PENERAPAN FOLDING ARCHITECTURE PADA PERANCANGAN …

9
21 JAUR, Vol. 4 (1) Oktober (2020) ISSN: 2599-0179 (Print) ISSN: 2599-0160 (Online) JOURNAL OF ARCHITECUTRE AND URBANISM RESEARCH Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/jaur PENERAPAN FOLDING ARCHITECTURE PADA PERANCANGAN MONUMEN PDRI DI KOTO TINGGI APPLICATION OF FOLDING ARCHITECTURE IN DESIGN MONUMENT OF PDRI IN KOTO TINGGI Uci Yusri Novita 1) , Yohannes Firzal, 2) , Wahyu Hidayat 3) 1) Mahasiswa Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Riau 2) 3) Dosen Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Riau Kampus Binawidya Jl. HR. Soebrantas KM 12.5 Pekanbaru Kode Pos, 28293 Diterima: Maret 2020; Disetujui: Oktober 2020; Dipublikasi: 31 Oktober 2020 *Corresponding author: [email protected] Abstrak Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) adalah salah satu peristiwa sejarah yang terjadi pada saat perang kemerdekaan. PDRI menjadi tonggak sejarah perjuangan rakyat Indonesia. Keberadaan PDRI sebagai pemerintahan darurat di Sumatera Barat di bawah pimpinan Sjafruddin Prawiranegara menjadi lambang persatuan dan efektif dalam meningkatkan perlawanan Indonesia untuk merebut kembali kekuasaan dan kemerdekaan Untuk mengenang peristiwa bersejarah tersebut, pemerintah membangun tugu peringatan Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Koto tinggi Sumatera Barat, namun saat ini kondisi monumen tersebut tidak terawat dan fasilitas yang tidak lengkap juga dicampur dengan kegiatan sosial. Solusi dari masalah ini adalah desain dari monumen PDRI di tempat baru dengan berbagai fasilitas dan menerapkan folding architecture dalam metode pencarian bentuk dengan penerapan konsep intertwinning. Folding architecture adalah salah satu metode untuk menemukan bentuk yang berfokus pada proses menemukan bentuk sebelum proses desain lainnya yang memfokuskan pada bentuk eksplorasi komunikatif yang dapat mengkomunikasikan fungsi dari objek PDRI Monument dan dapat dipahami secara visual dan intuitif Kata Kunci: Folding Architecture, Monumen, PDRI Abstract Emergency Government of Republic Indonesia (PDRI) is one of the events history that occurred at the time of the war of independence. PDRI became a milestone in the struggle of Indonesian people. The existence of PDRI as an emergency government in West Sumatera under the leadership of Sjafruddin Prawiranegara became a symbol of unity and effective in raising the resistance of Indonesia to reclaim the power and independence’s back. To commemorate the historical event, the government was build a monument of the emergency Government of the Republic of Indonesia (PDRI) in Koto tinggi West Sumatera but nowadays the condition of monument is not maintained and the facilities its not complete also mixed with social activities. The solution of the problem is the design of the PDRI Monument in the new place with various facilities by implementing folding architecture in the form search method with the application of intertwinning concept. Folding architecture is one of the methods of finding shapes that focuses on the process

Transcript of PENERAPAN FOLDING ARCHITECTURE PADA PERANCANGAN …

Page 1: PENERAPAN FOLDING ARCHITECTURE PADA PERANCANGAN …

21

JAUR, Vol. 4 (1) Oktober (2020) ISSN: 2599-0179 (Print) ISSN: 2599-0160 (Online)

JOURNAL OF ARCHITECUTRE AND URBANISM RESEARCH

Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/jaur

PENERAPAN FOLDING ARCHITECTURE PADA PERANCANGAN

MONUMEN PDRI DI KOTO TINGGI

APPLICATION OF FOLDING ARCHITECTURE IN DESIGN MONUMENT OF PDRI IN KOTO TINGGI

Uci Yusri Novita1), Yohannes Firzal, 2), Wahyu Hidayat3)

