PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/57352/3/SKRIPSI TANPA BAB...

54
PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2017) (Skripsi) Oleh Elisa FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Transcript of PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/57352/3/SKRIPSI TANPA BAB...

PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP

KINERJA KEUANGAN

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2017)

(Skripsi)

Oleh

Elisa

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

ABSTRACT

THE EFFECT OF ENVIRONMENTAL PERFORMANCE ON

FINANCIAL PERFORMANCE (Empirical Study On Companies Listed in

Indonesia Stock Exchange on 2015-2017)

By

ELISA

The purpose of this study is to analyze the effect of environmental performance

on financial performance. The independent variable of this study is

environmental performance which is measured by PROPER. The Dependent

variable is financial performance which is measured by ROA (Return On Asset)

and Tobin’s Q.

The population of this study is all manufacturing companies which has been go

public and listed on Indonesia Stock Exchange on 2015-2017. The method which

is used to determine the sample is purposive sampling method and the number of

samples obtained is 52 companies. Data analysis using multiple linear regression

analysis.

The results of this study showed that environmental performance (PROPER) has

significantly positive effect on ROA (Return On Asset) and environmental

performance has significant positive effect on Tobin’s Q.

Keywords : Environmetal Performance, Financial Performance, PROPER,

Return On Asset, Tobin’s Q.

PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA

KEUANGAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2017)

Oleh

ELISA

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kinerja lingkungan terhadap

kinerja keuangan. Variabel independen dalam penelitian ini adalah kinerja

lingkungan yang diukur menggunakan PROPER. Variabel depenenden dalam

penelitian ini adalah kinerja keuangan yang diukur dengan menggunakan ROA

(Return On Asset) dan Tobin’s Q.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang telah

go public dan listing di BEI tahun 2015-2017. Pemilihan sampel menggunakan

teknik purposive sampling dan jumlah sampel yang diperoleh adalah 52

perusahaan. Analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja lingkungan (PROPER)

berpengaruh positif signifikan terhadap ROA (Return On Asset) dan kinerja

lingkungan (PROPER) berpengaruh terhadap Tobin’s Q.

Kata kunci : Kinerja Lingkungan, Kinerja Keuangan, PROPER,

Return On Asset, Tobin’s Q

PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP

KINERJA KEUANGAN

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2017)

Oleh

Elisa

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Rangkasbitung, Banten tanggal 20 Maret

1997 sebagai anak pertama dari tiga bersaudara, buah hati dari

pasangan Ruman Hutauruk dan Ria Asih Sarumpaet. Penulis

menyelesaikan penddikan di Taman Kanak-Kanak di TK Mardi

Yuana Rangkasbitung pada tahun 2003, kamudian pendidikan sekolah dasar di

SD Mardi Yuana Rangkasbitung pada tahun 2009. Kemudian pendidikan

menengah pertama di SMP Negeri 4 Rangkasbitung pada tahun 2012, dan

pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1 Rangkasbitung pada tahun 2015.

Penulis terdaftar sebagai mahasiswi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Lampung pada tahun 2015 melalui jalur Paralel. Selama menjadi

mahasiswi, penulis terdaftar sebagai anggota aktif Himakta (Himpunan

Mahasiswa Akuntansi) FEB Unila. Selain itu penulis juga menjadi aggota aktif

UKMK (Unit Kegiatan Mahasiswa Kristen Unila), dan anggota aktif PKMK

(Persekutuan Keluarga Mahasiswa Kristen FEB Unila).

MOTTO

“Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak

berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,

tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu

siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang

menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja

yang diperbuatnya berhasil.”

( Mazmur 1 : 1-3 )

“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat;

ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang

meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang

yang mengetok, baginya pintu dibukakan.”

( Matius 7 : 7-8 )

“Segala perkara dapat ku tanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan

kepadaku.”

( Filipi 4 : 13 )

“Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia,yang mengandalkan

kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Ia akan

seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya

keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang

asin yang tidak berpenduduk.”

(Yeremia 17 : 5-6)

“If you don’t work hard, you don’t see the sunshine.”

( Jack Ma )

PERSEMBAHAN

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas anugerah dan kasih sayang-Nya

sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini.

Kupersembahkan skripsi ini sebagai tanda cinta dan kasih sayang yang

tulus kepada :

Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Rumah Hutauruk dan Ibu Ria Asih

Sarumpaet sebagai tanda bakti dan wujud terima kasih atas limpahan cinta dan

kasih sayang, doa yang tulus, pengorbanan, dukungan dan perhatian serta

didikannya kepada penulis.

Adik-adikku tersayang Nikolando dan Chaterine Paulina yang selalu

memberikan semangat, doa dan dukungan tiada henti.

Tanteku tercinta, Ibu Susi Sarumpaet yang telah membimbingku, memberikan

arahan, ilmu, bantuan serta kesabaran.

Seluruh keluarga, sahabat, dan teman temanku yang selalu memberikan

semangat, kasih sayang, bantuan dan doa.

Almamaterku tercinta, Universitas Lampung

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas anugerah dan

kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Empiris pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun

2015-2017)” sebagai salah satu syarat untuk mendapatakan gelar Sarjana

Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lampung.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada semua

pihak yang telah memeberikan bimbingan, dukungan dan bantuan selama proses

penyelesaiaan skripsi ini, penulis mengucapkan rasa hormat dan terima kasih

yang tulus kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Ibu Dr. Farichah, SE., M.Si., Akt., selaku Ketua Jurusan S1 Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

3. Ibu Yuztitya Asmaranti, SE., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung dan selaku Dosen

Pembimbing 2 Terima kasih banyak atas kesediaannya memberikan waktu,

bimbingan, nasihat, saran, pengarahan dan motivasi serta pembelajaran diri

yang sangat berharga dalam proses penyelesaian skripsi ini.

4. Ibu Susi Sarumpaet, S.E., MBA., PhD.,Akt. selaku Pembimbing Utama dan

Pembimbing Akademik. Terima kasih banyak atas kesediaannya

memberikan waktu, bimbingan, nasihat, saran dan pengarahan yang sangat

berharga dalam proses penyelesaian skripsi ini, serta motivasi yang tiada

henti.

5. Dr. Fitra Dharma, S.E ,M.Si selaku Penguji Utama yang telah memberikan

kritik dan saran yang membangun terhadap skripsi ini, serta untuk segala

bantuan dan kemudahan yang telah Bapak berikan.

6. Seluruh Bapak/Ibu Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lampung yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya, serta

pembelajaran selama proses perkuliahan berlangsung.

7. Seluruh karyawan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Terima kasih telah memberikan bantuan dan pelayanan terbaik selama

penulis menempuh pendidikan di Universitas Lampung.

8. Kedua orang tuaku, Bapak Ruman Hutauruk dan Ibu Ria Asih Sarumpaet

yang selalu memberikan semangat, motivasi dan arahan serta doa yang

tulus.Terima kasih atas kasih sayang dan pengorbanan yang telah diberikan

kepadaku.

9. Adikku tersayang Nikolando dan Cahterine Paulina yang selalu memebrikan

dukungan, semangat, motivasi dan keceriaan.

10. Keluaga besar dan saudara-saudara baik dari keluarga bapak dan ibu yang

tersayang terima kasih atas dukungan dan doa.

11. Sahabat-sahabatku tercinta yang sudah seperti keluargaku Melisa,Dewi,

Kudil, Japira, Tari, Inge, Haroida, Mellisa Liner, Sio, Puput, Nia, Vani, kak

Merry, Evita, Jein, Roma terima kasih atas segala dukungan, semangat,

motivasi, dan doa yang tulus.

12. Teman-temanku yang selalu menemaniku dari maba Dewi, Kudil, Japira,

Tari, Inge, Zahra, terima kasih atas kasih sayang yang tulus dan kebaikan

yang telah kalian berikan.

13. Teman-teman sekelasku Akuntansi Paralel 2015 yang tidak bisa aku

sebutkan satu persatu terima kasih atas dukungan dan doa yang tulus.

