PENGARUH PENDUDUK, PDRB, PELANGGAN DAN BELANJA...

14
0 PENGARUH PENDUDUK, PDRB, PELANGGAN DAN BELANJA MODAL TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENERANGAN JALAN DI KABUPATEN TANA TORAJA THE INFLUENCE OF POPULATION , GDP , CUSTOMER AND CAPITAL EXPENDITURE ON STREET ILLUMINATION TAX REVENUE IN TANA TORAJA REGENCY Priadarma Tolomanik Buntugajang¹, Abd.Rahman Kadir², Abd.Hamid Habbe² ¹Staf Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Asset Daerah, Kabupaten Tana Toraja, ²Staf Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin, Makassar Alamat Korespondensi : Priadarma Tolomanik Buntugajang Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Makassar, 90245 Pemda Kabupaten Tana Toraja Provinsi Sulawesi Selatan HP : 081342138316 Email : [email protected]

Transcript of PENGARUH PENDUDUK, PDRB, PELANGGAN DAN BELANJA...

Page 1: PENGARUH PENDUDUK, PDRB, PELANGGAN DAN BELANJA …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/da3a47ae1eb888f1bebe2d0e77a98529.pdf · regresi berganda dengan bantuan software program EViews 7.

0

PENGARUH PENDUDUK, PDRB, PELANGGAN DAN BELANJA MODAL TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENERANGAN

JALAN DI KABUPATEN TANA TORAJA

THE INFLUENCE OF POPULATION , GDP , CUSTOMER AND CAPITAL EXPENDITURE ON STREET ILLUMINATION TAX

REVENUE IN TANA TORAJA REGENCY

Priadarma Tolomanik Buntugajang¹, Abd.Rahman Kadir², Abd.Hamid Habbe²

¹Staf Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Asset Daerah, Kabupaten Tana Toraja,

²Staf Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin, Makassar

Alamat Korespondensi :

Priadarma Tolomanik Buntugajang Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Makassar, 90245 Pemda Kabupaten Tana Toraja Provinsi Sulawesi Selatan HP : 081342138316 Email : [email protected]

Page 2: PENGARUH PENDUDUK, PDRB, PELANGGAN DAN BELANJA …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/da3a47ae1eb888f1bebe2d0e77a98529.pdf · regresi berganda dengan bantuan software program EViews 7.

1

Abstrak

Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh jumlah penduduk, PDRB, jumlah pelanggan listrik dan belanja modal terhadap penerimaan pajak penerangan jalan di Kabupaten Tana Toraja. Penelitian ini bersifat deskriptif. Variabel penelitian adalah variable independen berupa jumlah penduduk, PDRB, jumlah pelanggan listrik dan belanja modal. Sedangkan variabel dependen adalah penerimaan pajak penerangan jalan. Data diperoleh dari Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan Daerah, Badan Pusat Statistik, PT PLN Ranting Makale. Data dianalisis dengan analisis regresi berganda dengan bantuan software program EViews 7. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial jumlah penduduk, PDRB, jumlah pelanggan listrik dan belanja modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan pajak penerangan jalan di Kabupaten Tana Toraja. Secara bersama-sama jumlah penduduk,PDRB, jumlah pelanggan listrik dan belanja modal berpengaruh terhadap penerimaan pajak penerangan Jalan di. Variabel jumlah pelanggan listrik memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap penerimaan pajak penerangan jalan di Kabupaten Tana Toraja.

Kata Kunci : PPJ, Penduduk, PDRB, Pelanggan , Belanja Modal

Abstract

The aim of the research was to study and Analyze the influence of the number of population, Gross Regional Domestic Product, the number of electric customers and capital expenditure, on street illumination tax revenue in Tana Toraja regency. The Independent variables in the research were the number of population, Gross Regional Domestic Product, the number of electric customers, and capital expenditure, while dependent variables were street illumination tax revenue in Tana Toraja Regency. The secondary data were obtained from the Department of Regional Financial Management Revennue of Tana Toraja Regency, Statistic Central Bureau of Tana Toraja Regency and PT PLN of Makale Branch. The data were analyzed using descriptive analysis and multiple regression analysis methods with the help of software of EViews 7 program. The results of the research indicate that partially the number of population, Gross Regional Domestic Product, the number of electric customers, and capital expenditure have a positive and significant influence on street illumination tax revenue in Tana Toraja Regency. The number of populations, Gross Regional Domestic Product, the number of electric customers, and capital expenditure simultaneously influence the street illumination tax revenue in Tana Toraja Regency. Meanwhile, the number of electric customers variable has the most dominant influence on street illumination tax revenue in Tana Toraja Regency. Keywords: Street Illumination Tax, population, GDP, Customers, Capital Expenditure

