PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/57352/3/SKRIPSI TANPA BAB...
Transcript of PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/57352/3/SKRIPSI TANPA BAB...
PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP
KINERJA KEUANGAN
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2017)
(Skripsi)
Oleh
Elisa
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
ABSTRACT
THE EFFECT OF ENVIRONMENTAL PERFORMANCE ON
FINANCIAL PERFORMANCE (Empirical Study On Companies Listed in
Indonesia Stock Exchange on 2015-2017)
By
ELISA
The purpose of this study is to analyze the effect of environmental performance
on financial performance. The independent variable of this study is
environmental performance which is measured by PROPER. The Dependent
variable is financial performance which is measured by ROA (Return On Asset)
and Tobin’s Q.
The population of this study is all manufacturing companies which has been go
public and listed on Indonesia Stock Exchange on 2015-2017. The method which
is used to determine the sample is purposive sampling method and the number of
samples obtained is 52 companies. Data analysis using multiple linear regression
analysis.
The results of this study showed that environmental performance (PROPER) has
significantly positive effect on ROA (Return On Asset) and environmental
performance has significant positive effect on Tobin’s Q.
Keywords : Environmetal Performance, Financial Performance, PROPER,
Return On Asset, Tobin’s Q.
PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA
KEUANGAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2017)
Oleh
ELISA
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kinerja lingkungan terhadap
kinerja keuangan. Variabel independen dalam penelitian ini adalah kinerja
lingkungan yang diukur menggunakan PROPER. Variabel depenenden dalam
penelitian ini adalah kinerja keuangan yang diukur dengan menggunakan ROA
(Return On Asset) dan Tobin’s Q.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang telah
go public dan listing di BEI tahun 2015-2017. Pemilihan sampel menggunakan
teknik purposive sampling dan jumlah sampel yang diperoleh adalah 52
perusahaan. Analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja lingkungan (PROPER)
berpengaruh positif signifikan terhadap ROA (Return On Asset) dan kinerja
lingkungan (PROPER) berpengaruh terhadap Tobin’s Q.
Kata kunci : Kinerja Lingkungan, Kinerja Keuangan, PROPER,
Return On Asset, Tobin’s Q
PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP
KINERJA KEUANGAN
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2017)
Oleh
Elisa
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Rangkasbitung, Banten tanggal 20 Maret
1997 sebagai anak pertama dari tiga bersaudara, buah hati dari
pasangan Ruman Hutauruk dan Ria Asih Sarumpaet. Penulis
menyelesaikan penddikan di Taman Kanak-Kanak di TK Mardi
Yuana Rangkasbitung pada tahun 2003, kamudian pendidikan sekolah dasar di
SD Mardi Yuana Rangkasbitung pada tahun 2009. Kemudian pendidikan
menengah pertama di SMP Negeri 4 Rangkasbitung pada tahun 2012, dan
pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1 Rangkasbitung pada tahun 2015.
Penulis terdaftar sebagai mahasiswi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung pada tahun 2015 melalui jalur Paralel. Selama menjadi
mahasiswi, penulis terdaftar sebagai anggota aktif Himakta (Himpunan
Mahasiswa Akuntansi) FEB Unila. Selain itu penulis juga menjadi aggota aktif
UKMK (Unit Kegiatan Mahasiswa Kristen Unila), dan anggota aktif PKMK
(Persekutuan Keluarga Mahasiswa Kristen FEB Unila).
MOTTO
“Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak
berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu
siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang
menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja
yang diperbuatnya berhasil.”
( Mazmur 1 : 1-3 )
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat;
ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang
meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang
yang mengetok, baginya pintu dibukakan.”
( Matius 7 : 7-8 )
“Segala perkara dapat ku tanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan
kepadaku.”
( Filipi 4 : 13 )
“Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia,yang mengandalkan
kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Ia akan
seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya
keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang
asin yang tidak berpenduduk.”
(Yeremia 17 : 5-6)
“If you don’t work hard, you don’t see the sunshine.”
( Jack Ma )
PERSEMBAHAN
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas anugerah dan kasih sayang-Nya
sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini.
Kupersembahkan skripsi ini sebagai tanda cinta dan kasih sayang yang
tulus kepada :
Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Rumah Hutauruk dan Ibu Ria Asih
Sarumpaet sebagai tanda bakti dan wujud terima kasih atas limpahan cinta dan
kasih sayang, doa yang tulus, pengorbanan, dukungan dan perhatian serta
didikannya kepada penulis.
Adik-adikku tersayang Nikolando dan Chaterine Paulina yang selalu
memberikan semangat, doa dan dukungan tiada henti.
Tanteku tercinta, Ibu Susi Sarumpaet yang telah membimbingku, memberikan
arahan, ilmu, bantuan serta kesabaran.
Seluruh keluarga, sahabat, dan teman temanku yang selalu memberikan
semangat, kasih sayang, bantuan dan doa.
Almamaterku tercinta, Universitas Lampung
SANWACANA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas anugerah dan
kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Empiris pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
2015-2017)” sebagai salah satu syarat untuk mendapatakan gelar Sarjana
Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada semua
pihak yang telah memeberikan bimbingan, dukungan dan bantuan selama proses
penyelesaiaan skripsi ini, penulis mengucapkan rasa hormat dan terima kasih
yang tulus kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Ibu Dr. Farichah, SE., M.Si., Akt., selaku Ketua Jurusan S1 Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
3. Ibu Yuztitya Asmaranti, SE., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung dan selaku Dosen
Pembimbing 2 Terima kasih banyak atas kesediaannya memberikan waktu,
bimbingan, nasihat, saran, pengarahan dan motivasi serta pembelajaran diri
yang sangat berharga dalam proses penyelesaian skripsi ini.
4. Ibu Susi Sarumpaet, S.E., MBA., PhD.,Akt. selaku Pembimbing Utama dan
Pembimbing Akademik. Terima kasih banyak atas kesediaannya
memberikan waktu, bimbingan, nasihat, saran dan pengarahan yang sangat
berharga dalam proses penyelesaian skripsi ini, serta motivasi yang tiada
henti.
5. Dr. Fitra Dharma, S.E ,M.Si selaku Penguji Utama yang telah memberikan
kritik dan saran yang membangun terhadap skripsi ini, serta untuk segala
bantuan dan kemudahan yang telah Bapak berikan.
6. Seluruh Bapak/Ibu Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya, serta
pembelajaran selama proses perkuliahan berlangsung.
7. Seluruh karyawan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
Terima kasih telah memberikan bantuan dan pelayanan terbaik selama
penulis menempuh pendidikan di Universitas Lampung.
8. Kedua orang tuaku, Bapak Ruman Hutauruk dan Ibu Ria Asih Sarumpaet
yang selalu memberikan semangat, motivasi dan arahan serta doa yang
tulus.Terima kasih atas kasih sayang dan pengorbanan yang telah diberikan
kepadaku.
9. Adikku tersayang Nikolando dan Cahterine Paulina yang selalu memebrikan
dukungan, semangat, motivasi dan keceriaan.
10. Keluaga besar dan saudara-saudara baik dari keluarga bapak dan ibu yang
tersayang terima kasih atas dukungan dan doa.
11. Sahabat-sahabatku tercinta yang sudah seperti keluargaku Melisa,Dewi,
Kudil, Japira, Tari, Inge, Haroida, Mellisa Liner, Sio, Puput, Nia, Vani, kak
Merry, Evita, Jein, Roma terima kasih atas segala dukungan, semangat,
motivasi, dan doa yang tulus.
12. Teman-temanku yang selalu menemaniku dari maba Dewi, Kudil, Japira,
Tari, Inge, Zahra, terima kasih atas kasih sayang yang tulus dan kebaikan
yang telah kalian berikan.
13. Teman-teman sekelasku Akuntansi Paralel 2015 yang tidak bisa aku
sebutkan satu persatu terima kasih atas dukungan dan doa yang tulus.
14. Sahabat lope-lope Nia dan Vani yang selalu menemaniku dan
menghangatkan suasana kostan, serta terima kasih atas semua waktu,
kebahagiaan, dukungan, saran yang telah kalian berikan, God bless you all.
