PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24935/3/SKRIPSI TANPA BAB...

35
PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP KEPADATAN, DIAMETER DAN VOLUME SEL ZOOXANTHELLAE DARI ISOLAT KARANG LUNAK Zoanthus sp SKRIPSI Oleh SULISWATI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016

Transcript of PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24935/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24935/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Coral bleaching causing the loss of endosymbiont coral or reduction of photosynthetic

ii

PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP KEPADATAN,

DIAMETER DAN VOLUME SEL ZOOXANTHELLAE DARI ISOLAT

KARANG LUNAK Zoanthus sp

SKRIPSI

Oleh

SULISWATI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2016

Page 2: PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24935/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Coral bleaching causing the loss of endosymbiont coral or reduction of photosynthetic

iii

ABSTRACT

EFFECT OF LIGHT INTENSITY ON THE CELL DENSITY, DIAMETER

AND CELL VOLUME OF ZOOXANTHELLAE FROM

SOFT CORAL Zoanthus sp. ISOLATE

By

Suliswati

Coral reefs are one of the aquatic ecosystem trophic productive for aquatic

organisms. Coral reefs can not be separated from the various threat of causing

damage. Physiological damage that is visible coral bleaching. Bleaching of coral

reefs due to causes it may be the biggest threat to coral ecosystems due to

widespread in various regions. Coral bleaching causing the loss of endosymbiont

coral or reduction of photosynthetic pigments zooxanthellae of corals.

Zooxanthellae need light for photosynthesis. The process will produce energy

which serves for the biosynthesis cell, growth and cell division. Therefore light

plays an important role in the process of photosynthesis. This research aims were

to know the cell density, diameter and volume zooxanthellae cells on different

light intensity. The research was conducted on July-August 2016, in the

Aquaculture Laboratory, Program Study of Aquaculture Faculty of Agriculture

University of Lampung. Observed parameters were the density, diameter and

volume zooxanthellae cells. Research used the 4 treatments and 5 replications

namely 3800 lux (IC1), 6250 lux (IC2), 7980 lux (ICk), and 11800 lux (IC3).

Measurement of the density and diameter of zooxanthellae cells used a

hemocytometre neubauer improved and objective micrometre (0.01 mm). Data

were analyzed by analysis of variance (ANOVA) and followed by LSD test. The

results showed that the intensity of light significantly affected the density,

diameter and volume zooxanthellae cells. Intensity light given by zooxanthellae

responded with increased density and a decrease the diameter and volume

zooxanthellae cells in the early stages of culture (0-18 hours).

Keywords: Light, biomass, zooxanthellae, Zoanthus sp

Page 3: PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24935/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Coral bleaching causing the loss of endosymbiont coral or reduction of photosynthetic

iv

ABSTRAK

PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP KEPADATAN,

DIAMETER DAN VOLUME SEL ZOOXANTHELLAE DARI ISOLAT

KARANG LUNAK Zoanthus sp

Oleh

Suliswati

Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem perairan tropik yang produktif

bagi organisme perairan. Terumbu karang tidak terlepas dari berbagai ancaman

yang menyebabkan kerusakan. Kerusakan yang nampak antara lain pemutihan

karang (bleaching). Pemutihan terumbu karang menjadi ancaman terbesar bagi

ekosistem karang karena terjadi secara luas di berbagai daerah. Pemutihan karang

menyebabkan hilangnya endosimbion karang atau berkurangnya pigmen

fotosintesis zooxanthellae. Zooxanthellae membutuhkan cahaya untuk proses

fotosintesis. Proses tersebut akan menghasilkan energi yang berfungsi untuk

biosintesis sel, pertumbuhan serta pembelahan sel. Oleh karena itu cahaya

memegang peranan penting dalam proses fotosintesis. Penelitian bertujuan untuk

mengetahui kepadatan, diameter dan volume sel zooxanthellae pada intensitas

cahaya berbeda. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2016, bertempat

di Laboratorium Budidaya Perikanan, Program Studi Budidaya Perairan Fakultas

Pertanian, Universitas Lampung. Parameter yang diamati yaitu kepadatan, ukuran

diameter dan volume sel zooxanthellae. Penelitian menggunakan 4 perlakuan dan

5 ulangan yaitu 3800 lux (IC1), 6250 lux (IC2), 7980 lux (ICk), dan 11800 lux

(IC3). Pengukuran kepadatan dan diameter sel zooxanthellae menggunakan

hemocytometer neubauer improved dan objective micrometer (0,01mm). Data

dianalisis dengan analisis ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji BNT/LSD.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas cahaya berpengaruh nyata

terhadap kepadatan, diameter dan volume sel zooxanthellae. Intensitas cahaya

yang diberikan direspon oleh zooxanthellae dengan jumlah kepadatan dan ukuran

diameter serta volume sel yang berfluktuasi pada fase awal kultur (0-18 jam).

Kata Kunci : Cahaya, biomassa, zooxanthellae, Zoanthus sp

Page 4: PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24935/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Coral bleaching causing the loss of endosymbiont coral or reduction of photosynthetic

v

PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP KEPADATAN,

DIAMETER DAN VOLUME SEL ZOOXANTHELLAE DARI ISOLAT

KARANG LUNAK Zoanthus sp

Oleh

SULISWATI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PERIKANAN

Pada

Jurusan Perikanan dan Kelautan

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2016

Page 5: PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24935/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Coral bleaching causing the loss of endosymbiont coral or reduction of photosynthetic
Page 6: PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24935/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Coral bleaching causing the loss of endosymbiont coral or reduction of photosynthetic
Page 7: PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24935/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Coral bleaching causing the loss of endosymbiont coral or reduction of photosynthetic
Page 8: PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24935/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Coral bleaching causing the loss of endosymbiont coral or reduction of photosynthetic

ix

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Metro, Lampung pada tanggal 21 Agustus

1994 sebagai anak bungsu dari empat bersaudara yang dilahirkan

dari pasangan Bapak Suprika dan Ibu Sunimah. Penulis menempuh

pendidikan formal dari Taman Kanak-kanak (TK) Aisyiyah

Busnatul Athfal Metro pada tahun 1999-2000, dilanjutkan ke

Sekolah Dasar di SD Negeri 1 Metro pada tahun 2000-2006, Sekolah Menengah

Pertama di SMP Kartikatama Metro, pada tahun 2006-2009, dan pendidikan

Sekolah Menengah Atas di SMA Kartikatama Metro pada tahun 2009-2012.

Penulis kemudian melanjutkan pendidikan kejenjang Perguruan Tinggi di Jurusan

Perikanan dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Lampung melalui jalur

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan memperoleh

beasiswa Bidikmisi pada tahun 2012.

