PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA...
-
Upload
alim-sumarno -
Category
Documents
-
view
153 -
download
3
description
Transcript of PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA...
2
Nurul Zakiah Rosyada
Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang, Surabaya
ABSTRACT The study is aimed to analyze how parental attention and learning
facilities influence the eleventh-graders’ learning outcomes in economics
subject at Hang Tuah I Senior High School. The research used a
quantitative approach of an associative type. The sample consisted of
118 out of 165 students. The data collection techniques used were
documentation and questionnaires. The data were then analyzed by using
multiple linier regression analysis. The result shows that the parental
attention and learning facilities partially have significant effect on the
learning outcomes because the presence of parental attention and
adequate learning facilities will have an impact on the students’ learning
outcomes. Furthermore, the parental attention and learning facilities
simultaneously have significant influence on the learning outcomes.
Key words: parental attention, learning facilities, learning outcome
PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN FASILITAS BELAJAR
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA
PELAJARAN EKONOMI DI SMA HANG TUAH I SURABAYA
3
Sekolah merupakan lembaga formal yang
menempati posisi yang sangat penting.
Sekolah, guru, orang tua dan siswa
berperan dalam keberhasilan atau
kegagalan pendidikan. Komponen-
komponen tersebut saling berkaitan satu
sama lain. Untuk mendapatkan hasil
pencapaian belajar yang baik bagi siswa,
maka diperlukan peranan dari masing-
masing komponen untuk saling bekerja
sama demi tercapainya hasil belajar yang
baik.
Keberhasilan siswa dalam belajar
dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik
faktor internal maupun faktor eksternal.
Faktor internal misalnya kematangan atau
pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi
dan faktor pribadi. Sedangkan faktor
eksternal antara lain keluarga atau orang
tua, guru dan cara mengajarnya dan alat-
alat yang digunakan dalam belajar atau
sarana pembelajaran (Purwanto,2008).
Perhatian orang tua membantu dan
mendorong anak-anak untuk dapat lebih
berhasil dalam pendidikannya. Peran orang
tua dalam pendidikan anak adalah
memberikan bantuan, dukungan, motivasi
dan informasi tentang cara belajar yang
baik dan tepat. Peranan orang tua juga
sangat penting misalnya pada saat guru
memberikan pekerjaan rumah, diperlukan
bimbingan orang tua dalam memecahkan
masalah yang dihadapi anak contoh, pada
saat guru memberikan pekerjaan rumah,
anak membutuhkan bantuan, bimbingan
orang tua dalam memecahkan masalah
yang dihadapi anak yaitu kesulitan dalam
mengerjakan soal yang di berikan guru,
dan pada saat itulah diharapkan orang tua
bisa membantu kesulitan tersebut. Peranan
orang tua sangat diharapkan dalam
pendidikan anaknya. Dalam hal ini orang
tua yang memperhatikan pendidikan
anaknya tentu akan selalu memperhatikan
kebutuhan belajarnya. Perhatian tersebut
dapat berupa penyediaan fasilitas belajar
yang cukup.
Selain faktor perhatian orang tua
yang turut mendukung dalam keberhasilan
siswa dalam belajar, ada faktor lain yaitu
fasilitas belajar. Untuk mendapatkan
pendidikan yang baik, diciptakan fasilitas
yang turut berperan dalam hasil belajar
siswa. Yang dimakasud fasilitas belajar di
sini adalah sarana dan prasarana yang
menunjang jalannya proses belajar
mengajar yang ada di sekolah.
Menurut Mulyasa (2005:45) dalam
Manajemen Berbasis Sekolah yang
dimaksud dengan sarana pendidikan adalah
peralatan dan perlengkapan yang secara
langsung dipergunakan dan menunjang
proses pendidikan, khususnya proses
belajar mengajar, seperti gedung, ruang
kelas, meja kursi, serta alat-alat dan media
pengajaran.
Adapun yang dimaksud dengan
prasarana pendidikan adalah fasilitas yang
secara tidak langsung menunjang jalannya
proses pendidikan atau pengajaran, seperti
halaman, kebun, taman sekolah, jalan
menuju sekolah, halaman sekolah sebagai
sekaligus lapangan olahraga dan
komponen tersebut merupakan sarana
pendidikan.
Mendapatkan pendidikan yang
baik, sebagai realisasinya pemerintah
mengeluarkan UU No.20 Tahun 2003,
yang mengatur tentang “Sistem Pendidikan
Nasional”. Dalam Undang-undang tersebut
pasal 45 ayat 1 berbunyi: Setiap satuan
pendidikan formal dan non formal
menyediakan fasilitas yang memenuhi
keperluan pendidikan sesuai dengan
pertumbuhan dan perkembangan potensi
fisik, kecerdasan intelektual, sosial,
emosional, dan kejiwaan peserta didik.
Di SMA Hang Tuah 1 Surabaya
sebagian dari orang tua siswa bekerja di
luar rumah. Oleh karena itu diduga
intensitas perhatian terhadap anak akan
menjadi berkurang. Padahal untuk
mendapatkan hasil belajar yang baik
diharapkan, orang tua bisa membimbing,
memberikan pengarahan, menanyakan
4
kepada anak apakah ada kesulitan dalam
hal belajarnya misalkan anak mengalami
kesulitan dalam mengerjakan pekerjaan
rumah yang diberikan guru, contohnya
mengerjakan soal-soal dan membantu
anak dalam menghadapi kesulitan tersebut.
Berdasarkan latar belakang diatas,
masalah yang akan dibahas dalam
penelitian ini adalah (1) pengaruh
perhatian orang tua terhadap hasil belajar?
2) pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil
belajar ? 3) pengaruh perhatian orang tua
dan fasilitas belajar secara bersama – sama
terhadap hasil belajar. Penelitian ini
bertujuan untuk (1) mengetahui bagaimana
pengaruh perhatian orang tua terhadap
hasil belajar siswa kelas XI di SMA Hang
Tuah 1 Surabaya. (2) mengetahui
bagaimana pengaruh fasilitas belajar
terhadap hasil belajar siswa kelas XI di
SMA Hang Tuah 1 Surabaya. (3)
mengetahui bagaimana pengaruh perhatian
orang tua dan fasilitas belajar terhadap
hasil belajar siswa kelas XI di SMA Hang
Tuah 1 Surabaya.
Perhatian Orang Tua
Menurut Suryabrata (2008:14)
“Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis
yang tertuju kepada suatu obyek atau
perhatian adalah banyak sedikitnya
kesadaran yuang menyertai suatu aktivitas
yang dilakukan“. Menurut Soemanto
(2006:34) “Perhatian adalah pemusatan
tenaga atau kekuatan jiwa tertuju pada
suatu objek. Selain itu perhatian
merupakan pendayagunaan kesadaran
untuk menyertai suatu aktivitas“. Menurut
Ahmadi (2009:142) “Perhatian yaitu
keaktifan jiwa yang di arahkan pada suatu
objek, baik di dalam maupun diluar dirinya
“.
