Pengaruh Persepsi Dan Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Jurusan Akuntasi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis...

15
Pengaruh Persepsi Dan Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Jurusan Akuntasi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya Berkarir Di Bidang Perpajakan Influence Perceptions And Motivations Of Interest Student Accounting Department Faculty of Economics And Business University Brawijaya Career Field Of Taxation By: Mei Trisnawati. K Program Studi Akuntansi Universitas Brawijaya Jl. Veteran 15 Malang Dosen Pembimbing : M. Khoiru Rusydi, M.Ak., Ak. Abstract: This study aimed to determine the effect of perception and motivation to interest students of Department of Accounting Faculty of Economics UB career in the field of taxation. This study used 88 students from the University Brawijaya Department of Accounting S1 which is still active the academic year 2008 until 2011. The research was conducted using a survey of the students of Department of Accounting Faculty of Economics and Business University Brawijaya and analyzed by multiple linear regression. The first phase tested the validity and reliability of questions each variable. The second stage, regress the variable perceptions and motivations of the student career interest in the field of taxation. The results showed that a significant value of the variable perceptions of 0.040. While the value of the motivation variable significant at 0.017. This means that the perception and motivation have an influence on student interest in the Accounting Department of Economics Faculty UB career in the field of taxation. Keywords: Interests, Perceptions, Motivation, Career in taxation Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi dan motivasi terhadap minat mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya berkarir di bidang perpajakan. Penelitian ini menggunakan 88 orang mahasiswa Jurusan Akuntansi S1 Universitas Brawijaya yang masih aktif tahun akademik 2008 hingga 2011. Penilitian ini dilakukan dengan metode survey terhadap mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya dan dianalisis dengan regresi linier berganda. Tahap pertama menguji validitas dan reliabilitas pertanyaan setiap variabel. Tahap kedua, melakukan regresi variabel persepsi dan motivasi terhadap minat mahasiswa berkarir di bidang perpajakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai yang siginifikan dari variabel persepsi sebesar 0,040. Sedangkan nilai yang siginifikan dari variabel motivasi sebesar 0,017. Artinya bahwa persepsi dan motivasi memiliki pengaruh terhadap minat mahasiwa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya berkarir dibidang Perpajakan. Kata Kunci: Minat, Persepsi, Motivasi, Karir di bidang perpajakan

description

asa

Transcript of Pengaruh Persepsi Dan Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Jurusan Akuntasi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis...

Page 1: Pengaruh Persepsi Dan Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Jurusan Akuntasi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya Berk

Pengaruh Persepsi Dan Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Jurusan Akuntasi Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya Berkarir Di Bidang Perpajakan

Influence Perceptions And Motivations Of Interest Student Accounting Department Faculty of

Economics And Business University Brawijaya Career Field Of Taxation

By:

Mei Trisnawati. K Program Studi Akuntansi Universitas Brawijaya

Jl. Veteran 15 Malang

Dosen Pembimbing :

M. Khoiru Rusydi, M.Ak., Ak.

Abstract: This study aimed to determine the effect of perception and motivation to interest students

of Department of Accounting Faculty of Economics UB career in the field of taxation. This study

used 88 students from the University Brawijaya Department of Accounting S1 which is still active

the academic year 2008 until 2011. The research was conducted using a survey of the students of

Department of Accounting Faculty of Economics and Business University Brawijaya and analyzed

by multiple linear regression. The first phase tested the validity and reliability of questions each

variable. The second stage, regress the variable perceptions and motivations of the student career

interest in the field of taxation. The results showed that a significant value of the variable

perceptions of 0.040. While the value of the motivation variable significant at 0.017. This means

that the perception and motivation have an influence on student interest in the Accounting

Department of Economics Faculty UB career in the field of taxation.

Keywords: Interests, Perceptions, Motivation, Career in taxation

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi dan motivasi terhadap minat

mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya berkarir di bidang

perpajakan. Penelitian ini menggunakan 88 orang mahasiswa Jurusan Akuntansi S1 Universitas

Brawijaya yang masih aktif tahun akademik 2008 hingga 2011. Penilitian ini dilakukan dengan

metode survey terhadap mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Brawijaya dan dianalisis dengan regresi linier berganda. Tahap pertama menguji validitas dan

reliabilitas pertanyaan setiap variabel. Tahap kedua, melakukan regresi variabel persepsi dan

motivasi terhadap minat mahasiswa berkarir di bidang perpajakan. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa nilai yang siginifikan dari variabel persepsi sebesar 0,040. Sedangkan nilai yang siginifikan

dari variabel motivasi sebesar 0,017. Artinya bahwa persepsi dan motivasi memiliki pengaruh

terhadap minat mahasiwa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya berkarir

dibidang Perpajakan.

Kata Kunci: Minat, Persepsi, Motivasi, Karir di bidang perpajakan

Page 2: Pengaruh Persepsi Dan Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Jurusan Akuntasi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya Berk

Pendahuluan

Kesempatan pendidikan yang semakin meluas di negara-negara yang sedang berkembang

termasuk Indonesia, telah mempengaruhi pasar tenaga kerja. Perubahan-perubahan yang terjadi

terhadap pemintaan tenaga kerja sesuai bidang yang dibutuhkan dalam dunia kerja membawa

perubahan dan pembaharuan dalam kesempatan pendidikan.

Peningkatan pertumbuhan ekonomi yang pesat saat ini harus diimbangi dengan jumlah tenaga

kerja yang berkualitas sehingga akan tercapai kondisi perekonomian jumlah tenaga kerja yang

berkualitas dan akan tercapai kondisi perekonomian yang kondusif. Kondisi yang demikian ini

diperlukan investasi pada sumber daya manusia untuk melanjutkan proses industrialisasi serta dapat

membawa perekonomian yang senantiasa tumbuh dan berkembang. Disamping itu juga diperlukan

sarana dan prasarana non fisik yang sangat ditentukan oleh pengembangan kualitas sumber daya

manusia. Hal tersebut tampak dengan terabaikannya prioritas pengembangan sumber daya manusia,

yang kadang kala berkembang sebagaimana sering terjadi dalam dunia mode yaitu berkembang

mengikuti trend yang ditunjukkan dengan banyak ditemukan lembaga-lembaga pendidikan yang

didukung oleh fasilitas yang sangat minimal, yang masih jauh dari memadai untuk menciptakan

sumber daya manusia yang berkualitas.

Terbukti masih banyak ketidakmerataan pengetahuuan mahasiswa tentang prospek masa depan

mahasiswa di dunia perpajakan. Minimnya pengetahuan mahasiswa, terutama tentang karirm

profesi, dan pekerjaan yang beruhubungan dengan program studi perpajakan, membuat mahasiswa

tidak mampu memaksimalkan potensinya selama mengikuti kegiatan dari kampus untuk dijadikan

bekal kelak ketika terjun didunia kerja.

