Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Aurora 3D ...
Transcript of Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Aurora 3D ...
E-ISSN: 23389621 362
https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpap Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP)
Volume 9, Nomor 2, 2021
Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Aurora 3D Presentation pada
Mata Pelajaran Administrasi Umum Kelas X OTP di SMK Negeri 1 Jombang
Syehifan Praha Sadani
Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya
Email: [email protected]
Brillian Rosy
Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya
Email: [email protected]
Abstract
Aurora 3D Presentation is a software to create 3D presentation slides that can process slides by producing
various images, text and video models in 3-dimensional form. Based on these, this study aims to (1) Describe the results of the development process of learning media, (2) Analyze and find out the feasibility of learning media and (3) Analyze student responses to Aurora 3D Presentation -assisted learning media in general
administration subjects in class X OTP at SMK Negeri 1 Jombang. In this study, researchers used the 4D media development model. Where the 4D stage consists of define, design, develop, and disseminate. Based on the results of the validation of Aurora 3D Presentation media development on the validation of the material
obtained results of 95.67% with "very strong" indicator statement, while the validation of the media obtained a result of 96% with "very strong" indicator statement. Then there are average results from both aspects of
95.83%. Although there are limitations at the dissemination stage and are limited to limited trials, students' responses to Aurora 3D Presentation-based learning media conducted on 20 students get 96.33% with "very strong" indicator statement. From these results, it is known that the development of instructional media assisted
by Aurora 3D Presentation was declared "very feasible" .
Keywords: Aurora 3D Presentation; Learning Media; Office Layout
PENDAHULUAN
Kebutuhan manusia akan pendidikan adalah hal yang sangat penting. Menurut Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Pasal 1 Ayat 1 (2010) tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan memberikan
pernyataan bahwa pengelolaan pendidikan adalah pengaturan kewenangan dalam penyelenggaraan
sistem pendidikan nasional oleh pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota,
penyelenggara pendidikan yang didirikan masyarakat, dan satuan pendidikan agar proses pendidikan
dapat berlangsung sesuai dengan proses pendidikan nasional. Pengertian di atas menjelaskan bahwa
suasana dalam kegiatan pembelajaran serta metode pembelajaran merupakan hal yang teramat penting
sehingga pendidikan terwujud.
Pendidikan yang merupakan kebutuhan manusia pada saaat manusia masih hidup. Berperan penting
dikarenakan manusia tidak akan dapat berkembang dan bahkan akan terbelakang dalam menjalani
kehidupan ini. Untuk menghasilkan manusia yang berkualitas yang mampu bersaing, memiliki budi
pekerti luhur dan moral yang baik pendidikan itu harus betul-betul diarahkan. Menurut Arywiantari,
Agung, & Tastra, 2015), terdapat banyak aspek masalah yang kemudian timbul dan hanya dapat
diselesaikan dengan upaya penguasaan serta peningkatan ilmu teknologi dalam bidang pengetahuan.
Perubahan ilmu tersebut telah membawa manusia untuk maju menuju proes kehidupan yang lebih
baik, namun juga berarti laju pertumbuhan tersebut telah memaksa manusia untuk berada pada
persaingan ilmu yang tidak dapat dihindari.
Hal yang sangat luas dalam ilmu tersebut terkandung dalam arti yang bersinggungan dengan
perspektif kepribadian manusia. Pendidikan tersebut terkait dengan sanubari, taraf, perasaan,
Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Aurora 3D Presentation …
Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP) Volume 9, Nomor 2, 2021 363
pemahaman, dan kapabilitas (Roesmaningsih, Susarno, & Hadi, 2015). Pendidikan merupakan proses
sistematis untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik. Idelaisme pada pendidikan
mengedepankan nilai-nilai humanisme yang mendasar sehingga dengan nilai-nilai tersebut mampu
membentuk manusia-manusia yang berkualitas (Widodo, 2015). Berdasar kepada pemahaman
tersebut didapat kesimpulan bahwa pendidikan yang merupakan sebuah upaya secara sadar serta
terkonsep yang merupakan kebutuhan fundamental manusia, pendidikan itu sendiri memiliki
keterkaitan pada seluruh perspektif kepribadian manusia, sanubari, pemahaman dan kapabilitas.
Sistem pendidikan nasional dimiliki oleh setiap bangsa yang berdaulat. Masing-masing bangsa
dengan pendidikan nasionalnya berlandaskan pada nilai-nilai kebangsaan dan dihayati oleh falsafah
serta akal budi bangsanya. Berlandaskan filsafat pancasila maka disusun sistem pendidikan nasional
Indonesia yang berkebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945
sebagai kristalisasi nilai-nilai hidup bangsa Indonesia. Dengan disusun sedemikian rupa, meski secara
garis besar ada persamaan dengan sistem pendidikan nasional bangsa lain, penyelenggaraan sistem
pendidikan nasional sesuai dengan kebutuhan akan pendidikan dari bangsa Indonesia secara
geografis, demografis, historis, dan budaya (Roesmaningsih, Susarno, & Hadi, 2015).
Di Indonesia terdapat beberapa cara untuk menempuh pendidikan, salah satunya yakni dengan
melalui pendidikan formal. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 17 Pasal 1 ayat 6 (2010) tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan memberikan pernyataan bahwa pendidikan formal
adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi. Dari pernyatan undang-undang di atas bahwa salah satu jalur
pendidikan formal yakni pendidikan menengah. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 17 Pasal 1
Ayat 15 (2010) menyatakan bahwa Sekolah Menengah Kejuruan, yang selanjutnya disingkat SMK
adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada
jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau
lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama atau setara SMP atau MTs.