Berdasarkan pendapat para ahli
psikologi di atas dapat disimpulkan bahwa
perhatian merupakan pemusatan energi
tertuju pada suatu objek, dan juga sebagai
kesadaran yang menyertai suatu aktivitas
yang sedang dilakukan. Kehidupan sehari-
hari atau di dalam tatanan keluarga yang
dimaksud orang tua adalah ayah dan ibu.
Ayah dan ibu adalah penyebab kelahiran
seorang anak dan yang merawat anak
hingga dewasa.
Wikipedia
(http://id.org/wiki/orang-tua) “orang tua
adalah orang yang memiliki ikatan darah
dan menjadi penyebab kelahiran anak dan
berperan dan berkewajiban mengasuh dan
mendidik anak“. Dengan demikian orang
tua sebagai orang yang paling bertanggung
jawab atas perkembangan anak dari masa
kecil hingga dewasa.
Keluarga merupakan awal tempat
proses sosialisasi bagi anak-anak, keluarga
juga merupakan tempat anak memperoleh
pemenuhan kebutuhan sarana prasarana
dan rasa cinta kasih sayang dalam bentuk
perhatian orang tua. Perhatian orang tua
tidak hanya pada materi yang berlimpah
saja. Slameto (2010:60) perhatian orang
tua terhadap pendidikan anaknya yaitu
tentang bagaimana cara orang tuanya
memberikan bimbingan belajar di rumah,
bagaimana orang tua bisa menciptakan
lingkungan belajar yang tenang, nyaman
dirumah, memberikan kasih sayang,
melakukan pengawasan terhadap kegiatan
anak, memberikan kebebasan anak dalam
menyampaikan ide dan pendapatnya,
memberikan bantuan pada anak saat
menghadapi kesulitan, memberikan
pengarahan, memberikan nasehat dan
sebagainya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
perhatian
Menurut Ahmadi (2009:146)
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
perhatian adalah :Pembawaan. Adanya
pembawaan tertentu yang berhubungan
dengan objek yang direaksi , maka sedikit
atau banyak akan timbul perhatian
terhadap objek tertentu, Latihan dan
kebiasaan. Meskipun dirasa tidak ada bakat
pembawaan tentang suatu bidang , tetapi
karena hasil dari latihan atau kebiasaan,
5
dapat menyebabkan mudah timbulnya
perhatian terhadap bidang tersebut.
Kebutuhan. Adanya kebutuhan tentang
sesuatu memungkinkan timbulnya
perhatian pada objek tersebut. Kewajiban.
Di dalam kewajiban terkandung tanggung
jawab yang harus di penuhi oleh orang
yang bersangkutan. Keadaan jasmani.
Sehat tidaknya jasmani , segar tidaknya
badan sangat mempengaruhi perhatian kita
pada suatu objek. Suasana jiwa. Keadaan
batin, perasaan, fantasi, pikiran, dan
sebagainya sangat mempengaruhi
perhatian kita. Suasana di sekitar. Adanya
bermacam-macam perangsang di sekitar
kita , seperti kegaduhan , keributan,
kekacauan, temperatur, sosial, ekonomi,
keindahan dan sebagainya dapat
mempengaruhi perhatian kita. Kuat
tidaknya perangsang dari objek itu sendiri.
Kuatnya perangsang yang bersangkutan
dengan objek perhatian, sangat
mempengaruhi perhatian kita.
Penjelasan tersebut dapat
disimpulkan sebagai indikator tingkat
perhatian orang tua terhadap anak adalah:
menciptakan lingkungan belajar keluarga
(rumah) Setiap anak cenderung
memerlukan tempat belajar yang tenang
dan bebas dari gangguan. Memberikan
pengawasan terhadap kegiatan anak.
Dengan orang tua memberikan perhatian
pada anaknya, maka orang tua dapat
melihat, mengetahui, dan mengamati
segala kegiatan dan tingkah laku anak.
Membantu anak dalam menghadapi
kesulitan. Orang tua perlu mengenal
kesulitan anak dalam belajar karena
dengan mengenal kesulitan anak dalam
belajar maka orang tua dapat membantu
anak untuk mengatasi kesulitan-kesulitan
tersebut. Orang tua dapat melakukannya
dengan bertanya langsung kepada anaknya,
misalnya menanyakan apakah di sekolah
ada pelajaran yang sulit diikuti, dan
bantuan bisa berupa bimbingan,
pengarahan, saran, bahkan perintah pada
anak guna mengatasi kesulitan yang
dihadapinya. Memberikan pendidikan tata
krama dan moral. Orang tua adalah kontak
sosial paling awal. merekalah yang
mengajarkan tentang tata krama dan moral
itu. Hal ini dilakukan agar anak dapat
bersosialisasi dengan baik dalam keluarga
maupun masyarakat. Memberikan
kebebasan pada anak untuk menyampaikan
ide dan pendapat. Orang tua sebagai wadah
penyaluran ide yang dimiliki anak,
diharapkan mampu mewujudkan ide-ide
tersebut dengan baik. Dan juga orang tua
harus memberikan kebebasan pada anak
untuk mengemukakan pendapatnya.
Dengan di berikan kebebasan berpendapat
, anak akan merasa dihargai oleh orang tua,
selain itu orang tau bias lebih mengerti apa
yang benar-benar diinginkan anak.
Fasilitas Belajar
Fasilitas belajar identik dengan
sarana prasarana pendidikan. Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan, Bab VII
Standar Sarana dan Prasarana, pasal 42
menegaskan bahwa: Setiap satuan
pendidikan wajib memiliki sarana yang
meliputi perabot, peralatan pendidikan,
media pendidikan, buku dan sumber
belajar lainnya, bahan habis pakai, serta
perlengkapan lain yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran yang
teratur dan berkelanjutan, Setiap satuan
pendidikan wajib memiliki prasarana yang
meliputi lahan, ruang kelas, ruang
pimpinan satuan pendidikan, ruang
pendidik, ruang tata usaha, ruang
perpustakaan, ruang laboratorium, ruang
bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang
kantin, instalasi daya dan jasa, tempat
olahraga, tempat beribadah, tempat
bermain, tempat berkreasi, dan ruang atau
tempat lain yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran yang
teratur dan berkelanjutan.
Menurut Mulyasa (2005:45) dalam
Manajemen Berbasis Sekolah yang
dimaksud dengan sarana pendidikan adalah
6
peralatan dan perlengkapan yang secara
langsung dipergunakan dan menunjang
proses pendidikan, khususnya proses
belajar mengajar, seperti gedung, ruang
kelas,meja kursi, serta alat-alat dan media
pengajaran.
Makna prasarana pendidikan adalah
fasilitas yang secara tidak langsung
menunjang jalannya proses pendidikan
atau pengajaran, seperti halaman, kebun,
taman sekolah, jalan menuju sekolah,
halaman sekolah sebagai sekaligus
lapangan olahraga,komponen tersebut
merupakan sarana pendidikan.
