Penerapan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Kompetensi ... · Pedagogik berasal dari bahasa...

23
1 Penerapan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Kompetensi Pedagogik Guru SMK Saraswati Salatiga Tugas Akhir Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer Disusun Oleh: Yusach Nasadit 702011167 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA JULI 2016

Transcript of Penerapan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Kompetensi ... · Pedagogik berasal dari bahasa...

Page 1: Penerapan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Kompetensi ... · Pedagogik berasal dari bahasa Yunani paidagōgeō, dimana paǐs, genetif, paidos. berarti “anak” dan . àgô ...

1

Penerapan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Kompetensi Pedagogik

Guru SMK Saraswati Salatiga

Tugas Akhir

Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Disusun Oleh:

Yusach Nasadit

702011167

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN

KOMPUTER

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

JULI 2016

Page 2: Penerapan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Kompetensi ... · Pedagogik berasal dari bahasa Yunani paidagōgeō, dimana paǐs, genetif, paidos. berarti “anak” dan . àgô ...

2

Page 3: Penerapan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Kompetensi ... · Pedagogik berasal dari bahasa Yunani paidagōgeō, dimana paǐs, genetif, paidos. berarti “anak” dan . àgô ...

3

Page 4: Penerapan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Kompetensi ... · Pedagogik berasal dari bahasa Yunani paidagōgeō, dimana paǐs, genetif, paidos. berarti “anak” dan . àgô ...

4

LEMBAR PERSETUJUAN

Penerapan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Kompetensi Pedagogik

Guru SMK Saraswati Salatiga

Oleh:

Yusach Nasadit

702011167

Tugas Akhir

Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Telah disetujui untuk di-review:

Tanggal:.. ............................

Dra. Lina Sinatra Wijaya, M.A

Pembimbing

Page 5: Penerapan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Kompetensi ... · Pedagogik berasal dari bahasa Yunani paidagōgeō, dimana paǐs, genetif, paidos. berarti “anak” dan . àgô ...

5

Page 6: Penerapan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Kompetensi ... · Pedagogik berasal dari bahasa Yunani paidagōgeō, dimana paǐs, genetif, paidos. berarti “anak” dan . àgô ...

6

Penerapan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Kompetensi Pedagogik

Guru SMK Saraswati Salatiga

1)

Yusach Nasadit, 2)

Lina Sinatra Wijaya

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email: 1)

[email protected], 2)

[email protected].

Abstract

The strategic position for improving teacher’s quality of education is strongly

influenced by their professional ability. Professional ability of teachers consists of two

skills, namely educational skills and pedagogical skill. The aim of the study is to see how

the expertise of information technology teachers in implementing the information

technology and the performance of the teachers in pedagogical skill in multimedia

program of SMK Saraswati Salatiga. This research was conducted with a qualitative

approach with case study method. The object of this study is multimedia teachers of SMK

Saraswati Salatiga

The results indicate that: (1) teacher pedagogical competence of SMK Saraswati

especially multimedia study program is going well based on the standards of existing

competencies. (2) Utilization of information technology in learning goes well, due to the

number of the application programs used as a teaching material as well as the knowledge

taught to students. (3) The application of information technology in pedagogical

competence of the teachers in SMK Saraswati is maintained and unified, seen from the

material taught and applied in the school which is based on the standard of competence.

Keywords: Information Technology, Pedagogy of teacher teaching and learning.

Abstrak

Posisi strategis guru untuk meningkatkan mutu pendidikan sangat dipengaruhi

oleh kemampuan profesionalnya. Kemampuan profesional guru sendiri terdiri dari dua

kemampuan, yaitu bidang keahlianya dan keterampilan pedagogik pengajaranya. Tujuan

dari penelitian ini adalah melihat bagaimana keahlian seorang guru teknologi informasi

dalam penerapan teknologi informasi tersebut dan kinerjanya pada kompetensi

pedagogik pengajaranya di program studi multimedia SMK Saraswati Salatiga. Penelitian

ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus..Objek dalam

penelitian ini ialah guru-guru program studi multimedia SMK Saraswati Salatiga

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Kompetensi pedagogik pada guru

program studi multimedia SMK Saraswati berjalan baik dan sesuai dengan standar

kompetensi yang ada. (2) Pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran terlihat

berjalan baik. Hal ini dilihat dari cukup banyaknya program aplikasi teknologi informasi

yang digunakan sebagai bahan ajar juga sebagai ilmu pengetahuan yang hendak diajari

kepada siswa. (3) Penerapan teknologi informasi pada kompetensi pedagogik guru

program studi multimedia SMK Saraswati begitu kuat dan terpadu. Terlihat dari materi

yang diajarkan berupa penggunaan dan penguasaan terhadap program aplikasi teknologi

informasi yang juga telah tercantum pada standar kompetensinya.

Kata kunci: Teknologi Informasi, Pedagogik pengajaran guru

1. Pendahuluan

_______________________________________________________________ 1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan Teknik

Informatika dan Komputer, Universitas Kristen Satya Wacana 2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya

Wacana

Page 7: Penerapan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Kompetensi ... · Pedagogik berasal dari bahasa Yunani paidagōgeō, dimana paǐs, genetif, paidos. berarti “anak” dan . àgô ...

7

1. PENDAHULUAN

Perkembangan pemanfaatan teknologi informasi dalam dunia pendidikan

saat ini sudah tidak bisa ditawar lagi karena telah menyatu dengan perkembangan

setiap aktivitas kehidupan, tidak terkecuali dalam dunia pendidikan. Penerapan

teknologi informasi yang memadai dalam dunia pendidikan telah menjadi solusi

bagi para pendidik untuk membuat proses pembelajaran menjadi menarik, efektif

dan efisien [1]. Peran guru merupakan salah satu komponen utama bidang

pendidikan yang menjadi faktor penentu tinggi rendahnya kualitas hasil

pendidikan. UU Guru dan Dosen No.14 Tahun 2005 menyebutkan bahwa seorang

guru harus memiliki empat kompetensi yakni pedagogik, kepribadian, sosial, dan

profesional. Kompetensi pedagogik sendiri adalah kemampuan mengelola

pembelajaran peserta didik meliputi pemahaman terhadap peserta didik,

perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan

pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai kompetensi yang

dimilikinya[2].

Untuk kepentingan tersebut, guru tidak hanya harus memiliki kualifikasi

pendidikan yang tinggi, tetapi juga harus mampu menentukan secara tepat materi

pembelajaran yang relevan dengan kemampuan dan kebutuhan siswa. Dalam

implementasi pembelajaran guru juga perlu menerapkan strategi yang terbaik

dalam mengolah materi pembelajaran dengan menggunakan teknik, metode yang

tepat sesuai dengan bahan ajar yang akan diberikan, sehingga materi yang

disampaikan dapat dipahami dan dimengerti oleh siswa dengan sempurna. Jelas bahwa posisi strategis guru untuk meningkatkan mutu hasil

pendidikan ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan profesionalannya,

kemampuan profesional guru merupakan keahliannya personal dan keterampilan

pedagogik pengajaranya.

SMK Saraswati Salatiga merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan

swasta yang berada di Salatiga Jawa Tengah, yang berdasarkan observasi terlihat

bahwa teknologi informasi telah diterapkan yang terlihat dari adanya

Laboratorium komputer, internet, kelas multi media. Artinya sekolah

memanfaatan teknologi informasi untuk meningkatkan mutu pendidikannya .

Pandangan ini akan terlihat sempurna jika kompetensi pedagogik guru dan

peran teknologi informasi berjalan seimbang, maka penelitian perlu dilakukan.

Penelitian dilakan di SMK Saraswati Salatiga dan terlebih khusus guru program

studi keahlian Teknik Informasi dan Komunikasi Program Keahlian multimedia.

