PENGARUH PERAN PENDETA TERHADAP PEMAHAMAN...

26
48 PENGARUH PERAN PENDETA TERHADAP PEMAHAMAN DAN PENERAPAN DOKTRIN BAIT SUCI DI LINGKUNGAN GEREJA MASEHI ADVENT HARI KETUJUH Elfri Darlin Sinaga, M.Min, M.Fil ABSTRACT The Doctrine of Sanctuary is one of the most important Bible Doctrines within the Seventh-day Adventist Church. The correct understanding about the priesthood ministry of Christ in the Heavenly Sanctuary must be understood and implemented fully by its church’s members. There are assumptions that many of church members have a little understanding about the doctrine of sanctuary and they have a lack understanding about the benefit of that doctrine to be understood and implemented in everyday life. What is the level of understanding of that doctrine within the Seventh-day Adventist church members? How much is the application of Sanctuary Doctrine within the members of the congregation? Then, what is the level of influence of the pastor’s role in teaching that doctrin to his church members? This research aims to enhance the role of the pastor in educating and equipping the church members have a full understanding on theological teachings on sanctuary doctrine and its implementation in everyday life. The result of this study indicated that the level of understanding of the church members on the doctrine of Sanctuary (Y 1 ) was on the score value 2.976 or hesitation and the implementation (Y 2 ) was on the the score value 2.128 or disagree. The influence of the pastor’s role as educator in teaching of sanctuary’s doctrine towards the theological understanding of the Seventh-day Adventists church’s members throughout the municipality Pematangsiantar are at 0,316 or 9.9% and the influence of the pastor’s role towards the implementation of the doctrine of Sanctuary in the life of the church members are at 0.369 or 13.6%. It means that contributions given by the pastor toward the understanding of the church members (Y1) and toward the implementation of the doctrine of sanctuary in the life of the church members (Y2) exists but is weak or insignificant. Based on the results of this research will provide advice to church’s pastor in order to further enhance its role in teaching that doctrine and its implementations, so that all church’s members become more proficient on that subject and should prepare themselves worthy to receive the merit of Christ mediation’s services in the Heavenly Sanctuary. Keywords: Pastor’s role, Influence, Understanding, Implementation, Sanctuary Doctrine, Seventh-day Adventist. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh atau disingkat GMAHK adalah merupakan salah satu denominasi kristen protestan yang memiliki ruang lingkup di

Transcript of PENGARUH PERAN PENDETA TERHADAP PEMAHAMAN...

Page 1: PENGARUH PERAN PENDETA TERHADAP PEMAHAMAN …suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/4.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...48 pengaruh peran pendeta terhadap pemahaman dan penerapan doktrin

48

PENGARUH PERAN PENDETA TERHADAP PEMAHAMAN DAN PENERAPAN DOKTRIN BAIT SUCI DI LINGKUNGAN

GEREJA MASEHI ADVENT HARI KETUJUH

Elfri Darlin Sinaga, M.Min, M.Fil

ABSTRACT The Doctrine of Sanctuary is one of the most important Bible Doctrines within

the Seventh-day Adventist Church. The correct understanding about the priesthood ministry of Christ in the Heavenly Sanctuary must be understood and implemented fully by its church’s members. There are assumptions that many of church members have a little understanding about the doctrine of sanctuary and they have a lack understanding about the benefit of that doctrine to be understood and implemented in everyday life. What is the level of understanding of that doctrine within the Seventh-day Adventist church members? How much is the application of Sanctuary Doctrine within the members of the congregation? Then, what is the level of influence of the pastor’s role in teaching that doctrin to his church members? This research aims to enhance the role of the pastor in educating and equipping the church members have a full understanding on theological teachings on sanctuary doctrine and its implementation in everyday life. The result of this study indicated that the level of understanding of the church members on the doctrine of Sanctuary (Y1) was on the score value 2.976 or hesitation and the implementation (Y2) was on the the score value 2.128 or disagree. The influence of the pastor’s role as educator in teaching of sanctuary’s doctrine towards the theological understanding of the Seventh-day Adventists church’s members throughout the municipality Pematangsiantar are at 0,316 or 9.9% and the influence of the pastor’s role towards the implementation of the doctrine of Sanctuary in the life of the church members are at 0.369 or 13.6%. It means that contributions given by the pastor toward the understanding of the church members (Y1) and toward the implementation of the doctrine of sanctuary in the life of the church members (Y2) exists but is weak or insignificant. Based on the results of this research will provide advice to church’s pastor in order to further enhance its role in teaching that doctrine and its implementations, so that all church’s members become more proficient on that subject and should prepare themselves worthy to receive the merit of Christ mediation’s services in the Heavenly Sanctuary.

Keywords: Pastor’s role, Influence, Understanding, Implementation, Sanctuary

Doctrine, Seventh-day Adventist.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh atau disingkat GMAHK adalah

merupakan salah satu denominasi kristen protestan yang memiliki ruang lingkup di

Page 2: PENGARUH PERAN PENDETA TERHADAP PEMAHAMAN …suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/4.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...48 pengaruh peran pendeta terhadap pemahaman dan penerapan doktrin

49

seluruh dunia, evanggelis dalam hal doktrin dan yang hanya percaya kepada Alkitab

saja. Gereja ini menekankan mengenai kedatangan Yesus kedua kalinya yang mereka

percayai sudah dekat dan mereka memelihara hari Sabat Alkitab, yaitu hari ketujuh

dalam minggu.”1

GMAHK menerima Alkitab sebagai satu-satunya kepercayaan dan memegang

dasar kepercayaan yang pasti sebagai ajaran langsung dari Kitab Suci.2 Untuk

memudahkan pemahaman anggota terhadap kepercayaan mereka, Rapat Umum

GMAHK telah merumuskan dasar-dasar kepercayaan mereka dalam Uraian Doktrin

Dasar Alkitabiah, yang pada tahun 1931 terdiri dari 22 kepercayaan dasar. Selanjutnya

pada tahun 1980 diperluas menjadi 27 uraian doktrin. Pada tahun 2005 Rapat Umum

GMAHK merumuskan kembali doktrin kepercayaan GMAHK menjadi 28 uraian

doktrin dasar Alkitabiah.3

Doktrin Bait Suci dan pelayanan keimamatan Kristus di dalam Bait Suci

surgawi adalah doktrin ke-24 dari 28 doktrin kepercayaan GMAHK, merupakan pokok

pelajaran Alkitab yang wajib dipahami dan dihayati oleh setiap anggota jemaat, karena

hal itu berkaitan erat dengan nasib kekal mereka. Tentang hal ini, White menulis

sebagai berikut, “Bait Suci di surga adalah pusat pekerjaan Kristus demi manusia. Bait

Suci itu menyangkut setiap orang yang hidup di dunia ini. Ia memperlihatkan rencana

keselamatan, membawa kita kepada akhir zaman dan menyatakan isu kemenangan

dalam pertikaian antara kebenaran dan dosa.”4 Lebih lanjut White menegaskan tentang

pentingnya setiap anggota jemaat memahami doktrin Bait Suci dan pelayanan

keimamatan Kristus sebagai berikut: “Amids the perils of the last days, every member

of the church should understand the reason of his hope and faith….”5 (Ditengah-tengah

bahaya pada zaman akhir, setiap anggota gereja harus memahami alasan iman dan

1Neuffer Don F., Seventh-Day Adventist Encyclopedia (1979), 1179. 2Departemen Kependetaan GMAHK, Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang…28 Uraian

Doktrin Alkitabiah (Bandung: Indonesia Publishing House, 2006), viii. 3 Ibid. 4Ellen G. White, Alfa dan Omega, Jld. 8 (Bandung: Indonesia Publishing House, 1999), 511. 5Opcit, Christian Education (Washington D.C: Review and Herald Publishing Association,

1970),188.