Berdasar kepada bentuk-bentuk pendidikan dengan taraf menengah tersebut, pada taraf pendidikan
menengah atas dalam bidang kejuruan yang biasa disebut SMK adalah pendidikan formal dalam
bentuk lembaga dengan fungsi guna pendidikan pengembangan bidang kapabilitas terampil, cakap
intelektual dan penguasaan mandiri (Santoso & Agung, 2017). Berdasar kepada pemahaman tersebut
dapat ditarik kesimpulan bahwasanya kegiatan belajar mengajar yang terjadi di SMK memiliki
kebutuhan terhadap penggunaan media pembelajaran yang serasi dengan penyampaian materi
sehingga dapat mempermudah pemahaman peserta didik serta mampu menambah kegemaran dan
juga atensi yang baru, memberikan tambahan stimulan serta gairah dalam pembelajaran. Kegiatan
belajar mengajar ini tidak terlepas dari peran seorang pendidik dalam memberikan pengarahan serta
pemahaman pembelajaran. Seorang pendidik harus dapat mengerti bagaimana peserta didik
mendapatkan pengetahuan dan ilmu dari kegiatan menimba ilmu yang dilakukan. Oleh karenanya
pendidik melakukan berbagai cara inovatif untuk membantu memberikan pemhaman materi
pembelajaran kepada peserta didiknya.
Lembaga pendidikan SMK Negeri 1 Jombang adalah lembaga kejuruan rujukan bagi sekolah lembaga
sekitar yang masih berada di kabupaten Jombang dengan No. Sertifikasi ISO 9001:2008 dan memiliki
akreditasi A. Pada SMK tersebut terdapat sejumlah Kompetensi Keahlian, Kompetensi tersebut
adalah 1) Akuntansi dan Keuangan Lembaga; 2) Multimedia; 3) Bisnis Daring dan Pemasaran; 4)
Perbankan dan Keuangan Mikro; 5) Perhotelan serta 6) Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran.
SMK Negeri 1 Jombang sendiri merupakan lembaga pendidikan dalam bentuk sekolah negeri yang
Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Aurora 3D Presentation …
Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP) Volume 9, Nomor 2, 2021 364
memiliki misi “Merealisasikan persyaratan nilai mata pelajaran sesuai dengan standar nasional”,
maka dari itu SMK Negeri 1 Jombang memberikan prioritas kepada pendidik dalam membantu
kegiatan pengajaran.
Peran aktif guru dalam membantu pemahaman materi pembelajaran sangat dibutuhkan. Menurut
Nasution (dalam Hakim & Dalle, 2015), peranan pendidik tidak boleh bergeser sedikitpun, pendidik
tidak hanya menjumpai permasalahan sentimental dan sosial peserta didik, memandu pembahasan,
memberikan pengarahan tentang peranan buku-buku pada perpustakaan, melainkan pendidik juga
wajib untuk bisa mengoperasikan media elektronik yakni komputer, mengetahui kapabilitas serta
batasan komputer serta mendapati sampai pada titik mana patronasi komputer dapat membantu
peserta didik. Murid juga dapat menunjukan peralihan sikap positif jika peserta didik lebih aktif dan
terstimulan pada saat proses kegiatan pembelajaran (Theng & Mai, 2014).
Berdasarkan hasil studi awal yang peneliti lakukan dengan pengajar salah satu mata pelajaran
Administrasi Umum SMK Negeri 1 Jombang, didapatkan keterangan bahwa tidak jarang para siswa
merasa jenuh dengan media pembelajaran yang digunakan oleh pengajar dalam bentuk presentasi
menggunakan powerpoint. Powerpoint yang digunakan pengajar lebih banyak menggunakan kalimat
tanpa ada animasi maupun transisi.
Dalam studi pendahuluan yang peneliti lakukan, permasalahan tersebut dapat mempengaruhi siswa
kesulitan dalam memperhatikan apa yang dijelaskan oleh pengajar, yang berakibat pada kesulitan
memahami materi. Pada observasi secara langsung yang peneliti lakukan menunjukkan tidak jarang
terjadi percakapan di antara siswa di dalam kelas yang tidak berhubungan dengan materi yang
dijelaskan, merasa mengantuk dan merasa jenuh saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung.
Fungsi media sendiri dijelaskan oleh Arsyad (2013) berpendapat bahwa sarana media ajar yang turut
berdampak pada situasi dan keadaan lingkungan belajar yang didesain dan dibentuk oleh pengajar
merupakan peran fundamental dari media pembelajaran. Hal tersebut diperkuat oleh pendapat Puspita
& Rosy (2017) tentang peran alat bantu ajar atau media yakni alat yang diperbantukan pengajar guna
proses menginformasikan pesan berupa objek pembelajaran yang memiliki fungsi sebagai metode
belajar pada diri peserta didik sehingga terjadinya prosedur komunikasi ajar yang efektif serta
mempertinggi kualitas pengajaran
Dengan fungsi dan manfaat tersebut dimana pentingnya penggunaan media dalam kegiatan
pembelajaran, peneliti mengkaji tentang penggunaan software power point menjadi pilihan yang
sering digunakan dalam memberikan penjelasan. Hal ini dikarenakan power point cukup mudah dan
praktis dalam pengoprasiannya namun meskipun dalam pembuatan media presentasi menggunakan
perangkat lunak power point sebagai media presentasi cukup mudah dan praktis, jika media tersebut
digunakan secara terus menerus serta penggunaan tool animasi dan transisi yang sama, tidak menutup
kemungkinan siswa merasa jenuh dan bosan pada saat memahami materi yang dijelaskan. Hal
tersebut tentunya juga sangat berpengaruh pada saat siswa membuat presentasi kelompok maupun
individu.
Diperlukan pengembangan dalam membuat presentasi menggunakan media elektronik. Berbagai
software atau perangkat lunak pembuat media presentasi menjadi alternatif untuk membuat presentasi
yang berkualitas, namun untuk menemukan media perangkat lunak yang tepat seringkali terjadi
kesulitan dalam mengoperasikan media tersebut, dikarenakan harus mempelajari cara penggunaan,
pembuatan serta pemakaian perangkat lunak tersebut.
Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Aurora 3D Presentation …
Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP) Volume 9, Nomor 2, 2021 365
Salah satu perangkat kegiatan presentasi yang bisa diperbantukan dalam kegiatan belajar mengajar
terutama presentasi adalah menggunakan media pembelajaran berbasis Aurora 3D Presentation
karena software ini cukup mudah pada saat pemakaian maupun pembuatan media pembelajaran.