Oleh sebab itu dibutuhkan suatu lembaga pendidikan yang dapat mencetak tenaga terdidik

yang baik, dengan mengupayakan untuk mempertahankan kualitas dan kompetensi lulusannya

sehingga mereka memiliki kompetensi teknis dan moral yang memadai untuk mendapatkan peluang

kerja yang kian terbatas. Namun demikian tidak jarang masih banyak bidang pekerjaan yang masih

membutuhkan banyak pegawai, sehingga akan menambah peluang karir bagi individu yang mencari

pekerjaan, khususnya mahasiswa yang baru menyelesaikan studinya.

Seperti dilansir pada website konsultan pajak Surabaya, bahwa Direktorat Jenderal (Dirjen)

Pajak berencana menambah pegawai sebanyak 8.000 orang hingga 2014 mendatang. Direktur

Kepatuhan Internal dan Transformasi Sumber Daya Aparatur Ditjen Pajak, Wahyu Karya

Tumakaka mengatakan saat ini jumlah pegawai pajak masih kurang ideal. Tercatat, jumlah pegawai

pajak sebanyak 32.000. Untuk auditor pajak, hanya berjumlah 4.500 orang. Berbeda dengan negara

Jepang, jumlah pegawai pajak Jepang mencapai 80.000 orang sementara jumlah penduduknya

hanya sekitar 120 juta. Sementara Indonesia dengan jumlah penduduk sebanyak 237,6 juta hanya

mempunyai pegawai pajak sebanyak 32.000 orang. Sehingga diperlukan penambahan tenaga kerja

pada kantor pajak di Indonesia. Dengan demikian akan dapat memberikan peluang kepada peminat

yang ingin berkarir di bidang perpajakan (Dirjen Pajak Butuh 8000 Pegawai, http://konsultan

pajaksurabaya. wordpress.com).

Kebutuhan akan tenaga ahli perpajakan yang sangat besar apalagi sejak Dirjen Pajak Republik

Indonesia memperketat penerapan peraturan perpajakan Indonesia, dan banyak kasus yang

melibatkan berbagai perusahaan. Perusahaan saat ini semakin berbenah dan mencari tenaga kerja

yang selain dapat memahami akuntansi namun juga dapat memahami perhitungan pajak. Terkadang

sebuah perusahaan mencari tenaga kerja untuk kebutuhan masing-masing jurusan yakni tenaga

akuntan sendiri dan tenaga pajak sendiri. Dengan adanya Jurusan Akuntansi kosentrasi perpajakan,

maka mahasiswa memperoleh dua ilmu sekaligus yaitu Ilmu Akuntansi dan Ilmu Perpajakan yang

setara Brevet A dan B. Kedua ilmu tersebut sangat berkaitan karena perhitungan pajak tidak akan

terlepas dari perhitungan akuntansi dan begitu pula sebaliknya. Perusahaan akan lebih cenderung

memilih lulusan yang memiliki kedua ilmu tersebut daripada merekrut dua tenaga kerja dengan dua

jurusan yang berbeda karena akan menghemat biaya dan akan lebih cepat pekerjaannya. Perusahaan

yang membutuhkan tenaga Akuntansi Perpajakan biasanya adalah Perusahaan Swasta (Perusahaan

Umum, Perusahaan Audit), BUMN, Departmen atau Lembaga Pemerintah. Kantor Pajak, LSM, dan

lain-lain.

1

Page 3: Pengaruh Persepsi Dan Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Jurusan Akuntasi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya Berk

Oleh sebab itu, selain mendapatkan pembekalan materi yang didapat dalam bangku kuliah

yakni materi akuntansi dan perpajakan, seseorang yang akan memilih karir juga memerlukan suatu

pembekalan diri dari luar seperti pembekalan soft skill yaitu bagaimana mereka dapat bekerja sama

dalam tim, membangun komunikasi yang efektif dengan orang lain sehingga mereka mampu untuk

berkompetensi dalam dunia kerja. Karir merupakan salah satu tujuan dari individu tersebut untuk

mencapai jenjang yang lebih tinggi.

Pada kenyataannya, karir perpajakan adalah industri serba dinamis dan cepat, yang tidak hanya

membutuhkan kemampuan analitis, namun mampu memecahkan masalah dengan baik dan

ketrampilan komersial. Profesional perpajakan modern harus dilengkapi untuk berkomunikasi

secara efektif dan mampu memberikan pemikiran yang baik untuk bersaing di pasar yang sangat

kompetitif. Sebagian besar lulusan S1 berkarir menjadi pegawai direktorat jenderal pajak, konsultan

pajak, dan tax specialist (perusahaan). Pilihan karir yang ada saat ini diharapkan akan menjadikan

seseorang menjadi profesional dalam bidangnya masing-masing sehingga karir yang diinginkan

akan tercapai sesuai dengan harapannya.

Penelitian ini mengacu terhadap penelitian yang dilakukan Muhammadinah dan Rahmad

Effendi. Dalam penelitian tersebut didapat hasil bahwa secara simultan atau bersama-sama variabel

persepsi berpengaruh secara signifikan terhadap minat berprofesi sebagai akuntan publik.

Perbedaan dalam penelitian ini adalah penambahan variabel independen motivasi yang mengacu

pada penelitian yang dilakukan oleh M. Ikbal (2011) dan merubah variabel dependen yaitu minat

berkarir di bidang pajak.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diambil suatu rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

a. Apakah terdapat pengaruh persepsi secara parsial terhadap minat mahasiswa Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya berkarir di bidang perpajakan?

b. Apakah terdapat pengaruh motivasi secara parsial terhadap minat mahasiswa Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya berkarir di bidang perpajakan?

c. Apakah terdapat pengaruh persepsi dan motivasi secara simultan terhadap minat mahasiswa

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya berkarir di bidang

perpajakan?

Telaah Teori dan Hipotesis

Persepsi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Alwi:2003), persepsi adalah tanggapan atau

penerimaan langsung dari suatu atau merupakan proses seseorang mengetahui beberapa hal dari

panca indera. Siagian (1995: 100) mengemukakan bahwa persepsi merupakan suatu proses dimana

seseorang mengorganisasikan dan menginterpretasikan kesan-kesan sensori dalam usaha

memberikan suatu makna tertentu kepada lingkungannya.

Setiap manusia pasti akan mempunyai persepsi berbeda-beda terhadap suatu obyek yang dilihat

dan dialaminya. Satu individu dengan individu lainnya pasti akan mempunyai persepsi berbeda

terhadap suatu obyek karena manusia merupakan individu yang memiliki perbedaan dengan

individu lainnya. Persepsi merupakan hasil pengamatan individu terhadap suatu objek melalui

pengalaman yang dialaminya melalui alat indera yang kemudian ditafsirkan.

Menurut Walgito (2004: 88) persepsi merupakan pengorganisasian, penginterpretasian terhadap

stimulus pada inderannya dan merupakan respon yang integrated dalam diri individu. Karena itu

dalam penginderaan orang akan mengkaitkan dengan stimulus, sedangkan dalam persepsi orang

akan mengkaitkan dengan objek. Dengan persepsi seseorang akan menyadari tentang keadaan di

sekitarnya dan juga keadaan diri sendiri.

Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah tanggapan seseorang

dalam memahami apa yang ada disekitarnya, termasuk dalam hal ini adalah lingkungan berupa

objek, orang, atau simbol tertentu. Persepsi bertujuan memberikan makna terhadap hal-hal tersebut

melalui panca indra berdasarkan yang didapat dari lingkungannya. Persepsi dan penilaian seseorang

terhadap sesuatu hal akan dipengaruhi secara signifikan oleh asumsi-asumsi (stimulus) yang kita

Page 4: Pengaruh Persepsi Dan Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Jurusan Akuntasi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya Berk

buat tentang suatu hal tersebut. Setiap orang dapat memilih berbagai petunjuk yang mempengaruhi

persepsinya atas objek, orang dan simbol. Maka dari itu, persepsi masing-masing individu terhadap

suatu hal tidak selalu sama, bahkan bisa berbeda.

Menurut Atkinson (Sobur, 2003: 469) persepsi memiliki dua fungsi utama sistem persepsi,

yaitu:

a. Menentukan Letak Suatu Objek (Lokalisasi)

Menentukan lokasi suatu objek, terlebih dahulu harus menyegregasikan objek kemudian

mengorganisasikan objek menjadi kelompok. Proses ini pertama kali diteliti oleh Gestalt, yang

mengajukan prinsip-prinsip organisasi. Salah satu prinsip tersebut adalah bahwa seseorang

mengorganisasikan stimulus ke daerah yang bersesuaian dengan gambar dan latar. Prinsip lain

menyatakan dasar-dasar yang digunakan untuk mengelompokkan objek, diantaranya adalah

kedekatan, penutupan, kontinuasi baik, dan kemiripan.

b. Menentukan Jenis Objek (Pengenalan)

Pengenalan suatu benda mengharuskan penggolongannya dalam kategori dan pendasarannya

terutama pada bentuk benda. Pada tahap awal pengenalan sistem visual menggunakan informasi

retina untuk mendiskripsikan objek dalam pengertian ciri, seperti garis dan sudut. Sel yang

mendeteksi ciri tersebut (detektor ciri) telah ditemukan di korteks visual. Selanjutnya

mencocokkan deskripsi bentuk yang disimpan di memori untuk menentukan yang paling cocok.

Manusia secara umum menerima informasi dari lingkungan melalui proses yang sama, oleh

karena itu dalam memahami persepsi harus ada proses dimana ada informasi yang diperoleh lewat

memori atau indera individu yang hidup. Subana (2007), dalam Hidayatulloh (2010),

mengidentifikasikan tahap-tahap persepsi sebagai berikut:

a. Penerimaan Stimulus

Terjadi apabila seseorang menghadapi stimulus atau rangsangan tertentu yang terjadi pada

lingkungannya yang berupa peristiwa, hasil kerja suatu organisai maupun orang-orang yang

berada disekelilingnya. Stimulus diterima melalui pancaindera yang dimiliki oleh manusia.

b. Seleksi Stimulus

Terjadi apabila seseorang dalam likungan sekitarnya menghadapi berbagai stimulus yang

berbeda jumlah intensitasnnya, sehingga tidak memungkinnkan untuk mengingat dan

menanggapi semua stimulus yang ada secara bersama-sama. Proses seleksi dilakukan dengan

memperhatikan faktor-faktor internal (kebutuhan dan motif pengalaman, pengetahuan, dan

harapan) dan faktor-faktor eksternal (kontinuitas, ukuran, dan pengulangan)

c. Pengorganisasian Stimulus

Suatu proses pengumpulan dan penyusunan suatu informasi yang beragam menjadi suatu

bentuk tertentu yang lebih mudah dimengerti dan teratur.

d. Interpretasi

Suatu penafsiran dari informasi yang telah diorganisir sehingga diperoleh suatu pengertian

yang dapat dipahami. Sifat penafsiran ini sangat tergantung pada maising-masing individu.

e. Reaksi

Tindakan yang dilakukan seseorang sesuai dengan informasi yang telah diserap melalui tahap

interpretasi. Reaksi ini bisa berupa sikap, pendapat atau aktivitas nyata.

Motivasi

Menurut Terry G (1986) motivasi adalah keinginan yang terdapat dalam diri seseorang yang

mendorongnya untuk melakukan perbuatan (perilaku). Menurut Widyastuti, dkk dalam Muhammad

Iqbal (2011) motivasi seringkali diartikan sebagai dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut

merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat, sehingga motivasi merupakan suatu tenaga yang

menggerakkan manusia untuk bertingkah laku di dalam perbuatannya yang mempunyai tujuan

tertentu.

Supardi dan Anwar (2004) menyatakan motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang

mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.

Page 5: Pengaruh Persepsi Dan Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Jurusan Akuntasi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya Berk

Motivasi yang ada pada seseorang yang akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada

tujuan mencapai sasaran kepuasan.

Siagian (2002), menyatakan bahwa yang diinginkan seseorang dari pekerjaannya pada

umumnya adalah sesuatu yang mempunyai arti penting bagi dirinya sendiri dan bagi instansi.

Motivasi merupakan hal yang melatarbelakangi individu berbuat untuk mencapai tujuan tertentu.

Seseorang yang dengan sengaja mengikatkan diri menjadi bagian dari organisasi mempunyai latar

belakang yang berbeda-beda, salah satunya adalah agar mereka dapat berinteraksi dengan manusia

lainnya dan agar kebutuhan hidupnya dapat terpenuhi. Motivasi penting karena dengan motivasi ini

diharapkan setiap individu mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas kerja yang

tinggi.

Motivasi dibagi menjadi 2 yaitu: motivasi eksternal dan internal. Motivasi eksternal berasal

dari luar diri seseorang, seperti narasumber dalam seminar, teman, keluarga, majalah, buku dan

sebagainya. Sedangkan motivasi internal merupakan motivasi yang berasal dari dalam diri

seseorang.

Motivasi itu ada atau terjadi karena adanya kebutuhan seseorang yang harus dipenuhi untuk

segera beraktivitas segera mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan motivasi sebagai motor

penggerak maka bahan bakarnya adalah kebutuhan (need), (Widayatun, 2009). Sedangkan proses

motivasi yang diungkapkan oleh Ali Zaidin (2004) adalah sebagai berikut:

a. Dimulai dengan adanya kebutuhan dimana individu tersebut berada dalam keadaan tegang ingin

memenuhi kebutuhan tersebut

b. Dilaksanakan aktivitas tertentu untuk memenuhi kebutuhan tersebut

c. Apabila kebutuhan terpenuhi maka terjadi kepuasan dan ketegangan berkurang

d. Apabila kebutuhan tidak terpenuhi (tujuan tidak tercapai) dapat menimbulkan konflik dalam

dirinya. (Ali Zaidin, 2004).