14. Sahabat lope-lope Nia dan Vani yang selalu menemaniku dan

menghangatkan suasana kostan, serta terima kasih atas semua waktu,

kebahagiaan, dukungan, saran yang telah kalian berikan, God bless you all.

15. Teman-teman KKN Evita, Jannah, Dea, Poni, Bang Prabu, Bang Bernat

terimakasih sudah menjadi bagian dari proses Kuliah Kerja Nyata Selama 40

hari, semoga kalian semua akan menjadi orang-orang sukses di kemudian

hari.

16. Teman-teman PKMK Puput, Mellisa, Monic, Astri, Erik, Sio, Bang Andi,

Ricky, kak Ririn, kak Rani, kak Hanny, bang Jonathan, Yolanda, Samuel,

Sergio, Laura, kak Tiur, Hosinta, Rosalika, Devi.

17. Teman-teman SD, SMP, SMA yang tidak dapat disebutkan satu persatu,

terimakasih atas dukuangan dan motivasinya selama kuliah.

18. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat

penulis sebutkan satu per satu.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dan semoga

Tuhan Yesus Kristus memberikan rahmat, dan berkat untuk kita semua.

Bandar Lampung, 19 Juni 2019

Penulis,

Elisa

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ………………………………………………………………... i

DAFTAR TABEL ………………………………………………………… . iv

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………. . vi

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………… . vii

BAB I PENDAHULUAN . …………………………………………... . 1

1.1 Latar Belakang ……………………………………..… . 1

1.2 Perumusan Masalah ………………………………..… . 4

1.3 Batasan Masalah …………………………………...… . 4

1.4 Tujuan Penelitian …………………………………..… . 5

1.5 Manfaat Penelitian …………………………………… . 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA …………………………………..…. . 6

2.1 Landasan Teori …………………………………….… . 6

2.1.1 Teori Legitimasi (Legitimacy Theory) ………. 6

2.1.2 Teori Stakeholder (Stakeholder Theory) ….… . 7

2.1.3 Teori Sinyal (Signaling Theory) …………..… . 7

2.1.4 Kinerja Lingkungan …………………….……. 8

2.1.4.1 PROPER (Program Penilaian Peringkat

Kinerja Perusahaan) …………...…… . 8

2.1.5 Kinerja Keuangan …………………………… . 10

2.1.5.1 ROA (Return on Asset) …………..… . 10

2.1.5.2 Tobin’s Q ………………………….…. 11

2.2 Penelitian Terdahulu ……………………………….… . 12

2.3 Model Penelitian ………………………………………. 17

2.4 Pengembangan Hipotesis ………………………..…… . 17

2.4.1 Pengaruh Kinerja Lingkungan terhadap

Return On Asset ………………………...…… . 17

2.4.2 Pengaruh Kinerja Lingkungan

terhadap Tobin’s Q ………………………..… . 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………………………….… . 20

3.1 Jenis dan Sumber Data ………………………….…… . 20

3.2 Populasi dan Sampel …………………………….…… . 20

3.3 Teknik Pengumpulan Data ……………………...…… . 21

3.4 Operasional Variabel Penelitian …………………...… . 22

3.4.1 Variabel Independen ……………………...… . 22

3.4.2 Variabel Dependen ………………………..… . 22

3.4.2.1 Return On Asset (Y1) …………….… . 23

3.4.2.2 Tobin’s Q (Y2) …………………...… . 23

3.4.3 Variabel Kontrol ………………………..…… . 24

3.4.3.1 Ukuran Perusahaan ………………… . 24

3.5 Metode Analisis Data ……………………………..…. . 24

3.5.1 Statistik Desktiptif ……………………..…… . 24

3.5.2 Pengujian Hipotesis ……………………….… . 25

3.5.2.1 Analisis Regresi Linier Berganda ….. . 25

3.5.2.2 Uji Asumsi Klasik ……………….… . 25

3.5.2.2.1 Uji Multikolinieritas …..… . 25

3.5.2.2.2 Uji Heteroskedastistas …... . 26

3.5.2.2.3 Uji Normalitas ………...… . 26

3.5.2.2.4 Uji Autokorelasi ………… . 27

3.5.2.3 Uji Signifikan Parameter

Individual (Uji Statistik t) … 27

3.5.2.4 Uji Signifikansi Simultan Uji F …………………..… .. 27

3.5.2.5 Koefisien DeterminasI ….. . 28

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ………………………...… . 29

4.1 Statistik Deskriptif …………………………………… . 29

4.1.1 ROA ………………………………………… . 30

4.1.2 Tobin’s Q ……………………………….……. 31

4.1.3 PROPER …………………………………..… . 31

4.1.4 Ukuran Perusahaan ………………………..… . 32

4.2 Model Regresi Data Panel …………………………… . 32

4.2.1 Data Panel Ha1 ……………………….……… . 35

4.2.2 Data Panel Ha2 …………………………….… . 36

4.3 Uji Asumsi Klasik …………………………………… . 37

4.3.1 Uji Normalitas …………………………….… . 37

4.3.1.1 Uji Normalitas Data Panel Ha1 ……… . 37

4.3.1.2 Uji Normalitas Data Panel Ha2 ………….. .

39

4.3.2 Uji Multikolinearitas ……………………...… . 41

4.3.2.1 Uji Multikolinearitas Data Panel Ha2 … 41

4.3.2.2 UjiMultikolinearitasDataPanelHa2 ……. 42

4.3.3 Uji Autokorelasi …………………………..… . 43

4.3.3.1 Uji Autokorelasi Data Panel Ha1 …… . 43

4.3.3.2 Uji Autokorelasi Data Panel Ha2 …..… . 44

4.3.4 Uji Heteroskedasitas ………………………… . 44

4.3.4.1 Uji Heteroskedastisitas Ha1 ………… . 45

4.3.4.2 Uji Heteroskedastisitas Ha2 …………… 45

4.4 Uji Hipotesis ……………………………………….… . 46

4.4.1 Metode Regresi Linier Berganda ……...……. . 46

4.4.2 Uji Koefisiensi Determinasi ………………… . 46

4.4.2.1 Uji Koefisiensi Determinasi Ha1 ….… . 46

4.4.2.2 Uji Koefisiensi Determinasi Ha2 …..… . 47

4.4.3 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ..… . 47

4.4.3.1 Uji Signifikansi Simultan

(Uji Statistik F) Ha1 ………………… . 48

4.4.3.2 Uji Signifikansi Simultan

(Uji Statistik F) Ha2 ……………….… 48

4.4.4 Uji Signifikansi Parameter

Individual (Uji Statistik t) ………..… 49

4.4.4.1 Uji Signifikansi Parameter Individual

(Uji Statistik t) Ha1 ……………….… . 49

4.4.4.2 Uji Signifikansi Parameter Individual

(Uji Statistik t) Ha2 …………….…… . 50

4.5 Pembahasan Hasil Analisis Data …………………..… . 51

4.5.1 Kinerja Lingkungan Berpengaruh

Positif Terhadap ROA …………………….… . 51

4.5.2 Kinerja Lingkungan Berpengaruh

Positif terhadap Tobin’s Q ……………..…… . 52

BAB V PENUTUP …………………………………………………..… . 54

5.1 Kesimpulan …………………………………...……… . 54

5.2 Keterbatasan Penelitian ……………………………… . 54

5.3 Saran …………………………………………….…… . 55

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu …………………………………………….. . 12

Tabel 3.1 Prosedur Pemilihan Sampel ……………………………………... . 21

Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif ……………………………………... 29

Tabel 4.2 Hasil Uji Modus PROPER ………………………………………. . 30

Tabel 4.3 Hasil Uji Chow Ha1 ……………………………………………… . 35

Tabel 4.4 Hasil Uji Hausman Ha1 ………………………………………….. . 35

Tabel 4.5 Hasil Uji Chow Ha2 ……………………………………………… . 36

Tabel 4.6 Hasil Uji Hausman Ha2 …………………………………………... . 37

Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas Ha1 ………………………………….. . 41

Tabel 4.8 Hasil Uji Korelasi Pearson Ha1 …………………………………... . 42

Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinearitas Ha2 ………………………………….. . 42

