PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN DEBT …

21
Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan ISSN 1411 - 0393 Akreditasi No. 80/DIKTI/Kep/2012 434 PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN DEBT MATURITY TERHADAP PREDIKSI BOND RATING Marfuah [email protected] Hermin Endaryati Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia ABSTRACT The objective of this study is examine the effect of good corporate governance and debt maturity towards bond rating prediction. Good corporate governance is proxied by institutional ownership, managerial ownership, board size, independent directors, audit committee, and audit quality. The sample in this study consist of 229 bonds issued by financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange from 2011 to 2013 and was ranked by PT PEFINDO. This study uses ordinal regression analysis model to test the effect of good corporate governance and debt maturity towards bond rating prediction. The results of this study showed that institutional ownership and audit committee have significant positive effect towards bond rating prediction while independent commissioner have significant negative effect towards bond rating prediction. Managerial ownership, board size, audit quality and maturity haven’t significantly affect toward bond ratings. The findings of this study indicated that companies with the bigger institutional ownership and the bigger audit committees, then predicted the company has bonds with higher ratings. The findings that the independent commissioner has significant negative effect toward bond rating prediction indicate that the presence of independent commissioner haven’t been able to role effectively so expected the quality of independent commissioner should be improved. Key words: audit quality, bond rating, good corporate governance, debt maturity ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh good corporate governance dan maturity terhadap prediksi peringkat obligasi. Good corporate governance diproksikan oleh kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, ukuran dewan komisaris, komisaris independen, komite audit, dan kualitas audit. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 229 obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan keuangan yang terdaftar di BEI selama periode 2011-2013 dan diperingkat oleh PT PEFINDO. Penelitian ini menggunakan model analisis regresi ordinal untuk menguji pengaruh corporate governance dan maturity terhadap prediksi peringkat obligasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan institusional dan komite audit berpengaruh positif signifikan terhadap prediksi peringkat obligasi sedangkan komisaris independen berpengaruh negatif signifikan terhadap prediksi peringkat obligasi. Variabel kepemilikan manajerial, ukuran dewan komisaris, kualitas audit dan debt maturity tidak berpengaruh secara signifikan terhadap peringkat obligasi. Temuan penelitian ini mengindikasikan bahwa perusahaan dengan kepemilikan institusional dan komite audit yang semakin besar, maka diprediksi perusahaan tersebut mempunyai obligasi dengan peringkat yang semakin tinggi. Adanya temuan bahwa komisaris independen berpengaruh negatif signifikan terhadap prediksi peringkat obligasi mengindikasikan bahwa keberadaan komisaris independen belum mampu berperan secara efektif sehingga diharapkan kualitas komisaris independen perlu ditingkatkan. Kata kunci: kualitas audit, peringkat obligasi, good corporate governance, umur obligasi PENDAHULUAN Obligasi merupakan salah satu sumber pendanaan bagi perusahaan yang dapat diperoleh dari pasar modal. Bagi emiten, obligasi merupakan sekuritas yang aman karena biaya emisinya lebih murah dari

Transcript of PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN DEBT …

Page 1: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN DEBT …

Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan ISSN 1411 - 0393Akreditasi No. 80/DIKTI/Kep/2012

434

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN DEBT MATURITYTERHADAP PREDIKSI BOND RATING

[email protected]

Hermin EndaryatiFakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

ABSTRACT

The objective of this study is examine the effect of good corporate governance and debt maturity towards bondrating prediction. Good corporate governance is proxied by institutional ownership, managerial ownership,board size, independent directors, audit committee, and audit quality. The sample in this study consist of 229bonds issued by financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange from 2011 to 2013 and was rankedby PT PEFINDO. This study uses ordinal regression analysis model to test the effect of good corporategovernance and debt maturity towards bond rating prediction. The results of this study showed thatinstitutional ownership and audit committee have significant positive effect towards bond rating predictionwhile independent commissioner have significant negative effect towards bond rating prediction. Managerialownership, board size, audit quality and maturity haven’t significantly affect toward bond ratings. The findingsof this study indicated that companies with the bigger institutional ownership and the bigger audit committees,then predicted the company has bonds with higher ratings. The findings that the independent commissioner hassignificant negative effect toward bond rating prediction indicate that the presence of independent commissionerhaven’t been able to role effectively so expected the quality of independent commissioner should be improved.

Key words: audit quality, bond rating, good corporate governance, debt maturity

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh good corporate governance dan maturity terhadapprediksi peringkat obligasi. Good corporate governance diproksikan oleh kepemilikan institusional,kepemilikan manajerial, ukuran dewan komisaris, komisaris independen, komite audit, dan kualitasaudit. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 229 obligasi yang diterbitkan oleh perusahaankeuangan yang terdaftar di BEI selama periode 2011-2013 dan diperingkat oleh PT PEFINDO.Penelitian ini menggunakan model analisis regresi ordinal untuk menguji pengaruh corporategovernance dan maturity terhadap prediksi peringkat obligasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwakepemilikan institusional dan komite audit berpengaruh positif signifikan terhadap prediksiperingkat obligasi sedangkan komisaris independen berpengaruh negatif signifikan terhadap prediksiperingkat obligasi. Variabel kepemilikan manajerial, ukuran dewan komisaris, kualitas audit dan debtmaturity tidak berpengaruh secara signifikan terhadap peringkat obligasi. Temuan penelitian inimengindikasikan bahwa perusahaan dengan kepemilikan institusional dan komite audit yangsemakin besar, maka diprediksi perusahaan tersebut mempunyai obligasi dengan peringkat yangsemakin tinggi. Adanya temuan bahwa komisaris independen berpengaruh negatif signifikanterhadap prediksi peringkat obligasi mengindikasikan bahwa keberadaan komisaris independenbelum mampu berperan secara efektif sehingga diharapkan kualitas komisaris independen perluditingkatkan.

Kata kunci: kualitas audit, peringkat obligasi, good corporate governance, umur obligasi

PENDAHULUANObligasi merupakan salah satu sumber

pendanaan bagi perusahaan yang dapat

diperoleh dari pasar modal. Bagi emiten,obligasi merupakan sekuritas yang amankarena biaya emisinya lebih murah dari

Page 2: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN DEBT …

Pengaruh Good Corporate Governance Dan Debt Maturity ... – Marfuah, Endaryati 435

pada saham. Investasi obligasi merupakansalah satu investasi yang diminati olehpemodal karena memiliki pendapatan yangbersifat tetap. Investasi pada obligasi relatiflebih aman dibanding dengan investasisaham, karena pemegang obligasi memilikihak pertama atas aset perusahaan jikaperusahaan tersebut mengalami likuidasi.Hal tersebut terjadi karena perusahaan telahmemiliki kontrak perjanjian untuk melunasiobligasi yang telah dibeli oleh pemegangobligasi.

Meskipun demikian obligasi tetap me-miliki risiko. Salah satu risiko tersebutadalah ketidakmampuan perusahaan untukmelunasi obligasi kepada investor. Padatahun 2009 fenomena obligasi gagal bayar(default risk) banyak terjadi pada perusaha-an yang cukup populer bagi masyarakat.PT. Mobile-8 Telecom Tbk telah gagal bayar2 kali untuk kupon 15 maret 2009 dan 15juni 2009 dengan obligasi senilai Rp 675miliar yang jatuh tempo maret 2012. PTDavomas Abadi Tbk dengan obligasi senilai235 juta dolar yang jatuh tempo 2011 telahgagal bayar sebesar 13,09 juta dolar untukkupon 5 Mei 2009 (Kompasiana, 9 Februari2010).

Investor memerlukan informasi yangcukup tentang obligasi agar bisa meng-analisis dan memperkirakan risiko yang adadalam investasi obligasi. Salah satu sinyalyang dapat digunakan untuk mengetahuirisiko default obligasi adalah peringkatobligasi (Raharja dan Sari, 2008). Peringkatobligasi sangat penting bagi investor karenamampu memberikan pernyataan informatifdan sinyal tentang kemungkinan kegagalanutang suatu perusahaan (Altman, 1989).Selain itu, investor dapat menghemat biayadan waktu dengan mengetahui peringkatobligasi suatu perusahaan karena dapatmelakukan analisis sendiri dan mendapatinformasi secara langsung. Obligasi me-miliki peranan penting sebagai salah satusumber pendanaan, akan tetapi investorharus memperhatikan peringkat obligasi-nya. Dengan adanya peringkat obligasiinvestor akan mengetahui apakah perusaha-

an penerbit obligasi tersebut memilikikinerja yang bagus atau buruk. Susilowatidan Sumarto (2010) berpendapat bahwapemilik modal yang berminat membeliobligasi seharusnya memperhatikan pering-kat obligasi karena peringkat obligasi akanmemberikan informasi dan sinyal mengenaiprobabilitas kegagalan utang suatu per-usahaan dan menggambarkan kemampuanperusahaan tersebut dalam menyelesaikankewajibannya di masa datang, oleh karenaitu perusahaan penerbit obligasi dapatmenggunakan jasa agen pemeringkat se-bagai pemberi sertifikasi yang independen.

Peringkat obligasi juga bermanfaatuntuk menganalisis dan memeringkat ke-kuatan finansial dari penerbit sekuritas,termasuk asuransi, dan dapat digunakanuntuk menilai kemampuan perusahaandalam memenuhi kontrak obligasi dengankonsumen, kreditur, atau pihak yang lain.Kliger dan Sarig (2000) menyatakan bahwabond rating mengandung informasi yangrelevan tentang harga yang tidak dapatdiperoleh investor dari sumber yang lain.Bond rating dapat mempengaruhi nilai per-usahaan secara keseluruhan baik bagishareholders maupun bagi bondholders.Widyastuti et al. ( 2014) menyatakan bahwaperingkat obligasi selain bermanfaat bagiinvestor juga memiliki kegunaan bagi per-usahaan penerbit obligasi, diantaranya ada-lah untuk menunjukkan penilaian merekaatas keamanan dari obligasi yang diberikan,peringkat kredit tersebut sebagai suatuverifikasi independen terhadap kelayakankredit/utang perusahaan penerbit obligasi.