Hasil Belajar
Menurut Mudjiono (2006:250)
“Hasil belajar merupakan hasil proses
belajar atau poses pembelajaran. Dimana
pelaku aktif dalam belajar adalah siswa.
Sedangkan pelaku aktif pembelajaran
adalah guru“. Selain itu hasil belajar
merupakan kemampuan yang dimiliki
siswa setelah menerima pelajaran dari
guru. Hasil belajar digunakan oleh guru
untuk dijadikan ukuran dalam pencapaian
pembelajaran. Sedangkan prestasi dalam
(http://sunartombs.wordpress.com/2009/01
/05/pengertian-prestasi-belajar) adalah
pengukuran dari penilaian usaha belajar
yang dinyatakan dalam bentuk symbol,
huruf maupun kalimat yang menceritakan
hasil yang sudah di capai oleh setiap anak
pada periode tertentu.
Kajian Penelitian Terdahulu
Anong (2010) Melakukan
penelitian mengenai pengaruh fasilitas
belajar di sekolah dan motivasi belajar
siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas
XI SMA Negeri1Batu,
hasil penelitian ada pengaruh yang signifik
an fasilitas belajar disekolah
terhadap hasil belajar siswa kelas XI di SM
A Negeri 1Batu,
ada pengaruh yang signifikan fasilitas belaj
ar dan motivasi belajar terhadap prestasibel
ajar siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Batu.
Hermawati (2010) Melakukan
penelitian mengenai pengaruh perhatian
orang tua dan fasilitas belajar dirumah
terhadap prestasi belajar siswa kelas XI.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
perhatian orang tua siswa tergolong baik .
Casdari (2006) Melakukan
penelitian mengenai pengaruh perhatian
orang tua dan minat belajar terhadap
prestasi siswa kelas II SMA PGRI 2 Kajen
Pekalongan. Hasil penelitian diketahui
bahwa hipotesis yang diajukan dapat
diterima. Terdapat hubungan yang positip
dan signifikan antara perhatian orang tua,
prestasi belajar siswa, ada hubungan yang
positip antara minat belajar dengan prestasi
belajar siswa. Dan ada hubungan yang
positip antara perhatian orang tua dan
minat belajar dengan prestasi belajar
siswa kelas II SMA PGRI 2 Kajen
Pekalongan tahun Pelajaran 2004/2005.
Nurhayati (2008) Melakukan
penelitian mengenai pengaruh perhatian
orang tua dan lingkungan belajar terhadap
prestasi siswa kelas 1 SMA Negeri 2
Sukoharjo. Hasil penelitian diketahui
bahwa pengujian hipotesis dengan
menunjukkan terdapat pengaruh perhatian
orang tua terhadap prestasi belajar
matematika. Terdapat pengaruh
lingkungan belajar terhadap prestasi
belajar.
Kurniati (2008) Pengaruh perhatian
orang tua, kemampuan awal, dan motivasi
belajar terhadap hasil belajar pada SMA
Negeri I Panti Kabupeten Pasaman). Hasil
yang di dapat dari penelitian yaitu terdapat
pengaruh langsung perhatian orang tua
kemampuan awal dan motivasi belajar
siswa terhadap hasil belajar matematika.
Perhatian orangtua berpenganth langsung
kemampuan awal siswa yang dilihat dari
nilai matematika rapor nilai NEM
matematika SMP. 2) Terdapat pengaruh
tidak langsung perhatian orang tua dan
kemampuan awal siswa melalui motivasi
belajar terhadap hasil belajar matematika
siswa. Pengaruh tidak langsung perhatian
7
orang tua melalui motivasi belajar terhadap
hasil belajar.
Herwanto (2011) Melakukan
penelitian mengenai pengaruh fasilitas
belajar dengan prestasi belajar produktif
siswa kelas XI prodi keahlian TEAV
SMKN 2 Depok Sleman. Hasil Hasil
penelitian menunjukkan bahwa (1) ada
pengaruh positif antara Fasilitas Belajar
(X1) dengan Prestasi Belajar Produktif
(Y).
Pramuseto (2008) Melakukan
penelitian mengenai pengaruh motivasi
belajar dan fasilitas belajar terhadap
prestasi belajar pada mahasiswa
Pendidikan Akuntansi Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Hal tersebut menyatakan bahwa ada
pengaruh positif motivasi belajar dan
fasilitas belajar terhadap prestasi belajar
pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian asosiatif karena
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh perhatian orang tua dan fasilitas
belajar terhadap hasil belajar siswa kelas
XI SMA Hang Tuah 1 Surabaya.
Sedangkan pendekatan yang digunakan
adalah pendekatan kuantitatif yaitu di
dalam pendekatan ini bertujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian merupakan
rencana yang dibuat sebagai pedoman
untuk merencanakan dan melaksanakan
penelitian. Dalam penelitian ini
menggunakan rancangan penelitian sebagai
berikut :
X1
Y
X2
Gambar Rancangan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh perhatian orang tua
terhadap hasil belajar, mengetahui
pengaruh fasililitas belajar terhadap hasil
belajar serta mengetahui pengaruh secara
bersama – sama antara perhatian orang tua
dan fasilitas belajar terhadap hasili belajar.
Variabel bebasnya adalah perhatian orang
tua (X1) dan fasilitas belajar (X2)
sedangkan variabel terikatnya adalah hasil
belajar (Y).
Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas XI IPS di SMA
Hang Tuah 1 Surabaya tahun ajaran 2010-
2011 yang berjumlah 4 kelas dengan total
siswa sebanyak 165 siswa. Menurut Tabel
Krejcie (Sugiyono, 2008) dalam
melakukan perhitungan ukuran sampel
didasarkan atas kesalahan 5%. Jadi sampel
yang diperoleh itu mempunyai
kepercayaan 95%. Pada Tabel Krejcie ini
dapat diketahui ukuran sampel yang akan
digunakan yaitu sejumlah 118 siswa dari
165 siswa. Kemudian disebarkan pada
seluruh kelas XI yang berjumlah 4 kelas di
SMA Hang Tuah 1 Surabaya dengan
perincian kelas XI1 dan X2 berjumlah 29
siswa. Sedangkan kelas XI3, XI4 berjumlah
30 siswa.
Analisis Data Penelitian
Mengetahui pengaruh perhatian
orang tua terhadap hasil belajar siswa
kelas XI pada mata pelajaran ekonomi di
SMA Hang Tuah 1 Surabaya, mengetahui
pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil
belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran
ekonomi di SMA Hang Tuah 1 Surabaya,
dan mengetahui pengaruh perhatian orang
tua dan fasilitas belajar secara bersama -
sama terhadap hasil belajar siswa kelas XI
pada mata pelajaran ekonomi di SMA
Hang Tuah 1 Surabaya menggunakan
teknik analisis regresi linear berganda,
Perhatian
Orang Tua
Fasilitas
Belajar
Hasil
Belajar
8
Asumsi Klasik, Uji t, Uji F, serta Koefisien
determinasi dengan menggunakan eviews
versi 7, namun sebelumnya angket diuji
terlebih dahulu validitas serta
reliabilitasnya.