Tabel 4.10 Hasil Uji Korelasi Pearson Ha2 …………………………………. . 43

Tabel 4.11 Hasil Uji Autokorelasi Ha1 ……………………………………... . 43

Tabel 4.12 Hasil Uji Autokorelasi Ha2 ……………………………………... . 44

Tabel 4.13 Hasil Uji Heteroskedasitas Ha1 …………………………………. . 45

Tabel 4.14 Hasil Uji Heteroskedasitas Ha2 …………………………………. . 45

Tabel 4.15 Hasil Uji Koefisiensi Determinasi Ha1 …………………………. . 46

Tabel 4.16 Hasil Uji Koefisiensi Determinasi Ha2 …………………………. . 47

Tabel 4.17 Hasil Uji Signifikansi Simultan

(Uji Statistik F) Ha1 ………………………………………….. . 48

Tabel 4.18 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Ha2 ………… . 48

Tabel 4.19 Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual

(Uji Statistik t) Ha1 ……………………………………………... . 49

Tabel 4.20 Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual

(Uji Statistik t) Ha2 ……………………………………………... . 50

Tabel 4.21 Hasil Pengujian Hipotesis ……………………………………… . 50

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian…………………………………………… . 17

Gambar 4.1 Hasil Uji Normal P-P Plot Data Ha1 …………………………... . 38

Gambar 4.2 Hasil Uji Histogram Data Ha1 ………………………………… . 39

Gambar 4.3 Hasil Uji Normal P-P Plot Data Ha2 ………………………… . 39

Gambar 4.4 Hasil Uji Histogram Data Ha2 …………………………………. . 40

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak

nomor 4 di dunia, oleh sebab itu jumlah kebutuhan masyarakat pun semakin

meningkat. Hal ini berdampak pada peningkatan jumlah perusahaan, berdasarkan

data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan produksi industri manufaktur

besar dan sedang triwulan IV tahun 2017 naik sebesar 5,15 persen terhadap

triwulan IV tahun 2016 dan pertumbuhan industri manufaktur besar dan sedang

tahun 2017 naik sebesar 4,74 persen terhadap tahun 2016. Peningkatan jumlah

perusahaan membuat masyarakat semakin meningkatkan tuntutannya terhadap

perusahaan yang berkaitan dengan tanggung jawab lingkungannya (Akrout dan

Othman (2013).

Saat itu lingkungan menjadi salah satu fokus perhatian, hal ini disebabkan oleh

banyaknya dampak negatif dari aktivitas operasi perusahaan terhadap kesehatan

lingkungan. Untuk mengurangi dampak negatif tersebut, pemerintah Indonesia

telah menetapkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009

Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Pasal 68 “Setiap

orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan berkewajiban: a. memberikan

informasi yang terkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

2

secara benar, akurat, terbuka, dan tepat waktu; b. menjaga keberlanjutan fungsi

lingkungan hidup; dan c. menaati ketentuan tentang baku mutu lingkungan hidup

dan/atau kriteria baku kerusakan lingkungan hidup”. Melalui undang-undang tersebut

dapat disimpulkan bahwa setiap perusahaan berkewajiban untuk menjaga

lingkungannya.Selain itu tugas perusahaan dalam menjaga lingkungan juga tertuang

dalam salah satu Triple Bottom Line (3BL) yang merupakan aspek dalam CSR

(Corporate Social Responsibility) yaitu peningkatan kualitas lingkungan melalui

penghijauan, reklamasi lahan, pengolahan air, pelestarian alam, pengendalian polusi,

serta produksi dan penggunaan energi secara efisien (Aheri, 2012:34-35).

Masyarakat dan investor merupakan bagian dari stakeholder yang memberikan

tuntutan kepada perusahaan untuk menjaga kesehtan lingkungan perusahaan.

Dikarenakan besarnya tuntutan masyarakat terhadap kesehatan lingkungan

perusahaan maka penulis menggunakan ROA sebagai salah satu variabel dependen

untuk melihat apakah kinerja lingkungan yang baik dapat meningkatkan kinerja

keuangan yang diukur dengan ROA. Selain itu juga tuntutan dari investor mengenai

kesehatan lingkungan juga turut diperhitungkan dampaknya terhadap kinerja

keuangan, maka penulis menggunakan Tobin’s Q untuk membuktikan apakah kinerja

lingkungan yang baik dapat meningkatkan kinerja keuangan yang diukur dengan

Tobin’s Q untuk meningkatkan minat investor untuk berinvestasi pada perusahaan

yang memiliki kinerja lingkungan yang baik.

3

Upaya perusahaan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, beberapa

perusahaan berusaha meningkatkan kinerja lingkungannya. Peringkat PROPER

merupakan salah satu ukuran yang dapat menentukan tingkat kinerja lingkungan

suatu perusahaan. Dimana tingkat kinerja lingkungan perusahaan didekripsikan

melalui lima jenis peringkat warna dengan urutan dari yang paling baik hingga yang

paling buruk yaitu emas, hijau, biru, merah, dan hitam.

Menurut Scott (2003) dalam Sarumpaet (2017) literatur menunjukkan bahwa

relevansi nilai informasi akuntansi telah menurun dari waktu ke waktu karena

berbagai alasan. Investor canggih tidak hanya memanfaatkan informasi keuangan

tapi juga non-keuangan untuk memprediksi pendapatan di masa depan (Jiambalvo

(2002) dalam Sarumpaet (2017). Oleh sebab itu dapat dapat disimpukan bahwa

informasi non-keuangan memiliki pengaruh terhadap keputusan investor, salah satu

informasi non-keuangan adalah kinerja ligkungan perusahaan. Peringkat PROPER

dalam penelitian ini merupakan ukuran untuk kinerja lingkungan diarenakan

peringkat PROPER yang didapatkan oleh perusahaan dapat menjadi sumber

informasi bagi para stakeholder diluar informasi keuangan perusahaan.

Penulis ingin mengetahui apakah kinerja lingkunan yang baik berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan perusahaan dan apakah kinerja lingkungan yang buruk

berpengaruh sebaliknya. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan hasil yang

berbeda-beda, penelitian yang dilakukan oleh Al-Tuwajri et. al.(2004), Sarumpaet

et.al (2017), dan Titisari dan Alviana (2012) menunjukkan hasil yang positif,

sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Hassel (2005) menunjukkan hasil yang

4

negatif dan Almilia dan Wijayanto (2007) menyatakan bahwa kinerja lingkungan

tidak berpengaruh terhadap economic performance. Hasil penelitian yang tidak

konsisten membuat penulis tertarik untuk mendapatkan bukti empiris dengan

penelitian yang berjudul : “Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja

Keuangan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2017)”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan asalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah kinerja lingkungan berpengaruh terhadap Return On Asset pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI ?

2. Apakah kinerja lingkungan berpengaruh terhadap Tobin’s Q pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI ?

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian lebih fokus dan memiliki ruang lingkup yang jelas, maka peneliti

memberikan batasan masalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis data-data kuantitatif berupa data

rasio Return On Assets dan Tobin’s Q yang tercantum dalam laporan keuangan.

2. Penelitian ini menggunakan peringkat PROPER sebagai variabel independen.

5

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk menguji secara empiris pengaruh kinerja lingkungan terhadap Return On

Assets pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

2. Untuk menguji secara empiris pengaruh kinerja lingkungan terhadap Tobin’s Q

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan setelah penelitian yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan bukti

empiris

mengenai pengaruh kinerja lingkungan terhadap kinerja keuangan

perusahaan.

2. Manfaat Praktis

Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran

perusahaan terhadap lingkungan melalui penerapan kinerja lingkungan karena

dapat mempengaruhi kelangsungan perusahaan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Legitimasi (Legitimacy Theory)

Menurut Ghozali dan Chariri (2007), sebagai dasar dari teori legitimasi adalah adanya

kontrak sosial yang terjadi antara perusahaan dan masyarakat dimana perusahaan

beroperasi dan menggunakan sumber ekonomi. Selain itu juga dijelaskan bahwa

dalam masyarakat yang dinamis, tidak ada sumber kekuatan institusional dan

kebutuhan terhadap pelayanan yang bersifat permanen.