Selama menjadi mahasiswa penulis pernah menjadi asisten dosen pada matakuliah

Biologi Perikanan, Fisiologi Hewan Air, Penyakit dan Parasit Orgaisme Aquatik,

Oseonografi, Manajemen Kesehatan Ikan. Selain itu penulis pernah aktif dalam

organisasi kampus dan mengikuti berbagai kegiatan. Penulis menjadi pengurus

HIDRILA sebagai anggota kewirausahaan pada tahun 2014-2015. Penulis pernah

menjadi Duta Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada tahun

2014-2015. Penulis pernah menjadi panitia pelaksana Seminar Nasional Sains

dan Teknologi VI Universitas Lampung pada tahun 2015 dan aktif diberbagai

kepanitian lainnya sejak tahun 2012-2015.

Penulis pernah mengikuti magang di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut

Lampung (BBPBL) di Laboratorium Fitoplankton pada tahun 2014. Penulis

pernah mengikuti Praktik Umum di Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan

Lingkungan Serang, Banten di Laboratorium Residu pada tahun 2015 dan

mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kampung Bumi Dipasena Sejahtera,

Kec. Rawajitu Timur, Tulang Bawang selama 40 hari pada bulan Januari-Maret

2015.

Page 9: PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24935/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Coral bleaching causing the loss of endosymbiont coral or reduction of photosynthetic

x

Dengan rasa syukur kepada Allah SWT.

Kupersembahkan karya terbaik dalam

hidupku kepada “Abi dan Bunda”

karena setiap goresan tinta ini merupakan

hasil getaran doa, semangat, serta kasih sayang

yang mengalir tiada henti

Kakak-kakakku serta keluarga besar tercinta

yang senantiasa memberikan semangat dan doa

Sahabat yang selalu menemani

dan memberikan semangat selama ini

Almamater tercinta

“Universitas Lampung”

Page 10: PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24935/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Coral bleaching causing the loss of endosymbiont coral or reduction of photosynthetic

xi

Ingat hanya kepada Allah apapun dan dimanapun kita berada, kepada Dia-lah tempat meminta dan memohon

Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu akan menjaga engkau dan

engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (Hakim) sedangkan harta

terhukum. Harta akan berkurang kalau dibelanjakan, tetapi ilmu akan

bertambah apabila dibelanjakan

(Sayidina Ali bin Ai Thalib)

Banyak Kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak

menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan

saat mereka menyerah

(Thomas Alfa Edison)

Jangan takut mengambil satu langkah besar bila memang

diperlukan. Anda takkan bisa meloncati sebuah jurang

dengan lompatan kecil

(David Liyod George)

Hidup adalah sebuah mimpi, maka sadarilah. Hidup adalah sebuah lagu, maka

nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah permainan, maka mainkanlah.

Hidup adalah sebuah tantangan, maka hadapilah.

Hidup adalah cinta, maka nikmatilah.

Page 11: PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24935/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Coral bleaching causing the loss of endosymbiont coral or reduction of photosynthetic

xii

SANWACANA

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat dan hidayah-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh

Intensitas Cahaya Terhadap Kepadatan, Diameter Dan Volume Sel Zooxanthellae

Dari Isolat Karang Lunak Zoanthus Sp” yang merupakan salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Perikanan di Universitas Lampung.

Selama proses penyelesaian telah memperoleh banyak bantuan dari berbagai

pihak. Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Kedua orang tua tercinta, Abi dan Bunda, untuk segala doa, motivasi,

kasih sayang, materi dan tetesan keringat yang selalu menjadi semangat

dalam setiap langkah menggapai gelar sarjana ini.

2. Ke-tiga Kakakku, Bung Eka, Susi Irma, dan Udo Satria untuk setiap

dukungan doa, kasih sayang, serta kebahagiaan yang menjadi motivasiku.

3. Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Indonesia ke-6 untuk

dukungan besar yang diberikan melalui beasiswa Bidikmisi, “Terima

Kasih Bidikmisi”.

4. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa M.Si., selaku Dekan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung.

5. Ibu Ir. Siti Hudaidah, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Perikanan dan Kelautan

Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

6. Ibu Esti Harpeni, S.T., MAppSc, selaku dosen Pembimbing Pertama dan

Pembimbing Akademik penulis atas ilmu, waktu, kesabaran, saran, dan

kasih sayang yang diberikan.

7. Bapak Moh. Muhaemin, S.Pi., M.Si, selaku dosen Pembimbing Kedua atas

ilmu, waktu, saran dan kesabaran yang diberikan kepada penulis.

8. Bapak Herman Yulianto, S.Pi., M.Si, selaku dosen Pembahas yang

memberikan kritik dan saran yang membangun dalam penyusunan skripsi.

Page 12: PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24935/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Coral bleaching causing the loss of endosymbiont coral or reduction of photosynthetic

xiii

9. Zooxanthellae team, Weni Fitriyani dan Sundari Sayekti terima kasih

untuk semangat, kerjasama, kebersamaan dan kerja kerasnya. Coral team,

Akbar dan kak Mustawa atas semangat dan kebersamaannya.

10. Teman-teman seperjuangan : Helda Septi Rizawati, Puji Lestari, Septi

Diah Palupi, dan Doni nurlisa, Ike, Syohib, Ayu Noviyanti, Anggita,

Heidy, Dhiah, Sulistyowati, Wijay, Denti, Ayi, Istiqomah, Triando, Yoga,

Dede, Andhika, Darta, Agi, Doni, Zeinal, Jupri, Fajrija, dan M. Nurul

Fajri, terima kasih untuk bala bantuan, semangat, saran, keceriaan dan

kebersamaan yang teman-teman berikan.

11. Keluarga Besar Para Pengejar Toga 2012 yang sedang dan akan berjuang

terima kasih untuk semangat yang teman-teman berikan.

12. Tidak lupa juga untuk sahabat hati, Alwan Tholifin atas motivasi, nasihat,

saran, bantuan, serta kebersamaannya bersama penulis.

13. Keluarga besar Dipasena Sejahtera dan team KKN yang dirindukan, terima

kasih atas nasihat, kebersamaan, kerja keras dan moment bersejarahnya.

14. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi, yang tidak dapat disebutkan satu persatu

Semoga semua amal kebaikan dan keikhlasan semua pihak yang telah membantu

mendapatkan balasan-Nya. Akhir kata penulis menyadari masih memiliki banyak

kekurangan. Akan tetapi penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat

dan berguna bagi penulis dan kita semua. Aamin

Bandar Lampung, 22 Desember 2016

Penulis

Suliswati

Page 13: PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24935/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Coral bleaching causing the loss of endosymbiont coral or reduction of photosynthetic

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ........................................................................................................ i

DAFTARTABEL ............................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... iii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... vi

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 3

1.3 Manfaat Penelitian ................................................................................... 4

1.4 Kerangka Pemikiran ................................................................................ 4

1.5 Hipotesis ................................................................................................. 6

II. METODE PENELITIAN

2.1 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................. 7

2.2 Alat dan Bahan Penelitian ....................................................................... 7

2.3 Prosedur Penelitian ................................................................................. 8

2.3.1 Persiapan Alat dan Bahan ............................................................. 8

2.3.2 Pembuatan Media Kultur ............................................................. 9

2.3.3 Tahapan Kultur Zooxanthellae ................................................... 10

2.4Rancangan Penelitian ............................................................................ 12

2.5 Variabel Pengamatan ............................................................................ 13

2.6 Analisis Data ........................................................................................ 14

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Kepadatan Sel Zooxanthellae ................................................................ 15

3.1.1Hubungan Kepadatan Sel dengan Waktu Kultur ......................... 18

3.2 Diameter Sel Zooxanthellae ................................................................. 20

3.2.1Hubungan Diameter Sel dengan Waktu Kultur ............................ 24

3.3 Volume Sel Zooxanthellae ................................................................... 26

3.3.1Hubungan Volume Sel dengan Waktu Kultur .............................. 27

3.4 Hubungan Kepadatan dan Diameter Sel Zooxanthellae ....................... 29

3.5 Parameter Kualitas Air Kultur Zooxanthellae ...................................... 31

IV. Kesimpulan dan Saran

4.1 Kesimpulan ........................................................................................... 33

4.2 Saran ..................................................................................................... 33

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24935/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Coral bleaching causing the loss of endosymbiont coral or reduction of photosynthetic

ii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Alat dan bahan penelitian ............................................................................. 7

2. Komposisi media kultur zooxanthellaae ...................................................... 9

3. Komposisi kimiawi media kultur conwy ..................................................... 10

4. Persamaan regresi kepadatan zooxanthellae .............................................. 19

5. Persamaan regresi diameter sel zooxanthellae ............................................ 24

6. Persamaan regresi volume sel zooxanthellae .............................................. 27

7. Data kualitas air kultur zooxanthellae ........................................................ 31

Page 15: PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24935/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Coral bleaching causing the loss of endosymbiont coral or reduction of photosynthetic

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka pikir penelitian ............................................................................ 5

2. Tata letak rancangan penelitian ................................................................. 12

3. Ilustrasi tampilan detail hemocytometer neubauer improved

kamar hitung jumlah sel zooxanthellae (A, B, C dan D) ........................ 13

4. Kepadatan sel zooxanthellae ...................................................................... 16

5. Ilustrasi hasil uji BNT/LSD kepadatan sel zooxanthellae ......................... 18

6. Diameter sel zooxanthellae ........................................................................ 20

7. Ilustrasi hasil uji BNT/LSD diameter sel zooxanthellae ............................ 22

8. Respon adaptasi sel zooxanthellae perbesaran 400x .................................. 23

9. Volume sel zooxanthellae .......................................................................... 26

10. Ilustrasi hasil uji BNT/LSD pada volume sel zooxanthellae ..................... 27

11. Hubungan kepadatan dengan diameter sel zooxanthellae

pada IC1, IC2, ICk dan IC3 ......................................................................... 29

Page 16: PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24935/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Coral bleaching causing the loss of endosymbiont coral or reduction of photosynthetic

iv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Data rata-rata, standar deviasi dan

kisaran kepadatan sel zooxanthellae (sel/ml) ............................................... 39

2. Data rata-rata, standar deviasi dan

kisaran diameter sel zooxanthellae (µm) .................................................. 40

3. Data rata-rata, standar deviasi dan

kisaran volume sel zooxanthellae (µm3) .................................................. 41

4. Uji anova kepadatan sel zooxanthellae (α = 0,05) .................................... 42

5. Uji anova diameter sel zooxanthellae (α = 0,05) ...................................... 44

6. Uji anova volume sel zooxanthellae (α = 0,05) ........................................ 46

7. Perhitungan lux ke watt ............................................................................ 48

8. Alat dan bahan penelitian .......................................................................... 49

9. Proses penelitian ...................................................................................... 51

Page 17: PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24935/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Coral bleaching causing the loss of endosymbiont coral or reduction of photosynthetic

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem perairan tropik yang

produktif bagi organisme perairan. Terumbu karang memiliki berbagai fungsi

ekologis dan ekonomi. Fungsi ekologis terumbu karang sebagai habitat untuk

mencari makan (feeding ground), asuhan (nursery ground) dan berkembang biak

(spawning ground) bagi biota laut seperti ikan, krustasea, ekinodermata dan

molluska (Sadarun et al., 2006). Fungsi ekonomi terumbu karang yaitu sebagai

sumber daya perikanan dan pariwisata (Reid et al., 2011). Namun dengan

banyaknya manfaat tersebut terumbu karang tidak terlepas dari berbagai ancaman

yang menyebabkan kerusakannya. Data Pusat Peneliti Oseanografi LIPI tahun

2014 menunjukkan bahwa hanya 5,3% terumbu karang indonesia tergolong sangat

baik, 27,18% berkondisi baik, 37,25% berkondisi cukup dan 30,45% berada

dalam kondisi buruk.

Kerusakan ekosistem terumbu karang ditimbulkan oleh dua penyebab

utama, yaitu akibat kegiatan manusia (anthrophogenic causes) dan akibat alam

(natural causes) (Rembet, 2012). Kegiatan manusia yang menyebabkan terjadinya

kerusakan terumbu karang yaitu pengambilan karang, penangkapan ikan dengan

menggunakan alat tangkap yang dapat merusak terumbu, pencemaran perairan

dan kegiatan pembangunan di wilayah pesisir. Sedangkan kerusakan terumbu

karang yang disebabkan oleh alam yaitu akibat naiknya suhu dan tinggi

permukaan air laut akibat pemanasan global, bencana alam, El-Nino dan La-Nina

(Westmacott et al., 2000). Kedua penyebab tersebut mengakibatkan kerusakan

fisik dan fisiologis pada terumbu karang. Kerusakan fisik ditandai dengan koloni

karang yang hancur, cabang-cabang yang patah, dan koloni karang yang terangkat

dari substratnya. Sedangkan kerusakan fisiologis yaitu terjadi perubahan warna

terumbu karang yang sebelumnya beraneka ragam menjadi memudar bahkan

putih (bleaching) (Suharsono, 1998).

