PENGARUH PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN PADA PENDAPATAN RUMAH...

17
Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan ISSN 1411 - 0393 Akreditasi No. 80/DIKTI/Kep/2012 451 PENGARUH PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN PADA PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI INDONESIA Endang Taufiqurahman [email protected] Departemen Ilmu Ekonomi FEB Universitas Padjadjaran Bandung ABSTRACT This research analyse influence of education, job experience, level of parent education and amount of sibling to wages and family income at Indonesian family. Hereafter this research analyse how total family income to measure education and experience role give same explanation than utilizes wage measure. This research will utilize model Mincer Wage Regression on Indonesian family. Analisis's method utilizes IV (Instrumental Variable). The data will be used is panel data from IFLS (Indonesian Family Life Survey) which is IFLS 3 years 2000 and IFLS 4 years 2007. Result observation was point out that amount of sibling not significant influence to average education of employment at family, meanwhile parent education is influence signifikan to average education of employment at family. Hereafter average education and experience of employment is significant influence to income and wage at Indonesian family. Then wages measure point out stronger influence than by use of measure total income to measure how education and experience influence to family income at Indonesian. Keywords: experience, education, instrumental variable (IV), parent education, sibling ABSTRAK Penelitian ini menganalisa pengaruh pendidikan, pengalaman kerja, tingkat pendidikan orang tua dan jumlah anak kandung terhadap upah dan pendapatan rumah tangga di Indonesia. Selanjutnya mengetahui apakah penggunaan ukuran total pendapatan rumah tangga untuk mengukur peran pendidikan dan pengalaman memberikan penjelasan yang sama dibandingkan menggunakan ukuran upah. Penelitian ini akan menggunakan model Mincer Wage Regression pada tingkat rumah tangga Indonesia. Metode analisis menggunakan IV (Instrumental Variabel). Data yang akan dipergunakan adalah data panel yang bersumber dari IFLS (Indonesian Family Life Survey) yaitu IFLS-3 tahun 2000 dan IFLS-4 tahun 2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah anak kandung tidak ber- pengaruh secara signifikan terhadap rata-rata pendidikan pekerja di rumah tangga, sedangkan ting- kat pendidikan orang tua menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap rata-rata pendidikan pekerja di rumah tangga. Selanjutnya rata-rata pendidikan dan pengalaman pekerja di rumah tangga berpengaruh signifikan terhadap pendapatan maupun upah rumah tangga di Indonesia. Kemudian ukuran upah menunjukan pengaruh yang lebih kuat dibandingkan dengan menggunakan ukuran total pendapatan dalam mengukur pengaruh pendidikan dan pengalaman terhadap pendapatan rumah tangga di Indonesia. Kata kunci : pengalaman, pendidikan, instrumental variabel (IV), pendidikan orang tua, anak kandung PENDAHULUAN Kualitas sumber daya manusia Indo- nesia masih relatif rendah. Menurut laporan HDR (Human Development Report) yang diterbitkan oleh UNDP (United Nations Development Programme) pada tahun 2011 menunjukkan bahwa peringkat SDM Indo- nesia masih berada pada posisi 124 dari 187 negara di dunia. Peringkat tersebut lebih rendah dibandingkan negara Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia di peringkat ke-61, Thailand di peringkat ke-103, dan Philipina di peringkat ke-112 (Tabel 1). Posisi Indo- nesia pada peringkat ke-124 tersebut men- jadikannya masih berada pada kelompok negara kelompok pembangunan manusia

Transcript of PENGARUH PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN PADA PENDAPATAN RUMAH...

Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan ISSN 1411 - 0393Akreditasi No. 80/DIKTI/Kep/2012

451

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN PADA PENDAPATANRUMAH TANGGA DI INDONESIA

Endang [email protected]

Departemen Ilmu Ekonomi FEB Universitas Padjadjaran Bandung

ABSTRACT

This research analyse influence of education, job experience, level of parent education and amount of sibling towages and family income at Indonesian family. Hereafter this research analyse how total family income tomeasure education and experience role give same explanation than utilizes wage measure. This research willutilize model Mincer Wage Regression on Indonesian family. Analisis's method utilizes IV (InstrumentalVariable). The data will be used is panel data from IFLS (Indonesian Family Life Survey) which is IFLS 3 years2000 and IFLS 4 years 2007. Result observation was point out that amount of sibling not significant influenceto average education of employment at family, meanwhile parent education is influence signifikan to averageeducation of employment at family. Hereafter average education and experience of employment is significantinfluence to income and wage at Indonesian family. Then wages measure point out stronger influence than byuse of measure total income to measure how education and experience influence to family income at Indonesian.

Keywords: experience, education, instrumental variable (IV), parent education, sibling

ABSTRAK

Penelitian ini menganalisa pengaruh pendidikan, pengalaman kerja, tingkat pendidikan orang tuadan jumlah anak kandung terhadap upah dan pendapatan rumah tangga di Indonesia. Selanjutnyamengetahui apakah penggunaan ukuran total pendapatan rumah tangga untuk mengukur peranpendidikan dan pengalaman memberikan penjelasan yang sama dibandingkan menggunakan ukuranupah. Penelitian ini akan menggunakan model Mincer Wage Regression pada tingkat rumah tanggaIndonesia. Metode analisis menggunakan IV (Instrumental Variabel). Data yang akan dipergunakanadalah data panel yang bersumber dari IFLS (Indonesian Family Life Survey) yaitu IFLS-3 tahun 2000dan IFLS-4 tahun 2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah anak kandung tidak ber-pengaruh secara signifikan terhadap rata-rata pendidikan pekerja di rumah tangga, sedangkan ting-kat pendidikan orang tua menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap rata-rata pendidikanpekerja di rumah tangga. Selanjutnya rata-rata pendidikan dan pengalaman pekerja di rumah tanggaberpengaruh signifikan terhadap pendapatan maupun upah rumah tangga di Indonesia. Kemudianukuran upah menunjukan pengaruh yang lebih kuat dibandingkan dengan menggunakan ukurantotal pendapatan dalam mengukur pengaruh pendidikan dan pengalaman terhadap pendapatanrumah tangga di Indonesia.

Kata kunci : pengalaman, pendidikan, instrumental variabel (IV), pendidikan orang tua, anak kandung

PENDAHULUANKualitas sumber daya manusia Indo-

nesia masih relatif rendah. Menurut laporanHDR (Human Development Report) yangditerbitkan oleh UNDP (United NationsDevelopment Programme) pada tahun 2011menunjukkan bahwa peringkat SDM Indo-nesia masih berada pada posisi 124 dari 187

negara di dunia. Peringkat tersebut lebihrendah dibandingkan negara Asia Tenggaralainnya seperti Malaysia di peringkat ke-61,Thailand di peringkat ke-103, dan Philipinadi peringkat ke-112 (Tabel 1). Posisi Indo-nesia pada peringkat ke-124 tersebut men-jadikannya masih berada pada kelompoknegara kelompok pembangunan manusia

452 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 4, Desember 2013 : 461 – 467

menengah (medium human development).Kelompok pembangunan manusia mene-ngah adalah untuk negara pada peringkat95-141, sedangkan peringkat 48-94 adalahkelompok pembangunan manusia tinggi(high human development), peringkat 1-47kelompok pembangunan manusia sangattinggi (very high human development), sedang-kan kelompok terbawah 142-187 adalahkelompok pembangunan manusia rendah(low human development) (UNDP, 2012). Na-mun bila diukur secara individual peringkatSDM Indonesia menurut HDR selamakurun waktu 1980-2011 menunjukkan ke-cenderungan yang meningkat. Peringkat

SDM Indonesia menurut HDR tahun 1980adalah 0,423, kemudian tahun 1990 menjadi0,481, tahun 2000 menjadi 0,543, dan tahun2011 menjadi 0,617, tetapi kenaikan tersebutmasih lebih rendah bila dibandingkan pen-capaian negara-negara lain. Untuk di-ketahui bahwa ukuran kualitas SDM dalamHDR adalah dihitung berdasarkan beberapakriteria yaitu: pendapatan perkapita, pen-didikan, kesehatan, tingkat harapan hidup,pertumbuhan ekonomi, dan kesetaraan gen-der. Relatif rendahnya peringkat Indonesiapada laporan HDR tersebut menunjukkanbahwa upaya pembangunan manusia diIndonesia masih belum optimal.

