PENGEMBANGAN MEDIA MOTION GRAPHIC ANIMATION...

12
Seminar Antar Bangsa : Seni Budaya dan Desain STANSA 2018 1 PENGEMBANGAN MEDIA MOTION GRAPHIC ANIMATION UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MENGENAI PENDIDIKAN SENI Rizki Gunawan Setiabudi Mahasiswa S2 Keguruan Seni Rupa, Pascasarjana Universitas Negeri Malang [email protected] Abstrack Motion graphic or motion graphic is a term used to describe various professional graphic design solutions in creating a dynamic and effective communication design. Motion Graphic part of digital recording or animation that creates the illusion of motion or rotation, and is usually combined with audio for use in multimedia projects. Art education as a form to shape attitudes and personalities that have mental functions which include fantasy, sensitivity, creativity and expression. Cultural arts education consists of fine arts education, music education, dance education and drama arts education. Keywoard : Motion graphic, Art Education. Abstrak Motion graphic atau motion grafis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai solusi desain grafis profesional dalam menciptakan suatu desain komunikasi yang dinamis dan efektif. Motion Graphic bagian dari digital rekaman atau animasi yang menciptakan ilusi dari gerak atau rotasi, dan biasanya dikombinasikan dengan audio yang untuk digunakan dalam multimedia proyek. Pendidikan seni sebagai bentuk untuk membentuk sikap dan kepribadian yang mempunyai fungsi-fungsi jiwa yang meliputi fantasi, sensitivitas, kreativitas dan ekspresi. Pendidikan seni budaya terdiri dari pendidikan seni rupa, pendidikan seni musik, pendidikan seni tari dan pendidikan seni drama. Kata kunci : Grafik gerak, Pendidikan Seni. Motion graphic atau motion grafis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai solusi desain grafis profesional dalam menciptakan suatu desain komunikasi yang dinamis dan efektif. Dunia perdagangan, informasi dan hiburan adalah suatu tantangan, ketika audience memutuskan kesuksesan suatu tayangan. Maka dari itulah diperlukan strategi, kreativitas, dan keterampilan dari seorang broadcaster dan animator dalam seni motion graphic (Curran, 2002). Pendidikan seni adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan agar mampu menguasai kemampuan berkesenian sesuai dengan peran yang harus di mainkan. Pendidikan seni sebagai bentuk untuk membentuk sikap dan kepribadian yang mempunyai fungsi-fungsi jiwa yang meliputi fantasi, sensitivitas, kreativitas dan ekspresi. Pendidikan seni budaya terdiri dari pendidikan seni rupa, pendidikan seni musik, pendidikan seni tari dan pendidikan seni drama. Pengertian dan konsep pendidikan seni ini juga masih ada yang belum mengerti dalam dunia pendidikan banyak pengajar atau pendidik khususnya pendidik non seni budaya yang belum mengerti mengenai apa isi dan konsep pendidikan seni. Berdasarkan observasi dan wawancara pada salah satu sekolah Islam hampir 90% guru yang mengajar seni budaya tidak berijazah pendidikan seni. Sehingga pemahaman mereka terhadap isi dan konsep mengenai pendidikan seni menjadi berkurang. Maka di butuhkanlah media penyampaian yang mudah dimengerti serta menarik mengenai pendidikan seni yang dapat membantu meningkatkan pemahaman mereka terhadap pengertian dan konsep pendidikan seni. Dalam artikel ini penulis memilih media motion graphic animation sebagai

Transcript of PENGEMBANGAN MEDIA MOTION GRAPHIC ANIMATION...

Seminar Antar Bangsa : Seni Budaya dan Desain – STANSA 2018

1

PENGEMBANGAN MEDIA MOTION GRAPHIC ANIMATION UNTUK

MENINGKATKAN PEMAHAMAN MENGENAI PENDIDIKAN SENI

Rizki Gunawan Setiabudi

Mahasiswa S2 Keguruan Seni Rupa, Pascasarjana Universitas Negeri Malang

[email protected]

Abstrack

Motion graphic or motion graphic is a term used to describe various professional graphic design solutions in creating

a dynamic and effective communication design. Motion Graphic part of digital recording or animation that creates

the illusion of motion or rotation, and is usually combined with audio for use in multimedia projects. Art education

as a form to shape attitudes and personalities that have mental functions which include fantasy, sensitivity, creativity

and expression. Cultural arts education consists of fine arts education, music education, dance education and drama

arts education.

Keywoard : Motion graphic, Art Education.

Abstrak

Motion graphic atau motion grafis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai solusi desain

grafis profesional dalam menciptakan suatu desain komunikasi yang dinamis dan efektif. Motion Graphic bagian

dari digital rekaman atau animasi yang menciptakan ilusi dari gerak atau rotasi, dan biasanya dikombinasikan

dengan audio yang untuk digunakan dalam multimedia proyek. Pendidikan seni sebagai bentuk untuk membentuk

sikap dan kepribadian yang mempunyai fungsi-fungsi jiwa yang meliputi fantasi, sensitivitas, kreativitas dan

ekspresi. Pendidikan seni budaya terdiri dari pendidikan seni rupa, pendidikan seni musik, pendidikan seni tari dan

pendidikan seni drama.

