PENGARUH SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TERHADAP …

16
Jurnal Ilmu Ekonomi ISSN 2302-0172 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 16 Pages pp. 33 - 48 33 - Volume 1, No. 3, Agustus 2013 PENGARUH SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TERHADAP PELUANG PENINGKATAN PETANI GANJA (STUDI KASUS KECAMATAN BEUTONG ATEUK KABUPATEN NAGAN RAYA) Fitrah Afandi 1 , Prof. Dr. Said Muhammad, MA 2 , Prof. Dr. Mohd Nur Syechalad, MS 3 Abstract: This study was conducted aimed to determine the effect of socio-economic opportunities to increase marijuana growers in the study site. Where the research was conducted in the district of Nagan Raya District Beutong Ateuk using primary and secondary data. Primary data was collected through a structured interview technique with a number of respondents (heads of household selected) based instrument (questionnaire), as well as secondary data through review of reports and documents related parties or literature and studies from other sources that are correlated and its relevance to this study. Then analyzed with descriptive and quantitative approaches, namely through the presentation and preparation of data into a table and also analyzed in econometrics. Used in estimating a logistic regression model using quantitative methods. The results obtained and the discussion that the logistic regression model is able to predict the value of the test observations using Hosmer and Lemeshow's Goodness of Fit Test. Where results Hosmer and Lemeshow's test Goodness of Fit Test showed that the value of Hosmer and Lemeshow's Goodness of Fit Test significantly greater than α = 0.05. The value of Hosmer and Lemeshow's Goodness of Fit Test Chi-square is 0.007 with significant value of 100 and the degrees of freedom (df) 3. When viewed from the test Omnibus Test of Model Coefficient (Simultaneous Testing) which aims to see whether the independent variables (total revenue, total spending and education level) simultaneously affect the dependent variable that is likely to increase in marijuana growers. From the test results that the amount of revenue generated simultaneously, the amount of spending and education level may explain the increased chance of marijuana growers. Keyword: total income, total spending, educational level and marijuana Abstrak: Penelitian ini dilakukan bertujuan Untuk mengetahui pengaruh sosial ekonomi terhadap peluang peningkatan petani ganja di lokasi penelitian. Dimana penelitian ini dilakukan di Kecamatan Beutong Ateuk Kabupaten Nagan Raya dengan menggunakan data primer dan sekunder. Data primer dilakukan melalui teknik wawancara secara terstruktur dengan sejumlah responden (Kepala Keluarga terpilih) berdasarkan instrumen (kuesioner), serta data sekunder dilakukan melalui kajian terhadap laporan dan atau dokumen pihak terkait serta studi literature dari sumber lainnya yang mempunyai korelasi dan relevansinya dengan penelitian ini. Selanjutnya dianalisis dengan pendekatan deskriptif dan kuantitatif, yaitu melalui penyajian dan penyusunan data ke dalam tabel dan juga dianalisis secara ekonometrika. Dalam mengestimasi digunakan model regresi logistik dengan menggunakan metode kuantitatif. Hasil penelitian dan pembahasan diperoleh bahwa model regresi logistik dapat mampu memprediksikan nilai observasinya dengan menggunakan uji Hosmer and Lemeshow's Goodness of Fit Test. Dimana hasil Uji Hosmer and Lemeshow's Goodness of Fit Test menunjukkan bahwa nilai Hosmer and Lemeshow's Goodness of Fit Test signifikan lebih besar dari α = 0,05. Adapun nilai Hosmer and Lemeshow's Goodness of Fit Test adalah Chi-square sebesar 0,007 dengan nilai signifikan sebesar 100 dan derajat bebas (df) 3. Bila dilihat dari uji Omnibus Test of Model Coefficient (Pengujian Simultan) yang bertujuan untuk melihat apakah variabel-variabel independen (jumlah pendapatan, jumlah pengeluaran dan tingkat pendidikan) secara serentak berpengaruh terhadap variabel dependennya yaitu peluang peningkatan petani ganja. Dari Hasil uji simultan dihasilkan bahwa jumlah pendapatan, jumlah pengeluaran dan tingkat pendidikan dapat menjelaskan mengenai peluang peningkatan petani ganja. Kata kunci: total pendapatan, total pengeluaran, tingkat pendidikan dan ganja

Transcript of PENGARUH SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TERHADAP …

Page 1: PENGARUH SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TERHADAP …

Jurnal Ilmu Ekonomi ISSN 2302-0172 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 16 Pages pp. 33 - 48

33 - Volume 1, No. 3, Agustus 2013

PENGARUH SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TERHADAP PELUANG

PENINGKATAN PETANI GANJA

(STUDI KASUS KECAMATAN BEUTONG ATEUK

KABUPATEN NAGAN RAYA)

Fitrah Afandi1, Prof. Dr. Said Muhammad, MA2,

Prof. Dr. Mohd Nur Syechalad, MS3

Abstract: This study was conducted aimed to determine the effect of socio-economic opportunities to increase

marijuana growers in the study site. Where the research was conducted in the district of Nagan Raya District

Beutong Ateuk using primary and secondary data. Primary data was collected through a structured interview

technique with a number of respondents (heads of household selected) based instrument (questionnaire), as well

as secondary data through review of reports and documents related parties or literature and studies from other

sources that are correlated and its relevance to this study. Then analyzed with descriptive and quantitative

approaches, namely through the presentation and preparation of data into a table and also analyzed in

econometrics. Used in estimating a logistic regression model using quantitative methods. The results obtained

and the discussion that the logistic regression model is able to predict the value of the test observations using

Hosmer and Lemeshow's Goodness of Fit Test. Where results Hosmer and Lemeshow's test Goodness of Fit Test

showed that the value of Hosmer and Lemeshow's Goodness of Fit Test significantly greater than α = 0.05. The

value of Hosmer and Lemeshow's Goodness of Fit Test Chi-square is 0.007 with significant value of 100 and the

degrees of freedom (df) 3. When viewed from the test Omnibus Test of Model Coefficient (Simultaneous Testing)

which aims to see whether the independent variables (total revenue, total spending and education level)

simultaneously affect the dependent variable that is likely to increase in marijuana growers. From the test

results that the amount of revenue generated simultaneously, the amount of spending and education level may

explain the increased chance of marijuana growers.