Tabel 1Peringkat HDI pada Empat Negara Asia Tenggara

Tahun 2011

PeringkatHDI

Negara NilaiHDI

TingkatHarapanHidup(tahun)

Rata-rataTahun

Sekolah(tahun)

EkspektasiTahun

Sekolah(tahun)

GrossNationalIncome

perkapita($/tahun)

NilaiNon-

IncomeHDI

61 Malaysia 0,761 74,2 9,5 12,6 13.685 0,790103 Thailand 0,682 74,1 6,6 12,3 7.694 0,714112 Philipina 0,644 68,7 8,9 11,9 3.478 0,725124 Indonesia 0,617 69,4 5,8 13,2 3.716 0,674

Sumber : UNDP, 2011

Tujuan utama dari penelitian ini adalahuntuk mengetahui pengaruh dari pendidi-kan dan pengalaman terhadap pendapatanupah rumah tangga. Terdapat beberapapermasalahan yang akan dicari jawabannyadalam penelitian ini, yaitu: (1) Bagaimanapengaruh pendidikan pekerja, pengalamanpekerja, pendidikan orang tua dan jumlahanak kandung terhadap pendapatan rumahtangga Indonesia?, (2) Apakah penggunaanukuran total pendapatan rumah tanggauntuk mengukur peran pendidikan danpengalaman memberikan penjelasan yangsama dibandingkan menggunakan ukuranupah untuk masyarakat Indonesia?, (3)Apakah penggunaan metoda IV (Instrumen-tal Variabel) dengan instrumen jumlah anakkandung (sibling) terhadap pendidikan akan

lebih mampu menjelaskan pengaruhnyaterhadap perubahan pendapatan atau upahdibandingkan menggunakan instrumentingkat pendidikan orang tua (EducHead)pada model Mincer Wage Regression padalevel rumah tangga Indonesia?.

Penelitian ini akan menggunakan datapanel tingkat (level) rumah tangga (tingkatmikro). Model yang akan digunakan dalampenelitian ini adalah model regresi upahdari Mincer (Mincer wage regession), sedang-kan metoda analisis yang akan diperguna-kan adalah metoda IV (Instrumental Varia-bel). Penggunaan model Mincer didasarkanpada pertimbangan: (1) Model tersebutmenjelaskan hubungan antara pendidikandan pengalaman kerja terhadap pendapat-an, (2) Model tersebut banyak digunakan

Pengaruh Pendidikan Dan Pengalaman Pada Pendapatan… -- Taufiqurahman 453

dalam berbagai penelitian tentang topikpendidikan di berbagai negara, (3) Modeltersebut telah dikembangkan cukup lamasejak di perkenalkan oleh Mincer tahun1958.

TINJAUAN TEORETISDalam bahasa yang ringkas, Becker

(1964) mendefinisikan modal manusia(human capital) sebagai seperangkat ke-mampuan (abilities), kecakapan (capabilities)dan pengetahuan (knowledge) yang diperlu-kan untuk bekerja. Semua karakterisik ke-mampuan tersebut diperoleh melalui belajar(study), pelatihan (training) dan pengalaman(experience). Becker mengidentifikasi faktayang biasanya terjadi (stylized facts) sebagaidasar dari teori yang dibangunnya, bahwa:(1) Pendapatan individu dari bekerja akansemakin menurun sejalan dengan ber-tambahnya usia. (2) Peningkatan dalam pe-nerimaan berkorelasi positif dengan pe-ningkatan dalam keterampilan. (3) Tingkatpengangguran memiliki hubungan yangnegatif dengan tingkat keterampilan, arti-nya jumlah pengangguran akan cenderungmenurun bila tingkat keterampilan me-ningkat. (4) Perusahaan yang berlokasi diNegara berkembang lebih berperilakupaternalistik terhadap pekerja, sedangkanperilaku perusahaan di negara maju cende-rung tidak berperilaku paternalistik, (5)Orang muda lebih memiliki mobilitas kerjayang tinggi dibandingkan yang lebih tua,dan mereka juga cenderung memperolehpendidikan lebih baik terutama melalui pe-latihan kerja (on-the-job-training). (6) Fungsidistribusi penerimaan adalah mencengpositif (positively skewed) terutama diantarapekerja kualitas tinggi, artinya bahwa rata-rata pendapatan yang lebih tinggi di-dapatkan oleh kelompok pekerja kualitastinggi. (7) Kuantitas pendidikan dan tipelainnya dari pelatihan akan diperoleh lebihbanyak oleh yang memiliki kelebihan aksesdibanding yang lainnya. (8) Pada praktek-nya, investasi pada modal manusia me-miliki kecenderungan impulsif (menurutikata hati) dan lebih banyak salah di-

bandingkan investasi pada modal fisik,artinya bahwa pengembangan SDM seringtidak selalui sesuai dengan kebutuhan danlapangan kerja. Kesalahan tersebut banyakterjadi terutama di negara berkembang.Selanjutnya definisi modal manusia (humancapital) menurut, OECD (Organisation forEconomic Co-operation and Development, 2001)adalah: “The knowledge, skills, competenciesand attributes embodied in individuals thatfacilitate the creation of personal, social andeconomic well-being” (Pengetahuan, keteram-pilan, kompetensi dan berbagai atributtermasuk potensi yang terdapat didalamdiri individu yang mampu memfasilitasikreasi secara personal, sosial dan kesejah-teraan/kebaikan ekonomi).

Beberapa hasil penelitian yang telahmembuktikan pentingnya peran beberapakomponen dari modal manusia terhadappendapatan rumah tangga, diantaranya:tenaga kerja, pengalaman, pendidikan ang-gota keluarga berpengaruh positif terhadappendapatan rumah tangga, sedangkan jum-lah anggota keluarga berpengaruh negatifterhadap pendapatan rumah tangga (Xindan Wu, 1998), tingkat pendidikan anggotakeluarga berpengaruh positif terhadap pen-dapatan rumah tangga (Ravallion danWodon, 2000), tingkat pendidikan anggotakeluarga, latar belakang pendidikan orangtua berpengaruh positif terhadap pendapa-tan rumah tangga (Fafchamps dan Quisum-bing, 1999), jumlah anggota keluarga yangbekerja, tingkat pendidikan berpengaruhpositif terhadap pendapatan rumah tangga(Creamer, 1961), jumlah pekerja wanitapada keluarga berpengaruh positif terhadappendapatan rumah tangga (Ding at al.,2009), jumlah anggota keluarga berpenga-ruh negatif terhadap pendapatan rumahtangga, siapa kepala rumah tangga (ayah/ibu) berpengaruh terhadap pendapatanrumah tangga (Greif, 2006), komposisi usiaanggota keluarga bila dominan pada usiaproduktif, maka berpengaruh positif ter-hadap pendapatan rumah tangga (Ravalliondan Wodon, 2000), komposisi usia anggotakeluarga bila dominan pada usia produktif,

454 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 4, Desember 2013 : 461 – 467

maka berpengaruh positif terhadap pen-dapatan rumah tangga, jumlah anggotakeluarga berpengaruh positif terhadap pen-dapatan rumah tangga, status pernikahanberpengaruh terhadap pendapatan rumahtangga (Creamer, 1961).

Beberapa metodologi penelitian yangpernah digunakan untuk meneliti peranpendidikan terhadap pendapatan rumahtangga relatif beragam. Misalnya (Xin danWu, 1998) menggunakan data pada per-ekonomian China dengan model dasarberdasarkan New Growth Theory. Xin danWu menggunakan ukuran pendapatan yangdicerminkan berupa jumlah produksi padasuatu rumah tangga. Pendapatan tersebutditentukan oleh variabel-variabel yang ter-diri dari jumlah tahun sekolah dan jumlahtahun pengalaman kerja dari tenaga kerja.Kemudian juga memasukkan variabel inputtenaga kerja, stok modal, tanah yang disewaoleh rumah tangga. Pendekatan dalam pe-nelitian ini menggunaan metoda estimasiOLS (Ordinary Least Square).

Penelitian Fafchamps dan Quisumbing(1999) menggunakan data panel negaraPakistan. Model penelitian yang digunakanadalah model maksimasi nilai guna (Utilitymaximization). Penelitian ini dilakukanuntuk melihat pengaruh jumlah tenagakerja dan vektor karakteristik dari modalmanusia terhadap pendapatan rumah tang-ga. Kemudian juga memasukkan variabelvektor input variabel, peralatan dan inputsemi tetap (semi-fixed input). Penelitian inimenggunakan metoda IV (InstrumentalVariable) untuk melakukan instrumentasidengan menggunakan ukuran BMI (BodyMass Index) untuk mengukur modal manu-sia. Hasil penelitian menujukkan bahwajumlah tenaga kerja dan vektor karakteristikdari modal manusia berpengaruh positifterhadap pendapatan rumah tangganya.