Fenomena peringkat obligasi dapatdilihat pada kasus yang terjadi pada salahsatu emiten di Indonesia. Pada Maret 2009BEI melakukan suspense saham FREENmaupun obligasinya. PEFINDO memang-kas peringkat obligasi FREEN senilai Rp 675milyar seiring perusahaan tersebut tidakmembayar bunga obligasinya sebesar Rp20,88 milyar. Dengan adanya gagal bayartersebut, PT Pemeringkat Efek Indonesiamenurunkan peringkat obligasi perusahaantersebut menjadi “D” dari “CCC” (Ikhsan,

Page 3: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN DEBT …

436 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 20, Nomor 4, Desember 2016 : 434 – 454

2012). Di Indonesia terdapat 2 (dua) lem-baga pemeringkat obligasi, yaitu PTPEFINDO dan PT Kasnic Credit Rating.Penelitian ini mengacu pada PEFINDOkarena lebih banyak perusahaan listing diBEI yang menggunakan jasa pemeringkatanPEFINDO. Aspek penilaian obligasi yangdilakukan PEFINDO berdasarkan pada 3aspek, namun belum ada penjelasan lebihlanjut mengenai aspek mana yang lebihdiutamakan dalam pemeringkatan, salahsatunya adalah aspek keuangan. MenurutJelita (2014), praktek Good CorporateGovernance (GCG) juga dapat menjelaskanperbedaan peringkat obligasi perusahaanyang tidak tertangkap dari kondisi keuangan perusahaan. GCG juga dapat me-ngurangi risiko gagal bayar dengan caramengurangi biaya agensi yaitu denganmemonitor kinerja manajemen dan me-ngurangi asimetri informasi antara per-usahaan dan kreditur. Implementasi dalampenerapan Good Corporate Governancedapat memberi keyakinan dalam pe-ngembalian return atas investasi, khususnyabagi investor dan kreditor.

Corporate governance merupakan salahsatu elemen kunci dalam meningkatkanefisiensi ekonomis, yang meliputi se-rangkaian hubungan antara manajemenperusahaan, dewan komisaris, para pe-megang saham dan stakeholders lainnya(Ujiyantho dan Pramuka, 2007). Setiyaning-rum (2005) menemukan bahwa penerapancorporate governance berpengaruh signi-fikan terhadap peringkat obligasi. Hasilpenelitian Setiyaningrum (2005) didukungoleh Prasetiyo (2010) yang mengindikasikanbahwa ukuran dewan komisaris, jumlahkomite audit, kualitas audit, dan profita-bilitas berpengaruh positif dan signifikanterhadap peringkat obligasi. Sari danMurtini (2015) menunjukkan bahwa ke-pemilikan institusional dan kualitas auditberpegaruh positif terhadap peringkat obli-gasi, sedangkan kepemilikan manajerial,ukuran dewan komisaris, komisaris inde-penden, dan komite audit tidak ber-pengaruh terhadap peringkat obligasi.

Rasyid dan Kostaman (2013) menunjukkanhasil penelitian bahwa kepemilikan insti-tusional, kepemilikan manajerial, dan pro-porsi komisaris independen tidak ber-pengaruh signifikan terhadap peringkatobligasi. Penelitian Sunarjanto dan Tulasi(2013) menunjukkan bahwa komisaris inde-penden, kepemilikan manajerial, kepemili-kan institusional, dan kualitas audit tidakmampu memprediksi obligasi perusahaanyang tergolong dalam kategori investmentgrade dan non investmen grade.

Selain corporate governance banyakfaktor lain yang mempengaruhi peringkatobligasi. Penelitian Magreta dan Nurma-yanti (2009) menguji faktor akuntansi dannon akuntansi menggunakan indikator size,likuiditas, profitabilitas, leverage, produkti-vitas, secure, debt maturity dan reputasiauditor menemukan bahwa produktivitasdan secure dapat digunakan untuk mem-prediksi peringkat obligasi. Sudaryanti et al.(2011) menemukan bahwa faktor size,profitabilitas dan debt maturity berpengaruhterhadap peringkat obligasi di atas 5 tahun,sedangkan faktor growth, likuiditas danleverage tidak berpengaruh signifikan ter-hadap peringkat obligasi.

Penelitian tentang faktor yang mem-pengaruhi prediksi peringkat obligasi diIndonesia telah banyak dilakukan akantetapi masih memberikan hasil yang belumkonsisten, demikian juga variabel prediktoryang digunakan berbeda-beda. Masih ada-nya ketidakkonsistenan hasil penelitian,maka perlu dilakukan penelitian kembalimengenai pengaruh Corporate Governanceterhadap peringkat obligasi. Pada penelitianini Corporate Governance diproksikan de-ngan kepemilikan institusional, kepemili-kan manajerial, ukuran dewan komisaris,komisaris independen, komite audit, dankualitas audit. Penelitian ini berbedadengan penelitian Magreta dan Nurmayanti(2009) dalam menggolongkan peringkatobligasi. Penelitian ini menggolongkan pe-ringkat obligasi ke dalam kategori invest-ment grade dan speculative grade, sedangkanpada penelitian Magreta dan Nurmayanti

Page 4: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN DEBT …

Pengaruh Good Corporate Governance Dan Debt Maturity ... – Marfuah, Endaryati 437

(2009) menggolongkan peringkat obligasi kedalam kategori high investment dan lowinvestment.

Oleh karena itu penelitian tentang pre-diksi peringkat obligasi dan faktor-faktoryang mempengaruhi masih merupakantopik yang menarik untuk diteliti. Adapuntujuan penelitian ini adalah untuk mengujipengaruh good corporate governance danumur obligasi (debt maturity) terhadapprediksi peringkat obligasi. Variabel goodcorporate governance dalam penelitian inidiproksikan dengan kepemilikan institusi-onal, kepemilikan manajerial, ukurandewan komisaris, komisaris independen,komite audit, dan kualitas audit.

TINJAUAN TEORETISGood Corporate Governance dan AgencyTheory

Good corporate governance merupakantata kelola perusahaan yang didasarkanpada prinsip teori keagenan. Jensen danMeckling (1976) mendefinisikan hubungankeagenan sebagai sebuah kontrak antarasatu orang atau lebih pemilik (prinsipal)yang menyewa orang lain (agent) untuk me-lakukan beberapa jasa atas nama pemilikyang meliputi pendelegasian wewenangpengambilan keputusan kepada agen. Teoriagensi memiliki asumsi bahwa tiap-tiapindividu semata-mata termotivasi oleh ke-pentingan dirinya sendiri sehingga me-nimbulkan konflik kepentingan antaraprincipal dan agent. Dengan adanya tatakelola perusahan akan meningkatkan ke-yakinan pihak principal bahwa agent tidakakan menyalahgunakan wewenang yangtelah didelegasikan kepadanya dan berhati-hati dalam memilih investasi. Perbedaankepentingan antara principal dan agent akanmampu disejajarkan dengan adanya tatakelola perusahaan sehingga dapat me-nurunkan biaya keagenan.

Peringkat Obligasi dan Signalling TheorySignalling Theory menurut Spence (1973)

menunjukkan adanya asimetri yang terjadiantara pihak yang berkepentingan dalam

perusahaan mengenai informasi perusahaankarena ada salah satu pihak yang dianggapmemiliki informasi yang lebih baik daripihak lainya. Manajemen sebagai pihakinternal perusahaan memiliki informasiyang lebih baik dibandingkan dengan pihaklain. Teori sinyal mengemukakan bagai-mana seharusnya sebuah perusahaan mem-berikan sinyal kepada pengguna laporankeuangan. Sinyal ini berupa informasimengenai apa yang sudah dilakukan olehmanajemen untuk merealisasikan keinginanpemilik. Sinyal yang diberikan dapat be-rupa promosi atau informasi lain yangmenyatakan bahwa perusahaan tersebutlebih baik daripada perusahaan lain.Contohnya informasi terkait peringkatobligasi.

Manajemen perusahaan sebagai pihakpemberi sinyal, memberikan laporan ke-uangan perusahaan dan informasi non ke-uangan kepada lembaga pemeringkat yangdipilih. Lembaga pemeringkat obligasikemudian melakukan proses pemeringkat-an sesuai dengan prosedur sehingga dapatmenerbitkan peringkat obligasi dan mem-publikasikannya. Peringkat obligasi inimemberikan sinyal tentang probabilitas ke-gagalan pembayaran utang sebuah per-usahaan (Estiyanti dan Yasa, 2012 ).

Peringkat obligasi merupakan salahsatu jenis informasi yang dipublikasikanoleh perusahaan di pasar modal. Peringkatobligasi yang dipublikasikan hendaknyarelevan dengan kondisi perusahaan sehing-ga mebuat investor merasa aman dan me-ningkatkan kepercayaan investor terhadapperusahaan dan surat berharga yang di-keluarkan (Jelita, 2014)

Kepemilikan Institusional dan PrediksiPeringkat Obligasi

Persentase saham tertentu yang di-miliki oleh institusi dapat mempengaruhiproses penyusunan laporan keuangan yangtidak menutup kemungkinan terdapatakrualisasi sesuai kepentingan pihak mana-jemen (Boediono, 2005). Melalui kepemili-kan institusional, efektivitas pengelolaan

Page 5: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN DEBT …

438 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 20, Nomor 4, Desember 2016 : 434 – 454

sumber daya perusahaan oleh manajemendapat diketahui dari informasi yang di-hasilkan melalui reaksi pasar atas peng-umuman laba.

Kepemilikan institusional mempunyaikemampuan yang dapat mengontrol daripihak manajemen melalui proses moni-toring secara efektif dan tepat sehinggadapat mengurangi tindakan manajemenlaba (Utami, 2012). Kepemilikan institusi-onal memiliki peranan yang penting, karenadengan adanya kepemilikan institusionaldapat mengontrol tindakan manajemenlaba. Selain itu, investor institusional dapatmemprediksi laba masa depan lebih mudahdengan adanya informasi-informasi yangtersedia. Rinaningsih (2008) menegaskanbahwa kepemilikan institusional sama se-perti pada blockholders yaitu concern dengandilaksanakannya tata kelola perusahaanyang baik, sehingga dapat mencegah hazarddari manajemen atau segera melakukantindakan perbaikan yang pada akhirnyadapat meningkatkan kinerja perusahaandan peringkat surat utangnya tinggi.