Page 3: PENGARUH PENDUDUK, PDRB, PELANGGAN DAN BELANJA …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/da3a47ae1eb888f1bebe2d0e77a98529.pdf · regresi berganda dengan bantuan software program EViews 7.

2

PENDAHULUAN

Konsekuensi dari otonomi daerah yaitu setiap daerah dituntut untuk

meningkatkan PAD guna membiayai urusan rumah tangganya sendiri.

Peningkatan penerimaan Pemerintah Daerah adalah menggali dari Pendapatan

Asli Daerah (Pratiwi, 2007). Identifikasi sumber Pendapatan Asli Daerah adalah

meneliti, menentukan dan menetapkan mana sesungguhnya yang menjadi sumber

Pendapatan Asli Daerah dengan cara meneliti dan mengusahakan serta mengelola

sumber pendapatan tersebut dengan benar sehingga memberikan hasil yang

maksimal (Elita, 2007). Salah satu jenis pajak daerah yaitu Pajak Penerangan Jalan.

Menurut Bachtiar, (2003) untuk memperkuat penarikan pajak ini, pemerintah daerah

kemudian mengeluarkan peraturan daerah untuk mengatur penarikannya. Pajak ini

ditarik bersamaan dengan pembayaran rekening listrik . Jumlah pajak yang ditarik

yaitu persentase tarif pajak penerangan jalan dikalikan dengan total tagihan yang

tercantum dalam rekening listrik tersebut. Beberapa alasan mengapa pajak penerangan

dipilih sebagai kasus dalam penelitian ini karena pajak penerangan jalan merupakan

penerimaan pajak daerah yang paling besar dengan kontribusi 40,30% dari seluruh

penerimaan pajak daerah Kabupaten Tana Toraja. (DPPKAD, 2005)

Menurut Soemitro dalam buku Mardiasmo, (2003) bahwa pajak adalah

iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat

dipaksakan dengan tiada mendapat jasa imbal ( Kontraprestasi ) yang langsung

dapat digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Menurut Undang-undang

No.28 tahun 2009 tentang pajak daerah dan retribusi daerah pajak penerangan

jalan merupakan salah satu pajak daerah kabupaten/kota. Menurut Keputusan

Menteri Dalam Negeri Nomor 10 tahun 2003 pajak penerangan jalan adalah pajak

atas penggunaan tenaga listrik dengan ketentuan bahwa di wilayah Daerah tersebut

tersedia penerangan jalan yang rekeningnya dibayar oleh Pemerintah Daerah.

Penerimaan Pajak Penerangan Jalan adalah besarnya penerimaan Pajak Penerangan

jalan selama satu tahun.

Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis

Republik Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang

berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan untuk menetap dihitung per

Page 4: PENGARUH PENDUDUK, PDRB, PELANGGAN DAN BELANJA …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/da3a47ae1eb888f1bebe2d0e77a98529.pdf · regresi berganda dengan bantuan software program EViews 7.

3

orang ( Perencanaan Tenaga Kerja Nasional, 1996 ). Pentingnya Variabel Jumlah

penduduk terhadap penerimaan pajak dan retribusi sebagaimana dikatakan oleh

Musgrave P dkk., dalam Sriyana, (1999) besar kecilnya penerimaan pajak Pusat

maupun Pajak Daerah serta retribusi daerah akan sangat di tentukan oleh jumlah

penduduk, pendapatan dan Kebijakan pemerintah.