2. KAJIAN PUSTAKA

Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian terdahulu dilakukan oleh Ronny Mugara (2012), dengan

judul “Meningkatkan Kompetensi Guru melalui Penguasaan Teknologi Informasi

dan Komunikasi (TIK)”, diperoleh hasil bahwa pengertian peningkatan

kompetensi TIK pada guru adalah kemampuan yang harus dimiliki dan dikuasai

oleh guru untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengajaran dalam

bidang TIK [3].

Dalam penelitian berikut dilakukan oleh Al Mawardi (2011), yang

berjudul “Peningkatan Kompetensi Pedagogik dosen di Jurusan Teknik Sipil

Politeknik Negeri Lhokseumawe”, diperoleh hasil bahwa para dosen jurusan

Teknik Sipil Politeknik Negeri Lhokseumawe memiliki kompetensi pedagogik

yang relatif tinggi. Hal ini diindikasikan dengan kemampuan dosen dalam

membuat SAP dan GBPP, kemampuan membuat bahan ajar, kemampuan

Page 8: Penerapan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Kompetensi ... · Pedagogik berasal dari bahasa Yunani paidagōgeō, dimana paǐs, genetif, paidos. berarti “anak” dan . àgô ...

8

mengelola kelas dan menguasai materi ajar, serta kemampuan dosen mengevaluasi

hasil belajar mahasiswa [4].

Selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Tri Rahayu Ningsih

(2012 ), dengan judul “Penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

pada Guru Tersertifikasi dan Implikasinya terhadap Kompetensi Pedagogik (Studi

Pada Guru PKn SMP Negeri Kota Surakarta Dalam Rangka Peningkatan

Kualitas Berkelanjutan), menyimpulkan bahwa: (1) Penguasaan TIK pada Guru

PKn yang telah tersertifikasi di SMP Negeri Kota Surakarta masih belum

maksimal. (2) Implikasi penguasaan TIK terhadap kompetensi pedagogik Guru

PKn yang telah tersertifikasi di SMP Negeri Kota Surakarta masih rendah atau

belum cukup terlihat. (3) Peningkatan kualitas berkelanjutan pada Guru PKn yang

telah tersertifikasi di SMP Negeri Kota Surakarta sudah cukup berjalan namun

belum optimal sehingga masih perlu peningkatan lagi [5].

Perbedaan penelitian ini dengan ketiga penelitian diatas adalah dalam

penelitian ini penulis ingin mengetahui jenis apa saja teknologi informasi yang

digunakan oleh guru dalam pembelajaran di SMK Saraswati, dan bagaimana

pemanfaatan teknologi informasi itu dalam pembelajaran, serta bagaimana

kinerjanya terhadap kompetensi pedagogik guru di SMK Saraswati setelah

menggunakan teknologi informasi dalam pembelajaran.

Kompetensi Pedagogik

Pedagogik berasal dari bahasa Yunani paidagōgeō, dimana paǐs, genetif,

paidos berarti “anak” dan àgô berarti “memimpin”, sehingga secara harfiah

pedagogik berarti “memimpin anak”. Disamping itu, dalam bahasa Inggris istilah

pedagogy digunakan merujuk kepada teori pengajaran, dimana guru berusaha

memahami bahan ajar, mengenali siswa, dan menentukan cara mengajarnya[6].

Kompetensi merupakan karakteristik yang menonjol bagi seseorang dan

menjadi cara-cara berperilaku dan berfikir dalam segala situasi, dan berlangsung

dalam periode waktu yang lama [7]. Kompetensi juga didefinisikan sebagai

perpaduan dari pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan

dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Pada sistem pengajaran, kompetensi

digunakan untuk mendeskripsikan kemampuan profesional yaitu kemampuan

untuk menunjukkan pengetahuan dan konseptualisasi pada tingkat yang lebih

tinggi. Kompetensi ini dapat diperoleh melalui pendidikan, pelatihan dan

pengalaman lain sesuai tingkat kompetensinya[8].

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan yang berkenaan dengan

pemahaman peserta didik dan pengelola pembelajaran yang mendidik dan dialogis

[6]. Permendiknas nomor 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan

potensi guru, menyebutkan secara rinci bahwa kompetensi pedagogik mencakup:

a) Memahami karateristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual,

sosial,kultural emosional, dan intelektual. b) Menguasai teori belajar dan prinsip-

prinsip pembelajaran yang mendidik. c) Mengembangkan kurikulum yang terkait

dengan mata pelajaran yang diampu. d) Menyelenggarakan pembelajaran yang

mendidik. e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk

pembelajaran. f) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk

mengaktualisasikanberbagai potensi yang dimiliki. g) Berkomunikasi secara

efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik. h) Menyelenggarakan penilaian

dan evaluasi proses hasil belajar. i) Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi

untuk kepentingan pembelajaran. j) Melakukan tindakan reflektif untuk

peningkatan kualitas pembelajaran [9].

Page 9: Penerapan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Kompetensi ... · Pedagogik berasal dari bahasa Yunani paidagōgeō, dimana paǐs, genetif, paidos. berarti “anak” dan . àgô ...

9

Kinerja

Kinerja merupakan kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan

kepada pihak-pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu

organisasi serta mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu organisasi serta

mengetahui dampak positif dan negatif dari suatu kebijakan operasional yang

diambil[10]. Atau dalam hal ini untuk melihat kinerja kopetensi pedagogik guru.

Teknologi Informasi

Teknologi informasi adalah suatu alat yang digunakan untuk mengolah

data, termasuk memproses mendapatkan, menyusun, menyiapkan manipulasi data

dalam pembagian cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu

informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu yang digunakan untuk

keperluan pribadi, bisnis dan pendidikan dan merupakan informasi yang strategis

untuk pengambilan keputusan. Teknologi informasi dapat berupa internet,

telekomunikasi, peralatan teknologi informasi, media dan penyiaran, perpustakaan

dan pusat dokumen dan berbagai peralatan lain yang berhubungan dengan

aktivitas komunikasi yang digunakan untuk menyimpan, menghasilkan, mengolah

dan menyebarkan informasi [11]. Dalam pendidikan Teknologi informasi

diterapkan sebagai media pengelolaan pengetahuan, media pembelajaran, media

pengelolaan usaha (Kecepatan, ketepatan, dan kualitas), dan sebagai media

pengkajian.

Hubungan kompetensi pedagogik pengajaran guru dalam pemanfaatan

teknologi informasi seperti yang tercantum dalam PP Nomor 74 Tahun 2008 pasal

3 ayat 2 bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan Guru dalam

pengelolaan pembelajaran peserta didik melingkupi pemanfaatan teknologi

pembelajaran [12]. Artinya teknologi informasi telah menjadi bagian yang penting

dalam peningkatan mutu pembelajaran.

3. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di SMK Saraswati Salatiga Jawa Tengah

khususnya untuk guru program studi multimedia. Penelitian ini menggunakan

model penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Penelitian kualitatif

merupakan suatu proses penyelidikan untuk memahami masalah sosial

berdasarkan pada penciptaan gambaran holistic lengkap yang dibentuk dengan

kata-kata, melaporkan pandangan informan secara terperinci, dan disusun dalam

sebuah latar alamiah [13]. Teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan

purposive sample. Purposive sample bertujuan dilakukan dengan cara mengambil

subjek bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah tetapi didasarkan atas

tujuan tertentu. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah guru Program

studi multimedia dengan jumlah 3 orang guru.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

observasi dan wawancara. Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana

keadaan sekolah, fasilitas yang ada di sekolah dan perilaku siswa maupun guru

selama proses pembelajaran berlangsung. Wawancara dilakukan dengan tiga

pihak, yaitu; pihak sekolah dalam hal ini bagian kurikulum sebagai penilai kinerja

guru, siswa yang terlibat pengajaran guru, kemudian guru yang merupakan objek

penelitiannya. Pedoman wawancara yang digunakan mengacu pada kompetensi

pedagogik Permendiknas nomor 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi

akademik dan potensi guru [9]. Adapun angket wawancara dilakukan bagi siswa

untuk menggali informasi mengenai pendapat dan hasil yang di rasa dari

pembelajaran yang diberikan guru.

