Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

48
1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS INDEKS KINERJA [email protected] Marimin

Transcript of Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

Page 1: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

1

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BERBASIS INDEKS KINERJA

[email protected]

Marimin

Page 2: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

2

Gambar : Siklus data, informasi, keputusan dan aksi

Informasi

Keputusan

Data

Aksi

Alternatif Keputusan

SOP

DSSSIMBilanganTerms

Monev

Keterangan: SIM : Sistem Informasi ManajemenDSS : Decision Support SystemSOP : Standard Operational ProcedureMonev : Monitoring dan Evaluasi

Page 3: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

3

• System Definition

Element (E1) E2

E3

E5E4

Sub Goal

Goal

• System Phylosophy

- Goal Oriented (Cybernetic) C S

- Holistic Not Partial H

- Effectiveness Not Efficiency E

Page 4: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

4

Pengertian Sistem

Suatu gugus dari elemen-elemen yang saling berinteraksi secara teratur dalam rangka mencapai tujuan atau sub tujuan.

Page 5: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

5

• System Classification Matrix

System Input Process Output

Analysis

Synthesis

? Narrow aspect

? Wide aspect

Design ?

Control ?

Page 6: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

6

Gambar : Diagram input output Sistem Perencanaan Investasi Agroindustri

Input Lingkungan

Kebijakan Pemerintah Kondisi Sosial Budaya

SISTEM PERENCANAAN INVESTASI PRODUK

AGROINDUSTRI

Input TerkendaliKebutuhan bahan baku Jumlah Produksi Jumlah Investasi Sarana dan Prasarana

Output Dikehendaki

Jaminan kualitas Stabilitas harga produk Ketepatan pengembalian

dana investasi Keuntungan yang optimal

Output Tak Dikehendaki Kelangkaan bahan baku Harga bahan baku

meningkat tajam Pencemaran lingkungan

Input Tak Terkendali

Produktivitas lahan Harga pasar Tingkat bunga bank

Manajemen Perencanaann Agroindustri

Page 7: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

7

TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Fungsi Manajemen

• Perencanaan

• “Staffing”

• Pengorganisasian

• Pelaksanaan

• Monitoring

• Evaluasi

Hirarki Sifat

Top Level

Up Medium Low

Lower

• Directif

• Strategis

• Taktis

• Operasional

Cara

1. Dengan Intuisi

2. Dengan Analisa Keputusan

Page 8: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

8

Jangka Lingkungan Sifat

Direktif Panjang Dinamis dan probalistik intuitif

Arahan-arahan strategis yang kadang bersifat intuitif

Strategis Panjang Dinamis dan mempengaruhi faktor-faktor dengan kepastian yang sangat rendah

Tidak bisa diprogram karena preferensi pengambil keputusan perlu masuk secara utuh

Taktis Menengah-pendek

Dinamis dan mempengaruhi faktor-faktor dengan asumsi kepastian yang tinggi

Bisa dibuat program dengan masukan preferensi pengambil keputusan

Operasional Pendek Dianggap statik dan tidak mempengaruhi faktor-faktor

Bisa dibuat program karena sifatnya berulang

Tabel: Permasalahan manajemen

Page 9: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

9

Senang Sedih

• Tidak Pasti

• Kompleks

• Dinamis

• Persaingan

• Terbatas

• Pilihan

• Informasi

• Preferensi

Intuisi

Logika tidak

dapat diperiksa

Keputusan Hasil

Kecerdasan

Persepsi

Falsafah

Bingung cemas

Berfikir Rasa tidak Enak

Bertindak Puji Cela

LINGKUNGAN

REAKSI

Gambar : Pengambilan Keputusan dengan Intuisi

Page 10: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

10

• Tidak Pasti

• Kompleks

• Dinamis

• Persaingan

• Terbatas

• Pilihan

• Informasi

• Preferensi

Keputs. Hasil

Kecerdasan

Persepsi

Falsafah

Bingung cemas

Berfikir Rasa tidak Enak

Bertindak Puji Cela

LINGKUNGAN

REAKSI

Gambar : Pengambilan Keputusan dengan Analisa Keputusan

• Alternatif2

• Penetapan kemungkinan

• Struktur Model

• Penetapan Nilai• Preferensi Waktu• Preferensi Risiko

Logika

Senang Sedih

ANALISA KEPUTUSAN (Normatif)