Kata kunci : Grafik gerak, Pendidikan Seni.

Motion graphic atau motion grafis

adalah istilah yang digunakan untuk

menggambarkan berbagai solusi desain grafis

profesional dalam menciptakan suatu desain

komunikasi yang dinamis dan efektif. Dunia

perdagangan, informasi dan hiburan adalah

suatu tantangan, ketika audience memutuskan

kesuksesan suatu tayangan. Maka dari itulah

diperlukan strategi, kreativitas, dan

keterampilan dari seorang broadcaster dan

animator dalam seni motion graphic (Curran,

2002).

Pendidikan seni adalah usaha sadar

untuk menyiapkan peserta didik melalui

kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau

latihan agar mampu menguasai kemampuan

berkesenian sesuai dengan peran yang harus

di mainkan. Pendidikan seni sebagai bentuk

untuk membentuk sikap dan kepribadian yang

mempunyai fungsi-fungsi jiwa yang meliputi

fantasi, sensitivitas, kreativitas dan ekspresi.

Pendidikan seni budaya terdiri dari

pendidikan seni rupa, pendidikan seni musik,

pendidikan seni tari dan pendidikan seni

drama. Pengertian dan konsep pendidikan

seni ini juga masih ada yang belum mengerti

dalam dunia pendidikan banyak pengajar atau

pendidik khususnya pendidik non seni budaya

yang belum mengerti mengenai apa isi dan

konsep pendidikan seni. Berdasarkan

observasi dan wawancara pada salah satu

sekolah Islam hampir 90% guru yang

mengajar seni budaya tidak berijazah

pendidikan seni. Sehingga pemahaman

mereka terhadap isi dan konsep mengenai

pendidikan seni menjadi berkurang. Maka di

butuhkanlah media penyampaian yang mudah

dimengerti serta menarik mengenai

pendidikan seni yang dapat membantu

meningkatkan pemahaman mereka terhadap

pengertian dan konsep pendidikan seni.

Dalam artikel ini penulis memilih

media motion graphic animation sebagai

Seminar Antar Bangsa : Seni Budaya dan Desain – STANSA 2018

2

media informasi mengenai pendidikan seni

kepada guru. Agar pemahaman mengenai

pendidikan seni dapat di pahami secara luas

dan juga dapat mengerti pengertian serta

konsep dari pendidikan seni.

Hasil dan Pembahasan

Pada zaman dahulu kala, proses

pembuatan Motion Graphics dikerjakan

dengan cara menyusun gambar secara

berurutan hingga menjadi satu kesatuan.

Gambar-gambar yang disusun tersebut, telah

dimanipulasi sedemikian rupa sehingga

ketika tersesusun menjadi satu kesatuan,

gambar-gambar tersebut menampakan ilusi

pergerakan. Kini seiring berkembangnya

teknologi, maka diciptakanlah beberapa

perangkat lunak komputer yang mampu

mengolah karya Motion Graphics secara

digital. Seorang Motion Graphics Designer

tidak lagi menggunakan metode kerja

menyusun gambar demi gambar untuk

menciptakan karyanya. Karena tidak ada

definisi yang diterima secara universal grafis

gerak, awal resmi bentuk seni

diperdebatkan. Banyak orang berpendapat

bahwa motion graphic merupakan bagian dari

animasi. Sebenarnya motion graphic dan

animasi merupakan dua hal yang berbeda.

Michael Sega Gumelar dalam bukunya yang

berjudul Academic Writing menyatakan

bahwa banyak orang yang salah dalam

memproduksi animasi sehingga

menghasilkan motion graphic namun,

sejatinya motion graphic bukanlah animasi.

Animasi dibuat berdasarkan prinsip - prinsip

gerak yang ada di alam atau prinsip fisika.

Implementasi hukum fisikalah yang

membedakan antara animasi dengan motion

graphic . Motion graphic pada umumnya

merupakan gabungan dari potongan –

potongan desain atau animasi berbasis media

visual yang Seperti 2D, 3D, video, film,

tipografi, ilustrasi, fotografi, dan musik

(Krishna, 2010). Motion graphic atau motion

grafis adalah istilah yang digunakan untuk

menggambarkan berbagai solusi desain grafis

profesional dalam menciptakan suatu desain

komunikasi yang dinamis dan efektif. Dunia

perdagangan, informasi dan hiburan adalah

suatu tantangan, ketika audience memutuskan

kesuksesan suatu tayangan. Maka dari itulah

diperlukan strategi, kreativitas, dan

keterampilan dari seorang broadcaster dan

animator dalam seni motion graphic .

(Curran, 2002)

Seminar Antar Bangsa : Seni Budaya dan Desain – STANSA 2018

3

Gambar 1 contoh motion graphic

Gambar di atas adalah contoh

motion graphic animation. Dalam gambar

diatas dapat di lihat Motion Graphics

merupakan percabangan dari Seni Desain

Graphics yang merupakan penggabungan

dari, Ilustrasi, Tipografi, Fotografi dan

Videografi dengan menggunakan teknik

Animasi. Motion Graphics terdiri dari dua

kata, Motion yang berarti Gerak dan

Graphics atau yang sering kita kenal

dengan istilah Grafis. Dari asal muasal

pengertian dua kata tersebut, bisa dikatakan

bahwa Motion Graphics, juga dapat disebut

dengan istilah Grafis Gerak.

