PENGARUH SPIRITUALITAS, INTELEKTUALITAS, DAN ...

22
415 Vol. 8, No. 2, Desember 2014 PENGARUH SPIRITUALITAS, INTELEKTUALITAS, DAN PROFESIONALISME TERHADAP KINERJA DOSEN STAIN SALATIGA Abdul Aziz Nugraha Pratama Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga [email protected] Abstract This study aims to determine the effect of each variable spirituality, intellect, and professionalism of the lecturers performance STAIN Salatiga. The population of this study are all tenured State Institute of Islamic Studies (STAIN) Salatiga as many as 107 people. The sampling technique used in this study using simple random sampling and 65 were taken as respondents. With quantitative methods and analysis techniques that use moderated regression analysis (MRA), it can be concluded that (1) spirituality is partially not significantly affect the performance of the faculty; (2) the partial intellect does not significantly affect the performance of the faculty; (3) professionalism partially positive and significant effect on the performance of the lecturer. (4) spirituality, intellect and professionalism of lecturers jointly affect the performance of the lecturer. The study also found that the majority of respondents aged very productive, but they are staying at very far away from the campus. Keywords: Sprituality, Intelectualitys, Professionalisme, Performance Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel Spiritualitas, Intelektualitas, dan Profesionalisme terhadap Kinerja Dosen STAIN Salatiga. Populasi penelitian ini adalah seluruh dosen tetap Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga sebanyak 107 orang. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Simple Random Sampling dan diambil 65 sebagai responden. Dengan metode kuantitatif dan teknik analisis yang meng- gunakan moderated regression analysis (MRA), maka dapat disimpulkan bahwa (1) spiritualitas secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja para dosen; (2) intelektualitas secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja para dosen; (3) profesionalisme secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja dosen. (4) Spiritualitas, intelektualitas dan pro- fesionalisme dosen secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja dosen. Penelitian ini juga menemukan bahwa responden mayoritas berusia sangat produktif, namun bertempat tingal tinggal sangat jauh dari kampus Kata Kunci: Spritualitas, Intelektualitas, Profesional, Performa

Transcript of PENGARUH SPIRITUALITAS, INTELEKTUALITAS, DAN ...

Page 1: PENGARUH SPIRITUALITAS, INTELEKTUALITAS, DAN ...

415Vol. 8, No. 2, Desember 2014

PENGARUH SPIRITUALITAS, INTELEKTUALITAS,DAN PROFESIONALISME TERHADAP KINERJA DOSEN

STAIN SALATIGA

Abdul Aziz Nugraha PratamaSekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga

[email protected]

Abstract

This study aims to determine the effect of each variable spirituality, intellect, andprofessionalism of the lecturers performance STAIN Salatiga. The population of thisstudy are all tenured State Institute of Islamic Studies (STAIN) Salatiga as many as107 people. The sampling technique used in this study using simple random samplingand 65 were taken as respondents. With quantitative methods and analysis techniquesthat use moderated regression analysis (MRA), it can be concluded that (1) spiritualityis partially not significantly affect the performance of the faculty; (2) the partialintellect does not significantly affect the performance of the faculty; (3) professionalismpartially positive and significant effect on the performance of the lecturer. (4)spirituality, intellect and professionalism of lecturers jointly affect the performanceof the lecturer. The study also found that the majority of respondents aged veryproductive, but they are staying at very far away from the campus.

Keywords: Sprituality, Intelectualitys, Professionalisme, Performance

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabelSpiritualitas, Intelektualitas, dan Profesionalisme terhadap Kinerja Dosen STAINSalatiga. Populasi penelitian ini adalah seluruh dosen tetap Sekolah Tinggi AgamaIslam Negeri (STAIN) Salatiga sebanyak 107 orang. Teknik sampling yang digunakandalam penelitian ini menggunakan Simple Random Sampling dan diambil 65sebagai responden. Dengan metode kuantitatif dan teknik analisis yang meng-gunakan moderated regression analysis (MRA), maka dapat disimpulkan bahwa(1) spiritualitas secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerjapara dosen; (2) intelektualitas secara parsial tidak berpengaruh secara signifikanterhadap kinerja para dosen; (3) profesionalisme secara parsial berpengaruh positifdan signifikan terhadap kinerja dosen. (4) Spiritualitas, intelektualitas dan pro-fesionalisme dosen secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja dosen.Penelitian ini juga menemukan bahwa responden mayoritas berusia sangatproduktif, namun bertempat tingal tinggal sangat jauh dari kampus

Kata Kunci: Spritualitas, Intelektualitas, Profesional, Performa

Page 2: PENGARUH SPIRITUALITAS, INTELEKTUALITAS, DAN ...

416 INFERENSI, Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan

Abdul Aziz Nugraha Pratama

Pendahuluan

Beberapa dekade terakhir ini menunjukkan bahwa perusahaanbesar kelas dunia yang melaksanakan pelatihan spiritual bagipegawainya. Lebih hebat lagi, pegawai yang ditraining spiritualitasini bukan hanya jajaran tertentu, namun semua jajaran, dari tingkateksekutif, manajemen staf hingga operator lapangan.

Berbagai perusahaan dunia telah memberikan pelatihanspiritualitas kepada karyawannya. Demikian pula di Indonesia,seperti yang terjadi di ESQ Leadership Center, berbagai perusahaanterkemuka telah mengirimkan para eksekutifnya untuk mengikutiberbagai pelatihan spiritual yang diselenggarakan oleh institusitersebut. Garuda Indonesia, sebagai misal, telah mengirimkan bukanhanya eksekutifnya, namun juga pilot-pilotnya. Lebih hebat lagi,perusahaan pabrik baja terbesar di Asia Tenggara, PT KrakatauSteel mewajibkan seluruh jajaran manajemen staf hingga operatorlapangannya yang berjumlah 6.000 orang untuk mengikuti pelatihanspiritual ESQ. Begitu pula Pertamina Balongan dan PertaminaCirebon, PT Pusri, Taspen, dan berbagai perusahaan besar lainnya,(Irmim dan Rochim,2006: iv).

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri SalatigaatauSTAINSalatigaadalah Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri di Salatigaprovinsi Jawa Tengah, Indonesia. STAIN Salatiga didirikan berdasar-kan pada Surat Keputusan Presiden Nomor 11 Tanggal 21 Maret1997 bertepatan dengan Tanggal 12 Dzulqaidah 1417 H. (Wikipediahttp://id.wikipedia.org/wiki/STAIN_Salatiga).