Keyword: total income, total spending, educational level and marijuana

Abstrak: Penelitian ini dilakukan bertujuan Untuk mengetahui pengaruh sosial ekonomi terhadap peluang

peningkatan petani ganja di lokasi penelitian. Dimana penelitian ini dilakukan di Kecamatan Beutong Ateuk

Kabupaten Nagan Raya dengan menggunakan data primer dan sekunder. Data primer dilakukan melalui teknik

wawancara secara terstruktur dengan sejumlah responden (Kepala Keluarga terpilih) berdasarkan instrumen

(kuesioner), serta data sekunder dilakukan melalui kajian terhadap laporan dan atau dokumen pihak terkait serta

studi literature dari sumber lainnya yang mempunyai korelasi dan relevansinya dengan penelitian ini.

Selanjutnya dianalisis dengan pendekatan deskriptif dan kuantitatif, yaitu melalui penyajian dan penyusunan data

ke dalam tabel dan juga dianalisis secara ekonometrika. Dalam mengestimasi digunakan model regresi logistik

dengan menggunakan metode kuantitatif. Hasil penelitian dan pembahasan diperoleh bahwa model regresi

logistik dapat mampu memprediksikan nilai observasinya dengan menggunakan uji Hosmer and Lemeshow's

Goodness of Fit Test. Dimana hasil Uji Hosmer and Lemeshow's Goodness of Fit Test menunjukkan bahwa nilai

Hosmer and Lemeshow's Goodness of Fit Test signifikan lebih besar dari α = 0,05. Adapun nilai Hosmer and

Lemeshow's Goodness of Fit Test adalah Chi-square sebesar 0,007 dengan nilai signifikan sebesar 100 dan

derajat bebas (df) 3. Bila di l ihat dari u j i Omnibus Test of Model Coefficient (Pengujian Simultan) yang

bertujuan untuk melihat apakah variabel-variabel independen (jumlah pendapatan, jumlah pengeluaran dan

tingkat pendidikan) secara serentak berpengaruh terhadap variabel dependennya yaitu peluang peningkatan

petani ganja. Dari Hasil uji simultan dihasilkan bahwa jumlah pendapatan, jumlah pengeluaran dan tingkat

pendidikan dapat menjelaskan mengenai peluang peningkatan petani ganja.

Kata kunci: total pendapatan, total pengeluaran, tingkat pendidikan dan ganja

Page 2: PENGARUH SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TERHADAP …

Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 1, No. 3, Agustus 2013 - 34

Latar Belakang

Perkembangan kehidupan masyarakat yang

begitu cepat sebagai hasil dari proses

pelaksanaan pembangunan disegala bidang

kehidupan baik bidang sosial, politik, ekonomi,

kebudayaan dan agama membawa dampak

positif dan negatif terhadap masyarakat.

Dampak positif tentu akan membawa kearah

kemajuan sedangkan dampak negatif yang

sangat dirasakan yaitu peningkatan kualitas dan

kuantitas berbagai macam kejahatan yang

sangat merugikan.

Secara hakiki manusia merupakan

makhluk sosial yang akan selau berinteraksi

satu dengan yang lain sehingga bukan tidak

mungkin akan timbul suatu masalah yang

disebabkan oleh interaksi manusia di dalam

masyarakat, salah satunya adalah masalah

narkotika jenis ganja.

Penyalahgunaan ganja di Indonesia sudah

sangat meresahkan masyarakat, dapat merusak

kehidupan dan masa depan generasi muda

sebagai generasi penerus. Masalah narkotika

khususnya ganja merupakan masalah yang

perlu mendapatkan perhatian yang serius dari

pemerintah dan semua kalangan. Peredaran

narkotika jenis ganja merupakan masalah yang

harus dicari penyelesaiannya, penegakan

hukumnya harus dijalin antara masyarakat dan

aparat penegak hukum sesuai dengan tugas dan

wewenangnya dalam rangka menciptakan

suasana tertib, adil, dan adanya kepastian

hukum bagi pencari keadilan.

Langkah strategis guna memerangi

peredaran narkotika salah satunya adalah

partisipasi masyarakat secara nasional maupun

serta kerjasama internasional. Oleh karena itu,

peran masyarakat tingkat global, regional

maupun nasional dituntut mengerahkan segala

daya upaya untuk memerangi peredaran gelap

narkoba guna melindungi dan menyelamatkan

bangsa dan negara.

Pihak-pihak yang berwenang dituntut

untuk bekerja secara profesional dan

semaksimal mungkin dalam melaksanakan

tugas–tugasnya berdasarkan ketentuan

perundang-undangan yang berlaku. Masyarakat

harus menyadari bahwa penegakan hukum ini

bukan hanya sekedar tanggung jawab penegak

hukum semata tetapi juga merupakan tanggung

jawab bersama.

Beberapa tahun belakangan ini ganja yang

disalahgunakan semakin merebak, para

pengguna hampir terdapat pada semua lapisan

masyarakat, khususnya remaja, baik miskin,

kaya, pelajar, sampai intelektual. Seorang

pecandu narkotika akan menggunakan segala

cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tak

jarang mereka melakukan berbagai kejahatan

seperti mencuri, mencopet, bahkan sampai

melakukan pembunuhan.

Bila melihat dari kasus yang ada seperti

yang dipaparkan diatas, peredaran dan

perdagangan gelap narkoba akhir-akhir ini

menunjukkan peningkatan yang

mengkhawatirkan dan menimbulkan ancaman

serius terhadap berbagai aspek kehidupan

bangsa. Bila dilihat dari data hasil penelitian

1) Magister Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 2,3) Dosen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Page 3: PENGARUH SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TERHADAP …

Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

35 - Volume 1, No. 3, Agustus 2013

yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional

Provinsi Aceh di sejumlah Lembaga

Pemasyarakatan di Aceh menunjukkan bahwa

kecendrungan penghuni Lembaga

Pemasyarakatan adalah pengguna narkoba

(tabel I-1).