Dowling dan Pteffer (1975) dalam Chariri (2008) menyatakan bahwa teori

legitimasi sangat bermanfaat dalam menganalisis perilaku organisasi. Mereka

mengatakan karena legitimasi adalah hal yang penting bagi organisasi, batasan-

batasan yang ditekankan oleh norma-norma dan nilai-nilai sosial, dan reaksi

terhadap batasan tersebut mendorong pentingnya analisis perilaku organisasi

dengan memperhatikan lingkungan.

7

2.1.2 Teori Stakeholder (Stakeholder Theory)

Teori ini telah berkembang sejak tahun 1970-an. Menurut Chariri (2008) teori

stakeholder merupakan teori yang menyatakan bahwa perusahaan bukanlah

entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingan sendiri, namun harus

memberikan manfaat kepada seluruh stakeholder-nya (pemegang saham, kreditor,

konsumen, supplier,

pemerintah, masyarakat, analis, dan pihak lain).Kinerja lingkungan yang baik

merupakan salah satu tuntutan dari stakeholder, dimana dukungan kepada suatu

perusaahaan akan diberikan jika perushaan tersebut mau melakukan apa yang

baik menurut stakeholder bagi kondisi lingkungan dan kinerja lingkungan suatu

perusahaan.

2.1.3 Teori Sinyal (Signaling Theory)

Menurut teori sinyal, perusahaan mengharapkan manajer untuk meningkatkan

pertumbuhan yang tinggi di masa depan, maka mereka akan mencoba untuk

memberi sinyal kepada investor melalui akun. Manajer dari perusahaan lain yang

berkinerja baik akan mendapat insentif yang sama, dan manajer dari perusahaan

dengan berita yang netral akan memiliki insentif untuk melaporkan berita positif

sehingga mereka tidak dicurigai memiliki hasil yang buruk. Manajer perusahaan

dengan kabar buruk akan memiliki insentif untuk tidak melaporkan. Namun,

mereka juga akan memiliki insentif untuk melaporkan berita buruk mereka, untuk

menjaga kredibilitas di pasar yang efektif di mana sahamnya diperdagangkan.

Dengan asumsi insentif ini untuk sinyal informasi ke pasar modal, menandakan

teori memprediksi bahwa perusahaan akan mengungkapkan informasi lebih dari

yang diminta (Godfrey, 2010).

8

Berdasarkan teori sinyal maka perusahaan dapat memberikan informasi baik

mengenai kinerja ligkungan perusahaan dengan tujuan untuk menarik perhatian

investor.

2.1.4 Kinerja Lingkungan

Suratno dan Mutmainah (2006) menyatakan bahwa kinerja lingkungan adalah

mekanisme bagi perusahaan untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatian

terhadap lingkungan ke dalam operasinya dan interaksinya dengan stakeholders,

yang melebihi tanggung jawab organisasi dibidang hukum.

2.1.4.1 PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan)

Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) merupakan salah

satu upaya Kementerian Negara Lingkungan Hidup untuk mendorong penaatan

perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui instrumen informasi.

Dilakukan melalui berbagai kegiatan yang diarahkan untuk: (i) mendorong

perusahaan untuk menaati peraturan perundang-undangan melalui insentif dan

disinsentif reputasi, dan (ii) mendorong perusahaan yang sudah baik kinerja

lingkungannya untuk menerapkan produksi bersih (cleaner production)

(www.menlh.go.id).

PROPER dikembangkan dengan beberapa prinsip dasar, yakni: peserta

PROPER bersifat selektif, yaitu diperuntukan bagi industri yang menimbulkan

dampak besar dan meluas terhadap lingkungan dan mereka peduli dengan citra

atau reputasi perusahaannya. Karena itu, pendekatan strategi yang dipilih

PROPER adalah memanfaatkan peran serta masyarakat dan pengaruh pasar untuk

9

memberikan tekanan kepada industri agar meningkatkan kinerjanya dalam

pengelolaan lingkungan. Pemberdayaan masyarakat dan pengaruh tekanan pasar

dilakukan dengan penyebaran informasi yang kredibel, sehingga dapat

menciptakan naik atau turunnya citra perusahaan atau jatuh bangunnya reputasi

suatu perusahaan/industri. Informasi mengenai kinerja perusahaan,

dikomunikasikan dengan menggunakan simbol warna untuk memudahkan

penyerapan informasi oleh masyarakat. Berikut ini beberapa simbol warna yang

diberikan sesuai dengan penilaian peringkat kinerja usaha/atau kegiatan

dalam mengelola lingkungan:

a) Emas diberikan kepada usaha dan/atau kegiatan yang telah secara

konsisten menunjukkan keunggulan lingkungan dalam proses produksi

atau jasa, serta melaksanakan bisnis yang beretika dan bertanggung

jawab terhadap masyarakat.

b) Hijau adalah untuk usaha dan/ atau kegiatan yang telah

melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan

dalam peraturan (beyond compliance) melalui pelaksanaan sistem

pengelolaan lingkungan dan mereka telah memanfaatkan sumber

daya secara efisien serta melaksanakan tanggung jawab sosial

dengan baik.

c) Biru adalah untuk usaha dan/atau kegiatan yang telah melakukan upaya

pengelolaan lingkungan, yang dipersyaratkan sesuai dengan

ketentuan atau peraturan perundangundangan yang berlaku.

10

d) Merah adalah bagi mereka yang telah melakukan upaya

pengelolaan lingkungan tetapi belum sesuai dengan persyaratan

sebagaimana diatur dalam peraturan perundangundangan.

e) Hitam diberikan kepada mereka yang dalam melakukan usaha

dan/atau kegiatannya, telah dengan sengaja melakukan perbuatan

atau melakukan kelalaian sehingga mengakibatkan terjadinya

pencemaran atau kerusakan lingkungan, serta melanggar

peraturan perundang-undangan yang berlaku dan/atau tidak

melaksanakan sanksi administrasi

Memperhatikan kelestarian lingkungan ternyata dapat digunakan sebagai faktor

pendorong bagi perusahaan untuk melakukan inovasi, menciptakan nilai-nilai dan

membangun keuntungan kompetitif. Manajemen dapat mengurangi risiko

berusaha dengan jalan mengontrol risiko lingkungan.

2.1.5 Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan adalah suatu hasil, prestasi atau keadaan yang telah dicapai

oleh perusahaan selama periode atau kurun waktu tertentu (Helfert, 2008).

Menurut Ujiyantho dan Pramuka (2007) Kinerja keuangan merefleksikan kinerja

fundamental perusahaan. Kinerja keuangan diukur dengan data fundamental

perusahaan, yaitu data yang berasal dari laporan keuangan.

2.1.5.1 ROA (Return on Asset)

Kondisi kinerja keuangan suatu perusahaan dapat ditentukan melalui pengukuran

dari beberapa akun dalam laporan keuangan secara berkala. Teknik analisis

laporan keuangan dalam penelitian ini menggunakan analisis rasio untuk menilai

11

kinerja keuangan. Menurut Harahap (2013:305), Return On Asset merupakan

rasio yang menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila

diukur dari nilai aktiva.

Menurut Lestari dan Sugiharto (2007: 196) dalam Rinati 2008) ROA adalah rasio

yang digunakan untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari

penggunaan aktiva. Dengan kata lain, semakin tinggi rasio ini maka semakin baik

produktivitas asset dalam memperoleh keuntungan bersih. Hal ini selanjutnya

akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor. Peningkatan daya

tarik perusahaan menjadikan perusahaan tersebut makin diminati investor, karena

tingkat pengembalian akan semakin besar.

