PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, PROMOSI, CITRA...
Transcript of PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, PROMOSI, CITRA...
PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, PROMOSI, CITRA MEREK DAN
KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI
KLINIK KECANTIKAN NATASHA SKIN CARE KUDUS
Eva Noviana Puspitasari
B11.2012.02599
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
Email: [email protected]
ABSTRACK
The magnitude of the need for someone to take care of themselves in order to look beautiful and
growing lifestyles of women and men, in the end it gives a great influence for the rapid
development of the beauty industry in Indonesia. The purpose of this study is to determine the
influence of product quality, price, promotion, brand image, and service quality on purchasing
decision. The Strategic implications of these findings can identify factors into consideration in
purchasing decisions.
The object of this study is Natasha skin care beauty clinic Kudus. The samples used in this study
are 100 respondents, using the technique of purposive sampling and testing the hypothesis uses
multiple linear regression method, reliability test, validity test, multicollinierity test,
heteroscedasticity test, normality test, F test, t test and the coefficient of determination.
Based on the results of this study variable of products quality and price have a positive
relationship but did not significantly influence the consumer purchasing decisions in Natasha
Skin Care beauty clinic. Whereas variable promotion, brand image, and service quality are
positively and significantly influence on costumer purchasing decisions in Natasha skin care
beauty clinic
Keywords: Product quality, price, promotion, brand image service quality and purchasing
decision
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Dewasa ini, Industri di bidang kecantikan mempunyai kecenderungan yang terus
meningkat dan menunjukan daya tariknya seiring dengan perkembangan zaman. Era Globalisasi
telah membawa keinginan dalam memenuhi kebutuhan hidup semakin tinggi. Gaya hidup
masyarakat Indonesia menjadikan peluang yang dapat dilirik setiap perusahaan dalam
menawarkan beragam produk dan jasa. Perawatan kulit menjadi kebutuhan yang sangat penting
bagi setiap orang baik wanita maupun pria. Tuntutan gaya hidup ini untuk lebih mengutamakan
penampilan semenarik mungkin demi mencari kesempurnaan.
Tren bisnis klinik kecantikan berkembang pesat di berbagai belahan dunia, termasuk
Indonesia. Di Indonesia sendiri industry kecantikan sudah mencapai ratusan ribu. Jenis usaha ini
semakin beragam, maka semakin marak munculnya beragam merek produk kecantikan terutama
produk salon kecantikan, perawatan tubuh, perawatan kulit sampai dengan spa untuk
memenangkan persaingan. Kehadiran berbagai klinik kecantikan membuat Natasha Skin Care
Kudus memiliki tantangan untuk lebih meningakatkan kemampuan bersaing. Konsumen pun
akan lebih selektif dalam memilih produk dan jasa yang ditawarkan sesuai dengan apa yang
dibutuhkan, diinginankan dan daya beli. Untuk mengatasi keluhan yang disebabkan masalah
pada kulit yang dapat mengurangi kecantikan dan kesehatan kulit maka setiap orang
membutuhkan produk perawatan yang tepat.
Berikut ini adalah tabel mengenai top brand kategori perawatan kulit tahun 2013-2015:
Tabel 1.1
Top Brand Award perawatan kulit tahun 2013-2015
Merek 2013 2014 2015
TBI TOP TBI TOP TBI TOP
Natasha Skin Care 35,0% TOP 34,9 % TOP 26.1 % TOP
Erha Clinic 14,2% TOP 17,1 % TOP 21.8 % TOP
Klinik Dr. Eva Mulia - 2,8% 5.1 %
Miracle Skin Care 6.5 % 2,5 % 4.8 %
London Beauty
Center 3,0 %
5,1 % 3.5 %
Estetika - 2,6 % 3.1 %
Rista House 2,1 % - -
Sumber: (www.topbrand-award.com).
Pada tabel 1.1 menujukan bahwa Natasha Skin Care mendapatkan top brand tertinggi
selama tiga tahun berturut-turut dan di tahun 2015 Natasha skin care masih mempertahankan top
brand tertinggi. Hal tersebut membuktikan bahwa Natasha skin care masih banyak diminati
masyarakat walaupun banyak pesaing klinik kecantikan lain. Klinik kecantikan Natasha
merupakan pemimpin pasar besar di Indonesia.
Keputusan pembelian konsumen dalam memilih bukan terjadi begitu saja. Banyak
pertimbangan yang di lakukan konsumen sebelum memutuskan membeli suatu produk.
Keputusan pembelian oleh konsumen adalah keputusan yang melibatkan persepsi terhadap,
seperti kualitas produk, harga, promosi, citra merek dan kualitas pelayanan (Jeckson
R.S.Weenas, 2013; Citra Suci Mantauv, 2013 serta Farli Liwe, 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas produk, harga, promosi,
citra merek dan kualitas pelayanan dalam keputusan pembelian konsumen diklinik kecantikan
Natasha Skin Care Kudus.