Sudah beberapa tahun, kampus ini memiliki slogan: “Mem-bangun spiritualitas, intelektualitas, dan profesionalisme”. Slogantersebut tercantum di website STAIN Salatiga dan tempat-tempatlain. Namun belum banyak civitas akademika STAIN Salatiga yangmerasakan secara khusus kehadiran slogan tersebut. Apalagi jikaslogan atau motto tersebut dijadikan acuan pengelolaan lembagapendidikan tinggi Islam satu-satunya di Salatiga tersebut. Seharusnya,slogan tersebut menjadi tolak ukur pengelolaan lembaga milikNegara tersebut.

Di tengah dinamika pengelolaan sebuah lembaga atau orga-nisasi memang harus diupayakan agar dapat diukur perkemba-

Page 3: PENGARUH SPIRITUALITAS, INTELEKTUALITAS, DAN ...

417Vol. 8, No. 2, Desember 2014: 415-436

Pengaruh Spiritualitas, Intelektualitas, dan Profesionalisme...

ngannya secara periodik. Dengan demikian akan diketahui tingkatkemajuan atau pun kemundurannya. Atau dengan kata lain, penge-lolaan organisasi atau lembaga harus berbasis kinerja yang terukur.

Kinerja pada dasarnya merupakan hasil kerja secara kualitasdan kuantitas yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakantugasnya sesuai tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Dalamhal ini, pegawai bisa belajar seberapa besar kinerja mereka melaluisarana informasi seperti komentar baik dari mitra kerja. Namundemikian penilaian kinerja yang mengacu kepada suatu sistem formaldan terstruktur yang mengukur, menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan dengan pekerjaan perilaku dan hasil termasuktingkat ketidakhadiran.

Penelitian ini hendak mencoba mengkaji bagaimana tingkatkeberhasilan STAIN Salatiga membangun spiritualitas, intelektualitas,profesionalisme dalam mencapai kinerja yang ideal. Di sampingitu juga untuk menemukan berbagai gap research dalam Manajemensumberdaya manusia.

Secara khusus, penelitian ini ingin menjawab pertantaan-pertanyaan tentang seberapa tinggi tingkat spiritualitas, intelektualitas,profesionalisme, dan kinerja dosen STAIN Salatiga, serta bagaimanapengaruh intelektualitas terhadap kinerja dosen STAIN Salatiga

Spiritualitas

Istilah spiritual merujuk pada nilai dan makna dasar yang melandasihidup kita, baik duniawi maupun ukhrawi, entah secara sadar atautidak meningkatkan komitmen kita terhadap nilai-nilai dan maknatersebut. Istilah spiritualitas memang memiliki konotasi nilai-nilaireligius dalam arti bahwa nilai dan makna dasar yang dimilikiseseorang mencerminkan hal-hal yang dianggapnya suci, yaitu yangmemiliki kepentingan yang paling mendasar (Griffin, 2005:15).

Spiritualitas dalam pengertian yang umum adalah disposisimental dan komitmen personal yang dibentuk oleh konstelasi nilaidan makna, produk dan gambaran dunia tertentu (Griffin, 2005).Spiritualitas dalam pembicaraan ini berkaitan dengan kehakikiandan keabadian serta ruh, bukan sesuatu yang bersifat temporaldan elastis. Spiritualitas yang bersumber dari jantung ajaran agama-

Page 4: PENGARUH SPIRITUALITAS, INTELEKTUALITAS, DAN ...

418 INFERENSI, Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan

Abdul Aziz Nugraha Pratama

agama besar, berkaitan langsung dengan kesadaran ketuhanan.

Kesadaran ketuhanan sebagai inti dari spiritualitas ini merupa-kan modal dasar yang dimiliki oleh setiap orang yang diharapkandapat mewarnai segala aktifitas kehidupannya. Dalam konteksperilaku bisnis, spiritualitas memberikan wawasan dan pemahamanbahwa bisnis yang dilakukan seseorang berhubungan erat denganrealitas material dan spiritual secara bersamaan. Dengan pemahamanini, maka asumsi-asumsi sempit yang menempatkan manusia (pelakubisnis) sebagai makhluk ekonomi yang mementingkan kepentingandiri sendiri dengan orientasi keuntungan material sebagai fokusutama tidak dapat dibenarkan dan tidak sejalan dengan fakta-faktayang ditemukan saat ini.

Dalam pembahasan spiritualitas dikenal adanya dimensispiritualitas. Terdapat sembilan dimensi spiritualitas, yaitu:

a. Dimensi transenden (Transcendent dimension)

Inti dari keyakinan ini berupa kepercayaan terhadap Tuhanatau apapun yang dipersepsikan oleh individu sebagai sosoktransenden ataupun sesuatu yang lebih besar dari diri seorangindividu (Santosa, 2011).

b. Makna dan tujuan dalam hidup (Meaning and purpose in life)

Memahami proses pencarian akan makna dan tujuan hidupyang memunculkan hidup yang lebih bermakna dan mencapaitujuan (Santosa, 2011)

c. Misi hidup (Mission in life)

Adanya panggilan yang harus dipenuhi, rasa tanggung jawabpada kehidupan, panggilan untuk menjawab, menyelesaikan misi,atau dibeberapa kasus dalam memenuhi takdir. (Santosa, 2011).

d. Kesakralan hidup (Sacredness of life)

Pandangan akan hidup tidak lagi dikotomi seperti pemisahanantara yang sakral dan yang sekuler, suci dan duniawi, namunpercaya bahwa semua aspek kehidupan sifatnya suci dankesakralan ada di dalamnya (Santosa, 2011).

e. Nilai-nilai material (Material values)

Kepuasaan dalam hidup datang bukan dari seberapa banyakkekayaan yang dimiliki, namun dari hal spiritual.

Page 5: PENGARUH SPIRITUALITAS, INTELEKTUALITAS, DAN ...