Page 10: Penerapan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Kompetensi ... · Pedagogik berasal dari bahasa Yunani paidagōgeō, dimana paǐs, genetif, paidos. berarti “anak” dan . àgô ...

10

Proses analisis yang digunakan dalam penelitian ini ialah dengan

menggunakan model Miles dan Huberman dalam Andy Prastowo (2012) [14]

yaitu melalui proses reduksi data dengan cara mengkatagorikan data (Coding),

dengan interpretasi data, penyajian data, penarikan simpulan serta triangulasi.

Untuk menarik kesimpulan dan mengambil tindakan, adalah bentuk teks naratif.

Untuk menguji keabsahan data dalam penelitian kualitatif, dalam

penelitian ini menggunakan triangulasi. Triangulasi yang dianggap relevan

untuk menguji keabsahan data adalah dengan melakukan triangulasi

sumber dan triangualsi teknik. Triangulasi teknik, berarti untuk menguji

kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data pada sumber yang sama

dengan teknik yang berbeda, misalnya data diperoleh melalui wawancara, lalu

dicek dengan observasi, dan dokumentasi [15]. dalam triangulasi sumber,

peneliti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu

informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda.

Dalam penelitian ini menggunakan dua teknik triangulasi hanya supaya

keobjektifan ditunjukan dalam penelitian. Pertama-tama mengamati pedagogik

pengajaran guru multimedia. Hasil analisa kemudian akan diuji keabsahannya

dengan menggunakan triangulasi sumber. Peneliti melakukan wawancara

dengan pihak sekolah (kurikulum) dan siswa multimedia SMK Saraswati dan

kemudian pengamatan terhadap pedagogik dilakukan melalaui triangulasi

untuk menguji kebasahan data agar menjadi sumber informasi dengan

melakukan cross check.

Gambar 2

Triangulasi Sumber

Data didapatkan berdasarkan observasi yang dilakukan dengan

melakukan wawancara kepada guru, pihak sekolah, dan siswa. Sehingga

dalam penelitian ini melibatkan triangulasi teknik, yaitu dengan observasi.

wawancara, dan penggunaan dokumen.

Gambar 3.

Triangulasi teknik

Guru

multimedia

Sekolah

(Kurikulum)

Siswa

Observasi Wawancara

Dokumentasi

Page 11: Penerapan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Kompetensi ... · Pedagogik berasal dari bahasa Yunani paidagōgeō, dimana paǐs, genetif, paidos. berarti “anak” dan . àgô ...

11

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Program studi Multimedia (MM) terdiri dari 4 pengajar yang menangani

semua kelas multimedia yakni kelas X sampaai kelas XII. Terdapat 2 kelas untuk

setiap angkatan, jadi untuk program studi Multimedia berjumlah 6 kelas terdiri

dari kelas X sampai kelas XII.

Penelitian ini mengambil sampel 84 siswa yakni yang terdiri dari 4 kelas

yakni kelas X dan XI, dan penanggung jawab kurikulum. Subjek penelitian ini

adalah guru program studi Multimedia (MM) yang terdiri dari 4 orang guru dan

Pihak sekolah (kurikulum) . Peneliti akan memaparkan data dan fakta subyek

penelitian, terutama terkait rumusan masalah yang diajukan. Untuk itu peneliti

mengawalinya dengan menunjukkan beberapa kompetensi pedagogik guru

Multimedia SMK Saraswati Salatiga. Berikut penyajian data hasil wawancara

mengenai pemanfaatan teknologi informasi dan kompetensi pedagogik.

HASIL

Kompetensi Pedagogik Guru

Mengacu pada Permendiknas nomor 16 tahun 2007 tentang standar

kualifikasi akademik dan potensi guru diuraikan sebagai berikut.

a. Sekolah (Kurikulum)

Pemahaman karateristik peserta didik.

Dari hasil yang didapati lewat wawancara diketahui bahwa peran sekolah

SMK Saraswati Salatiga dalam melihat kinerja guru dalam pemahaman terhadap

siswa, berjalan dengan baik dan semua guru didayagunakan untuk berperan aktif

dalam karakter pembinaan anak, baik pembinaan yang sifatnya kurikuler dan

ektrakulikuler. Fungsi lembaga pendidikan (sekolah) adalah : 1) Mendidik calon

warganegara yang dewasa, 2) Mempersiapkan calon warga masyarakat, 3)

Mengembangkan cita-cita profesi atau kerja 4) Mempersiapkan calon pembentuk

keluarga yang baru, 5) Pengembangan pribadi (realisasi pribadi) [16]. Hasil ini

menunjukan bahwa peran sekolah ataupun kurikulum SMK Saraswati Salatiga

telah menerapkan fungsi perannya dengan baik terlihat dari tidak adanya masalah

dalam melaksanakan fungsinya.

Penguasaan teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran.

Dalam menguasai teori belajar dan prinsip pembelajaran yang mendidik

semuanya telah tersirat dalam kurikulum dan Rancangan Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dan implementasinya ada. Pembelajaran tidak hanya

membuat siswa itu bisa dalam kompetensinya, namun juga membina karakter itu

sendiri. Misalkan berdoa saat pembelajaran dimulai dan mensyukuri ketika

selesai pembelajaran. Artinya hal ini tersirat dalam RPP (Rancangan Pelaksanaan

Pembelajaran). RPP menurut PP no 19 tahun 2005 pasal 20 [17] merupakan

perencanaan proses pembelajaran yang meliputi silabus dan rencana

pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi

pembelajaran, metode pembelajaran, sumber belajar, dan penilaia hasil belajar.

Lingkup RPP paling luas mencakup 1 (satu) Komptensi Dasar yang terdiri atas

1(satu)indikator atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih

[18]. Jadi, RPP berupa kegiatan konkret setapak demi setapak yang dilakukan oleh

guru di kelas dalam mendampingi peserta didik. Maka dapat disimpulkan bahwa

peran guru SMK Saraswati Salatiga dalam menguasai teori dan pembelajaran

yang mendidik, dapat memilih metode dan materi yang tepat dan dirumuskan

dalam RPP tetapi tetap mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi dasar

yang telah ditetapkan oleh sekolah yang mana telah tersirat adanya pembinaan-

Page 12: Penerapan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Kompetensi ... · Pedagogik berasal dari bahasa Yunani paidagōgeō, dimana paǐs, genetif, paidos. berarti “anak” dan . àgô ...

12

pemninaan karakter pada silabus kurikulum tersebut. Oleh karena itu dapat

dikatakan berjalan dengan baik.

Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan

peserta didik.

Dalam berkomunikasi di SMK Saraswati Salatiga berjalan dengan baik,

hal ini terlihat dari adanya jabat tangan dan mencium tangan guru oleh siswa pada

saat mennyapa di pagi atau siang hari. Komunikasi adalah upaya yang sistematis

untuk merumuskan secara tegar asas-asas penyampaian informasi serta

pembentukan pendapat dan sikap [19]. Definisi ini menunjukkan bahwa

komunikasi bukan saja penyampaian informasi, melainkan juga pembentukan

pendapat umum dan sikap yang dalam kehidupan sosial memainkan peranan yang

amat penting.

Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan

pembelajaran.

Begitu pun dalam hal penilaian dan evaluasi berjalan dengan baik ada

masalah dan tantangan namun dapat diatasi dan tergantung pada guru yang

menjalankan penilaian itu. Sistem penilaian yang baik akan mendorong guru

untuk menentukan strategi mengajar yang baik dan memotivasi siswa untuk

belajar yang lebih baik. Dengan demikian guru tidak hanya mampu mengajar

dengan baik tetapi perlu juga mampu dalam melakukan penilaian dan evaluasi

dengan baik [20].

b. Siswa Hasil yang diperoleh melalui angket wawancara responden dari sampel

yang berjumlah 84 siswa terdiri dari empat kelas, X MMA berjumlah 16 siswa, X

MMB berjumlah 24 siswa, XI MMA berjumlah 18 siswa, dan XI MMB berjumlah

26 siswa.