Langkah awal dalam pembuatan

media motion graphic ini adalah

menentukan konsep merumuskan tujuan

utama pembuatan media motion graphic,

tahap kedua adalah pembuatan storyline.

Storyline adalah Sebuah naskah cerita

dalam bentuk teks, setelah pembuatan

storyline maka pada tahap selanjutnya

adalah proses pembuatan storyboard.

Storyboard merupakan sebuah skets yang

berisi detail tiap- tiap scene mulai dari

script, dialog, posisi kamera, gerakan

kamera, durasi dan segala macam gerak

gerik yang ada dalam sebuah scene.

Dibawah ini adalah contoh storyboard:

Seminar Antar Bangsa : Seni Budaya dan Desain – STANSA 2018

4

K

Gambar 2 contoh alur motion graphic animation

Gambar 2.4 contoh storyboard

Seminar Antar Bangsa : Seni Budaya dan Desain – STANSA 2018

5

Setelah proses storyboard langkah

selanjutnya yaitu proses pembuatan produk

dengan menggunakan aplikasi komputer

yang bernama adobe ilustrator dan adobe

after effect. Berikut adalah spesifikasi motion

graphic tradisi tari kethek ogleng yang

rencananya akan di buat oleh penulis.

Nama

Produk Bentuk

Produk Karakter Produk yang

direncanakan Spesifikasi Produk yang

diharapkan

Media

Motion

Graphic

Media

Animasi

Motion

Graphic

1. Fungsi utama sebagai

mediauntuk meningkatkan

pemahaman mengenai

pendidikan seni yang

mudah di pahami oleh

pendidik seni budaya yang

pemahaman mengenai

pendidikan seninya masih

minim.

1. Type produk : media animasi

3D

2. Durasi : 5 menit

3. Isi Produk : Penjelasan

mengenai Pendidikan Seni

meliputi konsep pendidikan

seni, pendidikan seni rupa,

pendidikan seni musik,

pendidikan seni tari dan

pendidikan seni drama.

4. Gaya pemaparan : penjelasan

gambar dan tulisan bergerak

dan adanya narator suara

menggunakan aplikasi adobe

audition.

5. Bahasa : Indonesia

6. Visualisasi : full color

7. Menggunakan aplikasi adobe

ilustrator, adobe after effect

dan blender.

8. Unsur yang di tampilkan :

visual dan audio. 2. Dikembangkan untuk

meningkatkan pemahaman

mengenai pendidikan seni

yang mudah di pahami

bagi pendidik seni budaya

3. Berisi media berupa

animasi yang

menciptakan ilusi dari ger

akatau rotasi, dan

dikombinasikan

dengan audio yang

menjelaskan mengenai

pendidikan seni. 4. Media yang dibuat berupa

media animasi motion

graphic yang menjadi media

pemahaman mengenai

pendidikan seni.

Seminar Antar Bangsa : Seni Budaya dan Desain – STANSA 2018

64

Pendidikan merupakan sebuah usaha

sadar untuk mengubah sikap dan

mengembangkan potensi peserta didik.

Pendidikan secara umum berfungsi untuk

mengembangkan kememampuan individu

menemukan pemenuhan dirinya dalam

hidup, untuk mentransmisikan warisan

budaya, memperluas kesadaran sosial dan

sebagai jalan untuk menambah pengetahuan

(Wilson, 1984). Pendidikan merupakan daya

upaya untuk memajukan pertumbuhan budi

pekerti(kekuatan batik karakter),dan pikiran

(intelek).

Seni adalah respon dari jiwa kreatif

manusia terhadap panggilan yang nyata

(Tagore, 1961). Dari segi manfaat seni,

Tagore berpendapat seni dapat menimbulkan

timbulnya kerangka berpikir, daya pikat,

kesenangan atau kebahagiaan, rasa empati ,

dan pertumbuhan kognitif.

Dengan memadukan kedua pengertian

‘pendidikan’ dan ‘seni’ tersebut, maka

pengertian pendidikan seni adalah usaha

sadar untuk menyiapkan peserta didik

melalui kegiatan bimbingan, pengajaran,

dan/atau latihan agar mampu menguasai

kemampuan berkesenian sesuai dengan peran

yang harus di mainkan. Pendidikan seni

sebagai bentuk untuk membentuk sikap dan

kepribadian yang mempunyai fungsi-fungsi

jiwa yang meliputi fantasi, sensitivitas,

kreativitas dan ekspresi. Seseorang dapat

berfantasi terhadap hasil karyanya, melalui

perasaan anak menuangkan ide gagasannya

kedalam hasil karya menjadikan timbulnya

sifat sensitivitas, menjadikan memiliki

kreativitas yang baik, dan mengekspresikan

hasil karya seni (Prasad, 1998). penglihatan

pada gambar yang indah, lagu pengantar tidur

yang merdu, pancaran senyuman indah,

nuansa tangan yang penuh kasih sayang,

muncul respons spontan dari seorang anak.