Menurut Sari & Pahlevi (2012) penggabungan dari bagian audio-visual yang siswa dapatkan sebagai
materi dalam software ini juga menyediakan alternatif program yang disatukan secara menarik
dengan penggabungan bagian ilustrasi grafis, gerak animasi, dan suara.
Adapun judul penelitian yang menjadi rujukan peneliti dalam memulai ide penelitian yakni dengan
mempelajari beberapa jurnal terdahulu yang sudah peneliti persiapkan, jurnal tersebut antara lain oleh
Santoso & Agung (2017) dengan Judul “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Aurora 3D
pada Mata Pelajaran Rangkaian Elektronika di SMK Negeri 1 Nganjuk”, produk dari penelitian ini
mengindikasikan validitas pengembangan media yang valid serta respon positif yang diperoleh dari
peserta didik. Serta jurnal oleh Sari & Pahlevi (2012) dengan judul “Pengaruh Media Pembelajaran
Aurora 3D Presentation untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X APK pada Pelajaran
Kearsipan di SMK Negeri Mojoagung”, produk dari penelitian ini ialah adanya pengaruh dari pada
hasil mengkaji ilmu peserta didik yang memakai bantuan sarana software Aurora 3D Presentaiton,
yang mana pada hasil kajian tersebut peserta didik pada ruang kelas uji percobaan dinyatakan
bertambah kompleks (tinggi) dari pada hasil kajian peserta didik pada ruang kelas pengaturan.
Menjadikan pertimbangan lebih lanjut peneliti guna mengambil keputusan penelitian dengan Aurora
3D Presentation sebagai media pembelajaran.
Tentunya pertimbangan ini tidak hanya didasari pada perbandingan antara Software Aurora 3D
Presentation dengan Microsoft Power Point saja, tentunya media ini memiliki kelebihan
dibandingkan dengan media lain seperti Prezi , Macromedia Flash ,atau Visual Basic, media ini lebih
mudah dalam pembuatan dan pemakaian serta tampilan 3D yang menarik dapat digunakan seorang
guru maupun siswa dalam kegiatan belajar mengajar yang berlagsung. Kemudian dari hal tersebut
tujuan dari pada penelitian yang telah diupayakan adalah: 1) mendeskripsikan proses; 2) menganalisis
dan mengetahui kelayakan; 3) menganalisis respon siswa. Berdasarkan kepada uraian yang telah
disebutkan, maka peneliti memiliki ketertarikan untuk membuat kesimpulan judul “Pengembangan
Media Pembelajaran Berbantuan Aurora 3D Presentation pada Mata Pelajaran Administrasi Umum
Kelas X OTP di SMK Negeri 1 Jombang”.
KAJIAN PUSTAKA
Media Pembelajaran
Menurut Arsyad (2013), kata media sendiri memiliki asal mula bahasa Latin dengan kata dasar
medius yang memiliki makna kata ‘tengah’, ‘perantara’ atau pengantar. Dalam pengucapan tutur kata
Arab, media merupakan suatu perantara pesan yang berasal dari pengirim yang kemudian diterima
penerima pesan. Pendapat di atas memberikan pemahaman secara mendasar bahwa media merupakan
perantara itu sendiri. Media pada pengertian yang berhubungan dengan pendidikan dikemukakan oleh
Gerlach dan Elly (dalam Arsyad, 2013) berpendapat bahwa sebuah kondisi yang membuat peserta
didik berupaya mendapatkan pengetahuan keterampilan yang dasari oleh khalayak, substansi, atau
insiden merupakan pengertian media jika dipahami secara garis besar. Berdasarkan pendapat kedua
yang memperkuat pendapat pertama bahwa secara mendasar media sendiri merupakan kondisi yang
dapat memberikan kita sebuah pengetahuan melalui perantara.
Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Aurora 3D Presentation …
Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP) Volume 9, Nomor 2, 2021 366
Selain dari kedua pendapat tersebut, Flemming (dalam Arsyad, 2013) berpendapat mengenai media
dalam sudut pandang objek yakni media sebagai alat yang berfungsi sebagai campur tangan dalam
dua pihak dan mendamaikannya, merupakan arti media yang sering di ganti dengan kata mediator.
Sedangkan menurut Arsyad (2013), pada anggapannya media merupakan cara yang dapat merangsang
siswa untuk belajar adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi
instruksional di lingkungan.
Didukung oleh pendapat Hamalik (dalam Muhson, 2010) bahwa media dibedakan menjadi dua
pengertian yaitu media dalam arti sempit dan media dalam arti luas. Media dalam arti sempit seperti
dalam proses pengajaran yang terencana media pengajaran hanya meliputi media yang dapat
digunakan secara efektif, sedangkan media dalam arti luas, media tidak hanya meliputi media
komunikasi elektronik yang kompleks, tapi juga mencakup alat-alat sederhana, seperti slide, fotografi,
diagram, dan bagan buatan pengajar, objek-objek nyata, serta kunjungan ke luar sekolah. Dari
beberapa pengertian yang telah di sebutkan oleh para ahli dapat dipahami bahwa pertama, para ahli
membatasi pengertian media sebagai perantara atau pengantar pesan; kedua, para ahli membatasi
media sebagai sumber atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional; ketiga, media juga
mencangkup alat alat sederhana yang digunakan dalam sebuah proses menyampaikan.
Menurut Muhson (2010) berpendapat bahwa hal hal yang dapat menyampaikan informasi dari sumber
kepada penerima adalah makna media secara umum. Piranti lunak atau software yang dapat bersifat
pesan atau manifestasi pendidikan yang tersaji dalam pemakaian suatu peralatan bantuan dari piranti
keras atau hardware agar pesan atau manifestasi tersebut dapat sampai merupakan arti dari media
pembelajaran.
