran. Sebagai contoh, kombinasiaudio dan video memiliki efek yang kuat terhadap ranah afektif. Pada teks, penggunaanbold dan italic membawa pengaruh yang lenih kepada sisi kognitif. Forum-forumdiskusi pada e-learning dapat menunjang pembelajaran aktif (active learning) yangmembawa pengaruh lebih pada sisi psikomotorik. Disamping hal tersebut diatas gunamendukung program pengabdian kepada masyarakt khususnya tuna netra sistemelearning ini ditambahkan fungsi text to voice digital. Begitu juga dalam rangkamenjalin kerjasama internasional dengan universitas dari Negara lain seperti Bangkok,Malaysia dan lain sebagainya maka sistem E-learning yang akan di ciptakanmenggunakan dua macam bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Metodepenelitian yang dilakukan mencakup kegiatan analisa kebutuhan, desain dan verifikasidan validasi desain.

Kata kunci: eLearning, Active learning, kognitif, afektif dan psikomotorik.

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011

ISBN : 978-602-97491-2-0C-9-2

PENDAHULUAN

Sumber daya manusia yang mampu bersaing dan berkompeten dibentuk dariproses pembelajaran yang mampu mengasah kognitif, afektif, dan psikomotorik.Disamping mengoptimalkan intelligence quotient (IQ) mengoptimalkan EmotionalIntelligent (EQ) juga tidak kalah pentingnya. Proses pembelajaran yang dilakukansecara berkesinambungan seperti itu yang akan coba diterapkan pada pengembangankonten E-Learning di Universitas Internasional Batam. Menurut L.Dee Fink semuaaktifitas pembelajaran meliputi beberapa macam pengalaman dan dialog. Dua jenisdialog yang terjadi pada model pembelajaran aktif adalah Dialogue with self (dialogterhadap diri sendiri) dan Dialogue with others (dialog dengan orang lain). Dua jenispengalaman yang terjadi pada model pembelajaran aktif adalah observing (pengamatan)dan doing (melakukan). Pada proses pembelajaran secara langsung, misalnya yangterjadi di ruang kelas, ketiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik, sangatdiperhatikan untuk menunjang keefektifan dalam menerima materi. Pada prosespembelajaran mandiri berbasis e-learning, ketiga aspek tersebut harus dipenuhi agarpenyerapan materi dapat optimal layaknya proses pembelajaran secara langsung. Untukitu pada sistem e-learning perlu ditambahkan sesuatu agar tiga aspek pembelajaranyaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dapat dicukupi. Dengan metodepembelajaran aktif telah banyak ditemukan bahwa kualitas pembelajaran akanmeningkat jika para mahasiswa peserta proses pembelajaran memperoleh kesempatanyang luas untuk bertanya, berdiskusi, dan menggunakan secara aktif pengetahuan baruyang diperoleh. Dengan cara ini diketahui pula bahwa pengetahuan baru tersebutcenderung untuk dapat dipahami dan dikuasai secara lebih baik. E-learning yangberkembang pada saat ini kurang dapat menangani masalah kebosanan mahasiswadalam belajar, belum mampu memenuhi aspek psikomotorik dan kurangnya interaksiantar mahasiswa maupun dengan dosen. Keberadaan E-Learning tak lebih dari websitepada umumnya, yang menampilkan berbagai ilmu dan informasi yang berguna,kemudian mahasiswa tinggal membacanya seperti membaca buku. Informasi non verbal(kesan yang ditimbulkan dari konten) dan emosional perlu untuk disampaikan melaluikonten e-learning untuk meningkatkan motivasi, selain itu pengembangan masihdiperlukan dalam pengembangan konten e-learning agar sisi psikomotorik dapattercakupi. Menyikapi beberapa permasalahan tersebut dalam beberapa tahapanpengembangan konten e-learning diusahakan untuk mengarah pada pemenuhan tigaaspek yang ingin dicapai yakni kognitif, afektif dan psikomotorik. Dalam e-learning adabeberapa media yang digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran, yaitu teks,audio, video, dan gambar. Media tersebut disusun dalam berbagai format seperti narasiaudio, narasi video, animasi, dan lain-lain. Masing-masing format memiliki efek yangberbeda bagi user dalam melakukan proses pembelajaran. Sebagai contoh, kombinasiaudio dan video memiliki efek yang kuat terhadap ranah afektif. Pada teks, penggunaanbold dan italic membawa pengaruh yang lenih kepada sisi kognitif. Forum-forumdiskusi pada e-learning dapat menunjang pembelajaran aktif (active learning) yangmembawa pengaruh lebih pada sisi psikomotorik.