Page 3: PENGARUH PERAN PENDETA TERHADAP PEMAHAMAN …suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/4.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...48 pengaruh peran pendeta terhadap pemahaman dan penerapan doktrin

50

pengharapan mereka). “The Sanctuary is the foundation of our faith.”1 (Bait Suci

adalah fondasi iman kita). “Pengertian yang benar tentang pelayanan Kristus di Bait

Suci surgawi adalah dasar iman kita…, kita tidak boleh berhenti sampai kita mahir

mengenai Bait Suci itu.”2

Agar anggota jemaat bisa memahami dan menghayati doktrin Bait Suci,

dibutuhkan peran seorang pendeta. Pendeta atau gembala jemaat adalah seorang hamba

Allah yang memiliki peran penting dalam mendidik jemaat agar memiliki pemahaman

doktrin Alkitab. Dia adalah orang yang telah ditetapkan Allah dan dipilih untuk

mengawasi dengan penuh perhatian, dan kewaspadaan yang teguh, agar jemaat tidak

dapat dihancurkan oleh alat-alat kejahatan Setan, tetapi agar ia dapat berdiri di dunia

untuk meninggikan kemuliaan Allah di antara manusia.3 Sehubungan dengan peran

pendeta atau gembala jemaat rasul Paulus menulis: “Dan Dia lah yang memberikan

baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-

bembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi

pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus sampai kita semua telah

mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan

penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus” (Efesus 4:11-

12).

Sehubungan dengan pemahaman anggota jemaat terhadap doktrin Bait Suci,

penulis pernah melakukan penelitian di satu jemaat di Konfrens Jawa Barat dengan 32

responden. Hasil penelitian menunjukkkan kondisi yang memprihatinkan. Dari 15

pernyataan doktrin Bait Suci dan pelayanan keimamatan Kristus di dalam Bait Suci

surgawi yang diajukan kepada 32 responden, hanya 10 orang (31%) yang sudah

memahami doktrin tersebut. Mayoritas responden, yakni 17 orang (53%) merasa tidak

pasti atau ragu-ragu, dan 5 orang (16%) berada pada posisi benar-benar tidak tahu.

1Opcit, Manuscripts 20, 1908. 2Opcit, Evangelism, 222. 3Opcit, Testimonies to Ministers (Washington DC: Review and Herald Publishing Association,

1970),53.

Page 4: PENGARUH PERAN PENDETA TERHADAP PEMAHAMAN …suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/4.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...48 pengaruh peran pendeta terhadap pemahaman dan penerapan doktrin

51

Identifikasi Masalah

Teori mengatakan bahwa doktrin Bait Suci dan pelayanan keimamatan Kristus

adalah fondasi iman dan pengharapan gereja GMAHK, sehingga setiap anggota

diharapkan benar-benar memahaminya. Namun fakta menunjukkan bahwa banyak dari

antara anggota GMAHK kurang memahami pokok doktrin tersebut. Diduga, ada dari

antara anggota jemaat yang tidak mempercayai adanya Bait Suci di Surga, dimana

Yesus Kristus sedang mengadakan pengantaraan untuk keselamatan umat-Nya.

Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis memberikan identifikasi masalah

yang akan diteliti, sebagai berikut:

1. Masih banyak anggota jemaat yang tidak memahami doktrin Bait Suci dan

pelayanan keimamatan Kristus di Bait Suci Surgawi.

2. Banyak anggota jemaat yang kurang merasakan manfaat doktrin Bait Suci bagi

kehidupan sehari-hari, sehingga hal itu tidak terlalu penting untuk dipahami.

3. Banyak dari antara pendeta jemaat tidak merasakan beban tanggung jawab

untuk mengajarkan doktrin Bait Suci kepada anggota jemaatnya.

Batasan Masalah

Mengingat luasnya pembahasan masalah yang berkaitan dengan doktrin Bait

Suci dan pelayanan Keimamatan Kristus, maka penulis membatasi masalah yang akan

diteliti hanya untuk menjawab pertanyaan:

1. Apa sajakah pokok-pokok doktrin Bait Suci yang wajib dipahami dan diterapkan

anggota jemaat?

2. Sejauh manakah pemahaman anggota GMAHK se-kotamadya Pematangsiantar

tentang doktrin Bait Suci?

3. Sejauh manakah penerapan doktrin Bait Suci dalam kehidupan sehari-hari

anggota GMAHK se-kotamadya Pematangsiantar?

Page 5: PENGARUH PERAN PENDETA TERHADAP PEMAHAMAN …suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/4.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...48 pengaruh peran pendeta terhadap pemahaman dan penerapan doktrin

52

4. Sejauh manakah penga peran pendeta terhadap pemahaman dan penerapan

doktrin Bait Suci di lingkungan anggota GMAHK se-Kotamadya

Pematangsiantar?

Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pokok-pokok doktrin Bait Suci yang wajib dipahami dan

diterapkan anggota GMAHK.

2. Untuk mengetahui sejauh manakah pemahaman anggota GMAHK se-kotamadya

Pematangsiantar tentang doktrin Bait Suci.

3. Untuk mengetahui sejauh manakah penerapan doktrin Bait Suci dalam

kehidupan sehari-hari anggota GMAHK se-kotamadya Pematangsiantar.

4. Untuk mengetahui sejauh manakah pengaruh peran pendeta terhadap

pemahaman dan penerapan doktrin Bait Suci di lingkungan anggota GMAHK

se-Kotamadya Pematangsiantar.

Manfaat Penelitian

Ada beberapa manfaat dari penelitian ini:

1. Bagi anggota GMAHK, penelitian ini bermanfaat sebagai sumber informasi

tentang pokok-pokok doktrin Bait Suci yang wajib dipahami dan diterapkan oleh

setiap anggota GMAHK.

2. Bagi anggota GMAHK se-kotamadya Pematangsiantar, penelitian ini

bermanfaat sebagai evaluasi diri untuk mengetahui sejauh mana pemahaman

mereka tentang doktrin Bait Suci.

3. Bagi anggota GMAHK se-kotamadya Pematangsiantar, penelitian ini

bermanfaat sebagai evaluasi diri untuk mengetahui sejauh mana penerapan

doktrin Bait Suci dalam kehidupan sehari-hari mereka.

4. Bagi pendeta GMAHK se-kotamadya Pematangsiantar, penelitian ini

bermanfaat sebagai masukan dan evaluasi diri untuk mengetahui sejauh mana

peran mereka dalam mengajarkan doktrin Bait Suci dan sejauh mana anggota

Page 6: PENGARUH PERAN PENDETA TERHADAP PEMAHAMAN …suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/4.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...48 pengaruh peran pendeta terhadap pemahaman dan penerapan doktrin

53

jemaatnya memahami dan menerapkan pengajaran yang sudah disampaikan

kepada mereka.