Memahami karateristik peserta didik

Diketahui bahwa sebanyak 73 (87%) siswa sepaham bahwa media

teknologi yang digunakan mudah dipahami. Kemudian sebanyak 49 (59%) siswa

sepaham bahwa penjelasan-penjelasan yang disampaikan oleh guru mudah

dipahami.

Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran

yang mendidik.

Sebanyak 78 (93%) siswa sepaham bahwa guru melakukan pengarahan

pada siswa yang bermasalah dan mendidik.

Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.

Sebanyak 81 (97%) Siswa sepaham bahwa guru selalu memberikan

motivasi pembelajaran.

Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk

mengaktualisasikanberbagai potensi yang dimiliki.

Sebanyak 56 (67%) siswa sepaham bahwa guru lebih banyak memberikan

pengajaran Praktek dari pada berceramah.

Page 13: Penerapan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Kompetensi ... · Pedagogik berasal dari bahasa Yunani paidagōgeō, dimana paǐs, genetif, paidos. berarti “anak” dan . àgô ...

13

Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan

peserta didik.

Sebanyak 53 (64%) siswa sepaham bahwa guru berkomunikasi dengan

baik.

Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk

mengaktualisasikanberbagai potensi yang dimiliki.

Sebanyak 69 (83%) siswa sepaham bahwa guru mengarahkan siswa untuk

belajar mandiri.

Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas

pembelajaran. Sebanyak 55 (66%) siswa sepaham bahwa guru memberikan

pemberitahuan mengenai perkembangan dalam pembelajaran.

Adapun saran atau pendapat yang diberi siswa yakni 30 (36%) siswa

mengatakan bahwa guru terlalu cepat dalam pemberian materi. 10 (13%) siswa

mengatakan bahwa materi yang diberikan oleh guru kurang detail, 7 (9%) siswa

mengatakan bahwa guru kurang dekat dengan siswa. Juga 7 (9%) siswa

mengatakan bahwa pengajaran guru baik. 7 (9%) siswa mengatakan bahwa guru

tidak dekat dengan siswa. 3 (4%) siswa mengatakan guru harus lebih tegas. 11

(14%) siswa kelu karena banyaknya tugas. 20 (24%) siswa mengatakan

kurangnya fasilitas, seperti penyediaan jaringan internet lab.

Hasil yang ditunjukan siswa tentang pedagogik pengajaran guru, hampir

semua siswa tidak bermasalah tetang pedagogik pengajaran guru atau rata-rata

77% mengatakan baik. Hanya pada saran dan pendapat siswa banyak yang

mengeluh bahwa pengajaran yang diberikan oleh guru terlalu cepat dan tidak

mengimbangi daya tangkap siswa ini dilihat dari jumlah prosentasi yang lebih

tinggi dari tanggapan yang lain yakni 36%.

Proses pembelajaran dikatakan berhasil jika pembelajaran tersebut

memperoleh hasil yang sebaik-baiknya sesuai dengan tujuan yang diharapkan

[21]. Selain itu dikatakan bahwa guru sukses dalam pelaksanaan pembelajaran

apabila ia dapat melaksanakan pembelajaran sesuai dengan pengertian, persiapan,

dan langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran. Selain itu dapat juga dikatakan

guru sukses dalam pelaksanaan pembelajaran apabila dapat merealisasikan

pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan [22]. guru program studi

multimedia dapat dikatakan cukup baik dalam memberikan pemahaman kepada

siswa hal ini terlihat dari tingginya pemahan siswa pada pengajaran guru.

c. Guru Multimedia

Memahami karateristik peserta didik

Hasil yang diperoleh melalui wawancara diketahui bahwa pedadogik

pengajaran guru dalam memahami peserta didik, dapat diketahui melalui berbagai

cara, pertama sebuah kelompok diskusi yang dibentuk, perkembangan siswa

dalam kelompok diskusi akan dapat diperhatikan yang dimulai dari kelompok

diskusi kemudian kepada individu. Diskusi adalah percakapan ilmiah yang

responsive berisikan pertukaran pendapat yang dijalin dengan pertanyaan

problemat [23]. Diskusi merupakan suatu cara penyajian bahan pengajaran dengan

guru memberikan kesempatan kepada siswa atau kelompok-kelompok untuk

mengadakan perbincangan ilmiah untuk mengumpulkan pendapat, membuat

kesimpulan dalam memecahkan suatu masalah [24]. Berdasarkan kedua pendapat

Page 14: Penerapan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Kompetensi ... · Pedagogik berasal dari bahasa Yunani paidagōgeō, dimana paǐs, genetif, paidos. berarti “anak” dan . àgô ...

14

tersebut, dapat dikatakan bahwa diskusi adalah percakapan ilmiah yang berisikan

pertukaran pendapat mengenai bahan pengajaran yang diberikan guru kepada

siswa untuk mengumpulkan pendapat serta membuat kesimpulan guna

memecahkan suatu masalah.

Kedua dengan penerapkan metode pembelajaran seperti PTK (Penelitian

Tindakan Kelas) dan Jigsaw. Dalam penerapan metode pembelajaran tidak

dilakukan dengan cara dan metode pembelajaran yang sama karena di setiap kelas

membutuhkan perhatian yang khusus dan berbeda pendekatannya dan disesuaikan

dengan kondisinya. PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh

pelaku tindakan, yang ditujukan untuk memperdalam pemahaman terhadap

tindakan yang dilakukan selama proses pembelajaran, serta untuk memperbaiki

kelemahan-kelemahan yang masih terjadi [25]. Penelitian tindakan kelas adalah

penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi

diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja guru sehingga, hasil belajar siswa

meningkat [26]. Dengan demikian penelitian tindakan adalah bagaimana

memperbaiki dasar pemikiran atau kelemahan-kelemahan kinerja maka dengan itu

hasil belajar akan meningkat.

Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran

yang mendidik

Dalam menguasai teori belajar dan prinsip pembelajaran yang mendidik,

guru di program studi multimedia SMK Saraswati Salatiga terus melakukan

pengembangan melalui berbagai sumber seperti internet, buku dan lainnya.

Adapun penerapan teori yang diterapkan di sekolah seperti teori pengembangan

kognitif, behavioristik, konstruktivisme. Teori kognitif merupakan suatu bentuk

teori belajar yang sering disebut sebagai model perseptual, yaitu proses untuk

membangun atau membimbing siswa dalam melatih kemampuan mengoptimalkan

proses pemahaman terhadap suatu objek. Teori behaviorisme adalah teori belajar

yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia, pengalaman dan pemeliharaan

akan membentuk perilaku mereka [28]. Sedangkan teori belajar kontruktivisme

adalah pengetahuan secara aktif berdasarkan pengetahuan yang telah diperoleh

sebelumnya [29].

Dari pengetian diatas dapat dikatakan bahwa guru program studi

multimedia SMK Saraswati Salatiga terlihat melakukan pengembangan dalam

melaksansan pemebejaran yang mendidik juga penerapan teori pembelajaran yang

di antara untuk melatih kemampuan dan pengoptimalan pemahaman siswa, juga

dalam melihat sikap dan tingka laku yang membentuk siswa, kemudian guru juga

berperan dalam pengetahuan siswa berdasarakan pengalamannya secara aktif,

membimbing dan mengembangkan potensinya.

Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata

pelajaran yang diampu. Penyelenggaraan kurikulum terkait dengan mata pelajaran yang diampu

terus dilakukan pengembangan mengingat teknologi informasi yang selalu

mengalami perkembangan. Begitu juga pembelajaran dan materi yang dipelajari

disesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi yang berkembang. Guru

program studi mulimedia SMK Saraswati Salatiga telihat melakukan

pengembangan materi dan pembelajaran secara mandiri namun mengacu pada

standar kompetensi yang ada hal ini dikarenakan perkembangan teknologi

informasi yang berubah begitu cepat. Sebagaimana dalam undang-undang

Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Page 15: Penerapan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Kompetensi ... · Pedagogik berasal dari bahasa Yunani paidagōgeō, dimana paǐs, genetif, paidos. berarti “anak” dan . àgô ...