Disamping hal tersebut diatas guna mendukung program UniversitasInternasional Batam dalam menjalin kerjasama internasional dengan universitas dariNegara lain seperti Bangkok, Malaysia dan lain sebagainya maka sistem E-learningyang akan di ciptakan menggunakan dua macam bahasa yaitu bahasa Indonesia danbahasa Inggris. Sistem E-Learning ini juga terbuka jika ingin dikembangkankedepannya menggunakan bahasa lain seperti bahasa Mandarin dan bahasa Jepang.Dengan semakin banyak keaneka ragaman mahasiswa yang belajar di UniversitasInternasional Batam diharapkan sistem E-Learning ini dapat memenuhi kebutuhandalam proses pembelajaran akan ilmu dan informasi lainnya.

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011

ISBN : 978-602-97491-2-0C-9-3

METODE PENELITIAN

Kerangka atau urutan langkah kerja yang akan dilakukan pada penelitian iniadalah sebagai berikut:

Gambar 1. Langkah Kerja

Tahap Identifikasi KebutuhanPada tahap ini dilakukan identifikasi sifat, ukuran, situasi dan batasan dari

masalah yang ada di Universitas Internasional Batam. Dengan melihat sistem lama yangberjalan serta melihat kebutuhan mahasiswa mendatang. Dalam tahap identifikasikebutuhan dilakukan kegiatan wawancara, studi literatur mengenai proses pembelajaranberbasis elearning dan mengenai ciri-ciri dan karakteristik dari pengguna sistemelearning, pengumpulan data awal yang berkaitan dengan pemberian tugas danpengumuman yang berlangsung saat ini melalui media elearning yang ada dan juga blogdosen.

Tahap DesainTahap desain merupakan tahapan yang dilakukan dengan tujuan supaya

rancangan desain elearning yang dibuat dapat berfungsi sesuai dengan yang diharapkanyaitu mampu pemenuhan tiga aspek yang ingin dicapai yakni kognitif, afektif danpsikomotorik dalam proses pembelajaran. Perancangan yang diperlukan adalahmerancang alir kerja (workflow) dari sistem dalam bentuk diagram alir (flowchart) atauData Flow Diagram (DFD). Merancang basis data (database) dalam bentuk EntityRelationship Diagram (ERD) bisa juga sekalian membuat basis data secara fisik.Merancang input ouput aplikasi (interface) dan menentukan form dari setiap modulyang ada. Merancang arsitektur aplikasi dan jika diperlukan menentukan juga kerangkakerja (framework) aplikasi. Pada tahapan sudah ditentukan teknologi dan tools yangakan digunakan baik selama tahap pengembangan (development) maupun pada saatimplementasi (deployment).

Pengumpulan InformasiKebutuhan Saat ini

Penentuan Kebutuhanyang akan datang

Diagram/Alir

Perancangan Sistem

Perancangan BasisData

Perancangan AntarMuka

Tahap I:Identifikasi Kebutuhan

Tahap II:Desain

Tahap II:Verifikasi danValidasi Desain

Verifikasi dan ValidasiSistem

Verifikasi dan ValidasiAntar Muka

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011

ISBN : 978-602-97491-2-0C-9-4

Tahap Verifikasi dan ValidasiTahapan verifikasi dan validasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

apakah kinerja sistem baru berjalan seperti yang diharapkan, maka pengujian operasidan proses pada beberapa komputer perlu dilakukan. Pada tahapan ini dilakukan olehQuality Assurance dari pihak pengembang untuk memastikan bahwa sistem elearningyang dibangun telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Salah satu metodenyadengan menginput sejumlah data pada sistem baru dan membandingkan hasilnyadengan sistem lama. Pada tahapan ini dibagi menjadi dua yaitu testing oleh pihakpengembang (alpha testing) dan testing oleh pihak pengguna (beta testing). Pengujiansistem pada beberapa komputer dengan sistem operasi dan spesifikasi yang berbeda-beda telah berhasil dilakukan. Komputer pertama merupakan komputer yang digunakanuntuk mengembangkan sistem, dan dua komputer lainnya adalah komputer yangdipinjam untuk melakukan pengujian. Dari pengujian yang dilakukan diperoleh hasil ujiproses sukses.