419Vol. 8, No. 2, Desember 2014: 415-436

Pengaruh Spiritualitas, Intelektualitas, dan Profesionalisme...

f. Altruisme (Altruism)

Adanya tanggung jawab bersama dari masing-masing oranguntuk saling menjaga sesama (brother’s keepers), baik dari rasasakit dan penderitaan (Santosa, 2011).

g. Idealisme (Idealism)

Orang yang spiritual berkomitmen terhadap sikap ideal yangtinggi dan mengaktualisasikannya melalui potensi positif dalamsemua aspek kehidupannya (Santosa, 2011).

h. Kesadaran akan peristiwa tragis (Awareness of the tragic)

Menyadari dengan sungguh-sungguh bahwa tragedi terjadi dalameksistensi manusia. Peduli terhadap rasa sakit, penderitaan ataukematian (Mulyana, 2006).

i. Manfaat (Beneficial manifestations (fruit of spirituality)

Individu menilai spiritualitas merupakan buah dari kehidupan(Mulyana, 2006).

Sebagaimana diketahui bahwa tujuan spiritualitas adalahmeraih kondisi diri yang berkembang atau mencapai potensi tertinggiyang pada gilirannya akan membawa individu pada kreativitas,motivasi, dan komitmen organisasi (Neck & Milliman, 1994). Pene-litian-penelitian tentang spiritualitas dikaitkan dengan kinerja bahwamotivasi spiritual memberikan pengaruh secara langsung yang positifsignifikan terhadap kinerjakaryawan (Permana, 2012).

Dengan demikian, hipotesisnya adalah sebagai berikut :

H1. Spiritualitas berpengaruh positif terhadap kinerja dosen STAINSalatiga

Intelektualitas

Pengertian intelektualitas, dapat dikutip dari M. Rusli Karimmemberikan kriteria intelektual muslim dengan memandangberbagai segi, yaitu (Karim, 2013: 112): 1). Dilihat dari latar belakangpendidikan, minimal pernah mengikuti kuliah di Perguruan tinggisampai dengan yang bergelar doktor.; 2). Jauh dekatnya denganumat Islam. Karena memiliki integritas yang mencerminkan nilai-nilai dan ajaran Islam serta berpihak pada Islam; 3). Dari segi

Page 6: PENGARUH SPIRITUALITAS, INTELEKTUALITAS, DAN ...

420 INFERENSI, Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan

Abdul Aziz Nugraha Pratama

aktivitasnya yang mencerminkan kepentingan umat Islam: a) Seringdiundang untuk berceramah/khutbah mulai dari tingkat terendahsampai tingkat nasional b) Sering terlibat/diikutkan dalam kegiatandiskusi, lokakarya dan seminar tentang Islam c) Banyak menaruhperhatian terhadap perkembangan pemikiran Islam d) Pernahmenulis tentang Islam; 4). Menjadi sumber panutan (ResourcesPerson) di lingkungannya; 5). Terlibat dalam lembaga (swasta ataupemerintah atau komunitas tertentu). 6). Memiliki concern dankomitmen yang kuat terhadap nilai-nilai dan ajaran Islam yangterpancar dalam pemikiran, sikap dan tingkah laku sehari-hari secaraterus menerus.

Menurut Jalaluddin Rahmat, kaum intelektual adalah kelom-pok orang yang merasa terpanggil untuk memperbaiki masyara-katnya dan menangkap aspirasi mereka, merumuskan dalam bahasayang dapat dipahami setiap orang dengan menawarkan strategidan alternatif pemecahan masalah (Rahmat, 1991:211–212).

Dari pernyataan tersebut di atas, dapatlah diambil suatupengertian bahwa intelektual muslim bukan hanya sekedar orangyang mengadakan berbagai penelitian dan penalaran, tetapi cende-kiawan muslim adalah seorang yang di samping berpendidikantinggi dan berusaha untuk mendalami berbagai disiplin ilmu, merekajuga merasa terpanggil untuk memperbaiki masyarakat sertamenangkap aspirasi mereka, dan merumuskannya dalam bahasayang mudah dipahami, juga menawarkan jalan keluar untukmenyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat.

Hal yang membedakan antara seorang intelektual dengannon intelektual kemampuan berpikir bebas sebagai kebalikan darikecenderungan mengikuti saja pemikiran orang lain. Konsep bebasdalam hal ini mencakup pengamatan yang cermat terhadap gejala-gejala yang ada dalam suatu lingkungan dan pemahaman tentangsebab-sebab serta korelasinya dengan gejala-gejala lainnya, danpada akhirnya merumuskan suatu kesimpulan yang dapat dikomuni-kasikan kepada orang lain dengan bahasa yang jelas (Rahmat,1991: 211-212).

M. Dawam Raharjo mengonotasikan cendekiawan muslimdengan ulama, dengan menafsirkan sebuah hadits Nabi SAW yang

Page 7: PENGARUH SPIRITUALITAS, INTELEKTUALITAS, DAN ...

421Vol. 8, No. 2, Desember 2014: 415-436

Pengaruh Spiritualitas, Intelektualitas, dan Profesionalisme...

mengatakan bahwa: “Ulama itu adalah pewaris Nabi”. Para cende-kiawan muslim dapat disebut juga sebagai pewaris para Nabi, sepan-jang mereka itu berjuang untuk membawa risalah Nabi (Susanti,2013:10).

Dari definisi tersebut dapat diambil suatu pengertian bahwakecendekiaan seseorang ditandai sebab kedalaman ilmu yangditekuni, serta adanya komitmen terhadap keilmuan dan perjuanganterhadap ajaran agama Islam. Dalam melaksanakan segala aktivitastersebut, mereka mempunyai komitmen yang sangat kuat terhadapperjuangan agama Islam, sehingga mereka rela berkorban untukkepentingan masyarakat.

Kinerja karyawan tidak hanya dilihat dari kemampuan kerjayang sempurna, tetapi juga kemampuan menguasai dan mengeloladiri sendiri serta kemampuan dalam membina hubungan denganorang lain (Martin, 2000: 22). Kemampuan tersebut oleh DanielGoleman disebut dengan Emotional Intelligence atau kecerdasanemosi. Goleman (2000: 46) melalui penelitiannya mengatakanbahwa kecerdasan emosi menyumbang 80 % dari faktor penentukesuksesan sesorang, sedangkan 20 % yang lain ditentukan olehIQ (Intelligence Quotient).