Minat

Minat merupakan faktor psikologi yang terbentuk dan berkembang oleh adanya pengaruh

bawaan dan pengaruh lingkungan. Namun faktor lingkungan merupakan faktor paling dominan

yang dapat mempegaruhi minat. Pada awalnya minat berpusat pada individu, kemudian berpusat

pada orang lain dan objek-objek lain yang ada dalam lingkungannya.

Menurut Muhammadinah (2009), minat diartikan sebagai kehendak, keinginan atau kesukaan.

Minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan erat dengan sikap. Minat dan sikap merupakan

dasar bagi prasangka, dan minat juga penting dalam mengambil keputusan. Minat dapat

menyebabkan seseorang lebih giat melakukan menuju ke sesuatu yang telah menarik minatnya.

Minat adalah aspek individu, yaitu berhubungan dengan kesiapan mental, juga dipandang

bahwa minat merupakan suatu kedaan individu yang mempunyai peranan yang erat hubungannya

dengan kebutuhan. Minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat

ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-

kebutuhannya sendiri. Oleh sebab itu, apa yang dilihat seseorang tentu akan membangkitkan

minatnya, sejauh yang dilihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri. Bernanrd

dalam Sardiman (2008) mengatakan bahwa minat tidak timbul secara tiba-tiba atau spontan,

melainkan timbul akibat partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja.

Minat merupakan hal penting untuk mengerti individu dan menuntun aktivitas dimasa yang

akan datang. Krapp, Hidi, dan Renninger (Pintrich dan Schunk, 1996) membagi definisi minat

secara umum menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:

a. Minat Pribadi

Merupakan karakteristik kepribadian seseorang yang relatif stabil, yang cenderung menetap pada

diri seseorang. Minat pribadi biasanya dapat membawa seseorang pada beberapa aktivitas atau

topik yang spesifik. Minat pribadi dapat dilihat ketika seseorang menjadikan sebuah aktivitas

atau topik sebagai pilihan untuk hal yang pasti, secara umum meyukai topik atau aktivitas

tersebut, serta topik atau aktivitas yang dijalani memiliki arti penting bagi seseorang tersebut.

Page 6: Pengaruh Persepsi Dan Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Jurusan Akuntasi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya Berk

b. Minat Situasi

Merupakan minat yang sebagian besar dibangkitkan oleh kondisi lingkungan.

c. Minat dalam Ciri Psikologi

Merupakan interaksi dari minat pribadi seseorang dengan ciri-ciri lingkungan. Renninger

menjelaskan bahwa minat pada definisi ini tidak hanya karena seseorang lebih menyukai sebuah

aktivitas atau topik, tetapi karena aktivitas atau topik tersebut memiliki nilai tinggi dan

mengetahui lebih banyak mengenai topik atau aktivitas tersebut.

Minat seseorang terhadap suatu objek diawali dari perhatian seseorang terhadap objek tersebut.

Minat merupakan suatu hal yang sangat menentukan dalam setiap usaha, minat perlu

ditumbuhkembangkan pada diri setiap individu. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan tumbuh

dan berkembang sesuai dengan faktor yang mempengaruhinya.

Menurut M. Surya (1985: 72), faktor-faktor yang mempengaruhi minat adalah:

1. Faktor dari dalam (internal)

a) Faktor fisiologi atau jasmani individu, yang bersifat bawaan, seperti penglihatan,

pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya.

b) Faktor psikologi, baik yang bersifat bawaan ataupun herdeditas yang terdiri atas faktor

intelektual dan faktor non intelektual.

2. Faktor dari luar (eksternal)

a) Faktor sosial, yang terdiri atas faktor lingkungan keluarga

b) Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan sebagainya

c) Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar dan sebagainya.

d) Faktor spiritual dan lingkungan keagamaan.

Menurut Kartini (1990:78) faktor-faktor yang mempengaruhi minat terbagi menjadi dua, yaitu

faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik atau faktor dalam diri seseorang sebagai

pendorong minat meliputi adanya kebutuhan pendapat, nilai-nilai pribadi, konsep diri, harga diri,

persepsi dan perasaan senang. Sedangkan faktor ekstrinsik atau faktor dari luar diri seseorang yang

mempengaruhi minat yaitu lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, peluang dan pendidikan.

Karir di Bidang Perpajakan

Sejak beberapa tahun yang lalu Indonesia sudah menjadikan pajak sebagai tiang utama

penerimaan negara, totalnya mencapai 80% penerimaan dalam negeri. Berpijak dari kondisi itu,

maka karir di bidang pajak ini sangat terbuka lebar bagi calon pegawai pajak. Negara membutuhkan

orang yang bisa membuat dan mengelola sistem perpajakan yang baik dan kalangan swasta

membutuhkan orang yang mampu menangani hak dan kewajiban pajak perusahaan dengan baik

sehingga akan tumbuh profesi-profesi penunjang seperti konsultan pajak, pengajar pajak dan

sebagainya yang banyak di butuhkan.

Selain hal tersebut kebutuhan akan karir di dalam bidang pajak banyak dibutuhkan dikarenakan

Dirjen Perpajakan RI telah memperketat penerapan Kebutuhan Peraturan Perpajakan Indonesia dan

banyaknya kasus perpajakan yang melibatkan berbagai perusahaan membuat perusahaan saat ini

semakin memperbaiki kinerja yang dimiliki dengan mencari tenaga kerja ahli yang tidak hanya

mengerti tentang Akuntansi juga memahami perhitungan pajak sehingga memperbanyak peluang

profesi di bidang perpajakan.

Beberapa profesi yang berhubungan dengan disiplin ilmu perpajakan, yaitu pegawai Direktorat

Jenderal Pajak, konsultan pajak dan Tax Specialist sebagai berikut (Tax Specialist Sebagai Suatu

Profesi?, www.ortax.org):

a) Pegawai Direktorat Jenderal Pajak

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang diberi kepercayaan, wewenang, dan tanggung jawab untuk

memberikan pelayanan, pembinaan, dan pengawasan secara langsung kepada wajib pajak

tertentu. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) memiliki peranan yang penting dalam menjamin bahwa

Wajib Pajak mengerti akan kewajiban perpajakannya. Peranan ini diserahkan secara langsung

kepada para petugas yang berkompeten dalam menunjang suksesnya sistem kemandirian yang

diberikan kepada Wajib Pajak Indonesia.