Sensitifitas nilai informasi

Pandangan ke dalam

Page 11: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

11

MCDM SEBAGAI SALAH SATU MODEL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Tujuan yang akan dicapai Masalah yang akan diselesaikan

Alternatives alat/rencana/…

Pengambil Keputusan

Kriteria Kinerja

Page 12: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

12

KOMPONEN KEPUTUSAN

Alternatif Keputusan

Kriteria Keputusan

Bobot Kriteria

Model Penilaian

Model Penghitungan

Tipe Pengambil Keputusan

Page 13: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

13

MODEL PENILAIAN

1. Menggunakan Nilai Numerik (Nyata)

Kriteria dan atau alat ukurnya jelas (obyektif)

•Sebagai misal Suhu Ruang (termometer)

•Tinggi Badan

•Berat Badan

•Hasil perhitungan dengan rumus yang jelas:

•BCR;

•IRR

•NPV

Page 14: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

14

MODEL PENILAIAN

2. Menggunakan Skala Ordinal

Kriteria kompleks melibatkan presepsi (subyektif)

Jumlah skala 3; 5; 7 (disarankan ganjil)

• Sebagai misal Rasa TEH (5 Skala)

• 1. Sangat tidak enak 4. Enak

• 2. Tidak Enak 5. Sangat enak

• 3. Cukup Enak

• Stabilitas politik (3 Skala)

. 1. Kurang Stabil 3. Sangat Stabil

. 2. Stabil

Page 15: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

15

MODEL PENILAIAN

3. Menggunakan Nilai Perbandingan Berpasangan

Misal pada AHP : <misal A dibandingkan dengan B>

1 : A dan B sama penting 7 : A sangat nyata lebih penting dari B

3 : A sedikit lebih penting dari B 9 : A pasti lebih penting dari B

5 : A jelas lebih penting dari B

Pembacaan Lain:

3: A tiga kali lebih penting dari B

5: A lima kali lebih penting dari B

Page 16: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

16

Model Penilaian Fuzzy (trapezoidal) usia pendudukModel Penilaian Fuzzy (trapezoidal) usia penduduk

Page 17: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

17

Model Penilaiann Fuzzy Tingkat Kemiskinan PendudukModel Penilaiann Fuzzy Tingkat Kemiskinan Penduduk

Page 18: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

18

36 3735

1

38

OK PL PH

A little too hot: positive low

Much too hot: positivehigh

A little too cold: negative low

NL

34 3933

Much too cold: negativehigh

NH

Fuzzy Triangular: Suhu air mandi

Page 19: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

19

Latihan Model Penilaian

Berikan contoh kasus penerapan metode penilaian dengan:

• Terukur Jelas

• Skala Ordinal

• Perbandingan Berpasangan

• Preferensi Fuzzy

Page 20: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

20

PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS INDEKS KINERJA

A. METODE BAYES

B. METODE PERBANDINGAN EKSPONENSIAL (MPE)

C. COMPOSIT PERFORMANCE INDEX (CPI)

Page 21: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

21

MATRIK KEPUTUSAN :

ALTERNA-TIF

KRITERIA NILAIALT. KEP.

RANGKINGALT. KEP.K1 K2 ….. Kn

ALT1 V11 V12 ….. V1n Nk1

ALT2 V21 V22 ….. V2n Nk2

ALT3 :

: :

ALTm Vm1 Vm2 ….. Vmn Nkm

BOBOT B1 B2 ….. Bn

MODEL PENGHITUNGAN

1. BAYES : Nki =nΣj = 1

Vij * Bj ,nΣj = 1

Bj = 1.0

2. Per. Eksponensial : Nki =nΣj = 1

(Vij ) Bj , Bj = Bulat >0

3. Composite Performance Indeks (CPI)

Page 22: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

22

Contoh Kasus =

• Fokus = Pemilihan Metode Penanganan Limbah yang sesuai• Alternatif = 1. Sanitary landfill