Penelitian Gundersen dan Ziliak (2004),menggunakan data panel tingkat (level)negara bagian pada periode tahun 1981-2000 di Amerika Serikat. Penelitian dilaku-kan untuk melihat bagaimana pengaruhstruktur keluarga terhadap kemiskinan dan

kondisi makroekonomi. Penelitian ini jugamemasukkan variabel perbedaan wilayahdan ras. Metoda penelitian yang digunakanoleh Gundersen dan Ziliak adalah estimasiWeighted OLS. Hasil penelitian menunjuk-kan bahwa struktur keluarga berpengaruhterhadap kemiskinan dan kondisi makro-ekonomi

Penelitian yang dilakukan oleh Fitzsi-mons (2007) bertujuan melihat pengaruhresiko perubahan yang terjadi pada pen-dapatan orang tua, serta bagaimana pe-ngaruhnya terhadap tingkat investasi padapendidikan anak di Indonesia. Penelitiantersebut menggunakan metoda IV (Instru-mental Variable) dengan instrumen yang dipergunakan adalah besarnya curah hujan.Besaran curah hujan digunakan untukmeng-instrumentasi resiko pada pendapa-tan orang tua tersebut pada tingkat desa.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pe-ningkatan risiko pada level desa yangdiinstrumentasi dengan curah hujan (ataudihadapkan pada resiko curah hujan) ber-pengaruh terhadap penurunan tingkat investasi pada pendidikan anak.

Penelitian yang dilakukan oleh Purnas-tuti et al. (2011), melalui penggunaan dataIFLS 4 (Indonesian Family Life Survey 4) de-ngan menggunakan Augmented MincerianModel perhitungan menggunakan OLS(Ordinary Least Square), ditemukan buktibahwa tingkat pengembalian pribadi (pri-vate return) dari sekolah di Indonesia lebihrendah bila dibandingkan dengan tingkatpengembalian pribadi di negara-negaraAsia dan negara berkembang lainnya. Arti-nya tingkat pengembalian pribadi misalnyabesarnya upah yang didapat oleh individutersebut setelah lulus pendidikan di Indonesia lebih rendah dibandingkan pengem-balian pribadi di negara maju. Ditemukanpula bahwa tingkat pengembalian sekolahdari laki-laki berbeda dengan tingkatpengembalian sekolah perempuan, tingkatpengembalian sekolah anak perempuanlebih tinggi dibandingkan tingkat pengem-balian sekolah anak laki-laki. Penelitianyang dilakukan oleh Blau et al. (1988),

Pengaruh Pendidikan Dan Pengalaman Pada Pendapatan… -- Taufiqurahman 455

dengan menggunakan model Mincer de-ngan persamaan model logit untuk aplikasidata negara Nikaragua tahun 1977-1978,untuk melihat pengaruh dari strategiinvestasi yang berbeda pada pendidikanterhadap pendapatan rumah tangga danpendapatan (individu). Pengukuran yangdilakukan oleh Blau et al. (1988) adalahdengan memasukan variabel ukuran rumahtangga, status pernikahan dan tingkat parti-sipasi angkatan kerja. Hasilnya menunjuk-kan bahwa: (1) Pilihan dalam strategi inves-tasi sekolah memiliki pengaruh yang pen-ting terhadap distribusi pendapatan, (2) Pe-ngaruh tidak langsung dari sekolah (pe-ngaruh imbas, pengaruh bawaan yang tidaklangsung) adalah signifikan dan pentingterhadap pendapatan rumah tangga, (3) Pe-nurunan pembedaan terhadap pendidikanwanita (peningkatan pemerataan pendidi-kan terhadap wanita) memiliki efek yangsubstantif terhadap pemerataan pendapat-an.

Penelitian disertasi dari Roope (1999)dengan menggunakan model Mincer yangdimodifikasi, menggunakan data panelnegara Finlandia tahun 1970 dan 1982.Metoda pengolahan data menggunakanmetoda OLS (Ordinary Least Square) dan IV(Instrumental Variabel). Hasil penelitian me-nunjukkan bahwa karakteristik rumah tang-ga sebagai instrumen yaitu pendidikan ibudan ayah serta pendapatan ibu dan ayahberpengaruh terhadap pilihan pendidikan,termasuk efeknya terhadap biaya danmanfaat (benefit) sekolah. Variasi dari ting-kat pengembalian sekolah menunjukkanatau merefleksikan perbedaan dalam modalmanusia yang diperolah dari nilai ke-terampilan yang laku di pasar (marketable)pada lapangan kerja (workplace) yang ter-sedia.

Penelitian yang dilakukan oleh Cheva-lier (2004), menggunakan data Inggris 1994-2002, melalui metoda eksperimen me-nunjukkan bahwa terdapat pengaruh positifdari pendidikan kedua orang tua (ayah danibu) terhadap pencapaian sekolah anak biladiarahkan pada orangtua alamiah/biologis

saja (natural parent). Orang tua tiri tidak ber-pengaruh atau pengaruhnya negatif ter-hadap pendidikan anak. Penelitian jugamenunjukkan estimasi teguh (robust) de-ngan memasukkan variabel kontrol pen-dapatan, partisipasi angkatan kerja, ke-suburan (fertility) dan kualitas lingkungantetangga, semuanya menunjukkan bahwapengaruh dari pendidikan orangtua adalahlangsung atau berpengaruh penting ter-hadap pencapaian sekolah anak.

Penelitian yang dilakukan oleh Jung-min (2004), pada data panel Korea Selatantahun 1993 dan 1998, menunjukkan buktikuat bahwa jumlah anak kandung (sibling)memiliki hubungan yang berlawanan (ter-balik) terhadap tingkat pendidikan anak,pada kondisi orang tua yang memilikitingkat kesuburan (fertility) tinggi.

METODE PENELITIANMetode analisis IV pada dasarnya bisa

digunakan untuk penelitian dengan meng-gunakan metode eksperimen maupun noneksperimen. Metoda analisis IV adalahmeng-instrumentasi variabel yang kita curi-gai terpengaruh (endogenous) (P), melaluivariabel lain yang mempengaruhi variabeltersebut (Z), tapi tidak berpengaruh lang-sung pada variabel eksogennya (Y). MetodaIV juga bisa digunakan untuk mengatasimasalah feed back (hubungan timbal balik)antara (X) dengan (Y). Proses pengujian sua-tu kebijakan dengan menggunakan modelIV dilakukan melalui dua tahapan OLS,oleh karena itu model IV pada prakteknyamenggunakan model analisis TSLS (TwoStage Least Square)/2SLS. Model dasar dariIV adalah sebagai berikut:Tahap 1 : = + + + ….….(1-1)Tahap 2 : = + + + ,.…......(1-2)cov (Z,ε)=0,cov (Z,τ)˃0,cov (Z,P)>0

Kedua model tersebut menjelaskanbahwa: Tahap 1: variabel Y dipengaruhioleh variabel P (program), dan variabel lain-nya (X). Tahap 2: model (1-2) adalah modelinstrumen untuk variabel P. Pada kedua

456 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 4, Desember 2013 : 461 – 467

model tersebut fungsi dari IV adalah meng-ganti variabel P dengan variabel lain (Z)yang menjelaskan variabel P tersebut tapitidak berkorelasi dengan errornya (ε). Varia-bel Z disebut sebagai Instrumental Variable.Tiga catatan syarat di bawah model (1-1)dan (1-2) menjelaskan bahwa: syarat per-tama adalah variabel instrumen (Z) tidakberkorelasi dengan residu yang diprediksi-kan (residual predicted; ε), kemudian syaratyang kedua adalah bahwa variabel Z harusberkorelasi dengan τ (error term) dari model2, dan syarat yang ketiga adalah variabel Zharus berkorelasi dengan variabel program(P). Adapun contoh variabel instrumenyang sering dipergunakan adalah padapengukuran efek pendidikan anak denganmenggunakan instrumen pendidikan orangtua.