Tabel I-1 Jumlah Narapidana Yang Terlibat Kasus Narkoba

di Lembaga Pemasyarakatan Aceh

Tahun 2007 - 2011

No Pekerjaan Tahun

Total % Berdasarkan

Pekerjaan 2007 2008 2009 2010 2011

1. Pelajar 27 30 22 38 31 148 3.81

2. Mahasiswa 30 26 38 48 30 172 4.43

3. PNS 22 13 17 16 9 77 1.98

4. Swasta/Wiraswasta 352 334 376 363 346 1771 45.63

5. TNI 18 16 24 14 8 80 2.06

6. Polri

7. Buruh/Tani dan Nelayan 310 259 173 161 150 1053 27.13

8. Dan lain – lain 63 76 145 126 170 580 14.94

Jumlah 822 754 795 766 744 3881 100.00

Sumber: Badan Narkotika Nasional Provinsi Aceh, 2011

Apabila dilihat dari data tabel I, banyak

indikasi yang menyebabkan masyarkat yang

melakukan peredaran narkoba khususnya ganja

yaitu kemiskinan. Kemiskinan merupakan

faktor salah satu pendorong utama petani mau

mengambil resiko tinggi dengan menanam

ganja. Oleh sebab itu, penulis ingin melihat

seberapa besar pengaruh sosial ekonomi

masyarakat terhadap peluang peningkatan

jumlah petani ganja di areal tanaman ganja.

Dari hal tersebut penulis ingin melihat apakah

benar di dasari oleh faktor sosial ekonomi atau

yang lainnya masyarakat ingin menanam

ganja?.

Perumusan Masalah

Dari uraian di atas maka penulis membuat

sebuah rumusan masalah yaitu seberapa besar

pengaruh sosial ekonomi terhadap peluang

peningkatan petani ganja?

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui pengaruh sosial ekonomi

terhadap peluang peningkatan petani ganja di

lokasi penelitian.

Studi Kepustakaan

Pengertian Narkotika

Page 4: PENGARUH SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TERHADAP …

Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 1, No. 3, Agustus 2013 - 36

Bila dilihat dari Undang-Undang

Republik Indonesia No. 35 tahun 2009 tentang

narkotika, narkotika adalah zat atau obat yang

berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik

sintetis maupun semi sintetis yang dapat

menyebabkan penurunan atau perubahan

kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai

menghilangkan rasa nyeri, dan dapat

menimbulkan ketergantungan. Istilah narkotika

yang dipergunakan disini bukanlah “narcotics”

pada farmacologie (farmasi), melainkan sama

artinya dengan “drug” yaitu sejenis zat yang

apabila akan membawa efek dan pengaruh-

pengaruh tertentu pada tubuh isi pemakai,

yaitu:

a. Mempengaruhi kesadaran.

b. Memberikan dorongan yang dapat

bepengaruh terhadap perilaku

manusia.

c. Pengaruh-pengaruh tersebut berupa :

1. Penenang

2. Perangsang (bukan rangsangan

sex)

3. Menimbulkan halusinasi

(pemakainya tidak mampu

membedakan antara khayalan dan

kenyataan, kehilangan kesadaran

akan waktu dan tempat) (Mohd.

Taufiq, 2006).

Pengertian yang paling umum dari

narkotika adalah zat-zat (obat) baik dari alam

atau sintesis maupun semi sintesis yang dapat

menimbulkan ketidaksadaran atau pembiusan.

Efek narkotika di samping membius dan

menurunkan kesadaran, adalah mengakibatkan

daya khayal/halusinasi, serta menimbulkan

daya rangsang/stimulant.

Sehubungan dengan pengertian narkotika

menurut Smith Kline dan Frech (2008)

mengemukakan definisi tentang narkotika

adalah: zat-zat atau obat yang dapat

mengakibatkan ketidaksadaran atau pembiusan

dikarenakan zat-zat tersebut bekerja

mempengaruhi susunan saraf sentral individu,

dimana didalamnya sudah terkandung candu

seperti morphine, codein, dan methadone.

Definisi lain Hari Sasangkana (2008)

dikutip dikatakan: Bahwa yang dimaksud

dengan narkotika ialah candu, ganja, kokain,

zat-zat yang bahan mentahnya diambil dari

benda-benda tersebut yakni morphine, heroin,

codein, hasiseh, cocain, dan termasuk juga

narkotika sintetis yang menghasilkan zat-zat,

obat-obatan yang tergolong dalam

hallucinogen dan stimulant.

Dampak Sosial Ekonomi

Social economic impact analysis adalah

analisis yang bertujuan mengukur sejauh mana

suatu kegiatan memberikan dampak secara

sosial maupun ekonomi.

Landry et al (Landry et al, 1993)

mendefinisikan social impact sebagai berikut:

“a dynamic concept which pre-supposes a

relationship of cause and effect. It can be

measured throught the evaluation of the

outcomes of particular actions be that an

initative, a set of initiatives forming a policy or

set of policies which form a strategy.”

Sementara itu, dalam bukunya SIA,

Ronaldo menggunakan istilah “assessment”

Page 5: PENGARUH SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TERHADAP …

Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

37 - Volume 1, No. 3, Agustus 2013

untuk kata “analysis”. Ronaldo

mengungkapkan bahwa social impact analysis

adalah deskripsi mengenai penilaian atau

perkiraan mengenai dampak atau akibat yang

timbul dari suatu kebijakan yuang spesifik,

termasuk program-program dan adopsi dari

kebijakan baru, juga kegiatan-kegiatan spesifik

pemerintah seperti pembangunan, proyek besar

dan lain-lain.

Mengukur Dampak Ekonomi

Untuk mengukur dampak ekonomi

(economic impact) umumnya dapat digunakan

tiga tipe analisis ekonomi, yaitu cost, cost-

effectiveness, and benefit-cost analysis

(French, 2003).

Jika merujuk pada ukuran yang digunakan

oleh UNODC maka, analisis terhadap dampak

ekonomi penyalahgunaan dan perdagangan

gelap narkoba terdiri atas:

Analisis cost & benefit

Work, employment & productivity

Prices & income

Trade & balance of payments

Finance & investment

Mengukur Dampak Sosial

Indikator yang digunakan oleh UNODC

untuk dampak sosial penyalahgunaan dan

perdagangan gelap adalah konsekuensi yang

akan dialami oleh:

1. Keluarga dan komunitas

2. Kesehatan

3. Pendidikan

4. Lingkungan Hidup

5. Crime, corruption & dangers yang

akan dialami oleh masyarakat.

Karakteristik Petani dan Kondisi Sosial

Ekonomi.

Manusia merupakan makhluk individual

tidak hanya dalam arti makhluk keseluruhan

jiwa raga, tetapi dalam arti bahwa tiap-tiap

orang itu merupakan pribadi yang khas

menurut corak kepribadiannya, termasuk

kecakapannya sendiri. Allport (Gerungan;

1996), merumuskan kepribadian manusia

sebagai organisasi dinamis dari sistem psiko-

fisik dalam individu yang turut menentukan

cara-caranya yang unik (khas) dalam

menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya.