Penelitian Bhojraj dan Sengupta (2003)yang meneliti pengaruh corporate gover-nance terhadap peringkat dan yield obligasimenunjukkan bahwa persentase kepemilik-an institusi dan proporsi komisaris inde-penden berhubungan positif dengan pe-ringkat obligasi. Berdasarkan uraian di atas,maka hipotesis pertama dalam penelitian iniadalah:H1 : Kepemilikan Institusi berpengaruh

positif terhadap prediksi peringkatobligasi.

Kepemilikan Manajerial dan PrediksiPeringkat Obligasi

Menurut teori agensi, konflik keagenanterjadi disebabkan adanya perbedaan ke-pentingan antara principal dan agen. Ke-pemilikan manajerial dipandang dapat me-nyelaraskan potensi perbedaan kepenti-ngan antara pemegang saham luar denganmanajemen sehingga permasalahan keagen-an diasumsikan akan hilang apabila seorangmanajer juga sekaligus sebagai seorang

pemilik (Jelita, 2014). Manajer diharapkanmemiliki kinerja yang lebih baik sertamengutamakan kepentingan pemegang sa-ham setelah memiliki porsi saham tertentudi dalam perusahaan karena risiko keua-ngannya sama dengan stakeholder.

Dengan maksimalnya kinerja perusaha-an, maka kemampuan perusahaan untukmelunasi kewajiban akan semakin baik,termasuk obligasi, sehingga obligasi dapatdilunasi tepat waktu dan semakin terhindardari risiko gagal bayar obligasi. Berdasarkanuraian di atas, maka hipotesis kedua dalampenelitian ini adalah:H2 : Kepemilikan Manajerial berpengaruh

positip terhadap prediksi peringkatobligasi.

Ukuran Dewan Komisaris dan PrediksiPeringkat Obligasi

FCGI (Forum Corporate GovernanceIndonesia) menyatakan bahwa dewan komisaris merupakan inti dari corporate gover-nance yang bertugas menjamin pelaksanaanstrategi perusahaan, mengawasi manajemendalam mengelola perusahaan, serta me-wajibkan terlaksananya akuntabilitas. Ke-mampuan dewan komisaris untuk meng-awasi merupakan fungsi yang positif dariporsi dan independensi dari dewan komi-saris eksternal. Dewan komisaris juga ber-tanggung jawab atas kualitas laporan yangdisajikan (Siallagan dan Machfoedz, 2006).

Jika dewan komisaris menjalankantugasnya dengan baik dan kualitas laporanyang dihasilkan juga semakin bagus, makarisiko perusahaan akan makin kecil. Dengandemikian peringkat obligasi perusahaan ter-sebut juga akan semakin baik.

Penelitian Fitriyah dan Damayanti(2012) menyimpulkan bahwa dewan komi-saris memiliki pengaruh signifikan terhadapperingkat obligasi. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis ketiga dalam penelitianini adalah:H3 : Ukuran Dewan komisaris berpengaruh

positif terhadap prediksi peringkatobligasi

Page 6: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN DEBT …

Pengaruh Good Corporate Governance Dan Debt Maturity ... – Marfuah, Endaryati 439

Komisaris Independen dan PrediksiPeringkat Obligasi

Komisaris independen merupakan se-buah badan dalam perusahaan yang biasa-nya beranggotakan dewan komisaris yangindependen yang berasal dari luar per-usahaan yang berfungsi untuk menilaikinerja perusahaan secara luas dan ke-seluruhan (Susiana dan Herawaty, 2007).Keberadaan komisaris independen di-maksudkan untuk menciptakan iklim yanglebih obyektif dan independen. Komisarisindependen juga diharapkan untuk menjaga”fairness” serta mampu memberikan ke-seimbangan antara kepentingan pemegangsaham mayoritas dan perlindungan ter-hadap kepentingan pemegang saham mino-ritas, bahkan kepentingan para stakeholderlainnya (Setyapurnama dan Norpratiwi,2006). Komisaris independen dapat ber-tindak sebagai penengah dalam perselisihanyang terjadi diantara para manajer internaldan mengawasi kebijakan manajemen sertamemberikan nasihat kepada manajemen(Ujiyantho dan Pramuka, 2007). Adanya ke-obyektifan, independensi, dan keseimbang-an yang diciptakan oleh komisaris inde-penden tersebut tentunya akan berdampakpositif pada peringkat obligasi perusahaantersebut.

Bhojraj dan Sengupta (2003) menemu-kan bahwa persentase kepemilikan institusidan proporsi komisaris independen ber-hubungan positif dengan peringkat obligasi.Demikian juga Setyapurnama dan Nor-pratiwi (2006) menemukan bahwa komi-saris independen berpengaruh positif signi-fikan terhadap peringkat obligasi. Berdasar-kan uraian diatas, maka hipotesis keempatdalam penelitian ini adalah:H4 : Komisaris Independen berpengaruh

positif terhadap prediksi peringkatobligasi.

Komite Audit dan Prediksi PeringkatObligasi

Komite audit merupakan komite yangdibentuk oleh dewan direksi yang bertugasmelaksanakan pengawasan independen atas

proses laporan keuangan dan audit ekstern.Tugas komite audit adalah memeliharakredibilitas proses penyusuan laporan ke-uangan, mengoptimalkan fungsi pegawas-an, mengawasi audit eksternal dan menjadisistem pengendalian internal perusahaan.Hal ini mengindikasikan bahwa kehadirankomite audit dapat memberikan laporankeuangan yang lebih berkualitas dan padaakhirnya akan meningkatkan peringkatobligasi perusahaan. Komite audit ber-tanggung jawab untuk mengawasi laporankeuangan, mengawasi audit eksternal, danmengamati sistem pengendalian internaljuga diharapkan dapat mengurangi sifatopportunistik manajemen yang melakukanmanajemen laba (Siallagan dan Machfoedz,2006).

Setyaningrum (2005) yang meneliti pe-ngaruh praktek GCG terhadap peringkatsurat utang menemukan bahwa komiteaudit berpengaruh signifikan terhadap pe-ringkat obligasi. Temuan Setyaningrum(2005) tersebut diperkuat dengan penelitianPrasetiyo (2010) yang menyimpulkan bah-wa jumlah komite audit berpengaruh positifsignifikan terhadap peringkat obligasi.Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesiskelima dalam penelitian ini adalah:H5 : Komite Audit berpengaruh positif

terhadap prediksi peringkat obligasi

Kualitas Audit dan Prediksi PeringkatObligasi

Audit merupakan suatu proses untukmengurangi ketidakselarasan informasiyang terdapat antara manajer dan para pe-megang saham dengan menggunakan pihakluar untuk memberikan pengesahan ter-hadap laporan keuangan. Para penggunalaporan keuangan terutama para pemegangsaham akan mengambil keputusan ber-dasarkan pada laporan yang telah dibuatoleh auditor mengenai laporan keuangansuatu perusahaan (Praditia, 2010).

Berdasarkan pada teori sinyal yangtelah dipaparkan di atas, pihak manajemenperusahaan memberikan informasi kepadapihak eksternal perusahaan yang diaudit

Page 7: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN DEBT …

440 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 20, Nomor 4, Desember 2016 : 434 – 454

oleh jasa audit big four, karena jika kinerjalaporan keuangan perusahaan diaudit olehbig four maka tingkat kebenaran dan ke-telitian dari laporan keuangan akan se-makin akurat dan terpercaya yang nantinyaakan mempengaruhi peringkat obligasi.Andry (2005) mengatakan bahwa semakintinggi reputasi auditor maka semakin tinggipula tingkat kepastian suatu perusahaan se-hingga semakin kecil kemungkinan per-usahaan mengalami kegagalan. Pernyataantersebut sejalan dengan hasil penelitianNelly dan Lukman (2013) yang menyimpul-kan bahwa variabel reputasi auditor ber-pengaruh signifikan terhadap prediksi pe-ringkat obligasi namun berseberangan de-ngan hasil penelitian Sejati (2010); Magretadan Nurmayanti (2009) yang menemukanbahwa reputasi auditor tidak memilikipengaruh dalam memprediksi peringkatobligasi seluruh perusahaan yang terdaftardi Pefindo. Penelitian Prasetiyo (2010) me-nunjukkan bahwa hubungan antara kualitasaudit yang diproksi dengan besaran KAPdengan peringkat obligasi adalah positifsignifikan. Obligasi yang diterbitkan per-usahaan yang diaudit oleh KAP Big 4memiliki kemungkinan lebih tinggi untukmendapatkan peringkat berkategori invest-ment grade daripada yang diaudit oleh nonBig 4. Hal ini menunjukkan bahwa KAP Big4 mampu menghasilkan opini yang bersifatindependen dan berkualitas. Semakin baikkualitas laporan keuangan maka akan se-makin baik pula peringkat obligasi. Demi-kian juga Sejati (2010) menyatakan bahwa diIndonesia, emiten yang diaudit oleh KAPBig 4 akan mempunyai obligasi yang ter-masuk dalam investment grade karenasemakin baik reputasi auditor maka akanmempengaruhi peringkat obligasi. Ber-dasarkan uraian di atas, maka hipotesiskeenam dalam penelitian ini adalah:H6 : Kualitas Audit berpengaruh positif

terhadap prediksi peringkat obligasi

Debt Maturity dan Prediksi PeringkatObligasi

Jatuh tempo (maturity) adalah tanggaldimana pemegang obligasi akan mendapat-kan pembayaran kembali pokok atau nilainominal obligasi yang dimilikinya. Periodejatuh tempo obligasi bervariasi mulai 1-5tahun bahkan lebih dari 5 tahun. Ber-dasarkan teori sinyal yang dikemukakan diatas pihak manajemen perusahaan mem-berikan informasi kepada investor denganmenunjukkan umur obligasi dari perusaha-an tersebut. Umur obligasi yang pendekdapat mengindikasikan kemampuan per-usahaan untuk melunasi pokok obligasidikatakan baik dibandingkan dengan per-usahaan yang memiliki umur obligasi yangpanjang.

Andry (2005) menyatakan bahwa umurobligasi berpengaruh dalam memprediksiperingkat obligasi. Obligasi yang jatuhtempo dalam waktu 1 tahun akan lebihmudah untuk diprediksi, sehingga memilkirisiko yang lebih kecil dibandingkan de-ngan obligasi yang memiliki periode jatuhtempo yang lebih panjang. Diamonds (1991)dalam Adrian (2011) berpendapat bahwaterdapat hubungan non-monotonik antarastruktur umur obligasi dan kualitas kredituntuk perusahaan yang tercantum dalamperingkat obligasi. Investor cenderung tidakmenyukai obligasi dengan umur yang lebihpanjang karena risiko yang akan didapatjuga akan semakin besar, sehingga umurobligasi yang pendek ternyata menunjuk-kan peringkat obligasi investment grade.