TINJAUAN PUSTAKA

Pendeta dan Perannya

Pendeta adalah seorang hamba Tuhan yang telah dipanggil untuk memikirkan

kesejahteraan anggota jemaat. Rasul Paulus menulis tentang peran dan tanggung jawab

pendeta terhadap jemaatnya sebagai berikut:

“Dan Dia lah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita injil maupun gembala-bembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus” (Efesus 4:11-12). Pendeta atau gembala jemaat adalah orang yang telah ditetapkan Allah dan

dipilih untuk memperlengkapi anggota jemaat bagi pekerjaan pelayanan, membangun

tubuh Kristus, yakni gereja-Nya hingga mencapai kesatuan dan kedewasaan rohani.

Menurut Carlos Martin ada delapan cakupan tugas seorang pendeta (gembala jemaat),

yakni sebagai evangelist, sebagai administrator, sebagai organisator, sebagai gembala

(shepherd), sebagai pengkhotbah (preacher), sebagai imam (priest), sebagai guru

(teacher) dan sebagai Theologian.1 Dari kedelapan cakupan tugas seorang pendeta,

maka mengajarkan kebenaran atau sebagai guru kebenaran adalah merupakan tugas

penting dari seorang pendeta.

Pendeta sebagai guru atau pendidik jemaat bertanggungjawab mengajarkan

kebenaran firman Tuhan kepada kawanan domba gembalaannya. Stot mengatakan

bahwa fungsi utama seorang gembala ialah mengajar, memberi makan, dan

menggembalakan domba-dombanya.2 Tentang hal ini, Aritonang memberikan

penjelasan: “Gembala yang baik harus berupaya membuat pelayanan yang memuaskan,

1Carlos G. Martin, Adventist Pastoral Ministry, (AIIAS, 1997), 61,62. 2J.R.W. Stot, One People, (London: Falcon, 1969),45.

Page 7: PENGARUH PERAN PENDETA TERHADAP PEMAHAMAN …suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/4.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...48 pengaruh peran pendeta terhadap pemahaman dan penerapan doktrin

54

sehingga anggota-anggota jemaat tidak merasa berkekurangan dalam kebutuhan

makanan rohani mereka.”1

Pendeta Sebagai Pendidik Jemaat

Pendeta jemaat bertanggungjawab untuk melindungi anggota jemaatnya dari

berbagai pengajaran yang menyesatkan, yang dapat menarik anggota jemaat menjauh

dari Tuhan. Nahan mengatakan bahwa tugas atau peran seorang gembala paling utama

adalah melindungi kawanan dombanya.2 Bahaya terbesar yang mengancam domba ialah

serangan binatang buas, dan sebagai gembala harus melindungi domba-dombanya dari

serangan binatang buas tersebut.

Pendeta sebagai pendidik jemaat juga bertanggungjawab mengajarkan doktrin

yang benar kepada kawanan domba gembalaannya. Carlos Martin setuju mengatakan

bahwa salah satu bagian penting dari tugas pendeta atau gembala jemaat adalah

mengajarkan doktrin dan membawa anggota jemaat ke dalam kebenaran3

Pendeta sebagai guru atau pendidik jemaat bertanggung jawab atas

kesejahteraan setiap anggota jemaat, untuk memberikan makanan rohani yang

memuaskan dan mengajarkan seluruh kebenaran hingga mereka mencapai kedewasaan

rohani. Tentang hal ini Borns Storm menegaskan bahwa pendeta adalah pemimpin

jemaat. Memimpin jemaat sama dengan membimbing anggota-anggota jemaat

perorangan sampai mereka dewasa dalam iman kepada Yesus Kristus, dengan tidak

melupakan tujuan kehidupan jemaat yaitu kerajaan Allah.4

Tanggungjawab Mengajarkan Doktrin Bait Suci

Setiap pendeta GMAHK bertanggungjawab untuk mengajarkan doktrin dan

ajaran Alkitab kepada anggota jemaat untuk membangun kerohanian mereka dan

melindungi mereka dari segala pengajaran yang salah. Salah satu doktrin atau

1Urbanus Aritonang, Gembala sebagai Guru, (Bandung: Universitas Advent Indonesia, 2000), 1. 2Oliver M.C. Nahan, Gembala Jemaat yang Sukses, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1994), 12. 3 Carlos G. Martin, Adventist Pastoral Ministry, (Philiphine: AIIAS, 1997), 61. 4Borns Storn, Apakah Penggembalaan Itu?, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009), 22.

Page 8: PENGARUH PERAN PENDETA TERHADAP PEMAHAMAN …suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/4.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...48 pengaruh peran pendeta terhadap pemahaman dan penerapan doktrin

55

pengajaran penting yang harus diajarkan oleh pendeta atau gembala kepada anggota

jemaat adalah doktrin tentang Bait Suci dan pelayanan Kristus di Bait Suci Surgawi.

Ellen G. White menulis tentang pentingnya doktrin bait suci, “The Correct

understanding of the ministration in the Heavenly Sanctuary is the foundation of our

faith.”1 (Pemahaman yang benar terhadap pelayanan Kristus di dalam Bait Suci

surgawi adalah fondasi iman kita). “Pokok pengajaran Bait Suci (Sanctuary) harus diuji

dengan seksama, sebagaimana mestinya karena itu adalah fondasi iman dan

pengharapan kita.2 Lebih lanjut White menuliskan: “Semua orang perlu mengetahui

posisi dan pekerjaan Imam Besar mereka; kalau tidak, tidak mungkin mereka

mempunyai iman yang diperlukan pada zaman ini, atau menduduki posisi yang

dirancang Allah untuk mereka duduki.”3

Pendeta sebagai pendidik jemaat harus mengajarkan doktrin Bait Suci dengan

benar kepada setiap anggota jemaat agar mereka terhindar dari pengajaran yang

menyesatkan dan penipuan Setan pada zaman akhir ini, seperti ajaran yang mengatakan

bahwa tidak ada Bait Suci di Surga oleh karena pekerjaan pendamaian Kristus sudah

berakhir di kayu salib dan sudah dilakukan dengan lengkap dan sempurna.

Seorang pendeta GMAHK dalam melaksanakan perannya sebagai pendidik

jemaat wajib mengajarkan doktrin tentang Bait Suci kepada anggota jemaat. White

menulis: “Pengertian yang benar tentang pelayanan Kristus di Bait Suci Surgawi adalah

dasar iman kita…, kita tidak boleh berhenti sampai kita mahir mengenai Bait Suci itu.”4

Dalam memberikan batasan tentang peran pendeta dalam mengajarkan doktrin

Bait Suci kepada anggota jemaatnya hingga mencapai tingkat mahir, penulis

memberikan batasan pada lima belas pokok penting tentang kebenaran doktrin Bait Suci

1Ellen G. White, Evangelism, (Washington DC: Review and Herald Publishing Association,

1970), 221. 2Ellen G. White, Christ in His Sanctuary, California: Pacific Press Publishing Association,

1969), 8. 3 Opcit, Evangelism (Washington DC: Review and Herald Publishing Association, 1970),223. 4Ellen G. White, Evangelism, Washington DC: Review and Herald Publishing Association,

1970), 222.

Page 9: PENGARUH PERAN PENDETA TERHADAP PEMAHAMAN …suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/4.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...48 pengaruh peran pendeta terhadap pemahaman dan penerapan doktrin

56

sebagaimana diintisarikan dalam doktrin ke-24 dari 28 Uraian Doktrin GMAHK, Roh

Nubuat, dan para penulis Kristen lainnya, yakni:

1. Bait Suci adalah salah satu pilar doktrin GMAHK yang harus dipahami oleh

setiap anggota jemaat.