Uji Validitas
Pengujian validitas menggunakan
SPSS for Windows tersebut didapatkan
hasil sebagai berikut : (1) Pengujian
validitas yang didapat pada angket
perhatian orang tua menghasilkan nilai sig.
(2-tailed) < 0,05 untuk setiap item soal.
Dengan syarat minimum untuk dianggap
valid adalah Sig. (2-tailed) ≤ 0,05 maka
data ini dinyatakan valid.
Hal yang sama pada pengujian
validitas yang didapat pada angket fasilitas
belajar menghasilkan nilai sig. (2-tailed) <
0,05 untuk setiap item soal. Dengan syarat
minimum untuk dianggap valid adalah Sig.
(2-tailed) ≤ 0,05 maka data ini dinyatakan
valid.
Dari pengujian reliabilitas, hasil yang
didapat adalah sebagai berikut : (1)
Pengujian reliabilitas pada angket
perhatian orang tua dan fasilitas belajar ini
didapat hasil dibawah ini :
Tabel 1
Uji Reliabilitas Perhatian Orang
Tua dan Fasilitas Belajar
Variab
el
Nilai
Cronb
ach
alpha
Batas
Reliabil
itas
Keteran
gan
Perhati
an
Orang
Tua
(X1)
0,762 0,60
Reliabel
Fasilit
as
Belaja
0,792 0,60
Reliabel
r (X2)
Dari tabel diatas didapat koefisien alpha
sebesar 0,762 dan 0,792. Karena koefisien
alpha yang didapat lebih besar dari nilai
reliabilitas minimum yaitu sebesar 0,6
maka dapat disimpulkan bahwa data ini
dinyatakan reliabel.
HASIL PENELITIAN
SMA Hang Tuah 1 Surabaya
berdiri pada tanggal 1 Januari 1967, Lokasi
pertama berdirinya SMA Hang Tuah 1
Surabaya bertempat di JL. Kutilang No. 9-
11 Surabaya, tepatnya di belakang penjara
kalisosok yang sekarang ditempati SMP
Negeri 38. Pada waktu itu paginya
ditempati oleh SMA Negeri 8 dan siangnya
digunakan oleh SMA Hang Tuah 1
Surabaya, dan sejak tahun 1988 SMA
Hang Tuah 1 Surabaya berpindah tempat
ke JL. Ikan Lumba-Lumba No. 27 dan
menempati gedung baru milik sendiriVisi
Sekolah.
Menciptakan Peserta Didik yang
cerdas, terampil, berbudi pekerti luhur,
bertakwa kepada Tuhan, dan memiliki jiwa
Kebaharian atau Berwawasan Kelautan.
Misi Mewujudkan peningkatan mutu
pendidikan. Meningkatkan kualitas dan
kuantitas, serta sarana prasarana
pendidikan. Tujuan sekolah Menghasilkan
anak didik yang disiplin, gemar belajar,
bekerja keras, dan mengembangkan diri.
Menanamkan dan menumbuhkembangkan
jiwa kebaharian kepada seluruh siswa. Dari
data yang di dapat dari SMA Hang Tuah 1
Surabaya tujuan sekolah adalah :
Meningkatkan kualitas hasil didik dengan
indikator kenaikan prosentase kelulusan,
nilai tertinggi, terendah, dan rata – rata
Ujian Nasional tiap – tiap mata pelajaran.
Meningkatkan prestasi sekolah dalam
berbagai jenis lomba tingkat kabupaten /
kota / propinsi / nasional. Meningkatkan
sarana prasarana prioritas sekolah.
Meningkatkan kesejahteraan guru.
9
Mengikuti perkembangan kebijakan
Diknas dalam teknis PBM. Meningkatkan
kerjasama dan mengupayakan adanya
dukungan Diknas, mitra, TNI AL, dan
Komite. Mencegah Narkoba memasuki
lingkungan sekolah. Mewujudkan
lingkungan sekolah yang nyaman untuk
belajar dan berkreasi dalam berbagai hal.
Meningkatkan kualitas kurikulum muatan
lokal tentang wawasan kelautan / maritim.
Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi
berganda. Perhitungan pada analisis regresi
berganda ini menggunakan Eviews 7. Hasil
dari analisis regresi berganda ini adalah
sebagai berikut :
Y = 75.9793544145 +
0.1240069593735X1 +
0.1136976076316X2
Dalam persamaan regresi berganda
diatas, dapat diketahui pengertiannya yaitu:
Konstanta sebesar 75.9793544145
menyatakan jika tidak ada variabel
perhatian orang tua (X1) dan variabel
fasilitas belajar (X2), maka hasil belajar
yang akan diperoleh adalah sebesar
75.9793544145
Nilai koefisien regresi variabel
perhatian orang tua (X1) adalah sebesar
0.1240069593735 artinya pertambahan 1
satuan pada X1 akan mempunyai pengaruh
menaikkan variabel hasil belajar (Y)
sebesar 0.1240069593735 dengan asumsi
bahwa variabel fasilitas belajar (X2) tetap.
Tanda positif pada nilai koefisien regresi
melambangkan hubungan yang searah X1
akan menyebabkan kenaikan variabel Y.
Nilai koefisien regresi variabel
fasilitas belajar (X2) adalah sebesar
0.1136976076316 artinya pertambahan 1
satuan pada X2 akan mempunyai pengaruh
menaikkan variabel hasil belajar (Y)
sebesar 0.1136976076316 dengan asumsi
variabel fasilitas belajar (X2) tetap. Tanda
positif pada nilai koefisien regresi
melambangkan hubungan yang searah X2
akan menyebabkan kenaikan pada variabel
Y.
Uji Asumsi Klasik Penelitian ini menggunakan model
analisis jalur dengan menggunakan
pendekatan model regresi linear berganda.
Suatu model regresi yang baik harus bebas
dari masalah penyimpangan terhadap
asumsi klasik. Berikut ini adalah pengujian
terhadap asumsi klasik dalam model
regresi linear berganda.
Dari perhitungan analisis data
statistik dengan menggunakan program
Eviews 7, Hasil uji multikolinearitas dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel
Multikolinearitas
Correlation
X1 X2
X1 1.000000 0.002268
X2
0.002268
1.000000
(Sumber : data olahan penulis)
Dari hasil uji multikolinearitas yang
disajikan pada tabel dapat disimpulkan
bahwa variabel perhatian orang tua (X1)
dan fasilitas belajar (X2) memiliki nilai r
sebesar 0,002 yang berarti r < 0,8 dengan
demikian model regresi ini tidak terjadi
multikolinearitas.
