PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

206
PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK (Studi Kasus di PT Mabar Feed Indonesia) S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi Akuntansi Oleh: NATHANIA BR TARIGAN 152114100 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

Page 1: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN

TERNAK

(Studi Kasus di PT Mabar Feed Indonesia)

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana

Program Studi Akuntansi

Oleh:

NATHANIA BR TARIGAN

152114100

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN

TERNAK

(Studi Kasus di PT Mabar Feed Indonesia)

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana

Program Studi Akuntansi

Oleh:

NATHANIA BR TARIGAN

152114100

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

LEMBAR PERSEMBAHAN

“If You Want To Be Successful In This World, You Have To Follow Your

Passion, Not A Paycheck.” -JEN WELTWE –

“A dream doesn’t become reality through magic; it takes sweat, determination and

hard work.” -Colin Powel-

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus

Bunda Maria

Papaku Bonaventura Tarigan dan Mamaku Sri Alem Sembiring

Adikku Jed Jerry Tarigan

Sahabat Gerope dan Teman- temanku

Guru Les dan dosenku

Seluruh Keluarga yang selalu mendukung

Kepada orang-orang yang namanya tidak bisa aku sebutkan namanya satu persatu.

Terima kasih kepada kalian semua yang selalu percaya dan memberi semangat

dalam pengerjaan skripsi ini.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan skripsi dengan judul:

Pengauditan Internal Fungsi Produksi Pakan Ternak

(Studi Kasus di PT Mabar Feed Indonesia)

dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 22 Juli 2019 adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi

ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil

dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol

yang menunjukan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang

saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat pada

bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau saya ambil dari tulisan

orang lain tanpa memberikan pengakuan dari penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak

sengaja, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai

hasil tulisan saya sendiri. Bila kemudian terbukti saya ternyata melakukan

tindakan menyalin dan meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya

sendiri, berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh universitas batal saya

terima.

Yogyakarta, 31 Juli 2019

Yang membuat pernyataan,

Nathania BR Tarigan

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini saya, mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama: Nathania BR Tarigan

NIM: 152114100

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada

perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN

TERNAK (Studi Kasus di PT Mabar Feed Indonesia)

Beserta perangkat yang diberikan. Demikian saya memberikan kepada

perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan, dalam

bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan

secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk

kepentingan akademis tanpa perlu memberikan royalti kepada saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 31 Juli 2019

Yang membuat pernyataan,

Nathania BR Tarigan

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih atas hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang

telah mencurahkan rahmat dan karunia yang tak terhingga kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk

memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi

Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan

dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima

kasih yang terhingga kepada:

1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc. Phd selaku rektor Universitas Sanata

Dharma.

2. A. Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A, selaku Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas

Sanata Dharma.

3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA., CA., selaku Ketua Program Studi

Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.

4. Dr. FA. Joko Siswanto, MM., Akt., QIA selaku dosen pembimbing skripsi

yang dengan sabar selalu membimbing dan memberi semangat, serta masukan-

masukan berharga dalam diskusi pada proses penyelesaian skripsi ini.

5. Nicko Kornelius Putra, SE.M.Sc. selaku dosen pemimbing akademik yang

selalu memotivasi, memimbing dan telah meluangkan waktu serta memberi

arahan bimbingan akademik selama proses perkuliahan hingga saya

menyelesaiakan studi.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

6. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah

memberikan kesempatan untuk membagikan ilmunya selama proses

perkuliahan.

7. Pimpinan PT. Mabar Feed Indonesia yang telah memberikan ijin untuk

melakukan penelitian, khususnya kepada Bapak Ir. Mbela Ginting selaku

manajer Produksi PT.Mabar Feed Indonesia yang bersedia memberikan

waktunya untuk berkali-kali diwawancarai. Terimakasih atas waktu dan

seluruh informasi serta akses yang diberikan dalam pengumpulan data

penulisan skripsi ini.

8. Para karyawan PT.Mabar Feed Indonesia yang telah membantu dan

berpartisipasi dalam pengumpulan data pada proses pelaksanaan penelitian ini.

9. Orangtuaku terkasih, Bonaventura Tarigan dan Sri Alem Br Sembiring, serta

adikku Jed Jerry Tarigan, juga seluruh keluargaku, atas dukungan semangat,

doa dan ketulusan kasih yang kuterima menjadi suatu motivasi dalam

penyelesaian kuliah dan proses penulisan skripsi ini.

10. Sahabat Gerope : Eleuterius, Kevin Undap, Eligea Devi, Prita Dewi, Anastasia

Dita, Lisa Sumule, Diajeng Suco, Zenna Reivax, Bernadus Wicaksono yang

selalu mengingatkan, menghibur, dan memberi semangat dalam penulisan

skripsi ini.

11. Sahabat SNTC : Madeleine, Elleanore, Nadya Togi yang selalu menyemangati

dan menguatkan kepercayaan diri dalam penulisan skripsi ini.

12. Teman-teman MPAT yang telah membantu dan mendukungku selama

penulisan dalam menyelesaikan skripsi ini.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

13. Romaulina Indah, Intan Ecy, Danur Day dan keluarga Friday Night Basketball

yang selalu memberikan keceriaan dan dukungan dalam penulisan skripsi ini.

14. Kos Deba Marcelina Nadya, Innes Tandora, Devita, Imelda Nainggolan,

Alodia, Putri Prabawati, Mayc yang selalu menguatkan, mengingatkan dan

memberikan semangat dalam mengerjakan skripsi ini.

15. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat penulis sebutkan satu per

satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki keterbatasan dan

belum sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran bersifat

membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 31 Juli 2019

Nathania BR Tarigan

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ................. v

HALAMAN LEMBAR PUBLIKASI ...................................................... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ........................................................ vii

HALAMAN DAFTAR ISI ...................................................................... x

HALAMAN DAFTAR TABEL .............................................................. xiv

HALAMAN DAFTAR GAMBAR .......................................................... xv

ABSTRAK ............................................................................................... xvi

ABSTRACT ............................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................. 6

C. Batasan Masalah..................................................................... 6

D. Tujuan Penelitian ................................................................... 6

E. Manfaat Penelitian ................................................................. 7

F. Sistematika Penulisan............................................................. 8

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Audit

1. Pengertian Audit............................................................... 10

2. Jenis- jenis Audit .............................................................. 11

3. Jenis- jenis Auditor .......................................................... 12

B. Pengaudit Internal

1. Pengertian Audit Internal ................................................. 14

2. Tujuan Audit Internal ....................................................... 15

3. Ruang Lingkup Audit Internal ......................................... 16

4. Tahap Pelaksanaan Audit Internal ................................... 20

C. Ekonomis, Efisien, dan Efektivitas

1. Ekonomis, Efisien, dan Efektivitas .................................. 25

D. Pengendalian Internal

1. Pengertian Pengendalian Internal ..................................... 27

2. Unsur- Unsur Pengendalian Internal ................................ 28

E. Fungsi Produksi ...................................................................... 25

1. Pengertian Fungsi Produksi.............................................. 30

2. Jenis- Jenis Proses Produksi ............................................. 30

3. Siklus Proses Produksi ..................................................... 34

F. Audit Internal Atas Produksi .................................................. 35

G. Pakan Ternak .......................................................................... 36

H. Kerangka Berfikir Penelitian .................................................. 36

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

BAB 3 METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ....................................................................... 38

B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................ 38

C. Subjek dan Objek Penelitian .................................................. 38

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi .......................................................................... 39

2. Wawancara ....................................................................... 39

3. Red Flags dan Worksheet................................................. 40

4. Check List ......................................................................... 40

5. Dokumentasi .................................................................... 41

E. Teknik Analisis Data

1. Survei Pendahuluan .......................................................... 41

2. Menyusun Rencana Audit ................................................ 42

3. Pelaksanaan Audit Internal .............................................. 44

4. Merangkum Hasil Audit ................................................... 46

5. Melaporan Hasil Audit ..................................................... 47

BAB IV GAMBARAN UMUM PT.MABAR FEED INDONESIA

A. Profil Perusahaan ................................................................... 48

B. Sejarah Singkat Perusahaan ................................................... 48

C. Visi, Misi dan Ruang Lingkup ............................................... 53

1. Visi dan Misi Perusahaan ................................................... 53

2. Ruang Lingkup Perusahaan ................................................ 54

D. Ketenagakerjaan dan Jam Kerja ............................................. 56

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

1. Ketenagakerjaanan ............................................................. 56

2. Jam Kerja ........................................................................... 56

E. Sistem Pengupahan dan Fasilitas ........................................... 57

F. Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan .............................. 60

G. Job Description ...................................................................... 63

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Survei Pendahuluan ................................................................ 70

B. Perencanaan Audit Internal .................................................... 75

C. Pelaksanaan Audit Internal .................................................... 79

D. Merangkum Hasil Audit Internal ........................................... 139

E. Melaporkan Hasil Audit Internal ........................................... 142

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................ 157

B. Keterbatasan Penelitian .......................................................... 157

C. Saran ....................................................................................... 157

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 159

LAMPIRAN ............................................................................................. 161

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1: Pedoman Penilaian Risiko ......................................................... 43

Tabel 2: Tabel kombinasi antara Red Flags dan Risk Worksheet ............ 44

Tabel 3: Tabel Program Audit .................................................................. 45

Tabel 4: Tabel Alokasi Tenaga Kerja Dept Produksi .............................. 56

Tabel 5: Tabel gabungan Red Flags dan Risk Worksheet ........................ 76

Tabel 6: Tabel Check List Rencana Induk Produksi dan Operasi ............ 80

Tabel 7: Tabel Check List Produktivitas .................................................. 89

Tabel 8: Tabel Check List Pengendalian Bahan Baku ............................. 95

Tabel 9: Tabel Check List Pengendalian Peralatan Produksi ................... 103

Tabel 10: Tabel Check List Pengendalian Transformasi .......................... 109

Tabel 11: Tabel Check List Pengendalian Kualitas .................................. 116

Tabel 12: Tabel Check List Pengendalian Barang Jadi ............................ 122

Tabel 13: Table Pernyataan Golongan Ekonomis .................................... 130

Tabel 14: Table Pernyataan Golongan Efisien ......................................... 133

Tabel 15: Table Pernyataan Golongan Efektif ......................................... 136

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1: Struktur Organisasi PT.Mabar Feed Indonesia ...................... 62

Gambar 2 : Flow Chart Departemen Produksi......................................... 74

Gambar 3 : Label Kemasan Produk Pakan............................................... 126

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

ABSTRAK

PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN

TERNAK (Studi Kasus di PT Mabar Feed Indonesia)

Nathania BR Tarigan

152114100

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2019

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pengauditan internal

dengan menilai keekonomisan, keefisiensian, dan keefektivitasan fungsi produksi

pakan ternak PT Mabar Feed Indonesia. Jenis penelitian ini adalah studi kasus.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

analisis deskriptif berdasarkan prosedur audit internal. peneliti memperoleh data

dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, tabel kombinasi red flags dan

risk worksheet, check list, dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukan fungsi produksi pakan ternak PT Mabar Feed

Indonesia sudah berjalan dengan sangat ekonomis, sangat efiien, dan sangat

efektif. Dalam pelaksanaan audit internal atas fungsi produksi pakan ternak

terdapat temuan yang dilaporkan dalam laporan audit beserta rekomendasi untuk

melakukan perbaikan kelemahan.

Kata Kunci: Pengauditan Internal, Fungsi Produksi, Pakan Ternak, Standard

Operational Procedure, Ekonomis, Efisien, Efektif.

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

ABSTRACT

INTERNAL AUDIT OF PRODUCTION FUNCTION OF ANIMAL FEED

(A Case Study at PT Mabar Feed Indonesia)

Nathania Br. Tarigan

NIM: 152114100

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2019

The aim of this study is to determine the result of internal audit process by

assessing the economic, the efficiency, and the effectiveness of production

function at PT Mabar Feed Indonesia. This research was a study case.

The data analysis technique that used in this study was descriptive

analysis method based on an internal audit program. The researcher obtained the

data using observation, interview, red flags and risk worksheet combined table,

checklist, and documentation techniques.

The results of this internal audit study showed that the production function

was very economic, very efficient, and very effective. These audit findings of

production function fodder have been reported in audit report with

recommendation for improvement.

Keywords: internal audit, production function, fodder, standard operational

procedure, economic, efficient, effective.

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengauditan internal memiliki peran penting untuk mendorong perkembangan

sebuah organisasi, baik instansi pemerintah ataupun dunia bisnis. Audit internal

dikatakan penting karena merupakan kegiatan assurance dan konsultasi

independen yang objektif, serta dirancang untuk memberikan nilai tambah dan

meningkatkan kegiatan operasi organisasi (SPAI, 2004: 9). Kompetensi internal

auditor adalah memahami proses atau kegiatan subjek yang sedang di –audit.

Dengan kata lain fungsi audit internal tersebut adalah untuk menentukan apakah

internal kontrol sudah berjalan dengan lancar dalam organisasi tersebut.

Menurut Agoes (2004: 222) tujuan umum audit internal mencakup 4 (empat) hal;

pertama, penilaian kinerja manajemen dan berbagai fungsi dalam perusahaan;

kedua, penilaian terhadap efisiensi dan ekonomisasi penggunaan berbagai sumber

daya (manusia, mesin, dana, harta lainnya); ketiga, penilaian efektivitas

perusahaan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan manajemen puncak; keempat,

memberi rekomendasi kepada manajemen puncak untuk memperbaiki kelemahan-

kelemahan dalam penerapan pengendalian internal, sistem pengendalian

manajemen, dan prosedur operasional perusahaan untuk meningkatkan

keekonomisan, efisiensi dan efektivitas dari kegiatan operasi perusahaan. Dari

pendapat tersebut, diketahui bahwa audit internal harus diterapkan secara

menyeluruh terhadap aktivitas di perusahaan. Produk akhir proses pengauditan

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

2

internal adalah sejumlah pernyataan atas kondisi faktual perusahaan, dan

rekomendasi untuk peningkatan kinerja perusahaan terutama terkait dengan 3E

(ekonomis, efisien, dan efektif).

Dalam dunia usaha, posisi urgensi dari audit interenal adalah untuk penguatan

kapasitas internal seluruh komponen perusahaan dalam rangka meningkatkan

profitabilitas dan juga penguatan pada kompetisi eksternal untuk memenangi

persaingan dengan kompetitor. Pesaing bisnis pada era milenial saat ini sudah

lebih kompleks, sebab sebuah perusahaan memiliki kompetitor tidak hanya dalam

dunia nyata tetapi juga kompetitor dalam dunia maya. Akibatnya barang yang

dijual di suatu negara bisa juga dijumpai di negara lain.

Dalam menghadapi dunia yang sudah mengglobal tersebut, sebuah

organisasi dunia usaha harus mengefisiensikan produksinya agar mampu eksis

dalam kompetisi harga pasar. Sehubungan dengan itu, kunci untuk mempunyai

tingkat survival yang lebih besar adalah memiliki fungsi produksi yang 3E

(ekonomis, efisien, dan efektif). Bagian Produksi dalam menjalankan tugasnya

tidak berdiri sendiri tetapi didukung oleh bagian lain pada perusahaan seperti

PPIC (Production Planning and Inventory Control), logistic, penjamin mutu,

marketing, dan akuntansi. Oleh karena itu, setiap bagian yang terlibat harus

memiliki koordinasi yang baik agar dapat berjalan dengan lancar dan menjadikan

perusahaan semakin berkembang dan mencapai tujuannya.

Produksi adalah satu komponen penting dalam perusahaan, baik yang

berrbasis produk maupun jasa. Khusus bagi perusahaan berbasiskan produk,

kegiatan produksi adalah kegiatan yang menghasilkan barang dan kemudian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

3

dikonsumsi oleh konsumen. Tanpa adanya produksi maka kegiatan ekonomi akan

terhenti.

Fungsi Produksi bertugas mengatur kegiatan yang diperlukan bagi

terselenggaranya proses produksi. Dengan adanya fungsi produksi maka

diharapkan kegiatan produksi dapat berjalan dengan lancer, menghasilkan produk

yang berkualitas dan memiliki daya saing. Oleh karena itu, perusahaan tidak

mungkin bisa menghasilkan produk berkualitas apabila tidak memiliki

pengelolaan fungsi produksi yang baik. Seperti yang dikemukakan oleh Mulyadi

(2000), fungsi produksi bertugas untuk mengolah bahan baku menjadi produk

jadi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dalam sebuah perusahaan, fungsi

produksi berfungsi untuk mentransformasikan input menjadi output dengan

ketetapan kualitas yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Pentingnya perhatian pada fungsi produksi tidak terlepas dari masalah

umum sebuah perusahaan dalam pengelolaan proses produksinya, yaitu rendahnya

tingkat ketersediaan bahan baku dan kelangkaan bahan baku. Kondisi ini

menimbulkan lonjakan harga yang melambung tinggi terhadap pasokan bahan

baku yang diperlukan, sehingga proses produksi tidak berjalan dengan maksimal

dan target awal yang ditetapkan perusahaan tidak dapat tercapai secara optimal.

Seperti yang dinyatakan oleh Joesron, Fathorrazi (2012: 114) “Fungsi Produksi

pada hakekatnya terletak antara kelangkaan dan tindakan ekonomi. Kelangkaan

yang menimbulkan masalah ekonomi dan tindakan sebagai upaya untuk

memecahkannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

4

Masalah ekonomi timbul karena kebutuhan manusia tidak terbatas

sementara alat pemuas kebutuhan manusia sangat terbatas. Dalam hal ini,

pengauditan internal fungsi produksi memiliki urgensi, tidak hanya untuk

mengidentifikasi dan mengetahui kekurangan serta kelemahan fungsi produksi,

tetapi juga memberikan rekomendasi yang sebaiknya dilakukan atas temuan pada

tahap pengauditan internal. Pada konteks ini, audit internal fungsi produksi

menjadi salah satu kegiatan yang dapat memberikan sumbangsih demi tercapainya

seluruh visi perusahaan.

Penelitian pengauditan internal fungsi produksi ini akan dilakukan pada

salah satu industri pakan ternak. Perusahaan jenis ini merupakan sektor ekonomi

yang memiliki sejumlah kompetitor di Indonesia, baik itu perusahaan dalam

negeri maupun perusahaan multi-nasional. Beberapa jenis perusahaan pakan

ternak di Indonesia adalah; Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Japfa Comfeed

Indonesia Tbk, Mabar Feed Indonesia. Dengan produk output yang sejenis, maka

masing-masing perusahaan tersebut adalah kompetitor bagi perusahaan lainnya.

Hasil produksi mereka akan bersaing di dunia pemasaran untuk memperebutkan

konsumen demi keberlanjutan perusahaan.

Perhatian pada usaha peternakan menajadi penting mengingat sektor usaha

ini berperan dalam ketersediaan konsumsi daging dan produk turunannya bagi

masyarakat sebagai tambahan sumber protein (Supit, 2012). Menurut (Datacon,

2008) pada 25 tahun mendatang permintaan protein asal produk ternak akan

meningkat dua kali lipat dari permintaan sekarang. Peningkatan protein asal

produk ternak secara global ini harus diikuti oleh peningkatan produksi pakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

5

untuk memenuhi kebutuhan produktivitas ternak. Didukung oleh Tamalluddin

(2015: 47) yang menyatakan bahwa pakan memegang peranan penting dalam

usaha ternak. Hal itu karena sebagian besar biaya produksi berasal dari pakan.

Peternak tidak perlu susah payah mencari bahan- bahan untuk membuat pakan

sendiri karena sudah banyak pakan jadi (komersial) yang tersedia di pasaran.

Kandungan di dalam pakan tersebut sudah diformulasi sesuai dengan kebutuhan.

Sujionohadi, ade iwan (2016: 12). Pemberian pakan bertujuan untuk memenuhi

kebutuhan gizi ayam agar dapat berproduksi tinggi. Oleh karena itu, perusahaan

yang bergerak di bidang pakan ternak unggas dituntut mampu memproduksi

pakan yang murah dan berkualitas.

Kenaikan kebutuhan konsumsi pakan ternak tersebut telah dinyatakan

meningkat setiap tahun. Menurut Ketua Umum Gabungan Perusahaan Makanan

Ternak (GPMT), Sudirman menyebutkan bahwa konsumsi pakan ternak secara

keseluruhan akan tumbuh sebesar 8%. Kondisi ini dikatakan karena adanya

peningkatan kebutuhan konsumsi daging ayam khususnya, dan peternakan ayam

mendominasi penyerapan pakan ternak, yaitu sebesar 46% untuk ayam pedaging,

dan 40% untuk ayam petelur1. Berdasarkan pemaparan di atas, fungsi produksi

menjadi salah satu bagian penting untuk dijaga agar berjalan secara ekonomis,

efisien dan efektif. Demikian penelitian ini ingin membahas mengenai

pengauditan internal fungsi produksi pakan ternak.

1 Dikutip dari https://industri.kontan.co.id/news/konsumsi-pakan-ternak-bakal-naik dengan

artikel berjudul “Konsumsi Pakan Ternak Bakal Naik”, diposting tanggal 14 Desember 2015.

Diakses tanggal 30 Oktoberr 2018.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, masalah yang dapat

dirumuskan dalam penelitian ini adalah: Bagaimana hasil pengauditan internal

berkaitan dengan ketercapaian tingkat ekonomis, efisien dan efektif atas fungsi

produksi pakan ternak di PT Mabar Feed Indonesia ?

C. Batasan Masalah

Batasan masalah diperlukan agar memudahkan peneliti untuk menentukan

data yang terkait dengan tema penelitiannya sehingga penelitian yang dilakukan

akan terarah dan tidak menyimpang dari tujuan yang hendak dicapai. PT Mabar

Feed Indonesia memiliki berbagai jenis kegiatan produksi pakan yaitu pakan

ternak, pakan ikan, pakan udang, pakan babi. Dari berbagai jenis produksi pakan

yang dilakukan perusahaan, penulis melakukan penelitian pengauditan internal

atas fungsi produksi pakan ternak di PT Mabar Feed Indonesia yang berkantor

pusat di Kota Medan, Sumatera Utara.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil pengauditan internal

pada fungsi produksi dengan menilai tingkat ekonomis, efisien dan efektif di PT

Mabar Feed Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

7

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak,

diantaranya:

1. PT Mabar Feed Indonesia Medan

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi PT Mabar Feed Indonesia

Medan dengan mengetahui hasil pengauditan internal pada fungsi produksi

apakah sudah ekonomis, efisien dan efektif. Berdasarkan atas temuan dan

rekomendasi yang diberikan maka diharapkan dapat membantu

manajemen untuk mengambil kebijakan yang lebih baik di masa depan.

2. Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini dapat menambah referensi kepustakaan di perpustakaan

Universitas Sanata Dharma mengenai pengaudit internal fungsi produksi.

selain itu, diharapkan dapat memberi tambahan informasi bagi mahasiswa

yang ingin mendalami pengetahuan mengenai bidang pengauditan internal

khususnya di bagian fungsi produksi.

3. Pembaca

Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan juga referensi untuk

pembelajaran mengenai pelaksanaan kegiatan pengauditan internal pada

fungsi produksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

8

4. Peneliti

Penelitian ini bermanfaat sebagai sarana untuk menerapkan ilmu

pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan mengenai pengauditan

internal fungsi produksi dan juga penerapan teori yang dipelajari selama

perkuliahan pada kenyataan di dunia kerja.

F. Sistematika Penulisan

Penelitian ini dilaporkan dengan menggunakan sistematika penulisan

sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Dalam bab ini akan membahas tentang latar belakang masalah,

rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II Kajian Pustaka

Bab ini berisi teori dan konsep yang berkaitan dengan penelitian

seperti teori mengenai pengauditan secara umum, audit internal,

pengertian pakan ternak dan fungsi produksi. Selain itu, bab ini

juga merumuskan kerangka berpikir dalam penelitian ini

BAB III Teknok Analisis Data

Dalam bab ini akan dijelaskan teknik analisis data, metode

penelitian, pendekatan penelitian, jenis penelitian, objek penelitian,

tempat dan waktu penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

9

BAB IV Gambaran Umum Perusahaan

Pada bab ini peneliti menguraikan gambaran umum objek

penelitian yang terdiri dari profil perusahaan, sejarah singkat

perusahaan, visi dan misi perusahaan, ketenagakerjaan serta

struktur organisasi perusahaan.

BAB V Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini akan membahas mengenai proses pelaksanaan audit

internal dan menjabarkan hasil audit internal, dan memberikan

rekomendasi dan saran.

BAB VI Penutup

Bab ini membahas kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan juga

saran atas penelitian yang dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Audit

1. Pengertian Audit

Audit merupakan Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis

dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan

keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan

pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat

memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut

Agoes (2012: 4).

Pengertian audit yang dikemukakan oleh ahli lain selain Agoes

yaitu Mulyadi (2014: 9), menyatakan bahwa audit merupakan kegiatan

yang tidak hanya didasarkan pada laporan keuangan tetapi juga pada

kegiatan yang berlangsung pada perusahaan. Ahli tersebut berpendapat

bahwa audit adalah sebuah proses yang dilakukan secara sistematis

untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai

pernyataan-pernyataan tentang kegiatan ekonomi yang bertujuan untuk

menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut

dengan kriteria yang telah ditetapkan, dan penyampaian hasilnya

kepada pemakai yang berkepentingan.

Berdasarkan definisi audit menurut para ahli, maka dapat disimpulkan

bahwa audit adalah suatu proses untuk mengumpulkan dan

mengevaluasi bukti mengenai informasi yang ditemukan pada

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

11

perusahaan. Audit harus dilakukan oleh pihak yang independent dan

berkompeten agar penilaiannya bersifat objektif. Adanya pelaporan

audit kepada pemakai yang berkepentingan mengenai informasi tingkat

kesesuaian antara kondisi dengan kriteria yang telah ditetapkan.

2. Jenis-jenis Audit

Ada empat jenis audit yang dikemukakan oleh Agoes (2012: 11-13)

yang diilihat dari segi pemeriksaan yaitu :

a) Audit Operasional (Management Audit)

Merupakan pemeriksaan terhadap kegiatan operasi yang telah

ditentukan oleh manajemen suatu perusahaan untuk mengetahui

apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif,

efisien dan ekonomis.

b) Pemeriksaan Ketaatan (Compliance Audit)

Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah

perusahaan sudah mentaati peraturan-peraturan dan kebijakan-

kebijakan yang berlaku, baik yang ditetapkan oleh pihak intern

perusahaan (manajemen, dewan komisaris) maupun pihak

eksternal (Pemerintah, Bapepam, Bank Indonesia, Direktorat

Jendral Pajak, dan lain-lain).

c) Pemeriksaan Internal (Internal Audit)

Pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit

perusahaan terhadap laporan keuangan, maupun ketaatan

terhadap kebijakan manajemen yang telah ditentukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

12

Pemeriksaan umum yang dilakukan internal auditor biasanya

lebih rinci dibandingkan dengan pemeriksaan umum yang

dilakukan oleh KAP. Laporan internal auditor berisi temuan-

temuan hasil pemeriksaan mengenai penyimpangan dan

kecurangan yang ditemukan dan saran-saran perbaikan

(recommendation).

d) Komputer Audit

Pemeriksaan oleh KAP terhadap perusahaan yang memproses data

akuntansinya dengan menggunakan Electronic Data Processing

(EDP) sistem.

3. Jenis- jenis auditor

Arens, et all (2008: 4) menyatakan bahwa dalam melakukan

pengauditan, pengumpulan bukti dan evaluasi bukti atas informasi

yang digunakan untuk menentukan derajat kesesuaian antar informasi

tersebut dan kriteria yang ditetapkan harus dilakukan oleh orang yang

kompeten dan independent.

Untuk melengkapi pernyataan mengenai siapa orang yang

kompeten dan independent maka Abdul Halim (2008: 15) menyatakan

bahwa “Auditor adalah seseorang yang independent dan kompeten

yang menyatakan pendapat atau pertimbangan mengenai kesesuaian

dalam segala hal yang signifikan terhadap asersi atau entitas dengan

kriteria yang telah ditetapkan.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

13

Dalam tulisan Jusup (2010: 17-19), auditor dikelompokkan menjadi

tiga jenis yaitu:

a) Auditor Pemerintah

Auditor pemerintah adalah auditor yang bertugas melakukan

audit atas keuangan negara pada instansi-instasi pemerintah.

Pihak yang melakukan audit ini adalah Badan Pemeriksa

Keuangan (BPK) yang pengaturannya ditetapkan dengan undang-

undang. BPK tidak berada dibawah kekuasaan pemerintahan

sehingga diharapkan dapat melakukan audit secara independent

yang hasil audit yang dilakukan akan disampaikan kepada Dewan

Perwakilan Rakyat.

b) Auditor Intern

Auditor intern atau disebut auditor internal adalah pihak

independent yang bekerja pada suatu perusahaan yang

berkewajiban memberi informasi kepada manajemen yang

berguna untuk pengambilan keputusan yang berkaitan dengan

efektifitas manajemen perusahaan. Auditor internal memiliki

tanggung jawab yang beragam tergantung pada kebutuhan

perusahaan.

c) Auditor Independent atau Akuntan Publik

Auditor independent merupakan fungsi pengauditan atas laporan

keuangan yang diterbitkan perusahaan. Pengauditan jenis ini

dilakukan pada perusahaan yang menjual sahamnya kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

14

masyarakat. Perusahaan besar dan kecil, serta organisasi yang

bertujuan mencari laba. Praktik akuntan publik harus dilakukan

melalui kantor akuntan publik (KAP).

B. Pengaudit Internal

1. Pengertian Audit Internal

Audit internal adalah suatu profesi dalam sebuah Perusahaan yang

bersifat objektif dan independent. Audit internal akan memberikan hasil

pengauditannya kepada manajemen atau pimpinan perusahaan dalam

bentuk laporan hasil audit. Laporan hasil audit ini berguna membantu

manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan guna mencapai

tujuan perusahaan karena dalam laporan audit terdapat analisis, penilaian,

dan rekomendasi yang sebaiknya dilakukan terhadap kegiatan yang

diaudit.

Menurut Tugiman (2006: 11) “internal auditing atau pemeriksaan

internal adalah suatu fungsi penilaian yang independent dalam suatu

organisasi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi yang

dilaksanakan. Tujuan pemeriksaan internal adalah untuk membantu

para anggota organisasi agar dapat melaksanakan tanggung jawabnya

secara efektif”

Sehingga dapat disimpulkan bahwa audit internal bertugas untuk

memeriksa dan mengevaluasi tingkat ekonomis, efisien dan efektif

terhadap kegiatan perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

15

Selain para ahli, Standards for the Professional Practise of Internal

Auditing- SPPIA dalam Sawyer (2005 :9 – 10) memberi pengertian

berupa:

“Audit internal adalah aktivitas independen, keyakinan objektif dan

konsultasi yang dirancang untuk memberi nilai tambah dan

meningkatkan operasi organisasi. Audit tersebut membantu organisasi

mencapai tujuannya dengan menerapkan pendekatan yang sistematis

dan berdisiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas

proses pengelolaan risiko, kecukupan control, dan pengelolaan

organisasi.”