Perjalanan eksplorasi dimulai melalui

kejadian reguler ini dan ini merupakan awal

pembelajaran dalam seni visual dan

pertunjukan (Pritchard M, 2014). Pendidikan

seni merupakan bagian dari peradaban.

Pendidikan seni telah ada sebelum manusia

mengenal peradaban modern, yang tujuannya

selalu mengalami perubahan. Di awal

kehadirannya sampai pertengahan abad ke-

20, ‘pendidikan seni’ difungsikan untuk

‘penularan’ bakat seni kepada para generasi,

yang tujuannya untuk menghasilkan seorang

yang ahli dalam bidang seni. Sistem

pendidikan seni di awal sejarahnya ini,

prosesnya banyak berbasis pada sistem

aprentisip, sanggar, atau studio kemudian

bergeser ke sistem akademik pendidikan

(Tanner, J. 1994).

Berikut adalah penjelasan seputar

pengertian pendidikan seni dan tujuannya.

Pendidikan seni merupakan pemahaman

estetika (keindahan) dan pengungkapan

kembali estetika dalam sebuah karya seni.

Memahami estetika merupakan peristiwa

memasukkan estetika melalui pengindraan

rasa dan pikir untuk mengobyektifikasikan.

Belajar seni atau estetika melalui metode

kontruktivisme adalah peserta didik akan

mendapatkan objek keindahan melalui

pengalaman langsung, anak akan mengamati

sebuah karya seni, dan akhirnya dapat

mencontoh atau menirukan sehingga

merasakan dan mengalami indahnya proses,

bentuk dan hasilnya. Keindahan ini bisa

dirasakan tapi sulit dikatakan, dengan bahasa

kata melainkan bahasa simbol, jadi

keindahan adalah sebuah simbol-simbol

objektifikasi. Pendidikan seni terbentuk dari

kata pendidikan dan seni. Hal ini membawa

implikasi bahwa proses pendidikan seni tidak

hanya difungsikan untuk melatih siswa agar

mampu menguasai proses dan teknik

berkarya seni saja, namun melalui proses ini

juga difungsikan sebagai alat pendidikan

dalam mengembangkan siswa agar lebih

optimal. Oleh karena itu, subtansi materi

yang dipelajari dari pendidikan seni

mencakup bidang konsepsi, kreasi dan

Seminar Antar Bangsa : Seni Budaya dan Desain – STANSA 2018

65

apresiasi. Pembelajaran konsepsi dilakukan

untuk membekali siswa mengetahui materi

ilmu seni, kegiatan berolah seni dilakukan

untuk memberikan pengalaman dan

kemahiran mencipta seni, dan berapresiasi

seni dilakukan untuk memberi pengalaman

dalam proses menghargai karya seni.

Pendidikan seni budaya terdiri dari

pendidikan seni rupa, pendidikan seni musik,

pendidikan seni tari dan pendidikan seni

drama. Pendidikan seni memiliki dua konsep

yaitu konsep penularan seni atau education in

art yang dikemukakan oleh eisner, dan

pemfungsian seni atau aducation through art

yang di kemukakan oleh Herbert Read.

Pendidikan seni yang ada di sekolah lebih

sering menuju pada konsep kedua yaitu

pendidikan seni untuk aktualisasi diri,

pengembangan kreativitas, kreativitas

estetik, serta pendidikan karakter. Dalam

pendidikan seni di sekolah, konsep

pendidikan seni diarahkan pada

pembentukan sikap, sehingga terjadi

keseimbangan intelektual dan sensibilitas,

rasional dan irasional, akal pikiran dan

kepekaan emosi. Konsep ini mulai

dikembangkan oleh Plato dalam “ Art should

be The Basis of Education “. Konsep ini

menempatkan seni sebagai materi, alat atau

media dan metode yang digunakan dalam

mencapai tujuan pendidikan.

Pendidikan seni terdiri dari

pendidikan seni rupa, pendidikan seni musik,

pendidikan seni tari dan pendidikan seni

drama/pertunjukan. Berikut adalah

penjelasannya:

a. Pendidikan Seni Rupa.

Seni rupa adalah cabang yang

membentuk karya seni dengan media yang

bisa di tangkap mata dan dirasakan dengan

rabaan. Seni rupa terdiri dari seni rupa murni

dan seni rupa terapan. Berikut adalah

penjelasannya :

a) Seni rupa murni merupakan hasil

karya seni yang dibuat oleh seorang seniman

fungsinya melainkan semata-mata hanya

untuk dinikmati keindahannya. Kebanyakan

seni rupa yang dapat ditemui merupakan

hasil yang memberikan arti simbolik. fungsi

dari hasil karya tersebut hanya sebagai

lukisan keindahannya saja tanpa bisa dipakai

untuk kegiatan sehari-hari. Contoh dari seni

rupa murni adalah lukisan, patung, grafiti,

kaligrafi, relief, seni Koreografi dan seni

fotografi.

b) Seni rupa terapan merupakan salah

satu jenis seni rupa yang hasil

karyanya sengaja dibuat untuk membantu

kegiatan manusia. dalam seni rupa terapan

tinggi atau rendahnya nilai estetika sejatinya

tidak terlalu menjadi bahan pertimbangan.

seni rupa terapan bisa ditemukan semua

benda yang kita temukan dalam kehidupan

sehari-hari, karena nilai guna fokus utama.

seniman yang membuat hasil seni karya seni

rupa terapan harus mempertimbangkan sisi

keamanan, kenyamanan. nilai guna serta

tentunya nilai estetika. Contoh dari seni rupa

terapan meliputi desain grafis, desain

arsitektur, desain pakaian, desain produk,

kriya kayu, kriya bambu, kriya logam, kriya

rotan, ukiran, batik, guci dari tanah liat,

anyaman, keramik, kerajinan furniture,

kerajinan tangan (handycraft) dan seni

tembikar

Pendidikan Seni Rupa sesungguhnya

merupakan istilah yang relatif baru

digunakan dalam dunia persekolahan. Pada

mulanya digunakan istilah menggambar.