15. Teman-teman KKN Evita, Jannah, Dea, Poni, Bang Prabu, Bang Bernat
terimakasih sudah menjadi bagian dari proses Kuliah Kerja Nyata Selama 40
hari, semoga kalian semua akan menjadi orang-orang sukses di kemudian
hari.
16. Teman-teman PKMK Puput, Mellisa, Monic, Astri, Erik, Sio, Bang Andi,
Ricky, kak Ririn, kak Rani, kak Hanny, bang Jonathan, Yolanda, Samuel,
Sergio, Laura, kak Tiur, Hosinta, Rosalika, Devi.
17. Teman-teman SD, SMP, SMA yang tidak dapat disebutkan satu persatu,
terimakasih atas dukuangan dan motivasinya selama kuliah.
18. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu per satu.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dan semoga
Tuhan Yesus Kristus memberikan rahmat, dan berkat untuk kita semua.
Bandar Lampung, 19 Juni 2019
Penulis,
Elisa
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ………………………………………………………………... i
DAFTAR TABEL ………………………………………………………… . iv
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………. . vi
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………… . vii
BAB I PENDAHULUAN . …………………………………………... . 1
1.1 Latar Belakang ……………………………………..… . 1
1.2 Perumusan Masalah ………………………………..… . 4
1.3 Batasan Masalah …………………………………...… . 4
1.4 Tujuan Penelitian …………………………………..… . 5
1.5 Manfaat Penelitian …………………………………… . 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA …………………………………..…. . 6
2.1 Landasan Teori …………………………………….… . 6
2.1.1 Teori Legitimasi (Legitimacy Theory) ………. 6
2.1.2 Teori Stakeholder (Stakeholder Theory) ….… . 7
2.1.3 Teori Sinyal (Signaling Theory) …………..… . 7
2.1.4 Kinerja Lingkungan …………………….……. 8
2.1.4.1 PROPER (Program Penilaian Peringkat
Kinerja Perusahaan) …………...…… . 8
2.1.5 Kinerja Keuangan …………………………… . 10
2.1.5.1 ROA (Return on Asset) …………..… . 10
2.1.5.2 Tobin’s Q ………………………….…. 11
2.2 Penelitian Terdahulu ……………………………….… . 12
2.3 Model Penelitian ………………………………………. 17
2.4 Pengembangan Hipotesis ………………………..…… . 17
2.4.1 Pengaruh Kinerja Lingkungan terhadap
Return On Asset ………………………...…… . 17
2.4.2 Pengaruh Kinerja Lingkungan
terhadap Tobin’s Q ………………………..… . 19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………………………….… . 20
3.1 Jenis dan Sumber Data ………………………….…… . 20
3.2 Populasi dan Sampel …………………………….…… . 20
3.3 Teknik Pengumpulan Data ……………………...…… . 21
3.4 Operasional Variabel Penelitian …………………...… . 22
3.4.1 Variabel Independen ……………………...… . 22
3.4.2 Variabel Dependen ………………………..… . 22
3.4.2.1 Return On Asset (Y1) …………….… . 23
3.4.2.2 Tobin’s Q (Y2) …………………...… . 23
3.4.3 Variabel Kontrol ………………………..…… . 24
3.4.3.1 Ukuran Perusahaan ………………… . 24
3.5 Metode Analisis Data ……………………………..…. . 24
3.5.1 Statistik Desktiptif ……………………..…… . 24
3.5.2 Pengujian Hipotesis ……………………….… . 25
3.5.2.1 Analisis Regresi Linier Berganda ….. . 25
3.5.2.2 Uji Asumsi Klasik ……………….… . 25
3.5.2.2.1 Uji Multikolinieritas …..… . 25
3.5.2.2.2 Uji Heteroskedastistas …... . 26
3.5.2.2.3 Uji Normalitas ………...… . 26
3.5.2.2.4 Uji Autokorelasi ………… . 27
3.5.2.3 Uji Signifikan Parameter
Individual (Uji Statistik t) … 27
3.5.2.4 Uji Signifikansi Simultan Uji F …………………..… .. 27
3.5.2.5 Koefisien DeterminasI ….. . 28
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ………………………...… . 29
4.1 Statistik Deskriptif …………………………………… . 29
4.1.1 ROA ………………………………………… . 30
4.1.2 Tobin’s Q ……………………………….……. 31
4.1.3 PROPER …………………………………..… . 31
4.1.4 Ukuran Perusahaan ………………………..… . 32
4.2 Model Regresi Data Panel …………………………… . 32
4.2.1 Data Panel Ha1 ……………………….……… . 35
4.2.2 Data Panel Ha2 …………………………….… . 36
4.3 Uji Asumsi Klasik …………………………………… . 37
4.3.1 Uji Normalitas …………………………….… . 37
4.3.1.1 Uji Normalitas Data Panel Ha1 ……… . 37
4.3.1.2 Uji Normalitas Data Panel Ha2 ………….. .
39
4.3.2 Uji Multikolinearitas ……………………...… . 41
4.3.2.1 Uji Multikolinearitas Data Panel Ha2 … 41
4.3.2.2 UjiMultikolinearitasDataPanelHa2 ……. 42
4.3.3 Uji Autokorelasi …………………………..… . 43
4.3.3.1 Uji Autokorelasi Data Panel Ha1 …… . 43
4.3.3.2 Uji Autokorelasi Data Panel Ha2 …..… . 44
4.3.4 Uji Heteroskedasitas ………………………… . 44
4.3.4.1 Uji Heteroskedastisitas Ha1 ………… . 45
4.3.4.2 Uji Heteroskedastisitas Ha2 …………… 45
4.4 Uji Hipotesis ……………………………………….… . 46
4.4.1 Metode Regresi Linier Berganda ……...……. . 46
4.4.2 Uji Koefisiensi Determinasi ………………… . 46
4.4.2.1 Uji Koefisiensi Determinasi Ha1 ….… . 46
4.4.2.2 Uji Koefisiensi Determinasi Ha2 …..… . 47
4.4.3 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ..… . 47
4.4.3.1 Uji Signifikansi Simultan
(Uji Statistik F) Ha1 ………………… . 48
4.4.3.2 Uji Signifikansi Simultan
(Uji Statistik F) Ha2 ……………….… 48
4.4.4 Uji Signifikansi Parameter
Individual (Uji Statistik t) ………..… 49
4.4.4.1 Uji Signifikansi Parameter Individual
(Uji Statistik t) Ha1 ……………….… . 49
4.4.4.2 Uji Signifikansi Parameter Individual
(Uji Statistik t) Ha2 …………….…… . 50
4.5 Pembahasan Hasil Analisis Data …………………..… . 51
4.5.1 Kinerja Lingkungan Berpengaruh
Positif Terhadap ROA …………………….… . 51
4.5.2 Kinerja Lingkungan Berpengaruh
Positif terhadap Tobin’s Q ……………..…… . 52
BAB V PENUTUP …………………………………………………..… . 54
5.1 Kesimpulan …………………………………...……… . 54
5.2 Keterbatasan Penelitian ……………………………… . 54
5.3 Saran …………………………………………….…… . 55
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu …………………………………………….. . 12
Tabel 3.1 Prosedur Pemilihan Sampel ……………………………………... . 21
Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif ……………………………………... 29
Tabel 4.2 Hasil Uji Modus PROPER ………………………………………. . 30
Tabel 4.3 Hasil Uji Chow Ha1 ……………………………………………… . 35
Tabel 4.4 Hasil Uji Hausman Ha1 ………………………………………….. . 35
Tabel 4.5 Hasil Uji Chow Ha2 ……………………………………………… . 36
Tabel 4.6 Hasil Uji Hausman Ha2 …………………………………………... . 37
Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas Ha1 ………………………………….. . 41
Tabel 4.8 Hasil Uji Korelasi Pearson Ha1 …………………………………... . 42
Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinearitas Ha2 ………………………………….. . 42
Tabel 4.10 Hasil Uji Korelasi Pearson Ha2 …………………………………. . 43
Tabel 4.11 Hasil Uji Autokorelasi Ha1 ……………………………………... . 43
Tabel 4.12 Hasil Uji Autokorelasi Ha2 ……………………………………... . 44
Tabel 4.13 Hasil Uji Heteroskedasitas Ha1 …………………………………. . 45
Tabel 4.14 Hasil Uji Heteroskedasitas Ha2 …………………………………. . 45
Tabel 4.15 Hasil Uji Koefisiensi Determinasi Ha1 …………………………. . 46
Tabel 4.16 Hasil Uji Koefisiensi Determinasi Ha2 …………………………. . 47
Tabel 4.17 Hasil Uji Signifikansi Simultan
(Uji Statistik F) Ha1 ………………………………………….. . 48
Tabel 4.18 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Ha2 ………… . 48
Tabel 4.19 Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual
(Uji Statistik t) Ha1 ……………………………………………... . 49
Tabel 4.20 Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual
(Uji Statistik t) Ha2 ……………………………………………... . 50
Tabel 4.21 Hasil Pengujian Hipotesis ……………………………………… . 50
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian…………………………………………… . 17
Gambar 4.1 Hasil Uji Normal P-P Plot Data Ha1 …………………………... . 38
Gambar 4.2 Hasil Uji Histogram Data Ha1 ………………………………… . 39
Gambar 4.3 Hasil Uji Normal P-P Plot Data Ha2 ………………………… . 39
Gambar 4.4 Hasil Uji Histogram Data Ha2 …………………………………. . 40
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak
nomor 4 di dunia, oleh sebab itu jumlah kebutuhan masyarakat pun semakin
meningkat. Hal ini berdampak pada peningkatan jumlah perusahaan, berdasarkan
data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan produksi industri manufaktur
besar dan sedang triwulan IV tahun 2017 naik sebesar 5,15 persen terhadap
triwulan IV tahun 2016 dan pertumbuhan industri manufaktur besar dan sedang
tahun 2017 naik sebesar 4,74 persen terhadap tahun 2016. Peningkatan jumlah
perusahaan membuat masyarakat semakin meningkatkan tuntutannya terhadap
perusahaan yang berkaitan dengan tanggung jawab lingkungannya (Akrout dan
Othman (2013).
