Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

download Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

of 123

Transcript of Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    1/123

    PENGARUH METODEREWARDAND PUNISHMENT

    TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR QURAN-

    HADITS DI MAN KANDANGAN KEDIRI

    SKRIPSI

    Oleh:

    Umi Masruroh

    03110036

    JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    FAKULTAS TARBIYAH

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG

    OKTOBER, 2007

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    2/123

    2

    2

    PENGARUH METODEREWARDANDPUNISHMENT

    TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR QURAN-

    HADITS DI MAN KANDANGAN KEDIRI

    SKRIPSI

    Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Malang

    untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar

    Strata Satu Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

    Oleh:

    Umi Masruroh

    03110036

    JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    FAKULTAS TARBIYAH

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG

    OKTOBER, 2007

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    3/123

    3

    3

    HALAMAN PERSETUJUAN

    PENGARUH METODEREWARD AND PUNISHMENT

    TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR QURAN-HADITS

    DI MAN KANDANGAN KEDIRI

    SKRIPSI

    Diajukan Kepada Fakultas Universitas Islam Negeri (UIN) Malang

    Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

    Dalam menyelesaikan Program Sarjana

    Pendidikan Agama Islam

    Oleh:

    Umi Masruroh

    03110036

    Telah Diperiksa dan Disetujui Untuk Diujikan

    Pada Tanggal 03 Oktober 2007

    Oleh Dosen Pembimbing

    Drs. H. Suaib H. Muhammad, M.Ag

    NIP. 150227505

    Mengetahui,

    Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

    Drs. Moh. Padil, M. PdI

    NIP. 150267235

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    4/123

    4

    4

    PENGARUH METODEREWARD AND PUNISHMENT

    TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR QURAN-HADITS

    DI MAN KANDANGAN KEDIRI

    SKRIPSI

    Dipersiapkan dan disusun oleh

    Umi Masruroh (03110036)

    Telah dipertahankan di depan dewan penguji

    pada tanggal 3 Oktober 2007 dengan nilai A

    dan telah dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan

    untuk memperoleh gelar strata satu Sarjana Pendidikan Islam

    (S.Pd.I)

    Pada tanggal: 03 Oktober 2007

    Dewan Penguji

    Ketua Sidang, Sekretaris Sidang,

    Drs.H.Suaib H.Muhammad,M.Ag Hj. Rahmawati B. M.A

    NIP.150227505 NIP.150318021

    Penguji Utama,

    Drs. A. Fatah Yasin, M.Ag

    NIP.150287892

    Mengesahkan,

    Dekan Fakultas Tarbiyah

    Universitas Islam Negeri (UIN) Malang

    Prof. Dr. H. M. Djunaidi Ghony

    NIP. 150042031

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    5/123

    5

    5

    Drs. H. Suaib H. Muhammad, M. Ag

    Dosen Fakultas Tarbiyah

    Universitas Islam Negeri Malang

    NOTA DINAS PEMBIMBING

    Hal : Skripsi Umi Masruroh Malang, 25 September 2007

    Lamp. : 4 (Empat) Eksemplar

    Kepada Yth.

    Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Malang

    diMalang

    Assalamualaikum Wr. Wb.

    Sesudah melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa

    maupun teknik penulisan, dan setelah membaca skripsi mahasiswa tersebut di

    bawah ini:

    Nama : Umi Masruroh

    NIM : 03110036

    Jurusan : Pendidikan Agama Islam

    Judul Skripsi : Pengaruh Metode Reward And Punishment Terhadap

    Peningkatan Motivasi Belajar Quran-Hadits Di MAN

    Kandangan Kediri

    Maka selaku Pembimbing, kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah layak

    diajukan untuk diujikan.

    Demikian, mohon dimaklumi adanya.

    Wassalamualaikum Wr. Wb.

    Pembimbing,

    Drs.H.Suaib H.Muhammad,M.Ag

    NIP. 150227505

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    6/123

    6

    6

    SURAT PERNYATAAN

    Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya

    yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan

    tinggi, dan sepanjang sepengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat

    yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis

    diacu dalam naskah ini dan diterbitkan dalam daftar pustaka.

    Malang, September 2007

    Umi Masruroh

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    7/123

    7

    7

    !"

    #

    $!%!

    #"&'

    &((!!!)*#*

    *

    %++,!-&

    *

    !

    ./*#0

    !

    !%&

    &

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    8/123

    8

    8

    MOTTO

    Artinya:

    Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun,

    niscaya Dia akan melihat (balasan)nya. Dan Barangsiapa yang

    mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan

    melihat (balasan)nya pula (Q.S. Zal-Zalah: 7-8)1

    1 Departemen Agama RI,Al-Quran Terjemah dan Penjelasan Ayat Ahkam (Jakarta: Pena

    Quran, 2002), hlm. 600

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    9/123

    9

    9

    KATA PENGANTAR

    Bismillahirahmanirrahim

    Alhamdulillah segala puji syukur segalanya penulis panjatkan kehadirat

    Allah SWT, karena limpahan rahmat, hidayah serta inayahNya, sehingga penulis

    dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai tugas akhir perkuliahan.

    Shalawat serta salam senantiasa kita panjatkan kepada junjungan kita Nabi

    Besar Muhammad SAW, yang telah membimbing kita ke jalan yang benar, yaitu

    jalan yang di ridhoi Allah SWT.

    Dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini penulis tidak akan terlepas

    dari bimbingan dan dukungan dan bantuan dari semua pihak sehingga

    terselesaikan skripsi ini, oleh karena itu penulis mengucapkan ungkapan terima

    kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

    1. Bapak dan Ibunda tercinta yang dengan sabar telah membimbing,mendoakan, mengarahkan, memberi kepercayaan, dan bantuan moril serta

    materiil

    2. Bapak Prof. Dr. H. Imam Suprayogo selaku Rektor UIN Malang3. Bapak Prof. Dr. H. Djunaidi Ghony selaku Dekan Fakultas Tarbiyah4. Bapak Padil M. Pdi selaku ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam5.

    Bapak Drs. H. Suaib H. Muhammad M. Ag selaku Dosen Pembimbing

    yang telah memberikan bimbingannya hingga skripsi ini selesai

    6. Bapak Drs. Djamil Aly selaku Kepala Sekolah MAN Kandangan Kediriyang telah memberi izin dan kerja samanya

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    10/123

    10

    10

    7. Segenap Guru, karyawan serta siswa-siswi MAN Kandangan Kediri yangtelah memberikan bantuannya dalam memberikan data-data penelitian

    8. Semua teman-temanku yaitu Tutik Astiani, Nurussobah, Azizah, AnaFaizati, semua teman-temanku yang tidak bisa disebutkan satu persatu,

    terima kasih atas segala bantuannya

    9. Semua teman-teman ku di kost wartel A dan Istiqomah apartement10.Semua pihak yang ikut mensukseskan skripsi ini (maaf tidak mungkin

    disebutkan satu persatu)

    Penulis manyadari bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari sempurna.

    Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.

    Semoga skripsi ini memberikan manfaat pada semua pihak. Tujuan saya dengan

    karya ini setidaknya memberikan kontribusi bagi para pembaca karya ini, yang

    peduli dengan dunia pendidikan guna meningkatkan kualitas pendidikan.

    Akhirnya hanya Allah SWT berserah diri dan semoga skripsi ini

    bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan semua pihak pada umumnya,

    semoga kita semua mendapat Hidayah-Nya. AMIN.

    Penulis

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    11/123

    11

    11

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

    HALAMAN PENGAJUAN ........................................................................... ii

    HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii

    HALAMANPENGESAHAN. ...................................................................... iv

    HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING .............................................. v

    HALAMAN SURAT PERNYATAAN .........................................................vi

    HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vii

    HALAMAN MOTTO ....................................................................................viii

    KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

    DAFTAR ISI ................................................................................................. xi

    DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

    DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv

    ABSTRAK ...................................................................................................... xvi

    BAB I :PENDAHULUAN

    A.Latar Belakang Masalah................................................................ 1

    B. Rumusan Masalah. ........................................................................ 8

    C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 8

    D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 8

    E. Hipotesis ........................................................................................ 9

    E. Ruang Lingkup ............................................................................. 9

    F. Sistematika Pembahasan ............................................................... 10

    BAB II :KAJIAN PUSTAKA

    A. Pembahasan Tentang Reward ...................................................... 13

    1. Pengertian Reward ................................................................... 132. Macam-macam Reward ............................................................ 163. Tujuan Reward . ........................................................................ 21

    B. Pemabahasan Tentang Punishment .............................................. 23

    1. Pengertian Punishment ............................................................. 232. Macam-macam Punishment ..................................................... 30

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    12/123

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    13/123

    13

    13

    B. Pengaruh Metode reward terhadap Peningkatan Motivasi

    Belajar Quran-Hadits di MAN Kandangan Kediri ..................... 99

    C. Pengaruh Metode Punishment terhadap Peningkatan Motivasi

    Belajar Quran-Hadits di MAN Kandangan Kediri ..................... 101

    BAB VI :KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan ................................................................................ 103B. Saran-saran .................................................................................. 104

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    14/123

    14

    14

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 3.1 Skor Skala Likert Reward dan Punishment Terhadap

    Peningkatan Motivasi Belajar Quran-Hadits .................................... 73

    Tabel 3.2 Blue Print Skala Metode Reward dan Punishment

    Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Quran-Hadits .................... 74

    Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Skala Metode Reward dan Punishment

    Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Quran-Hadits .................... 77

    Tabel 4.1 Keadaan Guru MAN Kandangan Kediri .......................................... 82

    Tabel 4.2 Data Siswa MAN Kandangan Kediri................................................ 83

    Tabel 4.3 Data Keadaan Siswa Sejak Berdiri Sampai Sekarang ...................... 83

    Tabel 4.4 Luas MAN Kandangan Kediri.......................................................... 84

    Tabel 4.5 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Variabel Reward dan

    Punishment......................................................................................... 93

    Tabel 4.6 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Variabel Reward ...................... 95

    Tabel 4.7 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Variabel Punishment................ 96

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    15/123

    15

    15

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Surat Penelitian

    Lampiran 2. Struktur Organisasi MAN Kandangan Kediri

    Lampiran 3. Denah Lokasi Ruang MAN Kandangan

    Lampiran 4. Daftar Sarana Prasarana Kelas MAN Kandangan Kediri

    Lampiran 5. Surat Keputusan Kepala MAN Kandangan Tentang Pembagian

    Tugas Mengajar

    Lampiran 6. Kuesioner yang Belum Valid

    Lampiran 7. Kuesioner yang Sudah Valid

    Lampiran 8. Hasil Uji Reliabel Reward

    Lampiran 9. Hasil Uji Reliabel Punishment

    Lampiran 10. Hasil Uji Reliabel Motivasi

    Lampiran 11. Hasil Uji Regresi Reward dan Punisment

    Lampiran 12. Hasil Uji Regresi Reward

    Lampiran 13. Hasil Uji Regresi Punishment

    Lampiran 14. Tabel Frekuensi

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    16/123

    16

    16

    ABSTRAK

    Masruroh, Umi. Pengaruh Metode Reward and Punishment Terhadap

    Peningkatan Motivasi Belajar Quran-Hadits di MAN Kandangan Kediri. Skripsi,Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri

    (UIN) Malang. Drs. H. Suaib. H. Muhammad, M.Ag.