Page 18: PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24935/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Coral bleaching causing the loss of endosymbiont coral or reduction of photosynthetic

2

Pemutihan karang sebagian besar disebabkan oleh tekanan alami berupa

peningkatan suhu permukaan air laut. Perubahan intensitas dan fotoperiodesitas

cahaya matahari akhibat pemanasan global dapat menyebabkan peningkatan suhu

pada permukaan air laut. Perubahan suhu menyebabkan karang kehilangan 60-

90% zooxanthellae (endosimbion) atau berkurangnya 50-80% konsentrasi pigmen

fotosintesis pada zooxanthellae di lapisan endoderm karang (Glynn, 1983). Hal ini

merupakan suatu penanda terjadinya stres dan adaptasi perubahan lingkungan

oleh mikroalga simbion karang (Loya et al., 2001). Pemutihan terumbu karang

dapat pula terjadi pada organisme bukan pembentuk terumbu, contohnya yaitu

karang lunak, anemon dan beberapa jenis kima (Santoso, 2011). Hal ini

disebabkan karena di dalam jaringan tubuh organisme tersebut juga terdapat

zooxanthellae sebagai mikroalga simbion.

Peristiwa pemutihan yang luas dan berlangsung lama dapat menurunkan

produktivitas ekosistem terumbu karang. Jika karang-karang mati yang akan

terjadi adalah penurunan kelimpahan dan keanekaragaman ikan serta biota

perairan lainnya. Terumbu karang yang mengalami pemutihan dapat pulih secara

alami tetapi membutuhkan waktu yang sangat lama. Waktu yang dibutuhkan

terumbu karang untuk kembali pulih dan mengembalikan ekosistem seperti

sebelumnya membutuhkan waktu ± 25 tahun (Berumen & Pratchett, 2006).

Hewan karang dapat pulih dari kejadian pemutihan karang dengan merekrut

kembali zooxanthella dari lingkungan perairan ketika kondisi membaik

(Simarangkir et al., 2015)

Zooxanthellae yang berperan sebagai endosimbion pada karang

membutuhkan cahaya untuk proses fotosintesis (Reid et al., 2011). Reaksi

fotosintesis zooxanthellae akan menghasilkan serangkaian senyawa organik yang

merupakan energi potensial yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai proses

biologis hewan karang. Zooxanthellae yang hidup di dalam jaringan tubuh karang

memperoleh tempat perlindungan dari pemangsa dan memanfaatkan

karbondioksida yang dihasilkan oleh karang dari proses metabolismenya

(Purnomo et al., 2010).

Page 19: PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24935/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Coral bleaching causing the loss of endosymbiont coral or reduction of photosynthetic

3

Proses awal fotosintesis zooxanthellae adalah mengabsorpsi cahaya. Cahaya

merupakan salah satu faktor penting untuk pertumbuhan karang, karena 90%

makanan karang disalurkan oleh zooxanthellae (Zulfikar & Soedharma, 2012).

Proses fotosintesis akan menghasilkan energi (ATP) yang berfungsi untuk

biosintesis sel, pertumbuhan dan pertambahan sel, bergerak atau berpindah dan

bereproduksi. Selain itu cahaya yang diterima zooxanthellae akan mempengaruhi

fisiologi, komponen biokimia dan ultra-struktur sel serta tingkat perilaku sel

(Anthony & Hoegh, 2003).

Proses fotosintesis akan meningkat bersama dengan meningkatnya intensitas

cahaya hingga nilai optimum tertentu. Cahaya yang diterima zooxanthellae terlalu

tinggi atau di atas nilai optimum dapat menyebabkan foto-oksidasi atau kerusakan

pigmen fotosintesis. Jika tingkat kerusakan melebihi tingkat perbaikan maka

terjadi penurunan efisiensi fotosintesis atau tingkat maksimum fotosintesis yang

disebut photoinhibisi (Niyogi, 1999). Sedangkan cahaya di bawah nilai optimum

merupakan cahaya pembatas untuk proses fotosintesis. Pada cahaya rendah

zooxanthellae harus membuat pigmen fotosintesis memaksimalkan kerja dalam

menyerap cahaya (Anthony & Hoegh, 2003). Selain itu kurangnya intensitas

cahaya akan menyebabkan proses fotosintesis tidak berlangsung normal sehingga

mengganggu pertumbuhan ukuran sel, terutama pada proses biosintesis sel

(Matakupan, 2009). Intensitas cahaya memegang peranan penting dalam proses

fotosintesis. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh

intensitas cahaya yang berbeda terhadap kepadatan, diameter dan volume sel

zooxanthellae.

1.2. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui kepadatan, diameter dan

volume sel zooxanthellae pada intensitas cahaya yang berbeda.

Page 20: PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24935/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Coral bleaching causing the loss of endosymbiont coral or reduction of photosynthetic

4

1.3. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

intensitas cahaya yang optimum pada kepadatan, diameter dan volume sel

zooxanthellae.

1.4. Kerangka Pikir Penelitian

Penyebab pemutihan karang yang disebabkan oleh faktor alam menjadi

ancaman terbesar bagi ekosistem terumbu karang. Peristiwa pemutihan terumbu

karang menyebabkan hilangnya endosimbion karang yaitu zooxanthellae dari

jaringan tubuh karang. Terumbu karang yang mengalami pemutihan dapat pulih

secara alami (auto-recovery) tetapi membutuhkan waktu yang sangat lama.

Selama peristiwa pemutihan tersebut, karang kehilangan 60-90% jumlah

zooxanthellae pada jaringan tubuhnya dan zooxanthellae yang masih tersisa dapat

kehilangan 50– 80% dari pigmen fotosintesisnya (Glynn, 1983).

Zooxanthellae membutuhkan cahaya untuk proses fotosintesis. Penyerapan

cahaya bergantung pada intensitas dan fotoperiodesitas. Paparan intensitas cahaya

matahari dan lama penyinaran yang tinggi cenderung akan menyebabkan stres dan

fotoinhibisi pada zooxanthellae. Stres tersebut ditandai dengan berkurangnya

densitas zooxanthellae dan atau rusaknya sel zooxanthellae pada jaringan sel

inang (Gambar 1). Selain itu intensitas cahaya tinggi dapat menyebabkan volume

sel dan kloroplas akan menurun. Tingginya intensitas cahaya matahari dapat

menyebabkan proses fotosintesis zooxanthellae terhambat atau terjadinya

fotoinhibisi. Fotoinhibisi akan menyebabkan penurunan laju fotosintetik pada

zooxanthellae yang disebabkan oleh pecahnya atau terjadinya foto-oksidasi

klorofil (Brown, 1997)

Konsekuensi mendasar pada kelebihan cahaya yang diserap adalah

kerusakan pada pusat reaksi fotosistem II serta merusak membran dan protein

(Lesser et al., 1990). Sementara, cahaya dibawah nilai optimum merupakan

cahaya pembatas, sehingga keberadaan cahaya menentukan bentuk kurva

pertumbuhan (Bellinger & Sigee, 2010). Oleh karena itu, perlu dilakukan

Page 21: PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24935/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Coral bleaching causing the loss of endosymbiont coral or reduction of photosynthetic

5

penelitian mengenai pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan

zooxanthellae, diameter dan volume sel zooxanthellae.