Pembahasan
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Definisi Pemasaran
Menurut Kotler dan Keller (2012) Pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan
dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan ingin
menciptakan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan
jasa yang bernilai dengan orang lain. Sedangkan definisi secara luas pemasaran adalah proses
sosial dan menejerial dimana pribadi atau organisasi mengelola apa yang mereka inginkan dan
butuhkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain (Kotler dan Amstrong,
2008).
2.1.2 Perilaku Konsumen
Untuk menunjang keberhasilan pemasaran, maka perusahaan harus menperhatikan
perilaku konsumen yang dilakukan dalam proses mendapatkan suatu produk. Menurut Kotler
(2009), perilaku konsumen adalah study bagaimana cara individu, kelompok dan organisasi
memilih, membeli dan menggunakan dan bagaimana barang, jasa, ide atau pengalaman untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Kotler dan Amstrong (2011) mengemukakan
bahwa perilaku pelanggan mengaju pada perilaku pembelian konsumen akhir individu dan
rumah tangga yang membeli dan pengunaan produk.
2.1.3 Kualitas Produk
Kualitas produk adalah keseluruhan ciri serta dari suatu produk atau pelayanan pada
kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat (Kotler, 2009). Menurut
Kotler dan Amstrong (2012) “Kualitas produk adalah karakteristik suatu produk atau jasa yang
menunjang kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan”.
2.1.4 Harga
Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan penerimaan
penjualan. Maka harga mempengaruhi tingkat penjualan, tingkat keuntungan, serta share pasar
yang dapat dicapai oleh perusahaan. Daryanto (2013) mendefinisikan harga adalah sejumlah
uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau sejumlah nilai yang dipertukarkan konsumen
untuk manfaat memiliki atau mengunakan produk.
2.1.5 Promosi
Promosi merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang penting bagi perusahaan dalam
upaya mempertahankan kontinuitas serta meningkatkan kualitas penjualan. Menurut Tjiptono
(2008) promosi merupakan suatu bentuk komunikasi pemasaran yang berusaha menyebarkan
informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atsa perusahaan dan
produknya agar bersedia meneriama, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan
perusahaan yang bersangkutan. Sedangkan Menurut Daryanto (2011), promosi adalah “promosi
adalah kegiatan terakhir dari marketing mix yang sangat penting karena kebanyakan pasar lebih
banyak bersifat pada pembeli dimana keputusan terakhir terjadinya transaksi jual beli sangat
diperlukan oleh konsumen.
2.1.6 Citra Merek
Menurut Daryanto (2013) merek adalah sebuah nama, istilah, tanda, rancangan atau
kombinasi yang dimangsutkan untuk mnegenali produk sehingga dapat dibedakan dari produk
pesaing. Sedangkan menurut Citra merek menurut Kotler dan Keller (2009) adalah sifat
ekstrinsik produk atau jasa, termasuk cara dimana merek berusaha memenuhi kebutuhan
psikologis atau sosial pelanggan.
2.1.7 Kualitas Pelayanan
Kotler (2008) mendefinisikan jasa/ layanan sebagai setiap kinerja atau tindakan yang
salah satu pihak (perusahaan) dapat menawarkan kepada pihak lainnya (konsumen), yang pada
dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun, yang dapat dikaitkan
dengan produk fisik akan tetapi dapat pula tidak terkait dengan produk fisik.. Secara garis besar
dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan adalah suatu produk
pelayanan yang mampu memuaskan kebutuhan para konsumen.
2.2 Kerangka Pemikiran
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran
Sumber: Konsep diolah, 2015
2.3 Hipotesis
Secara umum kerangka pikir yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada
gambar 2.3:
H1: Kualitas produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
H2: Harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
H3: Promosi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
H4: Citra Merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian
H5: Kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
Metode Penelitian
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.1.1 Variabel Penelitian 1) Variabel dependen, yaitu Keputusan pembelian (Y)
2) Variabel independen yaitu:
a. Kualitas Produk (X1)
b. Harga (X2)
c. Promosi (X3)
d. Citra Merek (X4)
e. Kualitas Pelayanan (X5).
3.1.2 Variabel Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Oprasional Indikator
Kualitas Produk
(x1)
Karakteristik dari produk Natasha
skin care dalam kemampuan untuk
memenuhi kebutuhan – kebutuhan
yang telah ditentukan dan bersifat
laten.
Kotler dan Amstrong (2012)
1 Presepsi terhadap kulitas
2 Kinerja produk
3 Kehandalah produk
Tjiptono (2009) dalam jurna
penelitinal Jeckson R.S. Weenas
(2013)
Harga (x2) Harga adalah sejumlah uang sebagai
alat tukar untuk memperoleh barang
beserta pelayanannya di klinik
kecantikan Natasha skin care Saladin(2008)
1 Kesesuan harga dengan kualitas
produk
2 Daya saing harga
3 Kesesuaian harga dengan manfaat
4 Keterjangkauan harga
Stanton (2006) & McCarthy (2008
3.1.3 Skala Pengukuran
Skala pengukuran sempel dengan mengunakan skala likert. Dalam skala likert digunakan
seorang responden yang mengidentifikasi tingkat setuju maupun tidak setuju dari pernyataan
yang diajukan dalam kuisioner.