Masalah yang biasanya dihadapi dalampenggunaan metoda IV adalah: (1) Omitedvariabel, yaitu menghilangkan variabel yangpenting, misalnya: disebabkan data tidakada atau tidak lengkap; atau dihadapkanpada situasi komplikasi (campur-aduk atausituasi saling mempengaruhi), seperti padacontoh kebijakan job training: adanya ke-mungkinan perbedaan motivasi, perbedaaninformasi, dan perbedaan biaya opportu-nitas (opportunity cost), (2) Partisipan biasa-nya adalah endogenous (padahal keikut-sertaan partisipan secara teori haruslahsukarela), (3) Terjadinya “Endogenous pro-gram placement” (tempat pelaksanaan pro-gram adalah berpengaruh), misalnyakarakteristik desa yaitu potensi dan kondisidesa yang berbeda memungkinkan hasilyang berbeda untuk kebijakan yang sama.Untuk kasus tersebut biasanya dipecahkandengan melakukan apa yang dikenal de-ngan istilah “inten-to-treat” (dinaikan ke-tingkat/level unit analisis yang lebih tinggi;misalnya ke tingkat/level desa).

Model regresi upah dikembangkanoleh Mincer tahun 1958 dan 1974, sedang-kan bentuk formalnya dikembangkan olehBen-Porath (1967). Model ini diawali de-ngan pemikiran bahwa akumulasi modalmanusia merupakan kaitan (link) antara

upah (sebagai variabel observed) dengankuantitas keterampilan (skill) yang dimilikioleh individu (sebagai variabel unobserved)dalam pasar tenaga kerja yang berbentukpasar persaingan sempurna, bila dimodel-kan adalah sebagai berikut:= . ……………………….………. (1-3)Dimana, adalah tingkat upah di pasar,adalah harga per unit dari keterampilan,dan adalah kuantitas dari keterampilan(modal manusia), sehingga:= .+ …………………(1-4)

Kontribusi utama dari teori modalmanusia ini adalah mengembangkan pen-dekatan fungsi produksi terhadap spesisifi-kasi (.) sehingga memungkinkan diper-lakukan sebagai variabel yang terobservasi(observable variable) melalui perhitunganalokasi waktu (time allocation).Model regresi Mincer pada prinsipnyamenjelaskan mengenai terdapatnya hubu-ngan yang kuat dan jelas antara upah pasar,pendidikan dan pengalaman. Pada tahaptersebut persamaan upah Mincer masih ber-sifat deskriptif dan belum bersifat infor-matif mengenai jumlah optimal dari sekolah(hal tersebut adalah tipikal pemikiran yangdikembangkan di bawah asumsi exogenousdari akumulasi modal manusia). Model inimendefinikan (menterjemahkan) sebagaiberikut: Variabel adalah penerimaanpotensial (potential earning) pada waktu t(bila bekerja penuh; full time). Dalam hal ini

adalah sebagai modal manusia. Kemudi-an = . sebagai investasi dalam modalmanusia (misalnya pelatihan). Sedangkanadalah jumlah dari waktu (exogenous)terhadap pelatihan ( = 1 pada sekolah).Kemudian adalah pengembalian dari pe-latihan (atau sekolah), maka: = +. = (1 + . ), Secara umum, dimulaidari periode 0 (pengembalian potensialpada 0 adalah ), = [∏ (1 + . )]

Selanjutnya dibagi horizon kedalam 2periode (periode sekolah dan pasca sekolah;pelatihan). Dimana = (di sekolah),= (pada aktivitas pelatihan), (s=school,o=training),

Pengaruh Pendidikan Dan Pengalaman Pada Pendapatan… -- Taufiqurahman 457

= [(1 + ) . , sehingga:= [∏ (1 + . )](1 + ) . ,Selanjutnya persamaan pengembalian

potensial (potential earning) tersebut di log-kan, dengan catatan bahwa maupunkeduanya nilainya kecil, maka:ln = ln + . + .Tahap berikutnya adalah memperkenalkanelemen pengalaman (X) dalam persamaantersebut. Caranya adalah dengan membuatvariabel ( ) sebagai tingkat eksogen dariakumulasi modal sepanjang menyelesaikansekolah. Catatannya adalah: t=T-s=X; (t=be-kerja penuh, T=total waktu, s=sekolah), se-hingga akhirnya menjadi Mincer Wageregression:ln ( , ) = + . + . + . ..(1-5)

Bahwa ketika di turunkan terhadap (.),nilai dari intersep adalah harga sekarangdari log produk keterampilan dan ke-mampuan awal, adalah pengembaliandari sekolah, / adalah pengembaliandari pengalaman (hal ini merefleksikan ke-cembungan kurva pengembalian terhadapusia ketika negatif). Ketikan (.) ber-tambah (augmented) pada kasus ras/jeniskelamin, maka hal tersebut akan bergunauntuk digunakan dalam studi tentangdiskriminasi.

Adapun bentuk ekonometrika standardari Mincer Wage Regression adalah sebagaiberikut:= = + . ℎ +2. + 3. 2+ ……………….…..(1-6)W adalah upah, Schooling adalah waktusekolah dan exp adalah jumlah waktu daripengalaman kerja.

Sebagaimana perkembangan teori padaumumnya, maka terdapat kelebihan dan ke-kurangan dari model Mincer. Beberapa ke-lebihan dan kelemahan model Minceradalah: a) Tingkat pengembalian (earning)dari kelompok pendidikan yang berbedadianggap pengembaliannya sama (paralel),b) Tingkat pengembalian dari pengalamandianggap sebagai pengembalian modal

manusia secara umum (general), c) Mincermenganggap bahwa tingkat produktifitasmeningkat sejalan dengan pengalaman me-laui: proses belajar sambil bekerja (learning-by-doing), terdapat investasi secara ekplisitpada pelatihan (training), d) Model Mincermenjelaskan sebab tingkat pengembalianpekerja yang lebih tua (older workers) menu-run adalah: terjadinya penyusutan (depresi-asi) pada modal manusia, tidak terjadinyapenggantian yang cukup terhadap pe-nyusutan tersebut, e) Meskipun penjelasanmodel Mincer banyak membuktikan ke-benarannya, tapi apakah benar untuk se-luruh kondisi?, f) Pada kenyataannya ter-dapatnya pekerja yang bekerja tidak sesuaidengan keahliannya (displace workers), pe-kerja yang lebih tua (berpengalaman) ke-hilangan pekerjaanya pada saat perusahaanmengalami kerugian besar, g) Pada banyakkasus menunjukkan bahwa pekerja yanglebih tua akan lebih produktif menunjukkanbukti yang tidak terlalu kuat (lemah).

Model yang akan dipergunakan dalampenelitian ini adalah model yang di-kembangkan oleh Mincer (1958, 1974) yangdimodifikasi oleh penulis. Proses modifikasidilakukan melalui tahapan sebagai berikut:1) Model Mincer dijadikan kerangka dasardalam keberhasilannya menjelaskan hubu-ngan antara pendidikan dan pengalamanterhadap pendapatan upah rumah tangga.2) Selanjutnya dilakukan instrumentasi ter-hadap variabel pendidikan dengan meng-gunakan metoda IV (Instrumental Variabel)instrumennya adalah jumlah anak kandung(Sibling) dan tingkat pendidikan orang tua(EducHead). 3) Selanjutnya terhadap modeltersebut dilakukan proses perbandingan de-ngan menggunakan ukuran variabel upahdan juga variabel pendapatan total darirumah tangga.

Untuk mengukur pengaruh sumberdaya manusia terhadap pendapatan rumahtangga, maka sesuai dengan teori yangmelatarbelakangi model Mincer bahwa pe-nelitian ini akan memusatkan perhatianpada aspek pendidikan dan pengalaman.Kedua aspek tersebut diyakini merupakan

458 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 4, Desember 2013 : 461 – 467

komponen utama sebagai penentu kualitassumber daya manusia. Walaupun harusdiakui ada beberapa faktor lain yang jugaikut menentukan kualitas sumber dayamanusia seperti kualitas makanan, kualitassanitasi, faktor keturunan dan lain sebagai-nya.

Model regresi upah dari Mincer adalahmodel yang secara spesifik mencoba men-jelaskan mengenai pengaruh pendidikan(dan pengalaman) terhadap upah (wage).Komponen utama yang diukur dari modeltersebut adalah sekolah (schooling) danpengalaman (experience). Pemilihan modelMincer dalam penelitian yang akan dilaku-kan dengan ukuran utama upah didasaripemikiran bahwa upah merupakan konpo-nen utama dari kebanyakan rumah tanggadimanapun. Perbedaan penelitian yangakan dilakukan dibandingkan dengan mo-del standarnya adalah bahwa unit analisisyang digunakan adalah unit rumah tangga,sehingga ukuran dari variabel upah yangakan dipakai adalah rata-rata upah dikeluarga dan rata-rata pendapatan tersebut(sebagai perbandingan juga akan dicobakanukuran total upah dan total pendapatan),ukuran sekolah adalah rata-rata lama pen-didikan, dan ukuran pengalaman adalahrata-rata pengalaman.