    Metode pembelajaran merupakan suatu teknik untuk mencapai tujuan.

    Dengan adanya metode pembelajaran diharapkan kegiatan belajar mengajar dapat

    berjalan sesuai dengan tujuan pendidikan, namun dalam kenyataannya masih ada

    siswa yang tidak fokus pada pelajaran, untuk itu diperlukan metode yang sesuai

    dan dapat meningkatkan minat belajar siswa. Adapun salah satu metode yang

    digunakan oleh guru MAN Kandangan Kediri adalah metode reward dan

    punishment, dengan menerapkan metode reward dan punishment diharapkan

    dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, karena dengan metode reward akan

    menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan dengan diberikanpunishment ini diharapkan dapat menertibkan siswa yang mengganggu dalam

    proses belajar mengajar. Kedua metode ini dapat menimbulkan motivasi sehingga

    siswa akan antusias dalam belajar Quran-Hadits. Dalam kegiatan belajar

    mengajar memang sangat penting diterapkan metode reward dan punishment

    sebagai salah satu metode pembelajaran.

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui signifikansi pengaruh

    metode reward dan punishment terhadap peningkatan motivasi belajar Quran-

    Hadits di MAN Kandangan Kediri, untuk mengetahui seberapa pengaruh metode

    reward dan punishment terhadap peningkatan motivasi belajar Quran-Hadits di

    MAN Kandangan Kediri.

    Penelitian ini menggunakan Korelasi Product Moment serta dengan

    menggunakan metode dokumentasi, kuesioner, dan observasi. Adapun metode

    analisis yang digunakan adalah analisis statistik dengan taraf signifikan 0,05 dan

    apakah ada pengaruh yang signifikan metode reward dan punishment terhadap

    peningkatan motivasi belajar Quran-Hadits, dan untuk memperkuat analisis ini

    digunakan analisis deskriptif yang digunakan untuk menganalisis hasil

    pengamatan mengenai pengaruh metode reward dan punishment,

    Hasil penelitian dari analisis data yang diperoleh dari hasil penelitian

    mengenai pengaruh metode reward dan punishment terhadap peningkatan

    motivasi belajar Quran-Hadits di MAN Kandangan Kediri mempunyai pengaruh

    yang signifikan untuk meningkatkan motivasi belajar Quran-Hadits yaitu sebesar

    42%.

    Kata kunci: Metode Reward dan Punishment, Motivasi belajar, Quran-Hadits

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    17/123

    17

    17

    DEPARTEMEN AGAMA

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG

    FAKULTAS TARBIYAHJl. Gajayana NO. 50 Malang Telp. (0341) 551354 Fax. (0341) 572533

    BUKTI KONSULTASI

    Nama : Umi Masruroh

    NIM : 03110036

    Jurusan : Pendidikan Agama Islam

    Pembimbing : Drs. H. Suaib H. Muhammad, M. Ag

    Judul : Pengaruh MetodeRewardand PunishmentTerhadap Peningkatan

    Motivasi Belajar Quran-Hadits Di MAN Kandangan Kediri

    No Tanggal Hal Yang Dikonsultasikan Tanda Tangan

    1 15-03-2007 Konsultasi Judul

    2 19-04-2007 Konsultasi Judul

    3 30-05-2007 Konsultasi Bab I

    4 30-06-2007 Konsultasi Bab II

    5 21-07-2007 Konsultasi Bab III + Angket

    6 25-08-2007 Konsultasi Bab IV, V

    7 13-09-2007 Konsultasi Bab V, VI

    8 20-09-2007 Konsultasi Keseluruhan

    9 25-09-2007 ACC Bab I, II, II, IV, V, dan VI

    Malang, 25 September 2007

    Mengetahui,

    Dekan Fakultas Tarbiyah

    Prof. Dr.HM. Djunaidi Ghony

    NIP. 150042031

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    18/123

    18

    18

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Keyakinan bahwa pendidikan merupakan faktor yang penting untuk

    kehidupan manusia memang ada sejak dulu sampai sekarang ini dapat dilihat

    dari sebuah ayat Al-Quran yang menggambarkan tingginya kedudukan orang

    yang mempunyai ilmu pengetahuan, ayat ini bisa menjadi motivasi untuk terus

    mencari ilmu, adapun ayat itu adalah surat Al-Mujadalah: 112

    Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu

    dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat...(Al-

    Mujadalah: 11)

    Dari ayat di atas kita dapat mengambil sebuah hikmah betapa pentingnya

    pendidikan bagi manusia hingga Allah SWT akan meninggikan derajat bagi

    orang-orang yang berilmu. Pendidikan dan manusia memang tidak dapat

    dipisahkan dalam menjalani kehidupan, baik keluarga, masyarakat maupun

    bangsa dan negara, ini sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang

    RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu

    pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

    belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

    2 Departemen Agama RI,Al-Quran Terjemah dan Penjelasan Ayat Ahkam (Jakarta: Pena

    Quran, 2002), hlm. 544

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    19/123

    19

    19

    mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

    keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

    keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.3

    Pendapat di atas mengingatkan kita pada pentingnya pendidikan,

    pendidikan mempunyai peran untuk meningkatkan sumber daya manusia,

    maka masyarakat dengan segala kesadarannya untuk menyekolahkan putra

    dan putrinya. Hal ini dapat dilihat pada setiap ajaran baru, dalam setiap

    tahunnya jumlah siswa semakin meningkat dan ini tidak menutup

    kemungkinan timbul berbagai masalah yang dihadapi oleh para guru, dimana

    jika kita melihat pendidikan sekarang ini yang berhubungan dengan tingkah

    laku siswa, terjadi banyak penyimpangan dan tidak sesuai dengan harapan

    yang diinginkan. Ini terbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang

    tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Misalnya: perkelahian antar

    siswa, terlambat, melalaikan tugas, membolos, berisik di kelas, saling kirim

    surat disaat pelajaran, membantah perintah dan sebagainya.

    Penyimpangan lain dari siswa dalam kegiatan belajar mengajar yaitu

    sering tidak fokus dan tidak memperhatikan pada pelajaran yang disampaikan

    oleh guru yang di depan, dengan keadaan yang demikian seorang guru harus

    bisa menguasai kelas dan mengkondisikan siswa yang perhatiannya mulai

    terpecah, sebagai seorang guru haruslah mampu memberikan motivasi bagi

    siswa, bagaimana caranya bahwa belajar itu tidak membosankan melainkan

    menyenangkan, ini merupakan tantangan bagi guru, seorang guru harus tahu

    3Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional (Bandung: Citra Umbara, 2003), hlm. 3

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    20/123

    20

    20

    cara yang tepat untuk membuat suasana belajar yang menarik terutama pada

    mata pelajaran Quran-Hadits, sering kali siswa malas belajar Quran-Hadits

    itu dikarenakan merasa jenuh, suasana belajar yang tidak nyaman dan

    membosankan, karena dalam kegiatan belajar mengajar hanya menggunakan

    metode ceramah dan hafalan saja, apalagi dalam proses belajar mengajar di

    MAN Kandangan Kediri menerapkan sistem full day school, sehingga

    seharian siswa akan berada di sekolah untuk belajar.

    Sebagai seorang guru dalam menghadapi fenomena semacam ini

    haruslah bijak dalam mengambil tindakan, karena sekecil apapun tindakan

    guru nantinya akan menimbulkan dampak positif maupun negatif pada siswa.

    Harus dipikirkan bagaimana membentuk kepribadian siswa menjadi baik

    sesuai dengan tujuan pendidikan dan terbentuknya kepribadian siswa.

    Untuk mengatasi masalah tersebut serta mampu memberi motivasi

    belajar bagi siswa agar proses pendidikan bisa berjalan dengan lancar dan

    berhasil, maka diadakan upaya pencegahan dalam berbagai macam seperti

    peraturan-peraturan tata tertib, peraturan itu harus ditaati dan dilaksanakan

    oleh siswa demi meningkatkan kualitas dan prestasi belajar siswa, namun ada

    cara lain yang bisa diterapkan yaitu dengan memberi motivasi belajar Quran-

    Hadits dengan memberikan reward (ganjaran) dan punishment (hukuman),

    reward (ganjaran) dan punishment (hukuman) adalah sebagai salah satu alat

    pendidikan untuk mempergiat usaha siswa untuk memperbaiki atau

    mempertinggi prestasi yang telah dicapai.

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    21/123

    21

    21

    Reward (ganjaran) adalah hadiah, pembalas jasa, alat pendidikan yang

    diberikan kepada siswa yang telah mencapi prestasi baik.4

    Sedangkan pendapat yang lain tentang reward (ganjaran) adalah sebagai

    alat untuk mendidik anak-anak supaya anak dapat merasa senang karena

    perbuatan atau pekerjaannya mendapat penghargaan.5

    Reward (ganjaran) merupakan hal yang menggembirakan bagi anak, dan

    dapat menjadi pendorong atau motivasi bagi belajarnya murid.6

    Reward (ganjaran) yaitu segala yang diberikan guru berupa penghargaan

    yang menyenangkan perasaan yang diberikan kepada siswa atas dasar hasil

    baik yang telah dicapai dalam proses pendidikan dengan tujuan memberikan

    motivasi kepada siswa, agar dapat melakukan perbuatan terpuji dan berusaha

    untuk meningkatkannya. Dalam agama Islam metode reward (ganjaran)

    terbukti dengan adanya pahala, Allah SWT akan melipat gandakan pahala

    bagi siapa saja yang berbuat kebaikan termasuk dalam hal memberi reward

    (ganjaran), ini dikarenakan kita telah berbuat baik pada orang lain (siswa)

    yaitu dengan memberi hadiah yang dapat menyenangkan hati siswa.

    Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa reward (ganjaran)

    merupakan alat pendidikan represif yang menyenangkan, reward (ganjaran)

    juga dapat menjadi pendorong atau motivasi bagi siswa untuk belajar lebih

    baik lagi.

    4 M. Sastra Pradja, Kamus Istilah Pendidikan dan Umum (Surabaya: Usaha Nasional, 1978),

    hlm. 1695

    M. Ngalim Purwanto,Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis (Bandung: Remaja Rosdakarya,

    2006), hlm.1826 Amir Daien Indrakusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya: Usaha Nasional, 1973),

    hlm. 147

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    22/123

    22

    22

    Reward (ganjaran) dan punishment (hukuman) adalah alat pendidikan

    yang represif. Namun kedua-duanya mempunyai prinsip yang bertentangan.