Sangat Setuju (SS) = bobot 5
Setuju (S) = bobot 4
Kurang Setuju (KS) = bobot 3
Tidak Setuju (TS) = bobot 2
Sangat Tidak Setuju = bobot 1
dalam jurnal penelitian jeckson R.S
Weenas (2013)
Promosi (x3) Promosi sebagai aktivitas pemasaran
yang berusaha menyebar informasi,
mempengaruhi/ membujuk, dan/atau
mengingatkan pasar sasaran atas
perusahaan agar bersedia menerima,
membeli dan loyal pada produk atau
jasa yang ditawarkan Natasha skin
care.
Tjiptono (2001)
1. Kemampuan memperoleh
perhatian
2. Mudah tidaknya dibaca dan
dipahami
3. Frekuensi
4. Kemampuan menggugah perasaan
atau menarik minat membeli
Swastha (1993) dalam Jurnal
penelitian Dwi Cahyono (2005)
Citra Merek (x4) Citra merek adalah sifat ekstrinsik
produk atau jasa Natasha skin care,
termasuk cara dimana merek
berusaha memenuhi kebutuhan
psikologis atau sosial pelanggan.
Kotler dan Keller (2009)
1 Merek terkenal
2 kesan professional
3 Mudah diingat
Kotler dan Keller (2003)
Kualitas
Pelayanan (x5)
Kualitas pelayanan adalah Presepsi
konsumen terhadap pelayanan yang
diberikan Natasha skin care terutama
oleh sales person/ beautician-nya,
serta kemudahan mendapatkan
produk tersebut.
Parasuraman, et al.
1 karyawan dapat menanggapi
permintaan pembeli,
2 Karyawan melayani dengan
sepenuh hati
3 Karyawan menunjukan perhatian
yang cukup besar dalam
memberikan pelayanan
4 Karyawan memberikan pelayanan
yang cepat dalam merespon
permintaan pembelian
Parasuraman et.al. 1998
Keputusan
Pembelian (Y)
Keputusan pembelian adalah
serangkaian proses, yang dilalui
konsumen sebelum melakukan untuk
pembelian produk atau jasa Natasha
skin care, antara lain : kualitas
produk , harga ,promosi ,kualitas
layanana dan citra merek.
Kotler (2005)
1. Kemantapan melakukan
pembelian
2. Tidak terpengaruh untuk membeli
dari perusahaan lain
3. Membeli menjadi pilihan yang
tepat
4. Yakin melakukan pembelian
Kotler,2005 dalam jurnal penelitian
jeckson R.S Weenes (2013)
3.2 Populasi dan Sempel
3.2.1 Populasi
Populasi menurut Arikuto (2006) adalah keseluruhan dari subjek penelitian). Populasi
dalam penelitian ini adalah masyarakat di Kota Kudus dan masyarakat yang telah mengunakan
dan pernah membeli produk Natasha Skin Care Kudus.
3.2.2 Sampel
Kriterian sampel yang digunakandalam penelitian ini adalah:
1. Konsumen masyarakat Kudus
2. Konsumen yang pernah dan atau mengunakan Natasha Skin Care
jumlah sampel penelitian tersebut dapat menggunakan rumus sebagai berikut (Djarwanto dan
Subagyo, 2005)
Jadi besarnya sampel dapat dihitung:
n= ⁄ (
⁄
)
Dengan level of significant yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 0,05
diharapkan besarnya kesalahan dalam penggunaan sampel tidak lebih dari 10%. Maka diperoleh
perhitungan sebagai berikut:
n= ⁄ (
⁄
)
n= ⁄ (
)
n=96,04
Jadi besarnya sampel yang harus digunakan adalah 96,04 orang dan dibulatkan menjadi
100 orang, hal ini dilakukan untuk mempermudah proses perhitungan statistik dan
penganalisaan.
3.3.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data yang
sifatnya dapat dihitung dan diukur jumlahnya, yang berupa data hasil kuesioner untuk diolah
dalam bentuk angka.
3.3.2 Sumber Data Data Penelitian meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan
cara sebagai berikut.
a. Observasi (pengamatan): pengumpulan data dengan melihat langsung dan mendengar,
dan mengamati objek yang akan diteliti dan dipergunakan untuk menyesuaikan data yang
diperoleh.
b. Kuisioner: daftar pertanyaan secara tertulis yang ada kaitannya dengan masalah yang
sedang diteliti dan diberikan kepada responden.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah :
1. Riset Kepustakaan (Library Research)
Literatur-literatur tersebut dapat berupa buku, jurnal, artikel,brosur dan informasi internet yang
dapat dijadikan acuan dalam penelitian ini..
2. Kuisioner
yaitu pengumpulan data yang dilakukan peneliti melalui proses penyebaran. Untuk pengisian
kuesioner telah tersedia alternatif jawaban dari setiap item, sehingga responden dapat memilih
satu jawaban yang sesuai dengan pendapat dan keadaannya sendiri.