1)Mahasiswa Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Riau

2) 3) Dosen Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Riau Kampus Binawidya Jl. HR. Soebrantas KM 12.5 Pekanbaru Kode Pos, 28293

Diterima: Maret 2020; Disetujui: Oktober 2020; Dipublikasi: 31 Oktober 2020 *Corresponding author: [email protected]

Abstrak Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) adalah salah satu peristiwa sejarah yang terjadi pada saat perang kemerdekaan. PDRI menjadi tonggak sejarah perjuangan rakyat Indonesia. Keberadaan PDRI sebagai pemerintahan darurat di Sumatera Barat di bawah pimpinan Sjafruddin Prawiranegara menjadi lambang persatuan dan efektif dalam meningkatkan perlawanan Indonesia untuk merebut kembali kekuasaan dan kemerdekaan Untuk mengenang peristiwa bersejarah tersebut, pemerintah membangun tugu peringatan Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Koto tinggi Sumatera Barat, namun saat ini kondisi monumen tersebut tidak terawat dan fasilitas yang tidak lengkap juga dicampur dengan kegiatan sosial. Solusi dari masalah ini adalah desain dari monumen PDRI di tempat baru dengan berbagai fasilitas dan menerapkan folding architecture dalam metode pencarian bentuk dengan penerapan konsep intertwinning. Folding architecture adalah salah satu metode untuk menemukan bentuk yang berfokus pada proses menemukan bentuk sebelum proses desain lainnya yang memfokuskan pada bentuk eksplorasi komunikatif yang dapat mengkomunikasikan fungsi dari objek PDRI Monument dan dapat dipahami secara visual dan intuitif Kata Kunci: Folding Architecture, Monumen, PDRI

Abstract

Emergency Government of Republic Indonesia (PDRI) is one of the events history that occurred at the time

of the war of independence. PDRI became a milestone in the struggle of Indonesian people. The existence of

PDRI as an emergency government in West Sumatera under the leadership of Sjafruddin Prawiranegara

became a symbol of unity and effective in raising the resistance of Indonesia to reclaim the power and

independence’s back. To commemorate the historical event, the government was build a monument of the

emergency Government of the Republic of Indonesia (PDRI) in Koto tinggi West Sumatera but nowadays

the condition of monument is not maintained and the facilities its not complete also mixed with social

activities. The solution of the problem is the design of the PDRI Monument in the new place with various

facilities by implementing folding architecture in the form search method with the application of

intertwinning concept. Folding architecture is one of the methods of finding shapes that focuses on the process

Page 2: PENERAPAN FOLDING ARCHITECTURE PADA PERANCANGAN …

Mahya F.K, Yohannes F, MMira D.S Penerapan Prinsip Biophilic Design pada Perancangan Apartemen

22

of finding the shape before the other design processes that is focusing on the form of communicative

exploration that can communicating the function of the PDRI Monument object and can be understood by

visually and intuitively.

Keywords: Folding Architecture, Monument, PDRI

How to Cite : Novita U.Y, Yohannes F, Wahyu H (2020). Penerapan Folding Architecture pada Perancangan Monumen PDRI di Kota Tinggi. JAUR (Journal of Architecture and Urbanism Research). 4 (1): 21-29

Page 3: PENERAPAN FOLDING ARCHITECTURE PADA PERANCANGAN …

23

PENDAHULUAN

Kemerdekaan Negara Republik

Indonesia tidak bisa dipisahkan dari salah

satu peristiwa sejarah yaitu terbentuknya

Pemerintahan Darurat Republik Indonesia

(PDRI) pada tahun 1948 – 1949. PDRI

hanya berusia 7 bulan, tapi hal ini

menentukan masa depan Indonesia yang

baru diproklamasikan. Peristiwa

penangkapan beberapa pemimpin

Pemerintahan Republik Indonesia oleh

Belanda mendorong untuk segera

membentuk Pemerintahan Darurat

Republik Indonesia (PDRI) di Sumatera

Barat (Ahmad, 2016). Untuk mengenang

peristiwa tersebut dibuatlah tugu perjuangan

(PDRI) yang ada di Koto Tinggi.