Menurut Sukirno (2004) PDRB adalah merupakan nilai dari seluruh

barang dan jasa yang diproduksi dalam waktu satu tahun di suatu wilayah

tertentu tanpa membedakan kepemilikan faktor produksi, tapi lebih memerlukan

keberadaan faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi itu. Santoso

dkk.,(2005) mengatakan hubungan antara PAD dengan PDRB merupakan

hubungan fungsional, karena PDRB merupakan fungsi dari PAD. Jumlah

pelanggan listrik adalah banyaknya penerima manfaat dari aktifitas produksi,

transmisi dan distribusi tenaga listrik yang berasal dari PT PLN Persero. (BPS

2010) Dengan semakin banyaknya jumlah pelanggan listrik diharapkan dapat

meningkatkan penerimaan pajak sehingga mampu untuk mendorong peningkatan

Pendapatan asli daerah. Wahyudin (2004). Pengelolaan pajak penerangan jalan di

Kabupaten Tana Toraja pada dasarnya telah ditetapkan dalam Perda No.3 Tahun

2011,Tentang Pajak Penerangan Jalan.

Dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91/PMK.06/2007

tentang Bagan Akun Standar mendefinisikan belanja modal sebagai

pengeluaran anggaran yang digunakan dalam rangka memperoleh atau

menambah aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu

periode akuntansi serta melebihi batasan minimal kapitalisasi aset tetap atau aset

lainnya yang ditetapkan oleh pemerintah dimana aset tersebut

dipergunakan untuk operasional kegiatan sehari-hari suatu satuan kerja bukan

untuk dijual. Saragih, (2003) menyatakan bahwa pemanfaatan belanja hendaknya

dialokasikan untuk hal-hal yang produktif seperti untuk melakukan aktivitas

pembangunan. Sejalan dengan pendapat tersebut, Stine dalam Darwanto dkk.,

(2006) menyatakan bahwa penerimaan pemerintah hendaknya lebih banyak

untuk program– program pelayanan publik. Menurut (Mardiasmo,2004)

Optimalisasi penerimaan PAD harus didukung dengan upaya peningkatan

Page 5: PENGARUH PENDUDUK, PDRB, PELANGGAN DAN BELANJA …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/da3a47ae1eb888f1bebe2d0e77a98529.pdf · regresi berganda dengan bantuan software program EViews 7.

4

kualitas layanan publik.

Rumusan masalah untuk penelitian ini adalah apakah jumlah penduduk,

PDRB, jumlah pelanggan listrik dan belanja modal berpengaruh terhadap

penerimaan pajak penerangan jalan di Kabupaten Tana Toraja. Tujuan penelitian

ini adalah untuk mengkaji, menganalisis pengaruh jumlah penduduk, PDRB,

jumlah pelanggan listrik dan belanja modal terhadap penerimaan pajak

penerangan jalan di Kabupaten Tana Toraja.

BAHAN DAN METODE

Lokasi dan Jenis Penelitian

Lokasi penelitian ini, dilakukan Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan

dan Asset Daerah,Badan Pusat Statistik dan PT PLN Ranting Makale.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang bersifat

kuantitatif. Data kuantitatif berupa data dalam bentuk angka-angka. Data yang

digunakan dalam penelitian ini merupakan data yang berbentuk data skala time

series (runtun waktu) dengan periode dari tahun 2003-2012 (10 tahun). Meliputi

data : Jumlah Penduduk, PDRB, Jumlah Pelanggan Listrik, Belanja modal

(investasi) dan penerimaan pajak penerangan jalan yang di logaritma natural (Ln)

Kabupaten Tana Toraja.

Data tahunan yang diperoleh oleh peneliti masih diubah menjadi data

bulanan menggunakan rumus interpolasi data: Insukrindo dalam Sulfi, (2011)

푦 = 푦 + , (푦 − 푦 ) , 푘 = 1,2,3, … ..

Keterangan :

푘 = Bulan

푦 = Tahun Pertama

푦 = Tahun Sebelumnya

Pengumpulan Data

Metode Pengumpulan data yang digunakan dalam peneitian ini

dimaksudkan untuk memperoleh data yang relevan dan akurat dengan masalah

yang dibahas, metode pengumpulan data melalui pencatatan dari dokumen

laporan yang dibuat instansi yang terkait.