2. Doktrin Bait Suci berhubungan dengan semua pengajaran /doktrin GMAHK.

3. Bait Suci di Surga adalah tempat yang nyata di mana Yesus melayani untuk

keselamatan umat manusia.

4. Yesus Kristus adalah Imam Besar Perjanjian Baru yang mempersembahkan

darah-Nya sendiri sebagai pendamaian atas dosa-dosa.

5. Kemah Suci Musa adalah miniatur bait suci yang di surga.

6. Bait Suci surgawi memiliki struktur bangunan seperti halnya Kemah Suci dan

Bait Suci Israel kuno.

7. Mezbah korban bakaran melambangkan Kristus yang mati tersalib di bukit

Golgota menjadi korban kita yang sempurna.

8. Tabut Perjanjian melambangkan Takhta Allah, tempat di mana Allah

bersemayam memerintah alam semesta dan kehadiran-Nya di tengah-tengah

umat-Nya.

9. Pelayanan imam dalam upacara harian di bilik yang suci melambangkan

pelayanan pengantaraan keimamatan Kristus sejak kenaikan-Nya hingga 22

Oktober 1844.

10. Pelayanan imam dalam upacara tahunan di bilik yang mahasuci melambangkan

pekerjaan penghakiman pemeriksaan yang berlangsung sejak 22 Oktober 1844

hingga Dunia Baru.

11. Penerapan doktrin bait suci dalam kehidupan anggota jemaat berupa

penyelidikan hati, merendahkan diri dan membereskan dosa-dosa pribadi.

12. Penerapan doktrin bait suci dalam kehidupan anggota jemaat dengan komitmen

untuk tidak melakukan dosa secara sengaja.

13. Penolakan terhadap pandangan William Miller yang mengatakan bahwa tempat

kudus yang akan dipulihkan adalah gereja dan bumi ini.

Page 10: PENGARUH PERAN PENDETA TERHADAP PEMAHAMAN …suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/4.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...48 pengaruh peran pendeta terhadap pemahaman dan penerapan doktrin

57

14. Menolak pandangan Pdt. Albion Ballenger yang mengatakan bahwa pelayanan

imam di bilik yang suci hanyalah pengalaman Perjanjian Lama.

15. Menolak pandangan Desmond Ford yang mengatakan tidak ada Bait Suci di

Surga dan pelayanan di Bait Suci surgawi tidak dibutuhkan untuk keselamatan

umat manusia, karena keselamatan melalui kematian Kristus di kayu salib sudah

sempurna dan lengkap.

METODOLOGI PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian dan penulisan jurnal ini adalah

metode deskriptif analisis. Penelitian difokuskan untuk mengetahui tingkat pengaruh

peran pendeta sebagai pendidik jemaat terhadap pemahaman dan penerapan doktrin Bait

Suci di lingkungan anggota GMAHK se-kotamadya Pematangsiantar.

Populasi dan Sampel Responden

Populasi dalam penelitian ini adalah anggota jemaat aktif dan yang

sudah dibaptis di GMAHK se-kotamadya Pematangsiantar. Adapun jumlah

keanggotaan aktif GMAHK berjumlah 820 orang dari delapan jemaat, yakni

GMAHK jemaat Jl. Simbolon No.6, GMAHK jemaat Jl. Nias, GMAHK jemaat

Tomuan, GMAHK jemaat Rambung Merah, GMAHK jemaat Parluasan,

GMAHK jemaat Martoba, GMAHK jemaat SLA III, dan GMAHK jemaat SLA-

PTASN Pematangsiantar.

Sampel dalam penelitian ini adalah anggota gereja yang sudah dibaptis

dan anggota aktif, yakni anggota majelis jemaat dari masing-masing jemaat,

dengan jumlah responden sebanyak 110 orang. Dengan perincian seperti terlihat

dalam tabel di bawah ini.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi atau tempat penelitian adalah GMAHK yang ada di kotamadya

Pematangsiantar, terdiri dari delapan jemaat. Waktu penelitian dilakukan sejak bulan

Page 11: PENGARUH PERAN PENDETA TERHADAP PEMAHAMAN …suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/4.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...48 pengaruh peran pendeta terhadap pemahaman dan penerapan doktrin

58

Juli 2014 hingga bulan April 2015. Jadwal pelaksanaan uji coba instrument (kuesioner)

dilaksanakan pada minggu keempat bulan Februari 2015, dengan membagikan

pertanyaan-pertanyaan kepada partisipan dan pengambilan data sampel dilaksanakan

pada minggu pertama bulan Maret 2015, serta penulisan laporan dilaksanakan minggu

pertama Maret 2015.

Variabel Penelitian

Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif memiliki tiga variabel

yang dikelompokkan menjadi dua, yakni variabel bebas (independent

variable/predictor) dan variabel terikat (dependent variable/kriterium). Variabel

bebas dipandang sebagai variabel yang diduga mempengaruhi vaiable terikat.

Variabel bebas terdiri dari peran pendeta sebagai pendidik jemaat dalam

mengajarkan doktrin Bait Suci (X), dan variable terikat adalah pemahaman

anggota jemaat terhadap doktrin Bait Suci (Y1), dan penerapan doktrin Bait Suci

dalam kehidupan anggota jemaat (Y2).

Gambar 1: Variabel Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Data ialah dasar untuk memecahkan masalah penelitian.1 Data-data

yang baik, diperoleh melalui perencanakan metode pengumpulan data yang baik.

Metode pengumpulan data yang baik seperti dijelaskan oleh Sproull yang dikutip

oleh Andreas B. Subagyo, ada empat, yaitu metode wawancara, administrasi

1Andreas B. Subagyo, Pengantar Riset Kuantitatif dan Kualitatif (Bandung: Kalam Hidup,

2004), 226.

Peran Pendeta (X)

Penerapan Doktrin Bait Suci Dalam Kehidupan Anggota Jemaat(Y2)

Pemahaman Anggota terhadap Doktrin Bait Suci (Y1)

Page 12: PENGARUH PERAN PENDETA TERHADAP PEMAHAMAN …suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/4.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...48 pengaruh peran pendeta terhadap pemahaman dan penerapan doktrin

59

instrument, pengamatan, dan pemeriksaan dokumen atau benda-benda.1 Dalam

penelitian kuantitatif ini metode pengumpulan data memakai administrasi

instrument kuesioner. Teknik pengumpulan datanya berdasarkan model skala

Likert, untuk mengukur sikap, pendapat, dan anggapan seseorang atau

sekelompok orang mengenai gejala atau fenomena sosial. Dengan skala Likert ini

variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, yang menjadi

dasar acuan menyusun item-item pernyataan.

Tabel 3.1

Penetapan Skor Jawaban Angket Skala Likert

No Nilai Kriteria Tanggapan

1 5 Sangat baik/tinggi Sangat Setuju

2 4 Baik/tinggi Setuju

3 3 Cukup Ragu-Ragu

4 2 Tidak baik/rendah Tidak Setuju

5 1 Sangat tidak baik/sangat rendah

Sangat Tidak Setuju

Uji Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan/kesahihan

suatu instrumen.Suatu instrument yang kurang valid mempunyai validitas tinggi.

Instrument dikatakan valid apabila dapat

mengungkapkan variabel dengan teliti.Tinggi rendahnya instrumen menunjukkan sejauh

mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang

dimaksud.2

1Andreas B. Subagyo, Pengantar Riset Kuantitatif dan Kualitatif (Bandung: Kalam Hidup,

2004), 227. 2Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Yogyakarta: Rineka

Cipta, 1993), 160.