Pembahasan
4.1 Deskripsi Obyek Penelitian
4.1.1 Deskripsi Responden
Deskripsi responden akan mendeskripsikan para responden penelitian yang merupakan
para pelanggan yang menggunakan produk dan jasa Natasha Skin Care Kudus. Profil responden
didapat dengan menyebarkan kuisioner kepada konsumen dan hasil kuisioner digunakan untuk
data penelitian, dan mendeskripsikan responden sehingga didapat karakteristik para pelanggan
secara umum pada Natasha Skin Care Kudus.
4.2 Analisis Data dan Pembahasan
4.2.1 Uji Validitas
Penyebaran kuesioner yang diberikan kepada responden yaitu 100 , bertujuan untuk
memperoleh data secara langsung dari responden. Dari 22 item pertanyaan yang diajukan
kemudian dilakukan uji validitas terhadap item pertanyaan. Uji validitas dilakukan terhadap item
pertanyaan untuk mengetahui sejauh mana pertanyaan tersebut dapat mengukur obyek yang
diteliti. Berikut hasil uji validitas untuk setiap item pertanyaan berdasarkan pengolahan data
statistik dengan bantuan program IBM SPSS Statistics 20:
Tabel 4.1
Uji Validitas Variabel Indikator Corrected Item-Total
Correlation
r tabel keterangan
Kualitas Produk 1 0,446 0,1654 Valid
2 0,405 0,1654 Valid
3 0,502 0,1654 Valid
Harga 1 0,384 0,1654 Valid
2 0,425 0,1654 Valid
3 0,544 0,1654 Valid
4 0,608 0,1654 Valid
Promosi 1 0,350 0,1654 Valid
2 0,447 0,1654 Valid
3 0,5`8 0,1654 Valid
4 0,448 0,1654 Valid
Citra Merek 1 0,347 0,1654 Valid
2 0,458 0,1654 Valid
3 0,430 0,1654 Valid
Kualitas pelayanan 1 0,407 0,1654 Valid
2 0,398 0,1654 Valid
3 0,473 0,1654 Valid
4 0,516 0,1654 Valid
Berdasarkan uji validitas tabel diatas, menunjukkan bahwa nilai r hitung lebih besar dari
nilai r tabel. Dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang digunakan oleh variabel kualits produk,
harga, promosi, citra merek dan kualitas pelayanan dinyatakan valid sebagai alat ukur.
4.2.2 Uji Reliabilitas
Keputusan untuk mengetahui bahwa instrument adalah reliable jika memberikan nilai
Cronbach Alpha > 0.60 Dari analisis dengan program SPSS diperoleh uji reliabilitas seperti pada
tabel 4.2 dibawah ini :
Tabel 4.2
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Nilai Reliabilitas Keterangan
Kualitas Produk 0,631 Reliabel
Harga 0,694 Reliabel
Promosi 0,655 Reliabel
Citra Merek 0,602 Reliabel
Kualitas Pelayanan 0,666 Reliabel
Keputusan Pembelian 0,715 Reliabel
4.3.3 Uji Asumsi Klasik
4.3.3.1Uji Normalitas Data
Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel
pengganggu atau residualnya memiliki distribusi yang normal atau tidak.). Jika nilai signifikan
klomogorov-smirnov lebih besar dari α=0,05 maka normal. Berikut ini gambar 4.1
Gambar 4.1
a. Test distributions is Norm b. Calculated from data
Dari gambar 4.1 diatas hasil pengujian normalitas dengan menggunakan kolmogrov-
smirnov menunjukkan nilai Asymp.Sig.(2-tailed) sebesar 0,739 dan nilai tersebut significan.
Karena nilai kolmogrov-smirnov harus lebih besar dari α = 0,05, Jadi dapat disimpulkan bahwa
model regresi memenuhi asumsi normalitas.
4.3.3.2 Uji Multikolinearitas
Pengujian multikolinearitasa adalah untuk melihat ada tidaknya korelasi yang tinggi
anatar variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linier berganda. uji ini dapat dilihat dari
besarnya tolerance value dan variance inflation factor (VIF). Hasil perhitungan dapat dilihat pada
tabel 4.3.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 100
Nor
mal
Para
mete
rsa,b
Mean 0E-7
Std. Deviation 1.52008513
Most
Extr
eme
Diffe
renc
es
Absolute .068
Positive .041
Negative -.068
Kolmogorov-Smirnov Z .683
Asymp. Sig. (2-tailed) .739
Tabel 4.3
Uji Multikolninearitas Coefficients
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant)
KProduk .800 1.250
Harga .783 1.278
Promosi .779 1.283
Cmerek .899 1.112
Kpelayanan .877 1.140
a. Dependent Variable: y
Dari hasil perhitungan tabel 4.3 Uji Multikolinearitas menunjukkan bahwa semua
variabel independen memiliki nilai tolerance lebih dari 0.1 (10%), artinya tidak ada korelasi
antar variabel bebas yang nilainya lebih dari 95%.Hasil perhitungan juga menunjukkan bahwa
semua variabel bebas memiliki VIF kurang dari 10 (<10).Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak
ada gejala multikolinearitas dalam model regresi yang digunakan.