2.1.5.2 Tobin’s Q

Tobin’s Q didefinisikan sebagai rasio nilai pasar suatu perusahaan terhadap biaya

penggantian asset. Tobin’s Q mengukur valuasi pasar perusahaan relatif terhadap

biaya penggantian aset berwujud (Lindenberg dan Ross (1981) dalam King dan

Lenox (2001)). Pada dasarnya ini mencerminkan arus kas apa yang dipikirkan

oleh pasar yang akan disediakan oleh perusahaan per dollar yang diinvestasikan

dalam asset (King dan Lenox (2001)). Rasio ini merupakan konsep yang berharga

karena menunjukkan estimasi pasar keuangan saat ini tentang nilai hasil

pengembalian dari setiap dolar investasi inkremental. Jika rasio-q diatas satu, ini

menunjukkan bahwa investasi dalam aktiva menghasilkan laba yang memberikan

nilai yang lebih tinggi dari pada pengeluaran investasi, hal ini akan meransang

investasi baru. Jika rasio-q dibawah satu, investasi dalam aktiva tidaklah menarik

(Herawaty, 2008).

12

Adapun interpretasi dari skor Tobin’s Q adalah :

1. Tobin’s q < 1 Menggambarkan bahwa saham dalam kondisi undervalued.

Manajemen telah gagal dalam mengelola aktiva perusahaan. Potensi

pertumbuhan

investasi rendah.

2. Tobin’s q = 1 Menggambarkan bahwa saham dalam kondisi average.

Manajemen

stagnan dalam mengelola aktiva. Potensi pertumbuhan investasi tidak

berkembang.

3. Tobin’s q > 1 Menggambarkan bahwa saham dalam kondisi overvalued.

Manajemen berhasil dalam mengelola aktiva perusahaan dan Potensi

pertumbuhan

investasi tinggi.

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Nama

Peneliti

(Tahun)

Judul

Penlitian

Variabel Hasil Penelitian

1 Al-Tuwaijri

et. al. (2004)

The Relations

Among

Environmental

Disclosure,

Environmental

Performance,

And Economic

Performance:

A

Simultaneous

Equations

Approach

Endogen :

Kinerja

Lingkungan

Pengungkapan

Lingkungan

Kinerja

Ekonomi

Predetermined :

Unexpected

Earnings

Predisclosure

Environment

Growth

Adanya hubungan

positif antara

kinerja

lingkungan,

kinerja ekonomi

dan

pengungkapan

lingkungan.

13

Opportunities

Profit Margin

Environmental

Exposure

Environmental

Concern

Public

Visibility

Firm Size

2. Sarumpaet

et. al. (2017)

The Value

Relevance of

Environmental

Performance:

Evidence from

Indonesia

Independen :

Kinerja

Lingkungan

Dependen :

Harga Saham

Kontrol :

Pertmbuhan

Likuiditas

Leverage

Kinerja

lingkungan

berpengaruh

positif terhadap

kinerja keuangan

di anatara pelaku

yang unggul

(perusahaan

dengan peringkat

yang baik),

hubungan tersebut

tidak ditemukan

dinatara pemain

yang lebih

rendah.

3. Hassel

(2005)

The Value

Relevance of

Environmental

Performance

Indpenden :

Kinerja

Lingkungan

Dependen :

Nilai Pasar

Ekuitas

Hubungan negatif

antara kinerja

lingkungan

terhadap nilai

pasar ekuitas.

4. Almilia dan

Wijayanto

(2007)

Pengaruh

Environmental

Performance

dan

Environmental

Disclosure

Terhadap

Economic

Performance

Independen :

Environmental

Performance

Environmental

Disclosure

Predeterminated :

Unexpected

Earnings,

Pre-disclosure

Environment

Growth

Opportunities

Profit Margin,

Environmental

Concern

Public

Visibility

Environmental

performance,

unexpected

earning,

predisclosure

environment,

groth

opportunities,

profit margin

tidak berpengaruh

terhadap

economic

performance, dan

environmental

disclosure

berpengaruh

terhadap

14

Dependen:

Economic

Performance

economic

performance.

5. Titisari dan

Alviana

(2012)

Pengaruh

Environmental

Performance

terhadap

Economic

Performance

Dependen :

Economic

Performance

Independen :

Environmental

Performance

Kontrol :

Total Asset

Industri Sektor

(manufaktur

dan non

manufaktur)

Sertifikasi ISO

14001

Environmental

performance

tahun yang

bersangkutan

(PROPERt), total

asset, industri

sektort, dan ISO

14001 tahun yang

bersangkutan,

hanya variabel

environmental

performance

tahun

bersangkutan

yang berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap

economic

performance

tahun yang

bersangkutan

(ROAt),

sedangkan

keempat variabel

independen tidak

berpengaruh

terhadap

economic

performance

tahun berikutnya

(ROAt+1).

6.

Lindrianasari

(2007)_x000

7_

Hubungan

Antara Kinerja

Lingkungan

dan Kualitas

Pengungkapan

Lingkungan

dengan Kinerja

Ekonomi

Perusahaan di

Indonesia

Variabel :

Kinerja

Lingkungan (ISO

14001)

Kualitas

Pengungkapan

Akuntansi

Lingkungan

Kinerja Ekonomi

Kinerja

Lingkugan

berpengaruh

positif terhadap

Kualitas

Pengungkapan

Lingkungan,

Kinerja Ekonomi

tidak berpengaruh

terhadap Kinerja

Lingkungan,

15

Kinerja Ekonomi

tidak berpengaruh

terhadap Kualitas

Pengungkapan

Lingkungan.

7. Wulandari

dan

Hidayah

(2013)

Pengaruh

Environmental

Performance

Dan

Environmental

Disclosure

Terhadap

Economic

Performance

(Studi pada

Perusahaan

Manufaktur

yang Terdaftar

di Bursa Efek

Indonesia

Periode

2009-2011)

Independen :

Environmental

Performance

Environmental

Disclosure

Dependen :

Economic

Performance

Kontrol :

Profit Margin

Environmental

Concern

Firm Size

Total Asset

Unexpected

Earnings

Environmental

Performance

tidak berpengaruh

terhadap

Economic

Performance dan

Environmental

Disclosure

memiliki

pengaruh positif

signifikan

terhadap

Economic

Performance.

8. Suratno,

Darsono, dan

Mutmainah

(2006)

Pengaruh

Environmental

Performance

Terhadap

Environmental

Disclosure

Dan Economic

Performance

(Studi Empiris

Pada

Perusahaan

Manufaktur

Yang Terdaftar

Di Bursa Efek

Jakarta Periode

2001-2004)

Independen :

Environmental

Performance

Dependen :

Environmental

Disclosure

Economic

Performance

Environmental

Performance

berpengaruh

secara positif

signifikan

terhadap

Environmental

Disclosure,

Environmental

Performance juga

berpengaruh

secara positif

signifikan

terhadap

Economic

Performance.

16

9. Lu and

Taylor

(2018)

A Study Of The

Relationships

Among

Environmental

Performance,

Environmental

Disclosure,

And Financial

Performance

Independen :

Environmental

Performance

Dependen :

Environmental

Disclosure

Fianncial

Performance

Terdapat

hubungan negatif

antara

Environmental

Performance

dengan Fianncial

Performance,

terdapat

hubungan positif

antara

menunjukkan

bahwa perusahaan

yang sukses

secara finansial

lebih sedikit

kemungkinan

pembuat

lingkungan yang

baik tetapi

perusahaan ramah

lingkungan lebih

cenderung

mengungkapkan

Environmental

Performance

mereka.

10. Ikhsan dan

Muharam

(2016)

Pengaruh

Kinerja

Lingkungan

Terhadap

Kinerja

Keuangan:

Studi Pada

Perusahaan

Yang Terdaftar

di

Kementerian

Lingkungan

Hidup Dan

Listing di BEI

(Periode

2008-2014)

Independen :

Kinerja

Lingkungan

Dependen :

ROA

Tobin’s q

Kontrol :

Ukuran

Perusahaan

Resource Slack

Environmental

Management

System

Kinerja

Lingkungan

berpengaruh

positif terhadap

ROA, Kinerja

Lingkungan

berpengaruh

positif terhadap

Tobin’s q.