Gambar 1. Kerangka pikir penelitian.

Keterangan : adalah tema penelitian

Kerusakan Fisik

Kerusakan Terumbu

Karang

Kerusakan Fisiologis

Terumbu karang hancur,

cabang terumbu patah

Transplantasi Terumbu

Karang

Adaptasi zooxanthellae

terhadap intensitas cahaya

Pengaruh terhadap kepadatan,

diameter dan volume sel

zooxanthellae

Bleaching

Stress Simbion Karang

Penurunan populasi

zooxanthellae

(Kepadatan sel)

Rusaknya sel

zooxanthellae

(Diameter dan

Volume sel)

Alam

( Peningkatan intensitas

cahaya akibat pemanasan

global)

Aktivitas Manusia

(pengeboman, alat

tangkap dasar perairan,

pembangunan)

Page 22: PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24935/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Coral bleaching causing the loss of endosymbiont coral or reduction of photosynthetic

6

1.5. Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian yaitu:

1. Uji Anova

Ho:µo = 0 Penggunaan Intensitas cahaya yang berbeda tidak

berpengaruh terhadap kepadatan, diameter, volume sel

zooxanthellae.

H1:µ1 ≠ 0 Penggunaan Intensitas cahaya yang berbeda berpengaruh

terhadap kepadatan, diameter, volume sel zooxanthellae.

2. Uji Lanjut BNT/LSD

Ho:Øo = 0 Tidak terdapat satu atau lebih pengaruh intensitas cahaya

yang berbeda terhadap kepadatan, diameter, volume sel

zooxanthellae

H1:Ø1 ≠ 0 Terdapat satu atau lebih pengaruh intensitaas cahaya yang

berbeda terhadap kepadatan, diameter, volume sel

zooxanthellae

Page 23: PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24935/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Coral bleaching causing the loss of endosymbiont coral or reduction of photosynthetic

7

II. METODE PENELITIAN

2.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli - Agustus 2016, bertempat di

Laboratorium Budidaya Perikanan, Program Studi Budidaya Perairan Jurusan

Perikanan dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

2.2. Alat dan Bahan Penelitian

Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian telah tersaji pada (Tabel 1).

Tabel 1. Alat dan bahan penelitian

No Jenis Spesifikasi Kegunaan

1 Alat

Compound Microscope Leica EC3 untuk mengamati zooxanthellae

pada skala perbesaran tertentu

Objective Micrometer 0,01 mm untuk pengamatan diameter sel

Hemocytometer Neubauer Improved

0,001 mm

untuk menghitung kepadatan sel

Micropippete Socorex (10-200 µl) untuk mengambil larutan

Laminar Air Flow Nuaire, Series 11 untuk preparasi sampel

Hot stirrer plate Stuart CB162 untuk menghomogenkan larutan

Timbangan Digital

Boeco Germany

BBL41 untuk menimbang bahan

Autoklaf Wiseclave untuk sterilisasi alat

Refraktometer Atago 5/Mill-E untuk mengukur salinitas

Mortar Diameter 8 cm untuk menggerus sampel

Kertas Saring Kerapatan 0,045µm untuk menyaring sampel

Inkubator Hasil modifikasi untuk menyimpan organisme uji

Erlenmayer Pyrex

sebagai wadah larutan dan

sampel

Alat bedah Gold Cross untuk memotong sampel karang

Lampu TL Philips sebagai sumber cahaya bagi

organisme uji

Page 24: PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24935/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Coral bleaching causing the loss of endosymbiont coral or reduction of photosynthetic

8

2 Bahan

Zoanthus sp. diperoleh dari Perairan

Teluk Lampung

Sampel

Air Laut Steril diperoleh dari PT. Central

Proteina Prima Tbk

media kultur

zooxanthellae

Pupuk conwy 1 ml/L sebagai bahan pengkaya

media kultur

Thiamine 200 mg/L sebagai bahan pengkaya

media kultur

Biotin 1 ml/L sebagai bahan pengkaya

media kultur

Kanamycin 50 µg/ml untuk meminimalisir

kontaminan

Amoxcillin 100 µg/ml untuk meminimalisir

kontaminan

Streptomycin 50 µg/ml untuk meminimalisir

kontaminan

Alkohol 70% - sterilisasi

Aquades - air steril untuk pembuatan

media dan larutan

2.3 Prosedur Penelitian

2.3.1. Persiapan Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan harus dalam kondisi steril agar tidak terjadi

kontaminasi yang dapat bersifat predator ataupun kompetitor terhadap biota

kultur. Sterilisasi alat dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut :

Sterilisasi dengan perebusan, alat yang disterilisasi dengan perebusan yaitu

selang aerasi.

Sterilisasi dengan autoklaf, alat dan bahan yang disteriisasi menggunakan

autoklaf diantaranya yaitu botol kultur, erlenmayer dan air laut. Selain

disterilisasi menggunakan autoklaf, air laut sebelumnya telah disaring dan

disterilisasi menggunakan UV di PT. Central Proteina Prima Tbk, Kalianda,

Lampung Selatan.

Sterilisasi dengan alkohol 70%, alat yang disterilisasi dengan menggunakan

alkohol 70% diantaranya yaitu alat bedah, pipet tetes, laminar air flow, area

preparasi dan area kultur. Selain itu alkohol digunakan untuk sterilisasi kedua

tangan dan setiap kegiatan kultur.

Page 25: PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24935/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Coral bleaching causing the loss of endosymbiont coral or reduction of photosynthetic

9

2.3.2. Pembuatan Media Kultur

Media kultur zooxanthellae yang digunakan pada penelitian yaitu air laut

yang telah diberi bahan pengkaya sebagai nutrien. Air laut yang telah melalui

proses sterilisasi kemudian diberi bahan pengkaya yaitu biotin, thiamine dan

pupuk conwy sebagai sumber nutrien untuk pertumbuhan zooxanthellae.

Media kultur zooxanthellae dibuat dengan tahap awal yaitu mencampurkan

air laut dan aquades dengan tujuan menentukan salinitas yang diinginkan.

Sterilisasi air laut dilanjutkan dengan proses autoklaf dengan suhu 121ºC dan

tekanan 1atm selama 15 menit. Air laut tersebut selanjutnya ditambahkan pupuk

conwy sebanyak 1 ml/L (Tabel 3), biotine 10 ml/L, thiamine 200 mg/L ( Tabel 2)

di dalam laminar flow dengan kondisi yang steril. Selain itu ditambahkan

beberapa antibiotik diantaranya yaitu: kanamycin sebanyak 50 µg/ml, amoxcillin

100 µg/ml dan streptomycin 50 µg/ml (Tabel 2). Antibiotik berfungsi untuk

mencegah terjadinya kontaminasi dari organisme lain yang dapat menjadi

predator atau kompetitor biota kultur. Media kultur telah siap digunakan sebagai

media kultur zooxanthellae.