Saat itu lingkungan menjadi salah satu fokus perhatian, hal ini disebabkan oleh
banyaknya dampak negatif dari aktivitas operasi perusahaan terhadap kesehatan
lingkungan. Untuk mengurangi dampak negatif tersebut, pemerintah Indonesia
telah menetapkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009
Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Pasal 68 “Setiap
orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan berkewajiban: a. memberikan
informasi yang terkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
2
secara benar, akurat, terbuka, dan tepat waktu; b. menjaga keberlanjutan fungsi
lingkungan hidup; dan c. menaati ketentuan tentang baku mutu lingkungan hidup
dan/atau kriteria baku kerusakan lingkungan hidup”. Melalui undang-undang tersebut
dapat disimpulkan bahwa setiap perusahaan berkewajiban untuk menjaga
lingkungannya.Selain itu tugas perusahaan dalam menjaga lingkungan juga tertuang
dalam salah satu Triple Bottom Line (3BL) yang merupakan aspek dalam CSR
(Corporate Social Responsibility) yaitu peningkatan kualitas lingkungan melalui
penghijauan, reklamasi lahan, pengolahan air, pelestarian alam, pengendalian polusi,
serta produksi dan penggunaan energi secara efisien (Aheri, 2012:34-35).
Masyarakat dan investor merupakan bagian dari stakeholder yang memberikan
tuntutan kepada perusahaan untuk menjaga kesehtan lingkungan perusahaan.
Dikarenakan besarnya tuntutan masyarakat terhadap kesehatan lingkungan
perusahaan maka penulis menggunakan ROA sebagai salah satu variabel dependen
untuk melihat apakah kinerja lingkungan yang baik dapat meningkatkan kinerja
keuangan yang diukur dengan ROA. Selain itu juga tuntutan dari investor mengenai
kesehatan lingkungan juga turut diperhitungkan dampaknya terhadap kinerja
keuangan, maka penulis menggunakan Tobin’s Q untuk membuktikan apakah kinerja
lingkungan yang baik dapat meningkatkan kinerja keuangan yang diukur dengan
Tobin’s Q untuk meningkatkan minat investor untuk berinvestasi pada perusahaan
yang memiliki kinerja lingkungan yang baik.
3
Upaya perusahaan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, beberapa
perusahaan berusaha meningkatkan kinerja lingkungannya. Peringkat PROPER
merupakan salah satu ukuran yang dapat menentukan tingkat kinerja lingkungan
suatu perusahaan. Dimana tingkat kinerja lingkungan perusahaan didekripsikan
melalui lima jenis peringkat warna dengan urutan dari yang paling baik hingga yang
paling buruk yaitu emas, hijau, biru, merah, dan hitam.
Menurut Scott (2003) dalam Sarumpaet (2017) literatur menunjukkan bahwa
relevansi nilai informasi akuntansi telah menurun dari waktu ke waktu karena
berbagai alasan. Investor canggih tidak hanya memanfaatkan informasi keuangan
tapi juga non-keuangan untuk memprediksi pendapatan di masa depan (Jiambalvo
(2002) dalam Sarumpaet (2017). Oleh sebab itu dapat dapat disimpukan bahwa
informasi non-keuangan memiliki pengaruh terhadap keputusan investor, salah satu
informasi non-keuangan adalah kinerja ligkungan perusahaan. Peringkat PROPER
dalam penelitian ini merupakan ukuran untuk kinerja lingkungan diarenakan
peringkat PROPER yang didapatkan oleh perusahaan dapat menjadi sumber
informasi bagi para stakeholder diluar informasi keuangan perusahaan.
Penulis ingin mengetahui apakah kinerja lingkunan yang baik berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan perusahaan dan apakah kinerja lingkungan yang buruk
berpengaruh sebaliknya. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan hasil yang
berbeda-beda, penelitian yang dilakukan oleh Al-Tuwajri et. al.(2004), Sarumpaet
et.al (2017), dan Titisari dan Alviana (2012) menunjukkan hasil yang positif,
sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Hassel (2005) menunjukkan hasil yang
4
negatif dan Almilia dan Wijayanto (2007) menyatakan bahwa kinerja lingkungan
tidak berpengaruh terhadap economic performance. Hasil penelitian yang tidak
konsisten membuat penulis tertarik untuk mendapatkan bukti empiris dengan
penelitian yang berjudul : “Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja
Keuangan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2017)”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan asalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah kinerja lingkungan berpengaruh terhadap Return On Asset pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI ?
2. Apakah kinerja lingkungan berpengaruh terhadap Tobin’s Q pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI ?
1.3 Batasan Masalah
Agar penelitian lebih fokus dan memiliki ruang lingkup yang jelas, maka peneliti
memberikan batasan masalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis data-data kuantitatif berupa data
rasio Return On Assets dan Tobin’s Q yang tercantum dalam laporan keuangan.
2. Penelitian ini menggunakan peringkat PROPER sebagai variabel independen.
5
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk menguji secara empiris pengaruh kinerja lingkungan terhadap Return On
Assets pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
2. Untuk menguji secara empiris pengaruh kinerja lingkungan terhadap Tobin’s Q
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan setelah penelitian yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan bukti
empiris
mengenai pengaruh kinerja lingkungan terhadap kinerja keuangan
perusahaan.
2. Manfaat Praktis
Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran
perusahaan terhadap lingkungan melalui penerapan kinerja lingkungan karena
dapat mempengaruhi kelangsungan perusahaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Teori Legitimasi (Legitimacy Theory)
Menurut Ghozali dan Chariri (2007), sebagai dasar dari teori legitimasi adalah adanya
kontrak sosial yang terjadi antara perusahaan dan masyarakat dimana perusahaan
beroperasi dan menggunakan sumber ekonomi. Selain itu juga dijelaskan bahwa
dalam masyarakat yang dinamis, tidak ada sumber kekuatan institusional dan
kebutuhan terhadap pelayanan yang bersifat permanen.