4.3.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residu suatu pengamatan ke pengamatan lain..
Hasil grafik scatterplot dapat dilihat di gambar 4.2 berikut:
Gambar 4.2
4.3.4 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara factor kualitas produk, harga,
promosi, citra merek dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian konsumen diklinik
kecantikan Natasha skin care. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 4.4
Tabel 4.4
Regresi Linier berganda
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1.512 2.466 .613 .541
KProduk .007 .144 .005 .050 .960
Harga .106 .101 .102 1.052 .296
Promosi .240 .098 .238 2.452 .016
Cmerek .443 .148 .270 2.988 .004
Kpelayanan .229 .094 .223 2.433 .017
a. Dependent Variable: keputusan pembelian
a. Konstanta = 1,512
Jika variabel kualitas produk, Harga, promosi, citra merek dan kualitas pelayanan = 0
maka keputusan pembelian bernilai positif.
b. Koefisien regresi variabel kuliats produk (X1=0,007)
Koefisien regresi variabel kualitas produk(X1) benilai positif, hal ini menunjukkan
bahwa apabila terdapat kenaikan variabel Kualitas produk (X1) maka variabel keputusan
pembelian (Y) akan mengalami kenaikan. Dengan asumsi variabel lainnya tetap.
c. Koefisien regresi variabel harga (X2= 0,106)
Koefisien regresi variabel harga (X2) benilai positif, hal ini menunjukkan bahwa apabila
terdapat kenaikan variabel harga (X2), maka variabel keputusan pembelian (Y) akan
mengalami kenaikan. Dengan asumsi variabel lainnya tetap.
d. Koefisien regresi variabel promosi (X3= 0,240)
Koefisien regresi variabel promosi (X3) benilai positif, hal ini menunjukkan bahwa
apabila terdapat kenaikan variabel promosi (X3), maka variabel keputusan pembelian (Y)
akan mengalami kenaikanKoefisien regresi variabel citra merek (X4= 0,443). Dengan
asumsi variabel lainnya tetap.
e. Koefisien regresi variabel merek (X4) benilai positif, hal ini menunjukkan bahwa apabila
terdapat kenaikan variabel merek (X4), maka variabel keputusan pembelian (Y) akan
mengalami kenaikan. Dengan asumsi variabel lainnya tetap.
f. Koefisien regresi variabel kualitas pelayanan (X5=0,229)
Koefisien regresi variabel kualitas pelayanan (X5) bernilai positif, hal ini menunjukan
bahwa apabila terdapat kenaikan variabel kualitas pelayanan (X5), maka variabel
keputusan pembelian (Y) akan mengalami kenaikan. Dengan asumsi variabel lainnya
tetap.
4.3.4.3Koefisien Determinasi
Uji ini digunakan untuk mengetahui antara faktor kualitas produk, harga, promosi, citra
merek dan kualitas pelayanan secara bersama-sama.
Tabel 4.5 Model Summary
b
Model R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .555a .308 .272 1.560
a. Predictors: (Constant), kproduk, harga, promosi, cmerek, kpelayanan
b. Dependent Variable: keputusan pembelian
Dari hasil analisis dengan menggunakan program SPSS diketahui bahwa besarnya nilai
Adjusted R Square = 0,272 atau 27,2% berarti kemampuan variabel – variabel bebas secara
bersama – sama yaitu kualitas produk, harga, promosi citra merek dan kualitas pelayanan dalam
menjelaskan keputusan pembelian adalah sebesar 27,2% sedangkan sisanya sebesar 72,8%
dijalaskan oleh variabel lain diluar model regresi.
4.3.4 Pembahasan
Langkah yang harus ditempuh perusahaan dalam menghadapi persaingan yang ketat salah
satunya adalah mencari apa saja yang mempengaruhi keputusan pembelian kemudian
meningkatkan keputusan pembelian konsumen. Dengan keputusan pembelian yang meningkat,
akan menjadikan perusahaan lebih mampu untuk bertahan didalam persaingan yang sedang
terjadi. Penelitian yang dilakukan pada klinik kecantikan Natasha skin care mengenai pengaruh
kulitas produk, harga, promosi, citra merek, dan kualitas pelayanan terhadap keputusan
pembelian, maka dibuatlah pembahasan sebagai berikut:
4.3.4.1 Pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian
Dari hasil pengolahan statistik variabel kualitas produk dalam penelitian ini menunjukkan
bahwa kualitas produk Natasha skin care tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Ini
berarti konsumen dalam mengkonsumsi produk, kualitas produk tidak menjadi pertimbangan
dalam pembelian. Dilihat dari indeks nilai rata-rata kualitas produk yang mempunyai total
sebesar 4,19 (interval 3,41 - 4,20), yang berarti berdasarkan rentang skala termasuk kategori
tinggi. Kualitas produk yang dipresepsikan responden dalam penelitian ini adalah produk
Natasha mampu memberikan hasil yang optimal. Produk Natasha aman digunakan untuk semua
jenis kulit dan Natasha memiliki beberapa macam produk sesuai dengan jenis kulit. Jadi dilihat
dari hal ini konsumen sadar mengenai kualitas yang diberikan Natasha.