ANALISA PENGEMBANGAN DAN KEBUTUHAN SISTEM SISTEMELEARNING

Sistem baru dibuat dengan menggunakan aplikasi Microsoft Visual Basic 2008dan database akan menggunakan MySQL .Untuk sisi server pada pengembangansistem ini digunakan server dengan spesifikasi minimal: Intel Core i7 930 2.88 GhzCache 8MB [Box] Socket LGA 1366, Hard disk 250 GB, Memory 12 GB, Lan Carddengan peralatan Input Keyboard, Mouse dan USB Modem. Untuk peralatan Outputdigunakan monitor, modem dan jaringan internet. Untuk sisi Client (Recommended)digunakan Central Processing Unit (CPU) dengan spesifikasi minimal: Kecepatanprocessor Pentium III , Memory 1 GB, Lan Card dengan Peralatan input keyboard danmouse. Peralatan Output berupa monitor, printer dan modem. Spesifikasi software yangdiperlukan antara lain untuk sisi Server adalah sistem operasi Microsoft Windows XP,Microsoft .NET Framework 4, Crystal Reports , Microsoft Visual Studio 2010 ReportViewer, SQL Server 2008 dan Crystal Report Runtime. Sedangkan untuk sisi clientyang diperlukan adalah sistem operasi Microsoft Windows XP dan Internet Explorer 8.

DESAIN DAN ANALISA HASIL DESAIN ELEARNING

Adapun user yang terlibat dalam pemakaian sistem baru antara lainDosen/Pengajar yang dapat melakukan fungsi menginput/upload file presentasi atautugas-tugas untuk mahasiswa. Selain itu menjawab di forum diskusi dan untukmahasiswa dapat mengecek tugas, jadwal dosen ataupun jadwal mahasiswa itu sendiridan melakukan upload tugas yang diberikan oleh dosen serta membuat thread di forumdiskusi. Dalam sistem ini interaksi antara dosen dan mahasiswa melalui feedbackpengembalian tugas dosen dalam bentuk nilai sangat dikontrol oleh QA sehinggamahasiswa antuasias dan termotivasi untuk mendapatkan nilai terbaik. Disediakan pulatools digital text to voice yang dapat membantu mahasiswa untuk meningkatkankemampuan listening dan juga spelling dalam bahasa inggris. Selain itu fungsi ini dapatmembantu guess dari pihak luar universitas khusus nya para tunanetra untukmendapatkan ilmu melalui media suara lewat sistem elearning ini. Context Diagrammerupakan DAD pertama dalam proses model. Menunjukkan semua proses bisnisdalam satu (1) proses tunggal dan semua entitas luar (external entity) yang menerimainformasi dari atau memberikan informasi ke dalam sistem. Context diagramdidekomposisi dan menghasilkan Level 0. Dalam Level 0 terdapat dua proses dalam

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011

ISBN : 978-602-97491-2-0C-9-5

sistem yaitu dosen dan mahasiswa.

Gambar 2. Data Flow Diagram Level 0

Desain Basis Data (ERD)Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu desain sistem yang

digunakan untuk merepresentasikan, menentukan dan mendokumentasikan kebutuhanuntuk sistem pemrosesan basis data. ERD juga menunjukkan hubungan (relasi) antartabel. ERD yang dibuat dalam penelitian ini terdiri atas Logical Database Design.Dalam ERD-LDD terlihat sebelas (9) entitas, yaitu tblForumThread, tblDosen,tblTugas, TblForum, tblMatakuliah, tblRelasiUserDosen,tblMateri, tblMahasiswa,tblUser. Dalam ERD-CDM juga terlihat hubungan (relasi) antar entitas. Masing-masingrelasi memiliki kardinalitas (1:N atau M:N).