Dowling dan Pteffer (1975) dalam Chariri (2008) menyatakan bahwa teori
legitimasi sangat bermanfaat dalam menganalisis perilaku organisasi. Mereka
mengatakan karena legitimasi adalah hal yang penting bagi organisasi, batasan-
batasan yang ditekankan oleh norma-norma dan nilai-nilai sosial, dan reaksi
terhadap batasan tersebut mendorong pentingnya analisis perilaku organisasi
dengan memperhatikan lingkungan.
7
2.1.2 Teori Stakeholder (Stakeholder Theory)
Teori ini telah berkembang sejak tahun 1970-an. Menurut Chariri (2008) teori
stakeholder merupakan teori yang menyatakan bahwa perusahaan bukanlah
entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingan sendiri, namun harus
memberikan manfaat kepada seluruh stakeholder-nya (pemegang saham, kreditor,
konsumen, supplier,
pemerintah, masyarakat, analis, dan pihak lain).Kinerja lingkungan yang baik
merupakan salah satu tuntutan dari stakeholder, dimana dukungan kepada suatu
perusaahaan akan diberikan jika perushaan tersebut mau melakukan apa yang
baik menurut stakeholder bagi kondisi lingkungan dan kinerja lingkungan suatu
perusahaan.
2.1.3 Teori Sinyal (Signaling Theory)
Menurut teori sinyal, perusahaan mengharapkan manajer untuk meningkatkan
pertumbuhan yang tinggi di masa depan, maka mereka akan mencoba untuk
memberi sinyal kepada investor melalui akun. Manajer dari perusahaan lain yang
berkinerja baik akan mendapat insentif yang sama, dan manajer dari perusahaan
dengan berita yang netral akan memiliki insentif untuk melaporkan berita positif
sehingga mereka tidak dicurigai memiliki hasil yang buruk. Manajer perusahaan
dengan kabar buruk akan memiliki insentif untuk tidak melaporkan. Namun,
mereka juga akan memiliki insentif untuk melaporkan berita buruk mereka, untuk
menjaga kredibilitas di pasar yang efektif di mana sahamnya diperdagangkan.
Dengan asumsi insentif ini untuk sinyal informasi ke pasar modal, menandakan
teori memprediksi bahwa perusahaan akan mengungkapkan informasi lebih dari
yang diminta (Godfrey, 2010).
8
Berdasarkan teori sinyal maka perusahaan dapat memberikan informasi baik
mengenai kinerja ligkungan perusahaan dengan tujuan untuk menarik perhatian
investor.
2.1.4 Kinerja Lingkungan
Suratno dan Mutmainah (2006) menyatakan bahwa kinerja lingkungan adalah
mekanisme bagi perusahaan untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatian
terhadap lingkungan ke dalam operasinya dan interaksinya dengan stakeholders,
yang melebihi tanggung jawab organisasi dibidang hukum.
2.1.4.1 PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan)
Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) merupakan salah
satu upaya Kementerian Negara Lingkungan Hidup untuk mendorong penaatan
perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui instrumen informasi.
Dilakukan melalui berbagai kegiatan yang diarahkan untuk: (i) mendorong
perusahaan untuk menaati peraturan perundang-undangan melalui insentif dan
disinsentif reputasi, dan (ii) mendorong perusahaan yang sudah baik kinerja
lingkungannya untuk menerapkan produksi bersih (cleaner production)
(www.menlh.go.id).
PROPER dikembangkan dengan beberapa prinsip dasar, yakni: peserta
PROPER bersifat selektif, yaitu diperuntukan bagi industri yang menimbulkan
dampak besar dan meluas terhadap lingkungan dan mereka peduli dengan citra
atau reputasi perusahaannya. Karena itu, pendekatan strategi yang dipilih
PROPER adalah memanfaatkan peran serta masyarakat dan pengaruh pasar untuk
9
memberikan tekanan kepada industri agar meningkatkan kinerjanya dalam
pengelolaan lingkungan. Pemberdayaan masyarakat dan pengaruh tekanan pasar
dilakukan dengan penyebaran informasi yang kredibel, sehingga dapat
menciptakan naik atau turunnya citra perusahaan atau jatuh bangunnya reputasi
suatu perusahaan/industri. Informasi mengenai kinerja perusahaan,
dikomunikasikan dengan menggunakan simbol warna untuk memudahkan
penyerapan informasi oleh masyarakat. Berikut ini beberapa simbol warna yang
diberikan sesuai dengan penilaian peringkat kinerja usaha/atau kegiatan
dalam mengelola lingkungan:
a) Emas diberikan kepada usaha dan/atau kegiatan yang telah secara
konsisten menunjukkan keunggulan lingkungan dalam proses produksi
atau jasa, serta melaksanakan bisnis yang beretika dan bertanggung
jawab terhadap masyarakat.
b) Hijau adalah untuk usaha dan/ atau kegiatan yang telah
melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan
dalam peraturan (beyond compliance) melalui pelaksanaan sistem
pengelolaan lingkungan dan mereka telah memanfaatkan sumber
daya secara efisien serta melaksanakan tanggung jawab sosial
dengan baik.
c) Biru adalah untuk usaha dan/atau kegiatan yang telah melakukan upaya
pengelolaan lingkungan, yang dipersyaratkan sesuai dengan
ketentuan atau peraturan perundangundangan yang berlaku.
10
d) Merah adalah bagi mereka yang telah melakukan upaya
pengelolaan lingkungan tetapi belum sesuai dengan persyaratan
sebagaimana diatur dalam peraturan perundangundangan.
e) Hitam diberikan kepada mereka yang dalam melakukan usaha
dan/atau kegiatannya, telah dengan sengaja melakukan perbuatan
atau melakukan kelalaian sehingga mengakibatkan terjadinya
pencemaran atau kerusakan lingkungan, serta melanggar
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan/atau tidak
melaksanakan sanksi administrasi
Memperhatikan kelestarian lingkungan ternyata dapat digunakan sebagai faktor
pendorong bagi perusahaan untuk melakukan inovasi, menciptakan nilai-nilai dan
membangun keuntungan kompetitif. Manajemen dapat mengurangi risiko
berusaha dengan jalan mengontrol risiko lingkungan.
2.1.5 Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan adalah suatu hasil, prestasi atau keadaan yang telah dicapai
oleh perusahaan selama periode atau kurun waktu tertentu (Helfert, 2008).
Menurut Ujiyantho dan Pramuka (2007) Kinerja keuangan merefleksikan kinerja
fundamental perusahaan. Kinerja keuangan diukur dengan data fundamental
perusahaan, yaitu data yang berasal dari laporan keuangan.
2.1.5.1 ROA (Return on Asset)
Kondisi kinerja keuangan suatu perusahaan dapat ditentukan melalui pengukuran
dari beberapa akun dalam laporan keuangan secara berkala. Teknik analisis
laporan keuangan dalam penelitian ini menggunakan analisis rasio untuk menilai
11
kinerja keuangan. Menurut Harahap (2013:305), Return On Asset merupakan
rasio yang menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila
diukur dari nilai aktiva.
Menurut Lestari dan Sugiharto (2007: 196) dalam Rinati 2008) ROA adalah rasio
yang digunakan untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari
penggunaan aktiva. Dengan kata lain, semakin tinggi rasio ini maka semakin baik
produktivitas asset dalam memperoleh keuntungan bersih. Hal ini selanjutnya
akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor. Peningkatan daya
tarik perusahaan menjadikan perusahaan tersebut makin diminati investor, karena
tingkat pengembalian akan semakin besar.