Page 6: PENGARUH PENDUDUK, PDRB, PELANGGAN DAN BELANJA …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/da3a47ae1eb888f1bebe2d0e77a98529.pdf · regresi berganda dengan bantuan software program EViews 7.

5

Metode Analisis Data

Analisis Deskriptif merupakan metode yang dilakukan dengan

mengumpulkan, mengelola dan menyajikan data sehingga diperoleh gambaran

yang jelas mengenai masalah yang diteliti. Analisis regresi linear berganda dalam

penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi software program EViews 7.

HASIL

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah

penduduk, PDRB, jumlah pelanggan listrik dan belanja modal terhadap

penerimaan pajak penerangan jalan di kabupaten Tana Toraja. Untuk

menghasilkan estimator yang terbaik, maka digunakan metode ordinari leasy

squares (OLS). (Winarno, 2009) yang bertujuan untuk meminimumkan jumlah

residual. Hasil pengujian data primer dapat dilihat dari Tabel 1 hasil print out

regresi Program EViews 7

Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 2, menunjukkan bahwa Koefisien determinasi (R2), mempunyai

nilai sebesar 95,67 yang berarti bahwa garis regresi menjelaskan 95,65 % fakta,

sedangkan sisanya sebesar 4,33 % dijelasakan oleh variabel residual yaitu

variabel yang berada diluar model, yang tidak dimasukkan ke dalam model. atau

bisa juga, bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi Penerimaan Pajak

Penerangan Jalan dapat dijelaskan 95,65 % oleh variabel Jumlah Penduduk

(X1), PDRB (X2) Jumlah Pelanggan Listrik (X3) dan Belanja Modal.

Uji t (Pengaruh Parsial)

Tabel 1 menunjukkan bahwa Variabel Jumlah Penduduk ( Ln X1 )

menunjukkan nilai t hitung sebesar 4,298 dengan tingkat Probabilitas 0,000 (sig

0,000 < 0,05 ) dan diperoleh t hitung 4,298 > t tabel = 1,66 sehingga Ho ditolak

dan H1 diterima. Hasil ini menjelaskan bahwa secara parsial variable Jumlah

penduduk berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan Pajak

Penerangan Jalan. Variabel PDRB ( Ln X2 ) menunjukkan nilai t hitung sebesar

Page 7: PENGARUH PENDUDUK, PDRB, PELANGGAN DAN BELANJA …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/da3a47ae1eb888f1bebe2d0e77a98529.pdf · regresi berganda dengan bantuan software program EViews 7.

6

2,751 dengan tingkat Probabilitas 0,006 ( sig 0,006 < 0,05 ) dan diperoleh t hitung

2,751 > t tabel = 1,66 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Hasil ini menjelaskan

bahwa secara parsial variable PDRB berpengaruh positif dan signifikan terhadap

penerimaan Pajak Penerangan Jalan. Variabel Jumlah Pelanggan Listrik ( Ln X3 )

menunjukkan nilai t hitung sebesar 10,884 dengan tingkat Probabilitas 0,000 ( sig

0,000 < 0,05 ) dan diperoleh t hitung 10,884 > t tabel = 1,96 sehingga Ho ditolak

dan H1 diterima. Hasil ini menjelaskan bahwa secara parsial variable Jumlah

pelanggan listrik berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan Pajak

Penerangan Jalan. Variabel Belanja Modal ( Ln X4 ) menunjukkan nilai t hitung

sebesar 5,915 dengan tingkat probabilitas 0,000 (sig 0,000 < 0,05 ) dan diperoleh t

hitung 5,915 > t tabel = 1,66 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Hasil ini

menjelaskan bahwa secara parsial variable Belanja Modal berpengaruh positif

dan signifikan terhadap penerimaan Pajak Penerangan Jalan di Kabupaten Tana

Toraja. Adapun metode dalam penentuan ttabel menggunakan ketentuan tingkat

signifikan 5% dengan df=n-k-1 (pada penelitian ini df=120-4-1=115).