Page 7: Pengaruh Persepsi Dan Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Jurusan Akuntasi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya Berk

b) Konsultan Pajak

Profesi konsultan pajak merupakan profesi yang dijalankan oleh para profesional yang

memberikan jasa profesional kepada Wajib Pajak. Selain menyelesaikan kasus-kasus perpajakan,

konsultan pajak dituntut untuk senantiasa memberikan masukan mengenai prinsip-prinsip dan

manajemen perpajakan yang harus ditempuh oleh kliennya agar dapat mengoptimalkan

kepatuhan terhadap Undang-Undang dan peraturan pajak yang berlaku.

c) Tax Specialist (Perusahaan)

Tax Specialist (Perusahaan) merupakan seorang profesional, bukan pegawai Dirjen Jendral Pajak

yang memiliki kemampuan dan latar belakang perpajakan yang memadai serta memiliki

kualifikasi teknis tertentu untuk melaksanakan seluruh kewajiban dan kepatuhan perpajakan,

memberikan analisa atas setiap permasalahan perpajakan yang terjadi, serta menginformasikan

dampak dari setiap perubahan tersebut kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stake holder).

Pendidikan Perpajakan di Indonesia

Pendidikan perpajakan di Indonesia yang diselenggarakan terbagi menjadi dua macam yaitu

Pendidikan Formal dan Pendidikan Non Formal. Pendidikan Formal, meliputi: pendidikan umum,

pendidikan kejuruan dan pendidikan profesional yang berkaitan dengan bidang perpajakan.

Sedangkan untuk Pendidikan Luar Sekolah, meliputi kursus-kursus dalam bidang perpajakan.

Pendidikan formal ditempuh melalui lembaga-lembaga pendidikan dimulai dari sekolah hingga

Universitas. Sejak dibangku Sekolah Menengah Atas (SMA) siswa diperkenalkan dengan

perpajakan melalui materi-materi yang sesuai dengan tingkat pendidikan yang ditempuh. Ketika

seseorang masuk Universitas dengan mengambil Jurusan Ilmu Sosial atau Jurusan Perpajakan maka

akan mendapat informasi yang lebih tentang bidang pajak.

Selain hal pendidikan formal yang mengajarkan tentang perpajakan, saat ini banyak terdapat

kursus-kursus mengenai bidang perpajakan yang dapat diikuti oleh mahasiswa dan pegawai yang

ingin mendalami tentang perpajakan. Kursus tersebut meliputi Program Pendidikan Perpajakan

Brevet, kursus ini merupakan program pendidikan luar sekolah yang bertujuan untuk membekali

para peserta pendidikan dengan pengetahuan ketrampilan dalam bidang perpajakan. Program

Pendidikan Perpajakan Brevet ini memiliki istilah Brevet A-B-C yang mengacu pada sertifikasi

konsultan pajak, dimana sertifikat A diberikan bagi konsultan yang telah menguasai kewajiban

pajak orang pribadi, sertifikat B diberikan untuk konsultan yang telah menguasai, sedangkan

sertifikat C diberikan pada konsultan yang telah menguasai kewajiban pajak orang pribadi, pajak

badan dalam negeri dan perpajakan internasional. Dengan demikian materi pendidikan yang akan

disampaikan penyusunannya dibuat berdasarkan pengelompokkan tersebut.

Hipotesis Penelitian Persepsi adalah tanggapan seseorang dalam memahami apa yang ada disekitarnya, termasuk

dalam hal ini adalah lingkungan berupa objek, orang, atau simbol tertentu. Persepsi dan stereotype

terhadap karir merupakan hal penting untuk menentukan pilihan karir karena persepsi mahasiswa

umumnya dipengaruhi oleh pengetahuan pribadi mengenai lingkungan kerja, informasi dari lulusan

terdahulu, keluarga, dosen, dan text book yang dibaca ataupun digunakan (Stole, 1976 dalam Felton

et al.,1994).

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Muhammadinah dan Effendi (2009) menunjukkan

pandangan mahasiswa terhadap faktor persepsi dalam minat berprofesi. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki persepsi yang baik mengenai profesi akuntan

publik, maka hal ini dapat membentuk suatu minat mahasiswa untuk menjadi seorang akuntan

publik. Hal tersebut tidak menutup kemungkinan akan terjadi pada seseorang yang akan berkarir di

bidang perpajakan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sri Rahayu, dkk (2003) menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan persepsi mahasiswa akuntansi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan

karir. Hal tersebut diketahui dari adanya perbedaan pandangan di antara mahasiswa akuntansi,

Page 8: Pengaruh Persepsi Dan Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Jurusan Akuntasi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya Berk

secara keseluruhan dan berdasarkan gender-nya. Dengan demikian membuktikan bahwa apabila

karir yang dipilih berbeda maka setiap calon akuntan mengharapkan hal yang berbeda pula.

Berdasarkan uraian di atas maka dalam penelitian ini mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H01 = diduga tidak terdapat pengaruh dari persepsi terhadap minat mahasiswa Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya berkarir di bidang perpajakan.

Ha1 = diduga terdapat pengaruh dari persepsi terhadap minat mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya berkarir di bidang perpajakan.

Motivasi adalah dorongan yang ada pada diri seseorang untuk melakukan sesuatu hal yang

berasal dari luar diri seseorang dan berasal dari dalam diri seseorang. Dorongan atau tenaga tersebut

merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat, sehingga motivasi merupakan suatu tenaga yang

menggerakkan manusia untuk bertingkah laku di dalam perbuatannya yang mempunyai tujuan

tertentu.

Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Iqbal (2011), menunjukkan hasil bahwa terdapat

pengaruh positif dari motivasi kualitas, motivasi karir dan motivasi ekonomi terhadap minat

mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAK.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Widyastuti (2004) menunjukkan variabel motivasi

karir merupakan faktor yang paling signifikan mempengaruhi minat mahasiswa, sedangkan untuk

motivasi kualitas dan motivasi ekonomi tidak signifikan mempengaruhi minat mahasiswa untuk

memilih karir.

Berdasarkan uraian di atas maka dalam penelitian ini mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H02 = diduga tidak terdapat pengaruh dari motivasi terhadap minat mahasiswa Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya berkarir di bidang perpajakan.

Ha1 = diduga terdapat pengaruh dari motivasi terhadap minat mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya berkarir di bidang perpajakan.

Metodelogi Penelitian

Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya

Malang angkatan tahun 2008 sampai dengan 2011 yang telah menempuh mata kuliah perpajakan.

Total populasi dalam penelitian ini adalah 673 mahasiswa.

Sedangkan teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan Non Probability Sampling yang mendasarkan pada seluruh anggota populasi tidak

memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Dari berbagai rumus yang ada,

penelitian ini menggunakan rumus Slovin untuk mendapatkan sampel yang dapat menggambarkan

populasi. Digunakan tingkat kelonggaran ketidaktelitian 10%, maka akan diperoleh sampel

sejumlah 88 orang.