2.1.5.2 Tobin’s Q
Tobin’s Q didefinisikan sebagai rasio nilai pasar suatu perusahaan terhadap biaya
penggantian asset. Tobin’s Q mengukur valuasi pasar perusahaan relatif terhadap
biaya penggantian aset berwujud (Lindenberg dan Ross (1981) dalam King dan
Lenox (2001)). Pada dasarnya ini mencerminkan arus kas apa yang dipikirkan
oleh pasar yang akan disediakan oleh perusahaan per dollar yang diinvestasikan
dalam asset (King dan Lenox (2001)). Rasio ini merupakan konsep yang berharga
karena menunjukkan estimasi pasar keuangan saat ini tentang nilai hasil
pengembalian dari setiap dolar investasi inkremental. Jika rasio-q diatas satu, ini
menunjukkan bahwa investasi dalam aktiva menghasilkan laba yang memberikan
nilai yang lebih tinggi dari pada pengeluaran investasi, hal ini akan meransang
investasi baru. Jika rasio-q dibawah satu, investasi dalam aktiva tidaklah menarik
(Herawaty, 2008).
12
Adapun interpretasi dari skor Tobin’s Q adalah :
1. Tobin’s q < 1 Menggambarkan bahwa saham dalam kondisi undervalued.
Manajemen telah gagal dalam mengelola aktiva perusahaan. Potensi
pertumbuhan
investasi rendah.
2. Tobin’s q = 1 Menggambarkan bahwa saham dalam kondisi average.
Manajemen
stagnan dalam mengelola aktiva. Potensi pertumbuhan investasi tidak
berkembang.
3. Tobin’s q > 1 Menggambarkan bahwa saham dalam kondisi overvalued.
Manajemen berhasil dalam mengelola aktiva perusahaan dan Potensi
pertumbuhan
investasi tinggi.
2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Nama
Peneliti
(Tahun)
Judul
Penlitian
Variabel Hasil Penelitian
1 Al-Tuwaijri
et. al. (2004)
The Relations
Among
Environmental
Disclosure,
Environmental
Performance,
And Economic
Performance:
A
Simultaneous
Equations
Approach
Endogen :
Kinerja
Lingkungan
Pengungkapan
Lingkungan
Kinerja
Ekonomi
Predetermined :
Unexpected
Earnings
Predisclosure
Environment
Growth
Adanya hubungan
positif antara
kinerja
lingkungan,
kinerja ekonomi
dan
pengungkapan
lingkungan.
13
Opportunities
Profit Margin
Environmental
Exposure
Environmental
Concern
Public
Visibility
Firm Size
2. Sarumpaet
et. al. (2017)
The Value
Relevance of
Environmental
Performance:
Evidence from
Indonesia
Independen :
Kinerja
Lingkungan
Dependen :
Harga Saham
Kontrol :
Pertmbuhan
Likuiditas
Leverage
Kinerja
lingkungan
berpengaruh
positif terhadap
kinerja keuangan
di anatara pelaku
yang unggul
(perusahaan
dengan peringkat
yang baik),
hubungan tersebut
tidak ditemukan
dinatara pemain
yang lebih
rendah.
3. Hassel
(2005)
The Value
Relevance of
Environmental
Performance
Indpenden :
Kinerja
Lingkungan
Dependen :
Nilai Pasar
Ekuitas
Hubungan negatif
antara kinerja
lingkungan
terhadap nilai
pasar ekuitas.
4. Almilia dan
Wijayanto
(2007)
Pengaruh
Environmental
Performance
dan
Environmental
Disclosure
Terhadap
Economic
Performance
Independen :
Environmental
Performance
Environmental
Disclosure
Predeterminated :
Unexpected
Earnings,
Pre-disclosure
Environment
Growth
Opportunities
Profit Margin,
Environmental
Concern
Public
Visibility
Environmental
performance,
unexpected
earning,
predisclosure
environment,
groth
opportunities,
profit margin
tidak berpengaruh
terhadap
economic
performance, dan
environmental
disclosure
berpengaruh
terhadap
14
Dependen:
Economic
Performance
economic
performance.
5. Titisari dan
Alviana
(2012)
Pengaruh
Environmental
Performance
terhadap
Economic
Performance
Dependen :
Economic
Performance
Independen :
Environmental
Performance
Kontrol :
Total Asset
Industri Sektor
(manufaktur
dan non
manufaktur)
Sertifikasi ISO
14001
Environmental
performance
tahun yang
bersangkutan
(PROPERt), total
asset, industri
sektort, dan ISO
14001 tahun yang
bersangkutan,
hanya variabel
environmental
performance
tahun
bersangkutan
yang berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
economic
performance
tahun yang
bersangkutan
(ROAt),
sedangkan
keempat variabel
independen tidak
berpengaruh
terhadap
economic
performance
tahun berikutnya
(ROAt+1).
6.
Lindrianasari
(2007)_x000
7_
Hubungan
Antara Kinerja
Lingkungan
dan Kualitas
Pengungkapan
Lingkungan
dengan Kinerja
Ekonomi
Perusahaan di
Indonesia
Variabel :
Kinerja
Lingkungan (ISO
14001)
Kualitas
Pengungkapan
Akuntansi
Lingkungan
Kinerja Ekonomi
Kinerja
Lingkugan
berpengaruh
positif terhadap
Kualitas
Pengungkapan
Lingkungan,
Kinerja Ekonomi
tidak berpengaruh
terhadap Kinerja
Lingkungan,
15
Kinerja Ekonomi
tidak berpengaruh
terhadap Kualitas
Pengungkapan
Lingkungan.
7. Wulandari
dan
Hidayah
(2013)
Pengaruh
Environmental
Performance
Dan
Environmental
Disclosure
Terhadap
Economic
Performance
(Studi pada
Perusahaan
Manufaktur
yang Terdaftar
di Bursa Efek
Indonesia
Periode
2009-2011)
Independen :
Environmental
Performance
Environmental
Disclosure
Dependen :
Economic
Performance
Kontrol :
Profit Margin
Environmental
Concern
Firm Size
Total Asset
Unexpected
Earnings
Environmental
Performance
tidak berpengaruh
terhadap
Economic
Performance dan
Environmental
Disclosure
memiliki
pengaruh positif
signifikan
terhadap
Economic
Performance.
8. Suratno,
Darsono, dan
Mutmainah
(2006)
Pengaruh
Environmental
Performance
Terhadap
Environmental
Disclosure
Dan Economic
Performance
(Studi Empiris
Pada
Perusahaan
Manufaktur
Yang Terdaftar
Di Bursa Efek
Jakarta Periode
2001-2004)
Independen :
Environmental
Performance
Dependen :
Environmental
Disclosure
Economic
Performance
Environmental
Performance
berpengaruh
secara positif
signifikan
terhadap
Environmental
Disclosure,
Environmental
Performance juga
berpengaruh
secara positif
signifikan
terhadap
Economic
Performance.
16
9. Lu and
Taylor
(2018)
A Study Of The
Relationships
Among
Environmental
Performance,
Environmental
Disclosure,
And Financial
Performance
Independen :
Environmental
Performance
Dependen :
Environmental
Disclosure
Fianncial
Performance
Terdapat
hubungan negatif
antara
Environmental
Performance
dengan Fianncial
Performance,
terdapat
hubungan positif
antara
menunjukkan
bahwa perusahaan
yang sukses
secara finansial
lebih sedikit
kemungkinan
pembuat
lingkungan yang
baik tetapi
perusahaan ramah
lingkungan lebih
cenderung
mengungkapkan
Environmental
Performance
mereka.
10. Ikhsan dan
Muharam
(2016)
Pengaruh
Kinerja
Lingkungan
Terhadap
Kinerja
Keuangan:
Studi Pada
Perusahaan
Yang Terdaftar
di
Kementerian
Lingkungan
Hidup Dan
Listing di BEI
(Periode
2008-2014)
Independen :
Kinerja
Lingkungan
Dependen :
ROA
Tobin’s q
Kontrol :
Ukuran
Perusahaan
Resource Slack
Environmental
Management
System
Kinerja
Lingkungan
berpengaruh
positif terhadap
ROA, Kinerja
Lingkungan
berpengaruh
positif terhadap
Tobin’s q.
