PENDAHULUAN - IAEA...source was done and discrepancy is 4.3 %. PENDAHULUAN Salah satu manfaat...
Transcript of PENDAHULUAN - IAEA...source was done and discrepancy is 4.3 %. PENDAHULUAN Salah satu manfaat...
Pro siding Seminar Hasil Penelitian P2TRRTahun 2003
ISSN 0854-5278
SISTEM DETEKSI RADIASI KOINSIDEN BERBASIS KONVERSIPEW AKTUAN KE TINGGI PUNCAK PULSA UNTUK PENENTUAN FLUKS
NEUTRON TERMAL FASILIT AS IRADIASIREAKTOR PENELITIAN RSG-GAS.
Syaiful BakhriPusat Pengembangan Teknologi Reaktor Riset-BATAN
ABSTRAKSISTEM DETEKSI RADIASI KOINSIDEN BERBASIS KONVERSI PEW AKTUANKE TINGGI PUNCAK PULSA UNTUK PENENTUAN FLUKS NEUTRON TERMALFASILITAS IRADIASI REAKTOR PENELITIAN RSG-GAS. TeJah dilakukanpenelitian untuk menentukan fluks .neutron termal di fasilitas iradiasi RS 1 RSG G.A.Siwabessy. Pada penelitian ini disusun sistem beta-gamma koinsiden clan diaturparameternya sesuai dengan spektrum beta clan gamma Au-198. Keping Au yang telahdiiradiasi dicacah clan hasil pengukuran aktivitasnya dianalisis untuk memperoleh fluksneutron. Diperoleh fluks termal neutron di posisi RS1 2.019 x 1012n/cm2s. Untuk mengujiunjuk kerja sistem, dilakukan pengukuran terhadap somber radioaktif yang diketahuiaktivitasnya yaitu Co-60 clandiperoleh ketidaksesuaian 4.3 %.
ABSTRACTCOINCIDENCE DETECTION RADIA TION SYSTEM BASED ON TIME TOAMPLITUDE CONVERSION FOR DETERMINATION OF THERMAL NEUTRONFLUX ON RSG-GAS RESEARCH REACTOR IRADIA TION FACILITIES. Thermalneutron flux determination research in RSI irradiation facilities RSG-GAS was done. This
research has arranged beta-gamma coincidence equipment system and parameter ofmeasurement according to Au-198 beta-gamma spectrum. Gold foils that have exposed toflux neutron for period of time, counted, and the activities of radiation analyzed to getneutron flux. The results show that thermal neutron flux in RSI is 2.019 x lO'2n/cm2s. To
examine the system performance, the measurement of Co-60 known activity radioactivesource was done and discrepancy is 4.3 %.
PENDAHULUAN
Salah satu manfaat Reaktor SerbaGuna "GA Siwabessy" adalah sebagaitempat iradiasi untuk berbagai tujuanseperti produksi radioaktif, AnalisisAktivasi Neutron (AAN) clansebagainya. Dewasa ini jasa pelayananiradiasi ini semakin ditingkatkan untukmencapai tingkat efisiensi pemanfaatanreaktor yang semakin tinggi dalammendukung bidang riset clan produksiradioisotop.
Kuantitas clan kualitas pelayananiradiasi ini sangat ditentukan oleh sejauhmana karakteristik dari fasilitas iradiasitersebut. Salah satu karakteristik fasilitasiradiasi yang sangat renting adalah flukstennal neutron. Selama ini masih dirasaperlu peningkatan karakterisasi flukstennal di fasilitas iradiasi denganmenitikberatkan pada sistem deteksi clanpengukuran radiasi yang lebih akuratuntuk menghasilkan analisis yang lebihbaik. Salah satu metode deteksikoinsiden yaitu dengan mengkonversisetiap kejadian koinsiden menjadi tinggipuncak spektrum. Analisis tinggi puncak
21
ISSN 0854-5278
ini dapat menggambarkan karakteristikdari suatu unsur yang diiradiasi. Sistemini lebih baik dibanding sistemspektroskopi biasa karena tidakmemperhitungkan efisiensi detektor clanserapan diri dari sumber radiasi. Selainitu sistem ini dapat memanfaatkan multichannel analyzer untuk menambahkeakuratan analisis.