Menurut Andry (2005), obligasi denganumur yang lebih pendek mempunyai risikoyang lebih kecil, sehingga perusahaan yangrating obligasinya tinggi mempunyai umurobligasi yang lebih pendek daripada per-usahaan yang mempunyai umur obligasilebih lama. Dengan demikian, umur obli-gasi yang semakin pendek akan memberi-kan peringkat obligasi yang semakin baik.Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesiskeenam dalam penelitian ini adalah:H7 : Debt maturity berpengaruh negative

terhadap prediksi peringkat obligasi

Page 8: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN DEBT …

Pengaruh Good Corporate Governance Dan Debt Maturity ... – Marfuah, Endaryati 441

Model PenelitianModel penelitian yang menggambarkan

hubungan antar variabel yang diuji dalampenelitian ini dasajikan pada gambar 1.Variabel independen dalam penelitian iniadalah corporate governance dan maturity,sedangkan variable dependennya adalahperingkat obligasi. Corporate governance

diproksikan dengan kepemilikan institusi-onal, kepemilikan manajerial, ukurandewan komisaris, komisaris independen,komite audit, dan kualitas audit. Selain itumodel ini juga memasukkan variabelkarakteristik perusahaan yang terdiri dariLeverage (DER), Profitabilitas (ROA) danukuran perusahaan (SIZE).

Gambar 1Model Penelitian

METODE PENELITIANPopulasi dan Sampel Penelitian

Populasi yang digunakan dalam pe-nelitian ini adalah seluruh obligasi yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia serta ter-catat dalam peringkat obligasi yang di-keluarkan oleh Pefindo periode 2011-2013.Sampel penelitian dipilih dengan meng-

Good Corporate Governance:

KepemilikanInstitusional

KepemilikanManajerial

Ukuran DewanKomisaris

KomisarisIndependen

Komite Audit

Kualitas Audit

Debt Maturity

SIZE

ROA

DER

PeringkatObligasi

Page 9: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN DEBT …

442 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 20, Nomor 4, Desember 2016 : 434 – 454

gunakan metode purposive sampling dengankriteria sebagai berikut: (1) Obligasi yangberedar di Bursa Efek Indonesia padaperiode 1 Januari 2011 sampai dengan 31Desember 2013, (2) Obligasi yang mendapatperingkat obligasi yang dikeluarkan oleh PTPefindo dalam kurun waktu pengamatan,(3) Obligasi yang memiliki data laporankeuangan yang dimuat di www.idx.co.id,(4) Laporan keuangan perusahaan penerbitobligasi tidak menggunakan mata uangasing, (5). Obligasi dengan kategori invest-ment grade (6). Laporan keuangan perusaha-an penerbit obligasi memiliki semua datayang dibutuhkan untuk penghitungansemua variabel dalam penelitian.

Berdasarkan metode purposive sam-pling diperoleh sampel untuk tahun 2011sebanyak 49, tahun 2012 sebanyak 85 dantahun 2013 sebanyak 97 sehingga total sam-

pel penelitian selama 3 (tiga) tahun peng-amatan sebanyak 229 obligasi. Total sampelsebanyak 229 obligasi tersebut diperolehdengan tahapan sebagai berikut: (1) jumlahobligasi yang beredar di BEI selama 3 (tiga)tahun pengamatan sebanyak 992, (2) di-kurangi dengan obligasi yang tidak di-peringkat oleh Pefindo sebanyak 279, (3)dikurangi obligasi yang tidak memilikilaporan keuangan yang dimuat di www.idx.co.id sebanyak 360, (4) dikurangi per-usahaan yang mengunakan laporan keua-ngan dengan mata uang asing sebanyak 9,(5) dikurangi obligasi dengan speculativegrade sebanyak 3 obligasi, (6) dikurangiperusahaan yang tidak ada data kepemili-kan manajerial sebanyak 109 dan yang tidakada data komite audit sebanyak 3 obigasi.Proses pemilihan sampel penelitian disaji-kan pada tabel 1 berikut ini.

Tabel 1Proses Pemilihan Sampel

No Kriteria 2011 2012 2013 Total1 Jumlah obligasi yang beredar di BEI 329 315 348 9922 Obligasi yang tidak diperingkat oleh

Pefindo(158) (62) (59) (279)

3 Obligasi yang tidak memiliki laporankeuangan yang dimuat diwww.idx.co.id

(94) (126) (140) (360)

4 Laporan keuangan menggunakan matauang asing

(3) (3) (3) (9)

5 Obligasi dengan kategori speculativegrade

(2) (1) (0) (3)

6 a. Tidak ada data kepemilikan mana-jerial

(22) (38) (49) (109)

b. Tidak ada data komite audit (3) (0) (0) (3)Total 49 85 97 229

Sumber: Data sekunder diolah 2016.

Teknik Pengumpulan DataJenis data yang digunakan dalam pe-

nelitian ini adalah data sekunder berupadata laporan keuangan tahunan perusahaanyang terdaftar di BEI dalam kurun waktu2010-2012 serta data peringkat obligasi dariPT Pefindo dalam kurun waktu 2011-2013.Sumber data dalam penelitian ini diperoleh

dari pojok BEI UII, www.idx.co.id danwww.pefindo.com.

Definisi Operasional dan PengukuranVariabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam pe-nelitian ini terdiri dari variabel dependen,variabel independen dan variabel kontrol.

Page 10: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN DEBT …

Pengaruh Good Corporate Governance Dan Debt Maturity ... – Marfuah, Endaryati 443

Variabel dependen dalam penelitian iniadalah peringkat obligasi yang dikeluarkanoleh PT Pefindo. Peringkat obligasi yangdikeluarkan Pefindo terbagi menjadi duakategori, yaitu investment grade dan specu-lative grade.

Peringkat yang digunakan dalam pe-

nelitian ini adalah peringkat berkategoriinvestment grade yang dibagi ke dalam 3klasifikasi (Doganay et al., 2012). Adapunklasifikasi peringkat obligasi investmentgrade disajikan pada Tabel 2. Variabel inde-penden dan variabel kontrol serta peng-ukurannya disajikan pada Tabel 3.

Tabel 2Klasifikasi Peringkat Obligasi

Peringkat Obligasi Kategori NilaiidAAA Investment Grade 3idAA+ Investment Grade 3idAA Investment Grade 3idAA- Investment Grade 3idA+ Investment Grade 2idA Investment Grade 2idA- Investment Grade 2idBBB+ Investment Grade 1idBBB Investment Grade 1idBBB- Investment Grade 1

Sumber: www.pefindo.com dan Doganay et al. (2012).

Tabel 3Variabel Independen dan Variabel Kontrol Serta Pengukurannya

Keterangan NamaVariabel

Pengukurannya

VariabelIndependen

CorporateGovernance

INST: Proporsi saham oleh investor institusiMOWN: Proporsi saham oleh manajerialCOMIS: Adalah jumlah anggota dewan komisarisINDCOMIS: Jumlah anggota dewan komisaris dari luarperusahaan. Seluruh anggota dewan komisaris perusahaanAUDCOM: Adalah jumlah komite audit dalam perusahaanAUDQU: Kualitas Audit diukur dengan variabel dummy. Skor1, apabila laporan keuangan perusahaan diaudit oleh KantorAkuntan Publik yang tergabung dalam The Big Four dan skor 0untuk sebaliknya.

Debt Maturity(MAT)

Debt Maturity diukur dengan menggunakan dummy variabel,nilai 1 jika umur obligasi ≤ lima tahun, dan 0 jika umur obligasi> lima tahun

VariabelKontrol

Leverage(DER)

DER diukur sebagai rasio antara total hutang degan total ekuitasperusahaan.

Profitabilitas(ROA)

ROA diukur sebagai rasio antara laba bersih setelah pajak dibagidengan total asset perusahaan.

Ukuranperusahaan(SIZE)

SIZE: Ukuran perusahaan diukur dengan menghitung Ln totalaset.

Page 11: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN DEBT …

444 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 20, Nomor 4, Desember 2016 : 434 – 454

Metode Analisis DataPada penelitian ini, hipotesis akan diuji

dengan analisis multivariate menggunakanordinal logistic regression karena kategorivariabel dependen berupa ordinal. Modelordinal logistic regression dirumuskan se-bagai berikut:Logit RATING(1-3) = α1 + β1INST +β2MOWN+ β3COMIS + β4INDCOMIS +β5AUDCOM+ β6AUDQU + β7MAT +β8DER + β9ROA + β10SIZE + εKeterangan:Logit RATING (1-3) : Variabel peringkat

obligasi dengan 3kategori

α : Konstantaβ : Koefisien variabelINST : Kepemilikan institusi-

onal

MOWN : Kepemilikan manajerialCOMIS : Ukuran dewan komisarisINDCOMIS : Komisaris IndependenAUDCOM : Komite AuditAUDQU : Kualitas AuditMAT : Debt Maturity (Umur obli-

obligasi)DER : Debt to Equity RatioROA : Return on AssetSIZE : Ukuran perusahaanε : Error Term

ANALISIS DAN PEMBAHASANAnalisis Deskriptif

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis,terlebih dahulu disajikan deskripsi datavariabel penelitian yang meliputi nilaiminimum, maksimun, mean dan standardeviasi pada Tabel 4.

Tabel 4Deskrepsi Variabel Penelitian

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

RATING 229 1,0 3,0 2,638 ,6315

INST 229 ,231446 ,980003 ,76634927 ,165037082

MOWN 229 ,000000 ,134704 ,00732104 ,023577642

COMIS 229 3,0 10,0 6,223 1,8634

INDCOMIS 229 ,25000 1,00000 ,4600783 ,10540831

AUDCOM 229 3,0 7,0 4,445 1,4427

AUDQU 229 ,0 1,0 ,760 ,4281

MAT 229 ,0 1,0 ,703 ,4579

DER 229 ,08283 13,16845 4,3245992 3,76314338

ROA 229 -,013059 ,509540 ,05904653 ,067908085

SIZE 229 26,67926 32,91632 30,7734675 1,27864873Sumber: Data diolah, 2016.