Uji F (Pengaruh Simultan)

Tabel 2 menunjukkan bahwa hasil perhitungan analisis regresi diperoleh

Nilai F hitung dari hasil estimasi adalah 636,03 dengan tingkat probabilitas

sebesar 0,000 ( 0,000 < 0,05 ) dan diperoleh nilai F hitung = 636,03 > F tabel

2,45 sehingga pengujian Ho ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian dapat

diputuskan bahwa variabel Jumlah penduduk, PDRB, Jumlah Pelanggan

Listrik dan Belanja Modal secara bersama-sama berpengaruh signifikan

terhadap Penerimaan Pajak Penerangan Jalan di Kabupaten Tana Toraja.

Interpretasi Hasil

Dari hasil estimasi pada Tabel 3, dapat diubah menjadi model persamaan

regresi pengaruh jumlah penduduk, PDRB, jumlah pelanggan listrik dan belanja

modal terhadap penerimaan pajak penerangan jalan di Kabupaten Tana Toraja

sebagai berikut: LNY = 1.763 + 0.083*LNX1 + 0.116*LNX2 + 0.702*LNX3 +

0.411*LNX4

Beberapa keputusan yang dapat diambil dari persamaan tersebut diatas

dapat dijelaskan sebagai berikut : Nilai konstanta sebesar 1,763 nilai ini berarti

Page 8: PENGARUH PENDUDUK, PDRB, PELANGGAN DAN BELANJA …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/da3a47ae1eb888f1bebe2d0e77a98529.pdf · regresi berganda dengan bantuan software program EViews 7.

7

jika nilai jumlah penduduk, PDRB, jumlah pelanggan listrik dan Belanja Modal

Kabupaten Tana Toraja konstan maka penerimaan pajak penerangan jalan

mengalalami kenaikan sebesar 1,763 satuan.Hal ini menjelaskan bahwa selain

factor determinasi tersebut diatas masih ada factor determinasi lain yang dapat

mempengaruhi penerimaan pajak penerangan jalan (PPJ). Koefisien regresi

Jumlah penduduk sebesar 0,083. nilai ini berarti jika jumlah penduduk kabupaten

Tana Toraja meningkat sebesar 1 (satu) satuan maka nilai penerimaan Pajak

Penerangan Jalan kabupaten Tana Toraja akan meningkat sebesar 0,083 satuan

atau sebaliknya dengan asumsi variable independen lainnya konstan. Koefisien

regresi jumlah PDRB sebesar 0,116. nilai ini berarti jika jumlah PDRB meningkat

sebesar 1 (satu) satuan maka penerimaan Pajak Penerangan Jalan Kabupaten Tana

Toraja akan meningkat pula sebesar 0,116 satuan atau sebaliknya dengan asumsi

variable independen lainnya konstan. Koefisien regresi jumlah pelanggan listrik

sebesar 0,702. nilai ini berarti jumlah pelanggan listrik meningkat sebesar 1 (satu)

satuan maka penerimaan Pajak Penerangan Jalan Kabupaten Tana Toraja akan

meningkat pula sebesar 0,702 satuan atau sebaliknya dengan asumsi variable

independen lainnya konstan. Koefisien regresi Belanja Modal sebesar 0,411. nilai

ini berarti Belanja Modal meningkat sebesar 1 (satu) satuan maka penerimaan

Pajak Penerangan Jalan Kabupaten Tana Toraja akan meningkat pula sebesar

0,411 satuan atau sebaliknya dengan asumsi variable independen lainnya konstan.

PEMBAHASAN

Penelitian ini menunjukkan variabel jumlah Penduduk, PDRB, Jumlah

Pelanggan Listrik dan Belanja Modal baik secara parsial maupun secara bersama-

sama mempunyai pengaruh terhadap Penerimaan Pajak Penerangan Jalan di

Kabupaten Tana Toraja.

Penelitian ini menunjukkan bahwa Hipotesis penelitian pertama (H1)

diterima, sehingga dapat disimpulkan variabel Jumlah Penduduk berpengaruh

positif dan signifikan terhadap Penerimaan Pajak Penerangan Jalan di Kabupaten

Tana Toraja. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Musgrave dkk.,

dalam Hasanuddin, (2011) besar kecilnya penerimaan pajak baik pajak pusat

maupun daerah serta retribusi daerah akan sangat ditentukan oleh jumlah

Page 9: PENGARUH PENDUDUK, PDRB, PELANGGAN DAN BELANJA …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/da3a47ae1eb888f1bebe2d0e77a98529.pdf · regresi berganda dengan bantuan software program EViews 7.