Pacta penelitian ini disiapkan,dirancang clan dibuat sebuah sistemkoinsiden yang terdiri dari dua untaisistem pencacahan yang dibandingkanoleh unit koinsiden TAC apakahinteraksi radiasinya terjadi bersamaanatau tidak. Sistem ini digunakan untukmendeteksi keping/foil yang sudahdiiradiasi pacta berbagai posisi di fasilitasiradiasi RSG-GAS. Hasil keluaran
sistem ini dianalisa untuk mengetahuiaktivitas keping clan dihitung fluks diposisi dimana keping tersebut diiradiasi.Untuk mengetahui sejauh mana unjukkerja sebelumnya dilakukan pencacahanterhadap sumber yang sudah diketahuiaktivitasnya.
TEORI 1.2.3,4)
Pencacahan sumber radiasi betagamma koinsiden dilakukan denganmenggunakan dua untai berbeda. Untaipertama berfungsi untuk mendeteksipartikel gamma sedangkan untai keduadigunakan untuk mencacah partikel beta.Untuk mendeteksi terjadinyakoinsidensi, hasil dua pencacahan inidilewatkan melalui gerbang koinsidensi.Pacta penelitian ini gerbang koinsidensidihasilkan dari modul Time to AmplitudeConverter atau konversi waktu ke tinggipuncak.
TAC pacta dasamya berperilakuseperti fast elektronic stop watch yangmengatur saat mulai rentang pewaktuanclan mengakhiri rentang pewaktuantersebut. Selisih perbedaan waktu antarawaktu start clan stop adalah ~t. TAC
Pengembangan Sistem.....Syaifut Bakhri
l11emberikan keluaran sinyal keluaranproporsional dengan sinyal pulsa ~tyang tercatat. Kel11al11puan inilahl11el11berikankelebihan pacta fungsi TACyang tidak hanya mampu l11encatatactatidaknya peristiwa koinsidensi tetapijuga memberikan informasi seberapasering peristiwa koinsiden itu terjadi.Kemampuan ini dikenal sebagaispektroskopi pewaktuan clan banyakdiaplikasikan secara luas seperti sistemdeteksi berbasiskan ComptonSuppression untuk meningkatkan unjukkerja sistem spektroskopi konvensionalHigh Resolution Energy Spectroscopymenggunakan detector HPGe.
Laju cacah di masing-masinguntai berikut hasil cacahan keluarangerbang koinsiden (TAC) dicatat olehcounter. Tiga buah hasil pencacahan iniselanjutnya dihitung dengan persamaan-persamaan berikut ini:
NP = (N P )oh
[l-(N ) * T
]
-(Np)hg (1)
P ob -Tc
Ny = (Ny)ob -(Ny)bg (2)
2r(V ) (N) (3)IV - (N ) - . P o/> r ob ( N ).. .
1 Pr - JIt oh T . Pr hgc
dengan :
Tc = waktu pencacahan(N) ob = nilai pengamatan untuk liar
untai single atau cacahkoinsiden
(N)bg= cacah latar untuk liar untaisingle atau cacah koinsiden't = resolving time.
Pactakasus tertentu, seperti pactaAu-198, dengan memperhitungkankonversi internal yang mengikutipeluruhan sinar beta, digunakanpersamaan berikut ini untuk menghitungaktivitas absolut sebuah sumber radiasikoinsiden beta clangamma.
22
Prosiding Seminar Hasil Penefifian P2TRRTahun 2003
A=::!.I!Nt
/[I+ (I-£p)a£c
](4)
NPl £p(l+a)
NfJrEfJ ==Nydengan :
E:fJ== efisiensi pencacah betaE:;:=:efisiensi pencaeah gammaa = koevisien konversi dari transisi
411.8 keY
E:c== efisiensi pencacahbeta untukelektron konversi
Tabel 1. Efisiensi Deteksi dari ElektronKonversi untllk Transisi 411-y
Aktivitas yang yang diperolehdari persamaan di alas dihitung denganpersamaan flux di bawah ini:
rjJ BA Abare-Acd (5)111==mNo G"lhGlh(l- e-/J;)
dengan :
""-"'--,
Amplifier2002- ~ Timing SCA2035
A"enualed011
fSSN 0854-5278
SA = berat atom emas,Abare= aktivitaskepingterbuka,Acd = aktivitas keping terbungkus
cadmium,m = massa keping emas,No = bilangan avogadro,Oih = tampang lintang aktivasi unsur
emas,Gill = faktor perisai diri termal keping
emas,
A = konstanta peluruhan isotopAUI98,
ti = waktu iradiasi keping emas.