Sedangkan pengujian
Heteroskedastistas digunakan untuk
mengetahui keragaman variabel
independen pada data. Dari hasil yang
didapat pada pengujian tersebut nilai
prob.Obs.R2(X
2) lebih dari 0,05 yaitu
0,1485 maka disimpulkan bahwa model
regresi ini tidak terjadi heteroskedastisitas.
Pada model regresi ini tidak terjadi
autokorelasi (tidak ada korelasi antara
kesalahan penganggu pada periode t
dengan kesalahan pada periode t-1), karena
dari hasil pengolahan menggunakan
Eviews 7 didapat nilai Durbin Watson
sebesar 2,378632. Sesuai dengan kriteria
10
autokorelasi pada gambar 3.2 model
regresi ini tidak terjadi autokorelasi karena
nilai Durbin Watson berada pada nilai 1,54
≤ 2,378632≤ 2,46.
Dari perhitungan analisis data
statistik tentang normalitas diperoleh nilai
probabilitinya sebesar 0.077664 . Hal ini
dapat disimpulkan bahwa model regresi ini
memiliki sebaran data normal karena nilai
probabilitinya lebih besar dari 0,05.
Pengujian asumsi klasik yang
terakhir adalah uji linearitas. Pada model
regresi ini menghasilkan nilai probabiliti F
statistik sebesar 0,0645 dan nilai
probabiliti t statistik juga sebesar 0,0645.
Sesuai dengan kriteria pengujian linearitas
dimana nilai probabiliti F statistik dan nilai
probabiliti t statistik lebih besar dari 0,05.
Dengan demikian model regresi ini
memenuhi asumsi linearitas.
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Nilai koefisien determinasi
berganda (R2) menunjukkan seberapa besar
pengaruh variabel bebas (perhatian orang
tua dan fasilitas belajar ) terhadap variabel
terikat (hasil belajar) secara bersamaan.
Semakin tinggi R2 yakni berkisar antara 0
sampai 1 atau semakin mendekati 1 atau
100% berarti semakin baik kemampuan
variabel dalam menjelaskan variabel
terikat dalam model tersebut. Dari
persamaan diatas menunjukkan nilai
koefisien determinasi (R2) sebesar
0.302010 . Hal ini berarti 30% dari
perubahan nilai variabel hasil belajar
siswa dipengaruhi oleh dua variabel bebas
yaituperhatian orang tua dan fasilitas
belajar. Sedangkan sisanya sebesar 70%
dipengaruhi oleh variabel lain diluar
variabel yang digunakan dalam penelitian
ini.
Uji t
Pengujian hipotesis koefisien
secara parsial digunakan uji t yaitu untuk
mengetahui pengaruh masing – masing
variabel bebas secara parsial atau individu
terhadap variabel terikat dalam satu model.
Hasil tstatistik dapat dilihat dari program
Eviews 7. Berikut tersaji data dari hasil Uji
t – statistik :
Tabel
Uji t - stasitik
Variabel
Bebas
Prob. t –
statistic
Keterangan
Perhatian
Orang
Tua
0,0309
Berpengaruh
signifikan
Fasilitas
Belajar 0,0109
berpengaruh
signifikan
(sumber : data diolah penulis)
Berdasarkan hasil pengujian
tersebut, maka dapat terlihat hasilnya
sebagai berikut: Perhatian orang tua (X1)
mempunyai tstatistik sebesar 0,0309. Atau
nilai Probability significasy dari t-statistik
pada hasil regresi lebih kecil dari 0,05.
Maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini
berarti gaya belajar (X1) secara parsial
memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap hasil belajar pada α=5%.
Fasilitas belajar (X2) mempunyai
tstatistik sebesar 0,0109. Atau nilai
Probability significasy dari t-statistik pada
hasil regresi lebih kecil dari 0,05. Maka Ha
diterima dan Ho ditolak. Hal ini berarti
fasilitas belajar (X2) secara parsial
memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap hasil belajar pada α=5%.
Uji F
Pengujian hipotesis koefisien
secara bersama - sama digunakan uji F
yaitu untuk mengetahui pengaruh kedua
variabel bebas secara simultan atau
bersama - sama terhadap variabel terikat
dalam satu model. Hasil tstatistik dapat
dilihat dari program Eviews 7. Berikut
tersaji data dari hasil Uji t – statistik :
Tabel
Uji F - stasitik
Perhatian Orang
Tua dan Fasilitas
Belajar
Keterangan
Uji F –
statistik 0.0307760
Berpengaruh
signifikan
(sumber : data diolah penulis)
11
Berdasarkan penghitungan data
dapat diketahui besarnya Fstatistik adalah
0.0307760. Atau nilai Probability
significasy dari F-statistik pada hasil regresi
lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan
Ho ditolak. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa variabel bebas yaitu
perhatian orang tua dan fasilitas belajar
secara simultan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap variabel terikat, yaitu
hasil belajar (Y) pada α=5%.
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Pengaruh Perhatian Orang Tua
Terhadap Hasil Belajar
Berdasarkan hasil analisis data
statistik dapat diketahui perhatian orang
tua memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap hasil belajar siswa kelas XI pada
mata pelajaran ekonomi di SMA Hang
Tuah 1 Surabaya. Dari hasil analisis data
yang didapat membuktikan bahwa semakin
adanya perhatian orang tua, maka terdapat
peningkatan hasil belajar siswa kelas XI
pada mata pelajaran ekonomi di SMA
Hang Tuah 1 Surabaya. Artinya setiap
adanya peningkatan perhatian orang tua,
maka berdampak pada meningkatnya hasil
belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran
ekonomi di SMA Hang Tuah 1 Surabaya.
Sebaliknya, apabila anak tidak
mendapatkan perhatian yang lebih dari
orang tuanya, maka akan berdampak pula
terhadap menurunnya hasil belajar siswa
kelas XI pada mata pelajaran ekonomi di
SMA Hang Tuah 1 Surabaya. Artinya
setiap menurunnya tingkat perhatian orang
tua, maka berdampak pula pada
menurunya hasil belajar siswa kelas XI
pada mata pelajaran ekonomi di SMA
Hang Tuah 1 Surabaya. Hal ini didasari
oleh tidak adanya perhatian dari orang tua
yang lebih di berikan kepada anak.
Oleh sebab itu diperlukan adanya
perhatian yang lebih dari orang tua.
Peranan orang tua sangat diharapkan dalam
pendidikan anaknya. Dalam hal ini anak
yang mendapatkan perhatian yang lebih
dari orang tuanya tentu dapat
meningkatkan hasil belajarnya. Perhatian
orang tua yang dimaksud disini yaitu
menciptakan lingkungan belajar keluarga
(rumah). Setiap anak cenderung
memerlukan tempat belajar yang tenang
dan bebas dari gangguan. Memberikan
pengawasan terhadap kegiatan anak.
Dengan orang tua memberikan perhatian
pada anaknya, maka orang tua dapat
melihat, mengetahui, dan mengamati
segala kegiatan dan tingkah laku anak.