    Mengenai pengertian tantang punishment (hukuman) adalah sebagai berikut

    punishment (hukuman) adalah tindakan yang dijatuhkan kepada anak didik

    secara sadar dan sengaja, sehingga menimbulkan nestapa. Dalam mana bahwa

    dengan adanya nestapa itu, anak didik akan menjadi sadar akan perbuatannya

    dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya7

    Punishment (hukuman) adalah usaha edukatif untuk memperbaiki dan

    mengarahkan siswa ke arah yang benar, bukan praktik hukuman dan siksaan

    yang memasung kreativitas.8

    Dari pengertian di atas, punishment (hukuman) yang diberikan bukan

    untuk balas dendam kapada siswa melainkan untuk memperbaiki tingkah laku

    siswa yang kurang baik ke arah yang lebih baik dan dapat memberikan

    motivasi belajar siswa.

    Setelah memperhatikan pengertian di atas punishment (hukuman)

    merupakan imbalan dari perbuatan-perbuatan yang tidak baik atau

    mengganggu jalannya proses pendidikan. Dapat dikatakan juga bahwa

    punishment (hukuman) adalah penilaian terhadap belajarnya murid yang

    bersifat negatif, sedang reward (ganjaran) adalah penilaian yang bersifat

    positif.

    Dengan demikian, reward (ganjaran) dan punisment (hukuman), di

    samping berfungsi sebagai alat-alat pendidikan, maka sekaligus berfungsi

    7Mahfudh Shalahuddin, dkk.Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya: Bina Ilmu,1987), hlm.

    85-868

    Malik Fadjar,Holistika Pemikiran Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo, 2005), hlm. 202

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    23/123

    23

    23

    sebagai motivasi bagi belajar murid. Motivasi adalah keadaan dalam pribadi

    orang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu

    guna mencapai sesuatu tujuan.9

    Sedang menurut Tadjab motivasi belajar adalah "keseluruhan daya

    penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar,

    menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan

    belajar demi mencapai tujuan tertentu10

    Motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-

    siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku.11

    Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian

    prestasi. Dengan adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan

    hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan

    terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar akan dapat

    melahirkan prestasi yang baik.12

    Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa reward (ganjaran) dan

    punishment (hukuman) disamping sebagai alat pendidikan juga sebagai

    motivasi bagi siswa dalam mencapai prestasi belajar siswa setinggi-tingginya.

    Untuk itu diperlukan adanya pemberian reward (ganjaran) dan punishment

    (hukuman) di sekolah-sekolah.

    MAN Kandangan Kediri adalah salah satu lembaga pendidikan formal

    yang bersifat responsif untuk menerima pembaharuan, MAN Kandangan

    Kediri letaknya memang strategis sehingga memudahkan peneliti untuk

    9 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo, 2005), hlm. 7010

    Tadjab, Ilmu Jiwa Pendidikan (Surabaya: Karya Abditama, 1994), hlm. 10211

    Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan (Jakarta:

    Bumi Aksara, 2007), hlm. 2312

    Sardiman,Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar(Jakarta: Rajawali Pers, 2007), hlm. 85

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    24/123

    24

    24

    mengambil data, selain dari itu MAN Kandangan Kediri dalam proses belajar

    mengajar menerapkan sistem full day school, sehingga siswa seharian berada

    di sekolah untuk belajar, maka secara tidak langsung siswa akan merasa jenuh

    dan bosan dalam kegiatan belajar yang menggunakan metode ceramah saja,

    sedangkan pada matapelajaran Quran-Hadits guru Quran-Hadits

    menggunakan metode reward (ganjaran) dan punishment (hukuman) dalam

    kegiatan belajar mengajar, sehingga siswa tidak akan merasa bosan dalam

    kegiatan belajar mengajar yang menggunakan sistem full day school, dengan

    menggunakan sistem full day school ini siswa akan merasa jenuh dalam

    kegiatan belajar mengajar karena sejak pagi sampai sore siswa berada di

    sekolah untuk belajar apalagi dalam kegiatan belajar mengajar hanya

    menggunakan metode ceramah saja, dengan mengunakan metode reward

    (ganjaran) dan punishment (hukuman) sehingga kegiatan belajar menjadi lebih

    menyenangkan, terkendali, dan bervariasi, mengingat sangat pentingnya

    pemberian metode reward (ganjaran) dan punishment (hukuman) di sekolah,

    maka untuk itu penulis bermaksud melakukan penelitian sejauhmana pengaruh

    metode reward (ganjaran) dan punishment (hukuman) terhadap peningkatan

    motivasi belajar Quran-Hadits. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk

    membahas masalah tersebut dalam judul: PENGARUH METODEREWARD

    AND PUNISHMENTTERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR

    QURAN-HADITS DI MAN KANDANGAN KEDIRI

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    25/123

    25

    25

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah

    dalam penelitian ini adalah:

    1. Adakah pengaruh metode reward and punishment terhadap peningkatanmotivasi belajar Quran-Hadits di MAN Kandangan Kediri?

    2. Seberapa besar pengaruh metode reward terhadap peningkatan motivasibelajar Quran-Hadits di MAN Kandangan Kediri?

    3. Seberapa besar pengaruh metode punishment terhadap peningkatanmotivasi belajar Quran-Hadits di MAN Kandangan Kediri?

    C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

    Tujuan

    1. Mengetahui pengaruh metode reward (ganjaran) dan punishment(hukuman) terhadap peningkatan motivasi belajar Quran-Hadits di MAN

    Kandangan Kediri

    2. Mengetahui tingkat pengaruh metode reward (ganjaran) terhadappeningkatan motivasi belajar Quran-Hadits di MAN Kandangan Kediri

    3. Mengetahui tingkat pengaruh metode punishment (hukuman) terhadappeningkatan motivasi belajar Quran-Hadits di MAN Kandangan Kediri

    Kegunaan Penelitian

    Penelitian ini diharapkan dapat membantu dan memberikan kontribusi

    kepada semua pihak antara lain:

    1) Lembaga

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    26/123

    26

    26

    a) Memberikan sebuah terobosan baru dalam belajar

    b) Memberikan semangat belajar bagi siswa

    c) Sebagai sebuah perbandingan dengan penggunaan metode baru

    d) Sebuah terobosan baru dalam pengelolaan kelas

    2) Pengembangan Ilmu Pengetahuana) Sebagai tambahan wawasan bahwa dalam kegiatan belajar mengajar

    banyak metode yang diterapkan dan mampu menciptakan semangat

    belajar yang baru

    b) Sebagai tambahan wawasan dalam mengelola sekolah bahwa sekolah

    juga harus mengikuti perkembangan ilmu dan selalu terjadi perubahan

    3) Penulis

    a) Memberikan pengalaman yang baru tentang metode pembelajaran

    b) Memberikan wawasan dalam mengelola kelas

    c) Sabagai tambahan dalam wawasan berpikir

    D. Hipotesis

    Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini merupakan hipotesis alternatif

    Terdapat pengaruh metode reward dan punishment terhadap peningkatan

    motivasi belajar Quran-Hadits di MAN Kandangan Kediri

    E. Ruang Lingkup

    Untuk membatasi dari pembahasan pada penelitian ini maka ruang

    lingkup dari penelitian ini adalah berkisar pada pengaruh metode reward dan

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    27/123

    27

    27

    punishment terhadap peningkatan motivasi belajar Quran-Hadits di MAN

    Kandangan Kediri seperti yang dirumuskan dalam rumusan masalah yaitu:

    1) Adakah pengaruh metode reward dan punishment terhadap peningkatan

    motivasi belajar Quran-Hadits di MAN Kandangan Kediri

    2) Seberapa besar pengaruh metode reward terhadap peningkatan motivasi

    belajar Quran-Hadits di MAN Kandangan Kediri

    3) Seberapa besar pengaruh metode punishment terhadap peningkatan

    motivasi belajar Quran-Hadits di MAN Kandangan Kediri

    F. Sistematika Pembahasan

    Untuk memberikan gambaran mengenai isi laporan penelitian ini maka

    sistematika pembahasannya disusun sebagai berikut:

    Bab I. Pendahuluan, dimaksudkan untuk memberikan gambaran

    terhadap skripsi ini agar pembaca mengerti apa yang dimaksud dalam

    pembahasan selanjutnya. Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah

    yang berfungsi untuk memberi gambaran tentang masalah yang akan diteliti,

    rumusan masalah yang menjadi pertanyaan yang harus dijawab dalam

    penelitian ini, tujuan dan kegunaan penelitian dimaksudkan agar hasil yang

    diharapkan sesuai dengan penulisan skripsi ini sehingga penulisan dapat

    mengarah pada sasaran yang dikehendaki, ruang lingkup dan batasan

    penelitian ini adalah untuk mempermudah peneliti dalam penelitian sehingga

    penelitian ini fokus pada apa yang akan diteliti, dan yang terakhir adalah

    sistematika pembahasan yaitu menggambarkan secara garis besar susunan

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    28/123

    28

    28

    penulisan dari skripsi ini untuk memberi kemudahan bagi pembaca yang ingin

    mengambil manfaat dari skripsi ini.

    Bab II. Akan menguraikan kajian pustaka yang menjadi landasan dalam

    penulisan dan penelitian skripsi yang berisi pembahasan tentang reward

    (ganjaran); pengertian reward (ganjaran), macam-macam reward (ganjaran),

    tujuan reward (ganjaran), pembahasan tentang punishment (hukuman);

    pengertian punishment (hukuman), macam-macam punishment (hukuman),

    tujuan punishment (hukuman), dan pembahasan tentang motivasi; pengertian

    motivasi belajar, macam-macam motivasi belajar, fungsi motivasi, faktor yang

    mempengaruhi motivasi belajar, serta pembahasan tentang pengertian Quran-

    Hadits, fungsi Quran-Hadits, dan tujuan Quran-Hadits, pengaruh metode

    reward dan punishment terhadap peningkatan motivasi belajar Quran-Hadits,

    dengan pokok bahasan ini agar bisa memberikan dukungan yang mantap

    sehingga mencerminkan konsep ideal sebagai landasan teori yang kuat. Hal ini

    dimaksudkan agar dapat menyumbang kerangka pemikiran dalam pembahasan

    berikutnya.

    Bab III. Menguraikan metode penelitian yang digunakan untuk

    mengumpulkan data yang berisi tentang lokasi penelitian, jenis penelitian, data

    dan sumber data, populasi dan sampel, instrumen penelitian, pengumpulan

    data, dalam pengumpulan data peneliti menggunakan metode dokumentasi,

    angket, dan observasi, dan yang terakhir analisis data adalah sebagai cara

    untuk menganalisa data yang telah penulis dapatkan dari obyek penelitian,

    serta validitas dan reabilitas.

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    29/123

    29

    29

    Bab IV. Membahas hasil penelitian berisi tentang latar belakang obyek

    penelitian yang meliputi; sejarah berdirinya MAN Kandangan Kediri, serta

    deskripsi data meliputi data responden, deskripsi data hasil penelitian yang

    menggambarkan tentang data yang akan diolah dengan menggunakan statistik.