Tabel 2. Komposisi media kultur zooxanthellae

No Bahan Kimia Media Cair (1 L) Stok /950 ml

Literatur air laut steril

1 Biotin 10 ml 0,1 gram Purnomo

et al., 2010 2 Thiamine.HCL 200 mg -

3 Pupuk Conwy 1 ml - Muhaemin

et al., 2014

4 Kanamycin* 50 µg/ml -

Soffer, 2009

5 Amoxcillin * 100 µg/ml -

6 Streptomycin * 50 µg/ml -

Keterangan : * = sesuai kebutuhan

Page 26: PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24935/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Coral bleaching causing the loss of endosymbiont coral or reduction of photosynthetic

10

Tabel 3. Komposisi kimiawi media kultur conwy

No Bahan Kimia Takaran per liter

1 Aquabides 1 liter

2 EDTA 45 gram

3 FeCl3 1,5 gram

4 H3BO3 33,6 gram

5 NaH2PO4 * 20 gram 75 gram/L

6 MnCl2 0,5 gram

7 NaNO3 * 100 gram 5 gram/L

8 Trace Metal Solution 1 ml

a. ZnCl2 2,1 gram

b. CoCl2 2 gram

c. CuSO4 2 gram

d. (NH4)MO7 0,9 gram

e. Aquades 100 ml

Keterangan : * = dengan penambahan

2.3.3. Tahapan Kultur Zooxanthellae

Tahap awal yang dilakukan dalam kultur zooxanthellae adalah

mempersiapkan seluruh alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian.

Alat dan bahan yang digunakan untuk kultur zooxanthellae harus dalam kondisi

steril agar tidak terjadi kontaminasi. Tahap kultur zooxanthellae yang dilakukan

dengan cara sebagai berikut :

1. Bagian yang diambil pada karang lunak Zoanthus sp yaitu bagian polip atau

pada bagian oral karena zooxanthellae terdapat pada bagian epidermis,

lapisan gastrodermal sel inang (Trench, 1971)

2. Polip karang dimortar dan ditambahkan sedikit air, cairan lendir yang keluar

disaring menggunakan kertas saring

3. Hasil penyaringan kemudian diamati di mikroskop untuk memastikan

keberadaan zooxanthellae

4. Setelah dipastikan terdapat zooxanthellae dilakukan perhitungan kepadatan

awal sel menggunakan haemocytometer neubauer improved

5. Kepadatan awal digunakan untuk menentukan volume inokulum yang akan

ditanam pada media kultur dengan kepadatan yang diinginkan.

6. Media kultur dibuat dengan air laut 400 ml air laut yang diperkaya biotin,

thiamine dan pupuk conwy sebagai sumber nutrien untuk pertumbuhan

Page 27: PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24935/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Coral bleaching causing the loss of endosymbiont coral or reduction of photosynthetic

11

zooxanthellae. Selain itu diberi antibiotik kanamycin, amoxcillin dan

streptomycin

7. Media kultur dihomogenkan terlebih dahulu di atas hot stirrer plate selama

10 menit

8. Selanjutnya inokulum dimasukkan ke dalam wadah media kultur di dalam

laminar air flow dalam kodisi steril

9. Zooxanthellae dipelihara pada 4 intensitas cahaya yang berbeda, yaitu IC1

(20 watt=3800 lux), IC2 (40 watt=6250 lux), ICK (cahaya matahari=7980

lux) dan IC3 (60 watt=11800 lux) dengan masing-masing perlakuan 5

ulangan.

10. Pengamatan kepadatan, diameter dan volume sel zooxanthellae diamati

setiap 6 jam sekali bersamaan dengan parameter kualitas air selama masa

kultur zooxanthellae.

Page 28: PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24935/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Coral bleaching causing the loss of endosymbiont coral or reduction of photosynthetic

12

2.4. Rancangan Penelitian

Perlakuan yang diberikan pada biota kultur berupa empat intensitas cahaya

berbeda Intersitas Cahaya 1 (IC1) 3800 lux dan Intersitas Cahaya 2 (IC2) 6250

lux, Intersitas Cahaya Kontrol (ICK) 7980 lux dan Intersitas Cahaya 3 (IC3)

11.800 lux dengan sebanyak 5 (lima) ulangan tiap perlakuan. Peletakan wadah

kultur dilakukan secara acak dengan asumsi bahwa setiap unit sampel

mendapatkan peluang yang sama dalam memperoleh perlakuan (Gambar 2).

a. Tampak samping (perlakuan IC1, IC2 dan IC3)

b. Tampak atas

Gambar 2. Tata letak rancangan penelitian

Keterangan :

a. Tutup inkubator

b. Inkubator

c. Lubang aerator

d. Selang aerator

e. Aerator

f. Lubang udara

IC14

IC15 IC12

IC13 IC11

c

f

g

h

Keterangan :

g. Wadah kutur

h. Lampu TL

e

b

a

f c

d f

Page 29: PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24935/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Coral bleaching causing the loss of endosymbiont coral or reduction of photosynthetic

13

2.5. Variabel Pengamatan

Variabel yang diamati selama waktu pemeliharaan pada media cair yaitu :

1. Kepadatan / Densitas Sel

Perhitungan jumlah sel zooxanthellae dilakukan menggunakan

haemocytometer neubauer improved. Cara pengamatan dilakukan dengan

meletakkan inokulan pada preparat haemocytometer. Perhitungan jumlah sel

dilakukan setiap 6 jam sekali menggunakan compound microscope dan kamar

hitung pada preparat haemocytometer neubauer improved dengan perbesaran

100x (Andersen, 2005) (Gambar 3). Data jumlah sel zooxanthellae yang didapat

selanjutnya digunakan untuk menghitung kepadatan sel. Kepadatan sel dalam 1

ml sampel dapat dihitung menggunakan rumus :

kepadatan (sel/ml) =

x 10.000

Gambar 3. Ilustrasi tampilan detail haemocytometer neubauer improved, kamar

hitung jumlah sel zooxanthellae (A, B, C dan D).