Keberadaan tugu sebagai lambing

perjuangan para pahlawan untuk

mempertahankan keutuhan NKRI dari

agresi militer Belanda ke-2. Tugu ber-

makna simbolis diabadikan dalam bentuk

figur pejuang dengan berbagai cerita sejarah.

(Mulyaber,2016)

Gambar 1. Kondisi Tugu PDRI Koto Tinggi (Sumber: Analisa Penulis, 2019)

Seiring berjalannya waktu, kondisi

tugu kurang terawat dan fasilitas pendukung

tidak memadai. Tugu peringatan yang

seharusnya menjadi objek utama terhalangi

keberadaan pasar. Inilah yang menjadi

permasalahan utama.

Salah satu solusi nyata masalah

melalui perencanaan monumen Pemerintah

Darurat Republik Indonesia (PDRI) dengan

pemilihan lokasi baru yang lebih strategis

dan dilengkapi fasilitas pendukung yang

diharapkan mampu membangkitkan

kembali semangat patriotisme masyarakat.

Selain itu menjadi sarana yang memadai

untuk berbagai kegiatan edukasi, konservasi

maupun rekreasi di daerah tersebut dengan

pendekatan folding architecture.

Folding architecture merupakan metode

pencarian bentuk yang menitik beratkan

pada proses eksplorasi bentuk terlebih. Hal

tersebut mengakibatkan tidak adanya

batasan eksplorasi dalam proses pencarian

bentuk. Menurut Tom Health (1984), tidak

ada yang absolut dalam arsitektur. Setiap

individu mempunyai caranya sendiri dalam

melakukan pencarian bentuk melalui

metode folding ini.

Tema perancangan yang diusung pada

perancangan Monumen (PDRI) ini adalah

folding architecture dengan menggunakan

lipatan kertas. Pemilihan tema ini dilandasi

oleh bentuk exploratif dengan

menitikberatkan pada eksplorasi bentuk

komunikatif objek Monumen PDRI agar

dapat dimengerti baik secara visual maupun

intuitif. Hal ini menciptakan penonjolan

bentuk modern yang dapat menjadi

landmark daerah Koto Tinggi dan sebagai

penanda untuk mengenang peristiwa sejarah

yang terjadi.

Adapun permasalahan yang akan

dikaji adalah sebagai berikut: Bagaimana

menerapkan tema folding architecture pada

perancangan Monumen PDRI?, Bagaimana

merumuskan penataan ruang dan fasilitas

pada Monumen PDRI?, Bagaimana

merumuskan konsep perancangan pada

Monumen PDRI di Koto Tinggi?

Monumen adalah bangunan atau

tempat yang mempunyai nilai sejarah

penting karena itu dipelihara serta

dilindungi negara. Sedangkan monumental

ialah bersifat menimbulkan kesan

Page 4: PENERAPAN FOLDING ARCHITECTURE PADA PERANCANGAN …

Mahya F.K, Yohannes F, MMira D.S Penerapan Prinsip Biophilic Design pada Perancangan Apartemen

24

peringatan pada suatu peristiwa yang agung

( KBBI, 2019).

Monumen juga diartikan segala

sesuatu yang telah melewati ketahanan yang

lama digunakan untuk mengenang

seseorang, kegiatan atau kejadian. Dalam

pengertian lain pekerjaan atau hasil karya

yang sifatnya kekal.

Bangunan Monumental Tunggal ,

Unsur – unsur Bangunan Monumental

(Supriyadi, 2004). Fisik bangunan, Bentuk

bangunan relatif meninggi dan dominasi

unsur-unsur vertikal dan skala monumental.

Perancangan Tapak, Pola sirkulasi

utama cenderung monoton dan statis

sehingga menguatkan nilai bangunan utama

dan melemahkan bangunan penunjang.

Pengelompokan ruang dan fungsi

berdasarkan hirarki, ditampilkan dengan

tegas. Tapak cenderung relatif luas.