Terhadap model Mincer tersebut se-lanjutnya akan dilakukan proses instrumen-tasi dengan menggunakan metoda IV.Variabel yang akan dilakukan instrumentasiadalah variabel pendidikan. Penggunaanmetoda IV adalah salah satu cara untukmenghilang endogeneity. Instrument yangumumnya digunakan adalah pendidikanorang tua (pendidikan ibu, pendidikanayah, atau pendidikan keduanya). Pada pe-nelitian ini akan digunakan instrumen jum-lah anak kandung sekaligus juga tingkatpendidikan orangtua, dengan alasan se-bagai berikut: (1) Komponen anak kandungadalah bagian utama dari keluarga inti, (2)Jumlah anak kandung akan mempangaruhiterhadap pendidikan anggota keluarga,dengan asumsi semakin banyak anakkandung akan semakin rendahnya rata-rata

pendidikan anggota keluarga, (3) Peng-gunaan instrumen tingkat pendidikan orangtua dilakukan sebagai pembanding dariinstrumen anak kandung.

Bentuk ekonometrika standar dariMincer Wage Regression adalah sebagaimanayang sudah dijelaskan dibagian depanadalah sebagai berikut:log = + . ℎ + . +3. 2+ ….............................................(1-7) Selanjutnya model tersebut diubahdisesesuaikan dengan tujuan penelitian ini,yaitu:ln = ln = + . _ +. + . + ……………….…(1-8)

Selanjutnya model instrumen yangakan digunakan adalah:_ = + . + ......(1-9)_ = + . +................……………….....…..….….…...(1-10)Keterangan:HI= Wage=Total pendapatan rumah tangga

dan upah (Rupiah)Educ_mean=Pendidikan (rata-rata tahun

pendidikan) dari anggota rumahtangga

Exp=Pengalaman (rata-rata tahun pengala-man kerja) dari anggota rumah tangga

Sibling=Jumlah anak kandung dalam rumahtangga tersebut (orang)

EducHead=Tingkat pendidikan kepalarumah tangga

β=Koefisien pada persamaan upahδ=Koefisien pada persamaan pendidikanε=Error term pada persamaan upahτ=Error term pada persamaan pendidikant=Waktu

Terdapat beberapa kemungkinankontribusi dari penelitan ini. Keyakinanterhadap kontribusi penelitian ini didukungoleh adanya beberapa perbedaan di-bandingkan penelitian-penelitian sebelum-nya, yaitu: (a) Pada berbagai penelitianyang terdahulu umumnya menggunakanunit analisis individu. Pada penelitian inimenggunakan unit analisis rumah tangga.Artinya penelitian ini akan menguji pe-ngaruh pendidikan dan pengalaman ter-hadap pendapatan dalam lingkup rumah

Pengaruh Pendidikan Dan Pengalaman Pada Pendapatan… -- Taufiqurahman 459

tangga di Indonesia. (b) Pada penelitiansebelumnya ukuran yang digunakan untukpendapatan adalah upah, dalam penelitianini juga akan digunakan total pendapatanrumah tangga, karena komponen upah da-lam masyarakat pedesaan tidak meng-gambarkan pendapatan yang sesungguhnyakarena komponen upah relatf kecil. (c)Instrumen yang digunakan terhadap modelMincer Wage Regression dalam model IV(Instrumental Variabel) umumnya adalahpendidikan orang tua (EducHead= ayah, ibu,atau keduanya), pada penelitian ini jugaakan juga dipergunakan instrumen jumlahanak kan- dung (sibling).

Data yang dipergunakan adalah datapanel yang bersumber dari IFLS (IndonesianFamily Life Survey). Alasan penggunaan IFLSadalah sebagai berikut: (a) Data yang di-kumpulkan dalam publikasi IFLS adalahdata panel (panel data), yaitu kelompok datayang sering disebut juga data longitudinal(longitudinal data). Berbeda dengan dataantar waktu (cross section) maupun dataderet waktu (time series), data panel di-kumpulkan berdasarkan unit yang sama(individu, keluarga, perusahaan, kota, ne-gara, dan lainnya) antar waktu (Woolridge,2009). (b) Seluruh komponen data yangdiperlukan dalam penelitian ini semuanyatersedia dalam cakupan data IFLS. Ke-seluruhan data tersebut mencakup data-data indikator dari seluruh variabel dalammodel yang digunakan dalam penelitian ini.Berdasarkan kedua alasan tersebut di atas,maka diharapkan penggunaan data IFLSpada penelitian ini mampu memberikaninformasi yang utuh dan kuat (signifikan).Artinya mampu melakukan penelusuranmengenai perubahan pada unit rumahtangga yang sama antar waktu secara tajam.Selain alasan tersebut di atas, data IFLSsudah diakui secara internasional memilikikualitas data yang baik, terutama karenamemiliki tingkat ketidaksinambungan (attri-tion) data yang rendah, atau rendahnyatingkat kehilangan data pada individu yangsama antar waktu. Cakupan data IFLSmeliputi data dari 13 propinsi, 321 data

komunitas (kelurahan/desa) dan sekitar22.000 data individual.

Adapun data IFLS yang akan diguna-kan dalam penelitian ini adalah IFLS-3tahun 2000 dan IFLS-4 tahun 2007. Alasanpenggunaan dua survey tersebut karena: (a)Penggunaan dua titik waktu yaitu tahun2000 dan tahun 2007 mencukupi kebutuhandata untuk analisis pengujian perubahanpada variabel yang diteliti pada sebuahrentang antar waktu. (b) Kedua kelompokdata tersebut adalah dua gelombang survey(wave) yang terakhir dilakukan, sehinggainformasi yang diharapkan terkini padavariabel-variabel yang akan diuji dalampenelitian tersebut. Pengolahan data akanmenggunakan perangkat lunak (software)STATA.

Data IFLS merangkum 13 data panelpropinsi yang mewakili Indonesia secarakeseluruhan. Data tersebut meliputi empatpulau besar selain pulau papua, yaitu:Pulau Sumatra meliputi Sumatra Selatan,Sumatra Barat, Lampung dan SumatraUtara, Pulau Jawa meliputi DKI Jakarta,Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur danDI Yogyakarta, Pulau Kalimantan meliputiKalimantan Selatan, Pulau Bali dan NusaTenggara meliputi Bali dan Nusa TenggaraBarat, Kepulauan sulawesi diwakili olehSulawesi Selatan.

Proses pengolahan data dan siste-matika pembahasan akan dilakukan secarabertahap. Tahap 1 adalah pengujian validi-tas terhadap variabel instrumen yang akandigunakan. Pada tahap ini akan dilakukanregresi variabel Sibling, SiblStay, EducHead,EdParent masing-masing terhadap educ_mean. Hasil dari tahap ini akan menentukanvariabel mana yang layak digunakan se-bagai variabel instrumen. Variabel yangakan digunakan adalah variabel yang me-nunjukkan pengaruh yang signifikan ter-hadap Educ_mean.

Tahap ke-2 adalah menguji pengaruhdari variabel Educ_mean, Exp_mean, danExp_mean2 terhadap ln_HI, ln_HI_mean,ln_Wage, ln_Wage_mean. Pada tahapan iniakan diketahui variabel-variabel mana yang

460 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 4, Desember 2013 : 461 – 467

berpengaruh paling kuat dan signifikanterhadap variabel-variabel dependennya(ln_HI, ln_HI_mean, ln_Wage, ln_Wage_mean). Hasil tahapan ini akan dipergunakanuntuk memasukkan variabel instrumenyang sudah terpilih pada tahapan 1.