8

penduduk, pendapatan (PDRB) dan kebijakan pemerintah. Hasil penelitian ini

konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya ( Hasanuddin, 2011).( Smith

dalam Santoso dkk., 2005) menjelaskan bahwa dengan didukung bukti empiri,

pertumbuhan penduduk tinggi akan dapat menaikkan ouput melalui penambahan

tingkat dan ekspansi pasar baik pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri

Hipotesis penelitian kedua (H2) diterima, sehingga dapat disimpulkan

Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap penerimaan Pajak Penerangan jalan di Kabupaten Tana Toraja.Hal ini

membuktikan bahwa semakin tinggi PDRB akan semakin meningkatkan

penerimaan Pajak Penerangan Jalan. Hasil penelitian ini sesuai dengan

Musgrave dkk., dalam Hasanuddin, (2011), besar kecilnya penerimaan pajak,

baik pajak pusat maupun pajak daerah sangat ditentukan oleh jumlah

penduduk, pendapatan (PDRB) dan kebijakan pemerintah. Hasil penelitian ini

konsisten dengan penelitian sebelumnya (Hasanuddin, 2011 dan Wahyuddin,

2004).Penelitian ini didukung oleh Santoso dkk., (2005) mengatakan hubungan

antara PAD dengan PDRB merupakan hubungan fungsional, karena PDRB

merupakan fungsi dari PAD. Dengan meningkatnya PDRB, maka akan

menambah penerimaan pajak oleh pemerintah daerah untuk membiayai

program-program pembangunan. Selanjutnya akan mendorong peningkatan

pelayanan pemerintah daerah kepada masyarakat yang diharapkan akan dapat

meningkatkan produktivitasnya.

Hipotesis ketiga (H3) diterima, sehingga dapat disimpulkan Jumlah

Pelanggan Listrik berpengaruh positif dan signifikan terhadap Penerimaan

Pajak Penerangan Jalan di Kabupaten Tana Toraja. Signifikannya antara

jumlah pelanggan listrik dengan Penerimaan Pajak Penerangan Jalan karena

kenyataan menunjukkan bahwa pelanggan merupakan salah satu indikator kuat

terhadap pertumbuhan penggunaan listrik. Listrik merupakan kebutuhan primer

bagi masyarakat, tanpa listrik masyarakat tidak dapat menjalankan kegiatan

perekonomian mereka secara normal. Hasil penelitian ini konsisten dengan

penelitian sebelumnya ( Wahyuddin 2004) dan penelitian Indrakusuma, (2011)

yang menghasilkan temuan jumlah pelanggan, daya tersambung dan pemakaian

Page 10: PENGARUH PENDUDUK, PDRB, PELANGGAN DAN BELANJA …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/da3a47ae1eb888f1bebe2d0e77a98529.pdf · regresi berganda dengan bantuan software program EViews 7.

9

listrik berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak penerangan jalan di kota

Semarang.

Hipotesis penelitian Keempat (H4) diterima, sehingga dapat disimpulkan

bahwa Belanja Modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan

Pajak Penerangan Jalan di Kabupaten Tana Toraja. Penelitian ini sejalan yang

dikemukakan (Mardiasmo, 2004). Optimalisasi penerimaan PAD harus didukung

dengan upaya peningkatan kualitas layanan publik. Berbagai belanja yang

dialokasikan pemerintah hendaknya yang manfaatnya dirasakan langsung oleh

masyarakat. Masyarakat tidak akan membayar apabila kualitas dan kuantitas

layanan publik tidak mengalami peningkatan. Pemerintah daerah harus mampu

menjalankan rumah tangganya sendiri secara mandiri. Dalam rangka

meningkatkan kemandiriannya, pemerintah dituntut untuk meningkatkan

pelayanan publik. Peningkatan alokasi belanja modal dalam bentuk aset tetap

seperti infrastrukturdan peralatan sangat penting untuk meningkatkan produktivitas