TAT A KERJA
Pengukuran fluks neutrondilakukan di fasilitas iradiasi dilakukan
dengan aktivasi keping emas. Beberapabuah keping emas dengan berat 0.0667gr clan diameter 1.3 em diiradiasi diposisi RS 1, sebagian dibungkus dengancadmium. Sebelum mengukur aktivitaskeping, disusun perangkat perangkatelektronik beta-gamma koinsiden clanparameter pengukuran yang dibutuhkan.Langkah persiapan adalah menyusunbeberapa modul seperti terlihat padaGambar 1 urituk mengetahuikarakteristik sistem yaitu denganrnengukur resolution time clan resolvingtime.
-'-' -, __,_0
-,,---------
I
--'----I
~ ,-~--
Neg logic (STOP)
Pulser
Atteruated011
, --,,-, ,-'----
Pre fJJ,Ap --1'v1ode12005", ~ Amplifier2002- ~ TimingSCA2035
0 '" '--"'-- __m
TACTC 862 ~-,~
MCA
~
Neg LogIc (START)
Counter
~ ~-
23
Ketebalan keping mas t:c
(mg/cm2)6 0.975
31 0.88049 0.820110 0.610
ISSN 0854-5278 Pengembangan Sistem-Syaiful Bakhri
Gambar I. Untai Koinsiden untllk pengukuran resolving time
Resolving time diukur dengan langkah- osiloskop menunjukkan keluaran, langkahpengesetan sebagai berikut : sekitar 5 volt. Pengukuran untuk
dilakukan untuk beberapa posisivariasi dengan waktu preset 10 s.
5. Keluaran yang dihasilkan pencacah,dicatat di MCA untuk pengukuranresolution time clan cacahnya jugadicatat di counter untuk memudahkandalam pengukuran resolving time.
1. PulseI' diatur sampai tegangankeluaran {lmpl(frer sekitar 4 voltdengan [rekuensi 60 Hz
2. Salah sarli TSCA untuk umpanmasukan START TAC diatur dengansetting pewaktuan delay minimumclan lainnya pada skala 0.3 JlS pada-rentang 0.1-1.1 jlS. batas bawah SCA250/1 000, keluaran TSCA negativelogic diumpankan pada TAC.
3, TAC diset pad a skala waktu 100 nsdengan posisi anti koinsiden, lebaI'pulsa keluaran 0.5 jlS.
4. Delay TSCA untuk umpan STARTTAC dinaikkan sampai indikatorm/id col1\'ersioll menyala clan
' ,Detector Bias II
__~:_wer Suplly J
---'-1PMT I - --- --
~Base - Pre AMPModel! L_.. fl,lode12005
2007 c_- ~'-- -------
Amplifier 2002
Nail iPlastJk :
Detector !
----/ ,
SunDer
' /'
Setelah karakterisasi resolvingtime masing-masing untai, baik itu untaigamma maupun untai beta diset secaraterpisah untuk pengukuran aktivitas yangsebenarnya. Berikut ini konfigurasimodul perangkat elektronik untai gammaclan untai beta seperti terlihat padaGambaI'.2 di bawah ini
Timing SCA2035
Gate MCA
ScopeDelay
Amplifier TC215
I~
Gambar 2. Untai Pengesetan Beta/Gamma
Kemudian menentukan beberapaparameter sistem diatur dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Mengeset carll daya untuk detectoryang bersesuaian, NaITl 1000 V,Plastik Scintilator 900 V.