Tahap ke-3 adalah melakukan prosesinstrumentasi menggunakan metoda IVmelalui dua tahapan OLS atau 2SLS (atauTSLS). Pada tahapan ini akan diketahuiinstrumen mana (hasil tahap 1) yang palingkuat mempengaruhi secara langsung ter-hadap pendidikan (hasil tahap 2), danberpengaruh kuat dan tidak langsungterhadap pendapatan rumah tangga (hasiltahap-3). Selanjutnya Tahap ke-4 adalahdilakukan pengujian melalui test-F dari Wu-Housman test untuk menguji bahwa model

tersebut terbebas dari pengaruh endogeneity(Catatan: Masalah endogeneity terjadi ketikaterdapat variabel yang mempengaruhivariabel dependen (Y), ternyata tidak bisaditangkap pada variabel independennya(X), akhirnya akan ditangkap pada variabelerror-nya (ɛ), sehingga model yang dibuattersebut tidak bisa menjelaskan denganlengkap dan kuat terhadap kondisi yangsesungguhnya).

ANALISIS DAN PEMBAHASANBerdasarkan perhitungan tentang pe-

ngaruh jumlah anak kandung (Sibling)terhadap rata-rata pendidikan pekerja dirumah tangga (Educ_mean) menunjukkantidak terdapat pengaruh yang signifikan(Tabel 2).

Tabel 2Pengaruh Jumlah Anak Kandung dan Pendidikan Orang Tua

Terhadap Rata-Rata Pendidikan Pekerja di Rumah Tangga

(1) (2) (3) (4)Educ_mean Educ_mean Educ_mean Educ_mean

Sibling 0.0399(0.0265)

SiblStay -0.00193(0.0376)

EducHead 0.540***(0.00544)

EdParent 0.312***(0.00291)

_cons 8.700*** 8.718*** 4.712*** 5.490***(0.0305) (0.0290) (0.0546) (0.0423)

N 21710 21710 21710 21710R-sq 0.000 0.000 0.458 0.368adj. R-sq 0.000 -0.000 0.458 0.368rmse 3.858 3.858 2.840 3.067

Standard errors in parentheses* p<0.05, ** p<0.01, *** p<0.001Sumber : keluaran (output) hasil pengolahan data

Pengaruh yang tidak signifikan ter-sebut ditunjukkan oleh pengaruh jumlahanak kandung yang tinggal di rumahtangga tersebut (SiblStay) terhadap rata-ratapendidikan pekerja di rumah tangga,sedangkan tingkat pendidikan orang tua(EducHead) menunjukkan pengaruh yang

signifikan terhadap rata-rata pendidikanpekerja (Educ_mean) di rumah tangga. Haltersebut ditunjukkan tidak hanya denganmenggunakan ukuran pendidikan kepalarumah tangga tapi dengan menggunakanukuran pendidikan kedua orang tua(EdParent). Penjelasan mengenai tidak

Pengaruh Pendidikan Dan Pengalaman Pada Pendapatan… -- Taufiqurahman 461

signifikannya jumlah anak terhadap rata-rata pendidikan pekerja di rumah tanggatersebut adalah karena rata-rata pendidikandi Indonesia masih sekitar lulus SD(Sekolah Dasar) yaitu pada angka rata-rata8,7 tahun (Tabel 3), komponen biaya tingkatpendidikan SD lebih banyak ditanggungoleh pemerintah, sehingga tidak signifikan(tidak memiliki hubungan yang kuat) secaralangsung dengan tingkat pendidikan pe-kerja di rumah tangga, maupun hubungantidak langsung terhadap pendapatan danupah rumah tangga. Hal tersebut juga

didukung oleh data yang diterbitkan olehBank Dunia bahwa rata-rata tahun sekolahseluruh penduduk Indonesia adalah 5,8tahun, atau rata-rata pendidikan SekolahDasar (Tabel 1). Hasil penelitian bertolakbelakang dengan hasil penelitian yang di-lakukan oleh Junming (2004) yang me-nunjukkan bahwa terdapat bukti kuat bah-wa jumlah anak kandung (sibling) memilikihubungan yang berlawanan (terbalik) ter-hadap tingkat pendidikan anak, pada kondisi orang tua kesuburannya (fertility) tinggi.

Tabel 3Ringkasan Statistik

Variable Obs Mean Std. Dev. Min MaxHI 21710 1.56e+07 3.74e+07 1400 2.01e+09HI_mean 21710 8175835 1.78e+07 1400 1.00e+09ln_HI 21710 15.80163 1.277468 7.244227 21.41891ln_HI_mean 21710 15.24773 1.199073 7.244227 20.72327Wage 21710 1.47e+07 3.54e+07 1400 2.01e+09Wage_mean 21710 7816499 1.73e+07 1400 1.00e+09ln_Wage 21710 15.74757 1.27809 7.244227 21.41891ln_Wage_mn 21710 15.19367 1.209104 7.244227 20.72327Educ_mean 21710 8.717777 3.858128 0 24Exp_mean 21710 21.70716 12.13016 -5 68Exp_mean2 21710 618.3349 698.2286 0 4624AgeL_mean 21710 37.42494 10.43596 10 75EdParent 21710 10.33842 7.49783 0 41EducHead 21710 7.417642 4.835905 0 29Sibling 21710 0.4452326 0.8690157 0 8SiblStay 21710 0.2542607 0.6015044 0 5

Sumber : keluaran (output) hasil pengolahan data

Adapun pengaruh rata-rata pendidikanpekerja di rumah tangga dan pengalamankerja terhadap pendapatan rumah tanggaadalah signifikan terhadap pendapatanmaupun terhadap upah rumah tangga(Tabel 4). Kedua variabel tersebut signifikantidak hanya terhadap total tapi juga ter-hadap rata-rata upah rumah tanggamaupun pendapatan rumah tangga (upahditambah pendapatan bersih dari usahapertanian dan Non-pertanian). Berdasarkan

tabel 4 tersebut, ternyata model yang men-jelaskan kaitan paling kuat di antara varia-bel tersebut adalah model 4, yaitu kaitanantara pendidikan rata-rata pekerja danpengalaman kerja terhadap rata-rata upahdi rumah tangga. Penjelasan dari hal ter-sebut adalah karena variabel pendidikandan pengalaman menggunakan ukurananggota rumah tangga yang bekerja se-hingga berkaitan langsung dengan upah.Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil

462 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 4, Desember 2013 : 461 – 467

penelitian yang dilakukan oleh Blau et al.(1988), yang menunjukkan bahwa: (a) Pili-han dalam strategi investasi sekolah me-miliki pengaruh yang penting terhadap

distribusi pendapatan, (b) pengaruh tidaklangsung dari sekolah adalah signifikan danpenting.

Tabel 4Pengaruh Pendidikan dan PengalamanTerhadap Pendapatan Rumah Tangga

(1) (2) (3) (4)ln_HI ln_Wage ln_HI_mean ln_Wage_mn

Educ_mean 0.164*** 0.167*** 0.174*** 0.178***(0.00240) (0.00240) (0.00227) (0.00228)

Exp_mean 0.0678*** 0.0665*** 0.0406*** 0.0392***(0.00231) (0.00231) (0.00216) (0.00217)

Exp_mean2 -0.00119*** -0.00116*** -0.000601*** -0.000577***(0.0000402) (0.0000405) (0.0000379) (0.0000382)

_cons 13.63*** 13.56*** 13.22*** 13.15***(0.0427) (0.0426) (0.0402) (0.0403)

N 21710 21710 21710 21710R-sq 0.263 0.271 0.278 0.283adj. R-sq 0.263 0.271 0.277 0.283rmse 1.097 1.091 1.019 1.024

Standard errors in parentheses* p<0.05, ** p<0.01, *** p<0.001Sumber : keluaran (output) hasil pengolahan data

Berdasarkan hasil perhitungan me-nunjukkan bahwa yang bisa digunakansebagai variabel instrumen dalam metodaInstrumental Variable (IV) adalah variabelpendidikan kepala rumah tangga (EducHead) dan pendidikan kedua orang tua(EdParent). Kepala rumah tangga adalahpimpinan rumah tangga bisa ayah atau ibu(apabila ayah tidak ada), sedangkan keduaorang tua adalah ayah dan ibu. Selanjutnyasetelah dilakukan perhitungan denganmenggunakan kedua instrumen tersebutternyata kedua ukuran tersebut menunjuk-kan hasil yang sama baiknya (Tabel 5 danTabel 6). Artinya bahwa secara statistikterbukti ke 8 model tersebut (4 modeldengan instrumen EducHead dan 4 modeldengan instrumen EdParent) menunjukkanhubungan yang signifikan. Berdasarkandata statistik deskriptif (Tabel 3) rata-ratapendidikan orang tua adalah 7,4 tahun ataurata-rata tamat Sekolah Dasar. Sedangkan

rata-rata pendidikan gabungan dari ayahdan/atau ibu adalah 10,3 tahun.