Dengan demikian, hipotesisnya adalah sebagai berikut :

H2. Intelektual berpengaruh negatif terhadap Kinerja dosen STAINSalatiga

Profesionalisme

Kata profesi berarti pekerjaan yang dilakukan sebagai nafkah hidupdengan mengandalkan keahlian dan keterampilan (kemahiran)yang tinggi dan dengan melibatkan komitmen pribadi (moral) yangmendalam. Profesional merupakan orang yang melakukan kegiatanatau menjalani profesi tertentu. Di samping itu, professional adalahsikap atau perilaku seseorang dalam melakukan profesi tertentu.Dalam pengertian umum, seseorang dikatakan profesional jika me-menuhi tiga kriteria, yaitu mempunyai keahlian untuk melaksanakantugas sesuai dengan bidangnya, melaksanakan tugas dengan me-netapkan standar baku dalam bidangnya dan menjalankan tugasprofesi yang telah ditetapkan (Husman, 2006).

Page 8: PENGARUH SPIRITUALITAS, INTELEKTUALITAS, DAN ...

422 INFERENSI, Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan

Abdul Aziz Nugraha Pratama

Profesioanalisme adalah mutu, kualitas dan tindak tandukyang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang professional.Dan menurut kamus besar bahasa Indonesia, guru adalah orangyang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar.

Adapun Indikator guru yang profesional adalah : a). Selalumembuat perencanan kongkrit dan detail yang siap untukdilaksanakan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran; b).Berusaha mengubah pola pikir lama menjadi pola pikir baru yangmenempatkan peserta didik sebagai arsitek pembangun gagasandan guru berfungsi untuk melayani dan berperan sebagai mitrapeserta didik supaya peristiwa belajar bermakna langsung padasemua individu; c). Bersikap kritis dan berani menolak kehendakyang kurang edukatif;d). Berkehendak mengubah pola tindakandalam meningkatkan peran peserta didik, guru berperan danbergaya mengajar; e). Berani menyakinkan kepada sekolah, orangtua dan masyarakat agar dapat berpihak pada kepentingan pesertadidik yang cenderung sulit diterima oleh orang awam denganmenggunakan argumentasi yang logis dan kritis; f). Bersikap kreatifdalam membangun dan menghasilkan karya pendidikan.

Berdasarkan uraian di atas, profesionalisme dapat diartikansebagai pandangan tentang bidang pekerjaan yaitu pandangan yangmenganggap bidang pekerjaan sebagai suatu pengabdian melaluikeahlian tertentu dan yang menganggap keahlian ini sebagai suatuyang harus diperbaharui secara terus menerus dengan memanfaatkankemajuan-kemajuan yang terdapat dalam ilmu pengetahuan.Dalam UU Guru dan Dosen No 14 tahun 2005 ditentukan bahwaseorang pendidik wajib memiliki kualifikasi akademik dan kom-petensi pendidik sebagai agen pembelajaran. Kompetensi profesipendidik meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

a. Kompetensi pedagogik, yakni kemampuan mengelola pem-belajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadappeserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untukmengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Page 9: PENGARUH SPIRITUALITAS, INTELEKTUALITAS, DAN ...

423Vol. 8, No. 2, Desember 2014: 415-436

Pengaruh Spiritualitas, Intelektualitas, dan Profesionalisme...

b. Kompetensi kepribadian, yakni kepribadian pendidik yangmantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladanbagi peserta didik, dan berakhlak mulia.

c. Kompetensi social, yakni kemampuan pendidik berkomunikasidan berinteraksi secara efektif dengan peserta didik, sesamapendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik, danmasyarakat.

d. Kompetensi professional, yakni kemampuan pendidik dalampenguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalamyang memungkinkannya membimbing peserta didik memper-oleh kompetensi yang ditetapkan. Untuk dapat menetapkanbahwa seorang pendidik sudah memenuhi standard profesionalmaka pendidik yang bersangkutan harus mengikuti uji sertifikasi.

Wroom (1964) mengemukakan bahwa kinerja karyawandipengaruhi oleh profesionalisme. Apabila tuntutan kerja yangdibebankan pada individu tidak sesuai dengan kemampuannya(ability) maka kinerja yang diharapkan akan sulit tercapai. Penelitianyang dilakukan oleh Cahyasumirat (2006) menyatakan tidak adanyapengaruh yang positif antara profesionalisme dengan kinerja internalauditor. Sementara itu terdapat penelitian yang dilakukan Rahmawati(1997) dan Jantje (1999) yang menyatakan bahwa profesionalismeberhubungan positif dengan kinerja.

Dengan demikian, hipotesisnya adalah sebagai berikut :

H3. Profesionalisme berpengaruh positif terhadap kinerja dosenSTAIN Salatiga

Kinerja

Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang ataukelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenangdan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapaitujuan organisasi bersangkutan secara legal tidak melanggar hukumdan sesuai dengan moral maupun etika.

Kinerja juga merupakan keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktutertentu (Wirawan,2009: 5). Kamus besar bahasa Indonesia (2008:

Page 10: PENGARUH SPIRITUALITAS, INTELEKTUALITAS, DAN ...

424 INFERENSI, Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan

Abdul Aziz Nugraha Pratama

629) mendefinisikan karyawan adalah orang yang bekerja padasuatu lembaga (kantor, perusahaan, dan sebagainya) denganmendapat gaji atau upah.

Menurut Richard I. Handerson (1984) dalam Wirawan (2009:53) dimensi kinerja adalah kualitas-kualitas atau wajah suatupekerjaan atau aktivitas-aktivas yang terjadi di tempat kerja yangkonduktif terhadap pengukuran”. Dimensi kinerja menyediakanalat untuk melukiskan keseluruhan cakupan aktivitas di tempatkerja. Sementara itu, tanggung jawab dan kewajiban menyediakansuatu deskripsi depersonalisasi.

Indikator-indikator kinerja karyawan menurut Chester I.Barnard dan Robert E. Quinn dalam Suyadi Prawirosentono(2008:27-32) adalah sebagai berikut: 1) Efektivitas dan efisiensi.Bila suatu tujuan tertentu akhirnya dapat dicapai, kita boleh mengata-kan bahwa kegiatan tersebut efektif.; 2) Otoritas dan tanggungjawab; Wewenang adalah hak seseorang untuk memberikan perintah(kepada bawahan), sedangkan tanggung jawab adalah bagian yangtidak terpisahkan atau sebagai akibat dari kepemilikan wewenangtersebut.; 3) Disiplin. Disiplin meliputi ketaatan dan hormat terhadapperjanjian yang dibuat antara perusahaan atau organisasi dankaryawan.; 4) Inisiatif. Inisiatif seseorang berkaitan dengan dayapikir, kreativitas dalam bentuk ide untuk merencanakan sesuatuyang berkaitan dengan tujuan organisasi. Berdasarkan pendapat diatas, kinerja adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang untukmelakukan sesuatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuaidengan tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan.