Manusia dengan kekhasannya tersendiri

mempunyai kemampuan dan daya cipta yang

berbeda-beda, hal ini ditentukann oleh

beberapa faktor, antara lain: (1) lingkungan

sosial dan fisiknya, (2) struktur fisiologisnya,

(3) keinginan dan tujuannya, (4) pengalaman

masa lalunya.

Menurut Mead (Krech, Richard, dan

Egerton; 1962), diri pribadi merupakan produk

suatu interaksi sosial dan berkembang sedikit

demi sedikit. Sifat diri pribadi membantu

menentukan pengaturan keinginan, tujuan

individu dan mempertahankan diri sendiri

dapat menjadi salah satu kepentingan

utamanya. Keinginan itu sendiri merupakan

kekuatan yang mengawali dan

mempertahankan suatu perilaku.

Mostache (Krech, Richard, dan Egerton;

1962) mengemukakan bahwa ciri-ciri yang

penting baginya adalah ciri-ciri yang sangat

Page 6: PENGARUH SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TERHADAP …

Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 1, No. 3, Agustus 2013 - 38

dihargai oleh kelompok rujukannya yang

utama, yakni keluarganya. Pendapat ini ingin

mengangkat bahwa seseorang cenderung

menonjolkan ciri pribadinya yang dianggap

baik atau dihargai oleh kelompok anutannya.

Kalau dikaitkan dengan petani, maka petani

cenderung akan menonjolkan ciri pribadi yang

dihargai oleh keluarganya dan kelompok

lainnya.

Pribadi ideal secara signifikan

dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial dan

konsep orang tersebut mengenai pribadi ideal

cenderung mencerminkan nilai-nilai kelompok

yang menjadi anutannya. Kelompok anutan

merupakan suatu kelompok yang digunakan

individu untuk mengidentifikasikan dirinya

secara sedemikian rupa sehingga dia

cenderung menggunakan kelompok tersebut

sebagai standar bagi evaluasi diri pribadi dan

sebagai sumber bagi nilai dan tujuan

personalnya. Kelompok acuan bagi individu

tersebut dapat mencakup keanggotaan

kelompok dan kelompok yang dicita-citakan

untuk dimasuki.

Maslow (1984) mengemukakan bahwa

kemampuan mengambil keputusan sendiri

umumnya dimiliki oleh orang-orang yang

mampu mewujudkan diri. Dikaitkan dengan

pribadi petani. Mosher (1987) mengemukakan

bahwa sebagai perseorangan, para petani

memiliki empat kapasitas penting, yaitu:

bekerja, belajar, berpikir kreatif dan bercita-

cita. Di antara ciri lain petani yang

dikemukakan Mosher adalah petani sebagai

manusia berbeda satu sama lain dan

kebanyakan petani hidup dibawah

kesanggupan mereka yang sesungguhnya.

Berdasarkan berbagai pendapat para ahli

yang telah dipaparkan, maka pengenalan

terhadap karateristik dan kondisi sosial

ekonomi masyarakat menjadi sangat penting

dalam upaya pemberdayaan dan pembangunan

yang akan dilakukan. Ada beberapa

karakteristik yang akan dikaji dari responden

dalam penelitian ini, yaitu: umur, pendidikan,

jumlah tanggungan, mata pencaharian, luas

dan status lahan, pengalaman bertani, motivasi

dalam berusaha, keberanian mengambil resiko

dalam berusaha dan persepsi terhadap usaha

petani ganja.

Sementara untuk kondisi sosial ekonomi

dalam penelitian ini akan mengkaji kondisi

sosial, meliputi: (1) dukungan keluarga, (2)

dukungan tokoh masyarakat, (3) norma dalam

masyarakat, dan (4) interaksi masyarakat.

Sedangkan untuk kondisi ekonomi penelitian

ini akan mengidentifikasi: (1) pendapatan

keluarga, (2) kebutuhan pangan dan non-

pangan keluarga, kebutuhan biaya sosial, dan

biaya pendidikan, (3) modal usaha, dan (4)

sumberdaya ekonomi lainnya.

Penelitian Sebelumnya

Nurhayati (2007) mengemukakan bahwa

narkotika apabila digunakan tidak sesuai

dengan fungsinya maka akan berdampak pada

pola hidup pemakai serta berdampak pada

sosial ekonomi, produktivitas hidup,

pendidikan dan keluarga.

Page 7: PENGARUH SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TERHADAP …

Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

39 - Volume 1, No. 3, Agustus 2013

Puslitbang BNN (2005) menjelaskan

bahwa penyebab tingginya penyalahgunaan

narkoba di Indoesia diakibatkan semakin

luasnya perdagangan dan peredaran gelap

narkoba dan juga dipicu kurangnya

pengawasan orang tua terhadap anak serta

faktor sosial ekonomi yang mendukung .

Hawari (2003) mengemukakan bahwa

biaya yang dikeluarkan pemakai untuk

menkosumsi narkoba di Indonesia sekitar Rp.

500.000,- perhari sedangkan pemakai

terbanyak adalah kaum remaja (85%).

Karangka Pemikiran

Hipotesis

Berdasarkan latar belakang dan tujuan

penelitian serta landasan teoritis, maka

dapat dirumuskan hipotesis dalam

penelitian ini yaitu pengaruh sosial

ekonomi masyarakat di areal tanaman

berpengaruh terhadap peluang peningkatan

petani ganja (dibatasi dilihat dari jumlah

pendapatan, jumlah pengeluaran dan

tingkat pendidikan formal)

Metode Penelitian

Pendekatan Penelitian

Penelitian ini digolongkan kedalam

penelitian eksploratif yang dilakukan dengan

menggunakan pendekatan kualitatif dan

pendekatan kuantitatif. Pendekatan kualitatif

dilakukan melalui “wawancara tak terstruktur

secara mendalam” dengan sejumlah “informan

kunci”, dalam upaya memperoleh informasi

sebanyak mungkin tentang karakteristik dan

kondisi sosial masyarakat di lokasi penelitian.

Di samping itu dilakukan pengamatan secara

langsung terhadap fakta sosial dan interaksi

sosial serta sistem nilai yang dianut

masyarakat sesuai dengan situasi dan

kondisinya.