Variabel peringkat obligasi (RATING)dalam penelitian ini adalah peringkatberkategori investment grade yang dibagi kedalam 3 klasifikasi yang diberi klasifikasipenilaian dengan angka 1 sampai dengan 3.Mean atau rata-rata dari peringkat obligasiadalah 2,638 dengan standar deviasi yangmenunjukkan variasi data sebesar 0,6315.Variabel kepemilikan institusional (INST)

dalam penelitian ini diukur dengan meng-gunakan presentase jumlah saham yangdimiliki oleh investor institusi dari seluruhtotal saham yang beredar. Hasil analisisstatistik deskriptif variabel kepemilikaninstitusional (INST) menunjukkan bahwanilai terendah (minimum) adalah sebesar0,231446 dan nilai tertingginya (maximum)adalah sebesar 0,980003. Mean atau rata-rata

Page 12: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN DEBT …

Pengaruh Good Corporate Governance Dan Debt Maturity ... – Marfuah, Endaryati 445

dari kepemilikan institusional adalah0,76634927. Hal ini menunjukkan bahwarata-rata perusahaan penerbit obligasimemiliki jumlah kepemilikan institusional>50% yang berarti rata-rata kepemilikaninstitusional relatif tinggi. Standar deviasidari variabel ini menunjukkan nilai sebesar0,165037082 yang berarti tingkat variasi datadari kepemilikan institusional sebesar0,165037082.

Variabel kepemilikan manajerial (MO-WN) dalam penelitian ini diukur denganmenggunakan presentase jumlah sahamyang dimiliki oleh pihak manajemen, ter-masuk manajer, direktur dan dewan komi-saris dari seluruh total saham yang beredar.Hasil analisis statistik deskriptif variabelkepemilikan manajerial (KPMJ) menunjuk-kan bahwa nilai terendah (minimum) adalahsebesar 0,00. Nilai 0 ini berarti bahwa adaperusahaan sampel dimana dewan komi-saris maupun direksi perusahaan samasekali tidak memiliki sebagian saham per-usahaan. Nilai tertinggi (maximum) variabelkepemilikan manajerial adalah sebesar0,134704. Mean atau rata-rata dari ke-pemilikan manajerial yang dijadikan sampeladalah 0,00732104. Hal ini memperlihatkanbahwa masih sedikit jumlah perusahaan diIndonesia yang sahamnya dimiliki olehpihak manajerial. Standar deviasi darivariabel ini menunjukkan nilai sebesar0,023577642 yang berarti bahwa tingkatvariasi data dari kepemilikan manajerialsebesar 0,023577642.

Variabel ukuran dewan komisaris(COMIS) dalam penelitian ini diukurdengan menggunakan jumlah total anggotadewan komisaris, baik yang berasal dariinternal perusahaan maupun dari eksternalperusahaan. Hasil analisis statistik des-kriptif variabel ukuran dewan komisaris(DKOM) menunjukkan bahwa total anggotadewan komisaris berkisar antara minimum3 dan maksimum 10 orang. Data ini me-nujukkan bahwa rata-rata perusahaan diIndonesia memiliki jumlah dewan komi-saris yang cukup besar. Terdapat 28 sampelyang memiliki jumlah dewan komisaris 3

orang. Sebanyak 85 sampel memiliki jumlahdewan komisaris antara 4 sampai dengan 6orang. Sebanyak 116 sampel memiliki jum-lah dewan komisaris lebih dari 6 orang. Haltersebut menunjukkan bahwa sebagianbesar perusahaan-perusahaan di indonesiamemiliki ukuran dewan komisaris yangcukup besar, yang secara rata-rata lebih dari6 orang.

Variabel komisaris independen (IND-COMIS) dalam penelitian ini diukur denganmenggunakan skala rasio melalui presen-tase anggota dewan komisaris yang berasaldari luar perusahaan dari seluruh ukurananggota dewan komisaris perusahaan. Hasilanalisis statistik deskriptif variabel komi-saris independen (KI) menunjukkan bahwanilai terendah (minimum) adalah sebesar0,25000 dan nilai tertingginya (maximum)adalah sebesar 1,000. Mean atau rata-ratadari komisaris independen yang dijadikansampel adalah 0,4600783. Standar deviasidari variabel ini menunjukkan nilai sebesar0,10540831 yang berarti bahwa tingkatvariasi data dari variabel komisaris inde-penden sebesar 0,10540831. Berdasarkandata yang diperoleh diketahui bahwa rata-rata perusahaan sampel telah memenuhiperaturan Bapepam mengenai corporategovernance yang mensyaratkan jumlah ang-gota dewan komisaris independen minimal30%.

Variabel komite audit (AUDCOM)dalam penelitian ini diukur dengan jumlahkomite audit dalam suatu perusahaan. Hasilanalisis statistik deskriptif variabel komiteaudit (KMA) menunjukkan bahwa totalanggota dewan komisaris berkisar antaraminimum 3 sampai maksimum 7 orangdengan rata-rata 4,445. Standar deviasi darivariabel ini menunjukkan nilai sebesar1,4427 yang berarti bahwa tingkat variasidata dari variabel komite audit sebesar1,4427.

Variabel kualitas audit (AUDQU) padapenelitian ini diukur dengan menilai apa-kah laporan keuangan perusahaan penerbitobligasi diaudit oleh auditor big 4 atauselain big 4. Hasil analisis statistik deskriptif

Page 13: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN DEBT …

446 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 20, Nomor 4, Desember 2016 : 434 – 454

menunjukkan nilai rata-rata 76% atau 174sampel dari jumlah sampel keseluruhanyang mencapai 229 sampel laporan ke-uangannya diaudit oleh auditor big 4. Halini menunjukkan bahwa lebih banyak dariperusahaan penerbit obligasi memilihauditor big 4 untuk melakukan audit ataslaporan keuangannya.

Variabel umur obligasi (MAT) yangdisimbolkan dengan MAT pada penelitianini diukur dengan menilai umur obligasiapakah kurang dari lima tahun atau lebihdari lima tahun. Hasil analisis statistikdeskriptif variabel umur obligasi menunjuk-kan nilai rata-rata 70,3% atau sebanyak 161sampel dari jumlah sampel keseluruhanyang mencapai 229 sampel mempunyaiobligasi yang umurnya kurang dari 5 tahun.

Variabel leverage dalam penelitian inidiukur dengan menggunakan Debt to EquityRatio (DER), yakni total hutang dibagi totalekuitas. Hasil analisis statistik deskriptifuntuk leverage menunjukkan nilai terendahsebesar 0,8283 dan nilai tertingginya sebesar13,16845. Nilai rata-rata leverage adalah4,3246 dengan standar deviasi sebesar3,76314. Hal ini menunjukkan bahwa

tingkat variasi data dari leverage sebesar3,76314.

Variabel Return on Asset (ROA) dalampenelitian ini diukur dengan menghitungnet income dibagi total asset. Hasil analisisstatistik deskriptif untuk ROA menunjuk-kan nilai terendah sebesar -0,013059 dannilai tertingginya sebesar 0,509540. Nilairata-rata ROA dari adalah 0,05904653dengan standar deviasi sebesar 0,0679081.Hal ini menunjukkan bahwa tingkat variasidata dari leverage sebesar 0,0679081.

Variabel ukuran perusahan (SIZE) da-lam penelitian ini diukur dengan menggunakan logaritma natural dari total aktiva.Hasil analisis statistik deskriptif untuk SIZEmenunjukkan nilai terendah sebesar26,67926 dan nilai tertingginya sebesar32,91632. Nilai rata-rata SIZE sebesar30,773467 dengan standar deviasi sebesar1,278648.

Analisis Regresi Logistik OrdinalHasil uji hipotesis penelitian dengan

model regresi logistik ordinal disajikanpada Tabel 5 berikut.

Tabel 5Hasil Uji Ordinal Logistic Regression

Variabel Prediksi Estimate S.E. Wald Sig. Kesimpulan[RATING = 1,0] 40,482 8,292 23,835 ,000[RATING = 2,0] 44,051 8,556 26,507 ,000INST + 5,742 1,887 9,260 ,002 H1 didukungMOWN + 3,135 7,320 ,183 ,668 H2 tidak didukungCOMIS + ,153 ,203 ,570 ,450 H3 tidak didukungINDCOMIS + -7,793 2,139 13,268 ,000 H4 tidak didukungAUDCOM + 2,557 ,599 18,193 ,000 H5 didukungAUDQU + ,154 ,522 ,087 ,768 H6 tidak didukungMAT _ ,565 ,557 1,029 ,310 H7 tidak didukungDER _ -,189 ,080 5,563 ,018ROA + 7,616 3,312 5,288 ,021SIZE + 1,140 ,278 16,866 ,000

Pearson: Chi-square = 186,457, Sig. = 0,676 ; Deviance: Chi-squar=150,641, Sig.= 0,993Overall Model Fit Test: -2 Log Likehood Block Number = 0 adalah 349,194-2 Log Likehood Block Number = 1 adalah 150,641Psedo R-Square: Cox and Snell = 0,580; Nagelkerke =0,741; McFadden=0,569Test of Parallel Lines: Chi-square =11,561, Sig. = 0,316

Sumber: Hasil Olah Data, 2016.

Page 14: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN DEBT …

Pengaruh Good Corporate Governance Dan Debt Maturity ... – Marfuah, Endaryati 447

Langkah pertama yang dilakukan ada-lah uji Ordinal Logistic Regression yaitumenilai kelayakan model regresi denganmenggunakan Goodness of Fit Test. Nilai Chi-Square (Pearson) sebesar 186,457 dengansignifikansi 0,676 dan Chi-Square (Deviance)adalah 150,641 dengan signifikansi 0,993menunjukkan bahwa model fit dengan data.

Langkah kedua adalah menilai ke-seluruhan model regresi dengan mem-bandingkan nilai -2 Log Likelihood BlockNumber = 0 dan -2 Log Likelihood BlockNumber = 1. Adanya penurunan yang signi-fikan nilai -2 Log Likelihood Block Number =0 sebesar 349,194 menjadi 150,641 padamodel -2 Log Likelihood Block Number = 1,menunjukkan bahwa model regresi denganmemasukkan semua variabel independenlebih baik atau dengan kata lain model yangdihipotesiskan fit dengan data.