Menurut Herry (dalam Santoso & Agung, 2017) menjelaskan dalam kegiatan pembelajaran terdapat 3
jenis media pembelajaran yaitu: 1) media dalam bentuk visual merupakan media yang diproyeksikan
dan dapat dilihat menggunakan indra penglihatan; 2) media dalam bentuk audio media yang
diperdengarkan dan dapat didengarkan menggunakan indra pendengaran; 3) media audio visual
adalah visualisasi dari audio serta visual.
Berdasar kepada pemahaman yang sudah disebutkan bisa dipahami bahwasanya media ajar ialah
sarana penyalur informasi yang disajikan melalui suatu alat bantu, media dapat berupa visual, audio,
dan audio visual.
Aurora 3D Presentation
Menurut Hakim & Dalle (2015), Software Aurora 3D Presentation adalah software yang memiliki
kemiripan penggunaan seperti software Microsoft Power Point namun memiliki perbedaan pada
pembuatan animasi di dalamnya terdapat beberapa perbedaan. Animasi yang dimaksud telah tersaji
pada software Aurora 3D Presentation, yang lebih unggul pada visual serta text dengan
pengembangan visualisasi 3D.
Menurut Santoso & Agung (2017), piranti Aurora 3D Presentation ialah sebuah media guna
pembuatan slide presentasi 3D. Piranti ini juga dapat mem-publish visual picture, tool, text, video,
data dalam bentuk presentasi dengan sangat menarik, berbagai kelebihan yang dimiliki oleh Aurora
3D Presentation seperti model 3 dimensi dari tabel, navigasi, wallpapper, grafik, partikel.selain hal
tersebut Aurora 3D Presentation juga memudahkan format publish-nya, kita dapat memilih untuk
menjadikan slide presentasi, exe, video, foto/gambar, sesuai dengan kebutuhan yang kita perlukan.
Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Aurora 3D Presentation …
Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP) Volume 9, Nomor 2, 2021 367
Dari beberapa pengertian yang telah disebutkan dapat dipahami bahwa Aurora 3D Presentation
merupakan software presentasi yang dapat mengolah slide dengan menghasilkan berbagai gambar,
teks dan model video dalam bentuk 3 dimensi.
Kelebihan dari penggunaan media Aurora 3D Presentation yakni: 1) tersedianya tambahan konten
berupa visual picture, video dalam bentuk text, 3D modeling, tabel, penggunaan navigation, wall
picture, data, graphic particle; 2) penyusunan slide animasi yang mudah menggunakan template slide
maupun animasi; 3) hasil export dari media dapat berupa gambar dan video. Kekurangan dari
penggunaan media Aurora 3D Presentation menurut Rahmadini (2016) adalah belum tersedianya fitur
source code seperti pada software Flash yang berfungsi untuk membantu penataan animasi.
Berdasar pada hal tersebut media Aurora 3D Presentation memiliki pertimbangan penggunaan media
yang lebih berdaya guna, dalam hal tersebut dapat dilihat dari tersedianya alat presentasi yang lebih
majemuk serta mudahnya penggunaan slide animasi.
Mata Pelajaran Administrasi Umum
Menurut Damayanti & Puspasari (2018), bagian dari Kurikulum 2013 revisi terdapat salah satu mata
pelajaran baru yang disebut Administrasi Umum. Dalam mata pelajaran yang telah disebutkan
terdapat salah satu kompetensi dasar, kompetensi dasar tersebut adalah Menerapkan Tata Ruang
Kerja/Kantor (Office Layout).
Berdasarkan hal tersebut peneliti hendak menyajikan pengembangan media dengan materi kompetensi
dasar Menerapkan Tata Ruang Kerja/Kantor (Office Layout). Dalam kompetensi dasar ini
mempelajari beberapa materi seperti pemahaman tata ruang, hakikat, maksud, macam dan kaidah tata
ruang kerja/kantor.
Menurut Haynes, Suckley, & Nunnungton (2017), lingkungan kantor dapat mempengaruhi
produktivitas di tempat kerja. Sedangkan menurut Gie (dalam Safitri & Puspasari, 2013), tata ruang
kantor merupakan penentuan mengenai kebutuhan-kebutuhan ruangan dan tentang penggunaan ruang
tersebut secara terperinci. Serta menurut Solehudin (2019), layout kantor dapat dikatakan sebagai
penataan, perlengkapan, perabotan, dan personil dalam satu gedung.
Dalam materi yang terdapat dalam kompetensi ini berkaitan dengan pengaturan tata ruang kerja
seperti perabotan, mesin, dan sebagainya untuk memberikan kenyamanan serta kepuasan dalam
melakukan segala aktivitas kantor. Menurut Inamizu (2015), perubahan tata ruang kantor dapat
memberikan tempat yang nyaman untuk meeting sekalipun. Sedangkan menurut Chua, et al. (2017),
desain kantor memiliki pengaruh substansial pada produktivitas pekerja.
Hal tersebut diperkuat oleh pendapat Alker (dalam Haynes, Suckley, & Nunnungton, 2017), pada
produktivitas kerja the world green building council dipengaruhi oleh beberapa faktor, faktor tersebut
antara lain: 1) kualitas udara, dimana semakin baik udara pada ruangan tersebut mempengaruhi
produktivitas kerja sebanyak 8-11%; 2) temperatur atau suhu, hal ini berpengaruh dikarenakan pekerja
lebih produktif pada 4%-6% ruangan lebih hangat pada biasanya; 3) pencahayaan, rata rata pekerja
menganggap pencahayaan sebagai elemen terpenting dalam meningkatkan produktivitas; 4) suara,
sebanyak 66% pekerja lebih menurun pada produktivitas kerja apabila terdapat suara bising atau
mengganggu; 5) penataan tempat, para pekerja lebih meningkat produktifitasnya pada ruangan kerja
yang lebih modern dan elegan.
Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Aurora 3D Presentation …
Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP) Volume 9, Nomor 2, 2021 368
Dari beberapa pengertian yang telah dijelaskan dapat dipahami bahwa kompetensi dasar menerapkan
tata ruang kantor yang terdapat dalam mata pelajaran administrasi umum mempelajari tentang
pemahaman tata ruang, hakikat, maksud, macam dan kaidah tata ruang kerja/kantor yang bertujuan untuk menyediakan tempat yang nyaman dan mempengaruhi substansial pada produktivitas pekerja.