2. Open dumping

3. Incineration

• Kreteria = 1. Kemampuan/capasitas

2. Efektifitas Penanganan

3. Biaya

• Metode Penilaian = ordinal

1. Sangat Kurang

2. Kurang3. Biasa

4. Bagus

5. Sangat Bagus

Page 23: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

23

• Matrik Keputusan

Alternatif Kriteria Nilai Keputusan

Kemampuan Eff. Biaya Bayes MPE

1. Open dumping

2. Sanitary landfill

3. Inceneration

Bobot Bayes

MPE

Page 24: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

24

• Matrik Keputusan

Alternatif Kriteria Nilai Keputusan

Kemampuan Eff. Biaya Bayes MPE

1. Open dumping 4 4 3

2. Sanitary landfill 4 5 2

3. Inceneration 4 3 4

Bobot Bayes 0.3 0.4 0.3

MPE 3 4 3

Page 25: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

25

A. METODE BAYES

• Merupakan teknik yang digunakan untuk melakukan analisis dalam

pengambilan keputusan terbaik dari sejumlah alternatif

• Persamaan Bayes yang digunakan untuk menghitung nilai setiap alternatif

disederhanakan menjadi :

mTotal Nilai i = Nilai ij (Kritj) j = 1

dimana:

Total Nilai i= total nilai akhir dari alternatif ke-i

Nilai ij = nilai dari alternatif ke-i pada kriteria ke-j

Krit j = tingkat kepentingan (bobot) kriteria ke-j

i = 1,2,3,…n; n = jumlah alternatif

j = 1,2,3,…m; m = jumlah kriteria

Page 26: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

26

• Pengambilan keputusan merupakan suatu pemilihan aksi a dari

sekelompok aksi yang mungkin (A).

• Nilai kinerja dari setiap aksi a dan status situasi digambarkan

dengan menggunakan pay off matrix

Tabel : Pay off matrix

a

1 2 . . . n

a1 X X . . .

a2 X X . . .

. . . . . .

. . . . . .

. . . . . .

am . . . . .

Kriteria Bayes

Page 27: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

27

= status situasi yang dapat berupa kondisi, kriteria seleksi atau

persyaratan pemilihan

a = dapat berupa aksi, strategi atau pilihan

x = nilai penampakan dari setiap aksi dan status situasi

• Apabila satuan dari x tidak sama, matriks harus diubah ke dalam bentuk

CPI (Comparative Performance Index)

• caranya dengan menentukan nilai minimum pada setiap lajur (setiap

status situasi), dan menetapkan nilai minimum tersebut = seratus.

Dimana:

Page 28: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

28

Contoh Aplikasi Bayes

• Penentuan media iklan yang sesuai dari produk baru suatu industri

• Prosedur Bayes digunakan untuk menentukan rekapitulasi hasil penilaian kesesuaian media iklan yang telah dilakukan oleh pakar

• Informasi awal ini akan diubah “harga harapan” (HH) menjadi informasi yang dapat dipercaya

• Rumus “harga harapan” untuk merekapitulasi nilai hasil survey pakar adalah sebagai berikut:

mHH (ai) = Pij.P(j); dengan i = 1,2,3,…n j=1

Page 29: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

29

• Matrik Keputusan

Alternatif Kriteria Nilai Keputusan

Kemampuan Eff. Biaya Bayes MPE

1. Open dumping 4 4 3 3.7 (2)

2. Sanitary landfill 4 5 2 3.8 (1)

3. Inceneration 4 3 4 3.6 (3)

Bobot Bayes 0.3 0.4 0.3

MPE 3 4 3

Page 30: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

30

B. METODE PERBANDINGAN EKSPONENSIAL (MPE)

• Merupakan salah satu metode untuk menentukan urutan prioritas alternatif keputusan dengan kriteria jamak

• Teknik ini digunakan sebagai pembantu bagi individu pengambilan keputusan untuk menggunakan rancang bangun model yang telah terdefinisi dengan baik pada tahapan proses

Prosedur MPE

• Formulasi perhitungan skor untuk setiap alternatif dalam metoda

perbandingan eksponensial adalah:

mTotal nilai (TNi) = (RK ij)TKK j

j=1

Page 31: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

31

dengan :

TNi = Total nilai alternatif ke -i

RK ij = derajat kepentingan relatif kriteria ke-j pada pilihan keputusan i

TKK j = derajat kepentingan kritera keputusan ke-j; TKKj > 0; bulat

n = jumlah pilihan keputusan

m = jumlah kriteria keputusan

• Penentuan tingkat kepentingan kriteria dilakukan dengan cara

wawancara dengan pakar atau melalui kesepakatan curah pendapat.