17

2.3 Model Penelitian

Gambar 2.1

Kerangka Penelitian

2.4 Pengembangan Hipotesis

2.4.1 Pengaruh Kinerja Lingkungan terhadap Return On Asset

ROA merupakan salah satu kinerja keuangan yang digunakan dalam beberapa

penelitian sebelumnya seperti penelitian yang telah dilakukan oleh Amilia dan

Wijayanto (2007) yang menunjukkan hasil positif anara kinerja lingkungan

dengan kinerja keuangan di tahun yang bersagkutan. Melalui ROA perusahaan

dapat melihat seberapa besar laba yang dapat dicapai dari pemanfaatan asset, oleh

sebab itu ROA merupakan salah satu variabel dependen yang dapat digunakan

untuk melihat pengaruh kinerja lingkungan dalam penelitian ini. Menurut Ball

dan Brown (1986) dalam Sarumpaet (2017) Laba merupakan produk dari laporan

laba rugi yang memiliki peran dalam menentuan nilai pasar perusahaan, oleh

sebab itu ROA merupakan variabel yang tepat untuk melihat penigkatan

perusahaan dalam menghasilkan laba. Melalui jumlah ROA perusahaan setiap

tahunnya dan kinerja lingkungan yang diukur menggunakan PROPER dengan

Kinerja Lingkungan:

PROPER (X1)

Kinerja Keuangan :

ROA (Y1)

Tobin’s Q (Y2)

Variabel Kontrol :

UP (Ukuran Perusahaan)

JP ( Jenis Perusahaan)

18

melihat peringkat yang didapatkan perusahaan tersebut melalui lima kode warna

maka dapat disimpulkan apakah perusahaan yang mendapatakan peringkat baik

menunjukkan peningkatkan jumlah ROA dan sebaliknya.

Banyaknya tuntutan dari konsumen bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerja

lingkungan mereka, hal ini juga berpengaruh pada tingkat penjualan

perusahaaan. Jika perusahaan dapat memenuhi kebutuhan konsumen berupa

kinerja lingkungan yang baik, kemungkinan besar konsumen akan lebih memilih

perusahaan yang dapat memenuhi tuntutan mereka dalam hal ini yaitu kinerja

lingkungan yang baik. Sehingga perusahaan dengan kinerja lingkungan yang baik

dapat memperoleh laba yang besar sehingga berpengaruh pada peningkatan ROA.

Salah satu tujuan dari PROPER adalah mendorong perusahaan yang kinerja

lingkungannya baik untuk menerapkan produksi bersih ( cleaner production).

Cleaner production menurut Kementrian Lingkungan Hidup juga melibatkan

upaya-upaya untuk meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bak, bahan

penunjang dan energi di seluruh tahapan produksi. Dengan peningkatan efisiensi

melalui cleaner production maka hal ini dapat menurunkan biaya produksi

sehingga laba yang didapatkan perusahaan dapat menigkat. Ketika ROA

perusahaan meningkat maka dapat disimpulkan bahwa kinerja lingkungan

berpengaruh positif pada kinerja keuangan.

Ha1 : Kinerja lingkungan berpengaruh positif terhadap ROA.

2.4.2 Pengaruh Kinerja Lingkungan terhadap Tobin’s Q.

Tobin’s Q merupakan salah satu indikator yang dapat menggambarkan kinerja

keuangan suatu perusahaan. Rasio ini merupakan konsep yang berharga karena

19

menunjukkan estimasi pasar keuangan saat ini tentang nilai hasil pengembalian

dari setiap dolar investasi inkremental (Herawaty, 2008). Tobin’s Q juga

merupakan salah satu model yang berguna dalam pembuatan keputusan investasi,

dikarenakan melalui rasio Tobin’s Q investor dapat memperhatikan perbandingan

anatara jumlah hutang dan modal saham terhadap total aset. Jika nilai Tobin’s Q

lebih dari 1 maka perusahaan akan menghasilkan rate of return yang lebih tinggi

dibandingkan dengan yang dikeluarkan oleh biaya aktiva.

Kinerja lingkungan merupakan salah satu hal yang menjadi tuntuan masyarakat

saat ini. Jika kinerja lingkungan suatu perusahaan baik maka hal ini juga akan

berpengaruh pada nilai Tobin’s Q dikarenakan kinerja lingkungan yang baik akan

meningkatkan minat investor untuk berinvestasi pada perusahaan tersbut, maka

harga saham perusahaan tersebut juga akan meningkat, hal ini lah yang akan

meningkatkan nilai Tobin;s Q perusahaan. Oleh sebab itu kinerja lingkungan

berpengaruh positif terhadap Tobin’s Q.

Ha2 : Kinerja lingkungan berpengaruh positif terhadap Tobin’s Q.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang

bersifat sekunder yaitu data yang berasal dari pihak lain yang telah dikumpulkan

ataupun diolah menjadi data untuk keperluan analisis. Data tersebut bersumber

dari laporan tahunan (annual report) perusahaan periode 2015-2017, website

Bursa Efek Indonesia, website Kementrian Lingkungan Hidup.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang telah go

public dan listing di BEI tahun 2015-2017. Sampel dari penelitian ini

menggunakan teknik purposive sampling yaitu populasi yang memenuhi kriteria

tertentu dengan tujuanuntuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai

dengan kriteria yang ditentukan.

Adapun kriteria sampel penelitian ini adalah:

a. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk

tahun 2015-2017.

b. Perusahaan yang selama tahun penelitian 2015-2017 tidak mengalami

delisting.

21

c. Perusahaan yang memiliki data yang lengkap terkait variabel-variabel

yang digunakan dalam penelitian.

d. Perusahaan yang terdaftar di PROPER tahun 2015-2017.

e. Perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di BEI tahun 2015-2017.

Tabel 3.1 menunjukkan jumlah keseluruhan perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI tahun 2015-2017 adalah 148 perusahaan. Perusahaan yang

ditentukan sebagai sampel adalah 52 perusahaan dengan jumlah observasi yang

dilakukan selama tahun penelitian 2015-2017 yaitu sebanyak 156 item observasi.

Tabel 3.1

Prosedur Pemilihan Sampel

No. Keterangan Jumlah

a. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun

2015-2017

148

b. Perusahaan yang tidak memiliki data lengkap terkait

variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian.

(96)

Total sampel penelitian 52

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data yang akurat dan relevan

sesuai dengan rumusan masalah yang dibahas. Metode pengumpulan data adalah

sebagai berikut:

a. Tinjauan Kepustakaan

Metode pengumpulan data ini dengan cara mempelajari literatur-literatur

22

yang relevan guna memperoleh gambaran teoritis mengenai konsep dan

teori penelitian ini.

b. Mengakses web dan situs terkait

Metode ini digunakan untuk mencari dan melengkapi data-data yang

dibutuhkan dalam penelitian ini sebagai sumber informasi, antara lain :

website Bursa Efek Indonesia, website Kementrian Lingkungan Hidup.

3.4 Operasional Variabel Penelitian

3.4.1 Variabel Independen

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja

lingkungan yang diprosikan dengan peringkat PROPER. Variabel ini diukur

dengan memberikan nilai sesuai peringkat PROPER yang didapatkan oleh

perusahaan tersebut. Perusahaan dengan peringkat emas diberikan skor 5 (sangat

sangat baik), peringkat hijau diberikan skor 4 (sangat baik), peringkat biru

diberikan skor 3 (baik), peringkat merah diberikan skor 2 (buruk), dan peringkat

hitam diberikan skor 1 (sangat buruk) . Namun jika suatu perusahaan memiliki

lebih dari satu fasilitas yang tecatat di BEI, maka peringkat masing-masing

dijumlahkan kemudian dibagi dengan total jumlah pabrik perusahaan tersebut.

3.4.2 Variabel Dependen

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel yaitu

kinerja keuangan : Return On Assets (Y1) dan Tobin’s Q (Y2).

23

3.4.2.1 Return On Asset (Y1)

Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba melalui pemanfaatan semua aktiva yang dimiliki

perusahaan tersebut. ROA digunakan sebagai salah satu alat ukur kinerja

keuangan dikarenakan laba merupakan salah satu hal penting untuk melihat

apakah kinerja keuangan suatu perusahaan baik, dan aset merupakan salah satu

bagian dari peningkatan kinerja lingkungan suatu perusahaan, dikarenakan ketika

suatu perusahaan ingin meningkatkan kinerja lingkungannya mereka harus

meningkatkan teknologi yang dimiliki untuk mengingkatkan kinerja lingkungan

perusahaan tersebut. Oleh sebab itu ROA merupakan rasio profitabilitas yang

paling sesuai untuk melihat seberapa besar laba yang dapat diperoleh dari

penggunaan aset perusahaan. Harahap (2013), rumus yang digunankan dalam

menghitung ROA adalah

ROA= Laba setelah pajak

Total Aktiva

3.4.2.2 Tobin’s Q (Y2)

Nilai pasar suatu perusahaan dapat ditentukan melalui rasio Tobin’s Q dimana hal

ini menunjukkan performa manajemen dalam mengelola aktiva perusahaan.