    Bab V. Pembahasan hasil penelitian berisi tentang pembahasan

    mengenai adakah pengaruh metode reward (ganjaran) dan punishment

    (hukuman) terhadap peningkatan motivasi belajar Quran-Hadits, seberapa

    besar pengaruh metode reward (ganjaran) terhadap peningkatan motivasi

    belajar Quran-Hadits, seberapa besar pengaruh metode punishment

    (hukuman) terhadap peningkatan motivasi belajar Quran-Hadits, serta

    interpretasi data merupakan penafsiran mengenai kesesuaian antara teori

    dengan kondisi lapangan, apakah antara dasar pemikiran dengan hasil

    pemikiran ada kesesuaian, sehingga membantu pembaca skripsi mengetahui

    sejauh mana hasil-hasil tersebut dapat diterapkan di dalam praktek.

    Bab VI. Penutup berisi tentang kesimpulan dari apa yang telah diuraikan

    pada bab di atas serta sebagai informasi yang telah teruji kebenaran penelitian

    yang dilakukan setelah itu adalah saran yang relevan untuk membangun bagi

    obyek penelitian yang bersumber atau merujuk pada materi yang ada.

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    30/123

    30

    30

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Pembahasan Tentang Reward

    1. Pengertian Reward (Ganjaran)

    Metode reward (ganjaran) dan punishment (hukuman) merupakan

    suatu bentuk teori penguatan positif yang bersumber dari teori

    Behavioristik. Menurut teori Behavioristik belajar adalah perubahan

    tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan

    respon. Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang

    dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan

    cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon.13

    Ganjaran menurut bahasa, berasal dari bahasa Inggris rewardyang

    berarti penghargaan atau hadiah14

    Sedangkan reward (ganjaran) menurut istilah ada beberapa pendapat

    yang akan dikemukakan sebagai berikut, diantaranya adalah:

    Menurut M. Ngalim Purwanto reward (ganjaran) ialah alat untuk

    mendidik anak-anak supaya anak dapat merasa senang karena perbuatan

    atau pekerjaannya mendapat penghargaan15

    Menurut Amir Daien Indrakusuma reward (ganjaran) adalah

    penilaian yang bersifat positif terhadap belajarnya siswa16

    13 Asri Budiningsih,Belajar Dan Pembelajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hlm. 2014 John M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia (Jakarta: Gramedia, 1996),

    hlm. 48515

    M. Ngalim Purwanto,Ilmu Pendidikan Teoretis Dan Praktis (Bandung: Remaja Rosdakarya,

    2006), hlm. 18216 Amir Daien Indrakusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya: Usaha Nasional, 1973),

    hlm. 159

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    31/123

    31

    31

    Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa reward

    (ganjaran) adalah segala sesuatu yang berupa penghargaan yang

    menyenangkan perasaan yang diberikan kepada siswa karena mendapat

    hasil baik dalam proses pendidikannya dengan tujuan agar senantiasa

    melakukan pekerjaan yang baik dan terpuji.

    Peranan reward (ganjaran) dalam proses pengajaran cukup penting

    terutama sebagai faktor eksternal dalam mempengaruhi dan mengarahkan

    perilaku siswa. Hal ini berdasarkan atas berbagai pertimbangan logis,

    diantaranya reward (ganjaran) biasanya dapat menimbulkan motivasi

    belajar siswa, dan reward (ganjaran) juga memiliki pengaruh positif dalam

    kehidupan siswa.

    Manusia selalu mempunyai cita-cita, harapan dan keinginan. Inilah

    yang dimanfaatkan oleh metode reward (ganjaran). Maka dengan metode

    ini, seseorang mengerjakan perbuatan baik atau mencapai suatu prestasi

    yang tertentu diberikan suatu reward (ganjaran) yang menarik sebagai

    imbalan. Dengan demikian dengan melakukan sesuatu perbuatan atau

    mencapai suatu prestasi.17

    Reward (ganjaran) merupakan alat pendidikan yang mudah

    dilaksanakan dan sangat menyenangkan para siswa, untuk itu reward

    (ganjaran) dalam suatu proses pendidikan sangat dibutuhkan

    keberadaannya demi meningkatkan motivasi belajar siswa.

    17 Mahfudh Shalahuddin, dkk.Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya: Bina Ilmu, 1987),

    hlm. 81

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    32/123

    32

    32

    Maksud dari pendidik memberi reward (ganjaran) kepada siswa

    adalah supaya siswa menjadi lebih giat lagi usahanya untuk memperbaiki

    atau mempertinggi prestasi yang telah dicapainya, dengan kata lain siswa

    menjadi lebih keras kemauannya untuk belajar lebih baik.18

    Dalam agama Islam juga mengenal metode reward (ganjaran), ini

    terbukti dengan adanya pahala. Pahala adalah bentuk penghargaan yang

    diberikan Allah SWT kepada umat Nya yang beriman dan mengerjakan

    amal-amal saleh seperti; sholat, puasa, membaca al-Quran dan perbuatan-

    perbuatan lain yang bermanfaat bagi masyarakat.

    Dalam al-Quran juga dijelaskan bahwa kita dianjurkan untuk

    berbuat kebaikan, yaitu dalam Q.S. al-Baqarah ayat 26119

    !"#!$!%& !"'()*

    Artinya: Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang

    menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih

    yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir seratus biji. Allah

    melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah

    Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 261)

    Berdasarkan ayat di atas jelaslah bahwa metode reward (ganjaran)

    mendidik kita untuk berbudi luhur, maka diharapkan agar manusia selalu

    18M. Ngalim Purwanto, loc. cit.

    19 Departemen Agama RI,Al-Quran Terjemah dan Penjelasan Ayat Ahkam (Jakarta: Pena

    Quran, 2002), hlm. 45

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    33/123

    33

    33

    berbuat baik dalam upaya mencapai prestasi-prestasi tertentu dalam hidup

    dan kehidupan di dunia.

    Dari ayat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pemberian

    reward (ganjaran) dalam konteks pendidikan dapat diberikan bagi siapa

    saja yang berprestasi, dengan adanya reward (ganjaran) itu siswa akan

    lebih giat belajar karena dengan adanya reward (ganjaran) itu siswa

    menjadi termotivasi untuk selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik,

    untuk itulah pentingnya metode reward (ganjaran) di terapkan di sekolah.

    2. Macam-macam Reward (Ganjaran)

    Reward (ganjaran) adalah penilaian yang bersifat positif terhadap

    belajarnya murid. Reward (ganjaran) yang diberikan kepada siswa

    bentuknya bermacam-macam, secara garis besar reward (ganjaran) dapat

    dibedakan menjadi empat macam, yaitu:

    a. Pujian

    Pujian adalah satu bentuk reward (ganjaran) yang paling mudah

    dilakukan. Pujian dapat berupa kata-kata seperti: baik, bagus, bagus

    sekali dan sebagainya, tetapi dapat juga berupa kata-kata yang bersifat

    sugesti. Misalnya: Nah, lain kali akan lebih baik lagi. Kiranya kau

    sekarang telah lebih rajin belajar dan sebagainya. Disamping yang

    berupa kata-kata, pujian dapat pula berupa isyarat-isyarat atau pertanda-

    pertanda. Misalnya dengan menunjukkan ibu jari (jempol), dengan

    menepuk bahu anak, dengan tepuk tangan dan sebagainya.

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    34/123

    34

    34

    b. Penghormatan

    Reward (ganjaran) yang berupa penghormatan ini dapat berbentuk

    dua macam pula.

    Pertama berbentuk semacam penobatan. Yaitu anak yang mendapat

    penghormatan diumumkan dan ditampilkan dihadapan teman-temannya.

    Dapat juga dihadapan teman-temannya sekelas, teman-teman sekolah,

    atau mungkin juga dihadapan para teman dan orang tua murid. Misalnya

    saja pada malam perpisahan yang diadakan pada akhir tahun, kemudian

    ditampilkan murid-murid yang telah berhasil menjadi bintang-bintang

    kelas. Penobatan dan penampilan bintang-bintang pelajar untuk suatu

    kota atau daerah, biasanya dilakukan di muka umum. Misalnya pada

    rangkaian upacara hari proklamasi kemerdekaan.

    Kedua, penghormatan yang berbentuk pemberian kekuasaan untuk

    melakukan sesuatu. Misalnya, kepada anak yang berhasil menyelesaikan

    suatu soal yang sulit, disuruh mengerjakannya di papan tulis untuk

    dicontoh teman-temannya.

    c. Hadiah

    Yang dimaksud dengan hadiah di sini ialah reward (ganjaran) yang

    berbentuk pemberian yang berupa barang. Reward (ganjaran) yang

    berupa pemberian barang ini disebut juga reward (ganjaran) materiil,

    yaitu hadiah yang berupa barang ini dapat terdiri dari alat-alat keperluan

    sekolah, seperti pensil, penggaris, buku dan lain sebagianya.

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    35/123

    35

    35

    d. Tanda Penghargaan

    Jika hadiah adalah reward (ganjaran) yang berupa barang, maka

    tanda penghargaan adalah kebalikannya. Tanda penghargaan tidak

    dinilai dari segi harga dan kegunaan barang-barang tersebut, seperti

    halnya pada hadiah. Melainkan, tanda pengahargaan dinilai dari segi

    kesan atau nilai kenangnya. Oleh karena itu reward (ganjaran) atau

    tanda penghargaan ini disebut juga reward (ganjaran) simbolis. Reward

    (ganjaran) simbolis ini dapat berupa surat-surat tanda jasa, sertifikat-

    sertifikat.20

    Dari keempat macam reward (ganjaran) tersebut di atas, dalam

    penerapannya seorang guru dapat memilih bentuk macam-macam

    reward (ganjaran) yang cocok dengan siswa dan disesuaikan dengan

    situasi dan kondisi, baik situasi dan kondisi siswa atau situasi dan

    kondisi keuangan, bila hal itu menyangkut masalah keuangan.

    Dalam memberikan reward (ganjaran) seorang guru hendaknya

    dapat mengetahui siapa yang berhak mendapatkan reward (ganjaran),

    seorang guru harus selalu ingat akan maksud reward (ganjaran) dari

    pemberian reward (ganjaran) itu. Seorang siswa yang pada suatu ketika

    menunjukkan hasil lebih baik dari pada biasanya, mungkin sangat baik

    diberi reward (ganjaran). Dalam hal ini seorang guru hendaklah

    bijaksana, jangan sampai reward (ganjaran) menimbulkan iri hati pada

    20Amir Daien Indrakusuma, op .cit., hlm. 159-161

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    36/123

    36

    36

    siswa yang lain yang merasa dirinya lebih pandai, tetapi tidak mendapat

    reward (ganjaran).

    Kalau kita perhatikan apa yang telah diuraikan tentang maksud

    reward (ganjaran), serta macam-macam reward (ganjaran) yang baik

    diberikan kepada siswa, ternyata bukanlah soal yang mudah. Ada

    beberapa syarat yang harus diperhatikan oleh seorang guru sebelum

    memberikan reward (ganjaran) pada siswa yaitu:

    a. untuk memberi reward (ganjaran) yang pedagogis perlu sekali guru

    mengenal betul-betul siswanya dan tahu menghargai dengan tepat.