Skala, menurut (Martem, 1953) bila

orang melihat lurus ke depan, maka bidang

pandangan vertikal diatas bidang

pandangan horizontal mempunyai sudut 40º

atau 2/3 seluruh pandangan mata. Dan

orang dapat melihat keseluruhan bangunan

bila sudut pandangannya 27º atau D/H = 2

(D : distance,H : high; jarak dibagi tinggi

sama dengan 2) , b. Sedangkan mengenai

skala square atau plaza, bahwa besarnya

square atau plaza adalah 1≤ D/H≤ 2, D/H

terletak dimana saja diantara 1 dan 2, maka

ruang luar yang terjadi akan memiliki

proporsi yang seimbang.

Pengertian Folding architecture, merupakan

serangkaian manipulasi pada kertas untuk

mengaplikasikan perubahan baik bentuk,

permukaan, maupun arti padabenda

tersebut (Sihanani, 2008). Bentuk yang

dihasilkan kemudian mengharuskan fungsi

dari bangunan harus menyesuaikan.

Sehingga dikatakan bahwa folding

merupakan salah satu metode yang

mengusung function follows form atau

fungsi mengikuti bentuk (Torondek, 2008).

Prinsip Dasar Folding architecture(

Vyzoviti, 2004), Matter and Function (Materi

dan Fungsi), Kertas dapat digunakan

sebagai salah satu alat untuk sebagai

material yang mudah dilipat sehingga

material tersebuat menjadi lebih bermassa

dan dapat berdiri dengan strukturnya

sendiri.

Algorithms (Algoritme), Sebagai materi

yang dinamis, kertas memiliki potensi untuk

dieksplorasi. Sehabis diberikan perlakuan,

materi ini juga memperlihatkan suatu bekas

dan itu merupakan sebuah hasil pemetaan

dari proses yang telah dilakukan. Spatial,

Structural, and Organizational Diagrams

(Diagram Spasial Struktural dan

Organisasional). Selama proses transformasi

terdapat ruang-ruang yang kemudian

muncul akibat penambahan volume pada

kertas.

Architectural Prototypes (Prototipe

Arsitektur), Prototype arsitektur merupakan

proses yang menggabungkan semua proses

sebelumnya dalam pencarian bentuknya

menggunakan media-media tambahan

(selain kertas).

METODE PENELITIAN

Perancangan Monumen PDRI ini

menggunakan pendekatan tema folding

architecture dimana pencarian bentuk dengan

metode lipatan kertas yang menekankan

bentuk eksploratif pada fasad, ruang , dan

landscape sebagai estetika bangunan agar

pengunjung dapat menikmati visual.

Menggunakan metode prototipe arsitektur

diaplikasikan ketika proses pencarian bentuk

dasar dilakukan maupun pengolahan bentuk

pada tahap pengembangan bentuk.

Strategi perancangan dalam tahapan

dimulai dengan survey, analisa fungsi,

Page 5: PENERAPAN FOLDING ARCHITECTURE PADA PERANCANGAN …

Journal of Architecture and Urbanism Research, 4 (1) (2020): 21-29

25

analisa site, membuat program ruang,

penzoningan, konsep, bentuk massa,

tatanan ruang luar, sistem struktur, tatanan

ruang dalam, fasad, sitem utilitas hingga

mendapatkan hasil desain.

Metode Pengumpulan Data

Gambar 2. Bagan Alur Perancangan

(Sumber: Analisa Penulis, 2019)

Metode pengumpulan data primer

melalui pengamatan langsung terhadap

obyek, survey lapangan dan dokumentasi.

Sedangkan data sekunder diperoleh dari

sumber-sumber ilmiah berupa studi pustaka

dan studi banding.

PEMBAHASAN

Lokasi berada di Koto Tinggi,

Kecamatan Gunuang Omeh, Kabupaten

Lima Puluh Kota, Sumatera Barat yang

termasuk dalam kawasan cagar budaya dan

ilmu pengetahuan dengan luas lahan ±

10.457 m2 (1 Ha). Koefisien Dasar

Bangunan 40% dengan kondisi kontur

relatif datar.