Penggunaan istilah pengajaran menggambar

ini berlangsung cukup lama hingga kemudian

diganti dengan istilah Pendidikan Seni rupa.

Materi pelajaran yang diberikan tidak hanya

menggambar tetapi juga beragam bidang seni

rupa yang lain seperti mematung, mencetak,

menempel dan juga apresiasi seni. Tujuan

pengajaran menggambar di sekolah adalah

untuk menjadikan anak pintar menggambar

melalui latihan koordinasi mata dan tangan.

Seminar Antar Bangsa : Seni Budaya dan Desain – STANSA 2018

66

Beberapa dasar untuk belajar seni

adalah melalui eksplorasi dan pemahaman

dari lingkungan sekitar

1. Garis - Ada berbagai jenis garis - tebal,

tipis, patah dan lurus.

Setiap garis menggambarkan karakter yang

berbeda.

a) Garis horisontal menunjukkan

keluasan. Misalnya: Jalan, jalur kereta api.

b) Garis vertikal melambangkan

kekuatan atau kebesaran. Misalnya:

Bangunan (tinggi).

c) Garis diagonal menunjukkan

gerakan. Misalnya: Pegunungan, gerakan

menari

d) Garis melengkung memberi daya

tarik estetis. Misalnya: Bunga, awan

e) Garis yang menunjukkan gelombang

menunjukkan tanda-tanda kehidupan.

Misalnya: Gelombang air.

f) Garis Zigzag memberikan kita

informasi. Misalnya: Gelombang satelit

atau speaker nyaring.

2. Bentuk - Ini mendefinisikan area, karakter

dan watak yang bervariasi. Bisa geometris

atau organik.

a) Geometri - persegi, lingkaran, segitiga, dll.

b) Organik - bentuk yang berasal dari alam

seperti bunga, dll.

Karena hal-hal alamiah memiliki bentuk

yang bervariasi, konsep ini membantu anak-

anak untuk berkoordinasi.

3. Wujud - adalah bentuk yang memiliki

ketebalan tiga dimensi atau kedalaman. Hal

ini dapat diciptakan dengan menggabungkan

dua atau lebih bentuk. Hal ini diperkuat oleh

nada, tekstur dan warna. Misalnya: Wujud

pohon, bangunan, mobil, dll.

4. Warna - Hal ini terlihat dari cara cahaya

memantul dari permukaan. Ada banyak

warna di sekitar. Misalnya.

a) Warna primer - Merah, Kuning dan Biru

b) Warna sekunder - bila primer

digabungkan. Misalnya: Merah + Kuning =

Oranye.

c) Warna hangat - Merah, Kuning dan Oranye

d) Warna sejuk - Ungu, Hijau dan Biru

5. Ruang - area dimana bentuk seni dibuat

adalah ruang.

6. Tekstur - nuansa benda disebut tekstur.

Ada dua jenis - tekstur nyata dan tersirat.

a) Tekstur nyata adalah tekstur yang

bisa anda rasakan bahkan setelah menutup

satu mata.

b) Tekstur tersirat adalah salah satu yang

nampaknya memiliki tekstur namun tidak

dapat dirasakan dengan mata tertutup.

Misalnya: Pohon di atas kertas

cetak nampaknya memiliki tekstur,

tapi ketika seseorang menyentuhnya, itu

tidak memiliki tekstur, yaitu mulus.. Tapi

seseorang bisa merasakan tekstur pohon

alami dengan sentuhan.

7. Nilai - terang dan gelapnya warna adalah

nilainya.

Seperti kita ketahui, seni rupa adalah tentang

mengkomunikasikan ide, konsep, perasaan,

emosi, dan lain-lain. Untuk berkomunikasi

secara efektif, guru harus menyadari dasar-

dasar seni rupa. Guru tidak perlu

mengajarkan dasar-dasarnya kepada anak-

anak tapi guru, sebagai fasilitator atau mentor

harus tahu tentang dasar-dasar ini.

Prinsip dasar seni rupa adalah sebagai

berikut:

1. Perspektif - teknik yang mewakili

dunia tiga dimensi pada permukaan dua

dimensi. Ini menciptakan ilusi ruang dan

Seminar Antar Bangsa : Seni Budaya dan Desain – STANSA 2018

67

kedalaman pada permukaan yang datar.Hal

ini ditunjukkan dengan membuat benda jauh

lebih kecil dan pudar dalam warna daripada

benda yang lebih dekat yang lebih terang dan

lebih besar. Biasanya konsep ini dijelaskan

kepada anak kecil di tingkat dasar yang lebih

tinggi.