    Reward (ganjaran) dan penghargaan yang salah dan tidak tepat dapat

    membawa akibat yang tidak diinginkan.

    b. Reward (ganjaran) yang diberikan kepada seorang siswa janganlah

    hendaknya menimbulkan rasa cemburu atau iri hati bagi siswa lain

    yang merasa pekerjaannya juga lebih baik, tetapi tidak mendapat

    reward (ganjaran).

    c. Memberi reward (ganjaran) hendaklah hemat. Terlalu kerap atau

    terus-menerus memberi reward (ganjaran) dan penghargaan akan

    menjadi hilang arti reward (ganjaran) itu sebagai alat pendidikan.

    d. Janganlah memberi reward (ganjaran) dengan menjanjikan lebih

    dahulu sebelum siswa menunjukkan prestasi kerjanya apalagi bagi

    reward (ganjaran) yang diberikan kepada seluruh kelas. Reward

    (ganjaran) yang telah dijanjikan lebih dahulu hanyalah akan membuat

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    37/123

    37

    37

    siswa terburu-buru dalam bekerja dan akan membawa kesukaran-

    kesukaran bagi beberapa siswa yang kurang pandai.

    e. Pendidik harus berhati-hati memberikan reward (ganjaran), jangan

    sampai reward (ganjaran) yang diberikan pada siswa diterima sebagai

    upah dari jerih payah yang telah dilakukannya.21

    Ada beberapa pendapat para ahli pendidikan terhadap reward

    (ganjaran) sebagai alat pendidikan berbeda-beda. Sebagian menyetujui

    dan menganggap penting reward (ganjaran) itu dipakai sebagai alat

    untuk membentuk kata hati siswa. Sebaliknya ada pula ahli-ahli

    pendidikan yang tidak suka sama sekali menggunakan reward

    (ganjaran). Mereka berpendapat bahwa reward (ganjaran) itu dapat

    menimbulkan persaingan yang tidak sehat pada siswa. Menurut pendapat

    mereka, seorang guru hendaklah mendidik siswa supaya mengerjakan

    dan berbuat yang baik dengan tidak mengharapkan pujian atau reward

    (ganjaran), tetapi semata-mata karena pekerjaan atau perbuatan itu

    memang kewajibannya.

    Sedangkan pendapat yang terakhir adalah terletak diantara

    keduanya, sebagai seorang pendidik hendaknya menginsafi bahwa yang

    dididik adalah siswa yang masih lemah kemauannya dan belum

    mempunyai kata hati seperti orang dewasa. Dari mereka belumlah dapat

    dituntut supaya mereka mengerjakan yang baik dan meninggalkan yang

    buruk atas kemauan dan keinsafannya sendiri. Perasaan kewajiban

    21 M. Ngalim Purwanto,Ilmu Pendidikan Teoretis Dan Praktis (Bandung: Remaja Rosdakarya,

    2006), hlm. 184

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    38/123

    38

    38

    mereka masih belum sempurna, bahkan pada siswa yang masih kecil

    boleh dikatakan belum ada. Untuk itu, maka pujian dan reward

    (ganjaran) sangat diperlukan pula dan berguna bagi pembentukan kata

    hati dan kemauan.22

    Setelah mengetahui beberapa pendapat para ahli pendidikan di atas

    dapatlah disimpulkan, reward (ganjaran) juga sangat penting tapi ada

    juga dampak negatifnya, untuk itu seorang guru harus memberitahu

    kepada siswa bahwa berbuat baik bukan karena mengaharap suatu pujian

    atau reward (ganjaran), maka seorang guru harus selalu ingat akan

    syarat-syarat reward (ganjaran) seperti yang diuraikan di atas.

    Reward (ganjaran) adalah alat yang mendidik, maka dari itu reward

    (ganjaran) tidak boleh berubah sifatnya menjadi upah. Upah adalah

    sesuatu yang mempunyai nilai sebagai ganti rugi dari suatu pekerjaan

    atau suatu jasa. Upah adalah sebagai pembayar suatu tenaga, pikiran,

    atau pekerjaan yang telah dilakukan seseorang. Sedangkan reward

    (ganjaran) sebagai alat pendidikan tidaklah demikian, untuk itu seorang

    guru harus selalu ingat maksud dari pemberian reward (ganjaran) itu.23

    3. Tujuan Reward (Ganjaran)

    Mengenai masalah reward (ganjaran), perlu peneliti bahas tentang

    tujuan yang harus dicapai dalam pemberian reward (ganjaran). Hal ini

    dimaksudkan, agar dalam berbuat sesuatu bukan karena perbuatan semata-

    22 M. Ngalim Purwanto, op. cit. hlm. 184 -18523

    Ibid. hlm. 182

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    39/123

    39

    39

    mata, namun ada sesuatu yang harus dicapai dengan perbuatannya, karena

    dengan adanya tujuan akan memberi arah dalam melangkah.

    Tujuan yang harus dicapai dalam pemberian reward (ganjaran)

    adalah untuk lebih mengembangkan motivasi yang bersifat intrinsik dari

    motivasi ektrinsik, dalam artian siswa melakukan suatu perbuatan, maka

    perbuatan itu timbul dari kesadaran siswa itu sendiri. Dan dengan reward

    (ganjaran) itu, juga diharapkan dapat membangun suatu hubungan yang

    positif antara guru dan siswa, karena reward (ganjaran) itu adalah bagian

    dari pada penjelmaan dari rasa cinta kasih sayang seorang guru kepada

    siswa.

    Jadi, maksud dari reward (ganjaran) itu yang terpenting bukanlah

    hasil yang dicapai seorang siswa, tetapi dengan hasil yang dicapai siswa,

    guru bertujuan membentuk kata hati dan kemauan yang lebih baik dan

    lebih keras pada siswa.

    Seperti halnya telah disinggung di atas, bahwa reward (ganjaran)

    disamping merupakan alat pendidikan represif yang menyenangkan,

    reward (ganjaran) juga dapat menjadi pendorong atau motivasi bagi siswa

    untuk belajar lebih baik lagi.

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    40/123

    40

    40

    B. Pembahasan Tentang Punishment

    1. Pengertian Punishment (Hukuman)

    Hukuman menurut bahasa berasal dari bahasa Inggris, yaitu dari kata

    Punishment yang berarti Law (hukuman) atau siksaan.24

    Sedangkan

    menurut istilah ada beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli

    pendidikan tentang punishment (hukuman), diantaranya adalah sebagai

    berikut:

    Menurut Malik Fadjar punishment (hukuman) adalah usaha edukatif

    untuk memperbaiki dan mengarahkan siswa ke arah yang benar, bukanpraktik hukuman dan siksaan yang memasung kreativitas

    25

    Menurut Roestiyah punishment (hukuman) adalah suatu

    perbuatan yang tidak menyenangkan dari orang yang lebih tinggi

    kedudukannya untuk pelanggaran dan kejahatan, bermaksud memperbaiki

    kesalahan anak26

    Menurut M. Ngalim Purwanto punishment (hukuman) adalah

    penderitaan yang diberikan atau ditimbulkan dengan sengaja oleh

    seseorang (orang tua, guru, dan sebagainya) sesudah terjadi suatu

    pelanggaran, kejahatan atau kesalahan27

    Menurut Amir Daien punishment (hukuman) adalah tindakan yang

    dijatuhkan kepada anak secara sadar dan disengaja sehingga menimbulkan

    nestapa. Dan dengan adanya nestapa itu anak akan menjadi sadar akan

    perbuatannya dan berjanji untuk tidak mengulanginya28

    24 John M. Echole dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia (Jakarta: Gramedia, 1996),

    hlm. 45625

    Malik Fadjar,Holistika Pemikiran Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo, 2005), hlm. 20226

    Y. Roestiyah,Didaktik Metodik(Jakarta: Rineka Cipta, 1978), hlm. 6327 M. Ngalim Purwanto. op. cit., hlm. 18628

    Amir Daien Indrakusuma, op. cit., hlm. 147

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    41/123

    41

    41

    Menurut Ahmadi dan Uhbiyati dalam bukunya yang berjudul Ilmu

    Pendidikan

    Punishment (hukuman) adalah suatu perbuatan, di mana kita secara

    sadar dan sengaja menjatuhkan nestapa kepada orang lain, yang baik

    dari segi kejasmanian maupun dari segi kerohanian orang lain itu

    mempunyai kelemahan bila dibandingkan dengan diri kita, dan oleh

    karena itu maka kita mempunyai tanggung jawab untuk

    membimbingnya dan melindunginya29

    Dari beberapa pendapat di atas, peneliti dapat menarik kesimpulan,

    bahwa punishment (hukuman) adalah suatu perbuatan yang kurang

    menyenangkan, yang berupa penderitaan yang diberikan kepada siswa

    secara sadar dan sengaja, sehingga sadar hatinya untuk tidak mengulangi

    lagi.

    Punishment (hukuman) diberikan bukan sebagai bentuk siksaan baik

    fisik maupun rohani, melainkan sebagai usaha mengembalikan siswa ke

    arah yang baik dan memotivasinya menjadi pribadi yang imajinatif, kreatif

    dan produktif.30

    Punishment (hukuman) sebagai alat pendidikan, meskipun

    mengakibatkan penderitaan bagi si siswa yang terhukum, namun dapat

    juga menjadi alat motivasi, alat pendorong untuk mempergiat aktivitas

    belajar siswa (meningkatkan motivasi belajar siswa). Ia berusaha untuk

    dapat selalu memenuhi tugas-tugas belajarnya, agar terhindar dari bahaya

    hukuman.31

    Dengan adanya punishment (hukuman) itu diharapkan supaya

    29Abu Ahmadi dan Abu Uhbiyati,Ilmu Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hlm. 150

    30 Malik Fadjar, op. cit., hlm. 20331

    Abu Ahmadi dan Uhbiyati, op. cit. hlm. 156

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    42/123

    42

    42

    siswa dapat menyadari kesalahan yang diperbuatnya, sehingga siswa jadi

    berhati-hati dalam mengambil tindakan.

    Dalam memberikan punishment (hukuman) guru tidak boleh

    bertindak sewenang-wenang, punishment (hukuman) yang diberikan itu

    harus bersifat pedagogis dan bukan karena balas dendam.

    Punishment (hukuman) bisa dikatakan berhasil apabila dapat

    menimbulkan perasaan penyesalan akan perbuatan yang telah

    dilakukannya. Di samping itu punishment (hukuman) juga mempunyai

    dampak sebagai berikut:

    a. Menimbulkan perasaan dendam pada si terhukum. Ini adalah akibat dari

    hukuman sewenang-wenang dan tanpa tanggung jawab.

    b.Menyebabkan siswa menjadi lebih pandai menyembunyikan

    pelanggaran.

    c. Dapat memperbaiki tingkah laku si pelanggar.

    d. Mengakibatkan si pelanggar menjadi kehilangan perasaan salah, oleh

    karena kesalahannya dianggap telah dibayar dengan punishment

    (hukuman) yang telah dideritanya.

    e. Akibat yang lain adalah memperkuat kemauan si pelanggar untuk

    menjalankan kebaikan.32

    Setelah mengetahui tentang akibat dari punishment (hukuman)

    sehingga dapat dikatakan bahwa tujuan yang ingin dicapai dengan adanya

    punishment (hukuman) adalah agar siswa yang melakukan pelanggaran

    32M. Ngalim Purwanto, op. cit., hlm. 189

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    43/123

    43

    43

    dapat memperbaiki perbuatannya dan tingkah lakunya yang tidak baik dan

    diharapkan untuk tidak mengulangi pelanggaran yang pernah dilakukan.