Desain Antar Muka

Halaman UtamaDalam desain antar muka halaman utama terdapat form login dan data yang

dapat diakses oleh umum dalam bentuk file ataupun media digital text to voice.

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011

ISBN : 978-602-97491-2-0C-9-6

Gambar 3. Halaman Utama

Halaman AdminPada halaman admin terdapat 10 modul yang dapat dijalankan yaitu master

administrator yang berfungsi untuk membuat, mengecek dan menghapus username danpassword. Modul master student, master lecturer, master class, master faculty, mastersubject, master schedule yang berisi detail dari subjek serta general article untukmengupload materi yang dipublish secara umum.Ada pula modul change password danlog off.

Gambar 4. Halaman Admin

Halaman LecturerPada halaman lecturer terdapat 5 modul yaitu My Schedule yang berfungsi untuk

mengecek jadwal mengajar dosen dan mengetahui peserta matakuliah dalam listmahasiswa dan penilaian yang diberikan. Modul discussion disini digunakan sebagaiajang bertukar informasi dan menampung pertanyaan dari mahasiswa. Modul MaterialLesson digunakan untuk mengupload materi dari dosen baik berupa file, video ataupuntext yang dapat dikoversikan kedalam bentuk text to voice. Terdapat juga modul ChangePassword dan Log off.

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011

ISBN : 978-602-97491-2-0C-9-7

Gambar 5. Halaman Lecturer

Halaman StudentPada halaman student terdapat 8 modul yaitu My Schedule di sini mahasiswa

dapat mengecek jadwal perkuliahan dan dosen yang mengajar, Search LecturerSchedule yang berfungsi memberikan informasi jadwal mengajar dosen sehinggadiharapkan mahasiswa yang ingin berkonsultasi KP, skripsi ataupun konsultasi lainnyadapat mengecek jadwal dosen yang bersangkutan melalui media ini, Discussionberfungsi sebagai media tanya jawab, diskusi, informasi dan bertukar pikiran dalamforum matakuliah yang diikuti, Material Lesson berisi materi kuliah yang telah diuploadoleh dosen , My Score memberikan informasi nilai dari tugas yang telah disubmit olehmahasiswa sehingga feedback dari dosen dirasakan oleh mahasiswa, My Tasks disinimahasiswa dapat mengambil tugas yang diberikan oleh dosen,dan juga terdapat modulChange Password dan Log Off.

Gambar 6. Halaman Student

KESIMPULAN

Sistem Elearning dapat membantu staf pengajar atau dosen untukmengimplementasikan eLearning dalam perkuliahannya seefektif tatap muka, hal yangperlu diingat, efektivitas pembelajaran online sangat ditentukan oleh mutu pembelajaranonline. Sedangkan mutu pembelajaran online dapat dicapai melalui pembelajaran yang

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011

ISBN : 978-602-97491-2-0C-9-8

direncanakan, dirancang dan diimplementasikan dengan baik, serta dievaluasi dalamrangka perbaikan dan menjaga keberlanjutannya. Sistem ini diharapkan dapatmembantu atau bahkan mendorong staf pengajar atau dosen mengimplementasikaneLearning secara efektif dan efisien dengan mengambil keuntungan dari kelebihannyadan menambal kekurangannya. Keterbatasan pada sistem elearning ini adalah jika usermemiliki koneksi internet yang lambat dan tidak handal dapat menimbulkan rasafrustasi. Beberapa subjek/matakuliah bisa saja sulit direalisasikan dalam bentukeLearning .

DAFTAR PUSTAKA

Elmasri, R. & Navathe, S. B. (2000). Fundamentals of database systems. New York:Addison-Wesley.

Garcia, M. S., Reding, J., Whalen, E., & Deluca, S. A. (2000). Microsoft sql server2000 administrator companion. Canada.

Kendall, K. E. & Kendall, J. E. (2002). Systems analysis and design. New Jersey:Prentice Hall, Inc.

Malaga, R. A. (2005). Information systems technology. New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Schneider, D. I. (2006). An introduction to programming using visual basic® 2005.New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Shelly, G. B., Cashman, T. J., & Rosenblatt, H. J. (2003). System analysis and design.United States of America: Thompson Course Technology, Inc.

http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-8671-2205100142-chapter1.pdf