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Variabel terikat dari penelitian ini adalah minat mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya berkarir di bidang perpajakan. Indikator dari minat

berkarir di bidang perpajakan adalah: (Muhammadinah, dkk., 2009)

a. Karir bidang perpajakan memberikan peluang yang besar bagi mahasiswa akuntansi

b. Tertarik berkarir di bidang perpajakan karena memberikan banyak pengalaman dan pengetahuan

tentang pajak

c. Berminat berkarir dalam bidang perpajakan karena memberikan gaji yang besar

d. Berminat berkarir di bidang pajak karena akan dapat fasilitas yang memadai

e. Akan berkarir di bidang perpajakan setelah studi selesai

Variabel Bebas (independent variabel) merupakan variabel yang mempengaruhi variabel

terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini antara lain:

a. Variabel Persepsi (X1)

Indikator persepsi berkarir di bidang perpajakan adalah: (Muhammadinah, dkk., 2009)

a. Proses perkuliahan pajak akan membantu ketika berkarir di bidang perpajakan

Page 9: Pengaruh Persepsi Dan Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Jurusan Akuntasi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya Berk

b. Pengetahuan terkait pajak akan sangat bermanfaat dalam karir di bidang perpajakan

c. Pelatihan sebelum berkarir di bidang perpajakan membantu dalam pengembangan karir

d. Karir di bidang perpajakan akan dapat meningkatkan kemampuan analitis, decision making, dan

problem solving untuk memecahkan masalah pajak

e. Karir di bidang perpajakan akan menambah kemampuan interpersonal seperti kemampuan

bekerjasama dalam kelompok

b. Variabel Motivasi (X2)

Indikator motivasi berkarir dibidang perpajakan adalah: (Muhamad Ikbal, 2011)

a. Menginginkan perkerjaan di bidang perpajakan karena sesuai dengan pendidikan di jurusan

akuntansi.

b. Meningkatkan keahlian dalam mengaplikasikan pengetahuan perpajakan untuk memecahkan

masalah-masalah riil dalam kehidupan sehari-hari.

c. Meningkatkan kemampuan berprestasi ketika berkarir di bidang perpajakan

d. Mendapatkan pekerjaan yang memberikan gaji tambahan (di luar gaji pokok, seperti honor) yang

tinggi.

e. Mendapatkan pengetahuan berkaitan dengan peran dan tanggung jawab yang akan dimiliki

ketika berada di tengah-tengah masyarakat.

Pengukuran konstruk persepsi, motivasi dan minat mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya berkarir di bidang perpajakan menggunakan lima poin

skala likert yaitu sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), netral (N), setuju (S), sampai dengan

sangat setuju (SS).

Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini akan diuji apakah terdapat hubungan antara variabel idependen: persepsi

(X1) dan motivasi (X2) dengan variabel dependen: minat berkarir di bidang perpajakan (Y).

Pengujian terhadap hipotesis penelitian dilakukan dengan meggunakan analisis regresi linier

berganda. Analisis regresi digunakan untuk memprediksi pengaruh lebih dari satu variabel bebas

terhadap satu variabel tergantung, baik secara parsial maupun simultan. Mengingat penelitian ini

menggunakan dua variabel bebas, maka persamaan regresinya sebagai berikut :

Y α β1X1 β2X 2 e

Keterangan :

Y = Minat Berkarir di Bidang Perpajakan

α = Bilangan konstanta

β1… βn = Koefisien arah regresi

X1 = Persepsi

X2 = Motivasi

Hasi Penelitian Dan Pembahasan

Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang

Embrio Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya (FE UB) bernama Perguruan Tinggi Ekonomi

Malang (PTEM). PTEM didirikan oleh Yayasan Perguruan Tinggi Ekonomi Malang pada 27 Juni

1957 dengan Akte Notaris No. 26 tertanggal 15 Agustus 1957.

PTEM didirikan dengan tujuan untuk memajukan dan mengembangkan ilmu pengetahuan pada

umumnya dan ilmu ekonomi pada khususnya, serta membentuk manusia susila yang cakap dan

bertanggung jawab serta mempersiapkan tunas-tunas muda guna menjadi ahli-ahli ekonomi yang

berguna bagi nusa dan bangsa.

Yayasan PTEM dipimpin oleh Mayor Polak yang ketika itu menjabat sebagai Ketua Jurusan di

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Airlangga (Unair) yang ada di Malang.

Dosen pengajar berasal dari APDN dan FKIP Unair. Sedangkan kampus tempat kuliah tersebar di

Jl. Ijen dan Jl. Guntur, SMA Tugu, Balai Kota Malang, SPMA Tanjung, Gedung PAAKRI (Jl.

Pahlawan Trip), dan sebagainya.

Page 10: Pengaruh Persepsi Dan Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Jurusan Akuntasi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya Berk

Dalam usaha membangun dan mengembangkan FE UB, pimpinan beserta segenap pengasuh

FE UB di setiap periode menghadapi tantangan dan permasalahan yang berbeda-beda. Perubahan

lingkungan menuntut FE UB untuk mampu mengembangkan diri menjadi organisasi pengelola

pendidikan tinggi yang efektif, efisien, produktif, transparan dan akuntabel.

Untuk merespon perubahan lingkungan organisasi, perkembangan keilmuan serta tuntutan

akreditasi internasional menuju World Class Faculty, pada tanggal 14 Januari 2011 dilakukan

transformasi kelembagaan dari Fakultas Ekonomi (FE) menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

(FEB) sesuai dengan SK Rektor UB Nomor 018/SK/2011. Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB)

beralamat di Jalan Mayjen Haryono 165 Malang 65145. (Sejarah-Singkat, http://www.feb.ub.ac.id)

Sejarah Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya (JAUB) didirikan pada atahun

1977 berdasarkan SK. Direktur Jenderal Pendidikan No. 835/DJ/77. Pada periode kepemimpinan

Ketua jurusan yang pertama, JAUB telah secara luas mambangun kerjasama dengan Jurusan

Akuntansi PTN terkemuka di Indonesia, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), dan beberapa kantor

akuntan publik dalam mengembangkan pendidikan yang relevan. Pada tahun 1982 JAUB berhak

memberi gelar “Akuntan” bagi lulusannya sesuai dengan UU No. 34/1954. Komitmen terhadap

kualitas tercemin pada peresmian Pusat Pengembangan Akuntansi (PPA) pada tahun 1989 oleh

Ditjen Dikti.

PPA yang disponsori oleh Bank Dunia ini berdiri dengan membawa misi untuk

mengembangkan pendidikan akuntansi di Indonesia. Pada periode yang sama, JAUB juga ditunjuk

sebagai salah satu dari 6 jurusan akuntan PTN terkemuka yang berhak melaksanakan Ujian Negara

Akuntansi (UNA). Pada tahun 1997, JAUB mendapatkan peringkat akreditasi tertinggi yaitu A

bintang empat (A****) dari Badan Akreditasi Nasional (BAN). Pada bulan Mei tahun 2004, JAUB

kembali memperoleh peringkat akreditasi tertinggi “A” berdasarkan Surat Keputusan Badan

Akreditasi Nasional RI No: 12/BAN-PT/AK-VII/SI/IV/2004. Terakhir pada Februari 2003, JAUB

mendapat ijin resmi untuk melaksanakan Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) dari Dirjen Dikti

(surat ijin no. 3569/D/T/2002) berdasarkan rekomendasi dari Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

(Sejarah Jurusan Akuntansi, http://www.feb.ub.ac.id/)

Uji Validitas

Semua intrumen kuisioner memiliki nilai signifikansi masing-masing variabel lebih kecil dari

0,05 berarti bahwa alat ukur dalam penelitian ini adalah valid.