Pendekatan kuantitatif akan digunakan untuk

memperoleh pemahaman secara general dan

mendeskripsikan fenomena-fenomena yang

ditelaah secara numerik. Penggunaan kedua

pendekatan ini, kualitatif dan kuantitatif,

dimaksudkan untuk menggali informasi

sebanyak – banyaknya.

Metode Pengumpulan data

Pengumpulan data primer, dilakukan

melalui teknik wawancara secara terstruktur

dengan sejumlah responden (Kepala Keluarga

terpilih) berdasarkan instrumen (kuesioner)

yang telah dipersiapkan untuk mendapatkan

Areal

Ganja

Petani

Tanaman

Ganja

Tingkat

Pendidikan

Formal

Total

Pendapatan

Total

Pengeluaran

n

Page 8: PENGARUH SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TERHADAP …

Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 1, No. 3, Agustus 2013 - 40

data kuantitatif. Sementara itu, untuk

mendapatkan data kualitatif akan dilakukan

pengamatan secara langsung terhadap

berbagai fenomena di lapangan dan Focus

Group Discussion (FGD) secara mendalam

dengan sejumlah masyarakat tokoh untuk

memperkuat dan melengkapi informasi yang

dibutuhkan (seperti yang telah disebutkan di

atas).

Pengumpulan data skunder, dilakukan

kajian terhadap laporan dan atau dokumen

pihak terkait serta studi literatur guna

memperkuat berbagai informasi yang

diperoleh dari data primer. Selanjutnya

informasi yang diperoleh dari berbagai sumber

informasi, akan di”cross-check” dan dicatat

dalam sebuah matrik tabel tringulasi yang telah

dipersiapkan. Dengan demikian diharapkan

informasi yang diperoleh lebih valid untuk

mengambil suatu kesimpulan.

Lokasi Penelitian dan Teknik Sampling

Lokasi penelitian ini adalah

Kabupaten Nagan Raya Kecamatan

Beutong Ateuk Desa Pante Ara, Desa

Blang Baroe Rambung dan Desa Bumi

Sari. Jumlah penduduk di Kecamatan

Beutong Ateuk berjumlah 12.840 jiwa

dengan jumlah penduduk laki–laki

berjumlah 6.308 jiwa sedangkan

perempuan 6.532 jiwa (Sumber Nagan

Raya Dalam Angka 2010).

Untuk menentukan jumlah sampel

penelitian maka bepedoman pada jumlah

populasi kecamatan daerah penelitian. Bila

dilihat dari jumlah populasi daerah penelitian

maka untuk menentukan jumlah sampel yang

digunakan rumus slovin (Husein, 2003:141),

yaitu sebagai berikut:

Keterangan :

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

e = Kelonggaran ketidaktelitian karena

kesalahan pengambilan sampel yang

dapat ditolerir sebesar 10 %.

)1.0840.12(1

840.122x

n 99.58

n = 99.58 responden = 100 responden

Berdasarkan perhitungan rumus diatas

yang menjadi sampel dalam penelitian ini

adalah sebesar 100 sampel.

Teknik Analisis Data

Model analisis yang digunakan dalam

penelitian ini adalah regresi linier berganda

(Gujarati, 1999: 233)

Yt = o + 1Xt + t

Dimana : Yt = Variabel terikat

Xt = Variabel bebas

0 = Konstanta

1 = Koefisien

regresi

t = Error term

Spesifikasi persamaan model diatas

dikombinasikan ke dalam model regresi

logistik (Nachrowi, 2002 : 250), yang mana

21 Ne

Nn

Page 9: PENGARUH SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TERHADAP …

Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

41 - Volume 1, No. 3, Agustus 2013

variabel dependen dari penelitian ini

merupakan masyarakat yang pernah menjadi

petani ganja dan bukan petani ganja. Adapun

rincian model dapat dilihat sebagai berikut:

3322110

)(1

)(ln XXX

x

xY

Dimana:

Y = Masyarakat Petani Ganja di

notasikan sebagai

0

1lnY ,

sedangkan masyarakat yang bukan

terindikasi petani ganja di notasikan

sebagai

1

0lnY

= Konstanta

1, 23 = Koefisien Regresi

X1 = Pendapatan

X2 = Pengeluaan

X3 = Pendidikan

ε = Error Term

)(x = Merupakan fungsi yang

non linier, yang perlu

dilakukan transformasi ke

dalam bentuk logit

sehingga menghasilkan

fungsi linier.

Defenisi Operasional Variabel

Dalam mengukur variabel yang

digunakan dalam penelitian ini, maka

dirumuskan ukuran variabel sebagai berikut:

1. Masyarakat petani ganja adalah sejumlah

masyarakat di daerah penelitian yang

merupakan kelompok masyarakat

terindikasi menanam ganja serta

merupakan responden dalam penelitian

ini, dalam satuan jiwa.

2. Tingkat pendidikan formal yang dimaksud

dalam penelitian ini adalah jenjang

pendidikan (sekolah) terakhir yang pernah

ditempuh oleh setiap responden baik petani

ganja maupun bukan petani ganja serta

informasi tingkat pendidikan masyarakat

yang lainnya (bukan responden) di dapat

melalui Focus Group Discussion (FGD)

dan literatur dalam satuan jiwa.

3. Jumlah pendapatan adalah jumlah

pendapatan yang diterima setiap bulannnya

oleh setiap responden yang terindiikasi

petani ganja maupun yang bukan petani

ganja di daerah studi, dihitung dalam satuan

rupiah.

4. Jumlah Pengeluaran adalah jumlah

pengeluaran yang dikeluarkan setiap

bulannya oleh setiap responden yang

terindikasi petani ganja maupun bukan

petani ganja di daerah studi, dihitung dalam

satuan rupiah.

Pembahasan

Dilihat dari hasil estimasi pengolahan data

yang menggunakan model regresi logistik,

dapat dijelaskan hasil tersebut sebagai berikut:

Uji Hosmer and Lemeshow Test of Fit Test

Kelayakan model regresi logistik dapat

dinilai dengan menggunakan Hosmer and

Lemeshow's Goodness of Fit Test. Dimana Jika

nilai statistik Hosmer and Lemeshow's

Goodness of Fit Test lebih besar daripada α =

Page 10: PENGARUH SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TERHADAP …

Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 1, No. 3, Agustus 2013 - 42

0,05 (5%) maka hipotesis nol tidak dapat

ditolak dan berarti model mampu

memprediksikan nilai observasinya atau dapat

dikatakan model dapat diterima karena sesuai

dengan data observasinya.