    Punishment (hukuman) merupakan alat pendidikan yang tidak

    menyenangkan, bersifat negatif, namun demikian dapat juga menjadi

    motivasi, alat pendorong untuk mempergiat belajarnya siswa. Siswa yang

    pernah mendapat punishment (hukuman) karena tidak mengerjakan tugas,

    maka ia akan berusaha untuk tidak memperoleh punishment (hukuman)

    lagi. Ia berusaha untuk dapat selalu memenuhi tugas-tugas belajarnya agar

    terhindar dari bahaya punishment (hukuman). Hal ini berarti bahwa ia

    didorong untuk selalu belajar.33

    Metode punishment (hukuman) dalam Islam juga dianjurkan, karena

    dengan adanya punishment (hukuman) itu, manusia akan berusaha untuk

    tidak mendapat punishment (hukuman), dalam agama Islam dikenal

    dengan dosa, berikut ayat yang menjelaskan tentang punishment

    (hukuman), yaitu QS. Al-Baqarah ayat 17934

    #$%'&+!$",-'(#*.

    Artinya: Dan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup

    bagimu, Hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa (QS. Al-

    Baqarah: 179)

    Dari ayat di atas kita dapat mengetahui bahwa dengan adanya

    punishment (hukuman), maka terpeliharalah kehidupan manusia. Sebab

    33Amir Daien Indrakusuma, op. cit., hlm. 165

    34 Departemen Agama RI,Al-Quran Terjemah dan Penjelasan Ayat Ahkam (Jakarta: Pena

    Quran, 2002), hlm. 28

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    44/123

    44

    44

    orang akan lebih berhati-hati dalam melakukan sesuatu. Dalam dunia

    pendidikan juga menerapkan punishment (hukuman) tidak lain hanyalah

    untuk memperbaiki tingkah laku siswa untuk menjadi lebih baik.

    Punishment (hukuman) di sini sebagai alat pendidikan untuk memperbaiki

    pelanggaran yang dilakukan siswa bukan untuk balas dendam.

    Supaya punishment (hukuman) bisa menjadi alat pendidikan, maka

    seorang guru sebelum memberikan punishment (hukuman) pada siswa

    yang melakukan pelanggaran sebaiknya guru memperhatikan syarat-syarat

    punishment (hukuman) yang bersifat pedagogis sebagai berikut:

    a. Tiap-tiap punishment (hukuman) handaknya dapat dipertanggung

    jawabkan. Ini berarti punishment (hukuman) itu tidak boleh sewenang-

    wenang.

    b. Punishment (hukuman) itu sedapat-dapatnya bersifat memperbaiki.

    c. Punishment (hukuman) tidak boleh bersifat ancaman atau pembalasan

    dendam yang bersifat perorangan

    d. Jangan menghukum pada waktu kita sedang marah

    e. Tiap-tiap punishment (hukuman) harus diberikan dengan sadar dan

    sudah diperhitungkan atau dipertimbangkan terlebih dahulu.

    f. Bagi si terhukum (siswa), punishment (hukuman) itu hendaklah dapat

    dirasakan sendiri sebagai kedukaan atau penderitaan yang sebenarnya.

    g. Jangan melakukan punishment (hukuman) badan sebab pada hakikatnya

    punishment (hukuman) badan itu dilarang oleh Negara.

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    45/123

    45

    45

    h. Punishment (hukuman) tidak boleh merusakkan hubungan baik antara si

    pendidik dan siswa

    i. Adanya kesanggupan memberikan maaf dari si pendidik, sesudah

    menjatuhkan punishment (hukuman) dan setelah siswa itu menginsafi

    kesalahannya.35

    Di samping persyaratan di atas, ada juga pendapat yang

    mengemukakan tentang syarat-syarat yang diperhatikan dalam

    memberikan punishment (hukuman), yaitu:

    a. Pemberian punishment (hukuman) harus tetap dalam jalinan cinta kasih

    sayang. Kita memberikan punishment (hukuman) kepada siswa, bukan

    karena kita ingin menyakiti hati siswa, bukan karena ingin

    melampiaskan rasa dendam, dan sebagainya. Kita menghukum siswa

    demi kebaikan, demi kepentingan siswa, demi masa depan dari siswa.

    Oleh karena itu, sehabis punishment (hukuman) dilaksanakan, maka

    tidak boleh berakibat putusnya hubungan cinta kasih sayang tersebut.

    b. Pemberian punishment (hukuman) harus didasarkan kepada alasan

    keharusan. Artinya sudah tidak ada alat pendidikan yang lain yang

    bisa dipergunakan. Seperti halnya di muka telah dijelaskan, bahwa

    punishment (hukuman) merupakan tindakan terakhir kita laksanakan,

    setelah dipergunakan alat-alat pendidikan lain tetapi tidak memberikan

    hasil. Dalam hal ini kiranya patut diperingatkan bahwa kita hendaknya

    jangan terlalu terbiasa dengan punishment (hukuman). Kita tidak boleh

    35M. Ngalim Purwanto, op. cit. hlm. 191-192

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    46/123

    46

    46

    terlalu murah dengan punishment (hukuman). Punishment (hukuman)

    kita berikan kalau memang hal itu betul-betul diperlukan, dan harus kita

    berikan secara bijaksana.

    c. Pemberian punishment (hukuman) harus menimbulkan kesan pada hati

    siswa. Dengan adanya kesan itu, siswa akan selalu mengingat pada

    peristiwa tersebut. Dan kesan itu akan selalu mendorong siswa kepada

    kesadaran dan keinsyafan. Tetapi sebaliknya, punishment (hukuman)

    tersebut tidak boleh menimbulkan kesan yang negatif pada siswa.

    Misalnya saja menyebabkan rasa putus asa pada siswa, rasa rendah diri,

    dan sebagainya. Juga punishment (hukuman) tidak boleh berakibat siswa

    memutuskan hubungan ikatan batin dengan gurunya. Artinya sudah tidak

    mau menerima anjuran-anjuran, saran-saran yang diberikan oleh

    gurunya.

    d. Pemberian punishment (hukuman) harus menimbulkan keinsyafan dan

    penyesalan pada siswa. Inilah yang merupakan hakekat dari tujuan

    pemberian punishment (hukuman). Dengan adanya punishment

    (hukuman) siswa harus merasa insyaf dan menyesali perbutannya yang

    salah itu. Dan dengan keinsyafan ini siswa berjanji di dalam hatinya

    sendiri untuk tidak mengulangi lagi.

    e. Pada akhirnya, pemberian punishment (hukuman) harus diikuti dengan

    pemberian ampun dan disertai dengan harapan serta kepercayaan.

    Setelah siswa selesai menjalani hukumannya, maka guru sudah tidak lagi

    menaruh atau mempunyai rasa ini dan itu terhadap siswa tersebut.

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    47/123

    47

    47

    Dengan begitu guru dapat menunaikan tugas kembali dengan perasaan

    yang lega, yang bebas, dan penuh dengan gairah dan kegembiraan. Di

    samping itu, kepada siswa harus diberikan kepercayaan kembali serta

    harapan bahwa siswa itu pun akan sanggup dan mampu berbuat baik

    seperti teman-temannya yang lain.36

    2. Macam-macam Punishment (hukuman)

    Pada bagian ini peneliti akan membahas tentang macam-macam

    punishment (hukuman) yang diberikan, disini ada beberapa pendapat

    mengenai macam-macam punishment (hukuman) adalah sebagai berikut:

    a. Punishment (hukuman) preventif, yaitu punishment (hukuman) yangdilakukan dengan maksud agar tidak atau jangan terjadi pelanggaran.

    Punishment (hukuman) ini bermaksud untuk mencegah jangan sampai

    terjadi pelanggaran sehingga hal itu dilakukannya sebelum

    pelanggaran dilakukan.37

    Adapun pendapat lain mengenai pengertian punishment

    (hukuman) prefentif adalah hukuman yang bersifat pencegahan.

    Tujuan dari hukuman prefentif ini adalah untuk menjaga agar hal-hal

    yang dapat menghambat atau menggaggu kelancaran dari proses

    pendidikan bisa dihindarkan.

    36Amir Daien Indrakusuma, op. cit., hlm. 155-156

    37 M. Ngalim Purwanto,Ilmu Pendidikan Teoretis Dan Praktis (Bandung: Remaja Rosdakarya,

    2006), hlm. 189

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    48/123

    48

    48

    Yang termasuk dalam punishment (hukuman) prefentif adalah

    sebagai berikut:

    1) Tata TertibTata tertib ialah sederetan peraturan-peraturan yang harus

    ditaati dalam suatu situasi atau dalam suatu tata kehidupan, misalnya

    saja, tata tertib di dalam kelas, tata tertib ujian sekolah, tata tertib

    kehidupan keluarga, dan sebagainya.

    2) Anjuran dan PerintahAnjuran adalah suatu saran atau ajakan untuk berbuat atau

    melakukan sesuatu yang berguna. Misalnya, anjuran untuk belajar

    setiap hari, anjuran untuk selalu menepati waktu, anjuran untuk

    berhemat, dan sebagainya.

    3) LaranganLarangan sebenarnya sama saja dengan perintah. Kalau

    perintah merupakan suatu keharusan untuk berbuat sesuatu yang

    bermanfaat, maka larangan merupakan suatu keharusan untuk tidak

    melakukan sesuatu yang merugikan. Misalnya larangan untuk

    bercakap-cakap di dalam kelas, larangan untuk berkawan dengan

    anak-anak malas.

    4)

    Paksaan

    Paksaan ialah suatu perintah dengan kekerasan terhadap

    siswa untuk melakukan sesuatu. Paksaan dilakukan dengan tujuan,

    agar jalannya proses pendidikan tidak terganggu dan terhambat.

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    49/123

    49

    49

    5) DisiplinDisiplin berarti adanya kesediaan untuk mematuhi

    peraturan-peraturan dan larangan-larangan. Kepatuhan di sini bukan

    hanya patuh karena adanya tekanan-tekanan dari luar, melainkan

    kepatuhan yang didasari oleh adanya kesadaran tentang nilai dan

    pentingnya peraturan-peraturan dan larangan tersebut.38

    b. Punishment (hukuman) represif, yaitu punishment (hukuman) yangdilakukan oleh karena adanya pelanggaran, oleh adanya dosa yang

    telah diperbuat. Jadi, punishment (hukuman) ini dilakukan setelah

    terjadi pelanggaran atau kesalahan.39

    Pendapat lain mengenai punishment (hukuman) represif ialah

    untuk menyadarkan anak, kembali kepada hal-hal yang benar, yang

    baik yang tertib. Punishment (hukuman) represif diadakan bila terjadi

    sesuatu perbuatan yang dianggap bertentangan dengan peraturan-

    peraturan, atau sesuatu perbuatan yang dianggap melanggar peraturan.