METODE PENELITIAN
Intensi dari pada penelitian ini adalah sebagai sebuah pengembangan suatu media pembelajaran,
kemudian adalah jenis atau klasifikasi artikel yang digunakan berbentuk penelitian dan
pengembangan (research and development) yang pada materi selanjutnya disingkat R&D. Dalam hal
ini menurut Sugiyono (2015), proses atau metode penelitian memiliki peran guna memberikan hasil
suatu kreasi serta uji efektif produk tersebut, merupakan pengertian dari metode penelitian dan
pengembangan.
Pengembangan produk perangkat pembelajaran pada penelitian yang telah dilaksanakan ini
berbantuan model pengembangan (4D). Model pengembangan yang peneliti lakukan ini dikemukakan
oleh Trianto (dalam Arywiantari, Agung, & Tastra, 2015) bahwa model pengembangan perangkat
pembelajaran ini memiliki 4 tahapan yakni: 1) tahap pendefinisian atau define; 2) tahap perancangan
atau design; 3) tahap pengembangan atau develop d). tahap pendiseminasian atau desseminate yang
merupakan model desain produk pembelajaran sistematik.
Dalam pemilihan model yang telah disebutkan di atas, peneliti memilih untuk menggunakan model
berbantuan 4D dengan pertimbangan waktu dan biaya serta tahapan-tahapan yang digunakan dalam
metode pengembangan ini sesuai dengan penelitian yang peneliti lakukan. Akan tetapi mengingat
keterbatasan waktu serta biaya dalam penelitian yang peneliti lakukan, maka tahapan pendiseminasian
atau desseminate tidak dapat dilakukan secara maksimal karena hanya sampai pada uji coba terbatas.
Pada penelitian yang peneliti lakukan ini, lokasi yang peneliti pilih sebagai tempat penelitian adalah
SMK Negeri 1 Jombang. Pertimbangan yang peneliti lakukan dalam pemilihan lokasi ini dikarenakan
SMK Negeri 1 Jombang adalah lembaga didik yang berstatus rujukan dimana lembaga pendidikan ini
telah menggunakan kurikulum 2013 revisi sebagai standar pendidikannya. Dengan harapan
kedepanya dapat dijadikan sebagai contoh untuk sekolah lain yang memiiki masalah yang sama.
Pada subjek uji coba, subjek yang digunakan adalah ahli validasi materi dari Pengajar mata pelajaran
Administrasi Umum Kompetensi Kejuruan Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran SMK Negeri 1
Jombang, sedangkan untuk validasi media dari Dosen Jurusan Teknologi Perkantoran Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Surabaya, serta peserta didik progam kejuruan Otomatisasi Tata
Kelola Perkantoran SMKN 1 Jombang dengan jumlah 20 peserta didik/siswa kelas (10)X OTP dengan
tingkat kemampuan heterogen, baik yang berkemampuan dibawah maupun diatas rata-rata.
Dalam teknik analisis data yang akan dipergunakan, memiliki tujuan untuk dapat menganalisa data
yang telah diperoleh supaya mendapatkan hasil dan dapat menyimpulkan dari penelitian
pengembangan media ini. Analisis data yang diperoleh peneliti akan diproses menggunakan rumus
sebagai berikut:
Dalam penelitian ini terdapat 2 jenis validasi yakni media dan validasi materi yang memiliki tujuan
guna mengetahui kelayakan media dan juga kelayakan materi. Berikut merupakan rumus serta sandar
penafsirannya:
Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Aurora 3D Presentation …
Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP) Volume 9, Nomor 2, 2021 369
Sumber: diadaptasi dari Riduwan (2013)
Analisis angket respon siswa memiliki tujuan memberikan hasil dari pada respon siswa mengenai
produk media Aurora 3D Presentation yang peneliti lakukan. Berikut merupakan rumus beserta
standar penafsirannya:
Sumber: diadaptasi dari Riduwan (2013)
Berdasar kepada rumus tersebut dikaitkan dengan standar kelayakan pada media dan materi serta
respon siswa berkesinambungan dengan standar penafsiran yang berikutnya akan diperlihatkan pada
tabel 1.
Tabel 1.
STANDAR PENAFSIRAN
Skala (%) Standar Penafsiran
81-100 Sangat Kuat 61-80 Kuat
41-60 Cukup
21-40 Lemah
0-20 Sangat Lemah
Sumber: diadaptasi dari Riduwan (2013)
Berdasar kepada rumus serta standar penafsiran diatas maka pengembangan media Aurora 3D
Presentation dinyatakan layak apabila memenuhi presentasi lebih dai sama dengan (≥) 61% dengan
standar tafsir “kuat atau sangat kuat” pada presentase hasil validitas dari validasi media serta materi
dan juga terhadap respon siswa berdasar kepada tabel di atas .
HASIL DAN PEMBAHASAN
Ruang lingkup pada hasil penelitian ini berupa: 1) hasil produk; 2) hasil validasi ahli media dan
materi, serta 3) hasil respon siswa terhadap pengembangan media berbantuan Aurora 3D
Presentation. Media pengembangan ini di terapkan pada mata pelajaran “Administrasi Umum”
dengan kompetensi dasar “Menerapkan Tata Ruang Kerja/Kantor (Office Layout)”.