Gambar 3. Lokasi Perancangan

(Sumber: Analisa Penulis, 2019)

Kebutuhan Ruang

Besaran kebutuhan terbagi atas

program ruang indoor dan program ruang

ouotdoor dengan fasilitas primer, fasilitas

sekunder, fasilitas penunjang , dan

perhitungan kebutuhan parkir yang

kemudian direkapitulasi dalam tabel di

bawah ini.

Tabel 1. Kebutuhan Ruang Fasilitas Jumlah Program ruang indoor 6.230 m2 Program ruang outdoor 4.230 m2 Total keseluruhan 10.457 m2

Sumber: Analisa Penulis, 2019

Penzoningan

Penzoningan tapak terbagi menjadi

beberapa zona, yaitu zona public, semi

publik, dan privat.

Gambar 4. Penzoningan (Sumber: Analisa Penulis, 2019)

Konsep

Konsep dasar yang digunakan yaitu

Intertwinning, terjalin antara folding sebagai

Page 6: PENERAPAN FOLDING ARCHITECTURE PADA PERANCANGAN …

Mahya F.K, Yohannes F, MMira D.S Penerapan Prinsip Biophilic Design pada Perancangan Apartemen

26

metode pencarian bentuk dan objek

perancangan monument PDRI, Ide konsep

dasar perancangan dimaksudkan untuk

mempermudah proses perancangan dan

pemberian karakter pada bangunan. Lebih

lanjut konsep dasar ini dijebarkan dalam

skema dibawah ini :

Gambar 5. Konsep Dasar (Sumber: Analisa Penulis, 2019)

Folding memiliki kemampuan untuk

menciptakan hubungan antara semua

bagian ,mengingat bahwa proses

pembentukan pada folding merupakan

serangkaian proses panjang memiliki

hubungan dan saling mempengaruhi.

Konsep Bentuk dan Gubahan Massa

Konsep Intertwinning (jalinan) dalam

proses pencarian bentuk diterapkan pada

pemetaan kertas, pembentukan pola / garis

dengan menghubungkan pola lipatan

dengan

Gambar 6. Konsep Bentuk

(Sumber: Analisa Penulis, 2019)

Page 7: PENERAPAN FOLDING ARCHITECTURE PADA PERANCANGAN …

Journal of Architecture and Urbanism Research, 4 (1) (2020): 21-29

27

Gambar 7. Form Finding Process (Sumber: Analisa Penulis, 2019)

Gambar 8. Final Form

(Sumber: Analisa Penulis, 2019)

Konsep Rencana Tapak,

Intertwinnnig diterapkan pada perletakan

bangunan sebagai simbol peristiwa. Letak

monumen utama di jauhkan dari jalan guna

menimbulkan kesan monumental. Area luar

dan dalam bangunan dihubungkan plaza.

Zoning langsung mengarah ke monumen

mengingat fungsinya sebagai objek utama.

Fasilitas pendukung lain tersebar di sekitar

monumen.

Gambar 9. Konsep Rencana Tapak (Sumber: Analisa Penulis, 2019)

Sirkulasi dan parkir, Sirkulasi pada

tapak dibedakan menjadi 2 yaitu

pengunjung dan pengelola, agar pengunjung

dapat dengan nyaman melakukan kegiatan

tanpa terganggu oleh aktivitas servis.

Intertwinnning diterapkan pada pola sirkulasi

antara ruang luar dan ruang dalam

terhubung melalui plaza . lalu ke bangunan

atau dari plaza ke bangunan lalu ke taman.

Page 8: PENERAPAN FOLDING ARCHITECTURE PADA PERANCANGAN …

Mahya F.K, Yohannes F, MMira D.S Penerapan Prinsip Biophilic Design pada Perancangan Apartemen

28

Gambar 10. Sirkulasi ke bangunan

(Sumber: Analisa Penulis, 2019)

Gambar 11. Sirkulasi dalam tapak

(Sumber: Analisa Penulis, 2019)

Akses untuk pejalan kaki

Akses keluar masuk untuk

pengunjung

Vegetasi, yang digunakan antara lain,

pohon ketapang sebagai peneduh , pohon

cemara dan pohon palem sebagai pengarah

dan pembatas jalan, dan rumput gajah mini

di area plaza .