    Adapun yang termasuk dalam punishment (hukuman) represif adalah

    sebagai berikut:

    1) Pemberitahuan,

    Yang dimaksud pemberitahuan di sini ialah pemberitahuan

    kepada siswa yang telah melakukan sesuatu yang dapat mengganggu

    atau menghambat jalannya proses pendidikan. Misalnya siswa yang

    bercakap-cakap di dalam kelas pada waktu pelajaran. Mungkin sekali

    38 Amir Daien Indrakusuma, op. cit., hlm. 140-14239

    M. Ngalim Purwanto, loc., cit.

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    50/123

    50

    50

    siswa itu belum tahu bahwa di dalam kelas bila ada pelajaran

    dilarang bercakap-cakap dengan siswa yang lain. Oleh karena itu kita

    harus memberitahu lebih dulu kepada siswa bahwa hal itu tidak

    diperbolehkan.

    2) Teguran

    Jika pemberitahuan itu diberikan kepada siswa yang

    mungkin belum mengetahui tentang suatu hal, maka teguran itu

    berlaku bagi siswa yang telah mengetahui.

    3) Peringatan

    Peringatan diberikan kepada siswa yang telah beberapa

    kali melakukan pelanggaran, dan telah diberikan teguran atas

    pelanggarannya.

    4) Hukuman

    Hukuman adalah yang paling akhir diambil apabila teguran

    dan peringatan belum mampu untuk mencegah siswa melakukan

    pelanggaran-pelanggaran.

    5) Ganjaran

    Ganjaran adalah alat pendidikan yang sangat

    menyenangkan. Ganjaran diberikan kepada siswa yang menunjukkan

    hasil baik pada pendidikannya.

    40

    40Amir Daien Indrakusuma, op. cit., hlm. 144-146

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    51/123

    51

    51

    Pendapat lain tentang macam-macam punishment (hukuman) adalah

    pendapat Wiliam Stern membedakan tiga macam punishment (hukuman)

    yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak-anak yang menerima

    punishment (hukuman).

    a. Punishment (hukuman) AsosiatifUmumnya, orang mengasosiasikan antara punishment (hukuman)

    dan kejahatan atau pelanggaran, antara penderitaan yang diakibatkan

    oleh punishment (hukuman) dengan perbuatan pelanggaran yang

    dilakukan. Untuk menyingkirkan perasaan tidak enak (hukum) itu,

    biasanya orang atau anak menjahui perbuatan yang tidak baik atau

    yang dilarang.

    b. Punishment (hukuman) LogisPunishment (hukuman) ini dipergunakan terhadap anak-anak

    yang telah agak besar. Dengan punishment (hukuman) ini, anak

    mengerti bahwa punishment (hukuman) itu adalah akibat yang logis

    dari pekerjaan atau perbuatannya yang tidak baik.

    c. Punishment (hukuman) NormatifPunishment (hukuman) normatif adalah punishment (hukuman)

    yang bermaksud memperbaiki moral anak-anak. Punishment

    (hukuman) ini dilakukan terhadap pelanggaran-pelanggaran mengenai

    norma-norma etika, seperti berdusta, menipu, dan mencuri. Jadi,

    punishment (hukuman) normatif sangat erat hubungannya dengan

    pembentukan watak anak-anak. Dengan hubungan ini, pendidik

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    52/123

    52

    52

    berusaha mempengaruhi kata hati anak, menginsafkan anak terhadap

    perbuatannya yang salah, dan memperkuat kemauannya untuk selalu

    berbuat baik dan menghindari kejahatan.

    Di samping pembagian seperti tersebut di atas, punishment

    (hukuman) itu dapat dibedakan seperti berikut ini:

    a. Punishment (hukuman) Alam

    Yang menganjurkan punishment (hukuman) ini ialah J.J.

    Rousseau. Menurut Rousseau, anak-anak ketika dilahirkan adalah suci,

    bersih dari segala noda dan kejahatan. Adapun yang menyebabkan

    rusaknya anak itu ialah masyarakat manusia itu sendiri. Maka dari itu,

    Rousseau menganjurkan supaya anak-anak dididik menurut alamnya.

    Demikian pula mengenai punishment (hukuman) Rousseau

    menganjurkan hukum alam. Biarlah alam yang menghukum anak

    itu.

    Tetapi, ditinjau secara pedagogis, punishment (hukuman) alam

    itu tidak mendidik. Dengan punishment (hukuman) alam saja anak

    tidak dapat mengetahui norma-norma etika-mana yang baik dan mana

    yang buruk, mana yang boleh dan harus diperbuat dan yang tidak.

    Anak tidak dapat berkembang sendiri ke arah yang sesuai dengan cita-

    cita dan tujuan pendidikan yang sebenarnya. Lagi pula, punishment

    (hukuman) alam itu sangat membahayakan anak, bahkan kadang-

    kadang membinasakannya.

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    53/123

    53

    53

    b. Punishment (hukuman) yang disengaja

    Punishment (hukuman) ini sebagai lawan dari punishment

    (hukuman) alam. Punishment (hukuman) macam ini dilakukan dengan

    sengaja dan bertujuan. Sebagai contoh ialah punishment (hukuman)

    yang dilakukan oleh si pendidik terhadap siswanya, punishment

    (hukuman) yang dijatuhkan oleh seorang hakim kepada si terdakwa

    atau pelanggar.41

    Bila ditinjau dari segi cara memberikan punishment (hukuman) maka

    punishment (hukuman) dibedakan menjadi empat macam, yaitu:

    a. Punishment (hukuman) dengan isyarat

    Punishment (hukuman) semacam ini dijatuhkan kepada sesama

    atau siswa dengan cara memberi isyarat melalui mimik dan juga

    pantomimik, misalnya dengan mata, raut muka dan bahkan ganjaran

    anggota tubuh. Punishment (hukuman) isyarat ini biasanya digunakan

    terhadap pelanggaran-pelanggaran ringan yang sifatnya preventif

    terhadap perbuatan atau tingkah laku siswa atau anak didik, namun

    dengan isyarat ini merupakan manifestasi bahwa perbuatan yang

    dikehendaki dan tidak berkenan di hati orang lain, atau dengan kata

    lain tingkah lakunya salah.

    41M. Ngalim Purwanto, op. cit., hlm. 189-191

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    54/123

    54

    54

    b. Punishment (hukuman) dengan perkataan

    Punishment (hukuman) dengan perkataan dimaksudkan sebagai

    punishment (hukuman) yang dijatuhkan kepada siswa dengan melalui

    perkataan misalnya:

    1) Memberi nasehat dan kata-kata yang mempunyai sifat kontruktif.

    Dalam hal ini, siswa yang melakukan pelanggaran diberi tahu, di

    samping juga diberi peringatan atau dituangkan benih-benih

    kesadaran agar siswa tidak mengulangi lagi perbuatannya yang

    keliru.

    2) Teguran dan peringatan, hal ini diberikan kepada siswa yang masih

    baru satu atau dua kali melakukan kesalahan atau pelanggaran. Bagi

    siswa yang masih baru satu atau dua kali melakukan pelanggaran

    tersebut, hendaknya hanya diberikan teguran saja. Namun jika dilain

    waktu siswa melanggar lagi secara berulang-ulang maka siswa

    tersebut diberi peringatan.

    3) Ancaman, maksudnya adalah punishment (hukuman) berupa

    ultimatum yang menimbulkan kemungkinan-kemungkinan yang

    terjadi dengan maksud agar siswa merasa takut dan berhenti dari

    perbuatannya yang salah. Ancaman ini merupakan punishment

    (hukuman) yang bersifat preventif atau pencegahan sebelum siswa

    tersebut melakukan kesalahan.

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    55/123

    55

    55

    c. Punishment (hukuman) dengan perbuatan

    Punishment (hukuman) ini diberikan kepada siswa dengan

    memberikan tugas-tugas terhadap siswa yang bersalah. Misalnya

    dengan memberi pekerjaan rumah yang jumlahnya tidak sedikit,

    termasuk memindahkan tempat duduk, atau bahkan dikeluarkan dari

    kelas. Namun hal ini juga guru harus mempertimbangkan bila yang

    dikeluarkan tersebut memang siswa yang bandel maka baginya hal ini

    membuatnya merasa senang.

    d. Punishment (hukuman) badan

    Yang dimaksud dengan punishment (hukuman) badan ini adalah

    punishment (hukuman) yang dijatuhkan dengan cara menyakiti badan

    siswa baik dengan alat atau tidak, misalnya memukul, mencubit, dan

    lain sebagainya.42

    Dari macam-macam punishment (hukuman) yang telah

    disebutkan di atas dimaksudkan untuk memperbaiki perbuatan siswa

    yang salah menjadi baik.

    Menurut M. Athiyah al-Abrasyi maksud memberikan punishment

    (hukuman) dalam pendidikan adalah punishment (hukuman) sebagai

    tuntunan dan perbaikan, bukan sebagai hardikan atau balas dendam.43

    Punishment (hukuman) badan yang membahayakan bagi siswa

    tidak sepantasnya diberikan dalam dunia pendidikan, karena

    punishment (hukuman) semacam ini tidak mendorong siswa untuk

    42Abu Ahmadi, Pengantar Metodik Dedaktik(Bandung: Armico, 1987), hlm. 73

    43 M. Athiyah al-Abrasyi,Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta: Bulan Bintang,

    1993), hlm. 153

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    56/123

    56

    56

    berbuat sesuai dengan kesadarannya. Sehingga siswa trauma maka

    siswa tidak akan mau untuk belajar bahkan akan minta berhenti dari

    sekolah.

    Dalam pemberian punishment (hukuman) badan harus memenuhi

    beberapa syarat yaitu:

    a. Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukulb. Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali. Yang dimaksud dengan

    pukulan di sini ialah lidi atau tongkat kecil bukan tongkat besar.

    c. Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertobat dari apayang telah dia lakukan dan memperbaiki kesalahan tanpa perlu

    menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia

    malu).44

    Bila kita ingin sukses di dalam pengajaran, kita harus memikirkan

    setiap murid dan memberikan punishment (hukuman) yang sesuai

    setelah kita timbang-timbang kesalahannya dan setelah mengetahui latar

    belakangnya. Bila seorang siswa bersalah mengakui kesalahannya dan

    merasakan betapa kasih sayang guru terhadapnya, maka ia akan sendiri

    akan datang kepada guru minta dijatuhi punishment (hukuman) karena

    merasa akan ada keadilan, mengharap dikasihani, serta ketetapan hati

    buat tobat dan tidak lagi akan kembali kepada kesalahan yang sama.