Page 13: PENGARUH PERAN PENDETA TERHADAP PEMAHAMAN …suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/4.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...48 pengaruh peran pendeta terhadap pemahaman dan penerapan doktrin

60

Validitas isi yaitu isi pernyataan dalam instrument sudah sesuai dengan

indikator masing-masing variabel. Sedangkan validitas empiris yaitu peneliti mencoba

instrumennya pada sasaran variabel. Sedangkan validitas empiris yaitu peneliti mencoba

instrumennya pada sasaran yang sesuai dengan sasaran penelitian.Hal ini sering juga

disebut dengan kegiatan uji coba. Validitas empiris menggunakan teknik analisis butir,

yaitu digunakan dengan mengkorelasikan skor-skor pada butir yang dimaksud dengan

skor total. Adapun perhitungan validitas menggunakan rumus sebagai berikut:

rxy=�∑�����(∑��)(��)

�[�∑����(∑��)

�][�[�∑����(∑��)

�]

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi

n = jumlah responden uji coba

x = skor tiap item

y = skor seluruh item responden uji coba

Pengujian validitas item dalam penelitian ini menggunakan computer program SPSS

versi 18. Untuk interpretasi terhadap koefisien, apabila diperoleh r hitung > r tabel,

dapat disimpulkan bahwa butir angket termasuk dalam kategori valid. Hasil uji validitas

menunjukkan semua butir angket adalah valid, karena r hitung secara keseluruhan butir

lebih dari r tabel n = 32 Adapun hasil output SPSS mengenai uji validitas instrument

secara rinci ada pada lampiran, sedangkan secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 3.4

berikut ini.

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Instrumen

No Variabel Jumlah Butir

Valid Tidak Valid

1. Peranan Pendeta dalam mengajarkan doktrin Bait Suci

1 - 15 30 0

2. Pemahaman Teologis anggota GMAHK tentang doktrin Bait Suci

16 - 25 30 0

3. Penerapan doktrin Bait Suci di kalangan anggota GMAHK se-kotamadya Pematangsiantar

26 - 30 30 0

Page 14: PENGARUH PERAN PENDETA TERHADAP PEMAHAMAN …suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/4.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...48 pengaruh peran pendeta terhadap pemahaman dan penerapan doktrin

61

Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas dilakukan terhadap item-item yang sudah teruji validitasnya,

sehingga item yang tidak valid tidak diikutsertakan. Dalam penelitian inipengujian

reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach.Jika r hitung lebih besar dari r tabel

maka instrument dikatakan reliabel. Uji reliabilitas dilakukan dengan rumus cronbach

alpha.

Tabel 3.3

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen No Variabel r hitung r tabel Kesimpulan

1 Peranan Pendeta Dalam mengajarkan doktrin Bait Suci

4.3667 1.734 Valid

2. Pemahaman Anggota Jemaat tentang doktrin Bait Suci

4.3667 1.734 Valid

3. Penerapan doktrin Bait Suci dalam kehidupan anggota jemaat

4.4333 1.734 Valid

Teknik Analisa Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data

regresi sederhana dan regeresi berganda dengan bantuan SPSS Windows versi 14. Ada

pun tahap pelaksanaan analisis meliputi: (1) analisis deskriptif, (2) uji persyaratan

analisis, (3) uji normalitas, (4) uji linearitas, dan (5) uji hipotesis.

Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif ini digunakan untuk mendapatkan gambaran penyebaran data

hasil penelitian masing-masing variabel secara katagorial. Skor yang didapatkan dari

setiap hasil dibuat kriteria skor menjadi 5 yaitu: sangat baik, baik, cukup baik, kurang

baik, dan tidak baik. Rentang skor ideal yang ada sesuai skala Linkert berkisar antara 1

sampai 5 karena ada lima alternative jawaban. Analisis data menggunakan bantuan

Software SPSS Windows versi 14.

Page 15: PENGARUH PERAN PENDETA TERHADAP PEMAHAMAN …suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/4.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...48 pengaruh peran pendeta terhadap pemahaman dan penerapan doktrin

62

Uji Persyaratan Analisis

Uji persyaratan analisis dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah

data yang dikumpulkan memenuhi persyaratan untuk dianalisis dengan teknik yang

telah direncanakan. Dibutuhkan persyaratan untuk menghitung korelasi antara lain

hubungan variabel X dan Y harus linear dan bentuk distribusi semua variabel dari

subyek penelitian harus berdistribusi normal. Anggapan populasi berdistribusi normal

perlu dicek, agar langkah-langkah selanjutnya dapat dipertanggungjawabkan.

Pengaruh peranan pendeta dalam mengajarkan doktrin Bait Suci untuk

membuat anggota jemaat paham (mahir) dan mengaplikasikan pengajaran doktrin itu

dalam kehidupan mereka sehari-hari dapat tercapai secara optimal. Hal itu tidak dapat

lepas dari peran pendeta jemaat sebagai pendidik jemaat mengajarkan dengan setia

doktrin Bait Suci kepada anggota jemaat. Hubungan positif antara pendeta dan anggota

jemaat dalam memberikan pemahaman yang sangat baik (mahir)tentang doktrin Bait

Suci serta penerapan pokok pengajaran Bait Suci dalam kehidupan anggota jemaat

sangat diharapkan.

Uji Hipotesis

Uji Hipotesis terdiri dari uji regresi sederhana dan uji regresi berganda. Uji

regresi sederhana bertujuan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel

preditor yaitu pengaruh peran pendeta jemaat dalam mengajarkan doktrin Bait Suci (X)

terhadap pemahaman anggota jemaat (Y1) dan terhadap penerapan pengajaran doktrin

Bait Suci dalam kehidupan anggota jemaat (Y2) dengan menggunakan persamaan

regresi, yaitu:

bxaY 1

bxaY 2

Keterangan:

Y1 = Nilai yang diprediksi (Pemahaman anggota jemaat)

Y2 = Nilai yang diprediksi (Penerapan pengajaran doktrin)

X = Nilai variabel prediktor (Peran pendeta)

Page 16: PENGARUH PERAN PENDETA TERHADAP PEMAHAMAN …suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/4.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...48 pengaruh peran pendeta terhadap pemahaman dan penerapan doktrin

63

a = Bilangan konstan

b = Bilangan koefisien predictor.

Untuk pengujian hipotesis yang telah diajukan atau untuk mengetahui

pengaruh variabel prediktor terhadap pengaruh peran pendeta dalam mengajarkan

doktrin Bait Suci digunakan analisis regresi sederhana. Pelaksanaan uji hipotesis ini

dilakukan degan bantuan program SPSS Windows Versi 18.

Berdasarkan kajian tersebut di atas, maka hipotesis yang diajukan pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh positif peranan pendeta sebagai pendidik jemaat mengajarkan

doktrin Bait Suci terhadap pemahaman anggota jemaat GMAHK se-kotamadya

Pematangsiantar.

2. Terdapat pengaruh positif peranan pendeta sebagai pendidik jemaat meyakinkan

anggota jemaat untuk menerapkan pengajaran doktrin Bait Suci dalam

kehidupan sehari-hari.

Pengujian hipotesis menggunakan bantuan software computer program SPSS

versi 18. Selanjutnya dilakukan analisis regresi.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil kuesioner yang telah dibagikan kepada 110 orang sampel

responden diperoleh data yang bisa kita lihat melalui tabel-tabel berikut:

Tabel 4.1

Peranan Pendeta dalam Mengajarkan Doktrin Bait Suci kepada Anggota GMAHK se-Kotamadya Pematangsiantar (X)

No Uraian TS KS RR S SS

1. Pendeta mengajarkan Doktrin Bait Suci sebagai salah satu pilar doktrin GMAHK yang harus dipahami oleh setiap anggota jemaat.