Membantu anak dalam menghadapi
kesulitan. Orang tua perlu mengenal
kesulitan anak dalam belajar karena
dengan mengenal kesulitan anak dalam
belajar maka orang tua dapat membantu
anak untuk mengatasi kesulitan-kesulitan
tersebut. Orang tua dapat melakukannya
dengan bertanya langsung kepada anaknya,
misalnya menanyakan apakah di sekolah
ada pelajaran yang sulit diikuti, dan
bantuan bisa berupa bimbingan,
pengarahan, saran, bahkan perintah pada
anak guna mengatasi kesulitan yang
dihadapinya. Memberikan pendidikan tata
krama dan moral. Orang tua adalah kontak
sosial paling awal. merekalah yang
mengajarkan tentang tata krama dan moral
itu. Hal ini dilakukan agar anak dapat
bersosialisasi dengan baik dalam keluarga
maupun masyarakat. Memberikan
kebebasan pada anak untuk menyampaikan
ide dan pendapat. Orang tua sebagai wadah
penyaluran ide yang dimiliki anak,
diharapkan mampu mewujudkan ide-ide
tersebut dengan baik. Dan juga orang tua
harus memberikan kebebasan pada anak
untuk mengemukakan pendapatnya.
Dengan di berikan kebebasan berpendapat
, anak akan merasa dihargai oleh orang tua,
selain itu orang tau bisa lebih mengerti apa
yang benar-benar diinginkan anak.
Hal ini sesui dengan Purwanto
(2008)yang menyebutkan beberapa faktor
yang mempengaruhi hasil belajar yaitu
faktor individu yang meliputi
pertumbuhan, kecerdasan, latihan, minat,
bakat, motivasi, dan kondisi fisik.
12
Sedangkan faktor di luar individu yaitu
faktor keluarga atau orang tua, kurikulum
atau bahan pengajaran, guru dan cara
mengajarnya, alat yang digunakan dalam
belajar mengajar atau fasilitas belajar.
Selanjutnya juga menurut Syah
(2008) bahwasanya hasil belajar adalah
kegiatan yang berproses dan merupakan
unsur dalam setiap penyelenggaraan jenis
dan jenjang pendidikan. Adapun faktor-
faktor yang mempengaruhi belajar dan
hasil belajar adalah faktor internal yaitu
intelegensi, sikap, minat, bakat, motivasi
dan faktor eksternal yaitu keluarga, guru,
masyarakat, teman, sekolah, peralatan,
alam.
Selain itu menurut Slameto (2010)
bahwa belajar adalah suatu proses usaha
yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai
pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya”. Adapun faktor-
faktor yang mempengaruhi hasil belajar
adalah faktor intern yaitu jasmaniah,
psikologis, kelelahan dan faktor ekstern
yaitu keluarga, sekolah, masyarakat.
Berdasarkan hasil penelitian dan
teori tersebut dapat disimpulkan bahwa
perhatian orang tua berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa kelas XI pada mata
pelajaran ekonomi di SMA Hang Tuah 1
Surabaya. Hasil penelitian ini didukung
oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Hermawati (2010) yang menunjukkan
terdapat pengaruh antara perhatian orang
tua terhadap hasil belajar siswa di SMA
Negeri 1 Kauman Tulungagung. Hal
senada juga didapat dari hasil penelitian
Ariandini (2010) yang membuktikan
bahwa perhatian orang tua berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa di SMA
Negeri 8 Malang. Selanjutnya juga senada
dengan penelitian Casdari (2006) yang
membuktikan bahwa perhatian orang tua
berpengaruh terhadap siswa kelas 2 SMA
PGRI 2 Kajen Pekalongan. Hal senada
juga di dapat dari hasil penelitian
Nurhayati (2008) yang membuktikan
bahwa perhatian orang tua berpengaruh
terhadap siswa kelas 1 SMA Negeri 2
Sukoharjo dan hasil yang sama juga di
dapat dari penelitian Kurniati (2008) yang
membuktikan bahwa perhatian orang tua
berpengaruh terhadap siswa SMA 1 Panti
kabupaten Pasaman.
Dari beberapa hasil penelitian yang
sebelumnya dengan penelitian yang
dilakukan oleh penulis maka terdapat
kesamaan yaitu perhatian orang tua
berpengaruh terhadap hasil belajar.
Perhatian dari orang tua yang di berikan
kepada anak akan dapat mendukung siswa
dalam pencapaian hasil belajar.
Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap
Hasil Belajar
Berdasarkan hasil analisis data
statistik dapat diketahui bahwa fasilitas
belajar memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap hasil belajar siswa kelas XI pada
mata pelajaran ekonomi di SMA Hang
Tuah 1 Surabaya .
Dari hasil analisis data yang didapat
membuktikan bahwa adanya fasilitas
belajar yang memadai di sekolah, maka
dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas XI pada mata pelajaran ekonomi di
SMA Hang Tuah 1 Surabaya. Artinya
setiap fasilitas belajar di sekolah yang
memadai, maka berdampak pada
meningkatnya hasil belajar siswa kelas XI
pada mata pelajaran ekonomi di SMA
Hang Tuah 1 Surabaya. Hal ini didasarkan
bahwasanya fasilitas belajar merupakan
sarana dan prasarana yang menunjang
jalanya proses belajar mengajar yang ada
disekolah. Sebaliknya, apabila dalam
proses belajar mengajar kurang
mendapatkan sarana atau fasilitas belajar
yang memadai, maka akan berdampak
pula terhadap menurunnya hasil belajar
siswa pada mata pelajaran ekonomi di
SMA Hang Tuah 1 Surabaya. Fasilitas
belajar yang memadai sangat diharapkan
karena hal itu menunjang dalam jalanya
13
proses belajar mengajar yang ada di
sekolah. Dalam hal ini sekolah yang
memberikan fasilitas belajar yang
memadai tentu dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
Hal ini diperkuat oleh Purwanto
(2008:102) yang menyebutkan beberapa
faktor yang mempengaruhi hasil belajar
yaitu faktor individu yang meliputi
pertumbuhan, kecerdasan, latihan, minat,
bakat, motivasi, dan kondisi fisik.
Sedangkan faktor di luar individu yaitu
faktor keluarga atau orang tua, kurikulum
atau bahan pengajaran, guru dan cara
mengajarnya, alat yang digunakan dalam
belajar mengajar atau fasilitas belajar.
Selanjutnya juga menurut Syah
bahwasanya hasil belajar adalah kegiatan
yang berproses dan merupakan unsur
dalam setiap penyelenggaraan jenis dan
jenjang pendidikan. Adapun faktor-faktor
yang mempengaruhi belajar dan hasil
belajar adalah faktor internal yaitu
intelegensi, sikap, minat, bakat, motivasi
dan faktor eksternal yaitu keluarga, guru,
masyarakat, teman, sekolah, peralatan,
alam.