Langkah ketiga adalah melakukan UjiParallel Lines yaitu untuk menguji asumsibahwa semua kategori memiliki parameteryang sama atau tidak. Dengan nilai Chi-square sebesar 11,561 dan sig. sebesar 0,316menunjukkan bahwa model yang dihasil-kan memiliki parameter yang sama atauhubungan antara variabel independendengan logit adalah sama untuk semuapersamaan logit sehingga pemilihan linkfunction telah sesuai.

Berdasarkan hasil uji dengan OrdinalLogistic Regression maka diperoleh per-samaan regresi sebagai berikut:Logit (p1) = 40,482 + 5,742INST + 3,135MOWN + 0,153COMIS - 7,793INDCOMIS +2,557AUDCOM + 0,154AUDQU + 0,565MAT- 0,189DER + 7,616ROA + 1,140SIZE

Logit (p1 + p2) = 44,051 + 5,742INST +3,135MOWN + 0,153COMIS - 7,793INDCOMIS + 2,557AUDCOM + 0,154AUDQU +0,565MAT - 0,189DER + 7,616ROA+ 1,140SIZE

Langkah selanjutnya adalah mengujipengaruh dari masing-masing variabelindependen terhadap variabel dependen-nya.

Pengaruh Kepemilikan Institusional ter-hadap Prediksi Peringkat Obligasi

Besarnya koefisien INST adalah 5,742dengan tingkat signifikansi 0,002 menunjuk-kan bahwa H1 berhasil didukung. Artinyasemakin besar kepemilikan institusionaldalam perusahaan maka prediksi peringkatobligasi menjadi semakin tinggi demikianjuga sebaliknya. Hasil ini mengindikasikanbahwa monitoring yang dijalankan pihakinstitusi sudah optimal dan efektif sebagaialat untuk memonitor manajemen. Temuanstudi ini sejalan dengan teori keagenen yangmengemukakan bahwa konsentrasi ke-pemilikan institusi akan berusaha meningkat-kan nilai perusahaan yang pada akhirnyaakan menaikkan prediksi peringkat obligasiperusahaan. Hasil penelitian ini konsistendengan penelitian Setyaningrum (2005)serta Bhojraj dan Sengupta (2003) yangmembuktikan bahwa persentase kepemilik-an institusi memiliki hubungan yang positifsignifikan dengan peringkat obligasi.

Pengaruh Kepemilikan Manajerial ter-hadap Prediksi Peringkat Obligasi

Besarnya koefisien MOWN adalah3,135 dengan tingkat signifikansi 0,668 me-nunjukkan bahwa H2 tidak berhasil di-dukung. Artinya kepemilikan manajerialtidak berpengaruh secara signifikan ter-hadap prediksi peringkat obligasi. Hasilyang tidak signifikan ini kemungkinandisebabkan karena presentase jumlah ke-pemilikan saham oleh manajerial relatifkecil. Berdasarkan deskripsi data diketahuibahwa rata-rata kepemilikan manajerialhanya sebesar 0,00732104 atau 0,732% daritotal saham perusahaan. Angka ini me-nunjukkan bahwa belum banyak mana-jemen perusahaan di Indonesia memilikisaham perusahaan yang dikelolanya de-ngan jumlah yang cukup signifikan. Dengankepemilikan saham manajerial yang relatifkecil, manajemen belum mampu men-sejajarkan kepentingannya dengan pihakinvestor maupun kreditor dalam menerimarisiko keuangan yang timbul akibat tidakdapat dilunasinya obligasi tepat waktu, oleh

Page 15: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN DEBT …

448 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 20, Nomor 4, Desember 2016 : 434 – 454

karena itu dengan kepemilkan sahammanajerial yang relatif kecil belum mampumempengaruhi secara positif prediksi pe-ringkat obligasi perusahaan. Hasil peneliti-an ini konsisten dengan penelitian Setya-purnama dan Norpratiwi (2006) dan Setya-ningrum (2005) yang menemukan bahwakepemilikan manajerial tidak berpengaruhsignifikan terhadap peringkat obligasi.

Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris ter-hadap Prediksi Peringkat Obligasi

Besarnya koefisien COMIS adalah 0,153dengan tingkat signifikansi 0,450 menunjuk-kan bahwa H3 tidak berhasil didukung.Artinya ukuran dewan komisaris dalamperusahaan tidak berpengaruh signifikanterhadap prediksi peringkat obligasi. Hasilini mengindikasikan bahwa monitoringyang dijalankan dewan komisaris tidakoptimal atau belum efektif sebagai alatuntuk memonitor manajemen. Hal ini dapatdisebabkan karena jumlah dewan komisarisyang belum memadai untuk memonitormanajemen puncak. Dalam penelitian inirata-rata jumlah dewan komisaris yang adadalam perusahaan sampel adalah sebanyak6 orang. Jumlah ini kemungkinan masihbelum cukup optimal bagi dewan komisarisuntuk memonitor kerja manajemen secaraefektif.

Hasil penelitian ini tidak konsistendengan penelitian Prasetiyo (2010) dan Delli(2014) yang menyatakan bahwa semakinbesar jumlah komisaris maka fungsi servicedan kontrol akan semakin baik karena akansemakin banyak keahlian dalam mem-berikan nasihat yang bernilai dalam strategidan penyelenggaraan perusahaan, namun,hasil penelitian ini konsisten dengan pe-nelitian Setyaningrum (2005) dan Utami(2012) yang menemukan bahwa ukurandewan komisaris tidak berpengaruh signi-fikan terhadap peringkat obligasi.

Pengaruh Komisaris Independen terhadapPrediksi Peringkat Obligasi

Besarnya koefisien INDCOMIS adalah-7,793 dengan tingkat signifikansi 0,000

menunjukkan bahwa H4 yang menyatakanbahwa komisaris independen berpengaruhpositip terhadap prediksi peringkat obligasitidak berhasil didukung. Hasil penelitian inimenunjukkan bahwa komisaris independenjustru berpengaruh negatif signifikan ter-hadap prediksi peringkat obligasi. Artinyasemakin besar proporsi komisaris inde-penden dalam perusahaan akan mem-pengaruhi prediksi peringkat obligasi men-jadi semakin rendah dan sebaliknya.

Temuan ini mengindikasikan bahwasemakin besar proporsi komisaris inde-penden, maka secara kolektif komisarisindependen memiliki power untuk dapatmempengaruhi berbagai keputusan dewankomisaris, sehingga jika jumlah komisarisindependen dalam perusahaan terlalu besarjustru akan mengakibatkan keputusan de-wan komisaris menjadi kurang fokus padakeputusan yang sejalan dengan tujuanutama perusahaan. Keputusan yang diambilmenjadi kurang tepat bagi perusahaan,yang berakibat pada kinerja perusahaanakan semakin menurun. Penurunan kinerjaperusahaan berakibat pada kemampuanperusahaan untuk melunasi kewajiban jugasemakin menurun, sehingga peringkat obli-gasi akan semakin menurun.

Hasil yang negatif signifikan tersebutjuga dapat disebabkan karena pengangkat-an komisaris independen oleh perusahaanmungkin hanya dilakukan untuk pemenuh-an regulasi saja bukan dimaksudkan untukmenegakkan GCG. Banyak perusahaan me-nempatkan komisaris independen yangtidak memiliki kompetensi pada bidangakuntansi dan atau keuangan. Hasil pe-nelititan ini tidak konsisten dengan pe-nelitian Setyapurnama dan Norpratiwi(2006) dan Bhojraj dan Sengupta (2003) yangmenemukan bukti bahwa komposisi dewankomisaris independen berpengaruh positifsignifikan terhadap peringkat obligasi.

Pengaruh Komite Audit terhadap PrediksiPeringkat Obligasi

Besarnya koefisien AUDCOM adalah2,557 dengan tingkat signifikansi 0,000

Page 16: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN DEBT …

Pengaruh Good Corporate Governance Dan Debt Maturity ... – Marfuah, Endaryati 449

menunjukkan bahwa H5 yang menyatakanbahwa komite audit berpengaruh positipterhadap prediksi peringkat obligasi ber-hasil didukung. Artinya semakin besarjumlah komite audit dalam perusahaanakan mempengaruhi prediksi peringkatobligasi menjadi semakin tinggi, dansemakin kecil jumlah komite audit dalamperusahaan, akan mempengaruhi prediksiperingkat obligasi menjadi semakin rendah.

Komite audit ini akan meningkatkankualitas keseluruhan dari proses pelaporankeuangan perusahaan dan akan memasti-kan bahwa perusahaan menerapkan prin-sip-prinsip akuntansi yang akan menghasil-kan informasi keuangan perusahaan yangakurat dan berkualitas. Sesuai dengan tugaskomite audit yang memelihara kredibilitasproses penyusuan laporan keuangan, meng-optimalkan fungsi pengawasan, mengawasiaudit eksternal dan menjadi sistem pe-ngendalian internal perusahaan, makadengan adanya kinerja komite audit yangefektif dapat meningkatkan kinerja per-usahaan dan pada akhirnya peringkatobligasi perusahaan menjadi tinggi (Pra-setiyo, 2010). Hasil penelitian ini konsistendengan penelitian Setyaningrum (2005) danPrasetiyo (2010) yang menemukan buktibahwa kualitas transparansi dan peng-ungkapan informasi keuangan yang diukurdengan komite audit memiliki hubunganyang positif signifikan dengan peringkatobligasi.

Pengaruh Kualitas Audit terhadapPrediksi Peringkat Obligasi

Koefisien AUDQU adalah 0,154 dengantingkat signifikansi 0,768 menunjukkanbahwa H6 tidak berhasil didukung. Artinyakualitas audit yang diukur dengan KAP TheBig 4 tidak berpengaruh positip signifikanterhadap prediksi peringkat obligasi. Hasilyang tidak signifikan ini mungkin jugadisebabkan karena KAP dengan reputasiyang tinggi sempat beberapa kali terlibatdalam skandal keuangan. Untuk di Indo-nesia, KAP big 4 juga pernah terlibat dalambeberapa skandal keuangan seperti pada

kasus PT Kimia Farma yang melibatkanKAP Hans Tuanakotta yang merupakanafiliasi dari Deloitte serta kasus Bank Lippoyang melibatkan KAP Prasetiyo, Sarwokodan Sandjaja yang merupakan afiliasi dariErnst dan Young Kasus tersebut membukti-kan bahwa KAP big 4 yang memiliki kuali-tas yang baik juga dapat melakukan ke-salahan dalam pelaksanaan audit (Winardi,2013).