2. Mengeset penguatan clan pewaktuanamplifier sampai pulsa mencapaiketinggian di alas 5 Volt untuk untaigamma clan4 volt untuk untai beta.a Untai Gamma, Penguatan Kasar
30 Penguatan Halus 1.3,Shaping Time 1 jls, denganpertimbangan waktu mati terkecildengan resolusi yang masih dapat
24
Prosiding Seminar Hasil Penelitian P2TRRTahun 2003
b
diterima, selain itu masih dalamrentang yang sesuai dengan jenis
detektornya.Untai Beta, Penguatan Kasar lK,
Penguatan Ralus 1.0,Shaping Time 1 Ils.
3. Sinyal masukan TSCA diambil darikeluaran bipolar amplifier. TSCAdiset dengan mode Integral. DelaypactaTSCA diset ke posisi minimumyaitu 0.1 Ils. Keluaran TSCAdiumpankan pactagate MCA
4. Keluaran Delay Amplifierdiumpankan pacta masukan sinyalMCA. Delay amplifier diset sampaipewaktuan memberikan bentukspektrum yang wajar dari sumber.Pacta penelitian ini diperolehpengaturan pewaktuan pacta posisi 1IlS.
5. Perlahan-Iahan batas bawah (lmverleve!) TSCA dinaikkan sampai pactabatas energi terendah puncakspectrum untuk untai gamma.Sedangkan untuk untai beta batasbawah energi terendah diambil diatas 10 % dari total spectrum.
r- ~ ~~--~~ "-~ ' ~-
200 ~
180
160 1140 -120.c
:J 100-..u 80"
60.
40,
20,0 ~ ~
0 2000
'--~- ~ , ~ ~
6000 60004000
kana'
Gambar 3. Grafik keluaran Delay AmpJifier dengangate TSCA pad a pengesetan untai gamma
pada MCA dengan sumter Co-60
ISSN 0854-5278
300
250
200
"3 150..t)
100
50
00 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000
Kana'
- ' -- ---------------
Gambar 4. Grafik MCA keluaran Delay Amplifierdengan gate TSCA yang di atur batas bawahnya pada
pengesetan untai gamma dengan sumter Co-60
200
180 -
160
140
120.c:J 100-..<.) 80
60
40
20
0 -0 4000 50001000 2000 3000
Kana'
~_.- - ---"---- ---
Gambar 5. Grafik keluaran Delay Amplifier dengan gateTSCA pada pengesetan untai beta pada MCA
.-- ~ ,- - -~~ -------
250
200
5000 6000 7000 8000
150' .c! ..
I ~ 100
50
00 1000 2000 3000 4000
Kana'
Gambar 6. Grafik MCA keluaran Delay Amplifierdengan gate TSCA yang di atur batas bawahnya
pada pengesetanuntai beta dengan sumter Co-60
25
ISSN 0854-5278
6. Langkah selanjutnya adalahmenyatukan untai beta clan gamma
Detedor BiasPower Suplly
L --- -------------------
PM ~ PreAMP ~--~Amplifier2002'-'-- TimingSCA Po~ ~ Counter -~ Gate--.'-~Base Model 2005 451 logIC
--- --- -_u_-
Pengembangan Sistem --Syaiful Bakhri
clan menyusunnya seperti terlihat pad aGambar 2.
Timer
--- --------- .- -----
Na!Detector
AttenuatedOut
, oo---.---
"'g log;';------.------
___m ------ --------
Sumb..Pulser
c.rect-- Oul--~' Scope
-----------
PlasticSantilatorDetector
AttenuatedOut
- T- m ,--------------
PMBase
Pre AMP- Model2005 ~--~ Amplifier 2002 -- ~ Timing SCA451
- . _--om - ----
Detector Bias
Power Suplly
-- -oo- _J
TACTC 662
---~ Counter -Gate ~
_-.00 -----
llleglogic- -- ----- -- --- - _.-----
Pos--logic - ~ Counter
--.--
Gambar 7.Konfigurasi Perangkat Elektronik Beta Gamma Koinsiden
7. Keluaran negative logic dari TSCAuntai gamma diumpan pactamasukanstart TAC clannegative logic TSCAuntai beta diumpankan ke masukanstop TAC.