Berdasarkan pengertian menurut para ahli, ruang lingkup kegiatan

audit semakin luas, tidak hanya sekedar pada audit keuangan (financial

audit) tetapi juga ditunjukkan pada keseluruhan aspek yang mempengaruhi

kinerja perusahaan dan manajemen, serta sebagai konsultan internal yang

memberi masukan berupa rekomendasi terhadap temuan resiko audit untuk

perbaikan atas proses kegiatan yang terjadi dalam perusahaan. Menurut

Barlow (1995) konsumen Internal Audit adalah manajer, fokusnya berupa

resiko usaha dan orientasinya adalah saat ini dan yang akan datang.

2. Tujuan Audit Internal

Menurut Andayani (2008: 3) Tujuan audit internal terdiri dari

penganalisis-an, konsultasi, menilai anggota-anggota organisasi atas

efektifitas dalam melaksanakan tanggung jawab mereka,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

16

menginformasikan tindakan-tindakan yang telah direview dan

memberi rekomendasi perbaikan.

Kegiatan audit ini memiliki tujuan untuk memperbaiki kinerja

dalam sebuah organisasi agar menjadi lebih baik terutama dalam hal

ekonomis, efisien dan efektif.

3. Ruang Lingkup Audit Internal

Lingkup penugasan audit internal adalah melakukan evaluasi dan

memberi kontribusi dalam meningkatkan proses pengelolaan resiko,

pengendalian dengan menggunakan pendekatan secara sistematis dan

menyeluruh.

Dalam SPAI (2004: 20-22) menjelaskan lingkup penugasan audit

internal sebagai berikut :

1) Pengelolaan Risiko

Fungsi audit internal harus mampu membantu organisasi dengan

mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko yang signifikan dan

memberikan kontribusi terhadap peningkatan pengelolaan risiko

dan sistem pengendalian internal.

2) Pengendalian

Fungsi audit internal harus dapat membantu organisasi dalam

memelihara pengendalian internal yang efektif dengan cara

mengevaluasi kecukupan, efisiensi dan efektifitas pengendalian

tersebut, serta mendorong peningkatan pengendalian internal

secara berkesinambungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

17

Evaluasi sistem pengendalian intern harus mencakup:

a. Efektifitas dan efisiensi kegiatan operasi

b. Keandalan dan integritas informasi

c. Kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku

d. Pengamanan aset organisasi

Fungsi audit internal harus memastikan sampai sejauh mana

sasaran dan tujuan kegiatan operasi telah ditetapkan dan sejalan

dengan sasaran dan tujuan organisasi. Auditor internal harus

mereview kegiatan operasi perusahaan untuk memastikan sejauh

mana hasil yang diperoleh sudah sesuai dengan tujuan dan sasaran

yang telah ditetapkan.

Dilengkapi oleh Tugiman (2006: 41 – 49), ruang lingkup audit

internal terdiri dari :

1) Keandalan Resiko

Pemeriksaan internal harus meninjau reliabilitas dan integritas

berbagai informasi finansial dan pelaksanaan pekerjaan atau

operasi serta cara yang digunakan untuk mengidentifikasi,

mengukur, mengklasifikasi, dan melaporkan informasi.

2) Kesesuaian Dengan Kebijaksanaan, Rencana, Prosedur, dan

Peraturan Perundang – Undangan

Pemeriksaan internal harus meninjau sistem yang telah

ditetapkan untuk memastikan kesesuaiannya dengan berbagai

kebijakan, rencana, prosedur, ketentuan perundang-undangan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

18

dan peraturan yang dimiliki, akibat yang penting terhadap

berbagai pekerjaan atau operasi dan menentukan apakah

organisasi telah memenuhi atau melaksanakan hal- hal

tersebut.

Manajemen bertanggung jawab untuk menetapkan sistem

yang dibuat dengan tujuan memastikan pemenuhan berbagai

persyaratan seperti kebijaksanaan, rencana, prosedur dan

peraturan yang ditetapkan

3) Perlindungan Terhadap Harta

Pemeriksaan internal harus meninjau berbagai alat atau cara

yang digunakan untuk melindungi harta dan bila dipandang

perlu, memverifikasi keberadaan dari suatu aktiva.

a. Pemeriksaan internal harus meninjau berbagai cara yang

digunakan untuk melindungi harta terhadap berbagai

jenis kerugian, seperti pencurian dan kegiatan yang tidak

pantas.

b. Pada saat memverifikasi keadaan suatu aktiva,

pemeriksaan harus menbggunakan prosedur yang sesuai

dan tepat.

4) Penggunaan Sumber Daya secara Ekonomis dan Efisien

Pemeriksaan internal harus menilai keekonomisan dan

efisiensi penggunaan sumber daya yang ada:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

19

a. Manajemen bertanggung jawab menetapkan standar

operasional yang digunakan untuk mengukur

keekonomisan dan efisiensi penggunaan sumber daya

dalam suatu kegiatan. Auditor internal bertanggung

jawab untuk menentukan:

1. Telah ditetapkan standar operasional untuk

mengukur keekonomisan dan efisiensi

2. Standar operasional tersebut telah dipahami dan

dipenuhi

3. Berbagai penyimpangan standar operasional

diidentifikasi, dianalisis, dan diberitahukan kepada

pihak yang bertanggung jawab untuk melakukan

tindakan korektif

b. Tindakan korektif telah dilakukan

Pemeriksaan yang berhubungan dengan keekonomisan

dan efisiensi penggunaan sumber daya harus

mengidentifikasi berbagai keadaan, seperti:

1. Fasilitas- fasilitas yang tidak dipergunakan

sepenuhnya

2. Pekerjaan yang tidak dapat dibenarkan berdasarkan

pertimbangan biaya

3. Pekerja yang terlalu banyak atau terlalu sedikit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

20

5) Pencapaian Tujuan

Pemeriksaan internal haruslah menilai pekerjaan, operasi, atau

program untuk menilai apakah hasil yang telah dicapai telah

sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ditetapkan dan apakah

pekerjaan, operasi, atau program tersebut telah dilaksanakan

dengan rencana.

1) Manajemen bertanggung jawab menentukan berbagai

tujuan dan sasaran dari program, pengembangan dan

penerapan prosedur pengawasan, serta pencapaian hasil

pekerjaan yang diinginkan. Pemeriksa internal harus

menilai apakah tujuan dan sasaran tersebut telah sesuai

dengan tujuan organisasi serta dapat dicapai.

2) Pemeriksaan internal dapat memberikan bantuan kepada

manajer yang bertanggung jawab menentukan tujuan,

sasaran dan sistem dengan menentukan berbagai asumsi

yang mendasari suatu hal telah sesuai; telah menggunakan

berbagai informasi yang akurat, terbaru dan relevan; telah

dilakukan pengawasan yang sesuai bagi suatu program

kegiatan.

1. Tahap Pelaksanaan Audit Internal

Prosedur pelaksanaan audit internal Seperti yang dikemukakan oleh

Brink’s dalam Akmal (2007: 19-22) adalah :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

21

1. Tahap Memahami Resiko Pengendalian dan Resiko Lainnya

Pemeriksa internal harus mengevaluasi berbagai risiko dari

kegiatan yang diaudit. Pengevaluasian risiko seperti yang

dilakukan oleh pemeriksa eksternal dalam audit keuangan dapat

dilakukan untuk kepentingan pemeriksa internal.

Dalam hal ini risiko dibagi menjadi empat yaitu:

a. Risiko bawaan/ Melekat

Risiko yang sudah ada pada aktivitas, operasi, atau bagian

sebelum ada pengendalian manajemen.

b. Risiko Pengendalian

Risiko yang mungkin ada dan tidak dapat ditemukan oleh sistem

pengendalian manajemen.

c. Risiko Deteksi

Risiko tidak terdeteksinya suatu salah saji materiil yang ada.

Besar sampel yang ditetapkan berbanding terbalik dengan besar

risiko deteksi.

d. Risiko Audit yang Dapat Diterima

Kesediaan auditor menerima risiko dari audit yang

dilakukannya, biasanya ditetapkan rendah supaya diperoleh

risiko yang lebih rendah. Dengan demikian akan ditetapkan

risiko deteksi yang lebih rendah pula dan besar sampel yang

tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

22

2. Tahap Survei Pendahuluan

Pada tahap ini, pihak yang bertugas mengaudit harus memahami

aktivitas operasi pada organisasi yang akan diaudit. Pemahaman

tersebut dilakukan dengan cara:

a. Mengidentifikasi tujuan menyeluruh dari riview yang akan

dilakukan. Tujuan menyeluruh ini dapat ditetapkan oleh

pimpinan unit pemeriksa internal atau pemeriksa senior setelah

mendapatkan masukan dari pengukuran risiko.

b. Melakukan diskusi dengan pegawai lain yang dapat

memberikan informasi, yaitu staf manajer atau pegawai kunci

di luar area yang diriview.

c. Mengumpulkan semua data yang berhubungan, misalnya kertas

kerja pemeriksaan dan laporan tahun lalu, gambaran organisasi

dan beban lainnya yang memiliki hubungan dengan

pemeriksaan.

d. Memberitahukan rencana riview pada lokasi yang akan

diriview.

e. Melakukan diskusi dengan pegawai kunci di lokasi.

f. Melakukan pengamatan atas area operasi yang akan diriview

(walk through).

g. Melakukan riview atas kebijakan dan prosedur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

23

3. Tahap Menyusun Rencana Audit

Pada tahap ini akan disusun program audit berdasarkan pengukuran

risiko dan survei pendahuluan yang telah dilakukan pada tahap

sebelumnya, dan program audit tahun sebelumnya yang berguna

sebagai petunjuk bagi para pemeriksa dalam melakukan

pemeriksaan. Program audit berisi tahap-tahap pemeriksaan yang

harus dilakukan berupa prosedur-prosedur audit yang mencakup

penetapan besarnya ukuran sampel yang diuji.

4. Tahap Pelaksanaan Audit

Tahap ini adalah tahap dimana para pemeriksa melakukan

verifikasi sesuai petunjuk pada audit program. Pelaksanaan

verifikasi dilakukan dengan berbagai cara seperti tanya jawab,

pengamatan, surat konfirmasi, penelusuran, pengujian,

pemanfaatan daftar periksa dan lain-lain. Tahap ini bertujuan

mengumpulkan bukti-bukti pemeriksaan yang berkualitas.

5. Tahap Mengevaluasi Audit

Pada tahap ini akan dilakukan analisis terhadap bukti-bukti yang

telah dikumpulkan, kadang-kadang analisis ini merupakan bagian

dari proses verifikasi. Hasil analisis informasi berupa ringkasan

temuan pendahuluan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

24

6. Tahap Menyusun Temuan, Kesimpulan dan Rekomendasi

Tahap ini dilakukan kegiatan untuk mematangkan temuan yang

diperoleh, menarik kesimpulan dan membuat rekomendasi yang

dapat disusun melalui 3 pertanyaan berikut:

a. Seberapa bagus hasil pemeriksaan yang telah dicapai?

b. Mengapa hasilnya seperti ini?

c. Apa yang dapat dilakukan agar lebih baik?

Selanjutnya temuan tersebut dipastikan terdiri dari 5 atribut yaitu

kondisi, kriteria, sebab, akibat, dan rekomendasi. Apabila salah

satu dari atribut tersebut tidak ada, maka temuan tersebut turun

derajat menjadi temuan minor atau hal- hal yang perlu mendapat

perhatian, dengan hasil temuan berupa saran.

7. Tahap Penyelesaian Audit

Dalam tahap ini akan dilakukan komunikasi hasil audit dengan

manajemen untuk menentukan apakah hasil audit dapat

ditindaklanjuti, jika dapat maka tindak lanjut sebaiknya diusahakan

dilakukan sebelum pemeriksa meninggalkan pekerjaan lapangan.

8. Tahap Pelaporan

Pada tahap ini pemeriksa internal menyusun laporan yang akan

diserahkan kepada pihak yang berkepentingan, yaitu manajemen

diatasnya dan manajemen lain yang berkepentingan, dewan

komisaris dan komite audit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

25

C. Ekonomis, Efisien, dan Efektivitas

Menurut beberapa ahli yaitu :

1) Menurut Kartikahadi (2004: 9):

a. Ekonomis berarti cara penggunaan sesuatu barang secara berhati-

hati dan bijak (prudent) agar diperoleh hasil yang terbaik.

b. Efisien berarti bertindak dengan cara yang dapat meminimalisasi

kerugian atau pemborosan sumber daya dalam melaksanakan atau

menghasilkan sesuatu.

c. Efektif berarti produk akhir dari kegiatan operasi telah mencapai

tujuannya, ditinjau dari segi kualitas hasil kerja, kuantitas hasil

kerja, dan kesesuaian waktu yang ditargetkan.

2) Menurut Arens, et all (2010: 824)

1. Efisien berarti penentuan alokasi sumber daya yang digunakan

untuk mencapai tujuan- tujuan itu. Misalnya, menentukan apakah

produk yang dihasilkan menggunakan biaya yang minimal

2. Efektif berarti tercapainya tujuan, seperti menghasilkan produk

tanpa cacat.

3) Menurut Chambers dan Rand (2000:9)

1. Ekonomis mengandung pengertian “doing them cheap”, misalnya

unit biaya untuk tenaga kerja, bahan baku, dan lain- lain di bawah

pengendalian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

26

2. Efisien berarti “doing them well” berkaitan dengan sistem yang

baik dengan menghindari produk cacat dan pengerjaan kembali

(rework).

3. Efektif berarti “doing the right things” misalnya pencapaian tujuan

4) Menurut Rob Reider (2002) dalam Agoes (2012 :168- 169)

a. Ekonomis (pada biaya operasi)

Organisasi yang memiliki tanggung jawab dalam pola ekonomi

yang umum melalui konservasi sumber daya. Dalam menilai

keekonomisan operasi dan alokasi terkait serta menggunakan

sumber daya, reviewer mungkin mempertimbangkan apakah

organisasi:

a. Mengikuti praktik pembelian yang umum

b. Kelebihan staf yang bertugas dalam menjalankan fungsi-

fungsi yang penting

c. Kelebihan persediaan bahan di perusahaan

d. Menggunakan peralatan yang lebih mahal daripada yang

digunakan

e. Mengurangi penggunaan sumber daya yang tidak terpakai

b. Efisien (terhadap metode operasi)

Organisasi yang memiliki tanggung jawab dalam pengeluaran

yang minimum. Contoh inefisiensi:

a. Ketidakcocokan prosedur manual dan terkomputerisasi

b. Ketidakefisienan alur kertas kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

27

c. Ketidakefisienan sistem dan prosedur operasi

d. Hierarki operasional dan atau pola komunikasi

e. Duplikasi kegiatan

f. Tidak pentingnya tahapan kerja

c. Efektif (hasil dari operasi)

Merupakan pencapaian hasil atau manfaat organisasi yang

didasarkan pada sasaran dan tujuan atau beberapa kriteria lain

yang dapat diukur. Hasil review meliputi:

a. Penilaian sistem perencanaan organisasi agar menjadi

pencapaian sasaran, tujuan, dan rencana terperinci.

b. Penilaian kecukupan sistem manajemen dalam mengukur

efektivitas

c. Menentukan keluasan yang ingin dicapai

d. Mengidentifikasi factor- factor hasil kinerja yang memuaskan

D. Pengendalian Internal

1. Pengertian Pengendalian Internal

Menurut AICPA dalam buku Sawyer (2005: 57), menjelaskan

pengertian pengendalian internal yaitu :

“Rencana organisasi dan semua metode yang terkoordinasi dan

pengukuran- pengukuran yang diterapkan di perusahaan untuk

mengamankan aktiva, memeriksa akurasi, dan keandalan data

akuntansi, meningkatkan efisiensi operasional dan mendorong

ketaatan terhadap kebijakan material yang ditetapkan”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

28

2. Unsur- unsur Pengendalian Internal

Menurut Sawyer et al., (2003: 66) dalam buku Andayani (2008: 49-50)

menyatakan bahwa pengendalian internal memiliki lima komponen

yaitu:

a) Lingkungan Pengendalian

Menggambarkan keseluruhan sikap organisasi yang mempengaruhi

kesadaran dan tindakan personel organisasi mengenai pengendalian.

Berbagai faktor yang membentuk lingkungan pengendalian dalam

suatu organisasi adalah nilai integritas dan etika, kompetensi dan

gaya manajemen, struktur organisasi, pembagian wewenang dan

pembebanan tanggung jawab, kebijakan, praktik sumber daya

manusia, kepentingan terhadap kesejahteraan organisasi, fungsi

dewan direksi dan dewan komite, terutama komite audit.

b) Penentuan Risiko

Penentuan risiko meliputi penentuan risiko di semua aspek

organisasi dan penentuan kekuatan organisasi melalui evaluasi

risiko, serta pertimbangan tujuan di semua bidang operasi untuk

memastikan bahwa semua bagian organisasi bekerja secara

harmonis.

c) Aktivitas Pengendalian

Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang dibuat

oleh manajemen. Aktivitas pengendalian tersebut meliputi tanggung

jawab dan kewenangan, pemisahan tugas, pendokumentasian,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

29

rekonsiliasi, karyawan yang kompeten dan jujur, audit internal.

Aktivitas- aktivitas ini harus dievaluasi risikonya untuk organisasi

secara keseluruhan. Aktivitas pengendalian dapat dibagi menjadi

pengendalian pengolahan informasi, pemisahan tugas yang

memadai, pengendalian fisik aset perusahaan, dan peninjauan atas

kinerja.

d) Informasi dan Komunikasi

Informasi dan komunikasi merupakan bagian penting dari proses

manajemen. Komunikasi informasi tentang operasi pengendalian

internal memberikan substansi yang dapat digunakan manajemen

untuk engevaluasi efektivitas pengendalian dan mengelola

operasionalnya.

e) Pengawasan

Pengawasan merupakan evaluasi rasional yang dinamis atau

informasi yang diberikan pada komunikasi informasi untuk tujuan

pengendalian manajemen.

Aktivitas audit tradisional yang berkaitan dengan penentuan

efisiensi dan efektivitas berada pada komponen ketiga yaitu:

altivitas pengendalian. Aktivitas pengendalian meliputi pemisahan

tugas, wewenang, tanggung jawab, otorisasi, pendokumentasian dan

lain- lain. Auditor internal memandang pengendalian sebagai

penggunaan semua sarana perusahaan untuk meningkatkan,

mengarahkan, mengendalikan, dan mengawasi berbagai aktivitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

30

dengan tujuan untuk memastikan bahwa tujuan perusahaan tercapai.

Sarana pengendalian meliputi bentuk organisasi, kebijakan, sistem,

prosedur, intruksi, standar, komite, bagan akun, perkiraan,

anggaran, jadwal, laporan, catatan, daftar pemeriksaan, metode,

rencana, dan audit internal.

E. Fungsi produksi

1. Pengertian Fungsi produksi

Menurut Akmal (2009: 247) “Proses produksi diartikan sebagai

cara untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau

jasa dengan memanfaatkan sumber-sumber (tenaga kerja, mesin-

mesin, dan sebagainya) yang tersedia”.

Ahli lain, Joesron, Fathorrazi (2012: 87) “Produksi merupakan

hasil akhir dari proses atau aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan

beberapa masukan atau input”

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa fungsi

produksi bertujuan untuk mengubah input menjadi output atau

menghasilkan produk. Produk yang dihasilkan haruslah yang bermutu

dan dihasilkan secara ekonomis, efisien dan efektif sehingga mampu

memuaskan kebutuhan pelanggan.

2. Jenis- jenis proses produksi

Setiap perusahaan memiliki jenis produksinya sendiri, menurut sofyan

assauri (2004: 75), proses produksi dibedakan dalam dua jenis :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

31

1. Proses produksi yang terus – menerus (Continous Processes)

2. Proses produksi yang terputus – putus (Intermittent Processes)

Hal yang membedakan kedua jenis proses produksi ini adalah

lamanya waktu yang diperlukan untuk persiapan/ mengatur (set up)

peralatan produksi yang digunakan dalam memproduksi produk tanpa

mengalami perubahan.

Untuk lebih memahami mengenai jenis proses produksi maka

harus memahami sifat dari proses produksi perusahaan tersebut.

a. Proses produksi yang terus – menerus (Continous Processes)

Proses ini dapat ditemukan pada pabrik yang memproduksi

produknya untuk pasar (produksi masal). Dalam proses ini

terdapat waktu yang panjang tanpa ada perubahan dari pengaturan

dan penggunaan mesin serta peralatannya. Proses produksi ini

memiliki ciri – ciri :

1. Produksi yang dihasilkan dalam jumlah besar dengan variasi

yang sangat kecil dan sudah distandardisir.

2. Menggunakan sistem atau cara penyusunan peralayan

berdasarkan urutan pengerjaan dari produk yang dihasilkan

atau disebut Product Lay Out.

3. Penggunaan mesin yang bersifat khusus untuk menghasilkan

produk, yang dikenal dengan nama special Purpose Machines.

4. Pengaruh individual operator terhadap produk yang dihasilkan

tergolong sangat minim dikarenakan penggunaan mesin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

32

bersifat khusus yang lebih otomatis. Dikarenakan hal tersebut,

operator tidak diharuskan untuk memiliki keahlian dengan

standart yang tinggi untuk mengerjakan produk tersebut.

5. Kerusakan salah satu mesin akan menghambat kelancaran

proses produksi.

6. Jumlah tenaga kerja yang diperlukan tidak banyak

dikarenakan sudah menggunakan mesin yang bersifat khusus

dan variasi dari produknya kecil.

7. Persediaan bahan mentah dan bahan alam proes lebih rendah

daripada proses produksi yang terputus- putus (Intermittent

Processes).

8. Proses ini membutuhkan maintenance specialist yang

mempunyai pengetahuan dan pengalaman handal dalam

mengoperasikan mesin-mesin yang bersifat khusus.

9. Pada umumnya, pemindahan bahan-bahan yang diperlukan

dalam proses produksi menggunakan fixed path equipment.

b. Proses produksi yang terputus – putus (Intermittent Processes)

Proses ini dapat ditemukan pada pabrik yang memproduksi

produknya berdasarkan pesanan. Dalam proses ini terdapat waktu

yang pendek untuk menyediakan peralatan dalam menghadapi

perubahan pada variasi produk. Proses produksi ini memiliki ciri-

ciri sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

33

1. Jumlah produksi umumnya sangat kecil, bervariasi

berdasarkan pesanan.

2. Penyusunan peralatan dikelompokkan berdasarkan fungsi

dalam proses produksi atau peralatan yang sama

dikelompokkan pada tempat yang sama, yang disebut

Processes Lay Out atau Departmentation by Equipment.

3. Mesin yang digunakan bersifat umum dan digunakan untuk

menghasilkan bermacam-macam produk dengan variasi yang

hampir sama, mesin tersebut disebut General Purpose

Machines.

4. Para pekerja diwajibkan memiliki keahlian yang tinggi

dikarenakan penggunaan mesin yang bersifat umum dan

kurang otomatis.

5. Kerusakan pada salah satu mesin tidak akan mempengaruhi

kelancaran proses produksi.

6. Pengawasan terhadap pekerja menjadi lebih sulit dikarenakan

penggunaan mesin yang bersifat umum dan variasi dari

produk yang besar.

7. Persediaan bahan baku dan bahan dalam proses cukup tinggi

karena pesanan yang akan dipesan oleh para pembeli tidak

dapat ditentukan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

34

8. Pemindahan bahan-bahan yang digunakan dalam proses

produksi menggunakan peralatan handling yang fleksibel

seperti kereta dorong (forklip).

9. Diperlukan ruang gerak dan tempat bahan-bahan dalam proses

yang besar dikarenakan sering dilakukan pemindahan barang.

3. Siklus proses produksi

Kegiatan produksi pada setiap organisasi memiliki ciri khas tersendiri

yang membedakannya dengan organisasi lainnya. Dalam proses

produksi pakan ternak ayam pada PT Mabar Feed Indonesia dapat

diidentifikasikan ke dalam tahapan berikut ini :

a) Timbang (berdasarkan resep pakan)

b) Mixer (Pencampuran)

c) Screener (Pengayakan)

d) Conditioner (penguapan)

e) Hyginiser (dipanaskan)

f) Press feeder (pembentukan menjadi pellet)

g) Pellet mill (Penggilingan)

h) Cooler (Pendinginan)

i) Crumbles (Penghancuran)

j) Vibrator (pengklasifikasian bentuk makanan)

k) Packaging (Pengemasan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

35

F. Audit Internal Atas Fungsi Produksi

Produksi merupakan aktivitas utama dalam perusahaan yang

kegiatannya melibatkan berbagai bagian dalam perusahaan. Dalam

kegiatan produksi tidak jarang timbulnya masalah yang mengakibatkan

terjadinya hambatan dan kegagalan dalam kegiatan produksi. untuk

mencegah hal itu maka diperlukan adanya pengawasan dan pengendalian

atas fungsi produksi.

Audit internal bertujuan untuk menilai secara komprehensif atas

keseluruhan fungsi produksi pada perusahaan untuk menentukan apakah

fungsi tersebut sudah ekonomis, efisien dan efektif. Menurut Bayangkara

(2008: 177) alasan yang mendasari diperlukannya audit atas fungsi

produksi antara lain :

1. proses produksi harus berjalan sesuai prosedur yang ditetapkan.

2. Kelemahan dan kekurangan yang terjadi harus ditemukan sehingga

dapat diperbaiki.

3. Konsistensi berjalannya proses harus diungkapkan.

4. Pendekatan proaktif harus menjadi dasar dalam peningkatan proses.

5. Berjalannya tindakan korektif harus mendapat dorongan dan dukungan

dari berbagai pihak yang terkait.

Dengan demikian, audit internal berperan dalam membantu pihak

manajemen dalam mengelola kegiatan produksinya dan memberikan

saran perbaikan dan komentar yang dibutuhkan manajemen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

36

G. Pakan Ternak

Fungsi pakan memiliki peranan penting dalam usaha ternak ayam,

yaitu berfungsi untuk memelihara daya tahan tubuh dan menjaga

kesehatan hewan ternak. Hal itu karena sebagian besar biaya produksi

berasal dari pakan. Pakan mengandung unsur- unsur nutrisi yang

dibutuhkan ayam untuk memunculkan potensi genetik ayam secara

optimal seperti protein, karbohidrat, lemak dan mineral. Kombinasi

antara berbagai macam kandungan yang dibutuhkan peternak tersebut

sudah lengkap tersedia pada pakan jadi (komersial) yang tersedia di

pasaran dengan berbagai merek. Tamalludin (2015: 47)

H. Kerangka Berfikir Penelitian

Fungsi Produksi dan operasi mentransformasikan input menjadi

output yang bertanggung jawab menghasilkan produk dengan kuantitas

dan kualitas yang telah ditetapkan, tepat waktu, efektif, dan efisien.

Melalui perencanaan sampai dengan pengendalian dan evaluasi,

perusahaan harus secara optimal menghubungkan kebutuhan pelanggan

dengan kemampuan internal perusahaan. Dalam hal menjaga keunggulan

dalam persaingan, perusahaan harus mengkonsentrasikan kebijakan

produksi dan operasi, kapasitas produksi (sumber daya dan fasilitas),

jadwal produksi, inovasi dan peningkatan berkelanjutan sehingga

memenuhi kepuasan pelanggan. Bayangkara (2016: 225)

Oleh karena itu diperlukan pengendalian yang dilakukan selama

proses produksi pakan ternak di PT.Mabar Feed Indonesia. Pengendalian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

37

fungsi produksi dilakukan untuk menilai secara komprehensif terhadap

keseluruhan aktivitas produksi dan operasi untuk menentukan apakah

fungsi produksi telah berjalan sesuai dengan ketetapan perusahaan dan

menghindari kesalahan produksi yang dilihat dengan menilai indicator

keekonomisan, keefisiensian, dan keefektifan. Pengauditan internal

dilakukan berdasarkan tahap- tahap menurut Akmal (2009: 24),

pengauditan internal dilakukan mulai dari survey pendahuluan,

penyusunan rencana audit, pelaksanaan rencana audit, evaluasi hasil audit,

menyusun temuan, penyebab, dan rekomendasi serta pelaporan hasil audit.

Dengan adanya pengauditan internal pada fungsi produksi pakan ternak

diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dan perbaikan sehingga fungsi

produksi pakan ternak pada PT Mabar Feed Indonesia dapat berjalan

ekonomis, efisien, dan efektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian studi kasus.

Studi kasus adalah strategi penelitian dimana peneliti menyelidiki secara

cermat dan mendalam suatu aktivitas, atau proses dalam perusahaan.

Kasus-kasus dibatasi oleh waktu dan aktivitas, serta peneliti

mengumpulkan informasi secara lengkap (Stake, 1995, dalam Creswell,

2010: 20). Penelitian studi kasus ini dilaksanakan di PT Mabar Feed

Indonesia.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif analitis. Sugiyono (2008: 105) mengatakan deskriptif analitis

adalah metode penelitian dengan cara mengumpulkan data sesuai dengan

keadaan yang sebenarnya, kemudian data tersebut disusun, diolah, dan

dianalisis untuk dapat memberikan gambaran mengenai masalah yang ada

dan menarik kesimpulan setelah dilakukan analisis.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Penelitian ini dilaksanakan di PT Mabar Feed Indonesia, Jl. Rumah

Potong Hewan No.44 Medan, Indonesia 20242

2. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2019 – Maret 2019

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah Manajer produksi, supervisor dan

karyawan yang ada di unit produksi pada PT Mabar Feed Indonesia. Selain

38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

39

itu, Objek penelitian adalah pengauditan internal pada fungsi produksi di

PT Mabar Feed Indonesia.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan 5 cara / teknik yaitu :

1. Observasi

Menurut Sanusi (2011: 111) berpendapat bahwa observasi adalah cara

pengumpulan data melalui proses pencatatan perilaku subjek (orang),

objek (benda) atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan

atau komunikasi dengan individu-individu yang diteliti. Pada

penelitian ini observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas pada

fungsi produksi pakan ternak di PT Mabar Feed Indonesia.

2. Wawancara

Menurut Sugiono (2009: 317), Wawancara adalah pertemuan dua

orang untuk bertukar informasi melalui tanya-jawab sehingga dapat

dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Melalui tahap

wawancara peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih spesifik yang

tidak mungkin bisa ditemukan melalui observasi. Wawancara akan

dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada manajer personalia,

manajer produksi, sekertaris manajer produksi, supervisor, dan

karyawan yang berkaitan dengan fungsi produksi di PT Mabar Feed

Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

40

3. Red Flags dan Risk Worksheet

Eining dalam Andayani (2008: 76) Red Flags digunakan untuk

mengidentifikasi dan menilai risiko yang dapat terjadi. Red Flags

disajikan dalam bentuk tabel yang berisi tiga tingkatan risiko yaitu

risiko rendah, menengah dan tinggi. Table Red Flags akan digunakan

untuk mengelompokkan situasi yang ada pada fungsi produksi PT

Mabar Feed Indonesia.

Menurut Tampubolon (2005: 183), Risk Worksheet merupakan

tabel yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk menganalisis

resiko. Pada tabel risk worksheet terdapat kolom kegiatan kontrol yang

menunjukkan tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi resiko

dan kolom kelemahan kontol yang menunjukkan bagaimana

kelemahan control tersebut. Tabel red flags dan tabel risk worksheet

akan digabungkan untuk mengidentifikasi dan menganalisis resiko

yang mungkin terjadi pada fungsi produksi di PT Mabar Feed

Indonesia.