Hasil penelitian ini tidak konsistendengan penelitian Setyaningrum (2005);Prasetiyo (2010); dan Nelly dan Lukman(2013) yang menemukan bukti bahwakualitas audit berpengaruh signifikan ter-hadap peringkat obligasi, namun penelitianini sesuai dengan penelitian Sejati (2010);Magreta dan Nurmayanti (2009); Winardi(2013) serta Rusfika dan Wahidahwati(2015) yang menyimpulkan bahwa reputasiauditor tidak berpengaruh terhadap pre-diksi peringkat obligasi. Perusahaan yangdiaudit oleh KAP big 4 maupun tidakdiaudit oleh KAP big 4 ternyata tidakmempunyai pengaruh terhadap prediksiperingkat obligasi, karena perusahaan pe-nerbit yang diaudit oleh big 4 belum tentuobligasinya memiliki peringkat investmentgrade dan perusahaan yang tidak diauditoleh KAP big 4 belum tentu obligasi yangditerbitkannya memperoleh peringkat noninvestment grade. Hal ini sejalan denganhasil, namun tidak didukung oleh hasilpenelitian Nelly dan Lukman (2013).

Pengaruh Debt Maturity terhadap PrediksiPeringkat Obligasi

Besarnya koefisien MAT adalah 0,565dengan tingkat signifikansi 0,310 menunjuk-kan bahwa H6 tidak berhasil didukung.Artinya umur obligasi tidak mempengaruhiperingkat obligasi yang diberikan oleh per-usahaan pemeringkat. Hasil penelitian initidak konsisten dengan penelitian Andry(2005); Adrian (2011) dan Sudaryanti et al.(2011) yang menemukan bahwa variabeldebt maturity mempunyai pengaruh ter-hadap peringkat obligasi, namun hasilpenelitian ini sesuai dengan penelitian

Page 17: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN DEBT …

450 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 20, Nomor 4, Desember 2016 : 434 – 454

Magreta dan Nurmayanti (2011); Estiyantidan Yasa (2012); Winardi (2013) dan Rusfikadan Wahidahwati (2015) yang menemukanbahwa umur obligasi (debt maturity) tidakberpengaruh signifikan terhadap prediksiperingkat obligasi. Hasil ini kemungkinandisebabkan karena investor dalam melaku-kan investasi pada sekuritas obligasi meng-abaikan faktor umur obligasi, karena inves-tor beranggapan sewaktu-waktu bisa men-jual investasi obligasi ketika membutuhkandana.

Pembahasan Variabel KontrolPengaruh Leverage terhadap PrediksiPeringkat Obligasi

Hasil pengujian regresi menunjukkanbahwa leverage yang diproksikan dengandebt to equity ratio (DER) memiliki nilaikoefisien negatif sebesar -0,189 dengantingkat signifikansi 0,018 dan nilai statistikwald sebesar 5,563. Hal ini mengindikasikanbahwa leverage yang diproksikan denganDER memiliki pengaruh negatif signifikanterhadap prediksi peringkat obligasi. Arti-nya semakin besar DER akan mempe-ngaruhi obligasi mendapatkan peringkatobligasi semakin rendah dan semakin kecilDER akan mempengaruhi obligasi men-dapatkan peringkat obligasi semakin tinggi.

Hasil ini sesuai dengan penelitianYuliana et al. (2011) yang menyatakan bah-wa perusahaan dengan rasio leverage yangtinggi cenderung memiliki kemampuanyang rendah dalam memenuhi kewajiban-nya. Salah satu alasannya ialah semakintinggi rasio leverage diartikan bahwa se-bagian besar aktiva perusahaan didanaidengan hutang yang berdampak padarendahnya kemampuan perusahaan dalammelunasi kewajiban-kewajibannya sehinggadapat menurunkan peringkat obligasiperusahaan.

Pengaruh Profitabilitas terhadap PrediksiPeringkat Obligasi

Hasil pengujian regresi menunjukkanbahwa profitabilitas yang diproksikan de-ngan return on asset (ROA) memiliki nilai

koefisien positif sebesar 7,616 dengantingkat signifikansi 0,021 dan nilai statistikwald sebesar 5,288. Hasil ini menunjukkanbahwa profitabilitas yang diproksikan de-ngan ROA memiliki pengaruh positif signi-fikan terhadap prediksi peringkat obligasi.Artinya semakin besar ROA akan mem-pengaruhi obligasi mendapatkan peringkatobligasi semakin tinggi dan semakin kecilROA akan mempengaruhi obligasi men-dapatkan peringkat obligasi semakin ren-dah. Dengan demikian hasil temuan pe-nelitian ini sesuai dengan hasil penelitianMagreta dan Nurmala (2009), Raharja danSari (2008), namun tidak sesuai dengan hasilpenelitian yang dilakukan oleh Almilia danDevi (2007), Sejati (2010) yang menunjukkanbahwa profitabilitas tidak memberikanpengaruh terhadap peringkat obligasi.

Rasio profitabilitas mengukur seberapaefektif perusahaan dalam beroperasi se-hingga menghasilkan keuntungan padaperusahaan. Profitabilitas memberikan indikasi kemampuan perusahaan untuk goingconcern. Semakin tinggi rasio profitabilitassemakin baik kemampuan perusahaan da-lam membayar bunga periodik dan me-lunasi pokok pinjaman sehingga dapat me-ningkatkan peringkat obligasi perusahaan.

Pengaruh Size Perusahaan terhadapPrediksi Peringkat Obligasi

Hasil pengujian regresi menunjukkanbahwa size perusahaan yang diproksikandengan ln total aset memiliki nilai koefi-sien positif sebesar 1,140 dengan tingkatsignifikansi 0,000 dan nilai statistik waldsebesar 16,866. Hasil ini menunjukkan bah-wa size perusahaan yang diproksikan de-ngan ln total aset memiliki pengaruh positifsignifikan terhadap prediksi peringkat obli-gasi. Artinya semakin besar ukuran per-usahaan akan mempengaruhi obligasi men-dapatkan peringkat obligasi semakin tinggidan semakin kecil size perusahaan akanmempengaruhi obligasi mendapatkan pe-ringkat obligasi semakin rendah.

Ukuran perusahaan dapat tercermindari total asset, penjualan maupun ekuitas

Page 18: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN DEBT …

Pengaruh Good Corporate Governance Dan Debt Maturity ... – Marfuah, Endaryati 451

yang dimiliki suatu perusahaan. Per-usahaan kecil lebih memiliki risiko yangbesar dibandingkan dengan perusahaanbesar. Aset yang dimiliki perusahaan besarrelatif lebih besar jumlahnya sehinggadengan aset tersebut dapat digunakanuntuk jaminan membayar obligasi, olehkarena itu perusahaan yang besar memilikikemampuan untuk melunasi kewajibanobligasi, sehingga peringkat obligasi men-jadi lebih baik.

SIMPULAN DAN SARANSimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk meng-analisis pengaruh corporate governance dandebt maturity terhadap prediksi peringkatobligasi. Corporate governance diproksikanoleh kepemilikan institusional, kepemilikanmanajerial, ukuran dewan komisaris, komi-saris independen, komite audit, dan kualitasaudit.

Berdasarkan hasil regresi logistik ordi-nal dapat disimpulkan bahwa variabelkepemilikan institusional dan komite auditberpengaruh positif signifikan terhadapprediksi peringkat obligasi. Hal ini me-nunjukkan bahwa semakin besar kepemilik-an institusional dan komite audit dalamperusahaan maka akan mempengaruhi pre-diksi peringkat obligasi menjadi semakintinggi dan sebaliknya, sedangkan variabelkepemilikan manajerial, ukuran dewankomisaris, kualitas audit dan debt maturitytidak berpengaruh terhadap prediksi pe-ringkat obligasi. Sementara itu variabelkomisaris independen yang diduga ber-pengaruh positip terhadap prediksi pe-ringkat obligasi justru berpengaruh negatifterhadap prediksi peringkat obligasi.

Hal ini kemungkinan disebabkankarena pengangkatan komisaris independenoleh perusahaan hanya dilakukan untuk pe-menuhan regulasi saja tapi tidak dimaksud-kan untuk menegakkan GCG serta tidakmemiliki kompetensi pada bidang akun-tansi dan atau keuangan, sehingga semakinbesar proporsi komisaris independen justru

akan mempengaruhi prediksi peringkatobligasi menjadi semakin rendah.

Implikasi PenelitianHasil penelitian ini memberikan kontri-

busi bagi investor dan kreditor dalammembantu memprediksi peringkat obligasiperusahaan. Perusahaan dengan kepemilik-an institusional dan komite audit yang se-makin besar, maka diprediksi perusahaantersebut mempunyai obligasi dengan pe-ringkat yang semakin tinggi. Hal ini di-sebabkan monitoring yang dijalankan inves-tor institusional dan komite audit sudahcukup optimal dan efektif bagi perusahaansehingga akan meningkatkan peringkatobligasi perusahaan. Selain itu denganadanya temuan bahwa komisaris inde-penden berpengaruh negatif signifikan ter-hadap prediksi peringkat obligasi berimpli-kasi bagi perusahaan agar meningkatkankualitas komisaris independennya. Per-usahaan diharapkan mengangkat komisarisindependen yang memiliki kompetensimemadai dalam bidang akuntansi dankeuangan agar keberadaan komisaris inde-penden mampu meningkatkan kinerjamanajemen yang pada akhirnya juga akanmeningkatkan kinerja perusahaan sehinggaperingkat obligasi juga akan smakin me-ningkat.

Keterbatasan dan SaranKeterbatasan penelitian ini dan saran

untuk penelitian selanjutnya adalah (1)penelitian ini hanya menggunakan dataperingkat obligasi yang dikeluarkan oleh PTPEFINDO, sementara masih ada lembagapemeringkat obligasi lain yang ada diIndonesia. Diharapkan penelitian selanjut-nya dapat menggunakan data peringkatobligasi lembaga pemeringkat lain sepertiPT Kasnic Credit Rating Indonesia dan PTFitch Ratings Indonesia, kemudian dilaku-kan uji beda untuk membandingkan hasilpenelitian yang dilakukan dengan meng-gunakan data dari lembaga pemeringkatselain Pefindo, (2) penilaian terhadap varia-bel good corporate governance dalam

Page 19: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN DEBT …

452 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 20, Nomor 4, Desember 2016 : 434 – 454

penelitian ini diproksikan oleh kepemilikaninstitusional, kepemilikan manajerial, ukur-an dewan komisaris, komisaris independen,komite audit, dan kualitas audit.

Penelitian selanjutnya dapat meng-gunakan Corporate Governance PerceptionIndex (CGPI) sebagai proksi variabel goodcorporate governance.

DAFTAR PUSTAKAAdrian, N. 2011. Analisis Faktor-Faktor

yang Mempengaruhi Peringkat Obli-gasi Pada Perusahaan Manufaktur yangTerdaftar di Bursa Efek Indonesia.Skripsi. Universitas Diponegoro. Sema-rang. http://eprints.undip.ac.id/26855/1/JURNAL_NICKO_ADRIAN_C2A606074.pdf. Diakses tanggal 20 Maret2016.

Almilia, L. S. dan V. Devi. 2007. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi PrediksiPeringkat Obligasi pada PerusahaanManufaktur yang Terdaftar di BursaEfek Indonesia. Prosiding SeminarNasional Manajemen SMART Bandung:1-23.

Altman, E. I. 1989. Measuring CorporateBond Mortality and Performance.Journal of Finance 44: 909–922.

Andry, W. 2005. Analisis Faktor-Faktoryang Mempengaruhi Prediksi Pering-kat Obligasi. Jurnal Buletin Ekonomi danMoneter dan Perbankan 8(2): 243-262.

Bhojraj, S. dan P. Sengupta. 2003. Effect ofCorporate Governance on Bond Ratingsand Yields: The Role of InstitutionalInvestors and Outside Directors. TheJournal of Business 76(3): 455-475. www.ssrn.com. Diakses 23 Juli 2015.

Boediono, G. 2005. Kualitas Laba: StudiPengaruh Corporate Governance danDampak Manajemen Laba denganMenggunakan Analisis Jalur. ProsidingSimposium Nasional Akuntansi VIII Solo:172-194.

Delli, M. 2014. Pengaruh Mekanisme Corpo-rate Governance dan Profitabilitas Per-usahaan terhadap Peringkat Obligasi.Jurnal Ilmiah ESAI 8(2): 1-14.

Doganay, M.; M. Kors. And R. Akta. 2012.Predicting the Bond Ratings of S &P 500Firms. The IUP Journal of Applied Finance18(4):83-96. https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=2184775.Diakses 4 Oktober 2015.

Estiyanti, N. M dan G. W. Yasa. 2012.Pengaruh Faktor Keuangan dan NonKeuangan Pada Peringkat Obligasi diBursa Efek Indonesia. Jurnal UniversitasUdayana. http://asp.trunojoyo.ac.id/wp-content/u.ploads/2014/03/034-AKPM-53.pdf. Diakses 21 Januari 2016

Fitriyah dan E. W. Damayanti. 2012. Pe-ngaruh Corporate Governance danRasio Akuntansi terhadap PeringkatObligasi. Jurnal Fakultas Ekonomi Uni-versitas Islam Negeri Maulana MalikIbrahim. Malang. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=116034&val=5274. Diakses 4 Februari 2016.

Ikhsan, A. E.; M. N. Yahya; dan Saidatur-rahmi. 2012. Peringkat Obligasi danFaktor yang Mempengaruhinya. PekbisJurnal 4(2): 115-123.

Jelita, G. L. 2014. Pengaruh CorporateGovernance Terhadap Peringkat Obli-gasi (Studi Empiris Pada PerusahaanNon Keuangan yang Terdaftar diPefindo dan BEI Periode 1 Januari 2010- 31 Mei 2014). Skripsi. UniversitasDiponegoro. Semarang. http://eprints.undip.ac.id/43881/1/04_JELITA.pdf.Diakses 3 Januari 2016.

Jensen, M. C. dan W. H. Meckling. 1976.Theory of The Firm: Managerial Beha-vior, Agency Costs and OwnershipStructure. Journal of Financial Economics3(4): 305-360.

Kliger, D. and O. Sarig. 2000. The Infor-mation Value of Bond Ratings. TheJournal of Finance 55(6): 2879-2902.

Magreta dan P. Nurmayanti. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi PrediksiPeringkat Obligasi Ditinjau dari FaktorAkuntansi dan Non Akuntansi. JurnalBisnis dan Akuntansi 11(3): 143-154.

Page 20: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN DEBT …

Pengaruh Good Corporate Governance Dan Debt Maturity ... – Marfuah, Endaryati 453

Nelly, T Dan H. Lukman. 2013. AnalisisFaktor-Faktor Yang MempengaruhiPeringkat Obligasi Pada Industri Per-bankan Yang Terdaftar Di Bursa EfekIndonesia periode 2008-2012. JurnalAkuntansi Fakultas Ekonomi Taruma-negara. http://portal.kopertis3.or.id/handle/123456789/2013. Diakses 17 Juli 2015.

Prasetiyo, A. 2010. Pengaruh CorporateGovernance Dan Profitabilitas PerusahaanTerhadap Peringkat Obligasi. Skripsi.Universitas Diponegoro. Semarang.http://eprints.undip.ac.id/22310/1/SKRIPSI.pdf. Diakses 25 November 2015.

Raharja dan M. Sari. 2008. KemampuanRasio Keuangan Dalam MemprediksiPeringkat Obligasi (PT.Kasnic CreditRating). Jurnal MAKSI 8(2): 212-232.

Rasyid, R. dan E. J. Kostaman. 2013. Ana-lisis Pengaruh Mekanisme Good Corpo-rate Governance dan Profitabilitas Per-usahaan terhadap Peringkat Obligasi.Jurnal UKRIDA 1(1). http://portal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/1883/1/tulisan_Rosmita%20Rasyid_analisis%20Pengaruh%20Mekanisme%20GCG%20dan%20Profitabiitas%20Perusahan%20terhadap%20peringkat%20obligasi.pdf. Diakses 20 Desember 2015.

Rusfika dan Wahidahwati. 2015. Kemampu-an Faktor Akuntansi Dan Non Akun-tansi Dalam Memprediksi Bond Rating.Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi 4(4): 1-18.

Sari, L. K. dan H. Murtini. 2015. PengaruhCorporate Governance Terhadap Pe-ringkat Obligasi Pada Perusahaan NonKeuangan. Accounting Analysis Journal4(1):1-13. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj/article/view/7825.Diakses 10 Januari 2016.

Sejati, G. P. 2010. Analisis Faktor Akuntansidan Non Akuntansi dalam Mempre-diksi Peringkat Obligasi PerusahaanManufaktur. Jurnal Ilmu Administrasidan Organisasi 17(1): 70-78.

Setyaningrum, D. 2005. Pengaruh Cor-porate Governance Terhadap PeringkatSurat Utang Perusahaan di Indonesia.

Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia2(2): 73-102.

Setyapurnama, Y. S. dan A. M. V. Nor-pratiwi. 2006. Pengaruh CorporateGovernance terhadap Peringkat Obli-gasi dan Yield Obligasi. Jurnal Akun-tansi & Bisnis 7(2): 107-108.

Siallagan, H. dan M. Machfoedz. 2006.Mekanisme Corporate Governance,Kualitas laba, dan Nilai Perusahaan.Prosiding Simposium Nasional AkuntansiIX. Padang: 1-23. http://blog.umy.ac.id/ervin/files/2012/06/K-AKPM-13.pdf. Diakses 24 Januari 2016.

Spence, M. 1973. Job Marketing Signaling.The Quarterly Journal of Economics 87(3):355-374.

Sudaryanti, N., A. A. Mahfudz dan R.Wulandari. 2011. Analisis DeterminanPeringkat Sukuk dan Peringkat Obli-gasi di Indonesia. Islamic Finance &Business Review 6(2): 105-137.

Sunarjanto, N. A., dan Tulasi, D. 2013.Kemampuan Rasio Keuangan danCorporate Governance MemprediksiPeringkat Obligasi pada PerusahaanConsumer Goods. Jurnal Keuangan danPerbankan 17(2): 230-242.

Susiana dan A. Herawaty. 2007. AnalisaPengaruh Indepedensi, MekanismeCorporate Governance, Kualitas AuditTerhadap Integritas Laporan Keuangan.Prosiding Simposium Nasional Akun-tansi X. Makasar. http://accounting.feb.ub.ac.id/simposium-nasional-akuntansi/sna-10-makassar/. Diakses11 November 2015.

Susilowati, S, dan Sumarto. 2010. Mem-prediksi Tingkat Obligasi PerusahaanManufaktur yang Listing di BEI. JurnalMitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis1(2): 163-175.

Ujiyantho, M. A. dan B. A. Pramuka. 2007.Corporate Governance, ManajemenLaba dan Kinerja Keuangan. ProsidingSimposium Nasional Akuntansi X. Makas-sar. http://accounting.feb.ub.ac.id/simposium-nasional-akuntansi/sna-10-makassar/. Diakses 21 November 2015.

Page 21: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN DEBT …

454 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 20, Nomor 4, Desember 2016 : 434 – 454

Utami, A. G. 2012. Corporate Governanceterhadap Peringkat Obligasi. AccountingAnalysis Journal. AAJ 1(2): 1-8. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj.Diakses 12 Januari 2016.

Widyastuti, T., Djumahir, dan N. Khusni-yah. 2014. Faktor-faktor yang Berpe-ngaruh terhadap Peringkat Obligasi(Studi pada perusahaan Manufakturyang terdaftar di BEI). Jurnal AplikasiManajemen 12(2): 269-278.

Winardi, R. D. 2013. Faktor Akuntansi danNon Akuntansi Yang MempengaruhiPrediksi Peringkat Obligasi. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidaya-tullah. Jakarta. http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/23887Diakses 2 Desember 2015.

www.kompasiana.com/wyndra/tren-obligasi-gagal bayar_54ff6e0da333111e 5050fc94. Diakses 12 Nopember 2015.

Yuliana, R. 2011. Analisis Faktor-FaktorYang Mempengaruhi Prediksi Pering-kat Obligasi Pada Perusahaan Keua-ngan Yang Terdaftar Di Bursa EfekIndonesia. Prosiding Simposium NasionalAkuntansi XIVAceh. http://pdeb.fe.ui.ac.id/?p=5677. Diakses 6 Desember2015.