Kualitas dari produk Natasha sudah tidak diragukan lagi. Banyak konsumen produk
kosmetik biasa yang belakangan ini marak diberitakan mengandung bahan berbahaya yakni salah
satunya Mercury yang dapat menyebabkan kanker beralih pada produk kecantikan yang dikawal
oleh dokter yang memang ahli dibidangnya
Penelitian ini berbeda dengan pendapat Weenas R.S (2013), Sundalangi et,al. (2014),
Andrianto et,al.(2013), Ridhwan (2014) yang menunjukkan hasil antara variabel kualitas produk
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
4.3.4.2 Pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian
Dari hasil pengolahan statistik variabel kualitas produk dalam penelitian ini menunjukkan
bahwa harga Natasha skin care tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Ini berarti
konsumen dalam mengkonsumsi produk, harga tidak menjadi pertimbangan dalam pembelian.
Dilihat dari indeks nilai rata-rata variabel harga yang mempunyai total sebesar 3,96 (interval
3,41 - 4,20), yang berarti berdasarkan rentang skala termasuk kategori tinggi. Harga yang
dipresepsikan responden dalam penelitian ini adalah harga sesuai dengan kualitas Natasaha,
harga bersaing dengan produk lainnya, harga sesuai dengan manfaat yang diberikan, harga
Natasha terjangkau. Karena Mayoritas penguna Natasha skin care adalah kalangan kelas
menengah keatas, konsumen berani mengeluarkan berapapun untuk membeli atau melakukan
perawatan di klinik kecantikan Natasha skin care, walaupun dalam hal ini harga tidak
berpengaruh terhadap keputusan pembelian di klinik kecantikan Natasha skin care diharapkan
harga yang telah ditetapkan perusahaan dapat menarik konsumen dalam melakukan pembelian.
Penelitian ini berbeda dengan pendapat Weenas R.S (2013), Rizky et,al.(2014), Fure,
Hendra (2013), Anisah et,al (2013), Andrianto (2013) yang menunjukkan hasil antara variabel
harga berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
4.3.4.3 Pengaruh Promosi terhadap Keputusan Pembelian
Dari hasil pengolahan statistic variabel promosi dalam penelitian ini menunjukkan bahwa
promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian, artinya semakin tinggi promosi yang
dilakukan Natasha, maka semakin tinggi pengaruh terhadap keputusan pembelian.
Promosi merupakan suatu bentuk komunikasi pemasaran yang berusaha menyebarkan
informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan
produknya agar bersedia meneriama, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan. Untuk
itu perusahaan harus dapat meningkatkan promosi yang baik yang dapat diterima oleh
masyarakat atau konsumen, sehingga konsumen mempunyai gambaran produk sebelum
membeli.
Promosi yang dipersepsikan konsumen dalam penelitian ini adalah Natasha skin care
melakukan promosi dengan website, facebook, papan baliho kepada konsumen, Promosi natasha
sangat mudah dipahami dan diingat, Natasha skin care sering mengadakan diskon untuk
pembelian produk pada moment tertentu sebesar, Promosi yang dilakukan Natasha skin care
kudus selalu menarik minat beli. Jadi dilihat dari hal ini menunjukkan bahwa promosi
berpengaruh terhadap keputusan pembelian Natasha dan mengakibatkan konsumen merasa
produk Natasha adalah produk dengan promosi yang baik.
Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rizky et,al, (2014),
Weenas R.S (2013), Fure, (2013), Andrianto, et.al (2013) yang menunjukkan hasil antara
variabel promosi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
4.3.4.4 Pengaruh Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian
Dari hasil pengolahan statistic variabel citra merek dalam penelitian ini menunjukkan
bahwa citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian, artinya semakin tinggi citra
merek Natasha Skin Care maka akan semakin tinggi pengaruh keputusan pembelian.
Merek yang kuat akan meningkatkan produktivitas pemasaran dan kemampuan
organisasi (perusahaan) untuk tumbuh. Salah satu upaya untuk membentuk loyalitas masyarakat
terhadap merek adalah dengan membangun kepercayaan masyarakat terhadap merek. Natasha
Skin Care merupakan merek kosmetik kecantikan yang cukup tersohor di Indonesia. Dengan
cabang di berbagai kota dan juga memiliki konsumen yang bisa dibilang tidak sedikit yang
mayoritas dari kalangan menengah keatas. Untuk itu perusahaan harus dapat mengembangkan
citra merek yang khas yang dapat diterima oleh masyarakat atau konsumen, sehingga konsumen
dapat menentukan pilihan terhadap merek suatu produk. Hal tersebut tentunya akan berpengaruh
dalam keputusan pembelian terhadap produk yang digunakan. Seperti halnya pada pengguna
Natasha skin care di Kudus, citra merek yang diperkenalkan sangat berpengaruh terhadap
keputusan pembelian.