Penelitian terdahulu yang mendasari peneliti dalam menggunakan prosedur langkah 4D dalam
penelitian ini merujuk pada hasil penelitian oleh Puspita & Rosy (2017) dengan judul “Pengembangan
Media Pembelajaran Flannelgraph pada Mata Pelajaran Pengantar Administrasi Perkantoran Siswa
Kelas X APK 2 di SMK PGRI 4 Pasuruan”, dimana produk dari penelitian ini menggunakan tahapan
4D dan selanjutnya dinyatakan sangat layak pada penggunaan perangkat pembelajaran. Berikutnya
penelitian oleh Safitri & Puspasari (2013) tentang “Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis
Kurikulum 2013 Kompetensi Dasar Memahami Asas, Tujuan dan Jenis Tata Ruang Kantor pada
Siswa Kelas X APK 1 di SMK Negeri 10 Surabaya” dengan hasil penelitian dinyatakan layak pada
kurikulum yang menggunakan pendekatan scientific. Untuk memperkuat gagasan peneliti peneliti
merujuk pada penelitian oleh Solehudin (2019) dengan judul penelitian “Role of Office Layout in
Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Aurora 3D Presentation …
Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP) Volume 9, Nomor 2, 2021 370
Efforts to Increase Effectiveness and Work Efficiency in Fashion Companies” dengan hasil evaluasi
layout kantor yang baik berasal dari manajemen kelola yang baik. Tiga penelitian terdahulu di atas
mendasari peneliti menyelesaikan penelitian menggunakan tahapan 4D dan mengambil kompetensi
materi Office Layout. Berikut rincian hasil tahapan 4D beserta pembahasan peneliti terkait dengan
media yang peneliti ajukan.
Tahap Pendefinisian
Menurut Trianto (dalam Arywiantari, Agung, & Tastra, 2015), dalam tahap pendefinisian, penentuan
dan pendefinisian syarat-syarat pembelajaran di awali dengan analisis tujuan dari batasan materi yang
dikembangkan perangkatnya.
Pada tahap pendefinisian telah peneliti bagi menjadi 5 tahap, tahapan tersebut adalah: 1) pada tahap
analisis awal, menemukan seringnya siswa merasa bosan dan jenuh pada materi yang disampaikan
guru. Hal tersebut didasari oleh kebiasaan guru dalam menjelaskan materi menggunakan metode
ceramah dengan media power point. Dengan adanya permasalahan tersebut peneliti menggunakan
software Aurora 3D Presentation untuk menjadikan media preferensi bagi pengajar pada saat
menjelaskan materi kepada siswa; 2) pada tahap analisis siswa, menggunakan subjek eksperimen
dengan jumlah 20 peserta didik/siswa dari kelas (10) X OTP secara acak di SMK Negeri 1 Jombang;
3) dalam tahap ini analisis tugas mempersiapkan 15 butir soal berupa pilihan ganda yang tersedia
dalam media dan dapat di pantau langsung oleh guru melalui email. Contoh halaman soal
diperlihatkan pada gambar 1.
Sumber: Dokumentasi Peneliti (2020)
Gambar 1. TAMPILAN HALAMAN SOAL
4) pada tahap analisis konsep, menyertakan materi, gambar serta video pendukung mengenai
penerapan tata ruang kerja atau kantor; 5) pada tahap perumusan, menyesuaikan dengan Kompetensi
Dasar “Menerapkan Tata Ruang Kerja/Kantor (Office Layout)”. Diantaranya adalah prosedur
pengembangan media, validasi/kelayakan media, serta pendapat/respon peserta didik/siswa pada
pengembangan yang peneliti lakukan.
Tahap Perancangan
Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Aurora 3D Presentation …
Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP) Volume 9, Nomor 2, 2021 371
Menurut Trianto (dalam Arywiantari, Agung, & Tastra, 2015), dalam tahap perangcangan perangkat
pembelajaran, ada beberapa langkah dalam prosesnya, langkah tersebut antara lain adalah penyusunan
tes dasar, acuan dari pemilihan media yang sesuai, penentuan komposisi.
Pada bagian perancangan telah peneliti bagi menjadi 2 tahap, tahapan tesebut adalah: 1) pada tahapan
pemilihan media pembelajaran, peneliti memilih penggunaan media Aurora 3D Presentation.
Pengoprasian yang mudah serta pada hasil media berbentuk file .exe atau ekstensi sehingga tidak
memerlukan aplikasi Aurora 3D Presentation untuk menjalankan media; 2) pada tahapan
perancangan media terdapat beberapa komponen penyusunnya, antara lain:
a) Pembuka, bagian ini terdapat 2 slide, yang berisi halaman judul dimana halaman judul ini
memuat informasi judul penelitian dan halaman profil pengembang disini memuat tentang
biodata singkat peneliti.
b) Materi Awal, bagian materi awal terdapat 4 slide, yang berisi materi pengertian kantor secara
dinamis dan statis, pengertian tata ruang kantor, penyusunan tata ruang kantor (siklus
penyusunan).
c) Contoh Materi Awal, bagian contoh materi awal terdapat 2slide, yang berisi contoh denah
perencanaan berisi gambar denah perencanaan kantor terbuka, tertutup, berpanorama, gabungan
serta pada slide selanjutnya berisi tentang contoh pencatatan inventaris kantor berisi pencatatan
kantor terbuka, tertutup, berpanorama, gabungan dengan fitur tombol pada bagian bawah gambar
/ tabel dapat disesuaikan dengan menggunakan sistem rotasi pada animasi yang sudah disediakan
pada fitur bawaan software Aurora 3D Presentation.
d) Materi, bagian materi terdapat 7 slide, yang berisi tujuan dengan 10 tujuan utama, asas ruang
kantor menggunakan asas jarak terpendek, asas rangkaian kerja, asas penggunaan bidang
ruangan, asas fleksibilitas, dan terintegrasi dengan menggunakan gambar sebagai contoh
penerapan untuk mempermudah peserta didi dalam belajar serta menggunakan fitur animasi
gerak gambar dapat di tampilkan pada posisi prioritas ataupun sekunder. Contoh diperlihatkan
pada gambar 2.
Sumber: Dokumentasi Peneliti (2020)
Gambar 2. TAMPILAN SLIDE MEDIA
Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Aurora 3D Presentation …
Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP) Volume 9, Nomor 2, 2021 372
e) Materi Penutup, bagian materi penutup terdapat 5 slide, yang berisi jenis jenis tata ruang kantor
dimana pada setiap jenis tata ruang terbuka, tertutup, berpanorama, dan gabungan memiliki
contoh penataan tata ruang dalam bentuk 3D guna memudahkan peserta didik dalam
mengimajinasikan bentuk tata kelola kantor tata kelola tersebut di tampilkan ke dalam bentuk
video 3 dimensi 360°. Contoh diperlihatkan pada gambar 3.