4. Check List

Arikunto (2006: 152) menyatakan bahwa Check list adalah

pengumpulan data dengan membuat sebuah daftar dimana subjek

penelitian hanya perlu membubuhkan tanda centang pada kolom

jawaban yang sesuai. Check list digunakan untuk mencocokkan

keselarasan antara pedoman audit internal dan SOP (Standard

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

41

Operating Procedure) yang dimiliki PT Mabar Feed Indonesia dengan

keadaan sebenarnya yang terjadi pada perusahaan.

5. Dokumentasi

Menurut Arikunto (2006:158), Dokumentasi adalah mencari dan

mengumpulkan data sekunder mengenai hal-hal yang berupa catatan,

transkrip, buku, agenda dan sebagainya. Data sekunder pada penelitian

ini meliputi dokumen- dokumen pendukung fungsi produksi pakan

ternak di PT Mabar Feed Indonesia.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan

masalah dalam penelitian adalah menggunakan metode analisis deskriptif.

Teknik analisis deskriptif yang digunakan bertujuan untuk menilai

ekonomis, efisien dan efektif fungsi produksi pakan ternak di PT Mabar

Feed Indonesia. Tahap- tahap teknik analisis data yang digunakan

mengacu pada tahap pemeriksaan operasional Brink’s dalam Akmal

(2009: 24) yang disesuaikan dengan kebutuhan peneliti. Tahap-tahap

pelaksanaan audit internal tersebut adalah :

1. Survei Pendahuluan

Pelaksanaan audit internal diawali dengan melakukan survei

pendahuluan. Survei pendahuluan dilakukan dengan melakukan

observasi proses produksi pakan ternak yang dimulai dari tahap

rencana induk produksi dan operasi hingga pengendalian barang jadi,

melakukan wawancara dengan manajer produksi, manajer personalia,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

42

supervisor, dan karyawan bagian produksi. Analisis yang diperoleh

pada tahap ini mencerminkan keadaan yang ada pada proses produksi

pakan ternak.

2. Menyusun Rencana Audit

Dalam tahap menyusun rencana audit difokuskan pada pengelolaan

risiko yang meliputi penilaian resiko untuk menilai pengendalian-

pengendalian yang dibuat telah dilaksanakan dan dijalankan untuk

mengurangi risiko pada PT Mabar Feed Indonesia. Berikut ini tahap

yang digunakan dalam menyusun rencana audit :

a. Proses perumusan tujuan, luas, dan periode audit fungsi produksi

Pada tahap ini akan dijelaskan mengenai tujuan, luas dan periode

audit kepada auditee yang dalam penerapannya dilaksanakan

dengan manajer produksi, supervisor, dan karyawan di bagian

produksi. Tujuan audit mengacu pada cakupan pelaksanaan audit,

dan periode audit mengacu pada waktu dilaksanakannya audit.

Hasil wawancara yang diperoleh peneliti akan dianalisis

menggunakan analisis deskriptif.

b. Pengelolaan risiko dengan cara mengidentifikasi dan menilai risiko

Pada tahap ini, proses identifikasi dan penilaian risiko bertujuan

untuk menunjukkan risiko paling tinggi yang membutuhkan sikap

kehati- hatian saat audit. Pada saat melakukan identifikasi dan

penilaian risiko, penulis tabel red flags dengan risk worksheet.

Tabel red flags dibagi menjadi tiga tingkatan risiko yaitu risiko

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

43

rendah, risiko menengah dan risiko tinggi. Pengelompokan risiko

ke dalam tiga tingkatan didasarkan pada analisis dampak dan

kemungkinan terjadinya risiko. Pedoman pengelompokan risiko

dijelaskan dalam tabel 1. Tabel risk worksheet digunakan untuk

mengetahui kegiatan pengendalian dan kelemahan pengendalian

pada fungsi produksi di PT Mabar Feed Indonesia. Tabel

kombinasi Red Flags dan Risk Worksheet ditampilkan dalam Tabel

2.

Tabel 1 : Pedoman Penilaian Risiko

Dampak Risiko yang

Mungkin Terjadi

Kemungkinan

Terjadinya

Risiko

Nilai Risiko

Mengakibatkan Organisasi

tidak dapat mencapai semua

atau sebagian besar sasaran

dan tujuan dalam jangka

panjang.

Hampir Pasti Tinggi/High

Mencegah Organisasi

memenuhi tujuannya untuk

periode tertentu saja.

Mungkin Sedang/

Medium

Menyebabkan sedikit

ketidaknyamanan tapi tidak

terlalu berpengaruh pada

pencapaian tujuan.

Kemungkinannya

Kecil

Rendah/Low

Sumber : Tampubolon (2005: 184)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

44

Tabel 2 : Tabel Kombinasi antara tabel Red Flags dan tabel Risk

Worksheet.

Tingkat

Risiko

Penyajian Red

Flags

Kegiatan

Pengendalian

Kelemahan

Pengendalian

Risiko

Rendah

Risiko

Menengah

Risiko

Tinggi

Sumber : Andayani (2008: 76) dan Tampubolon (2005: 183)

c. Penulisan program audit

Tahap ini bertujuan memberikan pedoman dan informasi yang

dibutuhkan saat melakukan audit. Penulisan program audit yang

berbentuk tabel yang berisikan judul audit, lingkup audit atau luas

area audit, periode waktu dilakukannya audit, otorisasi, dan

pernyataan- pernyataan yang akan disesuaikan dengan kondisi pada

bagian fungsi produksi perusahaan. Program audit akan diterapkan

di semua proses produksi yaitu rencana induk produksi dan

operasi, produktivitas dan nilai tambah, pengendalian bahan baku,

pengendalian peralatan dan fasilitas produksi, pengendalian

transformasi, pengendalian kualitas, dan pengendalian barang jadi.

3. Pelaksanaan Audit Internal

Pelaksanaan audit internal di bagian fungsi produksi PT Mabar Feed

Indonesia menggunakan tabel check list yang berisi program audit.

Penulisan program audit digunakan untuk membandingkan proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

45

kegiatan fungsi produksi yang terjadi dengan proses yang seharusnya

terjadi sesuai dengan pedoman audit internal dan SOP (Standard

Operating Procedure ) perusahaan.

Table Check list memiliki dua kolom jawaban yaitu “YA” berarti

perusahaan telah melaksanaan aktivitas produksi sesuai dengan yang

seharusnya dan “TIDAK” berarti perusahaan belum melaksanakan

kegiatan produksi sesuai dengan yang seharusnya atau perusahaan

memiliki alternatif lain. Di bawah ini tabel program audit.

Tabel 3: Tabel Program Audit

Nama Perusahaan: Periode Audit:

Program yang Diaudit:

No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan

1

2

3

4

Diaudit Oleh:

Tanggal:

Jumlah Jawaban Catatan:

Ya Tidak

Sumber: Bayangkara (2016: 120)

Hasil perbandingan selanjutnya adalah menilai tingkat ekonomis,

efisien dan efektif dengan cara menganalisis jumlah jawaban “Ya” dan

“Tidak” dalam table checklist menggunakan perhitungan persentase

yang ada pada buku riduwan (2013:16).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

46

Keterangan :

P = Persentase (%)

f = Jumlah jawaban “YA”

n = Total Pernyataan

Penilaian skala atas jawaban “Ya” dan “Tidak” adalah :

Jawaban Ya = 1

Jawaban Tidak = 0

Metode Perhitungannya adalah :

Hasil perhitungan yang diperoleh akan diklasifikasikan ke dalam lima

kriteria untuk menilai tingkat ketercapaian 3E (ekonomis, efisien dan

efektif). Untuk menentukan tingkat ketercapaian, penulis

menggunakan kriteria ketercapaian dengan indikator yang terdapat

dalam buku Riduwan (2013: 15) yaitu:

0% - 20% = Sangat Lemah

21% - 40% = Lemah

41% - 60% = Cukup

61% - 80% = Kuat

81% - 100% = Sangat Kuat

4. Merangkum Hasil Audit

Pada tahap ini, hasil temuan yang didapatkan saat pelaksanaan audit

fungsi produksi pakan ternak akan diringkas dengan menjelaskan

akibat yang mungkin terjadi atas temuan yang ada di bagian fungsi

produksi pakan ternak PT Mabar Feed Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

47

5. Melaporkan Hasil Audit

Dalam tahap ini, penulis akan melaporkan hasil temuan atas

pelaksanaan audit internal di bagian fungsi produksi serta rekomendasi

yang berguna untuk perbaikan di bagian fungsi produksi pakan ternak PT

Mabar Feed Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

BAB IV

GAMBARAN UMUM PT MABAR FEED INDONESIA

A. Profil Perusahaan

Nama perusahaan : PT Mabar Feed Indonesia

Alamat : Jalan Rumah Potong Hewan No.44, Mabar, Medan

Deli, Kota : Medan, Sumatera Utara 20241, Indonesia

Telepon : 62-616851244

Fax : 62-616851233

Email : [email protected]

B. Sejarah Singkat PT. Mabar Feed Indonesia

PT. Mabar Feed Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang

bergerak di bidang pakan ternak. Perusahaan ini dibentuk pertama kali

tanggal 15 Maret 1976 dengan naman “Perusahaan Makan Ternak Mabar”

dan merupakan perusahaan milik perorangan, dimana kegiatan usahanya

pada bidang mencampur makanan ternak yang berlokasi di Desa Mabar

Kecamatan Medan Deli Kota Medan. Nama jalan pada lokasi perusahaan

ini kemudian dikenal dengan nama Jl. Rumah Potong Hewan.

Pada awal terbentuk tahun 1976, Perusahaan Makan Ternak Mabar ini

dikelola dengan manajemen perorangan, belum memiliki badan hukum

dan tidak memiliki struktur organisasi. Pada awal terbentuknya, mesin

pengolah pakan yang digunakan adalah mesin lokal, jumlah karyawan

relatif sedikit dan belum dikenal para peternak (konsumen). Perusahaan ini

mulai berkembang pesat pada tahun 1981, dengan adanya Surat Keputusan

48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

49

Mentri Keuangan RI Nomor: 763/KM.1/1981 tanggal 20 Desember 1981.

SK Menkeu RI tahun 1981 itu memberikan perusahaan untuk perolehan

fasilitas pembebasan sebagian bea masuk dan PPN impor atas pemasukan

mesin-mesin untuk pengolahan makanan ternak.

Perkembangan berikutnya adalah dengan dibuatnya badan hukum

perusahaan pada tahun 1983. Badan hukum perusahaan ini dibuat di

Jakarta, dihadapan notaris Roesnastiti Prayitno S.H. dengan Surat

Keterangan Pendirian Perusahaan Nomor 1 tanggal 2 April 1983, bahwa

telah didirikan perusahaan milik perorangan dengan memakai nama atau

merek Perusahaan Makanan Ternak Mabar.

Perkembangan selanjutnya tahun 1985, usaha ini secara resmi

berubah nama menajdi CV. Mabar. Perubahan itu dilakukan melalui akta

notaris Agus Salim di Medan dengan Nomor 42 tanggal 23 Mei 1985.

Keberadaan perusahaan juga diperkuat dengan Surat Keputusan Menteri

Perindustrian Nomor: 44/Kanwil-02/IUT/AI/85 tanggal 30 Juli 1985

tentang Pemberian izin tetap yang berlaku selama 3 tahun. SK Menteri

perindustrian itu kemudian diperpanjang dengan Surat Keputusan Nomor

37/Kanwil-02/IUT/A1/III/88 tanggal 10 Maret 1988 yang berlaku selama

perusahaan melakukan produksi (berproduksi).

Perkembangan selanjutnya adalah dengan perubahan nama menjadi

PT. Mabar Shrimp Feed. Perubahan nama tersebut berdasarkan akta

Nomor 41 tanggal 12 Maret 1988, dibuat dihadapan nyonya Chairani

Bustami Sarjana Hukum, notaris di Medan. Tujuan perubahan ini antara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

50

lain untuk menjalankan berbagai usaha produksi pakan, terutama industri

makanan ayam, udang, dan makanan ternak lainnya.

Sejalan dengan itu, anggaran dasar dasar perseroan juga mengalami

perubahan pada tahun 1989 dengan akta Nomor 38 tanggal 6 Desember

1989 dibuat dihadapan notaris yang sama (Chairani Bustami Sarjana

Hukum) tentang perubahan nama perseroan dari PT Mabar Shrimp Feed

menjadi PT Mabar Feed Indonesia. Perubahan nama ini telah mendapatkan

persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat

keputusan Nomor: C2-175.HT.01.01.TH.90 tanggal 17 Januari 1990 dan

telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia

tanggal 1 Juni 1990 No.44. Berdasarkan perubahan terbaru itu, maka

perseroan ini mempunyai dua jenis produk yaitu pakan ternak dan pakan

udang.

Perseroan ini telah memproduksi pakan ternak sebesar 5000 ton

per bulan pada tahun 1990. Produksi itu mengalami peningkatan hingga

mencapai 9000 ton per bulan pada tahun 1997. Dengan mencermati

perkembangan tambak udang di wilayah Pantai Timur sumatera Utara dan

Aceh, maka perseroan ini juga menjajaki produksi pakan udang. Industri

pakan udang ini dilakukan setelah perseroan memperoleh Surat

Persetujuan Penanaman Modal Dalam Negeri tanggal 6 Juli 1988 Nomor:

392/I/PMDN/1988 untuk menjalankan industri pakan udang berkapasitas

dasar 18.000 ton bagi pasar dalam negeri dan untuk ekspor dengan

perkiraan nilai ekspor sebesar US$6,480,000. Perkembangan selanjutnya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

51

terjadinya krisis moneter yang mengakibatkan produksi kedua jenis pakan

(pakan ternak dan udang) menurun drastis selama masa krisis keuangan.

Setelah perseroan ini menetapkan namanya menjadi PT. Mabar

Feed Indonesia pada tahun 1989, maka CV Mabar dibubarkan berdasarkan

Akta Pembubaran Nomor 158 tanggal 31 Desember 1990 dibuat

dihadapan notaris Medan, nyonya Chairani Bustami, SH. Pembubaran ini

dilakukan atas dasar pertimbangan efisiensi dan efektivitas usaha. Dengan

pembubaran CV Mabar tersebut maka semua aktiva dimasukkan ke dalam

aktiva PT. Mabar Feed Indonesia berdasarkan Akta Keterangan Nomor 3

tanggal 8 Januari 1994 yang dibuat dihadapan notaris di Medan, Dra,

Zachariah Dachlan, SH.

Sejak tahun 1989, dengan nama PT. Mabar Feed Indonesia, maka

anggaran dasar perseroan juga mengalami perubahan yang ditetapkan

dengan Akta Berita Acara Nomor 46 tanggal 26 November 1996, dibuat

dihadapan nyonya Chairani Bustani, notaris di Medan telah menetapkan

pengukuhan jual beli saham perseroan dan pemberhentian atau

pengangkatan direksi dan dewan komisaris perseroan.

Perseroan ini juga telah melakukan langkah untuk menyesuaikan

keberadaan perseroan dengan Undang-Undang Nomor 1 tahun 1995

tentang perseroan terbatas. Untuk itu, perseroan melakukan perubahan

anggaran dasar berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Nomor 9 tanggal 5

Maret 1998 yang dibuat dihadapat notaris di Medan, nyonya Chairani

Bustami, SH. Perubahan ini juga telah medapatkan persetujuan melalui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

52

Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor: C-

15902.HT.01.04.TH.99 tanggal 2 September 1999 berusaha dalam bidang

industri, perdagangan, dan pertambakan.

Kegiatan produksi PT. Mabar Feed Indonesia mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun. Produksi memasuki angka 800.000 ton di

tahun 2000, dan menjadi 805.000 ton pada akhir tahun 2008, serta

mencapai 815.030 tahun 2009. Dinamika produksi juga dialami perseroan

ini, produksi mengalami penurunan di tahun 2010 menjadi 796.314 ton.

Demi meningkatkan produksi, perusahaan menambah beberapa

fasilitas produksi dan merubah laboratorium menjadi laboratorium dengan

alat modern dan melakukan benchmarking untuk menjaga kualitas pakan

pada tahun 2012. Pada tahun 2012 itu, produksi pakan meningkat

mencapai 851.742 ton. Peningkatan bertambah menajdi 933.501 ton pada

akhir tahun 2013. Langkah lainnya yang dilakukan PT.Mabar Feed

Indonesia adalah melakukan program jangka panjang melalui diversifikasi

produk untuk peningkatan produksi hingga mencapai 25.000 ton per

bulan.

Pada tahun 2019 (per Pebruari 2019), sebagai salah satu industri

pakan ternak di Sumatera Utara, PT. Mabar feed Indonesia memproduksi

beberapa jenis produk yaitu breder feed (pakan indukan), Cattle feed

(pakan sapi), duck feed (pakan itik), pork feed (pakan babi), poultry feed

(pakan unggas) yang terdiri dari ayam petelur dan ayam pedaging. Pakan

ternak yang dijual terdiri dari dari 2 (dua) jenis, yaitu pakan komplit dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

53

konsentrat. Pakan-pakan itu terdiri dari beberapa bentuk, yaitu: mess

(tepung), crumble (butiran berbentuk bulat), pellet (makanan kasar

berbentuk segi empat). Untuk jenis pakan konsentrat harus dicampur

dengan jenis bahan lain seperti jagung, dedak, tepung dengan

perbandingan tertentu sesuai kebutuhan dan jenis ternak. Percampuran

konsentrat ini dilakukan oleh para ahli pakan ternak.

PT. Mabar Feed Indonesia hanya memiliki satu pabrik produksi

yang terletak di kantor pusat di Jl. Rumah Potong Hewan No. 44,

Kelurahan Mabar, kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Provinsi

Sumatera Utara. Pakan ternak yang dihasilkan akan didistribusikan melalui

pabrik ke poultry shop ataupun langusng ke konsumen. Para konsumen itu

termasuk para peternak di wilayah Sumatera Utara, Aceh maupun di

beberapa provinsi lainnya.

C. Visi, Misi dan Ruang Lingkup PT. Mabar Feed Indonesia

1. Visi dan Misi Perusahaan

Visi perusahaan adalah Ingin Menjadi Produsen Pakan Terkemuka Di

Indonesia.. Dalam usaha untuk mencapai visi tersebut, PT Mabar

Feed Indonesia menyusun misi yang akan membantu perusahaan

mencapai visi tersebut.

Misi perusahaan antara lain:

a) Memanfaatkan setiap tantangan menjadi peluang.

b) Berorientasi pada diferensiasi produk serta servis berkualitas

prima.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

54

c) Berusaha agar produk-produk perusahaan dapat diterima di Pasar

Nasional.

d) Berusaha menjamin kontinuitas produk dengan mutu standar

melalui inovasi-inovasi dalam bidang produksi dengan

memanfaatkan teknologi tepat guna.

e) Mengupayakan peningkatan costumer value berkelanjutan.

f) Mengintensifkan sistem pengelolaan dan pemantauan lingkungan

dalam upaya mewujudkan perusahaan yang ramah lingkungan.

g) Memberikan nilai tambah yang berkelanjutan bagi stakeholders.

h) Meningkatkan intensitas pelatihan dan pengembangan

kemampuan SDM.

2. Ruang Lingkup Perusahaan

PT Mabar Feed Indonesia adalah perusahaan nasional pakan ternak

yang produknya dipasarkan di dalam negeri, meliputi Aceh, Lampung,

Jambi, Riau, Sumatera Utara, Kalimantan, dan Jawa Barat. Produk

utama pakan ternak yang diproduksi terdiri dari 2 jenis produk yang

diklarifikasikan berdasarkan jenis ayam petelur dan pedaging serta

umur ayam. 2 jenis produk pakan tersebut yaitu pakan komplit dan

pakan konsentrat. Penjelasan dari produk tersebut antara lain:

a. Pakan Komplit

Pakan ternak yang tergolong dalam jenis ini adalah pakan ternak

yang dapat langsung diberikan kepada ternak tanpa bahan

tambahan. Jenis pakan komplit dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

55

1) Pakan komplit tepung, seperti :

a) BR S-06, yaitu pakan ternak untuk ayam petelur broiler

starter super yang umurnya 1 – 20 hari.

b) S-20, yaitu pakan ternak untuk ayam starter petelur

yang umurnya 1 – 45 hari.

c) G-16 S, yaitu pakan ternak untuk ayam grower petelur

yang umurnya 1,5 – 4 bulan.

2) Pakan komplit butiran (Crumbles dan Pelet), seperti:

a) SUPER -1, yaitu pakan ternak untuk ayam broiler

starter super yang umurnya 1 – 20 hari.

b) SUPER -2, yaitu pakan ternak untuk ayam broiler

finisher super yang umurnya 21 hari sampai dengan.

dijual.

c) BR I-01, yaitu pakan ternak untuk ayam broiler starter

yang umurnya 1 – 20 hari.

b. Pakan Konsentrat

Pakan konsetrat adalah jenis pakan ternak yang berbentuk tepung.

Pakan konsentrat termasuk jenis pakan ternak yang harus

ditambahkan dengan campuran lain seperti jagung, dedak dan

tepung batu dengan komposisi tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

56

D. Ketenagakerjaan dan Jam Kerja

1. Ketenagakerjaan

PT Mabar memiliki tenaga kerja tetap sebanyak 294 orang, yang

terdiri dari 260 orang pria dan 34 orang wanita. Departemen produksi

terbagi dalam 6 bagian yaitu bagian produksi, PPIC, Logistik,

Penjamin Mutu, Marketing, dan Akuntansi. Berikut ini adalah Alokasi

Jumlah tenaga kerja Departemen Produksi di PT Mabar Feed

Indonesia:

Tabel 4: Alokasi Jumlah tenaga kerja Departemen Produksi di PT

Mabar Feed Indonesia

No. Departemen Jumlah tenaga kerja

1 Produksi 76 orang

2 PPIC 5 orang

3 Logistik 57 orang

4 Penjamin Mutu 11 orang

5 Marketing 15 orang

6 Akuntansi 7 orang

JUMLAH 256 orang

Sumber: PT Mabar Feed Indonesia, Maret 2019

2. Jam Kerja

PT Mabar Feed Indonesia memberlakukan jam kerja yang sama untuk

seluruh karyawan. Rincian jam kerja tersebut adalah :

1. Hari Senin s/d Kamis

a. Pukul 08.00-12.00 WIB : Jam Kerja Normal

b. Pukul 12.00-13.00 WIB : Jam Istirahat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

57

c. Pukul 13.00-16.00 WIB : Jam Kerja Normal

d. Pukul 16.00-18.00 WIB : Jam kerja lembur

2. Hari Jumat

a. Pukul 08.00-12.00 WIB : Jam Kerja Normal

b. Pukul 12.00-13.30 WIB : Jam Istirahat

c. Pukul 13.30-16.30 WIB : Jam Kerja Normal

d. Pukul 16.30-18.00 WIB : Jam kerja lembur

3. Hari Sabtu

a. Pukul 08.00-12.00 WIB : Jam Kerja Normal

b. Pukul 12.00-13.00 WIB : Jam Istirahat

c. Pukul 13.00-14.00 WIB : Jam Kerja Normal

d. Pukul 14.00-18.00 WIB : Jam Kerja Lembur

E. Sistem Pengupahan dan Fasilitas PT Mabar Feed Indonesia

Sistem pengupahan di PT.Mabar Feed Indonesia menggunakan sistem

upah bulanan. Upah bulanan diperuntukkan bagi karyawan kantor, pabrik

dan petugas keamanan (satpam) kantor. Upah ini akan dibayarkan kepada

pekerja setiap akhir bulan.

Perusahaan juga memiliki fasilitas lain yang diberikan kepada karyawan,

yaitu :

1. Upah Lembur

Upah lembur diperuntukkan bagi seluruh karyawan yang bekerja

melebihi batas jam kerja normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

58

2. Tunjangan Jabatan

Tunjangan jabatan diperuntukkan bagi karyawan yang memiliki

jabatan tertentu karena memiliki tanggung jawab khusus.

3. Tunjangan Hari Raya (THR)

THR dibayarkan sebesar jumlah gaji satu bulan dan diberikan setiap

satu tahun dalam rangka merayakan hari besar agama dan tahun baru.

Karyawan yang berhak menerima THR adalah karyawan yang telah

bekerja selama satu tahun.

4. Uang Transportasi

Uang transportasi diberikan pada saat karyawan menerima gaji di akhir

bulan. Jumlah yang diterima oleh karyawan tergantung pada

kedudukan karyawan di perusahaan.

5. Uang makan

Uang makan diberikan pada saat karyawan menerima gaji di akhir

bulan. Khusus karyawan bidang marketing, uang makan diberikan

setiap minggunya karena mereka memiliki tugas khusus lapangan

untuk menjumpai client. Jumlah yang diterima oleh karyawan

tergantung pada kedudukan karyawan di perusahaan.

6. Fasilitas Pengobatan

Fasilitas pengobatan diberikan kepada karyawan yang mengalami

kecelakaan kerja dan seluruh biaya pengobatan karyawan akan

ditanggung oleh perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

59

7. Cuti

Cuti diberikan pada karyawan yang memiliki kepentingan pribadi di

luar urusan pekerjaan. Cuti dapat diambil setiap tahun sebanyak 12

hari dan apabila dalam satu tahun karyawan tidak mengambil jatah

cuti, maka jatah cuti dapat diuangkan.

8. Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI)

Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) adalah wadah yang akan

menampung seluruh keluhan dan aspirasi tenaga kerja, seperti masalah

jam kerja yang tidak sesuai dengan besarnya upah, tuntutan kenaikan

gaji, dan lain-lain. SPSI akan berusaha mencarikan solusi melalui

bekerja sama dengan para pimpinan perusahaan dan Departemen

Tenaga Kerja.

9. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK)

Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) merupakan bentuk

asuransi yang dibuat oleh pemerintah untuk melindungi tenaga kerja.

Jamsostek terdiri dari 4 jenis jaminan :

a. Jaminan kecelakaan kerja

Jaminan kecelakaan kerja diberikan dalam bentuk sumbangan oleh

pemerintah kepada tenaga kerja yang mengalami kecelakaan ketika

bekerja.

b. Jaminan hari tua

Jaminan hari tua atau disebut dana pensiun diberikan kepada

tenaga kerja yang pensiun. Perusahaan belum menetapkan batas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

60

maksimal umur untuk pensiun tetapi apabila mengacu pada BPJS

maka usia pensiun tenaga kerja adalah 57 tahun.

c. Jaminan kematian

Jaminan kematian diberikan kepada tenaga kerja yang meninggal

dunia sewaktu melakukan pekerjaan atau tidak melakukan

pekerjaan.

d. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Jaminan pemeliharaan kesehatan diberikan perusahaan kepada

karyawan. Pelaksanaan pemeliharaan kesehatan bagi tenaga kerja

dilaksanakan di rumah sakit yang ditunjuk perusahaan.

F. Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan

Struktur organisasi merupakan sarana yang sangat penting bagi

suatu perusahaan karena dengan melihat struktur organisasi maka dapat

diketahui hubungan kerja serta pemberian wewenang dan tanggung jawab

dari setiap pegawai. Setiap perusahaan pada dasarnya mempunyai struktur

organisasi yang berbeda satu dengan lainnya sesuai dengan kebutuhan

perusahaan.

Dalam sebuah perusahaan struktur organisasi sangat dibutuhkan

untuk mengatur kegiatan-kegiatan pada perusahaan. Adanya struktur

organisasi akan memperjelas dan mempertegas tugas dan wewenang dari

masing-masing jabatan dalam organisasi perusahaan sehingga dapat

mengantisipasi dan mencegah terjadinya kesalahan dalam penggunaan

jabatan yang telah ditetapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

61

Dalam membuat struktur organisasi sebuah perusahaan harus

diperhatikan terlebih dahulu dasar-dasar dalam pembagian aktivitas kerja

yang sesuai dengan kemampuan dan keahlian seseorang. Pembagian

aktivitas kerja yang dilakukan berdassarkan struktur organisasi karena

berperan untuk kelancaran pelaksanaan tugas dalam tercapainya tujuan

perusahaan. Struktur organisasi PT Mabar Feed Indonesia adalah struktur

organisasi berdasarkan garis lurus yang dalam hal ini perintah datang dari

pimpinan tertinggi ke bawah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

Bagan 4.1. Struktur Organisasi PT Mabar Feed Indonesia

62

DEWAN KOMISARIS

SEKRETARIS

DIREKSI

DIREKTUR UTAMA

INTERNAL AUDITOR MANAJEMEN

REPRESENTATIF

DIREKTUR OPERASI ONAL DIREKTUR KOMERSIAL AUDITOR AMI

WK. DIREKTUR OPERASIONAL DOK.KONTROL

MANAGER

LOGISTIK

MANAGER

TEKNIK

MANAGER

RISET DAN MANAGER

PENGAWASA

MGR.DISAIN &

PENGEMB.

MGR.PRODUKSI

PAKAN TERNAK

MANAGER

(MGR.) PPIC

MGR.MARKETING

PAKAN TERNAK MANAGER

KEUANGAN

MANAGER

AKUNTANSI

MANAGER

UMUM DEVELOPM N MUTU PRODUK

KABAG

GUDANG

BAHAN

KABAG

PERAKITAN DAN

ENT (R&D)

KABAG

LABORATO

PAKAN TERNAK

MGR. DISAIN &

PENGEMB.

PRODUK

MGR.PRODUKSI

PAKAN IKAN DAN

UNGGAS

KABAG

STAF

MGR.TRADING BB

& MGR

MARKT.PAKAN

IKAN DAN UDANG

STAF

KEUANGA

STAF

AKUN- TANSI

KABAG

HUMAS

KABAG

PENGELOLA

KABAG

GUDANG

NON

BAHAN

STAF

LOGISTIK

STAF

IMPOR

PEMELIHARAAN

MESIN

KABAG

PEMELIHARAAN

OTOMOTIF

KABAG LISTRIK

DAN

TELEKOMUNIKA

SI

KABAG

ANALITICAL

KABAG

MIKROBIO-

LOGI

STAF

LABORATORI

UM

PAKAN IKAN

KABAG DISAIN

& PENGEMB.

PRODUK

PAKAN

TERNAK

KABAG DISAIN

& PENGEMB.

PRODUK PKN

IKAN & DANG

PRODUKSI

PAKAN TERNAK

KABAG

PRODUKSI

PAKAN IKAN

KABAG

GUDANG

PRODUKSI

PPIC

COUNTER

SALES

STAF

MARKETING

KASIR

KREDIT

KONTROL

STAF PERPA- JAKAN

RUMAH

TANGGA

KEAMANAN

LINGKUNGAN

HIDUP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

63

G. Job Description

Setiap posisi pada bagan struktur organisasi PT. Mabar Feed Indonesia

memiliki wewenang dan tanggung jawab yang berbeda. Pembagian tugas

dan tanggung jawab masing-masing jabatan sesuai dengan struktur

organisasi perusahaan adalah:

1. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris adalah pemegang kekuasaan dan memiliki

wewenang tertinggi dalam perusahaan.