perekonomian karena semakin tinggi belanja modal semakin tinggi pula

produktivitas perekonomian. Saragih, (2003) menyatakan bahwa pemanfaatan

belanja hendaknya dialokasikan untuk hal-hal yang produktif seperti untuk

melakukan aktivitas pembangunan. Sejalan dengan pendapat tersebut, Stine

dalam Darwanto dkk., (2006), menyatakan bahwa penerimaan pemerintah

hendaknya lebih banyak untuk program– program pelayanan publik. Kedua

pendapat ini menyirat pentingnya mengalokasikan belanja untuk berbagai

kepentingan publik. Menurut Sianturi dalam Agave, (2010), terdapat keterkaitan

antara pajak daerah dengan alokasi belanja modal, semakin besar pajak yang

diterima oleh pemerintah daerah, maka semakin besar PAD. Pemerintah daerah

mempunyai wewenang untuk mengalokasikan pendapatannya dalam sector

belanja langsung ataupun belanja modal

Diantara variabel independen dalam penelitian ini variabel jumlah

pelanggan Listrik (X3) mempunyai pengaruh yang kuat terhadap penerimaan

pajak penerangan jalan. Signifikannya hubungan jumlah pelanggan PLN dengan

penerimaan pajak penerangan jalan menunjukkan bahwa faktor jumlah pelanggan

merupakan indikator kuat terhadap pertumbuhan penggunaan tenaga listrik,

Page 11: PENGARUH PENDUDUK, PDRB, PELANGGAN DAN BELANJA …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/da3a47ae1eb888f1bebe2d0e77a98529.pdf · regresi berganda dengan bantuan software program EViews 7.

10

apalagi objek pajak penerangan jalan ada pada pengguna rumah tangga dan

industri. Listrik merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat, tanpa listrik

masyarakat tidak dapat menjalankan kegiatan perekonomian mereka secara

normal. Jumlah pelanggan listrik yang semakin meningkat tiap tahun akan

mendorong meningkatnya penerimaan dari tagihan listrik. Semakin meningkatnya

penerimaan dari tagihan listrik akan meningkatkan jumlah penerimaan pajak

daerah.Pajak tersebut diperoleh dari pajak penerangan jalan yang dibebankan

kepada setiap pelanggan listrik baik itu kantor, industri, maupun rumah tangga.

Dengan semakin banyaknya jumlah pelanggan listrik diharapkan dapat

meningkatkan penerimaan pajak sehingga mampu untuk mendorong peningkatan

Pendapatan asli daerah di kabupaten Tana Toraja.

KESIMPULAN DAN SARAN

Jumlah Penduduk, PDRB, jumlah pelanggan listrik dan belanja modal

berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan Pajak Penerangan

Jalan di Kabupaten Tana Toraja.

Dalam upaya meningkatkan penerimaan Pajak Penerangan Jalan di

Kabupaten Tana Toraja guna memberika kontribusi pada Pendapatan Asli

Daerah (PAD), maka pemerintah daerah diharapkan menciptakan iklim kondusif

bagi peningkatan sumber-sumber ekonomi rakyat di Kabupaten Tana Toraja.

Page 12: PENGARUH PENDUDUK, PDRB, PELANGGAN DAN BELANJA …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/da3a47ae1eb888f1bebe2d0e77a98529.pdf · regresi berganda dengan bantuan software program EViews 7.

11

DAFTAR PUSTAKA

Agave. (2010). Pengaruh Pajak Daerah dan Retribusi Daerah terhadap

Pengalokasian Belanja Modal pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Sumatra Utara. Universitas Sumatra Utara.

Bactiar I. (2003), Optimalisasi Pajak Daerah Dalam Rangka Mendukung Penerimaan Daerah (Kasus Pajak PJU di Kabupaten Bekasi). Tesis S2 (Tidak di publikasikasikan) Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. .

Badan Pusat Statistik BPS). (2010). Tana Toraja Dalam Angka. Darwanto & Yustikasari Y. (2006) “Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi,

Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum (DAU) terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal”. Simposium Nasional Akuntansi X.

Elita . (2007). Penerimaan Penerimaan Pendapatan Asli Daerah. Penerbit Rajawali Mardiasmo.(2003). Perpajakan, Andi, Yokyakarta Mardiasmo. (2004). Optimalisasi Belanja modal. Jakarta: Erlangga. Hasanuddin M. (2011). Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk,Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) dan Tingkat Inflasi terhadap Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Politeknik Negeri Semarang.