Uji Reliabilitas

Untuk mengukur konsistensi interval penggunaan instrument digunakan Cronbach’s Alpha

Coefficient. Pada penelitian ini nilai Cronbach Alpha masing-masing variabel sama dengan atau

lebih besar dari 0,6, yang berarti bahwa alat ukur dalam penelitian ini adalah reliabel atau andal.

Uji Normalitas

Hasil uji Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,925 dengan nilai Asymp.Sig adalah sebesar 0,359.

Nilai ini jauh lebih besar diatas 0,05 sehingga dapat disimpulkan residual berdistribusi normal dan

model tidak terkena masalah normalitas.

Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas menunjukkan bahwa semua nilai tolerance dari semua variabel

independen adalah lebih besar dari 0,1 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen.

Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama, tidak ada

variabel yang memiliki nilai VIF lebih besar dari 10 yang berarti tidak ada multikolinieritas antar

variabel independen dalam model regresi ini. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa model

regresi berganda ini layak digunakan untuk memprediksi minat berkarir di bidang perpajakan

berdasarkan masukan variabel independennya.

Page 11: Pengaruh Persepsi Dan Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Jurusan Akuntasi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya Berk

Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedastisitas dengan uji Glejser diperoleh hasil nilai koefisien masingmasing variable

independen tidak signifikan (p>0,05) terhadap residual , sehingga dapat disimpulkan bahwa data pada model

tersebut tidak terdapat problem heterokedastisitas.

Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan dari perhitungan sofware statistics yaitu SPSS 17, maka persamaan regresi linier

berganda adalah sebagi berikut:

Y = 12,287 + 0,202X1 + 0,212X2 + e

Artinya persepsi dan motivasi dapat mempengaruhi minat berkarir dibidang perpajakan

mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

Uji f Dengan menggunakan microsoft excel untuk tabel distribusi F, didapatkan nilai Ftabel sebesar 2,376. Jika

nilai Fhitung > dari Ftabel yaitu 7,333 > 2,376, sedangkan nilai sig F menunjukkan nilai kurang dari

0,05 yaitu sebesar 0,001. Pada pengujian hipotesis disimpulkan bahwa H0 ditolak sehingga variabel

persepsi (X1) dan variabel motivasi (X2) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap

minat mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya berkarir

di bidang perpajakan (Y).

Koefisien Determinasi

Hasil estimasi diperoleh koefisien determinasi yang telah disesuaikan dengan Adjusted R

Square sebesar 0,127. Dengan demikian variasi perubahan minat mahasiswa Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya berkarir di bidang perpajakan dapat dijelaskan

oleh variabel Persepsi (X1) dan Motivasi (X2) sebesar 12,7% sedangkan sisanya sebesar 87,3%

dipengaruhi oleh variabel bebas yang lain di luar persamaan regresi yang tidak diteliti.

Pengaruh Persepsi Terhadap Minat Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Brawijaya Berkarir Di Bidang Perpajakan Berdasarkan hasil penelitian ini didapat thitung 2,091 dan signifikansi t sebesar 0,040. Jadi dapat

disimpulkan bahwa persepsi mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Brawijaya mempengaruhi minat mahasiswa berkarir di bidang perpajakan. Sedangkan

koefisien beta persepsi adalah sebesar 0,202 dan memiliki hubungan positif. Dengan demikian

dapat diketahui bahwa persepsi memiliki hubungan positif terhadap minat mahasiswa Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya berkarir dibidang perpajakan.

Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Brawijaya Berkarir Di Bidang Perpajakan

Berdasarkan hasil penelitian ini dijelaskan bahwat thitung 2,425 dan signifikansi t sebesar 0,017.

Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap minat mahasiswa

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya berkarir di bidang

perpajakan. Sedangkan nilai koefisien beta dari motivasi adalah sebesar 0,202 dan memiliki

hubungan positif. Dengan demikian dapat diketahui bahwa motivasi berpengaruh positif terhadap

minat mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

Pengaruh Persepsi dan Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Berkarir Di Bidang Perpajakan

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat pengaruh secara simultan antara X1 dan

X2 terhadap Y yang ditunjukkan dari hasil analisis dalam tabel 4.10 dengan melihat nilai F. Nilai

Fhitung adalah 7,333, sedangkan nilai Ftabel adalah 3,104. Artinya hipotesis penelitian yang diajukan

oleh peneliti yaitu: pengaruh antara X1 dan X2 secara simultan terhadap Y terima.

Page 12: Pengaruh Persepsi Dan Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Jurusan Akuntasi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya Berk

Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh persepsi dan motivasi

terhadap minat mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

berkarir di bidang perpajakan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara simultan atau bersama-sama variabel persepsi dan

motivasi berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya berkarir di bidang perpajakan.

2. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara parsial variabel persepsi berpengaruh signifikan

terhadap minat mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Brawijaya berkarir di bidang perpajakan.

3. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara parsial variabel motivasi berpengaruh signifikan

terhadap minat mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Brawijaya berkarir di bidang perpajakan.

4. Variabel persepsi dan motivasi mempunyai kemamapuan menjelaskan perubahan variabel minat

mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya berkarir di

bidang perpajakan yang rendah.

Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini masih jauh dari sempurna mengingat masih banyak keterbatasan-keterbatasan

antara lain:

1. Penelitian ini hanya menggunakan dua variabel bebas yaitu persepsi dan motivasi. Akan lebih

baik jika nantinya penelitian ini diperluas dengan menambah variabel-variabel lainnya yang

berhubungan dengan hal-hal yang mempengaruhi minat berkarir mahasiswa.

2. Penelitian ini menggunakan sampel yang terbatas yaitu Mahasiswa aktif S1 Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya angkatan 2008 hingga 2011. Oleh karena

itu, diperlukan adanya penelitian dalam lingkup yang lebih luas di bidang ini dan juga perlu

adanya kehati-hatian dalam menggeneralisasikan suatu penelitian yang memiliki tempat dan

waktu yang berbeda dengan penelitian ini.

Daftar Pustaka

Anwar. 2004. Pendidikan Ecakapan Hidup (Life Skill Education) Konsep Dan Aplikasi. Bandung:

Alfabeta.

Berry, Sarah. 1997. How Important is Career Planning?. Management Accounting.

Felton, Sandra, Nola Buhr, and Margot Northey. 1994. Factors Influencing the Business Student’s

Choice of a Career in Chartered Accountancy, Issues in Accounting Education. Spring.

George R. Terry, Ph.D. 1986. Asas-Asas Manajemen, Alih Bahasa. Bandung: Penerbit Alumni.