2. Direktur Utama

Direktur Utama memiliki tugas memimpin dan mengawasi seluruh

kegiatan operasional perusahaan sesuai dengan arah kebijaksanaan

umum yang telah ditetapkan sebagai tujuan perusahaan. Fungsi jabatan

Direktur Utama meliputi:

a) Merencanakan strategi perusahaan, memimpin aktivitas-aktivitas

pembelian, pemasaran, administrasi, serta pengkoordiniran tugas-

tugas tersebut.

b) Mengesahkan rencana kerja perusahaan secara keseluruhan.

c) Mengambil keputusan dalam penentuan harga pokok dan upah

pekerja.

d) Bertanggung jawab atas perkembangan dan kemajuan perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

64

3. Sekretaris Direksi

Sekretaris Direksi bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama

dan membantu tugas Direktur Utama yang berhubungan dengan

bidang administrasi.

4. Internal Auditor

Internal Auditor memiliki tugas mengawasi dan menilai hal-hal yang

berhubungan dengan internal perusahaan, seperti; sistem akuntansi dan

prosedur, ketepatan, kewajaran untuk memastikan perusahaan dalam

kondisi stabil dan aman dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.

5. Manajemen Representatif

Manajer Representatif memiliki tugas atas implementasi sistem

manajemen mutu yang juga disebut The International Organisational

for Standardization (ISO). Perusahaan ini menerapkan ISO 9001:2000

dan mengimplementasikan kegiatan pemeliharaan dan peningkatan

system manajemen mutu.

6. Direktur Operasional

Jabatan Direktur Operasional memiliki tugas merencanakan dan

merumuskan sistem produksi yang efisien, kualitas standar, juga

menjamin pengadaan bahan bagi keberlanjutan kegiatan produksi.

Dalam melakukan tugasnya, seorang direktur operasional dibantu oleh

wakil direktur operasional. Direktur Operasional membawahi 6 (enam)

jabatan manajer, yaitu: manager logistik, manajer teknik, manager riset

dan development (R&D), manajer pengawasan mutu, manajer desain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

65

dan pengembangan produk pakan ternak, manajer produksi pakan

ternak. Seluruh manajer ini secara structural bertanggungjawab

langsung kepada Direktur Operasional. Tanggungjawab masing-

masing manajer tersebut meliputi;

1) Manajer Logistik

Manajer Logistik mengawasi dan bertanggungjawab terhadap

segala kegiatan pengadaan bahan baku, seperti penjadwalan

pemesanan dan jumlah yang akan dipesan. Tanggung jawab

berikutnya terhadap kelengkapan operasional. Manajer logistik

membawahi beberapa, seperti; kepala bagian gudang bahan baku,

kepala bagian gudang non bahan, staf logistik, staf impor.

2) Manajer Teknik

Manajer Teknik bertugas membuat, memasang, memelihara dan

merawat alat-alat produksi perusahaan. Manajer ini membawahi

kepala bagian perakitan dan pemeliharaan mesin, kepala bagian

pemeliharaan otomotif, kepala bagian listrik dan telekomunikasi.

3) Manager Riset dan Development (R&D)

Manager Riset dan Development (R&D) bertugas melakukan

kajian terkait pengembangan produk dan juga pengembangan

pemasaran. Bagian ini juga bertugas untuk mencari solusi dari

keluhan dan tren keinginan pasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

66

4) Manajer Pengawasan Mutu

Manajer Pengawasan Mutu memiliki tugas untuk menentukan dan

menjaga kualitas bahan baku dan barang jadi untuk menjamin

kualitas standar produksi. Manajer ini membawahi beberapa kepala

bagian, yaitu: kepala bagian laboratorium, kepala seksi analitikal,

kepala seksi mikrobiologi, dan staf laboratorium.

5) Manajer Desain dan Pengembangan Produk Pakan Ternak dan

Manajer Desain dan Pengembangan Produk Pakan Ikan dan Udang

Dua bagian manajer ini bertugas untuk melakukan inovasi produk

pakan ternak dan pakan ikan serta udang sesuai kebutuhan pasar,

seperti melakukan diversifikasi produk. Masing-masing manager

ini membawahi kepala bagian sesuai dengan tugas dan bidangnya,

yaitu: kepala bagian disain dan pengembangan produk pakan

ternak dan kepala disain dan pengembangan produk pakan ikan dan

udang.

6) Manajer Produksi Pakan Ternak dan Manajer Produksi Pakan Ikan

dan Udang

Manajer produksi terdiri dari dua orang manajer, yaitu manajer

produksi pakan ternak dan manager produksi pakan ikan udang.

Dua bagian manajer ini berttugas :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

67

1. meracik atau membuat formula pakan sesuai bidang masing-

masing.

2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan produksi sesuai

dengan jadwal produksi.

Setiap manager ini membawahi masing-masing kepala bagian

sesuai dengan tugas dan bidangnya, yaitu: kepala bagian produksi

pakan ternak, kepala bagian produksi pakan ikan dan udang, serta

kepala bagian gudang produksi jadi.

7. Direktur Komersial

Direktur Komersial bertanggungjawab untuk merumuskan,

mengusulkan, maupun mengatur dan mengawasi pelaksanaan strategi

terkait bidang keuangan, akuntansi dan juga melakukan pembinaan

ketenagakerjaan. Direktur Komersial membawahi 4 (empat) jabatan

manajer, yaitu: manager marketing pakan ternak, manajer keuangan,

manager akuntansi, dan manajer umum.

Tanggungjawab masing-masing manajer tersebut meliputi;

1) Manajer Marketing Pakan Ternak

Manajer Marketing membawahi counter sales dan staff marketing.

Manajer marketing memiliki tugas untuk :

1. menganalisis kegiatan pasar pakan ternak untuk mengetahui

tingkat kebutuhan konsumen dan tingkat persaingan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

68

2. Menentukan rencana anggaran biaya pemasaran dan bekerja

sama dengan distributor dalam menentukan strategi pemasaran

dan menjual produk jadi pakan ternak kepada konsumen.

2) Manajer Keuangan

Manajer keuangan membawahi tiga bagian yaitu staf keuangan,

kasir dan kredit control. Selain itu, tugas manajer keuangan adalah:

1. Mengelola dan mengatur sumber keuangan yang dimiliki

perusahaan secara efektif dan mengawasi pengeluaran dana

perusahaan.

2. Menyusun proyeksi (perencanaan) keuangan untuk

memperkirakan jumlah biaya yang mungkin timbul dari

kegiatan perusahaan

3) Manajer Akuntansi

Manajer akuntansi membawahi staf akuntansi dan staf perpajakan.

Dalam menjalankan tugasnya manajer akuntansi memiliki

tanggung jawab:

1. Mengevaluasi pelaksanaan rencana keuangan, pelaporan

akuntansi perusahaan, pengelolaan dana, pajak dan asuransi.

2. Menyiapkan data aplikasi untuk kebutuhan kredit.

4) Manajer Umum

Manajer umum memiliki tanggung jawab merencanakan dan

mengawasi kegiatan umum perusahaan serta dalam hal pemenuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

69

kebutuhan tenaga kerja perusahaan. Manajer umum membawahi

Kepela bagian humas dan kepala bagian personalia.

8. Manajer PPIC (Production Planning and Inventory Control)

Manajer PPIC bertanggung jawab langsung kepada Direktur

Utama dan bertugas merencanakan dan mengendalikan proses produksi

agar berjalan sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan perusahaan dan

mengendalikan jumlah inventory (persediaan) agar sesuai dengan

kebutuhan perusahaan. Dalam menjalankan tugasnya, Manajer PPIC

dibantu oleh Staff PPIC.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Survei Pendahuluan

Tulisan ini membahas tentang fungsi produksi pakan ternak pada

PT Mabar Feed Indonesia yang berlokasi di Medan, Sumatera Utara.

Informasi mengenai kegiatan produksi pada PT Mabar Feed Indonesia ini

diperoleh berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan kepada

pihak yang bertanggung jawab dalam bidang produksi pakan ternak di

perusahaan itu. Fungsi produksi pakan ternak pada PT Mabar Feed

Indonesia dilakukan oleh unit produksi yang terdiri dari 76 orang.

Kegiatan produksi perusahaan tidak hanya dibebankan secara keseluruhan

pada unit produksi, tetapi juga didukung oleh bagian- bagian lain seperti

unit PPIC (Pengembangan dan Persediaan Inventory Control), logistik,

laboratorium (pengawas mutu), marketing, dan akuntansi.

Fungsi produksi pada PT Mabar Feed Indonesia diawali dari unit

marketing. Unit marketing harus memiliki rencana jual (perencanaan

penjualan periodik). Perencanan penjualan tersebut diserahkan ke PPIC

yang bertugas sebagai kordinator untuk menghitung kebutuhan bahan baku

yang dibutuhkan selama kegiatan produksi pakan ternak ayam.

Selanjutnya, unit PPIC akan melaporkan kebutuhan bahan baku pada unit

logistik untuk mencari bahan yang diperlukan (antara lain, seperti; jagung,

dedak, dll). Setelah bahan yang diperlukan terpenuhi, unit produksi

menentukan jadwal produksi dan meminta keperluan bahan baku pada unit

70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

71

logistik (misalnya: pakan anak ayam, pakan ayam petelur, dll). Unit

logistik akan mengecek kartu stock bahan baku dan mengirimkan

keperluan bahan baku ke unit produksi.

Bahan baku pada proses produksi terdiri dari dua jenis, yaitu; halus

dan kasar. Bahan baku golongan halus akan langsung disimpan pada Bin

bahan baku, sedangkan bahan baku golongan kasar harus melalui proses

penggilingan pada mesin giling hingga berbentuk tepung lalu disimpan

pada Bin bahan baku. Tahap selanjutnya adalah tahap menimbang bahan

baku yang diperlukan sesuai dengan resep yang ada. Setelah semua bahan

baku ditimbang dan dimasukkan ke mixer (mesin pencampur), lalu

ditambahkan feed aditiv (vitamin dan mineral). Feed additiv diperoleh dari

unit logistik dan akan dicatat pada kartu stock obat, kemudian mesin mixer

akan dinyalakan. Hasil dari tahapan ini terdiri dari dua bentuk yaitu bentuk

pellet dan bentuk tepung yang akan diinspeksi terlebih dahulu oleh

penjamin mutu, dan apabila hasil tes homogenitas mixer telah sesuai

dengan kriteria perusahaan, maka produk pakan tersebut selanjutnya

dimasukkan pada Bin tampungan sementara. Hasil mixer yang ada pada

Bin tampungan sementara akan dilanjutkan ke tahap screener yang

bertujuan untuk menyaring bahan- bahan lain yang tidak sesuai dengan

resep yang mungkin tercampur selama proses mixer terjadi (logam, paku,

plastik). hasil dari proses screener akan dimasukkan ke bin bahan jadi.

Hasil mixer jenis tepung akan langsung dipacking dan siap untuk dijual,

sedangkan hasil berbentuk pellet masih memiliki proses lanjutan. Proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

72

lanjutan tersebut hanya diperuntukkan untuk jenis pakan pellet karena

membutuhkan proses pemasakan yang akan diawali pada tahap

conditioner dimana pellet akan diberi uap panas yang berasal dari boiler

(mesin uap) lalu dilakukan hyginiser pada mesin yang memiliki

temperature 850C selama 4 (empat) menit yang bertujuan supaya tidak ada

lagi kuman pada produk pakan.

Tahap selanjutnya yaitu press feeder yang merupakan mesin yang

akan menghasilkan pakan yang memiliki bentuk pellet bernama pellet

meal. Hasil berupa pellet meal ini masih panas dan dibutuhkan tapan

pendinginan yaitu pada mesin cooler (pendingin). Tahap produksi

berikutnya adalah proses crumbles, yaitu untuk mengecilkan ukuran pellet

meal yang kasar menjadi lebih halus sehingga dapat dikonsumsi oleh anak

ayam. Pada tahap crumbles ini hasil yang diperoleh memiliki ukuran yang

tidak seragam sehingga harus dilanjutkan pada tahap selanjutnya yaitu

mesin vibrator. Mesin vibrator memiliki tiga lubang (kasar, sedang, halus)

dan hasil yang dibutuhkan untuk produksi pakan adalah hasil berbentuk

sedang, sehingga hasil lainnya yang berbentuk kasar dan halus akan diolah

ulang. Proses pengolahan ulang akan dimulai lagi dari tahap conditioner.

Hasil yang sudah sesuai dengan ukuran standar pakan ternak akan

dimasukkan ke Bin bahan jadi dan diinspeksi kesesuaian mutunya oleh

penjamin mutu. Apabila catatan mutu laporan hasil analisa produk jadi

sudah sesuai dengan standar perusahaan, maka bagian produksi akan

meminta kemasan packaging pada bagian logistik. Bagian logistik akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

73

mengecek kartu stock kantong kemas dan mengirimkan kantong kemas

pada bagian produksi sehingga proses packaging dapat terlaksana.

Setelah tahap packaging selesai selanjutnya unit produksi akan

membuat laporan produksi rangkap tiga yang juga akan diberikan pada

unit PPIC dan bagian akuntansi. Laporan produksi berisi rincian

pelaksanaan produksi pemakaian bahan baku (BB) dan biaya produksi

(BP). Unit PPIC selanjutnya akan membuat laporan realisasi PPIC rangkap

4 (empat) yang akan diserahkan pada bagian logistik, bagian marketing,

dan bagian akuntansi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

75

B. Perencanaan Audit Internal

Pada tahap perencanaan audit internal atas fungsi produksi di PT

Mabar Feed Indonesia dibadi menjadi tiga tahap pengauditan, yaitu :

menentukan tujuan, luas, dan periode audit, mengidentifikasi dan menilai

resiko, dan menyusun program audit. Berikut dijelaskan mengenai ketiga

tahapan dalam perencanaan audit internal :

1) Menentukan tujuan, luas, dan periode audit

Tujuan dilakukannya audit internal adalah untuk menilai proses

produksi pakan ternak telah dilakukan sesuai prosedur, kebijakan dan

peraturan yang berlaku. Luas cakupan audit dilakukan pada bagian

produksi di salah satu perusahaan pakan ternak swasta di Medan,

Sumatera Utara yaitu PT Mabar Feed Indonesia selama akhir bulan

februari hingga pertengahan bulan Maret 2019.

2) Mengidentifikasi dan Menilai Risiko

Tahap pengidentifikasian dan penilaian risiko dilakukan untuk

mengetahui risiko- risiko yang terjadi selama proses audit di bagian

produksi yang meliputi proses perencanaan induk produksi dan

operasi, produktivitas, pengendalian bahan baku, pengendalian

peralatan dan fasilitas produksi, pengendalian transformasi,

pengendalian kualitas, pengendalian barang jadi.

Hasil identifikasi dan penilaian risiko di bagian pembelian

dikelompokkan dalam tiga tingkatan risiko yaitu: risiko rendah, risiko

menengah, dan risiko tinggi yang ditampilkan dalam tabel gabungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

76

red flags dan risk worksheet. Semakin tinggi tingkat risiko audit maka

semakin tinggi juga tingkat kehati-hatian yang diperlukan saat

melakukan tindakan audit.

Berikut ini ditampilkan tabel gabungan red flags dan risk

worksheet.

Tabel 5: Tabel Gabungan Red Flags dan Risk Worksheet

Tingkat

Risiko

Risiko Kegiatan

Pengendalian

Kelemahan

Pengendalian

Risiko

Rendah

Tidak ada tanggal

kadaluarsa yang

dicetak dalam

bentuk angka pada

label kemasan

produk.

Unit produksi

harus

mencantumkan

tanggal kadalaursa

pada kemasan

produk jadi pakan

ternak dalam

bentuk angka

(tanggal-bulan-

tahun) dan dicetak

dengan tinta tahan air.

Unit produksi sudah

mencantumkan

tanggal produksi dan

keterangan lamanya

masa penggunaan

pada selembar kertas

berbentuk persegi

panjang yang

ditempelkan pada

kemaan produk jadi.

Risiko

Menengah

Pengawasan fisik

secara langsung

atas bahan baku

(access control) di

gudang tidak

memiliki

pengawasan dan

selama jam kerja

siapa saja bisa

masuk ke gudang

bahan baku tanpa

otorisasi.

Bagian gudang

bahan baku

sebaiknya memiliki

pengendalian

pengawasan atau

otorisasi terhadap

akses keluar masuk

untuk mencegah

adanya resiko

kerusakan bahan

baku atau

pencurian bahan

baku yang dapat

mengganggu

kegiatan produksi.

Perusahaan sudah

merasa cukup

dengan adanya

pemeriksaan atas

kondisi bahan baku

oleh bagian quality

control dan kondisi

kesesuaian gudang

sebagai tempat

penyimpanan

sehingga merasa

tidak perlu adanya

pengawasan khusus

atas bahan baku di

gudang.

Pemilihan bahan

baku (jagung)

hanya diuji

kualitasnya oleh

Pengujian kualitas

bahan baku

seharusnya

menggunakan

Pihak quality

control merasa

sudah cukup dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

77

Tingkat

Risiko

Risiko Kegiatan

Pengendalian

Kelemahan

Pengendalian

quality control

menggunakan

sampel (50%) dari

total bahan baku

(karung) yang

dibeli perusahaan.

sampel dari seluruh

(karung) bahan

baku sehingga

apabila ada

perbedaan kualitas

perusahaan dapat

mengembalikan

bahan baku

sebelum dibongkar

di gudang karena

pemasok tidak

memberikan

garansi atas bahan baku.

melakukan

pengecekan terhadap

50% (karung) dari

total bahan baku

yang akan dibeli dan

berasumsi sudah

mampu mewakili

kualitas atas

keseluruhan bahan

baku.

Risiko

Tinggi

Bahan baku utama

produksi pakan

(jagung)

mengalami

kekurangan

pasokan selama

musim kemarau

atau kondisi

tertentu yang

mengakibatkan

kelangkaan jagung.

Perusahaan

seharusnya mampu

memperkirakan

kondisi kelangkaan

tersebut sehingga

sebelum kondisi ini

terjadi perusahaan

harus melakukan

penyetokan

terhadap bahan

baku utama (jagung) tersebut.

Perusahaan tidak

memiliki gambaran

akan kondisi

kelangkaan bahan

baku jagung tersebut

sehingga perusahaan

tidak melakukan

aktivitas penyetokan

bahan baku jagung.

Sumber: Hasil penelitian di PT. Mabar Feed Indonesia, Februari – Maret 2019

3) Menyusun Program Audit

Program audit yang disusun digunakan di semua proses kegiatan

produksi yang terdiri dari 7 (tujuh) bagian yaitu: program audit

rencana induk produksi dan operasi, produktivitas dan nilai tambah,

pengendalian bahan baku, pengendalian peralatan dan fasilitas

produksi, pengendalian transformasi, pengendalian kualitas,

pengendalian barang jadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

78

Program audit rencana induk produksi dan operasi bertujuan untuk

meminimalkan biaya persediaan dan penyetelan (setup),

meminimalkan kerja lembur (overtime), waktu sumber daya yang

menganggur (idle time resources) dan penentuan tingkat persediaan

yang optimal.

Fungsi produksi pakan ternak bertujuan untuk menilai apakah

kegiatan produksi yang dilakukan oleh perusahaan yang didasarkan

pada kebijakan, prosedur-prosedur, dan perencanaan yang berlaku

berjalan dengan ekonomis, efisien dan efektif. Oleh sebab itu, audit ini

tidak hanya dilakukan pada unit produksi saja tetapi berlaku untuk

keseluruhan unit yang terlibat dalam fungsi produksi pakan ternak

perusahaan. Ketujuh bagian program audit yang telah ditetapkan

memiliki fungsinya masing- masing. Berikut akan dijelaskan tujuan

dari ketujuh bagian program audit. Program audit produktivitas

bertujuan untuk menjadikan operasional perusahaan yang mampu

menekan berbagai pemborosan yang terjadi secara maksimal. Program

audit pengendalian bahan baku bertujuan untuk memastikan bahwa

bahan baku yang diolah dalam proses produksi telah sesuai dengan

kebutuhan dan strandar kualitas produk yang dihasilkan perusahaan.

Program audit pengendalian peralatan dan fasilitas produksi bertujuan

untuk memastikan bahwa semua peralatan dan fasilitas produksi ada

dalam keadaan siap untuk melaksanakan proses produksi sesuai

dengan ketentuan penggunaannya. Program audit pengendalian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

79

transformasi berfungsi untuk mengolah input menjadi output sesuai

dengan standar yang telah ditetepkan. Program audit pengendalian

transformasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa proses

pengelolaan berjalan sesuai dengan kebutuhan proses yang efektif dan

efisien. Program audit pengendalian kualitas bertujuan mengendalikan

proses produksi sehingga produk yang dihasilkan mampu memenuhi

spesifikasi pelanggan, fungsi pengendalian kualitas juga sebenarnya

adalah tanggung jawab bersama setiap komponen yang terlibat di

dalam perusahaan. Program audit pengendalian barang jadi bertujuan

untuk memastikan bahwa penanganan setelah produksi berjalan sesuai

dengan prosedur, sehingga tidak terjadi kerusakan barang dalam proses

penyimpanan atau pendistribusiannya. Oleh karena itu, keberhasilan

fungsi produksi sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan

perusahaan secara keseluruhan.

C. Pelaksanaan Audit Internal

Kegiatan audit dilakukan dengan membandingkan kegiatan produksi

yang terjadi di PT Mabar Feed Indonesia dengan pedoman audit internal

yang disesuaikan dengan SOP (Standard Operational Procedure) yang

berlaku. Pelaksanaan audit dilaksanakan berdasarkan tabel checklist

dengan 7 (tujuh) program audit yang telah disusun sebelumnya. Berikut ini

adalah hasil pelaksanaan audit yang telah dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

80

1. Program Audit Rencana Induk Produksi dan Operasi

Tabel di bawah ini merupakan tabel audit rencana induk produksi dan

operasi pakan ternak pada PT Mabar Feed Indonesia.

Tabel 6 – Table check list Rencana Induk Produksi dan Operasi

Nama Perusahaan: PT Mabar Feed Indonesia Periode Audit:

Februari 2019 Program yang diaudit: Rencana induk produksi dan operasi

No

.

Pernyataan Jawaban Keterangan

Ya Tidak

1 Jadwal induk produksi telah mencerminkan

kestabilan usaha perusahaan dalam memenuhi

kebutuhan pelanggan.

Jadwal induk

produksi telah

sejalan dengan

jadwal

permintaan pelanggan.

2 Jadwal induk produksi disusun berdasarkan

rencana penjualan untuk menjaga kestabilan

barang di pasaran.

Jadwal induk

produksi telah

sejalan dengan

rencana perusahaan.

3 Jadwal induk produksi mampu meminimalkan

biaya persediaan, biaya setup mesin dan upah

lembur.

Jadwal induk

produksi telah

disusun

dengan

anggaran biaya

yang sesungguhnya.

4 Jadwal induk produksi telah mengintegrasikan

jadwal penerimaan bahan baku, pemeliharaan

fasilitas dan pengiriman barang ke dalam

jadwal produksi regular.

Jadwal induk

produksi telah

selaras dengan

jadwal lainnya

dalam

departemen produksi.

5 Jadwal induk produksi telah selaras dengan jadwal pada fungsi-fungsi bisnis yang lain.

Telah sesuai.

6 Jadwal induk produksi telah disusun berdasarkan penggunaan kapasitas produksi

optimal.

Telah sesuai.

7 Jadwal induk produksi didukung dengan metode permintaan material yang akurat.

Material yang digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

81

Nama Perusahaan: PT Mabar Feed Indonesia Periode Audit:

Februari 2019 Program yang diaudit: Rencana induk produksi dan operasi

No

.

Pernyataan Jawaban Keterangan

Ya Tidak

telah

diinspeksi

berdasarkan

standar perusahaan.

8 Perusahaan memiliki kebijakan tertulis tentang

pemanfaatan kapasitas menganggur.

Perusahaan

memiliki

kebijakan yang

akan

disesuaikan

dengan kondisi

saat terjadinya

keadaan

kapasitas

menganggur

dan kebijakan

tersebut

ditentukan

oleh manajer

produksi.

9 Perusahaan memiliki kebijakan tertulis tentang

pengelolaan kebutuhan produksi di atas

kemampuan kapasitas yang tersedia untuk

mengerjakannya.

Perusahaan

menerima

perintah dari

manajer

produksi

secara

langsung

mengenai

pengelolaan

kebutuhan

produksi

10 Perusahaan memiliki prosedur pengendalian

persediaan bahan baku.

Prosedur ini

untuk

memastikan

bahan baku tidak rusak.

11 Prosedur tersebut telah disosialisasikan kepada

petugas yang melaksanakan.

Terdapat

dalam Job Desk.

12 Penentuan tingkat persediaan minimum telah mempertimbangkan kemungkinan terjadinya

Perusahaan telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

82

Nama Perusahaan: PT Mabar Feed Indonesia Periode Audit:

Februari 2019 Program yang diaudit: Rencana induk produksi dan operasi

No

.

Pernyataan Jawaban Keterangan

Ya Tidak

keterlambataan pasokan bahan baku,

pemeliharaan fasilitas produksi dan perubahan

permintaan pasar.

menyesuaikan

tingkat

persediaan

dengan

aktivitas produksi.

13 Jadwal induk produksi telah meminimalkan

persediaan.

Perusahaan

telah

menyesuaikan

tingkat

persediaan

dengan jadwal

induk produksi.

14 Perusahaan memiliki pedoman pemeliharaan

fasilitas produksi secara tertulis.

Fasilitas

Produksi telah

dibersihkan

secara rutin

dan diinspeksi

sebelum digunakan.

15 Jadwal pemeliharaan fasilitas telah terintegrasi

dengan rencana produksi.

agar kegiatan

produksi dapat

berjalan sesuai

dengan

rencana

produksi.

16 Pengoperasian fasilitas produksi didukung

oleh tenaga operator yang memadai.

Karyawan

yang

mengoperasika

n telah

memiliki

kemampuan

yang sesuai

dengan standar perusahaan.

17 Perusahaan memiliki panduan pengoperasian

fasilitas produksi secata tertulis untuk

mencegah terjadinya kesalahan proses

produksi.

Panduan

pengoperasian

terdapat pada

setiap mesin/

fasilitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

83

Nama Perusahaan: PT Mabar Feed Indonesia Periode Audit:

Februari 2019 Program yang diaudit: Rencana induk produksi dan operasi

No

.

Pernyataan Jawaban Keterangan

Ya Tidak produksi.

Diaudit Oleh:

Nathania Br Tarigan

Tanggal: 28 Februari 2019

Jawaban Catatan

Ya Tidak

15 2

Sumber: Hasil penelitian di PT. Mabar Feed Indonesia, Februari – Maret 2019

Berdasarkan hasil pelaksanaan audit internal dengan menggunakan tabel

check list yang dilakukan pada fungsi produksi di PT Mabar Feed Indonesia

menunjukkan 15 (lima belas) jawaban “Ya” dan 2 (dua) jawaban “Tidak” dari 17

(tujuh belas) total pernyataan. Jumlah jawaban “Ya” lebih banyak dari jumlah

jawaban “Tidak” menunjukkan bahwa kegiatan pada organisasi rencana induk

produksi dan operasi telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan kebijakan

yang berlaku.

Secara umum Jadwal induk produksi (Master Production Schedule) telah

mencerminkan kestabilan usaha perusahaan dalam memenuhi kebutuhan

pelanggan karena jadwal induk produksi dalam penyusunannya telah sesuai

dengan rencana penjualan demi menjaga kestabilan barang. Hal ini karena

perusahaan memiliki konsumen tetap berupa peternak ayam lokal di sumatera

utara yang jumlah pesanannya dapat dikatakan stabil sehingga perusahaan mampu

menghubungkan antara kebutuhan konsumen dengan jadwal penerimaan bahan

baku dan pengelolaan kapasitas produksinya. Dalam hal ini perusahaan sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

84

menyusun jadwal induk produksi berdasarkan kapasitas produksi optimal

sehingga jadwal induk produksi perusahaan sejalan dengan fungsi bisnis lainnya

di perusahaan. Perusahaan juga memiliki hubungan kerja sama yang baik dengan

pemasok, baik pemasok lokal maupun internasional sehingga material yang

digunakan dalam proses produksi sudah sesuai dengan standar kualitas perusahaan

karena setiap material yang berasal dari para pemasok sudah diuji di laboratorium

oleh bagian quality control dan telah dinyatakan sesuai dengan standar kualitas

perusahaan.

Perusahaan akan membeli bahan baku dari pemasok yang sudah

memenuhi kualifikasi perusahaan sehingga hal ini akan mengurangi resiko

terjadinya keterlambatan pasokan bahan baku untuk kegiatan produksi pakan dan

mengantisipasi kondisi adanya perubahan permintaan pasar yang mendadak.

Manajer produksi juga menetapkan kebijakan untuk membeli bahan baku lebih

banyak dari pembelian regular perusahaan apabila harga bahan baku sedang

murah sehingga hal ini akan menguntungkan perusahaan saat harga bahan baku

melonjak tinggi karena pada saat harga bahan baku melonjak tinggi perusahaan

dapat menggunakan cadangan bahan baku yang ada dan mengurangi pembelian

pada saat itu.

Perusahaan juga melakukan pemeliharaan dan pembersihan mesin

produksi sehingga apabila ada kesalahan pada mesin dapat terdeteksi dini dan

proses produksi tidak akan terhenti atau terhambat dan dapat dilaksanakan tepat

waktu. mesin produksi pakan dioperasikan oleh karyawan yang sudah sesuai

dengan kualifikasi perusahaan sehingga memiliki kemampuan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

85

mengoperasikan fasilitas produksi dengan benar sesuai panduan pengoperasian

yang ada. Hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko terjadinya kesalahan

penggunaan mesin produksi selama proses produksi yang akan beresiko pada

keruakan mesin dan produk jadi pakan.

Dari program audit organisasi rencana induk produksi dan operasi terdapat

2 (dua) jawaban “Tidak”, yaitu perusahaan tidak memiliki kebijakan tertulis

tentang pengelolaan kebutuhan produksi di atas kemampuan kapasitas yang

tersedia untuk mengerjakannya. Walaupun tidak adanya kebijakan tertulis tetapi

perusahaan memiliki pertimbangan atas pengelolaan kebutuhan produksi di atas

kemampuan kapasitar yang tersedia melalui pertimbangan manajer produksi

langsung. Pertimbangan manajer didasari dari stok persediaan pakan jadi di

gudang dan penambahan jam kerja lembur kepada para karyawan dalam

memproduksi pakan melebihi kemampuan kapasitas yang tersedia.

Pernyataan “Tidak” yang kedua, Perusahaan tidak memiliki kebijakan

tertulis tentang pemanfaatan kapasitas menganggur. Hal ini tidak memiliki

pengaruh besar terhadap aktivitas produksi karena PT Mabar Feed Indonesia

memiliki kebijakan tidak tertulis yang akan disesuaikan dengan kondisi saat

terjadinya keadaan kapasitas menganggur dan kebijakan tersebut ditentukan oleh

langsung oleh manajer produksi.

Dari hasil program audit yang dilaksanakan dan adanya temuan audit di

bagian rencana induk produksi dan operasi, penulis memberikan rekomendasi

yang dijabarkan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

86

a. Temuan

1) perusahaan tidak memiliki kebijakan tertulis tentang pengelolaan

kebutuhan produksi di atas kemampuan kapasitas yang tersedia untuk

mengerjakannya.