Ga

Gambar 12. Sirkulasi Ke Bangunan

(Sumber: Analisa Penulis, 2019)

Konsep Interior, Intertwinning dalam

interior diwujudkan dengan menciptakan

jalinan antara pengguna dan fungsi

bangunan sebagai monumen, hal ini untuk

menumbuhkan semangat nasionalisme

dalam diri pengunjung. Ritme dalam

interior dihadirkan dengan pola berulang

pada dinding , jalur pejalan kaki

untukmembantu pengunjung bernavigasi.

Cerita dalam ruang ditampilkan lewat

visualisasi dalam bentuk diorama

Gambar 13. Konsep Interior

(Sumber: Analisa Penulis, 2019)

Konsep Massa Bangunan dihasilkan

dari proses folding, disesuaikan dengan

fungsi bangunan yaitu sebagai monumen.

Bangunan terdiri dari satu massa lantai dan

sebuah menara pandang. Meninggikan

massa bangunan dari tapak agar menjadi

view of interest. Massa bangunan semakin

ke atas semakin kecil, halini diperoleh dari

proses folding pada saat pencarian bentuk.

Gambar 14. Konsep Massa

Bangunan(Sumber: Analisa Penulis, 2019)

SIMPULAN

Penerapan folding architecture pada

perancangan Monumen Pdri di koto tinggi

memperoleh simpulan, diantaranya

Bangunan monumen menggabungkan

Page 9: PENERAPAN FOLDING ARCHITECTURE PADA PERANCANGAN …

Journal of Architecture and Urbanism Research, 4 (1) (2020): 21-29

29

berbagai fungsi antara lain konservasi,

edukasi , dan rekreasi sebagai pertanda

peristiwa penting yang terjadi di daerah

Koto Tinggi, prinsip folding architecture

mempertimbangkan kesesuaian antara tema

dan objek, prinsip tersebut digunakan

sebagai landasan ide dasar dan penerapan

konsep intertwining, yaitu jalinan antara pola

lipatan dengan peristiwa PDRI, konsep

Intertwinning adalah jalinan antara folding

sebagai metode pencarian bentuk dan Rerum

Gestarum (peristiwa penting) dalam PDRI

mengingat fungsi objek sebagai pertanda

dari suatu peristiwa sejarah.

DAFTAR PUSTAKA

Asnan, Gusti. 2016. PDRI Dalam

Sejarah Dan Penulisan Sejarah Indonesia.

Makalah disajikan pada Seminar Nasional

Meninjau Ulang PDRI dalam Sejarah dan

Penulisan Sejarah Bangsa, Juli 26, Padang.

Mulyaber, Wimas. 2016. Studi Tentang

Monumen Pemerintahan Darurat

RepublikIndonesia Di Koto Tinggi Kabupaten

Lima Puluh Kota. Universitas Negeri Padang

Vol 5, No 1, Padang.

Sihanani, Dyah Esti. 2008. Origami,

Folding, Tipologi. Jurnal Arsitektur Vol 2,

No2. Universitas Indonesia. Jakarta .

Supriyadi, Bambang . 2004. Tugu

Monumen Nasional Sebagai Landmark

Kawasan Silang Monas. Jurnal Vol 1.

Univeristas Diponegoro, Semarang.

Vyzoviti, Sophia. 2004. Folding

Architecture Spatial, Structural, and

Organizational Diagrams. Jurnal

Netherland:Herengracht,Amsterdam.

Vicky Torondek, Deddy Erdiono.

2017. FOLDING ARSITEKTUR. Jurnal Vol

14,No.3. Universitas Sam Ratulangi,

Manado.

Wikipedia Free

Encyclopedy.Monumen

dalamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Monu

men (diakses tanggal 18 September 2019).