8. Osiloskop dihubungkankeluaran TAC.
9. Rentang skala penuh TAC diaturpacta 500 us. Perlahan-Iahan delayTSCA untai beta dinaikkan sampaitegangankeluaran:J: 5 voltmuncul.
10. Langkah selanjutnya timer diaturpacta 300 detik. Sistem siapdigunakan untuk mencacah. Hasilpenunjukkan counter (pencacah)dicatat clan dimasukkan dalampersamaan yang telah disebutkansebelumnya.
pacta
Seluruh langkah tala kerja yang telahdisebutkan di alas dilakukan terhadap
dua jenis sample. Pertama terhadapsumber kalibrator Co-60 yang telahdiketabui aktivitasnya. Pengukuranterhadap sumber Cobalt ini diharapkandapat memberikan tingkat kepastianunjuk kerja system secara keseluruhan.Pengukuran selanjutnya dilakukanterhadap sampel keping emas basiliradiasi yang telah dilakukansebelumnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pacta penelitian ini, sistemdeteksi radiasi koinsiden berbasiskonversi pewaktuan ke tinggi puncakspektrum terlebih dahulu dikarakterisasidengan mengukur resolving time clanresolution time dengan langkah-Iangkahseperti telah dijelaskan di bagian
26
Prosiding Seminar Hasi! Penelitian P2TRRTahun 2003
!SSN 0854-5278
sebelumnya. Pengukuran resolution timedilakukan lima kali variasi dengan basilseperti yang ditunjukkan pada Tabel 2
berikut ini daB resolving time diambildengan berbagai variasi seperti terlihatpada Gambar 9.
Tabel2. Data Kalibrasi Resolution time TAC yang tercatat di MCA
90 ---'---'--'-' ,,--', ,--- '__"n___~. ,-
80 ,, ,
70 "
30 --"._, ,-.-
20 -.." ---
--- -"'-"-- -60 -------
;..50--..c;"C 40-- ,
' ,,' ------
"---,, ------
-- --,,-,,-'-- ---.----
0 __n-
O
- -" ---' --". , .---- " --- ---"---,,
1000 2000 3000 4000
Kanal
5000 6000 7000 8000
Gambar 8. Grafik kalibrasi TAC, delay TSCA vs kanal MCA
J::..0..0 1000
2500
-,---2000~
1500 -. " ~-
500 -0
150 200 250 300
Delay (ns)
350 400
Gambar 9. Kurva Resolving Time
27
No Delay (ns) Kanal'i-fJ FWHM T
(kanal)t1. 0.2 375 4107 342. 20 1809 4108 383. 40 3710 4112 344. 60 5542 4113 365. 80 7422 4115 37
ISSN 0854-5278
Hasil perhitungan beberapainformasi di alas yaitu grafik kalibrasiseperti ditunjukkan pacta Gambar 8diperoleh gradien grafik 0.0112 ns/kanal,rata-rata FWHM 36 kanal. Denganmenggunakan persamaan resolutiontime, yaitu
GradienTACx FWHM= Resolutiontime.
Diperoleh resolution time, yangberarti kemampuan sistem untukmemisahkan dua kejadian yang salingberdekatan, adalah dalam rentang 0.399ns. Gambar 9 juga menunjukkan bahwasistem gerbang koinsidensi dapatberfungsi dengan baik dimana perbedaanwaktu antara dua untai yang kurang ataudalam interval gerbang koinsiden yanghanya tercatat dalam spektroskopiwaktu. Grafik di alas juga memberikaninformasi besar resolving time adalah 50ns untuk setting parameter timing TAC100 ns.
Setelah diketahui karakteristiknyasistem koinsidensi selanjutnya dianallisisunjuk kerjanya dengan melihatkemampuannya mengukur aktivitassumber yang sudah diketahuisebelumnya. Pengukuran ini digunakansebagi bahan pembanding sekaligussebagai pengujian secara sederhanaunjuk kerja sistem secara keseluruhan.Sumber radioaktif yang digunakanadalah Co-60 dengan aktivitas 4.02 x 107Bq pactatanggall Agustus 1987.Hal inidikuatkan dengan hasil pengukurandengan detector HPGe pacta bulandesember 2'003 yaitu 4.3 x 105 BqSelanjutnya dilakukan pengukuranterhadap Co-60 d~ngan metodekoinsiden menggunakan gerDaTIgTACclan diperoleh basil seperti terlihat pactaTable 3.