Kerangka Teoritis

Berdasarkan tinjauan pustaka dan beberapa dasar teori yang ada,maka berikut ini dibentuk kerangka pemikiran:

Page 11: PENGARUH SPIRITUALITAS, INTELEKTUALITAS, DAN ...

425Vol. 8, No. 2, Desember 2014: 415-436

Pengaruh Spiritualitas, Intelektualitas, dan Profesionalisme...

Spiritualitas

Kinerja

Profesionalisme

Inteketualitas

Gambar 1. Kerangka Teoritis

Metode Penelitian

Obyek Penelitian

Seluruh dosen PNS di STAIN Salatiga menjadi obyek dalampenelitian ini.

Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah semua dosen STAIN Salatiga.Sedangkan sampel ditentukan dengan menggunakan Simple Ran-dom Sampling, yakni sampel diambil secara acak, tanpa mem-perhatikan tingkatan yang ada dalam populasi. Populasi penelitianini adalah seluruh dosen STAIN Salatiga tahun 2013 yang berjumlah107 orang.

Penentuan jumlah sampel dengan menggunakan rumus(Bawono, 2006):

S =

Di mana:

S = Jumlah Sampel

P = Jumlah Populasi

= Taraf keyakinan kesalahan (signifikansi: 8%)

Dengan demikian, jika jumlah populasi sebanyak 107 dantingkat kesalahan yang dikehendaki 8%, maka jumlah sampel yangdigunakan adalah :

Page 12: PENGARUH SPIRITUALITAS, INTELEKTUALITAS, DAN ...

426 INFERENSI, Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan

Abdul Aziz Nugraha Pratama

S =

S = 63,509

Berdasarkan perhitungan tersebut di atas, maka jumlahsampel yang harus digunakan dibulatkan menjadi 65. Dalampenelitian ini jumlah sampel di ambil sebanyak 65 yang diambilsecara acak tanpa memperhatikan pangkat, usia dan jenis kelamin.

Pengukuran Data

Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primerdan sekunder.

Metode Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesionerpada responden penelitian.

Uji Instrumen Penelitian

Uji instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputiuji validitas dan uji reliabilitas. Menurut Sekaran (2006:332), ujivaliditas merupakan bukti bahwa instrumen, teknik, atau prosesyang digunakan untuk mengukur sebuah konsep benar-benar me-ngukur konsep yang dimaksudkan. Reliabilitas adalah pengukuranyang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya dansejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten dan karena itu men-jamin pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragamitem dalam instrumen (Sekaran, 2006:40). Uji reliabilitas bertujuanuntuk mengetahui tingkat konsistensi terhadap instrumen-instrumenyang mengukur konsep.

Uji Asumsi Klasik

Uji Asumsi klasik yang di lakukan meliputi uji heteros-kedatisitas dan uji multikolinearitas

Page 13: PENGARUH SPIRITUALITAS, INTELEKTUALITAS, DAN ...

427Vol. 8, No. 2, Desember 2014: 415-436

Pengaruh Spiritualitas, Intelektualitas, dan Profesionalisme...

Metode Analisis Data

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan meng-gunakan uji analisis regresi, yaitu Moderated Regression Analysis(MRA) dengan bantuan perangkat lunak SPSS versi 16.00. ModeratedRegression Analysis (MRA) atau uji interaksi merupakan aplikasikhusus regresi berganda linear di mana dalam persamaan regresinyamengandung unsur interaksi (perkalian dua atau lebih variabelindependen) dengan rumus persamaan sebagai berikut:

Y = + 1X1 + 2X2 +3X3 + e

Keterangan :Y = Kinerja dosenX1 = SpiritualitasX2 = IntelektualitasX3 = Profesionalisme = Konstanta/intercept = Koefisien regresi variabel Xe = Error disturbance

Gambaran Umum Responden

Responden penelitian ini adalah khusus para dosen di STAINSalatiga. Berdasarkan data terbaru dari Sub Bagian KepegawaianSTAIN Salatiga tahun 2013 dapat diuraikan sebagai berikut :

Tabel 1. Jumlah Dosen Tetap dan Distribusi Setiap Program Studidi STAIN Salatiga Tahun 2013

NO PROGRAM STUDI JUMLAH DOSEN 1. Pendidikan Agama Islam (PAI) 15 2. Tadris Bahasa Inggris (TBI) 14 3. Pendidikan Bahasa Arab (PBA) 8 4. Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) 10 5. Ahwalus Syahsiyyah (AS) 8 6. Hukum Ekonomi Syariah (HES) 6 7. Perbankan Syariah (PS) Strata Satu (S.1) 10 8. Perbankan Syariah (PS) Diploma Tiga (D.III) 6 9. Pendidikan Guru Raudhatul Athfal (PGRA) 6 10. Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) 6 11. Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) 6 12. Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) 6 13. Pasca Sarjana (S.2) PAI 6

Jumlah Total 107

Page 14: PENGARUH SPIRITUALITAS, INTELEKTUALITAS, DAN ...

428 INFERENSI, Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan

Abdul Aziz Nugraha Pratama

Total populasi, yakni seluruh dosen STAIN Salatiga adalahsebanyak 107 orang. Kuesioner yang disebarkan sejumlah 80 buah.Kuesioner yang kembali dan dapat diolah sebanyak 65 buah.

Jumlah responden yang digunakan dalam analisis sebanyak65 responden. Secara demografis, profil responden yang berpartisi-pasi dalam penelitian ini diketahui bahwa dari 65 responden, se-banyak 13,84% atau 9 responden bekerja di STAIN Salatiga selama1 – 5 tahun, 16,92 % atau 11 selama 6 – 10 tahun dan 44,61 % atau29 responden selama 11 – 15 tahun, dan sebanyak 16 respondenatau 24,61% > 16 tahun. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwasebagian besar responden bekerja di STAIN Salatiga antara 11-15tahun.