2. Diameter sel dan volume sel zooxanthellae

Pengamatan dilakukan dengan menggunakan objective micrometer dengan

ketelitian 0,01 mm, kaca penutup dan compound microscope. Cara pengamatan

dilakukan dengan meletakkan satu tetes inokulan pada objective micrometer dan

tutup menggunakan kaca penutup, selanjutnya diamati menggunakan mikroskop

dengan perbesaran 400x. Diameter sel diamati menggunakan gelas objek yang

Page 30: PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24935/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Coral bleaching causing the loss of endosymbiont coral or reduction of photosynthetic

14

terdapat skala pengukuran panjang sel objective micrometer. Selanjutnya, data

diameter sel zooxanthellae digunakan untuk menghitung volume sel

zooxanthellae. Volume sel zooxanthellae dihitung menggunakan rumus :

Volume sel (µm3) =

πr

3

Keterangan : π = ketetapan (3,14)

r = ⁄ diameter

3. Parameter kualitas air

Parameter kualitas air yang diukur pada penelitian yaitu suhu, salinitas dan

pH. Pengukuran kualitas air dilakukan tiap 6 jam bersamaan dengan pengambilan

sample untuk pengamatan kepadatan dan diameter sel selama masa kultur

zooxanthellae. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu, salinitas dan pH yaitu

termometer raksa, hand refractometer dan kertas indikator pH.

2.6. Analisis Data

Data hasil penelitian diuji dengan menggunakan uji anova dengan tingkat

kepercayaan 95% dan analisis regresi pada koefisien determinasi dan korelasi.

Apabila terdapat perbedaan nyata antara perlakuan maka dilanjutkan uji lanjut

Beda Nyata Terkecil (BNT/ LSD) (Steel & Torrie, 1993). Data kualitas air

dianalisis secara deskriptif.

Page 31: PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24935/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Coral bleaching causing the loss of endosymbiont coral or reduction of photosynthetic

33

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan tentang pengaruh intensitas cahaya terhadap

pertumbuhan, diameter sel dan volume sel zooxanthellae, maka dapat diambil

kesimpulan :

1. Pemberian intensitas cahaya yang berbeda memberikan pengaruh terhadap

kepadatan, diameter dan volume sel zooxanthellae dari isolat karang lunak

Zoanthus sp.

2. Intensitas cahaya yang diberikan akan direspon oleh zooxanthellae pada fase

awal kultur (0-18 jam). Intensitas cahaya tinggi pada 0-18 jam akan

direspon zooxanthellae dengan kepadatan sel yang tinggi, ukuran diameter

dan volume sel yang relatif kecil. Sedangkan intensitas cahaya rendah pada

0 - 18 jam akan direspon zooxanthellae dengan kepadatan sel yang rendah,

ukuran diameter dan volume sel yang relatif besar.

4.2. Saran

Diharapkan dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai :

1. Penggunaan konsentrasi dan jenis antibiotik yang berbeda untuk

menghambat biokontaminan pada kultur zooxanthellae.

2. Penggunaan faktor pembatas atau pemicu laju pertumbuhan zooxanthellae

serta pengamatan pada biokimia sel zooxanthellae.

Page 32: PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24935/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Coral bleaching causing the loss of endosymbiont coral or reduction of photosynthetic

34

DAFTAR PUSTAKA

Andersen, R. A. 2005. Algal culturing techniques. Academic press.

Anthony, K. R. N., & Hoegh Guldberg, O. (2003). Variation in coral

photosynthesis, respiration and growth characteristics in contrasting light

microhabitats. Functional Ecology, 17(2), 246-259.

Bellinger, E. G. & Sigee. D. C. (2010). Introduction to freshwater algae.

Freshwater Algae.Identification and Use as Bioindicators, 1-40.

Berumen, M. L., & Pratchett, M. S. (2006). Recovery without resilience:

persistent disturbance and long-term shifts in the structure of fish and coral

communities at Tiahura Reef, Moorea. Coral reefs, 25(4), 647-653.

Bouterfas, R., M. Belkoura, A. & Dauta. (2006). The effects of irradiance and

photoperiod on the growth rate of three freshwater green algae isolated from

a eutrophic lake. Limnetica, 25(3): 647–656.

Brown, B. E. (1997). Coral bleaching: causes and consequences. Coral

reefs, 16(1): S129-S138.

Brown, T. E., & F. L. Richardson. (1968). The effect of growth environment on

the physiology of algae : Light intensity. J. Phycoi. 4, 38--54.

Buck, R. P., S. Rondinini, A. K. Covington, F. G. K. Baucke, C. M. A. Brett, M.

F. Camoes, M. J. T. Milton, T. Mussini, R. Naumann, K. W. Pratt, P.

Spitzer, G. S. & Wilson. (2002). Measurement of pH: Definition, Standards,

and Procedures. Pure and Applied Chemistry 74 (11): 2169-2200.

Falkowski Pg, Tg Owens. (1980). Light-shade adaptation: two strategies in

marine phytoplankton. Plant Physio, 66: 632-635.

Gunawan, G. (2015). Pengaruh perbedaan pH pada pertumbuhan mikroalga klas

chlorophyta. Jurnal Bioscientiae, 9(2): 62-65.

Glynn, P. W. (1983). Extensive “bleaching”and death of reef corals on the Pacific

coast of Panama. Environmental Conservation, 10(02): 149–154.

Hadikusumah. (2007). Variabilitas musiman temperatur dan salinitas di Teluk

Jakarta. Marine Dynamic Division-Research Centre for Oceanography

Indonesian Institute of Sciences (LIPI). Lingkungan Tropis, Edisi Khusus

(8): 33-41

Hill, R., K. E,. Ulstrup, & P.J. Ralph. (2009). Temperature induce changes in

thylkoid membrane thermostability of culture, freshly isolated and expelled

Page 33: PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24935/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Coral bleaching causing the loss of endosymbiont coral or reduction of photosynthetic

35

zooxanthellae from Scleractinium corals. Bulletin of Marine Science

85(3):223-244.

Juniarta, R., Aisyah, E. N., & Munasik, M. (2005). Studi perubahan densitas

zooxanthellae pada translokasi dan transplantasi karang Acropora aspera

dan Stylophora pistillata di Jepara. Ilmu Kelautan: Indonesian Journal of

Marine Sciences, 10(4): 221-228.

Lavens, P., & Sorgeloos, P. (1996). Manual on the production and use of live food

for aquaculture (No. 361). Food and Agriculture Organization (FAO).

Laws, E. A. (1975). The importance of respiration losses in controlling the size

distribution of marine phytoplankton. Ecology, 56(2): 419-426.

Lesser, M. P., Stochaj, W. R., Tapley, D. W., & Shick, J. M. (1990). Bleaching in

coral reef anthozoans: effects of irradiance, ultraviolet radiation, and

temperature on the activities of protective enzymes against active oxygen.

Coral Reefs, 8(4): 225–232.

Lidholm, J., Gustafsson, P. & Oquist, G. (1987). Photoinhibition of

photosynthesis and its recovery in the green alga Chlamydomonas

reinhardii. Plant and cell physiology, 28(6) : 1133-1140.