2% 9% 35% 32% 28%

2.. Pendeta mengajarkan bahwa Doktrin Bait Suci berhubungan dengan semua pengajaran /doktrin GMAHK.

2% 3% 34% 43% 18%

3. Pendeta mengajarkan bahwa Bait Suci di Surga adalah tempat yang nyata di mana Yesus melayani untuk keselamatan umat manusia.

2% 3% 45% 23% 27%

Page 17: PENGARUH PERAN PENDETA TERHADAP PEMAHAMAN …suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/4.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...48 pengaruh peran pendeta terhadap pemahaman dan penerapan doktrin

64

4. Pendeta mengajarkan bahwa Yesus Kristus adalah Imam Besar Perjanjian Baru yang mempersembahkan darah-Nya sendiri sebagai pendamaian atas dosa-dosa.

1% 2% 33% 28% 36%

5. Pendeta mengajarkan bahwa Kemah Suci Musa adalah miniatur bait suci yang di surga.

5% 11% 42% 33% 9%

6. Pendeta mengajarkan bahwa Bait Suci Surgawi memiliki struktur bangunan seperti halnya Kemah Suci Musa

3% 6% 41% 23% 27%

7. Pendeta mengajarkan bahwa Mezbah korban bakaran melambangkan Kristus yang mati tersalib di bukit Golgota menjadi korban kita yang sempurna.

2% 4% 42% 29% 23%

8. Pendeta mengajarkan bahwa Tabut Perjanjian melambangkan Takhta Allah, tempat di mana Allah bersemayam memerintah alam semesta dan kehadiran-Nya di tengah-tengah umat-Nya.

2% 6% 43% 27% 22%

9. Pendeta mengajarkan bahwa pelayanan imam dalam upacara harian di bilik yang suci melambangkan pelayanan pengantaraan keimamatan Kristus sejak kenaikan-Nya hingga 22 Oktober 1844.

8% 27% 35% 27% 3%

10. Pendeta mengajarkan bahwa pelayanan imam dalam upacara tahunan di bilik yang mahasuci melambangkan pekerjaan penghakiman pemeriksaan yang berlangsung sejak 22 Oktober 1844 hingga Dunia Baru

2% 27% 41% 18% 12%

11. Pendeta mengajarkan bahwa sementara Kristus melayani di dalam Bilik yang Mahasuci di Surga, setiap umat percaya wajib mengadakan penyelidikan hati, merendahkan diri dan membereskan dosa-dosa pribadi.

5% 6% 37% 27% 25%

12. Pendeta mengajarkan bahwa sementara Kristus melayani di bilik yang mahasuci di Surga, setiap umat percaya tidak akan melakukan dosa secara sengaja.

4% 23% 34% 30% 9%

13.. Pendeta mengajarkan bahwa pendapat William Miller yang mengatakan bahwa pemulihan tempat kudus adalah pembersihan gereja dan bumi ini tidak sesuai dengan pengajaran Kitab Suci.

0% 2% 63% 27% 8%

14.. Pendeta mengajarkan bahwa pendapat Albion Ballenger yang mengatakan bahwa pelayanan Imam di bilik yang suci hanyalah pengalaman Perjanjian Lama bertentangan dengan pengajaran Kitab Suci.

4% 9% 80% 4% 3%

15. Pendeta mengajarkan bahwa pendapat Desmond Ford yang mengatakan tidak ada bait suci di surga dan pelayanan keimamatan Yesus din Bait Suci surgawi tidak dibutuhkan untuk keselamatan, tidak sesuai dengan pengajaran Kitab Suci.

0% 14% 79% 4% 3%

Keterangan: TS (Tidak Setuju), KS (Kurang Setuju), RR (Ragu-Ragu), S (Setuju), SS (Sangat Setuju).

Page 18: PENGARUH PERAN PENDETA TERHADAP PEMAHAMAN …suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/4.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...48 pengaruh peran pendeta terhadap pemahaman dan penerapan doktrin

65

Tabel 4.2

Pemahaman Teologis Anggota GMAHK se-Kotamadya Pematangsiantar tentang Doktrin Bait Suci ( Y1)

No Uraian TS KS RR S SS

16. Doktrin Bait Suci adalah salah satu pilar doktrin GMAHK yang harus dipahami oleh setiap anggota jemaat.

0% 0% 8% 55% 37%

17. Doktrin Bait Suci berhubungan dengan semua pengajaran /doktrin GMAHK.

0% 0% 19% 54% 27%

18. Bait Suci di Surga adalah tempat yang nyata di mana Yesus melayani untuk keselamatan umat manusia.

0% 2% 13% 44% 41%

19. Yesus Kristus adalah Imam Besar Perjanjian Baru yang mempersembahkan darah-Nya sendiri sebagai pendamaian atas dosa-dosa.

0% 3% 10% 36% 51%

20. Kemah Suci Musa adalah miniatur bait suci yang di surga.

2% 4% 17% 41% 36%

21. Bait Suci surgawi memiliki struktur bangunan seperti halnya Kemah Suci dan Bait Suci Israel kuno.

1% 2% 15% 47% 32%

22. Mezbah korban bakaran melambangkan Kristus yang mati tersalib di bukit Golgota menjadi korban kita yang sempurna.

2% 4% 15% 47% 32%

23. Tabut Perjanjian melambangkan Takhta Allah, tempat di mana Allah bersemayam memerintah alam semesta dan kehadiran-Nya di tengah-tengah umat-Nya.

1% 2% 19% 42% 36%

24. Pelayanan imam dalam upacara harian di bilik yang suci melambangkan pelayanan pengantaraan keimamatan Kristus sejak kenaikan-Nya hingga 22 Oktober 1844.

2% 5% 32% 32% 22%

25. Pelayanan imam dalam upacara tahunan di bilik yang mahasuci melambangkan pekerjaan penghakiman pemeriksaan yang berlangsung sejak 22 Oktober 1844 hingga Dunia Baru

2% 3% 38% 39% 18%

Keterangan: TS (Tidak Setuju), KS (Kurang Setuju), RR (Ragu-Ragu), S (Setuju), SS (Sangat Setuju).

Page 19: PENGARUH PERAN PENDETA TERHADAP PEMAHAMAN …suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/4.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...48 pengaruh peran pendeta terhadap pemahaman dan penerapan doktrin

66

Tabel 4.3 Penerapan Doktrin Bait Suci Dalam Kehidupan Anggota

GMAHK se-Kotamadya Pematangsiantar No. Uraian TD JD KK D SD

26. Bersedia mengadakan penyelidikan hati, merendahkan diri dan membereskan dosa-dosa pribadi.

2% 3% 13% 41% 41%

27. Berusaha untuk tidak akan melakukan dosa secara sengaja, “ Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.

4% 9% 38% 25% 24%

28. Menolak pandangan William Miller yang mengatakan bahwa Bait Suci dan tempat kudus yang akan dipulihkan dalam keadaan yang wajar ialah gereja dan bumi ini.

3% 9% 70% 14% 4%

29. Menolak pandangan Pdt. Albion Ballenger yang mengatakan bahwa pelayanan Imam di bilik yang suci hanyalah pengalaman Perjanjian Lama.