17
2.3 Model Penelitian
Gambar 2.1
Kerangka Penelitian
2.4 Pengembangan Hipotesis
2.4.1 Pengaruh Kinerja Lingkungan terhadap Return On Asset
ROA merupakan salah satu kinerja keuangan yang digunakan dalam beberapa
penelitian sebelumnya seperti penelitian yang telah dilakukan oleh Amilia dan
Wijayanto (2007) yang menunjukkan hasil positif anara kinerja lingkungan
dengan kinerja keuangan di tahun yang bersagkutan. Melalui ROA perusahaan
dapat melihat seberapa besar laba yang dapat dicapai dari pemanfaatan asset, oleh
sebab itu ROA merupakan salah satu variabel dependen yang dapat digunakan
untuk melihat pengaruh kinerja lingkungan dalam penelitian ini. Menurut Ball
dan Brown (1986) dalam Sarumpaet (2017) Laba merupakan produk dari laporan
laba rugi yang memiliki peran dalam menentuan nilai pasar perusahaan, oleh
sebab itu ROA merupakan variabel yang tepat untuk melihat penigkatan
perusahaan dalam menghasilkan laba. Melalui jumlah ROA perusahaan setiap
tahunnya dan kinerja lingkungan yang diukur menggunakan PROPER dengan
Kinerja Lingkungan:
PROPER (X1)
Kinerja Keuangan :
ROA (Y1)
Tobin’s Q (Y2)
Variabel Kontrol :
UP (Ukuran Perusahaan)
JP ( Jenis Perusahaan)
18
melihat peringkat yang didapatkan perusahaan tersebut melalui lima kode warna
maka dapat disimpulkan apakah perusahaan yang mendapatakan peringkat baik
menunjukkan peningkatkan jumlah ROA dan sebaliknya.
Banyaknya tuntutan dari konsumen bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerja
lingkungan mereka, hal ini juga berpengaruh pada tingkat penjualan
perusahaaan. Jika perusahaan dapat memenuhi kebutuhan konsumen berupa
kinerja lingkungan yang baik, kemungkinan besar konsumen akan lebih memilih
perusahaan yang dapat memenuhi tuntutan mereka dalam hal ini yaitu kinerja
lingkungan yang baik. Sehingga perusahaan dengan kinerja lingkungan yang baik
dapat memperoleh laba yang besar sehingga berpengaruh pada peningkatan ROA.
Salah satu tujuan dari PROPER adalah mendorong perusahaan yang kinerja
lingkungannya baik untuk menerapkan produksi bersih ( cleaner production).
Cleaner production menurut Kementrian Lingkungan Hidup juga melibatkan
upaya-upaya untuk meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bak, bahan
penunjang dan energi di seluruh tahapan produksi. Dengan peningkatan efisiensi
melalui cleaner production maka hal ini dapat menurunkan biaya produksi
sehingga laba yang didapatkan perusahaan dapat menigkat. Ketika ROA
perusahaan meningkat maka dapat disimpulkan bahwa kinerja lingkungan
berpengaruh positif pada kinerja keuangan.
Ha1 : Kinerja lingkungan berpengaruh positif terhadap ROA.
2.4.2 Pengaruh Kinerja Lingkungan terhadap Tobin’s Q.
Tobin’s Q merupakan salah satu indikator yang dapat menggambarkan kinerja
keuangan suatu perusahaan. Rasio ini merupakan konsep yang berharga karena
19
menunjukkan estimasi pasar keuangan saat ini tentang nilai hasil pengembalian
dari setiap dolar investasi inkremental (Herawaty, 2008). Tobin’s Q juga
merupakan salah satu model yang berguna dalam pembuatan keputusan investasi,
dikarenakan melalui rasio Tobin’s Q investor dapat memperhatikan perbandingan
anatara jumlah hutang dan modal saham terhadap total aset. Jika nilai Tobin’s Q
lebih dari 1 maka perusahaan akan menghasilkan rate of return yang lebih tinggi
dibandingkan dengan yang dikeluarkan oleh biaya aktiva.
Kinerja lingkungan merupakan salah satu hal yang menjadi tuntuan masyarakat
saat ini. Jika kinerja lingkungan suatu perusahaan baik maka hal ini juga akan
berpengaruh pada nilai Tobin’s Q dikarenakan kinerja lingkungan yang baik akan
meningkatkan minat investor untuk berinvestasi pada perusahaan tersbut, maka
harga saham perusahaan tersebut juga akan meningkat, hal ini lah yang akan
meningkatkan nilai Tobin;s Q perusahaan. Oleh sebab itu kinerja lingkungan
berpengaruh positif terhadap Tobin’s Q.
Ha2 : Kinerja lingkungan berpengaruh positif terhadap Tobin’s Q.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang
bersifat sekunder yaitu data yang berasal dari pihak lain yang telah dikumpulkan
ataupun diolah menjadi data untuk keperluan analisis. Data tersebut bersumber
dari laporan tahunan (annual report) perusahaan periode 2015-2017, website
Bursa Efek Indonesia, website Kementrian Lingkungan Hidup.
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang telah go
public dan listing di BEI tahun 2015-2017. Sampel dari penelitian ini
menggunakan teknik purposive sampling yaitu populasi yang memenuhi kriteria
tertentu dengan tujuanuntuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai
dengan kriteria yang ditentukan.
Adapun kriteria sampel penelitian ini adalah:
a. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk
tahun 2015-2017.
b. Perusahaan yang selama tahun penelitian 2015-2017 tidak mengalami
delisting.
21
c. Perusahaan yang memiliki data yang lengkap terkait variabel-variabel
yang digunakan dalam penelitian.
d. Perusahaan yang terdaftar di PROPER tahun 2015-2017.
e. Perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di BEI tahun 2015-2017.
Tabel 3.1 menunjukkan jumlah keseluruhan perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI tahun 2015-2017 adalah 148 perusahaan. Perusahaan yang
ditentukan sebagai sampel adalah 52 perusahaan dengan jumlah observasi yang
dilakukan selama tahun penelitian 2015-2017 yaitu sebanyak 156 item observasi.
Tabel 3.1
Prosedur Pemilihan Sampel
No. Keterangan Jumlah
a. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun
2015-2017
148
b. Perusahaan yang tidak memiliki data lengkap terkait
variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian.
(96)
Total sampel penelitian 52
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data yang akurat dan relevan
sesuai dengan rumusan masalah yang dibahas. Metode pengumpulan data adalah
sebagai berikut:
a. Tinjauan Kepustakaan
Metode pengumpulan data ini dengan cara mempelajari literatur-literatur
22
yang relevan guna memperoleh gambaran teoritis mengenai konsep dan
teori penelitian ini.
b. Mengakses web dan situs terkait
Metode ini digunakan untuk mencari dan melengkapi data-data yang
dibutuhkan dalam penelitian ini sebagai sumber informasi, antara lain :
website Bursa Efek Indonesia, website Kementrian Lingkungan Hidup.
3.4 Operasional Variabel Penelitian
3.4.1 Variabel Independen
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja
lingkungan yang diprosikan dengan peringkat PROPER. Variabel ini diukur
dengan memberikan nilai sesuai peringkat PROPER yang didapatkan oleh
perusahaan tersebut. Perusahaan dengan peringkat emas diberikan skor 5 (sangat
sangat baik), peringkat hijau diberikan skor 4 (sangat baik), peringkat biru
diberikan skor 3 (baik), peringkat merah diberikan skor 2 (buruk), dan peringkat
hitam diberikan skor 1 (sangat buruk) . Namun jika suatu perusahaan memiliki
lebih dari satu fasilitas yang tecatat di BEI, maka peringkat masing-masing
dijumlahkan kemudian dibagi dengan total jumlah pabrik perusahaan tersebut.
3.4.2 Variabel Dependen
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel yaitu
kinerja keuangan : Return On Assets (Y1) dan Tobin’s Q (Y2).