2) Perusahaan tidak memiliki kebijakan tertulis tentang pemanfaatan

kapasitas menganggur dalam fungsi produksi pada perusahaan.

b. Kriteria

1) Adanya Standar Operating Procedure (SOP) mengenai pengelolaan

kebutuhan produksi di atas kemampuan kapasitas yang tersedia untuk

mengerjakannya untuk menjaga kinerja perusahaan dalam memproduksi

pakan tetap ekonomis, efisien, dan efektif.

2) Pengadaan kebijakan oleh perusahaan dalam hal pemanfaatan kapasitas

menganggur sehingga resiko terjadinya inefisiensi dalam proses produksi

tidak terjadi.

c. Penyebab

1) Bagian produksi tidak memiliki kebijakan tertulis tentang pengelolaan

kebutuhan produksi di atas kemampuan kapasitas yang tersedia untuk

mengerjakannya dikarenakan kebijakan dan arahan dari manajer produksi

selama ini sudah dapat memenuhi target dan kegiatan yang dilakukan di

atas kemampuan kapasitas perusahaan yang tersedia. Selain itu untuk

membuat Standar Operating Procedure (SOP) dibutuhkan banyak

pertimbangan, waktu yang lama dan juga pengeluaran biaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

87

2) Keadaan atau kondisi yang memungkinkan adanya kapasitas menganggur

pada perusahaan sangat jarang terjadi sehingga perusahaan hanya

memberikan sedikit perhatian dalam hal penanggulangan untuk jangka

waktu yang relatif pendek.

d. Akibat

1) Tidak adanya Standar Operating Procedure (SOP) mengenai pengelolaan

kebutuhan produksi di atas kemampuan kapasitas yang tersedia

mengakibatkan penilaian tingkat ekonomis, efisien, dan efektivitas kinerja

perusahaan menjadi sulit, selain itu adanya peluang terjadinya kendala

atau keterlambatan produksi dikarenakan pertimbangan yang kurang

sesuai dengan kemampuan sumber daya produksi.

2) Tidak memiliki kebijakan tertulis tentang pemanfaatan kapasitas

menganggur dapat mengakibatkan terjadinya kerugian bagi perusahaan.

e. Alternatif Solusi

1) Membuat Standar Operating Procedure (SOP) pada bagian pengelolaan

kebutuhan produksi di atas kemampuan kapasitas yang tersedia.

2) Perusahaan membuat beberapa opsi peraturan/ kebijakan mengenai

pemanfaatan kapasitas menganggur dengan pertimbangan tidak adanya

kerugian yang akan dialami perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

88

f. Rekomendasi

1) Membuat Standar Operating Procedure (SOP) pada bagian pengelolaan

kebutuhan produksi di atas kemampuan kapasitas yang tersedia yang

dilakukan secara tertulis dan terdokumentasi oleh perusahaan

2) Perusahaan membuat beberapa opsi peraturan/ kebijakan mengenai

pemanfaatan kapasitas menganggur dengan pertimbangan tidak adanya

kerugian yang akan dialami perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

89

2. Program Audit Produktivitas dan nilai tambah

Tabel di bawah ini merupakan tabel produktivitas dan nilai tambah pakan

ternak pada PT Mabar Feed Indonesia.

Tabel 7 – Tabel check list Produktivitas

Nama Perusahaan: PT Mabar Feed

Indonesia

Periode Audit:

Februari 2019

Program yang diaudit: Produktivitas dan

Nilai Tambah

No. Pernyataan Jawaban Keterangan

Ya Tidak

1 Perusahaan memiliki standar

produktivitas yang bisa digunakan

sebagai pedoman oleh karyawan dalam

beraktivitas.

Setiap karyawan

memiliki Job Desk

dan instruksi kerja

sesuai dengan bidangnya.

2 Perusahaan memiliki standar pencapaian

hasil minimal yang harus dicapai setiap

karyawan.

Perusahaan tidak

memiliki standar

pencapaian

minimal karyawan

tetapi memiliki

standar minimal

mesin per hari.

Apabila pekerja

lembur/ menambah

jam kerja maka

produktivitasnya

akan meningkat.

3 Perusahaan memberikan penghargaan

kepada karyawan yang memiliki

produktivitas lebih tinggi dari yang

ditetapkan perusahaan.

Perusahaan

memiliki kebijakan

dalam memberikan

penghargaan

kepada para

karyawan.

4 Perusahaan memberikan tanggung

jawab yang cukup besar kepada

karyawannya untuk mengelola

aktivitasnya sendiri.

Karyawan

bertanggung jawab

terhadap tugasnya

masing- masing

berdasarkan

instruksi kerja dan Job Desk.

5 Perusahaan melakukan evaluasi harian Perusahaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

90

Nama Perusahaan: PT Mabar Feed

Indonesia

Periode Audit:

Februari 2019

Program yang diaudit: Produktivitas dan Nilai Tambah

No. Pernyataan Jawaban Keterangan

Ya Tidak

terhadap kinerja karyawannya (individu / kelompok).

melakukan evaluasi pertahun

6 Perusahaan memiliki kriteria tentang

aktivitas produksi yang memberikan

nilai tambah terhadap produk yang

dihasilkan

Perusahaan

memiliki standart

nilai tambah

terhadap produk

yang dihasilkan

berdasarkan

kandungan gizi

dalam kandungan produk.

7 Dalam proses produksi dan operasi

pernah terjadi pengerjaan ulang, hal ini

dilakukan apabila ada produk pakan

yang belum memenuhi spesifikasinya.

Pengerjaan ulang

dilakukan agar

bahan baku tidak

terbuang karena

bisa di-proses

ulang agar menjadi

sesuai dengan standar kualitas.

Diaudit Oleh:

Nathania Tarigan

Tanggal: 28 Pebruari 2019

Jumlah Jawaban

Catatan:

Ya Tidak

5 2

Sumber: Hasil penelitian di PT. Mabar Feed Indonesia, Februari – Maret 2019

Berdasarkan hasil pelaksanaan audit internal yang dilakukan pada fungsi

produksi di PT Mabar Feed Indonesia dengan menggunakan tabel check list

menunjukkan 5 (lima) jawaban “Ya” dan 2 (dua) jawaban “Tidak” dari 7 (tujuh)

total pernyataan. Jumlah jawaban “Ya” lebih banyak dari jumlah jawaban “Tidak”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

91

menunjukkan bahwa kegiatan di organisasi produktivitas dan nilai tambah sudah

dilaksanakan berdasarkan prosedur dan kebijakan yang berlaku.

Secara keseluruhan produktivitas dan nilai tambah dilaksanakan

perusahaan dengan baik. Pernyataan tersebut didukung dengan mengoptimalkan

penggunaan sumber daya yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan

keunggulan bersaingnya. Praktik yang dilakukan perusahaan meliputi adanya

standar produktivitas yang dapat dijadikan pedoman oleh karyawan dalam

beraktivitas sehingga hal ini mendorong karyawan untuk menjadi bertanggung

jawab atas tugasnya. Perusahaan melakukan kegiatan evaluasi terhadap kinerja

karyawan setahun sekali sesuai dengan kebijakan perusahaan yang bertujuan

untuk menilai tingkat produktivitas/ kinerja karyawan, perilaku karyawan dan

kesanggupan karyawan bekerja lebih efektif pada masa yang akan datang.

Walaupun perusahaan tidak memiliki standar pencapaian hasil minimal

bagi karyawan tetapi perusahaan memiliki standar maksimal mesin per hari yaitu

harus memproduksi sebanyak 10 ton pakan ternak yang harus dicapai oleh

karyawan bagian produksi. Kondisi tertentu yang mengharuskan perusahaan

memproduksi lebih dari 10 ton apabila ada kebijakan menerima permintaan pakan

diluar ketentuan produksi sehingga karyawan akan melakukan pekerjaan lembur

yang akan diberi penghargaan berupa upah lembur bagi karyawan.

Aktivitas produksi yang memberikan nilai tambah terhadap produk pakan

yang diproduksi perusahaan adalah jenis campuran vitamin dan bahan baku yang

digunakan dalam pembuatan pakan. Jenis ini digolongkan dari kandungan tingkat

gizi, sumber bahan baku dan waktu pemrosesan produk pakan yang dibutuhkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

92

Semakin tinggi kandungan gizi maka akan memberikan nilai tambah terhadap

produk pakan yang dihasilkan. Dalam kegiatan produksi, walaupun perusahaan

pernah melakukan pengerjaan ulang tetapi hal ini dilakukan untuk mencegah

terjadinya kerugian pada tingkat yang lebih tinggi yang menjadikan pakan harus

mengalami down grade atau tidak dapat dipakai. Pengerjaan ulang ini terjadi

karena kondisi yang tergolong normal yang kadang terjadi pada proses produksi

apabila ada pakan yang belum memenuhi spesifikasinya seperti bentuk (ukuran)

produk yang belum sesuai dengan standar pakan dan apabila ditemukan

ketidaksesuaian maka perusahaan akan melakukan pengerjaan ulang setelah

mendapat persetujuan dari manajer produksi sesuai dengan prosedur yang dimiliki

perusahaan.

Dari program audit di bagian produktivitas dan nilai tambah pakan ternak

terdapat 2 (dua) jawaban “Tidak”, yang pertama yaitu perusahaan tidak memiliki

standar pencapaian hasil minimal yang harus dicapai setiap karyawan dan yang

kedua tidak dilakukan evaluasi harian terhadap kinerja karyawannya (individu /

kelompok). Kedua hal tersebut tidak memiliki pengaruh yang besar dalam

penilaian tingkat produktivitas dan nilai tambah fungsi produksi karena walaupun

perusahaan tidak memiliki standart pencapaian hasil minimal yang harus dicapai

tetapi perusahaan memiliki standar maksimal produksi mesin per hari, sehingga

tingkat produktivitas perusahaan akan tetap stabil. Dalam kegiatan produksinya

walaupun perusahaan tidak melakukan evaluasi setiap hari tetapi perusahaan tetap

melakukan evaluasi atas kinerja produksi yang dilakukan setiap tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

93

Dari hasil temuan yang ada di bagian produktivitas dan nilai tambah pakan

ternak, penulis memberikan rekomendasi yang dijabarkan sebagai berikut:

a) Temuan

1) perusahaan tidak memiliki standar pencapaian hasil minimal yang harus

dicapai setiap karyawan.

2) Tidak melakukan evaluasi harian terhadap kinerja karyawannya.

b) Kriteria

1) Perusahaan sebaiknya membuat kebijakan mengenai standart pencapaian

hasil minimal yang harus dicapai setiap karyawan.

2) Perusahaan sebaiknya melakukan evaluasi dengan kurun waktu yang

relatif lebih cepat daripada per-tahun.

c) Penyebab

1) Bagian produksi pakan ternak selalu menerima orderan pakan melebihi

standar maksimal mesin yang mengakibatkan perusahaan memproduksi

pakan melebihi jadwal rencana produksi sehingga walaupun perusahaan

tidak memiliki standart pencapaian hasil minimal perusahaan akan selalu

memproduksi pakan sesuai dengan standar maksimal mesin dan seringkali

melebihi standar maksimal mesin.

2) Dikarenakan semua proses produksi pembuatan pakan sudah

terkomputerisasi sehingga jarang sekali adanya masalah yang timbul atau

resiko kegagalan produksi jarang terjadi sehingga perusahaan merasa

bahwa evaluasi per-tahun dianggap sudah memadai untuk menanggulangi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

94

apabila adanya hal- hal yang dianggap beresiko merugikan fungsi produksi

pada perusahaan.

d) Akibat

1) Apabila terjadi kondisi tertentu seperti mati listrik maka karyawan

bagian produksi akan kebingungan mengenai tindakan apa yang harus

mereka lakukan karena perusahaan tidak memiliki kebijakan mengenai

pencapaian hasil minimal yang harus dicapai karyawan.

2) Apabila terjadi kendala atau masalah dalam proses produksi maka proses

pemecahan masalahnya tidak dapat langsung ditemukan karena harus

menunggu jadwal evaluasi yang rentan waktunya tergolong lama karena

per tahun.

e) Alternatif solusi

1) Perusahaan membuat kebijakan mengenai jumlah pencapaian hasil

minimal yang harus dicapai karyawannya

2) Rentan waktu evaluasi terhadap kinerja karyawan sebaiknya dilakukan

lebih dari sekali setahun untuk menghindari resiko kelalaian pekerjaan

f) Rekomendasi

1) Perusahaan membuat kebijakan mengenai jumlah pencapaian hasil

minimal yang harus dicapai karyawannya (dalam harian- mingguan-

bulanan).

2) Waktu evaluasi terhadap kinerja karyawan dilakukan lebih dari sekali

setahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

95

3. Program Audit Pengendalian Bahan Baku

Tabel di bawah ini fgmerupakan tabel audit Pengendalian bahan baku

pakan ternak pada PT Mabar Feed Indonesia.

Tabel 8 – Table check list Pengendalian Bahan Baku

Nama Perusahaan: PT Mabar Feed Indonesia Periode Audit:

Maret 2019 Program yang diaudit: Pengendalian Bahan Baku

No. Pernyataan Jawaban Keterangan

Ya Tidak

1 Setiap pemasok telah diverifikasi sesuai

dengan standar pengendalian produksi dan

operasi perusahaan.

Proses

verifikasi

berdasarkan

standar

ketentuan perusahaan.

2 Perusahaan memiliki prosedur tertulis

untuk menilai apakah material yang dikirim

pemasok dapat diterima atau ditolak.

Proses

penilaian

berdasarkan

prosedur

dilakukan

oleh quality control.

3 Setiap bahan baku yang diterima diberikan

kode khusus sehingga mudah ditelusuri

distribusinya dalam kegiatan produksi.

Pemberian

kode

bertujuan

agar proses

pencatatan

dan

pemakaian

bahan baku

(FIFO)

menjadi

mudah.

4 Inspeksi dimulai dengan pengujian secara

visual terhadap setiap material yang

diterima.

Pengujian ini

dilakukan

pada sampel

bahan baku.

5 Perusahaan memiliki teknik sampling yang

diterapkan pada setiap pengambilan sampel.

Teknik

sampling

dilakukan

pada 50%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

96

Nama Perusahaan: PT Mabar Feed Indonesia Periode Audit:

Maret 2019 Program yang diaudit: Pengendalian Bahan Baku

No. Pernyataan Jawaban Keterangan

Ya Tidak

dari total

bahan baku

yang akan dibeli.

6 Sampel yang diambil cukup representatif

dalam pengujian terhadap setiap material

yang diterima.

Teknik

sampling

dilakukan

pada 50%

dari total

bahan baku

yang akan

dibeli.

7 Material yang diterima digaransi oleh

pemasok sampai pada tahap pemakaiannya.

Pemasok

hanya

menggaransi

Material

pada tahap

pengecekan

awal saat

material

sampai ke

PT Mabar

Feed Indonesia.

8 Seluruh material telah tertangani dengan

baik sehingga terhindar dari kerusakan.

Proses

penerimaan

hingga

penyimpana

n telah

disesuaikan

dengan

kebutuhan

dalam

menjaga

kualitas bahan baku.

9 Material yang ditolak (tidak sesuai

spesifikasinya) telah dipisahkan untuk

mencegah penggunaannya dalam proses

produksi.

Material

yang tidak

sesuai akan

dipisahkan

dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

97

Nama Perusahaan: PT Mabar Feed Indonesia Periode Audit:

Maret 2019 Program yang diaudit: Pengendalian Bahan Baku

No. Pernyataan Jawaban Keterangan

Ya Tidak

dikembalika

n ke pemasok.

10 Perusahaan memiliki prosedur

pengendalian persediaan secara tertulis.

Prosedur

pengendalia

n tersebut

untuk

menjaga

agar kualitas

bahan baku

tidak menurun.

11 Prosedur tersebut mengatur waktu

pemusnahan material yang rusak atau

kadaluwarsa.

Prosedur

tersebut

dilakukan

agar material

yang tidak

sesuai

standar

produksi

tidak digunakan.

12 Perputaran persediaan diawasi dengan ketat

untuk memastikan material yang dibeli

lebih awal digunakan terlebih dahulu dalam

proses produksi.

Perusahaan

menggunaka

n metode

FIFO (First

In First Out).

13 Pemusnahan material yang rusak (tidak

sesuai spesifikasi) didokumentasikan untuk

mengidentifikasi kapan dan di mana

material tersebut dimusnahkan.

Perusahaan

memiliki

dokumen

mengenai

material

rusak yang

dimusnahka n.

14 Pemasok secara periodik diinspeksi sesuai

dengan prosedur tertulis yang dimiliki

perusahaan.

Proses

inspeksi

secara

periodic

dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

98

Nama Perusahaan: PT Mabar Feed Indonesia Periode Audit:

Maret 2019 Program yang diaudit: Pengendalian Bahan Baku

No. Pernyataan Jawaban Keterangan

Ya Tidak

untuk

mencegah

risiko

kecurangan

terhadap

pengendalia

n bahan baku.

15 Perusahaan memiliki prosedur konfirmasi

pemasok secara tertulis.

Perusahaan

memiliki

kebijakan

konfirmasi

pemasok.

Diaudit Oleh:

Nathania Tarigan

Tanggal: 4 Maret 2019

Jumlah Jawaban

Catatan:

Ya Tidak

14 1

Sumber: Hasil penelitian di PT. Mabar Feed Indonesia, Februari – Maret 2019

Berdasarkan hasil pelaksanaan audit internal yang dilakukan pada fungsi

produksi di PT Mabar Feed Indonesia dengan menggunakan tabel check list

menunjukkan 14 (empat belas) jawaban “Ya” dan 1 (satu) jawaban “Tidak” dari

15 (lima belas) total pernyataan. Jumlah jawaban “Ya” lebih banyak dari jumlah

jawaban “Tidak” menunjukkan bahwa kegiatan di organisasi Pengendalian Bahan

Baku sudah dilaksanakan berdasarkan prosedur dan kebijakan yang berlaku.

Pengendalian yang dilakukan perusahaan telah mencakup sebagian besar

dari aktivitas yang berhubungan dengan bahan baku sehingga dapat dipastikan

bahwa bahan baku yang digunakan dalam proses produksi sesuai dengan standar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

99

kualitas perusahaan. Perusahaan telah memastikan setiap aktivitas yang terkait

dengan bahan baku sudah berjalan dengan baik mulai dari pembelian dan

pengecekan laboratorium mengenai spesifikasi bahan baku. Dalam hal

memastikan kebutuhan bahan baku sudah selalu terpenuhi selama proses produksi

dilaksanakan maka perusahaan selalu menyesuaikan jadwal produksi dengan

jadwal penerimaan bahan baku dan harga pasaran bahan baku. Setiap pemasok

diverifikasi sesuai dengan ketentuan yang ada di perusahaan dan prosedur untuk

menilai bahan baku dari pemasok sudah memenuhi standar kualitas perusahaan

atau belum. Perusahaan pertama-tama akan melakaukan pengujian yang dilakukan

oleh bagian quality control atas material yang diterima secara visual, lalu akan

diambil sampel pada setiap material untuk diuji kualitasnya di laboratorium

pengendalian kualitas. Material yang tidak memenuhi standar kualitas perusahaan

akan ditolak dan dikembalikan kepada pemasok dan material yang sudah

memenuhi standar kualitas bahan baku perusahaan akan diterima, dibongkar di

gudang dan diberi kode khusus pada kemasannya sehingga memudahkan

penelusuran pendistribusiannya dalam kegiatan produksi pakan ternak. Untuk

bahan baku utama yaitu jagung akan disimpan di bin bahan baku.

Penyimpanan bahan baku yang dilakukan perusahaan disesuaikan dengan

kebutuhan kondisi penyimpanan berdasarkan jenis bahan baku dengan cara

mengatur tingkat suhu penyimpanan sesuai dengan kebutuhan bahan baku,

memastikan sirkulasi udara dan menjaga kebersihan penyimpanan sehingga bahan

baku tidak mudah rusak dan terjaga kualitasnya. Perusahaan juga menerapkan

sistem penggunaan bahan baku berdasarkan waktu penerimaannya (FIFO) yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

100

bahan baku yang dibeli lebih awal akan digunakan terlebih dahulu dalam proses

produksi. Hal ini dimaksudkan perusahaan agar bahan baku yang digunakan

dalam proses produksi pakan memiliki kualitas yang sama dan mencegah

rusaknya bahan baku dikarenakan terlalu lama disimpan. Bahan baku yang rusak

selama penyimpanan akan mengalami pengecekan ulang kualitas bahan baku

untuk menentukan apakah bahan baku yang rusak tersebut akan di down grade

menjadi bahan baku pakan lain atau akan dimusnahkan sesuai dengan prosedur

yang dimiliki perusahaan.

Perusahaan selalu menjaga hubungan baik dengan pemasok sehingga

memperoleh harga bahan baku dengan harga yang relatif stabil dan mengurangi

resiko kekurangan bahan baku / bahan baku yang tidak tepat waktu selama proses

produksi sehingga mencegah terjadinya kegagalan produk memenuhi

spesifikasina atau produksi yang tidak tepat waktu.

Dari pelaksanaan audit menggunakan table check list pada bagian

pengendalian bahan baku makanan ternak, penulis menemukan 1 (satu) jawaban

“Tidak” yaitu material yang diterima tidak digaransi oleh pemasok sampai pada

tahap pemakaiannya. Pemasok hanya menggaransi material hingga pada tahap

penerimaan oleh perusahaan. Perusahaan sendiri setelah menguji kualitas material

yang diterima akan menyimpan material tersebut pada tempat yang telah

dosediakan dan dipastikan dapat menjaga kualitas material tersebut hingga pada

tahap akan digunakan untuk proses produksi.

Dari hasil temuan audit yang ada di bagian pengendalian bahan baku

pakan ternak, penulis memberikan rekomendasi sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

101

a) Temuan

1) Material yang diterima tidak digaransi oleh pemasok sampai pada tahap

pemakaiannya.

b) Kriteria

1) Material yang mudah rusak sebaiknya diberikan garansi oleh pemasok

lebih lama dari sekedar tahap penerimaan bahan baku.

c) Penyebab

1) Perusahaan memiliki tempat penyimpanan material yang disebut bin

bahan baku yang bisa menjaga kualitas material utama (jagung) dan

gudang penyimpanan yang kondisinya sudah disesuaikan selama masa

penyimpanan hingga pada saat akan digunakan dalam proses produksi.

d) Akibat

1) Material yang diterima bisa saja mengalami perubahan kualitas yang

mungkin disebabkan oleh faktor tidak terduga sehingga akan merugikan

perusahaan dan kemungkinan akan mengganggu proses produksi karena

dapat mempengaruhi kualitas pakan ternak yang diproduksi.

e) Alternatif solusi

1) Perusahaan membuat kebijakan mengenai material yang memiliki

kemungkinan mudah rusak dengan pemasok sehingga resiko material

rusak dapat dikurangi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

102

f) Rekomendasi

1) Perusahaan membuat kebijakan mengenai material yang memiliki

kemungkinan mudah rusak dengan pemasok sehingga resiko material

rusak dapat dikurangi.

2) Perusahaan membuat perjanjian dengan pemasok mengenai

adanya masa garansi terhadap material tertentu tertanggal

diterimanya material oleh perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

103

4. Program Audit Pengendalian Peralatan dan Fasilitas Produksi

Tabel di bawah ini merupakan tabel audit Pengendalian peralatan dan

fasilitas produksi pakan ternak pada PT Mabar Feed Indonesia.

Tabel 9 – Table check list Pengendalian Peralatan dan Fasilitas Produksi

Nama Perusahaan: PT Mabar Feed Indonesia Periode Audit:

Maret 2019 Program yang diaudit: Pengendalian

Peralatan dan Fasilitas Produksi

No Pernyataan Jawaban Keterangan

Ya Tidak

1 Seluruh peralatan yang digunakan dalam

proses produksi sesuai dengan ukuran dan

desain yang telah ditentukan.

Peralatan yang

digunakan

telah sesuai

dengan

ketentuan

perusahaan.

2 Lokasi penempatan peralatan telah

disesuaikan dengan kebutuhan

penggunaannya dalam proses produksi.

Penempatan

peralatan

produksi telah

disesuaikan

dengan alur

proses

produksi.

3 Seluruh peralatan yang dimiliki perusahaan

dibersihkan setelah digunakan dalam proses

produksi.

Perusahaan

melakukan

pembersihan

berdasarkan

jadwal yang

telah

ditetapkan.

4 Peralatan disimpan pada tempat yang telah

ditentukan.

Peralatan

diletakkan

pada gudang produksi.

5 Perusahaan memiliki prosedur tertulis

untuk setiap penggunaan peralatan dalam

proses produsi.

Prosedur

tertulis

penggunaan

peralatan

ditempelkan

pada setiap

peralatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

104

Nama Perusahaan: PT Mabar Feed Indonesia Periode Audit:

Maret 2019 Program yang diaudit: Pengendalian Peralatan dan Fasilitas Produksi

No Pernyataan Jawaban Keterangan

Ya Tidak

6 Terdapat prosedur pembersihan dan startup

untuk memastikan bahwa peralatan yang

digunakan secara sistematis dan terus-

menerus dibersihkan.

Kegiatan

pembersihan

dilakukan oleh

bagian mesin

sehingga

bagian

produksi tidak

tahu mengenai

prosedur

pembersihan

tetapi tahu

kapan waktu

mesin akan

dilakukan

pembersihan

oleh bagian mesin

7 Setiap peralatan memiliki instruksi tertulis

untuk pemeliharaan peralatan dan termasuk

jadwal perawatannya.

Prosedur

tertulis

penggunaan

peralatan

ditempelkan

pada setiap

peralatan dan

terdapat tabel

jadwal

perawatan

pada setiap

peralatan.

8 Setiap peralatan yang dibutuhkan dalam

kegiatan produksi telah diinspeksi sebelum

digunakan.

Setiap

peralatan

diinspeksi di

pagi hari

sebelum

aktivitas

produksi dilakukan.

Diaudit Oleh:

Nathania Tarigan

Jumlah Jawaban

Catatan:

Ya Tidak

7 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

105

Nama Perusahaan: PT Mabar Feed Indonesia Periode Audit:

Maret 2019 Program yang diaudit: Pengendalian Peralatan dan Fasilitas Produksi

No Pernyataan Jawaban Keterangan

Ya Tidak

Tanggal: 5 Maret 2019

Sumber: Hasil penelitian di PT. Mabar Feed Indonesia, Februari – Maret 2019

Berdasarkan hasil pelaksanaan audit internal yang dilakukan pada fungsi

produksi di PT Mabar Feed Indonesia dengan menggunakan tabel check list

menunjukkan 7 (tujuh) jawaban “Ya” dan 1 (satu) jawaban “Tidak” dari 8

(delapan) total penyataan. Jumlah jawaban “Tidak” yang hanya satu menunjukkan

bahwa kegiatan di organisasi Pengendalian Peralatan dan Fasilitas Produksi sudah

berjalan dengan baik berdasarkan prosedur dan kebijakan yang berlaku.

Secara umum bagian pengendalian peralatan dan fasilitas produksi sudah

berjalan dengan baik pada struktur organisasi sesuai dengan kebutuhan proses

produksi dimana setiap peralatan yang digunakan dalam kegiatan produksi telah

diinspeksi langsung oleh bagian mesin dan manajer produksi. Inspeksi dilakukan

untuk memastikan bahwa mesin produksi sudah sesuai dengan spesifikasinya dan

dapat dioperasikan untuk melakukan kegiatan produksi. Perusahaan telah memilih

design mesin yang sesuai dengan kebutuhan produksi pakan dan menempatkan

mesin- mesin produksi sesuai dengan alur kegiatan produksi. penempatan mesin

berdasarkan alur kegiatan produksi dilakukan agar arus material dalam proses

produksi dapat berjalan secara efektif dan efisien serta tenaga kerja yang bertugas

dapat memantau aktivitas produksi yang berlangsung sehingga aktivitas produksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

106

pakan ternak mampu menghasilkan produk sesuai dengan standar kualitas dan

ketepatan waktu yang dijadwalkan. Dalam hal perawatan mesin produksi,

perusahaan memiliki prosedur pembersihan mesin yang dilaksanakan setelah

mesin sekesai digunakan dalam proses produksi oleh karyawan dari bagian mesin,

dan proses penyimpanan mesin diletakkan pada gudang yang suhu dan

keamanannya sudah disesuaikan untuk menjaga kualitas mesin produksi.

Perusahaan dalam mengelola fasilitas produksi dan peralatan produksi

didukung dengan adanya prosedur penggunaan, pemeliharaan dan perbaikan

peralatan dan fasilitas produksi. Pada setiap mesin produksi telah dilengkapi

dengan keterangan mengenai prosedur penggunaannya dan prosedur pembersihan

setelah digunakan. Hal ini dimaksudkan perusahaan untuk memastikan bahwa

peralatan yang digunakan selama proses produksi dibersihkan secara sistematis.

Penggunaan peralatan sesuai dengan prosedur yang tepat bertujuan untuk

mencegah terjadinya resiko kecelakaan (melindungi) operator selama proses

produksi dan melindungi peralatan dari resiko kerusakan karena jadwal

pemeliharaan dan perbaikan yang tidak tepat waktu. Hal ini dilakukan perusahaan

untuk mendukung kelancaran proses produksi pakan ternak.

Dari pelaksanaan audit menggunakan table check list di Pengendalian

Peralatan dan Fasilitas Produksi pakan ternak, penulis menemukan 1 (satu)

jawaban tidak yaitu tidak terdapat prosedur pembersihan dan startup untuk

memastikan bahwa peralatan yang digunakan secara sistematis dan terus-menerus

dibersihkan. Hal ini dikarenakan kegiatan pembersihan dilakukan dan diatur oleh

bagian mesin sehingga bagian produksi tidak tahu mengenai prosedur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

107

pembersihan tetapi kegiatan ini sudah dikoordinasikan dengan baik mengenai

waktu pembersihan mesin yang akan dilakukan oleh bagian mesin pada bagian

produksi.

Dari hasil temuan audit yang ada di bagian Pengendalian Peralatan dan

Fasilitas Produksi pakan ternak, penulis memberikan rekomendasi yang

dijabarkan sebagai berikut:

a) Temuan

1) Tidak terdapat prosedur pembersihan dan startup untuk memastikan

bahwa peralatan yang digunakan secara sistematis dan terus-menerus

dibersihkan.

b) Kriteria

1) Sebaiknya prosedur pembersihan dan startup dimiliki oleh pihak- pihak

yang terlibat oleh bagian produksi sehingga semua pihak dapat

memahami bagaimana prosedur dan startup yang dilakukan pada mesin-

mesin produksi.

c) Penyebab

1) Perusahaan sudah melakukan pembagian tugas pada setiap bagian

dalam kegiatan yang dilakukan perusahaan sehingga untuk aktivitas

pembersihan dan startup yang mengetahui prosedurnya adalah bagian

yang memiliki tugas tersebut yaitu bagian mesin.

d) Akibat

1) Para pekerja di bagian lain selain bagian mesin tidak mengetahui

bagaimana prosedur pembersihan dan startup yang benar sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

108

apabila bagian mesin melakukan kelalaian dalam prosedur ini bagian

produksi tidak mengetahui dan tidak dapat melaporkannya pada

perusahaan.

e) Alternatif solusi

1) Perusahaan sebaiknya menginfokan prosedur pembersihan dan

startup mesin kepada bagian- bagian yang terkait seperti para pekerja

pada bagian produksi sehingga bagian produksi juga dapat mengawasi

prosedur yang dilakukan oleh bagian mesin

f) Rekomendasi

1) Perusahaan sebaiknya menginfokan prosedur pembersihan dan

startup mesin kepada bagian- bagian yang terkait seperti para pekerja

pada bagian produksi sehingga bagian produksi juga dapat

mengawasi prosedur yang dilakukan oleh bagian mesin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

109

5. Program Audit Pengendalian Transformasi

Tabel di bawah ini merupakan tabel audit pengendalian transformasi pakan

ternak pada PT Mabar Feed Indonesia.