• Penentuan skor alternatif pada kriteria tertentu dilakukan dengan

memberi nilai setiap alternatif berdasarkan nilai kriterianya

Page 32: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

32

Keuntungan Metode MPE

• Mengurangi bias yang mungkin terjadi dalam analisa

• Nilai skor yang menggambarkan urutan prioritas menjadi besar (fungsi eksponensial) ini mengakibatkan urutan prioritas alternatif keputusan lebih nyata

Page 33: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

33

• Matrik Keputusan

Alternatif Kriteria Nilai Keputusan

Kemampuan Eff. Biaya Bayes MPE

1. Open dumping 4 4 3 3.7 (2)

2. Sanitary landfill 4 5 2 3.8 (1)

3. Inceneration 4 3 4 3.6 (3)

Bobot Bayes 0.3 0.4 0.3

MPE 3 4 3

Page 34: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

34

Contoh Lain Aplikasi Metode MPE

• Penilaian terhadap tiga alternatif produk agroindustri

berbasis ubi kayu (Tepung tapioka, Keripik singkong, dan

Pakan ternak)

• Kriteria yang dipertimbangkan:potensi pasar, kondisi

bahan baku, nilai tambah produk, daya serap tenaga

kerja, teknologi yang sudah dipakai, kondisi sosial

budaya, dan dampak terhadap lingkungan

• Penilaian alternatif pada setiap kriteria menggunakan

skala penilaian 1-9

Page 35: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

35

Tabel: Penilaian alternatif produk agroindustri potensial

No Kriteria Tingkat Kepenti

ngan

Nilai Alternatif Produk

Tepung Tapioka

Kripik Singkong

Pakan Ternak

1 Potensi Pasar 9 8 6 6

2 Kondisi Bahan Baku 8 8 6 8

3 Nilai Tambah produk 6 6 4 5

4 Daya Serap Tenaga Kerja 7 8 6 6

5 Teknologi yang Sudah dipakai 5 8 6 6

6 Kondisi Sosial Budaya 7 8 8 8

7 Dampak Terhadap Lingkungan 5 6 8 6

Page 36: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

36

• Setelah dihitung menggunakan teknik MPE maka akan terlihat urutan atau

prioritas produk agroindustri yang potensial untuk diinvestasikan

Prioritas Alternatif terpilih Nilai MPE

Produk potensial 1 Tepung tapioka 155.267.448

Produk potensial 2 Pakan ternak 29.263.177

Produk potensial 3 Keripik singkong 14.179.040

Tabel : Hasil pehitungan dengan MPE

Maka dapat disimpulkan bahwa produk agroindustri yang paling potensial

untuk diinvestasikan adalah tepung tapioka, dengan nilai 155.276.448

Page 37: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

37

Latihan Penerapan Metode Bayes dan MPE

• Fokus =

• Alternatif = 1.

2.

3.

• Kreteria = 1.

2.

3.

• Metode Penilaian : ordinal (generik)1. Sangat Kurang

2. Kurang3. Biasa

4. Bagus

5. Sangat Bagus

Page 38: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

38

• Matrik Keputusan

Alternatif Kriteria Nilai Keputusan

Bayes MPE

1.

2.

3.

Bobot Bayes

MPE

Page 39: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

39

C. COMPOSIT PERFORMANCE INDEX (CPI)

Merupakan indeks gabungan (Composite Index) yang dapat

digunakan untuk menentukan penilaian atau peringkat dari berbagai

alternatif (i) berdasarkan beberapa kriteria (j).