23
3.4.2.1 Return On Asset (Y1)
Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba melalui pemanfaatan semua aktiva yang dimiliki
perusahaan tersebut. ROA digunakan sebagai salah satu alat ukur kinerja
keuangan dikarenakan laba merupakan salah satu hal penting untuk melihat
apakah kinerja keuangan suatu perusahaan baik, dan aset merupakan salah satu
bagian dari peningkatan kinerja lingkungan suatu perusahaan, dikarenakan ketika
suatu perusahaan ingin meningkatkan kinerja lingkungannya mereka harus
meningkatkan teknologi yang dimiliki untuk mengingkatkan kinerja lingkungan
perusahaan tersebut. Oleh sebab itu ROA merupakan rasio profitabilitas yang
paling sesuai untuk melihat seberapa besar laba yang dapat diperoleh dari
penggunaan aset perusahaan. Harahap (2013), rumus yang digunankan dalam
menghitung ROA adalah
ROA= Laba setelah pajak
Total Aktiva
3.4.2.2 Tobin’s Q (Y2)
Nilai pasar suatu perusahaan dapat ditentukan melalui rasio Tobin’s Q dimana hal
ini menunjukkan performa manajemen dalam mengelola aktiva perusahaan.
Berdasarkan Klapper dan Love, 2002) rumus yang digunakan dalam
menghitung Tobin’s Q adalah :
Tobin’s Q = ME + DEBT / TA
Keterangan :
ME = Jumlah saham biasa perusahaan yang beredar dikali dengan
harga penutupan saham.
24
DEBT = (Total Utang + Persediaan – Aktiva Lancar).
TA = Nilai buku total aktiva perusahaan.
3.4.3 Variabel Kontrol
Variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari ukuran
perusahaan dan tingkat pertumbuhan asset.
3.4.3.1 Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan dinyatakan sebagai determinan dari struktur keuangan dalam
hampir setiap studi dan untuk sejumlah alasan berbeda. Ukuran perusahaan
berfungsi menentukan tingkat kemudahan perusahaan memperoleh dana dari
pasar modal, menentukan kekuatan tawar-menawar (bargaining power) dalam
kontrak keuangan (Sawir, 2004).
3.5 Metode Analisis Data
3.5.1 Statistik Desktiptif
Statistik deskriptif atau deduktif merupakan bagian dari statistika yang menitik
beratkan pada metode mengatur, merangkum dan mempresentasikan data dengan
cara yang informatif. Atau dengan kata lain statistika yang tingkat pekerjaannya
mencakup cara-cara pengumpulan, menyusun atau mengatur, mengolah,
menyajikan dan menganalisis data agka agar dapat memberikan gambaran yang
teratur, ringkas dan jelas megenai keadaan, peristiwa atau gejala tertentu sehingga
dapat ditarik pengertian atau makna tertentu ( Budiasih, 2012).
25
3.5.2 Pengujian Hipotesis
3.5.2.1 Analisis Regresi Linier Berganda
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi
linier berganda. Penggunaan alat analisis regresi linier berganda disebabkan
variabel bebas dalam penelitian ini hanya satu.
Model penelitian yang digunakan adalah:
1. Untuk menguji hipotesis, pengaruh kinerja lingkungan terhadap
Return On Assets digunakan rumus seperti berikut:
ROA = α + β1 PROPER+ β2 UP + e
2. Untuk menguji hispotesis, pengaruh kinerja lingkungan terhadap Tobin’s Q
digunakan rumus seperti berikut :
Tobin’s Q = α + β1 PROPER+ β2 UP +e
Keterangan :
ROA : Return On Asset
UP : Ukuran Perusahaan
PROPER : Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan
α : Konstanta
β : Koefisien regresi
e : Error term, yaitu tingkat kesalahan penduga dalam penelitian
3.5.2.2 Uji Asumsi Klasik
3.5.2.2.1 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel independen (Umar, 2009: 177). Pendekatan
terhadap multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai Variance
Inflating Factor (VIF) dari hasil analisis regresi. JIka nilai VIF >10 maka
terdapat gejala multikolinearitas yang tinggi (Sanusi, 2011).
26
3.5.2.2.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastistas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain
tetap, disebut hoskedastitas, sementara itu untuk varians yang berbeda disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heteroskedastisitas (Umar, 2009: 179).
3.5.2.2.3 Uji Normalitas
Uji Normalitas untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen, atau
keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Model regresi yang
baik hendaknya berdistribusi normal atau mendekati normal. Mendeteksi apakah
data berdistribusi normal atau tidak dapat diketahui dengan menggambakan
penyebaran data melalui sebuah grafik. Jika data yang menyebar di sekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonalya, model regresi memenuhi
asusmsi normalitas (Umar, 2009: 181).
Salah satu cara untuk melihat apakah suatu data telah terdistribusi normal yaitu
dengan menggunakan histogram, dimana jika berntuk histogram menyerupai
lonceng (memiliki tiitk-titik yang simetris di sekitar nilai rata-ratanya). Selain itu
distribusi normal juga ditentukan sepenuhnya oleh kedua parameternya, yaitu μx
dan σx (Gujarati, 2006).
27
3.5.2.2.4 Uji Autokorelasi
Istilah autokorelasi dapat didefinisikan sebagai “korelasi antara anggota
rangkaian pengamatan yang diurutkan dalam waktu [seperti dalam data deret
waktu] atau ruang [seperti dalam data cross-sectional]. ''Dalam konteks regresi,
model regresi linier klasik mengasumsikan bahwa jika terdapat autokorelasi
berarti tidak ada dalam gangguan ui (Gujarati, 2003).
3.5.2.3 Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Secara umum, uji signifikansi adalah prosedur yang digunakan untuk menguji
hasil sampel untuk memverifikasi menerima atau menolak hipotesis nol.
Keputusan untuk menerima atau menolak H0 dibuat atas dasar dari nilai statistik
uji yang diperoleh dari data yang ada. Dalam bahasa pengujian hipotesis,
kepercayaan 100 (1 - α)% Interval yang ditetapkan dikenal sebagai wilayah
penerimaan (dari hipotesis nol) dan wilayah di luar interval kepercayaan adalah
disebut wilayah penolakan (dari H0) atau wilayah kritis. Seperti dicatat
sebelumnya, batas kepercayaan, titik akhir dari interval kepercayaan,
juga disebut nilai kritis (Gujarati, 2003).
3.5.2.4 Uji Signifikansi Simultan Uji F
Kita tidak dapat menggunakan uji t biasa untuk menguji hipotesis bersama bahwa
koefisien kemiringan parsial yang benar adalah nol secara bersamaan. Tapi kita
dapat menggunakan uji F untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara
bersamaan terhadap variabel dependen dengan melihat nilai F hitung, jika nilai F
hitung melebihi nilai F kritis dari tabel F pada persen α tingkat signifikansi, kami
menolak H0; kalau tidak kita tidak menolaknya (Gujarati, 2003).
28
3.5.2.5 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi r2 (kasus dua variabel) atau R
2 (regresi berganda) adalah
ukuran ringkasan yang menunjukkan seberapa baik garis regresi sampel sesuai
dengan data. Kuantitas r2 yang didefinisikan dengan demikian dikenal sebagai
(sampel) koefisien determinasi dan merupakan ukuran yang paling umum diukur
menggunakan goodness of fit utnuk regresi linier. Secara verbal, r2 mengukur
proporsi atau persentase dari total variasi dalam Y yang dijelaskan oleh model
regresi (Gujarati, 2003).
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dalam penlitian ini adalah sebagai berikut :
1. Kinerja lingkungan (PROPER) berpengaruh positif terhadap kinerja
keuangan (ROA) perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2015-
2017. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik kinerja lingkungan suatu
perusahaan akan meningkatkan kinerja keuangan (ROA) perusahaan.
2. Kinerja lingkungan (PROPER) berpengaruh positif terhadap kinerja
keuangan (Tobin’s Q) perusahaan manufaktur yang terdaftar d BEI tahun
2015-2017. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik kinerja lingkungan
suatu perusahaan akan meningkatkan kinerja keuangan (Tobin’s Q)
perusahaan.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Beberapa keterbatasan penelitian ini diantaranya :
1. Sampel yang digunakan dalam penlitian ini hanya perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI tahun 2015-2017, sehingga belum menggambarkan
kondisi seluruh perusahaan yang terdapat di Indonesia secara menyeluruh.
55
2. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini hanya kinerja lingkungan
(PROPER), Return On Asset, Tobin’s Q, Ukuran Perusahaan.