Selain itu menurut Slameto (2010)
bahwa belajar adalah suatu proses usaha
yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai
pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya”. Adapun faktor-
faktor yang mempengaruhi hasil belajar
adalah faktor intern yaitu jasmaniah,
psikologis, kelelahan dan faktor ekstern
yaitu keluarga, sekolah, masyarakat.
Dari teori diatas dapat diartikan
bahwa fasilitas belajar merupakan hal
yang penting dalam pencapaian hasil
belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian
dan teori diatas dapat disimpulkan bahwa
fasilitas belajar berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa kelas XI pada mata
pelajaran ekonomi di SMA Hang Tuah 1
Surabaya.
Hasil penelitian ini didukung oleh
penelitian sebelumnya yang dilakukan
Anong (2010) yang menunjukkan terdapat
pengaruh antara fasilitas belajar terhadap
prestasi belajar siswa di SMA Negeri 1
Batu. Hal senada juga di dapat dari
penelitian Herwanto (2011) yang
menunjukkan terdapat pengaruh antara
fasilitas belajar terhadap prestasi belajar
siswa di SMKN 2 Depok. Selanjutnya
juga senada dengan penelitian Pramuseto
(2008) yang menunjukkan terdapat
pengaruh antara fasilitas belajar terhadap
prestasi belajar mahasiswa akuntansi di
Universitas Muhammadiyah Semarang.
Dari beberapa hasil penelitian yang
sebelumnya dengan penelitian yang
dilakukan oleh penulis maka terdapat
kesamaan yaitu perhatian orang tua
berpengaruh terhadap hasil belajar.
Perhatian dari orang tua yang di berikan
kepada anak akan dapat mendukung siswa
dalam pencapaian hasil belajar.
Pengaruh Perhatian Orang Tua dan
Fasilitas Belajar Secara Bersama – sama
Terhadap Hasil Belajar
Berdasarkan hasil analisis data
statistik dapat diketahui bahwa perhatian
orang tua dan fasilitas belajar secara
bersama – sama memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap hasil belajar siswa
kelas XI pada mata pelajaran ekonomi di
SMA Hang Tuah 1 Surabaya. Tetapi
dapat diketahui juga bahwa masih ada
variabel - variabel selain perhatian orang
tua dan fasilitas belajar yang dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa. Hal ini
menunjukkan bahwa perhatian orang tua
dan fasilitas belajar bukan satu – satunya
faktor yang mempengaruhi hasil belajar.
Ini dikarenakan masih banyak faktor –
faktor lain yang dapat mempengaruhi
hasil belajar baik dari faktor intern
maupun faktor ekstern.
Dari hasil analisis data yang didapat
membuktikan bahwa adanya perhatian
orang tua dan fasilitas belajar yang di
14
peroleh siswa secara bersama-sama, maka
akan dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas XI pada mata pelajaran
ekonomi di SMA Hang Tuah 1 Surabaya.
Artinya setiap adanya perhatian orang tua
dan fasilitas yang di berikan kepada
siswa, maka berdampak pada
meningkatnya hasil belajar siswa kelas XI
di SMA Hang Tuah 1 Surabaya. Hal ini
didasari oleh pentingnya perhatian dari
orang tua dalam belajar atau pendidikan
anaknya dan pentingnya fasilitas belajar.
Sebaliknya, apabila seorang siswa
kurang mendapatkan perhatian yang lebih
dari orang tuanya dan sekolah kurang
memberikan fasilitas belajar yang
memadai, maka dapat menyebabkan
menurunnya hasil belajar siswa di SMA
Hang Tuah 1 Surabaya. Artinya setiap
tidak adanya perhatian orang tua dan
fasilitas belajar yang di berikan kepada
siswa, maka berdampak pada menurunya
hasil belajar siswa kelas XI di SMA Hang
Tuah 1 Surabaya. Hal ini didasari oleh
pentingnya perhatian dari orang tua dalam
belajar atau pendidikan anaknya dan
pentingnya fasilitas belajar.
Hasil belajar siswa dicerminkan
dari hasil nilai ulangan tengah semester
yang diberikan oleh guru ekonomi. Nilai
ulangan tengah semester tersebut
merupakan gambaran dari kemampuan
siswa setelah mendapatkan materi
pelajaran yang disampaikan oleh guru
ekonomi. Seperti yang telah dijelaskan
menurut Mudjiono (2006:250) “Hasil
belajar merupakan hasil proses belajar
atau poses pembelajaran. Dimana pelaku
aktif dalam belajar adalah siswa.
Sedangkan pelaku aktif pembelajaran
adalah guru“. Selain itu hasil belajar
merupakan kemampuan yang dimiliki
siswa setelah menerima pelajaran dari
guru. Hasil belajar digunakan oleh guru
untuk dijadikan ukuran dalam pencapaian
pembelajaran.
Didalam terwujudnya hasil belajar
siswa perlu adanya perhatian dari orang
tua. Keluarga merupakan awal tempat
proses sosialisasi bagi anak-anak,
keluarga juga merupakan tempat anak
memperoleh pemenuhan kebutuhan
sarana prasarana dan rasa cinta kasih
sayang dalam bentuk perhatian orang tua.
Perhatian orang tua tidak hanya pada
materi yang berlimpah saja, perhatian
orang tua yang dimaksud di sini adalah
perhatian orang tua terhadap pendidikan
anaknya yaitu tentang bagaimana cara
orang tuanya memberikan bimbingan
belajar di rumah, bagaimana orang tua
bisa menciptakan lingkungan belajar yang
tenang, nyaman dirumah, memberikan
kasih sayang, melakukan pengawasan
terhadap kegiatan anak, memberikan
kebebasan anak dalam menyampaikan ide
dan pendapatnya, memberikan bantuan
pada anak saat menghadapi kesulitan,
memberikan pengarahan , memberikan
nasehat dan sebagainya.
Hal lain yang perlu diperhatikan
untuk pencapaian hasil belajar adalah
adanya fasilitas belajar. Untuk
mendapatkan pendidikan yang baik,
diciptakan fasilitas yang turut berperan
dalam hasil belajar siswa. Yang
dimakasud fasilitas belajar di sini adalah
sarana dan prasarana yang menunjang
jalannya proses belajar mengajar yang
ada di sekolah.
Menurut Mulyasa (2005:45) dalam
Manajemen Berbasis Sekolah yang
dimaksud dengan sarana pendidikan
adalah peralatan dan perlengkapan yang
secara langsung dipergunakan dan
menunjang proses pendidikan, khususnya
proses belajar mengajar, seperti gedung,
ruang kelas, meja kursi, serta alat-alat dan
media pengajaran.
Adapun yang dimaksud dengan
prasarana pendidikan adalah fasilitas yang
secara tidak langsung menunjang jalannya
proses pendidikan atau pengajaran, seperti
halaman, kebun, taman sekolah, jalan
menuju sekolah, halaman sekolah sebagai
sekaligus lapangan olahraga dan
15
komponen tersebut merupakan sarana
pendidikan.Perpaduan yang baik antara
perhatian orang tua dan fasilitas belajar
yang memadai akan berdampak pada hasil
yang baik dicapai oleh siswa.
Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa perhatian orang tua
dan fasilitas belajar secara simultan atau
bersama - sama berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa kelas XI pada mata
pelajaran ekonomi di SMA Hang Tuah 1
Surabaya.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian
diambil simpulan (1) perhatian orang tua
berpengaruh secara signifikan terhadap
hasil belajar siswa kelas XI pada mata
pelajaran ekonomi di SMA Hang Tuah 1
Surabaya. Hal ini membuktikan bahwa
semakin adanya perhatian yang diberikan
oleh orang tua kepada anak, akan dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa, (2)
fasilitas belajar berpengaruh secara
signifikan terhadap hasil belajar siswa
kelas XI pada mata pelajaran ekonomi di
SMA Hang Tuah 1 Surabaya. Hal ini
membuktikan bahwa adanya fasilitas
belajar yang memadai di sekolah, maka
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
(3)Perhatian orang tua dan fasilitas belajar
di SMA Hang Tuah 1 Surabaya secara
bersama – sama berpengaruh secara
signifikan terhadap hasil belajar siswa
kelas XI pada mata pelajaran ekonomi di
SMA Hang Tuah 1 Surabaya. Adanya
perhatian orang tua dan fasilitas belajar
yang di peroleh siswa secara bersama-
sama, maka akan dapat mempengaruhi
hasil belajar siswa kelas XI pada mata
pelajaran ekonomi di SMA Hang Tuah 1
Surabaya.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan, maka peneliti memberikan
saran: (1) Kepada para peneliti yang
bermaksud mengadakan penelitian yang
berkaitan dengan tema penelitian ini, maka
hendaknya menambah variabel, karena
berdasarkan hasil penelitian pada koefisien
determinasi masih terdapat 70 % faktor
lain yang mempengaruhi hasil belajar
selain perhatian orang tua dan fasilitas
belajar (2) Kepada pihak sekolah
diharapkan dalam pengadaan fasilitas
belajar hendaknya memperhatikan
kebutuhan belajar siswa, terutama sumber
belajar yang terkait dengan pelajaran
ekonomi dan memperbaiki fasilitas belajar
yang telah ada, terutama fasilitas yang
menunjang dalam proses pembelajaran,
misalnya penataan ruang kelas, keadaan
perpustakaan, dan penggunaan media
pembelajaran karena fasilitas yang ada
sangat berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa.
(3)Kepada orang tua sebagai pihak pertama
yang memberikan perhatian kepada
anaknya selama dirumah. Orang tua
menjadi panutan bagi seorang anak. Untuk
itu orang tua diharapkan memberikan
perhatian yang baik terhadap anaknya dan
memenuhi fasilitas belajar dirumah yang
dibutuhkan oleh anaknya. Dengan adanya
perhatian orang tua dan kebutuhan anaknya
terpenuhi maka anak dalam hal kehidupan
pelajaran tentu akan mendorong seorang
anak untuk mencapai hasil belajar yang
terbaik sebagai bentuk rasa terimakasih
kepada orang tuanya. (4) Kepada para
siswa hendaknya mempunyai semangat
yang baik untuk mencapai hasil belajar
yang terbaik dalam mata pelajaran
disekolah. Dengan adanya hasil belajar
yang terbaik maka akan menjadi
kebanggaan orang tua yang telah
memberikan perhatian dan hendaknya para
siswa memanfaatkan sarana dan prasarana
belajar yang telah tersedia dengan
semaksimal mungkin, karena dengan
memaksimalkan fasilitas yang ada akan
menunjang hasil belajar dan ikut serta
menjaga sarana dan prasarana belajar yang
16
telah ada dengan tidak merusak atau
menggunakannya secara sembarangan.
DAFTAR RUJUKAN
.
Ahmadi, Abu. 2009. Psikologi Umum.
Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Anita. 2010. Pengaruh Perhatian Orang
Tua dan Lingkungan Belajar
(online), ( http://karya-
ilmiah.um.ac.id/index.php/sejarah
/article/view/7484, diakses 9
Januari 2011)
Anong.2010.Pengaruh Fasilitas Belajar di
Sekolah dan Motivasi Belajar
Siswa Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Kelas XI SMA Ne
geri I Batu. (online), (
http://karya-
ilmiah.um.ac.id/index.php/sejarah
/article/view/7484, diakses 9
Januari 2011)
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek. Jakarta : PT. Rineka
Cipta
Casdari. 2010. Pengaruh Perhatian
Orangtua dan minat belajar
Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Kelas 2 SMA PGRI 2 Kajen
Kabupaten Pekalongan. (online).
(http://www.pustakaskripsi.com/p
engaruh-perhatian-orang-tua-dan-
minat-belajar-dengan-prestasi-
belajar-siswa-16.html, diakses 9
Januari 2011).
Hermawati, Dhiayu .2010 Pengaruh
Perhatian Orang Tua dan
Fasilitas Belajar di Rumah
Terhadap Hasil Belajar Siswa
Kelas XI SMA Kauman
Tulungagung.(online),(http://kary
a-
ilmiah.um.ac.id/index.php/ekono
mi-
pembangunan/article/view/5505,
diakses 9 januari 2011)
Herwanto .2011 Pengaruh Fasilitas
Belajar dan perilaku belajar
Terhadap prestasi siwa
.(online),(http://karya-
ilmiah.um.ac.id/index.php/ekono
mi-
pembangunan/article/view/5505,
diakses 9 januari 2011)
Kurniati .2008. Pengaruh Perhatian Orang
Tua , Kemampuan Awal, Motivasi
Terhadap Hasil Belajar
Siswa.(online),(http://karya-
ilmiah.um.ac.id/index.php/ekono
mi-
pembangunan/article/view/5505,
diakses 9 januari 2011)
Mudjiono dan Dimyati. 2006. Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta : PT.
Rineka Cipta.
Mulyasa. 2009. Manajemen Berbasis
Sekolah. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya.
Peraturan Pemerintah NO. 19 Tahun 2005.
Standar Nasional Pendidikan
Purwanto, Ngalim. 2008. Psikologi
Pendidikan. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya.
Pramuseto.2008.Pengaruh
PerhatianMotivasi Belajar dan
Fasilitas Belajar, .
(online),(http://karya-
ilmiah.um.ac.id/index.php/ekono
mi-
pembangunan/article/view/5505,
diakses 9 januari 2011)
Sarwono, Jonathan. 2006. Metode
Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif. Yogyakarta :
Graha Ilmu.
Soemanto, Wasty. 2006. Psikologi
Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Suryabrata, Sumadi. 2008. Psikologi
Pendidikan. Jakarta : PT.
Raja Grafindo Persada.
Undang-Undang nomor. 20 Tahun 2003.
Sistem Pendidikan Nasional.