Citra merek yang dipresepsikan responden dalam penelitian ini adalah merek Natasha
sudah dikenal banyak orang ,Produk Natasha memberikan kesan positif kepada konsumen,
Merek Natasha mudah diingat. Jadi dilihat dari hal ini menunjukkan bahwa citra merek
berpengaruh terhadap keputusan pemnbelian Natasha skin care dan mengakibatkan konsumen
merasa produk Natasha adalah produk dengan citra merek yang sangat baik.
Penelitian ini mendukung hasil riset sebelumnya yang dilakukan oleh Andrianto et,al (2013),
Ridhwan, et.al (2014), Rianto, et.a. (2014) yang menunjukkan hasil antara variabel promosi
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
4.3.4.5Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian
Dari hasil pengolahan statistik variabel kualitas pelayanan dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa kualiatas pelayanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian, artinya,
semakin tinggi Kualitas pelayanan Natasha maka semakin tinggi pengaruh keputusan pembelian.
Kualitas pelayanan yang dipresepsikan oleh responden dalam penelitian ini adalah
karyawan di klinik Natasha skin care mencatat segala kebutuhan sesuai dengan kebuhan,
Karyawan di klinik kecantikan Natasha skin care dapat melayani dengan sepenuh hati, karyawan
di klinik kecantikan Natasha skin care dapat menangani keluhan konsumen dengan tuntas,
Karyawan di klinik kecantikan Natasha skin care tanggap dan cepat. Jadi Jadi dilihat dari hal ini
menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh terhadap keputusan pemnbelian Natasha
skin care dan mengakibatkan konsumen merasa produk Natasha adalah produk dengan kualitas
pelayanan yang baik.
Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Fure (2013),
Weenas, R.S (2013), Cornelia, e.,al (2008), Daud (2013) yang menunjukkan hasil antara variabel
promosi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Penutup
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian tentang pengaruh kualitas produk, harga, promosi, citra merek
dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian konsumen di klinik kecantikan Natasha
skin care kudus, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Kualitas produk berpengaruh positif tapi tidak signifikan terhadap keputusan pembelian
Natasha Kudus, artinya kualitas produk tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian
Natasha Kudus.
2. Harga berpengaruh positif tapi tidak signifikan terhadap keputusan pembelian Natasha
Kudus, artinya harga tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian Natasha kudus.
3. Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Natasha
Kudus, artinya bahwa semakin tinggi promosi maka semakin tinggi pula keputusan
pembelian konsumen Natasha skin care Kudus. Sebaliknya, jika semakin rendah promosi
maka semakin rendah keputusan pembelian produk atau melakukan perawatan konsumen
Natasha skin care Kudus.
4. Citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, pembelian
Natasha Kudus artinya bahwa semakin tinggi citra merek maka semakin tinggi pula
keputusan pembelian konsumen Natasha kudus. Sebaliknya, jika semakin rendah citra
merek, maka semakin rendah keputusan pembelian produk atau melakukan perawatan
konsumen Natasha Kudus
5. Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
Natasha dikudus artinya bahwa semakin tinggi kualitas pelayanan maka semakin tinggi
pula keputusan pembelian konsumen Natasha skin care kudus. Sebaliknya, jika semakin
rendah kualiatas pelayanan, maka semakin rendah keputusan pembelian produk atau
melakukan perawatan konsumen Natasha skin care kudus.
5.2 Saran
Saran untuk hasil penelitian mengenai pengaruh kualitas produk, harga, promosi,
citra merek dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian konsumen diklinik kecantikan
Natasha Skin Care Kudus sebagai berikut:
1. Dari hasil penelitian ini, Citra merek menjadi variabel pertama dalam peningkatan
keputusan pembelian. Citra Merek Natasha dinilai baik oleh konsumen dan berdampak
besar dalam mempengaruhi keputusan pembelian. Faktor faktor yang dapat
meningkatkan citra merek harus dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi agar citra
merek semakin meningkat dan dapat meningkatkan keputusan pembelian. Citra merek
yang dipresepsikan konsumen yang paling dominan adalah merek Natasha mudah diingat
dan sudah banyak dikenal orang. Pada factor citra merek responden yang memberikan
tanggapan paling rendah mengenai Produk Natasha memberikan kesan positif kepada
konsumen. Maka dengan ini, peneliti menyarankan Natasha skin care untuk mengetahui
tanggapan konsumen mengenai merek produknya dengan melakukan penelitian tentang
merk produknya yaitu pengujian asosiasi yaitu tentang kesan apa yang langsung terpikir,
pengujian penghafalan dan pengujian ingatan
2. .Dari hasil penelitian ini, Promosi menjadi variabel terbesar kedua dalam peningkatan
keputusan pembelian. Promosi yang dilakukan Natasha dinilai baik oleh konsumen dan
berdampak besar dalam mempengaruhi keputusan pembelian. Dengan adanya promosi,
menjadikan konsumen mengenal lebih dulu mengenai gambaran produk atau jasa
sebelum membeli. Faktor faktor yang dapat meningkatkan frekuensi promosi lebih
ditingkatkan lagi agar dapat meningkatkan keputusan pembelian. Pada factor promosi,
responden memberikan tanggapan yang paling rendah mengenai Promosi yang dilakukan
Natasha kudus selalu menarik minat beli. Maka, agar promosi yang dilakukan Natasha
dapat menarik minat beli maka disarankan mengunakan artis yang terkenal, atau model
yang memiliki kulit mulus halus agar dapat memikat konsumennya dengan memosting di
berbagai media sosial (instagram, facebook), dengan citra ideal yang dibentuk produsen
diharapkan dapat melekat di benak konsumen, lebih sering lagi memberikan diskon agar
konsumen tertarik untuk melakukan pembelian.