Dari hasil pengujian Hosmer and

Lemeshow's Goodness of Fit Test diperoleh

nilai Chi-square sebesar 0,007 dengan nilai

signifikan sebesar 100 dan derajat bebas (df) 3.

Dari hasil tersebut terlihat bahwa nilai

signifikan lebih besar dari α = 0,05 yang

berarti keputusan yang diambil adalah

menerima Ho yang berarti tidak ada perbedaan

antara klasifikasi yang diprediksi dengan

klasifikasi yang diamati. Sehingga, dapat

disimpulkan bahwa pada model regresi logistik

yang digunakan telah memenuhi kecukupan

data (f i t).

Uji Model Fit

Pengujian ini dilakukan dengan

membandingkan nilai antara -2 log likelihood

(-2LL) pada awal (Block Number = 0) dengan

nilai -2 log likelihood (-2LL) pada akhir

(Block Number= 1). Adanya pengurangan nilai

antara -2LL awal (initial -2LL function)

dengan nilai -2LL pada langkah berikutnya (-

2LL akhir) menunjukkan bahwa model yang

dihipotesiskan fit dengan data. Log Likelihood

pada regresi logistik mirip dengan pengertian

"Sum of Square Error" pada model regresi

sehingga penurunan log likelihood

menunjukkan model regresi semakin baik.

Bila dilihat dari tabel Uji Model Fit 1 dan

Uji Model Fit 2 menunjukkan perbandingan

antara nilai -2LL blok pertama dengan -2LL

blok kedua. Dari hasil perhitungan nilai -2LL

terlihat bahwa nilai blok pertama (Block

Number = 0) adalah 26.949 dan nilai -2LL

pada blok kedua (Block Number = 1) adalah

sebesar 9.364. Dengan hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa model regresi logistik yang

pertama lebih baik daripada model logistik

yang kedua. Hal ini terjadi dikarenakan oleh

penurunan nilai dari blok pertama ke blok

kedua.

Model Summary

Model Summary dalam regresi logistik

sama dengan pengujian “R2” pada model

regresi linear. Tujuan dari model Summary

adalah untuk mengetahui seberapa besar

kombinasi variabel independen yang terdiri

dari jumlah pendapatan, jumlah pengeluaran

dan tingkat pendidikan untuk mampu

menjelaskan variabel dependen yaitu jumlah

petani ganja.

Dari hasil pengolahan data dengan metode

regresi logistik diketahui bahwa uji model -

2Log Likelihood menghasilkan sebesar 9,364

dari koefisien determinasi yang dilihat dari

Nagelkerke R Square adalah 0,683 ( 68,3% )

dan nilai Cox & Snell R Square adalah 0,161 (

16,1%). Artinya adalah variabel independen

yaitu jumlah pendapatan, jumlah pengeluaran

dan tingkat pendidikan mampu menjelaskan

variasi dari variabel dependen yaitu jumlah

petani ganja sebesar 68,3 %, sedangkan

sisanya dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang

diluar dari variabel-variabel yang diteliti.

Page 11: PENGARUH SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TERHADAP …

Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

43 - Volume 1, No. 3, Agustus 2013

Omnibus Test of Model Coeficient

(Pengujian Simultan).

Pengujian ini dilakukan untuk menguji

apakah variabel-variabel independen (jumlah

pendapatan, jumlah pengeluaran dan tingkat

pendidikan) secara serentak berpengaruh

terhadap variabel dependennya yaitu jumlah

petani ganja.

Berdasarkan analisa Omnibus Test of

Model Coeficient menunjukkan hasil bahwa

secara simultan jumlah pendapatan, jumlah

pengeluaran dan tingkat pendidikan dapat

menjelaskan mengenai peningkatan petani

ganja. Hal ini dapat dilihat dari hasil Chi-

square sebesar 17.584 dengan degree of

freedom sebesar 3. Adapun tingkat signifikansi

sebesar 0,001 yang nilainya lebih kecil dari

0,05.

Hasil Pengujian Secara Parsial (Uji t)

Tujuan dari pengujian secara parsial

yaitu untuk mengetahui pengaruh secara

parsial masing-masing variabel independen

terhadap variabel dependen. Berdasarkan

hasil pengujian dengan menggunakan

SPSS versi 18.00 menghasilkan output

sebagai berikut:

Hasil Uji Secara Parsial

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a Pendidikan 19.924 3509.632 .000 1 .995 4.496E8

Pendapatan 16.721 3022.420 .000 1 .996 1.827E7

Pengeluaran -19.231 3509.632 .000 1 .996 .000

Constant 1.817 4631.689 .000 1 1.000 6.152

a. Variable(s) entered on step 1: Pendidikan, Pendapatan, Pengeluaran.

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2012)

Berdasarkan tabel diatas maka model

Uji Secara Parsial yang diperoleh adalah

sebagai berikut:

Ln

ix

x

)(1

)(

= 1,817 + 16,72 X1 – 19,231 X2 + 19,924 X3

1. Variabel konstan model regresi logistik

mempunyai koefisien positif sebesar 1,817

yang berarti jika variabel lain dianggap

tetap maka peluang peningkatan petani

ganja sebesar 1,817 ≈ 2 orang.

2. Koefisien estimasi pendapatan (X1) adalah

16,72 yang artinya apabila kenaikan jumlah

pendapatan sebesar Rp. 1.000.000,- maka

akan mengakibatkan peluang bertambahnya

penanaman ganja sebesar 16,72 ≈ 17 orang

(dengan asumsi variabel X2 dan X3 adalah

konstan).

Page 12: PENGARUH SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TERHADAP …

Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 1, No. 3, Agustus 2013 - 44

3. Koefisien estimasi pengeluaran (X2) adalah

-19,231 yang artinya apabila menurunnya

jumlah pengeluaran sebesar Rp. 1.000.000,-

maka akan mengakibatkan peluang

bertambahnya jumlah penanaman ganja

sebesar 19,3 ≈ 19 orang (dengan asumsi

variabel X1 dan X3 adalah konstan).

4. Koefisien estimasi pendidikan (X3) adalah

19,924 yang artinya apabila peningkatan

taraf masyarakat untuk bersekolah/

berpendidikan sebesar 1 orang maka akan

mengakibatkan peluang berkurangnya

jumlah penanaman ganja sebesar 19,924 ≈

19 orang (dengan asumsi variabel X1 dan

X2 adalah konstan).