Dalam hal jarak tempat tinggal diketahui bahwa dari 65responden, sebanyak 15,39% atau 10 responden tinggal yang berjarak500 - < 1000 m dari kampus STAIN Salatiga, 15,39% atau 10responden lagi tinggal yang berjarak 1000 - < 1500 m, 9,23 % atau6 responden tinggal berjarak antara 1500 - < 2000 m, dan sebanyak60% atau 39 responden tinggal pada jarak > 2000 m. Dengandemikian, dapat dinyatakan bahwa sebagian besar respondentinggal lebih jauh dari 2000 m dari kampus STAIN Salatiga.

Menurut hasil penelitian Isti Fadah dan Istatuk Budi Yuswanto(2004) yang berjudul “Hubungan Antara Jarak dari Tempat TinggalPekerja ke Tempat Kerja dengan Curahan Waktu Kerja” (dalamWidyawati dan Pujiyono, 2013:3), jarak dari tempat tinggal pekerjake tempat kerja merupakan jarak yang harus ditempuh respondenmenuju tempat bekerja. Semakin jauh jaraknya maka waktu yangterbuang semakin banyak, tingkat efisiensi waktu menurun,akibatnya curahan waktu kerja akan semakin berkurang.

Menurut Mc. Charty dalam Swastha Basu (2000), jarak lokasidikategorikan menjadi empat, yaitu : a).Sangat dekat apabila jaraklokasi tersebut 500 m - <1000 m dengan tempat tinggal konsumen;b) Dekat apabila jarak lokasi tersebut 1000 m - <1500 m dengantempat tinggal konsumen; c) Agak jauh apabila jarak lokasi tersebut1500 m - <2000 m dengan tempat tinggal konsumen; d) Jauh apabilajarak lokasi tersebut >2000 m dengan tempat tinggal konsumen.

Page 15: PENGARUH SPIRITUALITAS, INTELEKTUALITAS, DAN ...

429Vol. 8, No. 2, Desember 2014: 415-436

Pengaruh Spiritualitas, Intelektualitas, dan Profesionalisme...

Dengan demikian berarti mayoritas dosen STAIN Salatiga,khususnya yang menjadi responden dalam penelitian ini, tinggalyang lokasinya masuk kategori “Sangat Jauh” dari kampus STAINSalatiga. Hal ini tentu berdampak kurang baik untuk mendukungkemajuan lembaga STAIN Salatiga. Dan tentu saja harus dicari solusiterbaik agar dosen dari lembaga Perguruan Tinggi Agama IslamNegeri satu-satunya di Kota Salatiga ini mendapatkan solusi yangsaling menguntungkan.

Menurut data, dari 65 responden, sebanyak 3,08% atau 2responden berpendidikan terakhir S1, 72,301% atau 47 respondenberpendidikan terakhir S2, 20% atau 13 orang berpendidikan S3dan 4,62% sudah mengikuti Post Doctor. Dengan demikian, dapatdinyatakan bahwa sebagian besar responden berpendidikan terakhirsarjana S2.

Juga diketahui bahwa dari 65 responden, sebanyak 70,77%atau 46 responden adalah laki-laki dan 29,23% atau 19 respondenadalah wanita. Dengan demikian, dinyatakan bahwa sebagian besarresponden berjenis kelamin laki-laki.

Berdasarkan data, diketahui bahwa dari 65 responden, yangbiasa mengatur keuangan rumah tangganya sehingga hanyamengeluarkan uang kurang dari Rp. 2.500.000,- sebanyak 3,08%atau 2 orang. Sementara itu yang memiliki pengeluaran antara Rp.2.500.000, hingga Rp. 5.000.000,- sebanyak 17 orang atau 26,15%dari keseluruhan responden. Adapun yang memiliki pengeluaranantara Rp. 7.600.000, s/d Rp. 10.000.000,- berjumlah 7 orang atau10,77% dari keseluruhan responden. Sedangkan untuk pengeluaranterbesar dalam kategori di atas, yakni di atas Rp. 10.000.000,-sebanyak 3 orang atau 4,62% dari keseluruhan responden sebanyak65 orang. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa sebagianbesar responden memiliki pengeluaran antara Rp. 2.500.000, hinggaRp. 5.000.000,-. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa para dosenSTAIN Salatiga sudah sangat bagus dalam mengatur keuanganrumah tangganya. Mereka dapat menyesuaikan antara penghasilanyang diterima dengan pengeluaran setiap bulannya.

Sementara itu, diketahui bahwa dari 65 responden, sebanyak1,54% atau 1 responden adalah dosen STAIN Salatiga yang berusia

Page 16: PENGARUH SPIRITUALITAS, INTELEKTUALITAS, DAN ...

430 INFERENSI, Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan

Abdul Aziz Nugraha Pratama

anatar 20 -30 tahun, 50,77 % atau 33 responden berusia antara 31 –40 tahun dan 32,31 % atau 21 responden berusia antara 41 – 50tahun, sebanyak 12,31% atau 8 responden berusia antara 31 – 60tahun, dan sebanyak 2 responden atau 3,08% berusia antara 61sampai dengan 65 tahun. Dengan demikian, dapat dinyatakanbahwa sebagian besar responden adalah berusia antara 31 -40 tahun.Hal ini berarti bahwa mayoritas dosen STAIN Salatiga pada tahun2014 mayoritas berusia produktif. Dengan kondisi demikian, lembagaini sangat berpeluang untuk lebih maju kian pesat.

Analisis

Estimasi Regresi Linear Berganda

Hasil estimasi model regresi dengan bantuan SPSS forWindows release 16.00 disajikan pada tabel berikut :

Tabel 2. Hasil Regresi Linear Berganda

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 8.096 3.456 2.342 .022

Spirit -.039 .033 -.112 -1.189 .239

Intelek .032 .029 .085 1.129 .263

Prof .115 .013 .867 8.931 .000

a. Dependent Variable: Kinerja

Berdasar hasil analisis regresi linear berganda pada tabel di

atas, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Kinerja = 8,096 - 0,039 Spirit. + 0,032 intelek. + 0,115 profesional + e

1. Konstan = 8,096, artinya : jika besarnya nilai variabel spiritualitasbesarnya sama atau konstan, maka besarnya Kinerja akan naiksebesar 8,096 satuan dengan asumsi Ceteris Paribus.