3% 5% 83% 5% 4%

30. Menolak pandangan Desmond Ford yang mengatakan tidak ada Bait Suci di Surga dan pelayanan di Bait Suci surgawi tidak dibutuhkan untuk keselamatan umat manusia, karena keselamatan melalui kematian Kristus di Salib sudah sempurna dan lengkap.

3% 4% 86% 5% 2%

Keterangan: TD (Tidak Dilakukan), JD (Jarang Dilakukan), KK

(Kadang-Kadang Dilakukan), D (Dilakukan), SD (Selalu Dilakukan)

Tabel 4.4 Deskripsi Statistik

Descriptive Statistics Pernyataan N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

1 110 2.00 5.00 4.0364 .38139 2 110 2.00 4.00 3.8818 .35145 3 110 2.00 5.00 4.0364 .38139 4 110 2.00 5.00 3.9636 .40473 5 110 2.00 5.00 4.0091 .34523 6 110 2.00 5.00 3.6545 .54917 7 110 2.00 5.00 3.9818 .30234 8 110 2.00 4.00 3.3545 .49929

Page 20: PENGARUH PERAN PENDETA TERHADAP PEMAHAMAN …suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/4.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...48 pengaruh peran pendeta terhadap pemahaman dan penerapan doktrin

67

9 110 1.00 5.00 2.9818 .94802 10 110 1.00 5.00 3.1091 .86040 11 110 2.00 5.00 3.9818 .30234 12 110 2.00 5.00 3.1455 .91708 13 110 2.00 5.00 3.2273 .71239 14 110 2.00 5.00 3.3727 .60364 15 110 2.00 4.00 3.3818 .50650

16 110 2.00 5.00 4.2727 .64834 17 110 2.00 5.00 4.3273 .54367 18 110 2.00 5.00 3.5455 .71210 19 110 2.00 5.00 3.7091 .61099 20 110 1.00 4.00 3.6545 .65576 21 110 1.00 5.00 3.9000 .55768 22 110 1.00 4.00 3.5545 .79663 23 110 1.00 5.00 3.6182 .76604 24 110 1.00 4.00 3.4455 .76129 25 110 1.00 5.00 3.7909 .79095 26 110 1.00 4.00 3.5545 .77325 27 110 1.00 5.00 3.3091 1.09833 28 110 1.00 5.00 3.0273 .66992 29 110 1.00 5.00 3.2636 .73793 30 110 2.00 4.00 3.3818 .50650

Valid N (listwise)

110

Tabel 4.5 Klasifikasi Interpretasi Mean Responden

No Klasifikasi Interpretasi Interpretasi 1 1,0 – 1,4 Sangat tidak setuju Buruk 2 1,5 – 2,4 Tidak setuju Kurang 3 2,5 – 3,4 Ragu-ragu Cukup 4 3,5 – 4,4 Setuju Baik 5 4,5 – 5,0 Sangat setuju Sangat Baik

(Mahir)

Dari inferensi di atas dapat dirangkum dalam tabel 4.6 sebagai berikut:

Page 21: PENGARUH PERAN PENDETA TERHADAP PEMAHAMAN …suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/4.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...48 pengaruh peran pendeta terhadap pemahaman dan penerapan doktrin

68

Tabel 4.6 Hasil Rangkuman Deskripsi Statistik X

Soal No Mean Interpretasi Peranan Pendeta Dalam Mengajarkan Doktrin Bait Suci

1 4.2727 Baik 2 4.3273 Baik 3 3.5455 Baik 4 3.7091 Baik 5 3.6545 Baik 6 3.9000 Baik 7 3.5545 Baik 8 3.6182 Baik 9 3.4455 Cukup

10 3.7909 Baik 11 3.5545 Baik 12 3.3091 Cukup

13 3.0273 Cukup

14 3.2636 Cukup

15 3.3818 Cukup

Rata-rata 3.6236 Baik

Tabel 4.7

Hasil Rangkuman Deskripsi Statistik Y1

Soal No Mean Interpretasi

Pemahaman Anggota Jemaat Tentang Doktrin Bait Suci 16 4.0364 Baik 17 3.8818 Baik 18 4.0364 Baik 19 3.9636 Baik 20 4.0091 Baik 21 3.6545 Baik 22 3.9818 Baik 23 3.3545 Cukup

24 2.9818 Cukup

25 3.1091 Cukup

Rata-rata 3.7009 Baik

Page 22: PENGARUH PERAN PENDETA TERHADAP PEMAHAMAN …suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/4.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...48 pengaruh peran pendeta terhadap pemahaman dan penerapan doktrin

69

Tabel 4.8 Hasil Rangkuman Deskripsi Statistik Y2

Soal No Mean Interpretasi

Penerapan Doktrin Bait Suci Dalam Kehidupan Anggota Jemaat

26 3.9818 Baik 27 3.1455 Cukup

28 3.2273 Cukup

29 3.3727 Cukup

30 3.3818 Cukup

Rata-rata 3.4218 Cukup

Dari Tabel Hasil Rangkuman Deskripsi Statistik (Tabel 4.6, 4.7 dan 4.8) di

atas dapat dilihat bahwa dari 110 responden menjawab setiap pernyataaan pada variabel

peranan pendeta dalam mengajarkan doktrin Bait Suci (X) memberikan skor jawaban

dengan nilai sebesar 3,6236. Artinya bahwa secara keseluruhan rata-rata responden

mengakui bahwa pendeta jemaat memiliki peranan yang baik dalam mengajarkan

doktrin Bait Suci.

Pernyataaan pada variabel pemahaman anggota jemaat tentang doktrin Bait

Suci, memberikan skor jawaban terhadap kuesioner nilainya sebesar 3.7009. Artinya

bahwa secara keseluruhan anggota jemaat memahami dengan baik tentang doktrin Bait

Suci.

Pernyataaan pada indikator penerapan doktrin Bait Suci dalam kehidupan

anggota jemaat, memberikan skor jawaban terhadap kuesioner nilainya sebesar 3.4218.

Artinya bahwa secara keseluruhan penerapan doktrin Bait Suci dalam kehidupan

anggota jemaat hanya berada pada tingkatan cukup.

Page 23: PENGARUH PERAN PENDETA TERHADAP PEMAHAMAN …suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/4.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...48 pengaruh peran pendeta terhadap pemahaman dan penerapan doktrin

70

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan perolehan data yang dianalisa dan diuji secara ilmiah tentang

penelitian berjudul: Pengaruh Peran Pendeta Terhadap Pemahaman dan Penerapan

Doktrin Bait Suci di Lingkungan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh se-Kotamadya

Pematangsiantar diperoleh fakta sebagai berikut:

1. Anggota GMAHK se-Kotamadya Pematangsiantar secara keseluruhan

memahami dengan baik tentang doktrin Bait Suci (3.7009).

2. Penerapan pokok doktrin Bait Suci dalam kehidupan anggota GMAHK se-

kotamadya Pematangsiantar berada pada posisi cukup (3.4218).

3. Secara keseluruhan anggota jemaat mengakui bahwa pendeta jemaat memiliki

peranan yang baik dalam mengajarkan doktrin Bait Suci (3,6236).

4. Pengaruh hubungan antara peranan pendeta jemaat terhadap pemahaman

teologis anggota GMAHK se-Kotamadya Pematangsiantar tentang doktrin Bait

Suci (Y1 = a+bx) tidak ditemukan adanya pengaruh yang signifikan, karena skor

nilai berada pada posisi 0.316 atau 9,9%.