Kesimpulan

Berdasarkan tujuan utama dari penelitian

ini adalah untuk mengetahui pengaruh sosial

ekonomi masyarakat terhadap peluang

peningkatan petani ganja di lokasi penelitian

serta melihat keterkaitan antara karakteristik

petani ganja terhadap perkebunan ganja. Dari

hasil analisis dan estimasi yang dilakukan,

maka dapat diambil beberapa kesimpulan

sebagai berikut

1. Kecamatan Beutong Ateuk, Kabupaten

Nagan Raya merupakan salah satu daerah

intens penanaman ganja dengan titik lokasi

perbatasan dengan hutan Negara wilayah

Gayo Lues dan Aceh Tengah.

2. Tiga desa di kecamatan ini (Blang Baroe

Rambung, Bumi Sari dan Pante Ara)

merupakan desa potensial wilayah

penanaman ganja karena langsung

berbatasan dengan kawasan hutan

belantara.

3. Tiga desa tersebut dapat dijadikan wilayah

pengembangan ekonomi masyarakat agar

ketahanan sosial dan ekonominya lebih baik

dalam upaya menangkal kegiatan terlarang

dilihat dari data eksisting desa.

4. Variabel pendapatan berpengaruh positif

sesuai dengan hipotesis dan signifikan

terhadap peluang peningkatan jumlah

petani ganja. Hal ini berdasarkan hasil

koefisien estimasi pendapatan (X1) dimana

kenaikan jumlah pendapatan masyarakat

sebesar Rp. 1.000.000,- maka akan

mengakibatkan peluang bertambahnya

jumlah penanaman ganja sebesar 16,72 ≈

17 orang (dengan asumsi variabel X2 dan

X3 adalah konstan)

5. Variabel pengeluaran berpengaruh negatif

sesuai dengan hipotesis. Hal ini

berdasarkan hasil koefisien pengeluaran

dimana apabila menurunnya jumlah

pengeluaran sebesar Rp. 1.000.000,- maka

akan mengakibatkan peluang bertambahnya

jumlah penanaman ganja sebesar 19,3 ≈ 19

orang (dengan asumsi variabel X1 dan X3

adalah konstan).

6. Variabel tingkat pendidikan berpengaruh

positif sesuai dengan hipotesis. Hal ini

berdasarkan hasil koefisien pendidikan

dimana peningkatan taraf masyarakat untuk

bersekolah/ berpendidikan sebesar 1 orang

maka akan mengakibatkan peluang

berkurangnya jumlah penanaman ganja

sebesar 19,924 ≈ 19 orang (dengan asumsi

variabel X1 dan X2 adalah konstan).

Page 13: PENGARUH SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TERHADAP …

Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

45 - Volume 1, No. 3, Agustus 2013

Saran

Dari hasil penelitian ini dapat

direkomendasikan beberapa hal, sebagai

berikut:

1. Pemerintah harus dapat melakukan

pembinaan melalui lembaga pendidikan

formal dan non formal serta sosialisasi

terhadap masyarakat yang sudah terjebak

kedalam penyalahgunaan narkoba

khususnya ganja sehingga penggunaan

narkoba khususnya ganja dapat ditekan.

2. Sebagaian besar dari masyarakat daerah

penelitian tidak mengetahui efek yang luas

terhadap penggunaan narkoba khususnya

ganja sehingga mereka hanya mengetahui

dampak positif yang mereka tau yang sehari

–hari mereka lakukan/ konsumsi sebagai

contoh untuk rempah – rempah makanan

sehingga perlu adanya sosialisasi tentang

kegunaan dan dampak yang ditimbulkan

oleh narkoba khususnya ganja di kalangan

masyarakat.

Daftar Pustaka

Badan Narkotika Nasional Indonesia

www.bnn.go.id/.../konten.php?...Progr

am+AD+Ganja+di+Indonesia

Badan Narkotika Nasional Puslibang. 2005.

Napza; Peran Keluarga dan

Mencegah Penyalahgunaan Narkoba.

Jakarta

BPS. 2010. Aceh Dalam Angka. Banda Aceh

Departemen Pertanian Republik Indonesia,

Ditjen Holtikultura, Jakarta DR. Ir. Yul

H. Bahan dalam situs :

http://ditsayur.hortikultura.deptan.go.id/in

dex.php?option=com

Farthing, Linda, and Benjamin Kohl. 2005.

Conflicting Agendas: The Politics of

Development Aid in Drug-Producing

Areas. Development Policy Review 23

(2): 183-198.

Gerungan, W.A. 1996. Psikologi Sosial.

Bandung: Penerbit PT. Eresco.

Gill, Lesley. 2002. Colombia: Unveiling U.S.

Policy. Foreign Policy in Focus, April 19.

http://www.fpif.org/pdf/gac/0204colombi

a.pdf.

González, Fernán. 2004. The Colombian

Conflict in Historical Perspective.

ConciliationResources.http://www.c-

r.org/ourwork/accord/colombia/historical

- perspective.php.

Grossman, Marc. 2002. U.S. Support for

Colombia. Roundtable Discussion with

Reporters. August 21, 2002.

http://bogota.usembassy.gov/wwwsmg16.

shtml.

Gujarati, Damodar. (1999). Ekonometrika

Dasar. Terjemahan: Sumarno Zein.

Erlangga. Jakarta.

Hagen, Jason Thor. 2001. Alternative

Development Won’t End Colombia’s

Page 14: PENGARUH SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TERHADAP …

Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 1, No. 3, Agustus 2013 - 46

War. Foreign Policy in Focus, May.

http://www.fpif.org/pdf/gac/0105altdev.p

df.

Hammal, K.B. 1983. “Risk Avertion, Risk

Perception, and Credit Use. The Case of

Small Paddy Farmers in Nepal.” Research

Paper No.21 Kathmandu.

Hari Sasangka. 2008. Narkotika &

Psikotropika dalam Hukum Pidana.

Peberbit Mandar Maju, Bandung.

Hawari, D. 2003. Kesehatan Jiwa dan Pola

Hidup Kosumsi Narkoba. Dana Bhakti

Prima Yasa. Jogjakarta

Interamerican Association for Environmental

Defense. 2006a. Alternative Development

Strategies in Colombia: The Need to

Move Beyond Illicit Crop Spraying.