Hidayatulloh, Arif Triharto. 2010. Persepsi Dosen dan Mahasiswa terhadap Konvergensi

Internasional Financial Reporting Standart (Studi pada Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Brawijaya). Skripsi. Malang: Program Strata 1 Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya.

Ikbal, Muhamad. 2011. Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti

Pendidikan PPAk: Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Diponegoro

Semarang. Skripsi. Semarang: Program Strata 1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Diponegoro.

Muhammadinah, Effendi, Rahmad. 2009. Pengaruh Persepsi dan MinatMahasiswa Akuntansi

Universitas Bina Darma Palembang terhadap Profesi AkuntanPublik. Jurnal Riset

Akuntansi.

Page 13: Pengaruh Persepsi Dan Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Jurusan Akuntasi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya Berk

Pintrich, R. & Schunk, D., (1996). Motivation in Education Theory; research and Aplication. New

Jersey: Prentice Hall.

Rahayuningsih, Deasy Ariyanti. 2002. Harapan dan Kenyataan dalam Berkarier di Kantor Akuntan

Publik: Suatu Perbandingan Antara Mahasiswa Akuntansi dan Auditor. Jurnal Bisnis dan

Akuntansi. Vol. 4 No.3, Desember 2002.

Sadirman. 2008. Langkah-Langkah Mencapai Sukses. Jakarta: Bumi Aksara.

Sekaran Uma. 2007. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat

Siagian, P. Sondang. 1995. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Siagian P. Sondang. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: Rineka Cipta.

Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.

Surya, M. 1985. Psikologi Pendidikan. Bandung: PPB FIP IKIP.

Walgito, B. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset.

Widayatun, Tri Rusmi. 2009. Ilmu Perilaku. Jakarta : 112-116.

Zaidin, Ali. 2004. Teori Motivasi. Pustaka Setia, Bandung: 13-18

1990. Faktor-faktor minat. (Online). (http://simonfranztampubolon.

blogspot.com/2010/10/faktor-faktodalamminat.html), diakses 30 November 2012

2007. tax specialist sebagai suatu profesi?.

(online).(www.ortax.org/ortax/?mod=issue&page=show&id=9), diakses 30 november 2012

2010. Konsultan Pajak Surabaya. Dirjen Pajak Butuh 8000 pegawai. (Online).

(http://konsultanpajaksurabaya.wordpress.com/2010/08/30/ditjen-pajak-butuh-8000-pegawai/),

diakses 10 Desember 2012

Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya.

(Online).http://www.feb.ub.ac.id/profil/sejarah-singkat, diakses 10 Februari 2013

Sejarah Singkat Jurusan Akuntansi. (Online). http://www.feb.ub.ac.id/jurusan-

akuntansi, diakses 10 Februari 2013

Page 14: Pengaruh Persepsi Dan Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Jurusan Akuntasi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya Berk

I. Identitas Responden

Nama (mohon diisi) :

Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan

Semester yang ditempuh :

II. Minat Karir Berikan tanda check list (√) pada satu pilihan karir Anda di bidang perpajakan, berikut ini:

Pegawai Direktorat

Jendral Pajak

Konsultan Pajak Tax Specialist

(Perusahaan)

Lainnya

(Sebutkan)

III. Daftar Pertanyaan Berikan tanda check list (√) pada salah satu pilihan jawaban yang sesuai dengan pendapat anda

Keterangan:

STS = Sangat Tidak Setuju N = Netral SS = Sangat Setuju

TS = Tidak Setuju S = Setuju

KUESIONER PENELITIAN

Responden yang terhormat,

Dalam rangka penyusunan penelitian yang berjudul “Pengaruh Persepsi dan Motivasi

terhadap Minat Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Brawijaya Berkarir di Bidang Perpajakan” kami mohon kesediaan Anda untuk menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang kami ajukan dalam kuesioner ini.

Kuesioner ini merupakan wahana untuk menggali informasi mengenai informasi

mahasiswa jurusan akuntansi yang berkaitan dengan persepsi dan motivasi mahasiswa berkarir di

bidang perpajakan. Jawaban anda tidak akan mempengaruhi reputasi anda sebagai mahasiswa

dalam Universitas, karena penelitian ini semata-mata hanya untuk keperluan akademis. Pilihlah

item jawaban yang telah tersedia dengan menjawab sebenar-benarnya dan dengan jujur sesuai apa

yang anda alami dan rasakan selama ini. Jawaban anda berdasarkan pendapat sendiri akan

menentukan obyektifitas hasil penelitian ini dan menunjukkan kebenaran serta ketepatan

pernyataan tersebut. Jawablah pertanyaan dengan cara menyatakan tingkatan yang benar menurut

anda. Kami menjamin rahasia identitas Saudara.

Atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisisi kuesioner ini, kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,

Mei Trisnawati K

Page 15: Pengaruh Persepsi Dan Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Jurusan Akuntasi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya Berk

B. Motivasi Berkarir di Bidang Perpajakan

No Pertanyaan STS TS N S SS

1. Saya ingin mendapatkan perkerjaan yang sesuai dengan

latar belakang pendidikan

2.

Saya ingin meningkatkan keahlian dalam mengaplikasikan

pengetahuan perpajakan untuk memecahkan masalah-

masalah riil dalam kehidupan sehari-hari

3. Saya ingin meningkatkan kemampuan berprestasi didalam

pekerjaan

4. Saya ingin mendapatkan pekerjaan yang memberikan gaji

tambahan (di luar gaji pokok, seperti honor) yang tinggi

5.

Saya ingin mendapatkan pengetahuan berkaitan dengan

peran dan tanggung jawab yang akan dimiliki ketika berada

di tengah-tengah masyarakat

A. Persepsi Berkarir di Bidang Perpajakan

No Pertanyaan STS TS N S SS

1. Saya berfikir bahwa proses perkuliahan pajak akan

membantu ketika berkarir di bidang perpajakan

2. Saya berfikir bahwa pengetahuan terkait pajak akan sangat

bermanfaat dalam karir di bidang perpajakan

3. Saya merasa bahwa sebelum berkarir di bidang perpajakan

perlu mengikuti pelatihan untuk pengembangan karir

4.

Saya berfikir bahwa berkarir di bidang perpajakan akan

dapat meningkatkan kemampuan analitis, decision making,

dan problem solving untuk memecahkan masalah pajak

5.

Saya merasa bahwa berkarir di bidang perpajakan akan

menambah kemampuan interpersonal seperti kemampuan

bekerjasama dalam kelompok

C. Minat Berkarir di Bidang Perpajakan

No Pertanyaan STS TS N S SS

1. Karir bidang perpajakan memberikan peluang yang besar

bagi mahasiswa akuntansi

2. Saya tertarik berkarir di bidang perpajakan karena banyak

pengalaman dan pengetahuan tentang pajak

3. Saya berminat berkarir dalam bidang perpajakan karena

memberikan gaji yang besar

4. Saya berminat berkarir di bidang pajak karena akan dapat

fasilitas yang memadai

5. Saya akan berkarir di bidang perpajakan setelah studi

selesai