3. Bagi perusahaan manufaktur yang tidak terdaftar di PROPER maka tidak
diperhitungkan kualitas kinerja lingkungannya.
5.3 Saran
1. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan sampel yang lebih
luas dengan periode yang lebih panjang agar mampu melihat
kecenderungan yang terjadi dan menggambarkan kondisi yang sebenarnya,
memberikan nilai dengan menggunakan variabel dummy untuk perusahaan
yang tidak terdaftar di PROPER, serta menambahkan variabel-variabel atau
indikator penelitian sehingga model regresi lebih baik.
2. Bagi perusahaan disarankan untuk memperhatikan kinerja lingkungan
melalui peningkatan peringkat PROPER, dikarenakan hal tersebut dapat
meningkatkan citra perusahaan dan citra perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Aheri, Busyra. 2012. Corporate Social Responsibility. Jakarta: Rajawali Pers.
Diponegoro Journal Of Social And Politic Tahun 2017, Hal. 1-6
http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/.
Akrout, Mejda.M, and Othman, Hakim Ben. 2013. A Study of the Determinants
of Corporate Environmental Disclosure in MENA Emerging Markets.
Journal of Reviews on Global Economics, 2, 46-59.
Al-Tuwaijri, Sulaiman A., Christensen, Theodore E., Hughes, K. E. 2004. The
Relations Among Environmental Disclosure, Environmental Performance,
And Economic Performance: A Simultaneous Equations Approach.
Accounting, Organiation and Society 29 : 447-471.
Almilia, Luciana Spica dan Wijayanto, Dwi. 2007. Pengaruh Environmental
Performance Dan Environmental Disclosure Terhadap Economic
Performance. Proceedings The 1st Accounting Conference Depok, 7 – 9
November 2007.
Budiasih, Yanti. 2012. Statistika Deskriptif. Tanggerang : Jelajah Nusa.
Chariri, Anis dan Imam Ghozali. 2007. Teori Akuntansi. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Chariri, Anis. 2008. Kritik Sosial atas Pemakaian Teori dalam Penelitian
Pengungkapan Sosial dan Lingkungan. Jurnal MAKSI. Vol.8 No. 2:
15116.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
21. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gujarati, Damonar N. 2003. Basic Econometrics. New York : McGraw-Hill
Higher Education.
Gujarati, Damonar N. 2012. Dasar-Dasar Ekonometrika. Jakarta : Salemba
Empat.
Godfrey, Jayne et. al. 2010. Accounting Theory 7th Edition. Singapore :
Craft Print International Ltd.
Harahap, Sofyan Syafri. 2013. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Depok :
PT. Raja Grafindo Persada.
Hassel, L., Nilsson, H., & Nyquist, S. (2005). The Value Relevance of
Environmental Performance. European Accounting Review, 14(1),
41–61.
Herawaty , Vinola. (2008). Peran Praktek Corporate Governance Sebagai
Moderating Variable Dari Pengaruh Earnings Management Terhadap
Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, Vol. 10, No. 2.
Abdul Aziz Nurul, Ikhsan dan Harjum, Muharam. (2016). Pengaruh Kinerja
Lingkungan Terhadap Kinerja Keuangan: Studi pada Perusahaan yang
Terdaftar di Kementerian Lingkungan Hidup dan Listing di Bei (Periode
2008-2014). Diponegoro Journal Of Management, Volume 5, Nomor 3.
King, Andrew A. dan Lenox, Michael J.. 2001. Does It Really Pay to Be Green?
(An Empirical Study of Firm Environmental and Financial Performance).
Journal of Industrial Ecology, Volume5, Number1. Massachusetts
Instituteof Technology and Yale University.
Klapper, L. and Love, 2002. Corporate Governance, InvestorProtection and
Performance in Emerging Markets. World Bank Working Paper.
Lindrianasari. (2007). Hubungan Antara Kinerja Lingkungan dan Kualitas
Pengungkapan Lingkungan dengan Kinerja Ekonomi Perusahaan di
Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia, Volume 11, No. 2.
Lu, Lucy Wenxiang dan Taylor, Martin Edward. (2018). A Study Of The
Relationships Among Environmental Performance, Environmental
Disclosure, And Financial Performance. Asian Review of Accounting
Vol. 26 No. 1.
Rasyidi , Leoni Bidara dan Murdayanti, Yunika. 2013. Pengaruh Asset Size,
Closing Price, Likuiditas, Varian Return, dan Volume Perdagangan
Saham Terhadap Bidask Spread Pada Perusahaan Real Estate dan
Properti Yang Terdaftar di BEI. Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi,
Volume 8, No.2, Tahun 2013.
Rinati, Ina. 2008. Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Assets (ROA)
dan Return On Equity (ROE) terhadap Harga Saham pad Perusahaan
yang Tercantum Indeks LQ45. Jurnal Ekonomi dan Manajemen.
Universitas Gunadarma.
Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Penerbit Salemba
Empat.
Sari, Devi Verena dan Haryanto, A. Mulyo. 2013. Pengaruh Profitabilitas,
Pertumbuhan Aset, Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva Dan Likuiditas
Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2008 – 2010. Diponegoro Journal Of Management
Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman 1
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dbr. ISSN (Online): 2337-3792.
Sarumpaet, Susi, et. al.. 2017. The value relevance of environmental
performance:
evidence from Indonesia. Social Responsibility Journal,
https://doi.org/10.1108/SRJ-01-2017-0003.
Sawir, Agnes. 2004. Kebijakan Pendanaan dan Restrukturisasi Perusahaan.
Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Solikhah, Badingatus dan Winarsih, Arga Mustika. 2016. Pengaruh Liputan
Media, Kepekaan Industri, Dan Struktur Tata Kelola Perusahaan
Terhadap Kualitas Pengungkapan Lingkungan. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan Indonesia, Juni 2016, Vol. 13, No. 1, hal 1 – 22.
Suratno, Ignatius Bondan., Darsono., dan Mutmainah, Siti. 2006. Pengaruh
Environmental Performance terhadap Environmental Disclosure dan
Economic Performance. Simposium Nasional Akuntansi 9. Padang.
Titisari, Kartika Hendra., Alviana, Khara. 2012. Pengaruh Environmental
Performance Terhadap Economic Performance. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan Indonesia, Juni 2012, Volume 9 - No. 1, hal 56 – 67.
Umar, Husein. 2009. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.
Jakarta : Rajawali Pers.
Ujiyantho, Muh. Arief Dan Pramuka, Bambang Agus. 2007. Mekanisme
Corporate Governance, Manajemen Laba Dan Kinerja Keuangan.
Simposium Nasional Akuntansi X. Makassar.
Wolfe, J dan Sauaia, A.C. 2003. The Tobin Q as a Company Performance
Indicator. Developments in Business Simulation and Experiential
Learning, Volume 30.
Wooldridge, Jeffrey M. 2013. Introductory Economitrics A Modersn Approach
5th Edition. Canada : Cengage Learning.
Wulandari, Ratna Dian dan Hidayah, Erna.(2013). Pengaruh Environmental
Performance Dan Environmental Disclosure Terhadap Economic
Performance (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011). Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Islam, Vol. VII, No. 2.
SITUS
Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. 2015. PROPER di
http://www.menlh.go.id/proper/ ( diakses 20 Agustus 2018).
Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. 2015. PROPER di
file:///C:/Users/EnRico/Downloads/Documents/PUBLIKASI%20PROPER%202
015.pdf (diakses 25 Agustus 2018).
Badan Pusat Statistik. 2018. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan
Sedang Triwulan IV tahun 2017 Naik sebesar 5,15 persen dan pertumbuhan
Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan IV-2017 Naik sebesar
4,59 persen di
https://www.bps.go.id/pressrelease/2018/02/01/1479/pertumbuhan-produksi-indu
stri-manufaktur-besar-dan-sedang-triwulan-iv-tahun-2017-naik-sebesar-5-15-pers
en-dan-pertumbuhan-produksi-industri-manufaktur-mikro-dan-kecil-triwulan-iv-
2017-naik-sebesar-4-59-persen.html (diakses 15 Januari 2019).