2. Koefisien Spiritualitas = 0,039 yang artinya bahwa jika variabelspiritualitas naik 1 (satu) satuan, sedangkan intelektualitas danprofesionalisme besarnya sama dengan 0 (nol) atau konstan,maka besarnya Kinerja akan naik sebesar 0,039 satuan denganasumsi Ceteris Paribus.

Page 17: PENGARUH SPIRITUALITAS, INTELEKTUALITAS, DAN ...

431Vol. 8, No. 2, Desember 2014: 415-436

Pengaruh Spiritualitas, Intelektualitas, dan Profesionalisme...

3. Koefisien Intelektualitas = 0,032 yang artinya bahwa jika variabelIntelektualitas naik 1 (satu) satuan, sedangkan Spiritualitas danprofesionalisme besarnya sama dengan 0 (nol) atau konstan,maka besarnya Kinerja akan naik sebesar 0,032 satuan denganasumsi Ceteris Paribus.

4. Koefisien Profesionalisme = 0,115 yang artinya bahwa jika va-riabel Profesionalisme naik 1 (satu) satuan, sedangkan Spiritualitasdan Intelektualitas besarnya sama dengan 0 (nol) atau konstan,maka besarnya Kinerja akan naik sebesar 0,115 satuan denganasumsi Ceteris Paribus.

Pengaruh spiritualitas terhadap kinerja dosen STAIN Salatiga

Berdasarkan hasil uji t, peneliti mendapatkan variabel spiri-tualitas secara parsial mempunyai nilai t hitung -1,189 denganprobabilitas atau taraf signifikansi (p value) menunjukkan nilaisebesar 0,239 (signifikansi), di mana nilai probabilitas ini berada diatas atau lebih besar dari 0,05, sehingga dapat dikatakan bahwasecara parsial dalam penelitian ini spiritualitas secara statistik tidakberpengaruh secara signifikan terhadap kinerja para dosen.

Pengaruh intelektualitas terhadap kinerja dosen STAIN Salatiga

Berdasarkan hasil uji t, peneliti mendapatkan variabel intelek-tualitas secara parsial mempunyai nilai t hitung 1,129 denganprobabilitas atau taraf signifikansi (p value) menunjukkan nilaisebesar 0,263 (signifikansi), di mana nilai probabilitas ini berada diatas atau lebih besar dari 0,05, sehingga dapat dikatakan bahwasecara parsial dalam penelitian ini intelektualitas secara statistik tidakberpengaruh secara signifikan terhadap kinerja para dosen.

Pengaruh profesionalisme terhadap kinerja dosen STAIN Salatiga

Berdasarkan hasil uji t yang tersaji dalam tabel, peneliti men-dapatkan variabel profesionalisme menunjukkan bahwa nilai tsebesar 8,931 dengan tingkat probabilitas atau taraf signifikansi (pvalue) menunjukkan nilai sebesar 0,000 (signifikansi). Karena pro-babilitas (p value) menunjukkan jauh lebih kecil dari 0,05(0,00<0,05), maka dapat dikatakan bahwa secara parsial dalam

Page 18: PENGARUH SPIRITUALITAS, INTELEKTUALITAS, DAN ...

432 INFERENSI, Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan

Anita Rahmawaty

penelitian ini profesionaliseme secara statistik berpengaruh positifdan signifikan terhadap kinerja dosen. Hal ini berarti, semakin tinggitingkat profesionalisme, maka semakin tinggi kinerja dosen. Hasilpengujian ini secara empiris menolak hipotesis null dan mendukungsecara empiris hipotesis ketiga yang diajukan (H3) yang menyatakanbahwa profesionalisme berpengaruh positif terhadap kinerja

Tabel 3. Uji-F

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 852.736 3 284.245 44.561 .000a

Residual 389.110 61 6.379

Total 1241.846 64

a. Predictors: (Constant), Prof, Intelek, Spirit

b. Dependent Variable: Kinerja

Berdasarkan hasil uji F test atau ANOVA pada di atas, penelitimendapatkan nilai F hitung sebesar 44.561 dengan tingkat proba-bilitas 0.000 (signifikansi). Karena probabilitas jauh lebih kecil dari0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksikinerja dosen atau dapat dikatakan bahwa spiritualitas, intelektualitasdan profesionalisme dosen secara bersama-sama berpengaruhterhadap kinerja dosen. Dengan demikian, hasil pengujian ini secaraempiris menolak hipotesis null dan mendukung secara empirishipotesis keempat yang diajukan (H4) yang menyatakan bahwaspiritualitas, intelektualitas dan profesionalisme secara bersama –sama berpengaruh terhadap kinerja dosen.

Koefisien Determinasi

Pengujian ini untuk mengetahui seberapa jauh variasi variabelindependen mampu menjelaskan variasi variabel dependen. Adapunhasilnya sebagaimana tercantum di tabel berikut:

Page 19: PENGARUH SPIRITUALITAS, INTELEKTUALITAS, DAN ...

433Vol. 8, No. 2, Desember 2014: 309-330

Model Adopsi Produk Bank Syari’ah di Kudus...

Tabel 4.Hasil Uji Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .829a .687 .671 2.526

a. Predictors: (Constant), Prof, Intelek, Spirit

Berdasarkan output SPSS tersebut di atas, besarnya AdjustedR squared adalah 0.671, yang berarti 67,1% variasi kinerja dapatdijelaskan oleh variasi dari ketiga variabel independen spiritualitas,intelektualitas dan profesionalisme. Sedangkan sisanya 32,9%dijelaskan oleh sebab (faktor) lainnya di luar model.

Berdasarkan hasil penghitungan statistik di atas, hubunganmasing-masing variabel menunjukkan hasil yang berbeda-beda.Spiritualitas tidak berpengaruh terhadap Kinerja secara statistik. Halini bertolak belakang dengan penelitian sebelumnya yang dilakukanNeck and Milliman (Sulistyo, 2011:132) yang menunjukkan bahwaorganisasi yang kaya dengan nilai-nilai spiritualitas akan mendorongkinerja organisasi yang lebih baik.