Sumber: Dokumentasi Peneliti (2020)
Gambar 3. TAMPILAN SLIDE 3D TATA RUANG KANTOR BERPANORAMA
f) Penutup, bagian penutup terdapat 2 slide, dimana slide penutup ini meliputi soal yang selanjutnya
terintegrasi dengan google form dan juga penggunaannya mempermudah pengajar dalam
memberikan tugas dikarenakan form soal yang selanjutnya dikerjakan oleh peserta didik akan
tampil secara langsung hasilnya pada email yang sudah di integrasikan pengajar dalam soal
tersebut serta dalam halaman terakhir berisi sumber materi, gambar dan video yang peneliti
gunakan dalam membuat produk penelitian.
Tahap Pengembangan
Seperti yang sudah peneliti laksanakan dalam langkah pengerjaan produk penelitian ini, pada langkah
selanjutnya telah penliti selesaikan beberapa langkah validasi dan memperoleh hasil validitas yang
sesuai dengan harapan peneliti, hasil tersebut antara lain peneliti jelaskan sebagai berikut.
Menurut Trianto (dalam Arywiantari, Agung, & Tastra, 2015), dalam tahap pengembangan perangkat
pembelajaran, bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran dari hasil revisi dari masukan
para ahli. Berdasarkan pendapat tersebut peneliti memulai menyelesaikan langkah untuk penyesuaian
produk yang sedang peneliti kerjakan, penyelesaian langkah tersebut memiliki beberapa tahapan
validitas, yang selanjutnya telah peneliti rangkum dengan prosedur sebagai berikut.
Pada tahap pengembangan telah peneliti bagi menjadi beberapa tahap, tahapan tersebut adalah:
1) pada tahapan yang pertama adalah validasi, merupakan tahapan pengembangan media yang
dilakukan sesuai prosedur media dan materi yang sudah dipersiapkan beberapa menunjukkan
kualitas dari pengerjaan isi serta tujuan yang selanjutnya dinilai berdasarkan kecakapan dalam
memberikan instruksi, dan yang terakhir pada prosedur pengerjaan teknis. Hal berikut merupakan
hasil akumulasi dari ahli materi dan ahli media yang akan diperlihatkan pada tabel 2.
Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Aurora 3D Presentation …
Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP) Volume 9, Nomor 2, 2021 373
Tabel 2.
HASIL AKUMULASI AHLI MATERI DAN MEDIA
No Perspektif Penilaian Materi % Penilaian Media % Ket.
1 Kualitas Isi dan Tujuan 34 97 24 96 Sangat Kuat
2 Kualitas Instruksional 34 97 25 100 Sangat Kuat
3 Kualitas Teknis 28 93 37 92 Sangat Kuat
Rata-rata 95,67 % 96% Sangat Kuat
Sumber: Data Diolah Peneliti (2020)
2) pada tahapan yang kedua adalah revisi, merupakan tahapan pengembangan media yang sudah
dilakukan peneliti atas prosedur dasar pasca tahap pertama selesai. Pada tahapan kedua ini
terdapat beberapa langkah yang diambil langkah tersebut mengindikasikan kesesuaian peneliti
dalam menyelesaiakan prosedur, pada tahapan kedua ini memiliki 2 langkah yang
berkesinambungan, 2 langkah tersebut antara lain: a) revisi atas dasar saran dari ahli materi
adalah menambahkan narasi audio pada media dengan tujuan membantu mempermudah dalam
menjelaskan; b) revisi atas dasar saran dari ahli media adalah perbaikan pada jenis font dengan
tujuan mempermudah cara baca, perbaikan warna font dengan tujuan agar mudah terbaca dan
tidak kontras dengan background.
3) pada tahapan yang ketiga adalah tahapan uji coba terbatas,dimana tahapan ini merupakan tahapan
pengembangan media yang dilakukan peneliti kepada peserta didik kelas X(10) OTP SMKN 1
Jombang. Yang mana selanjutnya pada tahap ini siswa dengan jumlah 20 orang memberikan
tanggapan mengenai media yang telah diujicobakan, jumlah tersebut didasari pada jumlah
minimal penelitian dan berdasar kepada tingkat heterogenitas dalam kelas ajar. Berikut hasil
akumulasi angket respon siswa diperlihatkan pada tabel 3.
Tabel 3.
HASIL ANGKET RESPON SISWA
No Perspektif Penilaian Ʃ (20 Siswa) % Ket.
1 Kualitas Isi dan Tujuan 115 96 Sangat Kuat
2 Kualitas Instruksional 96 96 Sangat Kuat
3 Kualitas Teknis 78 97 Sangat Kuat
Rata-rata 96,33% Sangat Kuat
Sumber: Data Diolah Peneliti (2020)
KESIMPULAN
Berdasar acuan tujuan penelitian mendiskripsikan proses hasil penelitian serta pembahasan yang telah
dituntaskan oleh peneliti, dihasilkan sebuah media pembelajaran berbantuan Aurora 3D Presentation
pada kompetensi dasar menerapkan tata ruang kerja/kantor (Office Layout) dengan berdasar pada
prosedur pengembangan 4D yang memiliki tahapan antara lain pendefinisian, perancangan,
pengembangan, dan pendiseminasian. Meski dalam tahap prosedur pengembangan terdapat batasan
penelitian pada langkah pendiseminasian, batasan tersebut terjadi karena adanya faktor waktu
sehingga pada langkah pendiseminasian tidak dapat dilakakuan dengan maksimal.
Selanjutnya setelah diketahui proses hasil, berdasar kepada acuan tujuan penelitian menganalisis dan
mengetahui kelayakan diketahui hasil validasi pengembangan media Aurora 3D Presentation pada
Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Aurora 3D Presentation …
Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP) Volume 9, Nomor 2, 2021 374
validasi materi mendapatkan perolehan persentase sebesar 95,67% pada keterangan “sangat kuat”,
sedangkan dalam validasi media mendapatkan perolehan persentase sebesar 96% pada keterangan
“sangat kuat”. Kemudian terdapat hasil rata – rata dari kedua aspek tersebut sebesar 95, 83%.