Formula yang digunakan dalam teknik CPI :

Aij = Xij (min) x 100 / Xij (min)A(i + 1.j) = (X(I + 1.j) )/ Xij (min) x 100Iij = Aij x Pj

n

Ii = (Iij) j =1

Page 40: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

40

Keterangan:

Aij = nilai alternatif ke-i pada kriteria ke – j

Xij (min) = nilai alternatif ke-i pada kriteria awal minimum ke-j

A(i + 1.j) = nilai alternatif ke-i + 1 pada kriteria ke – j

X(i + 1.j) = nilai alternatif ke-i + 1 pada kriteria awal ke – j

Pj = bobot kepentingan kriteria ke – j

Iij = indeks alternatif ke-i

Ii = indeks gabungan kriteria pada alternatif ke –i

i = 1, 2, 3,…, n

j = 1, 2, 3,…, m

Page 41: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

41

• Sebagai ilustrasi, terdapat 3 alternatif yang dinilai yaitu Industri Minyak

Sawit, Industri Pengolahan Teh dan Industri Coklat Bubuk dengan kriteria

kelayakan IRR (Internal Rate of Return), B/C (Benefit/Cost Ratio) dan Pay

Back Period (waktu pengembalian modal)

Tabel: Matrik awal penilaian alternatif pemilihan industri yang paling layak

Alternatif Kriteria

IRR (%) B/C PBP (Thn)

1.  Industri Minyak Sawit (CPO) 30 1,1 5

2.  Industri Pengolahan Teh 20 1,15 6

3.  Industri Coklat Bubuk 25 1,2 4

Bobot Kriteria 0,3 0,4 0,3

Page 42: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

42

Prosedur Penyelesaian CPI

• Identifikasi kriteria tren positif (semakin tinggi nilaianya semakin

baik) dan tren negatif (semakin rendah nilainya semakin baik)

• Untuk kriteria tren positif, nilai minimum pada setiap kriteria

ditranspormasi ke seratus, sedangkan nilai lainnya

ditranspormasi secara proporsional lebih tinggi.

• Untuk kriteria tren negatif, nilai minimum pada setiap kriteria

ditranspormasi ke seratus, sedangkan nilai lainnya

ditranspormasi secara proporsional lebih rendah.

• Perhitungan selanjutnya mengikuti prosedur Bayes.

Page 43: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

43

Tabel: Matrik hasil transformasi melalui teknik perbandingan indeks kinerja

Alternatif Kriteria Nilai

Alternatif

Peringkat

IRR B/C PBP (Thn)

1. Industri Minyak Sawit (CPO)

150 100 80 109 2

2. Industri Pengolahan Teh 100 104,5 66.7 91,8 3

3. Industri Coklat Bubuk 125 109,1 100 111,1 1

Bobot Kriteria 0,3 0,4 0,3

Dengan demikian alternatif 3 yaitu Industri Coklat Bubuk sebagai peringkat 1

disusul oleh industri minyak sawit dan kemudian industri pengolahan teh.

Page 44: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

44

• Latihan: Aplikasi metoide CPI

• Ilustrasi Kasus:

Tabel: Matrik awal penilaian alternatif ___________________________

Alternatif Kriteria

1.

2. 

3. 

Bobot Kriteria

Page 45: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

45

Tabel: Matrik hasil transformasi CPI

Alternatif Kriteria Nilai

Alternatif

Peringkat

1.

2.

3.

Bobot Kriteria

Page 46: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

46

Pemiliha Metode

• Penilaian Tidak Seragam CPI

• Penilaian seragam - Bayes atau MPE

• Apabila skala penilaian ordinal - MPE

• Apabil nilai alternatif adalah terukur nyata - Bayes

Page 47: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

47

Tugas

• Pilih kasus pengambilan keputusan dalam sistem

manajemen Agroindustri

• Tentukan minimum 4 alternatif dan 4 kritera

• Buat matrik keputusannya dan isi matrik keputusan

• Tentukan teknik yang sesuai untuk menyelesaikannya

• Selesaikan dan bahas secara komprehensif

Page 48: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja-TIN-10

48

1. Marimin, 2004, Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk, Grassindo, Jakarta.

2. Marimin, 2005, Teknik dan Aplikasi Sistem Pakar dalam Teknologi Manajerial, IPB Press, Bogor

3. Turban, E., 2001, Decision Support System and Intelligent System, Prentice Hall, New Jersey.