3. Dari hasil penelitian ini, kualitas pelayanan memiliki peranan yang kecil dalam keputusan
pembelian yang dirasakan konsumen. Pelayanan yang diberikan Natasha dinilai baik oleh
konsumen namun tidak berdampak besar dalam mempengaruhi minat beli. Pada factor
kualitas pelayanan responden memberikan tanggapan yang paling rendah mengenai
karyawan diklinik kecantikan Natasha kudus tanggap dan cepat. Maka dengan ini,
peneliti menyarakankan kepada Natasha skin care Kudus untuk meningkatkan pelayanan
yang lebih baik terutama secara personal bagi konsumennya. Sehingga pelanggan dapat
merasa nyaman sehingga tidak mudah untuk berpindah pada perusahaan yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Andrianto, Hendra Noky & idris. (2013). Pengaruh Kualitas Produk, citra merek, harga dan
promosi terhadap keputusan pembelian mobil jenis mpv merek toyota kijang inova di
Semarang. Jurnal Manajemen Fakultas ekonomi dan bisnis Universitas Diponegoro.
Semarang (diakses pada tanggal 10 Oktober 2015).
Cahyono, Dwi. (2005). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian
minuman air mineral Aqua (Studi Kasus Mahasiswa Sebelas Maret Surakarta) skripsi
publikasi. http://eprints.uns.ac.id/5597/1/69602406200905321.pdf.
Fure, Hendra. (2013). Lokasi, keberagaman produk, harga, dan kualitas pelayanan pengaruhnya
terhadap minat beli pada pasar tradisional bersehati calaca. Jurnal Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Jurusan Manjemen Universitas Sam Ratulangi Manado. (diakses pada tanggal11
Oktober 2015).
Ghozali, Imam. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Cetakan ke empat.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Koran Sindo http://ekbis.sindonews.co/read/842296/34/natashabidik-pelanggan-
remaja1394452503. (di akses pada 1 November 2015).
Kotler, Philip & Amstrong, Gary. (2009). prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 2. Edisi ke 13.
Penerbit Erlangga. Jakarta.
Kotler, & Philip dan Keller, K. L. (2009). Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi ke 13. Penerbit
Erlangga. Jakarta.
Kotler, & Philip dan Keller, K. L. (2009). Manajemen Pemasaran. Jilid 2. Edisi ke 13. Penerbit
erlangga. Jakarta.
Lembang, R. D. (2010). Analisis pengaruh kualitas produk, harga, promosi,dan cuaca terhadap
keputusan pembelian teh siap minumdalam kemasan merek teh botol sosro(Studi Kasus
Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi SI Reguler II Universitas Diponegoro) Skripsi
publikasi.
Majalah Survey VIII/ Tahun II/ Januari 2011 jurnal pada Nursukmawati 2013.
Natasha Skin Care. www.Natasha-Skin.com. diakses pada tanggal (10 Oktober 2015).
Paper Natasha. https://academia.edu/5737893/Paper_Natasha_Skin_Care. ( di akses pada 1
November 2015).
Rianto, A. W., Dahlan Fanani dan Sunarti. (2014). Pengaruh Merek dan Kebijakan Harga
Terhadap Kputusan Pembelian (Survei pada Pengunjung yang Membeli dan
Mendapatkan Diskon Musiman Terhadap Produk Inspired 27 di Kota Malang). Jurnal
Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya. (diakses pada 11 oktober 2015).
Ridhwan &Maharani, Ria (2014). Pengaruh Citra Merek dan Kualitas Produk Terhadap
Keputusan Pembelian Mobil Honda All New Jazzdi Kota Malang. Jurnal Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (diakses pada 10 Oktober 2015).
Subagyo, Pangestu & Djarwanto. (2005). Statistik Induktif. Edisi 5. Penerbit BPFE. Yogyakarta.
Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Bisnis. Penerbit Alfabeta. Bandung.
Tjiptono, Fandy. (1997). Strategi Pemasaran. Edisi 2. Cetakan ke satu. Andi. Yogyakarta.
Top Brand Award Kategori Perawatan Kulit. www.topbrand-award.com. di akses tanggal (1
november 2015)
Weenas, J. R. (2013). Kualitas produk, harga, promosi, dan kualitas pelayanan pengaruhnya
terhadap keputusan pembelian spring bed comforta. Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Jurusan Manajemen Sam Ratulangi Manado (diakses pada11 oktober 2015).