Sementara itu, hasil uji statistik juga menunjukkan hasil yangberbeda dengan penelitian sebelumnya. Penelitian ini menunjukkanbahwa profesionalisme tidak berpengaruh secara signifikan danpositif. Ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yang diajukanoleh Yasa (2013) yang dalam penelitiannya menyimpulkan bahwaindependensi, profesionalisme, tingkat pendidikan dan pengalamankerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja auditor.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan di atas, dapat diambilkesimpulan bahwa: peneliti mendapatkan variabel spiritualitas secarastatistik tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja paradosen. Untuk variabel intelektualitas secara statistik tidak ber-pengaruh secara signifikan terhadap kinerja para dosen. Sedangkanprofesionalisme secara statistik berpengaruh positif dan signifikanterhadap kinerja dosen. Sementara itu, Spiritualitas, intelektualitas

Page 20: PENGARUH SPIRITUALITAS, INTELEKTUALITAS, DAN ...

434 INFERENSI, Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan

Abdul Aziz Nugraha Pratama

dan profesionalisme dosen secara bersama-sama berpengaruhterhadap kinerja dosen.

Daftar Pustaka

Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis, Salatiga: STAIN SalatigaPress.

Cahyasumirat, Gunawan. 2006. Pengaruh Profesionalisme danKomitmen Organisasi terhadap Kinerja Internal Auditordengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening (StudiEmpiris Pada Internal Auditor PT. BANK ABC). Tesis. ProgramStudi Magister Sains Akuntansi Program PascasarjanaUniversitas Diponegoro. Semarang.

Irmim, Soejitno dan Abdul Rochim. 2006. Menuju Bisnis yang Islami.Seyma Media.

Karim, M. 2013. “Dinamika Islam Di Indonesia Suatu TinjauanSosial”, dalam Sri Susanti. Kajian Kritis Terhadap Konsepsi“Ulil Albab” Dalam Al-Qur an, Jurnal Dimensi Pendidikandan Pembelajaran, Volume 1, Nomor 1, Januari.

Neck, Christopher P, Milliman, John F. 1994. “Thought self-leadership:Finding spiritual fulfillment in organizational life”. Journal ofManagerial Psychology. Bradford. Vol. 9, Iss. 6.

Permana, Hilal Abraham. 2012.Pengaruh Budaya Organisasi danMotivasi SpiritualterhadapKinerjaKaryawan(studi pada PT.Delta Surya Textile Pasuruan). Skripsi, Jurusan Manajemen,Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Malang.

Rachman, Mochammad Munir. 2012. “Pengaruh kemampuanintelektual, pembelajaran individu dan internal locus ofcontrol pada kompetensi dan kinerja dosen” (Studi ProdiManajemen Terakreditasi B Pada Universitas Swasta diSurabaya)”. Majalah Ekonomi,Tahun XXII, No. 1 April.Rahmat, Jalaluddin. 1991. Islam Alternatif. Bandung : Mizan.

Rahmawati. 1997. Hubungan antara Profesionalisme InternalAuditor dengan Kinerja, Kepuasan Kerja, Komitmen danKeinginan Untuk Pindah. Tesis Program Pasca Sarjana UGM(Tidak dipublikasikan).

Page 21: PENGARUH SPIRITUALITAS, INTELEKTUALITAS, DAN ...

435Vol. 8, No. 2, Desember 2014: 415-436

Pengaruh Spiritualitas, Intelektualitas, dan Profesionalisme...

Reker, G.T.. 2003. Provisional manual of the Spiritual TranscendenceScale (STS-24). Peterborough, ON: Student Psychologists Press.

Riduwan. 2005. Metode dan Teknik Menyusun Tesis, CetakanKetiga, Bandung : Alfabeta.

Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada.

Santosa, Setyarini. 2011. Pengaruh Modal Intelektual danPengungkapannya terhadap Kinerja Perusahaan. FakultasEkonomi, Universitas Internasional Batam.

Sekaran,Uma. 2006, Research Methods For Business, Edisi 4, Buku1, Jakarta: Salemba Empat.

Siahaan, Victor D. 2010. “Pengaruh Profesionalisme terhadapKomitmen Organisasi dalam Upaya Meningkatkan KinerjaAuditor (Studi pada Kantor Perwakilan BPK-RI Propinsi Aceh”.Jurnal Telaah & Riset Akuntansi, Vol. 3 No. 1

Stone, Raymond J. 2005. Human Resource Mana-gement, 5th ed.Sydney: John Wiley & Sons.

Sulistiyo. 2011. “Agung Budi Peran Spiritualitas Keagamaan BagiAkunta ndalam Lingkungan Organisasi”. Jurnal ReviwAkuntansidan Keuangan, Vol.1 No. 2, Oktober.

Susanti. Sri. 2013. “Kajian Kritis Terhadap Konsepsi Ulil Albab DalamAl-Qur an”, Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran.Volume 1, Nomor 1, Januari

Swastha, Basu. 2000. Manajemen Pemasaran : Analisis PerilakuKonsumen, Yogyakarta: BPFE.

Tafsir, Ahmad. 1994. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam.Bandung: Remaja Rosda Karya.

Trihandini, R.A Fabiola Meirnayati, SPsi. 2005. Analisis PengaruhKecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosi dan KecerdasanSpiritual terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus di HotelHorison Semarang). Tesis. Program Magister ManajemenUniversitas Diponegoro Semarang.

Widyawati, Retno Febriyastuti, Arif Pujiyono. 2013. “Pengaruh Umur,Jumlah Tanggungan Keluarga, Luas Lahan, Pendidikan, JarakTempat Tinggal Pekerja ke Tempat Kerja, dan Keuntunganterhadap Curahan Waktu Kerja Wanita Tani Sektor Pertanian

Page 22: PENGARUH SPIRITUALITAS, INTELEKTUALITAS, DAN ...

436 INFERENSI, Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan

Abdul Aziz Nugraha Pratama

di Desa Tajuk, Kec. Getasan, Kab. Semarang”. DiponegoroJournal of Economics. Volume 2 Nomor 3.

Yamin, Martinis. 2009. Profesionalisasi Guru Dan ImplementasiKTSP. Jakarta: Gaung Persada Press.

Yasa, I Gede Widya Saputra Gerianta Wirawan. 2013. “PengaruhIndependensi, Profesionalisme, Tingkat Pendidikan danPengalaman Kerja pada Kinerja Auditor BPK RI PerwakilanProvinsi Bali”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol2, No, 2 Februari.