LIPI. (2014). Kondisi terumbu karang di Indonesia (%) 1184 lokasi. http :

//www.Coremap.or.id/ kondisi.TK

Loya, Y., Sakai, K., Yamazato, K., Nakano, Y., Sambali, H., & Van Woesik, R.

(2001). Coral bleaching: the winners and the losers. Ecology letters, 4(2):

122-131.

Mattjik, A. A., & Sumertajaya, I. M. (2006). Perancangan percobaan dengan

aplikasi SAS dan minitab. Jilid I. Edisi ke-2. Institut Pertanian (IPB)-Press,

Bogor.

Matakupan, J. (2009). Studi kepadatan Tetraselmis chuii yang dikultur pada

intensitas cahaya yang berbeda. Jurnal Triton, 5(2).

Morris, I. (1980). Paths of carbon assimilation in marine phytoplankton. In

Primary productivity in the sea (pp. 139-159). Springer US.

Muhaemin, M., RF.Kaswadji, & T. Prartono. (2005). Kemampuan peningkatan

metaoprotein asam amino methionin terhadap pb pada Dunaliella salina.

Jurnal Pertanian Terapan. Vol VI (2): 160-165. Politeknik Universitas

Lampung

Muhaemin, M., Practica, F., Rosi, D. S., & Tri, A. (2014). Starvasi nitrogen dan

pengaruhnya terhadap biomassa dan protein total Nannochloropsis sp.

Maspari Journal , 6 (2).

Page 34: PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24935/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Coral bleaching causing the loss of endosymbiont coral or reduction of photosynthetic

36

Niyogi, K. K. (1999). Photoprotection revisited: genetic and molecular

approaches. Annual review of plant biology, 50(1) : 333-359.

Nontji, A. (1984). Peranan zooxanthella dalam ekosistem terumbu karang.

Oseana, 9(3):74-87.

Parsons, T. R., Takahashi, M., & Hargrave, B. (2013). Biological oceanographic

processes. Elsevier. Pergamon Press.

Purnomo, W.P; D. Soedharma, N.P. Zamani; & H.S. Sanusi. (2010). Model

kehidupan zooxanthellae dan penumbuhan massalnya pada media binaan.

Jurnal Saintek Perikanan, 6(1):46-54.

Rembet, U. N. (2012). Simbiosis zooxanthellae dan karang sebagai indikator

kualitas ekosistem terumbu karang. Jurnal Ilmiah Platax, 1(1): 37–44.

Reid, C., J. Marshall, D. Logan, & D. Kleine. (2011).Terumbu karang dan

perubahan iklim : Panduan pendidikan dan pembangunan kesadartahuan .

Coral Watch, The University of Queensland, Australia: 272 hlm.

Reynolds, C. S. (1984). The ecology of freshwater phytoplankton. Cambridge

University Press.

Ryther., H. (1964). Photosynthesis and fish production an the sea. Science 166:

72-76.

Sadarun, B., Nezon, E., Wardono, S., Afandy, Y. A., & Nuriadi, L. (2006).

Petunjuk pelaksanaan transplantasi karang. Departemen Kelautan dan

Perikanan. Jakarta, 36.

Santoso, A. D. (2011). Pemutihan terumbu karang. Jurnal Hidrosfir

Indonesia, 1(2).

Schlesinger, D. A., Molot, L. A., & Shuter, B. J. (1981). Specific growth rates of

freshwater algae in relation to cell size and light intensity. Canadian journal

of fisheries and aquatic sciences, 38(9): 1052-1058.

Shuter.J. (1979). A model of physiological adaptation in unicellular algae. J.

Theor. BioB. 78: 5 19-552.

Simarangkir, O. R., Yulianda, F., & Boer, M. (2015). Pemulihan komunitas

karang keras pasca pemutihan karang di Amed Bali. Jurnal Ilmu Pertanian

Indonesia, 20(2): 158-163.

Soffer, N. (2009). Practical applications for symbiodinium grown on solid media:

culturing, fluorometry and transformations. Doctoral dissertation.

University of Miami.

Page 35: PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24935/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Coral bleaching causing the loss of endosymbiont coral or reduction of photosynthetic

37

Steel, R. G., & Torrie, J. H. (1993). Prinsip dan prosedur statistika. Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta, 772.

Suharsono. (1998). Condition of coral reef resources in Indonesia. Jurnal Pesisir

dan lautan.1(2):44-52.

Supramaniam, J., Palanisamy, K., & Nomanbhay, S. M. (2013). Study on the pH

changes of microalgae (Tetraselmis chuii) cultivated in newly developed

closed photobioreactor using natural sunlight and artificial light. Journal of

Energy and Environment, 4(1).

Szmant, A., & Gassman, N. J. (1990). The effects of prolonged “bleaching” on the

tissue biomass and reproduction of the reef coral Montastrea

annularis. Coral reefs, 8(4), 217-224.

Titlyanov EA, Titlyanova TV, Tsukahara J, Van woesik R, Yamazato, K. (1996).

Degradation of zooxanthellae and regulation of their density in hermatific

corals. Marine Ecology Progress Series 139 : 167 –178

Trench, R. K. (1971). The physiology and biochemistry of zooxanthellae

symbiotic with marine coelenterates. III. The effect of homogenates of host

tissues on the excretion of photosynthetic products in vitro by zooxanthellae

from two marine coelenterates. Proceedings of the Royal Society of London

B: Biological Sciences, 177(1047), 251–264.

Ulfa, M. (2009). Pengaruh jenis lampu yang berbeda terhadap mitotik indeks,

densitas zooxanthellae, dan morfologi anemon (Heteractis malu) pada skala

laboratorium. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.

Utami, R. A. (2014). Pengaruh pemberian konsentrasi pupuk daun turi putih

(Sesbania grandiflora) terhadap kandungan klorofil dan karotenoid pada

Chlorella Sp. Doctoral Dissertation, Universitas Airlangga.

Valiela, I. (1984). Marine ecologycal processes. (e-book). Springer-Verlag. New

York.

Westmacott, S., Teleki, K., Wells, S., & West, J. (2000). Pengelolaan terumbu

karang yang telah memutih dan rusak kritis. Terjemahan Jan Henning

Steffen. The Nature Conservation Bureau Ltd Newbury. Inggris.

Zamani, N. P. (2012) .pengaruh peningkatan suhu terhadap adaptasi fisiologi

anemon pasir (Heteractis malu): skala laboratorium fisiology adaptation of

sandy anemone (Heteractis malu) exposed to elevated temperatures:

laboratory condition. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 4(1): 135-

144

Zulfikar & Soedharma, D. (2012). Teknologi fragmentasi buatan karang

(Caulastrea furcata dan Cynarina lacrimalis) dalam upaya percepatan

pertumbuhan pada kondisi terkontrol. Jurnal Natur Indonesia, 10(02).