15

sebagaimana tercantum pada Bab X pasal 36, pasal 37, dan pasal 38 [29]. Bahwa

Pengembangan kurikulum dilakukan mengacu pada standar nasional pendidikan

untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional (pasal 36 ayat 1), lebih lanjut

(pasal 36 ayat 2) dikatakan kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan

dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan,

potensi daerah, dan peserta didik. Hal ini dapat dikatakan menjadi dasar program

studi multimedia SMK Saraswati Salatiga saat menyadari bahwa pengembangan

kurikulum perlu dilakukan namun agar pembelajaran dan materi tidak tertinggal

dengan tuntutan zaman.

Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.

Penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik dilakukan di Program studi

multimedia SMK Saraswati Salatiga dapat dilihat dari berbagai tugas berupa yang

diberikan poster, pembuatan kartu undangan, video film pendek dan siswa

diarahkan untuk melibatkan lingkungannya yakni masyarakat dalam proyek yang

dibuatnya dan kemudian projeknya bisa juga dijual. Menindak lanjuti temuan ini,

dikatakan [30] bahwa pembelajaran yang mendidik adalah; (1)melaksanakan

aktivitas pembelajaran sesuai dengan rancangan yang telah disusun secara

lengkap dan pelaksanaan aktivitas tersebut mengindikasikan bahwa guru

mengerti tentang tujuannya, (2) melaksanakan aktivitas yang bertujuan membantu

proses belajar peserta didik, (3) mengkomunikasikan informasi baru, (4) Guru

menyikapi kesalahan peserta didik sebagai tahapan proses pembelajaran, (5)

melaksanakan pembelajaran sesuai kurikulum dengan konteks kehidupan

sehari‐hari, (6) melakukan aktivitas pembelajaran secara bervariasi, (7) mengelola

kelas dengan efektif tanpa mendominasi, (8) mampu audio‐visual untuk

meningkatkan motivasi belajar peserta didik,(9) Guru memberikan kesempatan

kepada peserta didik untuk bertanya dan berinteraksi dengan peserta didik lain,

(10) mengatur pelaksanaan pembelajaran secara sistematis,(11) menggunakan

alat bantu mengajar audio‐visual untuk meningkatkan motivasi belajar peserta.

Dari hasil temuan dan pendapat diatas, maka dapat dikatakan bahwa

penyelenggraraan pembelajaran yang mendidik di program studi multimedia SMK

Saraswati Salatiga dapat dikatakan sudah berjalan karena telah menerapkan

beberapa prinsip mendidik seperti yang telah diuraikan diatas.

Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk

mengaktualisasikanberbagai potensi yang dimiliki.

Dalam hal mengaktualisasi siswa dan memfasilitasinya, guru-guru

program studi multimedia SMK Saraswati Salatiga dalam pengajaran biasanya

membuat kelompok diskusi yang mana gunanya agar siswa yang paham dapat

membantu teman yang belum paham. Adapun yang kegiatan sepeti LKS (Lomba

Kompetensi Siswa), Ekstrakulikuler teknologi informasi sekolah diadakan agar

siswa diikutsertakan. Juga kegiatan luar sekolah, siswa diarahkan untuk ikut serta,

seperti lomba pengambilan gambar, poster dan siswa difasilitasi untuk dapat ikut

serta. Dalam hal pengikutan kegiatan-kegiatan seperti ini diberikan pahamanan

dan motivasi. siswa yang kurang tetap diberikan perhatian agar dapat

berkembangan dan teraktualiasasikan. Kegiatan-kegiatan ini dilakukan agar siswa

dapat mengatualisasi dirinya. Hal ini sejalan dengan undang-undang Nomor 20

Tahun 2003 [31] bahwa pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan

menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pengembangan

Page 16: Penerapan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Kompetensi ... · Pedagogik berasal dari bahasa Yunani paidagōgeō, dimana paǐs, genetif, paidos. berarti “anak” dan . àgô ...

16

diri siswa dapat di lakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang

berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan

pengembangan karier peserta didik serta kegiatan kepramukaan, kepemimpinan,

dan kelompok ilmiah remaja [32]. Jadi dapat dilihat bahwa guru dan sekolah

SMK Saraswati Salatiga terus memberi tempat kepada siswa unuk dapat

mengaktualisasi dirinya.

Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan

peserta didik

Dalam hal berkomunikasi di program studi multimedia SMK Saraswati

Salatiga, terlihat dilakukan dengan menggunakan bahasa Indonesia baku. Juga

komunikasi yang terjadi tidak hanya dengan berkata-kata namun juga cara

berpakaian dan sikap yang ditunjukan. Adapun dalam komunikasi dalam

pembelajaran tidak dilakukan dengan menggunakan bahasa yang tinggi bagi siswa

namun harus mudah dipahami dan perlu kreaktif dalam penyampaian atau

berkomunkasi saat pembelajaran berlangsung. Guru yang mampu berkomunikasi

mengartikan guru tersebut dapat memberikan respon yang lengkap dan relevan

kepada peserta didik yang antara lain: menggunakan pertanyaan untuk mengetahui

pemahaman dan menjaga partisipasi peserta didik, memberikan perhatian dan

mendengarkan semua pertanyaan dan tanggapan tanpa menginterupsi peserta

didik, menanggapi pertanyaan peserta didik secara tepat dan sesuai tujuan

pembelajaran dan isi kurikulum, menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat

menumbuhkan kerjasama yang baik, mendengarkan dan memberikan perhatian

terhadap semua jawaban peserta didik, memberikan perhatian terhadap pertanyaan

peserta didik dan meresponnya secara lengkap [27]. Hal ini menunjukan bahwa

peran guru program studi multimedia dalam berkomunikasi dengan siswa dapat

dikatakan masih dalam taraf yang baik.

Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses hasil belajar.

Pelaksaan penilaian dan evaluasi di program studi multimedia SMK

Saraswati terlihat berjalan dengan baik. Penilaan yang dilakukan dinilai dengan

objetif hal ini terjadi dikarenakan adanya nilai seni dalam pembelajaranya.

Penilaan siswa biasanya dilakukan lembar kerja (Jobsheet) siswa masing-masing

dimana di dalamnya terdapat rincian setiap detail tugas yang diberikan. Penilaian

sesuai rincian yang telah diselesaikan siswa. Dalam penilaian sendiri diutamakan

proses pembelajarannya dari pada tugas diberikan. Kemudian semuanya Nilai

dimasukin dalam jurnal yang berisi deskripsi dari kegiatan-kegiatan tersebut untuk

keoentingan lebih kanjut.

Dari hasil rumusan diatas maka dapat disimpulkan bahwa guru-guru

program studi multimedia SMK Saraswati Salatiga dalam melakukan penilaan

berjalan dengan baik dan tetap menjungjung standar mutu penilaan yang baik.

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI Pemanfaatan teknologi informasi SMK Saraswati Salatiga program studi

multimedia sebagai berikut.

a. Sekolah (Kurikulum)

Fasilitas seperti lab komputer, peralatan pendukung sperti LCD, layanan

internet untuk guru telah menggambarkan pemanfaatan teknologi informasi di

sekolah, selain itu adapun pengembangan lain yang dilakukan sekolah dalam hal

teknologi informasi yaitu pembuatan sebuah program penilaan online yang

Page 17: Penerapan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Kompetensi ... · Pedagogik berasal dari bahasa Yunani paidagōgeō, dimana paǐs, genetif, paidos. berarti “anak” dan . àgô ...