Berdasarkan Klapper dan Love, 2002) rumus yang digunakan dalam

menghitung Tobin’s Q adalah :

Tobin’s Q = ME + DEBT / TA

Keterangan :

ME = Jumlah saham biasa perusahaan yang beredar dikali dengan

harga penutupan saham.

24

DEBT = (Total Utang + Persediaan – Aktiva Lancar).

TA = Nilai buku total aktiva perusahaan.

3.4.3 Variabel Kontrol

Variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari ukuran

perusahaan dan tingkat pertumbuhan asset.

3.4.3.1 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan dinyatakan sebagai determinan dari struktur keuangan dalam

hampir setiap studi dan untuk sejumlah alasan berbeda. Ukuran perusahaan

berfungsi menentukan tingkat kemudahan perusahaan memperoleh dana dari

pasar modal, menentukan kekuatan tawar-menawar (bargaining power) dalam

kontrak keuangan (Sawir, 2004).

3.5 Metode Analisis Data

3.5.1 Statistik Desktiptif

Statistik deskriptif atau deduktif merupakan bagian dari statistika yang menitik

beratkan pada metode mengatur, merangkum dan mempresentasikan data dengan

cara yang informatif. Atau dengan kata lain statistika yang tingkat pekerjaannya

mencakup cara-cara pengumpulan, menyusun atau mengatur, mengolah,

menyajikan dan menganalisis data agka agar dapat memberikan gambaran yang

teratur, ringkas dan jelas megenai keadaan, peristiwa atau gejala tertentu sehingga

dapat ditarik pengertian atau makna tertentu ( Budiasih, 2012).

25

3.5.2 Pengujian Hipotesis

3.5.2.1 Analisis Regresi Linier Berganda

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi

linier berganda. Penggunaan alat analisis regresi linier berganda disebabkan

variabel bebas dalam penelitian ini hanya satu.

Model penelitian yang digunakan adalah:

1. Untuk menguji hipotesis, pengaruh kinerja lingkungan terhadap

Return On Assets digunakan rumus seperti berikut:

ROA = α + β1 PROPER+ β2 UP + e

2. Untuk menguji hispotesis, pengaruh kinerja lingkungan terhadap Tobin’s Q

digunakan rumus seperti berikut :

Tobin’s Q = α + β1 PROPER+ β2 UP +e

Keterangan :

ROA : Return On Asset

UP : Ukuran Perusahaan

PROPER : Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan

α : Konstanta

β : Koefisien regresi

e : Error term, yaitu tingkat kesalahan penduga dalam penelitian

3.5.2.2 Uji Asumsi Klasik

3.5.2.2.1 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel independen (Umar, 2009: 177). Pendekatan

terhadap multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai Variance

Inflating Factor (VIF) dari hasil analisis regresi. JIka nilai VIF >10 maka

terdapat gejala multikolinearitas yang tinggi (Sanusi, 2011).

26

3.5.2.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastistas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke

pengamatan lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain

tetap, disebut hoskedastitas, sementara itu untuk varians yang berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi

heteroskedastisitas (Umar, 2009: 179).

3.5.2.2.3 Uji Normalitas

Uji Normalitas untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen, atau

keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Model regresi yang

baik hendaknya berdistribusi normal atau mendekati normal. Mendeteksi apakah

data berdistribusi normal atau tidak dapat diketahui dengan menggambakan

penyebaran data melalui sebuah grafik. Jika data yang menyebar di sekitar garis

diagonal dan mengikuti arah garis diagonalya, model regresi memenuhi

asusmsi normalitas (Umar, 2009: 181).

Salah satu cara untuk melihat apakah suatu data telah terdistribusi normal yaitu

dengan menggunakan histogram, dimana jika berntuk histogram menyerupai

lonceng (memiliki tiitk-titik yang simetris di sekitar nilai rata-ratanya). Selain itu

distribusi normal juga ditentukan sepenuhnya oleh kedua parameternya, yaitu μx

dan σx (Gujarati, 2006).

27

3.5.2.2.4 Uji Autokorelasi

Istilah autokorelasi dapat didefinisikan sebagai “korelasi antara anggota

rangkaian pengamatan yang diurutkan dalam waktu [seperti dalam data deret

waktu] atau ruang [seperti dalam data cross-sectional]. ''Dalam konteks regresi,

model regresi linier klasik mengasumsikan bahwa jika terdapat autokorelasi

berarti tidak ada dalam gangguan ui (Gujarati, 2003).

3.5.2.3 Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

Secara umum, uji signifikansi adalah prosedur yang digunakan untuk menguji

hasil sampel untuk memverifikasi menerima atau menolak hipotesis nol.

Keputusan untuk menerima atau menolak H0 dibuat atas dasar dari nilai statistik

uji yang diperoleh dari data yang ada. Dalam bahasa pengujian hipotesis,

kepercayaan 100 (1 - α)% Interval yang ditetapkan dikenal sebagai wilayah

penerimaan (dari hipotesis nol) dan wilayah di luar interval kepercayaan adalah

disebut wilayah penolakan (dari H0) atau wilayah kritis. Seperti dicatat

sebelumnya, batas kepercayaan, titik akhir dari interval kepercayaan,

juga disebut nilai kritis (Gujarati, 2003).

3.5.2.4 Uji Signifikansi Simultan Uji F

Kita tidak dapat menggunakan uji t biasa untuk menguji hipotesis bersama bahwa

koefisien kemiringan parsial yang benar adalah nol secara bersamaan. Tapi kita

dapat menggunakan uji F untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara

bersamaan terhadap variabel dependen dengan melihat nilai F hitung, jika nilai F

hitung melebihi nilai F kritis dari tabel F pada persen α tingkat signifikansi, kami

menolak H0; kalau tidak kita tidak menolaknya (Gujarati, 2003).

28

3.5.2.5 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi r2 (kasus dua variabel) atau R

2 (regresi berganda) adalah

ukuran ringkasan yang menunjukkan seberapa baik garis regresi sampel sesuai

dengan data. Kuantitas r2 yang didefinisikan dengan demikian dikenal sebagai

(sampel) koefisien determinasi dan merupakan ukuran yang paling umum diukur

menggunakan goodness of fit utnuk regresi linier. Secara verbal, r2 mengukur

proporsi atau persentase dari total variasi dalam Y yang dijelaskan oleh model

regresi (Gujarati, 2003).

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dalam penlitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kinerja lingkungan (PROPER) berpengaruh positif terhadap kinerja

keuangan (ROA) perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2015-

2017. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik kinerja lingkungan suatu

perusahaan akan meningkatkan kinerja keuangan (ROA) perusahaan.

2. Kinerja lingkungan (PROPER) berpengaruh positif terhadap kinerja

keuangan (Tobin’s Q) perusahaan manufaktur yang terdaftar d BEI tahun

2015-2017. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik kinerja lingkungan

suatu perusahaan akan meningkatkan kinerja keuangan (Tobin’s Q)

perusahaan.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Beberapa keterbatasan penelitian ini diantaranya :

1. Sampel yang digunakan dalam penlitian ini hanya perusahaan manufaktur

yang terdaftar di BEI tahun 2015-2017, sehingga belum menggambarkan

kondisi seluruh perusahaan yang terdapat di Indonesia secara menyeluruh.

55

2. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini hanya kinerja lingkungan

(PROPER), Return On Asset, Tobin’s Q, Ukuran Perusahaan.

3. Bagi perusahaan manufaktur yang tidak terdaftar di PROPER maka tidak

diperhitungkan kualitas kinerja lingkungannya.