Berdasar pada hasil perolehan kedua validasi tersebut diketahui bahwa penelitian dengan judul
“Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Aurora 3D Presentation Pada Mata Pelajaran
Administrasi Umum Kelas X OTP Di SMK Negeri 1 Jombang” dinyatakan “sangat layak”.
Dari prosedur uji layak media peneliti melanjutkan berdasarkan acuan tujuan penelitian menganalisis
respon siswa, Meskipun terdapat batasan pada tahap pendiseminasian dan hanya terbatas pada uji
coba terbatas, respon siswa terhadap penelitian yang peneliti lakukan pada 20 siswa memperoleh hasil
sebesar 96,33% dengan keterangan “sangat kuat”. Berdasar pada hasil perolehan respon siswa
tersebut diketahui bahwa penelitian dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan
Aurora 3D Presentation Pada Mata Pelajaran Administrasi Umum Kelas X OTP Di SMK Negeri 1
Jombang” dinyatakan “sangat layak”.
Berdasarkan penelitian yang telah diselesaikan tentunya terdapat batasan dalam melaksanakan
penelitian sehingga penelitian yang dilakukan memiliki celah serta kekurangan. Dengan merujuk pada
kekurangan tersebut diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat menyelesaikan hal hal sebagai
berikut agar celah serta kekurangan yang menjadi batasan pada peneletian ini dapat terselesaikan.
Menyelesaikan langkah diseminasi yang belum peneliti selesaikan yakni terhambat karena
keterbatasan waktu, sehingga akan lebih banyak pendidik maupun peserta didik yang dapat menikmati
mudahnya menggunakan software Aurora 3D Presentation sebagai acuan media belajar baik utama
maupun alternatif. Melanjutkan pada materi kompetensi yang lain dan tidak hanya terbatas pada
materi office Layout, yang mana dalam materi tersebut terfokus pada pengetahuan dasar tentang tata
ruang kantor. Serta dapat memberikan pengetahuan lanjutan seperti halanya studi kasus dan
penyelesaianya guna mengimplementasikan pada kehidupan nyata jika terdapat permasalahan yang
sama.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, A. (2013). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Arywiantari, D., Agung, A. A. G., & Tastra, I. D. K. (2015). Pengembangan Multimedia Interaktif
Model 4D pada Pembelajaran IPA di SMP Negeri 3 Singaraja. Jurnal Edutech Undiksha, 3(1),
1-12.
Chua, S., et al. (2017). Personalisation of Internet Based Business Office Layout. Journal of Building
performenance, 8(1), 39-46.
Damayanti, I. F. & Puspasari, D. (2018). Pengembangan Modul Mata Pelajaran Administrasi Umum
Berbasis Scientific Approach pada Kelas X OTKP 1 di SMK YPM 3 Taman Sidoarjo. Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran UNESA, 6(2), 1-9.
Hakim, M. L. & Dalle, J. (2015). Aurora 3D Presentation dalam Pembelajaran Bangun Sisi Lengkung
di Kelas IX SMPN 24 Banjarmasin. JPM IAIN Antasari, 02(2), 103-122.
Haynes, B., Suckley, L., & Nunnungton, N. (2017). Workplace Productivity and Office Type: an
Evaluation of Office Occupier Differences Based on Age and Gender. Journal of Corporate
Real Estate, 19(2), 111-138.
Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Aurora 3D Presentation …
Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP) Volume 9, Nomor 2, 2021 375
Inamizu, N. (2015). Impact of Change in Office Layout on Employees’ Communication Satisfaction.
Annals of Business Administrative Science, 14(1), 335-350.
Muhson. (2010). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi. Jurnal
Pendidikan Akuntansi Indonesia, VIII(2), 1-10.
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
Puspita, R. D. & Rosy, B. (2017). Pengembangan Media Pembelajaran Flannelgraph pada Mata
Pelajaran Pengantar Administrasi Perkantoran Siswa Kelas X APK 2 di SMK PGRI 4 Pasuruan.
Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran UNESA, 6(1), 1-8.
Rahmadini, D. (2016). Penerapan Pembelajaran Kontekstual Berbantu 3D Aurora pada Materi Ajar
Fungsi Menu dan Ikon Microsoft Excel Siswa Kelas VIII SMPN 2 Batang. Edu Elektrika Jurnal UNNES, 6(1). 31-36.
Riduwan, A. (2013). Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung: Alfabeta.
Roesmaningsih, Susarno, & Hadi, L. (2015). Teori dan Praktik Pendidikan. Surabaya: Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Ilmu Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan.
Safitri, A. & Puspasari, D. (2013). Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Kurikulum 2013
Kompetensi Dasar Memahami Asas, Tujuan dan Jenis Tata Ruang Kantor pada Siswa Kelas X
APK di SMK Negeri 10 Surabaya. Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran, 3(2), 1-15.
Santoso, B. & Agung, Y. A. (2017). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Aurora 3D pada
Mata Pelajaran Rangkaian Elektronika di SMK Negeri 1 Nganjuk. Jurnal Pendidikan Teknik
Elektro UNESA, 6(1), 45-51.
Sari, Y. N. & Pahlevi, T. (2012). Pengaruh Media Pembelajaran Aurora 3D Presentation terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X APK pada Mata Pelajaran Kearsipan di SMK Negeri Mojoagung.
Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran UNESA, 5(2), 1-7.
Solehudin, N. (2019). Role of Office Layout in Efforts to Increase Effectiveness and Work Efficiency
in Fashion Companies. Course Hero, 1(1), 1-15.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif , Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Theng, F. & Mai. (2014). Interactive Multimedia Learning: Innovating Classroom Education in a
Malaysian University. The Turkish Online Journal of Educational Technology, 13(2), 99-110.
Widodo, H. (2015). Potret Pendidikan di Indonesia dan Kesiapannya dalam Menghadapi Masyarakat
Ekonomi Asia (MEA). Jurnal Cendekia, 13(2), 293-307.