Pengembangan Sistem..Syaiful Bakhri
Tabe13. Hasil pengukuran Sumber Co-60dengan Beta-Gamma Koinsiden
Tabel 3. di atas menunjukkanbahwa rata-rata hasil pengukuran yangdiperoIeh menunjukkan kecenderunganyang mendekati nilai aktivitassebenamya daTi sumber Co-60.Dibandingkan dengan hasil pengukurandengan menggunakan detector HPGediperoIeh nilai simpanganketidaksesuaian sebesar 4.3 %. Nilai ini
cukup layak untuk menegaskan bahwasystem beta gamma koinsiden dengangerbang TAC atau berbasiskan konversispektroskopi pewaktuan layak digunakanuntuk aplikasi selanjutnya. Namundemikian tidak dapat dipungkiri terdapatsimpangan yang relatif besar denganaktivitas yang sebenarnya, hal ini biasjadi disebabkan beberapa factor.Beberapa parameter yang bisamemberikan sumbangan besar terhadapketidaksesuain ini adalah koreksi
terhadap waktu mati (dead time) sistembeta-gamma koinsiden, accidentalcoincidence rate, koreksi terhadapsensitivitas detektor beta terhadapgamma-gamma koinsidensi clansensitifitas detektor gamma terhadapbeta serta efek breamstrahlung. Koreksiini penting karena waktu mati sistemyang disumbangkan oleh kemampuan
~detektoT, dalam beberapa penelitian4),akaG-,-B}empengaruhi aktivitas terukursistem. dem!!<-ianjuga fenomena lainnya.
28
Co- r CacahCacah Cacah Aktivitas
60 Beta Gamma Koinsiden1 17765 8153 328 4.51E+D5---'2 17566 8182 363 4.04E+D5
3 17958 8089 359 4.13E+D54 17683 8046 369 3.93E+D55 17513 8039 361 3.97E+D5
Rata-rata 4.12E+D5
Prosic/ing Seminar Hasil Penelitian P2TRRTalJun 2003
Selanjutnya sistem digunakanuntuk mengukur cacah beberapa kepingemas yang telah diiradiasi di posisi RS 1RSG-GAS selama waktu tertentu, baikyang dibungkus dengan cadmiummaupun tidak. Besar cacah yangdiketahui dimasukkan ke persamaan
ISSN 0854-5278
yang telah dijelaskan di bagian dasarteori untllk mencari aktivitas sebenarnyadari keeping sesaat setelah selesaidiiradiasi. Berikut ini tabel aktivitas
absolut keping emas yang diukur denganmetode beta-gamma koinsiden dengangerbang koinsiden modul TAc.
Tabel 4. Cacah dan Aktivitas Pengukuran Keping Emas (Au-198)di Posisilradiasi RSG-GAS
Kolom kedua sampai ketigamenunjukkan cacah di untai beta,gamma clan koinsiden. Aktivitas lataryang digunakan relatif kecil, yaitu satucacah perdetik untuk gamma clan beta.Kolom selanjutnya adalah aktivitas yangdihitung dengan memperhitungkanelektron konversi clan efisiensi pencacahbeta terhadap eletron konversi tersebut,yaitu (£c) = 0.82. Kolom keenammenunjukkan aktivitas terukur yangtelah dikoreksi terhadap waktupeluruhan Au-198 mulai setelah selesaidiiradiasi sampai pengukuran dilakukanselama kurang lebih 5 hari.
Hasil pengukuran dengan sistembeta gamma koinsiden di atas telahmenunjukkan basil relatif baik, hal ini
dapat dilihat pad a basil pengukuran yangpresisi relatifnya yang berada pactarentang orde pangkat aktivitas tertentu.Orde yang bersesuaian ini dapatdigunakan sebagai tanda bahwal11ekanisme sistem deteksi koinsidensi
beta-gamma berfungsi. Kombinasi cacahbeta, gamma clan koinsiden yangberbeda antara satu keping denganlainnya menggambarkan laju cacah clansensitivitas detektor yang beragamantara satu keping dengan lainnya.