5.3 Saran

1. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan sampel yang lebih

luas dengan periode yang lebih panjang agar mampu melihat

kecenderungan yang terjadi dan menggambarkan kondisi yang sebenarnya,

memberikan nilai dengan menggunakan variabel dummy untuk perusahaan

yang tidak terdaftar di PROPER, serta menambahkan variabel-variabel atau

indikator penelitian sehingga model regresi lebih baik.

2. Bagi perusahaan disarankan untuk memperhatikan kinerja lingkungan

melalui peningkatan peringkat PROPER, dikarenakan hal tersebut dapat

meningkatkan citra perusahaan dan citra perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Aheri, Busyra. 2012. Corporate Social Responsibility. Jakarta: Rajawali Pers.

Diponegoro Journal Of Social And Politic Tahun 2017, Hal. 1-6

http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/.

Akrout, Mejda.M, and Othman, Hakim Ben. 2013. A Study of the Determinants

of Corporate Environmental Disclosure in MENA Emerging Markets.

Journal of Reviews on Global Economics, 2, 46-59.

Al-Tuwaijri, Sulaiman A., Christensen, Theodore E., Hughes, K. E. 2004. The

Relations Among Environmental Disclosure, Environmental Performance,

And Economic Performance: A Simultaneous Equations Approach.

Accounting, Organiation and Society 29 : 447-471.

Almilia, Luciana Spica dan Wijayanto, Dwi. 2007. Pengaruh Environmental

Performance Dan Environmental Disclosure Terhadap Economic

Performance. Proceedings The 1st Accounting Conference Depok, 7 – 9

November 2007.

Budiasih, Yanti. 2012. Statistika Deskriptif. Tanggerang : Jelajah Nusa.

Chariri, Anis dan Imam Ghozali. 2007. Teori Akuntansi. Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro.

Chariri, Anis. 2008. Kritik Sosial atas Pemakaian Teori dalam Penelitian

Pengungkapan Sosial dan Lingkungan. Jurnal MAKSI. Vol.8 No. 2:

15116.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

21. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gujarati, Damonar N. 2003. Basic Econometrics. New York : McGraw-Hill

Higher Education.

Gujarati, Damonar N. 2012. Dasar-Dasar Ekonometrika. Jakarta : Salemba

Empat.

Godfrey, Jayne et. al. 2010. Accounting Theory 7th Edition. Singapore :

Craft Print International Ltd.

Harahap, Sofyan Syafri. 2013. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Depok :

PT. Raja Grafindo Persada.

Hassel, L., Nilsson, H., & Nyquist, S. (2005). The Value Relevance of

Environmental Performance. European Accounting Review, 14(1),

41–61.

Herawaty , Vinola. (2008). Peran Praktek Corporate Governance Sebagai

Moderating Variable Dari Pengaruh Earnings Management Terhadap

Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, Vol. 10, No. 2.

Abdul Aziz Nurul, Ikhsan dan Harjum, Muharam. (2016). Pengaruh Kinerja

Lingkungan Terhadap Kinerja Keuangan: Studi pada Perusahaan yang

Terdaftar di Kementerian Lingkungan Hidup dan Listing di Bei (Periode

2008-2014). Diponegoro Journal Of Management, Volume 5, Nomor 3.

King, Andrew A. dan Lenox, Michael J.. 2001. Does It Really Pay to Be Green?

(An Empirical Study of Firm Environmental and Financial Performance).

Journal of Industrial Ecology, Volume5, Number1. Massachusetts

Instituteof Technology and Yale University.

Klapper, L. and Love, 2002. Corporate Governance, InvestorProtection and

Performance in Emerging Markets. World Bank Working Paper.

Lindrianasari. (2007). Hubungan Antara Kinerja Lingkungan dan Kualitas

Pengungkapan Lingkungan dengan Kinerja Ekonomi Perusahaan di

Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia, Volume 11, No. 2.

Lu, Lucy Wenxiang dan Taylor, Martin Edward. (2018). A Study Of The

Relationships Among Environmental Performance, Environmental

Disclosure, And Financial Performance. Asian Review of Accounting

Vol. 26 No. 1.

Rasyidi , Leoni Bidara dan Murdayanti, Yunika. 2013. Pengaruh Asset Size,

Closing Price, Likuiditas, Varian Return, dan Volume Perdagangan

Saham Terhadap Bidask Spread Pada Perusahaan Real Estate dan

Properti Yang Terdaftar di BEI. Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi,

Volume 8, No.2, Tahun 2013.

Rinati, Ina. 2008. Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Assets (ROA)

dan Return On Equity (ROE) terhadap Harga Saham pad Perusahaan

yang Tercantum Indeks LQ45. Jurnal Ekonomi dan Manajemen.

Universitas Gunadarma.

Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Penerbit Salemba

Empat.

Sari, Devi Verena dan Haryanto, A. Mulyo. 2013. Pengaruh Profitabilitas,

Pertumbuhan Aset, Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva Dan Likuiditas

Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2008 – 2010. Diponegoro Journal Of Management

Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman 1

http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dbr. ISSN (Online): 2337-3792.

Sarumpaet, Susi, et. al.. 2017. The value relevance of environmental

performance:

evidence from Indonesia. Social Responsibility Journal,

https://doi.org/10.1108/SRJ-01-2017-0003.

Sawir, Agnes. 2004. Kebijakan Pendanaan dan Restrukturisasi Perusahaan.

Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Solikhah, Badingatus dan Winarsih, Arga Mustika. 2016. Pengaruh Liputan

Media, Kepekaan Industri, Dan Struktur Tata Kelola Perusahaan

Terhadap Kualitas Pengungkapan Lingkungan. Jurnal Akuntansi dan

Keuangan Indonesia, Juni 2016, Vol. 13, No. 1, hal 1 – 22.

Suratno, Ignatius Bondan., Darsono., dan Mutmainah, Siti. 2006. Pengaruh

Environmental Performance terhadap Environmental Disclosure dan

Economic Performance. Simposium Nasional Akuntansi 9. Padang.

Titisari, Kartika Hendra., Alviana, Khara. 2012. Pengaruh Environmental

Performance Terhadap Economic Performance. Jurnal Akuntansi dan

Keuangan Indonesia, Juni 2012, Volume 9 - No. 1, hal 56 – 67.

Umar, Husein. 2009. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.

Jakarta : Rajawali Pers.

Ujiyantho, Muh. Arief Dan Pramuka, Bambang Agus. 2007. Mekanisme

Corporate Governance, Manajemen Laba Dan Kinerja Keuangan.

Simposium Nasional Akuntansi X. Makassar.

Wolfe, J dan Sauaia, A.C. 2003. The Tobin Q as a Company Performance

Indicator. Developments in Business Simulation and Experiential

Learning, Volume 30.

Wooldridge, Jeffrey M. 2013. Introductory Economitrics A Modersn Approach

5th Edition. Canada : Cengage Learning.

Wulandari, Ratna Dian dan Hidayah, Erna.(2013). Pengaruh Environmental

Performance Dan Environmental Disclosure Terhadap Economic

Performance (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011). Jurnal Ekonomi dan Bisnis

Islam, Vol. VII, No. 2.

SITUS

Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. 2015. PROPER di

http://www.menlh.go.id/proper/ ( diakses 20 Agustus 2018).

Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. 2015. PROPER di

file:///C:/Users/EnRico/Downloads/Documents/PUBLIKASI%20PROPER%202

015.pdf (diakses 25 Agustus 2018).

Badan Pusat Statistik. 2018. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan

Sedang Triwulan IV tahun 2017 Naik sebesar 5,15 persen dan pertumbuhan

Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan IV-2017 Naik sebesar

4,59 persen di

https://www.bps.go.id/pressrelease/2018/02/01/1479/pertumbuhan-produksi-indu

stri-manufaktur-besar-dan-sedang-triwulan-iv-tahun-2017-naik-sebesar-5-15-pers

en-dan-pertumbuhan-produksi-industri-manufaktur-mikro-dan-kecil-triwulan-iv-

2017-naik-sebesar-4-59-persen.html (diakses 15 Januari 2019).