2. Keseimbangan - adalah cara untuk

membandingkan sisi kiri dan kanan suatu

komposisi. Ada dua jenis:

a) Simetris - bila kedua sisi serupa

dengan bobot visual, maka keseimbangan

simetris.

b) Asimetris - bila kedua sisi tidak

tercermin/ terefleksi, maka keseimbangan

asimetris.

3. Harmoni - adalah suatu cara dimana

efek digabungkan untuk menghasilkan

gambaran keseluruhan yang menarik.

4. Irama - ketika karya seni yang

dihasilkan sedemikian rupa sehingga garis

bergerak dalam arus tanpa putus.

Dengan demikian dapat dikatakan seni

dapat digunakan sebagai alat pendidikan.

Pendidikan Seni Rupa adalah

mengembangkan keterampilan menggambar,

menanamkan kesadaran budaya lokal,

mengembangkan kemampuan apreasiasi seni

rupa, menyediakan kesempatan

mengaktualisasikan diri, mengembangkan

penguasaan disiplin ilmu Seni Rupa, dan

mempromosikan gagasan multikultural.

b. Pendidikan Seni Musik.

Musik adalah salah satu ilmu atau

bidang seni yang berupa suara/ bunyi/ nada

yang terkombinasi dalam urutan yang

mempunyai kesatuan irama, melodi, harmoni

yang dapat menggambarkan perasaan

penciptanya terutama dalam aspek emosional

(Alexander, C. 2012).

Pendidikan seni musik bertujuan untuk

memberi kesempatan kepada peserta didik

untuk berekspresi, berapresiasi, berkreasi,

membentuk harmoni, dan menciptakan

keindahan. Dengan demikian, mereka dapat

membekali diri dengan pengetahuan,

keterampilan, dan perilaku yang dapat

mereka gunakan untuk membantu

memecahkan permasalah hidup sehari-hari.

Pendidikan seni musik juga dapat

mengembangkan kepribadiannya.

c. Pendidikan Seni Tari

Tari merupakan alat ekspresi atau

sarana komunikasi seorang seniman kepada

orang lain seperti penonton/penikmat (Alter,

J. 1992). Sebagai alat ekspresi, tari mampu

menciptakan untaian gerak yang dapat

membuat penikmatnya peka terhadap sesuatu

yang ada dan terjadi di sekitarnya. Menurut

manfaatnya tari dibedakan menjadi 2 yaitu :

1. Sebagai hiburan, sifatnya penikmat

saja/menghibur saja dan tidak perlu ada

persiapan. Hiburan dapat berupa tarian,

musik, lawakan.

2. Sebagai komunikasi yaitu melalui

gerak-ruang-waktu yang ada padanya yang

membawa misi/pesan-pesan sebuah tarian

tertentu untuk bisa dipahami oleh

penikmatnya. Yang dimaksudkan ruang dan

waktu adalah ruang gerak.

a. Tari

Tari adalah ekspresi tubuh, pikiran dan

jiwa. Koordinasi bagian tubuh dengan

ekspresi wajah bersamaan dengan Musik bisa

disebut tari. India adalah negara dengan

beragam budaya dan ada tarian di setiap

wilayah yang diwarisi. Aspek penting dalam

tarian adalah gerakan tubuh, ekspresi wajah,

musik, alat musik, sastra, manajemen ruang,

koordinasi kelompok dan solo, makeup,

kostum dll.

1. Solo:

Tarian Solo dilakukan oleh seorang individu

2. Duet:

Hal ini dilakukan oleh dua pemain.

Umumnya dilakukan pada kedua jenis

Seminar Antar Bangsa : Seni Budaya dan Desain – STANSA 2018

68

kelamin dengan karakteristik atau identitas

masing-masing pada saat bersamaan.

- Jenis tarian

1. Tari Rakyat

Tarian rakyat berevolusi dari kehidupan

orang biasa dan dilakukan bersamaan. Tarian

ini dilakukan pada kesempatan festival,

mengikuti ritual dan adat istiadat, upacara

keagamaan, perayaan kegembiraan, musim

dll.

2. Tari Klasik

Bentuk tarian yang memiliki dasar kerja yang

maju, kreatif dan solid disebut klasik. Ini

memiliki gaya yang spesifik dan

keterampilan yang harus dipelajari. Bentuk

klasik tarian dilakukan di kuil-kuil dan juga

di istana kerajaan. Tarian di pura memiliki

tujuan keagamaan sedangkan di panggung

digunakan semata-mata untuk hiburan.

Tujuan seni tari adalah :

a) Sebagai Bentuk Mengutarakan Gerak

dan Ekspresi

• untuk mengeksplorasi berbagai ekspresi

pergerakan

• meningkatkan teknik dalam berekspresi

melalui seni gerak, dan

• kemampuan untuk mengulangi gerakan.

b) Ide dan Inspirasi

Ide ekspresi melalui tarian berasal dari

lingkungan, terekspos dalam berbagai bentuk

dan pengalaman pribadi.

d. Pendidikan Seni Pertunjukan.