Tabel 10 – Table check list Pengendalian Transformasi

Nama Perusahaan: PT Mabar Feed

Indonesia

Periode Audit:

Maret 2019

Program yang diaudit: Pengendalian Transformasi

No. Pernyataan Jawaban Keterangan

Ya Tidak

1 Perusahaan memiliki prosedur produksi

yang telah disahkan.

Prosedur

produksi ini

dijadikan

pedoman

dalam

kegiatan produksi.

2 Terdapat prosedur penilaian tertulis atas

kesiapan mesin dan fasilitas produksi

yang digunakan sebelum proses produksi

dimulai.

Setiap

peralatan di

pagi hari telah

dinilai

kesiapannya

sebelum

aktivitas

produksi dimulai.

3 Terdapat prosedur tertulis yang bisa

dijadikan pedoman untuk mengubah

volume produksi jika terjadi perubahan

permintaan.

Perubahan

atas volume

produksi

berdasarkan

permintaan

konsumen,

kemampuan

pekerja dan

kesiapan

mesin.

4 Perusahaan memiliki prosedur yang

memandu pengujian barang dalam

proses.

Prosedur ini

digunakan

sebagai

pedoman

untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

110

Nama Perusahaan: PT Mabar Feed

Indonesia

Periode Audit:

Maret 2019

Program yang diaudit: Pengendalian Transformasi

No. Pernyataan Jawaban Keterangan

Ya Tidak

memandu

pengujian

barang dalam proses.

5 Pengujian barang dalam proses

dilakukan pada tahapan yang tepat untuk

memastikan kualitas yang sesuai dengan

standar pengendalian kualitas.

Pengujian

dilakukan

berdasarkan

prosedur.

6 Pengendalian kualitas telah me-review

dan menyetujui permintaan untuk

melakukan pemrosesan ulang.

Pengendalian

ini dilakukan

untuk

memastikan

pemrosesan

ulang benar dibutuhkan.

7 Perusahaan memiliki prosedur tertulis

untuk mengidentifikasikan tahapan

pemrosesan kembali suatu batch

produksi.

Prosedur ini

dijadikan

pedoman

dalam

menentukan

tahapan mana

yang akan

dilakukan

pemrosesan

ulang.

8 Perusahaan telah melakukan penilaian

terlebih dahulu untuk menentukan

penyebab kegagalan produk sebelum

persetujuan pemrosesan ulang diberikan.

Penilaian

terlebih

dahulu

merupakan

bagian dari

prosedur

pemrosesan ulang.

9 Hasil pengujian yang dilakukan

mengonfirmasi bahwa pemrosesan ulang

menghasilkan produk yang sesuai

dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.

Hal ini bertujuan

untuk

memastikan

bahwa dengan

adanya

pemrosesan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

111

Nama Perusahaan: PT Mabar Feed

Indonesia

Periode Audit:

Maret 2019

Program yang diaudit: Pengendalian Transformasi

No. Pernyataan Jawaban Keterangan

Ya Tidak

ulang maka

produk yang

dihasilkan

akan sesuai

dengan

standar perusahaan.

10 Perusahaan memiliki prosedur tertulis

yang menguraikan langkah-langkah

permintaan pemrosesan kembali produk

yang diretur atau dikembalikan.

Prosedur ini

digunakan

perusahaan

sebagai

pedoman

dalam

bertindak.

Diaudit Oleh:

Nathania Tarigan

Tanggal: 6 Maret 2019

Jumlah Jawaban

Catatan:

Ya Tidak

9 1

Sumber: Hasil penelitian di PT. Mabar Feed Indonesia, Februari – Maret 2019

Berdasarkan hasil pelaksanaan audit internal yang dilakukan pada fungsi

produksi di PT Mabar Feed Indonesia dengan menggunakan tabel check list

menunjukkan 9 (sembilan) jawaban “Ya” dan 1 (satu) jawaban “Tidak” dari 10

(sepuluh) total pernyataan. Jumlah jawaban “Ya” lebih banyak dari jumlah

jawaban “Tidak” menunjukkan bahwa kegiatan Pengendalian Transformasi sudah

dilaksanakan dengan baik berdasarkan prosedur dan kebijakan yang berlaku.

Secara umum proses Pengendalian Transformasi telah dilaksanakan

dengan tepat karena perusahaan memiliki prosedur produksi untuk menilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

112

kesiapan mesin dan fasilitas lainnya yang akan digunakan sebelum proses

produksi dimulai. Penilaian kesiapan ini dilakukan langsung oleh manajer

produksi dan staf bagian mesin pada pagi hari sebelum kegiatan produksi

berlangsung dan pengecekan dilakukan terhadap mesin- mesin yang akan

digunakan serta dilakukan pencatatan kondisi mesin tersebut. Apabila manajer

produksi telah memberikan persetujuan dan pengesahan maka proses produksi

dapat dijalankan. Perusahaan memiliki prosedur untuk memonitor apakah proses

telah berjalan sesuai dengan ketentuan, sehingga mampu menghasilkan output

sesuai dengan standar kualitas perusahaan. Prosedur ini mencakup kegiatan

perusahaan dalam memonitor output dan pengesahan produk jadi untuk disimpan

ke gudang atau langsung diserahkan ke konsumen. Prosedur ini bertujuan untuk

mencegah terjadinya kegagalan produk baik kegagalan internal maupun kegagalan

eksternal.

Dalam hal ini, apabila review kualitas produk belum memenuhi standar

kualitas perusahaan (kegagalan internal) maka produk tersebut akan diproses

ulang dan pemrosesan ini dilakukan setelah memperoleh persetujuan dari manajer

produksi. Manajaer produksi akan menilai terlebih dahulu penyebab kegagalan

produk untuk menentukan pada tahap keberapa produk tersebut akan diproses

ulang. Apabila penyebab kegagalan produk adalah ukuran produk yang

dinyatakan belum sesuai dengan standar perusahaan maka pengujian ulang akan

dilakukan berdasarkan ketentuan dan langkah- langkah prosedur permintaan

pemrosesan kembali. Sebaliknya, apabila ditemukan penyebab kegagalan produk

adalah karena komposisi atau karena hal lain yang tidak dapat diproses kembali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

113

maka perusahaan memiliki kebijakan untuk melakukan down grade yaitu

menurunkan level pakan ternak. Down grade dilakukan perusahaan untuk

mengurangi terjadinya tingkat kerugian yang terlalu tinggi apabila terjadi

kegagalan pemenuhan standar kualitas pada pakan ternak ayam.

Dari program audit yang sudah dilaksanakan pada fungsi produksi di PT

Mabar Feed Indonesia terdapat 2 (dua) jawaban “Tidak” yaitu tidak terdapat

prosedur tertulis yang bisa dijadikan pedoman untuk mengubah volume produksi

jika terjadi perubahan permintaan. Pengubahan volume produksi ditangani

langsung oleh manajer produksi sebagai pemegang kendali. Apabila terjadi

perubahan permintaan, manajer produksi akan memperhitungkan kesanggupan

para pekerja dan juga ketersediaan bahan baku dan kemampuan mesin produksi

yang dimiliki perusahaan. Penilaian manajer produksi terhadap seluruh komponen

telah diperhitungkan dengan baik.

Dari hasil temuan audit pada fungsi produksi pakan ternak, penulis

memberikan rekomendasi yang dijabarkan sebagai berikut:

a) Temuan

1) Tidak terdapat prosedur tertulis secara rinci yang bisa dijadikan

pedoman untuk mengubah volume produksi jika terjadi perubahan

permintaan.

b) Kriteria

1) Sebaiknya perusahaan memiliki kebijakan tertulis dan rinci mengenai

ketentuan dalam mengubah volume produksi jika terjadi perubahan

permintaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

114

c) Penyebab

1) Perubahan volume produksi dilakukan berdasarkan pertimbangan

kemampuan dan kesanggupan bagian produksi yang ditetapkan oleh

manajer produksi.

d) Akibat

1) Apabila dalam kondisi tertentu manajer produksi mengalami kesalahan

pertimbangan dalam menentukan kesanggupan produksi maka akan

terjadi kesalahan yang mungkin mengakibatkan permintaan produksi

menjadi tidak dapat terpenuhi dan hal ini akan mengakibatkan

konsumen mengalami kekecewaan terhadap perusahaan dan hal

terburuk yang mungkin terjadi adalah hilangnya kepercayaan

konsumen pada perusahaan.

e) Alternatif Solusi

1) Perusahaan sebaiknya membuat beberapa kriteria penerimaan dalam

hal perubahan volume produksi apabila adanya perubahan permintaan

dari konsumen.

f) Rekomendasi

1) Perusahaan sebaiknya membuat beberapa kriteria penerimaan dalam

hal perubahan volume produksi apabila adanya perubahan permintaan

dari konsumen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

115

2) Walaupun keputusan akhir berada pada manajer produksi tetapi dalam

hal menerima perubahan permintaan tersebut manajer produksi

memiliki pedoman sehingga kemungkinan terjadinya kegagalan yang

mengakibatkan risiko kerugian dapat dihindari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

116

6. Program Audit Pengendalian Kualitas

Tabel di bawah ini merupakan tabel audit pengendalian kualitas

operasi pakan ternak pada PT Mabar Feed Indonesia.

Tabel 11 – Table check list Pengendalian Kualitas

Nama Perusahaan: PT Mabar Feed

Indonesia

Periode Audit:

Maret 2019

Program yang diaudit: Pengendalian Kualitas

No Pernyataan Jawaban Keterangan

Ya Tidak

1 Perusahaan memiliki kebijakan

standar kualitas secara tertulis.

Kebijakan ini

dijadikan

pedoman dalam

menilai kualitas produk.

2 Kebijakan standar kualitas tersebut

memiliki tugas pengendalian

setting spesifikasi dan

dokumentasi kualitas.

Kebijakan

tersebut

memiliki

pengendalian

setting dan

dokumentasi kualitas.

3 Kebijakan standar kualitas

memiliki tugas pengendalian

melakukan pengujian.

Pengujian

dilakukan untuk

mengetahui

mutu produk tersebut.

4 Kebijakan standar kualitas

memiliki tugas pengendalian

penetapkan dokumen dan prosedur

pengujian.

Dokumen dan

prosedur

pengendalian

kualitas tersebut

akan dijadikan

pedoman kualitas produk.

5 Kebijakan standar kualitas

memiliki tugas pengendalian

menolak produk untuk setiap

tahapan proses yang tidak

memenuhi standar.

Penolakan

produk yang

tidak sesai

dilakukan agar

kualitas hasil

produksi tetap terjaga sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

117

Nama Perusahaan: PT Mabar Feed

Indonesia

Periode Audit:

Maret 2019

Program yang diaudit: Pengendalian Kualitas

No Pernyataan Jawaban Keterangan

Ya Tidak

dengan standar perusahaan.

6 Kebijakan standar kualitas

memiliki tugas pengendalian

menguji kembali secara periodik

produk yang dikeluarkan.

Perusahaan

menguji kualitas

terhadap produk

sekali sebelum

tahap

pengemasan dilakukan

7 Setiap karyawan dilengkapi

dengan salinan kebijakan standar

kualitas dalam aktivitasnya.

Hal ini dimaksudkan

agar setiap

karyawan dapat

bertanggung

jawab terhadap

tugasnya masing- masing.

8 Perusahaan telah mengidentifikasi

secara terperinci aktivitas-aktivitas

yang berkaitan dengan proses

pembentukan kualitas berdasarkan

kebijakan standar kualitas yang

ditetapkan.

Proses

pengidentifikasia

n ini dilakukan

untuk mencegah

pemborosan

terhadap biaya

yang idak diperlukan.

9 Perusahaan mendokumentasi dan

melaporkan biaya terhadap

aktivitas-aktivitas kualitas

tersebut.

Hal ini dilakukan agar

pencatatan yang

akan dilakukan

bagian akuntansi

menjadi mudah

dan tidak terkendala.

10 Perusahaan memiliki kebijakan

menekan biaya kualitas.

Hal ini agar

perusahaan tidak

mengalami

kerugian karena

pemborosan biaya kualitas.

11 Perusahaan memiliki fasilitas yang Aktivitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

118

Nama Perusahaan: PT Mabar Feed

Indonesia

Periode Audit:

Maret 2019

Program yang diaudit: Pengendalian Kualitas

No Pernyataan Jawaban Keterangan

Ya Tidak

meriview secara periodik dan

formal biaya kualitas.

meriview

dilakukan agar

tidak terdapat

pemborosan

penggunaan biaya kualitas.

12 Fasilitas ini dapat membuat usaha

untuk mengurangi biaya kualitas.

Fasilitas ini

dapat mencegah

penggunaan

biaya yang tidak

diperlukan

sehingga

pemborosan dapat dihindari.

13 Perusahaan dilengkapi dengan

SDM dan pencatatan akuntansi

untuk mengidentifikasi biaya

kualitas.

SDM dan

pencatatan

akuntansi

terhadap biaya

kualitas

dilakukan agar

penggunaan

biaya tetap terkontrol.

Diaudit Oleh:

Nathania Tarigan

Tanggal: 7 Maret 2019

Jumlah Jawaban

Catatan:

Ya Tidak

12 1

Sumber: Hasil penelitian di PT. Mabar Feed Indonesia, Februari – Maret 2019

Berdasarkan hasil pelaksanaan audit internal yang dilakukan pada fungsi

produksi di PT Mabar Feed Indonesia dengan menggunakan tabel check list

menunjukkan 12 (dua belasa) jawaban “Ya” dan 1 (satu) jawaban “Tidak” dari 13

(tiga belas) total pernyataan. Jumlah jawaban “Ya” lebih banyak dari jumlah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

119

jawaban “Tidak” menunjukkan bahwa kegiatan pengendalian kualitas pakan

ternak sudah dilaksanakan berdasarkan prosedur dan kebijakan yang berlaku.

Secara keseluruhan pengendalian kualitas pakan ternak oleh perusahaan

sudah berjalan dengan baik pada struktur organisasi sehingga perusahaan dapat

mengoptimalkan pengelolaan rantai nilai internal (Internal Value Chain) yang

akan mengintegrasikan seluruh sumber daya yang terlibat dalam proses operasi

untuk saling mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Setiap karyawan yang

bertugas dalam pengecekan kualitas dilengkapi dengan salinan kebijakan standar

kualitas untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam pengecekan.

Perusahaan melaksanakan tugas pengendalian kebijakan kualitas dengan

merinci tugas- tugas penting seperti pengendalian setting spesifikasi dan

dokumentasi aktivitas, pengendalian dalam melakukan pengujian kualitas

terhadap produk sebelum dilanjutkan pada tahap pengemasan dipastikan telah

sesuai dengan prosedur pengujian yang diterapkan perusahaan. Apabila kualitas

produk belum memenuhi standar maka pihak yang berwenang dalam

pengendalian kualitas akan menolak produk tersebut dan produk tersebut akan

diolah ulang pada tahap yang dibutuhkan agar produk menjadi sesuai dengan

standar yang ditentukan. Aktivitas pengendalian yang dilakukan perusahaan

bertujuan untuk menghindari kualitas buruk pada produk yang dihasilkan

sehingga diharapkan mampu menurunkan tresiko terjadinya kegagalan produk.

Aktivitas- aktivitas yang berkaitan dengan proses pembentukan kualitas

telah diidentifikasi dengan rinci sesuai dengan standar kualitas yang diterapkan

perusahaan dan perusahaan juga telah mencatat dan melaporkan biaya yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

120

dibutuhkan pada tahap pengendalian kualitas oleh bagian pencatatan akuntansi

yang mengidentifikasikan biaya kualitas sehingga dari pencatatan ini perusahaan

akan melakukan review secara periodik yaitu satu tahun sekali untuk menganalisis

biaya pengendalian fasilitas mana yang harus diberikan tindak lanjut dalam

penanganannya.

Dari program audit yang sudah dilaksanakan di bagian pengendalian

kualitas pakan ternak terdapat 1 (satu) jawaban “Tidak” yaitu kebijakan standar

kualitas tidak memiliki tugas pengendalian menguji kembali secara periodik

terhadap produk yang dikeluarkan. Perusahaan melakukan pengujian kualitas

terhadap produk sekali sebelum tahap pengemasan dilakukan. Dari hasil temuan

audit pada pengendalian kualitas pakan ternak, penulis memberikan rekomendasi

sebagai berikut:

a) Temuan

1) Kebijakan standar kualitas tidak memiliki tugas pengendalian menguji

kembali secara periodik terhadap produk yang dikeluarkan.

b) Kriteria

1) Perusahaan sebaiknya melakukan pengecekan ulang terhadap produk

yang dikeluarkan untuk memastikan produk tersebut masih sesuai

dengan standart kualitas perusahaan.

c) Penyebab

1) Pengujian yang dilakukan perusahaan hanya sekali karena perusahaan

sudah mengemas produk sesuai dengan standar yang dapat menjaga

kualitas produk tetap terjamin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

121

d) Akibat

1) Apabila ada kerusakan atau kelalaian saat proses pengemasan yang dapat

mempengaruhi perubahan kualitas produk maka hal ini akan merusak

ataupun mampu mengubah kualitas pakan menjadi tidak sesuai dengan

standar perusahaan.

e) Alternatif solusi

1) Perusahaan sebaiknya melakukan pengecekan ulang terhadap produk

yang dikeluarkan untuk memastikan produk tersebut masih sesuai

dengan standar kualitas perusahaan.

f) Rekomendasi

1) Perusahaan sebaiknya melakukan pengecekan ulang terhadap produk

yang dikeluarkan untuk memastikan produk tersebut masih sesuai

dengan standar kualitas perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

122

7. Program Audit Pengendalian Barang Jadi

Tabel di bawah ini merupakan tabel audit Pengendalian barang jadi

pakan ternak pada PT Mabar Feed Indonesia.

Tabel 12 – Table check list Pengendalian Barang Jadi

Nama Perusahaan: PT Mabar Feed

Indonesia

Periode Audit:

Maret 2019

Program yang diaudit: Pengendalian Barang Jadi

No Pernyataan Jawaban Keterangan

Ya Tidak

1 Perusahaan memiliki prosedur tertulis

yang menunjukkan bagaimana prosedur

pemeriksaan kemasan yang digunakan

produk jadi selama proses akhir (penyelesaian) produk.

Prosedur tersebut

dijadikan

pedoman dalam

pengendalian barang jadi.

2 Perusahaan memiliki prosedur tertulis

yang menunjukkan siapa yang

memeriksa kemasan yang digunakan

produk jadi selama proses akhir

(penyelesaian) produk.

Prosedur tersebut

menjadi pedoman

dalam

pengendalian

otorisasi produk

akhir pakan ternak.

3 Terdapat tanggal kedaluarsa yang

tercetak pada label kemasan.

Tanggal

kadaluarsa lebih

baik dicetak

dalam bentuk

angka (hari-

bulan-tahun) agar

memudahkan

konsumen dan

dicetak dengan

tinta yang tahan

air agar tidak

mudah hilang.

4 Perusahaan melakukan pemisahan atas

produk jadi sampai pengujian

pengendalian kualitas selesai dan

menyatakan produk layak dijual.

Pemisahan

dilakukan agar

kualitas mutu

produk jadi

dinyatakan benar

telah sesuai dengan standar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

123

Nama Perusahaan: PT Mabar Feed

Indonesia

Periode Audit:

Maret 2019

Program yang diaudit: Pengendalian Barang Jadi

No Pernyataan Jawaban Keterangan

Ya Tidak

perusahaan dan layak dipasarkan.

5 Perusahaan memastikan produk jadi

disimpan pada tingkat suhu yang sesuai.

Hal ini dilakukan

untuk menjaga

kualitas produk jadi.

6 Perusahaan memiliki prosedur dan

pengujian secara tertulis untuk setiap

produk dalam memastikan kesesuaian

produk jadi dengan spesifikasinya.

Prosedur ini

dijadikan

pedoman dalam

menguji

spesifikasi produk

jadi agar

mencegah produk

yang tidak sesuai

dengan

spesifikasi.

7 Adanya pengungkapan pengendalian dan

pengujian produk untuk menentukan

kesesuaian dengan spesifikasi saat

pelepasan produk tersebut ke pasar.

Pengungkapan

pengendalian dan

pengujian

dilakukan

berdasrkan

prosedur yang

dimiliki perusahaan.

8 Perusahaan memiliki prosedur tertulis

tentang pengelolaan stok untuk

memastikan barang yang diproduksi

pertama dijual terlebih dahulu.

Perusahaan

menggunakan

metode penjualan

barang yang

diproduksi

pertama dijual

terlebih dahulu.

9 Perusahaan melakukan dokumentasi atas

keseluruhan penyimpangan dari

kebijakan yang telah ditetapkan.

Perusahaan tidak

melakukan

dokumentasi

secara

keseluruhan atas

penyimpangan

yang terjadi. Pendokumentasia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

124

Nama Perusahaan: PT Mabar Feed

Indonesia

Periode Audit:

Maret 2019

Program yang diaudit: Pengendalian Barang Jadi

No Pernyataan Jawaban Keterangan

Ya Tidak

n dilakukan pada

penyimpangan

yang dianggap

memiliki risiko

yang menghambat proses produksi.

Diaudit Oleh:

Nathania Tarigan

Tanggal: 11 Maret 2019

Jumlah Jawaban

Catatan:

Ya Tidak

7 2

Sumber: Hasil penelitian di PT. Mabar Feed Indonesia, Februari – Maret 2019

Berdasarkan hasil pelaksanaan audit internal yang dilakukan pada fungsi

produksi di PT Mabar Feed Indonesia dengan menggunakan tabel check list di

bagian pengendalian barang jadi menunjukkan 7 (tujuh) jawaban “Ya” dan 2

(dua) jawaban “Tidak” dari 9 (Sembilan) total pernyataan. Jawaban “Ya” lebih

banyak dari jawaban “Tidak” menunjukkan bahwa kegiatan di organisasi

pengendalian barang jadi sudah dijalankan dengan baik.

Pengendalian barang jadi yang dilakukan perusahaan pada fungsi produksi

secara umum sudah dilakukan dengan tepat sesuai dengan prosedur dalam struktur

organisasi sehingga tidak terjadi kerusakan produk pakan dalam proses

penyimpanan atau pendistribusian yang dilakukann. Perusahaan memiliki

kebijakan terhadap prosedur pemeriksaan dan pihak yang memiliki wewenang

dalam melakukan pemeriksaan terhadap kemasan yang digunakan pada proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

125

akhir (penyelesaian) produksi pakan ternak. Selain itu, perusahaan juga

melakukan pemisahan terhadap produk pakan jadi yang sudah dan yang belum

melalui proses pengujian kualitas yang dilakukan oleh departemen pengendalian

kualitas (quality control). Pengujian kualitas pakan dilakukan dengan cara

mengambil sampel pakan jadi yang akan diuji kualitasnya untuk memastikan

bahwa produk pakan yang dihasilkan sudah memenuhi standar kualitas

perusahaan. Disamping itu perusahaan mecetak tanggal produksi dan keterangan

lamanya masa aman pemakaian produk pakan pada label kemasan. Hal ini

bertujuan untuk memberikan informasi kepada konsumen agar mengetahui

seberapa lama produk pakan jadi tersebut layak dikonsumsi dan sebagai

penanganan atas produk yang dikembalikan konsumen dengan alasan kualitas

ataupun masa pakai produk yang sudah lewat. Tahap pengendalian ini dilakukan

perusahaan untuk memastikan bahwa produk pakan jadi dalam proses produksi

yang akan diterima konsumen telah ditangani perusahaan dengan baik termasuk

tahap penyimpanan.

Adanya penetapan pengelolaan produk jadi yang digunakan perusahaan

menggunakan metode FIFO (First In First Out) untuk mengurangi terjadinya

rIsiko kerusakan produk karena terlalu lama disimpan. Perusahaan juga

memastikan bahwa produk yang diserahkan kepada konsumen telah sesuai dengan

spesifikasi produk pakan yang sesuai dengan standar perusahaan.

Dari program audit yang sudah dilakukan pada bagian pengenedalian

barang jadi pakan ternak terdapat 2 (dua) jawaban “Tidak” yaitu tidak terdapat

tanggal kadaluarsa yang tercetak dalam bentuk angka pada label kemasan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

126

Kode Produksi dan

Tanggal Produksi

Pernyataan “Kadaluarsa 3 bulan

dari tanggal produksi.

tidak adanya dokumentasi yang dilakukan perusahaan atas keseluruhan

penyimpangan dari kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan. Jawaban “Tidak”

pada pernyataan mengenai tidak dicantumkannya tanggal kadaluarsa sebenarnya

tidak memberikan pengaruh besar terhadap aktivitas pengendalian barang jadi.

Hal ini karena perusahaan tetap mencantumkan tanggal produksi produk dan

perusahaan juga mencantumkan pernyataan masa berlaku produk dengan kalimat

“kadaluarsa 3 bulan dari tanggal produksi”. kalimat tersebut berlaku untuk produk

pakan komplit tepung ayam petelur (p3) layer L-18. Lamanya masa berlaku pakan

berbeda- beda antara tiap produk.

Gambar 3 : Label Kemasan Produk Pakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

127

Jawaban “Tidak” kedua adalah tidak adanya dokumentasi yang dilakukan

perusahaan atas penyimpangan dari kebijakan yang telah ditetapkan. Hal ini tidak

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pengendalian barang jadi pada

perusahaan karena penyimpangan dari kebijakan yang dilakukan hampir tidak

pernah terjadi karena semua aktivitas dalam proses produksi tercatat dalam

kegiatan yang terkomputerisasi dan pengawasan secara langsung dilakukan oleh

manajer produksi di gudang.

Dari hasil temuan audit yang ada di bagian pengendalian barang jadi pakan

ternak, penulis memberikan rekomendasi sebagai berikut :

a) Temuan

1) Tidak terdapat tanggal kadaluarsa yang tercetak dalam bentuk angka pada

label kemasan.

2) Tidak adanya dokumentasi yang dilakukan perusahaan atas keseluruhan

penyimpangan dari kebijakan yang telah ditetapkan.

b) Kriteria

1) Label kemasan barang jadi pakan ternak memiliki tanggal kadaluarsa

yang dicetak dalam bentuk angka (hari-bulan-tahun) dan dicetak

menggunakan tinta yang tidak mudah hilang.

2) Perusahaan mendokumentasikan setiap penyimpangan dari kebijakan

yang telah ditetapkan perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

128

c) Penyebab

1) Perusahaan sudah mencantumkan tanggal produksi dan kalimat yang

menjelaskan tentang rentang waktu produk layak digunakan hingga

kadaluarsa.

2) Tindakan penyimpangan yang dilakukan umumnya tidak beresiko

mengakibatkan kegagalan dalam fungsi produksi dan juga hampir tidak

pernah terjadi penyimpangan karena semua kegiatan sudah dimonitoring

dengan sistem pengerjaan yang terkomputerisasi dan pengawasan

langsung oleh tenaga kerja yang bertugas sebagai supervisor pada bagian-

bagian produksi.

d) Akibat

1) Pengguna produk pakan berpotensi mengabaikan masa kadaluarsa

karena menganggap penggunaan pernyataan rentang waktu pemakaian

kurang praktis. kemungkinan lain adalah apabila tulisan pada label yang

berbahan dasar kertas mengalami keadaan kabur atau tidak jelas atau

kertas label sobek akan menyulitkan pengguna dalam mencermati masa

kadaluarsa produk.

2) Pegawai akan melakukan pengulangan tindakan penyimpangan yang

sudah pernah dilakukan walaupun tidak memberikan resiko kegagalan

produksi. Apabila perusahaan hendak memberikan sanksi atas tindakan

pengulangan penyimpangan tersebut, perusahaan akan kesulitan karena

kurangnya data pendukung dalam bentuk dokumentasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

129

e) Alternatif Solusi

1) Label kemasan barang jadi pakan ternak diberi tanggal kadaluarsa yang

dicetak dalam bentuk anga (hari-bulan-tahun) dan dicetak

menggunakan tinta yang tahan air.

2) Dilakukan pendokumentasian terhadap seluruh tindakan yang

menyimpangan dari kebijakan pada perusahaan.

f) Rekomendasi

1) Label kemasan barang jadi pakan ternak diberi tanggal kadaluarsa yang

dicetak dalam bentuk anga (hari-bulan-tahun) dan dicetak

menggunakan tinta yang tahan air.

2) Dilakukan pendokumentasian terhadap seluruh tindakan yang

menyimpangan dari kebijakan pada perusahaan.

Berdasarkan hasil pelaksanaan audit internal atas fungsi produksi

pakan ternak di PT.Mabar Feed Indonesia telah menunjukkan kegiatan

pelaksanaan telah berjalan dengan baik. Hal ini didukung dengan jumlah

jawaban “ya” pada table checklist sebanyak 71 (tujuh puluh satu) dan

jumlah jawaban “Tidak” sebanyak 9 (Sembilan) dari 80 (delapan puluh)

total pernyataan. Jumlah jawaban “Ya” yang lebih banyak dari jawaban

“Tidak” menunjukkan fungsi produksi telah dilaksanakan dengan tepat

berdasarkan pedoman yang ada pada tabel check list.

Berdasarkan jumlah jawaban “Ya” dalam table check list, akan

digunakan untuk menilai ketercapaian indikator ekonomis, efisien, dan

efektif pada fungsi produksi. Berikut ini penjabaran hasil perhitungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

130

persentase 3E (ekonomis, efisien, efektif) pada fungsi produksi di

PT.Mabar Feed Indonesia:

a) Ekonomis

Tabel 13 – Table Pernyataan Golongan Ekonomis

No Pernyataan Jawaban

Ya Tidak

Program yang diaudit: Rencana induk produksi dan operasi

1 Jadwal induk produksi mampu meminimalkan biaya persediaan, biaya setup mesin dan upah lembur.

2 Jadwal induk produksi telah disusun berdasarkan penggunaan kapasitas produksi optimal.

3 Perusahaan memiliki prosedur pengendalian persediaan bahan baku.

4 Jadwal induk produksi telah meminimalkan persediaan.

5 Perusahaan memiliki pedoman pemeliharaan fasilitas produksi secara tertulis.

6 Jadwal pemeliharaan fasilitas telah terintegrasi dengan rencana produksi.

Program yang diaudit: Produktivitas dan Nilai Tambah

1 Perusahaan memberikan tanggung jawab yang cukup besar kepada karyawannya untuk mengelola aktivitasnya sendiri.

Program yang diaudit: Pengendalian Bahan Baku

1 Perusahaan memiliki prosedur tertulis untuk menilai apakah material yang dikirim pemasok dapat diterima atau ditolak.

2 Setiap bahan baku yang diterima diberikan kode khusus sehingga mudah ditelusuri distribusinya dalam kegiatan

produksi.