Indrakusuma A.W. (2011). Potensi Penerimaan dan Efektifitas Pajak Penerangan Jalan di Kota Semarang. Universitas Diponegoro Semarang.

DPPKAD Kabupaten Tana Toraja. (2005)..Himpunan Laporan Realisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah.

Pratiwi.(2007). Proporsi Pendapatan Asli Daerah. Penerbit Rajawali Santoso & Rahayu.(2005). Analisis Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Faktor-

Faktor yang Mempengaruhi Dalam Upaya Pelaksanaan Otonomi Daerah di Kabupaten Kediri. Dinamika Pembangunan Vol 2 No 1

Sadono S. (2004). Pengantar Teori Mikroekonomi. PT.Raja Grafindo Persada,Jakarta.

Saragih.& Panglima J.(2003). Desentralisasi Fiskal dan Keuangan Daerah dalam Otonomi. Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta.

Wafa Sulfi.,(2011). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Jumlah Penduduk terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Pasuruan, Universitas Islam Negeri Malang.

Winarno W.W (2009). Analisis Ekonometrika dan Statitika dengan EViews edisi Kedua, Penerbit UPP STIM YKPN.

Wahyudin. (2004). Tesis. Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak Penerangan Jalan Sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Sidenreng Rappang,Universitas Hasanuddin.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91/PMK.06/2007 tentang Bagan Akun Standar.

Perencanaan Tenaga Kerja Nasional Tahun 1996,Departemen Tenaga Kerja RI. Jakarta.

PERDA Nomor 3 Tahun 2011 Tentang Pajak Penerangan Jalan Kabupaten Tana Toraja

Page 13: PENGARUH PENDUDUK, PDRB, PELANGGAN DAN BELANJA …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/da3a47ae1eb888f1bebe2d0e77a98529.pdf · regresi berganda dengan bantuan software program EViews 7.

12

Undang-Undang No.32 tahun 2004, “Undang-undang Otonomi Daerah”, Jakarta, Fokus Media.

Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Page 14: PENGARUH PENDUDUK, PDRB, PELANGGAN DAN BELANJA …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/da3a47ae1eb888f1bebe2d0e77a98529.pdf · regresi berganda dengan bantuan software program EViews 7.

13

Tabel 1. Hasil Regresi Uji t (Pengaruh Parsial) yang diolah dengan Program

EViews 7. Dependent Variable: LNY Method: Least Squares Date: 09/16/13 Time: 02:30 Sample: 1 120 Included observations: 120

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.763204 1.433861 1.229690 0.2213

LNX1 0.083740 0.019481 4.298526 0.0000 LNX2 0.116462 0.042324 2.751649 0.0069 LNX3 0.702417 0.064532 10.88482 0.0000 LNX4 0.411336 0.069532 5.915813 0.0000

Sumber: Analisis data sekunder 2013

Tabel 2. Hasil Koefisien Determinasi (R2) dan F-statistic ( Pengaruh Simultan) dengan program EViews7

R-squared 0.956753 Mean dependent var 18.41443 Adjusted R-squared 0.955248 S.D. dependent var 0.156787 S.E. of regression 0.033168 Akaike info criterion -3.933711 Sum squared resid 0.126511 Schwarz criterion -3.817565 Log likelihood 241.0227 Hannan-Quinn criter. -3.886544 F-statistic 636.0310 Durbin-Watson stat 0.130755 Prob(F-statistic) 0.000000 Sumber: Analisis data sekunder 2013

Tabel 3. Persamaan Regresi yang diolah dengan program EViews 7.

Estimation Command: LS LNY C LNX1 LNX2 LNX3 LNX4

Estimation Equation: LNY = C(1) + C(2)*LNX1 + C(3)*LNX2 +

C(4)*LNX3 + C(5)*LNX4

Substituted Coefficients: LNY = 1.7632043512 +.0837395071623*LNX1

+ 0.116461735739*LNX +0.7024166168*LNX3

+ 0.411336255773*LNX4

Sumber: Analisis data sekunder 2013