17

disebut SIKUSA (Sistem Informasi Kurikulum Saraswati), digunakan untuk

menginput nilai siswa, raport, sampai transkrip. Pihak kurikulum tidak sulit

dalam melihat inputan-inputan yang dilakukan oleh guru, yang belum menginput

dapat dilihat dan siswa yang nilainya masih remedi pun dapat dipantau melalui

program tersebut. Hal ini dilakukan agar sesuai dengan tujuan akhir pendidikan

nasional yaitu peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

Gambaran tersebut memperlihatkan bagaimana teknologi informasi dimanfaatkan

di SMK Saraswati Salatiga yang diperutukan bagi guru.

Pasal 30 UU No.20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional

(Sisdiknas) [31], dikatakan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan, membentuk watak, serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa; bertujuan untuk berkembangnya

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Untuk

mencapai tujuan tersebut salah satunya adalah teknologi yang digunakan dalam

kegiatan pendidikan dan pembelajaran. Teknologi ini digunakan untuk

memecahkan masalah masalah pendidikan dan pembelajaran dan teknologi

informasi di sekolah memiliki banyak manfaat untuk membantu tercapainya

tujuan pendidikan. Hal ini menunjukan bahwa sekolah SMK Saraswati ikut serta

dalam pengembangan ke arah yang lebih kreaktif dan efesien yakni dengan

melibatkan teknologi informasi pada sistem pendidikan.

b. Siswa Siswa yang dalam penelitian ini sebagai pengamat yang terlibat langsung

dan mendapat dampak dari pengajaran guru menunjukan hasil melalui angket

wawancara yang disebarkan di 4 kelas SMK Saraswati yakni kelas 1 A dan B,

kelas 2 A dan B, dengan sampel 84 siswa khususnya program studi multimedia.

40 siswa kelas X dan 44 siswa kelas XI. Pemanfataan Teknologi Informasi atau

aplikasi dalam pembelajaran berikut pada tabel 1 dan 2 berikut.

Tabel. 1

Penggunaan Aplikasi Kelas X Multimedia

No. Aplikasi Presentasi Kegunaan

1. CorelDraw 100% atau 40 siswa

menyebut

menggunakan aplikasi

ini

Rata-rata siswa menyebutkan aplikasi

ini digunakan untuk mendesain

produk, mendesain kartu undangan,

membuat logo, desain label cover

CD/DVD

2. Adobe

Photoshop

100% atau 40 siswa

menyebut

menggunakan aplikasi

ini

Rata-rata siswa menyebutkan aplikasi

dugunakan untu mengedit tampilan

foto dan memberikan efek tertentu,

mengedit foto cover CD/DVD, juga

membuat poster.

3. Paint 2 siswa menyebut

menggunakan aplikasi

ini atau 5 %

Tidak ada komentar

Page 18: Penerapan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Kompetensi ... · Pedagogik berasal dari bahasa Yunani paidagōgeō, dimana paǐs, genetif, paidos. berarti “anak” dan . àgô ...

18

Tabel. 2

Penggunaan Aplikasi Kelas XI Multimedia

No. Aplikasi Presentasi Kegunaan

1. CorelDraw

42 siswa menyebut

menggunakan aplikasi

ini atau 98%

Rata-rata siswa masih menyebutkan

aplikasi ini digunakan untuk

mendesain produk, mendesain kartu

undangan, membuat logo, desain

label cover CD/DVD

2. Adobe

Photoshop

42 siswa menyebut

menggunakan aplikasi

ini atau 98%

Rata-rata siswa masih menyebutkan

aplikasi dugunakan untu mengedit

tampilan foto dan memberikan efek

tertentu, mengedit foto cover

CD/DVD, juga membuat poster.

3. Pinnecle 37 siswa menyebut

menggunakan aplikasi

ini atau 85 %

Rata-rata digunakan untuk pengeditan

rangkaian video dan memberikan

efek-efek tertentu disitu.

4. Macromedia

Flash

8 siswa menyebut

menggunakan aplikasi

ini atau 20 %

Rata-rata meyebutkan penggunaan

aplikasi ini untuk pembuatan animasi

2 Dimensi

5. Adobe

Flash

8 siswa menyebut

menggunakan aplikasi

ini atau 20 %

Rata-rata meyebutkan juga

penggunaan aplikasi ini untuk

pembuatan animasi 2 Dimensi

6. Nerosmart 3 siswa menyebut

menggunakan aplikasi

ini atau 8 %

Digunakan untuk membakar kaset

CD/DVD

7. 3Dmax Seorang siswa

menyebut

menggunakan aplikasi

ini atau 4 %

Digunakan untuk membuat animasi 3

Dimensi

8. Notepad 2 siswa menyebut

menggunakan aplikasi

ini atau 5 %

Menggunakan HTML yang

digunakan untuk membuat halaman

web

9. Program

C++

2 siswa menyebut

menggunakan aplikasi

ini atau 5 %

Bahasa pengograman untuk membuat

sebuah program aplikasi

Pada tabel 1 menunjukan bahwa untuk kelas satu aplikasi teknologi

informasi yang digunakan yaitu Adobe Photoshop dan CorelDraw dengan jumlah

presentasi 100%. Photoshop digunakan untuk mengedit foto tampilan dan

memberikan efek-efek tertentu pada gambar cover CD/DVD juga dalam

pembuatan poster. Sedangkan CorelDraw digunakan untuk mendesain produk,

mendesain kartu undangan, membuat logo, juga mendesain label cover CD/DVD.

Kemudian hasil pada tabel 2 menunjukan bahwa Kelas XI atau kelas 2, dalam

menggunakan aplikasi teknologi informasi, aplikasi CorelDraw dan Adobe

Photoshop tetap digunakan dengan jumlah presentasi 98%. Selain itu adapun

penambahan materi aplikasi yang memiliki presentasi cukup besar yakni aplikasi

Pinnecle dengan jumlah presentasi 85%. Kemudian aplikasi Adobe Flash dan

Macromedia Flash dengan jumlah presentasi 20%. Aplikasi Pinnecle sendiri

digunakan untuk pengeditan rangkaian video dan memberikan efek-efek tertentu.

Page 19: Penerapan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Kompetensi ... · Pedagogik berasal dari bahasa Yunani paidagōgeō, dimana paǐs, genetif, paidos. berarti “anak” dan . àgô ...

19

Sedangkan Aplikasi adobe Flash dan Macromedia Flash mempunyai kegunaan

yang sama yakni untuk pembuatan animasi 2 Dimensi.

Hal ini menunjukan bahwa tingkat penggunaan dan pendalaman aplikasi

dalam pembelajaran bagi siswa program studi multimedia cukup tinggi hal ini

menunjukan bahwa guru cukup berperan aktif dalam penggunaan aplikasi

teknologi informasi. Indikator penguasaan teknologi informasi yang adalah: 1)

Dapat mengoperasikan komputer, 2) Software Aplikasi, 3) Miliki ketrampilan

internet, 4) Ketrampilan Website [34]. Pendapat ini menunjukan bahwa siswa

SMK Saraswati dapat dikatakan memiliki kemampuan dalam menguasai dan

mengoperasikan media teknologi informasi terlebih khusus aplikasi multimedia.

Teknologi tnformasi (TI) dalam kegiatan pembelajaran memilliki tiga fungsi

utama, yaitu (1) Teknologi dimanfaatkan sebagai alat (tools). Dalam hal ini

teknologi digunakan sebagai alat bantu bagi pengguna (user) atau siswa untuk

membantu pembelajaran, (2) Teknologi Informasi berfungsi sebagai ilmu

pengetahuan (science). Dalam hal ini teknologi informasi dimanfaatkan sebagai

bagian dari disiplin ilmu yang harus dikuasai oleh siswa. Dalam pembelajaran di

sekolah sesuai kurikulum 2006 terdapat mata pelajaran TI sebagai ilmu.