5. Pengaruh hubungan antara peranan pendeta jemaat dalam mengajarkan doktrin

Bait Suci terhadap penerapan doktrin Bait Suci dalam kehidupan anggota

jemaat(Y2 = a+bx) juga tidak ditemukan adanya pengaruh yang signifikan dengan

nilai 0.369 atau 13,6%.

Berdasarkan fakta dan data tersebut, penulis memberikan kesimpulan sebagai

berikut:

1. Tingkat pemahaman anggota GMAHK se-Kotamadya Pematangsiantar tentang

doktrin Bait Suci masih perlu ditingkatkan dari level pemahaman baik hingga

mencapai pemahaman yang sangat baik atau mahir.

2. Tingkat penerapan doktrin Bait Suci dalam kehidupan anggota GMAHK se-

Kotamadya Pematangsiantar perlu mendapat perhatian khusus karena masih

Page 24: PENGARUH PERAN PENDETA TERHADAP PEMAHAMAN …suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/4.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...48 pengaruh peran pendeta terhadap pemahaman dan penerapan doktrin

71

berada pada level cukup. Kondisi ini harus ditingkatkan hingga mencapai level

sangat baik (mahir).

3. Tingkat peran pendeta sebagai pendidik jemaat dalam mengajarkan doktrin Bait

Suci kepada anggota GMAHK sudah berada pada level baik. Namun pengaruh

peran pendeta dalam mengajarkan doktrin Bait Suci terhadap pemahaman

teologis anggota jemaat (Y1 = a+bx) sangat lemah atau tidak signifikan.

Demikian juga pengaruh peran pendeta jemaat dalam mengajarkan doktrin Bait

Suci terhadap penerapan doktrin itu dalam kehidupan anggota GMAHK se-

Kotamadya Pematangsiantar (Y2 = a+bx) sangat lemah dan tidak signifikan.

4. Berdasarkan analisis data tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat

pemahaman dan penerapan doktrin Bait Suci dalam kehidupan anggota

GMAHK se-Kotamadya Pematangsiantar saat ini adalah pemahaman dan

penerapan yang sudah ada sebelumnya dan bukan merupakan hasil pengaruh

peran pendeta jemaat.

Saran Teoritis

1. Kepada setiap anggota GMAHK se- Kotamadya Pematangsiantar hendaknya

memperhatikan nasihat Ellen G. White sehubungan dengan pentingnya

meningkatkan pemahaman terhadap doktrin Bait Suci sebagaimana dinyatakan

dalam tulisannya, “Sebagai satu umat, kita harus menjadi pelajar-pelajar

nubuatan yang sungguh-sungguh; kita tidak boleh berhenti sampai kita menjadi

mahir tentang pelajaran Bait Suci, yang ditunjukkan dalam penglihatan Daniel

dan Yohanes.”1

2. Setiap anggota jemaat harus berusaha terus menerus belajar tentang doktrin Bait

Suci hingga mencapai tingkat mahir. Tingkat pemahaman yang demikian sangat

perlu dimiliki oleh setiap anggota jemaat agar mereka mampu menyaksikan

imannya kepada orang lain.

1Ellen G. White, Evangelism (Bandung: Indonesia Publishing House, 2009), 223.

Page 25: PENGARUH PERAN PENDETA TERHADAP PEMAHAMAN …suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/4.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...48 pengaruh peran pendeta terhadap pemahaman dan penerapan doktrin

72

3. Setiap anggota GMAHK se-Kotamadya Pematangsiantar perlu memberikan

perhatian khusus kepada penerapan doktrin Bait Suci oleh karena penelitian

menunjukkan bahwa tingkat penerapan terhadap pokok pengajaran Bait Suci

masih berada pada level cukup. Tingkat penerapan perlu ditingkatkan kepada

level baik hingga sangat baik sebagaimana ditekankan Ellen G. White yaitu

mencapai tingkat mahir.

4. Kepada para Pendeta sebagai pendidik jemaat agar lebih meningkatkan perannya

dalam mengajarkan doktrin Bait Suci kepada anggota jemaat. Tingkat peran

pendeta sebagai pendidik jemaat dalam mengajarkan doktrin Bait Suci kepada

anggota GMAHK se-Kotamadya Pematangsiantar berada pada level baik.

Kondisi ini perlu ditingkatkan ke level sangat baik. Rasul Paulus menasehatkan

tentang tugas panggilan pendeta sebagai pendidik jemaat: “Dan Ialah yang

memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil

maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,untuk memperlengkapi orang-

orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai

kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang

Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan

kepenuhan Kristus” (Efesus 4:11-13).

Saran Praktis

Melalui penelitian ini penulis memberikan saran kepada para pemimpin rohani

yakni para pendeta dan pimpinan Daerah SKU (Officers and Staf Kantor GMAHK

Daerah Sumatera Kawasan Utara) sebagai wakil-wakil Kristus yang telah ditetapkan

Allah untuk mendidik dan memperlengkapi anggota jemaat hingga mencapai

kedewasaan penuh. Salah satu tugas memperlengkapi anggota jemaat adalah dalam hal

mengajarkan doktrin Bait Suci kepada anggota jemaat. Tugas ini dapat dilakukan

dengan melibatkan peran para nara sumber yang menguasai doktrin Bait Suci atau

melibatkan para dosen yang ada di lembaga pendidikan yang mengasuh mata kuliah

doktrin Bait Suci, untuk memimpin kegiatan-kegiatan seminar kepada para pendeta

Page 26: PENGARUH PERAN PENDETA TERHADAP PEMAHAMAN …suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/4.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...48 pengaruh peran pendeta terhadap pemahaman dan penerapan doktrin

73

jemaat dan selanjutnya para pendeta jemaat dapat meneruskan pelatihan tentang pokok

doktrin Bait Suci kepada anggota jemaat di distrik masing-masing, sehingga setiap

anggota GMAHK khususnya yang ada di kotamadya Pematangsiantar mahir tentang

doktrin Bait Suci dan dapat mempersiapkan diri untuk memperoleh manfaat jasa

pengantaraan Kristus di dalam Bait Suci Surgawi.

DAFTAR PUSTAKA

Aritonang U., Gembala sebagai Guru, Bandung: Universitas Advent Indonesia,

2000.

Departemen Kependetaan Masehi Advent Hari Ketujuh Se-Dunia, 28 Uraian

Dokrtin Dasar Alkitabiah, Bandung: Indonesia Publishing House, 1992.

Martin Carlos G., Adventist Pastoral Ministry, Philippine: AIIAS, 1997.

Muhidin dan Abdurahman, Analisis Korelasi, Regresi dan jalur, Bandung: Pustaka

Setia, 2007.

Neuffer, Don F., Seventh-day Adventist Encyclopedia, Vol.10, Washington DC:

Review and Herald Publishing Association, 1976.

Storn, Born., Apakah Penggembalaan Itu?, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.

Stot, JRW., One People, London: Falcon, 1969.

White, Ellen G., Christ in His Sanctuary, California: Pacific Press Publishing

Association,1969.

_____, Evangelism, Washington D.C: Review and Herald Publishing

Association,1970.

_____, Alfa dan Omega, Jilid 8, Bandung: Indonesia Publishing House,

2011.

_____,Testimonies to Ministers, Washington DC: Review and Herald

Publishing Association, 1970.

_____,Christian Education, Washington DC: Review and Herald

Publishing Association, 1970.