Executive Summary. Oakland, CA:

Interamerican Association for

Environmental Defense. http://www.aida-

americas.org/templates/aida/uploads/docs

/AIDA- EX_SUMM_ALT_DEVT_06-

08.pdf.

Interamerican Association for Environmental

Defense. 2006b. Estrategias de Desarrollo

Alternativo en Colombia: La Necesidad

de Acciones más allá de las Fumigaciones

a Cultivos Ilícitos. Oakland, CA:

Interamerican Association for

Environmental Defense. http://www.aida-

americas.org/templates/aida/uploads/docs

/AIDA-

INFORME_DESARROLLO_ALTERNA

TIVO_06-08.pdf.

Isacson, Adam. 2001. The Tragedy of

Alternative Development in Colombia.

Colombia Journal On-Line.

http://www.colombiajournal.org/colombi

a92.htm.

---. 2004. The State Department’s Data on

Drug-Crop Cultivation. Memorandum.

Center for International Policy.

http://ciponline.org/colombia/040322coca

.pdf.

---. 2006. Plan Colombia – Six Years Later:

Report of a CIP Staff Visit to Putumayo

and Medellín, Colombia. Washington,

D.C.: Center for International Policy.

http://www.ciponline.org/colombia/0611i

pr.pdf.

Krech, D., S.C. Richard, dan L.B. Egerton.,

1962. Individual in Society. New York:

McGraw-Hill Book Company, Inc.

LeGrand, Catherine. 1986. Agrarian

Antecedents of the Violence. In Violence

in Colombia: The Contemporary Crisis in

Historical Perspective, ed. Charles

Bergquist, Ricardo Peñaranda, Gonzalo

Sánchez, 31-50. Repr., Wilmington, DE:

SR Books, 1992.

---. 1986b. Frontier Expansion and Peasant

Protest in Colombia, 1830-1936.

Albuquerque, NM: University of New

Mexico Press.

---. 2003. The Colombian Crisis in Historical

Perspective. Canadian Journal of Latin

American and Caribbean Studies 28

(55/6): 165-209.

http://www.proquest.com/.

Maslow, A.H. 1984. Motivasi dan Kepribadian

(terjemahan).Jakarta: PT. Pustaka

Binaman Pressindo.

Page 15: PENGARUH SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TERHADAP …

Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

47 - Volume 1, No. 3, Agustus 2013

Miller, T. Christian. 2002. Colombia’s Drug

War Attracts Dubious Ally. Los Angeles

Times, August 19.

http://www.commondreams.org/headlines

02/0819-01.htm.

Molano, Alfredo. 2000. The Evolution of the

FARC: A Guerrilla Group’s Long

History. North American Congress on

Latin America Report on the Americas 34

(2): 23-31, 48.

http://search.ebscohost.com.

Mosher, A.T. 1987. Menggerakkan dan

Membangun Pertanian. Jakarta: CV.

Yasaguna.

Otis, John. 2006. USAID Pulls out of

Colombia’s South. Houston Chronicle,

Sept. 10.

http://www.chron.com/CDA/archives/arc

hive.mpl?id=2006_4187563.

Ramírez, María Clemencia. 2004. The

Construction of Citizenship in the

Context of Armed Conflict, Anti-drug

Policy and Illegality in Putumayo

(Colombia). Trans. Andy Klatt. The

MacMillan Center Program on Order,

Conflict and Violence, Yale University.

http://www.yale.edu/ycias/ocvprogram/Cl

emencia%20Ramirez%203.021.pdf.

---. 2005a. Aerial Spraying and Alternative

Development in Plan Colombia: Two

Sides of the Same Coin or Two Contested

Policies? Revista: Harvard Review of

Latin America, Spring.

http://drclas.fas.harvard.edu/revista/articles/vie

w/844.

---. 2005b. Construction and Contestation of

Criminal Identities: The Case of the

“Cocaleros” in the Colombian Western

Amazon. Trans. Andy Klatt. Journal of

Drug Issues 35 (1): 57- 82.

http://search.ebscohost.com.

Reijntjes, C.B. Haverkort, dan A. Waters-

Bayer. 1999. Pertanian Masa Depan:

Pengantar Untuk Pertanian

Berkelanjutan Dengan Input Luar

Rendah. ILEIA. Jakarta: Penerbit

Kanisius.

Roldán, Mary. 2004. Citizenship in a

Contested State. WideAngle: An Honest

Citizen Briefing. Public Broadcasting

Service.

http://www.pbs.org/wnet/wideangle/print

able/colombia_briefing_print.html.

Soekartawi, Rusmadi, dan Effi Damaijati.

1993. Resiko dan Ketidakpastian dalam

Agribisnis: Teori dan Aplikasi. Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada.

Surbakti, Nurhayati. 2007. Dampak Sosial dan

Ekonomi Penyalahgunaan Narkoba.

Jurnal Administrasi Bisnis Vol 3, Jakarta

Taufik, Makarao, Suhasril dan Moh. Zakky.

A.S. 2006. Tindak Pidana Narkotika.

Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta

Thoumi, Francisco E. 2002. Illegal Drugs in

Colombia: From Illegal Economic Boom

to Social Crisis. Annals of the American

Academy of Political and Social Science

582: 102-116. http://www.jstor.org.

---. 2005. The Colombian Competitive

Advantage in Illegal Drugs: The Role of

Policies and Institutional Changes.

Page 16: PENGARUH SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TERHADAP …

Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 1, No. 3, Agustus 2013 - 48

Journal of Drug Issues 35 (1): 7-25.

http://search.ebscohost.com.

Vargas Meza, Ricardo, and Martin Jelsma.

2000. Drug Crops and Peace Process in

Colombia: A Proposal for Peace.

Executive Summary. Andina/Bogota:

TransnationalInstitute.

http://www.tni.org/archives/vargas/prop-

summary.htm.

Wilson, Scott. 2003. Colombian Fighters’

Drug Trade is Detailed: Report

Complicates Efforts to End War.

Washington Post, June 26.

http://www.lexis.com.

Umar, Husein .2003. Metode Riset Bisnis,

Gramedia Pustaka utama, Jakarta

United States Agency for International

Development. 2000. USAID Alternative

Development Design Document. United

States Embassy in Bogotá, Colombia.

http://bogota.usembassy.gov/wwwsad03.s

html.

Undang-Undang No. 35 Tahun 2009.

Narkotika. Ghalia Jakarta