Hasil penelitian sejalan dengan hasilpenelitian yang dilakukan oleh Rope (1999)dalam disertasinya menunjukkan bahwakarakteristik rumah tangga sebagai instru-men yaitu pendidikan ibu dan ayah sertapendapatan ibu dan ayah berpengaruh ter-hadap pilihan pendidikan, termasuk efek-nya terhadap biaya dan keuntungan (benefit)sekolah.

Hasil penelitian tersebut juga sejalandengan hasil penelitian yang dilakukan olehChevalier (2004), yang menunjukkan bahwaterdapat pengaruh positif dari pendidikankedua orang tua (ayah dan ibu) terhadappencapaian sekolah anak bila diarahkanpada orangtua alamiah/biologis saja (natu-ral parent).

Penelitian juga menunjukkan estimasiadalah teguh (robust) dengan memasukkanvariabel control pendapatan, partisipasi

Pengaruh Pendidikan Dan Pengalaman Pada Pendapatan… -- Taufiqurahman 463

Tabel 5Pengaruh Pendidikan dan Pengalaman

terhadap Pendapatan Rumah Tangga dengan Instrumen EducHead

(1) (2) (3) (4)ln_HI ln_Wage ln_HI_mean ln_Wage_mn

Educ_mean 0.172*** 0.175*** 0.200*** 0.203***(0.00371) (0.00369) (0.00346) (0.00347)

Exp_mean 0.0696*** 0.0682*** 0.0462*** 0.0448***(0.00212) (0.00211) (0.00198) (0.00199)

Exp_mean2 -0.00119*** -0.00117*** -0.000620*** -0.000596***(0.0000341) (0.0000339) (0.0000318) (0.0000319)

_cons 13.53*** 13.46*** 12.89*** 12.82***(0.0543) (0.0541) (0.0506) (0.0509)

N 21710 21710 21710 21710R-sq 0.263 0.271 0.273 0.279adj. R-sq 0.263 0.271 0.273 0.279rmse 1.097 1.091 1.022 1.027

Standard errors in parentheses* p<0.05, ** p<0.01, *** p<0.001Sumber : keluaran (output) hasil pengolahan data

Tabel 6Pengaruh Pendidikan dan Pengalaman

terhadap Pendapatan Rumah Tangga dengan Instrumen EdParent

(1) (2) (3) (4)ln_HI ln_Wage ln_HI_mean ln_Wage_mn

Educ_mean 0.217*** 0.215*** 0.175*** 0.173***(0.00416) (0.00413) (0.00382) (0.00383)

Exp_mean 0.0796*** 0.0770*** 0.0408*** 0.0382***(0.00218) (0.00217) (0.00201) (0.00201)

Exp_mean2 -0.00123*** -0.00120*** -0.000602*** -0.000573***(0.0000345) (0.0000343) (0.0000317) (0.0000319)

_cons 12.94*** 12.94*** 13.20*** 13.21***(0.0597) (0.0593) (0.0549) (0.0551)

N 21710 21710 21710 21710R-sq 0.246 0.257 0.278 0.283adj. R-sq 0.246 0.257 0.277 0.283rmse 1.109 1.102 1.019 1.024

Standard errors in parentheses* p<0.05, ** p<0.01, *** p<0.001Sumber: keluaran (output) hasil pengolahan data

angkatan kerja, kesuburan (fertility) dankualitas lingkungan tetangga, semuanyamenunjukkan bahwa pengaruh pendidikanorangtua adalah langsung. Selanjutnyasetelah dilakukan uji endogeneity melalui

Wu-Hausman F-test terbukti ke 8 modeltersebut bebas dari endogeneity (Catatan:Masalah endogeneity terjadi ketika terdapatvariabel yang mempengaruhi variabeldependen (Y), ternyata tidak bisa ditangkap

464 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 4, Desember 2013 : 461 – 467

pada variabel independennya (X), akhirnyaakan ditangkap pada variabel error-nya (ɛ),sehingga model yang dibuat tersebut tidakbisa menjelaskan dengan lengkap dan kuatterhadap kondisi yang sesungguhnya), akantetapi untuk memenuhi syarat keteguhanmodel tersebut mengharuskan F-test>10,sehingga yang benar-benar teguh adalahmodel pengaruh EducHead terhadap rata-rata upah rumah tangga (HI_mean) danterhadap rata-rata pendapatan rumah tang-ga (Wage_mean), serta pengaruh EdParentterhadap total pendapatan rumah tangga(HI) dan terhadap total upah rumah tangga(Wage). Artinya baik EducHead maupunEdParent mempengaruhi secara langsungterhadap rata-rata pendidikan pekerja dirumah tanggga (variabel X), tapi tidak ber-pengaruh langsung terhadap pendapatanatau upah rumah tangga (variabel Y),sehingga bisa disimpulkan bahwa tingkatpendidikan orangtua (kepala rumah tanggamaupun gabungan ayah dan ibu) mem-pengaruhi secara langsung dan signifikanterhadap rata-rata pendidikan pekerja dirumah tangga dan mempengaruhi secaratidak langsung dan signifikan terhadappendapatan atau upah rumah tangga diIndonesia.

Dapat disimpulkan bahwa pengaruhpendidikan terhadap pendapatan atauupah, pengaruh pengalaman terhadap pen-dapatan atau upah, dan pengaruh pendidi-kan orang tua dan kepala rumah tanggaterhadap pendidikan pekerja di rumahtangga adalah berpengaruh kuat dan signi-fikan. Adapun pengaruh jumlah anak kan-dung terhadap pendidikan pekerja dirumah tangga tidak berpengaruh signifikankarena tidak terbukti bahwa jumlah anakkandung mempengaruhi secara langsungterhadap rata-rata pendidikan pekerja dirumah tangga maupun mempengaruhi se-cara tidak langsung terhadap pendapatanatau upah dari rumah tangga tersebut.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasilpenelitian yang sudah dilakukan olehRavallion dan Wodon (2000); Fafchampsdan Quisumbing (1999); Creamer (1961);

Xin dan Wu (1998) bahwa peningkatantingkat pendidikan berpengaruh positif dansignifikan terhadap peningkatan pendapa-tan (individu/rumah tangga). Kemudianhasil penelitian ini sesuai dengan hasilpenelitian yang sudah dilakukan oleh Xindan Wu (1998) bahwa peningkatan tingkatpengalaman berpengaruh positif dan signi-fikan terhadap peningkatan pendapatan(individu/rumah tangga).

SIMPULAN DAN SARANSimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, makadapat disimpulkan bahwa pengaruh jumlahanak kandung terhadap rata-rata pendidi-kan pekerja di rumah tangga menunjukkantidak terdapat pengaruh yang signifikan.Artinya banyaknya jumlah anak kandungtidak berpengaruh terhadap tingkat pen-didikan pekerja di rumah tangga, sedang-kan tingkat pendidikan orang tua me-nunjukkan pengaruh yang signifikan ter-hadap rata-rata pendidikan pekerja dirumah tangga. Hal tersebut ditunjukkantidak hanya dengan menggunakan ukuranpendidikan kepala rumah tanggga tapi jugadengan menggunakan ukuran pendidikankedua orang tua.

Pengaruh rata-rata pendidikan pekerjadi rumah tangga dan pengalaman kerjaterhadap pendapatan rumah tangga adalahsignifikan terhadap pendapatan maupunupah rumah tangga. Artinya tingat pendidi-kan dan pengalaman pekerja berpengaruhterhadap pendapatan rumah tangga. Keduavariabel tersebut signifikan tidak hanyaterhadap total tapi juga terhadap rata-rataupah rumah tangga maupun pendapatanrumah tangga.

Variabel yang bisa dipergunakan se-bagai variabel instrumen dalam metodaInstrumental Variable (IV) adalah variabelpendidikan kepala rumah tangga dan pen-didikan kedua orang tua. Selanjutnya se-telah dilakukan perhitungan dengan meng-gunakan kedua instrumen tersebut ternyatayang benar-benar teguh adalah modelpengaruh pendidikan kepala rumah tangga

Pengaruh Pendidikan Dan Pengalaman Pada Pendapatan… -- Taufiqurahman 465

terhadap rata-rata upah rumah tangga danterhadap rata-rata pendapatan rumah tang-ga, serta pengaruh terhadap total pendapa-tan rumah tangga dan terhadap total upahrumah tangga.