3 Perusahaan memiliki teknik sampling yang diterapkan pada setiap pengambilan sampel.

4 Seluruh material telah tertangani dengan baik sehingga terhindar dari kerusakan.

5 Perusahaan memiliki prosedur pengendalian persediaan secara tertulis.

6 Perusahaan memiliki prosedur konfirmasi pemasok secara tertulis.

Program yang diaudit: Pengendalian Peralatan dan Fasilitas Produksi

1 Perusahaan memiliki prosedur tertulis untuk setiap penggunaan peralatan dalam proses produsi.

2 Setiap peralatan memiliki instruksi tertulis untuk pemeliharaan peralatan dan termasuk jadwal perawatannya.

Program yang diaudit: Pengendalian Transformasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

131

𝑝 = × 100% 24

25

= 96%

= 96%

1 Terdapat prosedur tertulis yang bisa dijadikan pedoman

untuk mengubah volume produksi jika terjadi perubahan permintaan.

2 Perusahaan memiliki prosedur yang memandu pengujian barang dalam proses.

3 Perusahaan telah melakukan penilaian terlebih dahulu untuk

menentukan penyebab kegagalan produk sebelum persetujuan pemrosesan ulang diberikan.

Program yang diaudit: Pengendalian Kualitas

1 Setiap karyawan dilengkapi dengan salinan kebijakan standar kualitas dalam aktivitasnya.

2 Perusahaan mendokumentasi dan melaporkan biaya terhadap aktivitas-aktivitas kualitas tersebut.

3 Perusahaan memiliki kebijakan menekan biaya kualitas.

4 Perusahaan memiliki fasilitas yang meriview secara periodik dan formal biaya kualitas.

5 Fasilitas ini dapat membuat usaha untuk mengurangi biaya kualitas.

Program yang diaudit: Pengendalian Barang Jadi

1 Perusahaan memiliki prosedur tertulis yang menunjukkan

bagaimana prosedur pemeriksaan kemasan yang

digunakan produk jadi selama proses akhir (penyelesaian) produk.

2 Perusahaan memiliki prosedur tertulis tentang pengelolaan

stok untuk memastikan barang yang diproduksi pertama dijual terlebih dahulu.

TOTAL 24 1

Sumber: Hasil penelitian di PT. Mabar Feed Indonesia, Februari – Maret 2019

Berikut ini hasil perhitungan persentase tingkat ekonomis :

Fungsi Produksi pakan ternak di PT.Mabar Feed Indonesia telah

dilaksanakan dengan sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari jumlah jawaban

“Ya” sebanyak 24 (dua puluh empat) dan jawaban “Tidak” sebanyak 1 (satu)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

132

dari jumlah pernyataan di kategori ekonomis yang berjumlah 25 (dua puluh

lima) pernyataan. Hasil perhitungan menunjukkan persentase sebesar 96%

yang dikategorikan sebagai sangat ekonomis. Hal ini menunjukkan bahwa

fungsi produksi pada perusahaan telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan

walaupun terdapat satu proses yang membutuhkan perbaikan.

Hal tersebut dapat dilihat dari pernyataan yang berhubungan dengan

tingkat ekonomis dalam setiap program audit fungsi produksi telah terlaksana

dengan baik. Program yang membutuhkan pengendalian khusus adalah

pengendalian transformasi pakan ternak yang memiliki 1 (satu) jawaban Tidak

dari total 3 (tiga) pernyataan golongan ekonomis. Hal ini dikarenakan pada

pengendalian transformasi perusahaan belum memiliki prosedur tertulis yang

bisa dijadikan pedoman untuk mengubah volume produksi jika terjadi

perubahan permintaan. Hal ini dapat menjadi risiko yang berakibat pada

perusahaan dan juga konsumen. Kesalahan perhitungan yang mungkin

dilakukan manajer produksi dalam menetapkan perubahan volume produksi

dapat mengakibatkan produk tidak selesai tepat waktu dan tidak sesuai dengan

standar kualitas perusahaan yang akan mengakibatkan konsumen mengalami

kekecewaan.

Oleh karena itu, penulis memberikan beberapa rekomendasi kepada

perusahaan yaitu perusahaan sebaiknya membuat beberapa kriteria penerimaan

dalam hal perubahan volume produksi apabila adanya perubahan permintaan

dari konsumen dan walaupun keputusan akhir berada pada manajer produksi

tetapi dalam hal menerima perubahan permintaan tersebut manajer produksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

133

memiliki pedoman sehingga kemungkinan terjadinya kegagalan yang

mengakibatkan risiko kerugian dapat dihindari.

b) Efisien

Tabel 14 – Table Pernyataan Golongan Efisien

No. Pernyataan Jawaban

Ya Tidak

Program yang diaudit: Rencana induk produksi dan operasi

1 Jadwal induk produksi telah selaras dengan jadwal pada fungsi-fungsi bisnis yang lain.

2 Perusahaan memiliki kebijakan tertulis tentang pengelolaan

kebutuhan produksi di atas kemampuan kapasitas yang tersedia untuk mengerjakannya.

3 Prosedur tersebut telah disosialisasikan kepada petugas yang melaksanakan.

4 Pengoperasian fasilitas produksi didukung oleh tenaga operator yang memadai.

5 Perusahaan memiliki panduan pengoperasian fasilitas

produksi secata tertulis untuk mencegah terjadinya kesalahan proses produksi.

Program yang diaudit: Produktivitas dan Nilai Tambah

1 Perusahaan memiliki standar produktivitas yang bisa

digunakan sebagai pedoman oleh karyawan dalam beraktivitas.

2 Perusahaan melakukan evaluasi harian terhadap kinerja karyawannya (individu / kelompok).

3 Dalam proses produksi dan operasi pernah terjadi pengerjaan

ulang, hal ini dilakukan apabila ada produk pakan yang belum memenuhi spesifikasinya.

Program yang diaudit: Pengendalian Bahan Baku

1 Setiap pemasok telah diverifikasi sesuai dengan standar pengendalian produksi dan operasi perusahaan.

2 Inspeksi dimulai dengan pengujian secara visual terhadap setiap material yang diterima.

3 Material yang diterima digaransi oleh pemasok sampai pada tahap pemakaiannya.

4 Material yang ditolak (tidak sesuai spesifikasinya) telah

dipisahkan untuk mencegah penggunaannya dalam proses produksi.

5 Prosedur mengatur waktu pemusnahan material yang rusak atau kedaluwarsa.

6 Pemusnahan material yang rusak (tidak sesuai spesifikasi) didokumentasikan untuk mengidentifikasi kapan dan di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

134

No. Pernyataan Jawaban

Ya Tidak mana material tersebut dimusnahkan.

Program yang diaudit: Pengendalian Peralatan dan Fasilitas Produksi

1 Lokasi penempatan peralatan telah disesuaikan dengan kebutuhan penggunaannya dalam proses produksi.

2 Seluruh peralatan yang dimiliki perusahaan dibersihkan setelah digunakan dalam proses produksi.

3 Peralatan disimpan pada tempat yang telah ditentukan.

4 Terdapat prosedur pembersihan dan startup untuk

memastikan bahwa peralatan yang digunakan secara sistematis dan terus-menerus dibersihkan.

Program yang diaudit: Pengendalian Transformasi

1 Perusahaan memiliki prosedur produksi yang telah disahkan.

2 Terdapat prosedur penilaian tertulis atas kesiapan mesin dan fasilitas produksi yang digunakan sebelum proses produksi

dimulai.

3 Pengujian barang dalam proses dilakukan pada tahapan yang tepat untuk memastikan kualitas yang sesuai dengan standar

pengendalian kualitas.

4 Pengendalian kualitas telah mereview dan menyetujui permintaan untuk melakukan pemrosesan ulang.

5 Hasil pengujian yang dilakukan mengonfirmasi bahwa

pemrosesan ulang menghasilkan produk yang sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.

Program yang diaudit: Pengendalian Kualitas

1 Kebijakan standar kualitas memiliki tugas pengendalian setting spesifikasi dan dokumentasi kualitas.

2 Kebijakan standar kualitas memiliki tugas pengendalian penetapkan dokumen dan prosedur pengujian.

3 Perusahaan telah mengidentifikasi secara terperinci

aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan proses

pembentukan kualitas berdasarkan kebijakan standar kualitas yang ditetapkan.

4 Perusahaan dilengkapi dengan SDM dan pencatatan akuntansi untuk mengidentifikasi biaya kualitas.

Program yang diaudit: Pengendalian Barang Jadi

1 Perusahaan memiliki prosedur tertulis yang menunjukkan siapa yang memeriksa kemasan yang digunakan produk jadi

selama proses akhir (penyelesaian) produk.

2 Terdapat tanggal kedaluarsa yang tercetak pada label kemasan.

3 Perusahaan melakukan pemisahan atas produk jadi sampai pengujian pengendalian kualitas selesai dan menyatakan

produk layak dijual.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

135

𝑝 = × 100% 26

32

= 81,25%

No. Pernyataan Jawaban

Ya Tidak

4 Perusahaan memiliki prosedur dan pengujian secara tertulis

untuk setiap produk dalam memastikan kesesuaian produk jadi dengan spesifikasinya.

5 Perusahaan melakukan dokumentasi atas keseluruhan penyimpangan dari kebijakan yang telah ditetapkan.

TOTAL 26 6

Sumber: Hasil penelitian di PT. Mabar Feed Indonesia, Februari – Maret 2019

Berikut ini hasil perhitungan persentase tingkat efisien:

Hasil perhitungan tingkat efisien pada fungsi produksi perusahaan

menunjukkan angka 81,25% yang dapat dikatakan sudah dilaksanakan dengan

sangat efisien. Hal ini ditunjukkan dari jumlah jawaban “Ya” sebanyak 26 (dua

puluh enam) dan jawaban “Tidak” sebanyak 6 (enam) dari total 32 (tiga puluh

dua) pernyataan kategori efisien.

Hal tersebut dapat dilihat dari pernyataan yang berhubungan dengan

tingkat efisien dalam setiap program audit fungsi produksi telah terlaksana

dengan baik. Program yang membutuhkan pengendalian khusus adalah

program audit fungsi produksi yang memiliki jawaban “Tidak” yaitu rencana

induk produksi dan operasi dengan 1 (satu) jawaban tidak dari total 5 (lima)

pernyataan, produktivitas dan nilai tambah dengan 1 (satu) jawaban tidak dari

total 3 (tiga) pernyataan, pengendalian bahan baku dengan 1 (satu) jawaban

tidak dari total 6 (enam) pernyataan, pengendalian peralatan dan fasilitas

produksi dengan 1 (satu) jawaban tidak dari total 4 (empat) pernyataan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

136

pengendalian barang jadi dengan 2 (dua) jawaban tidak dari total 5 (lima)

pernyataan.Dalam hal ini, penulis telah memberikan rekomendasi terhadap

temuan- temuan yang memiliki jawaban “Tidak” pada setiap program audit

pengendalian peralatan dan fasilitas produksi pada fungsi produksi.

rekomendasi yang diberikan dapat ditemukan pada penjelasan dalam tabel

check list.

c) Efektif

Tabel 15 – Table Pernyataan Golongan Efektif

No. Pernyataan Jawaban

Ya Tidak

Program yang diaudit: Rencana induk produksi dan operasi

1 Jadwal induk produksi telah mencerminkan kestabilan usaha perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.

2 Jadwal induk produksi disusun berdasarkan rencana penjualan untuk menjaga kestabilan barang di pasaran.

3 Jadwal induk produksi telah mengintegrasikan jadwal

penerimaan bahan baku, pemeliharaan fasilitas dan pengiriman barang ke dalam jadwal produksi regular.

4 Jadwal induk produksi didukung dengan metode permintaan material yang akurat.

5 Perusahaan memiliki kebijakan tertulis tentang pemanfaatan kapasitas menganggur

6 Penentuan tingkat persediaan minimum telah

mempertimbangkan kemungkinan terjadinya keterlambataan

pasokan bahan baku, pemeliharaan fasilitas produksi dan perubahan permintaan pasar.

Program yang diaudit: Produktivitas dan Nilai Tambah

1 Perusahaan memiliki standar pencapaian hasil minimal yang harus dicapai setiap karyawan.

2 Perusahaan memberikan penghargaan kepada karyawan

yang memiliki produktivitas lebih tinggi dari yang ditetapkan perusahaan.

3 Perusahaan memiliki kriteria tentang aktivitas produksi yang memberikan nilai tambah terhadap produk yang dihasilkan

Program yang diaudit: Pengendalian Bahan Baku

1 Sampel yang diambil cukup representatif dalam pengujian terhadap setiap material yang diterima.

2 Perputaran persediaan diawasi dengan ketat untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

137

𝑝 = × 100% 20

22

= 90,90%

No. Pernyataan Jawaban

Ya Tidak

memastikan material yang dibeli lebih awal digunakan terlebih dahulu dalam proses produksi.

3 Pemasok secara periodik diinspeksi sesuai dengan prosedur tertulis yang dimiliki perusahaan.

Program yang di audit: Pengendalian Peralatan dan Fasilitas Produksi

1 Seluruh peralatan yang digunakan dalam proses produksi sesuai dengan ukuran dan desain yang telah ditentukan.

2 Setiap peralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan produksi telah diinspeksi sebelum digunakan.

Program yang diaudit: Pengendalian Transformasi

1 Perusahaan memiliki prosedur tertulis untuk

mengidentifikasikan tahapan pemrosesan kembali suatu batch produksi.

2 Perusahaan memiliki prosedur tertulis yang menguraikan

langkah-langkah permintaan pemrosesan kembali produk

yang diretur atau dikembalikan.

Program yang diaudit: Pengendalian Kualitas

1 Perusahaan memiliki kebijakan standar kualitas secara tertulis.

2 Kebijakan standar kualitas memiliki tugas pengendalian melakukan pengujian.

3 Kebijakan standar kualitas memiliki tugas pengendalian

menolak produk untuk setiap tahapan proses yang tidak memenuhi standar.

4 Kebijakan standar kualitas memiliki tugas pengendalian menguji kembali secara periodik produk yang dikeluarkan.

Program yang diaudit: Pengendalian Barang Jadi

1 Perusahaan memastikan produk jadi disimpan pada tingkat suhu yang sesuai.

2 Adanya pengungkapan pengendalian dan pengujian produk untuk menentukan kesesuaian dengan spesifikasi saat

pelepasan produk tersebut ke pasar.

TOTAL 20 2

Sumber: Hasil penelitian di PT. Mabar Feed Indonesia, Februari – Maret 2019

Berikut ini hasil perhitungan persentase tingkat efektif :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

138

Pelaksanaan fungsi produksi pada perusahaan sudah dilaksanakan dengan

sangat efektif. Hal ini dapat dilihat dari jumlah persentase sebesar 90,90% yang

diperoleh dari jumlah jawaban “Ya” sebanyak 20 (dua puluh) dan jawaban

“Tidak” sebanyak 2 (dua) dari total 22 (dua puluh dua) pernyataan kategori

efektif.

Hal tersebut dapat dilihat dari pernyataan yang berhubungan dengan

tingkat efektif dalam setiap program audit fungsi produksi telah terlaksana

dengan sangat baik. Program yang membutuhkan pengendalian khusus adalah

program audit fungsi produksi yang memiliki jawaban “Tidak” yaitu rencana

induk produksi dan operasi dengan 1 (satu) jawaban tidak dari total 6 (enam)

pernyataan, pengendalian kualitas dengan 1 (satu) jawaban tidak dari total 4

(empat) pernyataan.

Pengendalian khusus yang diberikan disebabkan pada rencana induk

produksi dan operasi belum memiliki kebijakan tertulis tentang pemanfaatan

kapasitas menganggur. Sedangkan pada pengendalian kualitas belum memiliki

tugas pengendalian menguji kembali secara periodik produk yang dikeluarkan.

Kedua kondisi tersebut dapar menimbulkan risiko pada penilaian tingkat

efektif perusahaan. Oleh karena itu penulis memberikan rekomendasi pertama

berupa membuat beberapa opsi peraturan/ kebijakan mengenai pemanfaatan

kapasitas menganggur dengan pertimbangan tidak adanya kerugian yang akan

dialami perusahaan. Penulis juga memberikan rekomendasi untuk temuan

risiko kedua yang menyatakan bahwa sebaiknya perusahaan melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

139

pengecekan ulang terhadap produk yang dikeluarkan untuk memastikan produk

tersebut masih sesuai dengan standar kualitas perusahaan.

D. Merangkum Hasil Audit Internal

Dari hasil pelaksanaan audit atas fungsi produksi pakan ternak, penulis

mendapatkan temuan yang menjadi perhatian penulis. Pertama organisasi

rencana induk produksi dan operasi pakan ternak belum memiliki kebijakan

tertulis tentang pengelolaan kebutuhan produksi di atas kemampuan kapasitas

yang tersedia untuk mengerjakannya sehingga mempengaruhi proses penilaian

terhadap tingkat ekonomis, efisien, dan efektivitas kinerja perusahaan. Hal ini

dapat menimbulkan risiko adanya peluang terjadinya kendala atau

keterlambatan produksi dikarenakan pertimbangan yang kurang sesuai dengan

kemampuan sumber daya produksi. Selain itu juga belum memiliki kebijakan

tertulis tentang pemanfaatan kapasitas menganggur yang dapat meningkatkan

risiko penilaian tingkan efisien fungsi produksi perusahaan.

Pada pengendalian produktivitas dan nilai tambah perusahaan tidak

memiliki standar pencapaian hasil minimal yang harus dicapai setiap

karyawan. Hal ini menyebabkan pekerja akan kebingungan mengenai tindakan

apa yang harus mereka lakukan apabila terjadi kondisi tertentu yang

menghambat kegiatan produksi karena perusahaan tidak memiliki kebijakan

mengenai pencapaian hasil minimal yang harus dicapai pekerja. Selain itu,

tidak adanya evaluasi harian terhadap kinerja karyawan sehingga apabila

terdapat masalah dalam proses produksi maka proses pemecahan masalahnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

140

tidak dapat langsung ditemukan karena harus menunggu jadwal evaluasi yang

rentan waktunya tergolong lama yaitu sekali setahun

Pada pengendalian bahan baku, Material yang diterima tidak digaransi

oleh pemasok sampai pada tahap pemakaiannya. Hal tersebut memiliki risiko

atas material yang diterima tidak seluruhnya memiliki kualitas mutu yang sama

sehingga akan merugikan perusahaan karena memiliki kemungkinan akan

mengganggu proses produksi dan mempengaruhi hasil pakan ternak yang

diproduksi.

Pada pengendalian peralatan dan fasilitas produksi pakan ternak tidak

terdapat prosedur pembersihan dan startup untuk memastikan bahwa peralatan

yang digunakan secara sistematis dan terus-menerus dibersihkan. Hal tersebut

mengakibatkan pekerja di bagian lain selain bagian mesin tidak mengetahui

bagaimana prosedur pembersihan dan startup yang benar sehingga apabila

bagian mesin melakukan kelalaian dalam prosedur ini bagian produksi tidak

mengetahui dan tidak dapat melaporkannya pada perusahaan.

Pada bagian pengendalian transformasi tidak terdapat prosedur tertulis

yang bisa dijadikan pedoman untuk mengubah volume produksi jika terjadi

perubahan permintaan. Hal ini memungkinkan terjadinya kesalahan

pertimbangan dalam menentukan kesanggupan produksi yang akan

menimbulkan kesalahan yang mengakibatkan permintaan produksi tidak

terpenuhi dan menimbulkan kekecewaan konsumen pada perusahaan.

Pada bagian pengendalian kualitas, tidak memiliki tugas pengendalian

menguji kembali secara periodik terhadap produk yang dikeluarkan. Apabila

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

141

ada kerusakan atau kelalaian saat proses pengemasan yang mengakibatkan

perubahan kualitas produk pakan ternak menjadi tidak sesuai dengan standar

kualitas perusahaan yang mengakibatkan konsumen menjadi kecewa.

Pada pengendalian barang jadi pakan ternak tidak terdapat tanggal

kedaluarsa yang tercetak dalam bentuk angka pada label kemasan sehingga

konsumen akan mengalami kesulitan untuk menentukan waktu yang baik untuk

menggunakan pakan ternak tersebut dan juga tidak adanya dokumentasi yang

dilakukan perusahaan atas penyimpangan dari kebijakan yang telah ditetapkan

yang akan menyulitkan perusahaan dalam mengumpulkan bukti untuk

memberikan sanksi.

Berdasarkan kelemahan- kelemahan tersebut, Organisasi Rencana Induk

Produksi dan Operasi Pakan Ternak perlu membuat Standar Operating

Procedure (SOP) mengenai pengelolaan kebutuhan produksi di atas

kemampuan kapasitas yang tersedia yang dilakukan secara tertulis dan

terdokumentasi dan membuat kebijakan terhadap pemanfaatan kapasitas

menganggur dengan pertimbangan tidak adanya keterlambatan produksi dan

inefisiensi dalam proses produksi, membuat kebijakan mengenai pencapaian

minimal yang harus dicapai perusahaan, jadwal evaluasi kinerja dilakukan

lebih dari sekali setahun, membuat kebijakan mengenai material yang memiliki

kemungkinan mudah rusak dengan pemasok sehingga risiko material rusak

dapat dikurangi, menginfokan prosedur pembersihan dan startup mesin kepada

bagian- bagian yang terkait seperti para pekerja pada bagian produksi sehingga

bagian produksi juga dapat mengawasi prosedur yang dilakukan oleh bagian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

142

mesin, membuat beberapa kriteria penerimaan dalam hal Perubahan volume

produksi apabila adanya perubahan permintaan dari konsumen, melakukan

pengecekan ulang terhadap produk yang dikeluarkan untuk memastikan produk

tersebut masih sesuai dengan standart produksi, mencetak tanggal kadaluarsa

dalam bentuk angka (tanggal-bulan-tahun) pada label kemasaan barang jadi

pakan ternak dan melakukan dokumentasi terhadap seluruh tindakan

penyimpangan dari kebijakan pada perusahaan. Pengendalian yang dilakukan

ini memiliki harapan agar risiko- risiko yang mungkin terjadi dan dapat

merugikan fungsi produksi pakan ternak dapat dicegah.

E. Melaporkan Hasil Audit Internal

Laporan audit ini berisikan informasi dan temuan-temuan, beserta

rekomendasi yang diberikan oleh penulis kepada pihak yang bertanggung

jawab di PT Mabar Feed Indoesia. Berikut laporan hasil audit atas fungsi

produksi di PT Mabar Feed Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

143

Laporan Hasil Audit Internal Fungsi Produksi Pakan Ternak

Yogyakarta, 20 Juni 2019

Perihal : Laporan Hasil Audit Internal

Kepada :

Yth. Manajer PT.Mabar Feed Indonesia

Di Medan

Saya telah melakukan audit atas fungsi produksi di PT Mabar Feed

Indonesia untuk periode Februari – Maret tahun 2019. Audit internal yang

dilakukan bertujuan untuk menilai apakah fungsi produksi sudah ekonomis,

efisien dan efektif serta bertujuan untuk memberikan rekomendasi-rekomendasi

atas kelemahan yang ditemukan pada saat pelaksanaan audit agar dapat menjadi

pertimbangan untuk memberikan nilai tambah pada bagian produksi di PT Mabar

Feed Indonesia.

Hasil audit internal disajikan dalam bentuk laporan audit yang meliputi:

Bab I : Informasi Latar Belakang

Bab II : Ruang Lingkup Audit

Bab III : Kesimpulan Audit

Bab IV : Rekomendasi

Secara keseluruhan hasil audit atas fungsi produksi menunjukkan bahwa

proses produksi di PT Mabar Feed Indonesia yang terdiri dari: rencanainduk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

144

produksi dan operasi, produktivitas, pengendalian bahan baku, pengendalian

peralatan dan fasilitas produksi, pengendalian transformasi, pengendalian kualitas,

dan pengendalian barang jadi pakan ternak dikatakan memenuhi 3E, yaitu:

ekonomis, efisien, dan efektif.

Selama pelaksanaan audit internal ini, saya mendapat dukungan dari

manajer produksi di PT Mabar Feed Indonesia, bagian gudang dan mesin serta

pihak yang berkaitan dengan bagian fungsi produksi di PT Mabar Feed Indonesia

yang bersedia terlibat dalam pelaksanaan audit internal ini. Untuk itu saya

mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang telah terjalin dengan baik selama

ini.

Hormat Saya

Nathania Br Tarigan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

145

Laporan Hasil Audit Internal Fungsi Produksi Pakan Ternak

BAB I

Informasi Latar Belakang

PT.Mabar Feed Indonesia merupakan perusahaan perorangan yang

bergerak di bidang pembuatan pakan ternak dan memiliki satu pabrik produksi

yang terletak dan berkantor pusat di Jl. Rumah Potong Hewan No. 44, Kelurahan

Mabar, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.. core

business atau usaha inti PT Mabar Feed Indonesia adalah menjalankan berbagai

usaha produksi pakan, terutama breder feed (pakan indukan), Cattle feed (pakan

sapi), duck feed (pakan itik), pork feed (pakan babi), poultry feed (pakan unggas)

yang terdiri dari ayam petelur dan ayam pedaging. Pakan ternak yang dijual terdiri

dari dari 2 (dua) jenis, yaitu pakan komplit dan konsentrat.

Untuk menjalankan aktivitasnya, PT. Mabar Feed Indonesia memiliki

fungsi produksi yang bertugas untuk mengubah input menjadi output atau

menghasilkan produk pakan khususnya pakan. Tujuan dilakukan audit internal di

bagian fungsi produksi pakan ternak yaitu untuk menilai kegiatan produksi yang

dijalankan telah sesuai dengan aturan dan kebijakan yang berlaku, dan

memberikan saran perbaikan atas kelemahan yang ditemukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

146

Laporan Hasil Audit Internal Fungsi Produksi Pakan Ternak

BAB II

Ruang Lingkup Audit

Ruang lingkup audit internal ini adalah kegiatan selama proses

produksi yang dilaksanakan pada periode Februari 2019 – Maret 2019.

Audit internal yang dilaksanakan mencakup tujuh program utama yaitu

rencana induk produksi dan operasi, produktivitas, pengendalian bahan

baku, pengendalian peralatan dan fasilitas produksi, pengendalian

transformasi, pengendalian kualitas, dan pengendalian barang jadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

147

Laporan Hasil Audit Internal Fungsi Produksi Pakan Ternak

BAB III

Kesimpulan dan Temuan Audit

Berdasarkan temuan (bukti) yang diperoleh selama audit yang saya

lakukan, saya mendapat menyimpulkan sebagai berikut:

Kondisi:

1. Rencana Induk Produksi dan Operasi

Rencana induk produksi memiliki peran penting dalam menjaga kestabilan

usaha perusahaan, dimana jadwal induk produksi disusun berdasarkan rencana

penjualan. Jadwal induk produkksi terbukti mampu meminimalkan biaya-biaya

seperti biaya persediaan, biaya setup meesin dan upah lembur, serta serta telah

mengintegrasikan jadwal penerimaan bahan baku, pemeliharaan fasilitas dan

pengiriman barang ke dalam jadwal produksi regular. Penyusunan jadwal

induk produksi juga sudah didukung dengan adanya permintaan material yang

akurat atau sesuai dengan standar perusahaan.

Sistem pengambilan keputusan produksi yang dianut perusahaan,

cenderung terpusat pada keputusan manajer produksi. Pengambilan keputusan

oleh manajer produksi dilakukan ketika tidak ada kebijakan tertulis mengenai

kebijakan tertentu, misalnya tentang pemanfaatan kapasitas menganggur dan

kegiatan produksi di atas kapasitas normal. Selain itu, untuk kebijakan lainnya

sudah diatur dalam pedoman dan prosedur yang dimiliki perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

148

Pegawai atau tenaga operator yang dimiliki oleh perusahaan, tidak

diragukan lagi dalam hal kemampuannya. Hal ini didukung dengan fakta

bahwa perusahaan tidak memiliki tenaga kerja lepas, sehingga tenaga kerjanya

dipastikan memiliki kemampuan sesuai dengan posisinya.

2. Produktivitas dan Nilai Tambah

Secara umum produktivitas seluruh karyawan telah diatur dengan baik

oleh perusahaan. Perusahaan memiliki pedoman dalam beraktivitas dan kriteria

tentang aktivitas produksi yang memberikan nilai tambah, tetapi tidak memiliki

standar pencapaian minimal. Walaupun perusahaan tidak memiliki standar

pencapaian hasil minimal yang harus dicapai oleh setiap karyawan, tetapi

perusahaan memiliki standar minimal mesin per hari yang harus dicapai.

Apabila pekerja lembur menambah jam kerja maka produktivitas pekerja akan

meningkat. Perusahaan akan memberikan penghargaan kepada karyawan yang

memiliki produktivitas lebih tinggi dari yang ditetapkan perusahaan.

Evaluasi adalah hal yang perlu dilakukan untuk mengukur dan

meningkatkan produktivitas setiap pekerja. Karena dengan evaluasi, para

pekerja mengetahui hal apa yang perlu ditingkatkan setiap hari. Perusahaan

sudah melakukan evaluasi walaupun tergolong sedikit, karena evaluasi

dilakukan hanya sekali dalam setahun.

3. Pengendalian Bahan Baku

Pengendalian bahan baku oleh perusahaan dilakukan dengan tepat.

Pengendalian dimulai dari pemilihan semua supplier atau pemasok, yang sudah

diverifikasi sesuai dengan standar pengendalian produksi dan operasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

149

perusahaan. Perusahaan mempunyai prosedur yang mengatur tentang bahan

baku dimulai dari penilaian terhadap material yang dikirim pemasok memiliki

kualitas yang dapat diterima atau tidak sampai dengan pengendalian akan

bahan baku tersebut. Pemasok-pemasok yang dipilih perusahaan, secara

periodik telah diinspeksi sesuai prosedur, dan perusahaan melakukan prosedur

konfirmasi secara tertulis terhadap pemasok. Sejauh ini, para supplier

memberikan garansi terhadap material yang mereka sediakan, hanya sampai

tahap material tersebut diterima oleh perusahaan.

Seluruh bahan baku atau material yang tidak dipakai, tidak dicampur

dengan bahan baku yang akan dipakai. Pemisahan ini dilakukan untuk

mencegah penggunaannya dalam proses produksi. Perusahaan memiliki

prosedur pengendalian yang mengatur waktu pemusnahan bahan baku yang

tidak dipakai dan mendokumentasikannya.

4. Pengendalian Peralatan dan Fasilitas Produksi

Perusahaan telah melakukan pengendalian terhadap peralatan-peralatan

produksi sesuai dengan prosedur. Sebelum alat-alat digunakan, bagian produksi

telah melakukan inspeksi yang bertujuan untuk mengecek keadaan peralatan

yang akan digunakan. Seluruh peralatan yang digunakan juga sudah sesuai

dengan ukuran dan desain yang ditentukan. Dalam hal penempatan peralatan,

terbilang sangat strategis karena telah disesuaikan dengan kebutuhan

penggunaannya dalam proses produksi.

Prosedur tertulis yang berkaitan dengan penggunaan, pemeliharaan, dan

jadwal perawatan peralatan sudah dimiliki oleh perusahaan. Hanya saja untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

150

prosedur pembersihan tidak diketahui secara spesifik oleh bagiann produksi

karena yang bertanggung jawab akan itu adalah bagian mesin. Informasi yang

diketahui bagian produksi adalah sebatas kapan waktu pembersihan mesin.