Aktivitas basil pengukuran diatas digunakan untuk menentukan flukstermal neutron di posisi iradiasi. Berikutini basil pengukuran fluks neutron diposisi RSI RSG GAS.
Tabel 5. Hasil Pengukuran Fluks Termal di Posisi lradiasi RS 1 dan RS2
29
Posisi Beta (eps) Gamma Coinciden Activity Ao/gr(eps) ee (eps) (Bq) (Bq/gr)
Rs1 128811.5 93442.7 3048.3 3.31E+06 1.80E+OE
Au Bare) 214545.2 134621.1 10338.E 2.59E+06 1.41E+Ot134112.E 93545.7 3378.3 3.16E+06 1.72E+Ot105588.5 87547.4 3652.t 2.20E+06 1.20E+Ot189737..; 109877.7 6467. 2.92E+06 1.59E+OE
Rs1 62422.5 29355.3 1743.1 9.52E+05 5.18E+0,
Au Cd) 78497.1 23465.2 1895. 9.04E+05 4.92E+0758864.7 26127.7 996." 1.32E+06 7.20E+0792833.E 22336.E 5379. 3.78E+05 2.05E+0742739.3 17978.2 1175. 5.97E+0 3.25E+07
Posisi Au bare Au cd (Bq/gr) Fluks Rata-ratafluks terma!
(Bq/qr) (n/cm2s) (n/cm2s)RS1 1.80E+08 5.18E+07 2.41E+12 2.37E+12
1.41E+O8 4.92E+07 2.37E+12 1.70E+121.72E+O8 7.20E+07 1.55E+12 1.85E+12
1.20E+08 2.05E+O7 2.15E+12 1.83E+12
1.59E+O8 3.25EtO7 2.24E+12 2.34E+12
ISSN 0854-5278
Tabel di atas menunjukkan rata-rata tluks di posisi iradiasi RS1 berkisarpada orde x 1012 nfcm2s. Pengukuransebanyak lima kali memberikan tluksrata-rata RS1 2.019 X 1012nfcm2s. Padapenelitian lebih lanjut nilai rata-rata iniperlu diverifikasi agar diperoleh hasilanalisis yang lebih akurat. Untuk ituperlu dilakukan pengesetan sistemdeteksi beta-gamma dengan ketelitianpengukuran yang lebih baik denganmengikutsertakan koreksi yang lebihteliti.
DAFTAR rUST AKA
Pengembangan Sistem.....Syaiful Bakhri
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian ini dapatdisimpulkan bah\va sistem pengukuranaktivitas absolut dengan metode betagamma koinsiden berbasiskan konversipewaktuan ke tinggi puncak sinyal dapatdigunakan untuk karakterisasi fasilitasirradiasi, clan bisa jadi juga untukpengukuran tlux teras. Hal iniditunjukkan dengan ketidaksesuainpengukuran aktivitas yang relatif kecilterhadap sumber yang sudah diketahui.Hasil pengukuran dengan sistem betagamma koinsiden menunjukkan bahwatluks termal di RSI 2.019 x 1012nfcm2s.
1). AMIR HAMZAH, Pengukuran Reaktivitas dan Fluks Neutron pada Elemen BakarSilisida Teras RSG-GAS, Tri Dasa Mega, Jurnal Teknologi Reaktor Nukltr, VoL2,No.2, Juni 2000, Halaman 54-63.
2). AMIR HAMZAH and YOSHIY A TORII, Thermal Neutron Flux DensityDetermination By Measured Activity Using Beta-Gamma Coincidence System,Joint Research BATAN-JAERI Collaboration Report, 1991/1992.
3). GLENN F. KNOLL, Radiation Detection and Measurement, Second Edition, JohnWiley and Sons, Singapore, 1989.
4). PJ. CAMPION, The Standardization of Radioisotopes by Beta-GammaCoincidence Method Using High Efficiency Detectors, VolA, pp 232-248,International Journal of Applied Radiations and Isotopes, Pergamon Press Ltd,Notherm Ireland, 1959.
30