Seni drama atau seni pertunjukan

merupakan bentuk seni yang cukup kompleks

karena merupakan gabungan antara berbagai

bidang seni (Bucholz, R dan Ward, J. 2012).

Contohnya pada sebuah pertunjukan teater

biasanya terdiri atas seni musik, dialog,

kostum, panggung, pencahayaan, dan tata

rias. Dalam seni pertunjukan sangat

menonjolkan manusia sebagai aktor atau

aktrisnya. Fungsi pendidikan dalam seni

pertunjukan sebagai nilai edukasi yang

tertanam diantaranya seperti nilai sosial,

kerjasama, disiplin dan pembelajaran.

Semua ritual dan festival di negara kita

memiliki unsur Musik, Tari dan Drama.

Memainkan peran yang beragam dalam

hidup kita mengekspresikan diri kita sesuai

dengan karakter tertentu seperti ibu, anak,

istri, suami, paman, kakek, bibi, dll. Saat kita

menyesuaikan ungkapan ini, kita

menciptakan elemen dasar Musik, Tari,

Drama, Wayang, Puisi dll. Ini meningkatkan

pemahaman, pengetahuan, keterbukaan dan

mengembangkan jalan baru,

mempromosikan pembelajaran keterampilan

dan merangsang minat dan kreativitas. Ini

memberi banyak kesempatan untuk

memuaskan rasa ingin tahu, ketertarikan

dengan memanjakan diri dalam beragam

peran dengan mengekspresikannya melalui

media seni seperti lagu, tarian, drama,

wayang dll. Seniman menggunakan tubuh,

wajah dan kehadiran mereka sendiri sebagai

medium. Hal tersebut adalah sesuatu yang

dilakukan, dilihat dan didengar. Seniman

yang berpartisipasi dalam pentas seni di

depan audiens disebut Performer. Mereka

termasuk aktor, komedian, penari, pesulap,

musisi, penyanyi, dalang dll. Aspek penting

yang harus dipahami seorang guru adalah

bahwa pertunjukan tidak harus selalu melalui

pembelajaran yang sangat formal.

a. Elemen-elemen dalam seni pertunjukan

Dasar-dasar semua seni pertunjukan adalah

Mendengarkan, Melihat, Mengisi, Meniru,

Menjelajahi, Mengekspresikan, Melakukan

Pertunjukan dll.

• Ekspresi - Semua makhluk hidup

memiliki motor indrawi yang membantu kita

untuk mendengarkan, melihat, mencium,

menyentuh dan merasakan. Bila kita benar-

benar melakukan aktivitas di atas yang

spontan terhadap manusia, kita memberikan

beragam ungkapan. Ekspresi ini membantu

Seminar Antar Bangsa : Seni Budaya dan Desain – STANSA 2018

69

orang lain memahami pikiran kita. Demikian

pula setiap kali kita menata pertunjukan kita

melalui berbagai bentuk seni, ekspresi

memainkan peran utama. Lihatlah seorang

ayah dengan hadiah tersembunyi di telapak

tangannya dan sang putri yang penuh harapan

menunggu dalam ketegangan, Anda akan

menemukan unsur ekspresi dan sekaligus

drama di dalamnya. Ketika seorang anak

melihat bunga yang indah atau mencium bau

mawar atau secara tiba-tiba menyaksikan

terbangnya burung di langit, ungkapan-

ungkapan itu spontan dan siapa saja dapat

memahami perasaan itu dengan benar.

Semua seni pertunjukan terbaik

dimanifestasikan ketika unsur ekspresi

mengumpulkan kekuatan.

• Mendengarkan - Ada beragam suara

di lingkungan dan lingkungan kita seperti

kicauan burung, air yang mengalir, suara

binatang, deru hujan deras, gemuruh daun,

angin lembut lembut, suara langkah kaki,

pola suara manusia yang berbeda, dll juga

manusia menggunakan pola suara yang

berbeda untuk mengkomunikasikan banyak

keadaan seperti kelahiran anak, kematian

dalam keluarga, perayaan berbagai jenis dll.

Maka saat seseorang mendengarkan pola

suara menyampaikan situasi. Jadi

mendengarkan adalah latihan yang penting

dan penting.

• Mengamati - Mari kita lihat di

sekitar – mata kita akan menyaksikan banyak

hal, tapi apakah kita benar-benar melihat

semua atau mata kita hanya memilih

beberapa hal yang menarik perhatian kita dan

sisanya diabaikan. Misalkan kita harus

membuat presentasi tarian, teater atau music.

Penelitian pengembangan ini

menggunakan teori elaborasi, yaitu

pembelajaran yang menambahkan ide

tambahan. Teori ini menggambarkan

penggunaan rangkaian dari bagian yang

sederhana menuju rangkaian yang lebih

kompleks. Pembelajaran elaborasi adalah

pembelajaran yang menambahkan ide

tambahan berdasarkan apa yang seseorang

sudah ketahui sebelumnya (Ormrod, 2006).

Elaborasi adalah mengasosiasikan item agar

dapat diingat dengan sesuatu yang lain,

seperti frase, adegan , pemandangan, tempat,

atau cerita (Papalia, 2004). Pembelajaran ini

efektif digunakan apabila ide yang

ditambahkan sesuai dengan penyimpulan.