5. Pengendalian Transformasi

Perusahaan belum memiliki pedoman yang mengatur tentang pengubahan

volume produksi ketika terjadi perubahan permintaan. Kebijakan untuk

menambah atau mengurangi volume produksi merupakan kebijakan dari

manajer produksi langsung. Begitu juga mengenai hal-hal yang tidak memiliki

prosedur tertulisnya, semua terpusat pada keputusan manajer produksi.

Terlepas dari tidak adanya pedoman tentang pengubahan volume produksi,

perusahaan sudah cukup baik dalam hal pengendalian transformasi. Dalam hal

pemrosesan kembali atau pemrosesan ulang, perusahaan memiliki prosedur

tertulis untuk mengidentifikasi tahapan pemrosesan kembali, serta terlebih

dahulu melakukan penilaian untuk menentukan penyebab kegagalan sebelum

persetujuan pemrosesan ulang diberikan.

6. Pengendalian Kualitas

Pengendalian kualitas setiap produk yang dilakukan oleh perusahaan

sudah baik. hal yang paling dasar sudah dimiliki perusahaan yaitu memiliki

kebijakan standar kualitas secara tertulis. Kebijakan pengendalian yang

dimiliki perusahaan mencakup pengendalian setting spesifikasi, dokumentasi

kualitas, melakukan pengujian, penetapan dokumen dan prosedur pengujian,

serta pengendalian menolak produk untuk setiap tahapan proses yang tidak

memenuhi standar. Hal yang belum dicakup oleh kebijakan itu adalah perihal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

151

pengujian kembali produk secara periodik. Pengujian kembali produk tidak

dilakukan secara periodik tetapi hanya pada saat tahapan sebelum pengemasan.

Untuk memastikan kualitas tetap terjaga, tidak lepas dari adanya biaya untuk

pengendalian kualitas atau juga disebut biaya kualitas. Langkah awal yang

dilakuakan perusahaan dalam menentukan biaya kualitas adalah

mengidentifikasi aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan proses pembentukan

kualitas, kemudian melaporkan biaya dari aktivitas-aktivitas tersebut.

Pengidentifikasian biaya-biaya kualitas didukung oleh karyawan yang ahli

pada bidangnya, yang mengerti pencatatan akuntansi. Perusahaan memiliki

kebijakan penekanan biaya kualitas agar dapat dikeluarkan secara wajar.

Dengan adanya fasilitas yang mereview secara periodik atas biaya kualitas,

maka dapat membantu perusahaan dalam mengurangi biaya kualitas.

7. Pengendalian barang jadi

Pengendalian barang jadi yang dilakukan perusahaan terbilang sudah

dilakukan dengan baik. Terdapat prosedur tertulis yang dimiliki perusahaan

yang mengatur bagaimana prosedur pemeriksaan kemasan dan siapa yang

memeriksa kemasan. Perusahaan telah melakukan pemisahan produk yang

layak dijual, serta memastikan produk jadi disimpan pada tingkat suhu yang

sesuai. Dalam hal pengelolaan persediaan barang jadi, perusahaan selalu

memastikan barang yang diproduksi pertama dijual terlebih dahulu. Tetapi ada

hal yang sebaiknya diperhatikan perushaan yaitu tidak adanya tanggal

kadaluarsa yang tercetak pada kemasan dalam bentuk angka (hari-bulan-

tahun). Walaupun perusahaan sudah mencatumkan tanggal produksi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

152

keterangan lamanya masa pakai produk hingga batas kadaluarsa tetapi masih

ada kemungkinan pengguna untuk tidak rinci melihat label pada kemasan

produk. Selain ini, perusahaan hanya melakukan pendokumentasian terhadap

penyimpangan yang memiliki resiko menghambat atau mengagalkan proses

produksi saja. Perusahaan lebih baik melakukan pendokumentasian terhaap

setiap penyimpangan yang terjadi sehingga resiko pengulangan penyimpangan

tidak terjadi.

Namun masih terdapat kelemahan pada proses produksi pakan ternak,

diantaranya:

1. Kelemahan Pada Organisasi Rencana Induk Produksi dan Operasi Pakan

Ternak

a. Perusahaan tidak memiliki kebijakan tertulis tentang pengelolaan

kebutuhan produksi di atas kemampuan kapasitas yang tersedia untuk

mengerjakannya.

b. Perusahaan tidak memiliki kebijakan tertulis tentang pemanfaatan

kapasitas menganggur.

2. Kelemahan Pada Organisasi Produktivitas Pakan Ternak

a. Perusahaan tidak memiliki standar pencapaian hasil minimal yang

harus dicapai setiap karyawan

b. Tidak melakukan evaluasi harian terhadap kinerja karyawannya

3. Kelemahan Pada Organisasi Pengendalian Bahan Baku Pakan Ternak

a. Material yang diterima tidak digaransi oleh pemasok sampai pada

tahap pemakaiannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

153

4. Kelemahan Pada Organisasi Pengendalian Peralatan dan Fasilitas Produksi

Pakan Ternak

a. Tidak terdapat prosedur pembersihan dan startup untuk memastikan

bahwa peralatan yang digunakan secara sistematis dan terus- menerus

dibersihkan.

5. Kelemahan Pada Organisasi Pengendalian Transformasi Pakan Ternak

a. Tidak terdapat prosedur tertulis yang bisa dijadikan pedoman untuk

mengubah volume produksi jika terjadi perubahan permintaan.

6. Kelemahan Pada Organisasi Pengendalian Kualitas Pakan Ternak

a. Kebijakan standar kualitas tidak memiliki tugas pengendalian menguji

kembali secara periodik terhadap produk yang dikeluarkan.

7. Kelemahan Pada Organisasi Pengendalian Barang Jadi Pakan Ternak

a. Tidak terdapat tanggal kadaluarsa yang tercetak pada label kemasan.

b. Tidak adanya dokumentasi yang dilakukan perusahaan atas

keseluruhan penyimpangan dari kebijakan yang telah ditetapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

154

Laporan Hasil Audit Internal Fungsi Produksi Pakan Ternak

BAB IV

Rekomendasi

Dari hasil audit yang dilakukan ditemukan kelemahan- kelemahan yang

menjadi perhatian. Maka diberikan rekomendasi untuk perbaikan di masa

mendatang dan bisa diterapkan di bagian produksi pakan ternak PT.Mabar Feed

Indonesia yang dijabarkan sebagai berikut:

1. Kelemahan Pada Organisasi Rencana Induk Produksi dan Operasi Pakan

Ternak

a) Membuat Standar Operating Procedure (SOP) pada bagian pengelolaan

kebutuhan produksi di atas kemampuan kapasitas yang tersedia yang

dilakukan secara tertulis dan terdokumentasi oleh perusahaan.

b) Perusahaan membuat beberapa opsi peraturan/ kebijakan mengenai

pemanfaatan kapasitas menganggur dengan pertimbangan tidak adanya

kerugian yang akan dialami perusahaan.

2. Kelemahan Pada Organisasi Produktivitas Pakan Ternak

a. Perusahaan membuat kebijakan mengenai jumlah pencapaian hasil

minimal yang harus dicapai karyawannya (dalam harian- mingguan-

bulanan).

b. Waktu evaluasi terhadap kinerja karyawan dilakukan lebih dari sekali

setahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

155

3. Kelemahan Pada Organisasi Pengendalian Bahan Baku Pakan Ternak

a. Perusahaan membuat kebijakan mengenai material yang memiliki

kemungkinan mudah rusak dengan pemasok sehingga risiko material

rusak dapat dikurangi.

b. Perusahaan membuat perjanjian dengan pemasok mengenai adanya

masa garansi terhadap material tertentu tertanggal diterimanya material

oleh perusahaan.

4. Kelemahan Pada Organisasi Pengendalian Peralatan dan Fasilitas Produksi

Pakan Ternak

a) Perusahaan sebaiknya menginfokan prosedur pembersihan dan startup

mesin kepada bagian- bagian yang terkait seperti para pekerja pada bagian

produksi sehingga bagian produksi juga dapat mengawasi prosedur yang

dilakukan oleh bagian mesin.

5. Kelemahan Pada Organisasi Pengendalian Transformasi Pakan Ternak

a. Perusahaan sebaiknya membuat beberapa kriteria penerimaan dalam hal

perubahan volume produksi apabila adanya perubahan permintaan dari

konsumen.

b. Walaupun keputusan akhir tetap pada kebijakan manajer produksi tetapi

dalam hal menerima perubahan permintaan tersebut manajer produksi

memiliki pedoman sehingga kemungkinan terjadinya kegagalan yang

mengakibatkan risiko kerugian dapat dihindari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

156

6. Kelemahan Pada Organisasi Pengendalian Kualitas Pakan Ternak

a) Perusahaan sebaiknya melakukan pengecekan ulang terhadap produk yang

dikeluarkan untuk memastikan produk tersebut masih sesuai dengan

standart kualitas perusahaan.

7. Kelemahan Pada Organisasi Pengendalian Barang Jadi Pakan Ternak

a) Label kemasan barang jadi pakan ternak diberi tanggal kadaluarsa yang

dicetak dalam bentuk anga (hari-bulan-tahun) dan dicetak menggunakan

tinta yang tahan air.

Dilakukan pendokumentasian terhadap seluruh tindakan yang

menyimpangan dari kebijakan pada perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis data dan pembahasan yang dilakukan, penulis

menarik kesimpulan bahwa aktivitas fungsi produksi pakan ternak pada

PT. Mabar Feed Indonesia telah dilaksanakan secara ekonomis, efisien,

dan efektif sesuai dengan kebijakan dan peraturan yang berlaku dalam

program audit rencana induk produksi dan operasi, produktivitas,

pengendalian bahan baku, pengendalian peralatan dan fasilitas produksi,

pengendalian transformasi, pengendalian kualitas, dan pengendalian

barang jadi pakan ternak.

B. Keterbatasan Penelitian

Peneliti tidak melakukan pengauditan internal atas biaya produksi.

C. Saran

Saran perbaikan yang dapat diberikan untuk bagian fungsi produksi

pakan ternak dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu yang berkaitan

dengan Standar Operating Procedure (SOP) dan Pengendalian Internal

sebagai berikut :

1. Saran perbaikan Standar Operating Procedure (SOP)

a. Membuat Standar Operating Procedure (SOP) pada bagian

pengelolaan kebutuhan produksi di atas kemampuan kapasitas yang

tersedia. Membuat kebijakan pencapaian hasil minimal yang harus

dicapai karyawannya

157

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

158

b. Membuat kriteria penerimaan perubahan volume produksi

2. Saran perbaikan pengendalian internal

a. Membuat beberapa opsi pemanfaatan kapasitas menganggur.

b. Membuat perjanjian dengan pemasok mengenai masa garansi.

c. Menginfokan prosedur pembersihan dan startup mesin kepada

bagian- bagian yang terkait fungsi produksi

d. Melakukan pengecekan ulang pada produk yang dikeluarkan

e. Memberi tanggal kadaluarsa yang dicetak

f. Melakukan pendokumentasian terhadap seluruh tindakan

penyimpangan

3. Saran yang dapat diberikan bagi peneliti selanjutnya yaitu :

Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian

pengauditan internal terhadap fungsi produksi produk lainnya yang

diproduksi oleh PT Mabar Feed Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

159

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Halim. 2008. Auditing: Dasar-dasar Audit Laporan Keuangan.

Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan STIM YKPN.

Agoes, Sukrisno. 2004, Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan

Publik: Edisi 3. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI).

Agoes, Sukrisno. 2012. Auditing (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh

Akuntan Publik). Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.

Agoes, Sukrisno. dan Jan Hoesada. 2012. Bunga Rampai Auditing. Edisi 2.

Jakarta: Salemba Empat.

Akmal. 2008. Pemeriksaan Intern (Internal Audit). Jakarta: Indeks.

Andayani, Wuryan. 2008. Audit Internal. Edisi 1. Yogyakarta: BPFE.

Arens Alvin, Randal J. Elder, Mark S. Beasley, dan Chris E. Hogan. 2010.

Auditing and Assurance Service (Pendekatan Terintegrasi). Edisi 12. Jilid 1.

Jakarta: Erlangga.

Arikunto, S. 2006. Metodelogi penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara.

Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawal Press

Barlow 1995 dalam (Perkembangan Profesi Internal Audit Abad 2)

Bayangkara, IBK. 2015. Audit Manajemen: Prosedur dan Implementasi Edisi 2.

Jakarta: Salemba Empat.

Bayangkara, IBK. 2008. Perencanaan Pengendalian Produksi. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Chambers, Andrew dan Graham Rand. 2000. The Operational Auditing

Handbook: Auditing Business Process. New York: John Willey & Sons, Inc.

Creswell, John W. 2010. Research design pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan

mixed. Edisi 3. Yogyakarta.: PT Pustaka Pelajar

Datacon. 2008. Perkembangan Industri Pakan Ternak di Indonesia.

http://www.datacon.co.id/MakananTernak2008.html Diakses tanggal 1

September 2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

160

Indreswari, Adisti Dini. 2015. Konsumsi Pakan Ternak Bakal Naik.

https://industri.kontan.co.id/news/konsumsi-pakan-ternak-bakal-naik Diakses

tanggal 30 Oktoberr 2018.

Joesron, Fathorrazi. 2012. Teori Ekonomi Mikro. Cetakan 1. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Jusup, Al. Haryono. 2010. Auditing (Pengauditan). Buku I. Yogyakarta: Bagian

Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Kartikahadi, Hans. 2004. Auditing (Pemeriksaan Akuntan).Jakarta: FE- UI

Mulyadi. 2014. Sistem Akuntansi. Cetakan 4. Jakarta: Salemba Empat.

Riduwan. 2013. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung:

ALFABETA

Sanusi, Anwar. 2011. (Metodologi Penelitian Bisnis). Jakarta: Salemba Empat.

Sawyer, Lawrence B, Mortimer A. Dittenhoferdan James H. Scheiner. 2005.

sawyer’s Internal Auditing (Audit Internal Sawyer). Edisi 5. Buku 1.

Diterjemahkan oleh: Desi Adhariani. Jakarta: Salemba empat.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Suhartati, Joesron Tati, dan M. Fathorrazi. 2012. Teori Ekonomi Mikro.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sujionohadi dan Setiawan. 2016. Beterbak Ayam Kampung Petelur. Jakarta:

Penebar Swadaya

Supit, Anton. 2012. Tugas Akhir Tahun. www.poultryindonesia.com/news/utama-

2/tugasakhir-tahun Diakses tanggal 10 November 2018.

Tamalluddin. 2015. Ayam Broiler, 22 Hari Lebih Untung. Jakarta: Penerbit

Swadaya

Tampubolon, Robert. 2005. Risk and System-Based Internal Audit. Cetakaan 1.

Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Tugiman, Hiro. 2006. Standar Profesional Audit Internal. Yogyakarta: Kanisius

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

161

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

162

LAMPIRAN

Daftar Pertanyaan Wawancara

1. Apa nama perusahaan ini?

2. Dimana alamat perusahaan ini?

3. Kegiatan apa yang dilakukan perusahaan ini?

4. Kapan perusahaan ini didirikan?

5. Siapa yang mendirikan perusahaan ini?

6. Bagaimana perkembangan perusahaan setiap tahunnya?

7. Bagaimana struktur organisasi yang ada di perusahaan?

8. Berapa jumlah karyawan pada perusahaan?

9. Apa saja tugas dan tanggung jawab mereka?

10. Apakah perusahaan memiliki SOP secara tertulis terutama di bagian

produksi?

11. Apakah fungsi produksi memiliki daftar uraian tugas (jobdesk) secara

tertulis untuk para karyawannya?

12. Apakah kegiatan produksi dalam perusahaan hanya dilakukan oleh bagian

fungsi produksi ?

13. Apa saja dokumen yang terkait pengeluaran bahan baku untuk aktivitas

produksi?

14. Bagaimana perusahaan mendapatkan bahan baku untuk proses

produksinya?

15. Apakah perusahaan memiliki daftar pemasok / supplier secara tertulis?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

163

16. Apakah ada bahan baku yang diimport?

17. Bagaimana tahapan dalam proses produksi?

18. Kendala apa yang dihadapi dalam setiap tahapan dalam proses produksi?

19. Berapa hasil produksi per hari yang mampu dihasilkan perusahaan?

20. Jenis produk pakan apa saja yang di produksi perusahaan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

164

Lampiran 2

Tabel Check list

Tabel 6 – Table check list Rencana Induk Produksi dan Operasi

Nama Perusahaan: PT Mabar Feed Indonesia Periode Audit:

Pebruari 2019 Program yang diaudit: Rencana induk produksi

dan operasi

No. Pernyataan Jawaban Keterangan

Ya Tidak

1 Jadwal induk produksi telah mencerminkan

kestabilan usaha perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.

2 Jadwal induk produksi disusun berdasarkan

rencana penjualan untuk menjaga kestabilan barang di pasaran.

3 Jadwal induk produksi mampu meminimalkan

biaya persediaan, biaya setup mesin dan upah lembur.

4 Jadwal induk produksi telah mengintegrasikan

jadwal penerimaan bahan baku, pemeliharaan

fasilitas dan pengiriman barang ke dalam jadwal produksi regular.

5 Jadwal induk produksi telah selaras dengan jadwal pada fungsi-fungsi bisnis yang lain.

6 Jadwal induk produksi telah disusun

berdasarkan penggunaan kapasitas produksi

optimal.

7 Jadwal induk produksi didukung dengan metode permintaan material yang akurat.

8 Perusahaan memiliki kebijakan tertulis tentang pemanfaatan kapasitas menganggur.

9 Perusahaan memiliki kebijakan tertulis tentang

pengelolaan kebutuhan produksi di atas

kemampuan kapasitas yang tersedia untuk mengerjakannya.

10 Perusahaan memiliki prosedur pengendalian persediaan bahan baku.

11 Prosedur tersebut telah disosialisasikan kepada petugas yang melaksanakan.

12 Penentuan tingkat persediaan minimum telah mempertimbangkan kemungkinan terjadinya

keterlambataan pasokan bahan baku,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

165

Nama Perusahaan: PT Mabar Feed Indonesia Periode Audit:

Pebruari 2019 Program yang diaudit: Rencana induk produksi dan operasi

No. Pernyataan Jawaban Keterangan

Ya Tidak

pemeliharaan fasilitas produksi dan perubahan permintaan pasar.

13 Jadwal induk produksi telah meminimalkan persediaan.

14 Perusahaan memiliki pedoman pemeliharaan fasilitas produksi secara tertulis.

15 Jadwal pemeliharaan fasilitas telah terintegrasi dengan rencana produksi.

16 Pengoperasian fasilitas produksi didukung oleh tenaga operator yang memadai.

17 Perusahaan memiliki panduan pengoperasian

fasilitas produksi secata tertulis untuk mencegah

terjadinya kesalahan proses produksi.

Diaudit Oleh:

Nathania br Tarigan

Tanggal: 28 Februari 2019

Jawaban Catatan

Ya Tidak

Sumber: Bhayangkara, 2016: 237

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

166

Tabel 7 – Table check list Produktivitas dan Nilai Tambah

Nama Perusahaan: PT Mabar Feed Indonesia Periode Audit:

Pebruari 2019 Program yang diaudit: Produktivitas dan

Nilai Tambah

No. Pernyataan Jawaban Keterangan

Ya Tidak

1 Perusahaan memiliki standar produktivitas

yang bisa digunakan sebagai pedoman oleh karyawan dalam beraktivitas.

2 Perusahaan memiliki standar pencapaian

hasil minimal yang harus dicapai setiap karyawan.

3 Perusahaan memberikan penghargaan

kepada karyawan yang memiliki

produktivitas lebih tinggi dari yang ditetapkan perusahaan.

4 Perusahaan memberikan tanggung jawab

yang cukup besar kepada karyawannya untuk mengelola aktivitasnya sendiri.

5 Perusahaan melakukan evaluasi harian terhadap kinerja karyawannya (individu /

kelompok).

6 Perusahaan memiliki kriteria tentang

aktivitas produksi yang memberikan nilai tambah terhadap produk yang dihasilkan

7 Dalam proses produksi dan operasi pernah

terjadi pengerjaan ulang, hal ini dilakukan

apabila ada produk pakan yang belum memenuhi spesifikasinya.

Diaudit Oleh:

Nathania Tarigan

Tanggal: 28 Pebruari 2019

Jumlah Jawaban

Catatan:

Ya Tidak

Sumber: Bhayangkara, 2016: 245

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

167

Tabel 8 – Table check list Pengendalian Bahan Baku

Nama Perusahaan: PT Mabar Feed Indonesia Periode Audit:

Maret 2019 Program yang diaudit: Pengendalian Bahan Baku

No. Pernyataan Jawaban Keterangan

Ya Tidak

1 Setiap pemasok telah diverifikasi sesuai dengan

standar pengendalian produksi dan operasi perusahaan.

2 Perusahaan memiliki prosedur tertulis untuk menilai apakah material yang dikirim pemasok

dapat diterima atau ditolak.

3 Setiap bahan baku yang diterima diberikan kode

khusus sehingga mudah ditelusuri distribusinya dalam kegiatan produksi.

4 Inspeksi dimulai dengan pengujian secara visual terhadap setiap material yang diterima.

5 Perusahaan memiliki teknik sampling yang diterapkan pada setiap pengambilan sampel.

6 Sampel yang diambil cukup representatif dalam

pengujian terhadap setiap material yang diterima.

7 Material yang diterima digaransi oleh pemasok sampai pada tahap pemakaiannya.

8 Seluruh material telah tertangani dengan baik sehingga terhindar dari kerusakan.

9 Material yang ditolak (tidak sesuai

spesifikasinya) telah dipisahkan untuk

mencegah penggunaannya dalam proses produksi.

10 Perusahaan memiliki prosedur pengendalian persediaan secara tertulis.

11 Prosedur tersebut mengatur waktu pemusnahan material yang rusak atau kedaluwarsa.

12 Perputaran persediaan diawasi dengan ketat

untuk memastikan material yang dibeli lebih

awal digunakan terlebih dahulu dalam proses

produksi.

13 Pemusnahan material yang rusak (tidak sesuai

spesifikasi) didokumentasikan untuk

mengidentifikasi kapan dan di mana material tersebut dimusnahkan.

14 Pemasok secara periodik diinspeksi sesuai dengan prosedur tertulis yang dimiliki

perusahaan.

15 Perusahaan memiliki prosedur konfirmasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

168

Nama Perusahaan: PT Mabar Feed Indonesia Periode Audit:

Maret 2019 Program yang diaudit: Pengendalian Bahan Baku

No. Pernyataan Jawaban Keterangan

Ya Tidak pemasok secara tertulis.

Diaudit Oleh:

Nathania Tarigan

Tanggal: 4 Maret 2019

Jumlah Jawaban

Catatan:

Ya Tidak

Sumber: Bhayangkara, 2016: 251

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

169

Tabel 9 – Table check list Pengendalian Peralatan dan Fasilitas Produksi

Nama Perusahaan: PT Mabar Feed Indonesia Periode Audit:

Maret 2019 Program yang diaudit: Pengendalian Peralatan

dan Fasilitas Produksi

No. Pernyataan Jawaban Keterangan

Ya Tidak

1 Seluruh peralatan yang digunakan dalam proses

produksi sesuai dengan ukuran dan desain yang telah ditentukan.

2 Lokasi penempatan peralatan telah disesuaikan

dengan kebutuhan penggunaannya dalam proses produksi.

3 Seluruh peralatan yang dimiliki perusahaan

dibersihkan setelah digunakan dalam proses produksi.

4 Peralatan disimpan pada tempat yang telah ditentukan.

5 Perusahaan memiliki prosedur tertulis untuk

setiap penggunaan peralatan dalam proses produsi.

6 Terdapat prosedur pembersihan dan startup

untuk memastikan bahwa peralatan yang

digunakan secara sistematis dan terus-menerus dibersihkan.

7 Setiap peralatan memiliki instruksi tertulis

untuk pemeliharaan peralatan dan termasuk jadwal perawatannya.

8 Setiap peralatan yang dibutuhkan dalam

kegiatan produksi telah diinspeksi sebelum digunakan.

Diaudit Oleh:

Nathania Tarigan

Tanggal: 5 Maret 2019

Jumlah Jawaban

Catatan:

Ya Tidak

Sumber: Bhayangkara, 2016: 255

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

170

Tabel 10 – Table check list Pengendalian Transformasi

Nama Perusahaan: PT Mabar Feed Indonesia Periode Audit:

Maret 2019 Program yang diaudit: Pengendalian Transformasi

No. Pernyataan Jawaban Keterangan

Ya Tidak

1 Perusahaan memiliki prosedur produksi yang telah disahkan.

2 Terdapat prosedur penilaian tertulis atas

kesiapan mesin dan fasilitas produksi yang digunakan sebelum proses produksi dimulai.

3 Terdapat prosedur tertulis yang bisa dijadikan pedoman untuk mengubah volume produksi jika

terjadi perubahan permintaan.

4 Perusahaan memiliki prosedur yang memandu pengujian barang dalam proses.

5 Pengujian barang dalam proses dilakukan pada

tahapan yang tepat untuk memastikan kualitas

yang sesuai dengan standar pengendalian kualitas.

6 Pengendalian kualitas telah me-review dan

menyetujui permintaan untuk melakukan pemrosesan ulang.

7 Perusahaan memiliki prosedur tertulis untuk

mengidentifikasikan tahapan pemrosesan kembali suatu batch produksi.

8 Perusahaan telah melakukan penilaian terlebih

dahulu untuk menentukan penyebab kegagalan

produk sebelum persetujuan pemrosesan ulang diberikan.

9 Hasil pengujian yang dilakukan mengonfirmasi

bahwa pemrosesan ulang menghasilkan produk

yang sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.

10 Perusahaan memiliki prosedur tertulis yang

menguraikan langkah-langkah permintaan

pemrosesan kembali produk yang diretur atau dikembalikan.

Diaudit Oleh:

Nathania Tarigan

Tanggal: 6 Maret 2019

Jumlah Jawaban

Catatan:

Ya Tidak

Sumber: Bhayangkara, 2016: 258

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

171

Tabel 11 – Table check list Pengendalian Kualitas

Nama Perusahaan: PT Mabar Feed Indonesia Periode Audit:

Maret 2019 Program yang diaudit: Pengendalian Kualitas

No. Pernyataan Jawaban Keterangan

Ya Tidak

1 Perusahaan memiliki kebijakan standar kualitas secara tertulis.

2 Kebijakan standar kualitas tersebut memiliki

tugas pengendalian setting spesifikasi dan dokumentasi kualitas.

3 Kebijakan standar kualitas memiliki tugas pengendalian melakukan pengujian.

4 Kebijakan standar kualitas memiliki tugas

pengendalian penetapkan dokumen dan prosedur pengujian.

5 Kebijakan standar kualitas memiliki tugas pengendalian menolak produk untuk setiap

tahapan proses yang tidak memenuhi standar.

6 Kebijakan standar kualitas memiliki tugas pengendalian menguji kembali secara

periodik produk yang dikeluarkan.

7 Setiap karyawan dilengkapi dengan salinan kebijakan standar kualitas dalam aktivitasnya.

8 Perusahaan telah mengidentifikasi secara

terperinci aktivitas-aktivitas yang berkaitan

dengan proses pembentukan kualitas

berdasarkan kebijakan standar kualitas yang ditetapkan.

9 Perusahaan mendokumentasi dan melaporkan

biaya terhadap aktivitas-aktivitas kualitas tersebut.

10 Perusahaan memiliki kebijakan menekan biaya kualitas.

11 Perusahaan memiliki fasilitas yang meriview secara periodik dan formal biaya kualitas.

12 Fasilitas ini dapat membuat usaha untuk mengurangi biaya kualitas.

13 Perusahaan dilengkapi dengan SDM dan pencatatan akuntansi untuk mengidentifikasi

biaya kualitas.

Diaudit Oleh:

Nathania Tarigan

Tanggal: 7 Maret 2019

Jumlah Jawaban

Catatan:

Ya Tidak

Sumber: Bhayangkara, 2016: 265

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

172

Tabel 12 – Table check list Pengendalian Barang Jadi

Nama Perusahaan: PT Mabar Feed Indonesia Periode Audit:

Maret 2019 Program yang diaudit: Pengendalian Barang Jadi

No. Pernyataan Jawaban Keterangan

Ya Tidak

1 Perusahaan memiliki prosedur tertulis

yang menunjukkan bagaimana prosedur

pemeriksaan kemasan yang digunakan

produk jadi selama proses akhir (penyelesaian) produk.

2 Perusahaan memiliki prosedur tertulis

yang menunjukkan siapa yang memeriksa

kemasan yang digunakan produk jadi

selama proses akhir (penyelesaian)

produk.

3 Terdapat tanggal kedaluarsa yang tercetak pada label kemasan.

4 Perusahaan melakukan pemisahan atas

produk jadi sampai pengujian

pengendalian kualitas selesai dan menyatakan produk layak dijual.

5 Perusahaan memastikan produk jadi disimpan pada tingkat suhu yang sesuai.

6 Perusahaan memiliki prosedur dan

pengujian secara tertulis untuk setiap

produk dalam memastikan kesesuaian

produk jadi dengan spesifikasinya.

7 Adanya pengungkapan pengendalian dan

pengujian produk untuk menentukan

kesesuaian dengan spesifikasi saat pelepasan produk tersebut ke pasar.

8 Perusahaan memiliki prosedur tertulis

tentang pengelolaan stok untuk

memastikan barang yang diproduksi pertama dijual terlebih dahulu.

9 Perusahaan melakukan dokumentasi atas

keseluruhan penyimpangan dari kebijakan yang telah ditetapkan.

Diaudit Oleh:

Nathania Tarigan

Tanggal: 11 Maret 2019

Jumlah Jawaban

Catatan:

Ya Tidak

Sumber: Bhayangkara, 2016: 269

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

173

Lampiran 3

Evaluasi Pencapaian Sasaran Mutu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

174

Lampiran 4

Standar Nutrisi Pakan Ternak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

175

Lampiran 5

Daftar Catatan Mutu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

176

Lampiran 6

Rencana Mutu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

177

Lampiran 7

Monitoring Target dan Realisasi Penjualan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

178

Lampiran 8

Perencanaan Pengendalian Bahan Baku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

179

Lampiran 9

Instruksi Kerja Pengawasan Produk Jadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

180

Lampiran 10

Penyimpanan dan Pemuatan Produk Jadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

181

Lampiran 11

Instruksi Kerja Mesin Dryer Jagung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

182

Lampiran 12

Flow Proses Penerimaan dan Penyimpanan Bahan Baku dan Bahan

Penolong

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

183

Lampiran 13

Flow Proses Perencanaan Produksi dan Pengendalian Bahan Baku dan

Bahan Penolong

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

184

Lampiran 14

Flow Proses Pengendalian Produk Tidak Sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

185

Lampiran 15

Flow Proses Penanganan Order Penjualan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

186

Lampiran 16

Flow Proses Perawatan dan Perbaikan Mesin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

187

Lampiran 17

Laporan Pengawasan Mesin (Pelet) Pakan Ternak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PENGAUDITAN INTERNAL FUNGSI PRODUKSI PAKAN TERNAK …

188

Lampiran 18

Surat Pernyataan Melakukan Penelitian oleh PT Mabar Feed Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI