PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI … · Kinerja perusahaan lazim dilihat dari return...

22
PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN ALJUFRI, SE,. M.Ak., Ak Dosen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Lancang Kuning ABSTRACT The aim of this research is to get an empirical evidence about the effect on independent commissioners, audit committees, manajemerial ownership on firm performance. The population in this study were 321 non financial institutions, companies listed on the Jakarta Stock Exchange in 2005-2007. Based on purposive sampling method, samples of 39 companies to obtain the unit of analysis of 117 annual reports. Testing this hypothesis using multiple linear regression analysis (multiple regression analysis). Firm value proxied by a company operating performance is measured by Return on Equity (ROE). The results showed only that the audit committee no significantly influence on return on equity. As well as the independent commissioners, audit committees and managerial ownership has no effect on ROE. Keywords : Independent Commissioners, Audit Committees, Managerial Ownership and Return on Equity.

Transcript of PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI … · Kinerja perusahaan lazim dilihat dari return...

Page 1: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI … · Kinerja perusahaan lazim dilihat dari return yang diberikan oleh perusahaan kepada investor atau kepada pemegang saham (Return

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN

ALJUFRI, SE,. M.Ak., Ak

Dosen Akuntansi

Fakultas Ekonomi

Universitas Lancang Kuning

ABSTRACT

The aim of this research is to get an empirical evidence about the effect on

independent commissioners, audit committees, manajemerial ownership on firm

performance. The population in this study were 321 non financial institutions, companies

listed on the Jakarta Stock Exchange in 2005-2007. Based on purposive sampling method,

samples of 39 companies to obtain the unit of analysis of 117 annual reports. Testing this

hypothesis using multiple linear regression analysis (multiple regression analysis). Firm

value proxied by a company operating performance is measured by Return on Equity (ROE).

The results showed only that the audit committee no significantly influence on return on

equity. As well as the independent commissioners, audit committees and managerial

ownership has no effect on ROE.

Keywords : Independent Commissioners, Audit Committees, Managerial Ownership and

Return on Equity.

Page 2: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI … · Kinerja perusahaan lazim dilihat dari return yang diberikan oleh perusahaan kepada investor atau kepada pemegang saham (Return

2

1. Pendahuluan

Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan melalui

peningkatan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham. Nilai perusahaan dapat

tercermin dari kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan lazim dilihat dari return yang

diberikan oleh perusahaan kepada investor atau kepada pemegang saham (Return on

Equity) (Abdullah et al, 2008). ROE berguna untuk membandingkan profitabilitas

perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama. Sehingga investor

sebelum menanamkan modalnya ke dalam perusahaan tentu akan melihat rasio

Returm on Equity dari sebuah perusahaan (http://www.investopedia.com). Returm on

Equity yang tinggi mengambarkan perusahaan dapat memberikan return yang tinggi

kepada pemilik.

Berdasarkan teori keagenan (Jensen dan Meckling, 1976) prilaku

agen/manajer yang menguntungkan dirinya sendiri dengan mengorbankan

kepentingan pihak lain/pemilik, dapat menurunkan nilai perusahaan. Prilaku

agen/manajer tersebut menggambarkan tata kelola perusahaan yang kurang sehat,

karena manajer hanya menjalankan perusahaan untuk kepentingannya sendiri.

Berdasarkan kondisi semacam ini, dibutuhkan sistem tata kelola yang baik pada

perusahaan yang disebut dengan Good Corporate Governance (Arifin, 2005). Komite

Nasional Kebijakan Governance (KNKG, 2006) merumuskan tujuan dari Good

Corporate Governance adalah terciptanya kesinambungan perusahaan melalui

pengelolaan perusahaan oleh masing-masing organ berdasarkan prinsip transparansi,

akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta kewajaran dan kesetaraan guna

mengoptimalkan nilai perusahaan. Hal ini dikuatkan oleh temuan Klapper and love

(2004), Siallagan dan Machfoedz (2006), Herawaty (2008), dan Abdullah et al (2008)

yang memberikan bukti bahwa corporate governance dapat meningkatkan nilai

perusahaan.

Mekanisme corporate governance yang berjalan dengan baik dapat

mengurangi konflik keagenan dan seterusnya akan meningkatkan nilai perusahaan.

Keberadaan Komisaris Independen yang merupakan anggota dewan komisaris yang

berasal dari luar perusahaan berfungsi mengawasi dan memberikan nasehat sesuai

dengan arah yang ingin dituju oleh perusahaan. Komisaris independen melalui

pemberdayaan dewan komisaris dapat menjalankan tugasnya melalui transparansi dan

keterbukaaan laporan keuangan perusahaan, perlakuan yang adil terhadap pemegang

saham minoritas dan stakeholder yang lain, diungkapkannya transaksi yang

Page 3: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI … · Kinerja perusahaan lazim dilihat dari return yang diberikan oleh perusahaan kepada investor atau kepada pemegang saham (Return

3

mengandung benturan kepentingan secara wajar dan adil, kepatuhan perusahaan pada

perundangan dan peraturan yang berlaku dan menjamin akuntabilitas organ perseroan.

Dewan komisaris perlu menjalankan fungsi dan tugasnya dengan baik karena

direksi/manajer sering mempunyai ransangan untuk bertindak demi keuntungannya

sendiri. Dalam hal inilah kehadiran komisaris independen mampu menjalankan fungsi

dan tugasnya sesuai prinsip Good Corporate Governance akan meningkatkan nilai

perusahaan.

Komite audit sebagai salah satu unsur Good Corporate Governance,

memegang peranan yang cukup penting dalam mewujudkan Good Corporate

Governance (Effendi, 2005). Tugas pokok dari komite audit pada prinsipnya adalah

membantu Dewan Komisaris dalam melakukan fungsi pengawasan atas kinerja

perusahaan. Hal tersebut terutama berkaitan dengan review sistem pengendalian

intern perusahaan, memastikan kualitas laporan keuangan, dan meningkatkan

efektivitas fungsi audit. Melihat fungsi dan tugas audit yang merupakan fungsi yang

esensial maka keberadaan komite audit yang melaksanakan fungsi dan tugasnya

dengan baik menjadi sangat penting sebagai salah satu perangkat utama dalam

penerapan prinsip akuntabilitas, transfaransi dari corporate governance sehingga

tujuan perusahaan tercapai yang berarti nilai perusahaan juga meningkat.

Kepemilikan manajerial adalah situasi dimana manajer memiliki saham

perusahaan atau dengan kata lain manajer sebagai agen dan juga prinsipal. Perilaku

manipulasi oleh manajer yang berawal dari konflik kepentingan dapat diminimumkan

melalui suatu mekanisme monitoring yang bertujuan untuk menyelaraskan berbagai

kepentingan tersebut. Kepemilikan saham perusahaan oleh manajemen akan

memotivasi manajer untuk menghindari konflik kepentingan. Hal ini dikarenakan

manajer tersebut tidak akan mendapatkan manfaat atas prilaku manipulasi yang

berawal dari konflik kepentingan karena manajer merupakan agen dan sekaligus juga

sebagai principal. Dalam hubungan inilah manajer bertindak sebagai penyelarasan

berarti menjalankan prinsip kewajaran sesuai prinsip Good Corporate Governance

yang menyebabkan nilai perusahaan meningkat.

2. Landasan Teori dan Pengembangan Hipotesis

Page 4: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI … · Kinerja perusahaan lazim dilihat dari return yang diberikan oleh perusahaan kepada investor atau kepada pemegang saham (Return

4

Corporate Governance (CG) adalah suatu sistem guna mengontrol dan

mengarahkan perusahaan. Dalam sistem tersebut terdapat interaksi antara

manajemen, pemegang saham (shareholders), dan stakeholder lainnya (Salamun,

2000). Secara prinsip, corporate governancedalam arti sempit meliputi dua aspek,

yaitu aspek governance structure atau board structure dan aspek governance process

atau governance mechanism. Governance structure membicarakan struktur hubungan

pertanggungjawaban dan pembagian peran di antara berbagai organ utama perusahaan

yaitu Pemilik/Pemegang saham, Pengawas/Komisaris, dan

Pengelola/Direksi/Manajemen, sedangkan governance process membicarakan

mekanisme kerja dan interaksi aktual di antara organorgan tersebut. Struktur

corporate governance sebuah korporasi akan dipengaruhi oleh berbagai faktor,

terutama teori korporasi yang dianut, budaya, dan sistem hokum yang berlaku

(Utomo, 2006).Selanjutnya untuk menjadi Good Corporate Governance (GCG) harus

dipenuhi prinsip-prinsip transparansi, integritas, dan akuntabitas Salamun (2000).

Esensi corporate governance adalah peningkatan kinerja perusahaan melalui

sepervisi atau pemantauan kinerja manajemen dan adanya akuntabilitas manajemen

terhadap shareholders dan pemangku kepentingan lainnya, berdasarkan kerangka

aturan dan peraturan yang berlaku (Thomas, 2006). Untuk meningkatkan

akuntabilitas, antara lain diperlukan auditor, komite audit, serta remunerasi eksekutif.

Good Corporate Governance memberikan kerangka acuan yang memungkinkan

pengawasan berjalan efektif sehingga tercipta mekanisme checks and balances di

perusahaan (Thomas, 2006).

2.1. Komisaris Independen dan Nilai Perusahaan

Menurut Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) (2004) komisaris

independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak terafiliasi dengan Direksi,

anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang saham pengendali, serta bebas dari

hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya

untuk bertindak independen atau bertindak semata-mata demi kepentingan

perusahaan. Sesuai UU Perseroan N0. 40 Tahun 2007 fungsi dan tugas dari Dewan

Komisaris adalah melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya

pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, dan

memberi nasihat kepada Direksi. Pengawasan dan pemberian nasihat dilakukan untuk

kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. Agar supaya

Page 5: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI … · Kinerja perusahaan lazim dilihat dari return yang diberikan oleh perusahaan kepada investor atau kepada pemegang saham (Return

5

fungsi dan tugas Dekom ini dapat berjalan dengan baik, maka perlu dipastikan bahwa

setiap kebijakan dan keputusan Dekom yang dikeluarkan tidak memihak kepentingan

Dewan Direksi sebagai ―agen‖ atau bias kepada ―kepentingan pemilik‖.

Berkaitan dengan fungsi pengawasan komisaris tersebut berarti keputusan-

keputusan dewan direksi yang diambil harus diawasi oleh komisaris. Maka komisaris

independen akan mempertimbangkan atau cenderung netral karena komisaris

independen memiliki sikap independensi dan jumlah. Jumlah Komisaris Independen

dalam dewan komisaris diharapkan dapat mengawasi keputusan-keputusan direski

sehingga keputusan tidak berat sebelah dalam arti mempertimbangkan kepentingan

agen dan principal. Dalam hal inilah jika pengawasan ini tercapai maka prinsip

akuntabilitas dari corporate governance dijalankan komisaris independen akan

melindungi kepentingan kepentingan pemegang minoritas, sehingga konflik

kepentingan terhindar yang menyebabkan nilai perusahaan meningkat. Pemikiran ini

didukung oleh Fama Dan Jensen ( 1983), Klein (2002), Bipinajinkya et al (2005),

Mir, and Seboui (2008).

Hasil penelitian tentang hubungan komisaris independen dan nilai perusahaan

tidak konsisten. Klein et al (2005) menemukan komisaris Independen berhubungan

negatif namun tidak signifikan dengan nilai perusahaan. Rachmawati dan Triatmoko

(2007) dengan menggunakan sampel 190 perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Jakarta, periode 2001-2005, tidak menemukan pengaruh komisaris

independen terhadap nilai kualitas laba dan nilai perusahaan. Herawaty (2008),

sampel perusahaan non keuangan yang telah listing di Bursa Efek Jakarta tahun 2004,

2005, dan 2006 juga tidak menemukan komisaris independen berpengaruh terhadap

nilai Perusahaan..

Namun Rosenstein and Wyatt (1990) dengan menggunakan sampel 1.251

perusahaan yang terdaftar di Newyork Exchange (NYSE) dan di American Exchange

(AMEX) periode 1981-1985 menemukan bahwa hubungan positif antara komisaris

independen dan nilai perusahaan. Siallagan dan Machfoedz (2006) dengan

menggunakan sampel 197 semua perusahaan manufaktur yang terdaftar pada tahun

2000-2004 di Bursa Efek Jakarta (BEJ) juga menemukan pengaruh positif signifikan

komisaris Independen terhadap nilai perusahaan. Victoria (2006) juga menemukan

hubungan positif yang kuat antara komisaris independen dan nilai perusahaan. Rahim

et al (2008) dengan sample 361 perusahaan non-financial yang terdaftar di Malaysia

Page 6: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI … · Kinerja perusahaan lazim dilihat dari return yang diberikan oleh perusahaan kepada investor atau kepada pemegang saham (Return

6

periode tahun 2002-2007 menemukan bukti bahwa terdapat pengaruh positif

komisaris independen (independent directors) terhadap nilai perusahaan.

Dari penelitian diatas mayoritas atau empat (4) dari tujuh (7) peneliti

menemukan hubungan positif antara komisaris independen dan nilai perusahaan.

Maka penulis mendukung hasil peneliti yang mayoritas. Selain mayoritas juga

didukung teori yang mengatakan komisaris independen mendorong good corporate

governance sehingga meningkatkan nilai perusahaan , maka penulis membuat

hipotesis alternatif sebagai berikut :

H1: Proporsi Komisaris independen berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai

perusahaan

2.2. Komite Audit dan Nilai Perusahaan

Definisi Komite audit sesuai dengan Kep. 29/PM/2004 adalah komite yang dibentuk

oleh dewan komisaris untuk melakukan tugas dan fungsinya. KNGCK 2002

menyatakan bahwa komite audit di perusahaan publik memegang peranan yang cukup

penting dalam mewujudkan Good Corporate Governance. Komite audit merupakan

"mata" dan "telinga" dewan komisaris dalam rangka mengawasi jalannya perusahaan.

Keberadaan komite audit yang efektif merupakan salah satu aspek penilaian dalam

implementasi GCG. Untuk mewujudkan prinsip GCG di suatu perusahaan publik,

diharapkan prinsip independensi (independency), transparansi dan pengungkapan

(transparency & disclosure), akuntabilitas (accountability) dan pertanggungjawaban

(responsibility), serta kewajaran (fairness) menjadi landasan utama dalam aktivitas

komite Effendi (2005).

Tugas pokok dari komite audit pada prinsipnya adalah membantu Dewan

Komisaris dalam melakukan fungsi pengawasan atas kinerja perusahaan. Hal tersebut

terutama berkaitan dengan review sistem pengendalian intern perusahaan,

memastikan kualitas laporan keuangan, dan meningkatkan efektivitas fungsi audit.

Laporan keuangan merupakan produk dari manajemen yang kemudian diverifikasi

oleh eksternal auditor. Dalam pola hubungan tersebut, dapat dikatakan bahwa komite

audit berfungsi sebagai jembatan penghubung antara perusahaan dengan eksternal

auditor. Tugas komite audit juga erat kaitannya dengan penelaahan terhadap resiko

yang dihadapi perusahaan, dan juga ketaatan terhadap peraturan.

Page 7: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI … · Kinerja perusahaan lazim dilihat dari return yang diberikan oleh perusahaan kepada investor atau kepada pemegang saham (Return

7

Komite Audit yang efektif tercermin dalam pelaksanaan tangung jawabnya

membantu dewan komisaris dalam melakukan fungsi pengawasan atas kinerja

perusahaan. Pelaksanaan tanggung jawab tersebut dapat dilihat dari berapa kali atau

seringnya komite audit melakukan rapat dan pertemuan. Baik rapat dan pertemuan

komite audit sendiri, rapat dan pertemuan dengan dewan komisaris, rapat dan

pertemuan dengan dewan direksi maupun rapat dengan pertemuan dengan eksternal

audit. Dalam hal inilah jika rapat dan pertemuan sering dilakukan maka diharapkan

semua permasalahan perusahaan dapat diatasi dengan cepat oleh komite audit melalui

pemberdayaan dewan komisaris yang pada akhirnya meningkatkan nilai perusahaan.

Dari gambaran sederhana mengenai tugas dan fungsi dari lembaga tersebut,

sudah barang tentu, keberadaan komite audit yang melaksanakan fungsi dan tugasnya

dengan baik menjadi sangat penting sebagai salah satu perangkat utama dalam

penerapan prinsip akuntabilitas dari corporate governance sehingga tujuan perusahaan

tercapai yang berarti nilai perusahaan juga meningkat. Pemikiran ini didukung oleh

Klein (2002), dan Xie et al (2002).

Hasil penelitian tentang hubungan komite audit dan nilai perusahaan tidak

konsisten. Rachmawati dan Triatmoko (2007 dengan menggunakan sampel 190

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama periode 2001-

2005 tidak menemukan pengaruh komite audit terhadap nilai perusahaan. Namun

Weir et al (2003) dengan menggunakan sampel 312 perusahaan di Inggris

memberikan bukti bahwa komite audit berpengaruh positif dan signifikan terhadap

nilai Perusahaan. Siallagan dan Machfoedz (2006) dengan menggunakan sample 197

perusahaan manufaktur yang terdaftar pada tahun 2000-2004 di Bursa Efek Jakarta

(BEJ) menemukan komite audit secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap

nilai perusahaan. Chan and Li (2008) dengan menggunakan sampel 200 perusahaan di

Fortune menemukan bahwa komite audit berhubungan positif dengan nilai

perusahaan. Abdullah et al (2008) dengan menggunakan sampel 50 perusahaan di

Pakistan yang terdaftar periode 2002-2005 juga menemukan bahwa komite audit

independen berpengaruh signifikan dan positif terhadap nilai perusahaan.

Dari penelitian diatas mayoritas atau empat (4) dari lima (5) peneliti

menemukan hubungan positif antara komisaris independen dan nilai perusahaan.

Maka penulis mendukung peneliti mayoritas. Selain karena mayoritas juga didukung

teori yang mengatakan komite audit mewujudkan good corporate governance

Page 8: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI … · Kinerja perusahaan lazim dilihat dari return yang diberikan oleh perusahaan kepada investor atau kepada pemegang saham (Return

8

sehingga meningkatkan nilai perusahaan , maka penulis membuat hipotesis alternatif

sebagai berikut :

H.2. : Komite Audit berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan

2.3. Kepemilikan Manajerial dan Nilai Perusahaan

Kepemilikan manajerial adalah situasi dimana manajer memiliki saham

perusahaan atau dengan kata lain manajer tersebut sekaligus sebagai pemegang saham

perusahaan. Dari sudut pandang teori agensi Jensen & Meckling (1976), manajer

dapat termotivasi menentukan nilai perusahaan. Motivasi yang berbeda akan

menghasilkan besaran nilai perusahaan yang berbeda, seperti antara manajer yang

juga sekaligus sebagai pemegang saham dan manajer yang tidak sebagai pemegang

saham. Dua hal tersebut akan mempengaruhi manajemen meningkatkan nilai

perusahaan, sebab kepemilikan seorang manajer akan ikut menentukan kebijakan dan

pengambilan keputusan terhadap pengelolaan perusahaan. Disinilah dapat dikatakan

bahwa persentase tertentu kepemilikan saham oleh pihak manajemen cenderung

mempengaruhi tindakan manajemen untuk mengelola perusahaan. Selain itu

banyaknya saham yang dimiliki oleh manajer merupakan salah satu upaya untuk

mengurangi biaya keagenan, karena kepemilikan manajerial akan mensejajarkan

kepentingannya dengan kepentingan pemilik akibat manajer sebagai agen dan

prinsipal.

Perilaku manipulasi oleh manajer yang berawal dari konflik kepentingan dapat

diminimumkan melalui suatu mekanisme monitoring yang bertujuan untuk

menyelaraskan berbagai kepentingan tersebut. dengan memperbesar kepemilikan

saham perusahaan oleh manajemen hal ini bisa dibuktikan dengan temuan Truong

(2006) bahwa kepemilikan manajerial yang tinggi cenderung mengakibatkan manajer

menggunakan asset perusahaan secara efisien sehingga menurunkan agency cost.

Page 9: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI … · Kinerja perusahaan lazim dilihat dari return yang diberikan oleh perusahaan kepada investor atau kepada pemegang saham (Return

9

Abdullah (2006), menyatakan kepemilkan manajerial (kepemilikan oleh direktur

eksekutif) dan outside blockholders secara efektif meningkatkan rangsangan mereka

untuk memonitor manajemen di dalam memastikan kekayaan mereka utuh. Kedua

temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa kepemilikan manajerial akan memperkuat

tatakelola perusahaan sehingga konflik kepentingan dapat dihindari yang dapat

meningkatkan nilai perusahaan.

Hasil penelitian tentang hubungan kepemilikan manajerial dan nilai

perusahaan tidak konsisten. Siallagan dan Machfoedz (2006) dengan menggunakan

sampel 197 perusahaan manufaktur yang terdaftar pada tahun 2000-2004 di Bursa

Efek Jakarta (BEJ), tidak menemukan hipotesis bahwa kepemilikan manajerial

berpengaruh terhadap nilai perusahaan Perusahaan. Khan et al (2007) tidak

menemukan hubungan antara kepemilikan managerial dan nilai perusahaan dan juga

tidak menemukan hubungan non linear yang signifikan antara kepemilikan

manajerial dan kinerja perusahaan. Herawaty (2008) dengan menggunakan sampel

perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2004, 2005, dan

2006 juga tidak menemukan pengaruh kepemilikan manajerial dan nilai perusahaan.

Namun Morck dkk (1988) menemukan terdapat hubungan non linier antara

kepemilikan manajerial (insider ownership) dengan kinerja perusahaan. Morck dkk

menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara kepemilikan manajerial dengan

nilai perusahaan (Tobin’s Q) pada level antara 0% – 5%, dan berhubungan negatif

pada level 5%-25% . Mudambi et. al. 1995 menemukan hubungan non linear antara

kepemilikan manajerial dan nilai perusahaan. Mudambi et al (1995) menemukan

korelasi positif antara kepemilikan manajemen dan nilai perusahaan pada kisaran 0%

s/d 5% , dari 5% sampai 25% kepemilikan manajemen, hubungan tersebut adalah

negatif, tetapi pada tingkat yang lebih besar dari 25% hubungan nya adalah positif.

Page 10: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI … · Kinerja perusahaan lazim dilihat dari return yang diberikan oleh perusahaan kepada investor atau kepada pemegang saham (Return

10

Wahyudi & Pawestri (2006), dengan menggunakan sampel 168 Perusahaan (kecuali

untuk perusahaan perbankan dan lembaga keuangan lainnya serta perusahaan yang

dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia) yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta

(BEJ) tahun 2002-2003, menemukan kepemilikan manajerial menpunyai pengaruh

signifikan terhadap nilai perusahaan. Rachmawati dan Triatmoko (2007) dengan

menngunakan sampel 190 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Jakarta selama periode 2001-2005 juga menemukan pengaruh kopemilikan manajerial

terhadap nilai perusahaan. Christiawan dan Tarigan (2007) dengan menggunakan

sampel 137 Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta menemukan nilai

perusahaan tanpa kepemilikan manajerial dibanding perusahaan dengan kepemilikan

manajerial terbukti berbeda. Bahkan rata-rata nilai perusahaan dengan kepemilikan

manajerial lebih baik dibanding dengan rata-rata nilai perusahaan tanpa kepemilikan

manajerial. Islahuddin dan Nurlela (2008), dengan menggunakan sampel 41

perusahaan yang terdaftar di BEJ tahun 2005 yang bukan Perusahaan sektor keuangan

dan asuransi juga menemukan pengaruh kopemilikan manajerial terhadap nilai

perusahaan. Ruan et al (2009) menemukan hubungan non linear antara kepemilikan

manajerial dan nilai perusahaan. Ruan et al. menyatakan korelasi positif antara

kepemilikan manajemen dan nilai perusahaan pada kisaran 0% s/d 18% , dari 18%

sampai 64% kepemilikan manajemen, hubungan tersebut adalah negatif, tetapi pada

tingkat yang lebih besar dari 64% hubungan nya adalah positif. Tetapi

Dari penelitian diatas mayoritas atau tujuh (7) dari sepuluh (10) peneliti

menemukan hubungan positif antara kepemilikan manajerial dan nilai perusahaan.

Maka penulis mendukung peneliti mayoritas. Selain karena mayoritas juga didukung

teori yang mengatakan kepemilikan manajerial data menghindari konflik kepentingan

Page 11: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI … · Kinerja perusahaan lazim dilihat dari return yang diberikan oleh perusahaan kepada investor atau kepada pemegang saham (Return

11

seperti menurunkan agency cost yang pada akhirnya meningkatkan nilai perusahaan ,

maka penulis membuat hipotesis alternatif sebagai berikut :

H.3. : Kepemilikan manajerial berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai

perusahaan.

3. Metodologi Penelitian

3.1. Metode Pemilihan Sampel

Untuk dapat menguji hipotesis diatas, pada penelitian ini yang menjadi

populasi adalah 321 perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun

2005 sampai 2007 serta menerbitkan laporan keuangan per 31 Desember untuk tahun

buku 2005 sampai 2007. Pemilihan sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan

metode purposive sampling, yaitu pengumpulan anggota sampel dimana peneliti

memiliki tujuan atau target tertentu berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu

(Indriantoro, 1999:131) .

3.2. Model Penelitian

Penelitian ini menggunakan model linear regresi berganda. Variabel

independen yang digunakan dalam model ini adalah Komisrais Independen dewan

(proporsi komisaris independen dalam dewan komisaris), komite audit (banyak rapat

komite audit dalam setahun) dan kepemikikan manajerial (persentase kepemilikan

oleh direksi dan manajemen). Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

3.3. Operasional Variabel

Berikut ini adalah operasionalisasi variabel dari model diatas

Ln_ROE = : Rasio ini diukur dengan membagikan net profit

Ln_ROEit = β0 + β1 KIit + β2 KAIit + β 3 KMit + εit

Page 12: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI … · Kinerja perusahaan lazim dilihat dari return yang diberikan oleh perusahaan kepada investor atau kepada pemegang saham (Return

12

Return on

Equity

terhadap equity-inbook value.

KI=Komisaris

Independen

: Proporsi komisaris independen atas jumlah dewan

Komisaris perusahaan Klein (2002) yaitu denhan

membagikan jumlah Komisaris Independen

terhadap Jumlah Dewan Komisaris.

KA = Komite

Audit

: Komite Audit diukur dengan Variabel Dummy,

yaitu diberikan nilai 1, jika jumlah rapat &

pertemuan komite audit sama dengan empat (4)

kali atau lebih dalam setahun , 0 untuk yang

lainnya, Sharma ( 2005).

KM =

Kepemilikan

Manajerial

: Kepemilikan manajerial adalah ratio jumlah

saham yang dimiliki pihak manajemen dari

seluruh modal saham perusahaan yang beredar.

Sehingga formulanya dihitung sebagai berikut

ddengan cara membagikan jumlah saham yang

dimiliki manajemen dengan jumlah saham yang

beredar.

4. Analisis Hasil Penelitian

4.1. Statistik Deskriptif

Data dianalisa dari sample 39 perusahaan mulai tahun 2005 sampai tahun

2007, sehingga mengasilkan 117 unit analisis dari laporan tahunan yang memenuhi

kriteria sebagai sampel. Data diperoleh dari annual report berupa laporan keuangan,

laporan tatakelola perusahaan dan laporan lainya serta dilengkapai juga dari ICMD

2005- ICMD 2007. Dari sumber data tersebut didapatkanlah data yang diperlukan

kemudian dikumpulkan dan dikalkulasikan sesuai formula-formula yang telah

Page 13: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI … · Kinerja perusahaan lazim dilihat dari return yang diberikan oleh perusahaan kepada investor atau kepada pemegang saham (Return

13

dikemukan di BAB III. Variable-variabel penelitan tersebut adalah Retun on Equity

(ROE), Komite Audit, Kepemilikan Magerial, dan Komisaris Independen. Statistik

deskriptif penelitian selama tahun 2005-2007 dapat dilihat pada table berikut ini :

Tabel 4.1. Hasil Statistik Deskriptif

Uraian N Minimum Maximum Mean Std. Deviasi

ROE

KI

KA

KM

Valid N

(listwise)

117

117

117

117

-0,769

0,000

0,000

0,000

7,970

1,000

1,000

12,826

0,159

0,393

0,325

0,546

0,745

0,138

0,470

1,851

Sumber: Data Olahan

Dari Tabel 4.1. hasil deskriptif dapat dilihat data terkecil, terbesar, rata-rata

dan standar diviasi setiap variable. Nilai Return on Equity paling tinggi didapat oleh

PT. Pakuwon Jati pada tahun 2005 sebesar 7,970. Return on Equity terkecil adalah

sebesar -0,769 terdapat pada PT. Indosiar Karya Mandiri pada tahun 2006. Rata-

rata Return on Equity adalah sebesar 0,159 dengan standar deviasi 0,745.

Lima perusahaan yang memperoleh Return On Equity tertinggi adalah PT. Pakuwon

Jati (PWON) th 2005 (7,970), Steady Safe (SAFE) th 2006 (0.604), Suryamas

Dutamakmur (SMDM) th 2007 (0,582), Pelayaran Tempuran Emas (TMAS) th 2005

(0,374) dan Wicaksana Overseas International (WICO) th 2007 (0,297). Sedangkan

lima perusahaan yang memperoleh Return On Equity terendah adalah PT. Indosiar

Karya Mandiri (IDKM) th 2006 (-0,769), PT. Indosiar Karya Mandiri (IDKM) th

2005 (-0,206), PT. Wahana Phonix Mandiri (WAPO) th 2005 (-0,206), PT. Zebra

Nusantara (ZBRA) th 2007 (-0,159) dan PT. Zebra Nusantara (ZBRA) th 2006 (-

0,156.

Table 4.1. juga menunjukkan rata-rata Komisaris Independen 39,30% ini

berarti perusahaan di BEJ telah secara rata-rata telah memenuhi persyaratan bahwa

Page 14: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI … · Kinerja perusahaan lazim dilihat dari return yang diberikan oleh perusahaan kepada investor atau kepada pemegang saham (Return

14

komisaris independent minimal diatas 30% sesuai aturan keberadaan komisaris

independen telah diatur Bursa Efek Jakarta melalui peraturan BEJ tanggal 1 Juli

2000. Dikemukakan bahwa perusahaan yang listed di Bursa harus mempunyai

Komisaris Independen yang secara proporsional sama dengan jumlah saham yang

dimiliki pemegang saham yang minoritas (bukan controlling shareholders). Dalam

peraturan ini, persyaratan jumlah minimal Komisaris Independen adalah 30% dari

seluruh anggota Dewan Komisaris.

Selanjutnya dari tabel 4.1. ditunjukkan rata-rata Komite Audit 32,50% berarti

menunjukkan rata-rata jumlah rapat & pertemuan yang sama dengan empat (4) kali

atau lebih dalam setahun yang dilakukan oleh Komite Audit 32,50%. Sedangkan

Kepemilikan Managerial rata-rata 0,513% berati tingkat kepemilikan manerial rata-

rata perusahaan di BEJ masih sangat kecil dibawah 5%.

4.2. Analisis Hasil Model Regresi Berganda

Pengujian yang dilakukan dalam penelitianini adalah pengujian dengan menggunakan

model regresi berganda dimana akan dilihat pengaruh corporate governance (variabel

Komisaris independen, Komite Audit dan Kepemilikan manajerial) terhadap nilai perusahaan

(ROE). Hasil pengujian pada model ini adalah sebagai berikut:

4.2.1. Pengujian Hipotesis 1

Pada tabel 4.2. variabel komisaris independen bertanda positif. Hal ini

menunjukkan adanya hubungan yang searah antara komisaris independen dengan

Return On Equity (ROE). Koefisien regresi variabel komisaris independen sebesar

0,293 mengandung arti apabila faktor lainnya konstan maka pertambahan 1% pada

variabel komisaris independen akan menyebabkan bertambahnya Return On

Equity (ROE) sebesar 0,293. Nilai koefisien untuk komisaris independen (table

Ln_ROEit=-2,150 + 0,293 KIi,t + 0,105 KAi,t + 0,001 KMi,t

Page 15: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI … · Kinerja perusahaan lazim dilihat dari return yang diberikan oleh perusahaan kepada investor atau kepada pemegang saham (Return

15

IV.4) menunjukan hubungan independen lebih kuat terhadap Return On Equity

(ROE), karena lebih besar koefisiennya menandai komisaris independent lebih

kuat hubungannya terhadap Return On Equity (ROE).

Hipotesis pertama 1 mengenai dugaan terdapatnya pengaruh signifikan

komisaris independen terhadap Nilai Perusahaan dapat dilihat dari hasil

pengolahan data pada table 4.2.. Hasil pengolahan data diperoleh t hitung sebesar

0,342 , sig thitung 0,733 dan t tabel (n-k=117-1=116 ;0,05) adalah 1,9806. Nilai

thitung 0,342 < ttabel atau –thitung < ttabel atau -t tabel dan sig t hitung > α,

maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak.

Dengan demikian hipotesis pertama (1) yang menyatakan terdapat pengaruh

positif dan signifikan komisaris independen terhadap nilai perusahaan, pada

tingkat kepercayaan 5% tidak dapat ditemukan. Artinya komisaris independen

yang diukur dengan rasio komisaris independen tidak berpengaruh terhadap ROE.

Hal ini mungkin proporsi komisaris independen bukan merupakan ukuran yang

tepat untuk mengukur komisaris independen, terutama dalam penelitian ini.

4.2.2. Pengujian Hipotesis 2

Pada tabel 4.2. menunjukkan variabel komite audit bertanda positif,

menunjukkan adanya hubungan yang searah antara komite audit dengan Return

On Equity (ROE). Koefisien regresi variabel komite audit sebesar 0,105,

mengandung arti apabila faktor lainnya konstan maka pertambahan 1% pada

variabel komite audit akan menyebabkan bertambahnya Return On Equity (ROE)

sebesar 0,105.

Hipotesis kedua (2.) mengenai dugaan terdapatnya pengaruh positif dan

signifikan komite audit terhadap Nilai Perusahaan dapat dilihat dari hasil

pengolahan data (table 4.2). Hasil pengolahan data (table 4.4) diperoleh nilai

thitung sebesar 0,418,sig thitung 0.677, dan t tabel (n-k=117-1=116 ; 0,05) adalah

1,9806. Nilai thitung sebesar 0,418< ttabel atau –t hitung< -t tabel dan sig t hitung> α,

maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak.

Page 16: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI … · Kinerja perusahaan lazim dilihat dari return yang diberikan oleh perusahaan kepada investor atau kepada pemegang saham (Return

16

Dengan demikian penelitian ini dapat menunjukkan tidak ada pengaruh

yang signifikan antara variabel komite audit pada tingkat α 5 % terhadap nilai

perusahaan. Artinya Hipotesis kedua (2) mengenai dugaan terdapatnya pengaruh

signifikan komite audit terhadap nilai perisahaan tidak dapat ditemukan. Hal ini

berarti jumlah rapat dan pertemuan yang diadakan oleh komite audit belum dapat

meningkatkan ROE atau kinerja operasi. Hal ini mungkin disebabkan rapat dan

pertemuan komite audit belum teragendakan dengan baik.

4.2.3. Pengujian Hipotesis 3

Pada tabel 4.2. menunjukkan variabel kepemilikan manajerial bertanda

positif, menunjukkan adanya hubungan yang searah antara kepemilkan

manajerial dengan Return On Equity (ROE). Koefisien regresi variabel

kepemilikan manajerial sebesar 0,001mengandung arti apabila faktor lainnya

konstan maka pertambahan 1% pada variabel kepemilkan manajerial akan

menyebabkan bertambahnya Return On Equity (ROE) sebesar 0,001.

Hipotesis ketiga (3) mengenai dugaan terdapatnya pengaruh signifikan

kepemilikan manajerial terhadap Nilai Perusahaan (Return On Equity) dapat

dilihat dari hasil pengolahan data (table 4.2.). diperoleh nilai thitung sebesar

0,015, kemudian sig thitung 0,988, serta t tabel (n-k=117-1=116 ; 0,05) adalah

1,9806. Nilai thitung sebesar 0,015 < ttabel atau –t hitung< -t tabel dan sig t hitung> α,

maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Berarti hipotesi

keiga (3) yang menyatakan kepemilikan manajerial berpengaruh positif dan

signifikan terhadap nilai perusahaan (Proksi ROE) ditolak.

Hasil ini mengindikasikan kepemilikan manajerial belum dapat sebagai

kontrol yang efektif guna menghindari konflik kepentingan yang

menyebabkan nilai perusahaan juga meningkat. Hal ini mungkin disebab

masih sedikit kepemilikan manajemen perusahaan di Indonesia (khususnya

perusahaan dalam sample 0.586%) sehingga pusat kontrol tetap dikendalikan

oleh pemegang saham pengendali.

Page 17: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI … · Kinerja perusahaan lazim dilihat dari return yang diberikan oleh perusahaan kepada investor atau kepada pemegang saham (Return

17

Tabel 4.2

Pengujian Hipotesis

Sumber : Data Olahan

5. Kesimpulan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Corporate

Governance yang dalam hal ini diwakili oleh Komisaris Independen,Komite Audit

dan Kepemilikan Manajemen terhadap nilai perusahaan yang diwakili oleh Return

On Equitypada Perusahaan non lembaga keuangan perusahaan yang terdafta di

Bursa Efek Jakarta.

Hasil analisis terhadap model penelitian dan pengujian hipotesis yang diajukan

dalam penelitian menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengujian hipotesis pertama (1) tidak ditemukan pengaruh komisaris

independen terhadap nilai perusahaan dengan menggunakan Return On Equity

sebagai proxi nilai perusahaan, inimenandakan proporsi komisaris independen

bukan merupakan proksi yang baik untuk komisaris independen khususnya

No. Uraian Uji Uji Parsial

Simultan Constant KI KA KM

1 R 0,048

2 R2 0,002

3

Adjusted

R2 -0.024

4 F Hitung 0.087

5 F Tabel 2.685

6 Koefisien

-2,150 0,2930

0,1050

0,0010

7

Nilai t

hitung

-5,707

0,3420

0,4180

0,0150

8

Nilai t

tabel

1.9806 1.9806 1.9806

9 Signifikan 0.967

0,000

0,7330

0,6770

0,9880

Page 18: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI … · Kinerja perusahaan lazim dilihat dari return yang diberikan oleh perusahaan kepada investor atau kepada pemegang saham (Return

18

dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini mendukung temuan Rachmawati dan

Triatmoko (2007) dan Herawaty (2008).

2. Pengujian hipotesis kedua (2) tidak ditemukan bukti bahwa Jumlah Rapat dan

pertemuan komite audit berpengaruh terhadap ROE. Hal ini mungkin

disebabkan rapat dan pertemuan komite audit yang diadakan oleh komite audit

belum teragendakan dengan baik. Hasil penelitian ini sesuai Rachmawati dan

Triatmoko (2007).

3. Pengujian hipotesis ketiga (3) tidak ditemukan bukti bahwa kepemilikan

manajerial berpengaruh terhadap Return On Equity. Hal ini mungkin disebab

masih sedikit kepemilikan manajerial perusahaan di dalam sample= 0,586%),

sehingga kontrol sentral tetap dimiliki oleh pemegang saham yang besar. Namun

hasil penelitian mendukung temuan Khan et. al 2007, dan Herawaty (2008).

Page 19: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI … · Kinerja perusahaan lazim dilihat dari return yang diberikan oleh perusahaan kepada investor atau kepada pemegang saham (Return

19

Daftar Pustaka :

Abdullah, M.S, Syed Zulfiqar Ali Shah and Arshad Hassan (2008) ,‖ Impact of Corporate

Governance on Financial Performance of Firms: Evidence from Pakistan‖. The

Business Review, Cambridge Vol. 11 Num. 2. pp. 282 - 290

Abdullah, S. N, 2006 ,‖ Board structure and ownership in Malaysia: the case of distressed

listed companies‖ VOL. 6 NO. 5 , pp. 582-594, Q Emerald Group Publishing Limited,

ISSN 1472-0701 DOI 10.1108/14720700610706072

Arifin (2005), ―Peran Akuntan Dalam Menegakkan Prinsip Good Corporate Governance

Pada Perusahaan Di Indonesia (Tinjauan Perspektif Teori Keagenan)‖. Pidato

Disampaikan Pada Sidang Senat Guru Besar Universitas Diponegoro Dalam Rangka

Pengusulan Jabatan Guru Besar. http://eprints.undip.ac.id/333/1/Arifin.pdf

Bipinajinkya, Sanjeev bhojraj And Partha Sengupta, 2005 ―The Association between Outside

Directors, Institutional Investors and the Properties of Management Earnings

Forecasts‖. Journal of Accounting Research , Vol. 43 No. 3 June .p.342-376

Chan, Kam C. and Li, Joanne, Audit Committee and Firm Value: Evidence on Outside Top

Executives as Expert-Independent Directors. Corporate Governance: An International

Review, Vol. 16, Issue 1, pp. 16-31, January 2008.

Christiawan, Yulius Jogi dan Josua Tarigan, 2007‖ Kepemilikan Manajerial : Kebijakan

Hutang, Kinerja dan Nilai Perusahaan‖ Jurnal Akuntansi Keuangan, Vol. No 1, Mei .

p.1-8

Effendi, Muhammad Arief (2005),‖Peranan komite audit dalam meningkatkan kinerja

perusahaan‖. Jurnal Akuntansi Pemerintah, Vol. 1 No. 1, Mei 2005 .

Fama, E, Jensen, M., 1983. Separation of ownership and control. Journal of Law and

Economics 26 (2), 301±325.

Herawaty, Vinola 2008,”Peran Praktek Corporate Governance Sebagai Moderating Variable

dari Pengaruh Earnings Management Terhadap Nilai Perusahaan‖, Jurnal Akuntansi

dan Keuangan , Vol. 10 Nov 2008.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, 1999, ‖metodologi Penelitian Bisnis untuk

Akuntansi dan Manajemen‖, BPFE Jogjakarta,131.

Islahuddin dan Rika Nurlela, 2008,” Pengaruh Corporate Governance Sebagai Terhadap Nilai

Perusahaan Dengan Prosentase Kepemilikan Managemen Sebagai Variabel

Moderating. Simposium Nasinoal Akuntansi XI. Pontianak

Jensen, MC and Meckling (1976), ―Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Costs

and Ownership Structur‖. Journal of Financial Economics. Vol 3, p.305-360.

Page 20: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI … · Kinerja perusahaan lazim dilihat dari return yang diberikan oleh perusahaan kepada investor atau kepada pemegang saham (Return

20

Khan, Arifur Rahman, Balasingham Balachandran and Paul Mather (2007),‖ Managerial

Share Ownership and Firm Performance‖. Evidence from Australia.

. http://www.afaanz.org/openconf/afaanz/paper

Klein, April 2002,‖Audit committee, board of director characteristics, and earnings

management‖. Journal of Accounting and Economics, Vol .33 . Issue 3 August

2002.p. 375–400.

Klein, Peter Charles, Shapiro, Daniel M. and Young, Jeffrey (2005),‖ Corporate Governance,

Family Ownership and Firm Value‖. The Canadian Evidence. Corporate Governance:

An International Review, Vol. 13, No. 6, pp. 769-784, November 2005. Available at

SSRN: http://ssrn.com/abstract=856652 or doi:10.1111/j.1467-8683.2005.00469.x

Klapper, Leora F. and Inessa Love (2004), ―Corporate governance, investor protection, and

performance in emerging markets‖. Journal of Corporate FinanceVolume 10, Issue 5,

November , Pages 703-728

Komite Nasional Kebijakan Governance, (2004). Pedoman Tentang Komisaris Independen.

http://www.governanceindonesia. or.id/main.

Komite Nasional Good Corporate Governance (2002),‖ Pedoman Pembentukan Komite

Audit yang Efektif‖.http://www.governance-indonesia.com/pedoman/audit/

Komite Nasional Good Corporate Governance 2006,‖Pedoman Umum Corporate

Governance Indonesia‖.

http://www.bapepam.go.id/pasar_modal/publikasi_pm/info_pm/Pedoman%20GCG%

20Indonesia%202006.pdf

Morck, R, Sheifer, A dan Vishney, R. 1988. ―Management Ownership and

Market Valuation: An Empirical Analysis‖. Journal of Financial

Economics, 20: 293—316

Mir, Ali El and Souad Seboui, 2008 , ―Corporate governance and the relationship between

EVA and created shareholder value‖. Corporate governance, Vol. 08 No.1 p.46-58

Mudambi, Ram and Carmela Nicosia, 1995, ―Ownership Structure and Firm Performance:

Evidence from the UK Financial Service Industry‖, http://ssrn.com/abstract=295575

Rachmawati, Andri dan Hanung Triatmoko (2007). Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi

X. Makasar

Rahim ,Ruzita Abdul. Mohd. Hasimi Yaacob, Norazlan Alias and Fauzias Mat Nor, 2008, ‖

Investment, Board Governance and Firm Value: A Panel DataAnalysis.

http://www.wbiconpro.com/332-Ruzita.pdf

Page 21: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI … · Kinerja perusahaan lazim dilihat dari return yang diberikan oleh perusahaan kepada investor atau kepada pemegang saham (Return

21

Rosenstein, S. and Wyatt, J.G. (1990), ―Outside directors, board Independence, and

shareholder wealth‖, Journal of Financial Economics, Vol. 26 No. 2, pp. 175-191.

Ruan, W., Tian, G. & Ma, S. (2009) Managerial Ownership, Capital Structure and Firm

Value. Working paper. http://www.finance.nsyu.edu.tw/sfm/17/program

/FullPaper/068-1758251616.pdf

Salamun, Suyono (2000),‖Good Governancedan Peran Auditor Internal‖. Media Komunikasi

dan Informasi Akuntansi dan Keuangan No. 01 – Tahun I Agustus 2000

Siallagan, Hamonangan dan Mas’ud Machfoedz. 2006,‖ Mekanisme Corporate Governance

Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan, SNA. 9.

Thomas S. Kaihatu, 2006,‖ Good Corporate Governance dan Penerapannya di Indonesia’.

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, VOL.8, No. 1, Maret 2006: 1-9.

Truong, Thanh. 2006, ‖ Corporate Boards, Ownership and Agency Costs: Evidence from

Ausralia‖ The Business Review, Cambridge; Summer, Vol 5, No. 2 2006. pg. 163-

167.

Utomo, Mochamad Hoshi, (2006),‖ Komisaris Independen Penggerak Praktik GCG di

Perusahaan‖. Buletin Hukum Perbankan dan Kebanksentralan, Volume 4, Nomor 3,

Penerbit : PT. Indeks kelompok Gramedia.

Victoria, Krivogorsky (2006), ―Ownership, board structure, and performance in continental

Europe‖. The International Journal of Accounting, Volume 41, Issue 2, Pages 176-

197

Wahyudi, Untung dan Hartini Prasetyaning Pawestri (2006) ―Implikasi Struktur Kepemilikan

Terhadap Nilai Perusahaan : Dengan Keputusan Keuangan Sebagai Variabel

Intervening‖. Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang 23-26 Agustus

Weir, Charlie, Laing, David and McKnight, Phillip J.(2003),‖An Empirical Analysis of the

Impact of Corporate Governance Mechanisms on the Performance of UK Firms‖.

Available at SSRN: http://ssrn.com/abstract=286440 or doi:10.2139/ssrn.286440

Working Paper Series

Xie, Biao, Wallace N. Davidson III , Peter J. DaDalt. 2002,‖Earnings management and

corporate governance:the role of the board and the audit committee, © Elsevier

Science B.V. All rights reserved

Page 22: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI … · Kinerja perusahaan lazim dilihat dari return yang diberikan oleh perusahaan kepada investor atau kepada pemegang saham (Return

22

Referensi Lain

UU Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007.

Keputusan Ketua Bapepam, No. Kep- 29/PM/2004, tanggal 24 september 2004

http://www.investopedia.com/terms/r/returnonequity.asp