    Dengan jalan demikian akan sampailah kita kepada maksud utama dari

    punishment (hukuman) sekolahan yaitu perbaikan.

    44Ibid., hlm. 153

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    57/123

    57

    57

    3. Tujuan Punishment (hukuman)

    Tujuan merupakan salah satu faktor yang harus ada dalam setiap

    aktifitas, karena aktifitas yang tanpa tujuan tidak mempunyai arti apa-apa,

    dan akan menimbulkan kerugian serta kesia-siaan. Sehubungan dengan

    punishment (hukuman) yang dijatuhkan kepada siswa, maka tujuan yang

    ingin dicapai sesekali bukanlah untuk menyakiti atau untuk menjaga

    kehormatan guru atau sebaliknya agar guru itu ditaati oleh siswa, akan

    tetapi tujuan punishment (hukuman) yang sebenarnya adalah agar siswa

    yang melanggar merasa jera dan tidak akan mengulangi lagi.

    Tujuan pemberian punishment (hukuman) ada dua macam, yaitu

    tujuan dalam jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Tujuan dalam

    jangka pendek adalah untuk menghentikan tingkah laku yang salah,

    sedangkan tujuan dalam jangka panjang adalah untuk mengajar dan

    mendorong siswa agar dapat menghentikan sendiri tingkah lakunya yang

    salah.45

    Maksud guru memberi punishment (hukuman) itu bermacam-

    macam, hal ini sangat erat hubungannya dengan pendapat orang tentang

    teori-teori punishment (hukuman), maka tujuan pemberian punishment

    (hukuman) berbeda-beda sesuai dengan teori punishment (hukuman) yang

    ada.

    45 Charles Schaefer,Bagaimana Mendidik Dan Mendisplinkan Anak(Jakarta: Kesain Blanc,

    1986), hlm. 91

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    58/123

    58

    58

    a. Teori pembalasan

    Teori inilah yang tertua. Menurut teori ini, punishment (hukuman)

    diadakan sebagai pembalasan dendam terhadap kelainan dan

    pelanggaran yang telah dilakukan seseorang. Tentu saja teori ini tidak

    boleh dipakai dalam pendidikan di sekolah.

    b. Teori perbaikan

    Menurut teori ini, punishment (hukuman) diadakan untuk membasmi

    kejahatan. Maksud dari punishment (hukuman) ini adalah untuk

    memperbaiki si pelanggar agar jangan berbuat kesalahan lagi.

    c. Teori perlindungan

    Menurut teori ini punishment (hukuman) diadakan untuk melindungi

    masyarakat dari perbuatan-perbuatan yang tidak wajar. Dengan adanya

    punishment (hukuman) ini, masyarakat dapat dilindungi dari kejahatan-

    kejahatan yang telah dilakukan oleh pelanggar.

    d. Teori ganti rugi

    Menurut teori ini, punishment (hukuman) diadakan untuk mengganti

    kerugian-kerugian yang telah diderita akibat dari kejahatan-kejahatan

    atau pelanggaran itu. Punishment (hukuman) ini banyak dilakukan dalam

    masyarakat atau pemerintah.

    e. Teori menakut-nakuti

    Menurut teori ini, punishment (hukuman) diadakan untuk

    menimbulkan perasaan takut kepada si pelanggar akan akibat

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    59/123

    59

    59

    perbuatannya yang melanggar itu sehingga ia akan takut melakukan

    perbuatan itu dan mau meninggalkannya.46

    Dari uraian di atas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa setiap teori-

    teori itu belum lengkap karena masing-masing hanya mencakup satu aspek

    saja. Tiap-tiap teori tadi saling membutuhkan kelengkapan dari teori yang

    lain. Untuk itu pemberian punishment (hukuman) pada siswa hanya

    bersifat untuk memperbaiki tabiat dan tingkah laku siswa, untuk mendidik

    kearah kebaikan.

    Setelah mengetahui tujuan dari punishment (hukuman) dalam

    pendidikan di atas maka kita harus mengetahui punishment (hukuman)

    yang cocok untuk diterapkan dalam dunia pendidikan, tokoh-tokoh teori

    behavioristik dalam menanggapi punishment (hukuman) mereka tidak

    menganjurkan digunakannya punishment (hukuman) dalam kegiatan

    belajar, berikut alasan Skinner mengapa tidak setuju dengan metode

    punishment (hukuman);

    a. Pengaruh punishment (hukuman) terhadap perubahan tingkah laku

    sangat bersifat sementara

    b. Dampak psikologis yang buruk mungkin akan terkondisi (menjadi

    bagian dari jiwa si terhukum) bila punishment (hukuman) berlangsung

    lama

    c. Punishment (hukuman) mendorong si terhukum mencari cara lain

    (meskipun salah dan buruk) agar ia terbebas dari punishment (hukuman).

    46M. Ngalim Purwanto, op. cit.hlm. 187-189

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    60/123

    60

    60

    Dengan kata lain, punishment (hukuman) dapat mendorong si terhukum

    melakukan hal-hal lain yang kadangkala lebih buruk dari pada kesalahan

    yang diperbuatnya.47

    C. Pembahasan Tentang Motivasi Belajar

    1. Pengertian motivasi belajar

    Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi.

    Namun, sebelum kita lebih jauh membahas tentang motivasi belajar maka

    perlulah dibedakan dahulu antara pengertian motivasi dan pengertian

    belajar.

    Sebelum sampai pada motivasi, maka penulis akan menjelaskan kata

    motif terlebih dahulu, karena kata motif muncul terlebih dahulu

    sebelum kata motivasi.

    Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai

    kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu

    tersebut bertindak atau berbuat. Motif adalah daya penggerak dalam diri

    seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan

    tertentu. Dengan demikian, motivasi merupakan dorongan yang terdapat

    dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku

    yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya.

    48

    Kedua hal tersebut

    merupakan daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan

    sesuatu.

    47Asri Budiningsih,Belajar Dan Pembelajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hlm. 26

    48 Hamzah, Teori Motivasi Dan Pengukuran Analisis Di Bidang Pendidikan (Jakarta: Bumi

    Aksara, 2007), hlm. 3

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    61/123

    61

    61

    Setelah mengetahui pengertian dari motif dan motivasi, berikut ada

    beberapa pendapat mengenai pengertian motivasi.

    Tajdab mengemukakan motivasi adalah motif yang sudah menjadi

    aktif pada saat-saat tertentu.49

    Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan

    kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan

    sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau

    mengelakkan perasaan tidak suka itu.50

    Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan yang dimaksud

    dengan motivasi adalah dorongan yang terdapat dalam diri seseorang

    untuk melakukan aktivitas tertentu untuk mencapai suatu tujuan.

    Sedangkan istilah belajar menurut Hintzman adalah suatu

    perubahan yang terjadi dalam diri organisme (manusia dan hewan)

    disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku

    organisme tersebut51

    Secara umum belajar dapat diartikan sebagai suatu perubahan

    tingkah laku yang relatif menetap yang terjadi sebagai hasil dari

    pengalaman atau tingkah laku.52

    Selain penafsiran di atas ada pendapat lain tentang belajar yang

    menyatakan bahwa, belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku

    individu melalui interaksi dengan lingkungan. Dalam interaksi ini terjadi

    serangkaian pengalaman-pengalaman belajar.

    53

    49 Tadjab,Ilmu Jiwa Pendidikan (Surabaya: Karya Abditama, 1994), hlm. 10150 Sardiman,Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar(Jakarta: Rajagrafindo, 2007), hlm. 7551

    Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung: Remaja

    Rosdakarya, 2004), hlm. 9052 Muhaimin dkk, Strategi Belajar Mengajar(Surabaya: Citra Media, 1996), hlm. 4353

    Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar(Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm. 28

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    62/123

    62

    62

    Dengan penjelasan tentang pengertian motivasi dan belajar tersebut

    di atas maka dapatlah dikemukakan pengertian motivasi belajar sebagai

    berikut:

    Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam

    diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan

    kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi

    mencapai suatu tujuan.54

    Menurut Amir Daien Indrakusuma motivasi belajar adalah

    kekuatan-kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongankepada kegiatan belajar murid

    55

    Motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-

    siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku.56

    Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi

    dapat dipandang sebagai fungsi, berarti motivasi berfungsi sebagai daya

    penggerak dari dalam individu untuk melakukan aktivitas tertentu dalam

    mencapai tujuan. Motivasi dipandang dari segi proses, berarti motivasi

    dapat dirangsang oleh faktor luar, untuk menimbulkan motivasi dalam diri

    siswa yang melalui proses rangsangan belajar sehingga dapat mencapai

    tujuan yang di kehendaki. Motivasi dipandang dari segi tujuan, berarti

    motivasi merupakan sasaran stimulus yang akan dicapai. Jika seorang

    mempunyai keinginan untuk belajar suatu hal, maka dia akan termotivasi

    untuk mencapainya.

    54 Tadjab, op. cit., hlm. 10255

    Amir Daien Indrakusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya: Usaha Nasional, 1973),

    hlm. 16256 Hamzah, Teori Motivasi Dan Pengukurannya Analisis Di Bidang Pendidikan (Jakarta: Bumi

    Aksara, 2007), hlm. 23

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    63/123

    63

    63

    2. Macam-macam Motivasi Belajar

    Berbicara mengenai macam-macam motivasi belajar di sekolah dapat

    dibedakan menjadi beberapa bentuk, yaitu:

    a. Motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik

    1) Motivasi intrinsik

    Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau

    berfungsinya tidak perlu rangsangan dari luar, karena dalam diri

    setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu57

    Sedangkan menurut Oemar Hamalik motivasi intrinsik adalah hal

    dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat

    mendorongnya melakukan tindakan belajar.58

    Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi intrinsik

    adalah motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang dan tidak

    memerlukan rangsangan dari luar karena memang sudah ada dalam

    dalam diri setiap individu.

    Menurut Amir Daien Indrakusuma dalam bukunya Pengantar

    Ilmu Pendidikan disebutkan ada hal-hal yang dapat menimbulkan

    motivasi intrinsik adalah sebagai berikut:

    a) Adanya kebutuhan

    Dengan adanya kebutuhan, maka hal ini menjadi pendorong

    bagi siswa untuk berbuat dan berusaha. Misalnya saja anak ingin

    mengetahui isi cerita dari buku komik. Keinginan untuk

    57 Sardiman, op. cit., hlm. 8958

    Oemar Hamalik, Psikologi Belajar(Jakarta: Rajagrafindo, 2006), hlm. 152

  • 8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4

    64/123

    64

    64

    mengetahui isinya ini dapat menjadi pendorong yang kuat bagi

    siswa untuk belajar membaca karena apabila ia telah dapat

    membaca maka ia akan mengerti, maka ini dapat berarti bahwa

    kebutuhannya ingin mengetahui isi cerita dari buku komik itu telah

    bisa dipenuhi.

    b) Adanya pengetahuan tentang kemajuannya sendiri.

    Dengan siswa mengetahui hasil-hasil atau prestasinya

    sendiri, dengan siswa mengetahui apakah di