(3) Teknologi Informasi berfungsi sebagai bahan dan alat bantu untuk

pembelajaran (literacy) [33]. Dari gambaran ini maka dapat disimpulkan bahwa

dalam pembelajaran siswa Program Studi Multimedia teknologi dapat dikuasai

dan dimaknai sebagai bahan pembelajaran atau ilmu pengetahuan sekaligus

sebagai alat bantu untuk menguasai sebuah kompetensi komputer.

c. Guru Multimedia Guru-guru Multimedia sendiri merupakan objek dalam penelitian ini dan

hasil wawancara (lihat lampiran 9) dengan guru-guru multimedia diperoleh hasil

sebagai berikut. Jenis penggunaan aplikasi teknologi informasi yang banyak

digunakan adalah aplikasi desain grafis, animasi, dan pengeditan video. Kelas

satu penggunaan media teknologi informasi baru berupa pengenalan perangkat

keras dan perangkat lunak. Aplikasi yang diajarkan terdiri dari CorelDraw dan

Adobe Photoshop. Sedangkan kelas dua penggunaan aplikasi ditambah dengan

aplikasi pembuatan animasi seperti Macromedia flash aplikasi pengeditan video

seperti Pinnecle, adapun penambahan yang lain dikembangkan oleh guru sendiri

untuk dipelajari yakni Tridimax dan Blunder yang digunakan untuk mendesain

gambar 3 dimensi. Kelas tiga hampir menggunakan semua aplikasi yang telah

dipelajari dari kelas satu dan kelas dua, juga penambahan aplikasi serupa untuk

pengembangan yang lebih baik seperti Adobe Premiere untuk pengeditan video.

Ini dilakukan sesuai dengan kurikulum dan standar kompetensi yang ada.

Hasil ini menunjukan bahwa dalam pembelajaran, guru memanfaatkan

teknologi informasi sebagai alat bantu, pemacu siswa, juga sebagai proses dalam

pembelajaran atau ilmu pengetahuan. Misi utama teknologi dalam pembelajaran

adalah membantu, memicu dan memacu, proses belajar, serta memberikan

kemudahan atau fasilitas belajar [35].

Penerapan teknologi dalam pedagogik dapat dilihat secara langsung dan

tidak langsung. Secara tidak langsung dapat dilihat dari adannya pemanfaatan

media teknologi informasi dalam proses pembelajaran di sekolah, sedangkan

secara langsung dapat terlihat dari tingginya kebutuhan teknologi informasi dalam

proses pembelajaran. Pedagogik sendiri adalah ilmu dalam pengajaran yang mana

akan sangat dekat dengan media atau alat yang mempermudah pengajaran. Hal ini

ada untuk meningkatkan kinerja pedagogik pengajaran guru.

Page 20: Penerapan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Kompetensi ... · Pedagogik berasal dari bahasa Yunani paidagōgeō, dimana paǐs, genetif, paidos. berarti “anak” dan . àgô ...

20

PEMBAHASAN Dalam pembelajaran terdapat kolaborasi antara siswa dan guru, hal ini

dilakukan agar pembelajaran berbasis komputer multimedia tidak hanya terpatok

pada guru namun juga siswa, dikarenakan siswa bisa mempunyai pengalaman

belajar di luar yang lebih dan hal itu dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran

bersama. Pembelajaran kolaboratif bermaksud melindungi siswa terhadap

ketergantungan guru yang memegang otoritas bahan pelajaran [36]. Pembelajaran

kolaboratif didefinisikan sebagai kegiatan belajar dalam kelompok yang tidak

selalu dimonitor oleh guru, tetapi guru lebih berperan dan bertanggung jawab

sebagai anggota selama proses mencari pengetahuan oleh siswa sedang

berlangsung. Jadi dapat dikatakan bahwa siswa dan guru program studi

multimedia menerapakan kolaborasi dalam pembelajaran ini agar siswa tidak

hanya bergantung pada guru namun juga dapat mandiri dalam belajar.

Adapun dalam penggunaan aplikasi teknologi informasi dalam

pembelajaran oleh guru tantangan pada guru, pertama adalah dalam hal

pembuatan aplikasi untuk pembelajaran, hal ini mengharuskan guru untuk perlu

mendalami sumber aplikasi dan menguasainya, ini sulit bagi serang guru. Kedua

adalah dalam menghadapi teknologi informasi yang terus berkembang, dimana

guru dituntut untuk uptodate, apalagi nantinya kompetensi kelulusan akan

mengikuti perkembangan yang ada. Oleh karena itu peningkatan sumberdaya

manusia memang perlu dilakukan untuk mengimbangi perkembangan teknologi

informasi itu. Hal ini menunjukan bahwa dalam pembelajaran dan penggunaan

yang berbasis teknologi informasi ini memang perlu perkembangan sumberdaya

manusia (guru), baik dalam hal pengembangan aplikasi maupun dalam pengejaran

teknologi terbaru yang begitu cepat karena jika tidak maka akan sulit untuk

mengikuti perkembangan yang terus berubah.

Hasil ini menunjukan bahwa guru-guru program studi mutimedia SMK

Saraswati berperan aktif dalam melibatkan berbagai program aplikasi teknologi

informasi agar diajarkan dan dikembangkan kepada siswa. Terlihat adanya

kendala dalam pemanfaatan dan pengembangan pengajaran media teknologi

informasi kepada siswa namun optimisme terus ditunjukan oleh para guru

sehingga tantangan yang dialami tidak mempengaruh proses pembelajaran.

SMK Saraswati Salatiga secara tidak langsung terlihat telah menerapakan

teknologi informasi dalam pembelajaran atau pedagogik pengajaran. Hal ini

terlihat dari ketersediaan fasilitas pendukung pemanfaatan teknologi informasi.

Secara langsung melalui observasi dan penelitian diketahui bahwa pemanfaatan

teknologi informasi pada pedagogik berjalan dengan baik dan pedagogik

pengajaran sangat bergantung pada pemanfaatan teknologi informasi. Sebagaimana juga dalam Peraturan Pemerintah bahwa kompetensi pedagogik

merupakan kemampuan Guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik

melingkupi pemanfaatan teknologi pembelajaran[12], namun terdapat beberapa

kendala yang perlu diperhatikan yakni pemanfaatan teknologi informasi berupa

aplikasi terbaru yang sesuai dengan kebutuhan indutri perlu terus diperbahuri dan

disesuaikan. Jadi dapat dikatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi berupa

aplikasi pembelajaran mempunyai pengaruh atau dampak pada kinerja pedagogik

pengajaran guru Program Studi Multimedia SMK Saraswati Salatiga.

Page 21: Penerapan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Kompetensi ... · Pedagogik berasal dari bahasa Yunani paidagōgeō, dimana paǐs, genetif, paidos. berarti “anak” dan . àgô ...

21

5. SIMPULAN Berdasar analisis data penelitian dan pembahasan maka disimpulkan

sebagai berikut:

Kompetensi pedagogik pada guru program studi multimedia SMK

Saraswati berjalan dengan baik dan sesuai dengan standar

kompetensi yang ada. Hal ini terungkap juga dari danggapan siswa

dan pihak sekolah (kurikulum) sebagaimana telah dijelaskan bahwa

pedagogik pengajaran guru dalam pembelajaran berjalan baik dan

siswa mudah memahami.

Pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran terlihat

berjalan dengan baik. Bagi sekolah sendiri teknologi informasi

dimanfaatkan sebagai sarana dan prasarana, dimana dilihat dari

fasilitas yang ada seperti jaringan internet, komputer, juga program

penilaan untuk guru yang berbasis website yang dinamakan

SIKUSA (Sistem Kurikulum Saraswati). Bagi guru program studi

multimedia SMK Saraswati, teknologi informasi terlihat jelas

dimanfaatkan sebagai transformasi pendidikan dalam bentuk

gudang ilmu pengetahuan atau sebagai kurikulum dan konten. Hal

ini dilihat dari cukup banyaknya program aplikasi teknologi

informasi yang digunakan sebagai bahan ajar juga sebagai ilmu

pengetahuan yang hendak diajari kepada siswa.

Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan teknologi informasi

pada kompetensi pedagogik guru program studi multimedia SMK

Saraswati terlihat begitu kuat dan terpadu, hal ini terlihat dari

pembelajaran yang berbasis pada penggunaan media teknologi

informasi. Dimana materi-materi yang diajarkan adalah berupa

penggunaan dan penguasaan terhadap suatu program aplikasi

teknologi informasi yang juga telah tercantum pada standar

kompetensinya, terlebih khusus aplikasi multimedia yang dimana

dipelajari untuk membuat suatu desain senigrafis, pembuatan dan

pengeditan video/film, juga pembuatan gambar dan video animasi.

Hal ini juga telah ditunjukan oleh siswa dari hasil angket

wawancara yang disebarkan dan diperoleh hasil yang sama. Ini

menunjukan bahwa hubungan antara pedagogik pengajaran dan

teknologi informasi bagi guru program studi multimedia SMK

Saraswati Salatiga begitu tidak dapat dipisahkan yang artinya telah

menjadi satu kesatuan dan telah masuk dalam pembelajaran.

6. Daftar Pustaka

[1] Jin-Ho Im, Hyun-Seok Lee, & Hyoung-Ju Kim, (2005). Analysis of the

efectiveness of ICT use in education – focusing on affective

domains. Korea Edication & Research Information

Service. Diakses tanggal 11 Februari 2016 online http://a- research.upi.edu/operator/upload/s_ktp_0802963_chapter1.pdf

[2] Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru

Dan Dosen. (online) http://sindiker.dikti.go.id/dok/UU/UUNo142005 (Guru%20&%20Dosen).pdf diakses pada 12 Februari 2016.

[3] Mugara, Ronny, (2012). Meningkatkan Kompetensi Guru melalui

Penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Universitas

Pendidikan Indonesia: Bandung.

Page 22: Penerapan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Kompetensi ... · Pedagogik berasal dari bahasa Yunani paidagōgeō, dimana paǐs, genetif, paidos. berarti “anak” dan . àgô ...

22

[4] Mawardi, Al, (2011). Peningkatan Kompetensi Pedagogik Dosen di

Jurusan Teknik Sipil Politeknik negeri Lhokseumawe. Jurnal

BISSOTEK. Vol. 6, No. 1. ISSN.1412- 3800.

[5] Ningsih, Tri,Rahayu, (2012). Penguasaan Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK) pada Guru Tersertifikasi Dan Implikasinya

terhadap Kompetensi Pedagogik (Studi Pada Guru PKn SMP

Negeri Kota Surakarta Dalam Rangka Peningkatan Kualitas

Berkelanjutan). Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Universitas Sebelas Maret.

[6] Danim, Sudarwan, (2010). Pedagogi, Andragogi, dan Heutagogi.

Bandung: Alfabeta.Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara.

[7] Uno, Hamzah, B., ( 2007). Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis

di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

[8] Mulyasa, (2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik

dan Implementasi. Penerbit PT. Remaja Rosdakarya Offset –

Bandung.

[9] Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi

Akademik dan Kompetensi Guru. (online)

http://hukum.unsrat.ac.id/men/mendiknas_16_2007.pdf diakses pada 12

Februari 2016.

[10] Ismail, Mohamad, (2004). Manajemen Operasional Sekolah. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

[11] Sutrisno, (2011). Pengantar Pembelajaran Inovatif. Jakarta: Gaung

Persada (GP) Press.

[12] PP NO. 74 Tahun 2008 Tentang Guru. (online)

http://hukum.unsrat.ac.id/pp/pp_74_2008.pdf diakses pada 05

Nopermber 2015

[13] Silalahi, Ulber, (2009). Metode Penelitian Sosial. Bandung; PT. Refika

Aditama. Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta: Kencana Prenada

Media.

[14] Prastowo, Andy, ( 2012). Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: AR-

RUZZ MEDIA.

[15] Moleong, Lexy J., (2005). Metologi Penelitian Kualitatif. Bandung :

remaja Rosda Karya.

[16] Atmodiwirio, Soebagio, (2000). Manajemen Pendidikan Indonesia.

Jakarta: Ardadizya Jaya.

[17] Departemen Pendidikan Nasional, (2005). Peraturan Pemerintah Nomor

19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan, Jakarta:

Depdiknas.

[18] Adisusilo, Sutarjo, J.R. (2010) dalam Jurnal Nasionalisme Demokrasi

Civil Society Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

[19] Hovland, C. I., Janis, I. L., & Kelley, H. H. (1953). Communication and

persuasion: Psycho logical studies of opinion change. New Haven, CT:

Yale University Press.

[20] Mardapi Djemari, dkk, ( 2003). Pedoman Umum Pengembangan Sistem

Penilaian Hasil Belajar Berbasis Kompetensi Siswa Sekolah

Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP). Yogyakarta: Pascasarjana UNY.

[21] Direktorat Pendidikan Menengah Umum, Ditjen, Dikdasmen, Depdiknas,

(2004). Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian, Jilid 1

Program Studi IPS. Jakarta: BP. Dharma Bhakti.

[22] Maulana, Luthfi, (2014). Analisis Tingkat Keterampilan Menyusun RPP

pada Peserta Diklat Kurikulum 2013 Guru Madrasah di Kementerian

Page 23: Penerapan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Kompetensi ... · Pedagogik berasal dari bahasa Yunani paidagōgeō, dimana paǐs, genetif, paidos. berarti “anak” dan . àgô ...

23

Agama Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2014 (online)

bdkmedan.kemenag.go.id. Diakses pada 6 Maret 2015.

[23] Sagala, Syaiful, ( 2005). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung:

CV. Alfabeta

[24] Suryosubroto, (1997). Proses Belajar mengajar di Sekolah, Cetakan

Pertama. Jakarta: PT Rineka Cipta.

[25] Ridwan, Sa’adah, ( 2005). Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru. Jakarta:

Ditjen Dikdasmen.

[26] Wardani, IGK dan Wihardit Kuswaya, (2008). Penelitian Tindakan

Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.

[27] Akhmad Sudrajat, (2008). Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode,

Teknik dan

Model Pembelajaran. Bandung : Sinar Baru Algensindo.

[28] W.W. Innecke Kartika, Vani Ikawati H.W. dan Samsul Arifin, (2011).

Teori-Teori Pendidikan. Makalah tugas Mata Kuliah Ilmu

Pendidikan. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang.

[29] Sukmadinata, Nana Syaodih, (2004). Pengembangan Kurikulum.

Bandung: Rosdakarya.

[30] Sudrajat, Akhmad, (2012). Aspek dan Indikator Kompetensi Pedagogik

Guru.(online)

https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2012/01/29/kompetensi-

pedagogilk-guru/ di akses pada tanggal 27 juni 2016.

[31] Depdiknasi. 2003. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, Tentang

Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

[32] Dede M. Riva, (2008). Mengenali dan Mengembangkan Berbagai

Potensi Peserta Didik (online)

https://mgmpbindobogor.wordpress.com/2008/11/19/mengenali-dan-

mengembangkan-berbagai-potensi-peserta-didik/ Diakses pada

tanggal 27 juni 2016.

[33] Riyana, Cepi , ( 2006). Peranan Teknologi Dalam Pembelajaran

(online)

https://chepy.files.wordpress.com/2006/08/peran-teknologi.pdf diakses

pada 27 tanggal juni 2016

[34] Herman, ( 2013). Wawasan TIK untuk Pendidik.

http://eprints.ums.ac.id/39395/10/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf.

Diakses tanggal 27 juni 2016

[35] Seels, Barbara B. & Richey, Rita C., (1994). Teknologi Pembelajaran.

Washington DC: Association for Educational Communications and

Technology (AECT).

[36] Barkley, F Elizabeth, (2007). Collaborative Learning Techniques.

Jossey- Bass. A Wiley Imprint.