Tingkat pendidikan orangtua (kepalarumah tanggga maupun gabungan ayahdan ibu) mempengaruhi secara langsungdan signifikan terhadap rata-rata pendidi-kan pekerja di rumah tangga dan mem-pengaruhi secara tidak langsung dan signi-fikan terhadap pendapatan atau upahrumah tangga di Indonesia.

Pengaruh pendidikan terhadap pen-dapatan atau upah, pengaruh pengalamanterhadap pendapatan atau upah, dan pe-ngaruh pendidikan orang tua dan kepalarumah tangga terhadap pendidikan pekerjadi rumah tangga adalah berpengaruh signi-fikan. Adapun pengaruh jumlah anakkandung terhadap pendidikan pekerja dirumah tangga tidak berpengaruh signifikankarena tidak terbukti secara signifikanbahwa jumlah anak kandung mempengaru-hi secara langsung terhadap rata-rata pen-didikan pekerja di rumah tangga maupunmempengaruhi secara tidak langsung ter-hadap pendapatan atau upah dari rumahtangga tersebut di Indonesia.

SaranBersadarkan simpulan di atas, di-

sarankan kepada para pengambil kebijakan(pemerintah maupun swasta), diantaranyadengan mendorong peningkatan tingkatpendidikan dan pelatihan bagi calon pekerjamaupun yang sudah bekerja, karena ter-bukti tingkat pendidikan pekerja berperanpenting dalam peningkatan pendapatanrumah tangga.

Perlu upaya untuk meningkatkan ting-kat pendidikan calon kepala rumah tanggamaupun kepala rumah yang sudah ber-keluarga karena terbukti berperan langsungterhadap peningkatan pendidikan pekerjadi keluarga, dan berperan secara tidak lang-sung terhadap pendapatan rumah tangga.

Penelitian ini memiliki keterbatasankarena mengukur perilaku rumah tangga

hanya pada kurun waktu tahun 2000sampai tahun 2007. Untuk itu perlu dilaku-kan penelitian lebih lanjut dengan meng-gunakan rentang waktu yang lebih panjang,atau sampai periode waktu yang terbaru.Penelitian ini dilakukan dengan mengguna-kan data akhir tahun 2007 karena tahuntersebut merupakan survey IFLS yang ter-akhir pada saat penelitian ini dilakukan.

DAFTAR PUSTAKABecker, G. 1964. Human Capital: A Theore-

tical and Empirical Analysis, with SpecialReference to Education. 2nd ed. NationalBureau of Economic Research (NBER).New York.

Blau, M. D., J. R. Behrman, dan B. L. Wolfe.1988. Schooling and Earnings Distri-butions with Endogenous Labour ForceParticipation, Marital Status andFamily Size. Economica, New Series55(219): 297-316.

Chevalier, A. 2004. Parental Education andChild’s Education: A Natural Experi-ment. Journal of Economic Literature84(14): 94-112.

Creamer, D. 1961. Some Determinants ofLow Family Income. Economic Develop-ment and Cultural Change, Essays in theQuantitative Study of Economic Growth,Presented to Simon Kuznets on the Occa-sion of His Sixtieth Birthday 9(3): 41.

Ding, S., D. Xiao-Yuan dan, S. Li. 2009.Women’s Employment and Family In-come Inequality During China’s Econo-mic Transition. Feminist Economics15(3): 163–190.

Fafchamps, M. Dan, A. R. Quisumbing.1999. Human Capital, Productivity, andLabor Allocation in Rural Pakistan. TheJournal of Human Resources 34(2): 369-406.

Fitzsimona, E. 2007. The Effect of Risk onEducation in Indonesia. The University ofChicago.

Greif, A. 2006. Family Structure, Institu-tions, and Growth: The Origins andImplications of Western Corporations.

466 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 4, Desember 2013 : 461 – 467

The American Economic Review 96(2):308-312.

Gundersen, C. dan J. P. Ziliak. 2004. Pover-ty and Macroeconomic PerformanceAcross Space, Race, and Family Struc-ture. Demography 41(1): 61-86.

Jalan, J. dan M. Ravallion. 2002. GeographicPoverty Traps? A Micro Model ofConsumption Growth in Rural China.Journal of Applied Econometrics 17(4):329-346.

Jungmin, L. 2004. Sibling Size and Invest-ment in Children's Education: AnAsian Instrument. Journal of PopulationEconomic 21(4): 855-875.

Mincer, J. 1974. Schoolling, Experience andEarnings. National Bureau of EconomicResearch. New York.

Purnastuti, L., P. Miller, dan R. Salim. 2011.Economic Returns to Schooling in ALess Developed Country: Evidence ForIndonesia. Journal of Economic Literature

International Conference on Applied Eco-nomics 28(4).

Ravallion, M. dan Q. Wodon. 2000. DoesChild Labour Displace Schooling?Evidence on Behavioural Responses toan Enrollment Subsidy. The EconomicJournal 110(462): 158-175.

Roope, U. 1999. Essays in Economics ofEducation. Dissertation. EconomicsKansantaloustieteen Laitoksen Tutki-muksia. Finland.

UNDP. 2012. Human Development Report(HDR) 2011. New York.

Xin, M. dan H. Wu. 1998. HouseholdIncome Determination and RegionalIncome Differential in Rural China.Asian Economic Journal 112(1): 65-88.

Woolridge, M. J. 2009. Introductory Econo-metrics: A Modern Approach, 4th edition.South Western Cengage Learning.United States.

Pengaruh Pendidikan Dan Pengalaman Pada Pendapatan… -- Taufiqurahman 467

Lampiran:Tabel 7

Spesifikasi Variabel dan Sumber Data

Variabel Keterangan Komponen SumberHI Total pendapatan

rumah tangga(Household Income)(Rupiah)

Pendapatan upah (Wage) daripekerja di rumah tangga usia 10-75tahun+ Pendapatan bersih sektorpertanian (Agr)+Pendapatanbersih sektor Non-pertanian(NonAgr)

IFLS hh, BukuK= ar15b,ar15a, ar09,Buku 2= ut09,nt09

HI_mean HI rata-rata(Rupiah)

Pendapatan rata-rata di rumahtangga tersebut (Total: pekerja usia10-75)

Wage Total Upah diRumah tangga(Wage) (Rupiah)

Pendapatan upah dari pekerja dirumah tangga usia 10-75 tahun

IFLS hh, BukuK= ar15b,ar15a, ar09.

Wage_mean Upah rata-rata(Rupiah)

Upah rata-rata dari pekerja dirumah tangga

Time Dummmy waktusurvey

D=1 untuk tahun akhir (2007) danD=0 untuk waktu awal (2000)

Educ Total pendidikan(Education) (tahun)

Lama pendidikan yang ditempuholeh pekerja di rumah tangga

IFLS hh, BukuK= ar16, ar09,ar15a

Educ_mean Rata-ratapendidikan (Tahun)

Rata-rata lama pendidikan daripekerja di rumah tangga usia 10-75

Exp Pengalaman kerja(Experience)(Tahun)

Usia pekerja (AgeLab)-7 tahunsebelum sekolah-lama pendidikan(Educ)

IFLS hh, BukuK=ar16, ar09,ar15a

Exp_mean Rata-ratapengalaman kerja(Tahun)

Rata-rata pengalaman kerja daripekerja usia 10-75 tahun di rumahtangga

AgeLab Usia pekerja (Age oflabor) (Tahun)

Usia pekerja di rumah tangga(rentang 10-75 tahun)

IFLS hh, BukuK= ar09, ar15a

EducHead Pendidkan kepalarumah tangga(Education of Head-family)

Pedidikan kepala rumah tangga(Ayah/Ibu/lainnya)

IFLS hh, BukuK= ar02b, ar16

EdParent Pendidkan orangtua(Education of parent)

Total Pendididikan Ayah dan Ibu IFLS hh, BukuK= ar02b, ar16

Sibling Jumlah anakkandung

Total anak kandung pada rumahtangga tersebut baik yang tinggaldi rumah tangga tsb atau di luar

IFLS hh, BukuK= ar02b, ar01a

SiblStay Jumlah anakkandung yangtinggal di rumahtangga tersebut

Total anak kandung pada rumahtangga tersebut tidak termasuktinggal di luar rumah tanggatersebut

IFLS hh, BukuK= ar02b, ar01a

Sumber : Buku kuesioner IFLS (diolah kembali oleh penulis)