Implikasi dari strategi belajar ini adalah

mendorong siswa untuk menyelami

informasi itu sendiri, misalnya untuk menarik

kesimpulan dan berspekulasi tentang

implikasi yang mungkin. Anak-anak

menggunakan prior knowledge-nya sehingga

ide baru dapat meluas, dengan demikian

dapat menyimpan informasi lebih banyak

daripada yang disajikan sebenarnya.

Elaborasi jelas membantu siswa belajar dan

mengingat materi dalam kelas lebih efektif

daripada jika tidak. Anak-anak mulai

mengelaborasi pengalamannya sejak awal

masa preschool (Fivush, Haden, & Adam,

1995 dalam Ormrod, 2006).

Menurut Borg and Gall (1983:772)

model penelitian dan pengembangan di sebut

juga dengan istilah Research and

Development (R&D), yang mempunyai

pengertian suatu proses atau langkah-langkah

untuk mengembangkan suatu produk baru

atau menyempurnakan produk yang sudah

ada dan dapat dipertanggungjawabkan.

Menurut Pranata (2013) menyatakan

bahwa penelitihan pengembangan adalah

mengumpulkan dan menganalisis data untuk

menerapkan teori bagi pengembangan

produk guna pemecahan masalah praktis

dilapangan. Model penelitihan dan

pengembangan memiliki tahapan-tahapan

yang sangat ketat dan sistimatis, agar produk

yang dihasilkan benar-benar

efektif,efisien,teruji kevalitannya dan

sebagainya. Sesuai dengan pernyataan

Seminar Antar Bangsa : Seni Budaya dan Desain – STANSA 2018

70

Pranata (2013) bahwa model penelitihan dan

pengembangan merupakan kerangka

kegiatan berbasis ilmiah yang

memnggambarkan proses yang sistematis

dan ketat untuk mengembangkan sesuatu

produk.Penelitihan dan pengembangan dari

penulisan proposal tesis ini menggunakan

model 5D yang telah dikembangakan oleh

Pranata (2013) dengan mengikuti langkah-

langkah antara lain; Define, Data, Design,

Develop, dan Disseminate. Model 5D ini

sengaja dipilih oleh peneliti dengan alasan

karena langkah-langkah yang di tampilkan

sangat rinci dan jelas serta sesuai dengan

karakteristik pembuatan produk yang

dilakukan peneliti.

Kesimpulan

Pendidikan seni adalah usaha sadar

untuk menyiapkan peserta didik melalui

kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau

latihan agar mampu menguasai kemampuan

berkesenian sesuai dengan peran yang harus

di mainkan. Pendidikan seni sebagai bentuk

untuk membentuk sikap dan kepribadian

yang mempunyai fungsi-fungsi jiwa yang

meliputi fantasi, sensitivitas, kreativitas dan

ekspresi. Pendidikan seni budaya terdiri dari

pendidikan seni rupa, pendidikan seni musik,

pendidikan seni tari dan pendidikan seni

drama. Pengertian dan konsep pendidikan

seni ini juga masih ada yang belum mengerti

dalam dunia pendidikan banyak pengajar

atau pendidik khususnya pendidik non seni

budaya yang belum mengerti mengenai apa

isi dan konsep pendidikan seni. Maka

dibutuhkan media yang menarik dan mudah

dimengerti untuk membantu pendidik agar

lebih paham mengenai pendidikan seni.

Media tersebut adalah media motion graphic

animation.

Daftar Pustaka

Asyar, Rayanda. (2012). Kreatif Mengembangkan

Media Pembelajaran. Gaung Persada (GP)

Press Jakarta.

Baran, Stanley J. dan Dennis K. D. (2010). Teori

Media Komunikasi Dasar. Jakarta: Salemba

Humanika

Betancourt, M. 2013. The History of Motion

Graphics: From Avant-Garde in the United

States. U.S.A : Wildside

Bellantoni, J dan Woolman, M. 2001. Type in

Motion: Innovation in Digital Graphics.

London: Thames & Hudson

Bogart, M. (2000). Animation as Art Work.

Prospects, 25, 425-484.

doi:10.1017/S0361233300000727

Borg, W. R. & Gall, M. D. (2003). Educational

Research, An Introduction (7th ed.). New

York. Longman, Inc.

Curran James. 2002. Media and Power. London.

Taylor and Francis Group.

Holt, Claire. 2000. Melacak Jejak Seni di Indonesia.

Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia

(MSPI)

Krishna, P., Machda, F. & Syukri, J. (2010). Sejarah

Motion graphic . History of Motion

Musfiqon. 2012. Pengembangan Media dan Sumber

Pembelajaran.Jakarta:Pretasi Pustakaraya

Pranata, Moejadi. 2013. Research Metodologi (2).

Makalah disajikan dalam Seminar dan Loka

karya Metodologi Penelitihan Prodi

Pendidikan Seni Rupa dan Desain Grafis

Fakultas Bahasa dan seni UNESA.Pacet 31

Januari 2 Pebuari 2013

Pranata, Moeljadi. 2009. Desain Pesan Multimedia

Pembelajaran. Media Utama : Jakarta

Prasad, Devi. 1998. Art as the Basis of Education.

Understanding Art and Art Education

Journal. NBT. New Delhi